hubungan jarak tempat tinggal dari lokasi …elib.stikesmuhgombong.ac.id/197/1/fellayati nim....
Post on 03-Mar-2019
243 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN JARAK TEMPAT TINGGAL DARI LOKASI INDUSTRI KAPUR
TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA REDISARI
KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Derajat Sarjana Keperawatan
Diajukan Oleh
Fellayati
A11200784
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2016
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Kebumen, April 2016
Fellayati
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa
Skripsi Yang Berjudul:
HUBUNGAN JARAK TEMPAT TINGGAL DARI LOKASI INDUSTRI KAPUR
TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA REDISARI
KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Fellayati
A11200784
Telah disetujui dan dinyatakan
telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Isma Yuniar, M.Kep) (Sarwono, S.KM)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep)
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
HUBUNGAN JARAK TEMPAT TINGGAL DARI LOKASI INDUSTRI KAPUR
TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA REDISARI
KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
Disusun Oleh:
Fellayati
A11200784
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 2 April 2016
Susunan Dewan Penguji:
1. H. M. Basirun Al Ummah, S. Pd, M. Kes (Penguji I) ....................................
2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ....................................
3. Sarwono, S.KM (Penguji III) ....................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep)
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul
“Hubungan jarak tempat tinggal dari lokasi industri kapur terhadap kejadian ISPA
pada balita di Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen”.
Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
3. Sarwono, S.KM, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kebumen, April 2016
Penulis
vi
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, April 2016
HUBUNGAN JARAK TEMPAT TINGGAL DARI LOKASI INDUSTRI KAPUR
TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA REDISARI
KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
xii + 39 pages + 2 figures + 6 tables + 6 appendices
Fellayati1)
Isma Yuniar2)
Sarwono3)
ABSTRAK
Latar Belakang : Industri pengolahan kapur memberikan dampak negatif
terhadap kesehatan masyarakat salah satunya ISPA. Industri kapur menghasilkan
asap yang jika terhirup balita akan merasakan sesak di pernapasan. Adapun data
yang di peroleh dari Puskesmas Rowokele selama tahun 2015 sudah menangani
2882 balita terkena ISPA. Desa Redisari merupakan salah satu daerah industri
pengolahan kapur.
Tujuan : Mengetahui hubungan jarak tempat tinggal dari lokasi industri kapur
terhadap kejadian ISPA pada balita di Desa Redisari Kecamatan Rowokele
Kabupaten Kebumen.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik korelasional dengan
pendekatan cross sectional.Sampel berjumlah 66 yang diambil secara purposive
sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan korelatif
menggunakan uji chi square.
Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebagian besar balita berumur
3-5 tahun (59.1%), dan ibu berumur 20-35 tahun (66.7%). Jarak tempat tinggal
balita dari lokasi industri kapur kategori dekat (50%) dan jarak tempat tinggal
balita dari lokasi industri kapur kategori jauh (50%). Balita yang mengalami ISPA
kategori ringan (48.5%), berat (27.3%), dan sedang (24.2%). Ada hubungan jarak
tempat tinggal dari lokasi industri kapur terhadap kejadian ISPA pada balita di
Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen dengan p=0,000
(<0,05).
Kata Kunci : jarak tempat tinggal, industri kapur, ispa, balita
vii
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Minithesis, April 2016
CORRELATION BETWEEN THE DISTANCE OF HOUSE AND
LIMESTONE INDUSTRY AND THE INCIDENCE OF ACUTE
RESPIRATORY TRACT INFECTION OF UNDER FIVE YEARS OLD IN
REDISARI, ROWOKELE, KEBUMEN
xii + 39 pages + 2 figures + 6 tables + 6 appendices
Fellayati 1)
Isma Yuniar 2)
Sarwono 3)
ABSTRACT
Background: Industry of limestone processing result in negative impacts on
public health such as acute respiratory tract infection. The industry produces
smoke that can be inhalated by under five years old and cause them difficult to
take breath. Public health center of Rowokele reported that there were 2882 under
five years old who had acute respiratory tract infection in 2015. Redisari village is
one of the limestone processing industry.
Objective: To determine correlation between the distance of house and limestone
industry and the incidence of acute respiratory tract infection of under five years
old in Redisari, Rowokele, Kebumen.
Methods: This study used a correlational analytical method with cross sectional
approach. There were 66 samples taken by purposive sampling technique. Data
were analyzed using descriptive and correlative analysis by chi square test.
Results: The majority of respondents were 3-5 years old (59.1%), and their
mothers aged 20-35 years (66.7%). The distance of house and limestone industry
were 50% as near category and the rest was also 50% as far category. The under
five years old who suffered from acute respiratory tract infection were mild
(48.5%), severe (27.3%), and mediocre (24.2%) categories. There were significant
correlation between the distance of house and limestone industry and the
incidence of acute respiratory tract infection of under five years old in Redisari,
Rowokele, Kebumen with p value = 0.000 (<0.05).
Keywords: the distance of house, limestone industry, acute respiratory tract
infection, under five years old
viii
MOTTO
A dream doesn’t become reality through magic, it takes sweat,
determination and hard work (Colin Powell)
Jalur terbentuk saat kita melangkah (Aldi Fadlan Cers)
Take small steps everyday and you will get there one day (Andrie
Wongso)
Antara mimpi dan kenyataan, ada yang namanya kerja keras (Merry
Riana)
Apapun yang terjadi terima dengan jiwa besar, jika kita memang ingin
mengubah keadaan itu, ubahlah dengan cara yang positif (Merry Riana)
When you focus on problems, you’ll have more problems. When you
focus on possibilities, you have more opportunities. (Zig Ziglar)
Optimis yang dibiasakan akan menjadi kekuatan. Optimis yang
dikembangkan akan berubah kebaikan dan berujung pada kemenangan
(Andrie Wongso)
ix
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk
Kedua orangtuaku bapak Sugeng dan ibu Krisnaningsih,
kakakku tercinta Ika Tofika Rini,
teman-teman Prodi S1 Keperawatan angkatan 2012.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
MOTTO............................................................................................................ viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 9
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 9
1. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)................................ 9
2. Pencemaran Udara ................................................................ 15
3. Batu Kapur ............................................................................ 19
4. Balita ..................................................................................... 20
B. Kerangka Teori ........................................................................... 22
C. Kerangka Konsep......................................................................... 22
D. Hipotesa Penelitian ...................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 24
xi
A. Desain Penelitian ....................................................................... 24
B. Populasi dan Sampel ................................................................... 24
C. Variabel Penelitian ....................................................................... 25
D. Definisi Operasional .................................................................... 26
E. Instrumen Penelitian .................................................................. 26
F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................. 27
G. Pengambilan Data ...................................................................... 29
H. Teknik Analisa Data .................................................................. 29
I. Etika Penelitian ......................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 31
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 31
B. Pembahasan ................................................................................ 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 38
A. Kesimpulan ............................................................................... 38
B. Saran ........................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 22
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 22
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 26
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kejadian ISPA Pada Balita ...................... 27
Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Desa Redisari Kecamatan Rowokele
Kabupaten Kebumen .................................................................. 31
Tabel 4.2 Jarak Tempat Tinggal Dari Lokasi Industri Kapur di Desa Redisari
Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen .............................. 31
Tabel 4.3 Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Redisari Kecamatan Rowokele
Kabupaten Kebumen .................................................................. 32
Tabel 4.4 Hubungan Jarak Tempat Tinggal Dari Lokasi Industri Kapur
Terhadap Kejadian ISPA Pada Balita di Desa Redisari Kecamatan
Rowokele Kabupaten Kebumen ................................................. 32
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3. Lembar Kuesioner
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik
Lampiran 5. Tabulasi Penelitian
Lampiran 6. Lembar Konsultasi Pembimbing
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (2000) menyatakan pergeseran kematian akibat
penyakit tidak menular sudah melanda negara-negara berkembang. WHO
melaporkan sebanyak 55.694.000 kematian, ternyata 59% akibat kecelakaan
dan sisanya akibat penyakit lain. Menurut World Health Report 2000 oleh
WHO menyatakan bahwa 5 penyakit paru utama merupakan 17,4% dari
seluruh kematian yang ada di dunia yang meliputi penyakit infeksi paru 7,4%,
Penyakit Paru Obstruksi Kronik 4,8%, tuberkulosis 3%, kanker
paru/trakea/bronkus 2,1% dan asma 0,3%. Sementara itu Bank Dunia
menyatakan bahwa 13,3% dari seluruh Disability Adjusted Life Years
(DALY) disebabkan oleh kelima penyakit tersebut.
Menurut WHO (2012) sebesar 78% balita yang berkunjung ke
pelayanan kesehatan adalah akibat ISPA. Infeksi pernapasan akut (ISPA) atau
acute respiratory infection adalah infeksi akut yang menyerang saluran
pernapasan. Organ saluran pernapasan yang dimulai dari hidung sampai
alveoli. Infeksi ini disebabkan oleh virus, jamur dan bakteri. ISPA akan
menyerang host apabila ketahanan tubuh (immunoligi) menurun. Bayi
dibawah 5 tahun adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh
yang masih rentan terhadap berbagai penyakit (Prabowo, 2012).
ISPA lebih banyak terjadi di negara berkembang dibandingkan negara
maju dengan presentase masing-masing sebesar 25%-30% dan 10%-15%.
Kematian balita akibat ISPA di Asia Tenggara sebanyak 2,1 juta balita tahun
2004 (Fitri, 2012). India, Bangladesh, Indonesia, dan Myanmar merupakan
negara dengan kasus kematian balita akibat ISPA terbanyak (Usman, 2012).
Di Indonesia kasus Infeksi saluran Pernafasan Akut (ISPA) selalu
menempati urutan pertama penyebab 32,1% kematian bayi pada tahun 2009,
serta penyebab 18,2% kematian pada balita pada tahun 2010 dan 38,8% tahun
2011. Selain itu ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak
1
2
di rumah sakit. Berdasarkan data dari P2 program ISPA tahun 2009 cakupan
penderita ISPA melampaui target 13,4%, hasil yang di peroleh 18.749 kasus
sementara target yang ditetapkan hanya 16.534 kasus. Survey moralitas yang
dilakukan di subdit ISPA tahun 2010 menempatkan ISPA/Pneumonia sebagai
penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari
seluruh kematian balita ( Kemenkes RI, 2011).
Hasil RISKESDAS propinsi Jawa Tengah tahun 2011 menunjukan
bahwa penanganan kasus ISPA pada balita masih jauh dari target. Hal ini
ditunjukkan data kasus pneumonia pada balita yang ditangani baru 25,5%
dari 66.702 kasus pneumonia pada balita. Berdasarkan laporan rutin bulanan
puskesmas Ayah 1 selama tahun 2007 penyakit ISPA sebanyak 590 (30,8%)
kasus dan sepanjang tahun 2008 sebanyak 1167 (58%) kasus. Salah satu
penyebabnya yaitu dari pencemaran yang sering terjadi di wilayah desa
Jatijajar adalah asap pembuatan atau pengolahan batu kapur yang tersebar
diantara perumahan warga. Pada tahun 2009 terdapat 115 balita di wilayah
Jatijajar terdapat 92 balita menderita ISPA. (Khatifah, 2010)
Menurut Athanasia Budi Astuti, et al (2011) Faktor lingkungan
merupakan faktor risiko penting dalam ISPA terutama masalah polusi udara
yang dapat mempermudah timbulnya ISPA pada anak. Polusi udara dapat
terjadi dimana-mana, baik dalam ruangan (in door pollution) seperti di dalam
ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi
dan polusi udara bebas (out door pollution) seperti letusan gunung berapi,
pembusukan kegiatan industri, asap kendaraan, dan lain-lain (Katifah, 2010).
Polusi udara berpengaruh dalam timbulnya gangguan pada saluran
napas. Faktor itu antara lain adalah faktor debu yang meliputi ukuran partikel,
bentuk, konsentrasi, daya larut dan sifat kimiawi, serta lama paparan.
Penilaian paparan pada manusia perlu dipertimbangkan antara lain sumber
paparan, lamanya paparan, paparan dari sumber lain, aktifitas fisik dan faktor
penyerta yang potensial seperti umur, gender, etnis, kebiasaan merokok,
faktor allergen (Suwadji, 2014).
3
Menurut Suwadji (2014), di pedesaan atau pedalaman pencemaran
udara terjadi karena eksploitasi sumber daya alam, baik secara tradisional
maupun modern. Pembakaran batu kapur merupakan salah satu kegiatan di
pedesaan yang kontribusinya terhadap pencemaran udara cukup besar. Batu
kapur atau limestone, adalah sedimen yang banyak mengandung organisme
laut yang telah mati yang berubah menjadi kalsium karbonat. Batuan ini
merupakan hasil penumpukan dan sedimentasi ribuan tahun yang lalu,
membentuk bebatuan masif berwarna putih kekuningan sampai kecoklatan.
Mineral murni batu kapur mengandung CaCO3 sebagai kalsit (calcite).
Adanya industri pengolahan kapur sangat berpengaruh terhadap
masyarakat setempat. Baik kondisi sosial, pendapatan, maupun kesehatan
masyarakat. Namun hal yang perlahan tapi pasti dengan adanya pabrik
pengolahan kapur ini sangat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan
masyarakat, misalnya meningkatnya penyakit radang tenggorokan, ISPA,
paru-paru, ginjal bahkan pneumonia pada anak usia dini dapat menyebabkan
kematian. Hal ini disebabkan oleh pencemaran dari pabrik pengolahan
tersebut yang memberikan dampak negatif terhadap kualitas udara serta
lingkungan daerah setempat.
Menurut hasil pemeriksaan kesehatan pekerja tambang batu kapur Desa
Karangdawa tahun 2005 yang dilaksanakan Puskesmas Margasari penyakit
ISPA menempati peringkat pertama sebanyak 46 orang (64 %). Hasil
pemeriksaan kapasitas fungsi paru pekerja pembakaran batu kapur di Desa
Karangdawa oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2006, sebanyak
102 orang (49,76%) kapasitas fungsi parunya tidak normal.
Berdasarkan penelitian Yulaekah (2007) menyatakan Industri batu
kapur umumnya merupakan industri informal. Industri informal biasanya
dikelola oleh masyarakat dengan teknologi masih sederhana tanpa banyak
disentuh peraturan perundangan, sehingga segala peraturan yang berkaitan
dengan perlindungan kesehatan dan keselamatan terhadap tenaga kerja serta
masyarakat sekitarnya kurang mendapat perhatian.
4
Penambangan kapur adalah suatu tempat pertambangan dengan kadar
pencemaran udara yang dapat mengganggu kesehatan. Di Desa Redisari
Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak
tobong kapur. Sebagian besar tobong-tobong pembakaran batu kapur berada
ditengah-tengah pemukiman, sehingga jarak antara rumah ke rumah dengan
tobong kapur tidak terlalu jauh. Dampak yang paling dirasakan secara
langsung adalah pencemaran dari cerobong asap tobong pembakar kapur.
Apalagi bahan bakar yang digunakan untuk membakar kapur kebanyakan
menggunakan blotong atau ersit, yaitu residu dari sisa-sisa proses pabrik
kimia. Dampak ini langsung dirasakan ketika kita menghirup asapnya, berupa
rasa perih di mata, sesak di pernapasan, dan bila bahan tersebut tersentuh
kulit secara langsung, akan terasa terbakar.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Rowokele, ISPA
merupakan peringkat satu dari 10 besar penyakit yang ditangani. Selama
tahun 2015, Puskesmas Rowokele sudah menangani 2882 pasien ISPA.
survei keadaan lingkungan tempat tinggal yang penulis lakukan terhadap 5
balita yang pernah mengalami ISPA di Desa Redisari mengindikasikan
adanya kaitan antara keadaan lingkungan tempat tinggal dengan kejadian
ISPA. Berdasarkan hasil pengamatan, kebanyakan balita yang pernah
menderita ISPA rumahnya dekat dengan lokasi industri kapur. Berdasarkan
latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
“Hubungan jarak tempat tinggal dari lokasi industri kapur terhadap kejadian
ISPA pada balita di Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten
Kebumen”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini
dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah ada hubungan jarak
tempat tinggal dari lokasi industri kapur terhadap kejadian ISPA pada balita
di Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen ?
5
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Tujuan umum
Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan jarak
tempat tinggal dari lokasi industri kapur terhadap kejadian ISPA pada
balita di Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui jarak tempat tinggal balita dari lokasi industri kapur di
Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen.
b. Mengetahui kejadian ISPA pada balita di Desa Redisari Kecamatan
Rowokele Kabupaten Kebumen.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pengembangan Ilmu
a. Institusi Pendidikan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi mengenai bahaya
paparan debu kapur terhadap kesehatan manusia yang berada di
kawasan industri kapur serta memberi manfaat khususnya untuk
menambah referensi perpustakaan bagi peneliti selanjutnya.
b. Profesi Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perawat untuk
selalu memberikan pelayanan kesehatan khususnya meminimalisir
balita supaya kejadian ISPA pada balita menurun.
2. Bagi Praktisi
a. Bagi Puskesmas
Sebagai masukan kepada pihak pelayanan kesehatan khususnya
puskesmas untuk memberikan informasi dalam upaya meminimalisir
balita supaya kejadian ISPA pada balita menurun dan angka kesakitan
ISPA dapat dikurangi.
6
b. Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang
penelitian khususnya tentang lingkungan di daerah kapur dengan
kejadian ISPA pada balita.
c. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan pengetahuan tentang pengaruh pembakaran batu
kapur dengan kejadian ISPA pada balita.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini serupa sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti
sebelumnya antara lain:
1. Marhamah (2012) melakukan penelitian dengan judul “Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Bontang,
Kabupaten Enrekang”. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Bontang,
Kabupaten Enrekang. Penelitian menggunakan metode Obsservasional
analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dan sampel
penelitian adalah seluruh balita yang berusia 12-59 bulan di Desa Bontang
yang tercatat di buku register posyandu Puskesmas Baraka tahun 2012
yaitu 127 balita. Analisa data dilakukan dengan CI=95% serta
menggunakan uji Chi Square dengan α=0.05. Hasil penelitian menunjukan
bahwa proporsi balita ISPA sebesar 44.9%, status imunisasi lengkap
sebesar 70.9%, pemberian kapsul vitamin A sebesar 82.7%, pengetahuan
ibu cukup sebesar 57.5%, ventilasi rumah memenuhi syarat kesehatan
sebesar 22.8%, dan terpapar asap rokok sebesar 62.2%. Persamaan
penelitian ini adalah variabel kejadian ISPA pada balita. Perbedaan
penelitian ini yaitu pada variabel Faktor-faktor Kejadian ISPA.
2. Hartanto (2012) melakukan penelitian dengan judul “Hubungan
Perbandingan Luas Ventilasi dan Luas Lantai Rumah dengan Kejadian
ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sruweng, Kabupaten
Kebumen”. Metode penelitian dengan menggunakan analitik korelasional
7
dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini sebanyak
300 balita. Sampel yang diambil 30 balita dengan menggunakan random
sampling. Analisa data menggunakan teknik analisis chi square dengan
menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 16.0.
Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan kejadian ISPA di
dapatkan 15 (50.0%) balita tidak terkena ISPA. Berdasarkan
perbandingan luas ventilasi dan luas lantai rumah di dapatkan 12 (40.0%)
tidak memenuhi syarat dan 18 (60.0%) rumah responden yang memenuhi
syarat. Berdasarkan hasil analisis chi square diperoleh hasil sebesar 0,246
dengan p: 0,132 (P>0,05). Maka Ha ditolak dan Ho diterima. Persamaan
penelitian ini pada variabel kejadian ISPA pada balita. Perbedaan
penelitian yaitu pada variabel Perbandingan Luas Ventilasi dan Luas
Lantai Rumah.
3. Rerung (2012) melakukan penelitian dengan judul “Faktor yang
Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita di Lembang Batu Sura”.
Metode penelitian menggunakan observasional dengan desain cross
sectional study. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh balita
yang yang berusia 12-59 bulan di Lembang Batu Sura yang pernah
berkunjung ke Puskesmas Batu Sura selama tahun 2012 yaitu 96 balita.
Analisa data dilakukan dengan CI-95% secara univariat dan bivariat serta
menggunakan uji Chi Square dengan ∝=0.05. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa proporsi balita ISPA sebesar 59.4%, perilaku merokok
anggota keluarga dalam rumah sebesar 49.0%, penggunaan kayu bakar
sebagai bahan bakar dalam rumah tangga (p=0,000) berhubungan dengan
kejadian ISPA pada Balita, sedangkan status imunisasi (p=0,144), BBLR
(p=0,436), dan umur (p=0,061) tidak berhubungan secara signifikan
dengan kejadian ISPA pada balita. Persamaan penelitian pada subjek yang
akan diteliti. Perbedaan penelitian pada variabel faktor-faktor kejadian
ISPA pada balita di Lembang Batu Sura.
4. Widhiyanti (2015) melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Jarak
Tempat Tinggal dari Lokasi Industri Genteng Terhadap Penurunan Fungsi
8
Paru Penduduk di Desa Kedawung Kecamatan Pejagoan Kabupaten
Kebumen”. Metode penelitian menggunakan observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah
penduduk desa Kedawung. Sampel berjumlah 94 orang. Analisa data
dilakukan secara univariat dan bivariat (Chi Square). Hasil penelitian ini
adalah ada perbedaan antara jarak tempat tinggal dari lokasi industri
genteng terhadap penurunan fungsi paru penduduk di Desa Kedawung
Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen (p=0,001). Persamaan
penelitian pada Jarak tempat tinggal dari lokasi industri. Perbedaan
penelitian pada variabel Penurunan fungsi paru dan lokasi industri genteng
di Desa Kedawung Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen.
0
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Alimul Hidayat. (2008). Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika
Arya Wardana, Wisnu. (2011). Dampak pencemaran lingkungan.Yogyakarta.
Penerbit Andi.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Benih (2008). Pengobatan dan Penanggulangan ISPA. Jakarta: Majalah
Kesehatan
Breck. W.G, (2006). Chemistry for Science and Enginering. Mc. Graw Hill
International Book Company.
Daesusi, Ruspeni (2009). Studi kadar debu dan SO2 sekitar industri kapur dan
kaitannya dengan status faal paru penduduk desa Sukomulyo,
Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Laporan Penelitian
Departemen Kesehatan RI. (2010). Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA untuk
Penanggulangan Pneumonia pada Balita dalam Pelita IV. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Dinas Pertambangan dan Energi. (2005). Laporan Akhir Bimbingan Teknik
Pembuatan Tungku Pembakaran Batu Kapur Dengan Batu Bara di
Kabupaten Grobogan, Wonogiri dan Tegal. Pemerintah Propinsi Jawa
Tengah, Semarang.
Hugo, M., Emillia, O., Sitaresmi, M.N. (2014). Pajanan Asap dalam Rumah
Terhadap Kejadian ISPA Nonpneumonia Pada Anak Balita di
Kabupaten Kapuas. Jurnal Kesehatan Reproduksi. Vol. 1 No. 1 (2014).
Kemenkes RI. (2011)a. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
1077/Menkes/Per/V/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam
Ruang Rumah.Jakarta : Kemenkes RI.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Narendra, et al. (2012). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung
Seto
Nelson. (2013). Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
keperawatan. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika
Mukono, H.J. (2007). Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap
Gangguan Saluran Pernafasan, Surabaya : Airlangga University Press.
1
Munir, M. (2010). Faktor-faktor yang melatarbelakangi ISPA pada balita usia 1-5
Tahun di Puskesmas Tuban. Skripsi. Tuban: Stikes NU Tuban.
Prayudi, T & Susanto, J.P. (2011). Kualitas Debu dalam Udara Sebagai Dampak
Industri Pengecoran Logam Ceper. Skripsi. Jurnal Teknologi
Lingkunan Vol. 2 No. 2.
Probowo, Sony. (2012). Penyakit yang Paling Umum pada Anak. Jakarta:
Majalah Kesehatan
Rahman & Abdur. (2014). Analisis Kualitas Lingkungan, Laboratorium
Kesehatan Lingkunan. Depok: FKMUI.
Riwidikdo. (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.
Said M. (2010). Pengendalian Pneumonia Anak Balita dalam Rangka
Pencapaian, MDG 4. Jakarta.
Soedomo M. (2009). Pencemaran Udara. Bandung: ITB
Soetjiningsih (2005). Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta
Suraatmaja Sudaryat., ed. (2005). Gastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto
Suma’mur, P.K (2009). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT
Toko Gunung Agung.
Setiawan, A. dan saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kebidanan. Nuha
Medika. Jakarta
Sugiono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suwadji (2014). Hubungan Paparan Debu Kapur Dengan Penurunan Fungsi
Paru Pada Tenaga Kerja PT. Putri Indah Pertiwi Desa Pule, Gedong,
Pracimantoro, Wonogiri. Publikasi Ilmiah. Program Studi Kesehatan
Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
Taisir. (2005). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada
balita di Kelurahan Lhok Bengkuang Kecamatan Tapaktuan Aceh
Selatan Tahun 2005. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara
Tarini, Ni Wayan Dewi (2009). Efektifitas Menyusui Satu Jam Pertama
Dilanjutkan Dengan ASI Eksklusif Terhadap Kejadian Penyakit Diare
Dan ISPA Pada Bayi.
WHO. 2012a. Under- Five Mortality. http://www.who.int\
WHO. 2008. Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara
Berkembang. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGCUsman,
Iskandar. 2012. ISPA
2
Yunus, F. (2007). Dampak Debu Industri pada Paru Pekerja dan
Pengendaliannya. Cermin Dunia Kedokteran No. 115.
1
Hasil Uji Validitas Kejadian ISPA Pada
Balita
Correlations
Total
Item1 Pearson Correlation .763(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item2 Pearson Correlation .871(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item3 Pearson Correlation .778(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item4 Pearson Correlation .741(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item5 Pearson Correlation .707(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item6 Pearson Correlation .656(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 20
Item7 Pearson Correlation .750(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item8 Pearson Correlation .815(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item9 Pearson Correlation .763(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item10 Pearson Correlation .623(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 20
Item11 Pearson Correlation .690(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 20
Item12 Pearson Correlation .690(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 20
Item13 Pearson Correlation .889(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item14 Pearson Correlation .723(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item15 Pearson Correlation .630(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 20
Item16 Pearson Correlation .781(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 20
Item17 Pearson Correlation .612(**)
Sig. (2-tailed) .004
N 20
Item18 Pearson Correlation .651(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 20
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
** Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
0
Hasil Uji Reliabilitas Kejadian ISPA Pada Balita
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is , the covariance matrix is not calculated or
used in the analysis.
Case Process ing Summ ary
20 100.0
0 .0
20 100.0
Valid
Excludeda
Total
Cases
N %
Listw ise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statis tics
.948 18
Cronbach's
Alpha N of Items
Item -Total Statis tics
12.2000 32.379 .726 .945
12.1500 31.924 .850 .943
12.1500 32.450 .745 .945
12.1500 32.661 .703 .945
12.0500 33.313 .671 .946
12.2000 33.011 .607 .947
12.0500 33.103 .718 .945
12.1500 32.239 .787 .944
12.2000 32.379 .726 .945
12.0500 33.734 .579 .947
12.1000 33.147 .648 .946
12.1000 33.147 .648 .946
12.1500 31.818 .871 .942
12.1500 32.766 .683 .946
12.1500 33.292 .580 .948
12.2000 32.274 .746 .945
12.1500 33.397 .560 .948
12.1000 33.358 .605 .947
Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Item16
Item17
Item18
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Correc ted
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1
Frequencies
Frequency Table
Statis tics
66 66
0 0
Valid
Missing
N
Umur Balita Umur Ibu
Umur Balita
10 15.2 15.2 15.2
17 25.8 25.8 40.9
39 59.1 59.1 100.0
66 100.0 100.0
<1 Tahun
2-3 Tahun
3-5 Tahun
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Umur Ibu
3 4.5 4.5 4.5
44 66.7 66.7 71.2
19 28.8 28.8 100.0
66 100.0 100.0
<20 Tahun
20-35 Tahun
>35 Tahun
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
2
Frequencies
Frequency Table
Statistics
66 66
0 0
Valid
Missing
N
Jarak Tempat
Tinggal Dari
Lokasi
Industri Kapur
Kejadian Ispa
Pada Balita
Jarak Tempat Tinggal Dari Lokasi Industri Kapur
33 50.0 50.0 50.0
33 50.0 50.0 100.0
66 100.0 100.0
Dekat
Jauh
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Kejadian Ispa Pada Balita
32 48.5 48.5 48.5
16 24.2 24.2 72.7
18 27.3 27.3 100.0
66 100.0 100.0
Ringan
Sedang
Berat
Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
3
Crosstabs
Case Process ing Summ ary
66 100.0% 0 .0% 66 100.0%
Jarak Tempat Tinggal
Dari Lokasi Industri
Kapur * Kejadian Ispa
Pada Balita
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
Jarak Tempat Tinggal Dari Lokas i Indus tri Kapur * Ke jadian Ispa Pada Balita Cross tabulation
6 11 16 33
18.2% 33.3% 48.5% 100.0%
9.1% 16.7% 24.2% 50.0%
26 5 2 33
78.8% 15.2% 6.1% 100.0%
39.4% 7.6% 3.0% 50.0%
32 16 18 66
48.5% 24.2% 27.3% 100.0%
48.5% 24.2% 27.3% 100.0%
Count
% w ithin Jarak
Tempat Tinggal Dari
Lokas i Industri Kapur
% of Total
Count
% w ithin Jarak
Tempat Tinggal Dari
Lokas i Industri Kapur
% of Total
Count
% w ithin Jarak
Tempat Tinggal Dari
Lokas i Industri Kapur
% of Total
Dekat
Jauh
Jarak Tempat
Tinggal Dari Lokasi
Industri Kapur
Total
Ringan Sedang Berat
Kejadian Ispa Pada Balita
Total
Chi-Square Tests
25.639a 2 .000
28.178 2 .000
24.207 1 .000
66
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear
Association
N of Valid Cases
Value df
Asymp. Sig.
(2-s ided)
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 8.00.
a.
Sym metric Measures
.529 .000
66
Contingency Coef f ic ientNominal by Nominal
N of Valid Cases
Value Approx. Sig.
Not assuming the null hypothes is.a.
Using the asymptotic standard error assuming the null hypothes is .b.
4
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth………………
Di
desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Fellayati
NIM : A11200784
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan jarak
tempat tinggal dari lokasi industri kapur terhadap kejadian ISPA pada balita di
Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen”.
Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian
kepada responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya
mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Peneliti
Fellayati
5
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul
“Hubungan jarak tempat tinggal dari lokasi industri kapur terhadap kejadian ISPA
pada balita di Desa Redisari Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen”, yang
diteliti oleh :
Nama : Fellayati
NIM : A11200784
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.
Kebumen, …….…………2016
Peneliti, Yang Membuat Pernyataan
(Fellayati) ( )
6
HUBUNGAN JARAK TEMPAT TINGGAL DARI LOKASI INDUSTRI
KAPUR TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA
REDISARI KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
Lembar Kuesioner
Identitas Responden
1. Nomor reponden : ........... (diisi oleh peneliti)
2. Inisial responden : ............................. ...
3. Pendidikan Ibu : ............................. ...
4. Umur Anak : ............................. ...
Kejadian ISPA pada balita
Tanggapilah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini, dengan cara memberi
tanda “” pada kolom jawaban di sebelah kanan sesuai dengan keadaan balita anda selama 3 bulan terkahir
No. Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
ISPA ringan
1 Balita saya mengalami batuk
2 Balita saya mengalami pilek dengan atau tanpa
demam
ISPA sedang
3 Balita saya mengalami batuk
4 Balita saya mengalami pilek dengan atau tanpa
demam
5 Balita saya merasakan telinga sakit.
6 Balita saya mengalami mengi (napas bersuara)
7 Balita saya bernafas lebih cepat dari biasanya
8 Balita saya mengalami bercak kemerahan
(campak)
Ispa berat
9 Balita saya mengalami batuk
10 Balita saya mengalami pilek dengan atau tanpa
demam
7
11 Balita saya bernafas lebih cepat dari biasanya
12 Balita saya mengalami mengi (napas bersuara)
13 Balita saya merasakan telinga sakit.
14 Balita saya mengalami bercak kemerahan
(campak)
15 Balita saya mengalami kesadaran menurun saat
demam tinggi
16 Balita saya mengalami bibir/kulit pucat kebiruan
17 Balita saya mengalami bernafas seperti
mengorok
18 Balita saya mengalami penarikan dinding dada
Jarak tempat tinggal dari lokasi industri kapur: ………..meter
8
9
10
11
12
13
14
Jarak Tempat Tinggal Dari Lokasi Industri Kapur ………. Meter
15
16
17
18
Dusun Ibu Anak Bulan Kategori Skala Tahun Kategori Skala Jarak (m) Kategori Skala
1 Sibadut Kenti Uniarsih A 42 3 -5 Tahun 3 27 20-35 Tahun 2 750 Jauh 1
2 Sibadut Sujud / Ani N 6 <1 Tahun 1 42 >35 Tahun 3 100 Dekat 0
3 Kalikarag Mustanginah J 26 1-2 Tahun 2 26 20-35 Tahun 2 500 Dekat 0
4 Kalikarag Ani Susanti A 30 1-2 Tahun 2 26 20-35 Tahun 2 20 Dekat 0
5 Kalikarag Parinah P 59 3 -5 Tahun 3 42 >35 Tahun 3 10 Dekat 0
6 Kalikarag Saminah R 17 1-2 Tahun 2 29 20-35 Tahun 2 200 Dekat 0
7 Trasan Devi Rahayu F 25 1-2 Tahun 2 18 <20 Tahun 1 400 Dekat 0
8 Trasan Mela Y 24 1-2 Tahun 2 23 20-35 Tahun 2 450 Dekat 0
9 Trasan Sukarti A 8 <1 Tahun 1 39 >35 Tahun 3 600 Jauh 1
10 Trasan Via N L 7 <1 Tahun 1 17 <20 Tahun 1 800 Jauh 1
11 Trasan Andriatun A 36 3 -5 Tahun 3 34 20-35 Tahun 2 500 Dekat 0
12 Kalikarag Munjalilah G 52 3 -5 Tahun 3 30 20-35 Tahun 2 350 Dekat 0
13 Kalikarag A A 6 <1 Tahun 1 26 20-35 Tahun 2 450 Dekat 0
14 Kalikarag Rohamah P 9 <1 Tahun 1 32 20-35 Tahun 2 300 Dekat 0
15 Kalikarag Rumini A 48 3 -5 Tahun 3 40 >35 Tahun 3 800 Jauh 1
16 Kalikarag Lusmiati R 50 3 -5 Tahun 3 40 >35 Tahun 3 700 Jauh 1
17 Kalikarag Lusmiati F 34 1-2 Tahun 2 40 >35 Tahun 3 100 Dekat 0
18 Kalikarag Resti G 4 <1 Tahun 1 19 <20 Tahun 1 10 Dekat 0
19 Kalikarag Sri Rahayu A 27 1-2 Tahun 2 37 >35 Tahun 3 20 Dekat 0
20 Kalikarag Ngadiyah A 26 1-2 Tahun 2 25 20-35 Tahun 2 15 Dekat 0
21 Kalikarag Kamiati H 57 3 -5 Tahun 3 42 >35 Tahun 3 25 Dekat 0
22 Kalikarag Ria Fibriati I 44 3 -5 Tahun 3 27 20-35 Tahun 2 70 Dekat 0
23 Kalikarag Popi Ekawati R 23 1-2 Tahun 2 29 20-35 Tahun 2 20 Dekat 0
24 Kalikarag Puji Astuti A 50 3 -5 Tahun 3 48 >35 Tahun 3 60 Dekat 0
25 Kalikarag Ningsih H 48 3 -5 Tahun 3 25 20-35 Tahun 2 200 Dekat 0
26 Kalikarag Sofiyah D 54 3 -5 Tahun 3 39 >35 Tahun 3 600 Jauh 1
27 Kalikarag Sofiyah D 54 3 -5 Tahun 3 35 20-35 Tahun 2 600 Jauh 1
28 Kalikarag Putri D 60 3 -5 Tahun 3 24 20-35 Tahun 2 400 Dekat 0
29 Kalikarag Muslimah F 53 3 -5 Tahun 3 33 20-35 Tahun 2 250 Dekat 0
30 Kalikarag Sunarsih K 51 3 -5 Tahun 3 31 20-35 Tahun 2 300 Dekat 0
31 Kalikarag Musini L 50 3 -5 Tahun 3 35 20-35 Tahun 2 200 Dekat 0
32 Kalikarag Kimbas Kusrini Z 48 3 -5 Tahun 3 32 20-35 Tahun 2 7 Dekat 0
33 Trasan Yani M 38 3 -5 Tahun 3 33 20-35 Tahun 2 700 Jauh 1
34 Sibadut Syamsiah B 42 3 -5 Tahun 3 35 20-35 Tahun 2 500 Dekat 0
No
Karakteristik Responden Jarak Tempat Tinggal Dari Lokasi Industri KapurUmur Balita (bln) Umur Ibu (thn)
Dusun Ibu Anak Bulan Kategori Skala Tahun Kategori Skala Jarak (m) Kategori Skala
35 Trasan Robingatun A 42 3 -5 Tahun 3 45 >35 Tahun 3 450 Dekat 0
36 Trasan Nuning A 43 3 -5 Tahun 3 22 20-35 Tahun 2 700 Jauh 1
37 Sibadut Kasinah R 46 3 -5 Tahun 3 37 >35 Tahun 3 400 Dekat 0
38 Sibadut Sujarsih K 43 3 -5 Tahun 3 44 >35 Tahun 3 400 Dekat 0
39 Sibadut Misilawi V 56 3 -5 Tahun 3 37 >35 Tahun 3 400 Dekat 0
40 Trasan Siti Ngafifah Z 55 3 -5 Tahun 3 31 20-35 Tahun 2 300 Dekat 0
41 Trasan Yuliani W 59 3 -5 Tahun 3 31 20-35 Tahun 2 300 Dekat 0
42 Bengkelung Eni Setiasih A 1 <1 Tahun 1 22 20-35 Tahun 2 1400 Jauh 1
43 Bengkelung Nurul Hidayati D 13 1-2 Tahun 2 22 20-35 Tahun 2 1600 Jauh 1
44 Bengkelung Mela Ernawati D 15 1-2 Tahun 2 28 20-35 Tahun 2 1500 Jauh 1
45 Bengkelung Eka AmbarwatiS 6 <1 Tahun 1 27 20-35 Tahun 2 1500 Jauh 1
46 Bengkelung Rustinah M 17 1-2 Tahun 2 31 20-35 Tahun 2 1550 Jauh 1
47 Bengkelung Rustinah N 59 3 -5 Tahun 3 31 20-35 Tahun 2 1550 Jauh 1
48 Era Ririn D 54 3 -5 Tahun 3 26 20-35 Tahun 2 800 Jauh 1
49 Purwosari Mutakiran S 4 <1 Tahun 1 39 >35 Tahun 3 750 Jauh 1
50 Purwosari Yuniati A 37 3 -5 Tahun 3 41 >35 Tahun 3 900 Jauh 1
51 Bengkelung Yuni E 3 <1 Tahun 1 26 20-35 Tahun 2 1900 Jauh 1
52 Purwosari Sulis M 19 1-2 Tahun 2 24 20-35 Tahun 2 1100 Jauh 1
53 Purwosari Rahmiati A 18 1-2 Tahun 2 33 20-35 Tahun 2 1050 Jauh 1
54 Era Endang R 60 3 -5 Tahun 3 31 20-35 Tahun 2 1200 Jauh 1
55 Bengkelung Suparti P 52 3 -5 Tahun 3 35 20-35 Tahun 2 300 Dekat 0
56 Bengkelung Ani Fitriana N 57 3 -5 Tahun 3 32 20-35 Tahun 2 1350 Jauh 1
57 Bengkelung Rofingah N 41 3 -5 Tahun 3 38 >35 Tahun 3 1340 Jauh 1
58 Bengkelung Siti CH F 37 3 -5 Tahun 3 32 20-35 Tahun 2 1150 Jauh 1
59 Bengkelung Zahroh Z 26 1-2 Tahun 2 36 >35 Tahun 3 1000 Jauh 1
60 Purwosari Wiwin Z 54 3 -5 Tahun 3 34 20-35 Tahun 2 1000 Jauh 1
61 Bengkelung Sangadah N 43 3 -5 Tahun 3 27 20-35 Tahun 2 2000 Jauh 1
62 Bengkelung Riyanti N 18 1-2 Tahun 2 22 20-35 Tahun 2 950 Jauh 1
63 Purwosari Rimbawati L 55 3 -5 Tahun 3 32 20-35 Tahun 2 850 Jauh 1
64 Bengkelung Dana Aryani F 48 3 -5 Tahun 3 32 20-35 Tahun 2 1400 Jauh 1
65 Bengkelung Yani M 17 1-2 Tahun 2 20 20-35 Tahun 2 1100 Jauh 1
66 Bengkelung Lasmiyah L 58 3 -5 Tahun 3 38 >35 Tahun 3 1020 Jauh 1
No
Karakteristik Responden Umur Balita (bln) Umur Ibu (thn) Jarak Tempat Tinggal Dari Lokasi Industri Kapur
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Kategori Skala
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 Sedang 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 Ringan 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 Sedang 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 Sedang 2
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 Sedang 2
1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 Sedang 2
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 Ringan 1
Kejadian ISPA Pada Balita
Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Kategori Skala
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Berat 3
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 Sedang 2
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 Ringan 1
66 66 66 66 22 33 37 33 66 66 37 32 23 32 10 15 22 24
100% 100% 100% 100% 33% 50% 56% 50% 100% 100% 56% 48% 35% 48% 15% 23% 33% 36%
Kejadian ISPA Pada Balita
No Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
5 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 12
6 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 5
7 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 7
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
9 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
10 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8
11 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 5
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
13 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
17 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 12
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2
Tabulas Hasil Validitas Kejadian ISPA Pada Balita
top related