investasi portofolio

Post on 24-Jun-2015

1.733 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA (SOFTSKILL)

INVESTASI PORTOFOLIO

Hasanah Yusriyah1EB18

23213968

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA (SOFTSKILL)

INVESTASI ANALISIS INVESTASI

DAN MANAJEMEN P

ORTOFOLIO

INVESTASI PO

RTOFOLIO

PERKEMBANGAN INV

ESTASI PORTOFOLIO

DI INDONESIA

INVESTASI

Pengertian investasi dari berbagai pendapat :• Menurut Kasmir (2001) Investasi merupakan

komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lain yang dilakukan saat ini dengan tujuan agar dapat memperoleh keuntungan di masa mendatang atau bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan investor.

• Menurut Sharpe, Alexander, dan Bailey (1997) investasi mengorbankan dolar sekarang untuk dolar pada masa depan, dengan dua atribut berbeda yang melekat yaitu risiko dan waktu.

• Ahmad (2004) investasi sebagai berikut :a. Suatu tindakan membeli barang-barang modal.b. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi

dengan pendapatan dimasa yang akan datang.c. Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi

atau surat penyertaan lainnya.• Halim (2003) investasi penempatan sejumlah dana

pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

Macam-macam bentuk investasi adalah sebagai berikut :

1. Investasi langsung (direct investment) adalah investasi pada asset riil (Real Assets) misalnya : pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan / perkebunan, dan lain-lain.

2. Investasi tidak langsung (indirect investment) atau investasi portofolio adalah investasi pada asset finansial (financial assets):

a. Investasi di pasar uang : deposito, sertifikat BI.b. Investasi di pasar modal : saham, obligasi, opsi,

warrant.

Sumber-sumber dana untuk investasi ini berasal dari :

1. Asset yang dimiliki saat ini2. Pinjaman dari pihak lain3. Tabungan.

Adapun dasar keputusan seseorang melakukan investasi berdasarkan atas:

1. Return merupakan tingkat keuntungan investasi yang terdiri dari ;

a. expected return (return yang diharapkan) yaitu return yang diharapkan akan didapat oleh investor di masa depan.

b. realized return (return aktual) yaitu return yang sesungguhnya terjadi / didapatkan oleh investor.

2. Risiko merupakan kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan yang terdiri dari ;

a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk) yaitu risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, berkaitan dengan faktor makro ekonomi yang mempengaruhi pasar (misal : tingkat bunga, kurs, inflasi dan kebijakan pemerintah).

b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk) atau risiko perusahaan (risiko spesifik) yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena hanya ada dalam satu perusahaan / industri tertentu.

INVESTASI PORTOFOLIO

Pengertian investasi portofolio• Menurut Sukirno (2005 : 381), investasi

portofolio (Portofolio Investment ) merupakan pembelian saham dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari dana yang diinvestasikan oleh para investor melalui pasar modal.

• Menurut Sukirno (2006 : 231), investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli harta keuangan seperti bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah.

• Menurut Husnan (2003) salah satu karakteristik investasi pada pasar modal adalah kemudahan untuk membentuk investasi portofolio. Artinya pemodal dapat dengan mudah menyebar (melakukan diversifikasi) investasinya pada berbagai kesempatan investasi.

• Investasi Portofolio juda dapat diartikan sebagai tindakan membagi modal yang tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh risiko yang paling minimal.

• Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi pada sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return investment. Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga dengan kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.

Penanaman modal portofolio merupakan penanaman modal dalam bentuk pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara-negara berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan perusahaan dan bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari.

Langkah-langkah dalam melakukan investasi portofolio adalah sebagai berikut :

1. Menentukan kebijakan investasi Pada tahap awal pengambilan keputusan, investor

perlu menetapkan tujuannya berinvestasi dan menentukan besarnya investasi yang akan ditanam. Mengingat adanya korelasi antara risiko dan keuntungan (return) yang diperoleh, maka investor tidak dapat mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mencari keuntungan yang sebesar-besarnya karena akan ada kerugian yang harus dihadapinya. Jadi, tujuan investasi harus dinyatakan, baik dalam keuntungan maupun risiko.

2. Analisis Sekuritas Pada tahap ini akan diadakan analisis terhadap individual (sekelompok)

sekuritas. Ada dua filosofi dalam melakukan analisis sekuritas, yaitu sebagai berikut.

a. Pendapat pertama menyatakan bahwa sekuritas mispriced (harganya salah, mungkin terlalu tinggi, mungkin terlalu rendah) Dengan analisis ini akan dapat dideteksi sekuritas-sekuritas tersebut. Ada berbagai cara untuk melakukan analisis ini. Cara tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data (perubahan) harga pada masa yang lalu sebagai upaya memperkirakan harga sekuritas di masa yang akan datang dengan melihat nilai transaksi yang terjadi. Sedangkan analisis fundamental didasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administratur bursa efek.

b. Pendapat kedua menyatakan bahwa pasar modal adalah efisien. Dengan demikian, peralihan sekuritas tidak didasarkan atas frekuensi risiko para pemodal (pemodal yang bersedia menanggung risiko tinggi akan memilih sekuritas yang berisiko tinggi), pola kebutuhan kas, dan sebagainya. Jadi, menurut pendapat ini keuntungan yang diperoleh pemodal sesuai dengan risiko yang ditanggung.

3. Pembentukan Portofolio

Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.

4. Melakukan Revisi Portofolio

Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.

5. Evaluasi Kinerja Portofolio

Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi langsung dan portofolio adalah sebagai berikut :

1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return)

Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.

a. Kondisi internal perusahaanKondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM, dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, semakin tinggi tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan.

b. Kondisi eksternal perusahaan

Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional serta tingkat inflasi yang terjadi. Jika perkiraan tentang masa depan ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat dinaikkan.

2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datangRamalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih baik lagi pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap stabil (tingkat inflasi stabil) dan pertumbuhan ekonomi maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan lebih cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan investasi.

Jika terjadi inflasi maka akan menurunkan investasi portofolio yang akan ditanam oleh para investor, sehingga kondisi ini akan mempengaruhi menurunnya harga sekuritas di pasar modal sehingga menyebabkan investor lebih suka menanamkan uangnya dalam bentuk investasi yang lain.

3. Tingkat bunga

Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanamkan modal apabila tingkat pengembalian modal dari penanaman modalnya itu, yaitu persentase keuntungan neto (tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.

4. Biaya investasi

Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman, karena semakin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi semakin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin menurun.

Faktor lembaga juga mempengaruhi biaya investasi karena prosedur izin yang berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan biaya ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari investasi semakin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan efisiensi lembaga keuangan, tingkat kepastian hukum, stabilitas politik, dan keadaan keamanan.

5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya

Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup erat di antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. Investasi akan meningkat apabila pendapatan nasional semakin meningkat dan begitu juga sebaliknya.

Investasi portofolio meliputi investasi pada asset berupa saham dan utang jangka panjang yang

dipengaruhi oleh :

• kondisi perekonomian• tingkat inflasi• iklim politik di suatu negara.

ESTIMASI RETURN SEKURITAS

Untuk menghitung return yang diharapkan dari suatu aset tunggal kita perlu mengetahui distribusi probabilitas return aset bersangkutan, yang terdiri dari:

Tingkat return yang mungkin terjadi Probabilitas terjadinya tingkat return tersebut

MENGHITUNG RISIKO ASET TUNGGAL

Risiko aset tunggal bisa dilihat dari besarnya penyebaran distribusi probabilitas return.

Ada dua ukuran risiko aset tunggal, yaitu:Varians Deviasi standar

Di samping ukuran penyebaran tersebut, kita juga perlu menghitung risiko relatif aset tunggal, yang bisa diukur dengan ‘koefisien variasi’. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan. Rumus untuk menghitung varians, standar deviasi, dan koefisien variasi adalah:

Varians return = s2 = S [Ri – E(R)]2 pri

Standar deviasi = s = (s2)1/2 dimana: s2 = varians return s = standar deviasi E(Ri) = Return ke-i yang mungkin terjadi

pri = probabilitas kejadian return ke-I

(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas

ANALISIS RISIKO PORTOFOLIO

Kelebihan investasi dalam bentuk portofolio dibanding aset tunggal adalah bahwa kita bisa mengurangi risiko tanpa harus mengurangi tingkat return yang diharapkan. Logika yang dipakai dalam konsep portofolio hampir mirip dengan logika pengurangan risiko dalam prinsip asuransi, dimana perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin polis asuransi.

DIVERSIFIKASI

Untuk menurunkan risiko portofolio, investor perlu melakukan ‘diversifikasi’, dengan membentuk portofolio sedemikian rupa hingga risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan.

Membuat Portofolio Investasi

Strategi untuk membuat portofolio investasi : Kenali profil risiko.

Secara umum, investor terbagi menjadi tiga karakter atau profil utama, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Apabila Anda selalu jantungan melihat nilai investasi Anda naik turun dan menjadi tidak bisa tidur nyenyak, maka besar kemungkinan Anda tergolong investor dengan profil risiko konservatif. Sedangkan, bila Anda tergolong masih di usia produktif dan sangat ingin melihat nilai investasi Anda tumbuh di atas rata-rata bunga deposito, maka besar kemungkinan Anda tergolong investor dengan profil risiko agresif.

Tentukan apa mimpi

Mimpi yang Anda punya akan diejawantahkan menjadi sebuah rencana keuangan, yang sangat mempengaruhi berapa lama uang tersebut perlu Anda kembangbiakkan dan di produk yang mana.

Tetapkan berapa lama akan berinvestasi

Semakin panjang waktu Anda menempatkan dana tanpa digunakan untuk keperluan sehari-hari, maka Anda dapat berinvestasi di produk yang lebih beresiko untuk mengharapkan tingkat imbal hasil (atau return) yang lebih tinggi. Namun bila sebaliknya, maka Anda hanya memiliki kesempatan berinvestasi di produk berisiko rendah dan cukup likuid.

Berapa banyak uang investasi

Pisahkan terlebih dahulu sejumlah uang untuk dijadikan Dana Darurat dan juga untuk simpanan kebutuhan sehari-hari. Investasi merupakan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan nilai dari uang Anda. Artinya, jangan pernah menginvestasikan seluruh uang Anda padahal Anda tidak punya simpanan untuk hidup bulan ini dan bulan depan. Beberapa jenis investasi juga membutuhkan angka minimum.

Sesuaikan produk investasi dengan tujuan investasi. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari perencana keuangan independen untuk mengolah strategi investasi terutama untuk Anda yang masih pemula dalam berinvestasi.

PERKEMBANGAN INVESTASI PORTOFOLIO DI INDONESIA

Pada dasarnya investasi portofolio merupakan penanaman modal yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal baik dalam bentuk saham maupun surat utang seperti obligasi. Investasi ini sangat memiliki tingkat risiko yang besar dan sebaliknya juga memiliki tingkat keuntungan yang besar juga, tergantung bagaimana para investor membaca kondisi pasar dan kelihaian mereka dalam melakukan spekulasi.

Adapun Investasi portofolio di Indonesia sangat membantu perusahaan-perusahaan yang ada di pasar modal untuk memajukan usahanya agar lebih berkembang lagi. Dengan adanya investasi ini maka modal didalam perusahaan akan meningkat dan dapat dipergunakan untuk menambah alat-alat produksi dan lain-lain. Dan investasi portofolio di Indonesia yang dilakukan oleh para investor melalui pasar modal berasal dari saham dan surat utang seperti obligasi dan lain-lain.

Untuk melihat perkembangan investasi portofolio di Indonesia tahun 1992-2008 dapat di lihat pada Tabel IV-1 berikut :

Investasi potofolio yang terjadi mengalami fluktuasi yang diakibatkan oleh tidak kondusifnya perekonomian Indonesia yang berdampak pada pasar modal.

Oleh sebab itu maka pemerintah Indonesia harus membuat suatu kebijakan agar pasar modal di Indonesia agar ramai kembali dengan para-para investor yang melakukan investasi portofolio guna perusahaan-perusahaan yang ada di pasar modal dapat berkembang lagi usahanya melalui modal yang masih segar. Dengan membaiknya iklim investasi perusahaan maka akan dapat mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia.

Referensi :http://blog.stie-mce.ac.id/sriati/category/investasi/http://

referensiakuntansi.blogspot.com/2012/07/analisis-investasi-dan-manajemen.html#sthash.49KAT3Q0.dpuf

http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/pengertian-investasi-portofolio.htmlHalim, A., (2003), Analisis Investasi, Salemba Empat, Jakarta.Husnan, S. (1998), Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi Ketiga,

UPP AMP YKPN, Yogyakarta.Jogiyanto. (2000), Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.Sharpe, W.F and G.J. Alexander, (1995), Investasi, Jilid 1, Terjemahan Henry

Njooliangtik, Agustiono, Prenhallindo, Jakarta.Siamat, D. (1999), Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.Tandelilin, E., (2001), Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama,

BPFE, Yogyakarta.

top related