handi eko prasetyo.skom,mm universitas …ptk adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu...

Post on 26-Dec-2019

7 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

Buku Acuan McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001.

Research in Education.New York: Logman.

Creswell, John W. 1994. Research Design, Qualitative & Quantitative Approarches. Thousand Oaks : Sage Publication.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pend. Pendekatan Kuant.,Kual.& R&D Bandung: Alfabeta.

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Organisasi. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya

coba identifikasikan bidang-bidang keahlian anda yang banyak menghadapai masalah penting

Kemudian identifikasi dan pilih salah satu masalah esensial, krusial dan bermanfaat untuk dipecahkan

Coba rumuskan kemudian adakan pembatasan variabel-variabel yang terkait dengan fokus masalah kemudian rumuskan menjadi judul penelitian

Pilih dan merumuskan pendekatan dan metode penelitian serta teknik dan instrumen pengumpulan data yang tepat bagi meneliti masalah diatas

Pilih dan rumuskan sumber data dan lokasi penelitiannya Pilih dan rumuskan teknik analisis (pengolahan ) data yang

tepat bagi data yang dihasilkan Presentasikan di depan kelas proses yang telah anda lalui

tesebut !

QUIZ 1. Coba jelaskan konsep penelitian tindakan , bedanya

dengan penelitian lain

2. Jelaskan teori Geoffrey E. Mills menurut pendapat anda !

3. Jelaskan kelebihan langkah-langkah penelitian dari Deborah South dari langkah-langkah model lain

4. Susunlah sebuah kerangka dasar penelitian tindakan yang baik dalam pedidikan

5. Coba susun sebuah contoh langka-langkah pelaksanaan penelitian tindakan dalam bidang kurikulum dan pembelajaran.

Macam-macam Metode Pembelajaran 1. Metode ceramah

2. Metode tanya jawab

3. Metode kerja kelompok

4. Metode pemberian tugas

5. Metode demonstrasi

6. Metode eksperimen

7. Metode simulasi

8. Metode inkuiri

9. Metode pengajaran unit (Permana,2001:114-145)

Model cooperative learning a) jigsaw, b)

think pair share,

c) numbered heads together,

d) group investigation,

e) two stay two stray,

f ) make a match,

g) inside-outside circle,

h) bamboo dancing,

i) poin-counter-point,

j) the power of two, dan

k) listening team.

8

Penelitian

Tindakan Kelas

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti sesi ini, diharapkan

peserta mampu:

Memahami konsep PTK

Menyusun desain/rancangan PTK

Menyusun Usulan/Proposal PTK

Menilai Laporan PTK

Konsep penelitian tindakan Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian

sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.

Perbedaan anrata penelitian biasa dengan penelitian tindakan Apa Penelitian Biasa Penelitian Tindakan

Siapa Dilakukan oleh para profesor, ahli, peneliti khusus, mahasiswa terhadap kelompok khusus, kelompok ekperimental dan kontrol

Dilakukan oleh para pelaksana kegiatan dalam kegiatan yang menjadi tugasnya

Dimana Dalam lingkungan dimana variabel dapat dikontrol

Didalam lingkungan kerja atau lingkungan tugasnya sendiri

Bagaimana Menggunakan pendekatan kuantitatif, menguji signifikansi statistik, hubungan sebab-akibat antar variabel

Menggunakan pendekatan kualitatif menggambarkan apa yang sedang berjalan dan ditujukan untuk mengetahui dampak dari kegiatan yang dilakukan

Mengapa Menemukan kesimpulan yang dapat digeneralisasikan

Melakukan tindakan dan mendapatkan hasil positif dari perubahan yang dilakukan dalam lingkungan kerja atau tugasnya.

4 konsep kunci dalam penelitian tindakan (Geoffrey E. Mills, 2000) Penelitian tindakan bersifat partisipatif dan demokratis

Penelitian tindakan responsif terhadap masalah-masalah sosial dan berlangsung dalam suatu konteks

Penelitian tindakan membantu peneliti pelaksana (guru, dosen, dll) untuk menguji dan menjamin cara-cara pelaksanaan pekerjaan profesional sehari-hari.

Pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian tindakan (dalam pendidikan) dapat memberikan kebebasan kepada siswa, guru, administrator dan meningkatkan proses belajar, pengajaran dan penentuan kebijakan.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Pengkondisian Informasi Tujuan & Skenario

Pembelajaran

Review dan Rangkuman Pemantapan

Penyamaan persepsi PTK

(Konsep Dasar, Tahap Pelaksanaan, Proposal, Laporan)

Identifikasi konsepsi awal tentang PTK

Peranan penelitian dalam upaya perbaikan pendidikan (pengembangan ilmu ----- perbaikan pembelajaran)

Guru bukan objek pembaharuan, tetapi turut bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran

Penelitian pendidikan umumnya dilakukan pakar/peneliti sehingga permasalahan kurang dihayati oleh guru

Publikasi hasil penelitian kepada praktisi memakan waktu yang sangat panjang

GURU SEBAGAI PENDIDIK PROFESIONAL

GURU YANG PROFESIONAL MEMILIKI KEMAMPUAN:

1. MERENCANAKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

2. MELAKSANAKAN DAN MEMIMPIN KBM

3. MENILAI KEMAJUAN KBM, DAN

4. MENAFSIRKAN SERTA MEMANFAATKAN HASIL PENILAIAN

KEMAJUAN KBM

GURU PROFESIONAL SELALU MELAKUKAN REFLEKSI

TERHADAP PRAKTEK PEMBELAJARAN YANG TELAH

DILAKUKANNYA

KOMPETENSI PENGEMBANGAN PROFESI: MELAKUKAN

PENELITIAN SEDERHANA DALAM RANGKA

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN

16

PTK adalah penelitian tindakan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya, sehingga berfokus pada kelas atau pada proses belajar-mengajar yang terjadi di kelas.

PTK ada tindakan yang nyata yang diyakini lebih baik dari yang biasa dilakukan.

Tujuan PTK memecahkan permasalahan nyata dalam kelas, untuk memperbaiki mutu pembelajaran sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.

HAKEKAT PTK

KONSEP DASAR

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENGERTIAN

SUATU BENTUK PENELITIAN YANG BERSIFAT REFLEKTIF

DENGAN MELAKUKAN TINDAKAN TERTENTU AGAR

DAPAT MEMPERBAIKI/MENINGKATKAN PRAKTEK

PEMBELAJARAN DI KELAS SECARA LEBIH PROFESIONAL

TUJUAN

PERBAIKAN DAN PENINGKATAN LAYANAN PROFESIONAL

GURU DALAM MENANGANI PROSES PEMBELAJARAN

Lanjutan

MANFAAT

INOVASI PEMBELAJARAN

MANDIRI, PERCAYA DIRI DAN

BERANI MENCOBAKAN HAL BARU

YANG DIDUGA DAPAT

MEMBAWA PERBAIKAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM

PENINGKATAN PROFESIONALISME

GURU

19

PTK vs PENELITIAN LAIN

N0 ASPEK KONVENSIONAL PTK

1 Masalah Hasil amatan pihak lain Hasil amatan sendiri

2 Tujuan Uji hipotesisis,

generalisasi, eksplanasi

Perbaikan, peningkatan

praktik

3 Manfaat Tidak langsung, saran Langsung dapat

dinikmati

4 Teori Sebagai dasar hipotesis Sebagai dasar pemilihan

aksi

5 Metode Langkah cenderung linier,

analisis setelah data

terkumpul

Langkah kerja

cenderung siklik,

analisis saat proses

PERBANDINGAN PTK DENGAN PENELITIAN FORMAL

No

Dimensi

PTK

Penelitian Formal

1.

Motivasi

Tindakan

Kebenaran (truth)

2.

Sumber masalah

Diagnosis

Induktif – Deduktif

3.

Tujuan

Mengembangkan praktis, di sini

dan sekarang

Memverifikasi dan menemukan teori

yang dapat digeneralisasikan

4.

Peneliti yang terlibat

Aktor dari dalam (guru di sekolah

yang bersangkutan)

Pihak lain yang berminat

5.

Sampel

Kasus spesifik

Sample representatif

6.

Metodologi

Tidak terlalu ketat tetapi penekanan

pada objektivitas-imparsialitas

Terstandar, termasuk di dalamnya

objektivitas dan imparsialitas

7.

Interpretasi Temuan

Untuk memahami pelaksanaan

melalui refleksi dan penyusunan

teori oleh praktisi

Untuk menguraikan, mengabstrakkan

dan menginfer teori yang dibangun

ilmuwan

8.

Hasil

Pebaikan pembelajaran siswa

Pengetahuan, prosedur dan materi yang

teruji

21

PTK Penelitian Tindakan Kelas

Dilakukan guru

Meningkatkan

praktik

pembelajarannya

bab 5 22

Fokus

Berfokus pada PBM di

kelasnya

(hal-hal yang terkait dengan

PBM di kelasnya dalam upaya

peningkatan proses dan hasil

belajar )

bab 5 23

Ciri PTK

(a) Kolaborasi peneliti dan praktisi

(b) Fokus pada pemecahan masalah praktik

(c) Upaya meningkatkan mutu profesional (=kegiatan pengembangan profesi)

24

CIRI-CIRI PENELITIAN TINDAKAN KELAS (Suharsimi Arikunto)

1. Merupakan Kegiatan

Nyata, Untuk

Meningkatkan Mutu

PBM

2. Merupakan Tindakan

oleh Guru kepada

Siswa

3. Tindakan Harus

Berbeda Dari

kegiatan Biasanya

4. Terjadi Dalam Siklus

Berkesinambungan;

Minimum Dua Siklus

5. Ada Pedoman Yang

Jelas Secara Tertulis,

bagi Siswa untuk dapat

Mengikuti Tahap Demi

Tahap.

25

Ciri PTK (lanjutan)

6. Ada Unjuk Kerja Siswa Sesuai Pedoman Tertulis dari Guru

7. Ada Penelusuran Terhadap Proses, Dengan Pedoman Pengamatan

8. Ada Evaluasi Terhadap Hasil Dengan Instrumen Yang Relevan

9. Keberhasilan Tindakan

Dilakukan Dalam

Bentuk Refleksi,

Melibatkan Siswa Yang

Dikenai Tindakan

10.Hasil Refleksi Harus

Terlihat Dalam

Perencanaan Siklus

Berikutnya

KARAKTERISTIK PTK

PERMASALAHAN PRAKTIS DI KELAS

KOLABORASI

ADA UPAYA PERBAIKAN/PENINGKATAN

EFEKTIVITAS METODE/TEKNIK/PROSES

PEMBELAJARAN

TIDAK UNTUK DIGENERALISASIKAN

TIDAK PERLU POPULASI ATAU SAMPEL

TIDAK MENGENAL KELOMPOK EKSPERIMEN

DAN KONTROL

PROSES PENELITIAN MELALUI SIKLUS

PRINSIP-PRINSIP PTK

TIDAK MENGGANGGU KOMITMEN SEBAGAI GURU

GURU TETAP MEMBERIKAN YANG TERBAIK KEPADA SISWA JIKA TINDAKANNYA TIDAK BERHASIL, SIKLUS TINDAKAN MENGACU PADA TERLAKSANANYA KURIKULUM DAN TARGET PENGUASAAN SESUAI PERENCANAAN PEMBELAJARAN

METODE PENGUMPULAN DATA TIDAK MENGGANGGU PROSES PEMBELAJARAN

MASALAH YANG DIPILIH ADALAH YANG MERISAUKAN KOMITMEN PROFESIONAL UNTUK MEMBERIKAN LAYANAN TERBAIK KEPADA SISWA

GURU MENGIKUTI PROSEDUR ETIKA BERORGANISASI

PERMASALAHAN TIDAK DILIHAT TERBATAS DALAM KONTEKS KELAS --- PERSPEKTIF MISI SEKOLAH SECARA KESELURUHAN

BENTUK-BENTUK PTK

Bentuk PTK dibedakan menurut

keterlibatan dan fokus penelitian:

Guru sebagai peneliti

Penelitian Tindakan Kolaboratif

Simultan terintegrasi

Administrasi Sosial Eksperimental

BIDANG GARAPAN PTK Objek PTK harus merupakan sesuatu yang aktif, dapat dikenai aktivitas,

bukan objek yang sedang diam dan tanpa gerak

METODE MENGAJAR

STRATEGI MENGAJAR

MODEL PEMBELAJARAN

PROSEDUR EVALUASI

PERUBAHAN SIKAP DAN NILAI

MEDIA PEMBELAJARAN

LINGKUNGAN BELAJAR

(SETTING)

MATERI PEMBELAJARAN

KURIKULUM

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PTK

KELEBIHAN

RASA MEMILIKI

KERJA SAMA KREATIVITAS

PEMIKIRAN KRITIS

BERUBAH

KESEPAKATAN

KEKURANGAN

KURANGNYA PENGETAHUAN DAN

KETERAMPILAN

BERKENAAN DENGAN WAKTU

TAHAP PELAKSANAAN PTK

BERANGKAT DARI PERSOALAN KECIL

RENCANAKAN PENELITIAN TINDAKAN SECARA CERMAT (MASALAH, KELAS, REKAN YANG TERLIBAT, BANTUAN KONSULTASI)

SUSUN JADWAL YANG REALISTIK

LIBATKAN PIHAK LAIN

BUATLAH PIHAK LAIN TERINFORMASI

CIPTAKAN SISTEM UMPAN BALIK

BUATLAH JADWAL PENULISAN

Tahap-tahap Umum dalam PTK

Identifikasi dan

analisis Masalah

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Disain Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart

Rincian Tahapan PTK Perencanaan:

Kajian Pengajaran

Identifikasi Masalah dan faktor penyebab

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan KBM /Open Kelas

Pengamatan Pengambilan data (tes, pengamatan, dsb)

Analisis dan interpretasi data

Refleksi dan Tindak Lanjut

34

Langkah 1 Siklus

(1) Rencana

(2) Tindakan

(3) Pengamatan,

Analisis Hasil

(4) Refleksi

Evaluasi

SIKLUS PELAKSANAAN PTK

35

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Perencanaan

?

SIKLUS I

SIKLUS II

TAHAP PTK

TAHAP 1. PERENCANAAN

Apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilakukan

TAHAP 2. PELAKSANAAN TINDAKAN

Pelaksanaan sesuai rencana

TAHAP 3. PENGAMATAN

Dilakukan bersamaan dengan tindakan

TAHAP 4. REFLEKSI

Kegiatan mengemukakan implementasi rencana tindakan

MERENCANAKAN PTK

A. MENETAPKAN FOKUS MASALAH

1. MEMUNCULKAN MASALAH

Refleksi terhadap kinerja (siswa, guru, bahan, kurikulum,IBM, hasil belajar siswa)

2. MENGIDENTIFIKASI MASALAH

Apa yang terjadi sekarang?

Apakah yang terjadi sekarang mengandung permasalahan?

Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?

Saya memilih untuk mengujicobakan gagasan …..

Lanjutan

3. MENGANALISIS MASALAH

a. Pilihlah masalah yang paling penting

b. Hindari masalah di luar kemampuan

c. Pilihlah masalah berskala kecil dan terbatas

Masalah mana yang perlu diprioritaskan?

Penguasaan operasi matematika

Membaca peta buta

Kesalahan konseptual pada buku paket

d. Usahakan bekerja kolaboratif

Lanjutan

4. MERUMUSKAN MASALAH

Rumusan masalah harus jelas, spesifik, dan operasional, mengarah pada jenis data yang perlu dikumpulkan

Contoh:

Apakah metode eksperimen pada pembelajaran konsep Perubahan Wujud Zat dapat meningkatkan daya serap siswa terhadap materi fisika?

Apakah pembelajaran IPA (Biologi) pada konsep Perkembangbiakan Tumbuhan dengan menggunakan pendekatan STM dapat meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan proses dan sikap?

Lanjutan

B. MERENCANAKAN TINDAKAN

1. MERUMUSKAN HIPOTESIS TINDAKAN

Hipotesis tindakan adalah suatu dugaan yang bakal terjadi jika suatu tindakan dilakukan

Contoh:

Jika kebiasaan membaca ditingkatkan melalui penugasan mencari kata atau istilah serapan, maka perbendaharaan kata akan meningkat dengan rata-rata

Penerapan model pembelajaran partisipatif berbasis poster dalam pembelajaran Sosiologi dapat meningkatkan pemahaman konsep interaksi sosial siswa kelas X SMA

Lanjutan

2. MENGANALISIS KELAYAKAN HIPOTESIS TINDAKAN

Perlu memperhatikan:

a. Kemampuan dan komitmen guru selaku aktor PTK

b. Kemampuan siswa

c. Fasilitas dan sarana pendukung

d. Iklim belajar di sekolah/kelas

3. PERSIAPAN TINDAKAN

a. Buat skenario implementasi tindakan

b. Siapkan fasilitas dan sarana pendukung

c. Tentukan cara merekam dan menganalisis data

d. Lakukan simulasi pelaksanaan tindakan

Lanjutan

C. MELAKSANAKAN TINDAKAN DAN OBSERVASI

1. Pelaksanaan Tindakan

Pada prinsipnya adalah menerapkan apa yang telah direncanakan

dan disimulasikan dalam situasi yang aktual di kelas

2. Observasi

Observasi dalam PTK adalah merekam segala peristiwa dan

kegiatan yang terjadi selama tindakan

Perlu kejelasan: Jenis data, indikator yang relevan, prosedur

perekaman data, pemanfaatan data dalam analisis dan refleksi

3. Diskusi balikan

Tidak dipusatkan kepada kekurangan/kesalahan guru/aktor,

bertolak dari kesan-kesan yang didukung data, dilaksanakan

tidak terlalu lama setelah observasi dilakukan

Lanjutan D. ANALISIS DAN REFLEKSI

1. Analisis Data

Reduksi data/penyederhanaan

Paparan data

Penyimpulan

2. Refleksi

Mengkaji keberhasilan atau kegagalan dalam

pencapaian tujuan sementara, untuk

menentukan tindak lanjut dalam mencapai

tujuan akhir/tujuan sementara lainnya

Lanjutan

E. PERENCANAAN TINDAK LANJUT

Jika masalah belum tuntas, maka

PTK harus dilanjutkan pada siklus

berikutnya dengan prosedur yang

sama (perumusan masalah,

perencanaan tindakan, pelaksanaan

tindakan, observasi dan

interpretasi, dan analisis-refleksi)

45

Berapa Siklus????

Tergantung kepuasan peneliti

Disarankan tidak kurang dari 2 siklus

PTK umumnya 3-5 siklus

46

Masalah PT yg menarik

Metode Mengajar

Strategi pembelajaran

Evaluasi hasil atau proses

Pemahaman sikap

Perancangan Pembelajaran

Pengelolaan, Motivasi, dll

Adminsitrasi Persekolahan

dll

47

Hasil

Latar

Belakang Siswa Rancangan, Sajian, Evaluasi Pembelajaran

Manajemen

Sarana/prasarana Tujuan, kurikulum

Guru

Fokus PTK

48

Syarat PTK Tidak menggangu PBM

Tidak menyita banyak waktu

Metodologi tetap

Mengikuti etika

Bertujuan perbaikan profesi

Masalahnya sederhana, nyata, jelas dan tajam

Rencana Penelitian Tindakan Menurut Dobarah South (2000) 1. Merumuskan bidang fokus penelitian

2. Mendifinisikan variabel

3. Merumuskan pertanyaan penelitian

4. Mendeskripsikan kegiatan atau inovasi

5. Menjelaskan keanggotaan tim penelitian

6. Menjelaskan siapa-siapa yang akan diajak kerjasama atau membantu

7. Menyusun jadwal penelitian

8. Merumuskan sumber-sumber yang akan digunakan

9. Mengembangkan rencana pengumpulan data

50

Langkah

Identifikasi dan analisis masalah (apa, mengapa, bagaimana?)

Merumuskan Masalah hub.variabelnya jelas dan dpt diuji.

Merumuskan tindakan (altenatif, pilih, cara pengujiannya)

Melaksanakan Tindakan (rencana, lakukan, amati hasil)

Melakukan Refleksi (analisis, tarikkesimpulan untuk tindakan berikutnya…)

Kesimpulan dan Saran

Pengumpulan data Pengalaman

Dilakukan dalam bentuk observasi yaitu observasi partisipatif, observasi khusus, observasi pasif.

Pengungkapan Dilakukan melalui wawancara, antara lain : 1) wawancara

informal 2) wawancara foral terstruktur 3) pengedaran angket 4) menggunakan skala (skala likert, thurstone) 5) pengukuran dengan tes standar.

Pembuktian Dilakukan dengan mencari bukti-bukti dokumenter seperti 1)

dokumen arsip 2)jurnal 3) peta 4)audio dan video tape 5) benda-benda bersejarah 6) catatan lapangan.

Syarat pengumpulan data Validitas pengumpulan data

Menunjukkan ketepatan pengumpulan data atau data yang dikumpulkan memang benar-benar yang ingin diperoleh peneliti. (keterpercayaan dan keterpahaman).

Keterpercayaan : kredibilitas, transferabilitas, keabsahan dan konfirmabilitas(data netral atau objektif).

Keterpahaman : validitas deskriptif (ketepatan data yang dikumpulkan), validitas interpretif (menunjukkan kepedulian peneliti terhadap pandangan partisipan), validitas teoritis (kemampuan peneliti menjelaskan fenomena yang dipelajari dan dideskripsikan).

Syarat pengumpulan data Reliabilitas pengumpulan data

Menunjukkan keajegan, ketetapan data yang diperoleh. Yaitu pengumpulan data yang jujur, sungguh-sungguh dan teliti akan menghasilkan data yang ajeg.

Kebergunaan pengumpulan data

Hasil penelitian yang terbatas dalam sampel dapat berlaku secara luas atau berlaku untuk populasi.

Etika Kembangkan pandangan etika sesuai dengan posisi etika pribadi peneliti Upayakan partisipan dapat menyetujui penelitian anda Tentukan prinsip-prinsip sosial yang lebih luas terkait sikap etika anda Pertimbangan prinsip etika universal , etika deontologis yang berkenaan dengan tugas dan kewajiabn,

etika relational, etika ekological kebaikan menurut lingkngan masyarakat, budaya kerja Perhatikan masalah kerahasiaan , nama baik dan hindarkan dampak negatif

54

LAPORAN (KTI)

Permasalahan (latar belakang, rumusan, tujuan dan manfaat, hipotesis tindakan

Kajian Pustaka

Metode Penelitian (Rancangan, subjek, Instrumen, Teknik Pengumpulan dan Analisis data

Hasil penelitian dan pembahasan

Penutup

55

Kesalahan Umum PTK : Hanya Berupa Pembelajaran Biasa

Guru Merasa Sudah Melakukan Peningkatan, Padahal Sebetulnya:

Baru Merupakan hal yang biasa yang seharusnya telah dilakukan guru

Tetapi selama ini Guru Belum Melakukannya

Contoh:

1. Menggunakan Lembar Kerja

2. Menggunakan Alat Pelajaran

3. Mengevaluasi Aspek Afektif

4. Menganalisis Portofolio

5. Menganalisis Hasil Ulangan

56

APA ANDA MEMILIKI MASALAH

DALAM PEMBELAJARAN

1. Apa saja masalahnya?

2. Mengapa masalah tersebut terjadi?

3. Bagaimana cara memperbaikinya?

4. Bagaimana cara melaksanakannya?

5. Bagaimana cara untuk melihat hasilnya?

6. Apakah cara tersebut efektif?

57

Contoh PTK

58

Judul : Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui

Metode Kerja Kelompok Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas VI SDN 17 Aro IV Korong Kota Solok

Sejauh manakah peningkatan mutu proses pembelajaran keterampilan menulis narasi dengan menggunakan metode kerja kelompok?

Sejauh manakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran keterampilan menulis narasi setelah menggunakan metode kerja kelompok?

Oleh : INNA WAHYUNINGSIH

1

59

Judul : Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Ipa Siswa

Kelas V Melalui Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

Apakah PBI dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa ?

Apakah PBI dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa ?

Oleh : ATA JUMHATA

2

JUDUL PTK

Contoh:

Pembelajaran Biologi melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat pada Konsep Lingkungan di MAN Jambi

Pembelajaran Konsep Panas dengan Model Konstruktivisme di Sekolah Dasar

Upaya Meningkatkan Pemahaman tentang Tekanan Udara melalui Siklus Belajar dengan Menggunakan Alat IPA Sederhana

PENELITIAN TINDAKAN UNTUK KEPALA SEKOLAH

Kualitas aspek kepemimpinan

Kualitas aspek manajemen

Peningkatan kualitas kinerja KKG atau MGMP

Contoh:

Pemberdayaan Kemampuan Profesional Kepala Sekolah dalam Mengelola Pendidikan untuk Mewujudkan Sekolah Efektif

Model Pelatihan Keterampilan Proses dan Penerapannya untuk Meningkatkan Kemampuan Guru-Guru IPA Sekolah Dasar

KERANGKA LAPORAN PTK

Halaman Judul

Lembar Pengesahan

Abstrak

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Pembatasan dan Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat penelitian

BAB II KAJIAN TEORI

BAB III METODOLOGI

PENELITIAN

63

Mari kita diskusikan…

Analisis Masalah PTK Faktor Guru

Faktor Siswa

IDENTIFIKASI MASALAH PEMBELAJARAN

Apa itu Masalah Suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataan Suatu situasi yang tidak memuaskan atau yang

mengganggu pikiran dan perasaan guru sehingga dirasa perlu untuk segera diatasi

Masalah seringkali muncul dalam bentuk simptom atau fenomen tertentu yang mengganggu

Suatu situasi dianggap mengandung masalah jika ada kriteria atau tolok ukur yang digunakan sebagai kondisi ideal (harapan)

Dari mana menemukan masalah dalam pembelajaran? Refleksi terus-menerus terhadap pengalaman-

pengalaman pembelajaran di kelas

Studi-studi kasus (case study) yang dibuat oleh guru secara teratur

Hasil sharing dengan rekan-rekan sejawat

Beberapa Pertanyaan Untuk Menemukan Masalah Apakah kompetensi siswa dalam mata pelajaran yang

diasuh sudah cukup memadai? Bagaimana tingkat pencapaian KKM?

Apakah hasil belajar sudah cukup tinggi

Apakah proses pembelajaran cukup efektif?

Apakah siswa cukup aktif dalam pembelajaran?

Apakah pembelajaran sudah menyenangkan dan menyentuh kebutuhan siswa?

Apakah strategi pembelajaran yang digunakan sudah cukup efektif?

Penting Diingat !!!!! Sesuatu dikatakan bermasalah jika sudah

diperbandingkan dengan standar / kriteria tertentu (konsep, teori, aturan, dsb).

Ideal Kenyataan Masalah

Siswa harus masuk

kelas pkl. 07.00

30% siswa masuk kelas

di atas pkl. 07.00

TIngginya angka

keterlambatan siswa

Siswa harus

terlibat aktif di

kelas

10% siswa yang aktif

bertanya atau

menjawab pertanyaan

Rendahnya keterlibatan

siswa dalam proses

pembelajaran

KKM untuk mata

pelajaran X = 75

Rata-rata hasil belajar

mata pelajaran X = 54

Rendahnya daya serap

siswa dalam pelajaran

X

Siswa harus

mengerjakan

tugas-tugas PR

25 % siswa tidak

mengerjakan PR

Kurangnya minat untuk

menyelesaikan PR

Beberapa Contoh Identifikasi Masalah

Masalah Macam Apa yang perlu PTK?

Luasnya masalah itu (magnitude): yakni dialami oleh sebagian besar siswa

Memiliki dampak terhadap siswa kebanyakan, guru, bahkan sekolah secara keseluruhan

Menjadi sumber keresahan bagi banyak pihak

Mengidentifikasi Masalah (Lanjutan)

Masalah yang

muncul dalam

Pembelajaran

Magnitude /

besarnya masalah

Kemungkinan

penyebabnya

Alternatif Solusi

Dari mana Menemukan Alternatif Pemecahan Masalah

Kajian terhadap teori-teori pembelajaran dan teori-teori pendidikan

Kajian terhadap hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti

Pendapat pakar pendidikan

Diskusi intensif dengan teman sejawat, dosen, atau praktisi pendidikan

Kriteria Kelayakan Solusi Pemecahan Masalah dalam PTK

Kemampuan guru untuk melaksanakan rencana tindakan (penguasaan terhadap metode, strategi atau pendekatan yang digunakan)

Kemampuan dan kesiapan siswa secara akaedmik, dan emosional

Fasilitas pendukung pelaksanaan rencana tindakan

Iklim akademik dan kebijakan sekolah yang mendukung

Merumuskan Masalah Masalah Alternatif Solusi Rumusan Masalah

Rendahnya

kemampuan siswa

memecahkan soal

cerita

Gunakan Metode

Bermain Peran

Apakah penggunaan metode

bermain peran dapat

meningkatkan kemampuan

siswa memecahkan soal

cerita?

Tingginya

pelanggaran

disiplin di kelas

Gunakan kontrak

belajar

Apakah penggunaan kontrak

belajar dapat mengurangi

pelanggaran disiplin di kelas?

Rendahnya

keterlibatan siswa

dalam

pembelajaran di

kelas

Gunakan metode

diskusi

Apakah penggunaan metode

diskusi dapat meningkatkan

partisipasi siswa dalam

pembelajaran di kelas?

Tugas Identifikasi Masalah

Buatlah identifikasi kebutuhan menggunakan matriks berikut ini:

Ideal Kenyataan Masalah Kemunngkinan

penyebab

Alternatif

solusi

Rumusan

masalah

Judul

PTK

Tugas Perencanaan Tindakan

Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan, buatlah pemetaan rencana tindakan dengan menggunakan matriks berikut ini:

Masalah Kemungkinan

penyebab yang

menonjol

Alternatif

tindakan

Tahapan

tindakan

Perangkat

pembelajaran

Instrumen

Pengumpul

Data

Hipotesis tindakan Contoh :

Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran B.inggris setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay di kelas V B di SDN……. Kabupaten ……

Syarat Kelayakan Tindakan Rasional dan memiliki dasar / argumentasi teoretis

tertentu

Feasibel atau dapat dilaksanakan

Tidak mengganggu aktivitas pembelajaran di sekolah

Tidak menimbulkan masalah etis tertentu

Syarat Kelayakan Tindakan Tersedia fasilitas dan sarana pendukung

Mengandung unsur baru / belum diterapkan sebelumnya

Tindakan haruslah berproses/bersiklus sehingga dapat dipantau dampaknya terhadap penyelesaian masalah dari waktu ke waktu

Didukung oleh semua komponen sekolah

Ruang Lingkup Tindakan dalam PTK

Strategi Metode Media Kombinasi dari ketiganya

Produk Perencanaan Tindakan Skenario tindakan yang tertuang dalam perencanaan

implementasi RPP

Perangkat-perangkat penilaian (rubrik evaluasi, pedoman pengamatan, kuesioner, dsb)

LKS, media dan alat bantu pembelajaran

Pada saat pelaksanaan: Tindakan yang telah direncanakan harus dilaksanakan

secara konsisten

Perlu ada pengamatan dan monitoring

Peneliti perlu melibatkan pihak-pihak lain sebagai mitra untuk melakukan pengamatan atau monitoring

Jadwal tindakan harus ditaati

Pengamatan Pengamatan dapat dilakukan selama pelaksanaan

tindakan (untuk pengamatan proses) dan setelah dilaksanakan tindakan (pengamatan hasil)

Pengamatan hendaknya dibuat secara menyeluruh terhadap dampak dari tindakan terhadap permasalahan yang dihadapi, termasuk berbagai dampak pengiringnya.

Data-data hasil pengamatan bisa berupa data kuantitatif maupun data kualitatif

Refleksi Refleksi dilakukan untuk melihat kembali tindakan

yang telah dilakukan dan dampaknya terhadap pemecahan masalah.

Selain itu juga untuk mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam implementasi tindakan.

Hasil dari refleksi dijadikan sebagai dasar untuk menetapkan rencana tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.

Berapa Siklus Dibutuhkan untuk sebuah PTK? Sekurang-kurangnya dua siklus. Jika siklus I telah

memperlihatkan perubahan maka perlu dicoba pada siklus II untuk memastikan apakah perubahan itu konsisten atau kebetulan.

Jika siklus I mengalami perubahan tetapi siklus II stagnan atau mengalami penurunan maka hendaknya diteruskan ke siklus III

Hasil dari siklus III menjadi pembanding siklus I dan II

Jika makin lama siklus tetapi kurang memperlihatkan ada perubahan yang berarti maka intervensi tindakan itu kurang efektif. Perlu diganti dengan intervensi tindakan lain.

Dalam satu siklus, berapa pertemuan yang dibutuhkan?

Jika permasalahan PTK kompleks, misalnya mencakup hasil belajar keseluruhan untuk satu mata pelajaran atau satu SK maka jumlah pertemuan dalam satu siklus disesuaikan dengan jumlah kompetensi dasarnya (dalam satu KD sekurang-kurangnya 2 pertemuan)

Jika masalahnya hanya mencakup satu KD maka satu pertemuan = satu siklus

Kriteria Keberhasilan PTK

Efektivitas: sejauh mana intervensi PTK telah menimbulkan perubahan yang positif atau mengatasi permasalahan yang dihadapi

Efisiensi: pemanfaatan sumber daya dalam PTK (waktu, tenaga, biaya, sarana pendukung) haruslah terukur dan tidak menimbulkan kerugian / pemborosan.

Daya tarik: dampak dari intervensi PTK juga harus membawa kepuasan bagi guru, siswa, dan menimbulkan motivasi dan ketertarikan belajar bagi siswa.

Beberapa Contoh PTK Masalah Tindakan Judul

Ketidakmampuan

membaca

pemahaman

Penggunaan

Teknik SQ3R

Upaya meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman dengan teknik

SQ3R dalam pembelajaran Bindo di

kelas VI SD … Kec…

Ketidakmampuan

menyelesaikan

soal cerita

Metode

Bermain Peran

Upaya meningkatkan kemampuan

menyelesaikan soal cerita dalam

pembealjaran matematika dengan

menggunakan metode bermain peran

di kelas V SD ….. Kec.

Struktur Proposal PTK Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian

Bab II: Kajian Teoretis A. Hakikat Variabel

Masalah (Y) B. Hakikat Variabel

Tindakan (X) C. Kerangka Berpikir

Bab III: Metodologi Penelitian

A. Desain Penelitian

B. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Pengamatan

4. Refleksi

C. Subjek Penelitian

D. Tempat dan Waktu Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Teknik Analisis Data

Daftar Kepustakaan

Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang

Kondisi ideal (rujukannya kurikulum, teori-teori pembelajaran, dsb)

Kenyataan (penyimpangan dari kondisi ideal di atas) Analisis masalah (faktor-faktor penyebab munculnya

penyimpangan atau kesenjangan tersebut Tawaran alternatif pemecahan

B. Rumusan Masalah Mengandung dua unsur : unsur masalah dan unsur

tindakan Dirumuskan dalam kalimat tanya interogatif atau non

interogatif

Bab I. Pendahuluan C. Tujuan Penelitian

Untuk memecahkan masalah aktual dan spesifik yang dihadapi seperti yang tergambar dalam latar belakang sehingga mutu pembelajaran di sekolah dapat semakin meningkat

D. Manfaat Penelitian Bagi Guru (peningkatan profesionalisme, peningkatan

keinovatifan dan budaya meneliti) Bagi Siswa (peningkatan hasil belajar, motivasi dan

kepuasan belajar) Bagi sekolah (peningkatan mutu pendidikan di sekolah)

Bab II. Kajian Teoretis A. Hakikat Variabel Masalah (pengertian, dasar

teori dsb)

B. Hakikat Variabel Tindakan (pengertian, dasar teori, keunggulan, prosedur penerapan)

Kerangka Berpikir (Argumentasi peneliti tentang hubungan antara variabel masalah dan variabel tindakan)

Bab III. Metodologi Penelitian A. Desain Penelitian (jelaskan model desain dan

mengapa menggunakan desain tersebut) B. Prosedur Penelitian (Perencanaan, Pelaksanaan,

Pengamatan, Refleksi) C. Subjek Penelitian (siswa di kelas berapa) D. Tempat dan Waktu Penelitian (di sekolah mana,

kapan?) E. Teknik Pengumpulan Data (tes, pengamatan,

wawancara, kuesioner, dsb dilengkapi dengan kriteria keberhasilan / perubahan yang diinginkan)

F. Teknik Analisis Data (Analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif)

Daftar Kepustakaan Tuliskan semua rujukan yang dikutip baik pada bab I,

II maupun bab III.

Teknik Penulisan :

Nama Penulis (dibalik), tahun terbit, Judul Buku/Artikel, Kota Terbit, Penerbit.

PENJELASAN CARA MENULISKAN

DAFTAR PUSTAKA

1. Cara membuat daftar pustaka mengacu pada model

Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia yang

terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008).

2. Sedikitnya ada dua syarat utama harus dipenuhi oleh

sumber bacaan yang akan digunakan dalam acuan

teori;

(1) Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan

masalah yang dibahas,

(2) Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber

bacaan yang sudah kadaluwarsa harus ditinggalkan.

PENJELASAN CARA MENULISKAN DAFTAR PUSTAKA

3. Urutannya: Nama pengarang. Tahun penerbitan.

Judul buku dicetak miring. Kota Penerbit:

Penerbit. Buku, artikel, dan sumber lain yang

boleh dituliskan dalam daftar pustaka adalah

acuan yang dikuti saja.

4. Buku, artikel, dan sumber lain yang tidak dikutip

tidak boleh dituliskan dalam daftar pustaka.

CONTOH MENULIS DAFTAR PUSTAKA

Usman, Husaini & Purnomo Setyadi Akbar. 2009. Pengantar

Metodologi Sosial. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, Husaini. 2009. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset

Pendidikan. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara.

Payong, Marsel Ruben. 2009. “Prospek Pendidikan Kesetaraan

di Indonesia”, Jurnal Missio, Vol. II No. 2.

Suhardjono. 2005. Laporan Penelitian Eksperimen dan

Penelitian Tindakan Kelas sebagai KTI, makalah pada Pelatihan

Peningkatan Mutu Guru di LPMP Makasar, Maret 2005

Laporan PTK Laporan PTK adalah laporan yang dibuat setelah

peneliti memastikan bahwa telah terjadi perubahan-perubahan yang mengarah kepada perbaikan atau telah diatasinya masalah yang dihadapi sebelumnya.

Laporan PTK dibuat setelah dilaksanakan siklus-siklus tindakan

Struktur Laporan PTK Bab I – Bab II sama persis seperti dalam Proposal

Bab III ada penambahan yakni uraian tentang siklus-siklus yang telah dilakukan dan waktu pelaksanaan penelitian dibuatkan dalam jadwal yang terinci

Bab IV. Hasil Penelitian

A. Pra Tindakan

B. Deskripsi Hasil Per Siklus (data-data kuantitatif dan kualitatif disajikan)

C. Pembahasan / Diskusi

Struktur Laporan PTK Bab V. Kesimpulan dan Saran

Daftar Kepustakaan

Lampiran-lampiran

Instrumen penelitian (tes, kuesioner, pedoman pengamatan, pedoman wawancara, dsb)

Data hasil penelitian (hasil tes, hasil tabulasi kuesioner, transkrip wawancara, tabulasi hasil pengamatan, deskripsi hasil pengamatan, catatan anekdotal, catatan lapangan, dsb) dan hasil pengolahan

Instrumen perlakuan/tindakan (RPP, media, perangkat pembelajaran, dsb)

Kriteria Pemilihan Jenis Penelitian

Kriteria Kuantitatif Kualitatif

Masalah yang

diteliti

Bila masalah cukup jelas,

memperlihatkan adanya

penyimpangan

Bila masalah belum jelas,

samar-samar, hanya berupa

simptom

Informasi/data

yang

dibutuhkan

Bila peneliti ingin mendapat

informasi dari populasi yang

luas untuk generalisasi

Bila peneliti ingin mendapat

informasi yang mendalam

tentang suatu fenomen dari

populasi terbatas

Tujuan

penelitian

Bila peneliti ingin melihat

pengaruh dari suatu

perlakuan (treatment) thd

suatu objek tertentu atau

keterkaitan antara suatu

variabel dengan variabel

lain baik untuk pengem-

bangan teori atau untuk

aplikasi dlm bidang tertentu

Bila peneliti ingin memahami

fenomen atau interaksi

sosial yang kompleks guna

menemukan pola hubungan

atau saling keterkatian di

antara fenomen tsb

sehingga ditemukan teori,

prinsip atau pola tertentu

(grounded theory)

Kriteria Pemilihan Jenis Penelitian (Cont.)

Kriteria Kuantitatif Kualitatif

Waktu penelitian Bila peneliti memiliki

waktu yang terbatas tapi

membutuhkan informasi

dari populasi yang luas

Bila peneliti memiliki

waktu yang banyak dan

membutuhkan informasi

yang mendalam dari

populasi yang terbatas

Acuan teori dan

hipotesis

Bila peneliti sudah

memiliki teori dan

kerangka berpikir tertentu

sehingga sejak awal telah

memiliki hipotesis yang

akan diuji.

Bila peneliti belum

memiliki teori yang cukup

dan belum memiliki

hipotesis sejak awal.

Populasi dan Sampel

Populasi: wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Populasi tidak terbatas pada orang/manusia tetapi juga objek/benda-benda lain.

Penetapan populasi tergantung pada masalah dan variabel penelitian yang ditetapkan oleh peneliti

Terdapat dua jenis populasi: Populasi target (targeted population): populasi di mana hasil-hasil

penelitian akan digeneralisasikan Populasi terjangkau (accessible population): bagian dari populasi

target di mana sebagian dari anggotanya akan dijadikan sampel

Sampel : bagian dari populasi yang akan diambil untuk diteliti

Teknik Sampling

Probability

Sampling

Non Probability

Sampling

1. Simple random sampling

2. Proportional random

sampling

3. Stratified proportional

random sampling

4. Cluster random sampling

5. Multi-stage random

sampling

1. Systematic sampling

2. Quota sampling

3. Incidental sampling

4. Purposive sampling

5. Sampling jenuh

6. Snowball sampling

Contoh Teknik Sampling

Populasi Sampel

x w s z w c d

t q a d y j k p

l m h b g n u i

a b c

d e f g

h i

Simple random sampling

Desa A (120)

Desa B (200)

Desa C (158)

Desa D (256)

Desa A (48)

Desa B (80)

Desa C (63)

Desa D (102)

40%

Sampel

Proportional random

sampling

Contoh Teknik Sampling (Cont.)

Populasi Sampel

Mhs STKIP

Ruteng

(1700) Prog. PGSD

Tk I = 700

Tk II = 500 Prog. Teologi

Tk I = 70

Tk II = 40

Tk III = 25

Tk IV = 27

Tk V = 30

Prog. Inggris

Tk I = 130

Tk II = 90

Tk III = 25

Tk IV = 30

Tk V = 35

Mhs STKIP

Ruteng

(850) Prog. PGSD

Tk I = 350

Tk II = 250

Prog. Teologi

Tk I = 35

Tk II = 20

Tk III = 12

Tk IV = 13

Tk V = 15

Prog. Inggris

Tk I = 65

Tk II = 45

Tk III = 12

Tk IV = 15

Tk V = 18

Sampel

50%

Stratified

proportio

nal

random

sampling

Contoh Teknik Sampling (Cont.)

Populasi Sampel

Desa A (120)

Desa B (200)

Desa C (158)

Desa D (256)

Desa E (178)

Desa F (190)

Desa B (200)

Desa D (256)

Desa E (178)

Cluster

random

sampling

Kec. A = 1102 Tahap I

Cluster (secara acak)

Desa B (40)

Desa D (51)

Desa E (36)

Tahap II

(20%)

SMA

Muhammadiyah

Kelas II (II1 – II10)

Target

Terjangkau

Sampel

Multi-stage

Random

Sampling Kelas II1

(48 siswa)

Kelas II3

(48 siswa)

30 Siswa 30 Siswa

Contoh Teknik Sampling (Cont.)

Ukuran Sampel Sampling error: kekeliruan penarikan kesimpulan

yang selalu terjadi akibat dari pengambilan sampel. Setiap penelitian yang membutuhkan data sampel pasti memiliki sampling error.

Jika data penelitian berasal dari data populasi maka sampling error hampir tidak ada.

Semakin kecil sampling error, semakin akurat penarikan kesimpulan, begitupun sebaliknya

Semakin kecil sampling error maka ukuran sampel harus semakin besar – mendekati jumlah populasi.

Ukuran Sampel

Besarnya ukuran sampel berdasarkan tingkat kekeliruan dapat dilihat pada tabel yang dikembangkan oleh Isaac & Michael (Sugiyono, 2006 p. 128)

Besarnya ukuran sampel dikaitkan dengan sampling error hanya berlaku apabila populasinya memiliki karakteristik yang heterogen. Jika populasinya homogen maka penentuan ukuran sampel tidak berlaku. Misalnya dalam penelitian laboratorium yang menggunakan darah sebagai sampel, tidak ada kriteria berapa cc darah yang harus diambil. Dengan ukuran 0,1 cc darah saja sudah mewakili seluruh darah dalam tubuh seseorang,

Contoh penentuan besarnya ukuran sampel

Jumlah populasi mhs PT XYZ: 2200 orang; FKIP 1000, FT 450, FE 750.

Penarikan sampel menggunakan taraf kekeliruan (sampling error 5%).

Dari tabel Isaac & Michael, ukuran sampel yang dibutuhkan = 301 orang.

Berapa sampel untuk setiap fakultas?

Lanjutan penentuan Ukuran sampel Rumus :

S = Pi x n

N

Ketr:

S = sampel

Pi = populasi untuk unit / kategori tertentu

N = populasi keseluruhan

n = ukuran sampel yang dibutuhkan (berdasarkan nilai tabel untuk taraf kekeliruan tertentu)

Dengan demikian:

Sampel FKIP = 1000 / 2200 x 301 = 136,8 = 137 orang

Sampel FT = 450 / 2200 x 301 = 61,5 = 61 orang

Sampel FE = 750 / 2200 x 301 = 102,6 = 103 orang

Total sampel = 137 + 61 + 103 = 301 orang.

Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kuantitatif

Metode Teknik Instrumen

Deskriptif Survai, polling Kuesioner, wawancara, skala, test, pedoman pengamatan

Eksperimen Observasi Daftar cek, skala, skala penilaian, test, pedoman pengamatan

Komparatif Survai, polling Kuesioner, wawancara, skala, tes, pedoman pengamatan

Korelasional Survai, polling Kuesioner, skala, tes, wawancara

Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif

Jenis Instrumen

Pengujian Validitas Reliabilitas

Konstruk/ Konten Empiris

Tes,

Skala Gutmann

- Expert judgment,

- table of spesification

- t-test two sample

Point biserial Correlation

- Tes-retest, equivalent test

- K-R20

- K-R21

Skala sikap Likert, Thurstone

- Expert judgment,

- table of spesification

- t-test two sample

Product moment Correlation

- Alpha Cronbach

- Split-half Spearman Brown

Rating scale - Expert judgment,

- table of spesification

- t-test two sample

Product moment Correlation

- Ebel Formula

- Kendall Tau

- Rank order Spearman Corr.

Check list/ lembaran observasi

- Expert judgment,

- table of spesification

- t-test two sample

Point biserial Correlation

- K-R20

- K-R21

Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif

Metode Jenis Data

Teknik Analisis

Deskriptif Inferensial

Deskriptif Nominal Distr. frekuensi, prosentase, modus

Binominal, Chi Square one sample

Ordinal Distr. frekuensi, prosentase, modus

Run test

Rasio/ Interval

Distr. frekuensi, modus, mean, median, kuartil, persentil, deviasi standar, kurtosis, dll.

t-test one sample

Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (cont.)

Metode Jenis Data

Teknik Analisis

Deskriptif

Inferensial

2 sampel >2 sampel

Related Independent Related Independent

Komparatif/ Eksperimen

Nominal

Distr. frekuensi, prosentase, modus

- McNemar -Chi Square

- Fisher Exact Probability

Cochran Q Chi Square

Ordinal Distr. frekuensi, prosentase, modus,

-Sign Test,

- Wilcoxon’s matched pairs

-Median Test

- Mann-Whitney (U Test)

- Kolomogorov-Sminorv Test

Friedman Two-way Anova

Kruskal-Wallis One way Anova

Rasio/ Interval

Distr. frek, mean, modus, median, persentil, deviasi standar, kurtosis

t test t- test Ancova, Mancova

1 way/ 2 way Anova, 1 way/ 2 way Manova

Metode Jenis Data

Teknik Analisis

Deskriptif Inferensial

Korelasional Nominal Distr. frekuensi, prosentase, modus,

Contingency Coefficient C, biserial/point biserial correlation

Ordinal Distr. frekuensi, prosentase, modus,

Spearman Rank Correlation

Kendall Tau Correlation

Rasio/ Interval

Distr. frekuensi, modus, mean, median, persentil, deviasi standar, kurtosis

Product Moment Correlation

Partial & multiple correlation

Simple & multiple regression

Path Analysis/SEM

Canonical Correlation

Factor analysis

Teknik Analisis Data Dlm Penelitian Kuantitatif (Cont.)

Catatan:

Khusus untuk Teknik Analisis Inferensial pada metode korelasional atau eksperimen terdapat beberapa uji persyaratan analisis:

- Uji Normalitas Data dan normalitas galat taksiran

- Uji Homogenitas varians

- Uji Linearitas Regresi

- Uji Multikolinieritas

FORMAT USULAN PTK

JUDUL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

B. Penelitian yang relevan (jika ada)

C. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

B. Subjek Penelitian

C. Sumber Data

D. Teknik dan Alat

Pengumpulan Data

E. Validasi Data

F. Analisis Data

G. Indikator Kinerja

H. Prosedur Penelitian

Lanjutan…

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

B. Deskripsi Siklus I

C. Deskripsi Siklus II, dst

D. Pembahasan Tiap Siklus

E. Hasil Penelitian

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

126

ALUR PENALARAN

Masalah: sebagai alasan penulisan, ada bukti data /

fakta; akan lebih jelas apabila dilengkapi tabel atau

bagan.

Tujuan: target secara spefisifk yang ingin dicapai

melalui penulisan ini.

Teori: sekurang-kurangnya 5 (lima) sumber;

bukan pedoman / acuan / ketentuan dari SK

bukan kamus tetapi

konsep (pengertian

prinsip (hubungan sebab-akibat)

dipilih terbitan mutakhir

tertera dalam daftar pustaka

nama orang ditulis tanpa gelar; orang Indonesia namanya tidak dibalik (?)

127

Pembahasan: menghubungkan antara teori dengan masalah,

menerapkan teori untuk memecahkan masalah, tetapi mungkin

belum langsung pada data untuk masalah yang akan dipecahkan.

Ide atau gagasan asli penulis:

bukan kutipan dari teori

bukan ide yang terlalu umum/sudah banyak dikenal

tetap

ide / gagasan cemerlang, khusus dari penulis

Ikuti rumus Smart

Untuk meyakinkan, berikan gambaran tentang kondisi dan

situasi kelas yang masalahnya akan dipecahkan.

128

PRINSIP PERENCANAAN

S = Specific, khusus, tertentu

M = Managable, dapat dilaksanakan

A = Acceptable, dapat diterima

R = Realistic, terdukung sumber daya

T = Time-bound, ada batasan waktu

129

Penelitian bidang pembelajaran

PBM

Meningkatkan mutu rancangan,

sajian dan evaluasi

Kegiatan pengembangan profesi

guru = kegiatan guru dalam

peningkatan mutu PBMnya

Melalui PTK

130

KTI hasil PTK disarankan..

Merupakan laporan kegiatan nyata guru di kelas

Sesuai dengan tujuan pengembangan profesi guru

131

Bentuk Laporan PTK

1. Berupa buku diterbitkan secara nasional 12,5

2. Barupa artikel ilmiah di muat di Jurnal 6,0

3. Buku yang tidak diterbitkan 6,0

4. Makalah yang disimpan di perpustakaan 4,0

5. Disajikan sebagai Tulisan Ilmiah Populer 2,0

6. Disajikan sebagai prasaran 2,5

132

SYARAT

Harus Terlihat Upaya Peningkatan Mutu Profesional Guru

HARUS MENGENAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MUTU SISWA, Jadi SUBJEKNYA HARUS SISWA

Harus Dilakukan Sendiri, Bukan Minta Bantuan Orang / Pihak Lain

133

Yakin thd manfaat

tindakannya

Peneliti sudah yakin

(berdasar teori) akan

manfaat dari tindakan

yang dilakukan

134

PRINSIP PERENCANAAN

S = Specific, khusus, tertentu

M = Managable, dapat dilaksanakan

A = Acceptable, dapat diterima

R = Realistic, terdukung sumber daya

T = Time-bound, ada batasan waktu

a. Manajemen sekolah.

b. Kepemimpinan pembelajaran.

c. Supervisi akademik.

d. Kultur sekolah/ moralitas sekolah.

e. Kewirausahaan dalam rangka mendukung pembelajaran.

f. Pengembangan profesionalisme guru.

g. Pengembangan kreativitas kepala sekolah, guru, dan siswa.

h. Kurikulum dan implementasinya.

i. Pengembangan inovasi pengelolaan sekolah, kelas, dan pembelajaran.

j. Pengembangan sistem evaluasi pembelajaran.

k. Berpikir kritis kepala sekolah, guru, dan siswa.

l. Penyelesaian masalah oleh kepala sekolah, guru, dan siswa

Studi kasus

METODE INKUIRI

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

METODE DISCOVERY LEARNING

Identifikasi metode pembelajaran

A. Alur Berpikir : 1. Tulislah masalah-masalah atau kendala-kendala yang dihadapi kepala

sekolah ketika melaksanakan tugas sesuai dengan topik yang

dibahas.

2. Pilihlah salah satu masalah (butir 1.a.) yang paling penting dan segera

diselesaikan masalahnya.

3. Berikan alasan mengapa masalah tersebut penting dan segera

diselesaikan masalahnya!.

4. Kemukakan faktor-faktor yang menyebabkan muculnya masalah

tersebut!.

A. Alur Berpikir : 5. Rumuskan alternatif-alternatif penyelesaian masalah dan pilihlah

salah satu alternatif yang terbaik!.

1. Alternatif-alternatif penyelesaian masalah:

2. Alternatif yang terbaik :

B. Kerangka Kerja :

1. Rencana Tindakan (berisi rumusan masalah dan rencana solusinya).

2. Pelaksanaan Tindakan (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru

latihan/exercise).

3. Pengamatan/Pengumpulan Data, Evaluasi Proses dan Hasil Tindakan

(catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru latihan/exercise)!.

4. Refleksi (catatan: dalam pelatihan ini, tahap ini baru latihan/exercise)

Siklus 1

No. Aspek yang diamati Data pendukung

Kegiatan apa saja yang telah saya lakukan di sekolah yang pada

prinsipnya mendekati/sesuai dengan kerangka pikir materi pelatihan ini?

Hal-hal apa saja yang sudah saya pahami terkait dengan materi pelatihan

ini?

Apa saja yang telah saya lakukan yang ada hubungannya dengan materi

kegiatan ini tetapi belum ditulis pada materi pelatihan ini?

Manfaat apa saja yang saya peroleh dari materi pelatihan ini untuk

menunjang keberhasilan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah?

Langkah-langkah apa saja yang perlu ditempuh untuk menerapkan materi

pelatihan ini dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah

saya?

Nama Guru Kelas : __________________ Tanggal : ___________

Nama Observer : __________________

Subjek Penelitian dimana berjumlah 28 siswa

No NAMA L/P

1 ALDI AWAL DIANA L

2 SHAYLA PUTRI ALAM NURI P

3 LASTRI LESTARI P

4 DESI AGUSTINI P

5 SRI AYU LESTARI P

6 REGI ALFIAN L

7 NUR’AENA P

8 NUR’AENI P

9 SITI ALISIA P

10 M. HAFIDZAL MUNAWAR L

11 ILAR MAULANA L

12 HAERUL L

13 NURJANA BARI ADI PRIATNA L

14 ADITIA L

15 RAPIANSYAH L

16 AMBARI RISLIYA P

17 DEVA ADIYA PUTRA L

18 FITRI HANDAYANI P

19 PIRMANSYAH L

20 FAUZAN ANUGRAH RAMDAN L

21 NANDA MANIAS P

22 RIZKA RAMDANI P

23 U. SIHAB MAULANA L

24 ADIESTY P

25 SEPIA DEVIASARI P

26 SRI PURWATI KUSUMA P

27 RANTIKA P

28 ALDIANSYAH L

No Interval Nilai Frekuensi Presentase (%) Keterangan

1 1-10 - -

2 11 – 20 - -

3 21 – 30 - -

4 31 – 40 - -

5 41 – 50 10 35,71 Dibawah KKM

6 51 – 60 4 14,28 Dibawah KKM

7 61 – 70 8 28,57 Dibawah KKM

8 71 – 80 6 21,42 Diatas KKM

9 81 – 90 - -

10 90 – 100 - -

Jumlah 28 100

Ketuntasan = (6/28)x 100%= 21,42 %

Ketidaktuntasan = (22/28x100% = 78,51%

No Aspek yang diamati Pertemuan

1

Pertemuan

2

A Pendahuluan

1. Peserta didik siap mengikuti pembelajaran 3 3

2. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru 3 3

B Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Peserta didik aktif dalam bertanya dan mengajukan ide 2 3

2. Peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru 2 4

3. Peserta didik terfokus pada materi yang disampaikan guru 3 3

4. Peserta didik dapat bekerjasama dalam belajar berkelompok 3 4

5. Perserta didik mampu membuat kotak 9/16 bersama teman kelompoknya 2 3

6. Peserta didik mampu membuat yel-yel bersama teman kelompoknya 2 3

C Kegiatan Akhir 1. Peserta didik melaksanakan evaluasi dengan baik dan benar 3 3

2. Peserta didik mampu menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari 3 3

Jumlah 26 32

Rata-rata 2,6 3,2

Nilai rata-rata = Skor akhir / jumlah aspek

Observasi kelengkapan guru (penilaian) menggunakan skala likert

Standar penilaian

(skala likert)

1 = kurang

2 = cukup

3 = baik

4 = sangat baik

5 = sangat baik sekali

No Aspek yang diamati

A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Rumusan indikator sesuai dengan kompetensi dasar

2. Rumusan materi sesuai dengan indikator/tema

3. Rumusan KBM sesuai dengan indikator

4. Penentuan media, sumber dan alat pelajaran sesuai dengan materi pelajaran

5. Penentuan alat dan instrument evaluasi sesuai dengan indikator

B Pelaksanaan Pembelajaran (KBM)

1 Prapembelajaran/Pembukaan

1. Kemampuan membuka pelajaran yang kondusif

2. Keterampilan mengkomunikasikan tujuan, KBM dan evaluasi

2 Kegiatan inti pembelajaran

1. Kemampuan menjelaskan materi pelajaran secara sistematis

2. Kemampuan menyesuaikan materi pelajaran dengan indikator dan tema

3. Kemampuan menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman peserta didik

dan kehidupan sehari-hari

4. Kemampuan melaksanakan KBM yang berpusat pada peserta didik

5. Kemampuan mengelola waktu

6. Kemampuan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi

7. Kemampuan memotivasi peserta didik

8. Kemampuan menciptakan suasana kelas yang kondusif

9. Kemampuan berkomunikasi dengan semua peserta didik

10. Kesesuaian KBM dengan RPP

11. Kemampuan menguasai materi pelajaran

3 Kegiatan Penutup

1. Kemampuan membimbing peserta didik dalam menyimpulkan materi pelajaran

2. Kemampuan melakukan evaluasi

Observasi kelengkapan peserta didik (penilaian) menggunakan skala likert

N

o

Aspek yang diamati

A Pendahuluan

1. Peserta didik hadir 5 menit sebelum pelajaran dimulai

1. Peserta didik berdo’a dengan seksama

1. Peserta didik siap melaksanakan pembelajaran

1. Peserta didik memperhatikan tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru

B Kegiatan Inti Pembelajaran

1. Peserta didik aktif bertanya dan mengajukan ide

1. Peserta didik aktif dalam menjawab pertanyaan yang

diajukan guru

1. Siswa serius dalam melakukan kegiatannya

1. Peserta didik terfokus pada materi yang disampaikan guru

1. Kerapihan dan kebersihan dalam proses pembelajaran

1. Peserta didik Memberikan pendapat dan aktif pada saat

pembelajaran

C Kegiatan Akhir

1. Peserta didik Mengumpulkan tugas tepat waktu

1. Peserta didik Melaksanakan evaluasi dengan baik dan

benar

1. Peserta didik mampu menyimpulkan materi pembelajaran

Standar penilaian

(skala likert)

1 = kurang

2 = cukup

3 = baik

4 = sangat baik

5 = sangat baik sekali

Observasi ketuntasan belajar peserta didik KBK = Banyaknya siswa yang tuntas belajar x 100%

Banyaknya siswa

Penyajian data keseluruhan yaitu prasiklus, siklus 1 , siklus 2

Pembahasan deskriptip analysis penelitian

Kesimpulan dan saran

No. Nilai Frekuen

si.

Prosenta

se.

1. 0 ≤ n ≤ 59 0 0%

2. 60 ≤ n ≤ 69 0 0%

3. 70 ≤ n ≤ 79 4 20%

4. 80 ≤ n ≤ 89 12 60%

5. 90 ≤ n ≤100 4 20%

Jumlah 20 100%

top related