karya ilmiah
Post on 21-Dec-2015
15 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring berjalannya waktu, kemajuan IPTEK di jaman globalisasi
ini, menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat yang ikut merasakan
pengaruh dari kemajuan IPTEK ini. Salah satunya adalah Budaya Timur
yang tercampur oleh Budaya Barat. Bahkan sekarang ini Budaya Timur
sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Timur. Budaya Timur yang
menjunjung tinggi norma agama dan kesopanan kini telah mulai
berkurang.
Masyarakat Timur pada saat ini mulai terpengaruh dengan adanya
Budaya Barat. Hal ini tidak lepas dari kemudahan mengakses berbagai hal
yang ada di dunia melalui dunia maya yang merupakan salah satu akibat
dari globalisasi yang ikut memengaruhi gaya hidup masyarakat di seluruh
penjuru dunia yang terkena dampak dari globalisasi ini. Sayangnya, lebih
banyak dampak negatif yang berpengaruh pada gaya hidup masyarakat
pada saat ini. Hal ini yang mendorong kami untuk memilih judul
Pengaruh Budaya Barat terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia
dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi dampak masuknya
Budaya Barat sebagai akibat dari globalisasi sehingga kita dapat
mengantisipasi dampak negatif dari masuknya Budaya Barat.
B. Tujuan Penulisan
1
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini terdiri dari tujuan utama dan
tujuan khusus, diantaranya:
Tujuan utama :
Tujuan utama dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Tujuan khusus :
Tujuan khusus dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana masuknya budaya barat ke Indonesia lalu bagaimanakah
dampaknya bagi masyarakat Indonesia dan dalam bidang apa saja
pengaruh masuknya budaya barat ke Indonesia serta bagaimana tanggapan
masyarakat mengenai masuknya budaya barat dan bagaimana cara
masyarakat Indonei menghadapi era globalisasi.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal mula zaman globalisasi ?
2. Bagaimana pengaruh globalisasi bagi seluruh penduduk di dunia ?
3. Apa hubungan antara globalisasi, teknologi dan Budaya Barat ?
4. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup masyarakat pada
saat ini ?
5. Mengapa zaman globalisasi yang ditandai dengan adanya
perkembangan teknologi yang pesat sangat berpengaruh pada gaya
hidup masyarakat pada saat ini ?
6. Mengapa Budaya Barat dapat masuk ke Indonesia dan memengaruhi
gaya hidup masyarakat Indonesia pada saat ini ?
2
7. Dalam hal apa sajakah Budaya Barat dapat memengaruhi gaya hidup
masyarakat Indonesia ?
8. Apa sajakah dampak positif dan negatif dari masuknya Budaya Barat
terhadap masyarakat Indonesia ?
9. Bagaimana tanggapan masyarakat Indonesia terhadap masuknya
Budaya Barat ke Indonesia ?
10. Bagaimanakah langkah-langkah dalam menghadapi era globalisasi
dengan masuknya Budaya Barat ke Indonesia ?
11. Bagaimanakah caranya masyarakat Indonesia mempertahankan budaya
asli Indonesia di tengah masuknya arus Budaya Barat ?
D. Metode Penulisan
Metode Penulisan dalam memperoleh data ini antara lain :
1. Melalui Internet
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis memperoleh data dari
internet.
2. Melalui wawancara
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis juga melakukan wawancara
dengan beberapa narasumber.
E. Sistematika
Pada BAB I Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang
masalah selanjutnya menjelaskan tujuan penulisan karya ilmiah yang
terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Selanjutnya penulis
3
menjelaskan rumusan masalah dari materi yang akan dibahas pada karya
ilmiah ini. Selain itu dijelaskan juga metode penulisan yang digunakan
dalam penulisan karya ilmiah ini serta memaparkan sistematika penulisan
karya ilmiah ini.
Pada BAB II Kajian Pustaka dan Landasan Teori, penulis
menjelaskan kesimpulan yang terdahulu melalui kajian pustaka serta
memaparkan berbagai teori dari berbagai sumber pada landasan teori.
Pada BAB III Pembahasan, penulis menjelaskan awal masuknya
budaya barat di Indonesia serta dampaknya terhadap gaya hidup
masyarakat Indonesia.
Pada BAB IV Penutup, penulis menulis kesimpulan dan saran
kepada para pembaca karya ilmiah ini.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
Guna melengkapi data untuk kepentingan karya ilmiah, penulis
memperoleh karya ilmiah dari internet yang telah dibuat sebelumnya,
dan karya tulis tersebut hampir menyerupai dengan judul maupun
tema yang penulis pilih sebagai salah satu referensi dan perbandingan
agar menjadikan karya tulis ini lebih baik.
Penulis menemukan karya ilmiah karya dari Jaeni Dahlan yang
dihimpun pada tahun 2012, yang berjudul “Dampak Kebudayaan
Asing Terhadap Kehidupan Masyarakat”. Jaeni Dahlan menyimpulkan
bahwa masuknya budaya asing terdiri dari beberapa faktor yang
berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat. Faktor-
faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal
berikut:
a. Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud
dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru.
b. Bertambah atau berkurangnya penduduk
Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak
milik seseorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya
5
sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam
struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan
berkurangnya penduduk karena perpindahan ke daerah lain
menyebabkan kekosongan.
c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari
bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang
mendiami negara tersebut.
d. Pertentangan masyarakat
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat
menyebabkan perubahan sosial.
Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal
berikut:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari
masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan
terjadinya perubahan.
Dampak negatif yang terlihat jelas pada indonesia
diantaranya goncangan budaya atau sering disebut dengan culture
shock, ini terjadi karena adanya anggota masyarakat yang tidak
siap menerima perubahan-perubahan akibat budaya asing yang
masuk, misalnya adanya penggusuran karena ada pembangunan
6
gedung atau bangunan, sukarnya mencari lahan tempat tinggal
maka hal ini membuat mereka frustasi dalam menghadapi biaya
hidup yang semakin besar akhirnya mereka pun melakukan
perilaku menyimpang. Selain itu akan terjadinya pergeseran nilai
budaya indonesia yag menimbulkan kebimbangan, karena
masuknya usur-unsur budaya asing yang sangat cepat dan pesat
mengakibatkan perubahan sosial yang berkesinambungan,
akibatnya masyarakat yang mengalami kebimbangan, dimana
mereka tidak mempunyai pegangan menyebabkan anggota
masyarakat tidak mampu mengukur tindakannya. Kebimbangan
yang dialami masyarakat dapat mendorong perbuatan menyimpang
seperti pergaulan bebas, munculnya sifat konsumerisme. Selain
dampak negatif terdapat juga dampak positif diantaranya
tumbuhnya indonesia menjadi negara berkembang dan maju serta
pembangunan yang semakin pesat terjadi di kota-kota besar,
perekonomian indonesia semakin maju dan berkembang.
Adanya globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka,
hubungan antar bangsa semakin mudah selain berdampak positif
juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai sosial budaya asing
yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk dalam
kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir,
sikap hidup, dan perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai
7
sosial budaya yang belum sesuai dengan nilai budaya bangsa
indonesia juga dapat ikut diserap.
Nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat, pandangan, paham,
dan juga hidup yaitu, diantaranya:
1. Egois yaitu hanya mementingkan diri sendiri.
2. Materialisme yaitu pandangan yang mengutamakan
materi.
3. Sekularisme yaitu paham yang mengajarkan bahwa
moralitas tidak perlu diajarkan pada ajaran agama.
4. Ekstrimisme yaitu pikiran atau pandangan yang
melampaui batas kebiasaan atau norma-norma.
5. Chauvinisme yaitu paham yang mengagungkan bangsa
sendiri dan merendahkan bangsa orang lain.
6. Elitisme dan eksklusifisme yaitu pikiran atau
pandangan dari seseorang yang merasa dirinya
merupakan orang atau sekelompok orang yang
terpandang atau sederajat tinggi hingga orang lain
dianggap rendah.
7. Diskriminatif yaitu sifat yang suka membeda-bedakan
orang dengan orang lain.
8. Konsumtif sifat seseorang yang suka membelanjakan
uangnya untuk barang-barang yang tidak menghasilkan
manfaat.
8
9. Glamoristik yaitu suatu sikap atau gaya hidup yang
bermewah-mewahan.
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus
dilakukan untuk antisipasi dampak budaya asing.
1) Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita
dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya
bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu,
hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi
nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong
royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
2) Memelihara dan mengembangkan kebudayaan
nasional
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional
sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi
kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar
negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan
menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan
kebudayaan nasional melalui berbagai media,
mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah
9
sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan
pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong
persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan
makmur yang tetap berkepribadian indonesia, kita harus
tetap beriman dn bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita tetap
mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi
dan pandangan hidup nasional yang tangguh serta
kebudayaan nasional yang yang luhur.
Persamaan karya ilmiah ini dengan karya ilmiah tersebut adalah
kedua karya ilmiah ini sama-sama berisi mengenai masuknya budaya
Barat atau asing yang membawa dampak atau pengaruh terhadap
masyarakat Indonesia.
Sedangkan perbedaan karya ilmiah ini dengan karya ilmiah
tersebut adalah pada karya ilmiah yang penulis lain buat cakupannya
lebih sempit dibanding karya ilmiah yang penulis buat, karena karya
ilmiah yang penulis buat hanya memaparkan faktor-faktor masuknya
pengaruh budaya asing ke Indonesia beserta dampak positif dan
negatif bagi masyarakat Indonesia tidak disertai contoh konkret atau
nyata dalam kehidupan sehari- hari.
10
B. Landasan Teori
1. Pengertian Gaya Hidup
Gaya hidup adalah sebuah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Menurut Assael
(1984), gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang”
dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Kotler, 2002). Sedangkan
menurut Assael (1984), gaya hidup adalah “A mode of living that is
identified by how people spend their time (activities), whatthey
consider important in their environment (interest), and what they think
of themselves and the world around them (opinions)”.
Minor dan Mowen (2002), memberikan pengertian gaya hidup
yang menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana
membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.
Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001) adalah
pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang
dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan.
Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi
dengan lingkungan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa gaya
hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan,
minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana
mengalokasikan waktu.
Gaya hidup diartikan dalam WHO 1998 yaitu life style is a way
of living based on identifiable patterns of behaviour which are
11
determined by the interplay between an individual’s personal
characteristics, social interactions, and socioeconomicand
environmental living condition. Pola-pola perilaku (behavioral
patterns) akan selalu berbeda dalam situasi atau lingkungan sosial yang
berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap (fixed). Gaya
hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan
memberi dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada
kesehatan orang lain.
Dalam “kesehatan” gaya hidup seseorang dapat diubah dengan
cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi
merubahnya bukan pada si individu saja, tetapi juga merubah
lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola
perilakunya. Harus disadari bahwa tidak ada aturan ketentuan baku
tentang gaya hidup yang “sama dan cocok” yang berlaku untuk semua
orang. Budaya, pendapatan, struktur keluarga, umur, kemampuan fisik,
lingkungan rumah dan lingkungan tempat kerja, menciptakan berbagai
“gaya” dan kondisi kehidupan lebih menarik, dapat diterapkan dan
diterima (Ari, 2010).
Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang
mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang
tersebut dalam masyarakat disekitarnya. Atau juga, gaya hidup adalah
suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gaya hidup juga sangat
berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Semakin
12
bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka
semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam arti lain, gaya hidup dapat
memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya,
tergantung pada bagaimana orang tersebut menjalaninya.
2. Pengertian Budaya
Pengertian budaya secara harfiah adalah suatu kebiasaan yang
baku pada suatu komunitas sosial (suku/ etnis). Ragam budaya paling
banyak di negeri kita, karena Indonesia memiliki banyak suku-suku.
Kekayaan budaya Indonesia merupakan kebanggaan kita, supaya tak
luntur oleh infiltrasi budaya asing maka perlu kita pahami dan pelajari
dengan sungguh-sungguh.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Definisi Budaya :
13
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan
bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas
keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-
bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar"
di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan
"kepatuhan kolektif" di Cina.
14
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak
dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Barat :
a. E. B. Tylor dalam buku “Primitif Culture”, bahwa kebudayaaan
adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia
sebagai anggota masyarakat.
b. R. Linton dalam buku “The Cultural Background of Personality’,
bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil
laku, yang unsur – unsur pembentukan didukung serta diteruskan
oleh anggota masyarakat tertentu.
c. C. Klukhohn dan W.H. Kelly menyatakan kebudayaan adalah
sebagai hasil tanya jawab dari para ahli antropologi, sejarah,
hukum, psychologi, yang implisit dan eksplisit, rasional, irasional
terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi
tingkah laku manusia.
d. Melville J. Herskovits mendenifisikan kebudayaan sebagai “man
made part of the environtment” (bagian dari lingkungan buatan
manusia).
15
e. Dawson dalam buku “Age of the Gods”, mengatakan bahwa
kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of
life)
f. J.P.H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah
kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam
berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
g. Ralph Linton (1893 – 1953) seorang antropolog Amerika
menyatakan kebudayaan adalah “Man’s social heredity” (sifat
sosial manusia yang temurun).
h. M. Jacobs dan B.J. Stern menyatakan kebudayaan mencakup
keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi,
dan kesenian serta benda yang semuanya merupakan warisan
sosial.
i. Dr. K. Kupper mengemukakan kebudayaan adalah sistem gagasan
yang menjadi pedoman dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap
dan berperilaku, baik secara individu maupuan kelompok.
j. William H. Haviland mengatakan kebudayaan adalah seperangkat
peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota
masyarakat, yang jika dilaksnakan oleh para anggotanya akan
melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh
semua masyarakat.
k. Francis merill
- Pola – pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial.
16
- Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh
seorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan
melalui interaksi simbolis.
l. Bounded et.al merupakan sesuatu yang terbentuk oleh
pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui
simbol – simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai
rangkaian rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan
keyakinan budaya budaya antara para anggota suatu masyarakat.
Pesan – pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat
ditemukan didalam media pemerintahan, institusi agama, sistem
pendidikan dan semacam itu.
m. Mitchel ( dictionary of soribology ) merupakan sebagian
perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk
yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial
dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.
n. Robert H Lowie merupakan segala sesuatu yang diperoleh individu
dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma –
norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan
dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa
lampau yang didapat melalui pendidikan formal dan informal.
Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Indonesia :
a. Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur
17
oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang
semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
b. Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah
manifestasi dari cara berpikir.
c. Dr. Moh. Hattta, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu
bangsa.
d. Mangunsarkoro, kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja
jiwa manusia dalam arti yang seluas – luasnya.
e. Drs. Sidi Gazalba, kebudayaan adalah cara berpikir dan merasa
menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan
manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan
suatu waktu.
f. Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalh
hasil perjuangan manusia terhadp dua pengaruh kuat, yakni zaman
dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusiauntuk
mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan
penghidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
g. Arkeolog R. Seokmono, kebudayaan adalah keseluruhan hasil
usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa pikiran
dan dalam hidup.
18
h. Prof. M.M. djojodiguno dalam buku “Asas – asas Sosiologi
(1958)”, kebudayaan/budaya adalah daya dari budi, yang berupa
cipta, rasa, dan karsa.
Cipta : Ilmu pengetahuan, yang bersumber dari pengalaman
lahir dan batin.
Karsa : Norma – norma keagamaan/kepercayaan, yang
bersumber dari “sangkan (lahir) dan paran (mati)”.
Rasa : Norma keindahan yang menghasilkan kesenian, yang
bersumber dari keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan.
Jadi, kebudayaan adalah hasil dari buah budi (gagasan) manusia
yang berupa cipta, rasa dan karsa baik yang kongkrit ataupun abstrak
yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup. Yang dalam
pengaplikasianya di lakukan dengan pola – pola perilaku, bahasa,
organisasi sosial, religi, seni, dan lainnya yang telah menjadi kebiasaan
yang turun temurun dari leluhur.
19
BAB III
PEMBAHASAN
A. Awal Mula Budaya Asing Masuk ke Indonesia
Kebudayaan suatu negara atau wilayah tidak terbentuk secara
murni. Artinya, kebudayaan bukan hanya merupakan hasil interaksi dalam
masyarakat, namun juga telah terpengaruh dan bercampur dengan unsur
kebudayaan dari luar. Pengaruh budaya asing terjadi pertama kali saat
suatu bangsa berinteraksi dengan bangsa lain. Misalnya, melalui
perdagangan dan penjajahan. Dalam proses interaksi tersebut terjadi saling
memengaruhi unsur budaya antarbangsa.
Pada awalnya, perhatian para sarjana antropologi untuk memahami
bagaimana unsur kebudayaan asing bisa masuk ke Indonesia adalah
melalui penelusuran sejarah mengenai kedatangan bangsa-bangsa asing ke
Indonesia yang bertujuan untuk melakukan kolonisasi. Pada masa kolonial
Belanda diterapkan sistem administrasi, seperti kelurahan, kawedanan,
desa, dan dusun yang sampai sekarang masih tetap berlaku. Pengaruh
budaya asing lainnya yang bersifat positif adalah budaya baca tulis yang
mulai diterapkan pada masyarakat di segala lapisan sosial.
20
Budaya asing tidak harus selalu diartikan budaya yang berasal dari
luar negeri, seperti budaya barat. Namun, tidak bisa disangkal bahwa
budaya barat berupa makanan, mode, seni, dan iptek memang telah banyak
memengaruhi budaya masyarakat di Indonesia. Pada abad ke20 dan ke-21,
pengaruh budaya asing di Indonesia dapat terlihat melalui terjadinya gejala
globalisasi. Dalam proses globalisasi terjadi penyebaran unsur-unsur
budaya asing dengan cepat melalui sarana teknologi, komunikasi,
informasi, dan transportasi.
1. Faktor Sejarah
Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia
dan Benua Australia serta dua samudra, Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Karena letak geografis tersebut, Indonesia
terletak di persimpangan jalan yang banyak disinggahi orang-orang
asing. Akibatnya, Indonesia banyak menerima pengaruh unsur
kebudayaan asing, seperti dari India, Cina, dan Eropa. Hubungan
dengan masyarakat luar tersebut menyebabkan bertambahnya
keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia
terdiri atas unsur kebudayaan asli, yaitu kebudayaan nenek moyang
pada zaman prasejarah dan unsur kebudayaan dari luar, seperti
kebudayaan Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Itulah sebabnya,
kebudayaan Indonesia banyak yang diwarnai budaya asing.
Misalnya, dalam gaya hidup, cara berpakaian, seni musik, dan seni
21
tari. Pengaruh Hindu sangat terasa dalam susunan negara dan
pemerintah, terutama mengenai kedudukan raja-raja pada zaman
dahulu yang dianggap sebagai keturunan dewa yang bersifat turun-
temurun. Dengan masuknya Hindu, rakyat Indonesia dapat belajar
membaca dan menulis dengan huruf Palawa dan bahasa Sanskerta.
Akibat pengaruh Hindu dan Buddha maka seni bangunan
candi berkembang pesat, seperti dengan berdirinya Candi
Borobudur, Prambanan, dan Mendut. Selain itu, agama Islam juga
banyak memengaruhi masyarakat Indonesia. Hampir sebagian
besar penduduk Indonesia terpengaruh budaya Islam. Bahkan di
daerah Aceh, Banten, Cirebon, Demak, Sulawesi Selatan, dan
Sumatra Barat Islam berkembang pesat, terutama pengaruh ilmu
pengetahuan dan teknologi. Bangsa Eropa di samping membawa
pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi juga menyebarkan
agama Kristen.
2. Pengaruh Budaya Asing dalam Era Globalisasi
Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Indonesia telah
memasuki era globalisasi. Kemajuan teknologi, komunikasi,
informasi, dan transportasi telah menyebabkan masuknya pengaruh
budaya dari seluruh penjuru dunia dengan cepat ke Indonesia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah proses
terbentuknya sistem organisasi dan sistem komunikasi
antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk
22
mengikuti sistem serta kaidah-kaidah yang sama. Pada era
globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui
dengan cepat oleh negara lain melalui media massa, seperti televisi,
radio, surat kabar atau internet.
Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu,
seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga
perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan
dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain
sebagai berikut.
a. Media Massa
Arus globalisasi diperoleh melalui media
komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar,
film, dan internet. Globalisasi melalui media massa
telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas.
Melalui media massa, seperti televisi yang disiarkan
dalam jaringan satelit, peristiwa bencana Tsunami di
Aceh pada tahun 2004 dapat diketahui di seluruh dunia.
Demikain juga dengan perkembangan internet yang
telah memudahkan perkembangan iptek dengan adanya
kemudahan mengakses berbagai informasi dari seluruh
penjuru dunia dengan murah dan cepat. Selain itu,
dalam arus globalisasi, terjadi perubahan perilaku
masyarakat di bidang mode pakaian, peralatan hidup,
23
dan makanan akibat pengaruh penyebaran informasi
dari luar negeri melalui media massa.
b. Pariwisata Internasional
Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga
berpengaruh terhadap penyebaran arus globalisasi.
Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan
banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena
adanya kemajuan sarana transportasi dan
telekomunikasi. Dengan meningkatnya kebutuhan
wisata antarnegara menyebabkan masuknya devisa
yang sangat dibutuhkan untuk membiayai
pembangunan suatu negara. Dengan berkembangnya
sektor pariwisata internasional, seseorang dapat dengan
mudah berpergian dari satu negara ke negara lainnya.
c. Lembaga Perdagangan dan Industri Internasional
Globalisasi dalam perdagangan internasional
ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era pasar
bebas, setiap negara akan berlomba-lomba
mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk
menarik para investor dari luar negeri. Era pasar bebas
juga ditandai adanya kebebasan kontak perdagangan
antarnegara tanpa dibatasi hambatan fiskal dan tarif.
Walaupun setiap negara bebas untuk menjalin
24
hubungan perdagangan, namun tetap diperlukan suatu
wadah kerja sama di bidang ekonomi. Misalnya,
pendirian dewan kerja sama ekonomi Asia Pasifik
(APEC) dan dewan kerja sama ekonomi Amerika Utara
(NAFTA).
Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia
mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu
bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di
kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya
kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan
transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh
penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya
sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif
dan negatif. Dampak positif globalisasi, antara lain
sebagai berikut.
1. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi,
informasi, dan transportasi yang memudahkan
kehidupan manusia.
2 Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial
ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga
membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di
pasar internasional.
25
3. Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat
pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan
berkesinambungan.
4. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu
menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu
sejajar dengan bangsa lain.
Globalisasi juga mempunyai dampak negatif, antara
lain sebagai berikut.
1. Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri
(individualisme) sehingga kegiatan gotong royong dan
kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan.
2. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap
mementingkan dan mengukur segala sesuatu
berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin
berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial atau
jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial
antara golongan kaya dan miskin semakin lebar.
3. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan
kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
4. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros
karena status seseorang di dalam masyarakat diukur
berdasarkan kekayaannya.
26
5. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-
nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media
massa seperti tayangantayangan film yang mengandung
unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang
dapat ditangkap melalui antena parabola atau situs-situs
pornografi di internet.
6. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa para wisatawan
asing. Misalnya, perilaku seks bebas (free sex).
Gejala individualisme di perkotaan, mobilitas penduduk yang
tinggi serta efisiensi merupakan kebiasaan hidup masyarakat kota yang
telah terpengaruh budaya asing. Namun, tidak bisa disangkal bahwa semua
itu adalah karena pengaruh modernitas kehidupan manusia. Kebutuhan
manusia yang semakin beragam dan penghargaan atas waktu menjadikan
efisiensi dan kepraktisan sebagai sesuatu yang penting untuk
manusia. Dengan demikian, segala kebiasaan yang bersifat rumit
disederhanakan agar lebih efisien.
Di Indonesia, modernitas adalah salah satu konsep yang
menunjukkan adanya interaksi antara budaya lokal dan budaya asing. Ciri-
ciri modernitas adalah mobilitas sosial yang tinggi, efisiensi, dan sikap
individualisme. Hal-hal tersebut tidak bisa dipungkiri telah memengaruhi
kehidupan manusia. Namun, setiap perubahan kebudayaan mempunyai
dampak positif dan negatif. Individualisme berdampak negatif apabila
27
mendorong individu untuk bekerja secara lebih produktif. Namun, di sisi
lain individualisme juga berdampak pada timbulnya sikap mementingkan
diri sendiri. Selain itu, sebagai dampak individualisme, kegiatan gotong
royong dan bentuk-bentuk kelembagaan sosial lainnya mulai diabaikan.
Dengan demikian, modernitas tidaklah harus dinilai secara positif atau
negatif karena hal itu tergantung pada bagaimana masyarakat dan individu
memberikan penilaian sesuai dengan konteks kebudayaannya.
Namun, sebenarnya kemodernan tidak bisa dijadikan alasan untuk
mengabaikan nilainilai kebersamaan, empati, dan solidaritas sosial. Oleh
karena itu, setiap individu harus memiliki kesadaran untuk tetap
menghargai nilai-nilai tersebut. Perwujudan nilai-nilai kebersamaan dan
solidaritas sosial dalam masyarakat memang tidak bisa diterapkan secara
kaku. Misalnya, lebih sulit untuk menerapkan sikap tersebut di dalam
masyarakat perkotaan. Hal itu disebabkan sikap individualisme dan
budaya materialisme yang lebih tinggi pada masyarakat perkotaan. Oleh
karena itu, perwujudan sikap empati sosial di dalam masyarakat perkotaan
tidak bisa diterapkan dengan meniru kebersamaan masyarakat di daerah
pedesaan. Perwujudan sikap empati sosial tersebut bisa diwujudkan dalam
bentuk tindakan untuk membantu sesama yang mengalami musibah
bencana alam. Contohnya pada saat terjadinya bencana tsunami di Aceh,
gempa Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan bencana banjir di
Jakarta tahun 2007, sikap kegotongroyongan dan kebersamaan diwujudkan
28
warga masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan sosial untuk
meringankan penderitaan korban bencana alam.
B. Faktor Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Budaya asing yang masuk ke indonesia mempunyai dampak yang
sangat terhadap budaya indonesia, masuknya budaya asing terdiri dari
beberapa faktor yang berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar
masyarakat.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri
meliputi hal-hal berikut:
1. Penemuan baru
Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud
dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru.
2. Bertambah atau berkurangnya penduduk.
Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak
milik seseorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem
bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur
masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk
karena perpindahan ke daerah lain menyebabkan kekosongan.
3. Terjadinya pemberontakan atau revolusi
Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari
bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami
negara tersebut.
4. Pertentangan masyarakat
29
Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat
menyebabkan perubahan sosial.
Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal
berikut:
a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.
b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari
masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan
terjadinya perubahan.
C. Pengaruh Budaya Barat Terhadap Gaya Hidup Masyarakat
Indonesia
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi
banyak kegiatan sosial manusia.
Indonesia merupakan negara di bagian timur yang menganut
kebudayaan timur yang pada intinya banyak bersumber dari agama.
Artinya kepribadian orang timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya
mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan. Pemikiran
30
timur lebih menekankan unsur terdalam dalam jiwa. Macam-macam
kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin
mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Indonesia
sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus
mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga
keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan
manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang
dimiliki indonesi memiliki kriteria yang sama dengan nilai-nilai budaya
Timur.
Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya
barat yang mulai mengena. Perkembangan pesat era globalisasi saat ini,
semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya
barat. Berbagai informasi melalui media cetak dan elektronik dengan
sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan
tentang budaya lain. Namun, perkembangan yang dihadirkan bersamaan
dengan pengaruh budaya barat menyebabkan efek, baik positif maupun
negatif. Tetapi semua itu tergantung dari cara berfikir individu menyikapi
masuknya budaya barat ke negeri ini. Unsur budaya barat hendaknya
diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan orang barat di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi patut kita tiru.Karena negara-negara
barat mayoritas memiliki IPTEK yang lebih maju jika dibandingkan
dengan Indonesia. Seperti halnya dibidang pendidikan, ekonomi dan
industri. Begitu pula dengan budaya semangat kerjanya dan berprestasinya
31
yang perlu ditiru. Tetapi tidak semua budaya barat pantas dan layak
diterapkan di Indonesia. Seperti contohnya gaya hidup mewah dan cara
berpakaian. Jika budaya yang melanggar norma di negeri ini diimitasi
tentu saja sangat tidak cocok dan bahkan wajib untuk ditolak. Orang-orang
di negara barat telah terbiasa dengan gaya hidup mewah. Mereka sering
menghabiskan uang bahkan untuk hal yang tidak penting sekaligus jika
dilihat dari kacamata orang timur. Misalnya mengoleksi barang-barang
mewah seperti contohnya yang dilakukan oleh para artis hollywood,
traveling dan membeli barang-barang bermerek. Dampak yang lebih
memprihatinkan lagi adalah cara berpakaian. Cara berpakaian orang barat
jika dibandingkan dengan orang timur sangat berbeda. Orang barat
cenderung berpakaian lebih minim dan kurang sopan jika dibandingkan
dengan orang timur. Kini dampaknya banyak remaja sekarang yang
bergaya dan berpakaian seperti orang barat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi membawa dampak yang
begitu luas di berbagai belahan dunia. Negara- negara maju seperti di
belahan Benua Eropa dan Amerika menjadi sumber dari munculnya
globalisasi dan pada saat ini menjadi kiblat negara – negara berkembang
salah satunya Indonesia.
Globalisasi ini membawa pengaruh bagi negara- negara
berkembang seperti Indonesia. Karena globalisasi menjadi akses
masuknya Budaya Barat ke Indonesia. Berkembangnya teknologi dan alat
32
komunikasi yang canggih menjadi penyebab masuknya budaya asing ke
Indonesia.
Masuknya budaya asing ini merubah gaya hidup masyarakat
Indonesia. Budaya asing ini memengaruhi cara berpakaian, dandanan,
gaya bahasa, teknologi, pengetahuan dan cara pandang seseorang. Dan
berikut pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup masyarakat.
1. Cara Berpakaian
Mungkin pada sebagian besar masyarakat Indonesia sudah
tidak asing lagi dengan film-film luar negeri. Tentu saja dalam
film tersebut anda akan melihat pemeran film memakai pakaian
yang bagi warga asing pantas dan sudah biasa. Akan tetapi bagi
masyarakat dengan adat Timur seperti kita mungkin kita akan
menganggapnya tidak sesuai dan kurang pas dengan budaya
adat Ketimuran kita.
Namun oleh sebagian masyarakat Indonesia yang lain, hal
seperti itu adalah sesuatu yang keren atau bagus. Atau mungkin
karena sebagian masyarakat tersebut mengidolakan artis Barat
dan menjadikannya sebagai kiblat fashion / cara berpakaian.
Cara berpakaian yang cenderung membuka aurat dan tidak
sesuai dengan norma yang ada di masyarakat Timur menjadi
dikenal bahkan ditiru oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Bahkan sekarang ini apabila tidak mengikuti trend fashion
Barat dianggap nggak up to date atau kuno.
33
2. Gaya Bahasa
Tanpa kita sadari, dalam kehidupan sehari-hari kita banyak
mengeluarkan kalimat-kalimat yang bukan Bahasa Indonesia
asli. Kata tersebut biasa disebut dengan kata serapan. Kata
serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa asing yang
kemudian disesuaikan dengan pengucapan masyarakat
Indonesia. Contoh kata-kata tersebut antara lain :
- Special berubah menjadi spesial (yang berarti khusus)
- Inspiration berubah menajadi inspirasi (yang berarti ilham)
- Baloon berubah menjadi Balon
- Dan lain-lain.
Selain itu, masyarakat Indonesia pada sekarang ini lebih
menyukai mencampur Bahasa Indonesia dengan Bahasa
Inggris.
3. IPTEK
Di berbagai tempat, pasti kita akan menemui semua orang
memakai atau menggunakan alat komunikasi handphone. Atau
saat ini benda yang paling penting bagi kita adalah laptop.
Benda – benda seperti handphone, laptop, komputer, PC tablet
dan lain-lain merupakan wujud masuknya budaya asing ke
Indonesia.
34
Selain alat komunikasi, peralatan kita mulai dari alat
memasak, mesin pabrik bahkan media belajar sudah
menggunakan teknologi yang canggih.
4. Makanan Cepat Saji (Junk Food)
Masyarakat Indonesia yang saat ini dipenuhi oleh rutinitas
atau kesibukan untuk bekerja, membutuhkan sesuatu yang
cepat dan praktis. Contohnya dalam hal makanan mereka lebih
untuk membeli makan cepat saji yang identik dengan budaya
barat. Makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi antara lain :
nugget, burger, mie instant, sosis, kentang goreng, dan masih
banyak lagi. Padahal makan cepat saji tidak baik untuk
kesehatan. Dan berikut dampak dari makanan cepat saji
diantaranya :
a. Dampak dari Sulfit : Sesak napas, gatal-gatal dan bengkak
b. Dampak dari penggunaan MSG : Rasa terbakar di bagian
leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang
pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak
jantung yang cepat, rasa lemah/cepat lelah, memicu
hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta
penurunan kecerdasan, kerusakan otak,kelainan hati,
trauma, demam tinggi, mempercepat proses penuaan,
alergi kulit, mual, muntah, migren, asma,
ketidakmampuan belajar, dan depresi
35
c. Dampak dari BHA : Menimbulkan efek ketagihan bagi
yang mengkonsumsinya.
d. Dampak dari Pemutih dan Pematang Tepung : efek pada
masa kehamilan, dan gangguan darah, menyebabkan bisul
pada perut, batu pada tumor, dan kandung kemih
e. Kegemukan dan obesitas
f. Kanker payudara
5. Perilaku Konsumtif Masyarakat
Ketika melihat sesuatu yang indah, lucu, dan menarik
seseorang pasti ingin memiliki benda tersebut. Jika keinginan
tersebut terus-menerus dilampiaskan dengan membeli barang-
barang tersebut maka apa yang akan terjadi ? Sikap yang
seperti itu tentunya akan berdampak negatif bagi kita. Seperti
itulah yang disebut gaya hidup konsumtif.
Dahlan (Al-Ghifari, 2003, h.144) menyatakan bahwa
perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku yang ditandai
oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan
segala hal yang dianggap paling mahal dan memberikan
kepuasaan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya serta adanya
pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh suatu
keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata.
36
Di zaman seperti ini dimana arus teknologi dan
informasi berkembang dengan sangat cepat, membuat
pergerakkan barang produksi juga semakin cepat, sehingga
seakan-akan hasil produksi tersebut berlomba-lomba didalam
pikiran kita untuk menarik perhatian supaya kita membeli
produk tersebut.
Sebesar apapun gaji yang dimiliki, jika seseorang
bersifat konsumtif, gaji tersebut tidak akan mampu memenuhi
kebutuhannya. Seperti pepatah mengatakan “Lebih Besar Pasak
daripada Tiang”.Seseorang yang bergaya hidup konsumtif
cenderung memiliki pengeluaran lebih besar dibanding
pendapatan yang diterima.
Tidak hanya korupsi saja yang menjadi budaya, sikap
hidup konsumtif pun sepertinya sudah menjadi budaya di
Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari semakin bertambahnya
jumlah permintaan akan suatu barang konsumsi dibanding
jumlah penawaran yang ada.
Semakin hari sikap konsumtif masyarakat Indonesia
semakin memprihatinkan dan tidak terkendali. Apapun yang
bisa dibeli , pasti akan mereka beli. Tidak peduli apakah barang
tersebut merupakan barang yang benar-benar dibutuhkan atau
tidak.
37
Dari hal tersebut saja kita sudah bisa menilai bahwa
manusia konsumtif sudah tidak bisa membedakan
antara kebutuhan dan keinginan.
Setiap hari ada saja produk-produk baru yang muncul
dipasaran. Seperti telepon genggam, gadget, laptop, kosmetik,
baju, sepatu, tas,dll. Untuk mendapatkan barang-barang
tersebut manusia konsumtif rela melakukan berbagai hal
asalkan dapat memilikinya.
Jika kalangan menengah keatas mungkin mempunyai
cukup uang untuk memiliki produk tersebut, tapi bagaimana
dengan kalangan bawah? Mereka yang tidak memiliki uang
tetapi meiliki gaya hidup konsumtif, akan menghalalkan segala
cara seperti mencuri, merampok, atau hal negatif lainnya.
Manusia konsumtif mungkin akan merasa puas dan
bahagia jika bisa memiliki barang yang diinginkannya. Misal,
jika seseorang sudah memiliki sebuah telepon genggam dan
ternyata di pasaran muncul produk baru yang menjadi trend di
kalangan masyarakat, kebanyakan dari temannya telah
memiliki telepon genggam tersebut, alhasil dia pun pasti akan
membeli produk tersebut supaya tidak merasa ketinggalan
zaman dan membuat dirinya lebih percaya diri.
38
Membudayanya perilaku konsumtif tidak terlepas dari
peran media. Baik media cetak maupun media elektronik. Salah
satu media yang menjadi populer dalam memasarkan barang-
barang konsumtif adalah internet. Sarana jejaring sosial seperti
facebook pun rami dipenuhi dengan penawaran berbagai
macam produk. Dengan mudahnya seseorang bisa mengakses
hal tersebut dimanapun dan kapanpun.
Gaya hidup konsumtif memberikan dampak yang
negatif bagi perekonomian negara, yaitu:
a. Negara kita semakin terbebani karena terlalu banyak
barang-barang yang di import untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Indonesia.
b. Gairah untuk memproduki barang-barang buatan dalam
negeri semakin lemah. Semakin banyak produk yang
diimport menjadikan produk dalam negeri harus bersaing
dengan produk luar negeri yang kebanyakan harganya
lebih murah sehingga produk kita menjadi kalah saing
Apakah pola hidup konsumtif bisa dihindari agar tidak
membudaya di Indonesia?
Tentu saja bisa. Namun, memang bukan perkara
mudah untuk menghindari pola hidup konsumtif. Tapi hal itu
bisa dimulai dari diri kita sendiri untuk “niat” berubah dari
39
pribadi yang seperti itu. Niat tersebut harus dibuktikan dengan
tindakan dan tindakan yang dilakukan akan lebih baik jika
ada campur tangan dari Pemerintah dalam memerangi budaya
konsumtif ini, yaitu dengan cara :
a. Pemerintah harus menunjukkan kecintaanya terhadap
produk dalam negeri, jika pemerintahnya memberikan
contoh yang baik rakyatpun pasti akan meneladaninya.
b. Pemerintah harus mengurangi komoditas import dan lebih
memperbanyak ekspor.
c. Merangsang Masyarakat untuk menciptakan produk
buatan dalam negeri.
d. Menaikkan pajak barang mewah untuk mengurangi gaya
hidup konsumtif dll.
Memang tidak mudah terhindar dari pola hidup
konsumtif. Namun harus disadari pola hidup konsumtif itu
sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun bagi negara.
Jadi sebagai masyarakat yang baik terapkan hidup positif dan
jangan biarkan diri kita menjadi manusia yang konsumtif.
D. Dampak Masuknya Budaya Barat ke Indonesia
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya
karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh
tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan.
40
Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas
pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya
asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock),
yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai
pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan
tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat
menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan
nilai-nilai yang menjadi landasan atau yang biasa disebut ketimpangan
budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama
lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju,
pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi
peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing
(barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya
pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan
jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh
masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli
masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
41
Budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan multi efek.
Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang
mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak
tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu
yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya
terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya
kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang
sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika
bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku
yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang
dari sudut keislaman. Artinya dizaman “Edan” sekarang ini manusia hidup
dalam tingkat hedonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek
hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang
menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana
sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita
yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka
menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian
tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal cara berpakaian tersebut
jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita yaitu budaya Timur. Tidak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang
lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya.
Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika
42
pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul
tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau
budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia.
Dengan masuknya budaya asing ke Indonesia, tentu saja membawa
dampak yang cukup berarti bagi masyarakat Indonesia. Dampak tersebut
terdiri dari dampak positif dan negatif. Dan berikut merupakan dampak
positif dan negatif masuknya budaya Barat ke Indonesia.
1. Dampak Negatif
a. Berubahnya arah ideologi pancasila ke ideologi libralisme
b. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri yang membanjiri di indonesia
c. Anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sbagai bangsa
indonesia, karena gaya hidup cenderung meniru budaya barat
d. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang
kaya dan miskin,karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi
ekonomi
e. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan
ketidakpedulian antar perilaku sesama warga
2. Dampak Positif
a. Moderisasi yang berdampak pada kemajuan pembangunan
b. Kemajuan teknologi yang tanpa batas
c. Perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa
d. Mudahnya mendapat informasi melalui jaringan internet
43
e. Meningkatnya adanya pembauran budaya yang membuat
kebudayaan bangsa semakin kaya
Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik
dari segi postif, maupun negatif. Mengatasi dampak pengaruh kebudayan
asing dibutuhkan dukungan pemerintah dan tokoh masyarakat serta
masyarakat itu sendiri untuk mengendalikan kondisi moral agar tetap
berada pada nilai luhur bangsa Indonesia. Indonesia, masih terlalu lemah
dalam menyaring budaya asing yang masuk.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal
yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa,
namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-
langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara
menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran agama
dengan sebaik-baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di
bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas
bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya
agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak
menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan
kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input
dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di
negaranya.
44
Mengingat bangsa Indonesia dibentuk dari persatuan suku-suku
bangsa yang mendiami bumi Nusantara, dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil dari
interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian
diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional juga
merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan
budaya luar (asing) , yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama
seluruh bangsa. Hal yang penting adalah bahwa interaksi budaya tersebut
harus berjalan secara wajar dan alamiah, tanpa ada unsur pemaksaan dan
dominasi budaya daerah lainya. Dengan demikian kebudayaan nasional
tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi
kebanggaan Indonesia. bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan
Pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku
dan gaya hidup bangsa Indonesia.
E. Pendapat Masyarakat Tentang Masuknya Budaya Barat ke Indonesia
Masuknya budaya Barat ke Indonesia menuai banyak reaksi dari
masyarakat. Ada yang mengikuti arus dan ada yang masih memertahankan
budaya asli. Berikut merupakan pendapat sebagian masyarakat tentang
pengaruh masuknya budaya asing ke Indonesia yang terdiri dari reaksi
positif dan negatif.
1. Reaksi Positif
45
Dari hasil wawancara dari berbagai kalangan, mereka
berpendapat bahwa dari segi dampak positif ini, masuknya
Budaya Barat membuat masyarakat Indonesia terdorong untuk
menjadi lebih kreatif seperti negara Barat. Dan Indonesia
menjadi negara yang tidak tertinggal dalam segi IPTEK.
2. Reaksi Negatif
Dari hasil wawancara dari berbagai kalangan, mereka
berpendapat bahwa dari segi dampak negatif ini, masuknya
Budaya Barat membuat masyarakat mulai meninggalkan
budaya aslinya sendiri dan meniru gaya hidup masyarakat
Budaya barat yang cenderung terlalu bebas dan sangat jauh
dari adat ketimuran. Hal – hal negatif yang ditiru contohnya
antara lain : freesex, minum minuman keras (alkohol) dan
berpakaian yang tidak menutup aurat.
F. Cara Mengantisipasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing
Globasisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia,
dimana batas wilayah bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar
bangsa berlangsung lebih aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari
bangsa lain. Indonesia sebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima
pengaruh tersebut. Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus
dapat memanfaatkan globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus
mampu menyaringnya melalui ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu
negara tersebut akan berkembang secara cepat.
46
Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu
bangsa rapuh, globalisasi justru akan membuat jati diri bangsa tersebut
memudar.
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk
antisipasi dampak budaya asing.
1. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing
Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat
diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan
yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).
b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.
c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.
2. Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional
Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati
diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari
suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan
menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional
melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan
47
daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan
pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur
yang tetap berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam menjalani tuntutan era
globalisasi, kita tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan
ideologi dan pandangan hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan
nasional yang yang luhur.
G. Langkah-Langkah yang Ditempuh dalam Menghadapi Era
Globalisasi
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat
mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum
dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi,
ekonomi, sosial budaya bangsa.
6. Menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang
sesuai dengan kepribadian bangsa.
48
7. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan
produksi negara-negara maju.
8. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK.
9. Tidak bergaya hidup bermewah-mewahan.
10. Meningkatkan iman dan takwa pada Tuhan YME.
BAB IV
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa :
1. Orang tua harus lebih memperhatikan segala sesuatu yang di lakukan
anaknya agar anak-anak mereka tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.
2. Pengaruh dari masuknya budaya asing yaitu para remaja banyak yang
terjerumus ke hal hal negatif seperti merokok, minuman keras dan bahkan
sampai sex bebas. Itu semua karena kurangnya pengawasan orang tua dan
orang tua membiarkan anaknya entah berteman dengan siapa saja yang
mereka mau.
3. Generasi muda kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang
baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini
49
bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis
terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang
berkompeten di bidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai
dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang
berlaku di Indonesia.
B. Saran
1. Sebaiknya masyarakat Indonesia tetap mengikuti gaya hidup
Ketimuran sebagaimana mestinya dengan tetap menerima budaya
asing yang bisa membawa dampak positif.
2. Tidak perlu mencontoh hal- hal yang kurang baik dari Budaya
Barat bagi masyarakat Indonesia.
3. Sebaiknya mengambil sisi positifnya saja dari masuknya Budaya
Barat ke Indonesia untuk membuat kita lebih maju.
4. Lebih cerdas dalam menyaring pengaruh asing ke negara kita.
50
DAFTAR PUSTAKA
Raharja,Dian.2013.BudayaAsing.http://bsekemdikbud.blogspot.com/2013/02/bud
aya-asing.html#.UZt1GKJHIZk. Diakses tanggal 22 Mei 2013.
Jannah, Khairul.2012. Pengaruh dan dampak masuknya budaya asing di Indonesia
terhadap ketahanan nasional.http://chairueljannah.blogspot.com.Diakses
tanggal 26 Mei 2013.
Yani,Gede.2012. Pengertian Budaya dan Pendapat para Ahli.
http://gedeyenuyani.blogspot.com/2012/03/pengertian-budaya-dan-pendapat-
para.html.Diakses tanggal 21 Mei 2013.
Dahlan,Jaeni.2012.Dampak Kebudayaan Asing terhadap Kehidupan
Masyarakat.http://jaenidahlan.blogspot.com/2012/04/dampak-kebudayaan-
aasing-terhadap.html.Diakses tanggal 21 Mei 2013.
51
Ridwan,Muhammad.2012.Pengertian Kebudayaan Menurut Para
Ahli.http://senseleaf.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan-menurut-
para-ahli.html.Diakses tanggal 21 Mei 2013.
Tahir,Sri Siswaty.2012. Pengaruh Perkembangan Budaya Asing Terhadap Budaya
Indonesia.http://srisiswatytahir.blogspot.com/2012/10/pengaruh-
perkembangan-budayaasing_27.html. Diakses tanggal 22 Mei 2013.
Puspita,Wanda.2010. Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di
Indonesia.http://wandapuspita.blogspot.com/2010/11/pengaruh-dan-dampak-
budaya-asing-di.html. Diakses tanggal 22 Mei 2013.
Tim Kreatif.2012.Pengertian Gaya Hidup.
http://www.psychologymania.com/2012/09/pengertian-gaya-hidup.html.
Diakses tanggal 21 Mei 2013.
52
top related