harapan pada uu desa

Post on 11-Jan-2017

289 Views

Category:

Government & Nonprofit

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

HARAPAN UNDANG-UNDANG DESA BARU

OLEHPURBAYU BUDI SANTOSA

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENDAHULUAN

- Munculnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, disertai dengan PP No 43 tentang Peraturan Pelaksananya dan PP No 60 tahun 2014 tentang Dana Desa, memberikan harapan baru akan masa depan desa, yang dapat lebih menyejahterakan rakyatnya.

Hal yang menarik dari Peraturan Baru tersebut adalah:- Dana Milyaran Rupiah akan masuk ke desa.Sumber dana paling sedikit 10 % dari dana perimbangan yang diterima Kab/Kota dlm APBD dikurangi DAK. Diadakan penyesuaian berdasarlan letak geografis, jumlah penduduk dan jumlah kemiskinan.

- Jabatan kepala desa sampai 3 periode dengan dengan masa jabatan tiap periode 6 tahun- Tingkat kesejahteraan kepala desa dan perangkat desa mengalami peningkatan. Akan memperoleh gaji dan penghasilan tetap tiap tahun. Adanya jaminan kesehatan juga

- Kewenangan Kepala Desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu adanya peluang desa untuk mengatur penerimaan yang merupakan pendapatan desa. Kalau selama ini kepala desa menjadi pesuruh Camat dan Bupati, tetapi sekarang menjadi “raja” dan penentu sendiri dalam pembangunan desanya.

-Penguatan Fungsi BPD (Badan Permu-syawarahan Desa). Fungsi BPD adalah-1. Membahas dan Menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa-2. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa-3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.

Tinjauan Teori- Teori Ekonomi Kelembagaan NIE (Teori Ekonomi Kelembagaan Baru) menekankan kepada ditaatinya aturan main, yang berupa peraturan resmi dan peraturan tidak resmi (nonformal), yang tentunya menguntungkan rakyat banyak. Dengan keluarnya peraturan desa yang baru, maka semestinya dapat dijalankan sesuai yang dikehendaki.

-Modal Sosial yang berbasis “trust”, perlu dijalankan secara memadai. BUM Desa dapat dibentuk untuk mensejahterakan rakyat. Bahkan kerjasama dengan desa dan pihak lain dimungkinkan untuk menaikkan dan memeratakan pendapatan. -Yang mengkhawatirkan relevannya “Rent-seeking motivation”. Besarnya

Pendapatan kepala desa, dapat memicu pengejaran jabatan dengan menghalalkan segala cara. Sebagai raja kecil, dapat melakukan tindakan melawan hukum, di mana korupsi dapat menular ke desa-desa. Jika ini yang terjadi seperti kasus otonomi daerah, maka kasus otonomi desa dapat menghasilkan kasus korupsi yang besar.

-Teori Wilayah, khususnya Pusat Pertumbuhan (Growth Pole Theory). Kalau selama ini pusat pertumbuhan terletak di kota, maka pusat pertumbuhan di desa dapat terjadi. Industri Pedesaan harapannya dapat tumbuh. Untuk mendukung ini perlu “Central Place Theory”, yang berupa penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung. Irigasi, jalan desa, pemberdayaan, dll sangat diperlukan

PENUTUP

-Siapkah pemerintah desa dalam menjalankan UU Desa baru? Jawabannya tergantung kepada niatan masing-masing desa dalam menjalankan UU Desa yang baru tersebut- Proses pemahaman terhadap UU Desa dan peraturan lainnya perlu dilakukan secara terus menerus.

- Proses pengarahan, penyuluhan dan pendampingan sangat diperlukan supaya peraturan dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Bagi desa diperlukan bagaimana menyusun RPJM Desa, RKP Desa, penyusunan APBD Desa maupun penyusunan LPJ Desa. Dalam hal pemeriksaan, BPK akan melakukan pelaksanaan UU Desa.

Peringatan• Pahala seorang pemimpin yang adil

sama seperti pahala enam puluh orang saleh yang bersungguh-sungguh beribadat.

• Bila seorang hamba dipercaya Allah untuk mengurus rakyat, kemudiaan ia mati pada hari ia mati dengan mengkhianati rakyatnya, Allah haramkan surga baginya (Shahih Muslim 1:80)

TERIMA KASIH

purifada @ yahoo.compurbayubs@ gmail.com

Semarang, 8 Oktober 2015

top related