iv hasil dan pembahasan 4.1. keadaan umum daerah...
Post on 03-Mar-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
30
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Keadaan Umum Daerah Penelitian
4.1.1. Keadaan Fisik Daerah Penelitian
Secara administratif Kecamatan Cilengkrang terletak di Kabupaten
Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Cilengkrang adalah kecamatan di
wilayah Kabupaten Bandung yang merupakan wilayah hasil pemekaran
perubahan batas wilayah berdasarkan PP No. 16 Tahun 1987, dibentuk pada tahun
1989 sebagai pemekaran dari Kecamatan Ujung Berung. Di sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Lembang, di sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Cileunyi, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Ujung
Berung, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cimenyan. Luas
wilayah Kecematan Cilengkrang tercatat 3.011,95 Ha. Kecamatan Cilengkrang
terdiri dari 6 desa yaitu desa Girimekar dengan luas wilayah sebesar 510,24 Ha,
desa Cipanjalu dengan luas wilayah 1.156,73 Ha, desa Jatiendah dengan luas
wilayah 92,40 Ha, desa Ciporeat dengan luas wilayah 558,89 Ha, desa
Melatiwangi dengan luas wilayah 256,49 Ha dan desa Cilengkrang dengan luas
wilayah 558,89 Ha.
Secara umum daerah Kecamatan Cilengkrang merupakan daerah berbukit
yang terdiri dari daratan dengan ketinggian 700 mdpl s/d 1.300 dpl. Suhu udara
didaerah penelitian berkisar antara 19-23oC. Dengan suhu yang berkisar antara 19-
23oC merupakan daerah dengan kisaran suhu dimana dapat dipelihara sapi perah.
Ketinggian di daerah tropis merupakan hal yang penting untuk sapi perah yang
berasal dari iklim sedang atau sapi keturunan untuk dapat mempertahankan
produksi susunya, karena tempat yang tinggi (1.000 mdpl) dapat dicapai suhu
antara 15-21oC yang merupakan suhu udara yang ideal untuk pemeliharaan sapi
31
perah jenis Fries Holland yang umunya banyak dimiliki oleh peternak (Sudono,
1990).
4.1.2. Keadaan Sosial Ekonomi Daerah Penelitian
Untuk mengetahui kedaan sosial dan ekonomi pada penduduk di
Kecamatan Cilengkrang maka dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya :
1. Aspek Pendidikan
Pendidikan merupakan sumber daya terpenting, karena melalui
sekolah/pendidikan formal dan informal senantiasa dipelihara bahkan terus
dipertajam sehingga manusia dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan,
menimbulkan gagasan-gagasan, adanya penemuan-penemuan, dan dapat
meningkatkan berbagai kegiatan membangun (dari segi kehidupannya), dengan
adanya pendidikan pengetahuan seseorang akan secara cepat didapat atau
tersampaikan (Mardikanto dan Sutarni, 1982). Dari aspek pendidikan penduduk
Kecamatan Cilengkrang, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Tingkat Pendidikan Penduduk Kecamatan Cilengkrang
No Pendidikan Jumlah
(orang) (%)
1 Belum bersekolah 3.862 8,50
2 Tidak bersekolah 3.975 8,75
3 Tamatan SD 17.614 38,77
4 Tamatan SMP 9.346 20,57
5 Tamatan SMA 5.943 13,08
6 Tamatan perguruan tinggi 4.693 10,33
Jumlah 45.433 100,00
(Sumber : Monografi Kecamatan Cilengkrang Tahun 2013)
Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat pendidikan penduduk Kecamatan
Cilengkrang sebagian besar adalah tamatan sekolah dasar (SD) dengan 38,77%,
rata-rata penduduk yang berprofesi sebagai peternak dan petani hanya
mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar meskipun ada sebagian peternak
32
dan petani mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Dari tabel tersebut dapat
dilihat bahwa rata-rata tingkat pendidikan di Kecamatan Cilengkrang sampai pada
tingkat SD dan SMP, masih kurangnya penduduk yang mengenyam pendidikan
perguruan tinggi menandakan tingkat pendidikan penduduk Kecamatan
Cilengkrang masih kurang.
2. Aspek Ekonomi
Ekonomi merupakan aspek yang mengkaji tentang pengurusan daya
material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia. Aspek ekonomi juga menunjukkan tingkat kemakmuran
masyarakat pada suatu wilayah. Secara ekonomi penduduk di Kecamatan
Cilengkrang terdapat berbagai tingkat ekonomi. Adapun mata pencaharian
penduduk kecamatan Cilengkrang adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Penduduk Kecamatan Cilengkrang Berdasarkan Mata Pencaharian
No Pendidikan Jumlah
(orang) (%)
1 Petani 2.394 15,16
2 Pengrajin/industri kecil 29 0,18
3 Buruh industri 736 4,66
4 Buruh bangunan 1.145 7,30
5 Buruh tani 1.010 6,39
6 Buruh perkebunan 600 3,80
7 Pedagang 145 0,91
8 PNS 198 1,25
9 TNI/Polri 261 1,65
10 Pensiunan 360 2,28
11 Peternak 8.905 56,42
Jumlah 15.783 100,00
(Sumber : Monografi Kecamatan Cilengkrang Tahun 2013)
Tabel di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk di
Kecamatn Cilengkrang umumnya adalah peternak (56,42%) dan petani (15,16%)
hal ini ditunjukan dengan pemanfaatan lahan pertanian seluas 1200 Ha untuk
33
lahan bercocok tanam baik padi maupun sayuran. Topografi daerah Kecamatan
Cilengkrang merupakan daerah berbukit dengan ketinggian dan suhu yang ideal
untuk beternak sapi perah, dari tabel diatas masyarakat Kecamatan Cilengkrang
yang bermata pencaharian sebagai peternak sebesar 56,42% yang mayoritasnya
berada pada desa Cilengkrang untuk ternak sapi perah. Selain beternak sapi perah
masyarakat Kecamatan Cilengkrang juga beternak sapi potong, kambing etawa,
domba, ayam dan itik.
3. Aspek Sosial
Keadaan sosial pada suatu wilayah merupakan kondisi yang
menggambarkan tentang hal yang berkaitan dengan perbuatan penduduknya di
wilayah tersebut. Penduduk di Kecamatan Cilengkrang umunya adalah peternak.
Hewan ternak yang mereka pelihara pun bermacam-macam diantaranya adalah
sapi perah, sapi potong, kambing etawa, domba, ayam dan itik. Skala beternak
penduduknya pun beragam pada ternak sapi perah umunya peternak masih
tradisional mereka belum mampu berkembang pada peternakan dengan
menggunakan teknologi terbaru sehingga produksi susu yang dihasilkan belum
menampakan kemajuan. Inovasi yang digunakan dalam beternak pun masih
kurang berkembang, ini terbukti dari masih minimnya sarana dan prasarana yang
ada pada kandang ternak sapi perah mereka yang menyebabkan hasil dan kualitas
susu menjadi kurang optimal.
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya pada awalnya merupakan satu-
satunya usaha persusuan di wilayah Kecamatan Cilengkrang yang menetapkan
harga susu untuk peternak, akan tetapi seiring berjalannya waktu KUD Sinar Jaya
tidak lagi menjadi satu-satunya penampung susu untuk wilayah Kecamatan
Cilengkrang. Hal ini disebabkan karena peternak tidak memiliki posisi tawar
34
terhadap harga susu sehingga peternak mencari alternatif lain (kolektor susu)
untuk menjual susu yang diproduksi selain kepada KUD Sinar Jaya.
Masyarakat di Kecamatan Cilengkrang umumnya masih mempunyai
solidaritas yang cukup tinggi, apalagi di kalangan peternak. Hubungan antara
penduduk yang berprofesi sebagai peternak dengan peternak lainnya masih
tumbuh dengan kuat karena mereka memiliki kesamaan dalam hal kepentingan
dan tujuan, oleh karena itu banyak dari mereka bergabung dengan koperasi karena
mengikuti peternak lain di sekitarnya yang telah lebih dulu bergabung dengan
koperasi. Hubungan peternak dengan KUD Sinar Jaya pada awalnya berjalan
dengan harmonis dan menjadikan KUD Sinar Jaya sebagai salah satu KUD yang
sukses terutama pada bidang usaha sapi perah. Seiring dengan berjalannya waktu,
terjadi permasalahan yang dihadapi oleh KUD Sinar Jaya sehingga menyebabkan
KUD Sinar Jaya mengalami kebangkrutan. Hal ini menyebabkan terjadinya
pergantian kepengurusan KUD Sinar Jaya. Beberapa peternak sapi perah juga ada
yang memutuskan untuk keluar dari keanggotaan KUD Sinar Jaya.
4.2. Keadaan Umum Koperasi Unit Desa Sinar Jaya
4.2.1. Sejarah Koperasi Unit Desa Sinar Jaya
Pada tahun 1974 tokoh-tokoh masyarakat di Desa Cilengkrang yang
sebagian besar petani antara lain : H. KM. Saman, Tisna Atmaja dan Omon
Partawijaya (Alm) mendirikan Lembaga Koperasi Desa yang diberi nama
BUUD/KUD Sinar Jaya. Kegaiatan/Unit usaha yang dijalankan pada waktu itu
terdiri dari Unit Simpan Pinjam, Unit Pertanian dan Unit Penyediaan bahan
makanan dengan jumlah anggota sebanyak 50 orang. Pada tanggal 10 Maret 1977
secara resmi KUD Sinar Jaya berdiri dengan memperoleh Badan Hukum Nomor :
6586/BH/DK-10/20 dengan wilayah kerja sebanyak 4 desa yaitu : Desa
35
Pakemitan, Cipadung, Ciporeat dan Desa Cilengkrang dengan jumlah anggota
yang semakin bertambah menjadi 142 orang.
Demi merealisasikan tujuan KUD Sinar Jaya yaitu mensejahterakan
anggotanya, maka pada tahun 1980 KUD Sinar Jaya memperoleh bantuan kredit
sapi dari Pemerintah melalui Bank BRI Cabang Bandung sebanyak 50 ekor
dengan nilai kredit sebesar Rp. 92.150.000,00. Dengan diperolehnya kredit sapi
tersebut, maka mata pencaharian penduduk diwilayah kerja KUD Sinar Jaya
khususnya yang berada di kaki gunung Manglayang yang tadi ya sebagian besar
menjadi penebang kayu bakar dihutan-hutan secara bertahap dialihkan menjadi
peternak sapi perah.
Perkembangan kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh KUD Sinar Jaya
dari tahun ketahun mengalami peningkatan dan perkembangan ini perlu ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang mendukung. Salah satu upaya untuk lebih
meningkatkan pelayanan kepada anggota, maka pada tahun 1988 tepatnya tanggal
29 Oktober 1988 KUD Sinar Jaya mulai menempati kantor barunya yang
dibangun diatas lahan seluas 714 m2 dengan lokasi yang sangat strategis untuk
dijangkau oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Peresmian gedung kantor
KUD Sinar Jaya yang berlantai dua dan masih berdiri megah sampai sekarang ini
dilaksanakan oleh Menteri Koperasi waktu itu yaitu Bapak Bustanil Arifin SH.
Berkat adanya upaya yang begitu kuat dari seluruh unsur yang ada di KUD
Sinar Jaya baik itu Pengurus, karyawan maupun anggotanya untuk
mengembangkan/memajukan koperasinya, maka penghargaan demi penghargaan
telah diperoleh mulai dari tingkat Kabupaten sampai terakhir menjadi Koperasi
Teladan Utama Tingkat Nasional selama lima tahum berturut-turut. Tanggal 8
April 1996 KUD Sinar Jaya memperoleh Badan Hukum yang baru yang telah
36
disesuaikan dengan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian
dengan Nomor : 6586/BH/PAD/KWK/10/IV/1996.
Daerah wilayah KUD Sinar Jaya kecamatan cibiru, kota Bandung terdiri
dari 7 kelompok, yaitu : Cipatat I, Cipatat II, Pasar Angin, Garung, Cipulus,
Cikoneng dan Palalangon. Dari semua kelompok yang ada hanya tinggal
kelompok peternak dari Cipulus serta beberapa orang peternak dari Garung dan
Palalangon yang masih setia menyetorkan produksi susunya pada KUD Sinar
Jaya, sedangkan kelompok lainnya telah beralih pada kolektor.
4.2.2. Azas dan Tujuan KUD Sinar Jaya
1. KUD Sinar Jaya berazaskan kekeluargaan
2. KUD Sinar Jaya bertujuan :
a. Meningkatkan kesejahteraan anggota khususnya dan kemajuan daerah
kerja pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat
adil makmur berdasarkan Pancasila.
b. Mempersatukan, mengarahkan, membina dan mengembangkan potensi,
daya kreasi, daya usaha rakyat untuk meningkatkan produksi dan
mewujudkan tercapainya pendapatan yang adil dan makmur yang merata.
c. Mempertinggi taraf hidup dan tingkat kecerdasan anggota dan masyarakat.
d. Membina kelangsungan dan perkembangan demokrasi ekonomi.
4.2.3. Visi dan Misi KUD Sinar Jaya
Visi KUD Sinar Jaya : "Pencapaian pendapatan anggota yang layak
melalui perangkat organisasi yang professional didukung permodalan yang kuat".
Misi KUD Sinar Jaya : "Pendidikan anggota yang berkelanjutan,
penguatan permodalan, perbaikan mutu genetik sapi perah dan penerapan
teknologi sistem informasi disegala bidang."
37
4.2.4. Struktur Organisasi Koperasi Unit Desa Sinar Jaya
Struktur tertinggi pada KUD Sinar Jaya terletak pada rapat anggota
tahunan (RAT), akan tetapi operasional pada KUD Sinar Jaya akan diatur oleh
ketua umum yang kemudian akan melaporkannya pada rapat anggota tahunan.
Ketua umum membawahi pengurus KUD Sinar Jaya yang terdiri dari sekertaris
dan bendahara, selain itu terdapat juga pengawas yang bertugas mengawasi
kinerja para pengurus. Selain itu, ketua umum juga bertanggung jawab atas
manajer umum yang terdiri dari manajer unit perkreditan dan jasa, manajer
perdagangan dan distribusi serta manajer unit peternakan. Berikut alur struktur
organisasi pada KUD Sinar Jaya :
Ilustrasi 2. Struktur Organisasi KUD Sinar Jaya
Ketua Umum
Drs. Iwan Triswandi
Sekertaris
Atang Sutisna
Bagian Umum
Dian Indriani
Adm. Unit SP
Nani Sumardi
Pengawas
Dede Suhana
Ka. Unit SP
Dudung Arifin
Bendahara
Erny Irbaningsih
Unit Peternakan
Widarwati
38
Terdapat satu perbedaan dari struktur kepengurusan KUD Sinar Jaya
periode sekarang yaitu dengan adanya penasehat. Penasehat ini berfungsi untuk
menyampaikan aspirasi dari semua anggota KUD Sinar Jaya dan juga memantau
anggota. Mengingat sekarang KUD Sinar Jaya sedang berusaha untuk
mendapatkan anggotanya kembali inilah salah satu langkah KUD Sinar Jaya
untuk memperbaiki kinerjanya. Penasehat dipilih dari mantan kepengurusan
periode terdahulu yang telah menjadi bagian dari KUD Sinar Jaya dalam waktu
yang cukup lama. Hal ini dimaksudkan agar penasehat tersebut memberikan
masukan kepada KUD Sinar Jaya dari apa yang didapatkan dari anggota KUD
Sinar Jaya. Penasehat mempunyai tugas yang berbeda dengan pengawas. Adapun
nama pengawas KUD Sinar Jaya dari periode 2012 sampai sekarang yaitu bapak
Hudaya yang merupakan mantan pengurus KUD Sinar Jaya yang sudah lama
bergabung dengan KUD Sinar Jaya.
4.2.5. Kegiatan Usaha Koperasi Unit Desa Sinar Jaya
Aktifitas usaha yang ada pada KUD Sinar Jaya dibagi menjadi 3 bagian
unit usaha, yaitu :
A. Unit Perkreditan dan Jasa
1. Sub Unit Simpan Pinjam
Unit usaha simpan pinjam di KUD Sinar Jaya bertujuan untuk membantu
baik anggota maupun masyarakat umum yang memerlukan modal usaha ataupun
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan yang dikelola oleh sub unit
simpan pinjam terdiri dari simpan pinjam umum dan khusus. Simpan pinjam
umum adalah untuk anggota KUD Sinar Jaya, yang mempunyai hak mendapatkan
pelayanan dari unit simpan pinjam dimana penghasilannya tidak berasal dari
usaha peternakan sapi perah dimana cara pembayarannya yaitu dengan diberikan
39
waktu 10 bulan dengan tingkat bunga 2%. Untuk simpan pinjam khusus yaitu
untuk anggota peternak sapi perah dimana cara pembayarannya diperhitungkan
dari produksi susu yang disetorkan atau yang dijual melalui unit sapi perah.
2. Unit Kredit Candak Kulak (KCK)
Unit kredit candak kulak ini bertujuan untuk pengembangan usaha mikro
anggota, misalnya untuk usaha warung, toko, bengkel, dll. Syarat yang harus
dipenuhi untuk menjadi anggota kredit candak kulak ini yaitu ; domisili tetap, foto
copy kartu keluarga, foto copy KTP, serta mengisi formulir yang telah disediakan
oleh pihak KUD Sinar Jaya. Cara penyetoran KCK yaitu bisa setiap hari, setiap
minggu ataupun setiap bulan.
3. Sub Unit Jasa
Kegiatan Jasa yang dilakukan oleh KUD Sinar Jaya berupa jasa pelayanan
rekening listrik dan jasa pelayanan rekening telepon. Koperasi Unit Desa Sinar
Jaya bekerja sama dengan PT.PLN (Persero) APJ Bandung yang khusus untuk
pembayaran rekening listrik. Untuk pembayaran rekening telepon KUD Sinar
Jaya melakukan kerjasama dengan PT. TELKOM.
B. Unit Perdagangan
1. Unit Warung Serba Ada (WASERDA)
Warung serba ada (WASERDA) merupakan kegiatan yang dikelola oleh
unit perdagangan, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok maupun
kebutuhan sehari-hari anggota serta karyawan pun dapat membeli baik tunai
maupun kredit. Pada periode saat ini unit warung serba ada (WASERDA) tidak
dibuka untuk anggota melainkan hanya untuk penyedia kebutuhan karyawan, hal
ini dikarenakan anggota KUD Sinar Jaya yang semakin hari semakin berkurang
40
sehingga pihak KUD Sinar Jaya belum berminat membuka kembali unit
WASERDA.
C. Unit Peternakan
1. Sub Unit Sapi Perah
Sub unit sapi perah KUD Sinar Jaya dahulu merupakan sub unit andalan.
Pada awalnya, sub unit sapi perah merupakan sub unit yang memiliki penerimaan
hasil usaha yang paling besar dibandingkan dengan unit usaha yang lainnya,
namun seiring dengan timbulnya masalaha yang hingga kini sulit diatasi
menyebabkan unit sapi perah ini mengalami kemunduran yang cukup signifikan.
Tetapi saat ini sub unit sapi perah perlahan mulai mengalami peningkatan
kembali.
2. Sub Unit Pakan Ternak
Sub unit pakan ternak KUD Sinar Jaya dahulu merupakan salah satu
andalan setelah unit sapi perah, hal ini dikarenakan untuk menunjang produksi
susu yang optimal diperlukan pakan yang mendukung. Awalnya sub unit ini
didirikan untuk memenuhi kebutuhan pakan yang berkualitas dalam bentuk
konsentrat. Akan tetapi seiring dengan kemunduran sub unit sapi perah, sub unit
pakan ternak pun tidak berkembang bahkan saat ini pakan yang disediakan dalam
bentuk konsentrat oleh KUD Sinar Jaya merupakan konsentrat yang dibeli dari
supplier sehingga tidak ada kegiatan pembuatan konsentrat. Hal ini disebabkan
oleh jumlah anggota KUD Sinar Jaya yang semakin menurun dari tahun ke tahun.
4.3. Keadaan Umum Peternakan Sapi Perah Di Cilengkrang
Peternakan sapi perah di Cilengkrang sangat tersebar, namun yang menjadi
anggota KUD Sinar Jaya hanya ada satu kelompok yaitu kelompok desa Cipulus
dengan jumlah 38 anggota peternak sapi perah. Hal ini disebabkan banyak
41
peternak yang berpindah menyetorkan produksi susunya pada kolektor susu lain.
Kepemilikannya beragam ada yang hanya memiliki 2 ekor dan ada juga yang
mencapai 335 ekor sapi perah. Peternak sapi perah di desa Cipulus memberikan
pakan kepada ternaknya berupa pakan hijauan, pakan konsentrat serta ampas tahu.
Pakan hijauan yang diberikan biasanya adalah rumput gajah atau rumput raja,
mereka mendapatkan rumput tersebut dari kebun yang berada di sekitar
Kecamatan Cilengkrang. Peternak mengambil rumput pada siang hari. Hijauan
diberikan kepada ternak sehari tiga kali yaitu pagi, siang dan sore hari. Pakan
konsentrat biasanya mereka membeli langsung dari pabrik konsentrat yang ada di
lembang atau di pangalengan, pemberiannya yaitu dua kali sehari pada pagi dan
sore hari. Ampas tahu didapatkan dari sisa hasil produksi dari pabrik tahu, untuk
ampas tahu diberikan satu kali sehari yaitu pada siang hari.
Produksi susu pada peternakan sapi perah di desa Cipulus ini beragam, ada
yang hanya menyetorkan 15 liter/hari dan ada pula yang hingga mencapai 515
liter/hari, disesuaikan dengan jumlah populasi ternak yang dimiliki peternak.
Untuk menyetorkan susu dari peternak ke KUD Sinar Jaya dilakukan dua kali
yaitu pada pagi hari dan sore hari dengan menggunakan kendaraan yang dimiliki
oleh KUD Sinar Jaya dan ada pula peternak yang menggunakan kendaraan
pribadi. Peternak sapi perah di desa Cipulus biasanya memandikan ternaknya dua
kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari sebelum dilakukan pemerahan. Hal
tersebut dilakukan untuk menjaga kebersihan susu yang akan diperah, karena
ambing harus dalam keadaan yang bersih dan higienis.
42
4.4. Identitas Informan
4.4.1. Umur Informan
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambahnya umur, semakin banyak pula informasi yang dijumpai dan
semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Umur
informan rata-rata berada pada kisaran 35-55 tahun. Keadaan umur informan
beragam, tetapi rata-rata berumur di atas 30 tahun. Informan yang berasal dari
pengurus KUD Sinar Jaya dan peternak anggota KUD Sinar Jaya ini berjumlah 7
orang. Berikut adalah tabel umur informan dalam penelitian :
Tabel 3. Umur Informan
No Umur Jumlah
(orang) (%)
1 31 - 40 tahun 1 14,29
2 41 - 50 tahun 4 57,13
3 51 - 60 tahun 1 14,29
4 61 - 70 tahun 1 14,29
Jumlah 7 100,00
(Sumber : Data Hasil Penelitian Tahun 2017)
Menurut Adwilaga (1982) bahwa kelompok usia produktif adalah
kelompok yang berusia antara 15-55 tahun. Tabel di atas menunjukkan bahwa
sebagian besar informan berusia 41-50 tahun yang berarti sebagian besar
informan masih termasuk kepada kelompok usia produktif. Jika suatu usaha
dijalankan oleh kelompok orang yang masih berusia produktif diharapkan usaha
tersebut berjalan optimal.
4.4.2. Pengalaman Bekerja Informan Pengurus KUD Sinar Jaya
Lamanya waktu atau masa kerja seseorang pada sebuah perusahaan akan
mempengaruhi pemahaman tugas-tugas dalam suatu pekerjaan. Semakin lama
bekerja maka tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki akan semakin
43
luas. Lamanya bekerja pengurus KUD Sinar Jaya akan mempengaruhi kinerja
pengurus terhadap kemajuan koperasi. Dari keseluruhan informan dari pihak
KUD Sinar Jaya, ketiganya mempunyai pengalaman kerja > 10 tahun, bahkan
salah satu dari informan tersebut sudah bergabung dengan KUD Sinar Jaya sejak
tahun 1981 yang berarti sudah 36 tahun bekerja dengan KUD Sinar Jaya, salah
seorang informan lain mempunyai pengalaman bekerja selama 33 tahun dan
seorang informan lainnya sudah bekerja selama 31 tahun, sehingga total informan
pengurus KUD Sinar Jaya adalah sebanyak 3 orang.
Lama bergabung pengurus dan koperasi rata-rata sudah >10 tahun yang
termasuk kedalam anggota koperasi pada periode sebelumnya, namun saat terjadi
pergantian kepengurusan ketiga informan tersebut diangkat menjadi pengurus
yang baru karena dinilai dapat mengelola KUD Sinar Jaya dengan berbagai
pengalaman yang dimiliki. Serta lama bekerja juga menjadi salah satu
pertimbangan bahwa informasi yang diperoleh akan lebih banyak.
4.4.3. Pengalaman Beternak Informan Peternak Anggota KUD Sinar Jaya
Semakin lama waktu kerja seseorang akan mempengaruhi pada
pengetahuan dan keterampilan, sehingga penguasaan terhadap pekerjaan dan
peralatan dalam melaksanakan tugas akan lebih baik. Lama beternak informan
peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya menentukan keberhasilan dalam
menjalankan bisnis usaha sapi perah termasuk dalam penentuan menjual hasil
produksi susu. Informan yang terdiri dari kalangan peternak sebanyak 4 orang.
Dari 4 orang peternak tersebut rata-rata mempunyai pengalaman bekerja selama >
10 tahun, rata-rata dari 3 orang anggota peternak telah bergabung dengan KUD
selama 20, dan 1 peternak lain sudah bergabung selama 31 tahun.
44
Dari data tersebut menggambarkan bahwa rata-rata informan mempunyai
pengalaman beternak > 10 tahun. Dengan pengalaman beternak yang cukup lama
peternak akan lebih teliti dalam menjual hasil produksi susu agar mendapatkan
keuntungan yang sesuai. Seperti yang diungkapkan oleh Nasoetion (1999) bahwa
pengetahuan muncul akibat adanya pengalaman semasa hidup dari seseorang.
Pengalaman diperlukan untuk mendukung atau menolak suatu hal karena
pengalaman seseorang menjadi proses pembelajaran dalam menyelesaikan
permasalahan yang dihadapi.
4.4.4. Tingkat Pendidikan Informan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang menunjang
keberhasilan dalam melakukan sebuah usaha, dengan asumsi bahwa pendidikan
yang lebih baik akan memberikan pengetahuan yang lebih baik dalam mengelola
usaha. Tingkat pendidikan informan dalam penelitian ini beragam mulai dari
tamatan sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi (Sarjana), hanya sedikit
informan yang mengenyam pendidikan lebih tinggi, berikut adalah tabel tingkat
pendidikan informan :
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Informan
No Pendidikan Jumlah
(orang) (%)
1 Tamatan SD 4 57,14
2 Tamatan SMA 2 28,57
3 Tamatan Perguruan Tinggi 1 14,29
Jumlah 7 100,00
(Sumber : Data Hasil Penelitian Tahun 2017)
Dari data diatas menunjukkan rata-rata pendidikan informan hanya
tamatan sekolah dasar, informan mayoritas adalah peternak sapi perah yang
menjadi anggota KUD Sinar Jaya.
45
4.5. Motivasi Berprestasi Pengurus dan Peternak di KUD Sinar Jaya
Motivasi berprestasi di definsikan sebagai usaha kerja untuk menambah
atau menguasai setinggi mungkin kemampuan diri dalam semua aktivitas yang
standar mutunya telah diusahakan, dimana penentuan aktivitas mungkin diperoleh
antara lain kesuksesan dan kegagalan. Pengurus dan peternak yang memiliki
motivasi berprestasi menjalankan usaha koperasi dan usaha ternaknya dengan
sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan
yang dihasilkannya. Motivasi berprestasi pengurus dan peternak KUD Sinar Jaya
dapat dilihat dari (1) cermat melihat peluang, (2) berani mengambil resiko
moderat, (3) memiliki percaya diri yang tinggi, (4) mempunyai sikap tanggung
jawab individu dan (5) memiliki kemampuan berorganisasi.
Awal masa krisis yang menimpa KUD Sinar Jaya adalah sekitar tahun
2006. Saat itu timbul kekhawatiran dari pihak pengurus serta peternak yang masih
menjadi anggota KUD Sinar Jaya. Semakin hari kepercayaan anggota koperasi
terhadap KUD Sinar Jaya semakin menurun. Puncaknya pada tahun 2008 KUD
Sinar Jaya mengalami kebangkrutan. Beberapa anggota dan peternak memutuskan
untuk keluar dari keanggotaan KUD Sinar Jaya.
Anggota yang masih ingin meneruskan perjuangan KUD Sinar Jaya
akhirnya melalui Rapat diangkat menjadi pengurus. Hal tersebut terjadi karena
mereka masih memiliki kepercayaan bahwa KUD Sinar Jaya akan mampu bangkit
kembali. Diduga adanya motivasi berprestasi yang dimiliki oleh pengurus dan
peternak sapi perah sehingga memiliki kemauan untuk kembali membangun KUD
Sinar Jaya.
46
4.5.1. Cermat Melihat Peluang
Cermat adalah ketelitian atau seksama (KBBI). Cermat melihat peluang
adalah ketelitian dalam melihat kesempatan/peluang dalam sebuah usaha. Sikap
cermat merupakan salah satu syarat bagi terbentuknya karakter yang kuat.
Seseorang yang cermat akan memiliki tingkat kepekaan yang tinggi sehingga
berhati-hati dalam menjalankan tugas, teliti dan akurat dalam segala hal.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Pada Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya para pengurus KUD cermat
dalam melihat peluang, yaitu mempunyai target pemasaran susu agar dapat
menarik Industri Pengolahan Susu (IPS) untuk membeli susu dari KUD Sinar
Jaya, karena susu sifatnya mudah rusak, dan di KUD Sinar Jaya tidak mempunyai
cooling box sehingga susu yang disetorkan peternak harus segera didistribusikan
dan tentu kualitas harus dijaga. Hal tersebut dilakukan agar target pasar terpenuhi.
Bendahara di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :
"Susu hasil produksi KUD Sinar Jaya kan biasanya dijual ke individu
secara langsung dan ada juga yang disetorkan ke KPSBU Lembang
soalnya disini engga ada cooling box, jadi harus langsung didistribusikan.
KPSBU selama ini selalu menerima hasil produksi susu dari kami karena
memang sama sama dibawah naungan GKSI juga. Caranya agar IPS
tertarik membeli susu dari kita yaitu pastinya kualitas susunya harus
dijaga." (EI, 52 tahun).
Hal tersebut juga diperkuat oleh penuturan Ketua di KUD Sinar Jaya yaitu :
"Tentunya KUD Sinar Jaya harus mempunyai target pemasaran, supaya
target kebutuhan susu masyarakat terpenuhi. Di KUD Sinar Jaya kan
tidak ada mesin pendingin sehingga susu dalam keadaan hangat baru
diperah dari ambing sapi harus segera didistribusikan. Biasanya dijual
secara individu untuk kembali dijual eceran atau dijual ke KPSBU, sejauh
ini mereka selalu menerima berapapun hasi produksi dari koperasi kami.
Tentunya untuk itu yang utama kami harus menjaga kualitas susu agar
tidak rusak." (IT, 50 tahun).
Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini sangat cermat dalam melihat
peluang. Mereka memperhatikan target pemasaran susu yang diproduksi.
47
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya tidak mempunyai mesin pendingin (cooling
box) karena keterbatasan modal sehingga susu yang baru diperah dari ambing sapi
perah dalam keadaan masih hangat harus segera diditribusikan karena sifat susu
yang mudah rusak apabila tidak mendapat perlakuan dalam waktu yang lama.
Kualitas susu adalah hal utama yang harus dijaga agar kebersihannya terjamin.
Target pemasaran harus terpenuhi karena susu sangat banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat. Organisasi Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) selama ini
selalu menaungi KUD Sinar Jaya dalam hal pemasaran susu hasil produksi.
Pemasaran susu dilakukan dengan dua cara yaitu secara eceran dan ada
juga yang dijual kepada KPSBU Lembang. Berdasarkan LPJ (Laporan
Pertanggungjawaban) pengurus, Koperasi Unit Desa Sinar Jaya juga melakukan
kerjasama dengan PT. ISAM dalam hal pemasaran produk susu Alam Murni,
dimana KUD Sinar Jaya berperan sebagai distributornya serta menaikan harga
susu di tingkat peternak menjadi Rp 4.250,00 per liter agar peternak sapi perah
(non anggota) tertarik untuk bekerja sama dengan KUD Sinar Jaya. Hal ini tentu
menguntungkan bagi KUD Sinar Jaya karena dapat menaikan produksi demi
memenuhi kebutuhan pasar, yaitu dengan memperluas relasi untuk bekerjasama.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Peternak sapi perah yang menjadi anggota KUD Sinar Jaya juga cermat
dalam melihat peluang, yaitu mempunyai cara/teknik pemeliharaan sapi perah
yang baik agar mampu menghasilkan ternak yang berproduksi tinggi.
Pengetahuan mengenai cara pemeliharaan yang baik tersebut didapatkan pada saat
diadakan pelatihan dari instansi, baik GKSI ataupun Dinas Peternakan kepada
para peternak atau juga didapatkan dari informasi sesama peternak sapi perah.
Ketua kelompok peternak desa Cipulus menuturkan bahwa :
48
"Mulai ada sapi perah tahun 1982, dulu ada sapi perah bukan bantuan
tapi kredit dari bank Bukopin dan BRI. Sebenarnya rata-rata produksi
susu sapi perah saya setiap hari menghasilkan 10-13 liter, 6-9 liter pagi
dan 4 liter sore, tapi produksi tidak pernah turun dan selalu ada setiap
hari. Teknik atau cara pemeliharaan sapi supaya selalu berproduksi saya
dapat saat diadakan pelatihan dari GKSI atau dari sesama peternak aja
biasanya tukar informasi. Rata-rata dari pakan hijauan dikasih nya tiga
kali pas pagi, siang dan sore. Kalau pagi sama sore ditambah konsentrat
sama ampas tahu. Selain itu mah sama aja kayak peternak lainnya". (US,
68 tahun).
Peternak sapi perah yang menjadi anggota KUD Sinar Jaya selama ini
sangat memperhatikan cara pemeliharaan sapi perah agar ternaknya mampu
menghasilkan produksi susu yang tinggi. Cara pemeliharaan sapi perah di desa
Cipulus yaitu dengan memberikan pakan berupa hijauan sebanyak tiga kali pada
pagi, siang dan sore hari. Pagi dan sore hari biasanya ditambahkan konsentrat.
Peternak juga menambahkan ampas tahu pada pakan, karena dipercaya dengan
menambahkan ampas tahu dapat membuat ternak sapi perah menghasilkan
produksi susu yang lebih tinggi. Pakan tambahan selain hijauan tersebut berguna
untuk tetap mempertahankan produksi susu yang dihasilkan agar tetap mengalami
peningkatan. Pengetahuan tersebut didapatkan dari pelatihan peternak yang
diadakan oleh GKSI sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan produksi. Hal
ini tentu akan menguntungkan KUD, karena jika peternak melakukan teknik
pemeliharaan ternak yang baik maka akan menaikan produksi.
4.5.2. Berani Mengambil Resiko Moderat
Resiko merupakan ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian (Salim, 2005). Moderat artinya adalah berkecenderungan ke arah
dimensi atau jalan tengah (KBBI). Resiko moderat artinya resiko yang diambil
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah (pertengahan). Berani mengambil
49
resiko moderat antara lain dapat dikatakan bahwa berani mengambil resiko yang
berada di pertengahan.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Pada KUD Sinar Jaya pengurus berani mengambil resiko moderat, yaitu
melakukan pinjaman dana untuk pengelolaan koperasi. Ketua KUD Sinar Jaya
menuturkan bahwa :
"Kalau untuk meminjam dana kami pinjam nya ke GKSI bukan ke bank.
Karena kalo ke GKSI lebih aman istilahnya karena kan GKSI yang
menaungi KUD dan jaminannya juga dari hasil susu yang diproduksi di
KUD. Kalau pinjam ke bank kan bunga nya lebih besar, dan kami tidak
mau ada kejadian seperti dulu lagi berhubungan dengan pihak bank.
Uang hasil pinjaman digunakan untuk simpanan dan pengelolaan di
koperasi ini".(IT, 50 tahun).
Gabungan Kelompok Susu Indonesia (GKSI) selama ini menjadi
organisasi yang menaungi KUD Sinar Jaya. Pengurus KUD selama ini melakukan
pinjaman dana kepada GKSI dengan jaminannya adalah susu hasil produksi yang
disetorkan ke KUD Sinar Jaya. Dana pinjaman digunakan untuk melakukan
pengelolaan di KUD khususnya untuk uang simpanan bagi para anggota KUD
Sinar Jaya. Mereka mempercayakan kepada GKSI karena dinilai lebih aman
dengan jaminan yang tidak sulit, sedangkan apabila meminjam kepada bank tentu
jaminannya akan lebih sulit. Pembayaran oleh KUD kepada GKSI dilakukan
selama satu tahun dengan cara dicicil setiap bulannya. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan hubungan kerjasama dengan GKSI dan demi menambah biaya
untuk pengelolaan koperasi agar dapat ditingkatkan lagi.
Berikut adalah besarnya pinjaman dana KUD Sinar Jaya kepada GKSI :
50
Tabel 5. Pinjaman KUD Sinar Jaya kepada GKSI Tahun 2013-2016
No Tahun Pinjaman
1 2013 Rp. 50.000.000,00 2 2014 Rp. 65.000.000,00
3 2015 Rp. 65.000.000,00
4 2016 Rp. 80.000.000,00
Sumber : Adm. Keuangan KUD Sinar Jaya
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Peternak sapi perah yang menjadi anggota KUD Sinar Jaya selama ini juga
berani mengambil resiko moderat, yaitu melakukan pinjaman dana kepada KUD
Sinar Jaya untuk pengelolaan peternakan. Ketua kelompok peternak menuturkan
bahwa :
"Kalau dulu kan kami pinjam ke bank, tapi di kepengurusan baru ini kita
tidak lagi berhubungan dengan pihak bank melainkan pinjam ke KUD aja
sekarang mah soalnya lebih enak, jaminannya hanya susu hasil produksi
aja. Uang pinjaman digunakan untuk menambah modal, beli pakan
dan untuk uang simpanan juga kalau sewaktu-waktu dibutuhkan". (US, 68
tahun)
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga selama ini melakukan
pinjaman dana kepada KUD Sinar Jaya karena lebih mudah dan jaminannya
hanya susu hasil produksi sapi perah. Bagi para peternak anggota KUD yang ingin
meminjam dana dapat melalui Unit Simpan Pinjam (USP) dengan bunga 2% per
bulan. Dana pinjaman digunakan untuk melakukan pengelolaan di peternakan
seperti membeli pakan, dan uang untuk simpanan apabila sewaktu-waktu
dibutuhkan untuk kebutuhan pengelolaan peternakan lainnya. Setelah adanya
masalah antara KUD Sinar Jaya dengan bank otomatis membuat peternak juga
enggan meminjam uang kepada bank dikhawatiran menimbulkan masalah
kembali. Mereka memanfaatkan USP tersebut sebagai tempat untuk memfasilitasi
pinjaman dana ketika dibutuhkan. Pembayaran pinjaman peternak kepada KUD
dilakukan dengan cara memotong uang yang dihasilkan dari penjualan/penyetoran
51
susu peternak kepada KUD. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan hubungan
kerjasama antara peternak dan koperasi, juga untuk meningkatkan pengelolaan
peternakan agar lebih baik lagi.
Berikut adalah pinjaman dana beberapa peternak kepada KUD Sinar Jaya
tahun 2016 :
Tabel 6. Pinjaman Peternak kepada KUD Sinar Jaya Tahun 2016
No Nama Pinjaman
1 Ade Yaya Rp. 800.000,00 2 Mulus Rp. 1.200.000,00
3 Karma Rp. 500.000,00
4 Anan Tarma Rp. 2.100.000,00
5 Mulyana Rp. 500.000,00
6 A. Heri Rp. 2.000.000,00
7 Kundang Rp. 1.500.000,00
8 Rahmat Rp. 800.000,00
9 Lesmana Rp. 1.000.000,00
10 Didi Rp. 2.500.000,00
(Sumber : Adm. Keuangan KUD Sinar Jaya)
4.5.3. Memiliki Percaya Diri Yang Tinggi
Percaya diri dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan terhadap diri
sendiri yang dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupannya serta bagaimana
orang tersebut memandang dirinya secara utuh dengan mengacu pada konsep diri
(Rahmat, 2000). Memiliki percaya diri yang tinggi merupakan adanya sikap
individu yakin akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku sesuai dengan
yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin pada tindakannya,
bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak terpengaruh oleh orang lain.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Pengurus di KUD Sinar Jaya memiliki percaya diri yang tinggi, yaitu
mempunyai target produksi koperasi. Bendahara di KUD Sinar Jaya menuturkan
bahwa :
52
"Untuk target pastinya kami ingin tinggi lagi seperti dahulu ya 14000 liter
setiap hari, tapi mengingat sarana prasarana saat ini kan tidak
mendukung. Jadi 3000 liter saja sudah cukup untuk saat ini kalau
disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada. Tapi ditakutkan
kalau produksi banyak nanti kualitas susu turun kan lebih berbahaya. Jadi
kita tetap target utama harus menjaga kualitas susu saja dulu." (EI, 52
tahun).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua KUD Sinar Jaya yang menuturkan
bahwa :
"Sebenarnya untuk target sih kami ingin memperbaiki internal koperasi
terlebih dahulu, seperti sarana dan prasarana yang mendukung. Baru lah
kami menaikan target produksi susu. Untuk saat ini kami memproduksi
kurang lebih 3000 liter susu saja sudah pencapaian yang sangat tinggi
dibandingkan 7 tahun lalu hanya 300 liter saja. Tentunya target ini
menjadikan para pengurus untuk lebih giat lagi dalam bekerja agar mampu
mencapai target produksi yang diinginkan." (IT, 50 tahun).
Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini memiliki target produksi. Periode
kepengurusan baru KUD Sinar Jaya pada tahun 2010 hanya menghasilkan 300
liter susu setiap harinya, namun seiring berjalannya waktu mengalami
peningkatan produksi menjadi 3000 liter setiap harinya. Pengurus saat ini fokus
pada pembenahan internal, sarana serta prasarana yang ada di KUD Sinar Jaya.
Pengurus yakin apabila ketiga hal tersebut sudah semakin baik maka produksi
susu di KUD akan meningkat pula. Untuk saat ini pencapaian tersebut dirasa
sudah sangat cukup apabila dibandingkan dengan 7 tahun yang lalu. Pengurus
tentu harus mempunyai target produksi agar semakin terpacu untuk bekerja lebih
baik lagi dan meningkatkan semangatnya dalam bekerja.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga memiliki percaya diri
yang tinggi, yaitu mempunyai target produksi susu yang tinggi. Salah seorang
peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :
"Pengennya sih produksi susu seperti dulu lagi bisa mencapai 15-18 liter
setiap harinya untuk satu ekor sapi. Tapi sekarang mah cuma sampai 10-
53
11 liter aja setiap hari nya. Tapi segini juga udah bersyukur kalau
dibandingkan saat KUD jatuh, itu turun sekali produksi susu mungkin
karena sistem KUD nya lagi tidak baik. Tapi setelah kepengurusan baru
ada peningkatan lah. Saat ini kan KUD masih mencoba bangkit lagi jadi
kita para peternak juga maklum dan sangat mengetahui keadaan KUD."
(D, 36 tahun).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua Kelompok peternak anggota KUD Sinar
Jaya yang menuturkan bahwa :
"Dulu pernah sampai 20 liter per hari, tapi setelah terjadinya kejatuhan di
KUD kan tahun 2010 itu seperti merangkak lagi dari awal. Saat itu
produksi susu nya masih sedikit karena sapi nya juga jadi sedikit dan
keadaan KUD nya sedang tidak baik. Tapi sekarang sapi nya sudah
bertambah dan produksi susu otomatis bertambah. Dengan keadaan
KUD sekarang sudah jauh lebih baik lah seekor sapi menghasilkan 10
liter susu per hari. Pasti kalo keinginan mah produksi nya seperti dulu
lagi, mencapai 15-20 liter per harinya." (US, 68 tahun).
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga mempunyai target
produksi susu. Hasil produksi susu tiap ekor sapi perah saat ini mencapai 10-12
liter/hari, hal tersebut merupakan peningkatan produksi apabila membandingkan 7
tahun lalu yang hanya bisa menghasilkan 8-9 liter susu saja. Peternak
menargetkan untuk mampu mencapai poduksi susu 15-18 liter susu untuk
kedepannya. Tentunya mereka menyadari bahwa keinginan tersebut harus disertai
dengan peningkatan kualitas dalam hal teknik beternak agar lebih baik lagi.
Peternak anggota KUD Sinar Jaya rutin dalam mengikuti pelatihan yang diadakan
oleh instansi, baik GKSI atau Dinas Peternakan. Para peternak yakin bahwa
semakin mereka mempunyai pengetahuan yang lebih luas maka dapat
memperbaiki cara beternak agar mampu meningkatkan produksi susu ternaknya.
4.5.4. Mempunyai Sikap Tanggung Jawab Individual
Tanggung Jawab adalah kemampuan seseorang untuk menjalankan suatu
kewajiban karena adanya dorongan di dalam dirinya, biasanya disebut juga
dengan panggilan jiwa (Abdullah, 2010). Tanggung jawab individual antara lain
54
tingkah laku atau perbuatan seseorang dalam perwujudan kesadaran akan
kewajibannya.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini mempunyai sikap tanggung jawab
individual, yaitu melakukan tugasnya sesuai dengan tugas dan kewajiban sebagai
pengurus koperasi. Sekertaris di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :
"Pastinya disini semuanya bekerja atas job atau tugasnya masing-masing.
Job tersebut mengacunya pada tugas dan kewajiban sebagai pengurus
koperasi. Sebenarnya sih setiap pengurus bisa melakukan job lain karena
udah ada pengalaman dan kalau ada pelatihan juga, jadi semuanya serba
bisa. Fungsinya kita kerja mengacu pada tupoksi itu kan supaya lebih
terarah dan tahu betul apa yang akan kita kerjakan." (AS, 60 tahun).
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan
bahwa :
"Setiap unsur koperasi, baik ketua, pengurus, karyawan maupun anggota
KUD Sinar Jaya mempunyai job description masing-masing. Tentu job
description tersebut mengacu pada tugas pengurus koperasi. Namun
di KUD ini dalam realisasinya kita sama-sama membantu pekerjaan
pengurus lainnya. Setiap pengurus tidak hanya ahli dalam bidangnya saja
namun ahli dalam bidang lainnya juga. Karena para pengurus koperasi
disini adalah anggota lama koperasi sehingga sudah berpengalaman."
(IT, 50 tahun).
Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini bekerja berdasarkan job
description masing-masing yang mengarah pada tugas dan kewajiban pengurus
koperasi. Tugas dan kewajiban pengurus diantaranya adalah menyelenggarakan
dan mengendalikan usaha koperasi, mengajukan Rencana Kerja (RK) dan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) Koperasi, menyelenggarakan
rapat anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepengurusannya. Hal-hal tersebut dikerjakan oleh pengurus koperasi selama
kepengurusan. Pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh pengurus dilakukan
55
berdasarkan tugas dan kewajiban agar lebih terarah dan sesuai dengan
pedomannya.
Pengurus KUD Sinar Jaya pada periode ini merupakan anggota lama pada
KUD Sinar Jaya sebelum terjadinya krisis, sehingga mereka memiliki cukup
banyak pengalaman dalam melakukan pekerjaan dibidang lainnya. Pengurus di
KUD Sinar Jaya saling membantu antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya,
namun tidak jarang terjadi perselisihan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Perselisihan tersebut biasanya diawali karena adanya miss communication, tetapi
itu hanya perselisihan sesaat karena biasanya dalam waktu dekat mereka kembali
rukun.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga mempunyai sikap
tanggung jawab individu, yaitu melakukan kewajibannya sebagai anggota
koperasi. Salah seorang peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya menuturkan
bahwa :
"Sebagai salah satu anggota peternak mah ya paling kewajibannya harus
setor susu setiap hari ke KUD. Kalau dari harga di KUD mah naik turun,
tapi sekarang lagi naik jadi Rp.4.250,- kalau di kolektor katanya
Rp.4.200,-. Terus kewajiban lainnya kalau punya pinjaman harus rajin
bayarnya aja, lagian bunganya lebih rendah kalau untuk anggota
peternak mah". (IS, 42 tahun).
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua kelompok peternak sapi perah anggota
KUD Sinar Jaya yang mengatakan bahwa :
"Selama ini kan KUD Sinar Jaya menaungi para peternak sapi perah
khusunya untuk desa Cipulus ini. Kita juga sebagai peternak harus
bersikap jujur kan ke KUD. Kalau dari kewajibannya yang pasti untuk
setiap hari setor susu ke KUD, pembayaran bunga pinjaman harus tepat
waktu jangan macet, harus bisa meningkatkan cara beternak biar bisa
naikin produksi susu lebih banyak, kan nanti bisa setor susu ke KUD nya
lebih banyak. Semuanya dibantu oleh KUD apalagi dulu sebelum KUD
krisis kan banyak kesejahteraannya. Makanya sekarang kita sebagai
56
peternak juga harus bisa balas budi lah istilahnya mah ke KUD teh." (US,
68 tahun).
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini selalu
bertanggung jawab atas kewajibannya kepada koperasi. Koperasi Unit Desa
(KUD) Sinar Jaya selama ini sangat berjasa terhadap kelangsungan hidup
beberapa peternak yang berada di lingkungan Kecamatan Cilengkrang khususnya
Desa Cipulus. Kewajiban para peternak terhadap KUD Sinar Jaya adalah dengan
menyetorkan susu hasil produksi ternak mereka dan tetap konsisten untuk tidak
menyetorkannya kepada kolektor susu lain, selain itu untuk anggota peternak yang
meminjam uang harus membayar bunga secara tepat waktu, dan sebagai peternak
harus mampu meningkatkan taraf pengelolaan peternakannya agar mampu
menghasilkan produksi susu sapi perah yang semakin banyak agar susu yang
disetorkan ke KUD Sinar Jaya akan bertambah banyak pula. Hal tersebut
merupakan beberapa tanggung jawab para peternak sapi perah terhadap KUD
Sinar Jaya yang selama ini telah menaungi mereka yang dilakukan agar peternak
selalu mengingat tanggungjawabnya sebagai anggota koperasi.
4.5.5. Memiliki Kemampuan Berorganisasi
Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk melaksanakan tugas
dalam pekerjaan tertentu (Robbins, 2003). Kemampuan organisasi adalah sifat
yang lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang yang dapat
menyelesaikan pekerjaannya didalam organisasi. Karyawan dalam suatu
organisasi, meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tidak semua memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan baik. Kemampuan dan keterampilan
memainkan peranan utama dalam perilaku dan kinerja individu. Keterampilan
57
adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang di miliki dan
dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Pengurus KUD Sinar Jaya selama ini mempunyai kemampuan
berorganisasi, yaitu mampu melaksanakan fungsi manajemen organisasi didalam
pekerjaannya. Sekertaris di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :
"Semua pekerjaan yang dilakukan disini pastinya tersktruktur
berdasarkan manajemen organisasi. Kalau perencanaan dan pengaturan
kan saat RAT juga dibahas, kalau pelaksaan ya sehari-hari kan dalam
pekerjaan dilaksanakan, nah di KUD ini ada pengawas yang bertugas
mengawasi pengelolaan kegiatan di KUD. Jadi mengacu pada manajemen
organisasi." (AS, 60 tahun)
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan
bahwa :
"Idealnya memang harus ada perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan
pengawasan itu ya. Untuk perencanaan dan pengaturan kan saat RAT
dicantumkan juga RAPB (Rencana Anggaran Pendapatan Belanja), kalau
pelaksanaan itu kan berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan dan
kalau pengawasan kebetulan di KUD kami ada pengawas yang dipilih
langsung oleh para anggota. Dan semuanya itu kami mengarah kepada
POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling)." (IT, 50 tahun).
Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini melaksanakan fungsi manajemen
organisasi dalam melakukan pekerjaannya di KUD Sinar Jaya. Perencanaan dan
pengaturan mengenai program kerja yang akan dilaksanakan dibahas saat
diadakan Rapat Akhir Tahun (RAT) yaitu berupa penyusunan Rencana Kerja
(RK) untuk satu tahun kedepan seperti pembentukan panitia untuk acara
penyuluhan kepada peternak yang diadakan 3 bulan sekali serta pembentukan
jadwal dan tugas dalam menghadiri workhop/seminar dengan instansi bidang
peternakan seperti Dinas peternakan atau GKSI. Panitia dalam acara penyuluhan
serta tim yang menghadiri workshop tersebut mampu melakukan tugasnya
masing-masing. Kegiatan tersebut dilaksanakan mengarah pada fungsi manajemen
58
organisasi yaitu Perencanaan (Planning), Pengaturan (Organizing), Pelaksanaan
(Actuating) dan Pengawasan (Controlling). Fungsi manajemen organisasi
dilaksanakan agar seluruh kegiatan terlaksana secara terstruktur.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga mempunyai
kemampuan berorganisasi, yaitu melaksanakan fungsi manajemen dalam
pengelolaan peternakan sapi perah mereka. Salah seorang peternak sapi perah
anggota KUD Sinar Jaya mengatakan bahwa :
"Di dalam beternak juga ada teknik nya tersendiri kan supaya bisa
menghasilkan produksi tinggi. Nah saya juga tentu harus pandai
melakukan manajemen nya. Kalau untuk perencanaan mungkin itu dulu
jauh jauh hari sebelum beternak sudah dipikirkan, kalau untuk pengaturan
setiap hari sambil berjalan, seperti pakannya bagaimana, apa saja, terus
kebersihannya, produksi susunya, saluran pembuangannya itu semua kan
termasuk pengaturan. Pelaksanaan ya itu tadi berhubungan juga di
kegiatan beternak sehari-hari, nah kalau pengawasan kan suka ada dari
pihak KUD yang kontrol kesini. Mereka juga suka kasih saran sama para
peternak." (R, 58 tahun).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh ketua kelompok peternak sapi perah anggota
KUD Sinar Jaya yang menuturkan bahwa :
"Disini sebelumnya para peternak kan suka dikasih pelatihan tentang
manajemen beternak yang baik itu seperti apa. Dan kalau dilihat para
peternak disini langsung menerapkannya. Kalau secara perencanaannya
mungkin dari jenis ternak apa, pakannya apa saja, beli pakannya dimana,
pemerahan bagaimana, susunya dikemanakan, limbahnya dikemanakan
itu kami sudah rencanakan. Untuk pengaturan dan pelaksanaan itu saat
sehari-hari dalam beternak kami lakukan yang sebelumnya sudah
direncanakan. Kalau untuk pengawasan, ada pengawas yang memang
pengurus KUD biasanya kontrol kesini tentang sapi, tentang produksi
susu juga. Disini peternak semua sudah bisa me-manajemen
peternakannya, karena ya itu pelatihan dari GKSI dan informasi sesama
peternak juga." (US, 68 tahun).
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini mampu
melaksanakan fungsi manajemen dalam beternak sehingga dapat menghasilkan
59
produksi susu yang tinggi. Pengelolaan peternakan yang dilakukan mengacu pada
fungsi manajemen organisasi (POAC). Peternak melakukan pembentukan
kelompok dan jadwal untuk menghadiri seminar/workshop yang diadakan instansi
bidang peternakan selain itu peternak menyusun jadwal untuk diskusi sesama
peternak mengenai peternakan sapi perah mereka (misalnya pemeliharaan, pakan,
reproduksi, produksi, dll) yang dihadiri pengawas dari KUD Sinar Jaya.
Perencanaan pengelolaan peternakan membahas mengenai apa saja jenis
sapi yang akan diternakkan, apa saja jenis pakan yang akan diberikan, bagaimana
pengaturan kebersihan dan kesehatan ternak, kemana hasil produksi susu akan
dijual dan kemana saluran limbah peternakan. Beberapa hal tersebut sudah
dipikirkan ketika para peternak akan memulai usaha peternakan. Pengaturan
peternakan didapatkan saat ada pelatihan dari GKSI yang merupakan pelaksanaan
juga, karena dilakukan bersamaan ketika berlangsungnya kegiatan peternakan
sehari-hari yang sebelumnya telah direncanakan. Pengawasan dilakukan oleh
pengurus KUD Sinar Jaya yang mengontrol ke kandang setiap 1-2 kali dalam satu
minggu. Pengawas biasanya memperhatikan kesehatan sapi dan memberikan
saran kepada peternak agar lebih baik kedepannya. Seluruh kegiatan para peternak
sapi perah berdasarkan fungsi manajemen organisasi. Hal tersebut dilakukan agar
sesuai dan terstruktur.
60
Tabel 7. Peran Motivasi Berprestasi Pengurus dan Peternak
No Indikator Pengurus Peternak
1 Cermat Melihat
Peluang
Memanfaatkan kerjasama
dengan GKSI, dan
melakukan kerjasama
dengan PT. ISAM sebagai
distributor produk susu
Alam Murni, serta menaikan
harga susu tingkat peternak.
Mengikuti pelatihan dari
GKSI agar menambah
ilmu pengetahuan
tentang teknik beternak.
2 Berani
Mengambil
Resiko Moderat
Melakukan pinjaman dana
kepada GKSI dengan
jaminan berupa susu hasil
produksi saja.
Melakukan pinjaman
dana kepada KUD Sinar
Jaya melalui USP (Unit
Simpan Pinjam) yang
jaminannya hanya berupa
susu hasil produksi.
3 Memiliki
Percaya Diri
Yang Tinggi
Pengurus KUD Sinar Jaya
mempunyai target produksi,
tahun 2010 hanya produksi
300 liter/hari, sekarang
mampu mencapai 3000
liter/hari.
Peternak anggota KUD
Sinar Jaya mempunyai
target produksi tahun
2010 yaitu 8-9
liter/ekor/hari, sekarang
mampu mencapai 10-12
liter/hari.
4 Mempunyai
Sikap Tanggung
Jawab
Individual
Pengurus di KUD Sinar
Jaya bekerja berdasarkan
job description masing-
masing.
Peternak anggota KUD
Sinar Jaya bertanggung
jawab akan
kewajibannya pada
koperasi, yaitu konsisten
dalam hal menyetorkan
susu hasil produksi pada
KUD.
5 Memiliki
Kemampuan
Berorganisasi
(Berdasarkan
fungsi
organisasi)
Pengurus KUD Sinar Jaya
menyusun Rencana Kerja
(RK) kedepan seperti
pembentukan panitia acara
penyuluhan dan jadwal
menghadiri workshop/
seminar.
Peternak membentuk
jadwal/kelompok untuk
menghadiri seminar dan
workshop dari instansi
serta membentuk jadwal
diskusi sesama peternak
untuk saling berbagi ilmu
tentang peternakan sapi
perah.
(Sumber : Data Hasil Penelitian Tahun 2017)
61
4.6. Keberhasilan Usaha Koperasi
4.6.1. Koperasi Baik
Koperasi baik adalah koperasi yang seluruh kegiatan di dalamnya
dilakukan secara seimbang dalam segala aspek (Suwarni, 2006).
4.6.1.1. Tidak Terjadi Penyimpangan Fatal
Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai
pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat (Horton, 1996).
Fatal artinya mematikan dan tidak dapat diubah atau diperbaiki lagi (KBBI).
Tidak terjadi penyimpangan yang fatal antara lain tidak terjadinya perilaku yang
melanggar ketetapan yang menyebabkan kerugian yang mematikan.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi baik
apabila pengurus tidak melakukan penyimpangan yang fatal. Ketua KUD Sinar
Jaya menuturkan bahwa :
"Kalau untuk penyimpangan yang fatal selama kepengurusan periode
baru ini tidak ada. Baik yang menyebabkan kerugian materi atau produksi
tidak ada, semua berjalan dengan baik. paling hanya kesalahan-kesalahan
kecil saja dalam pekerjaan. Karena kami kan dalam masa sedang
mengembalikan nama baik KUD Sinar Jaya maka jangan sampailah ada
masalah-masalah seperti dulu lagi. Setiap pengambilan keputusan kami
lakukan musyawarah terlebih dahulu." (AS, 50 tahun).
Pengurus di KUD Sinar Jaya selama ini melakukan pekerjaannya dengan
baik dan sesuai dengan tugas dan kewajiban sebagai pengurus sehingga kesalahan
dalam pekerjaan dapat diminimalisir. Hanya terkadang kesalahan-kesalahan kecil
yang biasa terjadi seperti kurangnya koordinasi antar pengurus atau karyawan,
namun miss communication tersebut dapat segera diatasi dan tidak berakibat fatal.
Pengimpangan yang fatal yang dapat menyebabkan kerugian secara materi atau
produksi tidak terjadi dalam kepengurusan baru KUD Sinar Jaya. Selama ini
62
pengambilan keputusan dan kebijakan dilakukan musyawarah terlebih dahulu
sehingga semua unsur koperasi turut terlibat dan turut bertanggung jawab dalam
kebijakan yang dilakukan. Koperasi Unit Desa Sinar Jaya merupakan koperasi
yang baru bangkit dari krisis dan sedang mengembalikan nama baik di kalangan
koperasi di Indonesia, sehingga mereka sangat menghindari terjadinya
penyimpangan fatal dan menghindari masalah-masalah yang dapat membuat nama
baik KUD Sinar Jaya kembali mengalami krisis.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dapat dikategorikan koperasi
baik apabila peternak sapi perah anggota KUD tidak melakukan penyimpangan
yang fatal. Berikut adalah penuturan ketua kelompok peternak sapi perah anggota
KUD Sinar Jaya :
"Kalau untuk periode lama mah banyak, makanya KUD bisa jatuh juga.
Tapi untuk periode baru sih engga ada, peternak yang sekarang mah pada
patuh, ya walaupun ada mungkin ya dibelakang yang nakal-nakal sedikit.
Tapi kalau sampai penyimpangan yang merugikan KUD secara finansial
mah engga ada. Kalau ada apa apa juga minta sarannya ke sesama
peternak atau kadang ke KUD bareng-bareng buat diskusi". (US, 68
tahun).
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini tidak pernah
melakukan penyimpangan fatal sehingga tidak pernah menyebabkan kerugian
baik secara finansial ataupun produksi pada KUD. Peternak yang mempunyai
pinjaman pada KUD membayar dalam waktu sesuai dengan yang ditentukan. Susu
yang disetorkan kepada KUD juga sesuai dengan yang dihasilkan dari produksi
sapi perah. Seluruh kewajiban peternak juga selalu dilakukan, sehingga tidak
terjadi penyimpangan fatal yang dapat merugikan. Hal tersebut terjadi karena
peternak ingin membuat KUD Sinar Jaya menjadi koperasi yang diakui lagi
seperti dahulu dan ingin mengembalikan nama baik KUD Sinar Jaya.
63
4.6.1.2. Tidak Ada Monopoli Kekuasaan Lain Selain Rapat Anggota
Monopoli adalah suatu tindakan penguasaan yang dilakukan oleh suatu
kelompok atau seseorang. Kekuasaan ialah sebuah kemampuan didalam suatu
hubungan sosial didalam melaksanakan kemauan sendiri walaupun mengalami
sebuah perlawanan dan juga apapun dasar dari kemampuan tersebut (Weber,
1992). Tidak ada monopoli kekuasaan lain selain rapat anggota artinya adalah
tidak adanya kegiatan atau tindakan penguasaan oleh pihak-pihak tertentu didalam
suatu perusahaan.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi baik
apabila didalamnya tidak ada monopoli kekuasaan lain selain rapat anggota.
Berikut adalah penuturan Bendahara di KUD Sinar Jaya :
"Selama ini biasanya rapat anggota diadakan minggu keempat diakhir
bulan. Tempatnya di aula belakang, ada pengurus, karyawan, anggota
peternak juga. Rapat anggota diutamakan ya, jadi walau pada sibuk harus
tetap dilaksanakan. Kalau untuk monopoli kekuasaan lain sih engga ada,
selama ini semua kegiatan selalu dilakukan secara terbuka. Intinya kan
KUD Sinar Jaya ini sedang mengembalikan nama baiknya, jadi semua
unsur tidak pernah ada yang melakukan monopoli kekuasaan". (EI, 50
tahun).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan
bahwa :
"Tidak ada monopoli kekuasaan lain yang dilakukan di KUD Sinar Jaya
selain rapat anggota. Seluruh kegiatan dilakukan secara terbuka dan
semua kebijakan selalu dimusyawarahkan terlebih dulu. Rapat anggota
rutin dilaksanakan pada minggu keempat diakhir bulan. Kalau untuk
monopoli kekuasaan, atau kegiatan sembunyi-sembunyi yang sifatnya
rahasia tidak pernah ada disini. Setahun sekali juga diadakan Rapat Akhir
tahun (RAT), yang hadir para pengurus koperasi seluruh Indonesia".(IT,
50 tahun).
Seluruh kebijakan yang diambil di KUD Sinar Jaya merupakan hasil
musyawarah bersama-sama. Seluruh kegiatan dilakukan secara terbuka. Koperasi
64
Unit Desa (KUD) Sinar Jaya menjadikan rapat anggota sebagai yang utama,
sehingga tidak ada monopoli kekuasaan lain. Rapat anggota di KUD Sinar Jaya
rutin dilakukan. Pengurus, karyawan dan anggota hadir dalam rapat tersebut.
Rapat anggota biasanya membahas mengenai laporan pertanggungjawaban
pengurus selama satu tahun terakhir di KUD Sinar Jaya. Rapat dipimpin oleh
Pimpinan Rapat (Ketua), teknisnya yaitu diikuti oleh seluruh unsur koperasi dan
mereka diberikan hak serta kebebasan dalam mengemukakan pendapat mereka,
pendapat ditampung kemudian dicari penyelesaian yang terbaik untuk semua
pihak. Rapat anggota tersebut dilakukan agar mempererat hubungan seluruh unsur
koperasi dan untuk mengawasi kegiatan yang sudah terjadi di KUD Sinar Jaya.
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya merupakan koperasi yang saat ini sedang
berusaha mengembalikan nama baiknya sehingga sangat menghindari
permasalahan, apalagi monopoli kekuaaan lain selain rapat anggota sangat
dihindari. Apabila ada yang kedapatan melakukan monopoli kekuasaan maka
akan mendapatkan sanksi untuk diproses lebih lanjut.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dikategorikan sebagai koperasi
baik apabila para peternak tidak melakukan monopoli kekuasaan lain selain rapat
anggota. Ketua kelompok peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya
mengatakan bahwa :
"Kalau dari KUD suka ada pemberitahuan untuk rapat anggota, bapa kan
ketua kelompok peternak pasti diusahakan untuk hadir. Untuk waktunya
sendiri biasanya akhir bulan, ditemani beberapa anggota peternak lain
biasanya untuk datang rapat anggota. Rapat anggota ini selalu
dilaksanakan ya sekalian mempererat tali silaturahmi, saling bertemu kan.
Kalau untuk monopoli kekuasaan lain sih engga pernah terjadi ya setau
bapa mah, tapi engga ada ah, rapat anggota selalu diutamakan." (US, 68
tahun).
65
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini rutin dan sangat
antusias dalam mengikuti rapat anggota yang diselenggarakan oleh koperasi.
Ketua kelompok peternak sapi perah KUD Sinar Jaya selalu hadir dalam rapat
anggota, sedangkan beberapa peternak lainnya yang tidak dapat hadir memilih
untuk menunggu informasi yang didapatkan dari ketua kelompok. Rapat anggota
selalu diutamakan baik oleh pengurus maupun peternak anggota koperasi. Para
peternak juga diberikan hak untuk mengemukakan pendapat mereka didalam
rapat. Monopoli kekuasaan lain selama ini tidak pernah terjadi di KUD Sinar Jaya.
Koperasi ini sangat terbuka sehingga selalu memberitahukan seluruh kegiatannya,
sangat kecil bahkan tidak ada kemungkinan adanya monopoli kekuasaan yang
terjadi.
4.6.1.3. Semua Unsur Mendukung Pelaksanaan Program Kerja
Program kerja merupakan suatu rencana kegiatan organisasi yang dibuat
untuk jangka waktu tertentu yang sudah disepakati oleh pengurus organisasi.
Program kerja harus dibuat secara sistematis, terpadu dan terarah, karena program
kerja dalam organisasi menjadi pegangan anggota atau unit-unit didalamnya untuk
mewujudkan tujuan dan kegiatan rutin organisasi. Semua unsur koperasi dalam
hal ini diantaranya adalah pengurus, pengawas, karyawan dan anggota koperasi.
Agar program kerja dalam koperasi tersebut terlaksana, maka semua unsur
koperasi harus mendukungnya. Dukungan tersebut diantaranya dilakukan dengan
bersama-sama melakukan pekerjaan sesuai dengan job description masing-masing
yang dapat membuat program kerja tersebut terlaksana.
66
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi baik
apabila semua unsur koperasi mendukung pelaksanaan program kerja. Sekretaris
di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :
"Disini semua kegiatan dilakukan secara terbuka, sebelumnya dilakukan
dulu musyawarah mufakat. Jadi setiap kegiatan atau program kerja yang
diputuskan adalah persetujuan bersama dan tanggung jawab kami semua
untuk mendukung supaya terlaksana. Karena kan disepakati bersama
maka harus bersama-sama mendukung supaya terwujud program
kerjanya tersebut." (AS, 60 tahun).
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang menuturkan
bahwa :
"Semua perencanaan, program kerja yang akan dilaksanakan pasti akan
kami musyawarahkan terlebih dahulu. Kita diskusikan bersama sama,
karena kan setiap keputusan yang diambil mempunyai resiko masing-
masing. Maka dengan musyawarah itu kami ambil yang resikonya paling
minim. Itu keputusan bersama-sama. Sehingga dalam pelaksanaannya
juga harus menjadi tanggung jawab bersama, ya minimal mendukung
program kerja tersebut dengan mewujudkan agar program kerja tersebut
bisa terlaksana. Kalau semua mendukung kan terwujudnya juga akan
lebih cepat." (IT, 50 tahun).
Seluruh kegiatan yang dilakukan, baik pengambilan keputusan dan
kebijakan di KUD Sinar Jaya diambil secara terbuka berdasarkan musyawarah
terlebih dahulu, biasanya saat RAT semuanya diberi kebebasan untuk
menyampaikan pendapat dan masukan terhadap program kerja yang akan
dilaksanakan, hal tersebut diatur dalam Pasal 7 tentang Hak Peserta Rapat yang
terdapat dalam tata tertib RAT KUD Sinar Jaya. Kebijakan atau program kerja
yang disepakati di KUD Sinar Jaya biasanya dilihat dari resiko yang paling
minim. Keputusan tersebut disepakati oleh bersama sehingga menjadi
tanggungjawab bersama.
Program kerja di KUD Sinar Jaya untuk tahun 2016 diantaranya adalah
melakukan rekrutmen karyawan yang mempunyai kompetensi khusus di bidang
67
akuntansi/keuangan, membeli 1 (satu) unit sepeda motor untuk kelancaran tugas
dan operasional pengurus, melakukan penagihan hutang-hutang macet yang masih
ada di anggota peternak khususnya yang sudah tidak setor susunya ke KUD Sinar
Jaya dan membeli mesin pendingin kapasitas minimal 2000 liter. Beberapa
program kerja tersebut sebagian telah terlaksana, namun ada satu yang belum
yaitu membeli mesin pendingin kapasitas minimal 2000 liter, karena uang
pengelolaan belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Program kerja
terlaksana lebih cepat karena seluruh unsur koperasi mendukung program kerja
tersebut dengan bersama-sama mewujudkannya agar terlaksana dan
menjadikannya tanggung jawab bersama dan juga adanya pengawas yang dapat
mengontrol suatu program kerja terlaksana atau tidak.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dikategorikan sebagai koperasi
baik apabila peternak mendukung pelaksanaan program kerja koperasi. Salah
seorang anggota peternak sapi perah KUD Sinar jaya mengatakan bahwa :
"Biasanya kalau ada kegiatan di KUD, kami selalu dikasih tahu sama
pengurus yang biasanya kesini. Kalau peternak mah selagi kegiatannya
positif dan tidak merugikan pasti akan setuju saja dan pasti akan
mendukung. Karena pasti itu sudah paling terbaik yang disetujui mah." (
IS, 42 tahun).
Pernyataan tersebut diperkuat oleh ketua kelompok peternak sapi perah anggota
KUD Sinar Jaya yang mengatakan bahwa :
"Iya pasti karena peternak juga dibawah naungan KUD, kalau ada
program kerja kami suka dikasih tahu dan diminta pendapat, dan juga
kalau sudah disepakati kan jadi tanggung jawab bareng-bareng. Tentunya
harus mendukung program kerja tersebut. Dan peternak mah selalu
berharap kalau program kerja yang disepakati itu yang paling terbaik dan
bisa mensejahterakan semuanya." (US, 68 tahun).
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya selama ini selalu
diberitahukan semua kegiatan dan program kerja yang akan dilaksanakan oleh
68
KUD. Peternak juga turut andil dalam memberikan hak suara untuk memilih dan
memberikan saran/pendapat mengenai program kerja yang akan dilaksanakan.
Program kerja yang telah disepakati bersama-sama maka menjadi tanggung jawab
bersama-sama pula. Peternak selalu mendukung program kerja yang
diselenggarakan oleh koperasi. Peternak tidak secara langsung ikut andil dalam
pelaksanaan program kerja di KUD, melainkan hanya ikut serta memberikan hak
suaranya saja. Program kerja yang disepakati oleh bersama-sama diharapkan
dapat segera terlaksana karena menjadi tanggung jawab bersama dan membuat
semua unsur koperasi menjadi lebih sejahtera. Meskipun tidak ikut andil secara
langsung namun dengan dukungan dan hak suara yang diutarakan peternak dapat
membantu pelaksanaan program kerja.
4.6.2. Koperasi Sehat
Koperasi sehat adalah koperasi yang mampu menjalankan tugasnya
dengan baik, dilihat dari aspek keanggotaan dan rapat anggota yang rutin
dilaksanakan (Suwarni, 2006).
4.6.2.1. Pengelolaan Berdasarkan Kemanusiaan atau Kekeluargaan
Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan,
koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan
kesejahteraan, menyediakan kebutuhan, membantu modal dan mengembangkan
usaha. Dalam praktiknya, usaha koperasi berdasarkan kemanusiaan disesuaikan
dengan kondisi organisasi dan kepentingan anggotanya.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi
sehat apabila pengelolaan koperasi berdasarkan kemanusiaan atau kekeluargaan.
Bendahara di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :
69
"Koperasi kan memang berazaskan kekeluargaan ya, tentu harus
diterapkan di koperasi kami. Segala keputusan juga kan diambil
berdasarkan musyawarah, nah musyawarahnya kan secara kekeluargaan.
Kalau ada pinjaman yang telat membayar juga diselesaikannya dengan
cara kekeluargaan. Karena ya itu tadi azas koperasi berdasarkan
kekeluargaan". (EI, 52 tahun).
Pernyataan di atas juga diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang menuturkan
bahwa :
"Di KUD Sinar Jaya prinsip-prinsip koperasi dilaksanakan. Azas
kekeluargaan , atau gotong royong kami laksanakan. Karena secara
harfiah kan tugas koperasi adalah untuk mengayomi masyarakat. Nah
untuk itu hanya bisa dilakukan berdasarkan kemanusiaan dan
kekeluargaan. Karena disini semua kegiatan dilakukan terbuka, maka
kalau ada masalah yang berhubungan dengan individu juga kami
selesaikan berdasarkan kekeluargaan. Pokoknya segala prinsip koperasi t
entang kemanusiaan dan kekeluargaan kami laksanakan disini." (IT, 50
tahun).
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya selalu melaksanakan prinsip-prinsip
koperasi dalam kegiatannya. Azas kekeluargaan dan kemanusiaan selalu
dilaksanakan. Apabila terdapat pertentangan antar anggota maka diselesaikan
dengan cara kekeluargaan, salah satu kasusnya yaitu kurangnya pemahaman
karyawan/SDM tentang teknologi sehingga menghambat pekerjaan, maka cara
kemanusiaan atau kekeluargaan yang ditempuh dengan melakukan pelatihan
kepada karyawan tersebut (misalnya pelatihan pengoperasian komputer), maka
masalah dapat terselesaikan. Koperasi Unit Desa Sinar Jaya menyediakan
Waserda (Warung Serba Ada) yang didalamnya terdapat kebutuhan-kebutuhan
pokok untuk para anggota peternak, selain itu koperasi juga membantu
permodalan bagi anggota dengan adanya Unit Simpan Pinjam (USP), melalui
USP maka anggota akan lebih mudah meminjam uang untuk modal usahanya, itu
semua demi pengembangan usaha para anggota KUD Sinar Jaya. Hal tersebut
sesuai dengan ketetapan Azas di KUD Sinar Jaya berdasarkan kemanusiaan dan
kekeluargaan. Secara harfiah tugas koperasi adalah mengayomi masyarakat, dan
70
untuk menghadapi masyarakat (individu) cara tepat yang digunakan melalui cara
kemanusiaan atau kekeluargaan.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dikategorikan sebagai koperasi
sehat apabila dapat memperlakukan peternak koperasi berdasarkan kemanusiaan
atau kekeluargaan. Salah seorang peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya
mengatakan bahwa :
"Selama ini KUD kalo ada apa apa selalu menyelesaikan secara
kekeluaargaan. Misalnya produksi kurang atau masalah lain. Biasanya
memberikan masukan atau saran, ga pernah sampai jadi masalah besar.
Kalau simpan pinjam juga, semuanya dilakukan secara kekeluargaan."
(D, 36 tahun).
Pernyataan di atas diperkuat ketua kelompok peternak sapi perah anggota KUD
Sinar Jaya yang menuturkan bahwa :
"Untuk koperasi periode sekarang menggunakan jalur kekeluargaan,
kalau ada kebutuhan anggota harus ditutupi kalau modalnya kuat. Tapi
kan ada unit simpan pinjam, kalau untuk peternak mah tidak perlu pakai
jaminan, bunga nya juga ringan untuk anggota peternak hanya 2%, kalau
candak kulak bisa untuk umum tapi bunganya 4% dan pakai jaminan. Nah
uang pinjamannya untuk pengelolaan peternakan. Pokoknya
Alhamdulillah untuk anggota peternak mah berdasarkan kekeluargaan."
(US, 68 tahun).
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya selama ini memperlakukan para
peternak anggota secara kekeluargaan, misalnya menyediakan Waserda (Warung
Serba Ada) untuk penyediaan kebutuhan peternak dengan harga yang lebih murah
dibanding warung biasa. Ketika peternak membutuhkan dana untuk kebutuhan
atau untuk pengelolaan peternakan, maka peternak dapat meminjam uang dari sub
Unit Simpan Pinjam (USP), dengan bunga 2% per bulan dengan jaminan berupa
susu hasil produksi. Dapat diketahui bahwa USP bagi anggota peternak bunganya
lebih ringan dibanding KCK (Kredit candak Kulak) yang bunganya 4% dan USP
jaminannya lebih mudah, sehingga dapat dikatakan KUD Sinar Jaya menerapkan
71
azas kekeluargaan atau kemanusiaan kepada para anggotanya. Hal tersebut karena
KUD Sinar Jaya melaksanakan prinsip-prinsip dan azas koperasi.
4.6.2.2. Setiap Rapat Akhir Tahun Dibagikan Sisa Hasil Usaha Secara Adil
Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lain termasuk
pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Biasanya dalam Rapat Akhir Tahun
(RAT) dibagikan SHU kepada para anggota koperasi. Adil merupakan sama berat,
tidak berat sebelah dan tidak memihak (KBBI). Pembagian SHU ini harus
dilakukan dengan seadil-adilnya agar tidak terjadinya pertentangan dari banyak
pihak.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi
sehat apabila setiap Rapat Akhir Tahun (RAT) dibagikan Sisa Hasil Usaha (SHU)
secara adil. Sekertaris di KUD Sinar Jaya menuturkan bahwa :
"Biasanya saat RAT itu disepakati dulu, lalu pembagiannya berdasarkan
keaktifannya. Kalau setornya susunya sehari-hari banyak dan uang
simpanannya di KUD banyak maka uang SHU yang dibagikan besar,
kalau setor susunya sedikit dan uang simpanannya sedikit, ya SHU yang
dibagikan juga kecil. Itu sudah kebijakan yang seadil-adilnya". (AS, 60
tahun).
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan
bahwa :
"Untuk SHU dibagikannya itu berdasarkan persetujuan saat rapat itu
dilihat dari modal yang ditanamkan di KUD atau simpanannya dan dari
kontribusinya dalam menyetorkan susu ke KUD berapa banyak. Semakin
besar modal dan setoran susu maka SHU yang dibagikan juga semakin
besar dan sebaliknya kalau memberikan uang modalnya sedikit dan
setoran susunya juga sedikit maka dapat SHU nya juga kecil. Pokoknya
dibuat seadil-adilnya. Supaya tidak ada kecemburuan sosial. Agar
anggota terpacu untuk semakin giat dalam setor susu dan tanam
modalnya, karena SHU yang dibagikan akan lebih besar juga." (IT, 50
tahun).
72
Berdasarkan keputusan yang disepakati bersama saat rapat, maka
ketentuan pembagian SHU berdasarkan modal yang ditanamkan di KUD, dan
kontribusi jumlah setoran susunya kepada KUD. Semakin besar modal yang
ditanamkan di KUD maka semakin besar pula SHU yang diterima. Semakin besar
jumlah susu yang disetorkan ke KUD maka semakin besar pula SHU yang
diterima. Sebaliknya, jika modal yang ditanamkan sedikit dan jumlah susu yang
disetorkan pada KUD sedikit maka jumlah SHU yang diterima juga sedikit. Hal
tersebut dilakukan agar adil dan para anggota terpacu untuk menanamkan modal
lebih besar dan menyetorkan susunya lebih banyak lagi kepada KUD. Sisa Hasil
Usaha (SHU) KUD Sinar Jaya selalu mengalami perubahan, sebagai berikut :
Tabel 8. Sisa Hasil Usaha (SHU) KUD Sinar Jaya Tahun 2011-2016
No Tahun Sisa Hasil Usaha (SHU)
1 2011 (-) Rp. 434.527.277,00 2 2012 (-) Rp. 6.158.427,00
3 2013 (+) Rp. 49.155.452,00
4 2014 (+) Rp. 51.665.831,00
5 2015 (+) Rp. 60.971.349,00
6 2016 (+) Rp. 78.435.664,00
(Sumber : LPJ KUD Sinar Jaya Tahun 2011-2016)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Sisa Hasil Usaha (SHU) KUD
Sinar Jaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sehingga SHU yang
awanya bernilai negatif kini mampu berubah menjadi nilai positif dan semakin
meningkat jumlahnya.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya juga dikategorikan sebagai koperasi
sehat apabila dapat membagikan Sisa Hasil Usaha (SHU) secara adil kepada
anggota peternak. Berikut penuturan salah seorang anggota peternak sapi perah di
KUD Sinar Jaya :
73
"Alhamdulillah selama ini ada aja yang diterima mah. Kalau
sekarang kan kebijakannya berdasarkan kontribusi ya, jadi semakin kita
setor susunya banyak dapat SHU nya juga banyak. Adil sekali pokoknya
mah, jadi engga ada yang pasirik-sirik. Kalau dapet kecil ya berarti
kontribusinya juga sedikit ke KUD." (R, 58 tahun).
Peternak anggota KUD Sinar Jaya juga selama ini mendapatkan SHU yang
adil dari KUD Sinar Jaya. Penentuan besar kecilnya SHU ditentukan dari besar
atau kecilnya kontribusi serta jumlah susu yang disetorkan. Jika jumlahnya besar
maka SHU yang diterima oleh anggota peternak juga akan semakin besar. Hal
tersebut diatur dan dibahas dalam RAT dan dilakukan sangat adil agar para
peternak sapi perah terpacu untuk menyetorkan susu ke KUD lebih banyak lagi
agar menerima SHU yang lebih banyak.
4.6.2.3. Usaha Semakin Meningkat
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti berlapis-lapis dari
sesuatu yang tersusun sedemikian rupa, sehingga membentuk suatu susunan yang
ideal, sedangkan peningkatan adalah kemajuan dari seseorang dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa (Adi, 2001). Usaha yang semakin
meningkat merupakan tanda adanya suatu pertambahan secara kuantitas maupun
kualitas yang memperbanyak keuntungan.
1. Pengurus KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi
sehat apabila usahanya semakin meningkat. Berikut penuturan Bendahara di KUD
Sinar Jaya :
"Dulu waktu KUD Sinar Jaya mengalami krisis jumlah produksi susu
sehari cuma 300 liter aja. Semua pendapatan juga sama sekali engga ada
karena harus bayar ke bank, itu juga engga cukup akhirnya gedung lama
disita. Tapi setelah kepengurusan baru Alhamdulillah sedikit-sedikit naik,
sekarang produksi susu sudah naik jadi 3000 liter setiap hari, ada
peningkatan. Sekarang udah punya gedung baru, dan simpanan di KUD
juga bertambah." (EI, 52 tahun).
74
Pernyataan di atas diperkuat oleh Ketua di KUD Sinar Jaya yang mengatakan
bahwa :
"Pada saat tahun 2010 saat KUD ada masalah itu ya, turun drastis
produksi susu hanya sekitar 250-300 liter saja per harinya, uang
simpanan dan modal semuanya habis digunakan untuk menutupi ke bank.
Aset semuanya habis dibayarkan ke bank. Tapi sekarang semakin
membaik keadaan KUD dengan meningkatnya produksi susu mencapai
3000 liter per harinya. Uang simpanan dari para anggota juga
bertambah. Alhamdulillah gedung kantor juga ada yang baru, fasilitas
sedikit-sedikit bisa dibeli". (IT, 50 tahun).
Krisis yang menimpa KUD Sinar Jaya menyebabkan saat itu koperasi
mengalami masa yang sulit. Gedung kantor beserta isinya disita oleh bank, uang
simpanan KUD dibayarkan ke bank untuk menutupi tunggakan, karyawan
koperasi dan anggota peternak pun sedikit demi sedikit berkurang. Hal tersebut
menyebabkan produksi susu di KUD turun drastis dari 14000 liter menjadi 300
liter saja. Ketika koperasi mulai bangkit kembali dan dikelola oleh pengurus
periode baru, sedikit demi sedikit nampak adanya peningkatan. Gedung baru
dibangun tepat disebelah gedung yang lama, anggota peternak juga ada yang
bergabung kembali dengan KUD Sinar Jaya, adanya perekrutan karyawan baru,
uang simpanan bertambah, produksi susu juga otomatis bertambah saat ini
mencapai 3000 liter per harinya.
Periode kepengurusan yang baru ini usaha KUD Sinar Jaya semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
Pengurus KUD Sinar Jaya tahun 2015, peningkatan usaha juga ditandai dengan
pembelian satu unit mobil untuk armada angkutan susu, lalu membeli satu unit
sepeda motor untuk operasional Unit Simpan Pinjam (USP), membeli satu buah
transfer tank susu kapasitas 1500 liter, serta mengganti dan memperbaiki beberapa
unit CPU/Computer yang ada di tempat pembayaran rekening listrik guna
75
meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Untuk peningkatan di bidang unit
sapi perah sebagai berikut :
Tabel 9. Produksi Susu KUD Sinar Jaya Tahun 2011-2016
No Tahun Produksi Susu (liter)
1 2011 134.394,50 2 2012 144.000,00
3 2013 195.182,00
4 2014 279.333,00
5 2015 815.966,00
6 2016 963.212,00
(Sumber : Adm Sub Unit Sapi Perah KUD Sinar Jaya Tahun 2011-2016)
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa produksi susu di KUD Sinar Jaya
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Perubahan yang sangat signifikan
terjadi pada tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya dengan kenaikan
sebanyak 536.633,00 liter selama satu tahun.
2. Peternak KUD Sinar Jaya
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya dikategorikan sebagai koperasi
sehat apabila usaha para anggota peternaknya semakin meningkat. Salah seorang
anggota peternak sapi perah mengatakan bahwa :
"Saat KUD mengalami krisis, sapi kredit banyak yang dikembalikan, cuma
sisa sedikit aja, tapi produksi susu kan otomatis berkurang ya soalnya
sapinya juga jadi kurang kan. Terus tunjangan buat anggota juga engga
ada, uang nya engga ada. Tapi setelah pengurus yang baru sekarang mah
6 tahun kebelakang ini lumayan ada kenaikan usaha, sapi nya bisa beli
lagi dari USP (unit simpan pinjam). Terus produksi bisa nambah lagi,
bisa pinjam uang lagi. Alhamdulillah ada peningkatan." (IS, 42 tahun).
Penuturan di atas diperkuat oleh ketua kelompok peternak sapi perah anggota
KUD Sinar Jaya yang mengatakan bahwa :
"Peningkatannya lumayan. Saat tahun 2010 itu saat KUD krisis, usaha
kami kena dampak juga jadi turun. Produksi susu, uang simpanan tidak
ada, tunjangan untuk peternak juga tidak ada. Tapi setelah adanya
pengurus periode yang sekarang, sedikit sedikit tapi ada, produksi susu
peternak bertambah, sekarang bisa pinjam uang untuk modal dan
jaminannya hanya 2% untuk angggota, sapi bertambah soalnya dulu mah
76
kan diambil ku bank karena hasil kredit, beberapa peternak lain juga ada
yang udah bisa beli pick up untuk keperluan beli pakan atau setor susu."
(US, 68 tahun).
Koperasi Unit Desa (KUD) Sinar Jaya mengalami krisis pada tahun 2010,
saat krisis tersebut bukan hanya pihak koperasi yang mengalami masa sulit tetapi
para peternak sapi perah anggota KUD merasakan hal serupa. Sapi yang
didapatkan dari hasil kredit kepada bank harus disita, dan populasi ternak mereka
menurun. Begitu pula dengan produksi susu otomatis berkurang drastis. Uang
tunjangan bagi anggota tidak ada karena terpakai untuk membayar kepada bank.
Periode kepengurusan baru di KUD Sinar Jaya telah membawa peningkatan
terhadap para peternak. Mereka dapat membeli ternak sapi lagi melalui uang
pinjaman dengan jaminan yang mudah hanya berupa susu hasil produksi, otomatis
jumlah sapi bertambah dan produksi susu ternak mereka juga semakin bertambah
karena pakan yang diberikan semakin baik. Unit simpan pinjam disediakan untuk
para anggota KUD Sinar Jaya agar dapat meminjam uang untuk modal.
Peningkatan tersebut sangat diakui oleh para peternak sapi perah anggota KUD
Sinar Jaya. Beberapa peternak diantaranya bahkan mampu untuk membeli mobil
untuk armada angkutan susu. Apabila usaha peternak semakin meningkat,
otomatis dapat membuat koperasi mencapai keberhasilan usahanya.
77
Tabel 10. Keberhasilan Usaha Koperasi
No Indikator Pengurus Peternak
1 Tidak Terjadi
Penyimpangan
Fatal
Pengurus KUD Sinar Jaya
dalam pengambilan
keputusan dan kebijakan
melakukan musyawarah
terlebih dahulu.
Peternak selalu tepat
waktu dalam
melaksanakan kewajiban,
(misalnya susu yang
disetorkan ke KUD).
2 Tidak Ada
Monopoli
Kekuasaan Lain
Selain Rapat
Anggota
Pengurus melakukan
kegiatan secara terbuka,
diketahui oleh semua unsur
koperasi. Rapat Anggota
dilakukan setahun sekali.
Peternak rutin mengikuti
rapat anggota yang
diselenggarakan
koperasi.
3 Semua Unsur
Mendukung
Pelaksanaan
Program Kerja
Ketika RAT semua unsur
(pengurus, pengawas,
karyawan, anggota) diberi
kebebasan dalam
menyampaikan hak suara
berpendapat sesuai dengan
pasal 7 tentang Hak Peserta
Rapat yang diatur dalam tata
tertib RAT KUD Sinar Jaya.
Peternak juga turut andil
dalam memberikan hak
suara untuk memilih dan
memberikan
saran/pendapat mengenai
program kerja yang akan
dilaksanakan.
4 Pengelolaan
Berdasarkan
Kemanusiaan
atau
Kekeluargaan
Koperasi Unit Desa Sinar
Jaya menyediakan Waserda
(Warung Serba Ada),
membantu permodalan
usaha dengan Unit Simpan
Pinjam (USP).
Peternak dapat
meminjam uang dari sub
unit simpan pinjam,
dengan bunga 2% per
bulan.
5 Setiap RAT
Dibagikan SHU
Secara Adil
Pembagian SHU
berdasarkan simpanan yang
ditanamkan di KUD, dan
kontribusi jumlah setoran
susunya kepada KUD.
Penentuan besar kecilnya
SHU ditentukan dari
besar atau kecilnya
simpanan peternak dan
kontribusi jumlah susu
yang disetorkan.
6 Usaha Semakin
Meningkat
Produksi susu bertambah
menjadi 3000 liter/hari,
pembelian satu unit mobil,
membeli satu unit sepeda
motor, membeli satu buah
transfer tank susu kapasitas
1500 liter, dan membeli satu
unit Computer.
Kepemilikan ternak
bertambah, produksi susu
meningkat menjadi 10-12
liter/ekor/hari, ada
peternak yang mampu
membeli mobil untuk
mengangkut susu dan
pakan.
(Sumber : Data Hasil Penelitian 2017)
78
4.7. Peran Motivasi Berprestasi Pengurus dan Peternak Sapi Perah dalam
Menunjang Keberhasilan Usaha Koperasi
Motivasi berprestasi yang dimiliki pengurus koperasi dan peternak timbul
karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Individu yang memiliki motivasi
berprestasi dalam dirinya akan berusaha untuk melakukan sesuatu dengan giat
agar mencapai hasil yang diinginkan. Pengurus koperasi dan peternak sapi perah
yang memiliki motivasi berprestasi akan berusaha untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan benar dan sesuai dengan visi yang akan dicapai melalui misi
yang akan dijalankan. Pengurus dan peternak yang memiliki motivasi berprestasi
akan melakukan pengelolaan koperasi dan pengelolaan peternakannya dengan
baik agar menghasilkan hasil yang diinginkan. Adanya motivasi berprestasi
pengurus koperasi dan peternak tersebut juga mampu memberikan kemajuan
untuk koperasi sehingga dapat mencapai keberhasilannya. Keberhasilan koperasi
terjadi karena motivasi berprestasi yang ada dalam diri pengurus dan peternak.
Motivasi berprestasi pengurus dan peternak KUD Sinar Jaya sesuai dengan
indikator yang dicetuskan oleh McClelland adalah sebagai berikut.
4.7.1. Cermat Melihat Peluang untuk Keberhasilan Usaha Koperasi
Peran motivasi berprestasi dalam cermat melihat peluang yaitu Koperasi
Unit Desa (KUD) Sinar Jaya mampu menjalankan beberapa unit usaha, seperti
koperasi persusuan, pembayaran listrik dan telepon, uang simpan pinjam dan lain-
lain. Koperasi persusuan merupakan unit usaha yang utama dijalankan dalam
koperasi ini. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung di KUD seperti cooling
unit menyebabkan susu tidak dapat ditampung dahulu melainkan harus segera
dijual karena dikhawatirkan kualitasnya akan menurun.
Koperasi Unit Desa Sinar Jaya dibawah naungan GKSI dengan produksi
susu rata-rata 3000 liter per hari cermat dalam melihat peluang dengan menjual
79
susu kepada KPSBU karena sesama dibawah naungan GKSI, selain itu biasanya
susu dijual juga kepada perorangan secara eceran. Menjalin kerjasama dengan PT.
ISAM dalam hal pemasaran produk susu Alam Murni, KUD Sinar Jaya ditunjuk
sebagai distributornya. Menghadiri setiap undangan rapat, seminar dan workshop
yang dilaksanakan oleh Instansi terkait seperti Dinas Koperasi, GKSI dan
kemitraan guna memperluas relasi demi kemajuan organisasi. Hal ini
menunjukkan bahwa pengurus yang cermat melihat peluang dapat membuat
semua unsur organisasi koperasi memberi dukungan terhadap pelaksanaan
program kerja dan menunjang usaha semakin meningkat.
Peternak sapi perah anggota KUD Sinar Jaya juga cermat dalam melihat
peluang yaitu mempunyai teknik pemeliharaan sapi perah yang baik. Apabila
teknik pemeliharaan semakin baik maka akan menghasilkan ternak yang
berproduksi semakin baik pula, sehingga kuantitas produksi susu yang disetorkan
kepada KUD akan bertambah. Hal tersebut dilakukan terus menerus, sehingga
peternak yang cermat melihat peluang dapat membawa usaha koperasi semakin
meningkat.
4.7.2. Berani Mengambil Resiko Moderat untuk Keberhasilan Usaha
Koperasi
Peran motivasi berprestasi dalam berani mengambil resiko moderat yaitu
pengurus melakukan pinjaman dana kepada GKSI untuk pengelolaan koperasi
karena GKSI memberikan kemudahan. Jaminannya adalah susu hasil produksi,
lebih mudah dibandingkan dengan jaminan yang diminta oleh pihak perbankan.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa pengurus berani mengambil resiko moderat
dengan berani melakukan peminjaman dana kepada GKSI agar tidak terjadi
80
penyimpangan yang fatal dan dapat menambah uang simpanan koperasi sehingga
usaha semakin meningkat.
Peternak melakukan pinjaman dana kepada KUD, karena sama halnya
dengan GKSI, jaminan yang diminta hanya susu hasil produksi. Mereka tidak
memilih untuk meminjam dana kepada instansi yang ditakutkan memberikan
kerugian untuk mereka nantinya, pengurus dan peternak di KUD Sinar Jaya lebih
memilih untuk meminjam uang kepada instansi yang mereka yakin dan segala
prosesnya aman. Peternak bertanggungjawab atas pinjamannya, apabila terjadi
kemacetan pembayaran maka KUD akan menyelesaikan dengan cara
kemanusiaan dan kekeluargaan. Resiko moderat ini diambil peternak agar
menghindari terjadinya penyimpangan fatal yang dikhawatirkan dapat membuat
krisis kembali untuk KUD Sinar Jaya, selain itu ini juga menunjukkan bahwa
pengelolaan koperasi berdasarkan kemanusiaan atau kekeluargaan serta
peminjaman tersebut menunjang peningkatan usaha koperasi.
4.7.3. Memiliki Percaya Diri Yang Tinggi untuk Keberhasilan Usaha
Koperasi
Peran motivasi berprestasi dalam memiliki percaya diri yang tinggi yaitu
pengurus optimis bahwa produksi susu KUD akan mencapai target, hasil produksi
susu di KUD Sinar Jaya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2010
produksi susu hanya mencapai 300 liter perhari namun tahun 2016 telah mencapai
produksi 3000 liter perhari. Pengurus berusaha untuk memperbaiki kondisi
internal dari KUD serta sarana dan prasarana. Setelah semua terpenuhi, mereka
fokus akan target dalam memenuhi kebutuhan susu. Hingga akhirnya pada tahun
2016 produksi bertambah menjadi 3000 liter perhari. Bertambahnya produksi susu
otomatis akan meningkatkan SHU. Hal ini menunjukkan bahwa pengurus yang
81
memiliki percaya diri yang tinggi akan produksi maka dapat meningkatkan usaha
koperasi.
Peternak sapi perah juga memiliki percaya diri yang tinggi akan produksi
susu. Ternak sapi perah yang dimiliki pada tahun 2010 hanya mampu berproduksi
8-9 liter/ekor/hari, namun mereka saat itu yakin bahwa akan ada peningkatan
produksi mencapai 10-15 liter/ekor/hari. Faktor internal koperasi dibenahi
semakin baik dan sarana prasarana semakin terpenuhi maka kebijakan kepada
peternak meningkat, dari mulai pakan, keswan, IB dan lain-lain akan semakin
baik. Hal tersebut membuat produksi susu ternak meningkat menjadi 10-12
liter/ekor/hari. Tentu berdampak pada jumlah susu yang disetorkan ke KUD
meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa peternak yang memiliki percaya diri
tinggi mampu meningkatkan usaha koperasi.
4.7.4. Mempunyai Sikap Tanggung Jawab Individual untuk Keberhasilan
Usaha Koperasi
Peran motivasi berprestasi dalam mempunyai sikap tanggung jawab
individual yaitu setiap unsur koperasi baik pengurus, karyawan maupun anggota
(peternak atau non peternak) mempunyai tugas masing-masing. Tugas tersebut
berada dalam job description yang telah ditetapkan dan disesuaikan. Uraian
tentang tugas dan pekerjaan ditetapkan dan dibahas dalam RAT, sehingga semua
unsur akan memahami. Rapat Akhir Tahun juga biasanya membahas laporan
pertanggungjawaban atas pekerjaan yang dilakukan selama setahun terakhir.
Setiap posisi mempunyai pekerjaan yang berbeda dengan yang lainnya. Pengurus
dan peternak di KUD Sinar Jaya selalu fokus akan visi yang ingin dicapai,
sehingga mereka pun fokus dan tiap pekerjaan mereka dijadikan tanggung jawab
yang utama. Hal ini menunjukkan bahwa pengurus yang mempunyai sikap
82
tanggung jawab individual dapat membuat semua unsur organisasi koperasi
memberi dukungan terhadap pelaksanaan program kerja, serta mengantisipasi
terjadinya penyimpangan yang fatal.
Peternak sapi perah juga bertanggungjawab atas pekerjaan utama mereka
yaitu beternak dan menghasilkan ternak dengan produksi yang tinggi. Mereka
tetap fokus dan bertanggung jawab atas pekerjaan utama mereka. Tanggung jawab
yang dimiliki oleh pengurus dan peternak telah membawa KUD Sinar Jaya dalam
keberhasilan usaha karena mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan sungguh-
sungguh karena ada rasa tanggung jawab yang dimiliki. Hal tersebut menunjukkan
bahwa peternak yang mempunyai sikap tanggungjawab individual dapat
mengantisipasi terjadinya penyimpangan fatal, serta usaha pun semakin
meningkat.
4.7.5. Memiliki Kemampuan Berorganisasi untuk Keberhasilan Usaha
Koperasi
Peran motivasi berprestasi dalam memiliki kemampuan berorganisasi
yaitu setiap pekerjaan yang dilakukan oleh pengurus maupun peternak KUD Sinar
Jaya, selalu mengacu pada fungsi manajemen organisasi. Perencanaan mengenai
program kerja yang akan dilakukan untuk setahun kedepan dibahas dalam RK
(Rencana Kerja) pada saat RAT. Pengaturan mengenai bagaimana rencana
tersebut tercapai dibahas juga dalam RAT mengenai teknis pelaksanaan, hal ini
dilakukan secara diskusi bersama. Pelaksanaan merupakan realisasi dari
perencanaan dan pengaturan atas program kerja yang sebelumnya telah disepakati
bersama oleh pengurus dan anggota. Pengawasan dilakukan oleh badan pengawas
khusus yang ditunjuk yaitu Dede Suhana, bertugas mengawasi apakah rencana
program kerja tercapai atau tidak. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengurus
83
yang memiliki kemampuan berorganisasi akan mengantisipasi terjadinya
penyimpangan yang fatal sehingga tidak ada monopoli kekuasaan lain selain rapat
anggota dan semua unsur organisasi koperasi memberi dukungan terhadap
pelaksanaan program kerja.
Peternak sapi perah dalam melakukan pengelolaan peternakannya juga
mengacu pada fungsi manajemen organisasi sehingga segala kegiatan menjadi
terstruktur dan terarah. Pengurus dan peternak dalam melakukan pekerjaan
berpatokan pada fungsi manajemen organisasi, mereka tidak melakukannya
dengan sembarangan agar tidak terjadi penyimpangan yang fatal. Semua sudah
diatur dalam RAT. Hal tersebut menunjukkan bahwa peternak yang memiliki
kemampuan berorganisasi dapat mengantisipasi terjadinya penyimpangan yang
fatal.
top related