karya ilmiah

87
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, kemajuan IPTEK di jaman globalisasi ini, menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat yang ikut merasakan pengaruh dari kemajuan IPTEK ini. Salah satunya adalah Budaya Timur yang tercampur oleh Budaya Barat. Bahkan sekarang ini Budaya Timur sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Timur. Budaya Timur yang menjunjung tinggi norma agama dan kesopanan kini telah mulai berkurang. Masyarakat Timur pada saat ini mulai terpengaruh dengan adanya Budaya Barat. Hal ini tidak lepas dari kemudahan mengakses berbagai hal yang ada di dunia melalui dunia maya yang merupakan salah satu akibat dari globalisasi yang ikut memengaruhi gaya hidup masyarakat di seluruh penjuru dunia yang terkena dampak dari globalisasi 1

Upload: swesty-suci

Post on 21-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

IPTEK

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring berjalannya waktu, kemajuan IPTEK di jaman globalisasi

ini, menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat yang ikut merasakan

pengaruh dari kemajuan IPTEK ini. Salah satunya adalah Budaya Timur

yang tercampur oleh Budaya Barat. Bahkan sekarang ini Budaya Timur

sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Timur. Budaya Timur yang

menjunjung tinggi norma agama dan kesopanan kini telah mulai

berkurang.

Masyarakat Timur pada saat ini mulai terpengaruh dengan adanya

Budaya Barat. Hal ini tidak lepas dari kemudahan mengakses berbagai hal

yang ada di dunia melalui dunia maya yang merupakan salah satu akibat

dari globalisasi yang ikut memengaruhi gaya hidup masyarakat di seluruh

penjuru dunia yang terkena dampak dari globalisasi ini. Sayangnya, lebih

banyak dampak negatif yang berpengaruh pada gaya hidup masyarakat

pada saat ini. Hal ini yang mendorong kami untuk memilih judul

Pengaruh Budaya Barat terhadap Gaya Hidup Masyarakat Indonesia

dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi dampak masuknya

Budaya Barat sebagai akibat dari globalisasi sehingga kita dapat

mengantisipasi dampak negatif dari masuknya Budaya Barat.

B. Tujuan Penulisan

1

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini terdiri dari tujuan utama dan

tujuan khusus, diantaranya:

Tujuan utama :

Tujuan utama dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi

tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Tujuan khusus :

Tujuan khusus dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui

bagaimana masuknya budaya barat ke Indonesia lalu bagaimanakah

dampaknya bagi masyarakat Indonesia dan dalam bidang apa saja

pengaruh masuknya budaya barat ke Indonesia serta bagaimana tanggapan

masyarakat mengenai masuknya budaya barat dan bagaimana cara

masyarakat Indonei menghadapi era globalisasi.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana awal mula zaman globalisasi ?

2. Bagaimana pengaruh globalisasi bagi seluruh penduduk di dunia ?

3. Apa hubungan antara globalisasi, teknologi dan Budaya Barat ?

4. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap gaya hidup masyarakat pada

saat ini ?

5. Mengapa zaman globalisasi yang ditandai dengan adanya

perkembangan teknologi yang pesat sangat berpengaruh pada gaya

hidup masyarakat pada saat ini ?

6. Mengapa Budaya Barat dapat masuk ke Indonesia dan memengaruhi

gaya hidup masyarakat Indonesia pada saat ini ?

2

7. Dalam hal apa sajakah Budaya Barat dapat memengaruhi gaya hidup

masyarakat Indonesia ?

8. Apa sajakah dampak positif dan negatif dari masuknya Budaya Barat

terhadap masyarakat Indonesia ?

9. Bagaimana tanggapan masyarakat Indonesia terhadap masuknya

Budaya Barat ke Indonesia ?

10. Bagaimanakah langkah-langkah dalam menghadapi era globalisasi

dengan masuknya Budaya Barat ke Indonesia ?

11. Bagaimanakah caranya masyarakat Indonesia mempertahankan budaya

asli Indonesia di tengah masuknya arus Budaya Barat ?

D. Metode Penulisan

Metode Penulisan dalam memperoleh data ini antara lain :

1. Melalui Internet

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis memperoleh data dari

internet.

2. Melalui wawancara

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis juga melakukan wawancara

dengan beberapa narasumber.

E. Sistematika

Pada BAB I Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang

masalah selanjutnya menjelaskan tujuan penulisan karya ilmiah yang

terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus. Selanjutnya penulis

3

menjelaskan rumusan masalah dari materi yang akan dibahas pada karya

ilmiah ini. Selain itu dijelaskan juga metode penulisan yang digunakan

dalam penulisan karya ilmiah ini serta memaparkan sistematika penulisan

karya ilmiah ini.

Pada BAB II Kajian Pustaka dan Landasan Teori, penulis

menjelaskan kesimpulan yang terdahulu melalui kajian pustaka serta

memaparkan berbagai teori dari berbagai sumber pada landasan teori.

Pada BAB III Pembahasan, penulis menjelaskan awal masuknya

budaya barat di Indonesia serta dampaknya terhadap gaya hidup

masyarakat Indonesia.

Pada BAB IV Penutup, penulis menulis kesimpulan dan saran

kepada para pembaca karya ilmiah ini.

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Guna melengkapi data untuk kepentingan karya ilmiah, penulis

memperoleh karya ilmiah dari internet yang telah dibuat sebelumnya,

dan karya tulis tersebut hampir menyerupai dengan judul maupun

tema yang penulis pilih sebagai salah satu referensi dan perbandingan

agar menjadikan karya tulis ini lebih baik.

Penulis menemukan karya ilmiah karya dari Jaeni Dahlan yang

dihimpun pada tahun 2012, yang berjudul “Dampak Kebudayaan

Asing Terhadap Kehidupan Masyarakat”. Jaeni Dahlan menyimpulkan

bahwa masuknya budaya asing terdiri dari beberapa faktor yang

berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar masyarakat.  Faktor-

faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri meliputi hal-hal

berikut:

a. Penemuan baru

Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud

dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru. 

b. Bertambah atau berkurangnya penduduk

Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak

milik seseorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya

5

sistem bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam

struktur masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan

berkurangnya penduduk karena perpindahan ke daerah lain

menyebabkan kekosongan. 

c. Terjadinya pemberontakan atau revolusi 

Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari

bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang

mendiami negara tersebut.

d. Pertentangan masyarakat 

Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat

menyebabkan perubahan sosial. 

Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal

berikut: 

a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir. 

b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari

masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. 

c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan

terjadinya perubahan. 

Dampak negatif yang terlihat jelas pada indonesia

diantaranya goncangan budaya atau sering disebut dengan culture

shock, ini terjadi karena adanya anggota masyarakat yang tidak

siap menerima perubahan-perubahan akibat budaya asing yang

masuk, misalnya adanya penggusuran karena ada pembangunan

6

gedung atau bangunan, sukarnya mencari lahan tempat tinggal

maka hal ini membuat mereka frustasi dalam menghadapi biaya

hidup yang semakin besar akhirnya mereka pun melakukan

perilaku menyimpang. Selain itu akan terjadinya pergeseran nilai

budaya indonesia yag menimbulkan kebimbangan, karena

masuknya usur-unsur budaya asing yang sangat cepat dan pesat

mengakibatkan perubahan sosial yang berkesinambungan,

akibatnya masyarakat yang mengalami kebimbangan, dimana

mereka tidak mempunyai pegangan menyebabkan anggota

masyarakat tidak mampu mengukur tindakannya. Kebimbangan

yang dialami masyarakat dapat mendorong perbuatan menyimpang

seperti pergaulan bebas, munculnya sifat konsumerisme. Selain

dampak negatif terdapat juga dampak positif diantaranya

tumbuhnya indonesia menjadi negara berkembang dan maju serta

pembangunan yang semakin pesat terjadi di kota-kota besar,

perekonomian indonesia semakin maju dan berkembang.

Adanya globalisasi dan komunikasi yang semakin terbuka,

hubungan antar bangsa semakin mudah selain berdampak positif

juga berdampak negatif. Dimana nilai-nilai sosial budaya asing

yang tidak sesuai dengan kepribadian kita ikut masuk dalam

kebudayaan bangsa, akibatnya akan mempengaruhi pola pikir,

sikap hidup, dan perbuatan kita. Sejalan dengan itu, nilai-nilai

7

sosial budaya yang belum sesuai dengan nilai budaya bangsa

indonesia juga dapat ikut diserap. 

Nilai-nilai tersebut dapat berupa sifat, pandangan, paham,

dan juga hidup yaitu, diantaranya: 

1. Egois yaitu hanya mementingkan diri sendiri. 

2. Materialisme yaitu pandangan yang mengutamakan

materi. 

3. Sekularisme yaitu paham yang mengajarkan bahwa

moralitas tidak perlu diajarkan pada ajaran agama. 

4. Ekstrimisme yaitu pikiran atau pandangan yang

melampaui batas kebiasaan atau norma-norma. 

5. Chauvinisme yaitu paham yang mengagungkan bangsa

sendiri dan merendahkan bangsa orang lain. 

6. Elitisme dan eksklusifisme yaitu pikiran atau

pandangan dari seseorang yang merasa dirinya

merupakan orang atau sekelompok orang yang

terpandang atau sederajat tinggi hingga orang lain

dianggap rendah.

7. Diskriminatif yaitu sifat yang suka membeda-bedakan

orang dengan orang lain.

8. Konsumtif sifat seseorang yang suka membelanjakan

uangnya untuk barang-barang yang tidak menghasilkan

manfaat.

8

9. Glamoristik yaitu suatu sikap atau gaya hidup yang

bermewah-mewahan. 

Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus

dilakukan untuk antisipasi dampak budaya asing. 

1) Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing 

Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita

dapat diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya

bangsa kita, sedangkan yang kita tinggalkan untuk itu,

hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi

nasional (Pancasila).

b. Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong

royong.

c. Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya. 

2) Memelihara dan mengembangkan kebudayaan

nasional 

Memelihara dan mengembangkan budaya nasional

sebagai jati diri bangsa dengan cara mengirimkan misi

kebudayaan dan kesenian dari suatu daerah keluar

negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan

menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan

kebudayaan nasional melalui berbagai media,

mengadakan seminar membahas kebudayaan daerah

9

sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan

pewarisan dan pewarisan daerah yang dapat mendorong

persatuan dan kesatuan bangsa. 

3) Beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa 

Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan

makmur yang tetap berkepribadian indonesia, kita harus

tetap beriman dn bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa. Dalam menjalani tuntutan era globalisasi, kita tetap

mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan ideologi

dan pandangan hidup nasional yang tangguh serta

kebudayaan nasional yang yang luhur. 

Persamaan karya ilmiah ini dengan karya ilmiah tersebut adalah

kedua karya ilmiah ini sama-sama berisi mengenai masuknya budaya

Barat atau asing yang membawa dampak atau pengaruh terhadap

masyarakat Indonesia.

Sedangkan perbedaan karya ilmiah ini dengan karya ilmiah

tersebut adalah pada karya ilmiah yang penulis lain buat cakupannya

lebih sempit dibanding karya ilmiah yang penulis buat, karena karya

ilmiah yang penulis buat hanya memaparkan faktor-faktor masuknya

pengaruh budaya asing ke Indonesia beserta dampak positif dan

negatif bagi masyarakat Indonesia tidak disertai contoh konkret atau

nyata dalam kehidupan sehari- hari.

10

B. Landasan Teori

1. Pengertian Gaya Hidup

Gaya hidup adalah sebuah pola hidup seseorang di dunia yang

diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Menurut Assael

(1984), gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang”

dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Kotler, 2002). Sedangkan

menurut Assael (1984), gaya hidup adalah “A mode of living that is

identified by how people spend their time (activities), whatthey

consider important in their environment (interest), and what they think

of themselves and the world around them (opinions)”.

Minor dan Mowen (2002), memberikan pengertian gaya hidup

yang menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana

membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu.

Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001) adalah

pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang

dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan.

Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi

dengan lingkungan. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa gaya

hidup adalah pola hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan,

minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana

mengalokasikan waktu.

Gaya hidup diartikan dalam WHO 1998 yaitu life style is a way

of living based on identifiable patterns of behaviour which are

11

determined by the interplay between an individual’s personal

characteristics, social interactions, and socioeconomicand

environmental living condition. Pola-pola perilaku (behavioral

patterns) akan selalu berbeda dalam situasi atau lingkungan sosial yang

berbeda, dan senantiasa berubah, tidak ada yang menetap (fixed). Gaya

hidup individu, yang dicirikan dengan pola perilaku individu, akan

memberi dampak pada kesehatan individu dan selanjutnya pada

kesehatan orang lain.

Dalam “kesehatan” gaya hidup seseorang dapat diubah dengan

cara memberdayakan individu agar merubah gaya hidupnya, tetapi

merubahnya bukan pada si individu saja, tetapi juga merubah

lingkungan sosial dan kondisi kehidupan yang mempengaruhi pola

perilakunya. Harus disadari bahwa tidak ada aturan ketentuan baku

tentang gaya hidup yang “sama dan cocok” yang berlaku untuk semua

orang. Budaya, pendapatan, struktur keluarga, umur, kemampuan fisik,

lingkungan rumah dan lingkungan tempat kerja, menciptakan berbagai

“gaya” dan kondisi kehidupan lebih menarik, dapat diterapkan dan

diterima (Ari, 2010).

Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang

mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral orang

tersebut dalam masyarakat disekitarnya. Atau juga, gaya hidup adalah

suatu seni yang dibudayakan oleh setiap orang. Gaya hidup juga sangat

berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Semakin

12

bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka

semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam arti lain, gaya hidup dapat

memberikan pengaruh positif atau negatif bagi yang menjalankannya,

tergantung pada bagaimana orang tersebut menjalaninya.

2. Pengertian Budaya

Pengertian budaya secara harfiah adalah suatu kebiasaan yang

baku pada suatu komunitas sosial (suku/ etnis). Ragam budaya paling

banyak di negeri kita, karena Indonesia memiliki banyak suku-suku.

Kekayaan budaya Indonesia merupakan kebanggaan kita, supaya tak

luntur oleh infiltrasi budaya asing maka perlu kita pahami dan pelajari

dengan sungguh-sungguh.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu

buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)

diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal

manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang

berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa

diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga

kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Definisi Budaya :

13

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki

bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke

generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk

sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,

bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,

merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak

orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika

seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda

budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan

bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat

kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan

perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan

meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika

berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi

budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang

dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas

keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-

bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar"

di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan

"kepatuhan kolektif" di Cina.

14

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali

anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak

dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam

anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa

bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Barat :

a. E. B. Tylor dalam buku “Primitif Culture”, bahwa kebudayaaan

adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung

ilmu pengetahuan yang lain serta kebiasaan yang didapat manusia

sebagai anggota masyarakat.

b. R. Linton dalam buku “The Cultural Background of Personality’,

bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil

laku, yang unsur – unsur pembentukan didukung serta diteruskan

oleh anggota masyarakat  tertentu.

c. C. Klukhohn dan W.H. Kelly menyatakan kebudayaan adalah

sebagai hasil tanya jawab dari para ahli antropologi, sejarah,

hukum, psychologi, yang implisit dan eksplisit, rasional, irasional

terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi

tingkah laku manusia.

d. Melville J. Herskovits mendenifisikan kebudayaan sebagai “man

made part of the environtment” (bagian dari lingkungan buatan

manusia).

15

e. Dawson dalam buku “Age of the Gods”, mengatakan bahwa

kebudayaan adalah cara hidup bersama (culture is common way of

life)

f. J.P.H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah

kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam

berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.

g. Ralph Linton (1893 – 1953) seorang antropolog Amerika

menyatakan kebudayaan adalah “Man’s social heredity” (sifat

sosial manusia yang temurun).

h. M. Jacobs dan B.J. Stern menyatakan kebudayaan mencakup

keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi,

dan kesenian serta benda yang semuanya merupakan warisan

sosial.

i. Dr. K. Kupper mengemukakan kebudayaan adalah sistem gagasan

yang menjadi pedoman dan pengaruh bagi manusia dalam bersikap

dan berperilaku, baik secara individu maupuan kelompok.

j. William H. Haviland mengatakan kebudayaan adalah seperangkat

peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota

masyarakat, yang jika dilaksnakan oleh para anggotanya akan

melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh

semua masyarakat.

k. Francis merill  

- Pola – pola perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial.

16

- Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh

seorang sebagai anggota suatu masyarakat yang ditemukan

melalui interaksi simbolis.

l. Bounded et.al merupakan sesuatu yang terbentuk oleh

pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui

simbol – simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai

rangkaian rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan

keyakinan budaya budaya antara para anggota suatu masyarakat.

Pesan – pesan tentang kebudayaan yang diharapkan dapat

ditemukan didalam media pemerintahan, institusi agama, sistem

pendidikan dan semacam itu. 

m. Mitchel ( dictionary of soribology ) merupakan sebagian

perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk

yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial

dan bukan sekedar dialihkan secara genetikal.  

n. Robert H Lowie merupakan segala sesuatu yang diperoleh individu

dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat-istiadat, norma –

norma artistik, kebiasaan makan, keahlian yang diperoleh bukan

dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa

lampau yang didapat melalui pendidikan formal dan informal.

Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli Indonesia :

a. Prof. Dr. Koentjaraningrat menyatakan bahwa kebudayaan adalah

keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur

17

oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang

semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.

b. Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan kebudayaan adalah

manifestasi dari cara berpikir.

c. Dr. Moh. Hattta, kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu

bangsa.

d. Mangunsarkoro, kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja

jiwa manusia dalam arti yang seluas – luasnya.

e. Drs. Sidi Gazalba, kebudayaan adalah cara berpikir dan merasa

menyatakan diri dalam seluruh segi kehidupan dari golongan

manusia yang membentuk kesatuan sosial dengan suatu ruang dan

suatu waktu.

f. Ki Hajar Dewantara, kebudayaan berarti buah budi manusia adalh

hasil perjuangan manusia terhadp dua pengaruh kuat, yakni zaman

dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusiauntuk

mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan

penghidupan guna mencapai keselamatan  dan kebahagiaan yang

pada lahirnya bersifat tertib dan damai. 

g. Arkeolog R. Seokmono, kebudayaan adalah keseluruhan hasil

usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa pikiran

dan dalam hidup.   

18

h. Prof. M.M. djojodiguno dalam buku “Asas – asas Sosiologi

(1958)”, kebudayaan/budaya adalah daya dari budi, yang berupa

cipta, rasa, dan karsa.

Cipta      :  Ilmu pengetahuan, yang bersumber dari pengalaman

lahir dan batin.

Karsa      :  Norma – norma keagamaan/kepercayaan, yang

bersumber dari “sangkan (lahir) dan paran (mati)”.

Rasa       : Norma keindahan yang menghasilkan kesenian, yang

bersumber dari keindahan dan menolak keburukan atau kejelekan.

Jadi, kebudayaan adalah hasil dari buah budi (gagasan) manusia

yang berupa cipta, rasa dan karsa baik yang kongkrit ataupun abstrak

yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan hidup. Yang dalam

pengaplikasianya di lakukan dengan pola – pola perilaku, bahasa,

organisasi sosial, religi, seni, dan lainnya yang telah menjadi kebiasaan

yang turun temurun dari leluhur.

19

BAB III

PEMBAHASAN

A. Awal Mula Budaya Asing Masuk ke Indonesia

Kebudayaan suatu negara atau wilayah tidak terbentuk secara

murni. Artinya, kebudayaan bukan hanya merupakan hasil interaksi dalam

masyarakat, namun juga telah terpengaruh dan bercampur dengan unsur

kebudayaan dari luar. Pengaruh budaya asing terjadi pertama kali saat

suatu bangsa berinteraksi dengan bangsa lain. Misalnya, melalui

perdagangan dan penjajahan. Dalam proses interaksi tersebut terjadi saling

memengaruhi unsur budaya antarbangsa.

Pada awalnya, perhatian para sarjana antropologi untuk memahami

bagaimana unsur kebudayaan asing bisa masuk ke Indonesia adalah

melalui penelusuran sejarah mengenai kedatangan bangsa-bangsa asing ke

Indonesia yang bertujuan untuk melakukan kolonisasi. Pada masa kolonial

Belanda diterapkan sistem administrasi, seperti kelurahan, kawedanan,

desa, dan dusun yang sampai sekarang masih tetap berlaku. Pengaruh

budaya asing lainnya yang bersifat positif adalah budaya baca tulis yang

mulai diterapkan pada masyarakat di segala lapisan sosial.

20

Budaya asing tidak harus selalu diartikan budaya yang berasal dari

luar negeri, seperti budaya barat. Namun, tidak bisa disangkal bahwa

budaya barat berupa makanan, mode, seni, dan iptek memang telah banyak

memengaruhi budaya masyarakat di Indonesia. Pada abad ke20 dan ke-21,

pengaruh budaya asing di Indonesia dapat terlihat melalui terjadinya gejala

globalisasi. Dalam proses globalisasi terjadi penyebaran unsur-unsur

budaya asing dengan cepat melalui sarana teknologi, komunikasi,

informasi, dan transportasi.

1. Faktor Sejarah 

Indonesia terletak di antara dua benua, yaitu Benua Asia

dan Benua Australia serta dua samudra, Samudra Hindia dan

Samudra Pasifik. Karena letak geografis tersebut, Indonesia

terletak di persimpangan jalan yang banyak disinggahi orang-orang

asing. Akibatnya, Indonesia banyak menerima pengaruh unsur

kebudayaan asing, seperti dari India, Cina, dan Eropa. Hubungan

dengan masyarakat luar tersebut menyebabkan bertambahnya

keanekaragaman kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia

terdiri atas unsur kebudayaan asli, yaitu kebudayaan nenek moyang

pada zaman prasejarah dan unsur kebudayaan dari luar, seperti

kebudayaan Hindu, Buddha, Islam, dan Kristen. Itulah sebabnya,

kebudayaan Indonesia banyak yang diwarnai budaya asing.

Misalnya, dalam gaya hidup, cara berpakaian, seni musik, dan seni

21

tari. Pengaruh Hindu sangat terasa dalam susunan negara dan

pemerintah, terutama mengenai kedudukan raja-raja pada zaman

dahulu yang dianggap sebagai keturunan dewa yang bersifat turun-

temurun. Dengan masuknya Hindu, rakyat Indonesia dapat belajar

membaca dan menulis dengan huruf Palawa dan bahasa Sanskerta.

Akibat pengaruh Hindu dan Buddha maka seni bangunan

candi berkembang pesat, seperti dengan berdirinya Candi

Borobudur, Prambanan, dan Mendut. Selain itu, agama Islam juga

banyak memengaruhi masyarakat Indonesia. Hampir sebagian

besar penduduk Indonesia terpengaruh budaya Islam. Bahkan di

daerah Aceh, Banten, Cirebon, Demak, Sulawesi Selatan, dan

Sumatra Barat Islam berkembang pesat, terutama pengaruh ilmu

pengetahuan dan teknologi. Bangsa Eropa di samping membawa

pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi juga menyebarkan

agama Kristen.

2. Pengaruh Budaya Asing dalam Era Globalisasi 

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, Indonesia telah

memasuki era globalisasi. Kemajuan teknologi, komunikasi,

informasi, dan transportasi telah menyebabkan masuknya pengaruh

budaya dari seluruh penjuru dunia dengan cepat ke Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah proses

terbentuknya sistem organisasi dan sistem komunikasi

antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk

22

mengikuti sistem serta kaidah-kaidah yang sama. Pada era

globalisasi, peristiwa yang terjadi di suatu negara dapat diketahui

dengan cepat oleh negara lain melalui media massa, seperti televisi,

radio, surat kabar atau internet. 

Globalisasi berlangsung melalui saluran-saluran tertentu,

seperti media massa, pariwisata internasional, lembaga

perdagangan dan industri internasional, serta lembaga pendidikan

dan ilmu pengetahuan. Saluran-saluran globalisasi, antara lain

sebagai berikut.

a. Media Massa 

Arus globalisasi diperoleh melalui media

komunikasi massa, seperti radio, televisi, surat kabar,

film, dan internet. Globalisasi melalui media massa

telah membuat dunia menjadi seolah-olah tanpa batas.

Melalui media massa, seperti televisi yang disiarkan

dalam jaringan satelit, peristiwa bencana Tsunami di

Aceh pada tahun 2004 dapat diketahui di seluruh dunia.

Demikain juga dengan perkembangan internet yang

telah memudahkan perkembangan iptek dengan adanya

kemudahan mengakses berbagai informasi dari seluruh

penjuru dunia dengan murah dan cepat. Selain itu,

dalam arus globalisasi, terjadi perubahan perilaku

masyarakat di bidang mode pakaian, peralatan hidup,

23

dan makanan akibat pengaruh penyebaran informasi

dari luar negeri melalui media massa.

b. Pariwisata Internasional 

Berkembangnya sektor pariwisata internasional juga

berpengaruh terhadap penyebaran arus globalisasi.

Kegiatan pariwisata internasional yang melibatkan

banyak negara dapat dilakukan dengan mudah karena

adanya kemajuan sarana transportasi dan

telekomunikasi. Dengan meningkatnya kebutuhan

wisata antarnegara menyebabkan masuknya devisa

yang sangat dibutuhkan untuk membiayai

pembangunan suatu negara. Dengan berkembangnya

sektor pariwisata internasional, seseorang dapat dengan

mudah berpergian dari satu negara ke negara lainnya.

c. Lembaga Perdagangan dan Industri Internasional 

Globalisasi dalam perdagangan internasional

ditandai dengan adanya pasar bebas. Dalam era pasar

bebas, setiap negara akan berlomba-lomba

mengembangkan keunggulan komparatifnya untuk

menarik para investor dari luar negeri. Era pasar bebas

juga ditandai adanya kebebasan kontak perdagangan

antarnegara tanpa dibatasi hambatan fiskal dan tarif.

Walaupun setiap negara bebas untuk menjalin

24

hubungan perdagangan, namun tetap diperlukan suatu

wadah kerja sama di bidang ekonomi. Misalnya,

pendirian dewan kerja sama ekonomi Asia Pasifik

(APEC) dan dewan kerja sama ekonomi Amerika Utara

(NAFTA). 

Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia

mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu

bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di

kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya

kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan

transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh

penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya

sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif

dan negatif. Dampak positif globalisasi, antara lain

sebagai berikut. 

1. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi,

informasi, dan transportasi yang memudahkan

kehidupan manusia. 

2  Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial

ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga

membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di

pasar internasional.

25

3. Kemajuan teknologi memengaruhi tingkat

pemanfaatan sumber daya alam secara lebih efisien dan

berkesinambungan. 

4. Kemajuan iptek membuat bangsa Indonesia mampu

menguasai iptek sehingga bangsa Indonesia mampu

sejajar dengan bangsa lain.

Globalisasi juga mempunyai dampak negatif, antara

lain sebagai berikut. 

1. Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri

(individualisme) sehingga kegiatan gotong royong dan

kebersamaan dalam masyarakat mulai ditinggalkan. 

2. Terjadinya sikap materialisme, yaitu sikap

mementingkan dan mengukur segala sesuatu

berdasarkan materi karena hubungan sosial dijalin

berdasarkan kesamaan kekayaan, kedudukan sosial atau

jabatan. Akibat sikap materialisme, kesenjangan sosial

antara golongan kaya dan miskin semakin lebar. 

3. Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan

kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. 

4. Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros

karena status seseorang di dalam masyarakat diukur

berdasarkan kekayaannya. 

26

5. Tersebarnya nilai-nilai budaya yang melanggar nilai-

nilai kesopanan dan budaya bangsa melalui media

massa seperti tayangantayangan film yang mengandung

unsur pornografi yang disiarkan televisi asing yang

dapat ditangkap melalui antena parabola atau situs-situs

pornografi di internet. 

6. Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan

nilai-nilai budaya bangsa, yang dibawa para wisatawan

asing. Misalnya, perilaku seks bebas (free sex).  

Gejala individualisme di perkotaan, mobilitas penduduk yang

tinggi serta efisiensi merupakan kebiasaan hidup masyarakat kota yang

telah terpengaruh budaya asing. Namun, tidak bisa disangkal bahwa semua

itu adalah karena pengaruh modernitas kehidupan manusia. Kebutuhan

manusia yang semakin beragam dan penghargaan atas waktu menjadikan

efisiensi dan kepraktisan sebagai sesuatu yang penting untuk

manusia. Dengan demikian, segala kebiasaan yang bersifat rumit

disederhanakan agar lebih efisien.

Di Indonesia, modernitas adalah salah satu konsep yang

menunjukkan adanya interaksi antara budaya lokal dan budaya asing. Ciri-

ciri modernitas adalah mobilitas sosial yang tinggi, efisiensi, dan sikap

individualisme. Hal-hal tersebut tidak bisa dipungkiri telah memengaruhi

kehidupan manusia. Namun, setiap perubahan kebudayaan mempunyai

dampak positif dan negatif. Individualisme berdampak negatif apabila

27

mendorong individu untuk bekerja secara lebih produktif. Namun, di sisi

lain individualisme juga berdampak pada timbulnya sikap mementingkan

diri sendiri. Selain itu, sebagai dampak individualisme, kegiatan gotong

royong dan bentuk-bentuk kelembagaan sosial lainnya mulai diabaikan.

Dengan demikian, modernitas tidaklah harus dinilai secara positif atau

negatif karena hal itu tergantung pada bagaimana masyarakat dan individu

memberikan penilaian sesuai dengan konteks kebudayaannya.

Namun, sebenarnya kemodernan tidak bisa dijadikan alasan untuk

mengabaikan nilainilai kebersamaan, empati, dan solidaritas sosial. Oleh

karena itu, setiap individu harus memiliki kesadaran untuk tetap

menghargai nilai-nilai tersebut. Perwujudan nilai-nilai kebersamaan dan

solidaritas sosial dalam masyarakat memang tidak bisa diterapkan secara

kaku. Misalnya, lebih sulit untuk menerapkan sikap tersebut di dalam

masyarakat perkotaan. Hal itu disebabkan sikap individualisme dan

budaya materialisme yang lebih tinggi pada masyarakat perkotaan. Oleh

karena itu, perwujudan sikap empati sosial di dalam masyarakat perkotaan

tidak bisa diterapkan dengan meniru kebersamaan masyarakat di daerah

pedesaan. Perwujudan sikap empati sosial tersebut bisa diwujudkan dalam

bentuk tindakan untuk membantu sesama yang mengalami musibah

bencana alam. Contohnya pada saat terjadinya bencana tsunami di Aceh,

gempa Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan bencana banjir di

Jakarta tahun 2007, sikap kegotongroyongan dan kebersamaan diwujudkan

28

warga masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan sosial untuk

meringankan penderitaan korban bencana alam.

B. Faktor Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Budaya asing yang masuk ke indonesia mempunyai dampak yang

sangat terhadap budaya indonesia, masuknya budaya asing terdiri dari

beberapa faktor yang berasal dari dalam masyarakat maupun dari luar

masyarakat.

Faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri

meliputi hal-hal berikut:

1. Penemuan baru

Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat terwujud

dalam bentuk penemuan unsur kebudayaan yang baru.

2. Bertambah atau berkurangnya penduduk.

Dengan bertambahnya penduduk masyarakat mulai mengenal hak

milik seseorang atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, atau adanya sistem

bagi hasil. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur

masyarakat terutama lembaga kemasyarakatan berkurangnya penduduk

karena perpindahan ke daerah lain menyebabkan kekosongan.

3. Terjadinya pemberontakan atau revolusi

Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan bessar mlai dari

bentuk negara, lembaga masyarakat sampai pada keluarga yang mendiami

negara tersebut.

4. Pertentangan masyarakat

29

Pertentangan masyarakat yang terjadi diantara individu dapat

menyebabkan perubahan sosial. 

Faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat maliputi hal

berikut:

a. Bencana alam seperti gempa bumi, angin topan dan banjir.

b. Perubahan sosial yang terjadi karena kebudayaan dari

masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.   

c. Peperangan dengan negara lain juga dapat menyebabkan

terjadinya perubahan.  

C. Pengaruh Budaya Barat Terhadap Gaya Hidup Masyarakat

Indonesia

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki

bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke

generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem

agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan

karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh dan bersifat

kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan

perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi

banyak kegiatan sosial manusia.

Indonesia merupakan negara di bagian timur yang menganut

kebudayaan timur yang  pada intinya banyak bersumber dari agama.

Artinya kepribadian orang timur terletak pada hatinya. Dengan hatinya

mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan. Pemikiran

30

timur lebih menekankan unsur terdalam dalam jiwa. Macam-macam

kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin

mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Indonesia

sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur, harus

mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga

keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan

manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang

dimiliki indonesi memiliki kriteria yang sama dengan nilai-nilai budaya

Timur.

Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya

barat yang mulai mengena. Perkembangan pesat era globalisasi saat ini,

semakin menekan proses akulturasi budaya, terutama pengaruh budaya

barat. Berbagai informasi melalui media cetak dan elektronik dengan

sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses pengetahuan

tentang budaya lain. Namun, perkembangan yang dihadirkan bersamaan

dengan pengaruh budaya barat menyebabkan efek, baik positif maupun

negatif. Tetapi semua itu tergantung dari cara berfikir individu menyikapi

masuknya budaya barat ke negeri ini. Unsur budaya barat hendaknya

diserap secara selektif dan hati-hati. Kemajuan orang barat di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi patut kita tiru.Karena negara-negara

barat mayoritas memiliki IPTEK yang lebih maju jika dibandingkan

dengan Indonesia. Seperti halnya dibidang pendidikan, ekonomi dan

industri. Begitu pula dengan budaya semangat kerjanya dan berprestasinya

31

yang perlu ditiru. Tetapi tidak semua budaya barat pantas dan layak

diterapkan di Indonesia. Seperti contohnya gaya hidup mewah dan cara

berpakaian. Jika budaya yang melanggar norma di negeri ini diimitasi

tentu saja sangat tidak cocok dan bahkan wajib untuk ditolak. Orang-orang

di negara barat telah terbiasa dengan gaya hidup mewah. Mereka sering

menghabiskan uang bahkan untuk hal yang tidak penting sekaligus jika

dilihat dari kacamata orang timur. Misalnya mengoleksi barang-barang

mewah seperti contohnya yang dilakukan oleh para artis hollywood,

traveling dan membeli barang-barang bermerek. Dampak yang lebih

memprihatinkan lagi adalah  cara berpakaian. Cara berpakaian orang barat

jika dibandingkan dengan orang timur sangat berbeda. Orang barat

cenderung berpakaian lebih minim dan kurang sopan jika dibandingkan

dengan orang timur. Kini dampaknya  banyak remaja sekarang yang

bergaya dan berpakaian seperti orang barat.

Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi membawa dampak yang

begitu luas di berbagai belahan dunia. Negara- negara maju seperti di

belahan Benua Eropa dan Amerika menjadi sumber dari munculnya

globalisasi dan pada saat ini menjadi kiblat negara – negara berkembang

salah satunya Indonesia.

Globalisasi ini membawa pengaruh bagi negara- negara

berkembang seperti Indonesia. Karena globalisasi menjadi akses

masuknya Budaya Barat ke Indonesia. Berkembangnya teknologi dan alat

32

komunikasi yang canggih menjadi penyebab masuknya budaya asing ke

Indonesia.

Masuknya budaya asing ini merubah gaya hidup masyarakat

Indonesia. Budaya asing ini memengaruhi cara berpakaian, dandanan,

gaya bahasa, teknologi, pengetahuan dan cara pandang seseorang. Dan

berikut pengaruh budaya asing terhadap gaya hidup masyarakat.

1. Cara Berpakaian

Mungkin pada sebagian besar masyarakat Indonesia sudah

tidak asing lagi dengan film-film luar negeri. Tentu saja dalam

film tersebut anda akan melihat pemeran film memakai pakaian

yang bagi warga asing pantas dan sudah biasa. Akan tetapi bagi

masyarakat dengan adat Timur seperti kita mungkin kita akan

menganggapnya tidak sesuai dan kurang pas dengan budaya

adat Ketimuran kita.

Namun oleh sebagian masyarakat Indonesia yang lain, hal

seperti itu adalah sesuatu yang keren atau bagus. Atau mungkin

karena sebagian masyarakat tersebut mengidolakan artis Barat

dan menjadikannya sebagai kiblat fashion / cara berpakaian.

Cara berpakaian yang cenderung membuka aurat dan tidak

sesuai dengan norma yang ada di masyarakat Timur menjadi

dikenal bahkan ditiru oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Bahkan sekarang ini apabila tidak mengikuti trend fashion

Barat dianggap nggak up to date atau kuno.

33

2. Gaya Bahasa

Tanpa kita sadari, dalam kehidupan sehari-hari kita banyak

mengeluarkan kalimat-kalimat yang bukan Bahasa Indonesia

asli. Kata tersebut biasa disebut dengan kata serapan. Kata

serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa asing yang

kemudian disesuaikan dengan pengucapan masyarakat

Indonesia. Contoh kata-kata tersebut antara lain :

- Special berubah menjadi spesial (yang berarti khusus)

- Inspiration berubah menajadi inspirasi (yang berarti ilham)

- Baloon berubah menjadi Balon

- Dan lain-lain.

Selain itu, masyarakat Indonesia pada sekarang ini lebih

menyukai mencampur Bahasa Indonesia dengan Bahasa

Inggris.

3. IPTEK

Di berbagai tempat, pasti kita akan menemui semua orang

memakai atau menggunakan alat komunikasi handphone. Atau

saat ini benda yang paling penting bagi kita adalah laptop.

Benda – benda seperti handphone, laptop, komputer, PC tablet

dan lain-lain merupakan wujud masuknya budaya asing ke

Indonesia.

34

Selain alat komunikasi, peralatan kita mulai dari alat

memasak, mesin pabrik bahkan media belajar sudah

menggunakan teknologi yang canggih.

4. Makanan Cepat Saji (Junk Food)

Masyarakat Indonesia yang saat ini dipenuhi oleh rutinitas

atau kesibukan untuk bekerja, membutuhkan sesuatu yang

cepat dan praktis. Contohnya dalam hal makanan mereka lebih

untuk membeli makan cepat saji yang identik dengan budaya

barat. Makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi antara lain :

nugget, burger, mie instant, sosis, kentang goreng, dan masih

banyak lagi. Padahal makan cepat saji tidak baik untuk

kesehatan. Dan berikut dampak dari makanan cepat saji

diantaranya :

a. Dampak dari Sulfit : Sesak napas, gatal-gatal dan bengkak

b. Dampak dari penggunaan MSG : Rasa terbakar di bagian

leher, mati rasa di bagian belakang leher, stress dan tegang

pada kulit wajah, dada terasa sakit, sakit kepala, detak

jantung yang cepat, rasa lemah/cepat lelah, memicu

hipertensi, asma, kanker serta diabetes, kelumpuhan serta

penurunan kecerdasan, kerusakan otak,kelainan hati,

trauma, demam tinggi, mempercepat proses penuaan,

alergi kulit, mual, muntah, migren, asma,

ketidakmampuan belajar, dan depresi

35

c. Dampak dari BHA : Menimbulkan efek ketagihan bagi

yang mengkonsumsinya.

d. Dampak dari Pemutih dan Pematang Tepung : efek pada

masa kehamilan, dan gangguan darah, menyebabkan bisul

pada perut, batu pada tumor, dan kandung kemih

e. Kegemukan dan obesitas

f. Kanker payudara

5. Perilaku Konsumtif Masyarakat

Ketika melihat sesuatu yang indah, lucu, dan menarik

seseorang pasti ingin memiliki benda tersebut. Jika keinginan

tersebut terus-menerus dilampiaskan dengan membeli barang-

barang tersebut maka apa yang akan terjadi ? Sikap yang

seperti itu tentunya akan berdampak negatif bagi kita. Seperti

itulah yang disebut gaya hidup konsumtif.

Dahlan (Al-Ghifari, 2003, h.144) menyatakan bahwa

perilaku konsumtif merupakan suatu perilaku yang ditandai

oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan

segala hal yang dianggap paling mahal dan memberikan

kepuasaan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya serta adanya

pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh suatu

keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata-mata.

36

Di zaman seperti ini dimana arus teknologi dan

informasi berkembang dengan sangat cepat, membuat

pergerakkan barang produksi juga semakin cepat, sehingga

seakan-akan hasil produksi tersebut berlomba-lomba didalam

pikiran kita untuk menarik perhatian supaya kita membeli

produk tersebut.

Sebesar apapun gaji yang dimiliki, jika seseorang

bersifat konsumtif, gaji tersebut tidak akan mampu memenuhi

kebutuhannya. Seperti pepatah mengatakan “Lebih Besar Pasak

daripada Tiang”.Seseorang yang bergaya hidup konsumtif

cenderung memiliki pengeluaran lebih besar dibanding

pendapatan yang diterima.

Tidak hanya korupsi saja yang menjadi budaya, sikap

hidup konsumtif pun sepertinya sudah menjadi budaya di

Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari semakin bertambahnya

jumlah permintaan akan suatu barang konsumsi dibanding

jumlah penawaran yang ada.

Semakin hari sikap konsumtif masyarakat Indonesia

semakin memprihatinkan dan tidak terkendali. Apapun yang

bisa dibeli , pasti akan mereka beli. Tidak peduli apakah barang

tersebut merupakan barang yang benar-benar dibutuhkan atau

tidak.

37

Dari hal tersebut saja kita sudah bisa menilai bahwa

manusia konsumtif sudah tidak bisa membedakan

antara kebutuhan dan keinginan.

Setiap hari ada saja produk-produk baru yang muncul

dipasaran. Seperti telepon genggam, gadget, laptop, kosmetik,

baju, sepatu, tas,dll. Untuk mendapatkan barang-barang

tersebut manusia konsumtif rela melakukan berbagai hal

asalkan dapat memilikinya.

Jika kalangan menengah keatas mungkin mempunyai

cukup uang untuk memiliki produk tersebut, tapi bagaimana

dengan kalangan bawah? Mereka yang tidak memiliki uang

tetapi meiliki gaya hidup konsumtif, akan menghalalkan segala

cara seperti mencuri, merampok, atau hal negatif lainnya.

Manusia konsumtif mungkin akan merasa puas dan

bahagia jika bisa memiliki barang yang diinginkannya. Misal,

jika seseorang sudah memiliki sebuah telepon genggam dan

ternyata di pasaran muncul produk baru yang menjadi trend di

kalangan masyarakat, kebanyakan dari temannya telah

memiliki telepon genggam tersebut, alhasil dia pun pasti akan

membeli produk tersebut supaya tidak merasa ketinggalan

zaman dan membuat dirinya lebih percaya diri.

38

Membudayanya perilaku konsumtif tidak terlepas dari

peran media. Baik media cetak maupun media elektronik. Salah

satu media yang menjadi populer dalam memasarkan barang-

barang konsumtif adalah internet. Sarana jejaring sosial seperti

facebook pun rami dipenuhi dengan penawaran berbagai

macam produk. Dengan mudahnya seseorang bisa mengakses

hal tersebut dimanapun dan kapanpun.

Gaya hidup konsumtif memberikan dampak yang

negatif bagi perekonomian negara, yaitu:

a. Negara kita semakin terbebani karena terlalu banyak

barang-barang yang di import untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat Indonesia.

b. Gairah untuk memproduki barang-barang buatan dalam

negeri semakin lemah. Semakin banyak produk yang

diimport menjadikan produk dalam negeri harus bersaing

dengan produk luar negeri yang kebanyakan harganya

lebih murah sehingga produk kita menjadi kalah saing

Apakah pola hidup konsumtif bisa dihindari agar tidak

membudaya di Indonesia?

Tentu saja bisa. Namun, memang bukan perkara

mudah untuk menghindari pola hidup konsumtif. Tapi hal itu

bisa dimulai dari diri kita sendiri untuk “niat” berubah dari

39

pribadi yang seperti itu. Niat tersebut harus dibuktikan dengan

tindakan dan tindakan yang dilakukan akan lebih baik jika

ada campur tangan dari Pemerintah dalam memerangi budaya

konsumtif ini, yaitu dengan cara :

a. Pemerintah harus menunjukkan kecintaanya terhadap

produk dalam  negeri, jika pemerintahnya memberikan

contoh yang baik rakyatpun pasti akan meneladaninya.

b. Pemerintah harus mengurangi komoditas import dan lebih

memperbanyak ekspor.

c. Merangsang Masyarakat untuk menciptakan  produk

buatan dalam negeri.

d. Menaikkan pajak barang mewah untuk mengurangi gaya

hidup konsumtif dll.

Memang tidak mudah terhindar dari pola hidup

konsumtif. Namun harus disadari pola hidup konsumtif itu

sangat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun bagi negara.

Jadi sebagai masyarakat yang baik terapkan hidup positif dan

jangan biarkan diri kita menjadi manusia yang konsumtif.

D. Dampak Masuknya Budaya Barat ke Indonesia

Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya

karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh

tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan.

40

Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas

pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya

asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock),

yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai

pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi

ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan

tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat

menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan

nilai-nilai yang menjadi landasan atau yang biasa disebut ketimpangan

budaya.

Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama

lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju,

pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi

peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.

Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing

(barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya

pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan

jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh

masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli

masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.

41

Budaya asing yang masuk ke Indonesia menyebabkan multi efek.

Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang

mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak

tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu

yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya

terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya

kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang

sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika

bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku

yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang

dari sudut keislaman. Artinya dizaman “Edan” sekarang ini manusia hidup

dalam tingkat hedonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek

hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang

menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana

sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita

yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka

menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian

tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal cara berpakaian tersebut

jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita yaitu budaya Timur. Tidak

ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang

lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya.

Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan

mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika

42

pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul

tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau

budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia.

Dengan masuknya budaya asing ke Indonesia, tentu saja membawa

dampak yang cukup berarti bagi masyarakat Indonesia. Dampak tersebut

terdiri dari dampak positif dan negatif. Dan berikut merupakan dampak

positif dan negatif masuknya budaya Barat ke Indonesia.

1. Dampak Negatif

a. Berubahnya arah ideologi pancasila ke ideologi libralisme

b. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena

banyaknya produk luar negeri yang membanjiri di indonesia

c. Anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sbagai bangsa

indonesia, karena gaya hidup cenderung meniru budaya barat

d. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang

kaya dan miskin,karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi

ekonomi

e. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan

ketidakpedulian antar perilaku sesama warga

2. Dampak Positif

a. Moderisasi yang berdampak pada kemajuan pembangunan

b. Kemajuan teknologi yang tanpa batas

c. Perubahan dan peningkatan pada perekonomian bangsa

d. Mudahnya mendapat informasi melalui jaringan internet

43

e. Meningkatnya adanya pembauran budaya yang membuat

kebudayaan bangsa semakin kaya

Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik

dari segi postif, maupun negatif. Mengatasi dampak pengaruh kebudayan

asing dibutuhkan dukungan pemerintah dan tokoh masyarakat serta

masyarakat itu sendiri untuk mengendalikan kondisi moral agar tetap

berada pada nilai luhur bangsa Indonesia. Indonesia, masih terlalu lemah

dalam menyaring budaya asing yang masuk.

Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal

yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa,

namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-

langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara

menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat

mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai-

nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran agama

dengan sebaik-baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di

bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas

bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya

agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak

menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan

kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input

dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di

negaranya.

44

Mengingat bangsa Indonesia  dibentuk dari persatuan suku-suku

bangsa yang mendiami bumi Nusantara,  dapat disimpulkan bahwa

kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil dari

interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian

diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional juga

merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan

budaya luar (asing) , yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama

seluruh bangsa. Hal yang penting adalah bahwa interaksi budaya tersebut

harus berjalan secara wajar dan alamiah, tanpa ada unsur pemaksaan dan

dominasi budaya daerah lainya. Dengan demikian kebudayaan nasional

tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.

Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi

kebanggaan Indonesia. bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan

Pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku

dan gaya hidup bangsa Indonesia.

E. Pendapat Masyarakat Tentang Masuknya Budaya Barat ke Indonesia

Masuknya budaya Barat ke Indonesia menuai banyak reaksi dari

masyarakat. Ada yang mengikuti arus dan ada yang masih memertahankan

budaya asli. Berikut merupakan pendapat sebagian masyarakat tentang

pengaruh masuknya budaya asing ke Indonesia yang terdiri dari reaksi

positif dan negatif.

1. Reaksi Positif

45

Dari hasil wawancara dari berbagai kalangan, mereka

berpendapat bahwa dari segi dampak positif ini, masuknya

Budaya Barat membuat masyarakat Indonesia terdorong untuk

menjadi lebih kreatif seperti negara Barat. Dan Indonesia

menjadi negara yang tidak tertinggal dalam segi IPTEK.

2. Reaksi Negatif

Dari hasil wawancara dari berbagai kalangan, mereka

berpendapat bahwa dari segi dampak negatif ini, masuknya

Budaya Barat membuat masyarakat mulai meninggalkan

budaya aslinya sendiri dan meniru gaya hidup masyarakat

Budaya barat yang cenderung terlalu bebas dan sangat jauh

dari adat ketimuran. Hal – hal negatif yang ditiru contohnya

antara lain : freesex, minum minuman keras (alkohol) dan

berpakaian yang tidak menutup aurat.

F. Cara Mengantisipasi Dampak Negatif Masuknya Budaya Asing

Globasisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat mendunia,

dimana batas wilayah bukan lagi hambatan yang berarti. Hubungan antar

bangsa berlangsung lebih aktif. Setiap bangsa pun tidak menutup diri dari

bangsa lain. Indonesia sebagai bangsa yang terbuka harus siap menerima

pengaruh tersebut. Negara yang berhasil mewujudkan globalisasi harus

dapat memanfaatkan globalisasi dalam segi kehidupan tetapi juga harus

mampu menyaringnya melalui ideologi bangsa yang kokoh, dengan begitu

negara tersebut akan berkembang secara cepat.

46

Sebaliknya, apabila ketahanan ideologi dan pandangan hidup suatu

bangsa rapuh, globalisasi justru akan membuat jati diri bangsa tersebut

memudar.

Dibawah ini merupakan beberapa hal yang harus dilakukan untuk

antisipasi dampak budaya asing.

1. Menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya asing

Nilai-nilai budaya asing yang sesuai dengan bangsa kita dapat

diserap sehingga akan memperkaya nilai budaya bangsa kita, sedangkan

yang kita tinggalkan untuk itu, hal-hal yang perlu dilakukan adalah

sebagai berikut:

a.    Meningkatkan kesetiaan kita kepada ideologi nasional (Pancasila).

b.    Mengembangkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.

c.    Mengenali dan mengembangkan nilai seni budaya.

2. Memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional

Memelihara dan mengembangkan budaya nasional sebagai jati

diri bangsa dengan cara mengirimkan misi kebudayaan dan kesenian dari

suatu daerah keluar negeri. Selain itu, dapat dilakukan dengan

menayangkan dan menyiarkan kebudayaan dan kebudayaan nasional

melalui berbagai media, mengadakan seminar membahas kebudayaan

47

daerah sebagai budaya nasional, serta pelestarian dan pewarisan dan

pewarisan daerah yang dapat mendorong persatuan dan kesatuan bangsa.

3. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam rangka membangun masyarakat yang adil dan makmur

yang tetap berkepribadian indonesia, kita harus tetap beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam menjalani tuntutan era

globalisasi, kita tetap mampu berdiri kokoh sebagai bangsa dengan

ideologi dan pandangan hidup nasional yang tangguh serta kebudayaan

nasional yang yang luhur.

G. Langkah-Langkah yang Ditempuh dalam Menghadapi Era

Globalisasi

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat

mencintai produk dalam negeri.

2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-

baiknya.

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum

dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.

5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi,

ekonomi, sosial budaya bangsa.

6. Menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang

sesuai dengan kepribadian bangsa.

48

7. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan

produksi negara-negara maju.

8. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK.

9. Tidak bergaya hidup bermewah-mewahan.

10. Meningkatkan iman dan takwa pada Tuhan YME.

BAB IV

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa :

1. Orang tua harus lebih memperhatikan segala sesuatu yang di lakukan

anaknya agar anak-anak mereka tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.

2. Pengaruh dari masuknya budaya asing yaitu para remaja banyak yang

terjerumus ke hal hal negatif seperti merokok, minuman keras dan bahkan

sampai sex bebas. Itu semua karena kurangnya pengawasan orang tua dan

orang tua membiarkan anaknya entah berteman dengan siapa saja yang

mereka mau.

3. Generasi muda kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang

baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini

49

bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis

terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang

berkompeten di bidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai

dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang

berlaku di Indonesia.

B. Saran

1. Sebaiknya masyarakat Indonesia tetap mengikuti gaya hidup

Ketimuran sebagaimana mestinya dengan tetap menerima budaya

asing yang bisa membawa dampak positif.

2. Tidak perlu mencontoh hal- hal yang kurang baik dari Budaya

Barat bagi masyarakat Indonesia.

3. Sebaiknya mengambil sisi positifnya saja dari masuknya Budaya

Barat ke Indonesia untuk membuat kita lebih maju.

4. Lebih cerdas dalam menyaring pengaruh asing ke negara kita.

50

DAFTAR PUSTAKA

Raharja,Dian.2013.BudayaAsing.http://bsekemdikbud.blogspot.com/2013/02/bud

aya-asing.html#.UZt1GKJHIZk. Diakses tanggal 22 Mei 2013.

Jannah, Khairul.2012. Pengaruh dan dampak masuknya budaya asing di Indonesia

terhadap ketahanan nasional.http://chairueljannah.blogspot.com.Diakses

tanggal 26 Mei 2013.

Yani,Gede.2012. Pengertian Budaya dan Pendapat para Ahli.

http://gedeyenuyani.blogspot.com/2012/03/pengertian-budaya-dan-pendapat-

para.html.Diakses tanggal 21 Mei 2013.

Dahlan,Jaeni.2012.Dampak Kebudayaan Asing terhadap Kehidupan

Masyarakat.http://jaenidahlan.blogspot.com/2012/04/dampak-kebudayaan-

aasing-terhadap.html.Diakses tanggal 21 Mei 2013.

51

Ridwan,Muhammad.2012.Pengertian Kebudayaan Menurut Para

Ahli.http://senseleaf.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan-menurut-

para-ahli.html.Diakses tanggal 21 Mei 2013.

Tahir,Sri Siswaty.2012. Pengaruh Perkembangan Budaya Asing Terhadap Budaya

Indonesia.http://srisiswatytahir.blogspot.com/2012/10/pengaruh-

perkembangan-budayaasing_27.html. Diakses tanggal 22 Mei 2013.

Puspita,Wanda.2010. Pengaruh dan Dampak Budaya Asing di

Indonesia.http://wandapuspita.blogspot.com/2010/11/pengaruh-dan-dampak-

budaya-asing-di.html. Diakses tanggal 22 Mei 2013.

Tim Kreatif.2012.Pengertian Gaya Hidup.

http://www.psychologymania.com/2012/09/pengertian-gaya-hidup.html.

Diakses tanggal 21 Mei 2013.

52

LAMPIRAN

Cara berpakaian Budaya Barat

53

Perkembangan Teknologi

54

Adat Ketimuran

55

Pergaulan Bebas Junk Food

56