geografi desa xii ips

Post on 12-Apr-2017

691 Views

Category:

Education

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Kelompok Desa1. Adelia Syafira P (1)2. Ahmad Nurul Husein (2)3. Agnes Yolandani (3)4. Anisa Sekar Ayu (4)5. Chandra Nur Fauzi (5)6. Gala Nageri (6)7. Handhika Mulyana (7)8. Iga Endang Nurselly (8)9. Intan Putri Fatimah (9)10. Isaka Yoga Santoso (10)11. Karima Amalia (11)12. Laela Khodijah (12)13. Maudy Ulfa (13)14. Moh Rokiman (14)15. Muhammad Ghorby (15)16. Muhammad Kevin (16)

DESA1.Pengetian Desa

2.Pengertian Desa Menurut Para Ahli3.Syarat-Syarat Desa

4.Fungsi Desa5.Unsur-unsur Desa6.Klasifikasi Desa

7.Struktur Keruangan Desa8.Pola Pemukiman Desa

9.Pola Persebaran Pemukiman Desa

Pengertian Desa

Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejulah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan.

Berdasarkan istilah di Indonesia desa memiliki definisi yang berbeda-beda menurut daerahnya masing-masing yaitu Aceh (Gampong), Minangkabau (nagari), Batak (Huta) Minahasa (Wanua), Bali (Banjar), Lampung (Dusun/Wanua), Jawa (Desa) Sunda (Kampung). Sedangkan pengertian secara administrative, desa adalah kesatuan administrative yang disebut keluraha

Sutarjo Kartohadikusumo

 Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat

Prof. Drs Bintarto

Desa adalah perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain

William Ogburn

 Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.

UU no. 22 tahun 1999 

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten

 SYARAT-SYARAT DESA Mempunyai wilayah Adanya penduduk Mempunyai pemerintahan Berada langsung di bawah camat Mempunyai kebiasaan-kebiasaan pergaulan

sendiri.

CIRI-CIRI MASYARAKAT DESA Kehidupan tergantung pada alam  Kehidupan warga petani sangat bergantung pada musim Merupakan satu kesatuan sosial dan kesatuan kerja Jumlah penduduk dan luas wilayah relatif kecil Struktur ekonomi bersifat agraris Masyarakatnya bersifat gemeinschaft (paguyuban) Proses sosial relatif lambat Toleransi sosialnnya kuat Adat-istiadat dan norma agama kuat Kontrol sosialnya didasarkan pada hokum informal Pola pikirnya irrasional Struktur perekonomian penduduk bersifat agraris.

FUNGSI DESA sumber bahan pangan, penghasilan bahan

mentah, penghasil tenaga kerja, pusat-pusat industri kecil.

Unsur-unsur desa a. Daerah b.Penduduk c. Tata kehidupan

KLASIFIKASI DESA Menurut tingkat perkembangannya:1.Desa Swadaya2.Desa Swakarya3.Desa Swasembada Berdasarkan aktivitas masyarakat:1.Desa Agraris2.Desa Industri3.Desa Nelayan Berdasarkan ikatannya:1.Desa Genelogis2.Desa Territorial3.Desa Campuran

Menurut tingkat perkembangannya:

1.Desa Swadaya2.Desa Swakarya3.Desa Swasembada

Desa Swadaya

Desa Swadaya adalah desa yang masih bersifat tradisional. 

Ciri-Ciri Desa Swadaya a. Adat istiadat yang bersifat mengikat

terhadap berbagai kegiatan manusia b. Hubungan antar manusia sangat erat c. Pengawasan sosial di lakukan oleh keluarga d. Mata pencaharian penduduk pada

umumnya sejenis dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan primer

e. Teknologi yang di gunakan masih sangat sederhana sehingga tingkat produktivitasnya rendah

f. Keadaan sarana dan prasarana masih sangat minim (kurang)

Desa Swakarya

Desa swakarya adalah desa yang sedang mengalami masa Transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada.

Ciri-Ciri Desa Swakarya a. Adanya pengaruh dari luar yang

mengakibatkan perubahan cara berpikir b. Bertambahnya lapangan pekerjaan

sehingga mata pencaharian penduduk berkembang dari sektor primer ke sektor sekunder

c. Produktivitas mulai meningkat d. Sarana dan prasarana desa mulai

meningkat e.Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan

teknologi

Desa Swasembada

Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional.

Ciri-Ciri Desa Swasembada a. Adat istiadat sudah tidak mengikat lagi b. Hubungan antar manusia bersifat rasional c. Mata pencaharian penduduk beraneka

ragam dan bergerak ke sektor tersier d. Teknologi telah benar di manfaatkan

sehingga produktivitasnya tinggi e. Sarana dan Prasarana lengkap.

Berdasarkan aktivitas masyarakat:

1.Desa Agraris2.Desa Industri3.Desa Nelayan

Desa Agraris

pengertian desa agraris adalah desa yang sebagian besar penduduknya bekerja  sebagai petani. Kegiatan utamanya adalah mengolah lahan pertanian dan sebagai sampingan biasanya dengan beternak.

Desa Industri

pengertian desa industri adalah desa yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor industri.

Desa Nelayan

pengertian desa nelayan adalah desa yang umumnya terdapat di sekitar pantai dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang perikanan dan pertambakan.

Berdasarkan ikatannya:

1.Desa Genelogis2.Desa Territorial3.Desa Campuran

Desa Genelogis Tipe Desa Geneologis yaitu suatu desa yang

ditempati sejumlah penduduk dimana masyarakatnya mempunyai ikatan secara keturunan atau masih mempunyai hubungan pertalian darah.

Desa yang terbentuk secara Geneologis dapat dibedakan atas tipe Patrilineal, Matrilineal, dan Campuran

Desa Territorial Tipe Desa Territorial, yaitu suatu desa yang

ditempati sejumlah penduduk atas dasar suka rela.

Desa Teritorial ini terbentuk menjadi tempat pemukiman penduduk berdasarkan kepentingan bersama, dengan demikian mereka tinggal disuatu desa yang menjadi suatu masyarakat hukum dimana ikatan warganya didasarkan atas ikatan daerah, tempat atau wilayah tertentu

Desa Campuran Tipe Desa Campuran, yaitu suatu desa

dimana penduduknya mempunyai ikatan keturunan dan wilayah. Dalam bentuk ini, ikatan darah dan ikatan wilayah sama kuatnya.

Struktur Keruangan DesaDilihat dari tingkat penyebaran penduduknya (SD Misra)

1. Compact Settlements (pemukiman yang mengelompok) karena :

· Tanah yang subur· Relief rata· Keamanan belum dapat dipastikan· Permukaan air tanah dalam2. Fragmented Settlements (pemukiman yang tersebar)

karena :· Daerah banjir· Topografi kasar· Keamanan terjamin· Permukaan air tanah dangkal

Dilihat dari bentuknya (Menurut Daldjoeni)

1. Pola desa linier atau memanjang jalan / sungai 2. Pola desa mengikuti garis pantai 3. Pola desa terpusat 4. Pola desa mengelilingi fasilitas

Menurut Bintarto

1. Memanjang jalan 2. Memanjang sungai 3. Radial 4. Tersebar 5. Memanjang pantai 6. Memanjang pantai dan jalan kereta api

Dilihat dari pesebarannya 1. Nucleated Agricultural Village Community /

menggerombol 2. Line Village Community / memanjang 3. Open Country or Trade Center Community /

tersebar

Pola Pemukiman Desa 1. Pola Permukiman Tersebar 2.Pola Permukiman Menjalur 3.Pola Permukiman Mengelompok

Pola Permukiman Tersebar

Pola ini terbentuk dari rumah-rumah penduduk yang dibangun bebas dan tersebar pada wilayah yang luas. Pola permukiman ini umumnya terdapat di dataran rendah. Arah pemekaran permukiman dapat ke segala jurusan. Pusat kegiatan dan fasilitas dapat dibangun tersebar sesuai dengan kebutuhan.

Pola Permukiman Menjalur

Pola ini terbentuk di lokasi sepanjang jalur utama seperti jalan, sungai, dan pantai. Di daerah pantai yang landai, dapat tumbuh permukiman menjalur. Penduduk pantai pada umumnya bermata pencaharian di bidang perikanan, perkebunan kelapa, dan perdagangan. Apabila kemudian permukiman desa ini berkembang, maka rumah-rumah dibangun meluas sejajar garis pantai. Permukiman desa yang berkembang ini akhirnya dapat tersambung dengan permukiman desa di dekatnya. Pusat kegiatan industri kecil seperti perikanan dan pertanian, dapat tetap bertahan di dekat permukiman lama.

Pola Permukiman Mengelompok

Pola ini terbentuk karena terjadi pengelompokan rumah pada wilayah terpadu yang biasanya berupa titik pertemuan atau persimpangan jalur transportasi. Pola permukiman mengelompok dapat juga berkembang di daerah pegunungan. Penduduk desa di daerah pegunungan umumnya masih memiliki hubungan keluarga. Pengelompokan permukiman ini didorong oleh kegotongroyongan penduduknya. Apabila jumlah penduduk bertambah dan terjadi pemekaran desa, maka arah pemekaran ke segala jurusan tanpa direncanakan. Pusat kegiatan penduduk dapat bergeser mengikuti pemekaran.

Paul H. Landis

Paul H. Landis, seorang ahli sosiologi perdesaan, membedakan pola persebaran permukiman desa menjadi empat tipe. Perbedaan pola ini ditentukan oleh lahan pertanian, pusat kegiatan, permukiman, dan jalan utama.

 (The farm village type).

Tipe desa yang penduduknya tinggal bersama di suatu daerah dengan lahan pertanian di sekitarnya

(The nebulous farm type).

Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal bersama di suatu daerah dengan lahan pertanian di sekitarnya dan sebagian kecil penduduknya tersebar di luar permukiman utama yang telah padat

(The arranged isolated farm type).

Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa, sungai, atau pantai. Lahan pertanian berada di sekitar permukiman desa dan jarak antarrumah tidak terlalu jauh

 (The pure isolated type).

Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar dan terpisah dengan lahan pertanian masingmasing serta mengumpul pada suatu pusat perdagangan. Tipe ini biasanya terjadi pada daerah yang tanahnya memiliki tingkat kesuburan tidak sama 

top related