istirahat tidur fix
Post on 05-Aug-2015
99 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Powerpoint TemplatesPage 1
Powerpoint Templates
ISTIRAHAT - TIDUR By: Defi Efendi, S. Kep., Ners
Disampaikan pada mata ajar KDM1 - Fakultas Ilmu Kesehatan - UM Jember
Powerpoint TemplatesPage 3
Pengertian :Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional. Kata istirahat memiliki arti bersantai yang menyegarkan diri atau diam setelah melakukan kerja keras atau suau keadaan dengan melepaskan diri dari segala apa yang membosankan, menyulitkan atau bahkan menjengkelkan (Uliyah, Musrifatun & Hidayat, A.A, 2011).
Tidur adalah suatu keadaan relatif tanpa sadar yang penuh ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang berulang-ulang, dan masing2 menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda (Tarwoto & Wartonah, 2003).
Powerpoint TemplatesPage 4
Manfaat tidur:
1. Mencegah penyakit jantung
2. Pertumbuhan
3. Perbaikan dan regenerasi sel tubuh (Oswald, 1984)
4. Menjaga ingatan (Tidur REM : aliran darah serebral, pelepasan epinefrin, konsumsi oksigen)
5. Memelihara keseimbangan motorik, memori (Tidur REM)
Powerpoint TemplatesPage 5
Fisiologi Tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak:1. Reticular Activating System (RAS)
bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin
2. Bulbar Synchronizing Region (BSR). Sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari
BSR (Tarwoto,Wartonah,2003).
Powerpoint TemplatesPage 9
Perubahan Fisiologis Selama Tidur
1. Penurunan tekanan darah dan denyut nadi
2. Dilatasi pembuluh darah perifer
3. Relaksasi otot-otot rangka
4. BMR menurun 10-30%
Powerpoint TemplatesPage 12
POLA TIDUR NORMAL
USIA JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR
(Jam)
KETERANGAN
Neonatus – 3 Bln 16 Jam/Hari a) Mudah berespon terhadap stimulus
b) Pada minggu pertma kelahiran 50% adalah tahap REM
Bayi 8-10 Jam/Hari 1. 1bln-1th kura-kira tidur 14 jam/hari
2. Tahap REM 20/30%
Todler 10-12 pada malam hari 25% tahap REM
Preschooler 11 Jam pada malam hari
20% REM
Usia Sekolah 10 Jam / mlm hari 18,5 % tahap REM
Powerpoint TemplatesPage 13
USIA JUMLAH KEBUTUHAN TIDUR
(Jam)
KETERANGAN
Adolensia 8,5 Jam / mlm hari 20% tahap REM
Dewasa Muda 7-9Jam/Hari 20-25 % tahap REM
Dewasa Pertengahan
+/- 7 Jam/Hari 20% tahap REM
Tua +/- 6 Jam/Hari 1. 20-25 % tahap REM2. Tahap IV NREM menurun
atau kadang2 tidak ada3. Sering terbangun pada
malam hari
Powerpoint TemplatesPage 14
Gangguan Tidur :
1.Insomnia2.Hipersonia3.Parasomnia4.Narcolepsy5.Apnoe tidur& mendengkur6.Mengigau
Pery & Ponter (2005), Tarwoto & Wartonah (2003).
Powerpoint TemplatesPage 15
Faktor-faktor yang mempengaruhi Tidur :
a) Penyakitb) Lingkunganc) Motivasid) Kelelahane) Kecemasanf) Alkoholg) Obat-obatan ( diuretik, antidepresan, kaffein, bettablocker, narkotika)
Powerpoint TemplatesPage 16
Pengkajian keperawatanA. Pemeriksaan Fisik:
I. Tingkat Energia. Kelemahan fisikb.Kelelahanc. Kelesuan
II. Karakteristik wajaha. Mata sipit dan berkaca-kacab.Kelompak mata berkaca-kacac. Wajah layu
III.Karakteristik Tingkah lakua. Menguapb. Menggososk-gosok matac. Bicara lambat sikap loyo/ malas
Powerpoint TemplatesPage 17
Pengkajian keperawatan
B. Elemen riwayat tentang tidur:
a. Kebiasaan pola tidur dan bangun, apakah ada perubahan : waktu, jumlah jam, kualitas, kesulitan tidur, sering bangun, mimpi buruk.
b. Dampak pola tidur thd. Fungsi sehari-hari: apakah merasa segar saat bangun, apa yang terjadi di saat bangun tidur
c. Adakah alat bantu : apa yg dilakukan sebelum tidur, obat2an
d. Gangguan tidur/ faktor2 kontribusi: jenis gangguan tidur, kapan masaalah itu terjadi
Powerpoint TemplatesPage 18
Pengkajian keperawatan
B. Pemeriksaan Diagnostik:
a. Electroencephalogramb. Electromiogramc. Electrooculogram
Powerpoint TemplatesPage 19
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan istirahat tidur (Insomnia Intermiten) berhubungan dengan nyeri sekunder terhadap fraktur
2. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan stres psikologik sekunder terhadap kekhawatiran akan kehilangan pekerjaan
(Perry & Potter, 2005)
Powerpoint TemplatesPage 20
INTERVENSI
Diagnosa I :1. Kaji skala nyeri atau tingkat nyeri2. Lakukan “gate control” dengan memasage area yang nyeri dan alihkan
perhatian klien dengan mengajaknya berbicara3. Anjurkan klien tentang penggunaan teknik relaksasi nafas dalam
sebelum tidur4. Berikan klien untuk beristirahat/ tidur dan kurangi untuk melakukan
aktivitas disore hari.5. lengkapi jadwal tidur dan ritual klien secara teratur6. Evaluasi tingkat stress dan perkembangan klien dari hari kehari7. Kalaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesic.
Powerpoint TemplatesPage 21
INTERVENSI
Diagnosa II :1. Anjurkan agar kafein dan alkohol dihilangkan dari diet klien di malam
hari. 2. Minta klien mengikuti ritual tidur: Naik ke tempat tidur pada jam yang
sama setiap malam.3. Tentukan waktu sebelum tidur untuk latihan relaksasi yang tenang.
Misalnya relaksasi nafas dalam. Dan minum segelas susu telah relaksasi dilakukan.
4. Kendalikan sumber2 kebisingan.
top related