indonesia pada masa orde baru xii ipa

Post on 02-Dec-2015

85 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Latar Belakang Kronologis lahirnya Pemerintahan Orde Baru

04/17/23 1

Penyebab Orde Lama HancurKeadaan ekonomi dan politik yang mencengkram Indonesia menuju ke dalam keruntuhan ( inflasi yang tinggi)

Perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh partai-partai politik.

Kekuasaan presiden yang sangat besar (Ketua MPRS, DPRS, dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

04/17/23 3

G30S/PKI (versi pemerintah)

semua bukti mengarah pada PKI, maka rakyat & mahasiswa menuntut pembubaran PKI.

Rakyat membentuk berbagai kesatuan – kesatuan seperti KAMI, KAPPI, KASI, dll, serta melakukan berbagai aksi demonstrasi.

Rakyat mengajukan Tri Tuntutan Rakyat yang lebih dikenal dengan sebutan Tritura.

Tritura

04/17/23 4

Pembubaran PKI beserta organisasi masanya

Pembersihan Kabinet Dwikora

Penurunan harga – harga barang

04/17/23 5

KABINET 100 MENTERI

Tidak memuaskan rakyat, karena dipercaya bahwa PKI masih bersekongkol

dengan kabinet yang baru.

Rakyat & mahasiswa yang tidak puas melakukan demonstrasi ke Istana Negara

ARIEF RACHMAN HAKIM (meninggal)

04/17/23 6

Presiden Soekarno

Surat Perintah 11 Maret

( Supersemar)

memberikan kekuasaan pada Soeharto untuk melakukan sesuatu untuk

mengatasi situasi yang sulit dan tidak terkendali.

Kronologis

04/17/23 7

11 Maret 1966Pelantikan KABINET 100 MENTERI

(I) Brigjen Sabur (Pengawal Presiden)

Adanya pasukan liar di areal Istana Pasukan Kostrad(II) (Mayjen Kemal Idris)

Sidang dihentikan menangkap anggota kabinet yang didug anggota PKI

Waperdam II Leimena

Pres. Soekarno ke Istana Bogor Waperdam I Soebandrio & III Saleh

04/17/23 8

Amir Machmud (IV)M. Jusuf Soeharto

(sakit)

Basuki Rachmat melaporkan hal yang terjadi pada hari itu

(V) Mengemban pesan Soeharto untuk Soekarno bahwa mampu menendalikan situasi dan memulihkan keamanan bila diberikan surat tugas atau surat kuasa yang memberikan kewenangan kepadanya untuk mengambil tindakan.

Istana Bogor

SUPERSEMAR…...

04/17/23 9

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIASURAT PERINTAH

    I. Mengingat:

        1.1. Tingkatan Revolusi sekarang ini, serta keadaan politikbaik nasional maupun Internasional        1.2. Perintah Harian Panglima Tertinggi Angkatan Bersendjata/Presiden/Panglima Besar Revolusi pada tanggal 8 Maret 1966

    II. Menimbang:

        2.1. Perlu adanja ketenangan dan kestabilan Pemerintahan dan djalannja Revolusi.        2.2. Perlu adanja djaminan keutuhan Pemimpin Besar Revolusi, ABRI dan Rakjat untuk memelihara kepemimpinan dan kewibawaan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi serta segala adjaran-adjarannja

   

04/17/23 10

III. Memutuskan/Memerintahkan:

        Kepada: LETNAN DJENDERAL SOEHARTO, MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT        Untuk: Atas nama Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi:

        1. Mengambil segala tindakan jang dianggap perlu, untuk terdjaminnja keamanan dan ketenangan serta kestabilan djalannja Pemerintahan dan djalannja Revolusi, serta mendjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimin Besar revolusi/mandataris M.P.R.S. demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala adjaran Pemimpin Besar Revolusi.

04/17/23 11

    2. Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima Angkatan-Angkatan lain dengan sebaik-baiknja.

        3. Supaya melaporkan segala sesuatu jang bersangkut-paut dalam tugas dan tanggung-djawabnja seperti tersebut diatas.

    IV. Selesai.

    Djakarta, 11 Maret 1966    PRESIDEN/PANGLIMA TERTINGGI/PEMIMPIN BESAR REVOLUSI/MANDATARIS M.P.R.S.

    SOEKARNO

Proses peralihan kekuasaan politik Indonesia

Dengan keluarnya Surat Paerintah 11 Maret 1966 Soeharto mengatasi keadaan yang serba tidak menentu dan sulit terkendali.

Pada hakikatnya Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.

Jawaban dari tuntutan tersebut adalah:

04/17/23 12

1. Pengukuhan tindakan Pengemban Supersemar yang membubarkan PKI beserta Ormasnya (Ketetapan MPRS No. IV/MPRS/1966 dan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966

2. Pelarangan paham dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di Indonesia dengan Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966

3. Pelurusan kembali tertib konstitusi berdasarkan Pancasila dan tertib hukum dengan Tap MPRS No. XX/MPRS 1966.

04/17/23 13

20 Febuari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan pemerintah kepada Soeharto (Tap MPRS No. XXXIII/MPRS/1967) pencabutan kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno dan mengangkat Pejabat Presiden Republik Indonesia Soeharto. (pidato pertanggungjawaban SoekarnoNawaksara)

Kristalisasi Orde Baru belum selesai Penataan kehidupan politik yang berlandaskan kepada Pancasila dan UUD 1945.

a.Penyegaran DPR-GR Komposisi DPR (wakil-wakil partai dan golongan karya).

04/17/23 14

b. Penyederhanaan kehidupan kepartaian

i. Kelompok Demokrasi Pembangunan (PNI, Parkindo, Katolik, IPKI, Murba).

ii. Kelompok Persatuan Pembangunan (NU, Partai Muslimin Indonesia, PSII, Perti).

iii. Kelompok organisasi profesi (organisasi buruh, pemuda, tani dan nelayan, or. Seniman tergabung dalam Golongan Karya).

c. Memurnikan kembali politik luar negeri (bebas aktif)

d. Bergabung dengan ASEAN (8 Agustus 1967).

04/17/23 15

Ciri pokok dan kebijakan-kebijakan Orde Baru

Pemerintah Orde Baru yang berkuasa sejak 1968 selalu mengedepankan stabilitas nasional.

Pemerintah Orde Baru Keamananan mantab (stabil).

Pembangunan di segala sektor kehidupan akan berjalan baik.

04/17/23 16

Untuk mewujudkan stabilitas nasional dibentuklah lembaga-lembaga yang menangani keamanan;

- Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib).

- Pelaksana Khusus (Laksus).- Direktorat Sosial-Politik (Ditsospol).- Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin).- Badan Intelijen Negara (Bais).

04/17/23 17

top related