hubungan keaktifan mengikuti kegiatan remaja …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/619/1/rini...
Post on 15-Jan-2020
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN
REMAJA MASJID DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA
DI DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh
RINI RIFTIYANI
NIM 111 11 059
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN
REMAJA MASJID DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA
DI DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh
RINI RIFTIYANI
NIM 111 11 059
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
MOTTO
”Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada
Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. At-Taubah: 18)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
persembahkan skripsi ini kepada:
1. Bapak dan Ibundaku tercinta, Bapak H. Jumadi dan Ibu Hartinah yang
telah banyak berkorban tanpa letih dan pamrih demi kesuksesan
putrinya.Terimakasih atas cinta, kasih sayang, doa, bimbingan, dukungan,
dan nasihat dalam kehidupan ini. Semoga selalu diberikan kesehatan,
kebahagiaan, keberkahan, dan mendapat limpahan kasih sayang Allah
SWT dunia akhirat.
2. Kakak-kakakku tersayang, Mas Budiyanto, Mbak Titik Kurniyawati,
Mbak Fiska Sulistyaningsih, yang selalu memberi dukungan, arahan,
motivasi, doa dan sumber inspirasi dalam hidupku. Semoga sehat selalu,
dimudahkan rezekinya dan selalu dalam kebahagiaan dan lindungan Allah
SWT.
3. Sahabatku Mbak Lasmi yang selalu memberikan motivasi, dukungan,
nasehat, dan doa. Semoga selalu diberikan kesehatan, keberkahan, dan
lindungan Allah SWT.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah Swt.
Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan
kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.
Skripsi ini peneliti susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Skripsi ini adalah
“HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID
(REMAS) DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN LOPAIT
KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2015”. Penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun
materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI) IAIN Salatiga.
4. Bapak Achmad Maimun, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan sumbangan pemikiran
terbaiknya dalam masa bimbingan hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Ibu Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan selama masa kuliah.
6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta
bantuan.
8. Ayah dan Ibuku tercinta Bapak H. Jumadi dan Ibu Hartinah yang selalu
memberikan dukungan, semangat, serta dengan tulus dan ikhlas
mendoakan untuk kelancaran dalam menyelesaikan perkuliahan dan
skripsi ini.
9. Kakak-kakakku tersayang Budiyanto dan Titik Kurniyawati yang selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
10. Para pustakawan di IAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan
kepada penulis dalam menggali wacana.
11. Sahabat-sahabatku Mbak Lasmi, Mbak Evi, Mbak Rif‟ah, Mbak Ziaul,
Mbak Vita, Mbak Ute, Mbak Tina, Mbak Ayu yang selalu memberikan
semangat, dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini.
12. Teman-temanku di Organisasi Remaja Masjid Al-Muttaqin yang telah
memberikan semangat, dukungan, bantuan, dan doanya.
13. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu. Terimaksih
atas segala bantuan dan doanya.
Akhirnya penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT senantiasa
memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda kepada semua pihak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kajian
yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada
khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan
bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 25 Agustus 2015
Penulis,
Rini Riftiyani
NIM.11111059
ABSTRAK
Riftiyani. Rini. 2015. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
(Remas) dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait
Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Achmad
Maimun, M.Ag.
Kata kunci: Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) dan Perilaku
Sosial Remaja.
Pokok masalah dalam skripsi ini adalah hubungan keaktifan dalam
mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di
Dusun Lopait Desa Lopait Tahun 2015. Adapun rumusan masalah sebagai
berikut: 1) Bagaimana tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan remaja
masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang?;
2) Bagaimana perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang?; 3) Apakah ada hubungan antara mengikuti
kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait
Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang?. Tujuan dari penelitian
ini adalah 1) Untuk mengetahui tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti
kegiatan remaja masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang.; 2) Untuk mengetahui perilaku sosial remaja Dusun Lopait
Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.; 3)Untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas)
dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian
sebanyak 22 responden diambil 20% dari jumlah populasi yang berjumlah 110
orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner yang berbentuk
angket untuk menjaring data aktif mengikuti kegiatan remaja masjid dan perilaku
sosial remaja. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan
product moment.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa keaktifan mengikuti kegiatan remaja
masjid (Remas) mempunyai hubungan yang positif dengan perilaku sosial remaja
di Dusun Lopait Desa Lopait Tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Keaktifan
remaja dalam mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) tergolong pada kategori
tinggi dengan pesrsentase 54,55%, kategori sedang 36,36%, dan kategori rendah
9,09%. 2) Persentase perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait
tergolong pada kategori tinggi 36,36%, kategori sedang 36,36%, dan kategori
rendah 27,28%. Analisis selanjutnya dengan menggunakan rumus product
moment diperoleh rxy 0,702 yang lebih besar dari nilai rtabel 0,537 pada taraf signifikansi 1%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial
remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
tahun 2015.
DAFTAR ISI
SAMPUL....................................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii
JUDUL .......................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v
DEKLARASI ................................................................................................ vi
MOTTO......................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
ABSTRAK .................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Rumusan Hipotesis...................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
F. Definisi Operasional.................................................................... 8
1. Hubungan .............................................................................. 8
2. Keaktifan ............................................................................... 8
3. Kegiatan Remaja Masjid (Remas) ........................................ 9
4. Perilaku Sosial ....................................................................... 9
G. Metode Penelitian........................................................................ 10
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian .................................. 10
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 10
3. Populasi dan Sampel ............................................................. 10
4. Metode Pengumpulan Data ................................................... 12
5. Instrumen Penelitian.............................................................. 13
6. Analisis Data ......................................................................... 18
H. Sistematika Penulisan.................................................................. 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 21
A. Organisasi Remaja Masjid (Remas) ............................................ 21
1. Pengertian Organisasi Remaja Masjid (Remas) .................... 21
2. Tujuan, Visi, dan Misi Remaja Masjid (Remas) ................... 25
3. Fungsi Organisasi Remaja Masjid ........................................ 26
4. Metode Dakwah Remaja Masjid ........................................... 27
B. Perilaku Sosial Remaja ............................................................... 30
1. Pengertian Perilaku Sosial Remaja ....................................... 30
2. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial .............................................. 31
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial .............. 34
C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
(Remas) dengan Perilaku Sosial Remaja .................................... 40
BAB III HASIL PENELITIAN ................................................................. 43
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 43
1. Keadaan Geografis Dusun Lopait Desa Lopait ..................... 43
2. Monografi Dusun Lopait Desa Lopait .................................. 44
3. Struktur Organisasi Dusun Lopait Desa Lopait .................... 47
B. Gambaran Umum Remaja Masjid Al-Muttaqin .......................... 49
1. Pengertian Takmir Masjid dan Remaja Masjid Al-
Muttaqin ................................................................................ 49
2. Pengertian Kegiatan Remaja Masjid Al-Muttaqin ................ 49
3. Kegiatan-kegiatan Remaja Masjid Al-Muttaqin ................... 50
4. Struktur Organisasi Takmir Masjid dan Remaja Masjid....... 51
5. Daftar Anggota Remaja Masjid Al-Muttaqin ....................... 54
6. Data Responden .................................................................... 56
C. Penyajian data Hasil Penelitian ................................................... 57
1. Hasil Data Mentah Angket Keaktifan Mengikuti
Kegiatan Remaja Masjid Dusun Lopait Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun
2015. ...................................................................................... 57
2. Hasil Data Mentah Angket Perilaku Sosial Remaja
Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun 2015 ........................................ 58
BAB IV ANALISIS DATA ......................................................................... 59
A. Analisis Deskriptif ...................................................................... 59
1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
(Remas) ................................................................................. 59
2. Perilaku Sosial Remaja ......................................................... 65
B. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 71
C. Pembahasan ................................................................................. 75
1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
(Remas) di Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang
Kab. Semarang ...................................................................... 75
2. Perilaku Sosial Remaja ......................................................... 76
3. Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan
Remaja Masjid (Remas) dengan Perilaku Sosial
Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang
Kab. Semarang ...................................................................... 76
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 78
A. Kesimpulan ................................................................................. 78
B. Saran-saran .................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Butir Soal Angket Kegiatan Remaja Masjid ................................. 14
Tabel 1.2 Butir Soal Angket Perilaku Sosial Remaja ................................... 16
Tabel 3.1 Mata Pencaharian Penduduk Dsn.Lopait Ds.Lopait ..................... 45
Tabel 3.2 Keagamaan Penduduk Dsn.Lopait Ds.Lopait .............................. 46
Tabel 3.3 Struktur Organisasi Pemerintahan Dsn.Lopait Ds.Lopait ............. 48
Tabel 3.4 Kegiatan-kegiatan Remaja Masjid Al-Muttaqin ........................... 51
Tabel 3.5 Struktur Kepengurusan Takmir Masjid Al-Muttaqin.................... 52
Tabel 3.6 Struktur Organisasi Remaja Masjid Al-Muttaqin ......................... 53
Tabel 3.7 Daftar Anggota Remaja Masjid Al-Muttaqin .............................. 54
Tabel 3.8 Data Responden ............................................................................ 56
Tabel 3.9 Hasil Data Mentah Angket Keaktifan Mengikuti Kegiatan
Remaja Masjid ............................................................................... 57
Tabel 3.10 Hasil Data Mentah Angket Perilaku Sosial Remaja ................... 58
Tabel 4.1 Kriteria pada Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan
Remaja Masjid ............................................................................... 60
Tabel 4.2 Hasil Skor Angket dan Klasifikasi Keaktifan Mengikuti
Kegiatan Remaja Masjid ................................................................ 62
Tabel 4.3 Interval Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja
Masjid ............................................................................................. 63
Tabel 4.4 Persentase Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiata Remaja
Masjid ............................................................................................. 65
Tabel 4.5 Kriteria pada Perilaku Sosial Remaja ........................................... 66
Tabel 4.6 Hasil Skor Angket dan Klasifikasi Perilaku Sosial
Remaja............................................................................................ 68
Tabel 4.7 Interval Perilaku Sosial Remaja .................................................... 69
Tabel 4.8 Persentase Perilaku Sosial Remaja ............................................... 70
Tabel 4.9 Koefisien Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
dengan Perilaku Sosial Remaja ...................................................... 73
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak
yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung
jawab.Masa remaja ditandai dengan pengalaman-pengalaman baru yang
sebelumnya belum pernah terbayangkan dan dialami. Masyarakat yang
berkembang begitu pesat baik dalam perubahan materi maupun pergeseran
nilai-nilai kehidupan ternyata dampaknya bukan saja terhadap orang-orang tua
dan dewasa tetapi juga terhadap kaum remaja (Basri, 2004: 4-5).
Dilihat dari perkembangan mental, sikap remaja sering kali rentan
(lemah) dan mudah menyerah terkadang juga ada yang mempunyai keinginan
untuk mencoba atau mengambil resiko. Hal tersebut sering terjadi karena
emosi remaja belum stabil dan mudah terpengaruh dengan adanya informasi-
informasi baru yang seharusnya cermat dalam memilah informasi tersebut.
Banyak orang tua yang berkonsultasi kepada psikolog mengenai perubahan
tingkah laku anaknya yang telah beranjak dewasa dan berbagai masalah-
masalah yang menyelimuti remaja tersebut. Hal tersebut dipengaruhi oleh
masalah mental atau kejiwaan yang dapat dilihat dari sikap yang selalu merasa
tersisih, kehilangan kepercayaan diri, kehilangan masa depan, merasa selalu
sial dan cepat putus asa, gelisah, bimbang, bingung dan merasa melakukan
hal-hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Apabila segala masalah yang
dihadapi remaja itu tidak mendapatkan penyelesaian yang sehat dan wajar,
maka masalah-masalah tersebut akan menghantuinya hingga mereka dewasa
dan masalah-masalah tersebut akan menjadi bahaya yang mengancam
kebahagiaan hidupnya dan mengganggu kejiwaannya. Remaja di daerah
perkotaan tentu berbeda dengan remaja yang berada di kawasan pedesaan.
Lingkungan sangat berperan penting dalam membentuk sikap maupun
perilaku remaja itu sendiri. Di zaman yang semakin modern ini para remaja
berlomba-lomba dalam hal apa saja asalkan mereka tidak ketinggalan zaman
dengan remaja yang lain. Tak jarang jika banyak remaja yang kebablasan dan
membiarkan waktunya terlewatkan begitu saja, karena kurangnya perhatian
dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya.
Berdasarkan fenomena inilah dapat disimpulkan bahwa tugas
pendidikan formal sangatlah besar karena aktivitas lembaga pendidikan tidak
hanya dalam bidang pendidikan, tetapi lebih ditekankan kepada pembinaan
dan mempersiapkan generasi muda yang mampu membangun masa depan
yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tujuan nasional yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang berbudi luhur
memiliki pengetahuan dan keterampilan, menjadi pribadi yang mandiri dan
bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan proses pembinaan yang dilakukan secara terus
menerus kepada anak dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa,
berbudi luhur, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu
tidak cukup dengan pendidikan formal saja, tetapi juga dengan bimbingan
terarah di luar jam sekolah. Selain itu suatu kegiatan di lingkungan tempat
tinggal juga sangat mempengaruhi perilaku para remaja. Banyak remaja yang
memiliki berbagai bakat dan potensi, namun banyak di antaranyatidak
berkembang karena di lingkungan tempat tinggalnya tidak ada yang
mengarahkan dan membimbingnya, serta tidak ada kesempatan untuk
mengembangkan potensi- potensi tersebut.
Masa remaja adalah masa pencarian pedoman hidup, anak remaja
sudah mulai aktif dan menerima akan norma-norma susila (etis) juga norma
agama, estetika. Tetapi bentuk pengakuan tersebut masih terbatas pada kondisi
dirinya. Dalam kegiatan ke luar masih menggantungkan orang lain (Sholeh,
2005: 124).Anak remaja sebagai anggota masyarakat selalu mendapat
pengaruh dari keadaan masyarakat dan lingkungan baik langsung maupun
tidak langsung (Sudarsono, 2004: 131).
Kondisi lingkungan yang memberikan dampak positif, maka akan
membentuk kepribadian seseorang dengan karakter baik, dan kondisi
lingkungan yang memberikan dampak negatif akan membentuk kepribadian
seseorang dengan karakter kurang baik. Kondisi lingkungan pedesaan yang
cenderung religius, tidak lepas dari kegiatan- kegiatan yang bersifat agamis,
dan wadah yang diberikan kepada remaja dalam suatu wilayah adalah
organisasi remaja masjid (Remas).
Remaja masjid adalah perkumpulan remaja yang melakukan aktivitas
sosial dan ibadah di lingkungan masjid. Dengan adanya kegiatan Remas maka
para remaja akan berkumpul dalam suatu komunitas yang menjaga norma-
norma agama dan sosial. Sehingga perilaku remaja yang berkumpul dalam
suatu komunitas tersebut akan membentuk karakter yang baik dan perilaku
sosial di masyarakat.
Kegiatan Remas di antaranya pertemuan rutin, tahlilan, gema
ramadhan setiap tahun, dan latihan berwirausaha. Selain itu para remaja
dididik dan dibina dengan ilmu-ilmu agama yang berlandaskan Al-Qur‟an
dengan kegiatan-kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), para remaja
terlibat dalam kepanitiaan suatu acara tersebut dan berbagai kegiatan yang
dapat meningkatkan keterikatannya dengan masjid (penanaman norma
agama) serta perilaku sosial remaja di masyarakat.
Keberadaan Remas tentu saja memberikan dampak yang positif karena
mereka terjun langsung dan dapat membaur dengan masyarakat serta
berdampak positif terhadap perilaku sosial para remaja di masyarakat.
Keaktifan para remaja dalam mengikuti kegiatan-kegiatan Remas tentu
berbeda-beda. Ada yang hanya aktif ketika ada acara PHBI saja, ada yang
aktif hanya saat kumpul bermusyawarah, serta ada juga yang aktif dalam
segala hal berkaitan dengan kegiatan Remas tersebut. Dengan adanya kegiatan
Remas maka perilaku- perilaku sosial remaja pun ikut terpengaruh, seperti
sikap mereka akan semakin toleran, memberikan kesempatan kepada orang
lain untuk menyampaikan pendapatnya, menerima perbedaan pendapat,,
meningkatkan kepedulian terhadap orang lain, aktif di masyarakat, dan dapat
bekerja sama dengan baik.
Berdasarkan gambaran serta paparan dari latar belakang masalah di
atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul
“HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA
MASJID (REMAS) DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI
DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan remaja
masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun 2015?
2. Bagaimana perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015?
3. Apakah ada hubungan antara mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas)
dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan
remaja masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun 2015.
2. Untuk mengetahui perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara keaktifan mengikuti
kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun
Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun
2015.
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti
bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan
kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran (Arikunto,
2005: 55).
Hipotesis adalah suatu kesimpulan tetapi masih bersifat sementara
yang akan dibuktikan setelah ada bukti atau data yang membenarkannya.
Sehingga perlu diadakan pembuktian secara jelas kebenarannya yang dapat
teramati dan terukur empiris pada analisis data untuk mengetahui diterima
atau tidaknya hipotesis yang diajukan.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut :Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan
mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial
remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun 2015.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki kemanfaatan, baik bagi pihak
penulis maupun bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan secara akademik.
Secara lebih rinci penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
perkembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan
kehidupan sosial
b. Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu
bagi pihak-pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian
lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum
tercakup dalam penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Remaja Masjid
Remaja diharapkan menambah pengetahuannya baik ilmu agama
maupun sosial, menambah jiwa bermasyarakat yang lebih baik,
meningkatkan motivasi remaja dalam mengikuti kegiatan Remas, serta
menambah kecintaannya kepada masjid dan segala aktifitas dalam
masjid.
b. Masyarakat
Masyarakat diharapkan memberikan ruang seluas-luasnya untuk
remaja dalam berkarya, dan memberikan perhatian yang penuh agar
para remaja mendapat arahan yang benar dan dapat menggunakan
waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat.
F. Definisi Operasional
Untuk mengetahui secara jelas dan untuk menghindari kesalahan
pahaman pengertian terhadap judul skripsi yang penulis teliti, maka akan
penulis jelaskan beberapa istilah yamng terdapat pada judul, yaitu :
1. Hubungan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998: 179) hubungan
adalah korelasi timbal balik atau sebab akibat.Sedangkan pengertian
hubungan dalam sebuah penelitian kuantitatif adalah salah satu teknik
statistik yang digunakan untuk mencari korelasi antara dua variable atau
lebih (Arikunto, 1998: 55).
2. Keaktifan
Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat (bekerja,
berusaha), keaktifan adalah kegiatan atau kesibukan.Keaktifan berarti
usaha yang dilandasi ketekunan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
(Depdikbud, 1998: 19).Dalam hal ini keaktifan yang dimaksud adalah
keaktifan dalam mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) hubungannya
dengan perilaku sosial remaja.
3. Kegiatan remaja masjid (Remas)
Remaja masjid (Remas) adalah perkumpulan remajamasjid yang
melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan masjid dan
menggunakan masjid sebagai pusat aktivitas (Siswanto, 2005: 48).
Kegiatan remaja masjid (Remas) adalah suatu kegiatan yang
melibatkan para remaja yang tentunya berhubungan dengan masjid
maupun lingkungan sekitar masjid dalam rangka membentuk remaja yang
religius, dan berperilaku sosial yang baik di lingkungan keluarga maupun
di masyarakat.
Kegiatan Remas di antaranya pertemuan rutin, tahlilan, gema
ramadhan setiap tahun, latihan berwirausaha, dan ikut serta dalam
kepanitiaan peringatan hari-hari besar islam dan kegiatan di masyarakat.
4. Perilaku Sosial
Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang
merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti
bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi
tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari
orang lain (http://sekaragengpratiwi.wordpress.com) diakses pada tanggal
15 Mei 2015 pukul 10.42.
G. Metode Penelitian
Untuk mempermudah penelitian ini dalam pengumpulan dan
menganalisis data, maka penulis menggunakan metode dan pendekatan
sebagai berikut:
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan
rancangan penelitian studi korelasional karena penelitian ini meneliti
tentang hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu hubungan keaktifan
mengikuti kegiatan Remas sebagai variabel pertama dan perilaku sosial
remaja sebagai variabel kedua.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015. Waktu Penelitian
dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2015.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau
peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik
tertentu didalam suatu penelitian (Margono, 2005: 118).
Adapun yang menjadi populasi atau objek dalam penelitian ini
adalah seluruh remaja masjid di Dusun lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang yang keseluruhannya 110 orang.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.
Pengambilan sampel jika subyek kurang dari 100, maka lebih baik
diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tetapi, jika jumlah subyeknya lebih besar, maka dapat diambil antara
10-15% atau 20-25% (Arikunto, 2006: 134).
Jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 responden,
maka peneliti mengambil sampel 20% dari populasi tersebut, yaitu
sebanyak 22 responden. Sampel diambil dari populasi yang terdiri dari
beberapa rumpun (kelompok). Rumpun tersebut berdasarkan jumlah
RT yang ada dalam wilayah penelitian, yang terdiri dari 11 RT. Untuk
itu peneliti mengambil sampel disetiap kelompok (RT) dengan
cararandom (acak).Dari setiap kelompok terkumpul beberapa sampel
untuk diteliti.Dengan kata lain, peneliti menggunakan cluster random
sampling.Adapun cluster random samplingyaitu pengambilan sampel
secara acak dan berumpun. Anggota sampel dalam teknik ini adalah
rumpun-rumpun, kemudian dari setiap rumpun diambil hingga menjadi
rumpun kecil (Darmawan, 2014: 148).
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data di lapangan, penulis menerapkan metode
sebagai berikut:
a. Metode Angket
Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara
tertulis kepada seseorang (responden), dan cara menjawabnya juga
dengan tertulis (Arikunto, 2005: 101).
Metode angket ini penulis gunakan untuk mengumpulkan
informasi/data dari responden. Cara yang ditempuh ialah penulis
membagikan angket kepada remaja masjid yang berupa pertanyaan-
pertanyaan mengenai tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja
masjid dan perilaku sosial remaja berdasarkan indikator masing-
masing variabel.
b. Metode Observasi
Observasi disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan
perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indera.Jadi, observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan pengecap (Arikunto, 2006: 156).
Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap obyek penelitian, data yang penulis dapatkan adalah
gambaran umum mengenai obyek penelitian serta hal-hal yang
berhubungan dengan penelitian.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data
dengan menggunakan dokumen yang ada. Dengan metode ini dapat
diperoleh catatan atau arsip yang berhubungan dengan penelitian
(Rumidi, 2004: 131).
Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi dan
keadaan objek penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 149).
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket yang terdiri
dari dua yaitu angket tentang tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja
masjid (Remas) dan perilaku sosial remaja.
a. Variabel 1 : Tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan
remaja masjid (Remas) sebagai berikut :
1) Rapat bulanan
2) Tahlilan
3) Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
4) Gema ramadhan
5) Wirausaha
b. Variabel 2 : Perilaku sosial remaja dengan indikator sebagai berikut :
1) Dimensi aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan
a) Hadir dalam setiap kerja bakti
b) Menghadiri undangan
2) Dimensi kepedulian sosial
a) Kesediaan membantu orang lain yang mempunyai hajat
(keperluan)
b) Membantu orang yang kurang mampu
c) Bersedia memberikan sumbangan materi atau tenaga
d) Memberikan bantuan kepada orang yang sakit
3) Dimensi toleransi
a) Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk
menyampaikan pendapat
b) Menerima pendapat orang lain
4) Dimensi hormat menghormati sesama anggota masyarakat
a) Hubungan yang baik antar personal
b) Memberikan sapaan kepada orang lain
Instrument yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah menggunakan angket. Berikut adalah butir-butir soal yang penulis
ajukan dalam bentuk angket :
Tabel 1.1
Butir Soal Angket Kegiatan Remaja Masjid
No Indikator No Soal Butir-butir Soal
1 Pertemuan rutin 1 Apakah Saudara sering mengikuti
pertemuan rutin remaja masjid?
2 Apakah dalam mengikuti pertemuan rutin
Saudara mengikutinya sejak awal hingga
akhir acara?
3 Pada saat pertemuan rutin berlangsung,
apakah Saudara turut menyampaikan
pendapat?
2 Tahlilan 4 Apakah Saudara selalu mengikuti kegiatan
tahlilan remaja masjid?
5 Apakah Saudara mengikuti kegiatan
tahlilan dari awal sampai akhir?
6 Ketika mengikuti kegiatan tahlilan, apakah
Saudara selalu konsentrasi dalam kegiatan
tahlilan tersebut?
3 Kegiatan
Peringatan Hari
Besar Islam
(PBHI)
7 Apakah Saudara sering berpartisipasi
dalam kegiatan Peringatan Hari Besar
Islam di masyarakat?
8 Apakah Saudara turut menjadi panitia
dalam kegiatan Peringatan Hari Besar
Islam?
4 Gema ramadhan 9 Apakah Saudara mengikuti kegiatan
tarawih keliling bersama remaja masjid?
10 Apakah Saudara ikut berpartisipasi dalam
buka bersama remaja masjid?
11 Apakah Saudara ikut dalam program
tabungan ramadhan?
12 Apakah Saudara ikut andil dalam kegiatan
bingkisan lebaran?
5 Wirausaha 13 Apakah Saudara ikut serta dalam kegiatan
budidaya ikan nila/lele?
14 Apakah Saudara ikut mendistribusikan
hasil budidaya ikan nila/lele kepada
masyarakat?
15 Jika ada kendala/masalah dalam kegiatan
budidaya nila/lele, apakah Saudara ikut
menyelesaikan kendala/masalah tersebut?
Tabel 1.2
Butir Soal Angket Perilaku Sosial Remaja
No Indikator No Soal Butir-butir Soal
1. Dimensi aktif di
kegiatan sosial
kemasyarakatan
1 Apakah Saudara hadir dalam setiap
kegiatan kerja bakti?
2 Apabila hadir dalam kegiatan kerja bakti,
apakah Saudara juga ikut serta dalam
kegiatan kerja bakti tersebut?
3 Apakah Saudara mengikuti kegiatan kerja
bakti dari awal hingga akhir?
4 Apabila Saudara diundang dalam suatu
pertemuan, apakah Saudara memenuhi
undangan tersebut?
2 Dimensi
kepedulian sosial
5 Apakah Saudara sering membantu
tetangga yang mempunyai hajat?
6 Apabila ada pengemis/peminta-minta
datang ke rumah, apakah Saudara
memberikan bantuan kepada
pengemis/peminta-minta tersebut?
7 Apabila ada tetangga yang kurang mampu,
apakah Saudara ikut memberikan bantuan?
8 Apakah Saudara turut berpartisipasi
memberikan sumbangan materi/ tenaga
untuk kegiatan kemasyarakatan?
9 Apakah Saudara turut andil dalam
penggalangan dana untuk membantu orang
yang sakit?
10 Apakah Saudara ikut menjenguk apabila
ada orang yang sedang sakit?
3 Dimensi toleransi 11 Apabila dalam pertemuan, apakah Saudara
memberi kesempatan kepada orang lain
untuk berbicara menyampaikan
pendapatnya?
12 Ketika dalam pertemuan apabila ada orang
lain memberikan pendapatnya, apakah
Saudara dapat menerima pendapat orang
lain tersebut?
4 Dimensi hormat
menghormati
sesama anggota
masyarakat
13 Apakah Saudara menggunakan bahasa
krama ketika berbicara dengan orang tua?
14 Apakah Saudara mendahului menyapa/
tersenyum apabila bertemu dengan orang
lain?
15 Apabila Saudara berjalan di hadapan orang
yang lebih tua/ sekelompok orang, apakah
Saudara mengucapkan salam/kata permisi/
yang sejenisnya kepada mereka?
6. Analisis Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis
data dengan menggunakan teknik analisis data statistik. Adapun tahap
analisis serta rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Analisis Pendahuluan
Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui persentase skor
keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dan perilaku sosial
remaja. Untuk mengetahui prosentase skor masing-masing dari kedua
variabel tersebut adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = Persentase perolehan
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
b. Analisis Pengolahan Data
Adapun untuk mengetahui tentang hubungan yang signifikan dari
keaktifan mengikuti kegiatan reamaja masjid dengan perilaku sosial
remaja dilakukan dengan menggunakan rumus product moment, yaitu
sebagai berikut:
rxy=
( )( )
√{ ( )
}{
( )
}
Keterangan:
rxy : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y
X : Jumlah variabel X
Y : Jumlah variabel Y
∑X2: Kuadrat dari varibel X
∑Y2:Kuadrat dari variabel Y
N : Banyaknya sample penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y
∑ : Jumlah
H. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh penulisan penelitian yang sistematis dan konsisten,
penulisan penelitian ini dirangkai dalam lima bab, yang mana masing-masing
bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun penelitian ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan gambaran umum mengenai sistematika
penulisan secara menyeluruh. Dimulai dengan penjelasan mengenai latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, metode penelitian, analisis data, serta sistematika
penulisan skripsi.
BAB II Kajian Pustaka
Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan untuk mendukung
penelitian agar dapat gambaran yang jelas mengenai hubungan antara
keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja.
Adapun sumber teori-teori adalah berasal dari berbagai buku referensi,
internet, dan sumber lain yang dianggap representative sebagai pengayaan
teori penelitian.
BAB III Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi dan subyek
penelitian, meliputi: letak geografis, keadaan remaja masjid, struktur
organisasi, kegiatan remaja masjid. penyajian data meliputi: data responden,
jawaban angket keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dan jawaban
angket perilaku sosial remaja.
BAB IV Analisis Data
Bab ini menyajikan analisis data, terdiri dari analisis deskriptif,
pengujian hipotesis dan pembahasan hubungan keaktifan mengikuti kegiatan
remaja masjid dengan perilaku sosial remaja.
BAB V Penutup
Bab ini menguraikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan analisis
data dan pembahasan yang ada, saran-saran, daftar pustaka, riwayat hidup
penulis, dan lampiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Organisasi Remaja Masjid (Remas)
1. Pengertian Organisasi Remaja Masjid (Remas)
Setiap manusia memiliki naluri bertuhan. Tetapi naluri bertuhan
yang terdapat dalam diri seseorang, mungkin akan hilang jika tidak
dipupuk dan dipelihara. Apalagi jika memang sengaja untuk dihilangkan
atau dimatikan dengan jalan melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh
kebendaan sebagai sikap hidup yang sekuler atau anti agama. Terlebih
pada masa sekarang ini dimana dunia pada umumnya telah dilanda
dekaderisasi moral terutama pada generasi muda. Selain itu, remaja
sebagai pribadi muslim memiliki tanggung jawab dalam memperkuat
jiwanya dan mensucikan hatinya yaitu dengan cara menjalin hubungan
yang baik dengan orang-orang yang jujur, saling menasehati mengenai
kebenaran dan kesabaran dan secara berkala mengikuti perkumpulan/
diskusi materi keislaman (pendidikan dan perkembangan) untuk kemajuan
individu, keluarga maupun komunitas (Hasyimi, 2004: 65).
Anak remaja sebagai anggota masyarakat selalu mendapat
pengaruh dari keadaan masyarakat dan lingkungan baik langsung maupun
tidak langsung (Sudarsono, 2004: 131). Dalam pembentukan kepribadian
seseorang, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi
lingkungan. Kondisi lingkungan yang memberikan dampak positif, maka
akan membentuk kepribadian seseorang dengan karakter baik, dan kondisi
lingkungan yang memberikan dampak negatif akan membentuk
kepribadian seseorang dengan karakter yang kurang baik. Kondisi
lingkungan pedesaan yang cenderung religius, tidak lepas dari kegiatan-
kegiatan yang bersifat agamis, dan wadah yang diberikan kepada remaja
dalam suatu wilayah adalah organisasi remaja masjid (Remas).
Organisasi merupakan sarana dimana individu yang terhimpun
didalamnya saling menyatupadukan potensi untuk mencapai tujuan
seoptimal mungkin. Adapun remaja masjid adalah perkumpulan pemuda
masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkunganmasjid
dan masyarakat sekitarnya. Remaja masjid merupakan salah satu alternatif
pembinaan remaja yang baik. Melalui organisasi tersebut, mereka
memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan
kreativitas.
Para remaja yang ikut dalam kegiatan-kegiatan yang ada didalam
masjid maupun sekitarnya secara tidak langsung ikut berpartisipasi dalam
meramaikan masjid dan juga membantu dalam berbagai hal yang berkaitan
dengan masjid, maka perilaku sosial remaja tersebut juga akan terpengaruh
karena di dalamnya terdapat banyak kegiatan yang berhubungan dengan
orang lain sehingga jiwa sosial para remaja pun ikut tergugah dengan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan remaja masjid tersebut, dan orang-
orang yang berjuang di jalan Allah adalah kaum yang beruntung. Di antara
perjuangan di jalan Allah adalah aktivitas memakmurkan masjid. Allah
SWT berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 18:
Artinya: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah
hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk” (Departemen Agama RI,
2005: 189).
Dalam dunia pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dari
keberadaan sebuah masjid. Hal ini dikarenakan masjid menjadi sentral
tempat pensyiaran pendidikan agama Islam yang sudah berlaku mulai dari
zaman Nabi Muhammad SAW. Hingga saat ini, para umat muslim tetap
memanfaatkan masjid sebagai tempat beribadah sekaligus sebagai lembaga
pendidikan keagamaan seperti: membentuk TPQ, remaja masjid, ta‟mir
masjid dan juga disertai dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang
mendukung seperti yasin, tahlil, istighosah dan pengajian rutin.
Organisasi remaja masjid berada dibawah binaan takmir masjid.
Secara struktural kepengurusan, takmir masjid adalah penasehat organisasi
remaja masjid. Adapun takmir masjid adalah pengurus seluruh kegiatan
yang ada kaitannya dengan masjid, baik dalam membangun, merawat,
maupun memakmurkannya, termasuk usaha-usaha pembinaan remaja
muslim di sekitar masjid. Dibagi dalam struktur kepengurusan meliputi
ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi yang terdiri dari kegiatan,
keagamaan, humas, keamanan, dana usaha, kesenian, dan olah raga. Dari
keseluruhan itu saling bekerja sama antar pengurus yang merupakan satu
kesatuan yang saling berhubungan. Jadi organisasi remaja masjid adalah
wadah yang menampung para remaja muslim yang memiliki tujuan
tertentu dalam rangka mensyi‟arkan ajaran Islam. Peran remaja sangatlah
penting dalam rangka mengembangkan masjid sebagai pusat keagamaan
sekaligus sosial kemasyarakatan. Dalam konteks kemasjidan, generasi
muda menjadi tulang punggung dan harapan besar bagi kemakmuran
masjid pada masa kini dan mendatang.
Remaja masjid adalah organisasi dakwah Islam yang mengambil
spesialisasi dalam pembinaan remaja muslim melalui masjid. Organisasi
ini berpartisipasi secara aktif dalam mendakwahkan Islam secara luas,
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya yang dapat
diselenggarakan dengan baik oleh pengurus maupun anggotanya.
Meskipun diselenggarakan oleh remaja, remaja masjid tidak membatasi
hanya beraktivitas di bidang keremajaan saja, tetapi juga melaksanakan
aktivitas yang menyentuh masyarakat luas. Remaja masjid juga dapat
bekerja sama dengan ta‟mir masjid atau majelis ta‟lim ibu-ibu dalam
merealisasikan kegiatan kemasyarakatan tersebut (Siswanto, 2005: 71).
2. Tujuan, Visi, Misi Remaja Masjid (Remas)
Tujuan remaja masjid sangat penting karena memberi arah untuk
aktifitas yang dilakukan. Tujuan Remas tidak hanya berorientasi duniawi
saja, tetapi juga ukhrowi. Statement tujuan di nafasi dengan nilai-nilai
islami yaitu: “Terbinanya umat Islam yang beriman, berilmu, dan beramal
shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah untuk mencapai keridhoan-
Nya”.
Organisasi remaja masjid (Remas) bertujuan untuk mewujudkan
remaja yang mendukung dan mempelopori tegaknya nilai-nilai kebenaran,
dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Dengan wadah organisasi
remaja masjid (Remas) diharapkan remaja mampu menciptakan kegiatan-
kegiatan positif baik berupa kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial
kemasyarakatan untuk mewujudkan generasi muda yang berakhlak mulia,
berjiwa sosial yang tinggi. Melalui wadah tersebut pula diharapkan remaja
memiliki kesamaan cara pandang, visi dan misi, sehingga memiliki tujuan
yang sama dalam gerak langkahnya untuk membangun generasi muda
yang lebih baik.
Visi akan memberikan gambaran di masa depan. Visi diharapkan
dapat menjadi bagian cita-cita yang akan dicapai. Berdasarkan hasil
wawancara penulis dengan Arif Nuryanto selaku Ketua Remas Al-
Muttaqin dusun Lopait pada sabtu 20 Juni 2015, visi Remas adalah
“Menjadikan remaja masjid yang mandiri, berjiwa sosial tinggi, berakhlak
mulia, serta berguna bagi masyarakat”. Visi Remas perlu dinyatakan
dengan jelas, mudah dipahami dan realistis. Maka akan menjadi organisasi
remaja yang handal, kreatif, bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat.
Misi merupakan jalan yang harus ditempuh dalam mencapai tujuan
atau visi. Misi Remas adalah:
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan remaja
b. Membangun jiwa remaja yang mandiri dan berjiwa sosial tinggi
c. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sosial masyarakat
d. Mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai
Implementasi tujuan, visi, dan misi dinyatakan dalam bentuk
rencana atau program kerja yang disusun tiap tahun, dan ditindak lanjuti
dalam kegiatan yang diselenggarakan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan, visi, dan misi Remas harus
terencana, rapi, terarah, jelas, dan mudah dipahami sehingga tujuan, visi,
dan misi Remas dapat tercapai.
3. Fungsi Organisasi Remaja Masjid
Keberadaan remaja masjid sangat berpengaruh bagi kehidupan
umat islam di sekitar masjid tersebut karena remaja masjid berfungsi
sebagai:
a. Pelopor kegiatan religi
Remaja masjid berperan mengkoordinasi kegiatan rohani masyarakat
b. Memajukan kualitas iman masyarakat
mengadakan kegiatan rohani yang dapat meningkatkan kualitas iman
masyarakat sekitar
c. Sarana dakwah dan syiar islam kepada masyarakat
Mengajak masyarakat untuk selalu beriman dan bertakwa pada Allah
SWT (http://catatankecilrund.blogspot.com./2012/03/analisis-fungsi-
manajemen-organisasi.html diakses pada tanggal 22 Juni 2015 pukul
21.19.
4. Metode Dakwah Remaja Masjid
Metode dakwah remaja masjid adalah suatu cara yang dipakai
dalam menyampaikan ajaran materi dakwah islam. Metode sangat penting
perannya, karena suatu pesan yang baik apabila disampaikan melalui
metode yang tidak benar/kurang pas akan menimbulkan penolakan dari
penerima-penerima pesan. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl ayat
125:
Artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Departemen
Agama RI, 2005: 281).
Melalui ayat tersebut Allah memberikan penjelasan bahwa dakwah
dapat disampaikan melalui berbagai cara, diantaranya:
a. Bi Al-Hikmah
Kata hikmah sering kali diterjemahkan dalam pengertian bijaksana,
yaitu suatu pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah
mampu melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemauannya
sendiri, tidak merasa ada paksaan, konflik, maupun tertekan (Amin,
2009: 98).
Begitu juga dengan remaja yang ada di masyarakat, cara yang
digunakan dalam mengajak para remaja juga dengan cara yang baik
tanpa adanya unsur memaksa.
Siti Muriah dalam Amin (2009: 99) mengemukakan bahwa
hikmah mengajak manusia menuju jalan Allah tidak terbatas pada
perkataan lembut, memberi semangat, sabar, ramah, dan lapang dada,
tetapi juga tidak melakukan sesuatu melebihi ukurannya , dengan kata
lain menempatkan sesuatu pada tempatnya.
b. Mau’idzah Hasanah
Mau’idzah Hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya adalah
memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik yaitu
petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan bahasa yang baik, dapat
diterima, berkenan di hati, menyentuh perasaan, menghindari sikap
kasar, dan tidak mencari atau menyebut kesalahan orang lain, sehingga
pihak objek dakwah dengan rela hati atas kesadarannya dapat
mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subjek dakwah (Amin,
2009: 100).
c. Mujadalah
Siti Muriah dalam Amin (2009: 100) Mujadalah adalah berdiskusi
dengan cara yang baik dari cara-cara berdiskusi yang ada. Dakwah
dengan cara bertukar fikiran dan saling menyampaikan pendapat
dengan cara yang sebaik-baiknya tanpa memberikan tekanan-tekanan
yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah.
Menghormati semua anggota remaja masjid baik pengurus maupun
anggota. Menghargai pendapat orang lain baik yang
menyampaikannya adalah pengurus maupun anggota remaja masjid.
B. Perilaku Sosial Remaja
1. Pengertian perilaku sosial remaja
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap
rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2007: 859).Sedangkan sosial
berarti berkenaan dengan orang lain atau masyarakat (Depdiknas, 2007:
1085).
Perilaku sosial adalah aktivitas fisik atau psikis seseorang terhadap
orang lain sebagai pemenuhan kebutuhan diri atau orang lain sesuai
tuntutan sosial (Hurlock, 1999: 362). Jadi perilaku sosial dapat diartikan
sebagai perbuatan dan tingkah laku yang dimiliki seseorang dalam
berinteraksi dengan masyarakat yang sifatnya berulang-ulang terhadap
obyek sosial. Tingkah laku ini disebabkan banyak hal diantaranya ada
faktor internal dan eksternal. Internal dari dalam diri seseorang, dan
eksternal adalah pengaruh dari bagaimana kondisi lingkungan tempat ia
tinggal.
Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak
berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang
terjadi pada tubuh remaja, luar dan dalam itu membawa akibat yang tidak
sedikit terhadap perilaku, sikap, kesehatan, serta kepribadian remaja. Hal
inilah yang membawa pakar pendidikan dan psikologi condong kepada
menanamkan tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu
remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan
untuk memasuki masa dewasa (Daradjat, 1995: 8).
Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku sosial remaja adalah
perbuatan dan tingkah laku remaja dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan masyarakat. Maka dapat diartikan juga bahwa
manusia sebagai pelaku dari perilaku sosial yang tidak bisa hidup tanpa
orang lain. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta
kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
Perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar
orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi.
Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain.
Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan,
kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial seseorang
merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara
yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang
yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan
kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak
lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin
mencari untung sendiri (Makruf, 2012: 43). Sesungguhnya yang menjadi
dasar dari uraian di atas adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah
makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari orang lain.
2. Bentuk-bentuk perilaku sosial
Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak
tahan hidup sendiri dan ingin berhubungan dengan orang lain secara
positif. Sejak dilahirkan manusia membutuhkan pergaulan dengan orang
laindan perhatian dari seorang ibu untuk memenuhi kebutuhan
biologisnya, makanan, minuman, dan sebagainya (Gerungan, 1996: 24).
Pada dasarnya pribadi manusia tidak sanggup hidup sendiri tanpa
lingkungan psikis atau rohaninya, manusia membutuhkan perlindungan
dan dorongan dari orang lain atau lingkungan. Kehidupan manusia
memerlukan perilaku sosial yang melekat dalam dirinya. Adapun bentuk-
bentuk perilaku sosial dalam masyarakat atas beberapa dimensi, meliputi
dimensi aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan, dimensi kepedulian
sosial, dimensi toleransi, dimensi hormat menghormati sesama anggota
masyarakat, sebagaimana berikut:
a. Rasa kasih sayang terhadap sesama
Tujuan digariskannya interaksi antar manusia tiada lain supaya
hubungan antar manusia semakin terjalin dengan baik. Dengan begitu
rasa kasih sayang, kedekatan, dan keakraban akan semakin terpancar
(Salamulloh, 2008: 106). Meliputi bergaul dan berhubungan dengan
orang lain di lingkungan keluarga maupun masyarakat dengan saling
menyayangi, saling tolong menolong. Contohnya: Kesediaan
membantu orang lain yang mempunyai hajat (keperluan), memberikan
bantuan kepada orang yang sakit.
b. Menghormati dan menghargai orang lain
Menghormati dan menghargai orang lain dalam arti memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan menyampaikan
pendapatnya baik dalam forum formal maupun non formal, serta
bertingkah laku yang baik sehingga tidak mengganggu orang lain.
Contohnya: Hubungan yang baik antar personal, memberikan sapaan
kepada orang lain.
c. Menumbuhkan rasa aman terhadap sesama
Menjadikan orang lain yang berada didekat kita merasa tentram, tidak
terdapat ancaman dan kerugian terhadap orang lain, berusaha selalu
membuat keadaan menjadi damai dan nyaman (Salamulloh, 2008: 86).
d. Kerja sama
Merupakan bentuk perilaku sosial yang positif dari seseorang yang
didalamnya terdapat keinginan untuk saling membantu satu dengan
yang lain untuk melakukan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan
bersama.
e. Mau memberi dan menerima saran
Hidup bermasyarakat tidak selalu sesuai yang diinginkan, apa yang
menjadi kehendak belum tentu baik dan diterima oleh orang lain.
Saling mengingatkan dan menerima saran dari orang lain akan
menumbuhkan suasana yang lebih harmonis. Contohnya: Memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat, dan
menerima pendapat orang lain.
f. Memiliki rasa tolong-menolong
Sebagai makhluk, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan
pertolongan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.tolong
menolong untuk kebaikan dan takwa kepada Allah adalah perintah
yang dapat ditarik hukum wajib kepada setiap kaum muslimin dengan
cara yang sesuai dengan keadaan orang yang bersangkutan. (Djatnika,
1996: 247).Contohnya: membantu orang yang kurang mampu,
bersedia memberikan sumbangan materi atau tenaga untuk kegiatan
kemasyarakatan.
g. Aktif kegiatan kemasyarakatan
Agar remaja masjid dikenal oleh masyarakat, maka mesti aktif
melakukan berbagai kegiatan yang menyangkut kebutuhan masyarakat,
baik untuk kalangan remaja, maupun masyarakat pada umumnya. Citra
remaja akan positif manakala para remaja melakukan kegiatan-
kegiatan yang positif dan bermanfaat dalam masyarakat, bahkan
masyarakat pun tidak segan-segan akan membantu dan memberikan
dukungan atas kegiatan-kegiatan positif yang dilaksanakan oleh remaja
masjid (Ayub, 1996: 149).
Kegiatan kemasyarakatan dilakukan sebagai perekat kerukunan
dan kebersamaan di lingkungan, contohnya: Hadir dalam setiap kerja
bakti, menghadiri undangan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial
Perilaku ada dua jenis, yang pertama yaitu perilaku yang alami atau
refleksif dan yang kedua yaitu perilaku operan atau bentukan. Perilaku
yang alami yaitu perilaku yang terjadi sebagai reaksi secara spontan
terhadap rangsangan yang mengenai organisme yang bersangkutan.
Perilaku ini merupakan perilaku yang dibawa sejak manusia lahir.
Sedangkan perilaku operan atau bentukan yaitu perilaku yang dibentuk
melalui proses belajar, latihan, pembentukan dam pembiasaan. Perilaku
operan atau bentukan ini dapat berubah-ubah sesuai dengan bagaimana
latihan dan pembiasaan yang dilakukan. Setiap tindakan dan perbuatan ada
faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendorong manusia untuk
melakukan sesuatu. Ada dua jenis faktor yang mempengaruhi perilaku
sosial, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang bisa datang dari dalam diri
manusia itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor dari luar atau
pengaruh yang berasal dari luar diri manusia dan dapat dilihat dari
lingkungan seseorang itu hidup.
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang. Faktor-faktor tersebut dapat berupa insting, motif dari
dalam dirinya, sikap, serta nafsu. Faktor internal ini dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor sosio psikologis.
1) Faktor biologis
Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia.
Warisan biologis manusia akan menentukan perilakunya, dapat
diawali dari struktur DNA yang menyimpan seluruh memori
tentang warisan biologis yang diterima dari orang tuanya. Begitu
pula dengan struktur biologis manusia, genetika, sistem syaraf, dan
sistem hormonal sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia.
Faktor biologis yang mendorong perilaku manusia biasa
disebut motif biologis. Adapun yang terpenting dalam motif-motif
biologis ini adalah kebutuhan akan makan, minum, istirahat,
kebutuhan seksual, dan kebutuhan memelihara kelangsungan hidup
dari rasa sakit dan bahaya (Jalaludin, 1994: 35).
2) Faktor sosiopsikologis
Manusia sebagai makhluk sosial, maka memperoleh beberapa
karakteristik yang mempengaruhi perilaku sosialnya yang
kemudian diklasifikasikan dalam tiga komponen, yaitu komponen
afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif.
a) Komponen afektif, meliputi:
1. Motif sosiogenesis
Suatu keinginan mengenai rasa ingin tau, tentang
kompetensi, kebutuhan untuk mencari identitas diri, dan
kebutuhan untuk pemenuhan diri.
2. Sikap
Kecenderungan untuk bertindak, berekspresi, berpikir, dan
merasa dalam menghadapi obyek, ide, ataupun nilai. Sikap
bukanlah suatu perilaku, akan tetapi suatu kecenderungan
yang akan membentuk perilaku dengan cara-cara tertentu.
3. Emosi
Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai
oleh gejala-gejala kesadaran dan keperilakuan.
b) Komponen kognitif, seperti:
Rasa kepercayaan, yaitu keyakinan bahwa sesuatu itu benar dan
salah atas dasar bukti, sugesti, dan pengalaman.Kepercayaan
juga dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan, dan kepentingan.
c) Komponen konatif, seperti:
Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap dan
berlangsung secara otomatis dan tidak direncanakan.Setiap
orang memiliki kebiasaan yang berbeda dalam menanggapi
sesuatu.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
manusia yang dipengaruhi dan dapat dilihat dari lingkungan seseorang
itu tinggal. Lingkungan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting
di dalam masyarakat. Keluarga juga merupakan kelompok sosial
pertama dalam kehidupan manusia yang belajar yang menyatakan
diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan
kelompoknya. Di dalam keluarga manusia pertama-tama belajar
memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerja
sama, dan saling membantu. Dengan kata lain pertama-tama
belajar memegang peranan sebagai makhluk sosial yang memiliki
norma-norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam
pergaulannya dengan orang lain.
Keluarga sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan
remaja. Kasih sayang orang tua dan anggota keluarga yang lain
akan memberi dampak dalam kehidupan mereka. Demikian pula
cara mendidik dan contoh tauladan dalam keluarga khususnya
orang tua akan sangat memberi kesan yang luar biasa. Dalam
keluarga yang bahagia dan sejahtera serta memiliki tauladan
keislaman yang baik dari orang tua, remaja akan tumbuh dengan
rasa aman, berakhlak mulia, sopan santun, dan taat melaksanakan
ajaran agamanya. Sedangkan dalam keluarga yang kurang
harmonis, keteladanan orang tua tidak ada, dan kering dari
kehidupan yang islami, maka anak remaja akan semakin mudah
untuk tumbuh menyimpang (Siswanto, 2005: 44).
Pengalaman interaksi sosial di dalam keluarga, turut
menentukan pula cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain.
Apabila interaksi sosialnya di dalam keluarga lidak lancar, maka
besar kemungkinannya bahwa interaksi sosialnya dengan
masyarakat juga berlangsung dengan tidak lancar. Jadi selain
keluarga itu berperan sebagai tempat manusia berkembang dan
sebagai manusia sosial, terdapat pula peranan-peranan tertentu di
dalam keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan individu
sebagai makhluk sosial (Ahmadi, 1999: 255-256).
2) Lingkungan institusional
Lingkungan institusi ini ikut mempengaruhi pekembangan
perilaku sosial yang dapat berupa institusi formal seperti sekolah
maupun non formal seperti suatu perkumpulan atau organisasi.Jadi
tidak hanya pendidikan formal saja yang mempengaruhi perilaku
sosial seseorang, tetapi pendidikan non formal juga ikut
mempengaruhi dalam perkembangan perilaku sosial seseorang.
3) Lingkungan masyarakat
Setelah menginjak usia sekolah, sebagian waktu dihabiskan
di sekolah dan di masyarakat. pergaulan di masyarakat kurang
menekankan pada kesisiplinan. Kehidupan dalam bermasyarakat
dibatasi dengan berbagai norma-norma aturan yang didukung oleh
warga. Oleh sebab itu setiap warga berusaha untuk menyesuaikan
sikap dan perilaku sesuai dengan norma-norma yang ada.
Lingkungan masyarakat bukanlah merupakan lingkungan
yang mengandung unsur bertanggung jawab, melainkan hanya
merupakan unsur yang mempengaruhi, akan tetapi norma dan tata
nilai yang ada lebih mengikat sifatnya. Terkadang di lingkungan
masyarakat juga memiliki pengaruh besar dalam perkembangan
perilaku sosial baik yang bersifat positif maupun yang bersifat
negatif (Barnadib, 1987: 117).
C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas)
dengan Perilaku Sosial Remaja
Masa remaja adalah masa pembinaan dan persiapan terakhir sebelum
memasuki masa dewasa yang penuh tanggung jawab, para remaja selalu ingin
dianggap berguna dalam lingkungannya.Oleh karena itu, harus senantiasa
dibina dan diarahkan dalam mengembangkan bakat dan minatnya dalam
berbagai bidang. Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah pembinaan
sikap dan mental remaja agar agar mampu menjadi pribadi yang seimbang
antara jasmani dan rohani sesuai dengan tujuan pendidikan islam (Bahri, 2004:
74).
Masa remaja adalah masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan
emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan
daya pikir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai
perasaan yang tidak menentu, cemas, dan bimbang, dimana berkecambuk
harapan dan tantangan, kesenangan, dan kesengsaraan semuanya harus dilalui
dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang
(Daradjat, 1995: 13)
Dengan demikian para remaja membutuhkan suatu tempat atau
komunitas dimana disana bisa mengekspresikan perasaan yang dirasakannya
tentunya berkumpul dengan para remaja muslim yang saling berbagi
pengalaman dan memberikan masukan serta nasehat agar selalu berada di
jalan yang benar, tidak terjerumus pada pergaulan yang salah.
Remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak
memberikan kesempatan untuk berpikir logis dan mengkritik pendapat-
pendapat yang tidak masuk akal, disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan
orang tua yang juga menganut agama yang sama, maka kebimbangan pada
masa remaja tentu agak kurang. (Daradjat, 1995: 37)
Dengan adanya organisasi remaja masjid, para remaja akan lebih peka
terhadap perilaku-perilaku sosial, karena didalam kegiatan remaja masjid itu
terdapat berbagai macam kegiatan yang bernafaskan islami dan sosial
sehingga perilaku sosial remaja akan tergerak kearah yang lebih baik yaitu
hubungannya yang lebih dekat dengan masyarakat dan sekitarnya. Adapun
berbagai macam kegiatan yang bernuansa sosial dalam kegiatan remaja masjid
salah satu diantaranya adalah program dana sosial, dimana ketika ada orang
yang sakit baik itu anak-anak, remaja, maupun orang tua, para remaja
berkumpul dan mengumpulkan uang seikhlasnya untuk diberikan kepada
orang yang sakit dengan datang bersama-sama kerumah atau tempat dimana
orang yang sakit sedang dirawat, berdoa bersama-sama untuk kesembuhan
orang yang sakit tersebut. Dengan begitu juga mengingatkan akan
berharganya nikmat kesehatan yang Allah berikan kepada kita, sehingga yang
masih diberikan kesehatan, selalu menjaganya sebaik-baiknya. Dengan
demikian jiwa sosial remaja akan semakin tergugah karena ikut serta dalam
kegiatan dana usaha yang merupakan salah satu kegiatan dari remaja masjid
dan masih banyak kegiatan lainnya.
Disamping itu organisasi remaja masjid juga melatih para remaja
untuk tampil percaya diri didepan orang lain, menumbuhkan kreatifitas antar
anggota, diberikan kesempatan mengungkapkan pendapatnya sehingga
melatih orang lain juga dalam hal menghargai pendapat dan menumbuhkan
sikap toleran apabila terjadinya perbedaan pendapat.
Maka dari itu, dengan aktif mengikuti kegiatan remaja masjid, perilaku
sosial akan terpengaruh kearah yang lebih baik. Dimana kegiatannya
berhubungan langsung dengan masyarakat dan sekitarnya khususnya yang
berhubungan dengan masjid. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi untuk
membantu orang lain dan menjadikan diri agar bermanfaat untuk orang lain.
Jadi akan nampak hubungan yang logis antara keaktifan mengikuti kegiatan
Remas dengan perilaku sosial remaja, tidak hanya berkenaan dengan
kehidupan dunia saja, akan tetapi juga berkenaan dengan kehidupan akhirat
kelak.
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pada bagian ini penulis akan memaparkan gambaran umum tentang
keadaan geografi dan monografi masyarakat Dusun Lopait Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, untuk mengetahui secara global
lokasi penelitian dan juga sebagai data pendukung dalam pembuatan laporan
penelitian lebih lanjut skripsi ini. Berdasarkan penelitian yang telah penulis
lakukan, maka secara umum Dusun Lopait dapat digambarkan sebagai berikut.
1. Keadaan Geografis Dusun Lopait Desa Lopait
Dusun Lopait merupakan sebuah Dusun yang terletak di Desa
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Kantor kelurahan Desa
Lopait berada di Dusun Gudang yang jaraknya ± 1 km dari Dusun Lopait.
Adapun jarak dengan Kecamatan ± 3 km, dan jarak dengan Kabupaten ±
30 km (Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa
Lopait).
a. Batas wilayah Dusun Lopait
Dusun Lopait berbatasan dengan Dusun lainnya yaitu:
- Sebelah utara : Dusun Delik Tuntang
- Sebelah timur : Dusun Celengan
- Sebelah selatan : Dusun Gudang
- Sebelah barat : Dusun Calombo
b. Luas wilayah
Luas wilayah Dusun Lopait ± 50 Ha yang terdiri atas:
- Pemukiman : 16 %
- Perkebunan : 60 %
- Persawahan : 20%
- Pemakaman : 4%
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa
Lopait).
2. Monografi Dusun Lopait Desa Lopait
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Dusun Lopait ± 1847 jiwa, yang terdiri atas
916 laki-laki dan 931 perempuan terbagi dalam 600 Kepala Keluarga.
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa
Lopait).
b. Mata Pencaharian
Berdasarkan data Dusun Lopait Desa Lopait diperoleh
perincian mata pencaharian penduduk sebagai berikut:
lxi
Tabel 3.1
Mata Pencaharian Penduduk
Dusun Lopait Desa Lopait
NO PEKERJAAN JUMLAH PENDUDUK
1 Petani 32 Orang
2 Buruh tani 46 Orang
3 Pedagang 45 Orang
4 PNS 11 Orang
5 Wiraswasta 296 Orang
6 Pegawai swasta 368 Orang
7 Buruh industri 8 Orang
8 Penjahit 3 Orang
9 Dosen 2 Orang
10 Buruh bangunan 50 Orang
11 Guru swasta 18 Orang
12 Pensiunan 13 Orang
13 Polisi 5 Orang
14 Dokter 1 Orang
15 TNI 4 Orang
16 Lain-Lain 5 Orang
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait).
lxii
c. Kondisi Agama
Mayoritas penduduk Dusun Lopait Desa Lopait menganut
agama Islam. Berdasarkan data yang diperoleh tentang kondisi
keagamaan Dusun Lopait adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Keagamaan Penduduk Dusun Lopait Desa Lopait
NO KELOMPOK AGAMA
JUMLAH
PENDUDUK
1 Islam 1734
2 Kristen 87
3 Katolik 25
4 Hindu 1
5 Budha -
6 Lain-lain -
Jumlah 1847
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa
Lopait).
d. Sarana dan Lembaga Pendidikan
1) Sarana Ibadah
Di Dusun Lopait terdapat sarana-sarana ibadah antara lain:
1 masjid dan 8 mushola.
lxiii
2) Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Dusun Lopait antara lain 2
TK, 2 PAUD, dan 1 MI.
3) Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan satu-satunya yang ada di Dusun Lopait
adalah Klinik yang berada di Dusun Lopait bertempat di
lingkungan RT 9 (Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan
Dusun Lopait Desa Lopait).
3. Struktur Organisasi Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Dusun Lopait di pimpin oleh seorang Kepala Dusun yang dipilih
oleh masyarakat dan dalam bekerjanya dibantu oleh perangkatnya dengan
struktur organisasi sebagai berikut:
lxiv
TABEL 3.3
Struktur Organisasi Pemerintahan Dusun Lopait
Desa Lopait Kecamatan Tuntang
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait).
Kesejahteraan Masyarakat
SUPRIYADI
Kepala Dusun
SURIPTO
Ketua RW
RIYADI
Ketua RT 01
HARIYAWAN
Ketua RT 02
SARWO
Ketua RT 03
ANWAR KHOLIL
Ketua RT 04
SARATA
Ketua RT 05
SUWARTONO
Ketua RT 06
MUHSINUN
Ketua RT 07
SUKAMTO
RIYADI
Ketua RT 08
AMIN NURYANTO
RIYADI
Ketua RT 09
IRNAWADI
RIYADI
Ketua RT 10
SISWANTO
RIYADI
Ketua RT 11
YOSEP ARIYANTO
RIYADI
MASYARAKAT
lxv
B. Gambaran Umum Remaja Masjid Al-Muttaqin
1. Pengertian Takmir Masjid dan Remaja Masjid
Takmir masjid adalah organisasi yang mengurus seluruh kegiatan
yang ada kaitannya dengan masjid, baik dalam membangun, merawat
maupun memakmurkannya, termasuk usaha-usaha pembinaan remaja
muslim di sekitar masjid. Pengurus takmir masjid berupaya untuk
membentuk remaja masjid sebagai wadah aktivitas bagi remaja muslim.
Takmir masjid melalui bidang pembinaan remaja masjid, memberi
kesempatan dan arahan kepada remaja masjid untuk tumbuh dan
berkembang, serta mampu beraktivitas sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Remaja masjid merupakan anak organisasi takmir masjid karena
itu, dalam aktivitasnya perlu menyelaraskan dengan aktivitas takmir
masjid sehingga terjadi sinergi yang saling menguatkan. Meskipun
demikian, remaja masjid adalah organisasi otonom yang relatif independen
dalam membina anggotanya.Remaja masjid dapat menyusun program,
menentukan bagan dan struktur organisasi serta memilih pengurusnya
sendiri.Para aktivisnya memiliki kesempatan untuk berkreasi,
mengembangkan potensi dan kemampuannya serta beraktivitas secara
mandiri.
2. Pengertian Kegiatan Remaja Masjid
Kegiatan remaja masjid adalah suatu kegiatan remaja yang
dilaksanakan dalam wadah organisasi remaja masjid dibawah arahan
lxvi
takmir masjid, meliputi kegiatan menampung serta menyalurkan minat
bakat, kegemaran, sosial, pendidikan, ketrampilan, kepemimpinan,
mengembangkan ajaran agama Islam, meningkatkan dan mengembangkan
kreatifitas, kerukunan, serta kekompakan remaja di suatu wilayah tertentu.
Remaja masjid Al-Muttaqin adalah organisasi remaja masjid Al-
Muttaqin yang berkedudukan di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang yang melakukan aktivitas keagamaan dan
sosial di lingkungan masjid dan sekitarnya guna menjadi estafet
makmurnya masjid sehingga fungsi dinamika masjid Al-Muttaqin dapat di
pertahankan kelangengannya.
Pembagian tugas dan wewenang dalam remaja masjid Al-Muttaqin
termasuk dalam golongan organisasi yang menggunakan konsep Islam
dengan menerapkan asas musyawarah,mufakat dan gotong-royong dalam
segenap aktivitasnya. Melalui kegiatan-kegiatan yang positif dalam
organisasi tersebut, diharapkan remaja dapat memiliki akhlak mulia yang
terimplementasi melalui akhlak secara vertikal (hubungan dengan Allah)
dan juga akhlak secara horisontal (dalam hubungan sosial masyarakat).
3. Kegiatan-kegiatan Remaja Masjid
Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi
remaja masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang:
lxvii
Tabel 3.4
Kegiatan-kegiatan Remaja Masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait Kec.
Tuntang
No Nama Kegiatan Pelaksanaan
1 Pertemuan Rutin Bulanan
Setiap hari sabtu pada minggu
pertama
2 Tahlilan 1 bulan sekali
3
Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam
(Isra‟ Mi‟raj, Maulid Nabi)
Kondisional
4 Akhirusanah TPQ Dua tahun sekali
5 Gema Ramadhan : Tarawih Keliling
Seminggu 2x di bulan
Ramadhan
6 Buka Puasa Bersama Kondisioal
7 Tabungan Ramadhan Kondisional
8 Pembagian Bingkisan Lebaran Kondisional
9 Wirausaha Budidaya Ikan Nila dan Lele Setiap hari
10 Kerja Bakti Kondisional
11 Menjenguk Orang Sakit Kondisional
4. Struktur Organisasi Takmir Masjid dan Remaja Masjid
Berikut adalah struktur kepengurusan takmir masjid dan remaja
masjid Al Muttaqin Dusun LopaitDesa Lopait Kecamatan Tuntang :
lxviii
Tabel 3.5
Struktur Kepengurusan Takmir Masjid
“AL-MUTTAQIN”
Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
(Sumber: Data takmir masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang).
Tabel 3.6
Struktur Organisasi Remaja Masjid
“AL-MUTTAQIN”
PELINDUNG
Kepala Desa
Budiyono
PENASEHAT
1. H. Saparoh, S.Ag
2. H. Ali Haidar, S.Ag
3. KH. Rifa‟i Al-Hafidz
4. Nur Hidayatullah
KETUA
1. H. Mashuri
2. Fathurrohman
SEKRETARIS
Ernawadi
BENDAHARA
Ahmari
SEKSI-SEKSI
PERIBADATAN
1. M. Soleh
2. Murtaqi
PENDIDIKAN
1. Rofin Nawawi
2. Nyamin
PEMBANGUNAN
1. Riyadi
2. Basiroh
HUMAS
1. Badawi
2. Hariyawan
PERLEGKAPAN
1. Siswanto
2. Agus Istiyadi
REMAS
1. Irfani
2. Arif Nur
lxix
Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
(Sumber: Data remaja masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang).
5. Daftar Anggota Remaja Masjid Al-Muttaqin
Tabel 3.7
Daftar Anggota Remaja Masjid
“AL-MUTTAQIN”
Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
PENASEHAT
Takmir Masjid
KETUA
Arif Nuryanto
SEKSI-SEKSI
Sie. Kegiatan
1. M. Arifin
2. Dyah Ayu
3. Lintang
4. Aprilia Sindi
Sie. Keagamaan
1. Eko Nugroho
2. Fakhrul H
3. Tri Oktaviani
4. Totok
Sie. Humas
1. Sulistiawan
2. Yunita Ananda
3. Winarno
4. Siti Fauziyah
Sie Keamanan
1. M. Ifran
2. Miftahuddin
3. Ragil
4. Dwi S
SEKRETARIS
1. Dyah Novita Sari
2. Titik Kutniawati
BENDAHARA
1. Rini Riftiyani
2. Tri Utami
Dana Usaha
1. Agus Istiyadi
2. Dewi Ratna
3. Dewi Solehah
4. Hanifah
Kesenian
1. Lasmi
2. Anik Rahayu
3. Yoga Adi S
4. Rizky Ilham
Olah Raga
1. Muhsinun
2. Dwi Jatmiko
3. Ferishandy
4. Zumrotun
lxx
No Nama Jenis Kelamin Alamat
1 Aditya Arga P Laki-Laki
RT 01
2 Putra Agung Laki-Laki
3 Ragil Setyawan Laki-Laki
4 Lintang Perempuan
5 Endarti Perempuan
6 Adi Lukito Laki-Laki
7 Ahmad Sanny Laki-Laki
8 Tri Laki-Laki
RT 02
9 Edi Laki-Laki
10 Miftahuddin Laki-Laki
11 Hafizh Ana N Perempuan
12 Ambar Sari Perempuan
13 Dewi Fitriyani Perempuan
14 Anita A Perempuan
15 Oki Saputra Laki-Laki
16 Dwi Harjanto Laki-Laki
17 Tia Indriyani Perempuan
18 M. Amin Wahyudi Laki-Laki
19 Ziaul Haq Perempuan
RT 03
20 Agus Istiyadi Laki-Laki
21 Rosalina Perempuan
22 Dwi Aji Saputra Laki-Laki
23 Aprilia Sindi Perempuan
24 Bella Perempuan
25 Ririn Dwi Perempuan
26 Irmawati Perempuan
27 Nuryanto Laki-Laki
28 Edi Istanto Laki-Laki
29 Khalif Yusrifal Laki-Laki
RT 04
30 Khoiri azizi Laki-Laki
31 Anita Dian Carolina Perempuan
32 Yunita Ananda Perempuan
33 Safrina Ila Perempuan
34 Neni Maftuhah Perempuan
35 Dwi Hantoro Laki-Laki
36 Fajar Diki Candra Laki-Laki
RT 05
37 Luki Andriyanto Laki-Laki
38 Zainal Arifin Laki-Laki
39 Linda W Perempuan
40 Indriyani Perempuan
41 Sofi Handayani Perempuan
42 Vina Yulia N Perempuan
43 Fahmi Fahri Laki-Laki
44 Arif Nuryanto Laki-Laki RT 06
45 Budi Wahyono Laki-Laki
lxxi
46 Dewi Ratnasari Perempuan
47 Dwi Puji Perempuan
48 Risky Ahmad M Laki-Laki
49 M. Ifran Laki-Laki
50 Ulva Hanifah Perempuan
51 Eko Nugroho Laki-Laki
52 Fahrul Hidayat Laki-Laki
RT 07
53 Tarina Rizkiyana Perempuan
54 Tri Utami Perempuan
55 Supriyanto Laki-Laki
56 Tri Nurul A Perempuan
57 Taufik Laki-Laki
58 Iskandar Laki-Laki
59 Fahmi Oki Laki-Laki
60 Tri Oktaviani Perempuan
61 Arum Setia Perempuan
62 Siti Fauziyah Perempuan
RT 08
63 Tina Octaviani Perempuan
64 Arum Sekar Perempuan
65 Dewi Mega Perempuan
66 Ulin Nuha Laki-Laki
67 Winarno Laki-Laki
68 Rokim Laki-Laki
69 Heru H Laki-Laki
70 Totok Sujatmiko Laki-Laki
RT 09
71 Mahmud Arifin Laki-Laki
72 Ferishandy Bagaskara Laki-Laki
73 Robby Setyawan Laki-Laki
74 Yuni Widayanti Perempuan
75 Dewi Purnamasari Perempuan
76 Anisa F Perempuan
77 Wawan Laki-Laki
78 Siti Zumrotun Perempuan
79 Roikhatul Hanifah Perempuan
80 Triyantomo Laki-Laki
81 Sulistiawan Laki-Laki
82 Dyah Novita Sari Perempuan
RT 10
83 Lasmi Perempuan
84 Dyah Ayu Puspaningtyas Perempuan
85 Titik Kurniyawati Perempuan
86 Ivaq Mursalina Perempuan
87 Khoirul Izza Perempuan
88 Novia Listiyana Perempuan
89 Dewi Sholelah Perempuan
90 Muhsinun Laki-Laki
91 Yoga Adi Saputra Laki-Laki
lxxii
92 Rini Riftiyani Perempuan
93 Vicky Agung Pratama Laki-Laki
94 Rizky Ilham Maulana Laki-Laki
95 Lukman Adi Nugroho Laki-Laki
96 Sarmadi Laki-Laki
97 Andri Prasetyo Laki-Laki
98 Eka Septia Sari Perempuan
99 Putri W. S Perempuan
RT 11
100 Nurantika Perempuan
101 Ragil Dima Perempuan
102 Arnindia Perempuan
103 Dava A Laki-Laki
104 M. Rizky Safitri Laki-Laki
105 Rama Laki-Laki
106 Alim Budhi Laki-Laki
107 Wahyu Laki-Laki
108 Isnan Rifqi R Laki-Laki
109 Kevin Laki-Laki
110 Safitra Nur W Perempuan
(Sumber: Data remaja masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang)
6. Data Responden
Tabel 3.8
Data Responden
NO NAMA JENIS
KELAMIN
NO
RESPONDEN
1 Arif Nuryanto Laki-Laki 1
2 Muhammad Amin Wahyudi Laki-Laki 2
3 Agus Istiyadi Laki-Laki 3
4 Winarno Laki-Laki 4
5 Yoga Adi Saputro Laki-Laki 5
6 Muhsinun Laki-Laki 6
7 Mustaqim Laki-Laki 7
8 Sulistiawan Laki-Laki 8
9 Mahmud Arifin Laki-Laki 9
10 Fahrul Hidayat Laki-Laki 10
11 Dyah Novita Sari Perempuan 11
12 Lasmi Perempuan 12
13 Ziaul Haq Perempuan 13
lxxiii
14 Dyah Ayu Puspaningtyas Perempuan 14
15 Tri Utami Perempuan 15
16 Titik Kurniyawati Perempuan 16
17 Hafidz Ana Nafiah Perempuan 17
18 Fauziyah Perempuan 18
19 Dewi RatnasarI Perempuan 19
20 Yuni Widayanti Perempuan 20
21 Tina Octavia Perempuan 21
22 Anita Dian Carollina Perempuan 22
C. Penyajian Data Hasil Penelitian
1. Hasil Data Mentah Angket Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja
Masjid Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun 2015
Tabel 3.9
Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas)
Variabel X
No No.
Resp
Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 A A A A A A A A A A A A A A A
2 2 A A A A A A A A B A A A A A B
3 3 A A A A A A A A A A A A A A A
4 4 A A A A A A A A A A A A A A A
5 5 A A B A A B B B B A A B A B B
6 6 A A A A A A B C B A A B A B B
7 7 A A A A A B A B C A A A A A A
8 8 A A B A A A A A A A A A A A A
9 9 A A A A A B A B B A A A B C B
10 10 A A B A A B B B B B B A B B B
11 11 A A B A A B A B A A A B A B B
12 12 A A A A A A A A B A A A B B B
13 13 A A B A A A A A A A A A A A A
14 14 B A B B A B A B B B B B B B B
15 15 A A B A A B A B B A A A A A A
16 16 A A B A A B B B A A A A B B B
17 17 A A B B A A B C C C A B B C B
18 18 A A B A A B B A A A A B B C C
19 19 A A B B B A A A C B B A B B B
20 20 B B C B B B B C B C B B C C B
lxxiv
21 21 A A B A A B A B B A A B A A B
22 22 A A B A A B A A B A A A A B C
2. Hasil Data Mentah Angket Perilaku Sosial Remaja Dusun Lopait
Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015
Tabel 3.10
Perilaku Sosial Remaja
Variabel Y
No No.
Resp
Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 1 A A A A A A A A A A A A B A A
2 2 A A A A A A A A A A A B B A A
3 3 A A A A A A B A A A A B B A A
4 4 A A A A A A A A A A A A B A A
5 5 A B A A A B B B B A B B B A B
6 6 B B A A A A B A A A A A B A A
7 7 A A A A B B B A B A A B B B B
8 8 A A A B A B B A B A A B B B A
9 9 B A A B B B B B B B A B B B B
10 10 B B A B B B B B B B A A B B B
11 11 A A B A A A B B A B A B A A A
12 12 B A A A B A B A A A A B B A A
13 13 A A A A A A B A A A A B B A A
14 14 B A B B B A B B B B A B B B A
15 15 B B B A A A B A A B A B A A A
16 16 B A B A B A B B A A A B B B A
17 17 B B B B B A B B B B A B B A A
18 18 B A B B B A B B A B A B B B B
19 19 B B B B B B B B B B B B B B B
20 20 B A A B B A A B B B A B B B A
21 21 B A B B A B B B B B A B B A A
22 22 B A A B A A B B A A A B B A A
BAB IV
ANALISIS DATA
lxxv
Setelah data terkumpul, maka yang penulis tempuh selanjutnya adalah
menganalisis data.Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok
permasalahan yang dirumuskan.
Analisis data terdiri dari 3 bagian yaitu: Analisis masing-masing variabel,
pengujian hipotesis dan pembahasan. Analisis tiap variabel di sini yaitu tingkat
keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja di
Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Analisis
masing-masing variabel dapat dilakukan dengan teknik statistik deskriptif.
Sedangkan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product
moment. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembahasan terhadap hasil uji
hipotesis yang telah dilakukan.
A. Analisis Deskriptif
Setelah melakukan penggalian data, maka selanjutnya akan dilakukan
analisis data dari tiap variabel. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut:
1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas)
Data tentang tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid
diperoleh dari angket yang diberikan kepada responden yang terdiri dari
lima belas pertanyaan, masing-masing pertanyaan tersedia tiga pilihan
jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut:
a. Responden yang menjawab A memiliki bobot nilai 3
b. Responden yang menjawab B memiliki bobot nilai 2
c. Responden yang menjawab C memiliki bobot nilai 1
lxxvi
Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai
yang diperoleh dari hasil angket untuk para responden, nilai yang
diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria pada
tingkat keaktifan responden mengikuti kegiatan remaja masjid di Dusun
Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dapat
dilihat tabel berikut:
TABEL 4.1
Kriteria Pada Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) di Dusun
Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
No Frekuensi Jawaban Skor
Jumlah A B C A B C
1 15 0 0 45 0 0 45
2 13 2 0 39 4 0 43
3 15 0 0 45 0 0 45
4 15 0 0 45 0 0 45
5 7 8 0 21 16 0 37
6 9 5 1 27 10 1 38
7 12 2 1 36 4 1 41
8 14 1 0 42 2 0 44
9 9 5 1 27 10 1 38
10 5 10 0 15 20 0 35
11 9 6 0 27 12 0 39
12 11 4 0 33 8 0 41
13 14 1 0 42 2 0 44
14 5 10 0 15 20 0 35
15 11 4 0 33 8 0 41
16 8 7 0 24 14 0 38
17 5 6 4 15 12 4 31
18 8 5 2 24 10 2 36
19 6 8 1 18 16 1 35
20 0 10 5 0 20 5 25
21 9 6 0 27 12 0 39
22 10 5 0 30 10 0 40
Untuk mencari lebar interval atau untuk mengkategorikan
tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid, maka penulis bagi
menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah dengan menggunakan
rumus:
lxxvii
Keterangan:
: Interval kelas
R : Range
K : Jumlah kelas
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R H─L+1
Keterangan:
R : Total Range
H : Highest Score (Nilai Tertinggi)
L : Lower Score (Nilai Terendah)
1 : Bilangan Konstan
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka diketahui nilai
tertinggi (H) 45 dan nilai terendah (L) 25 oleh karena itu dapat
dicari nilai rangenya dengan menggunakan rumus:
R H─L+1
45─25+1
21
Setelah diperoleh nilai R, selanjutnya dicari interval (i) dengan
rumus:
lxxviii
7
Dari data yang dihasilkan dapat ditetapkan atau dikategorikan
sebagai beikut:
39-45 : Kategori nilai keaktifan tinggi (A)
32-38 : Kategori nilai keaktifan sedang (B)
25-31 : Kategori nilai keaktifan rendah (C)
Tabel 4.2
Hasil Skor Angket dan Klasifikasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
(Remas)
No Skor
Total Skor Kategori A B C
1 45 0 0 45 A
2 39 4 0 43 A
3 45 0 0 45 A
4 45 0 0 45 A
5 21 16 0 37 B
6 27 10 1 38 B
7 36 4 1 41 A
8 42 2 0 44 A
9 27 10 1 38 B
10 15 20 0 35 B
11 27 12 0 39 A
12 33 8 0 41 A
13 42 2 0 44 A
14 15 20 0 35 B
15 33 8 0 41 A
16 24 14 0 38 B
17 15 12 4 31 C
18 24 10 2 36 B
19 18 16 1 35 B
20 0 20 5 25 C
21 27 12 0 39 A
22 30 10 0 40 A
lxxix
Dari data di atas kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk
mengetahui tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Interval Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
No Interval Jumlah Responden Kategori
1 39-45 12 A (Tinggi)
2 32-38 8 B (Sedang)
3 25-31 2 C (Rendah)
Jumlah
Demikian dapat diketahui bahwa:
a. Untuk tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid yang
mendapat klasifikasi tinggi dengan interval 39-45 sebanyak 12 orang.
b. Untuk tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid yang
mendapat klasifikasi sedang dengan interval 32-38 sebanyak 8 orang
c. Untuk tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid yang
mendapat klasifikasi rendah dengan interval 25-31sebanyak 2 orang.
Kemudian untuk mengetahui persentase dari frekuensi skor tingkat
keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid, penulis mencarinya dengan
menggunakan rumus prosentase. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
lxxx
P = Persentase perolehan
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
a. Kategori A (tinggi)
b. Kategori B (sedang)
c. Kategori C (rendah)
Tabel 4.4
Persentase Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
Kategori Interval Frekuensi Prosentase
lxxxi
Tinggi 39-45 12 54,55 %
Sedang 32-38 8 36,36 %
Rendah 25-31 2 9,09 %
Jumlah 22 100 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
a. Remaja yang mendapat nilai A pada tingkat keaktifan mengikuti
kegiatan remaja masjid ada 12 orang dengan persentase 54,55 %
b. Remaja yang mendapat nilai B pada tingkat keaktifan mengikuti
kegiatan remaja masjid ada 8 orang dengan persentase 36,36 %
c. Remaja yang mendapat nilai C pada tingkat keaktifan mengikuti
kegiatan remaja masjid ada 2 orang dengan persentase 9,09 %
2. Perilaku Sosial Remaja
Data tentang perilaku sosial remaja diperoleh dari angket yang
diberikan kepada responden yang terdiri dari lima belas pertanyaan,
masing-masing pertanyaan tersedia tiga pilihan jawaban, dengan bobot
nilai sebagai berikut:
a. Responden yang menjawab A memiliki bobot nilai 3
b. Responden yang menjawab B memiliki bobot nilai 2
c. Responden yang menjawab C memiliki bobot nilai 1
Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah
nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para responden, nilai yang
diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria pada
perilaku sosial remaja, dapat dilihat tabel berikut:
lxxxii
TABEL 4.5
Kriteria Pada Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang
No Frekuensi Jawaban Skor
Jumlah A B C A B C
1 14 1 0 42 2 0 44
2 13 2 0 39 4 0 43
3 12 3 0 36 6 0 42
4 14 1 0 42 2 0 44
5 6 9 0 18 18 0 36
6 11 4 0 33 8 0 41
7 7 8 0 21 16 0 37
8 8 7 0 24 14 0 38
9 3 12 0 9 24 0 33
10 3 12 0 9 24 0 33
11 10 5 0 30 10 0 40
12 10 5 0 30 10 0 40
13 12 3 0 36 6 0 42
14 4 11 0 12 22 0 34
15 9 6 0 27 12 0 39
16 7 8 0 21 16 0 37
17 4 11 0 12 22 0 34
18 4 11 0 12 22 0 34
19 0 15 0 0 30 0 30
20 6 9 0 18 18 0 36
21 5 10 0 15 20 0 35
22 9 6 0 27 12 0 39
Untuk mencari lebar interval atau untuk mengkategorikan
perilaku sosial remaja, maka penulis bagi menjadi kategori tinggi,
sedang dan rendah dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
: Interval kelas
R : Range
K : Jumlah kelas
lxxxiii
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R H─L+1
Keterangan:
R : Total Range
H : Highest Score (Nilai Tertinggi)
L : Lower Score (Nilai Terendah)
1 : Bilangan Konstan
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka diketahui nilai
tertinggi (H) 44 dan nilai terendah (L) 30 oleh karena itu dapat
dicari nilai rangenya dengan menggunakan rumus:
R H─L+1
44─30+1
15
Setelah diperoleh nilai R, selanjutnya dicari interval (i) dengan
rumus:
5
Dari data yang dihasilkan dapat ditetapkan atau dikategorikan
sebagai beikut:
40-44 : Kategori nilai perilaku sosial tinggi (A)
lxxxiv
35-39 : Kategori nilai perilaku sosial sedang (B)
30-34 : Kategori nilai perilaku sosial rendah (C)
Tabel 4.6
Hasil Skor Angket dan Klasifikasi Perilaku Sosial Remaja
No Skor
Total Skor Kategori A B C
1 42 2 0 44 A
2 39 4 0 43 A
3 36 6 0 42 A
4 42 2 0 44 A
5 18 18 0 36 B
6 33 8 0 41 A
7 21 16 0 37 B
8 24 14 0 38 B
9 9 24 0 33 C
10 9 24 0 33 C
11 30 10 0 40 A
12 30 10 0 40 A
13 36 6 0 42 A
14 12 22 0 34 C
15 27 12 0 39 B
16 21 16 0 37 B
17 12 22 0 34 C
18 12 22 0 34 C
19 0 30 0 30 C
20 18 18 0 36 B
21 15 20 0 35 B
22 27 12 0 39 B
Dari data di atas kemudian dimasukkan ke dalam table untuk
mengetahui perilaku sosial remaja sebagai berikut:
Tabel 4.7
Interval Perilaku Sosial Remaja
No Interval Jumlah Responden Kategori
1 40-44 8 A (Tinggi)
2 35-39 8 B (Sedang)
lxxxv
3 30-34 6 C (Rendah)
Jumlah
Demikian dapat diketahui bahwa:
a. Untuk perilaku sosial remaja yang mendapat klasifikasi tinggi dengan
interval 40-44 sebanyak 8 orang.
b. Untuk perilaku sosial remaja yang mendapat klasifikasi sedang dengan
interval 35-39 sebanyak 8 orang
c. Untuk perilaku sosial remaja yang mendapat klasifikasi rendah dengan
interval 30-34 sebanyak 6 orang.
Kemudian untuk mengetahui persentase dari frekuensi skor
perilaku sosial remaja, penulis mencarinya dengan menggunakan rumus
prosentase. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
P = Persentase perolehan
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
a. Kategori A (tinggi)
lxxxvi
d. Kategori B (sedang)
e. Kategori C (rendah)
Tabel 4.8
Persentase Perilaku Sosial Remaja
Kategori Interval Frekuensi Prosentase
Tinggi 40-44 8 36,36 %
Sedang 35-39 8 36,36 %
Rendah 30-34 6 27,28 %
Jumlah 22 100 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
lxxxvii
a. Remaja yang mendapat nilai A pada perilaku sosial remaja ada 8
orang dengan persentase 36,36 %
b. Remaja yang mendapat nilai B pada perilaku sosial remaja ada 8
orang dengan persentase 36,36 %
c. Remaja yang mendapat nilai C pada perilaku sosial remaja ada 6
orang dengan persentase 27,28 %
B. Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini peneliti melakukan analisis data untuk membuktikan
diterima atau tidaknya hipotesis yang peneliti ajukan sebelumnya yaitu:
hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid
dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarangn Tahun 2015.
Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara
variabel yaitu keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (variabel X) dan
perilaku sosial remaja (variabel Y) dengan menggunakan rumus product
moment.Hasil perhitungan menghasilkan nilai r.
Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan
dengan rtabel.Nilai r tabel untuk sampel 22 dengan taraf signifikansi 1% yaitu
0,537.Jika rhitung> rtabel maka terdapat pengaruh positif antara variabel x dan y.
Jika rhitung < rtabel maka terdapat pengaruh negatif antara variabel x dan y.
Sedangkan perhitungan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
lxxxviii
rxy=
( )( )
√{ ( )
}{
( )
}
Keterangan:
rxy : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y
X : Jumlah variabel X
Y : Jumlah variabel Y
∑X2
: Kuadrat dari varibel X
∑Y2
: Kuadrat dari variabel Y
N : Banyaknya sample penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y
∑ : Jumlah
Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara keaktifan mengikuti
kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait
Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015
2. Mencari X, Y, X2, Y
2 dengan cara mengalikannya.
3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus product
moment angka kasar.
lxxxix
Tabel 4.9
Koefisien Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid dengan Perilaku Sosial
Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
Tahun 2015
No Responden X Y X2 Y
2 XY
1 45 44 2025 1936 1980
2 43 43 1849 1849 1849
3 45 42 2025 1764 1890
4 45 44 2025 1936 1980
5 37 36 1369 1296 1332
6 38 41 1444 1681 1558
7 41 37 1681 1369 1517
8 44 38 1936 1444 1672
9 38 33 1444 1089 1254
10 35 33 1225 1089 1155
11 39 40 1521 1600 1560
12 41 40 1681 1600 1640
13 44 42 1936 1764 1848
14 35 34 1225 1156 1190
15 41 39 1681 1521 1599
16 38 37 1444 1369 1406
17 31 34 961 1156 1054
18 36 34 1296 1156 1224
19 35 30 1225 900 1050
20 25 36 625 1296 900
21 39 35 1521 1225 1365
22 40 39 1600 1521 1560
Jumlah 855 831 33739 31717 32583
xc
Dari tabel di atas diketahui:
∑X : 855
∑Y: 831
∑X2: 33739
∑Y2: 31717
∑XY: 32583
N: 22
Data-data yang telah diketahui tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam rumus product moment:
rxy=
( )( )
√{ ( )
}{
( )
}
rxy=
( )( )
√{ ( )
}{
( )
}
rxy=
√{
}{
}
rxy=
√* +* +
rxy=
√* +* +
rxy=
√
xci
rxy=
rxy 0,702
C. Pembahasan
Di sini penulis akan memaparkan pembahasan masalah-masalah yang
ditanyakan pada bab sebelumnya yaitu:
1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid di Dusun Lopait Desa
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015
Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui
bahwa kategori variabel keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid
dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2015 berturt-turut adalah sebagai
berikut: kategori rendah 9,09% terletak pada interval 25-31 dengan
jumlah responden 2 orang, sedang 36,36% terletak pada interval 32-38
dengan jumlah responden 8 orang, dan tinggi 54,55% terletak pada
interval 39-45 dengan jumlah responden 12 orang.
Dari uraian diatas tentang persentasi masing-masing kategori,
terlihat bahwa mayoritas responden berada pada kategori tinggi yakni 12
responden (54,55%) terletak pada interval 39-45. Dengan demikian dapat
ditarik sebuah kesimpulan bahwa keaktifan mengikuti kegiatan remaja
masjid berada pada kategori tinggi.
xcii
2. Perilaku Sosial Remaja
Berdasarkan analisis deskriptif diatas, dapat diketahui bahwa
kategori variabel Perilaku Sosial Remaja adalah sebagai berikut: kategori
rendah 27,28% terletak pada interval 30-34 dengan jumlah responden 6
orang, sedang 36,36% terletak pada interval 35-39 dengan jumlah
responden 8 orang dan tinggi 36,36% terletak pada interval 40-44 dengan
jumlah responden 8 orang.
3. Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid dengan
Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun 2015
Telah ditentukan sebelumnya bahwa nialai (rxy
) hasil perhitungan
selanjutnya akan dikonsultasikan dengan rtabel.
Jika rhitung
>rtabel,
berarti
hasil perhitungan antara variabel X dan Y ada hubungan yang signifikan
antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid dengan Perilaku
Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun 2015. Dengan demikian hipotesis yang
diajukan peneliti diterima.
Jika rhitung
< rtabel
berarti hasil perhitungan antara variabel X dan Y
berarti tidak signifikan antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja
Masjid dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015.Dengan demikian
xciii
hipotesis yang peneliti ajukan ditolak.
Dengan demikian, karena nilai rxy
0,702 > rtabel
0,537 pada
taraf signifikansi 1%, maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa Ho
(hipotesis kerja) diterima.Dengan demikian ada hubungan yang signifikan
antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial
remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun 2015.
xciv
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan yang juga
merupakan jawaban dari tiga pertanyaan yang diajukan dalam penelitian
ini.ketiga kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa variabel
keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid Al-Muttaqin berturut-turut
adalah sebagai berikut : tinggi (54,55%) terletak pada interval 39-45
dengan jumlah responden sebanyak 12 orang, sedang (36,36%) terletak
pada interval 32-38 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang, rendah
(9,09%) terletak pada interval 25-31 dengan jumlah responden sebanyak 2
orang. Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori,
terlihat bahwa mayoritas responden berada dalam kategori tinggi yaitu
54,55%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan
mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) di Dusun Lopait Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 berada dalam
kategori tinggi.
xcv
2. Mengenai kategori perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 berturut-turut
adalah sebagai berikut: tinggi (36,36%) terletak pada interval 40-44
dengan jumlah responden sebanyak 8 orang, sedang (36,36%) terletak
pada interval 35-39 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang, rendah
(27,28%) terletak pada interval 30-34 dengan jumlah responden sebanyak
6 orang. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden
berada dalam kategori tinggi dan sedang yaitu 36,36% atau sama-sama
sebanyak 8 responden. Ini berarti bahwa perilaku sosial remaja di Dusun
Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015
dapat disimpulkan berada dalam kategori seimbang antara tinggi dan
sedang.
3. Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja
masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2015. Dengan
demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang signifikan antara
keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku
sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun 2015” dapat diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai
rxyhitung>rxytabel pada taraf signifikansi 1% yaitu nilai rxy
0,702>
rtabel
0,537.
xcvi
B. Saran-saran
Sehubungan dengan adanya pembahasan masalah dalam skripsi ini,
maka peneliti memandang perlu untuk menyampaikan saran-saran antara lain:
1. Saran untuk remaja
a. Untuk menguatkan karakter akhlak mulia pada remaja, terutama dalam
organisasi remas, hendaknya diadakan kajian yang sifatnya rutin. Baik
seminggu sekali ataupun dua minggu sekali. Dengan mendatangkan
pemateri dari luar daerah, agar tidak terkesan kaku. Selain membentuk
akhlak yang baik, juga sebagai perekat sosial antara individu satu
dengan yang lain. sehingga terjalin kesolidan dalam kepengurusan
organisasi menjalankan kegiatan-kegiatannya.
b. Untuk terus menjaga keistiqamahan dalam mengikuti kegiatan remaja
masjid dan kegiatan-kegiatan di masyarakat.
2. Saran untuk masyarakat
a. Untuk memberikan ruang dan fasilitas kepada remaja masjid dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki remaja baik melalui kesenian,
kepemimpinan maupun kemandirian.
b. Untuk turut memberikan dukungan kepada generasi muda dalam
menjalankan kegiatan syiar Islam sebagai bentuk kepedulian terhadap
kelestarian generasi turun menurun.
c. Untuk terus memberikan masukan dan saran yang membangun guna
mencapai visi misi remaja masjid sesuai yang diharapkan.
xcvii
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. MunawarSholeh. 2005. PsikologiPerkembangan. Jakarta: PT
RinekaCipta
Ahmadi, Abu. 1999. PsikologiSosial. Jakarta: PT RinekaCipta
Ali, Hasyimi. 2004. Muslim Ideal. Yogyakarta: MitraPustaka
Amin, SamsulMunir. 2009. IlmuDakwah. Jakarta: Amzah
Arikunto, Suharsimi. 1998. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktis. Jakarta:
RinekaCipta
2005. ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta
2006. ProsedurPenelitian. Jakarta: PT RinekaCipta
Ayub.Moh. E. 1996. Manajemen Masjid. Jakarta: GemaInsani Press
Barnadib, Imam. 1987. Pendidikan Perbandingan: Buku Dua Persekolahan dan
Perkembangan Masyarakat. Yogyakarta: Andi Offset
Basri, Hasan. 2004. RemajaBerkualitas. Yogyakarta: PustakaPelajar
Daradjat, Zakiyah. 1995. RemajaHarapandanTantangan. Jakarta: Ruhama
Darmawan, Deni. 2014. MetodePenelitianKuantitatif. Bandung: PT
RemajaRosdakarya
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’anulKarimdanterjemahannya. Jakarta:
Sygma
DepartemenPendidikan Nasional.2007.KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta:
BalaiPustaka
xcviii
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004.Pola Komunikasi Orang
Tua&AnakDalamKeluarga. Jakarta: PT RinekaCipta.
Djatnika, Rachmat. 1996. SistemEtikaIslami (AkhlakMulia). Jakarta:
PustakaPanjimas
Gerungan. 1996. PsikologiSosial. Bandung: PT Eresco
Hurlock, Elizabeth. 1999. PsikologiPerkembangan. Jakarta: Erlangga
Jalaludin. 1994. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Makruf, Kholid. 2012.
HubunganKeaktifanMengikutiPengajianDenganPerilakuSosial
(StudiPadaJama’ah Masjid An-Nida’
DesaKlumpitKecamatanKaranggedeKabupatenBoyolali Tahun
2012).Skripsitidakditerbitkan. Salatiga: JurusanTarbiyah STAIN Salatiga
Margono. 2005. MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta: RinekaCipta
Rumidi.2004. MetodologiPenelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Salamulloh, Alaika. 2008. AkhlakHubungan Horizontal. Yogyakarta:
PustakaInsanMadani.
Siswanto.2005. PanduanPraktisOrganisasiRemaja Masjid. Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar
Sudarsono. 2004. KenakalanRemaja. Jakarta: RinekaCipta
http://catatankecilrund.blogspot.com./2012/03/analisis-fungsi-manajemen-
organisasi.html
http://sekaragengpratiwi.wordpress.com
xcix
Lampiran-Lampiran
c
ci
cii
INSTRUMEN PENELITIAN
ANGKET PENILAIAN MENGENAI HUBUNGANKEAKTIFAN
MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID (REMAS) DENGAN
PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT
KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
IdentitasResponden
Nama : ....................................................................
JenisKelamin : ....................................................................
PetunjukMengerjakan
Sebelummenjawabterlebihdahuluisiidentitasanda.
Pilihlahsalahsatujawaban di bawahinidengantandasilang (X) padahuruf a, b,
atau c.
Pilihlahjawabandenganjujurdansesuaidenganapa yang andalakukan.
Kerahasiaan data andadijaminpeneliti.
A. AngketKeaktifanMengikutiKegiatanRemaja Masjid
1. Apakah Saudara sering mengikuti pertemuan rutin remaja masjid?
a. Sering mengikuti
b. Kadang-kadang mengikuti
c. Tidak pernah mengikuti
2. ApakahdalammengikutipertemuanrutinSaudaramengikutinyasejakawalhin
ggaakhiracara?
a. Selalumengikutidariawalhinggaakhir
b. Kadang-kadang
ciii
c. Tidakpernah
3. Padasaatpertemuanrutinberlangsung,
apakahSaudaraturutmenyampaikanpendapat?
a. selalumenyampaikanpendapat
b. Kadang-kadangmenyampaikanpendapat
c. Tidakpernahmenyampaikanpendapat
4. Apakah Saudara selalu mengikuti kegiatan tahlilan remaja masjid?
a. Selalu mengikuti
b. Kadang-kadang mengikuti
c. Tidak pernah mengikuti
5. ApakahSaudaramengikutikegiatantahlilandariawalsampaiakhir?
a. Selalumengikutidariawalhinggaakhir
b. Kadang-kadang
c. Tidakpernah
6. Ketika mengikuti kegiatan tahlilan, apakah Saudara selalu konsentrasi
dalam kegiatan tahlilan tersebut?
a. Selalu konsentrasi
b. Kadang-kadang konsentrasi
c. Tidak pernah konsentrasi
7. Apakah Saudara sering berpartisipasi dalam kegiatan Peringatan Hari
Besar Islam di masyarakat?
a. Sering berpartisipasi
b. Kadang-kadang berpartisipasi
c. Tidak pernah berpartisipasi
8. Apakah Saudara turut menjadi panitia dalam kegiatan Peringatan Hari
Besar Islam?
a. Selalu menjadi panitia
b. Kadang-kadang menjadi panitia
c. Tidak pernahmenjadi panitia
9. ApakahSaudaramengikutikegiatantarawihkelilingbersamaremaja masjid?
civ
a. Selalumegikuti
b. Kadang-kadangmegikuti
c. Tidakpernahmengikuti
10. ApakahSaudaraikutberpartisipasidalambukabersamaremaja masjid?
a. Selaluberpartisipasi
b. Kadang-kadangberpartisipasi
c. Tidakpernahberpartisipasi
11. Apakah Saudara ikut dalam program tabungan ramadhan?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
12. Apakah Saudara ikut andil dalam kegiatan bingkisan lebaran?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
13. ApakahSaudaraikutsertadalamkegiatanbudidayaikannila/lele?
a. Selaluikutserta
b. Kadang-kadangikutserta
c. Tidakpernahikutserta
14. ApakahSaudaraikutmendistribusikanhasilbudidayaikannila/lelekepadamas
yarakat?
a. Selaluikutmendistribusikan
b. Kadang-kadangikutmendistribusikan
c. Tidakpernahikutmendistribusikan
15. Jikaadakendala/masalahdalamkegiatanbudidayanila/lele,
apakahSaudaraikutmenyelesaikankendala/masalahtersebut?
a. Selaluikutmenyelesaikan
b. Kadang-kadangikutmenyelesaikan
c. Tidakpernahikutmenyelesaikan
cv
B. AngketPerilakuSosialRemaja
1. Apakah Saudara hadir dalam setiap kegiatan kerja bakti?
a. Selalu hadir
b. Kadang-kadang hadir
c. Tidak pernah hadir
2. Apabilahadirdalamkegiatankerjabakti,
apakahSaudarajugaikutsertadalamkegiatankerjabaktitersebut?
a. Selaluikutserta
b. Kadang-kadangikutserta
c. Tidakpernahikutserta
3. ApakahSaudaramengikutikegiatankerjabaktidariawalhinggaakhir?
a. Selalumengikutidariawalhinggaakhir
b. Kadang-kadang
c. Tidakpernah
4. Apabila Saudara diundang dalam suatu pertemuan, apakah Saudara
memenuhi undangan tersebut?
a. Selalu memenuhi undangan
b. Kadang-kadang memenuhi undangan
c. Tidak pernah memenuhi undangan
5. ApakahSaudaraseringmembantutetangga yang mempunyaihajat?
a. Seringmembantu
b. Kadang-kadangmembantu
c. Tidakpernahmembantu
6. Apabila ada pengemis/peminta-minta datang ke rumah, apakah Saudara
memberikan bantuan kepada pengemis/peminta-minta tersebut?
a. Selalu memberi
b. Kadang-kadang memberi
c. Tidak pernah memberi
7. Apabila ada tetangga yang kurang mampu, apakah Saudara ikut
memberikan bantuan?
cvi
a. Selalu ikut memberikan bantuan
b. Kadang-kadang ikut memberikan bantuan
c. Tidak pernah ikut memberikan bantuan
8. Apakah Saudara turut berpartisipasi memberikan sumbangan materi/
tenaga untuk kegiatan kemasyarakatan?
a. Selalu berpartisipasi
b. Kadang-kadang berpatisipasi
c. Tidak pernah berpatisipasi
9. Apakah Saudara turut andil dalam penggalangan dana untuk membantu
orang yang sakit?
a. Selalu turut andil dalam penggalangan dana
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
10. Apabila ada tetangga yang sakit, apakah Saudara menjenguk?
a. Selalu ikut menjenguk
b. Kadang-kadang ikut menjenguk
c. Tidak pernah ikut menjenguk
11. Apabiladalampertemuan, apakahSaudaramemberikesempatankepada orang
lainuntukberbicaramenyampaikanpendapatnya?
a. Selalumemberikesempatan
b. Kadang-kadangmemberikesempatan
c. Tidakpernahmemberikesempatan
12. Ketika dalam pertemuan apabila ada orang lain memberikan pendapatnya,
apakah Saudara dapat menerima pendapat orang lain tersebut?
a. Selalu menerima
b. Kadang-kadang menerima
c. Tidak dapat menerima
13. Apakah Saudara menggunakan bahasa krama ketika berbicara dengan
orang tua?
a. Selalu
cvii
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
14. Apakah Saudara mendahului menyapa/ tersenyum apabila bertemu dengan
orang lain?
a. Selalu mendahului menyapa/tersenyum
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
15. ApabilaSaudaraberjalan di hadapan orang yang lebihtua/ sekelompok
orang, apakah Saudaramengucapkansalam/kata permisi/ yang
sejenisnyakepadamereka?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidakpernah
cviii
cix
cx
cxi
cxii
cxiii
cxiv
cxv
cxvi
cxvii
Foto Kegiatan
Pertemuan Rutin Remaja Masjid
Tahlilan
Bingkisan Lebaran
cxviii
Tabungan Ramadhan
Tarawih Keliling
cxix
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
cxx
Budidaya Ikan Nila/Lele
cxxi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Rini Riftiyani
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 5 Mei 1994
Alamat : Lopait RT 10 RW 01 Kec.Tuntang Kab.Semarang
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan:
RA Miftahul Huda Lopait Lulus Tahun 1999
MI Miftahul Huda Lopait Lulus Tahun 2005
SMP Negeri 2 Tuntang Lulus Tahun 2008
SMK Diponegoro Salatiga Lulus Tahun 2011
IAIN Salatiga Lulus Tahun 2015
top related