hasil pemantauan pemilu legislatif

Post on 26-Jun-2015

2.578 Views

Category:

News & Politics

13 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Hasil pemantauan ISCEL pada Pemilu Legislatif tanggal 9 April 2009 di 50 kota/kabupaten

TRANSCRIPT

Hasil Pemantauan Pemilu Legislatif9 April 2009

Proses Pemantauan

• Dilakukan di 50 kota/kabupaten• Oleh 133 Relawan• Obyek Pemantauan: 133 TPS • Formulir isian berisi 66 pertanyaan

Aspek Pemantauan (I)

Aspek Pemantauan (II)

Analisis

• Adanya keterlambatan di beberapa TPS, antara lain terkait dengan kesiapan petugas KPPS

• Hal ini terkait juga dengan masalah logistik pemilu yang mungkin baru di-supply ke TPS pada saat-saat terakhir menjelang pembukaan TPS

• Proses pencontrengan yang relatif “sulit” bagi beberapa pemilih membuat waktu pemberian suara relatif lebih lama dari waktu pemberian suara, khususnya pada TPS yang memiliki jumlah pemilih besar

Analisis

• Pada dasarnya, sebagian besar petugas KPPS telah melaksanakan tugasnya secara profesional.

• Namun, dengan metode memilih yang baru, yaitu dengan cara mencontreng, beberapa petugas KPPS sepertinya belum mendapatkan sosialisasi yang memadai mengenai metode tersebut, sehingga ragu-ragu untuk menjelaskan prosedur pemberian suara

Analisis• Pada dasarnya, saksi-saksi dari berbagai unsur telah

secara aktif terlibat dalam pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di sebagian besar TPS, kecuali saksi dari calon anggota DPD

• Namun, tidak ada TPS yang dihadiri oleh saksi dari seluruh parpol (sekitar 86% relawan menemukan fakta tersebut, di mana 14%-nya masih dikonfirmasi). Saksi parpol di TPS sebagian besar berasal dari parpol yang memperoleh suara besar berdasarkan penghitungan sementara KPU dan lembaga-lembaga penghitungan cepat (quick count)

Analisis• Di setiap TPS yang dipantau pada dasarnya tidak

memiliki masalah yang berarti dengan logistiknya.• Meski ditemukan ada surat suara yang rusak,

namun tidak ada laporan TPS yang dipantau kekurangan surat suara

• Di beberapa TPS, kotak suara dibuka sebelum waktunya karena tidak mampu lagi memuat surat suara yang memang menjadi lebih tebal saat dilipat

Analisis

• Administrasi pemilih di sebagian besar TPS pada dasarnya berjalan baik.

• Di beberapa TPS, pihak-pihak yang tidak berhak memilih namun hadir di TPS antara lain adalah anak-anak yang menemani orang tuanya dan warga setempat yang namanya tidak ada di DPT namun masih berusaha agar diperbolehkan oleh petugas KPPS untuk memilih.

Analisis

• Sebagian besar TPS tidak menyediakan surat suara untuk pemilih tuna netra

• Menurut petugas KPPS di TPS tersebut, surat suara untuk pemilih tuna netra disediakan hanya apabila ada permintaan sebelumnya dari calon pemilih

Analisis

• Tidak ada masalah yang berarti pada saat penghitungan suara di TPS yang dipantau

• Karena ada beberapa TPS yang penghitungan suaranya sampai tengah malam, hasil akhir penghitungan suara hanya diketahui oleh petugas KPPS dan saksi parpol saja

Rekomendasi• KPU harus segera memerintahkan aparat dibawahnya untuk

mengidentifikasi warga yang kehilangan hak pilihnya akibat ketidakberesan penyusunan DPT. Hal ini dijadikan dasar dalam menyempurnakan DPT untuk pemilihan presiden nanti

• Sosialisasi tata cara pemungutan suara dan penghitungan suara harus lebih ditingkatkan, sehingga meningkatkan profesionalitas dari petugas KPPS

• Peserta pemilu, dalam hal ini semua parpol dan calon anggota DPD, seharusnya mampu mengirimkan saksinya di setiap TPS, karena hal ini mempengaruhi efektifitas pengawasan perolehan suara mereka

• Kebutuhan pemilih cacat harus lebih diperhatikan

Terima Kasih!

Indonesian Society for Civilized Electionwww.iscel.org

top related