kapasitas berat jenis dan kondisi isian baterai
Post on 03-Jul-2015
190 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Wicki/Andar 01.01.’00
Program Studi :
LISTRIK OTOMOTIF & AC N a m a :
Halaman :
1 - 4 6 3 0 5 0 5 7 06 3 0 5 0 5 7 0
LISTRIK AUTOMOTIF & AC
BATERAI
Kapasitas, Berat Jenis dan Kondisi Isian Baterai
1. Kapasitas baterai
Besaran untuk menyatakan jumlah muatan listrik yang terkandung dalam baterai
disebut kapasitas. Hal ini juga menentukan besar kecilnya ukuran suatu baterai.
Kapasitas baterai tergantung pada : massa aktip dalam plat – plat baterai, jumlah
elemen – elemen , Luas penampang pelat baterai yang terendam dalam elektrolit
baterai
Disingkat Q = J x t
Dimana : Q = Kapasitas (J x t)
I = Arus pemakaian
T = Waktu
Kapasitas spesifik
Menurut DIN (Deutsche Industrie Norm), kapasitas spesifik ditentukan oleh
besarnya arus pemakai selama 20 jam (10 jam) sehingga tegangan sel turun
menjadi 1,75 volt.
Kapasitas = Ampere x Jam ( AH )
Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Wicki/Andar 01.01.’00
Program Studi :
LISTRIK OTOMOTIF & AC N a m a :
Halaman :
2 - 4 6 3 0 5 0 5 7 06 3 0 5 0 5 7 0
2. Berat jenis elektrolit
Berat jenis elektrolit ( ρ ) dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui kondisi isian
baterai. Sebagai alat pengukur berat jenis ini digunakan hidrometer.
Jika dari hasil pengontrolan berat jenis antara sel yang satu dan yang lain terdapat
perbedaan lebih dari 0,025 Kg/I, maka hal itu disebabkan ketidak-samaan tinggi
elektrolitnya lagi.
Jika berat jenisnya terlalu rendah, maka telah terjadi hubungan singkat atau baterai
sudah tua atau terlalu kehabisan arus.
Semakin lama baterai dipakai, semakin banyak kandungan air di dalam
elektrolitnya, akibatnya semakin kecil / rendah berat jenis elektrolit tersebut.
Bila ketinggian elektrolit pada tandanya terlalu rendah, maka baterai harus ditambah
dengan air suling.
Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Wicki/Andar 01.01.’00
Program Studi :
LISTRIK OTOMOTIF & AC N a m a :
Halaman :
3 - 4 6 3 0 5 0 5 7 06 3 0 5 0 5 7 0
Pengukuran dengan hydrometer
Kondisi isian baterai
Penuh
Sedang
Kosong
B. J. Elektrolit ( < = Kg/I )
1,26 – 1,28
1,24 – 1,25
1,08 – 1,1
Tegangan sel
2,12
1,75
3. Kerusakan sel akibat pensulfatan
Jika baterai dibiarkan terlalu lama tanpa diisi, maka akan terbentuk kristal – kristal
sulfat yang halus. Tapi karena elektrolit tidak dapat menguap, maka barulah kristal –
kristal itu berubah menjadi kristal timbel sulfat yang kasar. Kejadian yang demikian
disebut pensulfatan.
Pensulfatan bisa menyebabkan pertambahan tahanan dalam dan akan
menghalang – halangi reaksi kimia dalam baterai. Jika dalam keadaan pensulfatan
ini baterai diisi dengan arus, maka baterai menjadi panas dan tegangan tiba – tiba
naik secara tajam
Dikeluarkan oleh : Tanggal :
Wicki/Andar 01.01.’00
Program Studi :
LISTRIK OTOMOTIF & AC N a m a :
Halaman :
4 - 4 6 3 0 5 0 5 7 06 3 0 5 0 5 7 0
S O A L
1. Baterai 12 volt dipakai selama 20 jam dengan pemberian arus konstan 4 Ampere,
tegangan akan turun 10,5 volt.
Hitunglah besar kapasitas baterai tersebut.
Penyelesaian : Kapasitas : P = J x t
= 4 x 20
= 80 AH
U = 12 V
t = 20 jam
J = 4 A
U2 = 10,5 V
2. Sebuah mobil sedang diparkir di pinggir jalan. Mobil tersebut menyalakan lampu
besar 12 V/40 W, lampu kota (total) 20 W. Hitunglah waktu pengosongan jika
kapasitas baterai tersebut 84 AH.
Penyelesaian : Daya lampu total
V = 12 V Pt = P1 + P2
P1 = 80 W = 80 + 20
P2 = 20 W = 100 W
Q = 84 AH
jam08,10
33,884
JQ
t
A33,812
100VP
J
===
===
Halaman:
5
top related