infeksi nosokomial
Post on 30-Sep-2015
28 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
INFEKSI NOSOKOMIAL, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIEN
INFEKSI NOSOKOMIAL, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIENPUTU OKA YULI NURHESTI
MEDICAL SURGICAL NURSING DEPARTEMENT,
FACULTY OF MEDICINE,
GADJAH MADA UNIVERSITY
PREFACE (PENDAHULUAN)
RS ( tempat merawat dan mengobati orang sakit
RS ( sumber infeksi
Health care provider harus melakukan berbagai usaha untuk mencegah penyebaran infeksi di RS untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan, karyawan RS dan juga masyarakat
INOS( Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi atau didapat di rumah sakit dan merupakan penyebab penting morbiditas dan mortalitas pasien, memperpanjang periode waktu pasien dirawat di rumah sakit serta meningkatkan biaya perawatan pasien secara langsung.
( Infeksi nosokomial adalah salah satu indikator patient safety pada sistem mikro, dimana sistem makronya terkait dengan organisasi dan lingkungan SIKLUS TRANSMISI PENYAKIT Infeksi dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain melalui mikroorganisme pembawa penyakit yang dikenal dengan patogen
Terdapat enam langkah transmisi penyakit: agen infeksius, reservoir, tempat keluar, cara penyebaran, tempat masuk, dan host yang rentan
AGEN INFEKSIUS
Mikroorganisme berupa: bakteri, virus, jamur, parasit yang dapat menyebabkan penyakit
Agen infeksius dapat berada di lingkungan atau di dalam tubuh manusia dan binatang
RESERVOIR
Merupakan tempat dimana mikroorganisme hidup dan memperbanyak diri
Reservoir dapat berupa manusia, binatang, tumbuhan, tanah, air, udara dan berbagai instrumen yang digunakan untuk tindakan keperawatan
TEMPAT KELUAR (PLACE OF EXIT)
Merupakan cara agen infeksius meninggalkan reservoir Berbagai tempat keluar reservoir adalah: peredaran darah, broken skin (luka, kemerahan, luka operasi), membran mukosa (mata, hidung, mulut), saluran nafas (paru-paru), saluran genitourinari (vagina, penis), saluran cerna (mulut, anus), atau plasenta.
CARA TRANSMISI (THE MODE OF TRANSMISSION)
( Merupakan cara agen infeksius berpindah dari reservoir ke susceptible host dan dapat melalui:
Kontak: sentuhan (staphyloccocus), coitus (GO, HIV), airbone (HI, TB)
Vehicle: agen infeksius dapat ditransmisi melalui vehicle seperti makanan (Salmonela),darah (HBV, HIV), air (cholera, shigela), atau instrumen yang terkontaminasi (HBV, HIV)
Vector: agen infeksi dapat ditransmisi ke individu melalui serangga atau hewan invertebrata lain (nyamuk menyebarkan malaria dan dengue)
Airbone: agen infeksi dapat dibawa oleh udara (campak, TB)
TEMPAT MASUK (THE PLACE OF ENTRY) Merupakan cara agen infeksius pindah ke susceptible host
susceptible host: pasien, tenaga kesehatan (dr, perawat, ahli gizi, dll), karyawan RS dan masyarakat
MEKANISME PERTAHANAN UNTUK MELAWAN INFEKSI: Kulit dan membran mukosa
Refleks fisiologi
Makrofag
Substansi biologi
POLA PENYEBARAN INFEKSI DI RS: Dari pasien ke pasien
Cuci tangan
Kontaminasi alat
Dari pasien ke tenaga kesehatan
Injury
Cairan tubuh pasien kontak: mukosa, kulit tidak utuh tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan menularkan infeksi ke keluarga
Dari tenaga kesehatan ke pasien
PENYEBAB INOS PADA PASIEN: Internal
Usia
Status nutrisi (malnutrisi)
Penggunaan obat-obatan
Penyakit penyerta
Sistem Imun rendah
Personal hygiene rendah
Perilaku personal
Eksternal
Lingkungan yang buruk
Instrumen yang tidak adekuat
Kelalaian petugas
Tindakan invasif
Infeksi silang
TINDAKAN DI RS YANG MENIMBULKAN INOS Tindakan Invasif
Tenaga kesehatan
Alat
Tindakan
lingkungan
Tindakan Invasif operatif
Tindakan Non invasifJENIS-JENIS INOS : UTI
Pneumonia
Infeksi luka
Infeksi kutaneus
Diare
TB
Bakteriemia
HIV
Hepatitis
Tifoid
HI
Flu Burung
dll
TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI: Mencuci tangan untuk menghindari infeksi silang
Menggunakan alat pelindung untuk menghindari kontak dengan darah atau cairan tubuh lain
Manajemen alat tajam dengan baik untuk menghindari injuri
Melakukan dekontaminasi, pencucian dan sterilisasi instrumen dengan prinsip yang benar
Menjaga sanitasi lingkungan dan melakukan pembuangan sampah dengan benar
PENANGGULANGAN INFEKSI NOSOKOMIAL: pemberian obat antibiotika
isolasikan klien (jika mengalami infeksi menular)
lakukan pemeriksaan kultur spesimen (darah;urin;sputum;pus dll) dan lakukan pemantauan terhadap jenis dan pola kepekaan kuman penyebab infeksi nosokomial
membatasi penggunaan antibiotika tertentu yang dapat dicadangkan utk menghadapi resistensi obat yg pernah digunakan
mengawasi secara ketat pemakaian obat-obatan imunosupresif, kortikosteroid dan sitostatika
batasi pengunjung
tingkatkan status gizi klien
ganti alat medis sesuai program ( catheter folley;IV line; NGT dll)
pisahkan alat tenun kotor pada kantong khusus (jika perlu)
gunakan alat kesehatan secara khusus seperti termometer, jika perlu
CUCI TANGAN Merupakan tindakan yang paling sederhana dan paling penting untuk mencegah INOS Mikroba yang ada di kulit manusia ada 2:
Resident flora
transient/contaminated flora
Ada beberapa jenis cuci tangan: rutin, bedah, alkohol
Dilakukan pada air mengalir dengan sabun dan sesudahnya dikeringkan
CUCI TANGAN DILAKUKAN SEBELUM DAN SESUDAH: Bekerja
Memeriksa pasien
Memberikan injeksi
Memegang instrumen
Memakai sarung tangan
Menggunakan toilet
Bersin dan batuk
Pulang ke rumah
ALAT PELINDUNG DIRI: Berguna untuk memanbuat blok antara susceptible host dan mikroorganisme
Berupa: sarung tangan, masker, kacamata, baju tindakan, tutup kepala, sepatu khusus
ALAT PELINDUNG PERORANGAN (APP) Sarung Tangan
Pelindung Muka
Masker
KacaMata/ gogle
Gaun/Jubah/Apron
Pelindung KakiMANFAAT ALAT PELINDUNG :
SARUNG TANGAN Digunakan bila kontak dengan darah atau cairan tubuh pasien
Memegang instrumen /alat yang terkontaminasi cairan tubuh pasien, memegang linen, membersihkan permukaan yang terkontaminasi
MANEJEMEN ALAT TAJAM UNTUK MENGHINDARI INJURY: Penyebab HIV, HBV, HCV pada tenaga kesehatan
Saat memegang instrumen yang tajam seperti jarum, mess, harus memakai sarung tangan, setelah penggunaan buang di tempat sampah khusus dan tertutup
Gunakan media untuk memberikan alat tajam pada orang lain
Jangan mematahkan dan membengkokkan alat tajam sebelum dibuang
ALAT TAJAM: Wadah tahan tusukan
Tidak langsung dipegang tangan
Tidak menutup jarum suntik - Jika terpaksa menyarungkan dengan satu tangan
Tidak membengkokkan/ mematahkan
MENYARUNGKAN JARUM SUNTIK:
PAJANAN PADA KECELAKAN KERJA(Ada yang tau arti pajanan gak??) Pajanan
Perlukaan kulit
Pajanan pada selaput mukosa
Pajanan melalui kulit yang luka
Gigitan yang berdarah
Bahan Pajanan
Darah
Cairan bercampur darah yang kasat mata
Cairan yang potensial terinfeksi: semen, cairan vagina, cairan serebrospinal, c. sinovia, c. pleura, c peritoneal, c. perickardial, c amnion
Virus yang terkonsentrasi
Bila terjadi kecelakaan tertusuk jarum/mukosa kena cairan tubuh pasien: Luka segera dibersihkan dengan sabun dan air mengalir, kemudian diberi antiseptik
Percikan pada mukosa segera dibilas dengan guyuran air
Mata diirigasi dengan NaCl atau air steril
Jari yang tertusuk tidak boleh dihisap dengan mulut
KEAMANAN DAN KESELAMATAN PASIENPUTU OKA YULI NURHESTI
MEDICAL SURGICAL NURSING DEPARTEMENT,
FACULTY OF MEDICINE,
GADJAH MADA UNIVERSITY
Preface (PENDAHULUAN) Safety merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam maslow
Safety adalah perasaan aman dari injuri atau resiko injuri baik fisik, mental, emosional
Idividu yang sakit ( dirawat di RS, memiliki ketergantungan dalam kebutuhan keamanan dan membutuhkan lingkungan yang aman selama dirawat KESELAMATAN PASIEN Keselamatan pasien merupakan suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien yang lebih aman. Sistem ini berupaya mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Merupakan tanggung jawab semua tenaga kesehatan
KONDISI YANG TERKAIT DENGAN PATIEN SAFETY: Near miss (nyaris cedera)
( A situation in which a patient had a narrow escape from a serious complication ( Situasi dimana pasien mempunyai penyelamatan yang terbatas terhadap suatu komplikasi yang serius)( misal cedera kepala ( diposisikan supinasi,pronasi. Adverse event (KTD)
(An unintended injury or complication that results disability at the time of discharge, death or prolonged hospital stay and that is caused by health care management rather than by patients underlying disease process ( suatu injury yang tidak disengaja atau komplikasi sebagai hasil dari ketidakmampuan pada waktu pelepasan, kematian,atau hospitalisasi yang lama dan itu disebabkan karena manajemen pelayanan kesehatan yang cukup oleh proses penyakit yang utama dari pasien)( misal sakit diare ( pulang kerumah membawa sakit pnemonia Nursing error
( The failure of a planned action to be completed as intended or the use of wrong plan to achieve an aim (kegagalan dari mengkomplitkan suatu tindakan yang direncanakan sebagai kesengajaan atau menggunakan rencana yang salah untuk memperoleh tujuannya)( misal: prinsip 6 benar tidak dijalankan ( sehingga obat inhalasi diberikan lewat IV,nama pasien tertukar)KESELAMATAN FISIK Keamanan RS (lantai tidak licin) Pasien dan Tenaga kesehatan bisa bebas bergerak tanpa dihalangi alat-alat RS
Ventilasi dan pencahayaan yang bagus (agar mikroorganisme tidak tumbuh subur di RS) Tenaga kesehatan yang perlu menggunakan peralatan di RS harus tahu cara mengoperasikan dan maintenance alat tersebut, bila tidak...( misal menggunakan suksion, AC dll. Ruangan yang nyaman buat pasien:
Jendela, suhu, lantai, tenaga kesehatan, electrical outlet. Keselamatan dan keamanan pasien:
Pasien perioperative (pada saat pasien akan operasi,maka harus dijelaskan oleh perawat bahwa pasien harus puasa, berapa lama puasanya,tujuannya atau alasannya, akibat bila tidak puasa dll) Nursing error/medical error (misal tumor diovarium ( ternyata tumornya di usus) Pasien jatuh
- Side rail
- tempat tidur terlalu tinggi
- Restrain atau diikat- monitoring ( tidak diawasi olah perawat Prinsip 6 benar pemberian obat Benar pasien ( lihat catatan medis, nomer rekam medis)
Benar obat ( nama obat)
Benar dosis ( misal 3x 1 ampul )
Benar cara (IV, SC,IM, ID dll)
Benar waktu (jam 8 pagi atau malam)
Benar dokumentasiKEAMANANAN DAN KESELAMATAN PSIKOLOGIS Ketidakmampuan karena penyakit, lingkungan yang tidak familiar dan tenaga kesehatan yang memakai seragam khusus membuat pasien merasa cemas terkait dengan keamanan psikologis
Ketakutan akan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar, prosedur diagostik, tindakan medis dan keperawatan dan nyeri akan menambah rasa tidak aman pasien karena merasa ada sesuatu yang salah dengan tubuhnya.
Tindakan pembedahan dan privacy yang tidak memadai ( pada saat memasang kateter ( turup tirai) Bila pasien bertanya maka tenaga kesehatan harus memberikan jawaban yang memuaskan( perawat harus selalu memberikan pilihan2 pada pasien ( misal pada saat akan menyuntik,tanyakan pasa pasien mau di pantat kanan atau di pantat kiri)KEAMANAN DAN KESELAMATAN PERAWAT Kontak dengan pasien hampir 24 jam
Tenaga kesehatan terbanyak
Perawat membutuhkan keamanan dan keselamatan di tempat kerja
Perilaku perawat dapat menentukan tingkat eamanan dan keselamatan di tempat kerja
Penggunaan body mekanik yang salah dapat menyebabkan LBP( Lom Back pain) pada perawat ( Inhalasi obat aerosol, misalnya nebulizer
Efek samping obat kemoterapi ( misal : pada saat kemoterapi perawat memaki UPI yang lengkap untuk mengindari efek yang berbahaya yaitu bisa menyebabkan aborsi spontan( infertile) Keamanan psikologis terkait dengan lingkungan dan rekan kerja
Pendidikan dan pelatihan bagi perawat
Menghindari kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa keperawatan
Keamanan dan keselamatan mahasiswa saat praktikKEAMANAN INSTITUSI Diperlukan peraturan khusus da ri RS untuk melindungi pasien, tenaga kesehatan dan karyawan RS serta pengunjung
Contoh:
- Arsitek: bangunan RS
- Gizi: penyediaan makanan
- Satpam: menjaga keamananPERAN PERAWAT DALAM PATIENT SAFETY Perawat adalah manajer pelayanan kesehatan
Bertanggung jawab untuk keamanan dan keselamatan pasien terkait dengan faktor lingkungan maupun tenaga kesehatan
Menentukan tingkat impairment pasien dan kebutuhan safety-nya
KASUS I Ny A, 60 tahun adalah seorang penderita fraktur colum femur dextra yang sekarang terpasang traksi. Ny A juga dipasang kateter untuk mencegah pergerakan dan iritasi urin. Kateter dipasang tanggal 17 oktober 2008 dan sampai sekarang belum pernah diganti, didressing dan dilakukan vulva Hygene.
Sejak tanggal 7 November 2008 Ny A mengeluh sakit saat berkemih, disuria, pyuria dan badan terasa panas (T= 39 derajat C)
Setelah dilakukan pemeriksaan urinalisis dan K/S urin Ny A ternyata didiagnosis ISK.
Pertanyaan Apa yang terjadi pada Ny A?
Mengapa Ny A mengalami ISK?
Bagaimana asuhan keperawatan pada Ny A?
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kejadian seperti yang dialami Ny A?
KASUS II Ny I 60 th, saat ini dirawat di unit Perawatan Pasien Stroke, akibat serangan stroke Non Hemoragik hari ke 2. Ny I Mengalami, penurunan kesadaran, afasia, hemiparese sinistra dan saat ini sangat gelisah
Ners D adalah perawat yang berugas merawat Ny D. segera merestrain Ny D. Side rail tempat tidur Ny D rusak sehingga tidak dipasang.
Malam harinya perawat yang bertugas merawat Ny D adalah Ners K, Saat itu Ners K jaga malam dengan 2 perawat dan merawat 15 pasien
Tiba-tiba Ny D terjatuh dari tempat tidur saat semua perawat sedang melakukan injeksi untuk obat malam. Ny D mengalami Fraktur pada lengan bawah dan harus dipasang GIPS.
Pertanyaan Identifikasi hal-hal pada kasus yang terkait patient safety
Jelaskan apa yang seharusnya dilakukan perawat untuk mencegah hal ini terjadi
Rumuskan asuhan keperawatan pada klieneD 1st after miD
KDM 1
top related