istim manajemen k3 berbasis kompetensiweb04.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/wp-content/uploads/... · 1)...

Post on 09-Sep-2020

2 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SISTEM MANAJEMEN K3

BERBASIS KOMPETENSIPEMBANGUNAN SDM PADA PEKERJAAN BAWAH AIR

Muchamad Yusuf ST. M.SiKasubdit Kerjasama Penegakan Hukum

Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan

Kemnakertrans RI

Workshop Underwater Engineering

Yogyakarta, 22 September 2014

2

2

Tahun 2010 - 2014

“ INDONESIA BERBUDAYA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA TAHUN 2015 “

Lokasi Utama Pekerjaan Dalam Air

Maluku & Papua

3

Selat Makassar

Laut Jawa

Kep Riau, Babel

Ket: lokasi pekerjaan dalam air

Identifikasi Masalah

1. Kecelakaan Kerja dan Penyakit Kerja

diperkirakan cukup besar

Tidak terdapat data mutahir dan akurat ttg pekerja selam

2. Jumlah tenaga Kerja yg terlibat cukup besar

Budidaya mutiara, penambang, Inspeksi & perawatan

instalasi lepas pantai & kapal, pariwisata, riset, pendidikan

dll.

4

Analisis

• Tugas dan Fungsi Negara : memberi Perlindungan

• ketentuan Pasal 2 huruf h dan Pasal 3 ayat (1) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Kerja, perlu diatur mengenai syarat-syarat keselamatan

dan kesehatan kerja dalam bekerja dibawah air guna

menjamin keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan

keselamatan umum

McYusuf@ 2013 5

Analisis

1. Belum tersentuh pembinaan dan perlindungan dari

negara

• Working condition

• upah, Jaminan Sosial, waktu kerja dan waktu istirahat, hubungan kerja.

• Working Environment:

• Regulasi mengenai syarat2 K3 belum tersedia.

• : Sarana K3, APD, SOP dll.

2. Kompetensi pekerja tidak memenuhi kebutuhan industri

• nasional / internasional

• Kualitas maupun Kuantitas

McYusuf@ 2013 6

• “setiap warga Negara berhak atas pekerjaan danpenghidupan yang layak bagi kemanusian”.

• Yang dimaksud dengan pekerjaan adalah pekerjaanyang bersifat manusiawi, yang memungkinkan pekerjabebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja,sehingga dapat hidup layak sesuai harkat danmartabat manusia.

UUD 1945 pasal 27 ayat (2)

Safety and Health –

an integral part of Decent Work (ILO)

« DECENT WORK

MUST BE

SAFE WORK »

UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

a. Pasal 86 dikatakan bahwa pekerja / buruh

mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan

atas keselamatan dan kesehatan kerja.

b. Pasal 87 menyebutkan bahwa setiap perusahaan

wajib menerapkan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja yang

terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

10

• Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat

kerja

• Menjamin agar setiap sumber produksi dapat

dipakai secara aman dan efisien

• Menjamin proses produksi berjalan lancar

Tujuan K3 Ref. UU No. 1 Tahun 1970 ttg Keselamatan Kerja

1) Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerjabaru :

Kondisi dan bahaya di tempat kerjaSemua pengaman dan alat perlindungan yang

diharuskanMenyediakan APDMenjelaskan cara dan sikap bekerja aman

2) Mempekerjakan setelah yakin memahami K33) Melakukan pembinaanpencegahan kecelakaan, pemberantasan kebakaranpeningkatan K3, pemberiaan P3K.

4) Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3

Pasal 9 Pembinaan

UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistemmanajemen keselamatan dan kesehatankerja sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3

(1) Setiap perusahaan wajibmenerapkan sistem manajemenkeselamatan dan kesehatan kerjayang terintegrasi dengan sistemmanajemen perusahaan

Pasal 87 UU No.13/2003

PP NO. 50 TAHUN 2012Tanggal 12 April 2012

• 22 Pasal

• Lampiran 1 ttg Pedoman Penerapan SMK3

• Lampiran 2 ttg Pedoman Penilaian Penerapan SMK3

• Lampiran 3 ttg Laporan audit SMK3

PengertianPasal 1

• SMK3

bagian dari sistem manajemen perusahaan

secara keseluruhan dalam rangka pengendalian

risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna

terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan

produktif.

PengertianPasal 1

• K3

segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi

keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui

upaya pencegahan kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja

TUJUAN PENERAPAN SMK3 Pasal 2

a. meningkatkan efektifitas perlindungan

keselamatan dan kesehatan kerja yang

terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi;

b. mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja

dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan

unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau

serikat pekerja/serikat buruh; serta

c. menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,

dan efisien untuk mendorong produktivitas.

• Wajib bagi perusahaan: • memperkerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100

(seratus) orang; atau

• mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.

• Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

• Dlm menerapkan SMK3 memperhatikan peraturan perUU, konvensi atau standar internasional

Pasal 5

Penerapan SMK3 meliputi

1. penetapan kebijakan K3;

2. perencanaan K3;

3. pelaksanaan rencana K3;

4. pemantauan dan evaluasi kinerja K3; dan

5. peninjauan dan peningkatan kinerja

SMK3.

Pasal 6

• Management Commitment

• Condition of Employment

• Fear/Discipline• Rules/Procedures• Supervisor Control,

Emphasis, and Goals• Value All People• Training

• Personal Knowledge, Commitment, and Standards

• Internalization• Personal Value• Care for Self• Practice, Habits• Individual Recognition

• Help Others Conform• Others’ Keeper• Networking Contributor• Care for Others• Organizational Pride

Dependent IndependentReactive

• Safety by Natural Instinct

• Compliance is the Goal

• Delegated to Safety Manager

• Lack of Management Involvement

Interdependent

OSH-MS TO ESTABLISH SAFETY CULTURE

Engineering Control

OSH - MS Behavioral Safety

PP.50 ttg Penerapan SMK3bag. 3 Pelaksanaan Rencana K3

• Di dukung oleh sumber daya manusia di bidang K3,

prasarana dan sarana.

• Sumber daya manusia harus memiliki:

• kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan

• kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin

kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari instansi yang

berwenang.

• Prasarana dan sarana sebagaimana paling sedikit terdiri dari:

• organisasi/unit yang bertanggung jawab di bidang K3;

• anggaran yang memadai;

• prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta

pendokumentasian; dan

• instruksi kerja.

KRITERIAAUDIT Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen K3

Sistem Kerja

6.1.1 Petugas yang kompeten telah mengidentifikasi

bahaya, menilai dan mengendalikan risiko yang timbul

dari suatu proses kerja.

6.1.2 Apabila upaya pengendalian risiko diperlukan, maka

upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat pengendalian.

6.1.3 Terdapat prosedur atau petunjuk kerja yang

terdokumentasi untuk mengendalikan risiko yang

teridentifikasi dan dibuat atas dasar masukan dari

personil yang berkompeten serta tenaga kerja yang

terkait dan disyahkan oleh orang yang berwenang di

perusahaan

SMK3 berbasis

Kompetensi

Standar Pemantauan

Pemeriksaan Bahaya7.1.1 Pemeriksaan/inspeksi terhadap tempat kerja dan cara

kerja dilaksanakan secara teratur.

7.1.2 Pemeriksaan/inspeksi dilaksanakan oleh petugas

yang berkompeten dan berwenang yang telah

memperoleh pelatihan mengenai identifikasi bahaya.

7.1.3 Pemeriksaan/inspeksi mencari masukan dari tenaga

kerja yang melakukan tugas di tempat yang diperiksa.

7.1.4 Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun

untuk digunakan pada saat pemeriksaan/inspeksi.

“Near enough” is responsible for many

failures

Tuntutan Industri = tuntutan K3 = 100 % kompeten.

Kompetensi

• Pemerintah boleh mewajibkan suatu standar jika

berkaitan dengan :

• Safety (K3)

• Security

• Potensi dispute besar

PEDOMAN PEMBINAAN K3

PEKERJAAN PENYELAMAN

DI DALAM AIR (UNDERWATER

DIVING WORK)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN

NO. KEP. 64 /PPK/ XI/2013

Latar belakang

• Memberi perlindungan kepada pekerja terhadap potensi

kecelakaan dan penyakit akibat kerja saat bekerja pada

penyelaman di dalam air.

• penduduk Indonesia tahun 2012 (237,6 juta jiwa) naik dari tahun

2011 (206,2 juta jiwa). Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

• Lebih dari 100 juta angkatan kerja

• Lebih dari 30 juta orang terlibat dalam aktivitas kelautan.

• Ribuan pekerja selam

PEDOMAN PEMBINAAN K3

PEKERJAAN PENYELAMAN DI DALAM AIR

(UNDERWATER DIVING WORK)

Pedoman ini ditujukan untuk:

• Memberikan pedoman pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja bagi pekerja selam.

• Memberikan pedoman mengenai tata cara mendapatkan

lisensi K3 bagi pekerja selam.

Ruang Lingkup meliputi:

• Pembinaan K3 bagi pekerja selam.

• Pemberian lisensi bagi pekerja selam secara berjenjang.

Kewajiban pengurus 2

• Kompetensi pekerja selam dibagi menjadi 3 (tiga)

kualifikasi, yang meliputi:

• Pekerja Selam Kelas I;

• Pekerja Selam Kelas II;

• Pekerja Selam Kelas III;

• Kewenangan pekerja selam dibuktikan dengan lisensi

yang dikeluarkan oleh Direktur Pengawasan Norma

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Pekerja Selam Kelas I

Persyaratan

• Menyelesaikan modul A

• Mengikuti pembinaan selama 85 jam pelajaran.

Pekerja Selam Kelas I memiliki kompetensi

• melakukan penyelaman dengan aman menggunakan

peralatan SCUBA dengan maksimum kedalaman 30 meter

• pekerjaan yang meliputi: dasar-dasar pengikatan,

penggunaan Lifting Bags, teknik pencarian objek (Diver

Search Techniques), dan penggunaan perkakas dan

inspeksi visual.

Pekerja Selam Kelas II

Persyaratan

1. Menyelesaikan modul B dan C.

2. Memiliki sertifikat pekerja selam kelas I

3. Mengikuti pembinaan selama 150 jam pel

4. Memiliki buku kerja (log book).

Pekerja Selam Kelas IIPekerja Selam Kelas II memiliki kompetensi:

1. melakukan penyelaman dengan aman dan baik

menggunakan peralatan SSBA (surface supplied

breathing apparatus) di perairan di darat (inland),

perairan pantai (inshore) dan perairan lepas pantai

(offshore) pada kedalaman maksimum 50 meter.

2. Pengetahuan tentang pekerjaan yang akan dilakukan

meliputi: memahami fungsi Hyperbaric Chamber,

3. penggunaan peralatan dengan penggerak mula (power

tools),

4. peralatan penyedotan (Air Lifts and Jetting equipment),

dan

5. pekerjaan konstruksi sederhana.

Pekerja Selam Kelas III

Persyaratan

• Memiliki sertifikat Pekerja Selam Kelas II.

• Memiliki buku kerja (log book).

• Menyelesaikan modul D

• Mengikuti pembinaan selama 54 jam pelajaran.

Pekerja selam kelas III memiliki kompetensi:

• melakukan pekerjaan penyelaman saturasi sebagai

Bellman dan pekerja selam dengan menggunakan gas

campuran yang sesuai.

Secara umum ada 4 ciri sebuah profesi.

1. Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif

sebelum memasuki sebuah profesi.

2. Berorientasi memberikan jasa untuk kepentingan umum

dari pada kepentingan sendiri.

3. Adanya proses lisensi atau sertifikat.

4. Memiliki organisasi profesi yang mengklaim mewakili

anggotanya. yang bertujuan memajukan profesi serta

meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

AK3DAI (Asosiasi K3 Dalam Air Indonesia) dibentuk untuk

menjadi mitra pemerintah dalam membangun SDM pekerja

selam Indonesia yang kompeten dan menjadi tuan rumah di

negeri sendiri serta mampu bersaing di pasar global

Kesimpulan

1. K3 merupakan tanggungjawab setiap orang / pekerja/

tenaga kerja, pengurus dan pengusaha.

2. Penerapan SMK3 merupakan suatu kebijaksanaan

strategis dan mempunyai arti penting dalam upaya

peningkatan kualitas SDM maupun perlindungan

tenaga kerja dari aspek ekonomi, sosial, budaya dan

politik.

3. Pekerjaan dalam air ( underwater work) tergolong

pekerjaan dengan potensi bahaya tinggi maka

mensyaratkan SDM pekerja selam yang kompeten.

bahan diskusi

• Bagaimana kondisi ideal SDM underwater work

Indonesia yang diinginkan ?

• Apa peran perguruan tinggi ?

• Apa peran asosiasi profesi ?

• Apa peran swasta ?

• Apa peran pemerintah ?

Dokumentasi TOT

K3 Penyelaman

17- 20 sept 2014

TERIMA KASIHmuchyusuf@nakertrans.go.id

top related