hobi hobi buruk orang kita

Post on 21-May-2015

1.938 Views

Category:

Entertainment & Humor

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Hobi-Hobi

Buruk Orang Kita,

(alias siapapun yang punya KTP Indonesia atau tinggal di Indonesia!)

Isi buku ini akan mengingatkan anda pada banyak kejadian yang anda alami dan lihat sehari-hari di Indonesia. Hobi-hobi ini sudah saatnya tidak lagi diterima dan harus dibasmi dari budaya, perilaku, dan gaya hidup kita, agar bangsa kita menjadi bangsa beradab dan manusiawi. Mulailah dari diri sendiri tetapi jangan lupa untuk beritahu orang lain, keluarga, teman, pasangan, tetangga. Jadilah agen kebaikan sekarang dan selamanya. Ayo maju Indonesia!

PENTING DIKONSUMSI UNTUK PERTUMBUHAN AKAL DAN JIWA ANDA

Pendahuluan

Judul orisinal buku ini adalah Hobi-Hobi Buruk Orang Kita hasil tulisan

Aidil Rizali. Diterbitkan pertama kali bulan Agustus tahun 2007 oleh

Pustaka Antimalas (no. Anggota KDT 978-979-16899) dengan ISBN 978-

979-16899-0-8.

Aidil Rizali membuat, mempublikasikan, dan menjual buku ini nyaris

sendirian. Dana didapat dari ayahnya, ia lalu pergi ke percetakan tingkat teri

di bilangan Depok dimana ia bisa mencetak 1000 buku dengan harga 2-3

juta, dibantu oleh seorang layouter.

Ia kemudian menjual buku ini di bus, di jalanan, menjual kepada polisi,

anak SD, SMP, SMA, mahasiswa, hasilnya ternyata mengejutkan. Banyak

yang suka dari mulai anak SD kelas 6 di Labschool sampai guru di SMAN 2

di Kota, sampai nenek-nenek di sekolah Al-Fikri Depok yang beli untuk

dikasihliat ke cucunya. Ia dan istrinya, Wahyunda Septikarini, juga menjual

HBOK di Book Fair Jakarta 2008, Islamic Book Fair 2008, dan di acara

Tung Desem di Mal Mangga Dua.

Hobi-Hobi Buruk Orang Kita disebarkan sendiri oleh Aidil lewat

program Libraries and School Tours 2007 ke lusinan institusi pendidikan

negeri dan swasta dari tingkat SD sampai universitas diberbagai kota dan

provinsi di Indonesia, termasuk: Perpustakaan Pusat Kota Malang, Koran

Pendidikan Malang, SD-SMP-SMA di Bali, Universitas Brawijaya,

Universitas Negeri Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, UIN

Malang, Perpustakaan Pondok Modern Gontor Darussalam Ponorogo,

SMAN 3 Malang, MAN 3 Malang, SMP Negeri 1 Malang, SMK Negeri 4

Malang, SD Siemens Pulomas Jakarta, SMP-SMA Labschool Jakarta Timur,

SMAN 1 Jakarta, SMAN 2 Jakarta, SMAN 3 Jakarta, SMAN 4 Jakarta,

SMAN 5 Jakarta, SMAN 6 Jakarta, SMUN 8 Jakarta, SMAN 21 Jakarta,

SMAN 22 Jakarta, SMA 26 Jakarta, SMAN 27 Jakarta, SMAN 30 Jakarta,

SMAN 31 Jakarta, SMAN 36 Jakarta, SMAN 38 Jakarta, SMAN 42 Jakarta,

SMAN 54 Jakarta, SMAN 68 Jakarta, SMAN 70 Jakarta, SMAN 77 Jakarta,

SMAN 82 Jakarta, SMAN 109 Jakarta, SMA Kanisius Jakarta Pusat, SMA

Fons Vitae 1, SMK Negeri 1 Jakarta, SMPN 2 Jakarta, SD-SMP Perguruan

Cikini Jakarta Pusat, SMP 115 Tebet Jakarta, Perpustakaan Pascasarjana

UHAMKA Jakarta Pusat, Perpustakan Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus

Huis, Perpustakaan Pusat Kebudayaan Perancis CCF Salemba, Perpustakaan

The Japan Foundation, Perpustakaan Pusat Kebudayaan Jerman Goethe

Institut Jakarta, Perpustakaan Kotamadya Jakarta Timur, dan Perpustakaan

Nasional RI. (Tanda Terima Buku berikut Stempel dan Tanda Tangan

Penerima ada pada Aidil Rizali sebagai arsip.)

Selain itu buku ini juga diberikan kepada Koran Tempo, Tempo, Radio

Hard Rock Cafe Kuta Bali, Radio Prambors Jakarta, TVRI Lombok, Filsuf

Donny Gharal Adian, Sejarahwan Anhar Gonggong, Bapak Puisi Sapardi

Djoko Damono, Komedian Dik Doank, Rumah Produksi Kalyana Shira

Teteh Nia Dinata, Asisten Deputi Pengembangan Fasilitator Kepemimpinan

Pemuda Menpora Zulkifli Akbar, dan Kepala Pusat Keberbakatan

Universitas Indonesia Prof.Dr.Lydia Freyani Hawadi serta beberapa

komunitas dan media di Bali, Lombok, Surabaya, Malang, Yogya, dan

Bandung yang namanya tidak bisa disebutkan satu per satu.

Sebenarnya ambisi penulis adalah memberikan satu kopi HBOK kepada

setiap institusi apapun di Indonesia mengingat betapa dasar dan urgen isi

buku kecil ini. Font di HBOK sengaja dibuat besar-besar agar dapat dibaca

dari anak yang baru bisa baca hingga kakek-kakek atau nenek-nenek yang

sudah mulai kesulitan baca, biar aksesnya terbuka seluas mungkin.

Sambutan untuk buku ini umumnya positif. Bapak Ricky Aprijoso dari

Perpustakaan Pusat Malang terkesan sekali dengan isi HBOK sehingga

beliau berkomentar, ‘Jika saja satu dari setiap sepuluh orang yang baca buku

ini berubah, wah, Indonesia bisa sangat luar biasa. Ini buku penting, bagus

untuk dibaca semua orang.’ Kesan itu menyenangkan hati saya dan saya lega

ada orang yang mengerti mengapa buku ini dibuat. Karena tidak semua

orang terkesan, ada yang malah berpikir negatif pada mulanya, seperti

seorang tentara yang merasa saya menjelekkan bangsa Indonesia. Saya

bilang, ini kenyataannya, kita musti sadari dulu bahwa nggak semua

kebiasaan kita bagus baru kita bisa berubah. Kalau kita malu mengakui

kebiasaan-kebiasaan buruk lalu bagaimana kita bisa berubah? Akhirnya

tentara itu mengerti dan mendukung, bahkan meminta saya agar terus

menulis. Ada juga sepasang pembaca yang mengirim SMS,’Mas Aidil

bukunya bagus buanget dan ngebuat kita ketawa-tawa. Bikin buku lagi

dong.’ Komentar-komentar seperti ini membuat saya merasa terdorong

untuk mempublikasikan buku ini gratis, dipersembahkan kepada setiap

orang Indonesia dimanapun mereka berada di dunia.

Begitu seriusnya Aidil untuk menyebarluaskan buku ini sehingga dia pergi

ke toko buku terbesar seperti Gramedia (Gramedia Mal Kelapa Gading,

Gramedia Mal Artha Gading, Gramedia ITC Cempaka Mas, Gramedia

Matraman, Gramedia Depok), ke Gunung Agung , sampai ke toko buku-toko

buku kecil. Gunung Agung menolak mentah-mentah. Gramedia lebih baik,

mereka menerima, walaupun ada saja pegawai Gramedia yang sinis dan

skeptis, tetapi saya teringat ucapan salah satu pegawai Gramedia yang baik

hati dan ramah, ’Buku ini bagus, mas.’ Sayangnya perusahaan sebesar

Gramedia punya aturan keuangan yang terlalu kompleks untuk penerbit one

man publisher seperti Aidil, maka ia menarik semua bukunya tanpa

mendapat bayaran yang semestinya. Ia ikhlaskan saja karena melihat ini

adalah suatu pelajaran lapangan mengenai dunia publikasi dan distribusi

buku, suatu pelajaran yang tidak bisa ditemukan di ruang kelas atau teks

buku manapun, sesuatu yang hanya bisa diketahui jika kita lakukan sendiri.

HBOK dijual seharga Rp.10.000 oleh Gramedia, Rp.5.000 untuk penulis

(Aidil), Rp.5.000 untuk distributor (Gramedia). Yang mengharukan adalah

ketika Ayah penulis membeli buku HBOK di Gramedia Kelapa Gading.

Ketika ditanya kenapa ia membelinya padahal dirumah ada, beliau

menjawab, ’Rasanya beda.’ Rasanya tentu beda ada karya anak yang dijual

secara sah di toko buku terkemuka dan ternyata cukup laris. Dari 25 buku

HBOK di Gramedia MKG, 10 terjual pada minggu pertama. Menjelang

pernikahannya pada tanggal 22 Maret 2008, Aidil Rizali memutari kompleks

rumahnya dan memberi sekitar 50 kopi HBOK kepada 50 tetangga terdekat

utara, selatan, barat dan timur baik ia kenal atau tidak karena teringat kata

Rasulullah: Sebaik-baik orang adalah yang berbuat baik pada tetangganya,

atau seperti itulah intinya jadilah orang yang bermanfaat bagi tetangga.

Saking niatnya membuat buku ini tersebar luas, hadiah untuk para tamu

pernikahannya bukanlah pernak-pernik lucu yang artifisial seperti di

kebanyakan pernikahan tetapi buku HBOK ini yang bila dihayati dan

dilaksanakan akan memicu revolusi personal dan sosial yang progresif,

produktif dan positif.

Itulah sekelumit sejarah HBOK yang bisa jadi merupakan buku kecil

sejarah perilaku bangsa Indonesia, yang semoga ketika anak cucu kita

membacanya 50-100 tahun mendatang akan bingung karena ternyata kita

sudah jauh berubah lebih baik sehingga semua hobi-hobi buruk ini sekedar

nostalgia saja.

Bagi pembaca non-Indonesia, sebenarnya buku ini diperuntukkan untuk

semua manusia, semua orang, karena yang namanya kebiasaan buruk seperti

‘melanggar aturan’ baik di Jakarta atau di London atau di Tokyo sama

buruknya. Walaupun ada kebiasaan buruk regional, atau tradisional,

umumnya kebiasaan buruk ini universal, it applies to me, you, everyone.

Begitulah sejarah buku ini.

Buku mungil kecil yang singkat tetapi membawa misi sejarah yang luas

dan panjang.

!

Walaupun buku ini terdaftar resmi di Perpustakaan Nasional RI dengan

ISBN 978-979-16899 dan dengan demikian dilindungi undang-undang hak

cipta,

tetapi,

Saya, Aidil Rizali, sebagai penulis dan pemilik penerbit Pustaka Antimalas

dengan ini mempersilahkan siapapun, dimanapun, kapanpun, untuk

memperbanyak buku ini melalu PDF, Text, Word, atau apapun juga

dan diterjemahkan dalam bahasa dan aksara apapun serta ditafsirkan secara

bagaimanapun.

Saya mendukung Copyleft

dan Knowledge Should Be Free Movement seperti

yang diadvokasikan oleh Komisi Eropa.

Prakata

Bangsa Indonesia membanggakan diri mereka sebagai bangsa yang sopan

dan mencintai kebersihan. Alangkah nyamannya tinggal di Indonesia apabila

pernyataan itu benar-benar merupakan kenyataan.

Sayangnya, pengalaman dan pengamatan saya selama 24 tahun tinggal,

sekolah, dan hidup di Jakarta –sang ibukota negara- justru membuktikan

bangsa kita ini sebagai bangsa yang tidak sopan, egois, dan mencintai

kejorokan dan kesemrawutan..

Terbitnya buku ini ditujukan untuk merangkum ’hobi-hobi’ kita yang

sebenarnya sangat buruk, dan merugikan kita semua.

Saya harap para pembaca akan turut serta membuat bangsa ini bangsa

yang minimal berperilaku ramah kepada sesama warganya dan menjaga

keasrian tanah airnya.

Penulis

Daftar Isi

Bab 1. Hobi Buruk di Rumah

Bab 2. Hobi Buruk di Sekolah

Bab 3. Hobi Buruk di Kampus

Bab 4. Hobi Buruk di Kantor

Bab 5. Hobi Buruk di Jalan

Bab 6. Hobi Buruk pada umumnya

Format tata bahasa buku ini dirubah lebih santai...

I

Hobi Buruk di RumahPunya buku untuk dipajang aja, jarang amat

dibaca... Sekalinya baca, cuman sebentar....

Kebanyakan beli kaset, DVD, CD, padahal

didengarnya hanya sekali...

Masak nasi dan lauk pauk berlebihan,

akibatnya makan berlebihan dan sakit perut

atau tuh makanan pada basi, mubazir deh...

Nggak memperhatikan sudut-sudut ruang

yang gelap dan tersembunyi sehingga

nyamuk, kecoa, dan semut betah menghuni

rumah...

Barang-barang yang udah rusak, gak

kepake, jadul, dibiarin aja digudang nggak

diurus, tau-tau udah ada yang jamuran, dsb...

Menyalakan TV terlalu keras...Kalau

rumahnya gede sih nggak pa-pa, kalau

nggak ya ganggu tetangga...

Terlalu banyak menyuruh pembantu untuk

hal-hal yang bisa dan sewajarnya dilakukan

sendiri...

Malas mengerjakan PR...

Males matiin lampu pas keluar kamar

padahal nggak ke kamar itu lagi sampe

lamaa banget... (Mubazir listrik)

Lupa matiin keran bak mandi... (Mubazir

air)

Punya buku tulis baru dipake seperempatnya

udah gak dipake... (Mubazir kertas)

II

Hobi Buruk di Sekolah

Hobi telat... Kok seumur sekolah telat mulu

sih?...

Hobi ngehukum murid dengan hukuman

yang bodoh, tidak berguna, dan sia-sia...

(Guru macam apa yang kayak gitu ya? Guru

ganjen bin guoblog...)

Bapak dan ibu guru yang suka berbicara

ngalur ngidul pas jam pelajaran (apalagi

saking suka ngomong jam istirahat

kepotong, aduh...Kalau saya ingin tahu kisah

hidup bapak/ibu saya pasti bilang...)

Murid suka ngobrol ketika guru

menerangkan...(Apa susahnya diam ketika

guru bicara? Kita bayar guru lho untuk

bicara...)

Suka mencontek dan memberi contekan (ini

tandanya orang pemalas dan calon

koruptor...hati-hati lho, dari yang kecil bisa

ke hal besar, dari yang nggak penting bisa

ke hal sangat penting....)

Mengerjakan PEKERJAAN RUMAH di

SEKOLAH....

WC jorok bin najis....

Ada aja guru atau karyawan atau satpam

atau murid yang ngerokok di dalam

sekolah... Go, go...

Si Bully, najis abis.... Jangan pernah

ngebully dengan mengecilkan orang lain,

meremehkan, berkata kasar, membentak,

mengambil mainan, menyentuh, karena hal

itu akan membuat luka yang mendalam dan

susah bahkan tidak pernah akan hilang dan

kelak yang dibully bakal jadi bully baru....

Kakak kelas yang ngerasa ’punya’ adik

kelas dan bebas gencat gencot junior

mereka... Kita semua sekolah bayar man,

bayarannya sama lagi, jadi jangan sok lah…

Tawuran… (Masih jaman nggak?)

III

Hobi Buruk di Kampus

Masa orientasi adalah masa tololisasi dan

buang-buang waktu… Siapapun kamu,

dimanapun kamu berada, jangan pernah ikut

kegiatan seperti ini, bahkan galang kekuatan

biar ngelawan orang-orang yang hanya

karena lebih lama disitu sok ngebentak-

bentak dan merintah kamu semua….

Dosen yang tidak menguasai mata kuliah

apalagi yang suka goda mahasiswi (atau

mahasiswa, ih serem...) ke laut aja deh...

Mahasiswa yang nggak serius ikut

perkuliahan....Ganggu mata orang-orang

aja...

Mahasiswa yang ngerasa nggak berdosa

ngerokok di kantin pada waktu istirahat

dimana orang pada kelaparan....Kalau kita

mau minta bumbu rokok, pasti bilang deh...

Mahasiswa yang masih aja buang sampah

disembarang tempat, ini mahasiswa atau

mahabodoh sih?...

Mahasiswa yang masih mengharapkan

contekan…Mahatolol sekali…

IV

Hobi Buruk di Kantor

Telat mulu...Hobi dari sejak sekolah ya...?

Memanfaatkan fasilitas kantor untuk

kepentingan pribadi, terlalu sering, terlalu

berlebihan....

Tidak optimal mengerjakan tugas kantor...

Tidak ramah melayani klien... Atau malah

terlalu ramah....?

Menahan KTP tamu,... buat apa sih?

Memeriksa barang bawaan dan bagasi mobil

tamu...kalo gedung ’penting’ sih bisa

maklum, tapi banyak banget gedung biasa

yang rada parno dan sok penting... Lagipula

kalo emang meriksa yang serius lah...

V

Hobi Buruk di Jalan

Lihat lampu udah mau merah, malah

diterobos...

Lampu belum hijau, udah jalan...

Berlambat-lambat di jalur cepat...

Bercepat-cepat di jalur lambat...

Motor enak aja naik jalur pejalan kaki...

Supir bus merokok... mengalihkan

penumpang ke bus lain... tidak sampai

tujuan akhir…

‘Pengamen’ , ‘Parkiran Liar’ yang maksa

minta duit…

Pengamen yang menyanyikan lagu agama

tertentu di bus umum...padahal bukan dekat-

dekat hari raya tertentu...

Suka tidak kasih jalan...

Motor berjalan di jalur mobil...

Orang yang karena kesal dibentak

bosnya/dipecat/habis diputus pacar/habis

kena tilang/nggak ada uang/ngiri sama

mobil orang cari gara-gara buat

melampiaskan amarahnya pada orang lain

yang sama sekali nggak dikenal...(najis

orang begini, insaflah kau...)

Mengebut dan menyalip....berulang-ulang...

Menggunakan pengawalan polisi

motor/mobil untuk keperluan pribadi yang

nggak penting-penting amat...

Markir di sisi jalan yang bukan buat parkir

(ini salah lho, salah lho ini...)

Tukang parkir liar yang makin tajir karena

tuh duit bukan ke pemda tapi ke dompet dia

sendiri, Rp.2000x100 per hari mantep juga...

Mobil dan motor muter bukan di puteran

yang benar...

Mobil dan motor masuk busway... (tapi

kadang apes busway lagi berhenti di depan

jadinya malah lebih lama deh...)

VI

Hobi

Buruk

Pada

Umumnya

Korupsi

(korupsi waktu: harusnya ngajar

nggak ngajar

korupsi uang: jelas!

korupsi tenaga: nggak kerja tapi

catut nama)

Curang(nyelak ngantrian: curang waktu.

nggak ikut bantu-bantu waktu banjir:

curang tenaga

nilep: curang uang)

Munafik(Jangan korupsi ya, eh malah dia yang

koruptor kakap...)

(Jangan mukul dan berkata kasar

anak-anak, eh malah si guru yang

suka mukul dan bentak-bentak...)

Tidak menepati janji

(Hadiah ultahnya nanti

ya...nanti kapan?)

(Nanti gue telepon lagi...

Kapan?)

Menghakimi

+

Main Hakim Sendiri

+

Merendahkan Orang Lain

Padahal nggak tahu urusan

yang sebenarnya...

Nggak bayar hutang!

(Ada orang yang beli buku ini karena pas

dia buka, ternyata halaman ini dan dia pas

suka nggak bayar hutang...)

Nggak balikin pinjeman!

(gue pinjem ya, nanti gue

balikin... nanti 100 tahun lagi!)

Menipu

(jangan kau menipu

Jangan kau ditipu)

Suka cari alasan(anu saya korupsi karena uang

gaji saya nggak cukup buat beli

BMW ke-3....) Ueeek!

Suka

Lepas

Tanggungjawab

(bertanggungjawablah)

Suka dendam,

lupa balas budi...

Asal ada uang semua beres

Nggak ada uang, nggak ada

yang beres

Suka menyogok dan disogok

Melanggar aturan

(Aturan bukan buat dilanggar, dan

kalau dilanggar fatal akibatnya.

Jangan masukkan api ke liang bensin

mobil, nah coba deh langgar....)

Menutup jalan untuk

main bola

(Sori, main apapun kalau di jalan

umum tetap salah....)

Main petasan

(ngapain sih?)

Mengukur segalanya

dengan uang

(uang bukan segalanya, uang tidak bisa membeli

rasa hormat, rasa persahabatan, rasa bahagia,

bahkan orang yang punya banyak uang lalu

songong bisa dibenci banyak orang dan

hidupnya penuh ketakutan)

Lagipula lo nggak bakalan pernah jadi orang

terkaya di dunia...Lo akan selalu haus akan

uang, uang, dan uang...

Boros(hanya karena kita punya uang

bukan berarti uang itu harus

dihabiskan. Tabung dong!)

Jarang banget

Menabung(jangan bilang nabung kalau

belum 5 tahun udah diambil

untuk kebutuhan non-pokok)

Keseringan pake

kartu kredit

(Ehm, kartu kredit itu =

kartu ngutang, jangan jadi

pengutang permanen)

Hobi nonton

film kacangan

(entah film horor kek, cinta kek,

sinetron kek, ente tahulah yang

mana yang berkualitas dan yang

mana yang cuma jual muka dan

emosi....)

Tidak mengakui

kesalahan

(Saya tidak pernah

berbuat salah!)

Tidak mengakui kesalahan adalah

tanda paling pasti seseorang itu

tolol. Karena semua manusia pasti

pernah berbuat kesalahn.

Suka memfitnah

(ini kerjaan orang-orang

jahat, janganlah kau jadi

orang jahat!)

Berat minta maaf

(Oh, keinjek ya ....?

Mana maafnya go!)

Sulit memaafkan

(Saya tidak akan memaafkan

perkataanmu kepadaku 55

tahun yang lalu...)

Serius? Buat apa sih

nyimpen sampah orang?

Mudah menyerah(coba lagi dong! x 10000)

Pasrah

(pas dan terserah?)Jangan dong…

Gampang putus asa

(Lebih baik gampang

sambung asa!)

Hobi bohong….

setengah jujur….

menutup-nutupi…

Maksa

Malas

Mengeluh

tanpa

berbuat

Berdoa

tanpa

bekerja

Hangat-hangat

tahi ayam...tekunilah sesuatu sampai jadi ahli!

Kurang olahraga.....

Jarang olahraga...

Nggak pernah

olahraga...Nanti kerasanya di hari tua lho...

Terlalu sering

Main game...

Ngenet...

Baca komik...

Baca tabloid gosip...

Makan...

Suka

menjilat

Suka

Menjatuhkan

Terburu-buru

Menunda-nunda

Hobi terlambat

dan

menghambat

Nggak cuci tangan

sehabis pipis...

Iiiih….

Siapapun diatas 12

tahun yang nggak

pake deodoran,

ketahuilah, Anda

menyengsarakan banyak

orang!!!

Tidak suka

bersih-bersih....

Hidup nggak bersih kurang baik

lho, nggak bagus, kurang benar...

Tidak punya

pendirian

alias

Suka ikut-ikutan

aja...

Jadi

korban

mode

...

Teledor

(Yahhh, HP gue

ketinggalan di bajaj!)

(Yahhh, dompet gue masih

di rumah…)

Kurang

Perencanaan...

Kurang

Teliti....Fatal akibatnya...

Apa jadinya kontrol kalau

kelupaan ‘r’?

Kurang percaya diri

dan

kurang percaya negeri!

(Percayalah makanan Indonesia ini

lezat! Minumannya lezat! dan

banyak banget perusahaan sepatu

dan baju Barat yang pabriknya

disini... Baju distro keren-keren,

film, buku, dan musik pun banyak

yang keren...)

Les bahasa Inggris

tapi

nggak latihan di

rumah...

begitu juga dengan les lain

(padahal les itu butuh

pengulangan lagi lho....)

Sok

Sok kaya…

Sok pinter…

Sok cakep...

Sok bak sok...

Gagap Teknologi...

(banyak banget kasus bapak-

bapak dan ibu-ibu yang nggak

bisa buka website....)

Gagap Inggris

(ini karena belajar tapi

enggan/sungkan/malu

mempraktekkan)

Bersikap

’semau gue’

Jika ingin dihormati, hormatilah

orang lain...

Tidak memberi

kesempatan bagi

yang lain...

Aji mumpung...

Hobi ingat yang

tidak perlu diingat,

lupa yang perlu

diingat...

Hobi melakukan

yang tidak penting,

yang penting tidak

dilakukan...

Nyari-nyari

Kambing hitam

Ngadu Domba

Suka gertak

Suka bentak

Suka nyentak

Jagoan kandang

Yang salah yang

marah-marah

Hobi kurang tidur...

atau

kebanyakan tidur...

Hobi kurang makan....

atau kebanyakan

makan...Jika sudah kenyang, jangan dipaksa makan,

bisa sakit di usus, ginjal, atau lambung!

Imitasi karya luar

negeri...

Males!

Cinta

bajakan

(salahkah?)

Ya salahlah.

Bajak film dan kaset

buatan bangsa sendiri...

(salahkah?)

Yup.

Coret-coret di dinding

umum...

dirambu lalu lintas...

di kendaraan umum...

di pagar rumah

orang...

Go, go...

Rakus, ngambil

makanan terlalu

banyak di pesta kawin

terus nggak abis kan?Banyak yang hanya makan kurang

dari setengah makanan yang ada di

piring…

Sembarangan…Mengupil…

Meludah…

Pipis…

Kentut…

Menempel...

Ngetem...

Parkir...

Berjualan...

Berpikiran

Sempit

Berpikir

Jangka pendek

Membuat serius

hal-hal remeh

Membuat remeh

hal-hal serius

Bercanda tidak pada

tempatnya...

Nggak lucu tahu!

Kurang

Tanggap

Melecekkan buku...

Membuka halaman buku

(bukan milik pribadi/di

toko buku) dengan ludah

dari lidah.... jorok tahu!

Membuka plastik

buku mahal tanpa

bermaksud

membeli...cuma lihat-

lihat doang...

Memberi teladan

yang buruk

Mengikuti teladan

yang buruk,

teladan yang baik

dicuekin...

memelihara anjing

yang suka gonggong

di waktu pagi, siang,

sore dan malam!Bagi para pemilik anjing, tolong hargai perasaan

tetangga-tetanggamu...Bagimu suara anjing

merdu, bagi kami yang lain, suara anjing ya

anjing!

Suka mengganggu

perempuan

Ingat mereka adalah pacar

orang, istri orang, anak

orang, dan ibu orang...

Jadi kalian lelaki jaga mulut dan

matamu! Yang sopan dikit...

Hobi banget nebar

racun asap rokok...

sampah...

masalah...

sumpah serapah...

Suka ke dukun....

nyantet...

melet...

minta tolong jin...

minta tolong makam...

Nongkrong!Ngapain?

Nggak Green!

Nggak tahu diri....

suka ngobrol / nelpon

saat konser musik klasik +

bioskop + pertunjukan teater

+ lagi shalat di mesjid +

lagi rapat

emang penting banget ya?

Suka tidur

/

bersolek di

mesjid...

Nyuci piring

di

tempat wudhu!

Membersihkan alat

kerja di toilet umum!

Udah tau bau badan

nggak mau pake

deodoran...

Udah tau bau mulut

males sikat gigi lagi...

Udah tau ketombean

malas keramas!

Menggunakan minyak

kayu putih/bebauan

kuat di tempat umum!Apalagi lagi di pesawat terbang,

pusing gue!

Suka pamer!

Salah prioritas!Bayar listrik dulu baru makan-makan,

jangan punya uang makan-makan buat

bayar listrik nggak ada...

Gengsian...

Malas nutup pintu...Banyak nyamuk tahu!

Salah minum obat!

Fatal akibatnya!

Perhatikan sesudah atau sebelum makan,

Berapa kali sehari...

Membuat sulit

sesuatu yang

mudah…

Membuat lama

sesuatu yang

singkat…

Suka ngomong jorok,

ngomong kosong,

janji kosong…

Menusuk

dari belakang (oleh anak buah)

dari depan (oleh pimpinan)

dari atas (oleh orangtua)

dari bawah (oleh anak)

dari kiri (oleh musuh)

dari kanan (oleh teman)

dari dalam (oleh diri sendiri)

Musuh bisa jadi siapa saja,

termasuk diri sendiri!

Selebor

Ngurusin urusan

orang, urusan

sendiri nggak

diurus.

Suka mencela

Suka menyelak

Suka keselek

Senang menjelekkan

bangsa sendiri...

Indonesia, Indonesia...

top related