impaksi molar ke-3

Post on 26-Dec-2015

70 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

molar impaction, impaksi molar ke 3

TRANSCRIPT

Clinical Science Session

Impaksi Molar ke-3

Preceptor : Marlianti Hidayat drg. MHKes

PSPD Periode 5 Jan – 9 Jan 2015Rinasyah Ganesh 1301-1213-2524Devyashini Prabha1301-1213-2535Johnson Paul 1301-1213-2547Akhbar Azizi 1301-1214-0004

Kegagalan gigi untuk erupsi secara sempurna pada posisinya akibat terhalang oleh gigi pada anteriornya maupun jaringan lunak atau padat di sekitarnya.

Gigi yang sering mengalami impaksi gigi adalah gigi molar 3 rahang bawah, dan gigi kaninus rahang atas

Definisi

1.Faktor lokal : Malposisi gigi lawan Densitas jaringan keras di sekitarnya. Inflamasi kronis yang meyebabkan fibrosis

mukosa di sekitarnya. Ruangan yang tidak cukup karena

perkembangan rahang yang tidak sempurna atau karena retensi geligi sulung.

Premature loss gigi sulung. Nekrosis karena adanya infeksi. Inflamasi pada tulang karena penyakit seperti

parotitis.

Etiologi

2. Faktor sistemik Prenatal (keturunan, sifilis, malnutrisi) Post natal ( Rickets, anemia, endocrine

dysfunction, penyakti pada rahang dan jaringan lunak di sekitarnya )

3. Kondisi Abnormal Lain Cleidocranial dysostosis (delayed ossification) Oxycephaly (premature closure top of skull) Achondroplasia (without cartilage) Cleft

Etiologi

- Berdasarkan relasi antara ramus mandibula dan molar kedua meliputi.

1. Posisi A :bagian tertinggi dari gigi terletak lebih tinggi atau sejajar dengan garis oklusal gigi M2.

2. Posisi B :bagian tertinggi dari gigi terletak diantara garis oklusal dan garis servikal gigi M2.

3. Posisi C :bagian tertinggi dari gigi terletak dibawah servikal line gigi M2.

Klasifikasi Pell & Gregory

Berdasarkan ruang antara ramus dan sisi distal M2 : 3 klas

1.    Klas I :ruang cukup 2.    Klas II : ruang kurang 3.    Klas III : tdk ada ruang/M3 dalam ramus

mandibula.

Klasifikasi Pell & Gregory

Gigi impaksi digolongkan berdasarkan posisi gigi molar ke-3 terhadap gigi molar ke-2

1. Posisi vertikal : sumbu panjang M3 rahang bawah sejajar dengan sumbu panjang gigi- gigi lainnya.

Klasifikasi menurut Winter

2.Posisi horizontal: sumbu panjang gigi M3 rahang bawah membentuk sudut hampir 90° dengan sumbu panjang gigi M2

3. Posisi Mesioangular: gigi M3 berinklinasi ke arah mesial sehingga mendorong gigi M2 bawah

4. Posisi distoangular : gigi M3 berinklinasi ke arah distal mengarah ke ramus mandibula.

5. Posisi Bukoangular : sumbu M3 mengarah ke bukal.

6. Posisi Lingoangular : sumbu M3 mengarah ke lingual

7. Posisi Inverted 8. Posisi Unusual

1. Klasifikasi ini sebetulnya mirip dengan klasifikasi Pell & Gregory. Bedanya, klasifikasi ini berlaku untuk gigi atas.

Kelas A : bagian terendah molar ke-3setinggi bidang oklusal molar ke-2

Kelas B : bagian terendah molar ke-3 di atas bidang oklusal gigi molar ke-2 tapi masih di bawah garis servikal molar ke-2

Kelas C : bagian terendah molar ke-3 lebih tinggi dari garis servikal molar ke-2

Klasifikasi Archer (Rahang atas)

2. Berdasarkan hubungan gigi molar ke-3 dengan sinus maksilaris.

Sinus approximation (SA) : bila tidak dibatasi tulang, atau ada lapisan tulang yang tipis di antara gigi impaksi dengan sinus maksilaris.

Non Sinus approximation (NSA) : bila terdapat ketebalan tulang yang lebih dari 2 mm antara gigi molar ke-3 dengan sinus maksilaris.

Perikoronitis : Infeksi pada jaringan lunak yg mengelilingi mahkota dari gigi yang erupsi sebagian.

Karies pada M2 Kista odontogenik &

tumor

Efek Samping

Penyakit periodontal : Gingivitis minor disebabkan bakteri juga memiliki peluang yg besar terhadap permukaan akar dimana menghasilkan periodontitis yg parah.

Resorpsi akar gigi tetangga. Rasa sakit atau perih di sekitar gusi atau

rahang & sakit kepala yg lama Fraktur rahang

Gigi impaksi dapat dikeluarkan dengan 2 cara, yaitu:◦ Odontectomy, yaitu pengeluaran gigi impaksi secara

utuh.◦ Odontotomy, yaitu gigi dibelah-belah sebelum

dikeluarkan.

1. Indikasi Pencabutan◦ Preventif/propilaktik◦ Patologis & mencegah perluasan kerusakan

(penyakit periodontal, caries dental, perikonitis, resorpsi akar, kista odontogenik, fraktur tulang)

◦ Usia muda◦ Kepentingan prostetik /restoratif

Perawatan Gigi Impaksi

2. Kontraindikasi◦ Usia sangat ekstrim (terlalu muda /lansia)◦ Compromised medical status◦ Kerusakan yg luas & berdekatan dgn struktur

yg lain◦ Pasien tidak menghendaki giginya dicabut◦ Tulang yg menutupi gigi yg impaksi sangat

termineralisasi & padat◦ Kemampuan pasien tuk menghadapi tindakan

pembedahan teganggu oleh kondisi fisik /mental.

1. Anestesi (lokal/umum)2. Membuat insisi utk pembuatan flep3. Pengambilan tulang (dibuang dgn bur)4. Pengambilan gigi (Gigi bawah yg impaksi

dipotong utk menciptakan ruang yg bisa digunakan utk mengungkit /mengeluarkan segmen mahkota atau sisa akar. )

5. Pembersihan luka

Prosedure operasi

impaksi mesioangular

Impaksi distoangular

Impaksi vertical

Cara pemotongan gigi impaksi

Terima Kasih

top related