important forecasting

LOGISTIK DILIHAT DARI ASPEK AKUNTANSI

Disampaikan oleh :DRA.ENDANG ADRIYANI,APT, MARS

PERSEDIAAN LOGISTIK

LOGISTIK PERSEDIAAN

PERSEDIAAN ADALAH : BARANG ATAU BAHAN YANG MASIH TERSISA PADA

TANGGAL NERACA, ATAU BARANG/BAHAN YANG AKAN DIJUAL ATAU DIGUNAKAN DALAM SATU PERIODE

Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau dikonsumsi tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan.

PERSEDIAAN MERUPAKAN FAKTOR PENTING UNTUK MENENTUKAN KELANCARAN PELAYANAN SESUAI STANDAR YANG DITENTUKAN

Penggolongan Persediaan

Perusahaan jasa tdk punya persediaan

Perusahaan dagang Persediaan Barang barang seperti obat,

Aktiva dalam bentuk siap dijual kembali kepada pelanggan Perusahaan manufaktur

Bahan Baku (Raw Material)

Barang Dalam Proses (Goods in Process)

Barang Jadi (Finished Goods)

JENIS PERSEDIAANJENIS PERSEDIAAN YANG ADA DALAM

PERUSAHAAN TERGANTUNG PADA JENIS PERUSAHAANNYA

PERUSAHAAN SEPERTI RUMAH SAKIT JENIS PERSEDIAANNYA ANTARA LAIN :

PERSEDIAAN/LOGISTIK DI RS

Obat & alkes &

Gizi

ATK & Linen

Reagen/

Gas Medis

Tujuan pokok akuntansi terhadap persediaan:

Penentuan jumlah persediaan yang akan disajikan di Neraca (Penilaian Persediaan)

. Penentuan laba-rugi periodik (income determination),

MENENTUKAN DAN MENGIDENTIFIKASI FISIK (BAIK JENIS MAUPUN KUANTITAS)

SISTIM PENCATATAN ADMINISTRASI

MENENTUKAN COST YANG AKAN DIPAKAI SEBAGAI DASAR PENILAIAN TERHADAP PERSEDIAAN

MASALAH DALAM MENILAI PERSEDIAAN ;

Ad.1. Masalah fisik) perusahaan menguasai/memegang barang yang bukan miliknya

Memiliki barang yang tidak berada di perusahaan.

Ad.1. Masalah fisik

Oleh karena itu perlu adanya ketelitian di dalam penentuan hak kepemilikan. Berkaitan dengan hal ini perlu diperhatikan item-item berikut ini:

1. Barang Konsinyasi (Consigned Goods)

Tidak semua barang yang berada di gudang/Apotik bisa diakui menjadi milik RS, misalnya barang titipan dari pihak lain dengan tujuan akan dijual untuk dan atas nama pihak lain tersebut dengan mendapatkan sejumlah komisi (consignment in) tidak dapat diakui sebagai milik RS. Sebaliknya utk barang yang sifatnya consigment out, yang s.d. tgl neraca belum terjual harus dicantumkan di Neraca.

2.Barang dalam perjalanan (Goods in transit)

Masalah kepemilikannya sangat tergantung dari perjanjian yang disepakati oleh penjual dan pembeli

Perjanjian Pembeli & Penjualan ada 2 : 1.Fob Shipping Point dan 2.Fob Destination.

Ad. 1. Fob Shipping Point

Berdasarkan perjanjian ini, apbl ada barang yang masih dalam perjalanan diakui menjadi milik pembeli. Sehingga harus tampak di neraca

Ad. 2. Fob Destination

Berdasarkan perjanjian ini, barang yang dibeli secara sah menjadi milik pembeli saat barang tsb sampai di gudang pembeli. Barang dalam perjalanan tidak boleh diakui sebagai hak milik.

Ad.2.Sistem pencatatan (administrasi) persediaan:

1. Sistem fisik/periodik (periodic inventory system), berdasarkan sistem ini persediaan ditentukan dengan melakukan menghitung fisik terhadap persediaan. Penghitungan fisik persediaan dilakukan secara periodik.

(pada akhir periode harus dilakukan (mandatory procedure) untuk menentukan fisik persediaan dilaporkan dalam laporan keuangan).

2. Sistem perpetual (perpetual inventory system), Pencatatan terhadap mutasi persediaan selalu diikuti secara konsisten, dengan mencatat semua transaksi.

(Penghitungan fisik persediaan menjadi tidak wajib diselenggarakan (mandatory procedure)).

Contoh kasus:

Berikut ini data penjualan, pembelian dan persediaan barang dagangan RS. A, untuk periode tahun buku yang berakhir pada tgl 31 Desember 2004 sbb:- Persediaan awal 1500 unit @ Rp. 450- Pembelian, 2000 unit @ Rp. 450- BUDijual 3500 unit- Penjualan 2250 unit @ Rp. 750- Persediaan Akhir 1250 unit

+

-

Dari kasus di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sbb:

Uraian Jurnal Transaksi

Sisten fisik (Periodik) Sistem perpetual

Pembelian 2000 unit @ Rp 450 Pembelian Utang dagang

Persd. Brg dag Utang dagang

Penjualan 2250 unit @ Rp 750

HPP = 2250 X 450 = 1.012.500 (HPP = Harga pokok penjualan)

Piutang dagang Penjualan

Piutang dagang PenjualanHPP Pers Brg Dag

Menutup buku:

Membebankan persd. Awal ke R/L R/L Persd Brg Dag (awal)

Cat. :(1500 X Rp.450,-)

Mencatat persediaan akhir tahun Persd Brg Dag (akhir) R/L

Cat-: (1250 X Rp.450,.)

Rp. 900.000 Rp. 900.000

Rp. 1.687.500 Rp. 1.687.500

Rp. 1.012.500

Rp. 675.000

Rp. 562.500

Dari jurnal tadi, bisa dibuat laporan Rugi-Laba (Partial) sbb:

Sistem Fisik (Periodik)

Penjualan …………………………………… Rp. 1.687.500Harga Pokok Penjualan (HPP)Persediaan awal…………Rp. 675.000Pembelian ………………. 900.000 +BTUD…………………….. 1.575.000Persediaan akhir……….. 562.500 - HPP …………………………………… Rp. 1.012.500Laba Kotor Penjualan …………………… Rp. 675.000

Sistem perpetual

Penjualan …………………………Rp. 1.687.500Harga Pokok Penjualan ………… 1.012.500Laba Kotor penjualan …………… 675.000

Lanjutan ……….

PENCATATAN SISTEM PERSEDIAAN :

PERIODIK:

1. HP.ditentukan secara periodik2. Data akuntansi tdk memperlihatkan Saldo persediaan secara realtime3. Akuntansi persediaan selalu angka Saldo awal4. Mutasi tambah dicatat sedangkan Mutasi kurang tidak dicatat.

PERPEPTUAL:

1. HP Dicatat/ditentukan setiap kali Persediaan digunakan /dijual2. Data akuntansi memperlihatkan Saldo persediaan secara realtime3. Akuntansi persediaan selalu angka Saldo akhir4. Mutasi tambah dan kurang - Langsung Dicatat

Contoh Kasus:

Dari perushaan PT. “Messi” pada Desember 2004 diperoleh informasi tentang persediaan sebagai berikut:

1/12 – Persediaan awal Rp. 1000 unit @Rp. 500

10/12 – Pembelian 800 unit 550 /600

20/12 – Pembelian 700 unit 600

18/12 – Penjualan 900 unit

27/12 – Penjualan 500 unit

Ditanya: Berapakah jumlah/nilai persediaan (akhir) dalam unit dan Rupiah ? (Gunakan metode Fisik dan Perpetual FIFO, LIFO, Average)

Ad.3. MENENTUKAN BIAYA/COSTAsumsi Aliran Biaya (Cost Flow Assumption)

Rumah Sakit memiliki persediaan yang cukup banyak. Persediaan didapat dari beberapa pembelian yang telah dilakukan, dengan waktu dan cost yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam penilaian cost persediaan harus didasarkan pada asumsi aliran biaya/cost.

Asumsi aliran biaya/cost ada 4 metode, yaitu:1. Identifikasi khusus2. FIFO (First In First Out)3. LIFO (Last In First Out)4. Rata-rata (Average)

Catatan: Aliran kost tidak sama dengan aliran fisik barang/persediaan

SPESIFIC IDENTIFICATION1.METODE INI MENGIDENTIFIKASI BIAYA2 SECARA SPESIFIK MELEKAT PADA PERSEDIAAN.2. JENIS USAHA RELATIF DIIDENTIFIKASI SECARA JELAS3. SERING DIGUNAKAN PADA PRODUK YG NILAINYA TINGGI , MISALNYA. AGEN PENJUALAN MOBIL

FIRST IN FIRST OUT (FIFO)1. METODE INI MENGASUMSIKAN BAHWA PERSEDIAAN/BARANG YANG - PERTAMA MASUK DIGANTI DENGAN PERSEDIAAN BARU2. NILAI PEROLEHAN BARANG DIHITUNG PALING AWAL

LAST in FIRST out (LIFO)1. METODE INI MENGASUMSIKAN BAHWA PERSEDIAAN/BARANG YANG TERAKHIR MASUK DIJUAL/DIGUNAKAN PERLEBIH DAHULU2. NILAI PEROLEHAN BARANG DIHITUNG PALING AKHIR

WEIGHTED AVERAGE (METODE RATA-RATA TERTIMBANG)1. METODE INI MENGALOKASIKAN NILAI PEROLEHAN RATA-RATA DENGAN CARA MENGALIKAN RATA-RATA TERTIMBANG DENGAN SETIAP JENIS BARANG/PERSEDIAAN

Pengaruh Asumsi Aliran biaya/cost terhadap Laporan Keuangan

Cost Flow Neraca Rugi/Laba

FIFO Menggambarkan nilai yang mendekati harga pasar (harga yang bisa direalisir)

Menggambarkan harga pokok penjualan yang tidak sebanding dengan harga pasar. Dalam hal ini laba dinilai terlalu besar

LIFO Menggambarkan nilai persediaan yang terlalu kecil

Menggambarkan harga pokok penjualan yang mendekati harga pasar. Dalam hal ini laba dinilai wajar

Average Menggambarkan nilai persediaan yang terlalu kecil tetapi lebih besar daripada LIFO

Menggambarkan harga pokok penjualan yang mendekati harga pasar, tetapi lebih kecil daripada LIFO. Dalam hal ini laba dinilai lebih besar daripada LIFO, tetapi lebih kecil dari FIFO

ASUMSI ALIRAN BIAYACONTOH TRANSAKSI

PERSEDIAAN AWAL :01/01 -> 1000 unit @ Rp.500

PEMBELIAN05/01 ->800 unit @ Rp.60020/10 -> 700 unit @ Rp.700

PEMAKAIAN15/01 -> 900 unit25/10 -> 500 unit

Asumsi Aliran BiayaFIFO – SYSTEM PERPETUAL

PEMjml

BELI @Rp

ANRp.

PEMJml

AKAI@ Rp

ANRp.

PERSJml

EDIA@Rp

ANRp

01/01

1000 500 500rb

10/01

800 600 480rb

1000800

500600

500rb480rb

18/02

900

500 450rb

100800

500600

50rb440rb

20/02

700 700 490 100800700

500600700

..

27/02

100400

500600

400700

600700

..

..

Asumsi Aliran BiayaLIFO – SYSTEM PERPETUAL

PEMjml

BELI @Rp

ANRp.

PEMJml

AKAI@ Rp

ANRp.

PERSJml

EDIA@Rp

ANRp

01/01

1000 500 500rb

10/01

800 700 ..rb 1000800

500600

500rb480rb

18/02

800100

600500

..rb …

900 500 ..

20/02

700 700 900700

500700

..

27/02

500 600 900200

500700

..

..

Asumsi Aliran BiayaWEIGHTED AVERAGE – SYSTEM PERPETUAL

Harga rata2= 940/1800 = 1,2

PEMjml

BELI @Rp

ANRp.

PEMJml

AKAI@ Rp

ANRp.

PERSJml

EDIA@Rp

ANRp

01/01 1000 500 500rb

10/01 800 600 480rb

10008001800

500600(544rb)

500rb480rb980rb

18/02 900

544 ..rb …

900 544 …

20/02 700 700 490 9007001600

544700599

469849009598

27/02 500 599 .. 1100 599 ..

Asumsi Aliran BiayaFIFO – SYSTEM PERIODIK

BARANG TERSEDIA

100 @ Rp.1,00=Rp.100,-200 @ Rp.1,30= Rp.260,-300 @ Rp.1,50 = Rp.450,-_____________________600 Rp. 810,-

HARGA POKOK BARANG YG DIPAKAI

100 @ Rp.1,00=Rp.100,-200 @ Rp.1,30= Rp.260,-100 @ Rp.1,50 = Rp.150,-_____________________400 Rp. 510,-

PERSEDIAAN AKHIR

200 @ Rp.1,50 = Rp.350,- ( 600 -400)

Asumsi Aliran BiayaLIFO – SYSTEM PERIODIK

BARANG TERSEDIA

100 @ Rp.1,00=Rp.100,-200 @ Rp.1,30= Rp.260,-300 @ Rp.1,50 = Rp.450,-_____________________600 Rp. 810,-

HARGA POKOK BARANG YG DIPAKAI

300 @ Rp.1,50=Rp.450,-100 @ Rp.1,30= Rp.130,-_____________________400 Rp. 580,-

PERSEDIAAN AKHIR

100 @ Rp.1,00 = Rp.100,-100 @ Rp.1,30 = Rp.130______________________200 Rp.230

Asumsi Aliran BiayaWEIGHTED AVERAGE – SYSTEM PERIODIK

BARANG TERSEDIA

100 @ Rp.1,00=Rp.100,-200 @ Rp.1,30= Rp.260,-300 @ Rp.1,50 = Rp.450,-_____________________600 @ Rp.1,35 Rp. 810,-

Rata-rata810/600 =1,35

HARGA POKOK BARANG YG DIPAKAI

400 @ Rp.1,35=Rp.540,-

PERSEDIAAN AKHIR

200 @ Rp.1,35 = Rp.270,-

ASUMSI ALIRAN BIAYA FIFO, LIFO DAN WA

SISTEMPERPETUAL

SISTEMPERIODIK

HARGAPOKOK

SALDOAKHIR

HARGAPOKOK

SALDOAKHIR

FIFO Rp.510 Rp.300 Rp.510 Rp.300

LIFO Rp.570 Rp.240 Rp.580 Rp.230

WA Rp.530 Rp.280 Rp.540 Rp.270

KEUNTUNGAN UTAMA LIFO1. HARGA POKOK YG PALING BARU DI MATCH-KAN DGN PENDAPATAN BERJALAN UTK MEMBERIKAN LABA YG LEBIH BAIK2. KEUNTUNGAN PAJAK, BERUPA PENANGGUHAN PAJAK PADA KONDISI INFLASI3. KUALITAS PERSEDIAAN TIDAK MENURUN MENGINGAT BARANG YG TERAKHIR DIBELI PADA TINGKAT HARGA YG LEBIH TINGGI DI MATCH-KAN (HPP) DG PENDAPATAN BERJALAN4. PENINGKATAN ARUS KAS BERKENAAN ADANYA KERINGANAN PAJAK5. PELINDUNG LABA MASA DEPAN

KERUGIAN UTAMA LIFO1. PADA MASA INFLASI CENDERUNG MENGHASILKAN LABA BERSIH YG LEBIH RENDAH2. NILAI PERSEDIAAN YG TERLALU RENDAH SEHINGGA POSISI MODAL KERJA PERUSAHAAN TAMPAK LEBIH BURUK DARI YANG SEBENARNYA3. TIDAK MEREPRESENTASIKAN ARUS FISIK DARI BARANG-BARANG4. MEMUNCULKAN KEBIASAAN PEMBELIAN YANG BURUK

LIFO :1.HARGA JUAL& PENDPTAN MENINGKAT LEBIH CEPAT DARI BIAYA MENYIMPANGKAN LABA

FIFO :1. HARGA CENDERUNG MELAMBAT DI BELAKANG BIAYA BIAYA PER UNIT CENDERUNG MENURUN BILA PRODUKSI MENINGKAT

KEUNTUNGAN & KERUGIAN UTAMA LIFO :

KEUNTUNGAN :1.KERINGANAN PAJAK2.PELINDUNG LABA MASA DEPAN.

KERUGIAN :1.ANGKA LABA BERSIH

RENDAH.2. NILAI PERSEDIAAN RENDAH, SHG POSISI MODAL KERJA PERUSH. TAMPAK LEBIH

BURUK DR YG SEBENARNYA

3. TDK MEMPRESENTASIKAN ARUS FISIK DARI BARANG-BARANG.

MANAJEMEN LOGISTIK DAN AKUNTANSI

KEBIJAKAN LOGISTIK

MANAJEMENLOGISTIK

KEBIJAKANAKUNTANSI

TRANSAKSILOGISTIK

CATATANAKUNTANSI

BUKTI TRANSAKSI

MANAJEMENLOGISTIK persedian

AKUNTANSIBIAYA

PERSEDIAANAKHIR

HARGA POKOK

PEMBELIAN

PERSEDIAANAWAL

AKUNTANSIKEUANGAN

+

-

=

AKUNTANSI KEUANGAN

MENYEDIAKAN INFORMASI KEUANGANUNTUK PERUSAHAAN

LAPORANLABA RUGI

NERACALAPORANARUS KAS

HARGAPOKOK

PENJUALAN

PEMBAYARANKEPADA

PEMASOK

NILAIPERSEDIAAN

AKHIR

HARGA JUAL PRODUK

TOTAL COST MANAGEMENT

HARGA POKOK PRODUKSI

MENYEDIAKAN INFORMASI BIAYAUNTUK PIHAK INTERNAL RUMAH SAKIT

LOGISTIK DAN LAPORAN KEUANGAN (resume)

PERSEDIAAN/LOGISTIK

ALOKASI BIAYAFIFO,LIFO,WA,

SI

HARGA POKOKLOGISTIK YGDIGUNAKAN

LAPORANRUGI/LABA

SALDO AKHIR PERSEDIAAN YGMASIH TERSEDIA

NERACAPENILAIANPERSEDIAAN

ALOKASI BIAYA PERSEDIAAN

PERSEDIAAN

ASUMSI ALIRANBIAYA ESTIMASI

ALOKASIBIAYA PERSEDIAA.

HARGAPOKOK

•LAST IN FIRST OUT(LIFO)•FIRST IN FIRST OUT (LIFO)•WEIGHT AVERAGE•Spesific Identification

• GROSS PROFIT• RETAIL