k3 kebakaran

Post on 24-Jun-2015

2.071 Views

Category:

Documents

30 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kerusakan

KorbanJiwa

Dampak Lingkungan

AdanyaPenyimpangan

Standar K3

PT PT PetrowidadaPetrowidada4 4 orang matiorang mati

48 48 orang luka2orang luka2

BI TowerBI Tower15 15 orang matiorang mati(terperangkap dalam Lift)(terperangkap dalam Lift)

Und

ang-

unda

ng N

o 1

Th

1970

te

ntan

g K

esel

amat

an K

erjaPENGENDALIAN

ENERGI

SARANA PROTEKSI

KEBAKARAN

MANAJEMENK3Pasal 9 ayat (3).

Pengurus wajib membina K3 penanggulangan kebakaran

Pasal 3 ayat (1).

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja untuk :

• mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran,

• mencegah, mengurangi peledakan

• memberikan kesempatan jalan menyelamatkan diri dalam bahaya kebakaran

• pengendalian penyebaran asap, gas dan suhu

•KEPMENAKER 75/2002 K3 LISTRIK•PERMENAKER 02/89 Prot. Petir•KEP. MENAKER KEP. 187/MEN/1999 (B3)•PER. KHUSUS “EE” (BH. MUDAH TERBAKAR)•PER. KHUSUS “K” (BH. MUDAH MELEDAK)

•PERMENAKER 04/80 APAR•PERMENAKER 02/83 ALARM•INST. MENAKER INS. 11/MEN/1997

PERATURAN DAN STANDAR TEKNIS K3 PENANGGULANGAN

KEBAKARAN

• PERMENAKER 04/87 P2K3• PERMENAKER 05/96 SMK3• KEP. MENAKER KEP. 186/MEN/1999

UNIT PENANGG. KEB. DI TEMPAT KERJA

PengendalianENERGI

SARANA PROTEKSI

KEBAKARAN

MANAJEMENK3

Und

ang-

unda

ng N

o 1

Th

1970

te

ntan

g K

esel

amat

an K

erja

Pasal 9 Pembinaan

1.1. Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru tentang :tentang : Kondisi dan bahaya di tempat kerjaKondisi dan bahaya di tempat kerja Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskanSemua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan APD yang diwajibkanAPD yang diwajibkan Menjelaskan cara dan sikap bekerja amanMenjelaskan cara dan sikap bekerja aman

22 Mempekerjakan setelah yakin TK memahami K3Mempekerjakan setelah yakin TK memahami K3

33 Melakukan pembinaan Melakukan pembinaan pencegahan kecelakaanpencegahan kecelakaan pemberantasan kebakaranpemberantasan kebakaran peningkatan K3peningkatan K3 pemberiaan PK3pemberiaan PK3

4.4. Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3

Sumber Energi Tidak terkendali Kebakaran

•Listrik•Sambaran petir•Electro Static•Reaksi kimia•Bunga api mekanik•Permukaan panas•Dll.

UU No. 13 Tahun 2003 UU No. 13 Tahun 2003 tentang tentang

KetenagakerjaanKetenagakerjaanPasal 86:

Pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja.

Pasal 87:

Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

(SMK3) yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

Sistem Manajemen K3Sistem Manajemen K3

P (Plan)

C (Check)

A (Act)

D (Do)

Proram Peningkatan

Penerapan K3

Per 05-96Per 05-96

KONDISISAAT INI

KONDISIYANG DIINGINKAN

Setiap Perusahaan Setiap Perusahaan Wajib menerapkan SMK3Wajib menerapkan SMK3

U UU U13-200313-2003

Keberhasilan Sistem Manajemen K3 harus benar-benar Keberhasilan Sistem Manajemen K3 harus benar-benar didukung oleh Manajemen Perusahaan meliputi Unit , Divisi, didukung oleh Manajemen Perusahaan meliputi Unit , Divisi, Team Safety dan seluruh karyawanTeam Safety dan seluruh karyawan

U UU U1-19701-1970

? - Emergency Response Plan

- Safe Design- Hazard Identification

Control - Engineering - Human - Administrative

Rehabilitative

Accident Prevention Program

Incident

FIRE

Explosion

3.1. Identifikasi Potensi Bahaya(Hazard)

1. Kondisi dan kejadian berbahaya yang dapat terjadi

2. Jenis kecelakaan dan penyakit yang dapat terjadi

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

3.2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Penilaian resiko semua jenis pekerjaan dan menentukan prioritas pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

RISK MANAGEMENT

Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja

adalah proses mengidentifikasi Sumber-

sumber Bahaya, penilaian Resiko, dan

tindakan untuk menghilangkan serta

mengurangi Resiko secara terus

menerus.

3.3. Tindakan Pengendalian

Perusahaan harus memuliki prosedur penanganan keadaan daruratkeadaan darurat dan diuji secara kerkala oleh personel yang memiliki kompetensi dan dikoordinasikan dengan instansi terkait

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

3.3.8. Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana

Perusahaan harus memiliki prosedur prosedur penanganan keadaan daruratpenanganan keadaan darurat dan diuji secara kerkala oleh personel yang memiliki kompetensi dan dikoordinasikan dengan instansi terkait

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

3.3.9. Prosedur menghadapi insiden

Untuk mengurangi resiko insiden, Perusahaan harus memuliki prosedur dalam menghadapi insiden meliputi :- Penyediaan fasilitas P3K- Proses perawatan lanjut

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

3.3.10. Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat

Perusahaan harus memuliki prosedur rencana pemulihan secara cepat kembali pada operasi normal, dan membantu tenaga kerja yang mengalami trauma

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

Phenomena kebakaranPhenomena kebakaranIN

TEN

SIT

AS

TIME

3 - 10 menit

DE

CA

YInitiation

SourceEnergi

Gro

wth STEDY

Fully development fires(600-1000 o C)

Phenomena kebakaranPhenomena kebakaran

INTEN

SIT

AS

TIME

3 - 10 menit

DE

CA

Y

STEDY Fully development fires

(600-1000 o C) Initiation

SourceEnergi

Gro

wth

Phenomena of Fire

Effect of Fire on People,

Property and Environment

Fire Hazard volume(Flammability & Quantity

Materials)

Outcome Rate of heat release Flame spread Smoke obscuration Toxicity Ignitibility by heat

transfer

The Potential Effect of Fire on People and Property

Temperature

Smoke

Carbon Monoxide

Oxygen

Carbon Dioxide Perilaku

Panik

Material

Quantity

Fla

mm

ab

ilit

y 5

4

3

2

1

Effec

t of F

ire

sangat mudah menyala

mudah terbakar tanpa pemanasan

dapat terbakar setelah sedikit

dipanaskan

dapat terbakar setelah dipanaskan

tidak dapat terbakar

Fla

mm

ab

ilit

y

0

3

2

1

4

TANKI BAHAN BAKARGAS CAIR

PAPARAN PANAS

B L E V EB L E V E(Boiling Liquid Expanding (Boiling Liquid Expanding

Vapor Explosion)Vapor Explosion)

ppeledakan tangki gas cair eledakan tangki gas cair

yang mendidih akibat paparan panasyang mendidih akibat paparan panas

AWAN UAPAWAN UAP

AWAN APIAWAN API

FLARE

TEXAS ‘89TEXAS ‘8923 MATI23 MATI130 CIDERA130 CIDERAKERUGIAN BESARKERUGIAN BESAR

Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal- Terjadi tiba-tiba- Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas- Perlu segera ditanggulangi

Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang mengakibatkan banyak korban atau kerusakan

Mengapa prosedur darurat harus dibuat

Tuntutan atau Persyaratan

1. Peraturan perundangan (syarat K3)

2. Keamanan publik (masyarakat

sekitar)

3. Asuransi

4. LSM

Menekan resiko

Natural hazard (Bencana Alamiah) - Banjir- Kekeringan- Angin topan- Gempa- Petir

Technological Hazard (Kegagalan Teknis) - Pemadaman listrik- Bendungan bobol- Kebocoran nuklir- Peristiwa Kebakaran/ledakan- Kecelakaan kerja/lalulintas

Huru hara - Perang- Kerusuhan

Tid

ak

dir

en

can

aka

nlo

sses

Direncanakan

Pencegahan

Persiapan

Penanganan

Pemulihan

FIRE PREVENTIONFIRE PREVENTION

POST FIRE CONTROLIN CASE FIRE CONTROL

PRE FIRE CONTROL

FIRE SAFETY MANAGEMENTFIRE SAFETY MANAGEMENT

Ref. Kepmennaker No 186/1999

Identifikasi potensi bahaya kebakaran

Identifikasi tingkat ancaman bahaya kebakaran

Identifikasi skenario kebakaran

Perencanaan system proteksi kebakaran (Aktif/Pasif)

Perencanaan tanggap darurat (FEP)

Pembentukan organisasi

Organisasi, Personel, Pelatihan/Sertifikasi

PRE FIRE CONTROLPRE FIRE CONTROL

Psl. 2 (1) (2) & (3)

Ref. Kepmennaker No 186/1999

IN CASE FIRE CONTROLIN CASE FIRE CONTROL

Sebelum kebakaran terjadi segala kemungkinan resiko harus sudah diprediksikan sebelumnya al : fire risk assessment, fire scenario, out come & effect of fires, sehingga sumber daya yang dibutuhan dan prosedur dalam keadaan darurat dapat direncanakan sesuai potensi yang ada

FIRE EMERGENCY PLANFIRE EMERGENCY PLAN

Ref. Kepmennaker No 186/1999

Fire Emergency PlanFire Emergency Plan (Perencanaan Darurat (Perencanaan Darurat

Kebakaran)Kebakaran)

Perencanaan penanganan dalam Perencanaan penanganan dalam menghadapi keadaan darurat menghadapi keadaan darurat kebakaran meliputi :kebakaran meliputi :

organisasi, sarana/peralatan dan organisasi, sarana/peralatan dan prosedur yang harus dilakukan untuk prosedur yang harus dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan mencegah atau meminimalkan kerugian akibat kebakatran. kerugian akibat kebakatran.

IN CASE FIRE CONTROLIN CASE FIRE CONTROL

Muatan dalam buku manual tanggap darurat antara lain :- Informasi sumber bahaya dan cara

pencegahannya;- Jenis sarana prot kebakaran, petunjuk

pemeliharaan, dan cara penggunaannya;- Prosedur kerja aman- Prosedur dalam keadaan darurat

Psl 2 (4)

FIRE EMERGENCY PLANFIRE EMERGENCY PLAN

Ref. Kepmennaker No 186/1999

IN CASE FIRE CONTROLIN CASE FIRE CONTROL

FIRE EMERGENCY PLANFIRE EMERGENCY PLAN

Sasaran• Untuk memaksimalkan keselamatan personil dan

memperkecil kerusakan akibat kebakaran/peledakan,• Mencegah atau mengurangi tingkat keparahan yang

ditimbulkan baik berupa cidera/kematian personil, pengunjung, pemborong atau kerusakan/hilangnya arsip financial dan peralatan [asset].

• Untuk memastikan segala aspek penanganan keadaan darurat dan pemulihan operasi normal dapat dilakukan secepat mungkin

Ref. Kepmennaker No 186/1999

IN CASE FIRE CONTROLIN CASE FIRE CONTROL

Personnel Responsibilities- Manager.- Fire Coordinator- Fire Brigade- Medical team- Security

- Manajer mempunyai tanggung-jawab seluruh pelaksanaan prosedur ini.

- Koordinator sebagai koordinator tindakan operasi memadamkan kebakaran dan pengungsian

- Pasukan pemadam kebakaran bertugas memadamkan api sebelum bantuan datang

- Team medis menolong korban yang terluka- Petugas keamanan mengamankan asset dan TKP

Penunjukan Personil ini harus jelas nama yang ditunjuk

FIRE EMERGENCY PLANFIRE EMERGENCY PLAN

IN CASE FIRE CONTROLIN CASE FIRE CONTROL

Fire protection system/apparatus

- Detector : detect fire trough smoke, heat, flame- alarm : as soon as possible respond and alert- Fire extinguisher : suitable with the classification &

rating of fire ( Class A, B, C, D)- Hydrant : available sufficient water - Sprinklers and other apparatus in working condition

Maintenances and control the fire protection system is very important

FIRE EMERGENCY PLANFIRE EMERGENCY PLAN

IN CASE FIRE CONTROLIN CASE FIRE CONTROL

Procedur bila terjadi kebakaran

• JANGAN PANIK ! Beritahukan pimpinan dan pihak-pihak terkait. Menghubungi MINTA BANTUAN Pasukan pemadam kebakaran yang paling dekat,

• Berupaya memadamkan dengan sarana pemadam yang ada. Terutama mereka yang telah ditunjuk dan telah terlatih dengan memperhitungkan keselamatan dirinya.

• Jika api tidak terkendalikan, dengan segera mengintruksikan untuk mengungsikan melalui jalan keluar, tangga atau pintu yang paling dekat dan aman menuju area aman yang ditentukan.

• Menjamin rute penyelamatan tidak terhalang /tidak dikunci.• Tidak meniinggalkan area yang aman tanpa memberitahu

Pemimpin sampai api dikendalikan dan dinyatakan aman.• Sedapat mungkin membantu apa saja sebatas dalam

kelompoknya.

SEMUA KARYAWAN HARUS DIPASTIKAN MENGETAHUI PROSEDUR INI

FIRE EMERGENCY PLANFIRE EMERGENCY PLAN

Lapis IPet. Peran Kebakaran

Lapis IIFire Men

Lapis III Bantuan

dari lingkungan

Lapis IVFire

Departement

POSKO

Security

Fire Brigade

Operation Commando

Fire Service

Police

Ambulance

Hospital

SAR

Assembly Point

Tk. AhliMadyaTk. Ahli

PratamaTk. Dasar II

Tk. Dasar I

Fire warden Fire fighter Fire coordinator

Fire specialist

(Fire engineer)

Ref. Kepmennaker No 186/1999

URAIAN TUGASURAIAN TUGASORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARANORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN

URAIAN TUGASURAIAN TUGASORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARANORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN

• Melaporkan kondisi bahaya dan keadaan sarana prot. kebakaran

• Melakukan tindakan pemadaman awal bila terjadi kebakaran dan memandu evakuasi

• Bertanggung jawab di unit kerja tertentu.

(Lini I) PET. PERAN KEBAKARAN (KLAS D)

Tugas pokok sesuai jabatan utamanya

Merupakan tugas tambahan selain tugas pokoknya Pada waktu jam kerja

Ref. Kepmennaker No 186/1999

Psl 7

URAIAN TUGASURAIAN TUGASORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARANORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN

URAIAN TUGASURAIAN TUGASORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARANORGANISASI TANGGAP DARURAT KEBAKARAN

Tugas :1. Melakukan patroli rutin ke seluruh area kerja

memantau semua aspek pencegahan kebakaran.2. Memelihara, memeriksa dan menguji semua

sarana proteksi kebakaran agar selalu dalam keadaan siap pakai.

3. Siap siaga melakukan tindakan menghadapi keadaan darurat kebakaran untuk pemadaman dan penyelamatan

(Lini II)ANGG. REGU PEN. KEBAKARAN (KLAS C)

TUGAS POKOK :Tanggung jawab di seluruh tempat kerja (Diatur sistem shift)

Ref. Kepmennaker No 186/1999

Psl 8

KLAS B :KOORDINATOR SUB UNIT PEN.

KEBAKARANTanggung jawab di unit kerja

tertentu

Tugas : Mengkoordinasikan program

penanggulangan kebakaran (inspeksi & latihan)

• Memimpin operasi penanggulangan kebakaran

URAIAN TUGASURAIAN TUGASORGANISASI TANGGAP DARURATORGANISASI TANGGAP DARURAT

KEBAKARANKEBAKARAN

URAIAN TUGASURAIAN TUGASORGANISASI TANGGAP DARURATORGANISASI TANGGAP DARURAT

KEBAKARANKEBAKARAN

Ref. Kepmennaker No 186/1999

Psl 9

KLAS A : PENANGGUNG JAWAB TEKNIK PEN. KEBAKARANTanggung jawab di seluruh tempat kerja

Tugas :• Menyusun, melaksanakan dan

evaluasi program kerja pengendalian kebakaran

• Melakukan audit internal dan pengawasan langsung

• Mempertanggung jawabkan pelaksanaan syarat K3

URAIAN TUGASURAIAN TUGASORGANISASI TANGGAP DARURAT ORGANISASI TANGGAP DARURAT

KEBAKARANKEBAKARAN

URAIAN TUGASURAIAN TUGASORGANISASI TANGGAP DARURAT ORGANISASI TANGGAP DARURAT

KEBAKARANKEBAKARAN

Ref. Kepmennaker No 186/1999

Psl 10

MEANS OF ESCAPEMEANS OF ESCAPE KOMPARTEMENKOMPARTEMEN SMOKE CONTROLSMOKE CONTROL FIRE DAMPERFIRE DAMPER FIRE RETARDANT/TREATMENT FIRE RETARDANT/TREATMENT

DETECTIONDETECTION ALARMALARM EXTINGUISHEREXTINGUISHER SPRINKLERSPRINKLER HYDRANT, ETCHYDRANT, ETCA

KT

IFA

KT

IF

PA

SS

IFP

AS

SIF

ALAT PEMADAM API ALAT PEMADAM API RINGAN RINGAN

Portable Fire Portable Fire ExtinguisherExtinguisher

ALAT PEMADAM API RINGAN

• DAPAT DIOPERASIKAN SATU ORANG

• UNTUK PEMADAMAN MULA KEBAKARAN

• SEBATAS VOLUME API KECIL

•Efektif•Aman•Tidak Merusak

Petugas kompeten

Jenis dan ukurantepat

Penempatan tepat

Pemeliharaanteratur

Perencanaan

Pengadaan Sertifik

at

Fire risk Assessment

Kebijakan

Alat pemadam api ringan

Designing Listing Selecting Purchasing Installing Approving Inspecting

Recharging Maintaining Testing Operating

• JENIS DAN UKURANNYA SESUAI• MUDAH DILIHAT DAN MUDAH

DIAMBIL • KONDISI BAIK • SETIAP ORANG DAPAT

MENGOPERASIKAN DENGAN BENAR, TIDAK MEMBAHAYAKAN DIRINYA.

ALAT PEMADAM API RINGAN Ref : Pert. Menaker No Per-04/Men/1980

HARUS SIAP PAKAI PADA WAKTUNYA

JENIS MEDIA PEMADAMJENIS MEDIA PEMADAM

JENIS BASAH

- AIR

- BUSA

JENIS BASAH

- AIR

- BUSA

JENIS KERING- DRY POWDER- CO2- CLEANT AGENT

JENIS KERING- DRY POWDER- CO2- CLEANT AGENT

WA

TER

HA

LO

N

PO

WD

ER

FO

AM

STOREDPRESSURE

( N2 )

CARTRIDGE

CO

2

Tipe konstruksi

Cooling

Smothering

Starving

Prinsip PEMADAMAN

Dilution

Fuel Heat

Oxygen

API

KEGAGALAN APAR

Jenis tidak sesuai

Ukuran tidak sesuai

Macet/tidak berfungsi

Petugas

Salah penempatan

2

• belum ditunjuk

• tidak trampil

Tidak bertekanan- bocor

Menggumpal- tunda refill

WA

TER

HA

LO

N

PO

WD

ER

FO

AM

Jenis media tidak sesuai Klasifikasi api/kebakaran

KEGAGALAN APARKEGAGALAN APARW

ATER

HA

LO

N

PO

WD

ER

FO

AM

Setiap jenis media pemadam masing-

masing memiliki keunggulan dan

kekurangan, bahkan dapat

membahayakan bagi petugas atau

justru memperbesar api

Kla

sifika

si

Klas A

Klas B

Klas C

Klas D

Jenis kebakaran

Bahan spt (kayu, kertas, kain dsb.

Bahan cair

Bahan gas

Panel listrik,

Kalium, litium, magnesium

Bahan berharga

Jenis media pemadam Tipe basah

Tipe kering

Air Busa PowderCleanAgent

VVV V VV V*)

XX XX VV**) VVV

XXX VVV VV V*)

X X VV V *)

XXX XXX VV VVV

XXX XXX Khusus XXX

Keterangan :

VVV : Sangat efektif X : Tidak tepat

VV : Dapat digunakan XX : Merusak

V : Kurang tepat / tidak dianjurkan XXX : Berbahaya

*) : Tidak efisien **) : Kotor / korosif

JENIS MEDIA PEMADAM KEBAKARAN DAN APLIKASINYA

Ref. : Peraturan Menteri Tenaga KerjaNo. Per 04/Men/1980

Jenis Refilling

Halogen 5 th 5 th

Testing Water 5 th 5 th

Mechanical Foam 3 th 5 th

Dry powder 5 th 5 th

Chemical Foam 2 th 5 th

CO2 5-10 th 10-5-5 th

Refilling & Testing

Perkiraan Rating (APAR)Perkiraan Rating (APAR)J ENI S UKURAN

(LI TER)J ARAK

PANCARAN(METER)

WAKTU(DETI K)

RATI NG

5 L 10-13 M 45 1 A10 L 10-13 M 60 2 A

AI R

15 L 10-13M 120 3 A5 L 10-13 M 30 1 A

10 L 15 M 60 2 A

ASAMSODA

65 L 15 M 120 10 A

Perkiraan Rating (APAR)Perkiraan Rating (APAR)J ENI S UKURAN J ARAK

PANCARAN(METER)

WAKTU(DETI K)

RATI NG

5 L 10-13 M 45 1 A, 1B10 L 10-13 M 60 2 A, 2B

BUSA

15 L 10-13M 120 3 A,3B2 KG 3 M 30 1 B,C7KG 3 M 30 2B,C

10 KG 3 M 30 2B,C

CO2

25 KG 4 M 30 10B,C

Perkiraan Rating (APAR)Perkiraan Rating (APAR)J ENI S UKURAN

(KG)J ARAK

PANCARAN(METER)

WAKTU(DETI K)

RATI NG

0,5 3 10 1 B,C1 3 10 2 B,C2 3 10 4B,C5 7 20 7B,C

15 15 25 20B,C

DRYPOWDER

Perkiraan Rating (APAR)Perkiraan Rating (APAR)J ENI S UKURAN

(KG)J ARAK

PANCARAN(METER)

WAKTU(DETI K)

RATI NG

0,5 2 8 1 B,C

2 4 10 2 B,C

4 4 12 3B,C

5 7 13 1A,5B,C

10 7 20 2A,10B,C

15 7 20 4A,20B,C

37,5 10 30 8A,40B,C

DRYPOWDER

AMMONI UMPHOSPATE

(ABC)

Perkiraan Rating (APAR)Perkiraan Rating (APAR)J ENI S UKURAN

(KG)J ARAK

PANCARAN(METER)

WAKTU(DETI K)

RATI NG

1 3 8 2B, C2 4 12 4B, C

HALON1211

5 5 15 10B, C1 2 10 2B,CHALON

1301

Penempatan APARRef : NFPA

Rating

1A2A3A4A6A

10A20A40A

Jarakft

75 75 75 75 75 75 75 75

Klasifikasi hunianRingan Sedang Berat

Luassq ft

3000 6000

11250 1125011250112501125011250

Luassq.ft

X3000 450060009000112501125011250

Luassq.ft

XX

3000 450060009000

1125011250

APARAPARSebagai sarana K3 (Safety Equipment) Sebagai sarana K3 (Safety Equipment)

Pengandung Potensi BahayaPengandung Potensi Bahaya

STANDAR APARSTANDAR APAR

APAR Dirancang dengan tekanan > 14kg/cm2

dapat mendorong seluruh medianya(sisa mak 15%) dalam waktu min. 8 detik

Syarat :- Angka keamanan min 4,13 x WP (65 oC) - Test pressure 1,5 x WP(65 oC)- Pengujian ulang tiap 5 tahun

Hydro Static TestHydro Static Test

Bursting Test Bursting Test

HYDROSTATIC TEST

Pre

ssu

re

Expansion

> min 20 kg/cm2 1.5 WP

> 4.13 WP

TANDA PEMASANGAN

Alarm Kebakaran OtomatikAlarm Kebakaran OtomatikSistem Hydrant dan Sistem Hydrant dan

SprinklerSprinkler

INSTALASI ALARM INSTALASI ALARM TANDA BAHAYA KEBAKARANTANDA BAHAYA KEBAKARAN

Tindakan dalam keadaan Emergency Kebakaranharus sudah berhasil diatasi.

sebelum 10 menit sejak penyalaan

TUJUANPEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK MENDETEKSI KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN PENGAMANAN YANG DIPERLUKAN DAPAT SEGERA DILAKUKAN.

TUJUANPEMASANGAN INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK BERTUJUAN UNTUK MENDETEKSI KEBAKARAN SEAWAL MUNGKIN, SEHINGGA TINDAKAN PENGAMANAN YANG DIPERLUKAN DAPAT SEGERA DILAKUKAN.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RIPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RINO. PER-02/MEN/1983NO. PER-02/MEN/1983

TENTANG TENTANG INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIKINSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RIPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA RINO. PER-02/MEN/1983NO. PER-02/MEN/1983

TENTANG TENTANG INSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIKINSTALASI ALARM KEBAKARAN OTOMATIK

Ruang lingkup- Perencanaan- Pemasangan,- Pemeriksaan- Pengujian- Pemeliharaan

Detektor

Panel Indikator

Signal alarm

FIRE FOULT

NORMAL

Detektor Signal alarm

FIRE FAULT

NORMAL

JENIS DAN TIPE DETEKTORJENIS DAN TIPE DETEKTOR

Panas

Asap

Nyala•ULTRA VIOLET

•INFRA RED•FIXED TEMPERATURE

•RATE OF RISE•IONIZATION

•OPTIC•Push bottom •Full down•break glass

Manual

ZONA DETECTIONZONA DETECTION

Panas 40 titik

Asap 20 titik

Nyala 20 titik

•ZONE 1

•ZONE 2

•ZONE 3

EOL

EOL

EOL

Luas tiap zone deteksi - ruang tanpa sekat mak. 2000 m2

- terdapat sekat mak. 1000 m2

INTERCONECTION

FIRE ALARM SYSTEMFIRE ALARM SYSTEM

INTERCONECTION

FIRE ALARM SYSTEMFIRE ALARM SYSTEM

MCFA

DETEKTOR KEBAKARAN

LIFTOff

POMPAHYDRANTsupply daya

ACOff

PRESS FANOn

SPRINKLER(FS)

CONTROL FIRE INDIKATOR

CONTROL FIRE INDIKATOR

DISCHARTCONTROL

PANEL

DISCHARTCONTROL

PANEL

BUZER

ALARM

HEATSMOKE

VALVE

INSTALASI PEMADAM KEBAKARANAUTOMATIC TOTAL FLOODING SYSTEM

Media pemadam Halon (F, Cl, Br)

!!!!!!!!!!!!Mengandung potensi bahaya

keracunan

HARUS MEMILIKI IJIN K3

Double Warning Light

ControlPanel

Manual AbortStation Manual Release

Station

DischargeWarning SignalCylinders

HeatDetector

SmokeDetector

Nozzle

Sirene

Pipe Work

FIRE EXTINGUISHANTConsisting of :• 1,1-Dichloro,2,2,2-trifluoroethane(HCFC 123)• Proprietary

CAUTION :

• HEAVIER THAN AIR• LEMON ODOUR• KEEP CYLINDER COOL, WELL VENTILATED AND

SECURED AT ALL TIMES• ONLY USE WITH EQUIPMENT SUITABLE FOR

CONTAINED GAS• USE IN ACCORDANCE WITH MATERIAL SAFETY

DATA SHEET AVAILABLE FROM NEWSTAR CHEMICALS (M) SDN BHD

No. 5, BlokB, Jalan SS13/5, Subang Jaya Industrial Estate,47500 Selangor Darul Ehsan, Malaysia

Tel. : (603) 56 212168 Fax. : (603) 56 211168

CYL. VOLUME

GROSS WEIGHT

NET WEIGHT

FILL DENSITY

KG

KG/Ltr

LTR

KG

FIRE EXTINGUISHANTConsisting of :• 1,1-Dichloro,2,2,2-trifluoroethane(HCFC 123)• Proprietary

CAUTION :

• HEAVIER THAN AIR• LEMON ODOUR• KEEP CYLINDER COOL, WELL VENTILATED AND

SECURED AT ALL TIMES• ONLY USE WITH EQUIPMENT SUITABLE FOR

CONTAINED GAS• USE IN ACCORDANCE WITH MATERIAL SAFETY

DATA SHEET AVAILABLE FROM NEWSTAR CHEMICALS (M) SDN BHD

No. 5, BlokB, Jalan SS13/5, Subang Jaya Industrial Estate,47500 Selangor Darul Ehsan, Malaysia

Tel. : (603) 56 212168 Fax. : (603) 56 211168

CYL. VOLUME

GROSS WEIGHT

NET WEIGHT

FILL DENSITY

KG

KG/Ltr

LTR

KG

FC-3-1-10 PerfluorobutaneC4F10

HBFC-22B-1 BromodifluoromethaneCHF2Br

HCFC Blend A Dichlorotrifluoroethane HCFC-123 (4. 75 %) CHCl2CF2

Chlorodifluoromethane HCFC-22 (82%) CHClF2

Chlorotetrafluoroethane HCFC-124 ( 9. 5%) CHClFCF3

Isopropenyl-1-methylcyclohexene 3. 75 %)HCFC-124 ChlorotetrafluoroethaneCHClFCF3

HFC-125 Pentafluoroethane CHF2CF3

HFC-227 ea Heptafluoropropane CF3CHFCF3

HFC-23 TriflouromethaneCHF3

IG-541 Nitrogen (52%) N2

Argon (40%) ArCarbondioxide (8%) CO2

MEDIA PEMADAM CLEAN AGENT(Dikutip dari NFPA 2001)

CARA MEN-SELEKSI SISTEMCARA MEN-SELEKSI SISTEMEFEKTIVITAS PEMADAMANEFEKTIVITAS PEMADAMAN DAMPAK THD PERALATANDAMPAK THD PERALATAN

Kecepatan pemadamanKecepatan pemadamanSesuai bahaya yg dihadapiSesuai bahaya yg dihadapiPost-fire hold timePost-fire hold timeKemampuan menembus apiKemampuan menembus apiRisiko penyalaan kembaliRisiko penyalaan kembali

Clean-up pasca pemadamanClean-up pasca pemadamanKerusakan akibat airKerusakan akibat airKerusakan bahan & karatKerusakan bahan & karatTerjadi kondensasiTerjadi kondensasiTerjadi regangan termalTerjadi regangan termal

MASALAH INSTALASIMASALAH INSTALASI GANGGUAN THD PENGHUNIGANGGUAN THD PENGHUNI

Ukuran & berat alat pemadamUkuran & berat alat pemadamMasalah pemipaanMasalah pemipaanKemudahan dlm pemeliharaanKemudahan dlm pemeliharaanWaktu pemasanganWaktu pemasanganBiaya instalasiBiaya instalasiBiaya pengisian ulangBiaya pengisian ulangKetersediaan bahan pemadamKetersediaan bahan pemadam

Daya racunDaya racunLevel kebisinganLevel kebisinganPenambahan tekanan udaraPenambahan tekanan udaraJarak pandang / penglihatanJarak pandang / penglihatanBahaya terhirupBahaya terhirupAlat listrik bertegangan amanAlat listrik bertegangan amanDekomposisi termal bahan Dekomposisi termal bahan

KECOCOKAN RUANGKECOCOKAN RUANG PENERIMAAN THD LINGKUNGANPENERIMAAN THD LINGKUNGAN

Ruang bisa menyimpan gasRuang bisa menyimpan gasTuntutan uji integritas ruanganTuntutan uji integritas ruanganKebutuhan menyumbat bocorKebutuhan menyumbat bocor

Potensi penipisan lap. ozonPotensi penipisan lap. ozonPotensi pemanasan globalPotensi pemanasan globalLama hidup di atmosfirLama hidup di atmosfir

CO2

Lapisan Ozone

Clean agent LC 50 NOAEL LOAEL

FC-3-1-10 > 80.0 % 40.0 % > 40.0 %HBFC-22B-1 10.8 % 2.0 % 3.9 %HCFC Blend A 64.0 % 10.0 % > 10.0 %HCFC-124 23-29 % 1.0 % 2.5 %HFC-125 >70.0 % 7.5 %

10.0 %HFC-227 ea >80.0 % 9.0 % 10.5 %HFC-23 > 65.0 % 50 0 % > 50 0 %IG-541 N/A 43.0 % 7.5 %Halon 1301 >80.0 % 5.0 % 5.0 %

TABEL 4Toxicity Information

(Dikutip dari NFPA 2001)

LC 50 : Concentration lethal 50 % tikus percobaan mati dalam 4 jamNOAEL : No Observable Adverse Effect Level LOAEL : Lowest Observable Adverse Effect Level

INVESTIGATORMedia NRL 3M NMER Iferval GLCC Ansul

FC-3-1-10 5.2 5.9 5.0 5.5 - -

HFC 124 - - - 6.4 - -HFC 227ea 6.6 - 6.3 5.8 5.9 -HBFC 22B 14.1 - 4.4 3.9 3.9 -HFC 23 12 - 12.6 12 12.7 -HFC-125 9 - 9.4 8.1 -

-IG 541 - - - - - 29.1Halon 1301 3.1 3.9 2.9 3 3.5

-

Keterangan NRL:Naval Research laboratory NMERI:New mexico engineering research instituteGLCC: great lakes chemical coMpany

Tabel 5DATA HASIL UJI COBA TERHADAP HEPTANE FLAME

TOTAL FLOODING QUANTITY (W/V: lb/cu ft) (Dikutip dari NFPA 2001)

Media VOLUME % INERTING

i- BUTANE METHANE PROPANE

FC-3-1-10 6.7 10.3HFC 124 - - -HFC 227ea 11.3 - -HBFC 22B1 - - 11.3HFC 23 - 20.2 20.2HFC-125 - 14.7 15.7IG 541 - 43.0 49.0Halon 1301 6.7 - 7.7

Tabel 6

DATA HASIL UJI COBA

INERTING CONCENTRATION (V/V: %)

(Dikutp dari NFPA 2001)

POTENSI PEMANASAN GLOBAL DAN WAKTU TINGGAL DI POTENSI PEMANASAN GLOBAL DAN WAKTU TINGGAL DI ATMOSFIRATMOSFIR

NamaNamaDagangDagang

Nama Nama SebutanSebutan

Rumus Rumus KimiaKimia

Potensi Potensi Pemanasan Pemanasan

GlobalGlobal

Waktu Waktu Tinggal Tinggal

di Atmosfirdi Atmosfir

FE-13FE-13FE-125FE-125FM-200FM-200FE-36FE-36CEA-308CEA-308CEA-410CEA-410PerfluorohexanePerfluorohexaneNN-100NN-100ArgotecArgotecArgoniteArgoniteInergenInergenKabut airKabut airAerosol partikulat padatAerosol partikulat padat

HFC 23HFC 23HFC 125HFC 125HFC 227eaHFC 227eaHFC 236faHFC 236faFC-2-1-8FC-2-1-8FC-3-1-10FC-3-1-10FC-5-1-14FC-5-1-14IG-100IG-100IG-01IG-01IG-55IG-55IG-541IG-541

CHFCHF33

CFCF33CHFCHF22

CFCF33CHFCFCHFCF33

CFCF33CHCH22CFCF33

CC33FF88

CC44FF1010

CFCF

13130.840.840.60.611.911.9--18.218.2--0000000.80.8

2642643333375375209209260026002600260032003200gas permanengas permanengas permanengas permanengas permanengas permanengas permanengas permanen

Trade Name Designation Formula O D PG W P

( 100 Years )A L T

( Years )

Halon 1301

CEA 410

FM 200FE13

NAF-IIIS

HARTINDOAF11E

INERGEN

ARGONITE

ARGOTEC

Halon 1301

FC 3-1-10

HFC227eaHFC23

HCFCBlend A

HCFC123 +concentrate

IG 541

IG 55

IG 01

CF3Br

C4F10

C3F7H

HCFC22 82%HCFC123 4.75%HCFC124 4.50%Organic3 3.75%

C2HF3Cl2

N2 52%Ar 40%CO2 8%

N2 50%Ar 50%

Ar 100%

16

0

00

0.05

0.016

0

0

0

5800

5500

20509000

1600

93

0

0

0

100

2600

31280

16

1.5

0

0

0

CHF3

HALON

CFCCO2

GW

PG

WP

ODP

ODP

ALTALT

Tekanan mak. 50 barTemp pecah 97o C

RESERVOAR

2 1/2 Inc

1 1/2 Inc

Out door

2 1/2 Inc

HYDRAN

Komponen sistem Hidrant- Sistem persediaan air (45 menit)- Sistem Pompa

(Jockey, Utama & Cadangan)- Jaringan pipa - Kopling outlet / Pilar / Landing valve- Slang dan nozle- Sistem kontrol tekanan & aliran

RESERVOAR

SeamiestConnection

2 1/2 Inc

1 1/2 Inc

Out door

2 1/2 Inc

FIRE HYDRANT

Jaringan instalasi pipa air untuk pemadam kebakaranyang dipasang secara permanen

KLASIFIKASI HUNIAN Tingkat resiko bahaya kebakaran

Resiko Ringan

Resiko Sedang

Resiko Berat

Luas 1000-2000 M22 titik hydran, tambahan 1 titikTiap 1000M2

Luas 800-1600 M22 titik hydran, tambahan 1 titikTiap 800M2

Luas 600-1200 M22 titik hydran, tambahan 1 titikTiap 600M2

PERENCANAAN HYDRANT

Standar tekanan pada nozle teringgi & terjauh :mak. (H1) = 7.0 kg/cm 2

min. (H3) = 4.5 kg/cm 2

Diuji dengan membuka 3 titik nozle :1. Nozle terjauh2. Nozle pertengahan 3. Nozleterdekat

KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT

KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT

Q = US GPM

12

3H =

m

Data input :Klasifikasi hunian : Ringan

Sedang I, II, III,Berat Khusus

Variabel : Peruntukan bangunanJumlah dan sifat penghuniKonstruksi bangunanFlammability dan Quantity Material(Fire loads)

Standard klasifikasi sistem : Ukuran kepala sprinkler

Kepadatan pancaran

High zoneMedium Zone

Low zone

RESERVOAR

53o C

68o C

79o C

93o C

141o C

182o C

201o C260o C

Yaitu :Debit air yang dipancarkan oleh empat kepala sprinklerdirancang mampu menyerap energi kalor (beban api) yang ada dalam area yang dibatasi oleh empat kepala sprinkler

Q = a x V (l/men)

Dasar perencanaan sprinkler Kepadatan pancaran dibagian hidrolik tertinggi dan terjauh

1 HYDRANT2 SPRINGKLER3 LIFT4 PRESSURIZED

FAN5 EMERGENCY6 MDB

MDB

123456. Spare

KARAKTERISTIK PENGAMANHUBUNG PENDEK, TERBUKABILA MERASAKAN 600% InDALAM WAKTU 20 - 50 DETIK

KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN

KELENGKAPAN SIRKIT MOTORPOMPA KEBAKARAN

BILA SUPLAI LISTRIKTERPUTUS HARUS ADA INDIKASI ALARM

TIDAK PERLUPENGAMAN BEBAN LEBIH

KENDALI

• JENIS KABEL FRC• DARI SISI IN COMING • SEBELUM SAKELAR UTAMA

1. Sarana evakuasi • Bagian dari konstruksi bangunan yang

dirancang aman untuk digunakan pada waktu keadaan darurat

2.EvakuasiTindakan menyelamatkan diri sendiri

masing masing tanpa dibantu orang lain

TEMPAT BERBAHAYA

TEMPAT AMANJALUR AMAN

Syarat sarana Evakuasi Syarat sarana Evakuasi

Aman sementara, terjamin kedap asap Aman sementara, terjamin kedap asap dan panas;dan panas;

Tidak dikunci;Tidak dikunci; Tidak terhalang oleh benda apapun;Tidak terhalang oleh benda apapun;

Memiliki lampu darurat;Memiliki lampu darurat; Bukaan pintu kearah pelarian;Bukaan pintu kearah pelarian;

Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh sependek mungkin)sependek mungkin)

Ada petunjuk arah yang dapat dilihat Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam keadaan gelap. dalam keadaan gelap.

Keadaan darurat adalah situasi/kondisi/kejadian yang tidak normal- Terjadi tiba-tiba- Mengganggu kegiatan/organisasi/kumunitas- Perlu penanggulangan segera

Keadaan darurat dapat berubah menjadi bencana (disaster) yang mengakibatkan banyak korban, kerugian atau kerusakan

Bencana Alam (Natural hazard) - Banjir- Kekeringan- Angin topan- Gempa- PetirKegagalanTeknis (Technological

Hazard) - Pemadaman listrik- Bendungan bobol- Kebocoran nuklir- Peristiwa Kebakaran/ledakan- Kecelakaan kerja/lalulintas- Pencemaran limbah

Huru hara- Perang- Kerusuhan

c. c. Fire Emergency PlanFire Emergency Plan (Perencanaan (Perencanaan

Darurat Kebakaran)Darurat Kebakaran)

Perencanaan penanganan dalam Perencanaan penanganan dalam menghadapi keadaan darurat akibat menghadapi keadaan darurat akibat kebakaran/peledakan yang meliputi kebakaran/peledakan yang meliputi organisasi, sarana/peralatan dan organisasi, sarana/peralatan dan prosedur yang harus dilakukan untuk prosedur yang harus dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan mencegah atau meminimalkan kerugian akibat keadaan darurat kerugian akibat keadaan darurat tersebut. tersebut.

Tim penyusun• Harus melibatkan semua unsur manajemen,

tetapi tidak terlalu banyak orang

Muatan FEP• Memuat uraian lengkap terintegrasi dalam

manajemen secara menyeluruh

1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko2. Penakaran sumber daya yang dimiliki3. Tinjau ulang rencana yang telah ada4. Tentukan tujuan dan lingkup5. Pilih tipe perencanaan yang akan dibuat6. Tentukan tugas-tugas dan tanggung jawab7. Tentukan konsep operasi8. Tulis dan perbaiki

CONSEQUENCY

• Perkiraan potensi terjadinya kebakaran ditiap unit kerja /zone

• Perkiraan jenis bahaya dan besarnya kebakaran

• Perkiraan tingkat paparan jumlah dan karakteristik penghuni, nilai asset serta dampak thd lingkungan

1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko(Risk assessment)

Dengan mengetahui tingkat resiko bahaya, apakah sumber daya yang dimiliki cukup memadai untuk menanggulanginya

Sumber daya- fasilitas- peralatan- pasokan- SDM yang berpengalaman, ahli dan terlatih- Akses bantuan

2. Sumber daya

FEP yang telah ada berlaku pada saat rencana tsb disusun Bila peruntukan berubah maka potensi bahaya juga berubah FEP harus didesuaikan

3. Tinjauan ulang rencana yang telah ada

Apa yang diharapkan tujuan rumusan tanggap darurat, Apakah hanya FEP tidak termasuk yang lain, atau apakah akan dibuat secara lengkap yang memuat aspek pencegahan dan pemulihannya

4. Tujuan dan ruang lingkup

• Daftar periksa (terbatas bagi petugas)• Rencana tanggap darurat (Melibatkan

organisasi dan seluruh personel)• Rencana manajemen tanggap darurat

(Lengkap meliputi seluruh aspek)• Rencana kerjasama (melibatkan pihak

lain)

5. Tipe rencana tanggap darurat

Mengatur peran siapa berbuat apa .Pada prinsipnya semua penghuni mempunyai peran

6. Tugas dan tanggung jawab

7. Konsep operasi7. Konsep operasi

Prediksikan sekenario penyebaran Prediksikan sekenario penyebaran api, panas, asap, gas dll. api, panas, asap, gas dll.

Tentukan strategi pengendalian.Tentukan strategi pengendalian. Tentukan sumberdaya yang Tentukan sumberdaya yang

dibutuhkandibutuhkan

1. Rencana dasar• Pendahuluan• Tujuan, kebijakan dan dasar hukum• Ruang lingkup• Konsep operasi darurat• Organisasi dan uraian tugas• Distribusi

2. Pencegahan• Kebijakan K3 umum• Kebijakan pencegahan kebakaran• Tinjauan K3 umum• Inspeksi/kontrol• P2K3

3. Persiapan darurat• Program pelatihan• Pelaksanaan pelatihan• Fasilitas, Pasokan dan Peralatan• Kerja sama• Sistem informasi

4. Tanggap darurat• Komunikasi darurat untuk tim inti • Komunikasi darurat untuk umum• Evakuasi• Koordinasi dengan instansi terkait

5. Pemulihan• Penjelasan umum • Tim pemulihan • Investigasi • Analisis• Perhitungan Kerugian• Rehabilitasi

PENUTUPPENUTUP Kebakaran memiliki potensi resiko tinggi Kebakaran memiliki potensi resiko tinggi (people, (people,

property & environment)property & environment), karena itu penanganan , karena itu penanganan K3 harus mendapat perhatian serius.K3 harus mendapat perhatian serius.

Kebakaran dapat diprediksikan, resikonya dapat Kebakaran dapat diprediksikan, resikonya dapat diperhitungkan, oleh karena itu upaya diperhitungkan, oleh karena itu upaya

penanggulangannya dapat direncanakan;penanggulangannya dapat direncanakan; Dalam situasi darurat, semua penghuni akan Dalam situasi darurat, semua penghuni akan

terlibat dalam situasi ancaman bahaya, karena terlibat dalam situasi ancaman bahaya, karena itu setiap tempat kerja harus memiliki buku itu setiap tempat kerja harus memiliki buku

panduan tanggap darurat dan disosialisasikan panduan tanggap darurat dan disosialisasikan serta dilakukan gladi simulasi darurat secara serta dilakukan gladi simulasi darurat secara

berlaka.berlaka. Sarana proteksi kebakaran setiap saat harus siap Sarana proteksi kebakaran setiap saat harus siap

pakai, karena itu harus dilakukan pemeliharaan, pakai, karena itu harus dilakukan pemeliharaan, pemeriksaan, dan pengujian.pemeriksaan, dan pengujian.

Sarana evakuasi harus tetap dijamin tidak Sarana evakuasi harus tetap dijamin tidak terhalangterhalang

Manajemen harus memiliki komitmen terhadap Manajemen harus memiliki komitmen terhadap K3 K3

SekianSekian&&

TERIMA KASIHTERIMA KASIH

3.1. Identifikasi Potensi Bahaya(Hazard)

1. Kondisi dan kejadian berbahaya yang dapat terjadi

2. Jenis kecelakaan dan penyakit yang dapat terjadi

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

HAZARDHAZARD(POTENSI BAHAYA)(POTENSI BAHAYA)

Suatu keadaan yang memungkinkan atau Suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan/ kerugian dapat menimbulkan kecelakaan/ kerugian berupa cidera, penyakit akibat, kerusakan berupa cidera, penyakit akibat, kerusakan atau ketidak mampuan melaksanakan fungsi atau ketidak mampuan melaksanakan fungsi yang telah diterapkanyang telah diterapkan

BAHAYA (DANGER)BAHAYA (DANGER)Ungkapan adanya potensi bahaya secara relatifUngkapan adanya potensi bahaya secara relatif

3.2. Penilaian Resiko (Risk Assessment)

Penilaian resiko semua jenis pekerjaan dan menentukan prioritas pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

RISKRISK(RESIKO)(RESIKO)

Menyatakan kemungkinan terjadinya Menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan/ kerugian pada periode waktu kecelakaan/ kerugian pada periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentutertentu atau siklus operasi tertentu

RISK = Severity x Frequency RISK = Severity x Frequency

SeveritySeverity

ExtremExtrem

KematianKematian

Luka SeriusLuka Serius

Luka ringanLuka ringan

SulitSulit JarangJarang SeringSering

Frequency Frequency

RISK = S x FRISK = S x FBencana

Diabaikan

Perhatian

Perhatian

SeveritySeverity

ExtremExtrem 44 44 88 1212

KematianKematian 33 33 66 99

Luka SeriusLuka Serius 22 22 44 66

Luka ringanLuka ringan 11 11 22 33

Sulit 1 Sulit 1 Jarang 2 Jarang 2 Sering 3 Sering 3

Frequency Frequency

RISK = S x FRISK = S x F

RISK MANAGEMENT

Dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja

adalah proses mengidentifikasi Sumber-

sumber Bahaya, penilaian Resiko, dan

tindakan untuk menghilangkan serta

mengurangi Resiko secara terus

menerus.

3.3. Tindakan Pengendalian

Perusahaan harus memuliki prosedur penanganan keadaan daruratkeadaan darurat dan diuji secara kerkala oleh personel yang memiliki kompetensi dan dikoordinasikan dengan instansi terkait

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

3.3.8. Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana

Perusahaan harus memiliki prosedur prosedur penanganan keadaan daruratpenanganan keadaan darurat dan diuji secara kerkala oleh personel yang memiliki kompetensi dan dikoordinasikan dengan instansi terkait

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

3.3.9. Prosedur menghadapi insiden

Untuk mengurangi resiko insiden, Perusahaan harus memiliki prosedur dalam menghadapi insiden meliputi :- Penyediaan fasilitas P3K- Proses perawatan lanjut

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

3.3.10. Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat

Perusahaan harus memuliki prosedur rencana pemulihan secara cepat kembali pada operasi normal, dan membantu tenaga kerja yang mengalami trauma

Pera

tura

n M

ente

ri T

enaga K

erj

a

No P

er

05/M

en/1

996 T

enta

ng S

MK

3

Tim penyusun• Harus melibatkan semua unsur manajemen,

tetapi tidak terlalu banyak orang

Muatan FEP• Memuat uraian lengkap terintegrasi dalam

manajemen secara menyeluruh

Tujuan• Memberi petunjuk cara pelaporan keadaan

bahaya sesuai dengan fasilitas yang tersedia• Memberi petunjuk cara menanggapi pelaporan

keadaan bahaya dan melakukan verifikasi kebenaran laporan atau alarm tanda bahaya

• Memberi petunjuk cara mobilisasi Team tanggap darurat

• Menjamin agar pemantauan terhadap prosedur penanganan notifikasi bahaya dan mobilisasi team tanggap darurat dapat memberikan tanggapan cepat dan akurat untuk setiap keadaan bahaya

1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko2. Penakaran sumber daya yang dimiliki3. Tinjau ulang rencana yang telah ada4. Tentukan tujuan dan lingkup5. Pilih tipe perencanaan yang akan dibuat6. Tentukan tugas-tugas dan tanggung jawab7. Tentukan konsep operasi8. Tulis dan perbaiki

CONSEQUENCY

• Perkiraan potensi terjadinya kebakaran ditiap unit kerja /zone

• Perkiraan jenis bahaya dan besarnya kebakaran

• Perkiraan tingkat paparan jumlah dan karakteristik penghuni, nilai asset serta dampak thd lingkungan

1. Identifikasi bahaya dan Penaksiran resiko(Risk assessment)

HAZARD

ACCIDENT

HAZARD

Dengan mengetahui tingkat resiko bahaya, apakah sumber daya yang dimiliki cukup memadai untuk menanggulanginya

Sumber daya- fasilitas- peralatan- pasokan- SDM yang berpengalaman, ahli dan terlatih- Akses bantuan

2. Sumber daya

FEP yang telah ada berlaku pada saat rencana tsb disusun Bila peruntukan berubah maka potensi bahaya juga berubah FEP harus didesuaikan

3. Tinjauan ulang rencana yang telah ada

Apa yang diharapkan tujuan rumusan tanggap darurat, Apakah hanya FEP tidak termasuk yang lain, atau apakah akan dibuat secara lengkap yang memuat aspek pencegahan dan pemulihannya

4. Tujuan dan ruang lingkup

• Daftar periksa (terbatas bagi petugas)• Rencana tanggap darurat (Melibatkan

organisasi dan seluruh personel)• Rencana manajemen tanggap darurat

(Lengkap meliputi seluruh aspek)• Rencana kerjasama (melibatkan pihak

lain)

5. Tipe rencana tanggap darurat

Mengatur peran siapa berbuat apa .Pada prinsipnya semua penghuni mempunyai peran

6. Tugas dan tanggung jawab

7. Konsep operasi7. Konsep operasi

Prediksikan sekenario penyebaran Prediksikan sekenario penyebaran api, panas, asap, gas dll. api, panas, asap, gas dll.

Tentukan strategi pengendalian.Tentukan strategi pengendalian. Tentukan sumberdaya yang Tentukan sumberdaya yang

dibutuhkandibutuhkan

1. Rencana dasar• Pendahuluan• Tujuan, kebijakan dan dasar hukum• Ruang lingkup• Difinisi/istilah• Konsep operasi darurat• Organisasi dan uraian tugas• Distribusi

2. Pencegahan• Kebijakan K3 umum• Kebijakan pencegahan kebakaran• Tinjauan K3 umum• Inspeksi/kontrol• P2K3

3. Persiapan darurat• Program pelatihan• Pelaksanaan pelatihan• Fasilitas, Pasokan dan Peralatan• Kerja sama• Sistem informasi

4. Tanggap darurat• Komunikasi darurat untuk tim inti • Komunikasi darurat untuk umum• Evakuasi• Koordinasi dengan instansi terkait

5. Pemulihan• Penjelasan umum • Tim pemulihan • Investigasi • Analisis• Perhitungan Kerugian• Rehabilitasi

1. Sarana evakuasi • Bagian dari konstruksi bangunan yang

dirancang aman untuk digunakan pada waktu keadaan darurat

2.EvakuasiTindakan menyelamatkan diri sendiri

masing masing tanpa dibantu orang lain

TEMPAT BERBAHAYA

TEMPAT AMANJALUR AMAN

Syarat sarana Evakuasi Syarat sarana Evakuasi

Aman sementara, terjamin kedap asap Aman sementara, terjamin kedap asap dan panas;dan panas;

Tidak dikunci;Tidak dikunci; Tidak terhalang oleh benda apapun;Tidak terhalang oleh benda apapun;

Memiliki lampu darurat;Memiliki lampu darurat; Bukaan pintu kearah pelarian;Bukaan pintu kearah pelarian;

Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh Mudah dijangkau (pajang jarak tempuh sependek mungkin)sependek mungkin)

Ada petunjuk arah yang dapat dilihat Ada petunjuk arah yang dapat dilihat dalam keadaan gelap. dalam keadaan gelap.

Emergency Contact NumbersEmergency Contact Numbers

InternalInternal Site ManagerSite Manager : : Safety & Fire Dept.Safety & Fire Dept. :: Security Dept.Security Dept.:: Fire StationFire Station :: Production Dept.Production Dept. : :

ExternalExternal Government Fire Dept.Government Fire Dept. : 113: 113 Police Police : 112: 112 Resort PoliceResort Police : (031) 3974110: (031) 3974110 Military District CommandMilitary District Command : (031) 3981444: (031) 3981444 AmbulanceAmbulance : 118: 118 Government Fire StationGovernment Fire Station : (031) 3983889: (031) 3983889 SARSAR : 103: 103 Public HospitalPublic Hospital : (031) 3981095: (031) 3981095

Facility Map & Immediate Facility Map & Immediate SurroundingsSurroundings

TurbineBoiler

Water Desalt Plant

Hydrant + Fire Box

CCR

Fuel Tank

Assembly Point

Fire Station

Water Tank

Madura Strait

U

Legends:

Jl. Harun Tohir

Road to Semen Gresik Port

ESWFP

Foam Tank

Pertamina Asphalt Manufacturer

Surrounding Occupancies and Surrounding Occupancies and Land UseLand Use

NorthNorth : : SouthSouth : : EastEast : : WestWest : :

Fire Protection Equipment Fire Protection Equipment

Item Name Fire Dept. On Site Other Location & Phone

Fire Coat 14 units 6 units Government Fire Dept.113

PT. Petrokimia Gresik (031) 3981811~2

PT. Semen Gresik (031) 3981795 / 3981745

Fire Boots 14 units 6 units

Fire Helmet 14 unit 6 units

Breathing Apparatus 3 units 3 units

Fire-Resistant Suit 3 units 3 units

Petugas Peran Kebakaran

Pimpinan puncak

POSKODARURAT

Tim khususUnit penanggulangan kebakaran

Petugas Peran Kebakaran

Petugas Peran Kebakaran

Koordinator

AK3

LogistikPersonalia

KesehatanTeknisi

PENANGGUNG JAWAB UNIT PENANGGULANGAN

KEBAKARAN

PENANGGUNG JAWAB UNIT PENANGGULANGAN

KEBAKARAN

DEPARTEMEN K3(Safety Officer)

DEPARTEMEN K3(Safety Officer)

PENANGGUNG JAWAB UMUMPENANGGUNG JAWAB UMUM(PENGURUS)(PENGURUS)

PENANGGUNG JAWAB UMUMPENANGGUNG JAWAB UMUM(PENGURUS)(PENGURUS)

PETUGAS REGU

PENANGGULANGAN KEBAKARANKOORDINATOR SUB UNIT

PENANGGULANGAN KEBAKARAN

KOORDINATOR SUB UNIT PENANGGULANGAN

KEBAKARAN

PETUGASPERAN KEBAKARAN

PETUGASPERAN KEBAKARAN

MCFA

BERBUAT APA

SIAPA 1 2 3 4 5 6

Audible

Visible

FIRE EMERGENCY PROCEDURE

SIGNAL

ALARM

SIGNAL

ALARM

KEPALA PIKET

STANDBY DITEMPAT

INSTRUKSI SIAGA DARURAT

PERAN KEBAKARAN

FIRE

MENS

CHECK LOKASI

21

SESUAI PORMASI

FIRE EMERGENCY PROCEDURE

1

STATU

S

FALSE ALARM FIRE

LAPORKAN

KE PIKET

PADAMKAN

SELESAI

PADAM

SELESAI

YA

LOKALISIR

TIDAKEVAKUASI

BERKUMPUL

ABSENSI

LENGKAP

SELESAI

YACARI

TIDAK

PERAN KEBAKARAN

FIRE EMERGENCY PROCEDUREFIRE MENS

FORMASI 5 ORANG

4

5

1

2 3

1. KA REGU2. NOZLEMEN3. HELPER

R. POMPA

PENGHUBUNG

FIRE EMERGENCY PROCEDURE

2

STAT

US

FALSE ALARM FIRE

LAPORKAN PIKET

PADAMKAN

SELESAI

PADAM

SELESAI

YA

LOKALISIR

TIDAKEVAKUASI

BERKUMPUL

ABSENSI

LENGKAP

SELESAI

YACARI/RESCUE/P3K

TIDAK

FIRE MENS 1

2 34

5

STATUS

ALARMALARM

MCFA

PERAN KEBAKARAN

POSKO KEBAKARAN

SIAGADARURA

T

FALSE

LAPOR

SELESAI

FIRE

PADAMKAN

MATI

SELESAI

YA

TIDAK

??????

Laporan

Standard Operating ProcedureStandard Operating Procedure

Mulai

Alarm I

TindaklanjutMintaKeputusan

Padam

Tidak

KPSD/GHMinta persetujuanEvakuasiKe Direksi

Evakuasi

Setuju

BerkumpulAbsensi

Alarm II&Paging

CariLENGKAPYa Tidak

Selesai

No. DescriptionPihak Ke III

(DPK, POLRI, MEDIS) DIREKSIPj

Lantai

Koordinator unit/timBalakar

Ketua Penanggulangan Situasi Darurat

Ya

1. Pegawai menemukan asap/api kecil di ruangan terindikasi oleh alarm lapor ke Security menindak lanjuti dan melaporkan ke TBK, selanjutnya minta persetujuan ketua dan pembina.

2. Team Balakar menghubungi ke DPK, POLRES Jaksel dan jajarannya, serta RS terdekat.

3. Security dan petugas lainnya menanggulangi kebakaran sampai DPK tiba.

4. KPSD menginstruksikan jajarannya untuk bergerak sesuai tugas masing-masing dan beritahukan pada seluruh penghuni bahwa gedung dalam keadaan darurat dan Alarm II dibunyikan.

5. Setelah alarm II berbunyi sesuai persetujuan seluruh unit melaksana-kan evakuasi dan berkumpul tempat yang aman untuk absen.

6. Bila pada saat absen tidak lengkap, maka security segera mencari, apabila lengkap selesai.

STRUKTUR ORGANISASISTRUKTUR ORGANISASIPENANGGULANGAN SITUASI DARURATPENANGGULANGAN SITUASI DARURAT

Keterangan :Keterangan :KLKL :: Peran Kebakaran Peran Kebakaran LantaiLantaiWKLWKL :: Wakil Koordinator Wakil Koordinator PeranPeran Kebakaran LantaiKebakaran LantaiKpkKpk :: Kelompok Pemadam Kelompok Pemadam

KebakaranKebakaranKPDKPD :: Kelompok Kelompok Pengamanan Pengamanan

DokumenDokumenKEKE :: Kelompok EvakuasiKelompok EvakuasiKP3KKP3K :: Kelompok P3KKelompok P3K

PEMBINA

KETUAWAKIL KETUA

KTB

UUUPLUMEUP3KUEUPDUPK

WKTB

KL

KP3KKEKPDPKL

WKL

Keterangan :KTB : Koordinator Tim BalakatWKTB : Wakil Koordinator Tim BalakatUPK : Unit Pemadam KebakaranUPD : Unit Pengamana DokumenUE : Unit EvakuasiUP3K : Unit P3KUME : Unit Mecanical, Electrical & PlumbingUPL : Unit Pengamanan LokasiUU : Unit Urusan Umum

top related