hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi
Post on 18-Jan-2017
235 Views
Preview:
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR
DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV
SD NEGERI DI KECAMATAN BOJA
KABUPATEN KENDAL
SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
UTAMI KUSUMA ARUM
1401412168
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
iv
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Guru terbaik bukanlah yang hanya bisa menerangkan materi, tetapi guru yang
dapat memberikan motivasi dan tantangan kepada murid-muridnya agar bisa
menjelaskan sendiri” (Ralph Marstone).
“Guru yang mengajar tanpa membangkitkan minat belajar siswanya bagaikan
menempa besi dingin” (Horace Manu).
PERSEMBAHAN:
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah
SWT, karya tulis ini penulis persembahkan
untuk:
1. Orang tua tercinta (Ibu Hartini dan
Almarhum Bapak Warsito H.S), terima kasih
telah memberikan segala doa, dukungan,
motivasi dan kasih sayang yang selalu
menyertai setiap langkahku.
2. Almamaterku PGSD UNNES.
vi
PRAKATA
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti mendapat bimbingan dan
kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi berjudul “Hubungan antara
Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri di
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal”. Skripsi ini merupakan syarat akademis
dalam menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Fathur Rokhman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di
Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhrudin, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan izin penelitian.
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd. Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memberikan bantuan pelayanan khususnya dalam memperlancar skripsi
ini.
4. Drs. A. Zaenal Abidin, M.Pd. Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan
bimbingan, saran dan selalu memberikan motivasi bagi peneliti.
5. Dra. Sri Susilaningsih, M.Pd. Dosen Pembimbing 2 yang yang telah
memberikan bimbingan, saran dan selalu memberikan motivasi bagi peneliti.
6. Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd. Dosen Penguji.
7. Seluruh Kepala Sekolah Dasar Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal yang telah memberi izin melaksanakan penelitian.
8. Seluruh guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
vii
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan yang telah diberikan mendapat berkat dan karunia
yang berlimpah dari Allah SWT. Semoga skripsi yang ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak.
Semarang, 22 Agustus 2016
Peneliti
Utami Kusuma Arum
NIM 1401412168
viii
ABSTRAK
Arum, Utami Kusuma. 2016. Hubungan antara Variasi Mengajar dengan
Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. A. Zaenal
Abidin, M.Pd. dan Dra. Sri Susilaningsih, M.Pd.
Proses pembelajaran di kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang dilakukan guru masih monoton dan
belum bervariasi mengakibatkan siswa mengalami kejenuhan saat mengikuti
proses pembelajaran dan membuat siswa kurang termotivasi dalam belajar. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara variasi mengajar dengan
motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang berjumlah 230 siswa. Sampel diambil
sebanyak 40% dari total populasi dengan teknik Proportional Random Sampling,
diperoleh 95 siswa. Data diperoleh dengan metode angket sebagai pengumpul
data utama. Observasi, wawancara, dan dokumentasi digunakan sebagai data
pendukung. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi mengajar termasuk dalam
kategori baik dengan perolehan skor rata-rata 80,57. Motivasi belajar termasuk
dalam kategori tinggi dengan perolehan skor rata-rata 77,39. Hasil uji hipotesis
diperoleh lebih besar dari (0,698 > 0,263) termasuk dalam kategori
koefisien korelasi kuat. Dengan demikian, hipotesis “ada hubungan yang
signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD
Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal” diterima.
Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara variasi
mengajar dengan motivasi belajar siswa. Saran bagi guru, hubungan variasi
mengajar dengan motivasi belajar diharapkan menjadi pertimbangan guru untuk
menggunakan variasi mengajar dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Kata kunci: hubungan; motivasi belajar; variasi mengajar
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ............................................................................................ 10
2.1.1 Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran ..................................................... 10
2.1.1.1 Belajar ................................................................................................ 10
2.1.1.2 Mengajar .............................................................................................. 13
2.1.1.3 Pembelajaran ....................................................................................... 18
2.1.2 Variasi Mengajar .................................................................................... 22
2.1.2.1 Pengertian Variasi Mengajar ............................................................... 22
2.1.2.2 Tujuan Variasi Mengajar..................................................................... 23
2.1.2.3 Prinsip Penggunaan Variasi Mengajar ................................................ 25
2.1.2.4 Komponen Variasi Mengajar .............................................................. 27
x
2.1.3 Motivasi Belajar...................................................................................... 34
2.1.3.1 Pengertian Motivasi Belajar ................................................................ 34
2.1.3.2 Macam-macam Motivasi Belajar ........................................................ 36
2.1.3.3 Fungsi Motivasi Belajar ...................................................................... 39
2.1.3.4 Ciri-ciri Motivasi Belajar .................................................................... 40
2.1.3.5 Bentuk-bentuk Motivasi ...................................................................... 42
2.1.4 Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar ................ 45
2.2 Kajian Empiris ........................................................................................ 47
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 50
2.4 Hipotesis ................................................................................................ 52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ....................................................................................... 54
3.2 Prosedur Penelitian ................................................................................. 54
3.3 Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian .................................................... 55
3.3.1 Subjek Penelitian .................................................................................... 55
3.3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................... 55
3.3.3 Waktu Penelitian ..................................................................................... 55
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 55
3.4.1 Populasi Penelitian.................................................................................. 55
3.4.2 Sampel Penelitian ................................................................................... 56
3.5 Variabel Penelitian.................................................................................. 58
3.5.1 Variabel Independen ............................................................................... 58
3.5.2 Variabel Dependen ................................................................................. 59
3.5.3 Definisi Operasional Variabel ................................................................ 59
3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 60
3.6.1 Angket (Kuesioner) ................................................................................ 61
3.6.2 Wawancara ............................................................................................. 61
3.6.3 Observasi ................................................................................................ 62
3.6.4 Dokumentasi ........................................................................................... 62
3.7 Uji Coba Instrumen, Validitas, Reliabilitas ........................................... 63
3.7.1 Uji Coba Instrumen................................................................................. 63
xi
3.7.2 Validitas .................................................................................................. 63
3.7.3 Reliabilitas .............................................................................................. 67
3.8 Analisis Data ........................................................................................... 68
3.8.1 Analisis Data Awal ................................................................................. 68
3.8.1.1 Analisis Deskriptif ............................................................................. 68
3.8.2 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 70
3.8.2.1 Uji Normalitas .................................................................................... 70
3.8.2.2 Uji Linieritas ...................................................................................... 71
3.8.3 Analisis Data Akhir ................................................................................ 71
3.8.3.1 Analisis Uji Hipotesis ........................................................................ 71
3.8.3.2 Uji Sigifikansi .................................................................................... 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 74
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian .............................................. 74
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variasi Mengajar ................................................ 74
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar ................................................. 86
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 98
4.1.2.1 Uji Normalitas .................................................................................... 98
4.1.2.2 Uji Linieritas ...................................................................................... 99
4.1.3 Uji Hipotesis ........................................................................................... 100
4.1.3.1 Uji Korelasi ........................................................................................ 101
4.1.3.2 Uji Signifikansi .................................................................................. 102
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 103
4.2.1 Pemaknaan Temuan ................................................................................ 103
4.2.1.1 Hasil Analisis Variasi Mengajar ........................................................ 103
4.2.1.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar ......................................................... 108
4.2.1.3 Hasil Analisis Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi
Belajar ................................................................................................ 113
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ....................................................................... 116
4.2.2.1 Implikasi Teoretis .............................................................................. 116
4.2.2.2 Implikasi Praktis ................................................................................ 116
xii
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ........................................................................... 117
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ................................................................................................. 118
5.2 Saran ....................................................................................................... 119
5.2.1 Bagi Guru................................................................................................ 119
5.2.2 Bagi Siswa .............................................................................................. 119
5.2.3 Bagi Sekolah ........................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 121
LAMPIRAN .................................................................................................... 124
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 56
Tabel 3.2 Data Pengambilan Sampel Penelitian .............................................. 58
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel Variasi Mengajar ................................ 65
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar ................................ 66
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 68
Tabel 3.6 Pedoman pemberian skor instrumen ................................................ 68
Tabel 3.7 Kategori Variasi Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa .................. 70
Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien
Korelasi ........................................................................................... 72
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD
Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ... 74
Tabel 4.2 Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Variasi Mengajar ............. 76
Tabel 4.3 Hasil Observasi Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal .......................... 77
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Suara ................................... 78
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Pemusatan Perhatiasn Siswa ......... 79
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Indikator Kesenyapan .................................... 80
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Indikator Mengadakan Kontak Pandang ........ 81
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Indikator Gerakan Badan dan Mimik ............. 82
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Indikator Perubahan Posisi Guru .................... 83
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Penggunaan Alat Bantu
Pengajaran ....................................................................................... 84
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Pola Interaksi ................... 85
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV
SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal .............................................................................................. 86
Tabel 4.13 Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Motivasi Belajar ............. 88
xiv
Tabel 4.14 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ............ 89
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Indikator Tekun Menghadapi Tugas ............ 90
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan .......... 91
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Indikator Menunjukkan Minat Terhadap
Bermacam-macam Masalah .......................................................... 92
Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri ..... 93
Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Indikator Cepat Bosan pada Tugas-tugas
Yang Rutin ................................................................................... 94
Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Indikator Dapat Mempertahankan Pendapat 95
Tabel 4.21 Distribusi Frekuensi Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal
Yang Diyakini ............................................................................... 96
Tabel 4.22 Distribusi Frekuensi Indikator Senang Mencari dan Memecahkan
Soal-soal ........................................................................................ 97
Tabel 4.23 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 98
Tabel 4.24 Hasil Uji Linieritas ........................................................................ 100
Tabel 4.25 Hasil Uji Korelasi .......................................................................... 101
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................. 52
Gambar 4.1 Diagram Hasil Angket Variasi Mengajar ..................................... 75
Gambar 4.2 Diagram Hasil Angket Motivasi Belajar ...................................... 87
Gambar 4.3 Grafik Normal P-Plot .................................................................. 99
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara Pra Penelitian .............................................. 124
Lampiran 2 Kisi-kisi Angket Uji Coba ........................................................ 126
Lampiran 3 Angket Uji Coba ...................................................................... 128
Lampiran 4 Lembar Angket Uji Coba ......................................................... 137
Lampiran 5 Tabulasi Data Uji Coba AngketVariabel Variasi Mengajar ..... 140
Lampiran 6 Tabulasi Data Uji Coba Angket Variabel Motivasi Belajar ..... 141
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Angket Variabel Variasi Mengajar ............ 142
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Angket Variabel Motivasi Belajar ............. 143
Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Angket Variasi Mengajar dan Motivasi
Belajar ...................................................................................... 144
Lampiran 10 Kisi-Kisi Angket Penelitian ...................................................... 145
Lampiran 11 Angket Penelitian ..................................................................... 147
Lampiran 12 Lembar Angket Penelitian ........................................................ 154
Lampiran 13 Rekapitulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket Variabel
Variasi Mengajar ...................................................................... 156
Lampiran 14 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Variasi Mengajar Tiap
Indikator .................................................................................. 159
Lampiran 15 Rekapitulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket Variabel
Motivasi Belajar ....................................................................... 163
Lampiran 16 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Motivasi Belajar Tiap
Indikator .................................................................................. 166
Lampiran 17 Kisi-kisi Observasi ................................................................... 170
Lampiran 18 Lembar Observasi ..................................................................... 171
Lampiran 19 Lembar Hasil Observasi ........................................................... 175
Lampiran 20 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Variabel Variasi Mengajar 178
Lampiran 21 Rekapitulasi Data Hasil Observasi Variabel Motivasi Belajar 179
Lampiran 22 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru dan Siswa ............................ 180
xvii
Lampiran 23 Pedoman Wawancara untuk Guru ............................................ 181
Lampiran 24 Pedoman Wawancara untuk Siswa ........................................... 182
Lampiran 25 Lembar Hasil Wawancara Guru ............................................... 183
Lampiran 26 Lembar Hasil Wawancara Siswa .............................................. 184
Lampiran 27 Hasil Uji Normalitas ................................................................. 185
Lampiran 28 Hasil Uji Linieritas ................................................................... 186
Lampiran 29 Hasil Uji Korelasi ..................................................................... 187
Lampiran 30 Daftar Responden Uji Coba Angket ......................................... 188
Lampiran 31 Daftar Sampel Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad
Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ................................ 189
Lampiran 32 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 190
Lampiran 33 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 198
Lampiran 34 Dokumentasi Penelitian ............................................................ 206
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan kualitas
sumber daya manusia, karena dengan adanya pendidikan akan meningkatkan
dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dapat menjamin
kelangsungan hidup suatu negara. Undang-undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Sisdiknas 2011:3).
Salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari
bagaimana proses pembelajaran yang terjadi antara pendidik dengan peserta
didik di sekolah. Guru sebagai pendidik sesuai dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab XI tentang Pendidik dan Tenaga
Kependidikan pasal 39 menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,
terutama bagi pendidik perguruan tinggi. Selanjutnya dalam pasal 40 ayat 2a
2
dijelaskan bahwa kewajiban bagi seorang pendidik adalah menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan
dialogis (Sisdiknas 2011:27).
Peran guru sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Seorang
guru perlu menyiapkan siswa sebaik mungkin untuk siap menerima dan
mengikuti proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan belajar yang
telah ditetapkan. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru hendaknya
dapat menarik perhatian siswa dan membangkitkan semangat siswa untuk
selalu berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Hal tersebut membutuhkan
kemampuan khusus guru dalam mengajar yaitu penggunaan variasi mengajar.
Usman (2013:84) menjelaskan bahwa variasi dalam pembelajaran
merupakan suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam
situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan,
antusiasme, serta penuh partisipasi. Kurangnya keterampilan mengadakan
variasi dalam proses pembelajaran akan menimbulkan kebosanan dan
kejenuhan pada siswa dalam kegiatan belajar.
Faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan
belajar yang monoton akan mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat
siswa terhadap pelajaran, guru, dan sekolah menurun (Hasibuan 2012:64).
Dalam kondisi tersebut, dengan adanya variasi yang dilakukan guru dalam
proses pembelajaran, diharapkan akan mengatasi kebosanan dan kejenuhan
yang dialami siswa.
3
Selain untuk mengatasi kebosanan pada siswa, penggunaan variasi
dalam mengajar akan meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi,
memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik, memupuk
perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran, dan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuannya (Mulyasa 2011:78). Variasi dalam
kegiatan pembelajaran penting untuk dilakukan seorang guru dalam proses
pembelajaran untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
dan tidak membosankan untuk siswa.
Pembelajaran yang menyenangkan dengan penggunaan variasi
mengajar yang dilakukan guru, diharapkan dapat merangsang dan
menumbuhkan motivasi belajar pada siswanya agar proses pembelajaran
berlangsung efektif dan efisien dalam mencapai tujuan belajar. Dengan
adanya motivasi belajar yang tinggi pada diri siswa dalam proses
pembelajaran akan meningkatkan intensitas siswa dalam belajar, sehingga
prestasi belajar yang akan dicapai dapat meningkat dan tujuan belajar dapat
tercapai.
Sardiman (2012:75) menyatakan bahwa motivasi dalam kegiatan
belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi
4
dalam diri seseorang dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan
perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
Uno (2015:27) menyatakan ada beberapa peranan penting dari motivasi
dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam menentukan hal-hal yang
dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan belajar yang hendak
dicapai, menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan
menentukan ketekunan belajar. Dengan adanya motivasi belajar dalam diri
siswa, akan mendorong siswa tersebut untuk meningkatkan prestasi dalam
kegiatan belajar.
Berdasarkan hasil laporan beberapa lembaga internasional,
menunjukkan prestasi dan perkembangan kualitas pendidikan di Indonesia
masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-negara berkembang
yang lain. Menurut Education Developement Index (EDI) tahun 2010,
kualitas pendidikan Indonesia menempati peringkat 64 dari 120 negara
(Unesco 2012). Hasil survei selanjutnya, menurut laporan PISA (Programme
for International Student Assessment) yang berhubungan dengan kemampuan
literasi sains, membaca dan matematika pada tahun 2012 menunjukkan
bahwa rata-rata skor prestasi siswa Indonesia berada signifikan di bawah rata-
rata internasional. Indonesia berada pada peringkat 64 dari 65 negara (OEDC
2012). Sementara itu, hasil kajian The World Bank (Bank Dunia 2011:25)
menunjukkan bahwa skor rata-rata uji kompetensi guru sekolah dasar yang
dilakukan Kemdiknas tahun 2004 masih tergolong rendah, yaitu hanya sekitar
38 persen.
5
Pada kenyataan di sekolah, berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti dengan beberapa guru kelas IV SD Negeri di Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diketahui bahwa variasi
mengajar yang dilakukan guru adalah sebagai berikut: (1) guru belum optimal
dalam memvariasikan suara pada saat mengajar, hal ini menyebabkan siswa
merasa bosan dengan penjelasan guru; (2) guru belum optimal dalam
memusatkan perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran, sehingga siswa
masih banyak yang kurang memperhatikan; (3) guru masih cenderung
menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada guru; (4) guru belum
sepenuhnya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, pola interaksi yang
dilakukan masih dominan dengan pola interaksi satu arah dari guru ke siswa;
(5) guru juga belum optimal dalam merubah posisi pada saat mengajar, masih
dominan berada di depan kelas saat menjelaskan pelajaran; (6) guru belum
mengembangkan pembentukan diskusi dalam pembelajaran; (7) penggunaan
media dan alat peraga juga masih belum optimal karena ketersediaan media
dan alat peraga yang terbatas di sekolah.
Dilihat dari faktor siswa, motivasi belajar siswa masih kurang yang
terlihat dari saat proses pembelajaran berlangsung, sebagian siswa terlihat
bosan dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa kurang tekun dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Saat diberikan PR, masih ada saja
siswa yang tidak mengerjakan. Partisipasi siswa dalam pembelajaran juga
masih belum optimal, siswa cenderung pasif dalam pembelajaran. Siswa
kurang berani untuk mengemukakan pendapatnya saat berada di kelas. Siswa
6
kurang yakin dan kurang percaya diri dalam mempertahankan hal yang
diyakininya. Siswa juga kurang senang untuk mengerjakan soal-soal yang ada
di buku terlihat dari siswa yang justru mengobrol saat ada waktu luang di
kelas.
Sesuai akar permasalahan yang ada, untuk memecahkan masalah
pembelajaran dalam proses belajar mengajar seperti yang telah diuraikan
tersebut, mengingat pentingnya variasi dalam mengajar serta motivasi belajar
pada diri siswa, peneliti tertarik mengadakan penelitian untuk mengetahui
pandangan siswa tentang variasi mengajar guru dan apakah memiliki
hubungan dengan motivasi belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Ratih Endang Palupi dan Rini Endah
Sugiharti tahun 2014 yang berjudul “Hubungan Keterampilan Guru dalam
Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa”. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Harapan Jaya XV.
Sedangkan sampel yang digunakan adalah siswa kelas VA dan VB dengan
jumlah 100 siswa. Dari hasil perhitungan melalui SPSS didapat nilai rxy
product momen sebesar 0,606 yang berarti H1 diterima dengan koefisien
determinasi sebesar 36,7% menunjukkan angka kontribusi dari keterampilan
guru dalam mengelola kelas terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan
63,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara keterampilan guru dalam mengelola kelas dengan motivasi
belajar siswa.
7
Penelitian lain yang dilakukan oleh Hendrik Eko Prasetiyo tahun 2015
dengan judul “Hubungan Persepsi Penerapan Metode TGT, Teknik Reward
and Punishment dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V
SDN I Ngrejo Tulungagung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan kegairahan/motivasi anak didik untuk mengikuti pembelajaran,
hal ini diketahui dari hasil wawancara secara sampling terhadap 5 siswa
secara acak, diketahui 4 diantaranya mengaku senang terhadap metode yang
diperankan oleh guru. Terdapat hubungan positif secara bersama-sama antara
metode TGT, reward and punishment dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar siswa, dengan koefisien korelasi berganda sebesar 0,844.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, peneliti
akan mengkaji permasalahan tersebut melalui penelitian dengan judul
“Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV
SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
Apakah ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan
motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal?
8
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian adalah sebagai
berikut.
Untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara variasi
mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoretis maupun secara praktis.
1.4.1 Manfaat Teoretis
a. Memberikan kontribusi bagi pendidikan
b. Memperluas khasanah pengetahuan guru tentang ada tidaknya
hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa serta
bagaimanakah hubungan diantara kedua variabel tersebut.
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Diharapkan siswa selalu meningkatkan motivasi belajar dan aktif dalam
mengikuti pembelajaran dengan penuh konsentrasi dan perhatian.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong guru untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan
ketertarikan siswa dengan memberikan variasi mengajar dalam
penyampaian materi.
9
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada
sekolah ada tidaknya hubungan antara variasi mengajar dengan
motivasi belajar siswa serta bagaimanakah hubungan diantara kedua
variabel tersebut.
d. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan dan
menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan dalam
kehidupan praktik belajar mengajar yang sesungguhnya.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
2.1.1.1 Belajar
Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku
setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan oleh seseorang. Belajar diartikan sebagai usaha sadar seseorang
untuk melakukan perubahan tingkah laku menjadi lebih baik, yang
merupakan hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Didukung pula pendapat beberapa ahli, diantaranya Daryanto
(2010:2) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sardiman (2012:21) menerangkan bahwa belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik, kalau si subjek
belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik.
11
Sementara itu, Uno (2015:15) mengungkapkan bahwa belajar adalah
pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Perubahan perilaku diakibatkan adanya proses
dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek (pengetahuan), atau
melalui suatu penguatan (reinforcement) dalam bentuk pengalaman terhadap
suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar.
Belajar merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Belajar
dilakukan untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Pada intinya,
secara umum tujuan belajar itu ada tiga jenis, yaitu: (1) ingin mendapatkan
pengetahuan, yang ditandai dengan kemampuan berpikir siswa; (2)
penanaman konsep dan keterampilan, yang berhubungan dengan penguasaan
keterampilan siswa, baik keterampilan jasmaniah yang menitikberatkan pada
keterampilan gerak tubuh seseorang yang sedang belajar ataupun
keterampilan rohani yang menyangkut keterampilan berpikir serta kreativitas
untuk menyelesaikan suatu masalah; dan (3) pembentukan sikap, yang
berkaitan dengan penanaman nilai-nilai dalam menumbuhkan sikap mental,
perilaku, dan kepribadian anak didik (Sardiman 2012:26).
Dalam mencapai tujuan belajar yang diharapkan, suatu kegiatan
belajar perlu memperhatikan prinsip-prinsip belajar untuk dijadikan acuan
agar proses belajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Daryanto
(2010:23-24) menyatakan bahwa calon guru seharusnya sudah dapat
menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat
12
dilaksanakan dalam situasi dan kondisi berbeda oleh setiap siswa secara
individual. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
3) Belajar harus dapat menimbulkan motivasi yang kuat pada siswa untuk
mencapai tujuan instruksional.
4) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya.
5) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
6) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapainya.
7) Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang.
8) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
9) Belajar adalah proses hubungan antara pengertian yang satu dengan
pengertian yang lain, sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan,
stimulus yang diberikan respon yang diharapkan.
10) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian
dan keterampilan atau sikap itu mendalam pada siswa.
13
Dengan demikian untuk mencapai keberhasilan dalam belajar,
prinsip-prinsip belajar harus dimengerti dan diterapkan oleh seorang guru
agar proses belajar menjadi lebih efektif dan bermakna bagi siswa. Dengan
penggunaan cara mengajar yang tepat oleh seorang guru, akan ikut
menentukan keberhasilan siswa dalam melaksanakan proses belajarnya di
sekolah.
2.1.1.2 Mengajar
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep berbeda yang tidak
dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Belajar mengacu kepada
kegiatan yang dilakukan siswa, sedangkan mengajar lebih mengacu kepada
kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru. Pada dasarnya, mengajar
merupakan aktivitas yang dilakukan guru dalam menciptakan sistem
lingkungan yang mendukung siswa dalam proses belajar sehingga tujuan
belajar siswa dapat tercapai.
Hal tersebut didukung pernyataan dari berbagai ahli, diantaranya
Hasibuan (2012:3) yang menyatakan bahwa mengajar adalah penciptaan
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem
lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi,
yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan
siswa yang memainkan peranan serta ada dalam hubungan sosial tertentu,
jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar
yang tersedia.
14
Menurut pendapat Alvin W. Howard yang dikutip Daryanto (2010:
162) mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing
seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude
ideal (cita-cita), apprectons (penghargaan), dan knowledge. Sementara
pendapat Mursell dalam Slameto (2010: 33) mengajar digambarkan sebagai
“mengorganisasikan belajar”, sehingga dengan mengorganisasikan itu, belajar
menjadi berarti atau bermakna bagi siswa.
Guru yang mengajar di depan kelas harus memperhatikan prinsip-
prinsip dalam mengajar sebagai pedoman guru dalam mengajar. Pendapat
Mursel dalam Daryanto (2010: 169-179) mengemukakan prinsip-prinsip
mengajar yang disimpulkan menjadi enam prinsip sebagai berikut: (1)
konteks, yang berkaitan dengan perhatian guru terhadap situasi problematik
yang mencakup tugas untuk belajar; (2) fokus, guru perlu memperhatikan
bahwa belajar yang penuh makna dan efektif harus diorganisasikan di suatu
fokus; (3) sosialisasi, bahwa dalam proses belajar guru perlu melatih siswa
bekerja sama dalam kelompok; (4) individualisasi, bahwa dalam
mengorganisasi belajar mengajar guru perlu memperhatikan taraf
kesanggupan siswa; (5) Sequence, yang berkaitan dengan keterkaitan antar
unit dalam kegiatan belajar; dan (6) evaluasi, yang bertujuan untuk meneliti
hasil dan proses belajar siswa, untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang
melekat pada proses belajar.
Selain memperhatikan berbagai prinsip mengajar yang disampaikan
tersebut, seorang guru juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
15
melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Diperlukan keterampilan-
keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam mengajar untuk kelancaran
proses belajar mengajar agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Turney dalam Mulyasa (2011:69) mengungkapkan delapan
keterampilan mengajar yang dianggap berperan penting dalam menentukan
keberhasilan pembelajaran. Keterampilan yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1). Keterampilan Bertanya.
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai oleh guru, hal ini karena
hampir pada setiap kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan.
Bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun
dengan baik akan memberikan dampak positif terhadap siswa.
2). Keterampilan Memberi Penguatan.
Memberikan penguatan diartikan dengan tingkah laku guru dalam
merespons secara positif suatu tingkah laku tertentu siswa yang
memungkinkan tingkah laku tersebut timbul kembali.
3). Keterampilan Mengadakan Variasi.
Mengadakan variasi merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru
dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan siswa agar selalu
antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi adalah perubahan dalam
proses kegiatan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta
mengurangi kebosanan dan kejenuhan.
16
4). Keterampilan Menjelaskan.
Menjelaskan merupakan suatu aspek penting yang harus dimiliki guru,
mengingat sebagian besar pembelajaran menuntut guru untuk
memberikan penjelasan. Menjelaskan berarti menyajikan informasi lisan
yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan menunjukkan
hubungan.
5). Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.
Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang
dilakukan guru. Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru
untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian
siswa. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri
kegiatan inti pelajaran.
6). Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil.
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur dan melibatkan
sekelompok orang dalam interaksi tatap muka untuk mengambil
kesimpulan dan memecahkan masalah. Diskusi kelompok kecil bertujuan
untuk berbagi informasi atau pengalaman, mengambil keputusan, atau
memecahkan suatu masalah.
7). Keterampilan Mengelola Kelas.
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan
iklim pembelajaran yang kondusif, dan mengendalikannya jika terjadi
gangguan dalam pembelajaran.
17
8). Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan.
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap siswa, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
siswa maupun antara siswa dengan siswa lainnya.
Keterampilan dasar mengajar tersebut penting dikuasai oleh seorang
guru untuk menjadi pendidik yang profesional. Dengan pemahaman dan
kemampuan menerapkan keterampilan dasar mengajar secara utuh dan
terintegrasi, guru diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dan lebih memotivasi siswa dalam belajar sehingga pencapaian
prestasi belajar siswa akan lebih baik.
Seorang guru juga harus mampu menyesuaikan penggunaan
keterampilan mengajar dengan tujuan belajar dan kebutuhan siswa. Dalam
kaitannya dengan motivasi siswa dalam belajar, diantara delapan
keterampilan mengajar guru tersebut, keterampilan mengadakan variasi perlu
mendapat perhatian lebih oleh seorang guru. Hal ini dikarenakan dengan
adanya variasi mengajar yang dilakukan guru, kegiatan belajar siswa akan
lebih bervariasi dan tidak monoton sehingga siswa akan lebih tertarik dan
tidak merasakan kebosanan dalam proses belajarnya. Dengan kegiatan belajar
mengajar yang bervariasi juga diharapkan akan lebih menimbulkan semangat,
ketekunan, keantusiasan, dan juga akan lebih memotivasi siswa dalam
belajar. Pembelajaran akan dirasa lebih menyenangkan dan lebih bermakna
bagi siswa.
18
Oleh karena itu, guru perlu menguasai keterampilan dasar mengajar
dan mampu menggunakannya sesuai dengan kebutuhan siswa dalam proses
belajarnya. Pengggunaan keterampilan mengajar akan membantu dalam
pencapaian tujuan belajar dan proses pembelajaran akan berlangsung lebih
efektif dan efisien.
2.1.1.3 Pembelajaran
Pembelajaran atau yang bisa juga disebut sebagai proses belajar
mengajar, dapat diartikan sebagai interaksi yang dilakukan antara guru
dengan siswa dalam rangka memberikan pengalaman untuk merubah tingkah
laku siswa menjadi lebih baik. Dalam proses pembelajaran, guru membantu
siswa untuk memperoleh pengetahuan serta memfasilitasi siswa
mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.
Hal tersebut didukung pendapat dari Winataputra (2008:1:18) yang
menyatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar
pada diri peserta didik. Sejalan dengan pendapat tersebut, Aqib (2013:66)
menjelaskan proses belajar mengajar (pembelajaran) adalah upaya secara
sistematis yang dilakukan guru untuk mewujudkan proses pembelajaran
berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.
Sementara itu, Huda (2014:6) menyatakan bahwa pembelajaran
merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Yang
jelas, ia merupakan rekonstruksi dari pengalaman masa lalu yang
19
berpengaruh terhadap perilaku dan kapasitas seseorang atau suatu kelompok.
Hamdani (2011:71-72) menjelaskan pembelajaran secara umum adalah
kegiatan yang dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah
yang lebih baik. Pembelajaran adalah upaya guru menciptakan iklim dan
pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa
yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta
antarsiswa.
Darsono dalam Hamdani (2011:47) berpendapat bahwa ciri-ciri
pembelajaran adalah sebagai berikut: (1) pembelajaran dilakukan secara sadar
dan direncanakan secara sistematis; (2) pembelajaran dapat menumbuhkan
perhatian dan motivasi siswa dalam belajar; (3) pembelajaran dapat
menyediakan bahan belajar yang menarik perhatian dan menantang siswa; (4)
pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik;
(5) pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa; (6) pembelajaran dapat membuat siswa siap
menerima pelajaran, baik secara fisik maupun psikologis; (7) pembelajaran
menekankan keaktifan siswa; dan (8) pembelajaran dilakukan secara sadar
dan sengaja.
Pembelajaran apabila ditinjau dari pendekatan sistem, maka dalam
prosesnya akan melibatkan berbagai komponen. Komponen-komponen
tersebut adalah sebagai berikut:
20
1) . Tujuan
tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan
pembelajaran adalah instructional effect biasanya itu berupa
pengetahuan, dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara
ekspisit dalam tujuan pembelajaran khusus semakin spesifik dan
operasional.
2) . Subjek belajar
subjek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama
karena berperan sebagai subjek sekaligus objek. Sebagai subjek karena
peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar-mengajar.
Sebagai objek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai
perubahan perilaku pada diri subjek belajar.
3) . Materi pelajaran
materi pelajaran juga merupakan komponen utama dalam proses
pembelajaran, karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk
dari kegiatan pembelajaran.
4) . Strategi pembelajaran
strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
5) . Media pembelajaran
media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan pendidik dalam
proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran.
21
6) . Penunjang
komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah
fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan pelajaran dan
semacamnya (Rifa’i 2012:159).
Ciri-ciri dan komponen pembelajaran yang diuraikan tersebut dapat
dijadikan pedoman bagi guru dalam memperlancar dan mempermudah untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Proses pembelajaran akan
berjalan dengan baik apabila guru sebagai pemimpin dalam kelas mampu
merancang pembelajaran yang akan dilaksanakannya dengan baik pula.
Peran guru sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Seorang
guru perlu memunculkan motivasi belajar dalam diri siswa dan menyiapkan
siswa sebaik mungkin untuk siap menerima dan mengikuti proses
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.
Motivasi dan kesiapan siswa dapat dimunculkan oleh guru dalam proses
pembelajaran melalui penerapan berbagai keterampilan mengajar guru,
terutama keterampilan dalam mengadakan variasi.
Dengan penggunaan variasi mengajar, maka diharapkan akan
memunculkan motivasi belajar dalam diri siswa sehingga dalam pelaksanaan
proses pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dan pembelajaran menjadi
bermakna dalam diri siswa.
22
2.1.2 Variasi Mengajar
2.1.2.1 Pengertian Variasi Mengajar
Demi tercapainya pembelajaran yang efektif dan efisien,
kemampuan mengelola pembelajaran merupakan hal penting bagi guru agar
terwujud kompetensi profesionalnya. Salah satunya yaitu dengan menguasai
keterampilan dalam mengadakan variasi. Variasi dalam mengajar merupakan
keanekaan perbuatan guru yang dilakukan dalam proses belajar mengajar
untuk mengurangi kebosanan dan dapat menarik perhatian siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran
Didukung pendapat beberapa ahli, diantaranya yaitu Usman
(2013:84) menyatakan bahwa variasi diartikan sebagai suatu kegiatan guru
dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk
mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid
senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi.
Sejalan dengan Hasibuan (2012:64) yang menjelaskan bahwa variasi adalah
perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan mengatasi
kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa
menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif.
Anitah (2008:7.38) menyatakan bahwa variasi adalah keanekaan
yang membuat sesuatu tidak monoton. Variasi dapat berupa perubahan-
perubahan atau perbedaan-perbedaan yang sengaja diciptakan/dibuat untuk
memberikan kesan yang unik.
23
Mulyasa (2011:78) menyatakan bahwa variasi dalam pembelajaran
adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
Sementara itu, Aqib (2013:86-87) menyatakan variasi dalam kegiatan
pembelajaran yaitu perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan
meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
2.1.2.2 Tujuan Variasi Mengajar
Variasi mengajar sangat diperlukan dalam suatu proses
pembelajaran. Siswa akan mengalami kebosanan apabila seorang guru
mengajar dengan cara yang sama setiap harinya. Oleh karenanya guru perlu
menguasai keterampilan mengadakan variasi dalam mengajar dengan tujuan
untuk mengatasi kebosanan yang terjadi pada diri siswa. Selain itu, kegiatan
memberikan variasi pada saat mengajar juga dilaksanakan untuk mencapai
tujuan-tujuan lain yang diinginkan dalam pembelajaran.
Menurut Anitah (2008:7.39) variasi dalam kegiatan pembelajaran
bertujuan antara lain untuk hal-hal berikut.
1). Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar.
2). Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu.
3). Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki
hal-hal baru.
4). Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam.
5). Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
24
Usman (2013:84) menyampaikan tujuan dan manfaat variasi
mengajar adalah sebagai berikut.
1). Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek
belajar mengajar yang relevan.
2). Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin
mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.
3). Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah
dengan berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar
yang lebih baik.
4). Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara
menerima pelajaran yang disenanginya.
Mulyasa (2011:78-79) menyatakan variasi dalam pembelajaran
bertujuan antara lain:
1). Meningkatkan perhatian siswa terhadap materi standar yang relevan.
2). Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat siswa terhadap
berbagai hal baru dalam pembelajaran.
3). Memupuk perilaku positif siswa terhadap pembelajaran.
4). Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuannya.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat dipahami betapa pentingnya
variasi mengajar yang dilakukan oleh seorang guru. Variasi mengajar
dilakukan dengan berbagai tujuan seperti untuk menghilangkan kebosanan
siswa, memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, menarik perhatian
25
siswa, mengaktifkan partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan dapat
memacu semangat siswa untuk menemukan hal-hal baru dalam pembelajaran.
Dengan variasi yang dilakukan guru, bukan hanya siswa yang akan
memperoleh kepuasan belajar, guru juga akan memperoleh kepuasan dalam
mengajar.
2.1.2.3 Prinsip Penggunaan Variasi Mengajar
Dalam melaksanakan variasi mengajar saat proses pembelajaran
berlangsung, agar variasi yang dilakukan dapat berfungsi secara efektif, guru
perlu memperhatikan prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Menurut
Anitah (2008:7.47), prinsip penggunaan variasi mengajar adalah sebagai
berikut.
1). Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, karakteristik kemampuan siswa, latar
belakang sosial budaya, materi yang sedang disajikan, dan kemampuan
guru menciptakan variasi tersebut.
2). Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak
mengganggu terjadinya proses belajar.
3). Variasi harus berlangsung secara lancar dan berkesinambungan, sehingga
tidak merusak suasana kelas, dan tidak mengganggu jalannya kegiatan
belajar.
4). Komponen-komponen variasi yang memerlukan pengorganisasian dan
perencanaan yang baik perlu dirancang secara cermat dan dicantumkan
dalam rencana pembelajaran.
26
Hasibuan (2012:66) menyatakan prinsip-prinsip yang perlu dipahami
dalam variasi mengajar sebagai berikut:
1). Perubahan yang digunakan harus bersifat efektif.
2). Penggunaan teknik variasi harus lancar dan tepat.
3). Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-benar terstruktur
dan direncanakan sebelumnya.
4). Penggunaan komponen variasi harus luwes dan spontan berdasarkan
balikan siswa.
Selain itu, pendapat Usman (2013:85) menyatakan prinsip
penggunaan variasi adalah sebagai berikut.
1). Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan
dengan tujuan yang hendak dicapai.
2). Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga
tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.
3). Direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan dalam
rencana pelajaran atau satuan pelajaran.
Jadi agar penggunaan variasi mengajar yang dilakukan guru dapat
efektif terlaksana dalam pembelajaran, maka ada hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan variasi mengajar, seperti penggunaan variasi
disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, variasi juga harus terjadi
secara wajar dan lancar, serta saat akan mengadakan variasi pengajaran maka
perlu dipersiapkan dan direncanakan dengan baik. Dengan begitu, proses
27
terlaksananya pembelajaran dapat berjalan baik dan sesuai seperti tujuan yang
diharapkan.
2.1.2.4 Komponen Variasi Mengajar
Selain memperhatikan prinsip saat menggunakan variasi dalam
mengajar, perlu pula dimengerti berbagai komponen variasi mengajar sebagai
panduan dalam pelaksanaan dalam proses pembelajaran. Pada dasarnya,
variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu: (1) variasi dalam gaya mengajar; (2) variasi dalam
penggunaan alat bantu pembelajaran; (3) variasi dalam pola interaksi dan
kegiatan siswa. Ketiga jenis variasi tersebut mempunyai prinsip penggunaan
dan tujuan masing-masing.
1). Variasi dalam gaya mengajar.
Hal-hal yang berkaitan dengan variasi gaya mengajar yang dilakukan
oleh seorang guru meliputi penggunaan variasi suara (teacher voice),
pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan atau kebisuan guru
(teacher silence), mengadakan kontak pandang (eye contact and movement),
gerakan badan dan mimik, serta perubahan dalam posisi guru (teachers
movement).
a. Penggunaan variasi suara.
Menurut Anitah (2008:7.41) suara guru merupakan faktor yang
sangat penting di dalam kelas karena sebagian besar kegiatan di kelas akan
bersumber dari hal-hal yang disampaikan guru secara lisan. Sementara itu,
menurut Usman (2013:85) variasi suara adalah perubahan suara dari keras
28
menjadi lembut, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi
lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan
pada kata-kata tertentu.
Sardiman (2012:202-203) menyatakan bahwa yang termasuk dalam
pengertian suara ialah kekuatan atau kekerasan, lagu bicara (intonasi),
tekanan bicara dan kelancaran bicara.
Guru yang baik akan terampil mengatur volume suaranya, sehingga
pesan dapat mudah ditangkap dan dipahami oleh seluruh siswa. Demikian
pentingnya suara untuk diperhatikan karena merupakan alat komunikasi
dalam interaksi antara guru dan siswa selama proses pembelajaran.
b. Pemusatan perhatian siswa.
Dalam mengajar, guru sering menginginkan agar siswa
memperhatikan butir-butir penting yang sedang disampaikan. Hal ini dapat
dilakukan guru dengan mengucapkan kata-kata tertentu secara khusus disertai
isyarat atau gerakan seperlunya. Misalnya guru mengucapkan kata-kata
berikut.
1). “Ini penting diingat”, sambil menulis istilah yang perlu diingat
2). “Perhatikan baik-baik”, sambil menunjuk gambar di papan tulis
3). “Jangan lupakan ini”, sambil menggarisbawahi kata-kata yang
dimaksud
4). “Para ahli selalu membicarakan ini”, sambil memperlihatkan gambar
tentang hal yang dibicarakan (Anitah, 2008:7.41).
29
c. Kesenyapan atau kebisuan guru.
Adanya kesenyapan, kebisuan atau selingan diam yang tiba-tiba dan
disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk
menarik perhatian siswa. Perubahan stimulus dari adanya suara kepada
keadaan tenang atau senyap, atau dari adanya kesibukan atau kegiatan lalu
dihentikan akan dapat menarik perhatian karena siswa ingin tahu apa yang
terjadi (Usman 2013:85).
Hasibuan (2012:66) juga menyatakan pada saat guru menerangkan
sering diperlukan kegiatan berhenti sejenak secara tiba-tiba. Kesenyapan
semacam ini bertujuan meminta perhatian siswa. Ada kalanya kesenyapan
dikerjakan bila guru akan berpindah dari segmen mengajar satu ke segmen
mengajar yang lain.
d. Mengadakan Kontak Pandang.
Menurut Sardiman (2012:199) yang dimaksud dengan kontak dalam
hal ini menyangkut hubungan batiniah antara guru dan siswa dalam kaitannya
dengan bahan yang sedang dibahas bersama. Hal ini tercermin terutama
dalam tanggapan siswa baik mengenai sinar matanya maupun gerakan-
gerakan anggota badannya.
Bila guru sedang berbicara atau berinteraksi dengan siswanya,
sebaiknya pandangan menjelajahi seluruh kelas dan melihat ke mata murid-
murid untuk menunjukkan adanya hubungan yang intim dengan mereka.
Kontak pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk
mengetahui perhatian atau pemahaman siswa (Usman 2013:85).
30
e. Gerakan badan dan mimik.
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan gerakan
badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi. Gunanya
untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang
dimaksudkan. Ekspresi wajah misalnya tersenyum, mengerutkan dahi,
cemberut, menaikkan alis mata, untuk menunjukkan rasa kagum, tercengang,
atau heran. Gerakan kepala bermacam-macam, misalnya menganggukkan,
menggeleng, mengangkat atau merendahkan kepala untuk menunjukkan
sesuatu atau sebaliknya. Jari dapat digunakan untuk menunjukkan ukuran,
jarak arah ataupun menjentik untuk menarik perhatian. Menggoyangkan
tangan dapat berarti “tidak”, mengangkat tangan keduanya dapat berarti “apa
lagi?” (Usman 2013:85-86).
f. Perubahan dalam posisi guru.
Posisi guru ketika mengajar di dalam kelas juga berpengaruh kepada
kegairahan siswa belajar. Menurut Hasibuan (2012:66), perhatian siswa dapat
ditingkatkan melalui perubahan posisi guru dalam proses interaksi dan
komunikasi.
Sebagai seorang guru, selama mengajar guru tidak seharusnya
terpaku di satu tempat. Guru dapat memvariasikan posisinya secara wajar,
misalnya berdiri di depan kelas, pindah ke samping atau ke tengah, ke
belakang atau duduk sebentar. Ada kalanya karena tujuan tertentu guru
berjalan-jalan diantara siswa untuk melihat siswa yang sedang bekerja, di saat
lain guru mungkin berdiam agak lama di satu tempat membantu siswa yang
31
mendapat kesukaran. Perubahan posisi guru harus dilakukan dengan niat
tertentu serta terkesan wajar dan tidak dibuat-buat (Anitah, 2008:7.43).
2). Variasi penggunaan alat bantu pengajaran.
Alat dan media pembelajaran merupakan suatu faktor penting dalam
kegiatan pembelajaran. Konsep yang sukar dan membosankan untuk disimak
akan menjadi menarik jika disajikan dengan menggunakan media dan alat
yang tepat (Anitah, 2008:7.45).
Pergantian penggunaan jenis media yang satu kepada jenis yang lain
mengharuskan anak menyesuaikan alat inderanya sehingga dapat
mempertinggi perhatiannya karena setiap anak mempunyai perbedaan
kemampuan dalam menggunakan alat inderanya (Usman 2013:86).
Menurut Hasibuan (2012:66-67) variasi di dalam setiap jenis media
atau variasi antarjenis media perlu diperhatikan dalam proses belajar
mengajar. Ditinjau dari reseptor penerima rangsang yang disampaikan, maka
media dan bahan pengajaran penerima dapat digolongkan menjadi:
1) media dan bahan pengajaran yang dapat didengar (oral);
2) media dan bahan pengajaran yang dapat dilihat (visual);
3) media dan bahan pengajaran yang dapat disentuh, diraba, atau
dimanipulasikan (media taktil).
Dapat diartikan bahwa variasi dalam penggunaan media dan alat
pengajaran merupakan salah satu faktor penting untuk menarik perhatian
siswa dalam proses pembelajaran. Adapun bila ditinjau dari indera yang
32
digunakan media dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni dapat
didengar, dilihat, dan diraba.
3). Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa.
Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar mengajar
sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh
guru sampai kegiatan sendiri yang dilakukan anak. Penggunaan variasi pola
interaksi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta
untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan murid dalam mencapai
tujuan (Usman 2013:87).
Pola interaksi dapat berbentuk: klasikal, kelompok, dan perorangan
sesuai dengan keperluan, sedangkan variasi kegiatan dapat berupa
mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi, latihan, atau demonstrasi
(Aqib 2013:87).
Anitah (2008:7.44) memberikan berbagai contoh variasi pola
interaksi sebagai berikut:
a. Kegiatan klasikal
1) mendengarkan informasi dan tanya jawab secara klasikal
2) demonstrasi oleh guru atau siswa tentang satu keterampilan
b. Kegiatan kelompok kecil
1) mendiskusikan pemecahan suatu masalah
2) menyelesaikan suatu proyek
3) melakukan suatu percobaan
4) melakukan latihan suatu keterampilan
33
c. Kegiatan berpasangan
1) merundingkan jawaban pertanyaan
2) latihan menggunakan alat tertentu
d. Kegiatan perorangan
1) membaca atau menelaah suatu materi
2) mengerjakan tugas-tugas individual.
Dari beberapa contoh tersebut, jelas bahwa variasi pola interaksi
siswa sangat beragam. Pola interaksi dapat diubah dari interaksi satu arah ke
interaksi dua arah sampai ke semua arah.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sebaiknya
seorang guru melakukan variasi dalam mengajarnya. Dengan melakukan
variasi dalam mengajar, maka suasana kelas tidak terasa membosankan bagi
siswa. Guru yang banyak melakukan improvisasi dalam variasi mengajar
tentunya akan menarik perhatian siswanya untuk mengikuti pelajaran
sehingga berpengaruh pada peningkatan dalam prestasi belajarnya. Seorang
guru hendaknya selalu mengusahakan agar variasi yang digunakan dalam
mengajar dapat mendukung penjelasan yang disampaikan.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan tersebut, untuk
mengetahui variasi mengajar yang dilakukan guru dalam penelitian ini, maka
ditetapkan indikator sebagai berikut: (a) variasi suara; (b) pemusatan
perhatian siswa; (c) kesenyapan atau kebisuan guru; (d) mengadakan kontak
pandang; (e) gerakan badan dan mimik; (f) perubahan dalam posisi guru; (g)
variasi penggunaan alat bantu pengajaran; dan (h) variasi interaksi.
34
Variasi mengajar guru dapat dikatakan baik apabila telah mencakup
indikator-indikator tersebut. Dengan penggunaan variasi mengajar,
diharapkan proses pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan lebih
memotivasi siswa dalam kegiatan belajarnya. Hal tersebut dikarenakan
dengan kegiatan pembelajaran yang lebih bervariasi, siswa akan merasa lebih
senang dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran sehingga
memunculkan motivasi belajar dalam diri siswa yang membuatnya lebih giat,
tekun, dan lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran yang belangsung.
2.1.3 Motivasi Belajar
2.1.3.1 Pengertian Motivasi Belajar
Dalam proses belajar mengajar, keberhasilan pembelajaran tidak
hanya ditentukan oleh guru yang mengajar, melainkan juga ditentukan oleh
siswa sebagai subjek dalam proses pembelajaran. Proses belajar yang
dilakukan siswa dipengaruhi dari berbagai faktor, baik faktor intrinsik
ataupun ekstrinsik. Salah satu faktor intrinsik yang penting dalam diri siswa
adalah motivasi. Menurut Uno (2015:3), istilah motivasi berasal dari kata
motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat.
Kata ”motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi tujuan tertentu. Berawal dari kata ”motif” itu, maka
35
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif
(Sardiman 2010:73).
Menurut Slavin dalam Rifa’i (2012:135), motivasi merupakan proses
internal yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang
secara terus-menerus. Sedangkan menurut Mc. Donald seperti yang dikutip
oleh Sardiman (2012:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya ”feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek
belajar itu dapat tercapai (Sardiman 2012:75).
Menurut Uno (2015:23) motivasi dan belajar merupakan dua hal
yang saling mempengaruhi. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa
indikator atau unsur yang mendukung.
Hamdani (2011:290) menyatakan motivasi atau minat belajar
merupakan hasrat untuk belajar dari seorang individu. Seorang siswa dapat
belajar secara lebih efisien apabila ia berusaha untuk belajar secara maksimal.
Motivasi belajar dapat datang dari dalam diri siswa yang rajin membaca buku
dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu masalah.
36
Dari berbagai pendapat ahli tersebut, peneliti dapat mengasumsikan
bahwa motivasi belajar diartikan sebagai suatu dorongan pada diri siswa
untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan. Jadi
motivasi belajar dapat menentukan keberhasilan proses belajar seseorang.
2.1.3.2 Macam-macam Motivasi Belajar
Motivasi belajar dibedakan menjadi beberapa macam atau jenis
motivasi yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Menurut Sardiman
(2012:86-90) motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi.
Berbagai macam motivasi dapat terbagi sebagai berikut.
1). Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
Dilihat dari dasar pembentukanya, motivasi dibedakan menjadi motif-
motif bawaan dan motif-motif yang dipelajari. Motif-motif bawaan,
adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ada tanpa
dipelajari. Sebagai contoh misalnya seperti dorongan untuk makan,
dorongan untuk bekerja, dan untuk beristirahat. Sedangkan motif-
motif yang dipelajari adalah motif yang timbul karena dipelajari,
seperti dorongan untuk belajar cabang ilmu pengetahuan, dan
dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.
2). Motivasi menurut pembagian Woodworth dan Marquis.
Menurut Woodworth dan Marquis, motivasi dibedakan menjadi 3
macam, yaitu (1) motif atau kebutuhan organis yang meliputi
kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, dan beristirahat; (2) motif-
motif darurat yang meliputi dorongan untuk menyelamatkan diri,
37
dorongan untuk membalas, dan untuk memburu; (3) motif-motif
objektif, yang meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi,
melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.
3). Motivasi jasmaniah dan rohaniah.
Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi menjadi dua
jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi
jasmaniah yang dimaksudkan seperti misalnya: refleks, insting
otomatis, dan nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah
adalah kemauan.
4). Motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti contoh
bahwa seorang belajar, memang benar-benar ingin mengetahui segala
sesuatu bukan karena ingin pujian. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya
perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.
Di samping itu, Frandsen dalam Sardiman (2012:87) masih
menambahkan jenis-jenis motif berikut ini:
38
a). Cognitive motives.
Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan
individual. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan
belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan
intelektual.
b). Self-expression.
Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. Yang penting
kebutuhan individu itu tidak sekedar tahu mengapa dan bagaimana
sesuatu itu terjadi, tetapi juga mampu membuat suatu kejadian. Jadi
dalam hal ini seseorang memiliki keinginan untuk aktualisasi diri.
c). Self-enhancement.
Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang. Dalam belajar dapat diciptakan
suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu
prestasi.
Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa terdapat bermacam-
macam jenis motivasi apabila dilihat dari berbagai sudut pandang. Namun
pada intinya, motivasi dalam diri seseorang dapat berasal dari diri siswa sejak
dia dilahirkan, dan juga dapat berasal dari proses interaksinya dengan
lingkungan yang keduanya baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa
senantiasa memberikan dorongan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu.
39
2.1.3.3 Fungsi Motivasi Belajar
Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Prestasi belajar
yang didapat siswa akan menjadi lebih optimal, jika anak tersebut memiliki
motivasi belajar yang tinggi dalam dirinya. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Sehubungan dengan hal
tersebut, ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1) mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut (Sardiman
2012:84-85).
Uno (2015:27) menyatakan bahwa ada beberapa peranan penting
dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (1)
menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar; (2) memperjelas
tujuan belajar yang hendak dicapai; (3) menentukan ragam kendali terhadap
rangsangan belajar; dan (4) menentukan ketekunan belajar.
40
Menurut Hamdani (2011:292-293) fungsi motivasi yang berkenaan
dengan proses belajar mengajar antara lain sebagai berikut.
1). Fungsi penggerak dalam motivasi.
Penggerak dalam motivasi belajar untuk siswa dapat dilakukan
melalui berbagai cara, antara lain dengan metode penemuan, motivasi
kompetensi, belajar terpogram, dan prosedur brainstorming.
2). Fungsi harapan.
Guru memberi harapan-harapan untuk menggugah motivasi belajar
dengan cara antara lain merumuskan tujuan instruktusional sekhusus
mungkin, perubahan-perubahan harapan, dan tingkat aspirasi.
Di samping itu, ada juga fungsi lain yaitu motivasi dapat berfungsi
sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan
suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang tinggi dalam
belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya
usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang
yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik (Sardiman
2012:84).
2.1.3.4 Ciri-ciri Motivasi Belajar
Motivasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa dapat dilihat dari
berbagai ciri yang ditunjukkan siswa tersebut dalam kegiatan belajarnya.
Untuk mengetahui apakah seorang siswa memiliki motivasi belajar yang
tinggi dalam proses belajarnya, maka diperlukan ciri-ciri yang menunjukkan
bahwa anak memliki motivasi belajar dalam dirinya.
41
Sardiman (2012:83) mengemukakan adanya beberapa ciri motivasi.
Motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu.
h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Sementara itu, Hamzah B. Uno (2015:23) menyatakan bahwa
motivasi belajar mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang
dalam belajar. Indikator motivasi belajar siswa dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar
42
e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Dengan demikian, apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti yang
dijelaskan tersebut, berarti orang tersebut memiliki motivasi yang kuat. Ciri-
ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik, jika siswa terdorong untuk
tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan
hambatan secara mandiri.
2.1.3.5 Bentuk-bentuk Motivasi
Mengingat pentingnya motivasi belajar dalam diri siswa, maka
dalam proses pembelajaran di sekolah, motivasi belajar pada diri siswa dapat
ditimbulkan dengan berbagai cara yang dapat dilakukan guru. Sardiman
(2012:91-95) mengemukakan bahwa ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu:
1). Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai raport
yang angkanya yang baik.
2). Hadiah
Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi. Misalnya guru
menjanjikan hadiah bagi siswanya yang berhasil mencapai angka standar,
atau berhasil menjawab pertanyaan.
43
3). Saingan atau kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong semangat belajar siswa. Persaingan, baik individu maupun
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar.
4). Ego-involvement
Guru harus menumbuhkan kesadaran pada siswanya agar merasakan
dan menyadari betapa pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan
yang harus diselesaikan. Sehingga siswa akan berusaha dengan segenap
tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
5). Memberi ulangan
Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Sehingga memberi ulangan merupakan sarana motivasi.
6). Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaannya, akan mendorong siswa agar
lebih giat lagi dalam belajar. Semakin mengetahui bahwa hasil belajar
meningkat, maka ada motivasi diri siswa untuk belajar dengan harapan
hasilnya terus meningkat.
7). Pujian
Pujian adalah bentuk motivasi yang baik dan positif akan memupuk
suasana yang menyenangkan dan meningkatkan gairah belajar.
8). Hukuman
Hukuman tidak selamanya berdampak negatif jika diberikan pada
saat yang tepat dengan alasan yang jelas, dan dengan jenis hukuman yang
44
logis sesuai dengan kesalahannya. Hukuman yang demikian akan menjadikan
siswa menyadari kesalahannya dan memunculkan gairah untuk mengubahnya
dan meningkatkan prestasi belajarnya.
9). Minat
Minat merupakan instrumen motivasi yang kedua setelah kebutuhan.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika dilandasi minat untuk belajar.
10). Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar merupakan sesuatu yang muncul dalam diri
siswa, yang mengakibatkan siswa mau belajar lebih giat lagi.
11). Tujuan yang diakui
Tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa merupakan
instrumen motivasi yang sangat penting. Sebab, dengan memahami tujuan
yang harus dicapai, maka akan timbul gairah untuk terus belajar dengan giat
dan bersungguh-sungguh.
Dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan adanya motivasi, siswa dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatifnya, serta dapat mengarahkan dan
memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Mengingat begitu pentingnya motivasi belajar dalam diri siswa,
maka dalam penelitian ini untuk mengetahui motivasi belajar pada siswa,
ditetapkan indikator motivasi belajar sebagai berikut: (a) tekun menghadapi
tugas; (b) ulet menghadapi kesulitan; (c) menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah; (d) lebih senang bekerja mandiri; (e) cepat bosan
45
pada tugas-tugas yang rutin; (f) dapat memepertahankan pendapatnya; (g)
tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya; dan (h) senang mencari dan
memecahkan soal-soal.
Dengan adanya motivasi belajar pada diri siswa dalam proses belajar
mengajar akan menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Pembelajaran
akan lebih bermakna dan pencapaian prestasi siswa akan lebih optimal
dengan adanya motivasi belajar. Oleh karenanya, penting bagi guru untuk
dapat memunculkan motivasi belajar pada setiap diri siswanya dengan
berbagai cara. Salah satunya dengan memaksimalkan keterampilan guru
dalam menciptakan variasi mengajar untuk lebih memotivasi siswa dalam
belajar.
2.1.4 Hubungan antara Variasi Mengajar dengan Motivasi Belajar Siswa
Guru dan siswa merupakan faktor utama dalam proses pembelajaran.
Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat
utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Melalui interaksi dalam
peristiwa belajar mengajar inilah yang nantinya akan membantu siswa dalam
mencapai tujuan belajarnya.
Keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar bergantung
bagaimana proses pembelajaran yang dialaminya. Dalam pencapaian tujuan
belajar, peran seorang guru sangat diperlukan bagi siswa. Guru dituntut untuk
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya. Penguasaan
keterampilan variasi mengajar perlu dimiliki oleh seorang guru untuk
mengatasi kebosanan dan kejenuhan yang terjadi pada diri siswa selama
46
proses pembelajaran berlangsung. Variasi mengajar yang merupakan suatu
perubahan perilaku yang dilakukan guru pada saat pembelajaran akan
membuat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak monoton bagi siswa. Hal
ini akan membuat pembelajaran menjadi terasa lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
Penyajian kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
tersebut akan dapat menimbulkan motivasi belajar yang merupakan faktor
penting penentu keberhasilan siswa. Seperti yang dikatakan Sardiman
(2012:84) bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan
prestasi yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya motivasi
belajar dalam diri siswa, maka siswa akan merasa lebih tertarik dalam
mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan
pencapaian tujuan belajar akan lebih optimal.
Mengingat pentingnya motivasi belajar dalam diri siswa tersebut,
oleh karena itu peran guru sangat dibutuhkan untuk membangkitkan motivasi
belajar pada diri siswa. Salah satu strategi untuk memunculkan motivasi
belajar seperti yang diungkapkan Rifa’i (2012:155) adalah dengan
menggunakan variasi metode penyajian yang menarik. Dengan penguasaan
dan penggunaan keterampilan variasi mengajar guru yang diterapkan dalam
suatu proses pembelajaran, maka diharapkan akan dapat membantu
menimbulkan motivasi belajar dalam diri siswa sehingga pembelajaran akan
dapat berjalan secara lebih optimal.
47
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini diantaranya
adalah:
1). Jurnal Pedagogik tahun 2014 oleh Riscky Azhara Mega Santoso dengan
judul “Hubungan Persepsi Penggunaan Alat Peraga dalam Proses
Pembelajaran IPA dengan Motivasi Belajar di SDIT Baitul Halim
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Hasil penelitian menunjukkan
penggunaan alat peraga dengan motivasi belajar siswa SDIT Baitul
Halim Tambun Selatan memiliki hubungan positif yang signifikan. Hal
ini ditunjukkan oleh angka kontribusi koefisien determinasinya atau
besarnya sumbangan pengaruh variabel penggunaan alat peraga terhadap
variabel motivasi belajar tersebut adalah sebesar 0,987 atau 98%. Sisanya
2% dipengaruhi oleh faktor lain.
2). Jurnal Penelitian oleh Ratna Puspita Dewi pada tahun 2014 dengan judul
“Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan metode role playing pada pembelajaran
IPS dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas V SDN
Kedunggempol, Mojokerto. Peningkatan motivasi belajar siswa selama
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran role
playing mengalami peningkatan sesuai dengan indikator keberhasilan
yang ditentukan. Hal ini terlihat dari antusiasme dan semangat siswa
selama mengikuti pembelajaran. Penerapan metode role playing
48
membantu siswa memahami materi, menanamkan nilai-nilai yang
terkandung dalam materi pembelajaran dan siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran.
3). Jurnal Penelitian tahun 2014 oleh Prima Shinta Puspitarukmi, Amir
Fuady, dan Nugraheni Eko Wardani dengan judul “Pemanfaatan Media
Gambar Berseri dengan Metode Teams Games Tournament (TGT) untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Keterampilan Menulis Eksposisi”.
Metode TGT dapat meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan
menulis eksposisi pada siswa kelas IV MI Muhammadiyah Gedongan.
Peningkatan tersebut terlihat pada peningkatan keaktifan dan motivasi
siswa dalam pembelajaran menulis eksposisi adalah 2,81 atau 58,06%
dari 31 siswa, kemudian meningkat menjadi 3,06 atau 83,87%. Hal ini
membuktikan bahwa penggunaan media gambar berseri dengan metode
TGT dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi siswa dalam
pembelajaran menulis eksposisi.
4). Jurnal penelitian oleh Cyntia Nida Nitamy dengan judul “Hubungan
Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar dan Reward System dengan
Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa keterampilan komunikasi guru dalam mengajar mempengaruhi
motivasi belajar siswa, dengan besarnya kontribusi sebesar 8,9%. Reward
system mempengaruhi motivasi belajar siswa, dengan besarnya
kontribusi sebesar 6,4% dan besarnya kontribusi interaksi keterampilan
49
komunikasi guru dalam mengajar dan reward system terhadap motivasi
belajar siswa adalah sebesar 11,9%.
5). Penelitian oleh Chun-Ming Hung, Gwo-Jen Hwang dan Iwen Huang
tahun 2012 dengan judul “A Project-based Digital Storytelling Approach
for Improving Students’ Learning Motivation, Problem-Solving
Competence and Learning Achievement”. Penelitian dilakukan pada 117
siswa kelas V SD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran
berbasis proyek dengan cerita digital secara efektif dapat meningkatkan
motivasi belajar sains siswa, kompetensi pemecahan masalah, dan
prestasi belajar.
6). Penelitian oleh Mei-Hui Lin dan Tsai-Fu Chuang tahun 2014 dengan
judul “The Effects of the Leadership Style on the Learning Motivation of
Students in Elementary School”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)
gaya kepemimpinan guru transaksional dan transformasional telah
digunakan oleh para guru sekolah dasar; 2) adanya hubungan antara gaya
kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa; 3) 52,60% motivasi
belajar siswa dapat dijelaskan dari gaya kepemimpinan transaksional dan
transformational guru; 4) analisis regresi dapat digunakan untuk
menyimpulkan hubungan antara gaya kepemimpinan guru dengan
motivasi belajar siswa.
50
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Sugiyono (2015:91) menyatakan bahwa kerangka berpikir
merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun dari
berbagai teori yang dideskripsikan. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah variasi mengajar, dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
motivasi belajar siswa.
Dalam kegiatan belajar di sekolah, tidak lepas dari interaksi antara guru
dengan siswa. Peran guru sangat penting dalam menciptakan proses
pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa-siswanya. Guru diharuskan
menguasai berbagai keterampilan mengajar yang salah satunya adalah
keterampilan dalam mengadakan variasi. Variasi dalam mengajar dianggap
penting untuk mengatasi kebosanan pada siswa. Faktor kebosanan yang
disebabkan oleh adanya penyajian kegiatan belajar yang monoton akan
mengakibatkan perhatian, motivasi, dan minat siswa terhadap pelajaran, guru,
dan sekolah menurun. Untuk itu seorang guru perlu menciptakan variasi
mengajar yang baik dengan mengubah gaya mengajar, menggunakan media
pembelajaran, atau mengubah pola interaksi untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar.
Penyajian kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
untuk siswa dapat dijadikan salah satu cara untuk memunculkan motivasi
belajar pada diri siswa. Motivasi belajar dalam diri siswa memberikan
dorongan dalam menentukan keinginan untuk berhasil atau tidaknya siswa
dalam belajar. Siswa yang termotivasi akan lebih tekun dalam mengerjakan
51
tugas yang diberikan guru. Dengan adanya motivasi belajar yang kuat dalam
diri siswa, maka siswa akan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran,
sehingga pembelajaran akan lebih bermakna pada diri siswa. Berbeda dengan
siswa yang kurang termotivasi, siswa akan merasakan kejenuhan dan
kebosanan dalam kegiatan belajarnya sehingga proses belajar yang dilakukan
menjadi kurang optimal.
Penggunaan variasi mengajar dapat membantu siswa untuk
menimbulkan motivasi belajar dalam diri siswa pada saat mengikuti
pembelajaran. Apabila siswa merasa pembelajaran yang dilakukan guru
menarik, maka siswa tentu akan lebih senang dalam mengikuti pembelajaran
dan siswa juga akan lebih termotivasi dalam belajar. Dengan demikian, jika
menurut pandangan siswa variasi mengajar yang dilakukan guru baik, maka
motivasi belajar siswa akan tinggi. Sebaliknya, jika menurut pandangan siswa
variasi mengajar yang dilakukan guru kurang baik, maka motivasi belajar
siswa akan rendah.
Dari penjelasan di atas, hubungan antara variasi mengajar dan
motivasi belajar dapat dilihat melalui bagan seperti berikut.
52
Variabel X Variabel Y
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta yang empiris yang diperoleh dari pengumpulan data (Sugiyono
2015:96).
Motivasi Belajar
(Sardiman 2012: 83)
Indikator:
1. Tekun menghadapi tugas
2. Ulet menghadapi
kesulitan
3. Menunjukkan minat
terhadap bermacam
masalah
4. Lebih senang bekerja
mandiri
5. Cepat bosan pada tugas
yang rutin
6. Dapat mempertahankan
pendapatnya
7. Tidak mudah melepaskan
hal yang diyakini
8. Senang mencari dan
memecahkan masalah
soal-soal.
Variasi Mengajar
(Usman 2013: 85)
Indikator:
1. Variasi suara
2. Pemusatan perhatian
siswa
3. Kesenyapan
4. Mengadakan kontak
pandang
5. Gerakan badan dan
mimik
6. Perubahan dalam posisi
guru
7. Variasi alat bantu
pengajaran
8. Variasi pola interaksi
53
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diambil hipotesis penelitian
sebagai berikut:
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar
dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variasi
mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD
Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
54
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan (Sugiyono 2015:14).
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian korelasional.
Penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan suatu variabel
dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan beberapa
variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan keberartian
(signifikansi) secara statistik (Sukmadinata 2015:56). Penelitian ini untuk
mengetahui hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa.
3.2 PROSEDUR PENELITIAN
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Identifikasi masalah, yaitu proses pengamatan, pencatatan, dan pengenalan
masalah.
55
2. Penyusunan kerangka teori dan pengajuan hipotesis.
3. Membuat kisi-kisi instrumen dan mengembangkan instrumen berdasarkan
kerangka teori.
4. Melaksanakan penelitian dengan menguji coba instrumen, menghitung
validitas dan reliabilitas, serta mengumpulkan data penelitian.
5. Menganalisis data untuk menguji hipotesis dan menjawab masalah.
3.3 SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
3.3.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
3.3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal yang terdiri dari 8 SD, yaitu SDN 01 Campurejo,
SDN 02 Campurejo, SDN 01 Tampingan, SDN 02 Tampingan, SDN 01
Ngabean, SDN 02 Ngabean, SDN 03 Ngabean, dan SDN Karangmanggis.
3.3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2016.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
56
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono
2015:117).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD
Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang
berjumlah 230 siswa yang terbagi dalam 8 sekolah dasar . Data populasi
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas IV
SD Negeri 1 Campurejo 31
SD Negeri 2 Campurejo 46
SD Negeri 1 Tampingan 37
SD Negeri 2 Tampingan 16
SD Negeri 1 Ngabean 28
SD Negeri 2 Ngabean 37
SD Negeri 3 Ngabean 15
SD Negeri Karangmanggis 20
Jumlah 230 siswa
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono 2015:118).
Teknik penentuan sampel yang akan digunakan peneliti yaitu teknik
Proportional Random Sampling. Pada teknik ini, jumlah anggota sampel
diambil secara acak dari setiap sub-populasi dengan proporsi yang sama.
57
Menurut Arikunto (2013:182), proportional artinya pengambilan sampel
dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang sesuai, tiap kelas
ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dari setiap
kelas. Random artinya menganggap semua subjek memiliki hak yang sama
dalam memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.
Untuk penentuan ukuran sampel menggunakan acuan dari Musfiqon
(2012:91) yang menyatakan bahwa pengambilan sampel disesuaikan dengan
besarnya populasi, yaitu berkisar antara 20-30 persen dari total populasi.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Darmawan (2014:143) menyatakan bahwa
jika ukuran populasinya sekitar 100, sampelnya paling sedikit 30%. Dalam
penelitian ini dengan populasi sejumlah 230 siswa, diambil 40% dari jumlah
populasi yang ada untuk dijadikan sampel penelitian dan didapat sampel
sejumlah 95 siswa.
Perhitungan jumlah sampel dari setiap SD dapat dilihat pada tabel
3.2 yang ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ni =
x n
Sumber: Riduwan (2015:29)
keterangan:
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah proporsi menurut sampel
N = jumlah populasi seluruhnya
58
Tabel 3.2
Data Pengambilan Sampel Siswa Kelas IV SD Negeri di
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No Nama Sekolah Jumlah Sampel
1. SD Negeri 1 Campurejo
x 95 = 13 siswa
2. SD Negeri 2 Campurejo
x 95 = 19 siswa
3. SD Negeri 1 Tampingan
x 95 = 15 siswa
4. SD Negeri 2 Tampingan
x 95 = 7 siswa
5. SD Negeri 1 Ngabean
x 95 = 12 siswa
6. SD Negeri 2 Ngabean
x 95 = 15 siswa
7. SD Negeri 3 Ngabean
x 95 = 6 siswa
8. SD Negeri Karangmanggis
x 95 = 8 siswa
Jumlah 95 siswa
3.5 VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono
2015:61).
3.5.1 Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel bebas (variabel
X) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Sugiyono 2015:61).
Variabel independen atau variabel X dalam penelitian ini adalah variasi
mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal.
59
3.5.2 Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut variabel terikat (variabel Y)
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono 2015:61). Variabel dependen atau variabel
Y dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
3.5.3 Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari kesalahpahaman variabel penelitian, dibatasi
definisi operasional sebagai berikut:
1. Variasi mengajar, merupakan salah satu keterampilan mengajar yang
harus dimiliki seorang guru dalam proses belajar mengajar yaitu
dengan perubahan perbuatan yang dilakukan guru dalam
pembelajaran dengan tujuan menarik perhatian siswa. Dalam
penelitian ini variasi mengajar yang dimaksud adalah variasi
mengajar guru menurut pandangan siswa, karena siswa yang selama
ini merasakan dan melihat variasi mengajar yang dilakukan guru
setiap harinya.
Indikator dari variabel independen dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Variasi suara
b. Pemusatan perhatian siswa
c. Kesenyapan atau kebisuan guru
d. Mengadakan kontak pandang
60
e. Gerakan badan dan mimik
f. Perubahan dalam posisi guru
g. Variasi penggunaan alat bantu pengajaran
h. Variasi pola interaksi
2. Motivasi belajar, merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa
dalam belajar yaitu berupa dorongan dari diri siswa untuk melakukan
kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Indikator dari variabel dependen dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin
f. Dapat memepertahankan pendapatnya
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu
h. Senang mencari dan memecahkan soal-soal
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini
menggunakan angket sebagai data utama dan wawancara, observasi serta
dokumentasi digunakan sebagai data pendukung.
61
3.6.1 Angket (Kuesioner)
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya
jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga
disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden (Sukmadinata 2015:219).
Angket yang digunakan dalam penelitan ini berupa angket pilihan
ganda, dimana responden diminta untuk membubuhkan tanda (X) pada
pilihan yang sudah disediakan. Angket dalam penelitian ini menggunakan
skala Likert. Menurut Sugiyono (2015:14-135) Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator. Kemudian indikator tersebut dijadikan
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan. Dalam penelitian ini angket digunakan untuk
memperoleh data mengenai variasi mengajar guru dan motivasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal.
3.6.2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data
yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif
kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap
muka secara individual. Adakalanya juga wawancara dilakukan secara
62
kelompok, kalau memang tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok
(Sukmadinata 2015:216).
Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur
yaitu wawancara yang bebas, pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono
2015:197). Dalam penelitian ini wawancara sebagai data pendukung yang
digunakan peneliti dengan melakukan wawancara terhadap guru dan siswa
terkait variabel penelitian.
3.6.3 Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung (Sukmadinata 2015:220). Dalam penelitian ini,
observasi digunakan peneliti sebagai data pendukung variabel tentang variasi
mengajar guru dan motivasi belajar siswa.
3.6.4 Dokumentasi
Dokumentasi atau Studi Dokumenter (documentary study)
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik (Sukmadinata 2015:221). Dalam penelitian ini dokumentasi
digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui variasi mengajar dan
motivasi belajar.
63
3.7 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, RELIABILITAS
3.7.1 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian,
uji coba instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir yang
tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan.
Mungkin sekali ada butir yang sudah dimuat dalam angket tetapi ternyata
tidak ada di lapangan, atau sebaliknya, ada usul-usul untuk tambahan butir
baru karena di lapangan ada aspek tersebut tetapi belum termuat dalam angket
(Arikunto 2013:210).
Purwanto (2012:110) menyatakan bahwa peserta uji coba instrumen
dapat dilakukan terhadap sampel lain dari populasi yang tidak menjadi
sampel penelitian, kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik
mendekati responden penelitian, atau peserta uji coba sekaligus menjadi
responden penelitian.
Penelitian ini menggunakan angket sebagai instrumen untuk
mengetahui data tentang variasi mengajar dan motivasi belajar. Dalam
penelitian ini, uji coba instrumen dilaksanakan pada kelompok di luar
populasi yang mempunyai karakteristik mendekati responden penelitian. Uji
coba instrumen dilakukan pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Boja sejumlah
35 siswa.
3.7.2 Validitas
Suharsimi Arikunto (2013:211) menjelaskan definisi validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
64
suatu instrumen. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2015:173).
Pengukuran validitas pada penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS dengan rumus korelasi Product Moment dari Pearson.
Instrumen dikatakan valid jika nilai Pearson Correlation > r tabel. Rumus
korelasi Product Moment dari Pearson tersebut adalah sebagai berikut
(Sugiyono 2012:228).
2222
-
YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
X : skor butir
Y : skor total
N : ukuran data
Hasil perhitungan uji validitas instrumen dalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut.
1). Uji Validitas Variabel Variasi Mengajar.
Uji instrumen dilakukan dengan menyebar angket kepada 35
responden dengan rtabel pada taraf kesalahan 0,05 adalah 0,334. Soal
dikatakan valid apabila rhitung > rtabel. Dari hasil perhitungan dengan bantuan
program SPSS, diperoleh kesimpulan bahwa untuk variabel variasi mengajar
dari 30 butir soal, dinyatakan terdapat 21 butir soal yang valid dan 9 butir
65
soal yang tidak valid atau gugur. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.3
berikut.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Variasi Mengajar
No
Soal
r hitung
r tabel Keterangan
1 0,680 0,334 Valid
2 0,801 0,334 Valid
3 0,892 0,334 Valid
4 0,532 0,334 Valid
5 0,714 0,334 Valid
6 0,582 0,334 Valid
7 0,775 0,334 Valid
8 -0,073 0,334 Tidak Valid
9 0,421 0,334 Valid
10 0,510 0,334 Valid
11 0,618 0,334 Valid
12 -0,145 0,334 Tidak Valid
13 0,419 0,334 Valid
14 0,405 0,334 Valid
15 0,397 0,334 Valid
16 0,059 0,334 Tidak Valid
17 0,702 0,334 Valid
18 0,457 0,334 Valid
19 -0,074 0,334 Tidak Valid
20 0,363 0,334 Valid
21 0,447 0,334 Valid
22 -0,152 0,334 Tidak Valid
23 0,404 0,334 Valid
24 0,416 0,334 Valid
25 -0,280 0,334 Tidak Valid
26 0,531 0,334 Valid
27 0,013 0,334 Tidak Valid
28 0,156 0,334 Tidak Valid
29 -0,066 0,334 Tidak Valid
30 0,584 0,334 Valid
66
2). Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar
Uji instrumen dilakukan dengan menyebar angket kepada 35
responden dengan rtabel pada taraf signifikansi 0,05 adalah 0,334. Dari hasil
perhitungan dengan bantuan program SPSS versi 16 diperoleh kesimpulan
bahwa untuk variabel motivasi belajar dari 30 butir soal, dinyatakan terdapat
23 butir soal yang valid dan 7 butir soal yang tidak valid atau gugur. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar
No
Soal
r hitung r tabel Keterangan
1 0,411 0,334 Valid
2 0,423 0,334 Valid
3 0,362 0,334 Valid
4 0,366 0,334 Valid
5 0,365 0,334 Valid
6 0,394 0,334 Valid
7 0,250 0,334 Tidak Valid
8 0,161 0,334 Tidak Valid
9 0,370 0,334 Valid
10 0,541 0,334 Valid
11 0,521 0,334 Valid
12 0,384 0,334 Valid
13 0,390 0,334 Valid
14 0,479 0,334 Valid
15 0,587 0,334 Valid
16 0,381 0,334 Valid
17 0,221 0,334 Tidak Valid
18 0,374 0,334 Valid
19 0,474 0,334 Valid
20 -0,144 0,334 Tidak Valid
21 0,186 0,334 Tidak Valid
22 0,361 0,334 Valid
23 0,429 0,334 Valid
24 0,386 0,334 Valid
25 0,401 0,334 Valid
26 0,366 0,334 Valid
67
27 0,109 0,334 Tidak Valid
28 0,394 0,334 Valid
29 -0,139 0,334 Tidak Valid
30 0,433 0,334 Valid
3.7.3 Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data
yang sama. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS
versi 16. Sebuah data dikatakan reliabel jika nilai Cronbanch’s Alpha > rtabel.
Untuk memperoleh reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu
(Sugiyono 2012:365):
r11 =
2
2
11
t
b
k
k
Keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = Jumlah variansi skor butir soal ke-i
i = 1, 2, 3, 4, …n
2
t = Variansi total
Dari hasil perhitungan dengan SPSS versi 16 untuk uji coba
instrumen diperoleh nilai Cronbach’s Alpha untuk angket variasi mengajar
sebesar 0,715 dan untuk angket motivasi belajar sebesar 0,698, sehingga
semua data hasil penelitian reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha > rtabel
(0,334). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut:
68
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel r hitung r tabel Keterangan
Variasi Mengajar 0,715 0,334 Reliabel
Motivasi Belajar 0,698 0,334 Reliabel
3.8 ANALISIS DATA
3.8.1 Analisis Data Awal
3.8.1.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data. Metode
ini digunakan untuk mengkaji variabel dalam penelitian ini yaitu variasi
mengajar dan motivasi belajar. Langkah-langah yang ditempuh dalam
penggunaan teknik analisis ini adalah:
1. Menentukan skor jawaban responden.
Data yang diperoleh peneliti melalui angket dianalisa dalam bentuk
angka, yaitu dengan memberi nilai pada setiap item jawaban pada angket
untuk responden dengan menggunakan Skala Likert.
Jawaban dari setiap item soal diberi skor bertingkat dari 1 sampai 4.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.6
Pedoman pemberian skor item instrumen
Jawaban Skor Pertanyaan
Positif (+)
Skor Pertanyaan
Negatif (-)
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
4
3
2
1
1
2
3
4
69
2. Menjumlah skor jawaban yang diperoleh dari tiap-tiap responden.
3. Memasukkan skor ke dalam rumus sebagai berikut.
Skor =
x 100
Keterangan:
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah nilai total
4. Hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori yang disusun
melalui perhitungan sebagai berikut.
a). Pengkategorian Variabel Variasi Mengajar
Skor maksimal =
x 100 = 100
Skor minimal =
x 100 = 25
Rentang = 100 - 25 = 75
Interval kelas = 75 : 4 = 18,75 (dibulatkan 19)
b). Pengkategorian Variabel Motivasi Belajar
Skor maksimal =
x 100 = 100
Skor minimal =
x 100 = 25
Rentang = 100 - 25 = 75
Interval kelas = 75 : 4 = 18,75 (dibulatkan 19)
Dengan demikian tabel klasifikasi deskriptif untuk variabel variasi
mengajar dan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut.
70
Tabel 3.7
Kategori Variasi Mengajar dan Motivasi Belajar Siswa
Interval Kategori
Variasi Mengajar Motivasi Belajar
82 - 100 Sangat baik Sangat tinggi
63 – 81 Baik Tinggi
44 – 62 Cukup Cukup
25 – 43 Kurang Rendah
5. Menghitung rata-rata dari skor keseluruhan dengan rumus berikut.
Rata-rata (x) =
Keterangan:
X = jumlah skor keseluruhan
N = banyak sampel (siswa)
6. Mengambil kesimpulan dari hasil rata-rata yang diperoleh berdasarkan
tabel kategori.
Langkah-langkah analisis data tersebut digunakan untuk
mendeskripsikan data angket variabel variasi mengajar dan motivasi belajar.
Selain itu, langkah tersebut juga digunakan untuk menganalisis data hasil
observasi yang digunakan peneliti sebagai data pendukung.
3.8.2 Uji Prasyarat Analisis
3.8.2.1 Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2015:241) uji normalitas digunakan
untuk memastikan data setiap variabel yang dianalisis berdistribusi normal.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov-
71
Smirnov Test (dengan program SPSS versi 16). Hasil perhitungan dinyatakan
berdistribusi normal bila nilai signifikansi ≥ 0,05 (Priyatno 2014:79).
3.8.2.2 Uji linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah hubungan variabel
bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan linear. Uji linearitas
dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16
dengan menggunakan Test for Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier, apabila nilai
signifikansinya (Linearity) kurang dari 0,05 (Priyatno 2014:79).
3.8.3 Analisis Data Akhir
3.8.3.1 Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
yang diajukan pada penelitian ini. Untuk menguji hipotesis tersebut
digunakan teknik analisis korelasi Pearson atau Product Moment. Priyatno
(2014:123) menyatakan bahwa analisis korelasi Pearson atau product
moment adalah analisis untuk mengukur keeratan secara linier antara dua
variabel yang mempunyai distribusi data normal. Pada penelitian ini, uji
hipotesis menggunakan bantuan program SPSS versi 16. Rumus korelasi
pearson atau product moment yang digunakan adalah sebagai berikut:
2222
-
YYNXXN
YXXYNrxy
(Awalludin 2008:3-15).
72
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi product moment
X : angka mentah untuk variabel X
Y : angka mentah untuk variabel Y
XY : product dari X dan Y
: sigma atau jumlah
N : jumlah individu dalam sampel
Besarnya angka indeks korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan
1,00. Hasil korelasi yang sempurna sebesar -1,00 dan 1,00. Bila tidak ada
korelasi maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0 (Awalludin
2008:3-8). Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi
yang ditemukan, maka dapat berpedoman pada tabel 3.8 sebagai berikut.
Tabel 3.8
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
(Sugiyono, 2012: 231)
73
3.8.3.2 Uji Signifikansi
Analisis ini dimaksudkan untuk menguji data tentang hubungan
antara variabel X dengan variabel Y. Sugiyono (2015:258) menyatakan
bahwa untuk uji signifikansi korelasi product moment secara praktis, dapat
langsung mengkonsultasikan pada product moment.
Ketentuannya apabila lebih kecil dari , maka Ho
diterima, dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Tetapi sebaliknya bila
lebih besar dari ( ) maka Ha diterima, artinya
signifikan.
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data
dari masing-masing variabel penelitian. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah variasi mengajar sedangkan variabel terikat adalah motivasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal.
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Berdasarkan hasil analisis deskriptif angket penelitian menunjukkan
variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan perolehan skor
rata-rata 80,57 yang secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 40 42
80,57 63 – 81 Baik 55 58
44 – 62 Cukup 0 0
25 – 43 Kurang 0 0
Jumlah 95 siswa 100 Baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
75
Terlihat pada Tabel 4.1, menunjukkan bahwa sebanyak 42% (40
siswa) menganggap variasi mengajar guru sangat baik, dan 58% (55 siswa)
menganggap variasi mengajar guru baik. Gambaran tentang variasi mengajar
guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal dapat pula dilihat dalam diagram berikut:
Gambar 4.1 Diagram Hasil Angket Variasi Mengajar
Diagram hasil angket variasi mengajar tersebut menunjukkan
sebagian besar siswa beranggapan bahwa variasi mengajar yang dilakukan
guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal dalam kategori baik. Variasi mengajar dalam penelitian ini terdiri dari
delapan indikator. Penggolongan hasil skor rata-rata angket setiap indikator
variasi mengajar, dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
42%
58%
0% 0%
Variasi Mengajar
sangat baik
baik
cukup
kurang
76
Tabel 4.2
Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD
Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator Jumlah
pertanyaan
Rata-
rata
Kategori
1 Variasi suara 4 89,01 sangat baik
2 Pemusatan perhatian 3 86,75 sangat baik
3 Kesenyapan 2 77,50 baik
4 Mengadakan kontak pandang 3 89,64 sangat baik
5 Gerakan badan dan mimik 3 82,36 sangat baik
6 Perubahan posisi 2 68,81 baik
7 Variasi alat bantu pengajaran 2 66,57 baik
8 Variasi pola interaksi 2 66,97 baik
Skor rata-rata 80,57
Kategori BAIK
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil
angket, secara keseluruhan variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dianggap baik oleh siswanya
dengan perolehan skor rata-rata sebesar 80,57. Apabila dilihat pada setiap
indikator, menunjukkan bahwa variasi suara guru dalam kategori sangat baik
dengan skor rata-rata 89,01, pemusatan perhatian dalam kategori sangat baik
dengan skor rata-rata 86,75, kesenyapan dalam kategori baik dengan skor rata-
rata 77,50, mengadakan kontak pandang dalam kategori sangat baik dengan
skor rata-rata 89,64, gerakan badan dan mimik dalam kategori sangat baik
dengan skor rata-rata 82,36, perubahan posisi dalam kategori baik dengan skor
rata-rata 68,81, variasi penggunaan alat bantu dalam kategori baik dengan skor
rata-rata 66,57, dan variasi pola interaksi dalam kategori baik dengan skor rata-
rata 66,97.
77
Perolehan data angket dalam penelitian ini didukung pula dengan
hasil observasi. Hasil observasi variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diuraikan pada tabel
4.3 berikut:
Tabel 4.3
Hasil Observasi Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad
Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator Skor Rata-rata Kategori
1 Variasi suara 28 87,50 sangat baik
2 Pemusatan perhatian 28 87,50 sangat baik
3 Kesenyapan 27 84,37 sangat baik
4 Mengadakan kontak pandang 28 87,50 sangat baik
5 Gerakan badan dan mimik 25 78,12 baik
6 Perubahan posisi 21 65,62 baik
7 Variasi alat bantu pengajaran 19 59,37 Cukup
8 Variasi pola interaksi 18 56,25 Cukup
Skor rata-rata 75,78
Kategori BAIK
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.3 dengan perolehan skor rata-rata 75,78
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, variasi
mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal masuk dalam kategori baik. Data mengenai variasi
mengajar juga di dapat dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan
siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal.
Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara
keseluruhan, variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik. Secara lebih
jelas analisis deskriptif dari setiap indikator diuraikan sebagai berikut.
78
4.1.1.1.1 Variasi Suara
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
variasi suara termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar
89,01. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Suara
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 66 69,5
89,01 63 – 81 Baik 28 29,5
44 – 62 Cukup 1 1
25 – 43 Kurang 0 0
Jumlah 95 100 Sangat baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.4 sebanyak 69,5% (66 siswa) dalam kategori
sangat baik, 29,5% (28 siswa) dalam kategori baik, dan 1% (1 siswa) dalam
kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 66 siswa menganggap guru
selalu memvariasikan suaranya, 28 siswa menganggap guru sering
memvariasikan suaranya, dan 1 siswa menganggap guru kadang-kadang
memvariasikan suaranya.
Hal tersebut didukung pula dengan hasil observasi seperti yang
terlihat pada tabel 4.3 menyatakan variasi suara guru pada kategori sangat baik
dengan skor rata-rata sebesar 87,50. Hasil wawancara menyatakan bahwa
selama ini guru senantiasa memberikan variasi suara dengan sangat baik,
menjelaskan dengan suara guru terdengar jelas dan lancar, dan dapat diterima
dengan baik oleh siswa.
79
4.1.1.1.2 Pemusatan Perhatian Siswa
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
pemusatan perhatian siswa termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor
rata-rata sebesar 86,75. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Indikator Pemusatan Perhatian Siswa
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 73 77
86,75 63 – 81 Baik 17 18
44 – 62 Cukup 5 5
25 – 43 Kurang 0 0
Jumlah 95 100 Sangat baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.5 sebanyak 77% (73 siswa) menyatakan
pemusatan perhatian siswa dalam kategori sangat baik, 18% (17 siswa) dalam
kategori baik, dan 5% (5 siswa) dalam kategori cukup. Kategori tersebut
mengindikasikan 73 siswa menyatakan guru selalu memusatkan perhatian
siswa, 17 siswa menyatakan guru sering memusatkan perhatian siswa, dan 5
siswa menyatakan guru terkadang memusatkan perhatian siswa.
Didukung pula dengan data hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.3, menujukkan pemusatan perhatian siswa dalam kategori sangat baik
dengan skor rata-rata 87,50. Hasil wawancara dengan guru dan siswa
menyatakan guru senantiasa berusaha menarik perhatian siswa agar selalu
memperhatikan penjelasan guru dengan berbagai cara baik secara lisan maupun
perbuatan.
80
4.1.1.1.3 Kesenyapan
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
kesenyapan termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 77,50.
Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi berikut:
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Indikator Kesenyapan
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 43 45
77,50 63 – 81 Baik 24 25
44 – 62 Cukup 24 25
25 – 43 Kurang 4 5
Jumlah 95 100 Baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.6 bahwa sebanyak 45% (43 siswa) menyatakan
kesenyapan yang dilakukan guru sangat baik, 25% (24 siswa) menyatakan
baik, 25% (24 siswa) menyatakan cukup, dan 5% (4 siswa) menyatakan
kurang. Kategori tersebut mengindikasikan bahwa 43 siswa menyatakan guru
selalu memberi kesenyapan, 24 siswa menyatakan guru sering memberikan
kesenyapan, 24 siswa menyatakan guru terkadang memberi kesenyapan, dan 4
siswa menyatakan guru tidak pernah memberi kesenyapan.
Hasil observasi indikator kesenyapan seperti terlihat pada Tabel 4.3,
menunjukkan bahwa kesenyapan yang dilakukan guru dalam kategori sangat
baik dengan skor rata-rata 84,37. Hasil wawancara menyatakan bahwa guru
sering memberikan kesenyapan atau waktu senyap saat pembelajaran pada saat
81
kelas mulai tidak kondusif dan pada saat memberi waktu apabila ada siswa
yang ingin mengajukan pertanyaan.
4.1.1.1.4 Mengadakan Kontak Pandang
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
mengadakan kontak pandang termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor
rata-rata sebesar 89,64. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Indikator Mengadakan Kontak Pandang
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 80 84
89,64 63 – 81 Baik 14 15
44 – 62 Cukup 0 0
25 – 43 Kurang 1 1
Jumlah 95 100 Sangat baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.7 bahwa sebanyak 84% (80 siswa) menyatakan
kontak pandang guru dalam kategori sangat baik, 15% (14 siswa) menyatakan
dalam kategori baik, dan 1% (1 siswa) menyatakan dalam kategori kurang.
Kategori tersebut mengindikasikan 80 siswa menyatakan guru selalu
mengadakan kontak pandang kepada siswa, 14 siswa menyatakan guru sering
mengadakan kontak pandang kepada siswa, dan 1 siswa menyatakan guru tidak
pernah mengadakan kontak pandang dengan siswa.
Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.3, menunjukkan bahwa kontak pandang guru terhadap siswa masuk
dalam kategori sangat baik dengan skor rata-rata sebesar 87,50. Hasil
82
wawancara dengan guru dan siswa menyatakan bahwa saat pembelajaran
berlangsung, pandangan guru senantiasa menyeluruh ke semua siswa.
4.1.1.1.5 Gerakan Badan dan Mimik
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
gerakan badan dan mimik termasuk dalam kategori sangat baik dengan skor
rata-rata sebesar 82,36. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Indikator Gerakan Badan dan Mimik
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 60 63
82,36 63 – 81 Baik 32 34
44 – 62 Cukup 2 2
25 – 43 Kurang 1 1
Jumlah 95 100 Sangat baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.8 bahwa sebanyak 63% (60 siswa) menyatakan
gerakan badan dan mimik guru masuk dalam kategori sangat baik, 34% (32
siswa) menyatakan dalam kategori baik, 2% (2 siswa) menyatakan dalam
kategori cukup, dan 1% (1 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori
tersebut mengindikasikan 60 siswa menyatakan guru selalu mengajar dengan
gerakan badan dan mimiknya, 32 siswa menyatakan guru sering mengajar
dengan gerakan badan dan mimiknya, 2 siswa menyatakan guru terkadang
mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya, dan 1 siswa menyatakan guru
tidak pernah mengajar dengan gerakan badan dan mimiknya.
83
Didukung hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3,
menunjukkan gerak badan dan mimik guru pada saat mengajar dalam kategori
baik dengan skor rata-rata 78,12. Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa
guru senantiasa menunjukkan semangat dalam mengajar, dan guru juga
menjelaskan materi terkadang disertai gerakan-gerakan badan.
4.1.1.1.6 Perubahan Posisi Guru
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan indikator perubahan
posisi guru termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 68,81.
Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Indikator Perubahan Posisi Guru
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 22 23
68,81 63 – 81 Baik 23 24
44 – 62 Cukup 43 45
25 – 43 Kurang 7 8
Jumlah 95 100 Baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 23% (22
siswa) menyatakan perubahan posisi guru dalam kategori sangat baik, 24% (23
siswa) menyatakan dalam kategori baik, 45% (43 siswa) menyatakan dalam
kategori cukup, dan 8% (7 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori
tersebut mengindikasikan 22 siswa menyatakan guru selalu melakukan
perubahan posisi, 23 siswa menyatakan guru sering melakukan perubahan
posisi, 43 siswa menyatakan guru kadang-kadang melakukan perubahan posisi,
dan 7 siswa menyatakan guru tidak pernah melakukan perubahan posisi.
84
Didukung dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.3
menunjukkan bahwa perubahan posisi guru dalam kategori baik dengan skor
rata-rata 65,62. Dari hasil wawancara dapat diketahui perubahan posisi guru
lebih banyak berada di depan kelas, namun terkadang guru juga berjalan
mendekat siswa atau sampai belakang kelas.
4.1.1.1.7 Variasi Penggunaan Alat Bantu Pengajaran
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
variasi penggunaan alat bantu pengajaran termasuk dalam kategori baik dengan
skor rata-rata 66,57. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Penggunaan
Alat Bantu Pengajaran
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 11 11,5
66,57 63 – 81 Baik 29 30,5
44 – 62 Cukup 49 51,5
25 – 43 Kurang 6 6,5
Jumlah 95 100 Baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.10 sebanyak 11,5% (11 siswa) menyatakan
variasi penggunaan alat bantu pengajaran dalam kategori sangat baik, 30,5%
(29 siswa) menyatakan dalam kategori baik, 51,5% (49 siswa) menyatakan
dalam kategori cukup, dan 6,5% (6 siswa) menyatakan dalam kategori kurang.
Kategori tersebut mengindikasikan 11 siswa menyatakan guru selalu
menggunakan alat bantu pengajaran, 29 siswa menyatakan guru sering
85
menggunakan alat bantu pengajaran, 49 siswa menyatakan guru kadang-
kadang menggunakan alat bantu pengajaran, dan 6 siswa menyatakan guru
tidak pernah menggunakan alat bantu pengajaran.
Hasil observasi yang dijadikan pendukung seperti terlihat pada Tabel
4.3 menyatakan bahwa variasi penggunaan alat bantu pengajaran dalam
kategori cukup dengan skor rata-rata 59,37. Hasil wawancara menunjukkan
bahwa selama ini memang penggunaan alat bantu pengajaran masih belum
optimal ditunjukkan dengan jarangnya digunakan media dan alat peraga.
4.1.1.1.8 Variasi Pola Interaksi
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
variasi pola interaksi termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 66,97.
Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi
frekuensi berikut:
Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi Indikator Variasi Pola Interaksi
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 21 22
66,97 63 – 81 Baik 20 21
44 – 62 Cukup 45 47,5
25 – 43 Kurang 9 9,5
Jumlah 95 100 Baik
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.11 sebanyak 22% (21 siswa) menyatakan
variasi pola interaksi dalam kategori sangat baik, 21% (20 siswa) menyatakan
dalam kategori baik, 47,5% (45 siswa) menyatakan dalam kategori cukup, dan
9,5% (9 siswa) menyatakan dalam kategori kurang. Kategori tersebut
86
mengindikasikan 21 siswa menyatakan guru selalu memvariasikan pola
interaksi, 20 siswa menyatakan guru sering memvariasikan pola interaksi, 45
siswa menyatakan guru kadang-kadang memvariasikan pola interaksi, dan 9
siswa menyatakan guru tidak pernah memvariasikan pola interaksi.
Hasil observasi seperti terlihat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa
variasi pola interaksi tergolong cukup dengan skor rata-rata 56,25. Hasil
wawancara menunjukkan bahwa selama ini pembelajaran dua arah atau
pembelajaran berkelompok sudah dilakukan, namun pembelajaran masih
banyak didominasi guru dalam pembelajaran.
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Berdasarkan hasil analisis angket penelitian menunjukkan bahwa
motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi dengan perolehan skor
rata-rata sebesar 77,39 seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut:
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-
rata
82 – 100 Sangat tinggi 25 26
77,39 63 – 81 Tinggi 68 72
44 – 62 Cukup 2 2
25 – 43 Rendah 0 0
Jumlah 95 siswa 100 Tinggi
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
87
Terlihat pada Tabel 4.12 sebanyak 26% (25 siswa) mempunyai
motivasi belajar sangat tinggi, 72% (68 siswa) mempunyai motivasi belajar
yang tinggi, dan 2% (2 siswa) mempunyai motivasi belajar cukup. Lebih
jelasnya gambaran tentang motivasi belajar dapat disajikan dalam diagram
berikut:
Gambar 4.2 Diagram Hasil Angket Motivasi Belajar
Diagram hasil angket motivasi belajar tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi. Motivasi
belajar dalam penelitian ini terdiri dari delapan indikator. Penggolongan skor
rata-rata angket setiap indikator motivasi belajar diuraikan secara rinci pada
tabel 4.13 berikut:
26%
72%
2% 0%
Motivasi Belajar
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
88
Tabel 4.13
Skor Rata-rata Setiap Indikator Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD
Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator Jumlah
pertanyaan
Rata-
rata
Kategori
1 Tekun menghadapi tugas 4 80,39 tinggi
2 Ulet menghadapi kesulitan 2 76,84 tinggi
3 Menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam maalah
5 82,10 sangat tinggi
4 Lebih senang bekerja mandiri 3 78,77 tinggi
5 Cepat bosan pada tugas yang
rutin
2 55,52 cukup
6 Dapat mempertahankan
pendapat
2 78,55 tinggi
7 Tidak mudah melepas hal
yang diyakini
3 82,80 sangat tinggi
8 Senang mencari dan
memecahkan soal-soal
2 70,65 tinggi
Skor rata-rata 77,39
Kategori TINGGI
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.13 berdasarkan hasil angket, secara
keseluruhan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dalam kategori tinggi dengan perolehan
skor rata-rata sebesar 77,39. Apabila dilihat dari setiap indikator,
menunjukkan bahwa ketekunan siswa menghadapi tugas dalam kategori
tinggi dengan skor rata-rata 80,39, ulet menghadapi kesulitan dalam kategori
tinggi dengan skor rata-rata 76,84, menunjukkan minat terhadap bermacam
masalah dalam kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata 82,10, lebih senang
bekerja mandiri dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78,77, cepat bosan
pada tugas yang rutin dalam kategori cukup dengan skor rata-rata 55,52, dapat
mempertahankan pendapat dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78,55,
tidak mudah melepas hal yang diyakini dalam kategori sangat tinggi dengan
89
skor rata-rata 82,80, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal dalam
kategori tinggi dengan skor rata-rata 70,65.
Perolehan data angket dalam penelitian ini didukung pula dengan
hasil observasi. Hasil observasi motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal diuraikan pada tabel
4.14 berikut:
Tabel 4.14
Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad
Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator Jumlah
skor
Skor rata-
rata
Kategori
1 Tekun menghadapi tugas 25 78,12 tinggi
2 Ulet menghadapi kesulitan 26 81,25 tinggi
3 Menunjukkan minat terhadap
bermacam masalah
27 84,37 sangat tinggi
4 Lebih senang bekerja mandiri 27 84,37 sangat tinggi
5 Cepat bosan pada tugas rutin 19 59,37 cukup
6 Dapat mempertahankan
pendapat
26 81,25 tinggi
7 Tidak mudah melepas hal yang
diyakini
22 68,75 tinggi
8 Senang mencari dan
memecahkan soal
21 65,62 tinggi
Skor rata-rata 75,39
Kategori TINGGI
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.14 dengan perolehan skor rata-rata 75,39
menunjukkan bahwa berdasarkan hasil observasi, motivasi belajar siswa
termasuk dalam kategori tinggi. Data mengenai variasi mengajar juga di dapat
dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru dan siswa kelas IV.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa
secara keseluruhan, motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad
90
Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi.
Secara lebih jelas analisis deskriptif dari setiap indikator diuraikan secara rinci
sebagai berikut.
4.1.1.2.1 Tekun Menghadapi Tugas
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
tekun menghadapi tugas termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata
sebesar 80,39. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Indikator Tekun Menghadapi Tugas
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 37 39
80,39 63 – 81 Tinggi 49 51,5
44 – 62 Cukup 9 9,5
25 – 43 Rendah 0 0
Jumlah 95 100 Tinggi
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.15 bahwa sebanyak 39% (37 siswa) memiliki
ketekunan menghadapi tugas dalam kategori sangat tinggi, 51,5% (49 siswa)
dalam kategori tinggi, dan 9,5% ( 9 siswa) dalam kategori cukup. Kategori
tersebut mengindikasikan bahwa 37 siswa selalu tekun dalam menghadapi
tugas, 49 siswa sering tekun dalam menghadapi tugas, dan 9 siswa kadang-
kadang tekun dalam menghadapi tugas.
Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.14, menyatakan ketekunan siswa dalam menghadapi tugas tergolong
tinggi dengan skor rata-rata 78,12. Hasil wawancara menunjukkan bahwa
91
siswa sudah dapat dikatakan tekun saat menghadapi tugas, dan siswa sudah
mampu bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu.
4.1.1.2.2 Ulet Menghadapi Kesulitan
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
ulet menghadapi kesulitan termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-
rata 76,84. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Indikator Ulet Menghadapi Kesulitan
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 39 41
76,84 63 – 81 Tinggi 26 28
44 – 62 Cukup 28 29
25 – 43 Rendah 2 2
Jumlah 95 100 Tinggi
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.16 bahwa sebanyak 41% (39 siswa) memiliki
keuletan menghadapi kesulitan dalam kategori sangat tinggi, 28% (26 siswa)
dalam kategori tinggi, 29% (28 siswa) dalam kategori cukup, dan 2% (2 siswa)
dalam kategori yang rendah. Kategori tersebut mengindikasikan 39 siswa
selalu ulet menghadapi kesulitan, 26 siswa sering menunjukkan keuletan saat
menghadapi kesulitan, 28 siswa terkadang ulet menghadapi kesulitan, dan 2
siswa tidak pernah ulet saat menghadapi kesulitan.
Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menujukkan
keuletan siswa dalam menghadapi kesulitan dalam kategori tinggi dengan skor
rata-rata sebesar 81,25. Hasil wawancara menunjukkan siswa dianggap ulet
92
saat menghadapi kesulitan, terlihat dari keaktifan siswa bertanya saat ada hal
yang kurang paham atau kurang dimengerti oleh siswa.
4.1.1.2.3 Menunjukkan Minat Terhadap Bermacam-macam Masalah
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan indikator
menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah termasuk dalam
kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata 82,10. Gambaran tentang indikator
tersebut dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Indikator Menunjukkan Minat
Terhadap Bermacam-macam Masalah
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 38 40
82,10 63 – 81 Tinggi 55 58
44 – 62 Cukup 2 2
25 – 43 Rendah 0 0
Jumlah 95 100 Sangat tinggi
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.17 bahwa sebanyak 40% (38 siswa)
menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap bermacam-macam masalah,
58% (55 siswa) menunjukkan minat yang tinggi, dan 2% (2 siswa)
menunjukkan minat yang cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 38 siswa
selalu menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, 55 siswa sering
menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, dan 2 siswa terkadang
menunjukkan minat terhadap bermacam masalah.
Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.14 bahwa siswa menunjukkan minat terhadap berbagai masalah dalam
93
kategori sangat tinggi dengan skor rata-rata sebesar 84,37. Hasil wawancara
menunjukkan minat siswa yang tinggi terlihat dari antusias dan semangat saat
mengikuti pembelajaran.
4.1.1.2.4 Lebih Senang Bekerja Mandiri
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
lebih senang bekerja mandiri termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-
rata 78,77. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.18
Distribusi Frekuensi Indikator Lebih Senang Bekerja Mandiri
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 45 47
78,77 63 – 81 Tinggi 37 39
44 – 62 Cukup 12 13
25 – 43 Rendah 1 1
Jumlah 95 100 Tinggi
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.18 bahwa sebanyak 47% (45 siswa) memiliki
kesenangan untuk bekerja mandiri dengan sangat tinggi, 39% (37 siswa) dalam
kategori tinggi, 13% (12 siswa) dalam kategori cukup, dan 1% (1 siswa) dalam
kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasikan 45 siswa selalu senang
bekerja mandiri, 37 siswa sering merasa senang bekerja mandiri, 12 siswa
terkadang senang bekerja mandiri, dan 1 siswa tidak pernah senang bekerja
mandiri.
Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menunjukkan
siswa lebih senang bekerja mandiri masuk dalam kategori sangat tinggi dengan
94
skor rata-rata 84,37. Hasil wawancara menunjukkan bahwa kemandirian siswa
sudah dapat dilihat dari kegiatan belajar sehari-hari seperti pada saat diberikan
tugas, siswa sudah mampu mandiri menyelesaikan tugas yang diberikan.
4.1.1.2.5 Cepat Bosan pada Tugas-tugas yang Rutin
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin termasuk dalam kategori cukup
dengan skor rata-rata 55,52. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat
pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Indikator Cepat Bosan pada Tugas-tugas yang Rutin
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 4 4
55,52 63 – 81 Tinggi 10 11
44 – 62 Cukup 59 62
25 – 43 Rendah 22 23
Jumlah 95 100 Cukup
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.19 bahwa sebanyak 4% (4 siswa)
menunjukkan tingkat kebosanan yang sangat tinggi pada tugas-tugas yang
rutin, 11% ( 10 siswa) dalam kategori tinggi, 62% (59 siswa) dalam kategori
cukup, dan 23% (22 siswa) dalam kategori rendah. Kategori tersebut
mengindikasikan 4 siswa selalu bosan pada tugas yang rutin, 10 siswa sering
bosan pada tugas yang rutin, 59 siswa terkadang bosan dengan tugas rutin, dan
22 siswa tidak pernah bosan pada tugas yang rutin.
Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.14 bahwa tingkat kebosanan siswa pada tugas yang rutin dalam
95
kategori cukup dengan skor rata-rata 59,37. Hasil wawancara menunjukkan
bahwa siswa lebih senang untuk mengerjakan tugas yang rutin dan kurang
senang dengan tugas yang beraneka ragam.
4.1.1.2.6 Dapat Mempertahankan Pendapat
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
dapat mempertahankan pendapat termasuk dalam kategori tinggi dengan skor
rata-rata 78,55. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat pada tabel
distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.20
Distribusi Frekuensi Indikator Dapat Mempertahankan Pendapat
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 44 46
78,55 63 – 81 Tinggi 30 32
44 – 62 Cukup 19 20
25 – 43 Rendah 2 2
Jumlah 95 100 Tinggi
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.20 bahwa sebanyak 46% (44 siswa)
menunjukkan tingkat kemampuan sangat tinggi dalam mempertahankan
pendapat, 32% (30 siswa) dalam kategori tinggi, 20% (19 siswa) dalam
kategori cukup, dan 2% (2 siswa) dalam kategori rendah. Kategori tersebut
mengindikasikan 44 siswa selalu mempertahankan pendapatnya, 30 siswa
sering mempertahankan pendapatnya, 19 siswa terkadang mempertahankan
pendapatnya, dan 2 siswa tidak pernah mempertahankan pendapatnya.
Hal tersebut didukung pula dengan hasil observasi seperti yang
terlihat pada Tabel 4.14 menunjukkan kemampuan siswa dalam
96
mempertahankan pendapatnya dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata
81,25. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan menunjukkan siswa sudah
mampu mempertahankan pendapatnya, siswa sudah berani berpendapat di
depan guru dan teman-temannya dengan percaya diri.
4.1.1.2.7 Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
tidak mudah melepaskan hal yang diyakini termasuk dalam kategori sangat
tinggi dengan skor rata-rata 82,80. Gambaran tentang indikator tersebut dapat
dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.21
Distribusi Frekuensi Indikator Tidak Mudah Melepaskan Hal yang Diyakini
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 57 60
82,80 63 – 81 Tinggi 34 36
44 – 62 Cukup 4 4
25 – 43 Rendah 0 0
Jumlah 95 100 Sangat tinggi
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada Tabel 4.21 bahwa sebanyak 60% (57 siswa) dalam
kategori sangat tinggi, 36% (34 siswa) dalam kategori tinggi, dan 4% (4 siswa)
dalam kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasikan 57 siswa selalu
yakin dan tidak mudah melepas hal yang diyakininya, 34 siswa sering merasa
yakin, dan 4 siswa tidak pernah merasa yakin.
Hasil observasi seperti yang terlihat pada Tabel 4.14 menunjukkan
kemampuan siswa untuk tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya dalam
kategori tinggi dengan skor rata-rata 68,75. Dari hasil wawancara diketahui
97
bahwa selama ini siswa sudah dapat meyakini bahwa apa yang dilakukannya
benar, ditunjukkan dengan tidak mudah terpengaruhnya siswa saat menjawab
soal atau tugas yang diberikan guru.
4.1.1.2.8 Senang Mencari dan Memecahkan Soal-soal
Hasil perhitungan deskriptif angket menunjukkan bahwa indikator
senang mencari dan memecahkan soal-soal termasuk dalam kategori tinggi
dengan skor rata-rata 70,65. Gambaran tentang indikator tersebut dapat dilihat
pada tabel distribusi frekuensi berikut:
Tabel 4.22
Distribusi Frekuensi Indikator Senang Mencari dan Memecahkan Soal-soal
Interval Kategori Frekuensi
(F)
Persentase
(%)
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 25 26
70,65 63 – 81 Tinggi 23 24
44 – 62 Cukup 40 42
25 – 43 Rendah 7 8
Jumlah 95 100 Tinggi
Sumber: data setelah diolah tahun 2016
Terlihat pada tabel 4.22 bahwa sebanyak 26% (25 siswa) dalam
kategori sangat tinggi, 24% (23 siswa) dalam kategori tinggi, 42% (40 siswa)
dalam kategori cukup, dan 8% (7 siswa) dalam kategori rendah. Kategori
tersebut mengindikasikan 25 siswa selalu senang mencari dan memcahkan
soal-soal, 23 siswa sering merasa senang mencari dan memecahkan soal-soal,
40 siswa kadang-kadang merasa senang mencari dan memecahkan soal-soal,
dan 7 siswa tidak pernah senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Didukung pula dengan hasil observasi seperti yang terlihat pada
Tabel 4.14 menyatakan bahwa kesenangan siswa dalam mencari dan
98
memecahkan soal pada kategori tinggi dengan skor rata-rata 65,62. Hasil
wawancara menunjukkan bahwa sebagian siswa senang mengerjakan soal-soal
di buku, dan sebagian lagi lebih senang untuk bermain mengobrol dengan
teman dibanding mengerjakan soal-soal yang ada di buku.
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dihitung dengan uji One Sample Kolmogorov-
Smirnov Test dengan bantuan program SPSS versi 16. Jika asymp sig. > 0,05
maka data berdistribusi normal. Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh
asymp signifikansi (2-tailed) untuk variasi mengajar sebesar 0,537, dan
motivasi belajar sebesar 0,705. Keduanya memiliki nilai asymp sig. > 0,05
yang berarti data berdistribusi normal. Hasil lengkapnya dapat dilihat pada
Tabel 4.23 berikut:
Tabel 4.23
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variasi
Mengajar
Motivasi
Belajar
N 95 95
Normal Parametersa Mean 67.68 71.20
Std. Deviation 5.965 5.976
Most Extreme
Differences
Absolute .083 .072
Positive .083 .050
Negative -.052 -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .804 .704
Asymp. Sig. (2-tailed) .537 .705
a. Test distribution is Normal.
99
Normalitas data dapat juga dilihat dari grafik normal P-P Plot. Data
dikatakan berdistribusi normal apabila titik-titik mendekati garis diagonal.
Dalam penelitian ini, titik-titik yang terbentuk pada grafik P-P Plot mendekati
garis diagonal, yang berarti data berdistribusi normal seperti terlihat pada
Gambar 4.3 berikut:
Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plot
4.1.2.2 Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan
variabel terikat memiliki hubungan yang linier. Uji linieritas dihitung dengan
bantuan program SPSS versi 16 dengan menggunakan Test for Linearity. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier apabila nilai
signifikansinya (Linearity) kurang dari 0,05. Berdasarkan data hasil penelitian,
diperoleh signifikansi (Linearity) sebesar 0,000 kurang dari 0,05 yang berarti
kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linier. Hasil
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.24 berikut:
100
Tabel 4.24
Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Motivasi
Belajar *
Variasi
Mengajar
Between
Groups
(Combined) 1879.344 22 85.425 4.162 .000
Linearity 1635.784 1 1635.784 79.694 .000
Deviation
from
Linearity
243.561 21 11.598 .565 .929
Within Groups 1477.856 72 20.526
Total
3357.200 94
4.1.3 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menyimpulkan dan membuktikan
kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun rumusan hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan
motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal.
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar
dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal.
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis, dilakukan pengujian
hipotesis yang akan diuraikan sebagai berikut.
101
4.1.3.1 Uji Korelasi
Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
korelasi Pearson atau Product Moment dengan bantuan program SPSS versi
16. Dengan analisis korelasi Pearson atau Product Moment didapatkan
koefesien korelasi ( ) untuk mengetahui seberapa besar hubungan antar
variabel. Besarnya angka indeks korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan
1,00. Bila tidak ada korelasi maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0.
Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh angka indeks korelasi ( )
sebesar 0,698 yang berarti ada korelasi atau hubungan antar kedua variabel.
Tingkat hubungan dengan indeks korelasi sebesar 0,698 dinyatakan masuk
dalam kategori kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara
variasi mengajar dengan motivasi belajar sebesar 0,698 dengan kategori kuat.
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.25 berikut:
Tabel 4.25
Hasil Uji Korelasi
Correlations
Variasi
Mengajar
Motivasi
Belajar
Variasi Mengajar Pearson Correlation 1 .698**
Sig. (2-tailed) .000
N 95 95
Motivasi Belajar Pearson Correlation .698**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
102
4.1.3.2 Uji Signifikansi
Uji signifikansi untuk menguji hubungan variabel X dengan variabel
Y signifikan atau tidak dengan mengkonsultasikan pada product
moment. Apabila lebih kecil dari , maka Ho diterima, dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan. Tetapi sebaliknya bila lebih besar
dari ( ) maka Ha diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh sebesar 0,698
untuk jumlah responden (N) 95. Apabila dilihat pada product moment
untuk jumlah responden (N) 95, didapat sebesar 0,202 pada taraf
signifikan 0,05 dan 0,263 pada taraf signifikan 0,01. Hal ini menunjukkan
bahwa lebih besar dari baik pada taraf signifikan 0,05 maupun
0,01 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti hubungan kedua
variabel antara variabel variasi mengajar dengan variabel motivasi belajar
adalah signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hipotesis yang berbunyi “ada
hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar
siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal” dinyatakan
diterima karena pada kenyataannya variasi mengajar memiliki hubungan yang
signifikan dengan motivasi belajar sebesar 0,698 termasuk dalam koefisien
korelasi kategori kuat.
103
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan
Pemaknaan temuan didasarkan pada hasil pengumpulan data yang
dilakukan peneliti. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang
dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel variasi mengajar dengan
motivasi belajar siswa yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad
Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
4.2.1.1 Hasil Analisis Variasi Mengajar Guru Kelas IV SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Variasi dalam mengajar dianggap penting untuk mengatasi
kebosanan dan kejenuhan pada siswa. Menurut Hasibuan (2012:64) variasi
adalah perbuatan guru dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan
mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa
senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta
secara aktif.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, secara
keseluruhan variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan
perolehan skor rata-rata sebesar 80,57. Dari 95 responden, sebanyak 42% (40
siswa) menganggap variasi mengajar guru sangat baik, dan 58% (55 siswa)
menganggap variasi mengajar guru baik. Hal tersebut didukung pula dengan
hasil observasi dengan skor rata-rata 75,78 dan wawancara yang dilakukan
peneliti menunjukkan variasi mengajar guru dalam kategori baik. Variasi
104
mengajar guru dalam kategori baik karena dianggap telah memenuhi
indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi variasi
suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan kontak pandang,
gerakan badan dan mimik, perubahan posisi, variasi penggunaan alat bantu
dan variasi pola interaksi.
Apabila dilihat pada setiap indikator, variasi suara guru dengan skor
rata-rata angket 89,01 didukung skor observasi 87,50 dan hasil wawancara,
menunjukkan bahwa indikator variasi suara guru termasuk dalam kategori
sangat baik. Ditunjukkan dengan guru selalu memvariasikan suaranya pada
saat proses pembelajaran. Suara guru terdengar jelas pada saat menjelaskan,
guru juga menjelaskan materi dengan lancar dan tidak terbata-bata, kecepatan
bicara guru pada saat menjelaskan juga dapat diterima dengan baik oleh
siswa. Hasil tersebut sesuai dengan tolok ukur variasi suara yang
diungkapkan Sardiman (2012:202-203) menyatakan bahwa yang termasuk
dalam pengertian suara ialah kekuatan atau kekerasan, lagu bicara (intonasi),
tekanan bicara dan kelancaran bicara.
Indikator pemusatan perhatian siswa dengan perolehan skor rata-rata
angket 86,75 didukung skor observasi 87,50 dan hasil wawancara,
menunjukkan bahwa indikator pemusatan perhatian siswa yang dilakukan
guru termasuk dalam kategori sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan
guru yang selalu berusaha menarik perhatian siswa agar memperhatikan
penjelasan dari guru. Pemusatan perhatian siswa yang dilakukan guru terlihat
dari bagaimana guru menarik perhatian siswa dengan perkataan lisan maupun
105
dengan berbagai perbuatan yang dilakukan. Hasil penelitian sejalan dengan
pendapat Anitah (2008:7.41) yang menyatakan bahwa pemusatan perhatian
dapat dilakukan guru dengan mengucapkan kata-kata tertentu secara khusus
disertai isyarat atau gerakan seperlunya.
Indikator kesenyapan dengan perolehan skor rata-rata angket 77,50
didukung skor observasi 84,37 dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa
indikator kesenyapan termasuk dalam kategori baik. Hasibuan (2012:66)
menyatakan bahwa pada saat guru menerangkan sering diperlukan kegiatan
berhenti sejenak secara tiba-tiba. Kesenyapan semacam ini bertujuan meminta
perhatian siswa. Sejalan dengan pendapat tersebut, hasil penelitian ini
menunjukkan perlakuan guru yang sering memberikan waktu senyap saat
pembelajaran berlangsung. Pemberian waktu senyap dilakukan guru saat
kelas mulai tidak kondusif dan pada saat akhir penjelasan materi untuk
memberi waktu apabila ada siswa yang ingin mengajukan pertanyaan terkait
materi yang belum dipahami.
Indikator mengadakan kontak pandang dengan perolehan skor rata-
rata angket 89,64 didukung skor observasi 87,50 dan hasil wawancara,
menunjukkan bahwa indikator mengadakan kontak pandang termasuk dalam
kategori sangat baik. Menurut Usman (2013:85) kontak pandang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk mengetahui perhatian
siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru selalu mengadakan
kontak pandang secara menyeluruh kepada siswa-siswanya. Pandangan guru
106
pada saat pembelajaran merata ke semua siswa dan tidak membeda-bedakan
antara siswa satu dengan siswa yang lain.
Indikator gerakan badan dan mimik dengan perolehan skor rata-rata
angket 82,36 didukung skor observasi 78,12 dan hasil wawancara,
menunjukkan bahwa indikator gerakan badan dan mimik termasuk dalam
kategori sangat baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan guru yang selalu
memvariasikan gerakan badan dan mimik wajahnya menyesuaikan materi
saat pembelajaran berlangsung. Guru senantiasa menunjukkan semangat
dalam mengajar, dan guru juga menjelaskan materi disertai gerakan-gerakan
yang membantu memperjelas penjelasan materi seperti mengangkat tangan
atau menunjuk suatu benda. Sesuai dengan pendapat Usman (2013:85) yang
menyatakan bahwa variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala, dan
gerakan badan adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi.
Indikator perubahan posisi guru dengan perolehan skor rata-rata
angket 68,81 didukung skor observasi 65,62 dan hasil wawancara,
menunjukkan bahwa indikator perubahan posisi guru termasuk dalam
kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan guru yang sering melakukan
perubahan posisi pada saat mengajar. Perubahan posisi guru dilakukan pada
saat menjelaskan materi guru tidak hanya di depan kelas, kadang juga dengan
berjalan, duduk di kursi guru, atau mendekat ke siswa. Hasil penelitian ini
sejalan dengan pendapat Anitah (2008:7.43) yang menyatakan bahwa sebagai
seorang guru, selama mengajar guru tidak seharusnya terpaku di satu tempat.
107
Indikator variasi penggunaan alat bantu pengajaran dengan
perolehan skor rata-rata angket 66,57 didukung skor observasi 59,37 dan hasil
wawancara menunjukkan bahwa indikator variasi penggunaan alat bantu
pengajaran termasuk dalam kategori baik. Menurut Hasibuan (2012:66)
variasi di dalam setiap jenis media atau variasi antarjenis media perlu
diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Berkaitan dengan pendapat
tersebut, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru sering menggunakan
alat bantu pengajaran pada saat mengajar di kelas. Penggunaan alat bantu
yang dilakukan guru, meskipun dalam kategori baik namun pelaksanaannya
masih belum optimal karena alat bantu yang digunakan masih terbatas.
Indikator variasi pola interaksi dengan perolehan skor rata-rata
angket 66,97 didukung skor observasi 56,25 dan hasil wawancara,
menunjukkan bahwa indikator variasi pola interaksi termasuk dalam kategori
baik. Menurut Aqib (2013:87) pola interaksi dapat berbentuk: klasikal,
kelompok, dan perorangan sesuai dengan keperluan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa guru sering memvariasikan pola interaksi antara guru
dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Guru terlihat sudah berusaha
untuk melakukan pembelajaran dua arah dengan melibatkan partisipasi siswa.
Pola interaksi yang sudah dilakukan guru yang lain yaitu dengan menerapkan
pembelajaran berkelompok untuk melatih kerja sama siswa.
Dengan adanya variasi mengajar yang dilakukan guru akan dapat
memberikan semangat belajar bagi siswa. Variasi mengajar yang direspon
baik oleh siswanya akan membuat siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti
108
proses pembelajaran sehingga akan mampu menumbuhkan sikap positif
terhadap guru serta dapat meningkatkan motivasi belajar bagi siswa.
4.2.1.2 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Motivasi belajar merupakan salah satu penentu keberhasilan siswa
dalam kegiatan belajarnya. Menurut Sardiman (2012:75) dalam kegiatan
belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis deskriptif,
secara keseluruhan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad
Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dalam kategori tinggi dengan
perolehan skor rata-rata sebesar 77,39. Dari 95 responden, sebanyak 26% (25
siswa) mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 72% (68 siswa) mempunyai
motivasi belajar yang tinggi, dan 2% (2 siswa) mempunyai motivasi belajar
cukup. Didukung pula dengan hasil observasi dengan skor rata-rata 75,39 dan
hasil wawancara, menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa termasuk dalam
kategori tinggi. Motivasi belajar dapat dikatakan dalam kategori tinggi karena
dianggap telah memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan meliputi tekun
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada
109
tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepas hal
yang diyakini, dan senang mencari dan memecahkan soal-soal.
Apabila dilihat pada setiap indikator, tekun menghadapi tugas
dengan skor rata-rata 80,39 didukung skor observasi 78,12 dan hasil
wawancara, menunjukkan bahwa indikator tekun menghadapi tugas termasuk
dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa
menyelesaikan setiap tugas yang diberikan guru secara tuntas. Ketekunan
siswa juga ditunjukkan dengan sikap tanggung jawab siswa yang mampu
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru secara tepat waktu. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori Uno (2015:27) yang menyatakan bahwa
salah satu peran motivasi adalah menentukan ketekunan belajar.
Indikator ulet menghadapi kesulitan dengan skor rata-rata angket
76,84 didukung skor observasi 81,25 dan hasil wawancara, menunjukkan
bahwa indikator ulet menghadapi kesulitan termasuk dalam kategori tinggi.
Sardiman (2012:84) menyatakan bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Keuletan siswa menghadapi
kesulitan merupakan salah satu bentuk dorongan usaha dalam pencapaian
prestasi. Sesuai dengan hasil penelitian ini, keuletan ditunjukkan dengan
seringnya siswa bertanya kepada guru saat ada hal-hal yang belum
dimengerti. Keuletan siswa juga ditunjukkan saat menghadapi soal yang
dianggap sulit, siswa tetap berusaha untuk mengerjakannya meskipun belum
tentu jawaban yang diberikan benar.
110
Indikator menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
dengan perolehan skor rata-rata angket 82,10 didukung skor observasi 84,37
dan hasil wawancara, menunjukkan bahwa indikator menunjukkan minat
terhadap bermacam-macam masalah termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Hamdani (2011:292) menyatakan salah satu fungsi motivasi adalah sebagai
penggerak dalam belajar. Salah satu faktor penggerak dalam kegiatan belajar
adalah minat. Sejalan dengan pendapat tersebut, hasil penelitian ini
menunjukkan siswa selalu menunjukkan minat tehadap berbagai masalah.
Siswa senantiasa menunjukkan semangat dan antusias yang tinggi terhadap
berbagai hal yang berkaitan dengan proses belajar di sekolah. Minat siswa
juga tercermin dari sikap siswa yang senantiasa memperhatikan penjelasan
guru saat pembelajaran berlangsung.
Indikator lebih senang bekerja mandiri dengan perolehan skor rata-
rata angket 78,77 didukung skor observasi 84,37 dan hasil wawancara,
menunjukkan bahwa indikator lebih senang bekerja mandiri termasuk dalam
kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru secara mandiri, siswa sudah
mampu menunjukkan kemandiriannya dengan mengerjakan tugas sendiri
tidak dibuatkan oleh orang lain. Kemandirian siswa merupakan salah satu
sikap siswa dalam menentukan arah perbuatan, sesuai dengan pendapat
Sardiman (2012:84) yang menyatakan bahwa motivasi dapat memberikan
arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
111
Indikator cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin dengan perolehan
skor rata-rata angket 55,52 didukung skor observasi 59,37 dan hasil
wawancara, menunjukkan bahwa indikator cepat bosan pada tugas-tugas yang
rutin termasuk dalam kategori cukup. Uno (2015:27) menyatakan salah satu
fungsi motivasi yaitu menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat
belajar. Faktor kebosanan dalam diri siswa dapat mempengaruhi siswa dalam
belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan siswa lebih senang untuk
mengerjakan tugas yang rutin. Siswa kurang senang apabila diberikan tugas
yang beraneka ragam. Bahkan sebagian siswa justru menyatakan bahwa
mereka tidak senang apabila diberikan tugas.
Indikator dapat mempertahankan pendapat dengan perolehan skor
rata-rata angket 78,55 didukung skor observasi 81,25 dan hasil wawancara,
menunjukkan bahwa indikator dapat mempertahankan pendapat termasuk
dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan seringnya siswa
mengungkapkan pendapatnya di depan guru dan teman-temannya. Siswa
mampu menunjukkan sikap percaya diri saat memberikan pendapat.
Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat sesuai dengan fungsi
motivasi yang dikemukakan Sardiman (2012:84) yaitu menyeleksi
perbuatan, siswa dapat menentukan perbuatan apa yang harus dikerjakan
guna mencapai tujuan.
Indikator tidak mudah melepaskan hal yang diyakini dengan
perolehan skor rata-rata angket 82,80 didukung skor observasi 68,75 dan hasil
wawancara, menunjukkan bahwa indikator tidak mudah melepaskan hal yang
112
diyakini termasuk dalam kategori sangat tinggi. Hal tersebut ditunjukkan
dengan siswa yang selalu merasa yakin dengan apapun yang dikerjakannya.
Siswa sudah dapat meyakini bahwa apa yang dilakukannya benar. Keyakinan
tersebut juga ditunjukkan dengan tidak mudah terpengaruhnya siswa saat
menjawab soal atau tugas yang diberikan guru. Keyakinan siswa untuk tidak
terpengaruh sesuai dengan pendapat Uno (2015:27) tentang peran motivasi
salah satunya yaitu menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar.
Indikator senang mencari dan memecahkan soal-soal dengan
perolehan skor rata-rata 70,65 didukung skor observasi 65,62 dan hasil
wawancara, menunjukkan bahwa indikator senang mencari dan memecahkan
soal-soal termasuk dalam kategori tinggi. Hal tersebut ditunjukkan dengan
seringnya siswa mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku paket.
Tetapi, tidak semua siswa menunjukkan hal tersebut, ada juga siswa yang saat
ada waktu luang lebih memlih untuk bermain atau mengobrol dengan teman
dibanding mengerjakan soal-soal yang ada di buku. Kegiatan siswa mencari
dan memecahkan soal-soal sesuai dengan fungsi motivasi menurut pendapat
Sardiman (2012:84) yang mengemukakan bahwa motivasi dapat memberikan
arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
Adanya motivasi yang tinggi dalam belajar akan menunjukkan hasil
yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama
didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik (Sardiman 2012:84). Motivasi yang terdapat
dalam diri siswa akan mengoptimalkan prestasi yang dapat dicapai siswa, hal
113
ini karena motivasi merupakan dorongan utama bagi siswa untuk menentukan
keberhasilan siswa dalam belajar.
4.2.1.3 Hasil analisis hubungan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar
Untuk mengetahui hubungan antara variasi mengajar dengan
motivasi belajar dalam penelitian ini, digunakan uji korelasi Product Moment
dengan bantuan program SPSS versi 16. Berdasarkan perhitungan koefisien
korelasi product moment diperoleh nilai sebesar 0,698 dengan
sebesar 0,202 pada taraf signifikan 0,05 dan 0,263 pada taraf signifikan 0,01.
Hal ini menunjukkan bahwa > yang berarti ada hubungan yang
signifikan antara variabel variasi mengajar dengan variabel motivasi belajar.
Dari tabel interprestasi terhadap koefisien korelasi Sugiyono
(2012:231) dapat diketahui tingkat hubungan antara variasi mengajar dan
motivasi belajar pada penelitian ini dengan koefisien korelasi sebesar 0,698
masuk dalam tingkat hubungan yang kuat. Hubungan antara variasi mengajar
dengan motivasi belajar bersifat positif atau searah, terlihat dari koefisien
korelasi bernilai positif yaitu 0,698 dan signifikan.
Hubungan yang signifikan dalam penelitian ini mengandung arti
bahwa, semakin baik variasi mengajar guru yang ditunjukkan dengan
penguasaan variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan
kontak pandang, gerakan badan dan mimik, perubahan posisi, variasi
penggunaan alat bantu, dan variasi pola interaksi pada saat proses
pembelajaran, maka akan membuat siswa memiliki sikap positif terhadap
gurunya serta memiliki motivasi belajar yang tinggi ditunjukkan dengan
114
ketekunan siswa menghadapi tugas, keuletan menghadapi kesulitan,
menunjukkan minat terhadap bermacam masalah, lebih senang bekerja
mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapat,
tidak mudah melepas hal yang diyakini, dan senang mencari dan
memecahkan soal-soal.
Keberhasilan proses pembelajaran bergantung bagaimana interaksi
belajar mengajar yang dialami antara guru dan siswa. Pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan dengan penggunaan variasi mengajar akan
membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Slavin dalam Rifa’i (2012:154) menyatakan bahwa pembelajaran hendaknya
mampu meningkatkan motivasi intrinsik siswa sebanyak mungkin. Hal ini
berarti bahwa guru harus mampu menarik minat dan meningkatkan hasrat
ingin tahu peserta didik terhadap materi yang disajikan, salah satu caranya
dengan penggunaan variasi metode penyajian yang menarik.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara variasi
mengajar dengan motivasi belajar siswa. Sesuai dengan pendapat Mulyasa
(2011:78) menjelaskan bahwa variasi dalam pembelajaran adalah perubahan
dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar
peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Sejalan dengan
pendapat tersebut, Aqib (2013:86-87) menyatakan bahwa variasi dalam
kegiatan pembelajaran merupakan suatu perubahan dalam proses kegiatan
yang bertujuan meningkatkan motivasi siswa, serta mengurangi kejenuhan
dan kebosanan.
115
Berdasarkan penelitian ini, dapat dikatakan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas
IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Dengan demikian, semakin baik variasi mengajar guru maka akan semakin
tinggi motivasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin kurang variasi mengajar
guru maka semakin rendah motivasi belajar siswa.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang pernah
dilakukan oleh Sri Arita dan Susi Evanita tahun 2014 yang berjudul “Persepsi
Siswa tentang Keterampilan Variasi Guru Mengajar, Lingkungan Keluarga
dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi
Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Kota Batam”. Hasil penelitian
menunjukkan persepsi siswa tentang keterampilan bervariasi guru mengajar
dan lingkungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar
siswa. Persepsi siswa tentang keterampilan variasi guru mengajar, lingkungan
keluarga dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
siswa.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Urusa Ansari dan Dr. Fauzia
Khursid tahun 2012 dengan judul “Effects of Innovative Teaching Stratgies
on Students’ Performance”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
efektifitas penggunaan strategi pengajaran inovatif pada kinerja siswa kelas 1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah satu bulan guru mengajar
dengan penggunaan strategi pengajaran inovatif, dicapai skor yang signifikan
lebih tinggi dibanding dengan pengajaran metode tradisional/konvensional.
116
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Hasil penelitian ini memberikan
beberapa implikasi, antara lain: (1) implikasi teoretis, (2) implikasi praktis,
dan (3) impilkasi pedagogis. Ketiga implikasi hasil penelitian ini dijabarkan
sebagai berikut.
4.2.2.1 Implikasi Teoretis
Hasil penelitian ini secara teoretis membuktikan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi belajar
siswa. Variasi mengajar dalam suatu pembelajaran akan membuat siswa
memiliki sikap positif terhadap gurunya serta lebih senang dalam mengikuti
pembelajaran yang diajarkan guru sehingga siswa akan termotivasi dalam
kegiatan belajarnya. Dengan adanya motivasi yang tinggi dalam proses
pembelajaran, maka akan dapat mencapai tujuan belajar yang diharapkan.
4.2.2.2 Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi guru untuk memahami pentingnya pemberian variasi
dalam kegiatan mengajar agar siswa lebih termotivasi saat mengikuti
pembelajaran. Guru harus memahami bahwa untuk menjadi pendidik
profesional maka guru diharuskan untuk menguasai berbagai keterampilan
117
yang salah satunya adalah mengadakan variasi mengajar. Guru juga perlu
memahami pentingnya motivasi belajar pada diri setiap siswa akan ikut
menentukan keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga guru
perlu menerapkan strategi untuk memunculkan motivasi belajar yang salah
satunya dengan memberikan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
menggunakan variasi mengajar.
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis
Sosialisasi, workshop, seminar, dan pelatihan di bidang pendidikan
diperlukan bagi guru-guru di sekolah untuk dapat menambah pengetahuan
dalam rangka mengoptimalkan motivasi belajar siswa saat pembelajaran
dengan penggunaan variasi mengajar. Guru dapat memahami unsur-unsur
penting dalam suatu pembelajaran seperti kemampuan mengadakan variasi
mengajar dan manfaat yang didapat dari penggunaan variasi mengajar
tersebut, serta guru juga akan lebih memahami mengenai pentingnya motivasi
belajar dari diri siswa dan mengetahui cara-cara yang tepat digunakan untuk
memunculkan motivasi belajar pada diri siswa. Dengan demikian, guru akan
dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam praktik
di sekolah agar pembelajaran berjalan lebih optimal.
118
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Variasi mengajar guru kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-
rata 80,57. Variasi mengajar guru dalam kategori baik karena telah
memenuhi indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang
meliputi variasi suara, pemusatan perhatian, kesenyapan, mengadakan
kontak pandang, gerakan badan dan mimik, perubahan posisi, variasi
penggunaan alat bantu dan variasi pola interaksi.
2. Motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-
rata 77,39. Motivasi belajar dalam kategori tinggi karena telah memenuhi
indikator-indikator yang ditetapkan meliputi tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah, lebih senang bekerja mandiri, cepat bosan pada tugas yang rutin,
dapat mempertahankan pendapat, tidak mudah melepas hal yang diyakini,
dan senang mencari dan memecahkan soal-soal.
119
3. Ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar dengan motivasi
belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal, yang ditunjukkan dengan uji hipotesis yang
menunjukkan lebih besar dari (0,698 > 0,263). Dengan
demikian, hipotesis “ada hubungan yang signifikan antara variasi mengajar
dengan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri di Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal” diterima. Hubungan yang signifikan antara variasi
mengajar dengan motivasi belajar menunjukkan bahwa semakin baik
variasi mengajar yang dilakukan guru, maka akan semakin tinggi motivasi
belajar siswa.
5.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat
peneliti berikan dalam penelitian ini sebagai berikut:
5.2.1. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat memberikan variasi mengajar dalam setiap
proses pembelajaran. Dengan variasi mengajar yang dilakukan, guru dapat
mengatasi kebosanan pada siswa, dapat memberikan semangat, dan dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga tujuan belajar yang
diinginkan akan tercapai.
5.2.2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan selalu mempertahankan dan meningkatkan
motivasi belajarnya, karena motivasi merupakan penggerak dalam diri siswa
120
yang akan menimbulkan rangsangan untuk belajar, menjamin kelangsungan
belajar, dan memberikan arah kegiatan belajar sehinggan tujuan atau prestasi
belajar siswa dapat tercapai. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi
dalam diri siswa akan dapat meningkatkan prestasinya.
5.2.3. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan mampu bekerja sama dengan guru untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung terciptanya proses belajar
mengajar yang menarik dan menyenangkan dengan penggunaan variasi
mengajar agar dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa.
121
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Ansari, Urusa dan Fauzia Khursid. 2012. “Effects of Innovative Teaching
Stratgies on Students’ Performance”. Global Journal of Human Social
Science Linguistic and Education, Volume. 12, Issue 10, Version 1.0,
Year 2012, ISSN: 2249-460X.
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Awalludin. 2008. Statistika Pendidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.
Bank Dunia. 2011. Mentransformasi Tenaga Pendidikan Indonesia. Jakarta:
Kantor Bank Dunia Jakarta.
Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya.
Dewi, Ratna Puspita. 2014. “Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing untuk
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar”.
JPGSD, Volume 02, Nomor 03, Tahun 2014.
Evanita, Susi dan Sri Arita. 2014. “Persepsi Siswa tentang Keterampilan Variasi
Guru Mengajar, Lingkungan Keluarga dan Motivasi Belajar terhadap
Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA
Negeri Kota Batam”. Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi UNP, Vol.1,
No.1, ISSN: 2355-6064.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hasibuan dan Moedjiono. 2012. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
122
Hung, Chun-Ming, Gwo-Jen Hwang dan Iwen Huang. 2012. “A Project-based
Digital Storytelling Approach for Improving Students’ Learning
Motivation, Problem-Solving Competence and Learning Achievement”.
Journal of Service Science and Management , 2014 , 7, 1 -10.
Lin, Mei-Hui dan Tsai-Fu Chuang. 2014. “The Effects of the Leadership Style on
the Learning Motivation of Students in Elementary School”. Educational
Technology & Society, 15 (4),368–379, ISSN: 1436-4522.
Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Nitamy, Cyntia Nida. 2014. “Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru
Mengajar dan Reward System dengan Motivasi Belajar Siswa di Sekolah
Dasar”. Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, Vol. 1
No.1.
OEDC. 2012. PISA Result. OEDC.
Palupi, Ratih Endang dan Rini Endah Sugiharti. 2014. “Hubungan Keterampilan
Guru dalam Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa”. Jurnal
Pedagogik, Vol. Il, No. 2, September 2014, Hal 39-46.
Prasetiyo, Hendrik Eko. 2015. “Hubungan Persepsi Penerapan Metode TGT,
Teknik Reward and Punishment dan Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas V SDN I Ngrejo Tulungagung”. Jurnal
Konstruktivisme, Vol.7, No. 2, Juli 2015, ISSN: 1979-9438.
Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data . Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Purwanto. 2012. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Puspitarukmi, Prima Shinta, Amir Fuady, dan Nugraheni Eko Wardani. 2014.
“Pemanfaatan Media Gambar Berseri dengan Metode Teams Games
Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan
Keterampilan Menulis Eksposisi”. Jurnal Penelitian Bahasa Sastra
Indonesia dan Pengajarannya, Volume 1, Nomor 1, ISSN: I2302-6405.
Riduwan. 2015. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang Press.
123
Santoso, Riscky Azhara Mega. 2014. “Hubungan Persepsi Penggunaan Alat
Peraga dalam Proses Pembelajaran IPA dengan Motivasi Belajar di SDIT
Baitul Halim Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pedagogik,
Vol. II, No. 1, Februari 2014.
Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
________. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sutomo, dkk. 2012. Manajemen Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Press.
Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.20 Th. 2003.
2011. Jakarta: Diperbanyak oleh Sinar Grafika.
Unesco. 2012. Educational for All Global Monitoring Report. France: Unesco.
Uno, Hamzah B. 2015. Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis Di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Moh. Uzer. 2013. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas
Terbuka.
LAMPIRAN
124
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas
IV SD Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dapat diketahui
berbagai permasalahan yang terjadi diantaranya yaitu dalam proses pembelajaran,
selama ini variasi pembelajaran yang dilakukan masih monoton, pembelajaran
masih berpusat pada guru dengan pendekatan konvensional melalui metode
ceramah. Guru belum optimal dalam memvariasikan suara dan memusatkan
perhatian siawa pada saat mengajar, hal ini menyebabkan siswa merasa bosan
dengan penjelasan guru. Guru belum mengembangkan pembentukan diskusi
dalam pembelajaran. Untuk penggunaan media dan alat peraga dipakai hanya
saat-saat tertentu dan terbatas pada alat peraga yang disediakan sekolah.
Pengelolaan kelas yang dilakukan guru selama ini juga masih belum maksimal,
guru menjadi pusat perhatian siswa di depan kelas. Guru belum sepenuhnya
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, pola interaksi yang dilakukan masih
dominan dengan pola interaksi satu arah dari guru ke siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran setiap harinya, sebagian siswa masih
cenderung pasif saat megikuti pembelajaran, namun ada juga siswa yang sudah
aktif dalam pembelajaran. Pemahaman siswa terhadap materi juga masih belum
maksimal, hal ini dibuktikan dengan daya ingat siswa yang masih rendah akan
materi pelajaran sehingga membuat hasil belajar siswa menjadi kurang. Dari hasil
belajar siswa kebanyakan siswa masih kesulitan dalam mata pelajaran
matematika. Motivasi belajar sebagian siswa dapat dikatakan masih kurang,
terlihat dari saat pembelajaran berlangsung semangat belajar siswa masih kurang,
siswa masih ramai dan kurang memperhatikan sehingga guru perlu menegur
siswa. Siswa kurang tekun dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Saat
diberikan PR, masih ada saja siswa yang tidak mengerjakan. Siswa kurang berani
untuk mengemukakan pendapatnya saat berada di kelas. Siswa kurang yakin dan
kurang percaya diri dalam mempertahankan hal yang diyakininya. Siswa juga
kurang dapat memaanfaatkan waktu luang yang dimilikinya, kebanyakan siswa
125
menggunakan waktu luang saat berada di kelas untuk mengobrol dengan teman
lain. Untuk kedisiplinan siswa, masih ada beberapa siswa yang kurang disiplin
saat mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Terdapat beberapa masalah pula terkait fasilitas belajar siswa di kelas,
yaitu ada sekolah yang dengan ruang sempit terdapat banyak murid sehingga
kurang leluasa dan kurang nyaman dalam proses belajar mengajar. Buku
pegangan yang dimiliki murid juga tergolong kurang, sebagian siswa hanya
menggunakan buku yang disediakan sekolah.
Masalah yang lain yang ada yaitu peran orang tua yang masih kurang
dalam pengawasan dan perhatian terhadap anak. Latar belakang pendidikan serta
ekonomi orang tua murid memang berbeda-beda, namun menurut pemaparan
yang disampaikan guru, kebanyakan tergolong menengah ke bawah.
Guru Kelas IV
Siamah, S.Pd.
126
Lampiran 2
KISI-KISI ANGKET UJI COBA
Variabel Indikator Deskriptor No. Soal Jumlah
Variasi
Mengajar
1. Variasi Suara
1. Kejelasan suara guru pada
saat mengajar.
1,4
4 2. Kelancaran bicara guru
pada saat menjelaskan.
2,3
2. Pemusatan
perhatian
siswa
1. Memberitahukan siswa
dengan ucapan lisan.
5,7
3 2. Mengulang materi penting. 6
3. Kesenyapan
1. Pemberian waktu senyap
saat suasana tidak
kondusif.
8
3 2. Pemberian waktu senyap
saat perpindahan segmen
mengajar.
9,10
4. Mengadakan
kontak
pandang
1. Kontak pandang
meyeluruh ke semua
siswa di kelas.
11,14
4
2. Memandang siswa yang
sedang diajak berbicara.
12,13
5. Gerakan
badan dan
mimik
1. Semangat guru pada saat
mengajar.
15
4
2. Ekspresi guru pada saat
mengajar.
16,17
3. Menggerakan anggota
badan tertentu untuk
menyampaikan sesuatu.
18
6. Perubahan
posisi guru
1. Tidak terfokus di satu
tempat saat mengajar.
19,20
4 2. Berkeliling di dalam kelas. 21,22
7. Variasi alat
bantu
pengajaran
1. Menggunakan alat bantu
dalam mengajar.
23
3 2. Menggunakan media
pembelajaran tertentu.
24,25
8. Variasi pola
interaksi
1. Interaksi antara guru
dengan siswa.
26,28
5 2. Interaksi antara siswa
dengan siswa lainnya.
27,29,30
Jumlah 30
127
Variabel Indikator Deskriptor No.
Soal Jumlah
Motivasi
Belajar
1. Tekun
menghadapi
tugas
1. Rajin mengerjakan tugas. 1,2
4 2. Mengumpulkan tugas
tepat waktu.
3
3. Mengerjakan PR. 4
2. Ulet
menghadapi
kesulitan
1. Berani bertanya. 5,7
4 2. Tidak mudah putus asa. 6,8
3. Menunjukkan
minat
terhadap
berbagai
macam
masalah
1. Datang tepat waktu. 9
5 2. Memperhatikan
penjelasan guru.
10,11
3. Memanfaatkan waktu
untuk belajar.
12,13
4. Lebih senang
bekerja
mandiri
1. Tidak mencontek 14,15
4 2. Yakin dengan hasil
pekerjaan sendiri
16,17
5. Cepat bosan
pada tugas
yang rutin
1. Bosan dengan
pembelajaran monoton.
18,19 3
2. Bosan dengan tugas yang
monoton.
20
6. Dapat
mempertahan
kan pendapat
1. Merasa percaya diri. 21,22
3 2. Berani mengemukakan
pendapat di kelas.
23
7. Tidak mudah
melepas hal
yang diyakini
1. Yakin dengan jawaban
diri sendiri.
24,25
3 2. Berpikir positif. 26
8. Senang
mencari dan
memecahkan
soal-soal
1. Mencari informasi dari
sumber lain.
27
5 2. Mengerjakan soal-soal di
buku.
28,29
3. Memanfaatkan waktu
luang untuk hal positif.
30
Jumlah 30
128
Lampiran 3
ANGKET UJI COBA
HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN
BOJA KABUPATEN KENDAL
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
Sekolah :
II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda.
2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum menjawab.
3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada 4
pilihan jawaban yang tersedia.
4. Jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai, dan demi
tercapainya hasil penelitian ini, maka jawablah sesuai dengan kondisi
yang dialami tanpa ada pengaruh dari orang lain.
5. Periksa kembali identitas dan jawaban Anda sebelum menyerahkan
angket ini.
129
A. Angket Variasi Mengajar Guru
1. Apakah suara guru terdengar jelas pada saat menjelaskan materi pelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
2. Apakah suara guru terdengar datar dan membosankan pada saat menjelaskan
materi?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
3. Apakah guru terdengar tidak lancar pada saat menjelaskan materi?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah guru memberikan perintah/petunjuk yang jelas kepada siswa saat
memberikan tugas?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
5. Apakah guru memberitahu siswa untuk memperhatikan penjelasan yang
disampaikan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
6. Apakah guru mengulang-ulang penjelasan materi yang dianggap penting agar
siswa lebih paham?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
7. Apakah guru membiarkan siswa yang tidak memperhatikan saat
pembelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
8. Apakah guru tetap menjelaskan materi pelajaran saat suasana kelas ramai?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
130
9. Setelah mengajukan pertanyaan, apakah guru memberikan waktu berpikir
sejenak kepada siswa untuk menjawab pertanyaan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
10. Setelah menjelaskan materi pelajaran, apakah guru memberikan waktu
kepada siswa untuk bertanya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
11. Apakah guru hanya memperhatikan siswa yang pintar selama pembelajaran
berlangsung?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
12. Bila ada siswa yang sedang bertanya, apakah guru memandang siswa yang
sedang menyampaikan pertanyaan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
13. Apakah guru menjelaskan sambil membaca buku dan tidak melihat siswa?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
14. Apakah guru memandang ke luar kelas saat proses pembelajaran
berlangsung?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
15. Apakah guru terlihat bersemangat saat akan memulai pembelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
16. Apakah guru menunjukkan ekspresi kemarahan terhadap siswa saat
pembelajaran berlangsung?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
131
17. Apakah guru terlihat tidak senang berada di kelas?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
18. Apakah guru memberikan pujian (misal: tepuk tangan, acung jempol) kepada
siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
19. Apakah guru hanya berdiri di depan kelas saat menjelaskan materi pelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
20. Apakah pada saat guru mengajar, guru hanya duduk di kursi sambil
membacakan materi?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
21. Apakah guru berkeliling di dalam kelas pada saat menjelaskan materi
pelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
22. Apakah guru mendekati dan membantu siswa yang kesulitan saat
mengerjakan tugas?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
23. Apakah cara guru menjelaskan materi hanya dengan berceramah saja?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
24. Apakah ketika menjelaskan materi, guru menggunakan bantuan gambar?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
25. Apakah pada saat guru mengajar menggunakan bantuan LCD?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
132
26. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
jawabannya di depan kelas?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
27. Apakah guru melarang siswa bekerja sama dengan teman saat mengerjakan
tugas?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
28. Apakah guru memarahi siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
29. Apakah guru melarang siswa untuk mengomentari jawaban teman?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
30. Saat ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan, apakah guru memberi
kesempatan pada siswa lainnya untuk menjawab pertanyaan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
133
B. Angket Motivasi Belajar Siswa
1. Apakah kamu merasa malas mengerjakan tugas yang diberikan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
2. Pada saat mengerjakan tugas, apakah kamu mengerjakannya secara lengkap
sampai selesai?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
3. Apakah kamu mengumpulkan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah kamu mengerjakan PR di sekolah?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
5. Apabila kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi, apakah kamu
bertanya pada guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
6. Apabila mendapat nilai jelek, apakah kamu merasa kecewa dan putus asa?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
7. Jika kamu kesulitan memahami materi, apakah kamu merasamalu untuk
bertanya pada teman?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
8. Ketika menghadapi soal yang sulit, apakah kamu lebih memilih untuk tidak
mengerjakannya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
134
9. Apakah kamu datang terlambat saat jam masuk sekolah?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
10. Saat guru menjelaskan, apakah kamu berbicara dengan teman dan tidak
memperhatikan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
11. Apakah kamu mencatat pelajaran yang diterangkan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
12. Ketika akan menghadapi ulangan, apakah kamu belajar sebelumnya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
13. Saat ada waktu luang, apakah kamu mempelajari kembali materi yang telah
dijelaskan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
14. Apakah kamu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
15. Dalam mengerjakan tugas, apakah kamu mencontek milik teman?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
16. Apakah kamu merasa lebih puas dengan hasil pekerjaan sendiri dari pada
pekerjaan yang dibantu orang lain?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
17. Saat mendapat PR atau tugas rumah, apakah kamu menyuruh orang lain
untuk mengerjakannya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
135
18. Apakah kamu merasa senang mempelajari materi yang sama dan diulang
secara terus menerus?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
19. Apakah kamu merasa bosan saat mengikuti proses pembelajaran yang
monoton?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
20. Apakah kamu merasa bosan apabila diberikan tugas yang sama secara terus
menerus?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
21. Apakah kamu merasa yakin dapat mengerjakan setiap tugas yang diberikan
guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
22. Apakah kamu yakin akan mendapat nilai bagus saat mengerjakan ulangan
harian?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
23. Apakah kamu merasa gugup saat berpendapat di depan teman-temanmu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
24. Apakah kamu ragu-ragu saat menjawab pertanyaan yang diberikan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
25. Apabila jawabanmu berbeda dengan teman, apakah kamu mengganti
jawabanmu sehingga sama dengan jawaban temanmu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
136
26. Jika kamu mendapat nilai jelek, apakah kamu yakin akan mampu
memperbaikinya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
27. Apakah kamu merasa malas untuk mencari informasi yang terkait dengan
materi pelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
28. Apakah kamu mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku tanpa harus
menunggu perintah guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
29. Apakah kamu merasa tertantang untuk mengerjakan soal yang dianggap sulit
oleh teman?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
30. Apakah kamu lebih memilih bermain daripada membaca buku pelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
137
Lampiran 4
LEMBAR ANGKET UJI COBA
138
139
140
Lampiran 5
TABULASI DATA UJI COBA ANGKET VARIABEL VARIASI MENGAJAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
UC 01 3 3 3 3 4 4 4 1 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 4 4 92
UC 02 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 1 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 96
UC 03 4 4 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 1 2 2 3 2 3 2 2 1 1 3 3 87
UC 04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 4 3 2 2 4 1 3 3 4 103
UC 05 2 3 1 3 2 2 1 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 1 3 3 2 4 3 2 1 2 1 3 3 3 74
UC 06 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 3 1 2 2 2 2 3 1 2 1 4 89
UC 07 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 3 1 4 4 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3 3 4 96
UC 08 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 4 4 1 2 3 3 4 4 3 2 90
UC 09 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 93
UC 10 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 93
UC 11 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 1 3 3 1 4 2 2 4 4 2 2 3 1 3 1 3 87
UC 12 2 2 1 2 3 3 2 4 3 3 1 4 2 3 2 3 2 1 3 3 2 4 3 1 2 1 1 3 3 2 71
UC 13 2 1 1 3 2 2 2 3 3 3 1 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 1 1 1 1 3 3 2 69
UC 14 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 4 3 3 4 2 3 3 1 4 4 2 2 2 4 1 4 2 93
UC 15 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 1 4 1 4 104
UC 16 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 4 1 2 2 4 3 3 3 3 88
UC 17 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 4 3 95
UC 18 3 3 3 4 3 3 4 1 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 4 4 90
UC 19 3 2 1 3 3 3 2 4 3 3 1 4 3 3 3 3 2 1 3 3 2 4 1 1 3 1 1 3 3 3 75
UC 20 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 4 3 4 97
UC 21 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 1 4 4 1 3 2 2 4 3 2 2 4 2 4 1 3 92
UC 22 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 87
UC 23 2 3 2 3 4 2 2 4 3 2 1 4 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 1 3 81
UC 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 2 4 3 4 2 3 2 2 3 1 4 3 3 97
UC 25 2 1 3 2 2 4 4 3 3 2 1 4 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 2 4 1 3 3 4 83
UC 26 3 2 1 3 1 3 2 4 3 2 2 4 2 3 2 3 3 1 3 2 2 4 2 1 3 1 1 3 3 3 72
UC 27 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 1 1 1 3 96
UC 28 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 4 4 93
UC 29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 2 1 1 4 3 4 102
UC 30 4 2 3 2 3 2 4 3 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 4 3 86
UC 31 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 82
UC 32 3 2 1 2 2 2 2 4 3 3 2 4 2 1 1 3 3 2 3 1 2 4 1 1 4 2 3 3 3 2 71
UC 33 3 2 1 2 2 2 2 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 3 2 2 4 2 1 4 2 3 3 3 2 78
UC 34 4 3 3 4 4 4 3 1 4 4 3 4 2 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 3 4 88
UC 35 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 2 1 3 4 3 4 2 2 2 1 4 2 4 92
kode
Butir Soal
Skor Total
141
Lampiran 6
TABULASI DATA UJI COBA ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
UC 01 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2 2 2 1 4 3 4 4 2 3 2 4 3 1 3 3 4 3 1 3 3 84
UC 02 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 83
UC 03 3 2 2 2 2 1 4 3 2 3 3 4 1 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 1 4 2 3 1 3 3 75
UC 04 4 4 3 2 2 4 4 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 3 1 2 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 92
UC 05 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 1 2 4 3 4 4 2 1 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 92
UC 06 3 3 3 3 2 2 4 4 2 1 3 3 1 3 3 4 4 3 3 3 4 4 1 2 3 4 4 1 2 1 83
UC 07 3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 4 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 83
UC 08 4 4 3 4 2 4 3 1 3 3 2 2 4 4 4 1 4 1 2 2 4 1 3 2 4 4 4 1 2 4 86
UC 09 4 2 2 1 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 2 1 2 4 4 3 3 4 4 3 1 2 3 92
UC 10 3 4 2 4 3 4 2 4 4 3 2 2 1 4 3 4 4 1 2 3 4 3 1 2 3 4 3 1 4 3 87
UC 11 4 4 2 4 3 1 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 1 4 3 2 2 4 4 2 2 2 2 91
UC 12 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 1 1 4 3 4 4 1 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 90
UC 13 3 4 3 2 3 4 4 4 4 3 2 1 1 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 92
UC 14 4 4 4 2 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 100
UC 15 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 4 4 2 1 4 106
UC 16 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 1 91
UC 17 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 3 2 2 3 85
UC 18 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 87
UC 19 3 4 3 2 3 1 3 3 4 3 2 1 1 4 3 4 4 1 2 2 4 3 3 3 3 4 3 1 2 3 82
UC 20 3 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 2 3 92
UC 21 3 4 2 4 3 1 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 1 4 2 4 3 4 3 3 2 2 3 93
UC 22 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 79
UC 23 2 3 4 2 2 4 3 4 3 2 2 2 1 4 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 3 4 2 83
UC 24 3 4 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 4 2 4 3 3 2 4 4 2 3 92
UC 25 2 2 3 1 4 3 4 3 3 3 2 1 1 3 3 2 3 2 1 4 4 2 2 4 4 3 1 2 3 2 77
UC 26 3 4 3 2 3 1 2 4 4 3 2 1 1 4 3 4 4 2 2 1 4 3 3 3 3 4 3 1 2 3 82
UC 27 3 4 4 3 4 1 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 4 4 3 2 2 4 96
UC 28 4 4 2 3 2 3 4 4 4 3 2 4 2 2 4 1 4 2 2 1 4 2 4 3 4 4 3 2 2 3 88
UC 29 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 1 2 3 98
UC 30 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 1 4 3 3 4 1 3 3 4 3 2 3 4 92
UC 31 3 2 2 3 2 4 3 4 3 3 2 4 1 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 1 3 3 88
UC 32 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 3 101
UC 33 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 2 1 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 97
UC 34 4 4 3 2 2 1 4 3 3 1 1 1 1 1 1 3 4 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 73
UC 35 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 109
kode
Butir Soal
Total Skor
142
Lampiran 7
HASIL UJI VALIDITAS ANGKET VARIABEL VARIASI MENGAJAR
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rxy 0,680284 0,801092 0,892132 0,532081 0,420719 0,581606 0,77539 -0,07279 0,420814 0,510499
Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Ket valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid Valid
No. Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Rxy 0,61784 -0,14538 0,419059 0,404875 0,397164 0,059209 0,702244 0,457479 -0,07404 0,362585
Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Ket valid tidak valid valid valid valid tidak valid valid Valid tidak valid valid
No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Rxy 0,447238 -0,15185 0,404073 0,416178 -0,32055 0,531245 0,012535 0,156111 -0,06641 0,58405
Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Ket valid tidak valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid tidak valid valid
143
Lampiran 8
HASIL UJI VALIDITAS ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rxy 0,410806 0,423483 0,362194 0,365916 0,364532 0,393865 0,250084 0,160637 0,37 0,541455
Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Ket valid valid valid valid Valid valid tidak valid tidak valid valid Valid
No. Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Rxy 0,520971 0,384025 0,389745 0,478708 0,587205 0,38055 0,221326 0,374011 0,473876 -0,14445
Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Ket valid valid Valid valid valid valid tidak valid Valid valid tidak valid
No. Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Rxy 0,185943 0,361301 0,429076 0,385528 0,401406 0,366495 0,109373 0,393562 -0,13895 0,432929
Rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Ket tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid Valid tidak valid Valid
144
Lampiran 9
HASIL UJI RELIABILITAS ANGKET VARIASI MENGAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR
Reliabilitas Angket Variabel Variasi Mengajar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.715 31
Reliabilitas Angket Variabel Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.698 31
145
Lampiran 10
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN
Variabel Indikator Deskriptor No.
Soal Jumlah
Variasi
Mengajar
1. Variasi
Suara
1. Kejelasan suara guru pada
saat mengajar.
1,4
4 2. Kelancaran bicara guru
pada saat menjelaskan.
2,3
2. Pemusatan
perhatian
siswa
1. Memberitahukan siswa
dengan ucapan lisan.
5,7
3 2. Mengulang materi
penting.
6
3. Kesenyapan 1. Pemberian waktu senyap
saat perpindahan segmen
mengajar.
8,9
2
4. Mengadakan
kontak
pandang
1. Kontak pandang
meyeluruh ke semua
siswa di kelas.
10,12
3
2. Memandang siswa yang
sedang diajak berbicara.
11
5. Gerakan
badan dan
mimik
1. Semangat guru pada saat
mengajar.
13
3
2. Ekspresi guru pada saat
mengajar.
14
3. Menggerakan anggota
badan tertentu untuk
menyampaikan sesuatu.
15
6. Perubahan
posisi guru
1. Tidak terfokus di satu
tempat saat mengajar.
16
2 2. Berkeliling di dalam
kelas.
17
7. Variasi alat
bantu
pengajaran
1. Menggunakan alat bantu
dalam mengajar.
18
2 2. Menggunakan media
pembelajaran tertentu.
19
8. Variasi pola
interaksi
1. Interaksi antara guru
dengan siswa.
20
2 2. Interaksi antara siswa
dengan siswa lainnya.
21
Jumlah 21
146
Variabel Indikator Deskriptor No.
Soal Jumlah
Motivasi
Belajar
1. Tekun
menghadapi
tugas
1. Rajin mengerjakan tugas. 1,2
4 2. Mengumpulkan tugas tepat
waktu.
3
3. Mengerjakan PR. 4
2. Ulet
menghadapi
kesulitan
1. Berani bertanya. 5
2 2. Tidak mudah putus asa. 6
3. Menunjukkan
minat terhadap
berbagai
macam
masalah
1. Datang tepat waktu. 7
5 2. Memperhatikan penjelasan
guru.
8,9
3. Memanfaatkan waktu
untuk belajar.
10,11
4. Lebih senang
bekerja
mandiri
1. Tidak mencontek 12,13
3 2. Yakin dengan hasil
pekerjaan sendiri
14
5. Cepat bosan
pada tugas
yang rutin
1. Bosan dengan
pembelajaran monoton.
15,16
2
6. Dapat
mempertahan
kan pendapat
1. Merasa percaya diri. 17
2 2. Berani mengemukakan
pendapat di kelas.
18
7. Tidak mudah
melepas hal
yang diyakini
1. Yakin dengan jawaban diri
sendiri.
19,20
3 2. Berpikir positif. 21
8. Senang
mencari dan
memecahkan
soal-soal
1. Mengerjakan soal-soal di
buku.
22
2 2. Memanfaatkan waktu
luang untuk hal positif.
23
Jumlah 23
147
Lampiran 11
ANGKET PENELITIAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Sekolah :
II. PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulislah terlebih dahulu identitas Anda.
2. Bacalah setiap pertanyaan secara teliti sebelum menjawab.
3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda silang (X) pada 4
pilihan jawaban yang tersedia.
4. Jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai, dan demi
tercapainya hasil penelitian ini, maka jawablah sesuai dengan kondisi
yang dialami tanpa ada pengaruh dari orang lain.
5. Periksa kembali identitas dan jawaban Anda sebelum menyerahkan
angket ini.
148
A. Angket Variasi Mengajar Guru
1. Apakah suara guru terdengar jelas pada saat menjelaskan materi pelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
2. Apakah suara guru terdengar datar dan membosankan pada saat menjelaskan
materi?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
3. Apakah guru terdengar tidak lancar pada saat menjelaskan materi?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah guru memberikan perintah/petunjuk yang jelas kepada siswa saat
memberikan tugas?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
5. Apakah guru memberitahu siswa untuk memperhatikan penjelasan yang
disampaikan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
6. Apakah guru mengulang-ulang penjelasan materi yang dianggap penting agar
siswa lebih paham?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
7. Apakah guru membiarkan siswa yang tidak memperhatikan saat
pembelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
8. Setelah mengajukan pertanyaan, apakah guru memberikan waktu berpikir
sejenak kepada siswa untuk menjawab pertanyaan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
149
9. Setelah menjelaskan materi pelajaran, apakah guru memberikan waktu
kepada siswa untuk bertanya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
10. Apakah guru hanya memperhatikan siswa yang pintar selama pembelajaran
berlangsung?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
11. Apakah guru menjelaskan sambil membaca buku dan tidak melihat siswa?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
12. Apakah guru memandang ke luar kelas saat proses pembelajaran
berlangsung?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
13. Apakah guru terlihat bersemangat saat akan memulai pembelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
14. Apakah guru terlihat tidak senang berada di kelas?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
15. Apakah guru memberikan pujian (misal: tepuk tangan, acung jempol) kepada
siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
16. Apakah pada saat guru mengajar, guru hanya duduk di kursi sambil
membacakan materi?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
150
17. Apakah guru berkeliling di dalam kelas pada saat menjelaskan materi
pelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
18. Apakah cara guru menjelaskan materi hanya dengan berceramah saja?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
19. Apakah ketika menjelaskan materi, guru menggunakan bantuan gambar?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
20. Apakah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
jawabannya di depan kelas?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
21. Saat ada siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan, apakah guru memberi
kesempatan pada siswa lainnya untuk menjawab pertanyaan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
151
B. Angket Motivasi Belajar Siswa
1. Apakah kamu merasa malas mengerjakan tugas yang diberikan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
2. Pada saat mengerjakan tugas, apakah kamu mengerjakannya secara lengkap
sampai selesai?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
3. Apakah kamu mengumpulkan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Apakah kamu mengerjakan PR di sekolah?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
5. Apabila kamu mengalami kesulitan dalam memahami materi, apakah kamu
bertanya pada guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
6. Apabila mendapat nilai jelek, apakah kamu merasa kecewa dan putus asa?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
7. Apakah kamu datang terlambat saat jam masuk sekolah?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
8. Saat guru menjelaskan, apakah kamu berbicara dengan teman dan tidak
memperhatikan?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
9. Apakah kamu mencatat pelajaran yang diterangkan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
152
10. Ketika akan menghadapi ulangan, apakah kamu belajar sebelumnya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
11. Saat ada waktu luang, apakah kamu mempelajari kembali materi yang telah
dijelaskan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
12. Apakah kamu mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
13. Dalam mengerjakan tugas, apakah kamu mencontek milik teman?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
14. Apakah kamu merasa lebih puas dengan hasil pekerjaan sendiri dari pada
pekerjaan yang dibantu orang lain?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
15. Apakah kamu merasa senang mempelajari materi yang sama dan diulang
secara terus menerus?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
16. Apakah kamu merasa bosan saat mengikuti proses pembelajaran yang
monoton?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
17. Apakah kamu yakin akan mendapat nilai bagus saat mengerjakan ulangan
harian?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
153
18. Apakah kamu merasa gugup saat berpendapat di depan teman-temanmu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
19. Apakah kamu ragu-ragu saat menjawab pertanyaan yang diberikan guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
20. Apabila jawabanmu berbeda dengan teman, apakah kamu mengganti
jawabanmu sehingga sama dengan jawaban temanmu?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
21. Jika kamu mendapat nilai jelek, apakah kamu yakin akan mampu
memperbaikinya?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
22. Apakah kamu mengerjakan soal-soal latihan yang ada di buku tanpa harus
menunggu perintah guru?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
23. Apakah kamu lebih memilih bermain daripada membaca buku pelajaran?
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
154
Lampiran 12
LEMBAR ANGKET PENELITIAN
155
156
Lampiran 13
REKAPITULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET VARIABEL VARIASI MENGAJAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 AHY01 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 3 2 66 78,57143 baik
2 AHY02 4 4 4 4 1 1 4 2 2 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 2 2 62 73,80952 baik
3 AHY03 4 4 1 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 2 2 62 73,80952 baik
4 AHY04 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 81 96,42857 sangat baik
5 AHY05 4 4 1 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 70 83,33333 sangat baik
6 AHY06 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 75 89,28571 sangat baik
7 AHY07 4 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 2 4 4 1 4 4 1 1 4 66 78,57143 baik
8 AHY08 4 3 4 3 2 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 68 80,95238 baik
9 AHY09 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 1 1 2 4 2 4 4 68 80,95238 baik
10 AHY10 4 4 1 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 2 2 62 73,80952 baik
11 AHY11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 72 85,71429 sangat baik
12 AHY12 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 1 2 3 2 3 3 67 79,7619 baik
13 AHY13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 73 86,90476 sangat baik
14 AHY14 1 3 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 2 64 76,19048 baik
15 AHY15 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 2 2 1 65 77,38095 baik
16 AHY16 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 2 70 83,33333 sangat baik
17 AHY17 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 73 86,90476 sangat baik
18 AHY18 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 2 1 66 78,57143 baik
19 AHY19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 1 2 2 3 72 85,71429 sangat baik
20 AHY20 4 3 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 69 82,14286 sangat baik
21 AHY21 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 1 4 74 88,09524 sangat baik
22 AHY22 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 2 4 69 82,14286 sangat baik
23 AHY23 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 3 2 1 2 67 79,7619 baik
24 AHY24 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 1 4 4 4 1 1 3 3 2 1 3 62 73,80952 baik
25 AHY25 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 79 94,04762 sangat baik
26 AHY26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 78 92,85714 sangat baik
27 AHY27 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 2 70 83,33333 sangat baik
28 AHY28 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 2 1 4 3 1 1 3 65 77,38095 baik
29 AHY29 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 2 2 4 4 72 85,71429 sangat baik
30 AHY30 4 4 4 3 3 4 4 2 4 1 4 3 4 4 1 3 4 4 2 3 4 69 82,14286 sangat baik
NO KODE TOTAL SKOR KATEGORI
NO SOAL
157
31 AHY31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 81 96,42857 sangat baik
32 AHY32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 81 96,42857 sangat baik
33 AHY33 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 68 80,95238 baik
34 AHY34 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 2 2 2 4 3 3 65 77,38095 baik
35 AHY35 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 1 2 4 66 78,57143 baik
36 AHY36 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 2 1 1 2 2 4 64 76,19048 baik
37 AHY37 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 2 3 3 2 3 71 84,52381 sangat baik
38 AHY38 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 2 1 2 64 76,19048 baik
39 AHY39 4 4 3 3 3 4 4 4 3 1 4 3 4 4 3 1 2 3 1 2 4 64 76,19048 baik
40 AHY40 2 4 3 4 4 3 4 2 1 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 4 3 65 77,38095 baik
41 AHY41 4 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 2 1 1 2 2 4 64 76,19048 baik
42 AHY42 2 4 3 2 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 1 3 2 2 2 60 71,42857 baik
43 AHY43 4 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 59 70,2381 baik
44 AHY44 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 2 4 72 85,71429 sangat baik
45 AHY45 4 4 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 1 2 3 63 75 baik
46 AHY46 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 74 88,09524 sangat baik
47 AHY47 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 2 4 69 82,14286 sangat baik
48 AHY48 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 3 2 71 84,52381 sangat baik
49 AHY49 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 1 4 72 85,71429 sangat baik
50 AHY50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 81 96,42857 sangat baik
51 AHY51 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 1 4 74 88,09524 sangat baik
52 AHY52 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 2 3 2 69 82,14286 sangat baik
53 AHY53 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 2 3 73 86,90476 sangat baik
54 AHY54 4 2 3 4 3 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 2 66 78,57143 baik
55 AHY55 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 66 78,57143 baik
56 AHY56 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 77 91,66667 sangat baik
57 AHY57 3 3 4 4 3 3 4 1 2 4 3 3 4 4 1 3 2 4 1 2 2 60 71,42857 baik
58 AHY58 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 1 2 71 84,52381 sangat baik
59 AHY59 4 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 66 78,57143 baik
60 AHY60 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 3 3 2 4 2 3 2 4 2 2 2 61 72,61905 baik
61 AHY61 3 1 4 4 3 3 4 1 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 1 2 2 59 70,2381 baik
62 AHY62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 1 2 4 75 89,28571 sangat baik
63 AHY63 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 2 3 2 4 2 2 2 67 79,7619 baik
64 AHY64 3 4 3 3 4 2 1 2 3 4 4 3 3 4 1 4 2 3 2 2 2 59 70,2381 baik
65 AHY65 2 4 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 1 3 1 2 2 64 76,19048 baik
158
66 AHY66 3 3 4 2 2 3 4 4 2 4 3 4 2 4 2 3 4 4 1 2 3 63 75 baik
67 AHY67 4 1 1 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 1 4 2 4 1 4 3 4 57 67,85714 baik
68 AHY68 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 3 2 2 2 68 80,95238 baik
69 AHY69 4 2 4 2 4 1 3 3 2 3 4 3 4 3 1 3 2 4 2 3 2 59 70,2381 baik
70 AHY70 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 3 2 3 64 76,19048 baik
71 AHY71 4 3 3 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 2 2 63 75 baik
72 AHY72 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 1 2 4 72 85,71429 sangat baik
73 AHY73 3 4 3 4 3 4 1 2 3 4 4 2 2 1 2 1 3 1 1 4 2 54 64,28571 baik
74 AHY74 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 70 83,33333 sangat baik
75 AHY75 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 3 1 3 1 3 3 2 2 59 70,2381 baik
76 AHY76 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 2 4 3 70 83,33333 sangat baik
77 AHY77 4 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 1 3 1 2 2 1 1 59 70,2381 baik
78 AHY78 2 3 4 4 4 2 4 1 1 4 4 3 4 4 2 3 2 4 1 1 2 59 70,2381 baik
79 AHY79 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 3 1 3 3 3 2 66 78,57143 baik
80 AHY80 3 3 3 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 61 72,61905 baik
81 AHY81 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 4 4 2 1 2 70 83,33333 sangat baik
82 AHY82 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 1 1 1 4 2 4 4 63 75 baik
83 AHY83 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 2 3 73 86,90476 sangat baik
84 AHY84 4 3 4 2 2 4 2 2 4 2 4 2 4 4 1 1 3 3 1 4 3 59 70,2381 baik
85 AHY85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 2 2 4 75 89,28571 sangat baik
86 AHY86 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 67 79,7619 baik
87 AHY87 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 1 3 1 2 3 63 75 baik
88 AHY88 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 67 79,7619 baik
89 AHY89 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 1 2 3 2 2 3 67 79,7619 baik
90 AHY90 4 4 4 4 4 2 1 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 71 84,52381 sangat baik
91 AHY91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 78 92,85714 sangat baik
92 AHY92 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 4 1 2 1 2 3 65 77,38095 baik
93 AHY93 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 78 92,85714 sangat baik
94 AHY94 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 1 2 1 66 78,57143 baik
95 AHY95 4 4 4 4 1 2 3 2 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 2 2 4 67 79,7619 baik
JUMLAH
RATA-RATA
KATEGORI
6430
80,5764
BAIK
159
Lampiran 14
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL VARIASI MENGAJAR
TIAP INDIKATOR
jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori
1 AHY01 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 12 100 sangat baik
2 AHY02 16 100 sangat baik 6 50 cukup 4 50 cukup 12 100 sangat baik
3 AHY03 13 81,25 baik 9 75 baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik
4 AHY04 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
5 AHY05 13 81,25 baik 9 75 baik 6 75 baik 12 100 sangat baik
6 AHY06 15 93,75 sangat baik 11 91,66 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik
7 AHY07 13 81,25 baik 11 91,66 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
8 AHY08 14 87,5 sangat baik 8 66,67 baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik
9 AHY09 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik
10 AHY10 13 81,25 baik 9 75 baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik
11 AHY11 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 9 75 baik
12 AHY12 15 93,75 sangat baik 9 75 baik 8 100 sangat baik 9 75 baik
13 AHY13 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 9 75 baik
14 AHY14 11 68,75 baik 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 9 75 baik
15 AHY15 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
16 AHY16 14 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik
17 AHY17 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat baik
18 AHY18 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 12 100 sangat baik
19 AHY19 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
20 AHY20 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik
21 AHY21 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik
22 AHY22 13 81,25 baik 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik
23 AHY23 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik
24 AHY24 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 9 75 baik
25 AHY25 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
26 AHY26 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik
27 AHY27 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 10 83,33 sangat baik
28 AHY28 15 93,75 sangat baik 9 75 baik 8 100 sangat baik 10 83,33 sangat baik
29 AHY29 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik
30 AHY30 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 6 75 baik 8 66,67 baik
31 AHY31 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik
32 AHY32 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik
33 AHY33 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik
34 AHY34 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 12 100 sangat baik
35 AHY35 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
36 AHY36 13 81,25 baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
37 AHY37 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
38 AHY38 12 75 baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 8 66,67 baik
39 AHY39 14 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 8 66,67 baik
40 AHY40 13 81,25 baik 11 91,67 sangat baik 3 37,5 kurang 11 91,67 sangat baik
41 AHY41 13 81,25 baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
42 AHY42 11 68,75 baik 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik
43 AHY43 14 87,5 sangat baik 8 66,67 baik 6 75 baik 9 75 baik
44 AHY44 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik
45 AHY45 15 93,75 sangat baik 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 8 66,67 baik
46 AHY46 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik
47 AHY47 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik
Variasi Suara Pemusatan Perhatian Siswa Kesenyapan Kontak PandangNo Kode
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
160
48 AHY48 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik
49 AHY49 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 12 100 sangat baik
50 AHY50 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
51 AHY51 14 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
52 AHY52 13 81,25 baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
53 AHY53 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
54 AHY54 13 81,25 baik 7 58,33 cukup 6 75 baik 12 100 sangat baik
55 AHY55 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 10 83,33 sangat baik
56 AHY56 14 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
57 AHY57 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 3 37,5 kurang 10 83,33 sangat baik
58 AHY58 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 9 75 baik
59 AHY59 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
60 AHY60 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 10 83,33 sangat baik
61 AHY61 12 75 baik 10 83,33 sangat baik 3 37,5 kurang 10 83,33 sangat baik
62 AHY62 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik
63 AHY63 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 4 50 cukup 10 83,33 sangat baik
64 AHY64 13 81,25 baik 7 58,33 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat baik
65 AHY65 11 68,75 baik 12 100 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
66 AHY66 12 75 baik 9 75 baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
67 AHY67 10 62,5 cukup 9 75 baik 8 100 sangat baik 3 25 kurang
68 AHY68 14 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
69 AHY69 12 75 baik 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 10 83,33 sangat baik
70 AHY70 12 75 baik 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat baik
71 AHY71 14 87,5 sangat baik 9 75 baik 4 50 cukup 12 100 sangat baik
72 AHY72 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 12 100 sangat baik
73 AHY73 14 87,5 sangat baik 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 10 83,33 sangat baik
74 AHY74 14 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik 4 50 cukup 11 91,67 sangat baik
75 AHY75 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 8 66,67 baik
76 AHY76 16 100 sangat baik 9 75 baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
77 AHY77 14 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
78 AHY78 13 81,25 baik 10 83,33 sangat baik 2 25 kurang 11 91,67 sangat baik
79 AHY79 14 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat baik
80 AHY80 12 75 baik 11 91,67 sangat baik 4 50 cukup 10 83,33 sangat baik
81 AHY81 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
82 AHY82 14 87,5 sangat baik 8 66,67 baik 7 87,5 sangat baik 10 83,33 sangat baik
83 AHY83 14 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 12 100 sangat baik
84 AHY84 13 81,25 baik 8 66,67 baik 6 75 baik 8 66,67 baik
85 AHY85 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
86 AHY86 16 100 sangat baik 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
87 AHY87 15 93,75 sangat baik 8 66,67 baik 6 75 baik 11 91,67 sangat baik
88 AHY88 14 87,5 sangat baik 9 75 baik 6 75 baik 12 100 sangat baik
89 AHY89 15 93,75 sangat baik 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 9 75 baik
90 AHY90 16 100 sangat baik 7 58,33 cukup 4 50 cukup 12 100 sangat baik
91 AHY91 16 100 sangat baik 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
92 AHY92 15 93,75 sangat baik 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 11 91,67 sangat baik
93 AHY93 16 100 sangat baik 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 12 100 sangat baik
94 AHY94 15 93,75 sangat baik 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 12 100 sangat baik
95 AHY95 16 100 sangat baik 6 50 cukup 6 75 baik 12 100 sangat baik
RATA-RATA
KATEGORI
89,013
sangat baik
86,754
sangat baik
77,5
baik
89,649
sangat baik
161
jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori
1 AHY01 8 66,67 baik 6 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup
2 AHY02 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup
3 AHY03 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup
4 AHY04 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik 8 100 sangat baik
5 AHY05 12 100 sangat baik 8 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
6 AHY06 10 83,33 sangat baik 8 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup
7 AHY07 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
8 AHY08 12 100 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 6 75 baik
9 AHY09 9 75 baik 3 37,5 kurang 6 75 baik 8 100 sangat baik
10 AHY10 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup
11 AHY11 9 75 baik 8 100 sangat baik 2 25 kurang 8 100 sangat baik
12 AHY12 12 100 sangat baik 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup 6 75 baik
13 AHY13 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik
14 AHY14 11 91,67 sangat baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
15 AHY15 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 3 37,5 kurang
16 AHY16 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup
17 AHY17 11 91,67 sangat baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik
18 AHY18 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 3 37,5 kurang
19 AHY19 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup
20 AHY20 11 91,67 sangat baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik
21 AHY21 12 100 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup
22 AHY22 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 6 75 baik
23 AHY23 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 3 37,5 kurang
24 AHY24 9 75 baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup
25 AHY25 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 6 75 baik 7 87,5 sangat baik
26 AHY26 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik
27 AHY27 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup
28 AHY28 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup 4 50 cukup
29 AHY29 9 75 baik 7 87,5 sangat baik 4 50 cukup 8 100 sangat baik
30 AHY30 9 75 baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 7 87,5 sangat baik
31 AHY31 12 100 sangat baik 6 75 baik 8 100 sangat baik 8 100 sangat baik
32 AHY32 12 100 sangat baik 6 75 baik 8 100 sangat baik 8 100 sangat baik
33 AHY33 11 91,67 sangat baik 4 50 cukup 6 75 baik 4 50 cukup
34 AHY34 8 66,67 baik 4 50 cukup 6 75 baik 6 75 baik
35 AHY35 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup 6 75 baik
36 AHY36 10 83,33 sangat baik 3 37,5 kurang 3 37,5 kurang 6 75 baik
37 AHY37 9 75 baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 5 62,5 cukup
38 AHY38 11 91,67 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 3 37,5 kurang
39 AHY39 11 91,67 sangat baik 3 37,5 kurang 4 50 cukup 6 75 baik
40 AHY40 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik
41 AHY41 10 83,33 sangat baik 3 37,5 kurang 3 37,5 kurang 6 75 baik
42 AHY42 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup
43 AHY43 8 66,67 baik 4 50 cukup 4 50 cukup 6 75 baik
44 AHY44 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik 6 75 baik
45 AHY45 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
46 AHY46 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik
47 AHY47 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 6 75 baik
Gerakan Badan dan MimikKodeNo
Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8
Perubahan Posisi Variasi Alat Bantu Variasi Pola Interaksi
162
48 AHY48 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
49 AHY49 9 75 baik 8 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
50 AHY50 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik 8 100 sangat baik
51 AHY51 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik 5 62,5 cukup
52 AHY52 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 5 62,5 cukup
53 AHY53 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
54 AHY54 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup
55 AHY55 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 7 87,5 sangat baik 4 50 cukup
56 AHY56 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik
57 AHY57 9 75 baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup
58 AHY58 12 100 sangat baik 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 3 37,5 kurang
59 AHY59 9 75 baik 6 75 baik 4 50 cukup 7 87,5 sangat baik
60 AHY60 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 4 50 cukup
61 AHY61 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup
62 AHY62 10 83,33 sangat baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik
63 AHY63 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 4 50 cukup
64 AHY64 8 66,67 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup
65 AHY65 11 91,67 sangat baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup 4 50 cukup
66 AHY66 8 66,67 baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
67 AHY67 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik
68 AHY68 9 75 baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup
69 AHY69 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 5 62,5 cukup
70 AHY70 8 66,67 baik 6 75 baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup
71 AHY71 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 4 50 cukup
72 AHY72 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 6 75 baik
73 AHY73 5 41,67 kurang 4 50 cukup 2 25 kurang 6 75 baik
74 AHY74 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat baik
75 AHY75 6 50 cukup 4 50 cukup 6 75 baik 4 50 cukup
76 AHY76 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik 7 87,5 sangat baik
77 AHY77 8 66,67 baik 4 50 cukup 4 50 cukup 2 25 kurang
78 AHY78 10 83,33 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 3 37,5 kurang
79 AHY79 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 6 75 baik 5 62,5 cukup
80 AHY80 9 75 baik 6 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup
81 AHY81 7 58,33 cukup 7 87,5 sangat baik 6 75 baik 3 37,5 kurang
82 AHY82 8 66,67 baik 2 25 kurang 6 75 baik 8 100 sangat baik
83 AHY83 11 91,67 sangat baik 8 100 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup
84 AHY84 9 75 baik 4 50 cukup 4 50 cukup 7 87,5 sangat baik
85 AHY85 9 75 baik 6 75 baik 6 75 baik 6 75 baik
86 AHY86 10 83,33 sangat baik 4 50 cukup 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
87 AHY87 9 75 baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup 5 62,5 cukup
88 AHY88 10 83,33 sangat baik 6 75 baik 6 75 baik 4 50 cukup
89 AHY89 11 91,67 sangat baik 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup
90 AHY90 10 83,33 sangat baik 8 100 sangat baik 6 75 baik 8 100 sangat baik
91 AHY91 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 8 100 sangat baik
92 AHY92 8 66,67 baik 5 62,5 cukup 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup
93 AHY93 9 75 baik 8 100 sangat baik 6 75 baik 8 100 sangat baik
94 AHY94 12 100 sangat baik 5 62,5 cukup 4 50 cukup 3 37,5 kurang
95 AHY95 9 75 baik 7 87,5 sangat baik 5 62,5 cukup 6 75 baik
RATA-RATA
KATEGORI
82,368
sangat baik
68,815
baik
66,578
baik
66,973
baik
163
Lampiran 15
REKAPITULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 AHY01 3 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 1 1 4 61 66,30435 tinggi
2 AHY02 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 2 1 72 78,26087 tinggi
3 AHY03 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 2 1 69 75 tinggi
4 AHY04 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 1 4 4 4 82 89,13043 sangat tinggi
5 AHY05 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 3 4 2 4 4 77 83,69565 sangat tinggi
6 AHY06 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 2 1 4 3 4 4 4 1 4 77 83,69565 sangat tinggi
7 AHY07 4 4 2 1 4 4 3 3 4 2 2 2 4 4 3 1 4 3 4 4 4 1 4 71 77,17391 tinggi
8 AHY08 4 4 3 2 2 1 3 3 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 75 81,52174 tinggi
9 AHY09 3 4 4 3 4 3 1 3 2 4 2 4 4 4 1 1 4 3 3 3 4 2 4 70 76,08696 tinggi
10 AHY10 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 2 1 69 75 tinggi
11 AHY11 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 1 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 1 4 77 83,69565 sangat tinggi
12 AHY12 3 4 2 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 1 2 3 3 3 4 4 1 3 71 77,17391 tinggi
13 AHY13 4 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 1 3 3 3 4 4 2 4 71 77,17391 tinggi
14 AHY14 4 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 1 3 2 3 3 3 4 1 4 4 72 78,26087 tinggi
15 AHY15 4 4 2 3 4 2 4 3 4 2 3 2 3 2 1 2 4 3 3 3 3 3 3 67 72,82609 tinggi
16 AHY16 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 2 2 3 4 1 3 68 73,91304 tinggi
17 AHY17 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 2 3 2 4 3 3 4 1 4 4 74 80,43478 tinggi
18 AHY18 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 69 75 tinggi
19 AHY19 3 2 2 3 2 4 3 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 4 2 4 70 76,08696 tinggi
20 AHY20 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 4 2 3 4 4 2 4 68 73,91304 tinggi
21 AHY21 4 1 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 2 3 4 75 81,52174 tinggi
22 AHY22 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 1 3 1 4 1 3 4 4 1 3 69 75 tinggi
23 AHY23 3 2 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 2 2 4 76 82,6087 sangat tinggi
24 AHY24 4 4 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 4 72 78,26087 tinggi
25 AHY25 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 2 4 78 84,78261 sangat tinggi
26 AHY26 4 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 1 2 3 3 2 3 4 3 3 70 76,08696 tinggi
27 AHY27 4 4 2 4 4 4 4 3 2 4 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 78 84,78261 sangat tinggi
28 AHY28 3 2 1 3 2 3 4 3 4 2 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 1 56 60,86957 cukup
29 AHY29 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 1 1 1 3 2 4 4 3 73 79,34783 tinggi
30 AHY30 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 2 4 79 85,86957 sangat tinggi
KRITERIANO KODENO SOAL
TOTAL SKOR
164
31 AHY31 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 77 83,69565 sangat tinggi
32 AHY32 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 2 3 3 3 3 4 3 3 75 81,52174 tinggi
33 AHY33 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 70 76,08696 tinggi
34 AHY34 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 3 1 4 3 2 2 4 3 3 4 3 4 3 74 80,43478 tinggi
35 AHY35 4 4 4 2 2 2 3 4 3 4 2 4 4 2 3 2 4 2 3 4 4 2 2 70 76,08696 tinggi
36 AHY36 4 4 4 3 3 2 1 4 3 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 78 84,78261 sangat tinggi
37 AHY37 1 4 4 1 3 3 1 4 3 4 4 3 3 4 1 2 4 3 3 4 3 2 1 65 70,65217 tinggi
38 AHY38 4 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 3 2 1 2 4 2 3 3 4 2 2 59 64,13043 tinggi
39 AHY39 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 4 2 4 1 2 3 2 71 77,17391 tinggi
40 AHY40 2 2 3 4 1 3 4 3 2 4 3 2 3 2 1 1 3 3 4 4 4 2 4 64 69,56522 tinggi
41 AHY41 4 4 2 3 3 2 3 4 2 4 2 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 77 83,69565 sangat tinggi
42 AHY42 2 2 3 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 2 3 1 2 3 3 4 4 4 4 70 76,08696 tinggi
43 AHY43 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 73 79,34783 tinggi
44 AHY44 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 1 1 2 4 4 4 4 4 4 77 83,69565 sangat tinggi
45 AHY45 4 2 2 3 1 4 4 3 2 3 1 4 4 1 3 2 4 3 3 4 2 2 3 64 69,56522 tinggi
46 AHY46 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 2 3 4 4 3 4 76 82,6087 sangat tinggi
47 AHY47 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 67 72,82609 tinggi
48 AHY48 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 2 1 4 3 3 4 2 4 4 73 79,34783 tinggi
49 AHY49 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 1 2 2 3 4 4 4 4 4 79 85,86957 sangat tinggi
50 AHY50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 83 90,21739 sangat tinggi
51 AHY51 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 4 4 3 4 4 1 4 78 84,78261 sangat tinggi
52 AHY52 4 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 2 2 4 4 2 2 4 4 1 4 75 81,52174 tinggi
53 AHY53 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 2 3 3 4 4 4 2 4 78 84,78261 sangat tinggi
54 AHY54 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 2 1 3 3 1 4 1 1 4 69 75 tinggi
55 AHY55 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 1 3 70 76,08696 tinggi
56 AHY56 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 83 90,21739 sangat tinggi
57 AHY57 2 2 2 4 2 3 4 1 2 4 2 2 3 1 3 2 4 2 4 3 3 2 4 61 66,30435 tinggi
58 AHY58 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 3 3 4 4 1 3 79 85,86957 sangat tinggi
59 AHY59 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 2 3 71 77,17391 tinggi
60 AHY60 3 3 2 3 4 3 4 3 2 2 2 2 4 2 3 1 2 3 3 4 2 2 3 62 67,3913 tinggi
61 AHY61 3 2 2 4 2 3 4 1 3 4 2 2 3 1 3 2 4 2 4 3 3 2 4 63 68,47826 tinggi
62 AHY62 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 79 85,86957 sangat tinggi
63 AHY63 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 2 4 2 3 1 4 3 4 4 4 2 4 72 78,26087 tinggi
64 AHY64 1 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 2 1 1 1 2 4 3 2 4 4 4 4 65 70,65217 tinggi
65 AHY65 4 2 2 4 4 3 4 3 2 2 3 2 4 2 3 1 4 2 4 4 2 1 3 65 70,65217 tinggi
165
66 AHY66 4 3 4 4 2 4 4 4 1 3 3 3 4 2 4 1 3 3 4 4 3 1 4 72 78,26087 tinggi
67 AHY67 1 3 4 4 3 3 2 1 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 4 3 2 1 64 69,56522 tinggi
68 AHY68 3 4 4 3 2 4 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 2 3 73 79,34783 tinggi
69 AHY69 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 65 70,65217 tinggi
70 AHY70 4 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 68 73,91304 tinggi
71 AHY71 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 62 67,3913 tinggi
72 AHY72 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 2 4 4 4 1 1 4 76 82,6087 sangat tinggi
73 AHY73 4 4 1 4 1 3 3 2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 4 4 1 4 2 2 57 61,95652 cukup
74 AHY74 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3 1 4 4 3 3 4 2 4 74 80,43478 tinggi
75 AHY75 3 4 2 4 3 2 3 2 3 3 4 1 4 1 1 1 3 2 1 4 3 4 4 62 67,3913 tinggi
76 AHY76 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 3 2 3 68 73,91304 tinggi
77 AHY77 3 3 2 1 1 1 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 1 3 1 4 2 4 3 60 65,21739 tinggi
78 AHY78 3 4 2 1 1 4 4 4 1 4 2 4 4 1 4 1 4 4 4 4 2 1 4 67 72,82609 tinggi
79 AHY79 2 2 3 4 1 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 65 70,65217 tinggi
80 AHY80 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 72 78,26087 tinggi
81 AHY81 3 2 2 3 2 4 4 4 2 4 2 4 4 1 4 4 2 1 2 3 4 2 3 66 71,73913 tinggi
82 AHY82 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 69 75 tinggi
83 AHY83 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 4 1 3 1 3 3 3 4 4 3 4 72 78,26087 tinggi
84 AHY84 2 2 3 4 2 2 4 3 4 1 3 2 4 4 2 2 4 3 2 3 4 3 2 65 70,65217 tinggi
85 AHY85 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 1 3 3 4 2 4 4 2 4 76 82,6087 sangat tinggi
86 AHY86 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 76 82,6087 sangat tinggi
87 AHY87 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 3 69 75 tinggi
88 AHY88 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 1 3 2 1 4 2 4 2 2 3 71 77,17391 tinggi
89 AHY89 4 4 3 4 4 1 4 4 2 4 3 1 4 4 1 4 4 3 2 3 4 1 4 72 78,26087 tinggi
90 AHY90 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 1 1 73 79,34783 tinggi
91 AHY91 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 80 86,95652 sangat tinggi
92 AHY92 4 4 2 4 4 3 4 4 1 4 3 4 4 2 3 1 2 4 3 4 2 1 3 70 76,08696 tinggi
93 AHY93 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 4 85 92,3913 sangat tinggi
94 AHY94 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 1 4 74 80,43478 tinggi
95 AHY95 3 4 4 1 4 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 1 2 3 3 4 4 4 2 73 79,34783 tinggi
JUMLAH
RATA-RATA
KATEGORI
6764
77,3913
TINGGI
166
Lampiran 16
ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
TIAP INDIKATOR
jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori
1 AHY01 11 68,75 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 6 50 cukup
2 AHY02 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
3 AHY03 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
4 AHY04 16 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup 20 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi
5 AHY05 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 20 100 sangat tinggi 9 75 tinggi
6 AHY06 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 9 75 tinggi
7 AHY07 11 68,75 tinggi 8 100 sangat tinggi 14 70 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
8 AHY08 13 81,25 tinggi 3 37,5 kurang 16 80 tinggi 9 75 tinggi
9 AHY09 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 12 60 cukup 12 100 sangat tinggi
10 AHY10 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
11 AHY11 13 81,25 tinggi 8 100 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
12 AHY12 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi
13 AHY13 11 68,75 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi
14 AHY14 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 8 66,67 tinggi
15 AHY15 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 7 58,33 cukup
16 AHY16 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
17 AHY17 14 87,5 sangat tinggi 5 62,5 cukup 19 95 sangat tinggi 8 66,67 tinggi
18 AHY18 13 81,25 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 8 66,67 tinggi
19 AHY19 10 62,5 cukup 6 75 tinggi 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
20 AHY20 11 68,75 tinggi 4 50 cukup 16 80 tinggi 8 66,67 tinggi
21 AHY21 11 68,75 tinggi 8 100 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
22 AHY22 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 19 95 sangat tinggi 7 58,33 cukup
23 AHY23 11 68,75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi
24 AHY24 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 13 65 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
25 AHY25 16 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 11 91,67 sangat tinggi
26 AHY26 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 7 58,33 cukup
27 AHY27 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
28 AHY28 9 56,25 cukup 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 7 58,33 cukup
29 AHY29 15 93,75 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 9 75 tinggi
30 AHY30 15 93,75 sangat tinggi 5 62,5 cukup 18 90 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi
31 AHY31 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi
32 AHY32 13 81,25 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi
33 AHY33 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
34 AHY34 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 8 66,67 tinggi
35 AHY35 14 87,5 sangat tinggi 4 50 cukup 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
36 AHY36 15 93,75 sangat tinggi 5 62,5 cukup 14 70 tinggi 11 91,67 sangat tinggi
37 AHY37 10 62,5 cukup 6 75 tinggi 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
38 AHY38 11 68,75 tinggi 5 62,5 cukup 13 65 tinggi 7 58,33 cukup
39 AHY39 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 19 95 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi
40 AHY40 11 68,75 tinggi 4 50 cukup 16 80 tinggi 7 58,33 cukup
41 AHY41 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi
42 AHY42 11 68,75 tinggi 6 75 tinggi 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
43 AHY43 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 8 66,67 tinggi
44 AHY44 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi
45 AHY45 11 68,75 tinggi 5 62,5 cukup 13 65 tinggi 9 75 tinggi
46 AHY46 13 81,25 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
47 AHY47 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
No Kode
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Tekun Menghadapi
Tugas
Ulet Menghadapi
Kesulitan
Menunjukkan Minat terhadap
Bermacam Masalah
Lebih Senang
Bekerja Mandiri
167
48 AHY48 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi
49 AHY49 15 93,75 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi
50 AHY50 16 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 20 100 sangat tinggi 9 75 tinggi
51 AHY51 15 93,75 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 20 100 sangat tinggi 8 66,67 tinggi
52 AHY52 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi
53 AHY53 15 93,75 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 19 95 sangat tinggi 9 75 tinggi
54 AHY54 16 100 sangat tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi
55 AHY55 10 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 9 75 tinggi
56 AHY56 16 100 sangat tinggi 6 75 tinggi 20 100 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi
57 AHY57 10 62,5 cukup 5 62,5 cukup 13 65 tinggi 6 50 cukup
58 AHY58 15 93,75 sangat tinggi 6 75 tinggi 20 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi
59 AHY59 11 68,75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 9 75 tinggi
60 AHY60 11 68,75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 13 65 tinggi 8 66,67 tinggi
61 AHY61 11 68,75 tinggi 5 62,5 cukup 14 70 tinggi 6 50 cukup
62 AHY62 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 18 90 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi
63 AHY63 11 68,75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 8 66,67 tinggi
64 AHY64 11 68,75 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 4 33,33 kurang
65 AHY65 12 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 14 70 tinggi 8 66,67 tinggi
66 AHY66 15 93,75 sangat tinggi 6 75 tinggi 15 75 tinggi 9 75 tinggi
67 AHY67 12 75 tinggi 6 75 tinggi 14 70 tinggi 11 91,67 sangat tinggi
68 AHY68 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 15 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi
69 AHY69 10 62,5 cukup 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
70 AHY70 13 81,25 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 9 75 tinggi
71 AHY71 12 75 tinggi 5 62,5 cukup 13 65 tinggi 8 66,67 tinggi
72 AHY72 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 20 100 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi
73 AHY73 13 81,25 tinggi 4 50 cukup 10 50 cukup 6 50 cukup
74 AHY74 11 68,75 tinggi 8 100 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi
75 AHY75 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 6 50 cukup
76 AHY76 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 17 85 sangat tinggi 7 58,33 cukup
77 AHY77 9 56,25 cukup 2 25 kurang 14 70 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
78 AHY78 10 62,5 cukup 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 9 75 tinggi
79 AHY79 11 68,75 tinggi 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 9 75 tinggi
80 AHY80 13 81,25 tinggi 5 62,5 cukup 16 80 tinggi 9 75 tinggi
81 AHY81 10 62,5 cukup 6 75 tinggi 16 80 tinggi 9 75 tinggi
82 AHY82 15 93,75 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 14 70 tinggi 9 75 tinggi
83 AHY83 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 8 66,67 tinggi
84 AHY84 11 68,75 tinggi 4 50 cukup 15 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
85 AHY85 14 87,5 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 18 90 sangat tinggi 9 75 tinggi
86 AHY86 11 68,75 tinggi 8 100 sangat tinggi 15 75 tinggi 12 100 sangat tinggi
87 AHY87 12 75 tinggi 5 62,5 cukup 15 75 tinggi 8 66,67 tinggi
88 AHY88 16 100 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 17 85 sangat tinggi 8 66,67 tinggi
89 AHY89 15 93,75 sangat tinggi 5 62,5 cukup 17 85 sangat tinggi 9 75 tinggi
90 AHY90 14 87,5 sangat tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
91 AHY91 16 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup 20 100 sangat tinggi 9 75 tinggi
92 AHY92 14 87,5 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 16 80 tinggi 10 83,33 sangat tinggi
93 AHY93 16 100 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 20 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi
94 AHY94 13 81,25 tinggi 8 100 sangat tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
95 AHY95 12 75 tinggi 6 75 tinggi 16 80 tinggi 12 100 sangat tinggi
RATA-RATA
KATEGORI
80,395
tinggi
76,842
tinggi
82,105
sangat tinggi
78,771
tinggi
168
jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori jumlah skor kategori
1 AHY01 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 7 58,33 cukup 5 62,5 cukup
2 AHY02 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 3 37,5 kurang
3 AHY03 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 3 37,5 kurang
4 AHY04 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 8 100 sangat tinggi
5 AHY05 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 9 75 tinggi 8 100 sangat tinggi
6 AHY06 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup
7 AHY07 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup
8 AHY08 8 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi
9 AHY09 2 25 kurang 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi
10 AHY10 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 3 37,5 kurang
11 AHY11 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup
12 AHY12 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 4 50 cukup
13 AHY13 2 25 kurang 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 6 75 tinggi
14 AHY14 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 8 66,67 tinggi 8 100 sangat tinggi
15 AHY15 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi
16 AHY16 4 50 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 4 50 cukup
17 AHY17 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 8 66,67 tinggi 8 100 sangat tinggi
18 AHY18 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi
19 AHY19 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi
20 AHY20 6 75 tinggi 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 6 75 tinggi
21 AHY21 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 8 66,67 tinggi 7 87,5 sangat tinggi
22 AHY22 4 50 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat tinggi 4 50 cukup
23 AHY23 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi
24 AHY24 6 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup
25 AHY25 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi
26 AHY26 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi
27 AHY27 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
28 AHY28 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup 8 66,67 tinggi 3 37,5 kurang
29 AHY29 4 50 cukup 2 25 kurang 9 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi
30 AHY30 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 6 75 tinggi
31 AHY31 4 50 cukup 6 75 tinggi 12 100 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi
32 AHY32 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi
33 AHY33 6 75 tinggi 6 75 tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup
34 AHY34 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi
35 AHY35 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 4 50 cukup
36 AHY36 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
37 AHY37 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 3 37,5 kurang
38 AHY38 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 4 50 cukup
39 AHY39 2 25 kurang 6 75 tinggi 7 58,33 cukup 5 62,5 cukup
40 AHY40 2 25 kurang 6 75 tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi
41 AHY41 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
42 AHY42 4 50 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
43 AHY43 4 50 cukup 5 62,5 cukup 10 83,33 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi
44 AHY44 2 25 kurang 6 75 tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
45 AHY45 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup
46 AHY46 4 50 cukup 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi
47 AHY47 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 8 66,67 tinggi 5 62,5 cukup
Senang Mencari dan
Memecahkan Soal
Indikator 8
Cepat Bosan padaNo Kode
Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7
Tugas yang Rutin
Dapat Mempertahankan
Pendapatnya
Tidak Mudah Melepas Hal
yang Diyakininya
169
48 AHY48 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 8 100 sangat tinggi
49 AHY49 3 37,5 kurang 5 62,5 cukup 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
50 AHY50 2 25 kurang 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
51 AHY51 3 37,5 kurang 8 100 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup
52 AHY52 6 75 tinggi 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup
53 AHY53 4 50 cukup 6 75 tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi
54 AHY54 3 37,5 kurang 6 75 tinggi 6 50 cukup 5 62,5 cukup
55 AHY55 6 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 4 50 cukup
56 AHY56 6 75 tinggi 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 5 62,5 cukup
57 AHY57 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi
58 AHY58 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 4 50 cukup
59 AHY59 6 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup
60 AHY60 4 50 cukup 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 5 62,5 cukup
61 AHY61 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi
62 AHY62 4 50 cukup 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi
63 AHY63 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 6 75 tinggi
64 AHY64 3 37,5 kurang 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
65 AHY65 4 50 cukup 6 75 tinggi 10 83,33 sangat tinggi 4 50 cukup
66 AHY66 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup
67 AHY67 5 62,5 cukup 4 50 cukup 9 75 tinggi 3 37,5 kurang
68 AHY68 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup
4 AHY69 4 50 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 6 75 tinggi
70 AHY70 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 8 66,67 tinggi 5 62,5 cukup
71 AHY71 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 8 66,67 tinggi 5 62,5 cukup
72 AHY72 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup
73 AHY73 5 62,5 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 4 50 cukup
74 AHY74 4 50 cukup 8 100 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi
75 AHY75 2 25 kurang 5 62,5 cukup 8 66,67 tinggi 8 100 sangat tinggi
76 AHY76 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup
77 AHY77 7 87,5 sangat tinggi 4 50 cukup 7 58,33 cukup 7 87,5 sangat tinggi
78 AHY78 5 62,5 cukup 8 100 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup
79 AHY79 6 75 tinggi 5 62,5 cukup 9 75 tinggi 4 50 cukup
80 AHY80 6 75 tinggi 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 5 62,5 cukup
81 AHY81 8 100 sangat tinggi 3 37,5 kurang 9 75 tinggi 5 62,5 cukup
82 AHY82 4 50 cukup 6 75 tinggi 8 66,67 tinggi 6 75 tinggi
83 AHY83 4 50 cukup 6 75 tinggi 11 91,67 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi
84 AHY84 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup
85 AHY85 4 50 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 6 75 tinggi
86 AHY86 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi
87 AHY87 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi
88 AHY88 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 8 66,67 tinggi 5 62,5 cukup
89 AHY89 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 9 75 tinggi 5 62,5 cukup
90 AHY90 5 62,5 cukup 7 87,5 sangat tinggi 11 91,67 sangat tinggi 2 25 kurang
91 AHY91 2 25 kurang 8 100 sangat tinggi 12 100 sangat tinggi 8 100 sangat tinggi
92 AHY92 4 50 cukup 6 75 tinggi 9 75 tinggi 4 50 cukup
93 AHY93 8 100 sangat tinggi 7 87,5 sangat tinggi 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup
94 AHY94 6 75 tinggi 4 50 cukup 10 83,33 sangat tinggi 5 62,5 cukup
95 AHY95 5 62,5 cukup 5 62,5 cukup 11 91,67 sangat tinggi 6 75 tinggi
RATA-RATA
KATEGORI
70,657
tinggi
55,526
cukup
78,552
tinggi
82,807
sangat tinggi
170
Lampiran 17
KISI-KISI OBSERVASI
No Variabel Indikator No. Item
Instrumen
1 Variasi Mengajar Variasi suara 1
Pemusatan perhatian 2
Kesenyapan 3
Kontak Pandang 4
Gerakan badan dan mimik 5
Perubahan posisi 6
Variasi alat bantu 7
Variasi pola interaksi 8
2
Motivasi Belajar
Tekun menghadapi tugas 1
Ulet menghadapi kesulitan 2
Menunjukkan minat terhadap bermacam
masalah 3
Lebih senang bekerja mandiri 4
Cepat bosan pada tugas yang rutin 5
Dapat mempertahankan pendapatnya 6
Tidak mudah melepas hal yang diyakini 7
Senang mencari dan memecahkan soal-
soal 8
171
Lampiran 18
LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN
BOJA KABUPATEN KENDAL
Petunjuk:
a. Bacalah dengan cermat kriteria pengamatan yang ada!
b. Berilah tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan kriteria pengamatan
selama proses pembelajaran berlangsung!
c. Skala penilaian untuk masing-masing kriteria pengamatan sebagai berikut:
4 = baik sekali
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
A. Lembar Observasi Variasi Mengajar Guru
Nama Guru :
Nama SD :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Kriteria Pengamatan BS
(4)
B
(3)
C
(2)
K
(1)
Komentar
1. Suara
Guru memberi variasi dalam nada
suara, volume suara, kecepatan
bicara.
172
2. Memusatkan perhatian
Guru memberikan tekanan pada
butir-butir yang penting dari
penyajiannya dengan menggunakan
bahasa lisan (seperti “dengar baik-
baik”, “perhatikan ini”, dll.) dan
isyarat yang cocok (seperti
mengangkat tangan atau menunjuk
dengan jari).
3. Kesenyapan
Guru dengan sengaja memberikan
waktu senyap atau hening dalam
pembicaraannya.
4. Kontak pandang
Guru melayangkan pandang dan
melakukan kontak pandang dengan
siswanya.
5. Mimik dan gerak
Guru mengadakan perubahan mimik
dan gerak (tangan dan badan) untuk
memperjelas penyajiannya.
6. Perubahan posisi
Guru bergerak di dalam kelas untuk
maksud yang berbeda-beda.
7. Variasi alat bantu
Guru menggunakan alat bantu yang
dapat dilihat (menulis di papan tulis,
menunjukkan gambar atau benda,
dsb.)
173
8. Variasi pola interaksi dan kegiatan
siswa.
Guru memperkenalkan perubahan
dalam pola interaksi antara guru
dengan siswa dan juga
menganekaragamkan kegiatan
belajar siswa yang terlibat.
B. Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa
Nama SD :
Kelas :
Hari/Tanggal :
Kriteria Pengamatan BS
(4)
B
(3)
C
(2)
K
(1)
Komentar
1. Ketekunan siswa dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru.
2. Mengajukan pertanyaan kepada guru
tentang materi yang belum
dimengerti.
3. Siswa terlihat semangat dan antusias
mempelajari materi yang diajarkan
guru.
4. Siswa menunjukkan sikap mandiri
saat diberikan tugas, tidak
mencontek jawaban teman.
5. Keinginan untuk mengerjakan tugas
yang beraneka ragam.
6. Siswa merasa percaya diri dan tidak
mudah terpengaruh pendapat orang
lain.
174
7. Siswa berani mempertahankan
pendapatnya yang diyakini benar
dan menyampaikan pendapatnya di
depan teman yang lain.
8. Siswa memanfaatkan waktu luang
untuk membaca buku pelajaran dan
tidak ngobrol dengan teman.
Kendal, 2016
Observer,
(..............................................)
175
Lampiran 19
LEMBAR HASIL OBSERVASI
176
177
178
Lampiran 20
REKAPITULASI DATA HASIL OBSERVASI VARIABEL VARIASI MENGAJAR
No. Nama Sekolah Hasil yang dicapai tiap indikator
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SD N 1Campurejo 3 4 4 3 3 4 3 2
2 SD N 2 Campurejo 4 4 4 3 4 4 4 3
3 SD N 1 Tampingan 4 3 4 4 3 2 2 2
4 SD N 2 Tampingan 3 3 3 4 3 2 2 2
5 SD N 1 Ngabean 3 4 3 4 3 2 2 3
6 SD N 2 Ngabean 4 4 3 4 3 2 2 2
7 SD N 3 Ngabean 4 3 3 3 3 2 2 2
8 SD N Karangmanggis 3 3 3 3 3 3 2 2
Jumlah 28 28 27 28 25 21 18 18
Skor 87,5 87,5 84,375 87,5 78,125 65,625 59,375 56,25
Kategori
sangat
baik
sangat
baik
sangat
baik
sangat
baik baik baik cukup cukup
Rata-rata 75,78125
Kategori rata-rata BAIK
179
Lampiran 21
REKAPITULASI DATA HASIL OBSERVASI VARIABEL MOTIVASI BELAJAR
No. Nama Sekolah Skor yang dicapai tiap indikator
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SD N 1Campurejo 3 3 3 4 3 2 3 3
2 SD N 2 Campurejo 4 4 4 4 3 4 3 3
3 SD N 1 Tampingan 3 4 4 3 2 4 3 3
4 SD N 2 Tampingan 3 3 3 3 2 3 2 2
5 SD N 1 Ngabean 3 3 3 3 2 3 3 2
6 SD N 2 Ngabean 3 3 3 3 2 4 3 2
7 SD N 3 Ngabean 3 3 4 3 2 3 3 3
8 SD N Karangmanggis 3 3 3 4 3 3 2 3
Jumlah 25 26 27 27 19 26 22 21
Skor 78,125 81,25 84,375 84,375 59,375 81,25 68,75 65,625
Kategori tinggi tinggi
sangat
tinggi
sangat
tinggi cukup tinggi tinggi tinggi
Rata-rata 75,390625
Kategori rata-rata TINGGI
180
Lampiran 22
KISI-KISI WAWANCARA
UNTUK GURU DAN SISWA
HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN
BOJA KABUPATEN KENDAL
No Variabel Indikator No. Item
Instrumen
1 Variasi Mengajar Variasi suara 1
Pemusatan perhatian 2
Kesenyapan 3
Kontak Pandang 4
Gerakan badan dan mimik 5
Perubahan posisi 6
Variasi alat bantu 7
Variasi pola interaksi 8
2
Motivasi Belajar
Tekun menghadapi tugas 9
Ulet menghadapi kesulitan 10
Menunjukkan minat terhadap bermacam
masalah 11
Lebih senang bekerja mandiri 12
Cepat bosan pada tugas yang rutin 13
Dapat mempertahankan pendapatnya 14
Tidak mudah melepas hal yang diyakini 15
Senang mencari dan memecahkan soal-
soal 16
181
Lampiran 23
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU
HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN
BOJA KABUPATEN KENDAL
Daftar Pertanyaan:
1. Bagaimana suara guru saat menjelaskan materi pelajaran kepada siswa?
2. Bagaimana cara-cara yang digunakan guru untuk memusatkan perhatian
siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran?
3. Apakah guru pernah dengan sengaja diam tiba-tiba saat kelas mulai tidak
kondusif?
4. Bagaimana kontak pandang yang dilakukan antara guru dengan siswa
selama proses pembelajaran berlangsung?
5. Bagaimana semangat dan antusias guru saat mengajar di depan siswa?
6. Bagaimana dengan perubahan posisi guru saat mengajar? Apakah guru
lebih banyak mengajar hanya di depan kelas?
7. Bagaimana dengan penggunaan alat bantu saat menjelaskan materi
pelajaran?
8. Bagaimana interaksi antara siswa dengan guru saat pembelajaran?
9. Bagaimana ketekunan siswa dalam mengerjakan tugas?
10. Apakah siswa berani bertanya saat menghadapi kesulitan?
11. Bagaimana dengan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran?
12. Bagaimana dengan kemandirian siswa saat mengerjakan tugas?
13. Apakah siswa sering merasa bosan apabila diberikan tugas terus menerus?
14. Apakah siswa berani mengungkapkan pendapat di kelas?
15. Apakah siswa mudah terpengaruh dengan orang lain?
16. Bagaimana dengan keaktifan siswa untuk mencari informasi dari berbagai
sumber lain terkait materi pelajaran?
182
Lampiran 24
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA
HUBUNGAN ANTARA VARIASI MENGAJAR DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI DI KECAMATAN
BOJA KABUPATEN KENDAL
Daftar Pertanyaan:
1. Bagaimana suara guru pada saat menjelaskan?
2. Bagaimana cara guru menarik perhatian siswa saat pembelajaran?
3. Apakah guru pernah tiba-tiba diam saat suasana kelas mulai ramai?
4. Apakah pandangan guru hanya tertuju pada siswa-siswa tertentu saat
pembelajaran atau merata ke semua siswa ?
5. Apakah guru selalu bersemangat saat mengajar di kelas?
6. Bagaimana perubahan posisi guru pada saat mengajar?
7. Apakah guru menggunakan alat bantu (gambar, video, rekaman suara, dll)
saat mengajar?
8. Bagaimana interaksi siswa dengan guru saat pembelajaran?
9. Apakah kamu bersungguh-sungguh saat mengerjakan tugas yang diberikan
guru?
10. Saat menghadapi kesulitan, apakah kamu bertanya pada guru?
11. Apakah kamu memperhatikan setiap penjelasan guru?
12. Apakah kamu mengerjakan sendiri tugas-tugas yang diberikan guru?
13. Apakah kamu senang apabila diberikan tugas yang sama terus-menerus?
14. Apakah kamu mudah terpengaruh dengan jawaban teman?
15. Apakah kamu selalu yakin mendapat nilai bagus saat mengerjakan tugas
atau ulangan?
16. Apakah kamu senang mengerjakan soal-soal di buku atau mencari
informasi dari sumber lain terkait pelajaran?
183
Lampiran 25
LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU
184
Lampiran 26
LEMBAR HASIL WAWANCARA SISWA
185
Lampiran 27
HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variasi
Mengajar
Motivasi
Belajar
N 95 95
Normal Parametersa Mean 67.68 71.20
Std. Deviation 5.965 5.976
Most Extreme Differences Absolute .083 .072
Positive .083 .050
Negative -.052 -.072
Kolmogorov-Smirnov Z .804 .704
Asymp. Sig. (2-tailed) .537 .705
a. Test distribution is Normal.
P-P Plot Test dengan SPSS versi 16
186
Lampiran 28
HASIL UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Motivasi Belajar
* Variasi
Mengajar
Between
Groups
(Combined)
1879.344 22 85.425 4.162 .000
Linearity 1635.784 1 1635.784 79.694 .000
Deviation
from
Linearity
243.561 21 11.598 .565 .929
Within Groups 1477.856 72 20.526
Total 3357.200 94
187
Lampiran 29
HASIL UJI KORELASI
Correlations
Variasi Mengajar Motivasi Belajar
Variasi Mengajar Pearson Correlation 1 .698
**
Sig. (2-tailed) .000
N 95 95
Motivasi Belajar Pearson Correlation .698
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
188
Lampiran 30
DAFTAR RESPONDEN UJI COBA ANGKET
No. Kode
Responden Inisial Nama Sekolah
1 UC 01 AW SD N 01 Boja
2 UC 02 AH SD N 01 Boja
3 UC 03 AF SD N 01 Boja
4 UC 04 AZ SD N 01 Boja
5 UC 05 CP SD N 01 Boja
6 UC 06 DR SD N 01 Boja
7 UC 07 DA SD N 01 Boja
8 UC 08 ED SD N 01 Boja
9 UC 09 EP SD N 01 Boja
10 UC 10 FD SD N 01 Boja
11 UC 11 GF SD N 01 Boja
12 UC 12 LS SD N 01 Boja
13 UC 13 LT SD N 01 Boja
14 UC 14 MN SD N 01 Boja
15 UC 15 MA SD N 01 Boja
16 UC 16 MF SD N 01 Boja
17 UC 17 MR SD N 01 Boja
18 UC 18 MD SD N 01 Boja
19 UC 19 MS SD N 01 Boja
20 UC 20 MA SD N 01 Boja
21 UC 21 NA SD N 01 Boja
22 UC 22 NS SD N 01 Boja
23 UC 23 NR SD N 01 Boja
24 UC 24 RS SD N 01 Boja
25 UC 25 RK SD N 01 Boja
26 UC 26 RB SD N 01 Boja
27 UC 27 SA SD N 01 Boja
28 UC 28 SF SD N 01 Boja
29 UC 29 SA SD N 01 Boja
30 UC 30 SD SD N 01 Boja
31 UC 31 TW SD N 01 Boja
32 UC 32 TP SD N 01 Boja
33 UC 33 WA SD N 01 Boja
34 UC 34 ZF SD N 01 Boja
35 UC 35 ZM SD N 01 Boja
189
Lampiran 31
Daftar Sampel Siswa Kelas IV SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Kode Inisial Nama Sekolah No. Kode Inisial Nama Sekolah
1 AHY01 RN SD N 1 Campurejo 49 AHY49 CA SD N 2 Tampingan
2 AHY02 FF SD N 1 Campurejo 50 AHY50 MS SD N 2 Tampingan
3 AHY03 NW SD N 1 Campurejo 51 AHY51 RI SD N 2 Tampingan
4 AHY04 DA SD N 1 Campurejo 52 AHY52 RM SD N 2 Tampingan
5 AHY05 DN SD N 1 Campurejo 53 AHY53 WR SD N 2 Tampingan
6 AHY06 ER SD N 1 Campurejo 54 AHY54 UI SD N 2 Tampingan
7 AHY07 FR SD N 1 Campurejo 55 AHY55 AA SD N 1 Ngabean
8 AHY08 MF SD N 1 Campurejo 56 AHY56 AN SD N 1 Ngabean
9 AHY09 MI SD N 1 Campurejo 57 AHY57 NC SD N 1 Ngabean
10 AHY10 NA SD N 1 Campurejo 58 AHY58 SF SD N 1 Ngabean
11 AHY11 RA SD N 1 Campurejo 59 AHY59 BP SD N 1 Ngabean
12 AHY12 RS SD N 1 Campurejo 60 AHY60 LM SD N 1 Ngabean
13 AHY13 RD SD N 1 Campurejo 61 AHY61 LT SD N 1 Ngabean
14 AHY14 GW SD N 2 Campurejo 62 AHY62 AR SD N 1 Ngabean
15 AHY15 AD SD N 2 Campurejo 63 AHY63 LW SD N 1 Ngabean
16 AHY16 FD SD N 2 Campurejo 64 AHY64 KM SD N 1 Ngabean
17 AHY17 FA SD N 2 Campurejo 65 AHY65 DS SD N 1 Ngabean
18 AHY18 GD SD N 2 Campurejo 66 AHY66 IC SD N 1 Ngabean
19 AHY19 HK SD N 2 Campurejo 67 AHY67 AW SD N 2 Ngabean
20 AHY20 IF SD N 2 Campurejo 68 AHY68 AP SD N 2 Ngabean
21 AHY21 IA SD N 2 Campurejo 69 AHY69 AL SD N 2 Ngabean
22 AHY22 KM SD N 2 Campurejo 70 AHY70 DT SD N 2 Ngabean
23 AHY23 LI SD N 2 Campurejo 71 AHY71 DP SD N 2 Ngabean
24 AHY24 LP SD N 2 Campurejo 72 AHY72 EA SD N 2 Ngabean
25 AHY25 MV SD N 2 Campurejo 73 AHY73 FA SD N 2 Ngabean
26 AHY26 RP SD N 2 Campurejo 74 AHY74 MV SD N 2 Ngabean
27 AHY27 NN SD N 2 Campurejo 75 AHY75 MI SD N 2 Ngabean
28 AHY28 NO SD N 2 Campurejo 76 AHY76 NA SD N 2 Ngabean
29 AHY29 RA SD N 2 Campurejo 77 AHY77 RZ SD N 2 Ngabean
30 AHY30 ZN SD N 2 Campurejo 78 AHY78 VH SD N 2 Ngabean
31 AHY31 AA SD N 2 Campurejo 79 AHY79 VS SD N 2 Ngabean
32 AHY32 FF SD N 2 Campurejo 80 AHY80 KJ SD N 2 Ngabean
33 AHY33 MA SD N 1 Tampingan 81 AHY81 WN SD N 2 Ngabean
34 AHY34 SU SD N 1 Tampingan 82 AHY82 NP SD N 3 Ngabean
35 AHY35 IL SD N 1 Tampingan 83 AHY83 SE SD N 3 Ngabean
36 AHY36 AR SD N 1 Tampingan 84 AHY84 JU SD N 3 Ngabean
37 AHY37 MR SD N 1 Tampingan 85 AHY85 SZ SD N 3 Ngabean
38 AHY38 HT SD N 1 Tampingan 86 AHY86 SA SD N 3 Ngabean
39 AHY39 MK SD N 1 Tampingan 87 AHY87 DA SD N 3 Ngabean
40 AHY40 CA SD N 1 Tampingan 88 AHY88 RA SD N Karangmanggis
41 AHY41 MA SD N 1 Tampingan 89 AHY89 FA SD N Karangmanggis
42 AHY42 MJ SD N 1 Tampingan 90 AHY90 VM SD N Karangmanggis
43 AHY43 LM SD N 1 Tampingan 91 AHY91 LA SD N Karangmanggis
44 AHY44 DP SD N 1 Tampingan 92 AHY92 RS SD N Karangmanggis
45 AHY45 NN SD N 1 Tampingan 93 AHY93 AT SD N Karangmanggis
46 AHY46 MA SD N 1 Tampingan 94 AHY94 TI SD N Karangmanggis
47 AHY47 HM SD N 1 Tampingan 95 AHY95 BS SD N Karangmanggis
48 AHY48 CM SD N 2 Tampingan
190
Lampiran 32
SURAT IJIN PENELITIAN
191
192
193
194
195
196
197
198
Lampiran 33
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
199
200
201
202
203
204
205
206
Lampiran 34
DOKUMENTASI PENELITIAN
Variasi Mengajar Guru
Gambar 1 Pemusatan perhatian siswa
Gambar 2 Mengadakan kontak
pandang
Gambar 3 Perubahan posisi guru
Gambar 4 Variasi alat bantu
pengajaran
Gambar 5 Variasi pola interaksi
Gambar 6 Gerakan badan dan mimik
207
Motivasi Belajar Siswa
Gambar 1 Tekun menghadapi tugas
Gambar 2 Ulet menghadapi kesulitan
Gambar 3 Senang bekerja mandiri
Gambar 4 Menunjukkan minat
terhadap bermacam masalah
Gambar 5 Berani mengungkapkan
pendapatnya
Gambar 6 Senang mencari dan
mengerjakan soal-soal
top related