immune system

Post on 22-Oct-2015

26 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1206237630

Suatu sistem yang berfungsi melindungi tubuh dari segala sesuatu yang dapat menimbulkan terjadinya

penyakit dan sel kanker, serta menjadi perantara dalam perbaikan jaringan

SISTEM IMUN??

Hubungan Sistem Saraf, Endokrin, dan Imun

1. Ketiganya memiliki reseptor dan molekul sinyal yang sama. Contoh: sel NK memiliki reseptor beta adregenik serta neuron memiliki reseptor bagi sitokin

2. Hormon dan neuropeptida dapat memengaruhi kerja sistem imun. Contoh: stres dapat menurunkan kerja sistem imun

3. Sitokin dapat memengaruhi sistem endokrin

Fungsi Sistem Imun

Melindungi tubuh dari agen infeksius

penyebab patogen dan antigen

Menghancurkan sel yang telah rusak atau

mati

Menghancurkan sel abnormal

Mekanisme perbaikan jaringan

Immunitas spesifik

AntigenSuatu merupakan suatu makromolekul yang dapat memicu terjadinya respons

imun spesifik .

Respons

Overview Sistem Imun

Misalnya perlindungan kulit dan mukosa:1.

2.3.4.

pencernaan

Misalnya perlindungan kulit dan mukosa:1. Sekresi asam pada kulit dan sebum yang bersifat toksik bagi

bakteri2. HCl pada lambung yang berfungsi membunuh mikroba3. Lizosim pada saliva dan air mata4. Mukus yang menjerat mikroba pada saluran pernapasan dan

pencernaan

1.

2.

3. menghancurkan

1. Fagosit: mekanisme pertahanan nonspesifik. Sel yang berperan makrofag (derifat monosit), eosinofil, dan neutrofil.

2. Sel natural killer (NK) menggunakan kontak langsung dan menyebabkan terjadinya apoptosis pada sel target

3. Inflamasi (peradangan) : mencegah penyebaran kerusakan, menghancurkandebris sel, menginisiasi penyembuhan.

Diperantarai oleh sel T membutuhkan aktivasi dengan cara pengenalan terhadap antigen. Bekerja dengan cara menginduksi kematian sel target.Diperantarai oleh sel T membutuhkan aktivasi dengan cara pengenalan terhadap antigen. Bekerja dengan cara menginduksi kematian sel target.

Diperantarai sel B, dalam hal ini juga dibutuhkan aktivasi dengan cara pengenalan Diperantarai sel B, dalam hal ini juga dibutuhkan aktivasi dengan cara pengenalan terhadap antigen. Bekerja dengan menyintesis antibodi yang bersifat spesifik

terhadap antigen tertentu

Imunitas Nonspesifik

Merupakan kekebalan yang diperoleh seseorang semenjak lahir. Perlindungan ini bersifat nonspesifik. Diperantarai sel neutrofil, eosinofil, NK, makrofag, dan beberapa sel menyerupai makrofag (dendritik, kuppfer, microglia, dsb).

Mekanisme fagositosis

Mekanisme Fagositosit

Dalam proses fagositosis secara keseluruhan dapat dikelompokkan ke dalam 3 tahapan yaitu:1. Rekognisi dan attachment, proses ini

membutuhkan adanya reseptor. Meskipun begitu antigen yang tidak dapat dikenali secara langsung akan terlebih dahulu mengalami opsonisasi yaitu dikelilingi oleh antibodi sebelum akhirnya difagosit.

2. Engulfment, terbentuknya phagosome. Phagosome ini kemudian akan bergabung dengan lisosom untuk selanjutnya mengalami degradasi

3. Degradasi, penggunaan spesi oksiigen reaktif seperti H2O2, NO3, anion superoksida O2

-, dan sebagainya untuk mendegradasi zat asing.

Imunitas SpesifikMerupakan kekebalan khusus yang bekerja dengan cara membentuk antibodi atau penghancuran sel target sebagai akibat respons spesifik terhadap suatu antigen.

Ada dua jenis kekebalan spesifik yaitu kekebalan humoralyang diperantarai sel B dan kekebalan sel spesifik yangdiperantarai sel T. Sebelum dapat berperan dalam sistemimun spesifik sel ini akan terlebih dahulu dikenalkandengan antigen dengan bantuan Antigen Precenting Cellyaitu sel makrofag dan sel menyerupai makrofag lain yangberada di jaringan tertentu.

Kekebalan spesifik dapat dibagi mejadi 2 yaitu pasif(antibodi yang bukan dibentuk diri sendiri) dan aktif (akibatpaparan dengan patogen yang menyebabkan terbentuknyaantibodi)

Imunitas Primer dan Imunitas Sekunder

Imunitas primer: dibentuk ketika terjadi paparan antigen dan limfosit untuk pertama kalinya, respons lambat

Imunitas sekunder: terjadi ketika tubuh terpapar antigen serupa yang sudah pernah dikenal sebelumnya, respons cepat akibat adanya sel memori

Mekanisme Pengenalan Self dan Nonself

Terjadi ketika diferensiasi sel limfosit di sumsum tulang dan timus.Sel limfosit dan klon yang dibentuknya akan dihancurkan jika dianggap berbahaya bagi tubuh dalam hal ini menyerang antigen self.Kegagalan toleransi terhadap antigen self akan menyebabkan seseorang menderita penyakit autoimun.

PENYAKIT AUTOIMUN

Kekebalan Humoral

Sel B yang telah teraktivasi kemudian akanmembentuk klon yaitu efektor berupa selplasma dan sel B memori

Sel B yang telah berdiferensiasi menjadi sel plasma memilikiRE yang lebih yang akan membantu fungsinya dalammelakukan sintesis protein berupa immunoglobulin (antibodi)

Tugas antibodi berkaitan dengan sistem komplemen.Beberapa efek penting dari produk yang dihasilkan dalammekanisme reaksi komplemen berjenjang ini adalahopsionisasi, lisis, aglutinasi, netralisasi virus, kemotaksis, sertaaktivasi sel mast dan basofil.

Antibodi memiliki struktur

utama 4 buah rantai polipeptida yaitu 2 rantai ringan atua light chain dan 2 rantai berat atau heavy chain.

Fungsi Antibodi:

1. Sebagai opsonin => membantu rekognisi dan fagositosis oleh sel imun

2. Membentuk gumpalan antigen

3. Menginaktivasi toksin bakteri4. Mengaktivasi komplemen5. Mengaktivasi sel mast6. Antibodi terkait antigen yang

mengaktivasi sel imun

AntibodiAntibodi

IgG IgM IgA IgD IgE

Struktur Monomer Pentamer Dimer Monomer Monomer

Prosentase

dalam serum

75-80% 5-10% 10-15% 0,001% 0,002%

Keberadaannya

selain dalam

sirkulasi,

jaringan

konektif, dan

organ limfoid

Sirkulasi

janin pada

ibu hamil

Permukaan limfosit

B (sebagai

monomer)

Sekresi saliva, air

mata, ASI, dsb

Permukaan

limfosit B

Permukaan

mast cell dan

basofil

Fungsi Aktivasi

fagositosis,

netralasi

antigen

Antibodi pertama

yang dibentuk dalam

respons imun,

mengaktivasi

komplemen

Melindungi

mukosa

Reseptro

antigen

menginisiasi

pengaktifan

sel B

Menghancurka

n parasit

seperti cacing

berperan

dalam reaksi

alergi

Jenis Antibodi

Imunitas Selular

Sel T mengalami diferensiasi pada kelenjar Timus.

Di kelenjar timus inilah sel T diperkenalkan dengan antigen self, apabila ada sel T yang memiliki potensi menghancurkan antigen self maka sel ini akan dihancurkan.

T sel

SuppressorMembatasi kerja

sistem imun

SitotoksikMembunuh

mikroorganisme

HelperRegulasi sistem

imun

Mekanisme pembentukan limfosit. Reseptor CD4+ untuk sel T helper

sedangkan reseptor CD8+ untuk sel T sitotoksik.

Sel plasma merupakan sel B dalam bentuk aktif

Perlawanan sistem imun terhadap sel

kanker

RUJUKAN

Dee Unglaub Silverthorn. Abdul K Abbas et al. 2010. Cellular and Molecullar Immunology 6th Edition. China: Elsevier. Arthur C Guyton dan James E Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology 11th Edition. San Fransisco: Elsevier.Arthur Vander et al. 2001. Human Physiology The Mechanism of Body Function 8th Edition. Philadelphia: McGraw Hill.Barbara L. Bullock. 1996. Pathophysiology and Alteration in Function 4th Edition. Philadelphia: Lippincott.Carol Mattson Porth. 1998. Pathophysiology 5th Edition. Philadelphia: Lippincott. Klaus D. Elgert. 1996. Immunology Understanding Immune System. New York: Willey-List.Lauralee Sheerwod. 2010. Human Physiology From Cells to System 7th Edition. Belmont: Brooks Cole.TortoraVinay Kumar et al. 2010. Robbins & Cotran Pathologic of Basic Disease. Philadelphia: Saunders Elsevier.

top related