genetika penentuan jenis kelamin
Post on 14-Jul-2015
874 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KELOMPOK 2
Khalifatisifa Ramadhani
Mazidah Qurrotu Aini
Miftahuzakiyyah
Selly Octavani
• Faktor lingkungan
Keadaan fisiologis kadar hormon/pengedarannya tdk
seimbang perubahan fenotip
• Faktor Genetik
Bahan genetik di dlm kromosom perbedaan jenis
kelamin di komposisi kromosom
I. Tipe XY
1. Pada Lalat buah Drosophila melanogaster
Mempunyai 8 buah kromosom
- 6 Autosom ( 6 A atau 3 AA )
- 2 Kromosom kelamin : ( XX & XY )
3 AAXX = betina ( Homogametik)
3 AAXY = Jantan ( Heterogametik )
• Dalam keadaan normal lalat betina membentuk
satu macam sel telur bersifat haploid (3AX),
setelah dibuahi maka menjadi diploid
• Lalat jantan membentuk 2 macam spermatozoa
yg haploid (3AX) dan (3AY)Terkadang diwaktu meiosis, sepasang kromosom kelamin tidak
memisahkan diri melainkan tetap berkumpul ( Non-disjunction),
dan membuat 2macam sel telur 3AXX (membawa 2 kromosom)
dan 3A0 ( tanpa kromosom X ): 3AXX dan 3A0
a) 3AXX + 3AX menghasilkan 3AAXXX (lalat
betina super)
b) 3AXX + 3AY menghasilkan 3AAXXY (lalat
betina fertil)
c) 3A0 + 3AX menghasilkan33AAX0 (lalat jantan
steril)
d) 3A0 + 3AY menghasilkan 3AAY0 ( LETAL )
• a. Lalat ginandromorf, lalat yang separuh tubuhnya terdiri dari jaringan lalat betina sedangkan separuh lainnya terdiri dari jaringan lalat jantan. Lalat ini tidak mempunyai formula kromosom.
• b. Lalat interseks, lalat yang jaringan tubuhnya merupakan mosaik (campuran yang tak teratur) dari jaringan lalat betina dan jantan. Lalat ini steril. Triploid pd autosom 3n(3AAAXX)
• c. Lalat jantan super, lalat yang sebenarnya akan menjadi lalat jantan akan tetapi triploid (3n) untuk autosomnya (3AAAXY) dan steril.
• d. Lalat dengan kromosom X yang melekat adalah lalat betina tetapi kedua kromosom X saling melekat pada salah satu ujungnya atau attached-X chromosome dengan formula 3AAXXY.
• Pada umumnya lalat XX adalah betina dan XY jantan
akan tetapi kenyataanya dengan adanya nondisjunction,
tidak selalu kromosom Y pada lalat tidak mempunyai
pengaruh penentuan jenis kelamin , kenyataanya:
• A) Lalat 3 AAXXY memeliki kromosom Y, tetapi lalat ini
betina
• B) lalat 3 AAXO tidak memiliki kromosom Y tetapi lalat ini
jantan
• Penyelidikan C.B. Bridges pada lalat Drosophila
menyatakan bahwa faktor penentu betina terdapat dalam
kromosom –X sedangkan faktor penentu jantan terdapat
dalam autosom . Berhubung dengan itu Bridges
berpendapat bahwa jenis kelamin pada lalat buah
Drosophila lebih tepat didasarkan atas teori perimbangan
tentang penentuan jenis kelamin
Banyaknya kromosom X / banyaknya stel autosom
(X/A)
• Inti sel tubuh manusia mengandung 46 buah kromosom ,
terdiri dari 44 (=22 pasang ) autosom dan 2 (=1 pasang)
kromosom kelamin.
• Seorang perempuan memiliki 22 pasang autosom dan 1
pasang kromosom- X (22AAXX)
• Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom 1 +
kromosom- X + kromosom-Y (22AAXY) laki-laki
membentuk 2 macam spermatozoa,yaitu :
1. Spermatozoa memiliki 22 autosom dan sebuah
(22AX)dinamakan ginospermium
2. Spermatozoa memiliki 22 autosom dan sebuah
(22AY)dinamakan androspermium
• M.L. Barr dan Bertram dalam tahun 1940 menemukan
badan kromatin dalam sel-sel saraf dari kucing betina,
tetapi tidak dapat menemukannya pada kucing jantan.
Penyelidikan dilanjutkan pada manusia dengan
memeriksa sel-sel epitel tunika mukosa mulut (selaput
lendir mulut) dan sel-sel darah putih (leukosit). Inti sel
selaput lendir mulut dari orang perempuan mengandung
badan kromatin letaknya di tepi dekat dinding inti ,
bentuknya bulat. Orang laki-laki tidak memilikinya . Juga
leukosit akan tetapi bentuknya “drumstick”. Badan
kromatin (badan barr) pada orang normal digunakan
untuk membedakan jenis kelamin, maka badan kromatin
dinamakan kromatin kelamin atau seks kromatin.
• Mary F. Lyon (1962) berpendapat bahwa kromatin
kelamin sesungguhnya adalah salah satu dari sepasang
kromosom-X yang mengalami piknosa
(mengembun)setelah pembelahan mitose. kromosom-X
yang mengalami perubahan ini dapat yang berasal dari
ibu atau ayah dan kehilangan aktivitas genetiknya.
Pendapat ini terkenal sebagai hipotesa Lyon. Maka
banyaknya kromatin kelamin yang dapat dijumpai pada
suatu individu adalah sama dengan 1. perempuan
normal XX, maka 1 kromatin kelamin, sebaliknya laki-laki
XY maka tidak memiliki kelamin, tetapi laki-laki XXY
memiliki 1 kromatin kelamin, perempuan XXX memiliki 2
kromatin kelamin
• 1. Seperti halnya pada lalat Drosophila, maka kromosom-
X pada manusia membawa gen-gen yang menentukan
sifat perempuan. Akan tetapi, fungsi kromosom-Y pada
Drosophila. Jenis kromosom-Y pada Drosophila sama
sekali tidak mempengaruhi jenis kelamin lalat, maka
pada manusia kromosom-Y I memiliki gen –gen untuk
sifat laki-laki. berapun banyak kromosom yang dimiliki
seseorang asal disampingnya ada sebuah kromosom-Y
maka orang itu adalah laki-laki
• 2. autosom pada manusia sama sekali tidak berpengaruh
pada jenis kelamin, sedangkan pada Drosophila turut
mempengaruhi
1. Sindrom Turner
2. Sindrom Klinefelter
3. Wanita Super
4. Pria XYY
Istilah sindrom biasanya digunakan apabila ada
kelainan pada susunan kromosom.
Sifat-sifat penderita :
A. Pada perempuan, ia kehilangan sebuah kromosom X
B. Dada lebar, pinggul lebih sempit
C. Sifat seksual sekunder tidak tumbuh sempurna
D. Tidak mengalami haid, karena itu ia mandul
Sifat-sifat panderita:
A. Individunya laki-laki, ia kelebihan sebuah kromosom X
B. Kaki dan lengan kelihatan panjang
C. Setelah mencapai akil-balig, payudara nampak mulai
membesar, tetapi testis mengecil
D. Mandul (steril)
E. Kemungkinan terjadi karena nondisjunction diwaktu
ayahnya atau ibunya membentuk gamet-gamet
Wanita ini kelebihan sebuah kromosom X, sehingga
memiliki 47 kromosom, dengan formula kromosom
22AAXXX atau biasa disingkat sebagai wanita XXX.
Laki-laki ini memiliki 47 kromosom (22AAXYY).
Seorang laki-laki normal yang mengalami nondisjunction
pada meiosis II menghasilkan spermatozoa YY. Apabila
spermatozoa YY ini membuahi sel telur X, terjadilah zigot
XYY yang akan tumbuh menjadi pria XYY.
Kelainan pada autosom dapat dijumpai pada pria dan wanita karena autosom dimiliki oleh pria dan wanita.
Contoh, Sindrom Down ( Ditemukan oleh Langdon Down, 1866 )
Sifat-sifat :
1. Laki-laki, Perempuan
2. Tubuh pendek atau puntung
3. Bentuk muka bulat
4. Terdapat lipatan epikantus
5. Iris mata kadang berbintik-bintik ( Brushfield )
6. Mulut biasanya terbuka, ujung lidah membesar keluar dari lubang mulut.
7. Hidung lebar dan datar
8. Pada telapak tangan ( salah satu atau kedua tangan ) terdapat sebuah garis horizontal. Normal, terdapat beberapa garis.
9. IQ sangat rendah ( 20-50 )
10. Memperlihatkan wajah gembira
11. Kelebihan kromosom nomor 21
12. Kebanyakan anak terakhir karena usia ibu ketika melahirkan sudah terlalu tua atau dapat juga lahir dari seorang perempuan yang menikah terlalu lambat.
Penentuan jenis kelamin mengikuti sistem XY.
Hewan betina XX dan yang jantan XY
Mengikuti sistem XY
Tanaman betina XX, sedang yang jantan XY
Namun, kebanyakan tumbuh-tumbuhan tidak
dapat dibedakan jenis kelaminnya,
hermafrodit.
Serangga dari ordo Orthoptera Heteroptera,
seperti belalang, tidak terdapat kromosom Y, jadi
belalang jantan hanya memiliki sebuah kromosom
X saja, jadi XO.
Berbeda dengan lalat Drosophila jantan XO, maka
belalang jantan XO adalah subur, sedangkan lalat
Drosophila jantan XO mandul.
Belalang betina memiliki sepasang kromosom X,
XX.
Pada beberapa jenis kupu, ikan, reptil, aves :
- Jantan ZZ ( homogametik )
- Betina ZW ( heterogametik )
Jadi, semua spermatozoa mengandung
kromosom kelamin Z, sedang sel telurnya ada
kemungkinan mengandung kromosom
kelamin Z/W.
Pada unggas ( ayam, itik, dll ) :
- Jantan sepasang kromosom kelamin sama bentuknya ZZ ( homogametik )
- Betina, hanya memiliki sebuah kromosom kelamin, ZO ( heterogametik )
Jadi, spermatozoa membawa satu macam kromosom, Z. Sedangkan sel telurnya ada dua macam, mungkin membawa kromosom Z, mungkin tidak memiliki kromosom kelamin sama sekali.
Pada serangga, ordo hymenoptera ( lebah madu, semut ) :
- Penentuan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kromosom kelamin.
- Jantan, terjadi karena pertenogenese yaitu terbentuknya makhluk dari sel telur tanpa didahului pembuahan. Jantan = haploid = 16 kromosom
- Betina ( ratu lebah dan pekerja ), sel telur yang dibuahi, masing-masing dilpoid = 32 kromosom. Karena perbedaan tempat dan makanan maka lebah ratu fertil, pekerja steril.
• Penentuan jenis kelamin dari beberapa mahluk dipengaruhi oleh kegiatan yang berlainan dari gen-gen tunggal, misalnya pada tanaman jagung zea mays merupakan tanaman berumah satu ( bunga jantan dan bunga betina berada pada satu tanaman ). Jika gen (ba) homozigotik maka tongkol yang biasanya merupakan bunga betina akan berubah menjadi benang sari, maka malai yang merupakan bunga jantan akan berubah menjadi putik dan tidak menghasilkan serbuk sari. Tanaman yang bergenotip babatsts adalah betina dan yang babaTsTs adalah jantan. Peritiwa ini menunjukan bahwa tanaman berumah satu dapat menjadi tanaman berumah dua atau sebaliknya yang disebabkan oleh mutasi dari dua gen. Ba menjadi ba dan Ts menjadi ts.
• Pada beberapa hewan tingkat penentuan jenis kelamin bykan dari genetik melainkan dari pengaruh lingkungannya, karen jantan dan betinanya bergenotip sama. Contohnya dalah cacing laut Bonellia yang jantan kecil mengalami degenerasi namun tidak dengan alat reproduksinyay sehingga masih bisa membuahi sel telur.
• Menurut penyelidikan oleh F. Baltzer, bahwa setiap cacing yang didapatkan dari sel telur akan terisolisir menjadi cacing betina,. Jika cacing yg baru dilepaskan di dalam air yg mengandung cacing2 betina dewasa maka, beberapa cacing muda tadi tertarik olehh cacing dewasa betina dan hidup didalam rahim cacing betina dewasa. Diduga bahwa faktor genetik untuk kedua jeniskelamin itu terdapat pada cacing muda. Ekstrak dari cacing betina akan mempengauhi cacing-cacing muda untuk berkembang menjadi cacing jantan.
• Crew (1923) menemukan bahwa jenis kelamin ayam betina dapat berubah menjadi ayam jantan, ini dinyatakan bahwa pada ayam betina terdapat dua gonada/ovarium yang sebelah kiri berkembang namun yang sebelah kanan akan degenerasi. Ketika ayam betina terkena penyakit tuberkulose maka ovarium yang sebelah kanan berkembang menjadi kelamin jantan. Jenis kelaminnya membalik namun struktur kromosomnya tetap sama yaitu ZO.
• Perkawinan antara ayam betina yang membalik kelamin nya menjadi jantan dengan ayam betina normal diharapkan menghasilkan keturunan dengan perbandingan 1 ayam jantan
• : 2 ayam betina. Telur yang tidak memiliki kromosom sama sekali telurnya tidak menetas.
top related