herpes simplex - soca
Post on 08-Dec-2015
307 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
HERPES SIMPLEX
Oleh:Dwiari & Adri
Yuk.. Awali dengan bissmillah dan berdoa dulu
DEFINISIInfeksi akut yang disebabkan oleh Herpes Simplex Virus (HSV) tipe 1 dan tipe 2 yang ditandai adanya vesikel yg berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer maupun rekurens
EPIDEMIOLOGI
Penyakit tersebar kosmopilit dan menyerang baik pria maupun wanita dengan fredkuesi yang tidak berbeda. Tipe tersering adalah HSV tipe-1 yang (80-90%) menyerang anak-anak pada umur 10 tahun. Analaisis pernah dilakukan bahwa 90% individu yang berusia 20-40 tahun sudah memiliki antibody HSV-1. HSV-2 penyebab paling banyak terjadinya herpes genital. Menurut WHO, infeksi HSV banyak terjadi di Negara berkembang di banding Negara maju
Kejadian herpes genital tidak selalu disebabkan oleh HSV-2 karena adanya aktivitas oral seks. jika pasangan seks terkena HSV-1 pada daerah orofacial dan melakukan oral seks maka pasangannya besar kemungkinan terkena herpes genital akibat HSV-1
STRUKTUR HSV
• Termasuk dalam family herpesviridae
• Merupakan Virus DNA• Glycoprotein spikes:
berfungsi sbg pengikat agar menempel dengan membrane sel dan memasukkan DNA virus kedalam sel
• Tegument: matrix virus (kumpulan protein yang membantu replikasi DNA virus)
• Nucleocapsid: capsid dari DNA virus
*Bedasarkan penelitian Gary H Cohen, HSV tipe 1 & 2 dibedakan bedasarkan susunan capsid DNA virus. Dimana HSV-2 memiliki semua protein penyusun capsid HSV-1 dengan tambahan beberapa protein yang tidak ada di capsid HSV-1 (klo disebutin proteinnya ribet banget jd kurang lebih gambarannya begini). (1) secara mekanisme dan isi DNA nya tidak ada yang berbeda.
Sifat HSV
HSV-1
• Biasa didaerah pinggang keatas terutama di daerah mulut dan hidung
• biasa terjadi pada usia anak-anak• dapat menyebabkan herpes ensefalitis• jika sering menggigit jari bisa terjadi
herpetic whitlow• dapat juga menginfeksi genital, jika
penderita melakukan oral sex
• Biasa di daerah pinggang ke bawah, terutama daerah genital
• Menyebabkan herpes meningitis dan infeksi neonates
• Dapat menginfeksi daerah wajah juga jika melakukan oral sex
HSV-2
Fase Infeksi HSVInfeksi HSV ini berlangsung dalam 3 fase
1. Infeksi Primer
2. Fase Laten
3. Infeksis rekurens
Tanda / Gejala Primer Rekurensi
Lesi mengalami ulserasi Multipel Tersebar, 1 - 3 lesi
Lokasi lesi Di mana saja di area genital, banyak lokasi yang terkena
Berada pada satu area spesifik
Ukuran lesi Bervariasi, beberapa tampak besar Cenderung lebih kecil daripada lesi herpes primer
Lama lesi 14 – 28 hari 5 – 10 hari
Adenopati inguinalis Ada Tidak ada
Tanda sistemik :
Malaise, mialgia, demam, sakit kepala
Terjadi Tidak ada
Tanda lokal :
Nyeri, rabas vagina (vagina bau busuk), disuria, gatal-gatal, dispareunia (Nyeri kelamin saat/setelah koitus)
Ada Ada
Pasien biasanya mengalami fase prodormal (demam) sebelum tampak lesi
Efloresensi pada HSV Vesikel yang berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi
cairan jernih dan kemudian menjadi seropurulen, dapat menjadi krusta dan kadang-kadang mengalami ulserasi yang dangkal, biasa sembuh tanpa sikatriks
Pada perabaan tidak terdapat indurasi
Terkadang disertai infeksi sekunder, sehingga memberikan gambaran gejala klinis yang tidak jelas. Biasa didapati pada imun tubuh yang rendah, contoh pada HIV
Pemeriksaan Penunjang
*Bisa juga pemeriksaan mikroskop: Tzanck Smear. Secara optimal, cairan dari vesikel utuh dioleskan tipis pada slide mikroskop, dikeringkan, dan diwarnai pewarnaan Giemsa atau Wright. Dikatakan positif jika sel acantholytic atau sel raksasa multinuclear keratinosit acantholytic raksasa dan berwarna biru ditemukan.
Patofisiologi/PatogenesisPatofisiologi dari Herpes Simpleks terdiri dari 3 fase:1. Infeksi Primer2. Laten3. Infeksi Rekurens
& secara Sistemik
Cara HSV masuk ke dalam Sel
DiagnosisBiasa nya penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan gejala klinis jarang dilakukan pemeriksaan penunjang, kecuali pada herpes genital… karena untuk menyingkirkan diagnosis banding.
Diagnosis BandingHerpes simpleks disekitar mulut:
Impetigo vesiko bulosa
Hand, foot, and mouth disease » Biasa disertai lesi di tangan dan kaki
Stomatitis aftosa rekuren
Herpes zoster intraoral
Herpes simples daerah genital:
Ulkus durum, ulkus mole, ulkus mikstum
TatalaksanaHerpes Simplex merupakan penyakit self limiting disease. Tetapi bisa diberikan juga obat anti viral untuk menghambat perkembangan virus lebih cepat, Antobiotik untuk mencegah terjadinya infeksi Sekunder, dan pemberian obat secara symtomatik.
1. Herpes Bibir:
a. Kumur-kumur dengan antiseptik misalnya klorheksidin 3-4 kali/hari
b. Pemberian asiklovir 5% topikal 5 kali sehari.
2. Herpes genital:
a. Larutan betadin atau kalium-permanganat untuk rendam duduk 3 kali sehari
b. Asiklovir oral:
Lesi primer: 5 x 200 mg/hari atau 3 x 400 mg/hari selama 7 hari
Lesi rekuren: 5 x 200 mg/hari atau 3 x 400 mg/hari selama 5 hari
Komplikasi
Infeksi bakteri sekunder
Lesi yang rekuren
Bells’s palsy
Herpes encephalitis
Meningitis
Corneal dendritic ulcer (Ocular herpes simplex)
Erythema multiforme
Jika pada kehamilan terinfeksi HSV dapat terjadi Abortus
PrognosisHSV merupakan self limiting disease, Dapat kambuh kembali/rekuren, dan lesi biasa nya sembuh dalam 7-10 hari setelah infeksi primer tanpa bekas
Integumentary systemFungsi:• Menjaga suhu tubuh• Melindungi tubuh dari lingkungan luar• Mendeteksi sensasi pada kulit• Ekskresi dan menyerap sebuah zat• Membatu sintesis Vitamin D
Kulit terbagi menjadi 3 lapisan Epidermis, Dermis, dan sub-cutaneus
Epidermis
4 sel yang terdapat di epidermis:1. Keratinocytes2. Melanocytes3. Langerhans cell4. Merkell cell
5 Lapisan epidermis:1. St. basale2. St. spinosum3. St. Granulosum4. St. Lusidum5. St. korneum
Dermis
• Pars papilare : berisi serabut saraf dan vaskular • Pars retikulare : berisi serabut kolagen, elastin dan
retikulin
Sub Kutis
Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel lemak
Terdapat ujung ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.
Aksesoris Kulit Rambut: berfungsi sebagai pelindung dari benda asing kecil pada kulit dan merasakan sentuhan
kecil
Kelenjar kulit:
a. Kelenjar sebasea
b. Kelenjaran keringat
i. Ekrin: Keringat yang dikeluarkan jernih, terdiri dari air, gurea, ammonia, dan beberapa ion (Na+, Cl-). Biasa berada di telapak tangan, kulit kepala, dan sebagian besar tubuh. Peran ekrin biasa dikenal dengan thermoregulation sweating
ii. Apokrin: keringat yang dikeluarkan berwarna lebih kuning, karena selain mengandung komponen yang sama dengan ekrin terdapat lemak dan protein juga, sehingga jika tidak menjaga kebersihan dapat membuat bau yang tidak enak dan bisa jadi bakteri berkumpul. Kelenjar ini biasa di ketiak, selangkangan, putting susu dan payudara, pada laki-laki di dagu yang memiliki jenggot banyak.
c. Kelenjar Serumen: berada di external canalis auditory. Sebgai penghasil serumen di telinga
Kuku
Efloresensi
Efloresensi
top related