gprs dan hsdpa ketikan.docx

Post on 29-Nov-2015

19 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

hanya ketikan

TRANSCRIPT

GPRSGPRS (singkatan bahasa Inggris: General Packet Radio Service, GPRS) adalah suatu teknologi yang

memungkinkan pengiriman dan penerimaan data lebih cepat dibandingkan dengan

penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Penggabungan layanan telepon seluler dengan GPRS

(General Packet Radio Service) menghasilkan generasi baru yang disebut 2.5G. Sistem GPRS dapat

digunakan untuk transfer data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar

(MMS), Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).

Sejarah

Kemunculan GPRS didahului dengan penemuan telepon genggam generasi 1G dan 2G yang kemudian

mencetuskan ide akan penemuan GPRS. Penemuan GPRS terus berkembang hingga kemunculan generasi

3G, 3,5G, dan 4G. Perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan untuk selalu

memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi sebelumnya. 1. Generasi 1G: analog,

kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS

(Analog Mobile Phone System). 2. Generasi 2G: digital, kecepatan rendah - menengah.

Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT. 2G merupakan jaringan telekomunikasi seluler yang diluncurkan secara

komersial pada GSM di Finlandia oleh Radiolinja pada tahum 1991.

Time Division Multiple Access (TDMA): membagi frekuensi radio berdasarkan satuan waktu. Teknologi ini

memungkinkan untuk melayani beberapa panggilan secara sekaligus melakukan pengulangan-

pengulangan dalam irisan waktu tertentu yang terdapat dalam satu channel radio.

Personal Digital Cellular: Cara kerja mirip dengan TDMA, PDC lebih banyak digunakan di negara Jepang.

iDEN: teknologi berbasis CDMA dengan arsitektur GSM memungkinkan untuk membuka aplikasi Private

Mobile Radio dan Push to Talk.

Digital European Cordless Telephone: teknologi ini berbasis TDMA digunakan untuk keperluan bisnis

dalam skala menengah ke atas.

Personal Handphone Secvice: teknologi ini tidak jauh berbeda dengan DECT, kecepatan transmisinya jauh

lebih cepat dan digunakan dalam lingkungan yang lebih luas.

IS-CDMA: Teknologi ini meningkatkan kapasitas sesi penelponan dengan menggunakan metode

pengkodean yang unik untuk setiap kanal frekuensi yang digunakan.

GSM: teknologi GSM menggunakan sistem TDMA dengan alokasi kurang lebih delapan di dalam satu

channel frekuensi sebesar 200kHz per satuan waktu. Kelebihan dari GSM ini adalah interface yang tinggi

bagi para provider dan penggunanya.

3. Generasi 3G : digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau

dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.

4. Generasi 3,5G: memungkinkan akses internet yang lebih cepat. Contoh: HSDPA.

5. Generasi 4G : merupakan Long Term Evolution (LTE) yakni, evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile

Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk dibedakan dengan jelas antara teknologi 3G dan 4

G. Contoh: Wimax Mobile Standard.

Sekilas

GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia

menawarkan laju data yang lebih tinggi. Laju datanya secara kasar sampai 160 kbps dibandingkan dengan 9,6

kbps yang dapat disediakan oleh rangkaian tersakelar GSM. Kanal-kanal radio ganda dapat dialokasikan bagi

seorang pengguna dan kanal yang sama dapat pula digunakan dengan berbagi antar pengguna sehingga

menjadi sangat efisien. Dari segi biaya, harga mengacu pada volume penggunaan. Penggunanya ditarik biaya

dalam kaitannya dengan banyaknya byte yang dikirim atau diterima, tanpa memperdulikan panggilan, dengan

demikian dimungkinkan GPRS akan menjadi lebih cenderung dipilih olehpelanggan untuk mengaksesnya

daripada layanan-layanan IP.

GPRS merupakan teknologi baru yang memungkinkan para operator jaringan komunikasi bergerak

menawarkan layanan data dengan laju bit yang lebih tinggi dengan tarif rendah ,sehingga membuat layanan

data menjadi menarik bagi pasar massal. Para operator jaringan komunikasi bergerak di luar negeri kini

melihat GPRS sebagai kunci untuk mengembangkan pasar komunikasi bergerak menjadi pesaing baru di

lahan yang pernah menjadi milik jaringan kabel, yakni layanan internet. Kondisi ini dimungkinkan karena

ledakan penggunaan internet melalui jaringan kabel (telepon) dapat pula dilakukan melalui jaringan bergerak.

Layanan bergerak yang kini sukses di pasar adalah, laporan cuaca, pemesanan makanan, berita olah raga

sampai ke berita-berita penting harian. Dari perkembangan tersebut, dapat dirasakan dampaknya pada

kemunculan berbeagai provider HP yang bersaing menawarkan tarif GPRS yang semakin terjangkau.

Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan

akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, ''notebook'' dan''handheld computer''. Namun, dalam

implementasinya, hal tersebut sangat tergantung faktor-faktor sebagai berikut:

Konfigurasi dan alokasi time slot pada level BTS

Software yang dipergunakan

Dukungan fitur dan aplikasi ponsel yang digunakan

Ini menjelaskan mengapa pada saat-saat tertentu dan di lokasi tertentu akses GPRS terasa lambat, bahkan

lebih lambat dari akses CSD yang memiliki kecepatan 9,6 kbps.

Perbedaan GPRS dan WAP

WAP merupakan kependekan dari Wireless Application Protocol adalah teknologi seperti WWW dan

merupakan protokol untuk mengakses internet melalui HP, sedangkan GPRS(General Packet Radio

Service) adalah teknologi koneksi yang digunakan oleh HP tersebut menuju jalur internet. Misalnya, kita

menggunakan broadband pada PC yang terkoneksi keSpeedy.

Komponen Utama

Komponen-komponen utama jaringan GPRS adalah:

GGSN (Gateway GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan GPRS ke jaringan internet. Fungsi

dari komponen ini adalah sebagai interface ke PDN (Public Data Network),information routing, network

screening, user screening, address mapping.

SGSN (Serving GPRS Support Node): gerbang penghubung jaringan BSS/BTS ke jaringan GPRS.

Komponen ini berfungsi untuk mengantarkan paket data ke MS, update pelanggan ke HLR, registrasi

pelanggan baru.

PCU : komponen di level BSS yang menghubungkan terminal ke jaringan GPRS

Cara Kerja

SGSN bertugas: 1. Mengirim paket ke Mobile Station (MS) dalam satu area 2. Mengirim sejumlah pertanyaan

ke HLR untuk memperoleh profile data pelanggan GPRS (management mobility) 3. Mendeteksi MS-GPRS

yang baru dalam suatu area servis yang menjadi tanggung jawabnya (location management) 4. SGSN

dihubungkan ke BSS pada GSM dengan koneksi frame relay melalui PCU (Packet Control Unit) di dalam BSC.

GGSN bertugas: 1. Sebagai interface ke jaringan IP external seperti : public internet atau mobile service

provider 2. Memutakhirkan informasi routing dari PDU ( Protokol Data Units ) ke SGSN.

GPRS menggunakan sistem komunikasi packet switch sebagai cara untuk mentransmisikan datanya. Packet

switch adalah sebuah sistem di mana data yang akan ditransmisikan dibagi menjadi bagian-bagian kecil

(paket) lalu ditransmisikan dan diubah kembali menjadi data semula. Sistem ini dapat mentransmisikan ribuan

bahkan jutaan paket per detik. Transmisi dilakukan melalui PLMN (Public Land Mobile Network) dengan

menggunakan IP seperti 08063464xxx. Karena memungkinkan untuk pemakaian kanal transmisi secara

bersamaan oleh pengguna lain maka biaya akses GPRS, secara teori, lebih murah daripada biaya akses CSD.

GPRS didesain untuk menyediakan layanan transfer packet data pada jaringan GSM dengan kecepatan yang

lebih baik dari GSM. Kecepatan yang lebih baik ini didapat dengan menggunakan coding scheme (CS) yang

berbeda dari GSM.

Cara Pemasangan

Untuk dapat menggunakan GPRS (khususnya pada handphone yang mendukung) diperlukan setting terlebih

dahulu. Cara setting GPRS terdapat di masing-masing operator. Setting GPRS di HP dapat dilakukan dengan

otomatis dan manual. Setting GPRS secara otomatis dapat dilakukan dengan mengirimkan SMS ke provider

yang anda miliki, tarifnya bervariasi antar provider, dan format pesan yang dikirimkan juga berbeda-beda

tergantung dari setiap provider. Sementara, untuk setting GPRS secara manual HP cukup mengikuti petunjuk

setting default yang terdapat di HP, tanpa perlu mengubah-ubahnya lagi. Jika ingin memakai HP untuk koneksi

Internet dari PC, anda hanya perlu untuk mengeset GPRS saja, tanpa perlu mengeset WAP ataupun MMS.

Tiga hal yang harus diketahui adalah access point name, username, dan password. Selanjutnya, untuk

menggunakan GPRS di komputer, dapat menyambungkan handphone yang telah tersetting GPRS itu

dengan komputer yang telah tersetting. Cukup memasukkan angka dialling misalnya 08096470 dan klik tombol

dial, maka permintaan kita akan segara disambungkan. Saat ini, GPRS di Indonesia kalah bersaing dengan

teknologi 2,75G, 3G, 3,5G, dan 4G yang memang pengembangan lebih lanjut dari GPRS.

Pengembangan Gprs

Generasi 2,75G

Generasi 2,75G dikenal dengan generasi EDGE. EDGE diperkenalkan oleh AT&T di Amerika Serikat pada

tahun 2003. Secara teknis sebetulnya EDGE telah memenuhi standar 3G yang ditetapkan oleh ITU. Teknologi

ini dapat mengirimkan data lebih cepat dari 2.5G.

Generasi 3G

Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan mobile broadband karena

keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa ke mana saja. Perkembangan teknologi 3G

secara komersial dimulai pada Oktober, 2001, ketika NTTDoCoMo dari Jepang dengan teknologi W-

CDMA menjual produknya untuk pertama kali secara terbatas. Kemudian disusul oleh SK Telecom, Korea

Selatan pada tahun 2002 dengan teknologi 1xEV-DO, diikuti oleh KTF dari Korea Selatan dengan teknologi

EV-DO. Keberhasilan layanan 3 G di kedua negara ini disebabkan oleh faktor dukungan pemerintah.

Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas

operator-operator di Jepang (ada tiga operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah

Korea Selatan, walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam

pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan Cisco Gigabit Switch

Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi pengembangan infrastruktur.

Di Eropa, dipelopori oleh British Telecom dan Telenor dengan teknologi W-CDMA pada Desember 2001. Di

Amerika Serika jaringan 3G dipelopori oleh Monet Mobile Networks dengan teknologi CDMA20001xEV-DO,

diikuti oleh Verizon Wireless pada tahun 2003. Di Australia jaringan 3G komersial pertama kali diperkenalkan

oleh Hutchinson Telecommunication dengan nama Three pada bulan maret 2003. Pada

bulan Desember 2007 jaringan 3G telah dioperasikan di 40 negara dan 154 jaringan HSDPA telah beroperasi

di 71 negara, dan 200 juta pelanggan telah terhubung melalui jaringan 3G.

Perkembangan teknologi 3G mengharuskan pengaturan spektrum secara global, melalui penyediaan pita

(band) yang lebih luas. Adanya teknologi 3G sebagai hasil pengembangan teknologi generasi kedua, yaitu

hasil perkembangan evolusioner, yang masih menggunakan perangkat jaringan 2G yang diperluas dan hasil

perkembangan revolusioner yang memerlukan jaringan dan alokasi frekuensi yang sama sekali baru. Secara

evolusioner, IMT-2000 telah menerapkan dua macam evolusi ke 3G, yakni dari 2G CDMA standard IS-95

(cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000) dan dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC (EDGE). Secara

revolusioner, IMT-2000 membangun alokasi spektrum yang baru terkait tuntutan saluran yang makin luas.

Salah Paham Akan 3G

Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G dalam masyarakat umum:

1. Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli sebuah handset

3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat secara otomatis pindah ke

jaringan 3G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G. Sehingga bila seseorang sedang bergerak

dan menggunakan layanan video call, kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan

video call akan putus.

2. Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan layanan 3G untuk

GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz. Namun, pada umumnya,

teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal

sebagai spektrum PCS (Personal Communication System).

Kelebihan dan kekurangan 3G

1. Kelebihan: Perkembangan teknologi pita lebar bergerak menguntungkan baik untuk dunia bisnis,

pemerintahan maupun perorangan, karena semakin baru teknologinya semakin besar data yang

dapat dikirimkan dalam waktu yang lebih singkat. Jenis data yang dapat dikirimkan juga menjadi lebih

beragam, tidak hanya huruf dan angka, tetapi juga gambar diam, gambar bergerak, dan suara.

2. Kekurangan: Disamping harganya lebih mahal, perlu diperhatikan aspek keamanannya dan aspek

etika di dalam penggunaan teknologi yang baru. Peran ITU sangat penting di sini.Penyedia jasa

layanan pita lebar bergerak harus membangun jaringan baru yang memerlukan investasi yang sangat

besar.

Generasi 3,5G

Generasi 3,5G merupakan pengembangan dari 3G yang memungkinkan pengiriman data lebih cepat.

Perbandingan antara 3G dan 3,5G terlihat jelas pada kecepatan transmisinya. Pada 3G, kecepatan transmisi

maksimal 384kbps, sementara pada 3,5G kecepatan transmisi maksimal mencapai 3,6Mbps. Generasi 3G dan

3,5G mendukung layanan video call yang memungkinkan penelpon dan penerima saling bertatap muka.

Generasi 4G

Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan teknologi 4G, meskipun sebenarnya teknologi 4G ini

seperti Long Term Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband

(UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu

teknolgoi 4G yaitu WiMax mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada IMT-2000,

sehingga teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam keluarga 3G. International Telecommunication Union

(ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile broadband yang disebut IMT-advanced yang disebut teknologi

generasi keempat (4G). Diharapkan ITU segera melaksanakan penggunaan IMT-2000 (3G) dan IMT-Advanced

(4G), konsekuensinya ITU harus menambah pita baik dibawah 1 GHz maupun diatas 2GHz.

High-Speed Downlink Packet AccessHigh-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah protokol telepon genggam dan kadangkala

disebut sebagai teknologi 3,5G.

HSDPA merupakan evolusi dari standar W-CDMA dan dirancang untuk meningkatkan kecepatan transfer data

5x lebih tinggi. HSDPA memdefinisikan sebuah saluran W-CDMa yang baru, yaitu high-speed downlink shared

channel (HS-DSCH) yang cara operasinya berbeda dengan saluran W-CDMA yang ada sekarang. Hingga kini

penggunaan teknologi HSDPA hanya pada komunikasi arah bawah menuju telepon genggam.

Kecepatan unduh data

Di lingkungan perumahan teknologi ini dapat melakukan unduh data hingga berkecepatan 3,7 Mbps.

Dalam keadaan bergerak seseorang yang sedang berkendaraan di jalan tol berkecepatan 100 km/jam

dapat mengakses internet berkecepatan 1,2 Mbps.

Di lingkungan perkantoran yang padat pengguna dapat menikmati streaming video dengan perkiraan

kecepatan 300 Kbps.

Kelebihan HSDPA

Memberikan umpan balik yang lebih cepat saat pengguna menggunakan aplikasi interaktif seperti mobile

office atau akses Internet kecepatan tinggi untuk penggunaan fasilitas permainan atau mengunduh audio dan

video. Kelebihan lain HSDPA, meningkatkan kapasitas sistem tanpa memerlukan spektrum frekuensi

tambahan. Hal ini menyebabkan berkurangnya biaya layanan mobile data secara signifikan.

High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) adalah sebuah jaringan yang diperuntukkan bagi telepon

seluler yang populer dengan nama teknologi 3,5G. Teknologi ini menyediakan kemampuan mengunduh yang

cepat dan merupakan sambungan dari asynchronous digital subcriber line (ADSL) yang digunakan pada

sambungan layanan internet untuk daerah perumahan dan mencegah melambatnya koneksi pada telepon

seluler.

Sejarah

Pada tahun 1978 awal munculnya teknologi generasi pertama (1G), teknologi pertama yang diluncurkan

adalah Global System for Mobile (GSM) dan Code Division Multiple (CDMA). Metode akses yang digunakan

oleh CDMA dan GSM berbeda, yaitu 1G hanya dapat digunakan untuk menelpon dan masih menggunakan

nada dering monofonik, yang tentunya belum memiliki akses ke internet. Kemudian pada tahun 1990an

diluncurkan teknologi generasi kedua (2G), yaitu GSM dengan fasilitas nada dering polifonik dan baru memiliki

pengaturan variasi warna. Setelah 2G, muncul telepon seluler dengan 2.5G yang telah memiliki fitur Mobile

Multimedia Message (MMS) dan dilengkapi akses General Packet Radio Service (GPRS). Perkembangan

teknologi yang sangat pesat, sehingga dimunculkanlah telepon seluler dengan teknologi generasi ketiga (3G).

Teknologi ini cukup diminati di masyarakat, dengan salah satu keunggulan baru dari telpon seluler yang

memiliki fitur video call yang membuat kita dapat melihat lawan bicara kita pada saat melakukan panggilan.

Sampai saat ini telah dikeluarkan teknologi yang disebut 3.5G, yang merupakan teknologi transmisi data pita

lebar (bandwith) yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) dan berbasis High-Speed

Downlink Package Access (HSDPA).

HSDPA ini pertama kali diperkenalkan di Jepang (berupa 3G+ sampai 3.5G). Teknologi 3,5G ini selalu

berkembang sama seperti pada generasi sebelumnya. 3.5G adalah teknologi lanjutan dari 3G yang dalam teori

memberikan layanan suara, video, maupun akses dengan kecepatan hingga 3.6 Mbps atau sembilan kali lebih

cepat dari layanan 3G umumnya. Kontennya sendiri tidak jauh berbeda dengan konten dari teknologi 3G yang

sudah ditawarkan oleh beberapa operator seluler di Indonesia yaitu video call, mobile video, mobile TV, serta

video content. Sedangkan perbedaan antara 3G dengan 3.5G adalah 3.5G menyuguhkan gambar yang lebih

tajam dari gambar yang ditawarkan oleh 3G. Seperti teknologi sebelumnya, teknologi 3.5G juga menggunakan

broadband yang menyediakan akses atau koneksi internet lebih cepat dan sambungan langsung ke jaringan

internet lokal maupun internasional.

Deskripsi

HSDPA memiliki dua fase, fase pertama berkapasitas 4,1 Mbps dan kemudian menyusul fase 2 berkapasitas

11 Mbps dan kapasitas maksimal downlink peak data rate hingga mencapai 14 Mbps. Teknologi ini

dikembangkan dari WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA memberikan jalur

evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang memungkinkan untuk

penggunaan kapasitas data yang lebih besar yaitu mencapai 14,4 Mbps untuk download data dan 2Mbps

untuk upload data. Kecepatan terakhir yang dirilis oleh teknologi ini adalah HSPDA+, dengan kecepatan

download mencapai 42 Mbps dan 84 Mbps dalam Rilis ke 9 dari standar 3GPP.

Untuk HSDPA, layanan akses internet yang masih baru, High-Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH),

telah ditambahkan ke W-CDMA rilis 5 dan spesifikasi lebih lanjut. Hal ini dilakukan dengan memperkenalkan

tiga baru lapisan fisik saluran: HS-SCCH, HS-DPCCH dan HS-PDSCH. High Speed-Shared Control Channel

(HS-SCCH) menginformasikan pengguna bahwa data akan dikirimkan pada 2 slot HS-DSCH depan. High

Speed Uplink-Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH) membawa informasi pengakuan dan saluran

Indikator kualitas saat ini (CQI) dari pengguna. Nilai ini kemudian digunakan oleh base station untuk

menghitung berapa banyak data untuk mengirim ke perangkat pengguna pada transmisi berikutnya. High

Speed Downlink Shared Channel-Fisik (HS-PDSCH) adalah saluran dipetakan ke saluran transportasi HS-

DSCH di atas yang membawa data pengguna yang sebenarnya.

Paket Penjadwalan Cepat

Saluran downlink HS-DSCH dibagi antara pengguna dengan menggunakan channel-dependent scheduling

untuk membuat penggunaan sinyal radio yang tersedia dengan maksimal. Setiap pengguna perangkat

teknologi ini secara terus-menerus mentransmisikan indikasi kualitas sinyal downlink, yaitu 500 kali per detik.

Dari informasi yang diperoleh dari semua perangkat, base station memutuskan pengguna mana yang akan

dikirimkan data pada frame 2 ms pada aliran data berikutnya dan berapa banyak data yang harus dikirimkan

kepada setiap user atau pengguna. Data yang lebih besar dapat dikirimkan kepada pengguna yang memiliki

kualitas sinyal downlink yang tinggi.

Banyaknya pembagian dari rangkaian kode dan jaringan bandwith, dialokasikan kepada para pengguna

HDSPA melalui ketentuan dari jaringan itu sendiri. Alokasi yang dilakukan adalah “semi-statis”, namun

didalamnya masih dapat dimodifikasi ketika jaringannya sedang beroperasi, tetapi tidak dalam basis per frame.

Alokasi ini merepresentasikan pertukaran antara bandwith yang dialokasikan untuk pengguna HDSPA. Hal ini

dimaksudkan untuk pengalokasian gelombang suara dan pengguna data non-HDSPA. Lebih jelasnya, alokasi

ini merupakan unit dari pembagian kode untuk penyebaran di faktor 16, dimana 16 ada dan hingga 15 dapat di

alokasikan untuk jaringan HSDPA. Ketika base station dipilih, maka langkah selanjutnya adalah untuk

menentukan pengguna yang akan menerima data pada frame selanjutnya. Hal ini juga dapat berguna untuk

menentukan pembagian kode yang akan digunakan untuk tiap pengguna. Informasi ini dikirim kepada

perangkat pengguna melalui satu atau lebih “scheduling channels”. Channel tersebut bukan merupakan bagian

dari jaringan HSDPA yang telah ditentukan sebelumnya, tetapi merupakan jaringan yang telah dialokasikan

secara terpisah. Selanjutnya, untuk memberikan frame 2 ms, data mungkin akan terkirim secara berulang

denga menggunakan pembagian kode yang berbeda. Maksimum banyaknya pengguna dalam menerima data

yang diberikan frame 2 ms, diapa dilihat dari banyaknya jumlah pengalokasian dalam pembagian kode.

Sebagai contoh, dalam teknologi CDMA2000 1xEV-DO, data yang dikirim hanya kepada satu pengguna dalam

suatu kurun waktu.

Keamanan

Autentikasi user atau pengguna dari teknologi HSDPA ini dilakukan dari SIM card (atau RUIM). Data dari user

akan dikodekan secara berbeda menurut standar CDMA, dan bekerja jauh lebih baik daripada algoritma

kriptografi. Keamanan dari teknologi ini akan jebol apabila ada penyusup yang masuk ke base station atau

suatu ketika penyusup tersebut mendapatkan kode channel yang hanya dapat diperoleh dari agen

khusus( 6432). Dengan kata lain, keamanan akan kepemilikan akses ini cukup terjamin.

Modem HSDPA

Dalam smartphone, akses internet yang sangat cepat dapat diambil dari antena telepon seluler itu sendiri yang

akan diproses lebih lanjut. Sedangkan untuk laptop atau netbook, komputer belum tentu dapat menangkap dan

memproses sinyal yang ada, kebanyakan hanya dapat menangkap sinyal melalui Wi-Fi ataupun Bluetooth.

Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggunakan modem, dengan cara menangkap sinyal tersendiri

dari antena yang ada dan diproses lebih lanjut agar komputer dapat tersambung dengan akses internet dari

sinyal modem.

HSDPA USB modem dapat dipakai untuk mendapatkan koneksi internet pada komputer rumah dimana

terdapat sinyal kuat dari HSDPA. Hal ini akan menggantikan kebutuhan pengguna akan koneksi fixed line.

Keunggulan

Teknologi HSDPA dapat digunakan untuk banyak user secara bersama-sama. Tetapi jika semua user

melakukan download file dengan kapasitas yang besar dari internet, akan berimbas pada aliran data, yaitu

seluruh user akan mendapat koneksi yang lambat.

Frekuensi yang dipakai oleh teknologi ini sudah dapat dimaksimalisasikan secara efisien dengan

pemakaian bandwith (lebar pita) yang tepat.

Mengurangi tertundanya pengunduhan atau download data (delay), walaupun dengan banyaknya

pengguna dari koneksi HSDPA, unduhan data tidak akan tertunda, tetapi mungkin mengalami sedikit

keterhambatan aliran data.

Kekurangan

Kecepatan maksimum 14,4 Mbps dalam jarak kurang dari 1 km dari base station. Apabila sudah mencapai

jarak lebih dari sama dengan 6 km, aliran data akan menurun kepada kecepatan 1 Mbps.

Harga yang cukup mahal bila dibandingkan dengan jaringan seperti WiMAX.

High-Speed Uplink Packet AccessHigh-Speed Uplink Packet Access (HSUPA) adalah protokol telepon genggam 3G dalam

keluarga HSPA dengan kecepatan unggah/"uplink" hingga 5.76 Mbit/s. Nama HSUPA diciptakan oleh Nokia.

3GPP tidak mensupport istilah 'HSUPA', sebagai gantinya digunakan istilah Enhanced Uplink (EUL).

Spesifikasi HSUPA termasuk dalam Universal Mobile Telecommunications System rilis ke 6 standard yang

dipublikasikan oleh 3GPP. – "The technical purpose of the Enhanced Uplink feature is to improve the

performance of uplink dedicated transport channels, i.e. to increase capacity and throughput and reduce

delay."

HSUPA memakai sebuah unggah enhanced dedicated channel (E-DCH) yang mengimplementasikan metode

link adaptation serupa dengan yang digunakan olehHSDPA, yakni:

shorter Transmission Time Interval enabling faster link adaptation;

HARQ (hybrid ARQ) with incremental redundancy making retransmissions more effective.

Mirip-mirip dengan HSDPA, HSUPA menggunakan packet scheduler, tapi beroperasinya berdasarkan

prinsip request-grant dimana UEs meminta izin untuk mengirim data dan scheduler (penjadwal) memutuskan

kapan dan seberapa banyak UE yang diperbolehkan mengirimkan data. Permintaan untuk mentransmit data

berisikan status dari buffer transmisi dan antrian di UE, juga ketersediaan margin dayanya. Bagaimanapun,

tidak seperti HSDPA, transmisi uplink tidak ortogonal satu dengan yang lainnya.

Tambahan untuk mode transmisi scheduled ini, standarnya juga mengizinkan adanya mode transmit

mandiri/"self-initiated" dari UE-UE yang ada, tercatat sebagainon-scheduled. Mode non-scheduled, sebagai

contoh bisa digunakan untuk layanan VoIP bahkan disaat "reduced TTI" dan [Node B] berbasis "scheduler" tak

mampu menyediakan waktu tunda yang sangat pendek, serta bandwidth konstan yang dibutuhkan.

Masing-masing alur MAC-d (misal alur QoS) dikonfigurasi untuk menggunakan entah itu

mode scheduled ataupun non-scheduled. modes; the UE adjusts the data rate for scheduled and non-

scheduled flows independently. The maximum data rate of each Alur Non-scheduled pada saat "call setup",

dan tipikalnya tak berubah terlalu sering. Daya yang digunakan oleh alur-alur scheduled dikontrol secara

dinamis oleh [Node B] melalui "absolute grant" (terdiri atas nilai aktual) dan pesan-pesan "relative grant"(terdiri

atas single up/down bit).

Pada "Layer" 1, HSUPA memperkenalkan kanal fisik baru E-AGCH (Access Grant Channel), E-DCH Relative

Grant Channel, F-DPCH (Fractional-DPCH), E-HICH (E-DCH Hybrid ARQ Indicator Channel), E-DPCCH (E-

DCH Dedicated Physical Control Channel) dan E-DPDCH (E-DCH Dedicated Physical Data Channel).

E-DPDCH digunakan untuk membawah E-DCH "Transport Channel"; dan E-DPCCH digunakan untuk

membawa informasi kontrol yang diasosiasikan dengan E-DCH.

Versi

Tabel berikut memberikan informasi kecepatan unggah untuk kategori-kategori yang berbeda dari HSUPA.

HSUPA Kategori Kecepatan Unggah Maks

Kategori 1 0.73 Mbit/s

Kategori 2 1.46 Mbit/s

Kategori 3 1.46 Mbit/s

Kategori 4 2.93 Mbit/s

Kategori 5 2.00 Mbit/s

Kategori 6 5.76 Mbit/s

Kategori 7 (3GPP Rel7)

11.5 Mbit/s

Peta Jalan

Setelah HSUPA, 3GPP bekerja pada laju transfer yang lebih jauh. LTE menyediakan hingga 326.4 Mbit/s untuk

unduh/"download" dan 86.4 Mbit/s untuk unggah. LTE-Advanced, masih dalam pengembangan sebagai "minor

update" untuk jaringan LTE, mendukung hingga rata-rata unduh maksimum 1 Gbit/s.

Generasi-generasi Sistem Nirkabel

1G NMT · AMPS · Hicap · CDPD · Mobitex · DataTAC · TACS · ETACS

2G GSM · iDEN · D-AMPS · IS-95 · PDC · CSD · PHS · GPRS · HSCSD · WiDEN

2.75G EDGE/EGPRS · CDMA2000 (1xRTT)

3G UMTS (W-CDMA) · CDMA2000 (1xEV-DO/IS-856) · FOMA · TD-SCDMA · GAN/UMA · WiMAX

3.5G UMTS (HSDPA) · UMTS (HSUPA) · CDMA2000 (EV-DO Rev.A)

3.75G UMTS (HSPA+) · CDMA2000 (EV-DO Rev.B/3xRTT)

4G Flash-OFDM · 3GPP LTE

Related articles Comparison of mobile telecommunications standards · List of mobile telecommunications standards

top related