gb imunisasi
Post on 02-Jan-2016
82 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Dr. Gebyar Tri B., SpADr. Gebyar Tri B., SpASMF AnakSMF Anak
RSUD SoebandiRSUD Soebandi
VAKSINASIVAKSINASI
UP DATEUP DATE
Sejarah perkembangan Sejarah perkembangan imunisasi di Indonesiaimunisasi di Indonesia
Thn 1974: Indonesia bebas cacar (?)Thn 1974: Indonesia bebas cacar (?) Thn 1977-1980: Pengenalan program BCG, DPT, TTThn 1977-1980: Pengenalan program BCG, DPT, TT Thn 1981-1982: diperkenalkan antigen polio, cacarThn 1981-1982: diperkenalkan antigen polio, cacar Thn 1989: strategi “akselerasi”, pelayanan imunisasi Thn 1989: strategi “akselerasi”, pelayanan imunisasi
secara teratursecara teratur Thn 1990: “mobilisasi sosial”, PWS, UCIThn 1990: “mobilisasi sosial”, PWS, UCI Thn 1991-1997: 3 dosis vaksin hepatitis BThn 1991-1997: 3 dosis vaksin hepatitis B Thn 1999: cakupan imunisasi lebih 90% (?)Thn 1999: cakupan imunisasi lebih 90% (?)
KebijakanKebijakan
Eradikasi polio (ERAPO): kasus polio Eradikasi polio (ERAPO): kasus polio karena virus liar : 0karena virus liar : 0
Eliminasi tetanus neonatorum (ETN): Eliminasi tetanus neonatorum (ETN): kurang 1 kasus per 10.000 kelahiran kurang 1 kasus per 10.000 kelahiran hidup.hidup.
Reduksi campak: penurunan 90% kasus Reduksi campak: penurunan 90% kasus dan 95% kematian akibat campakdan 95% kematian akibat campak
Non Spesifik
Sistem Imun
Fisik / mekanik Larut Selular
• Kulit• Selaput lendir• Batuk • Bersin
Biokimia• Asam lambung• Lisozim• Laktoferin• Asam neuraminik• dll
• Makrofag • Sel NK – Limfoid• Keringat, ludah • Air mata, asi
Spesifik
Humoral/ Sel B Selular / Sel T
Komplemen
Inter feron
C reative protein (CRP)
Humoral
Sistem Imun Non Spesifik :Sistem Imun Non Spesifik :
Tidak ditujukan pada mikroorganisme Tidak ditujukan pada mikroorganisme tertentu tertentu
Sistem Imun Spesifik :Sistem Imun Spesifik :
Hanya dapat menghancurkan benda asing Hanya dapat menghancurkan benda asing yang dikenal sebelumnyayang dikenal sebelumnya
Sistem Imun SpesifikSistem Imun Spesifik
Kemampuan mengenal benda yang Kemampuan mengenal benda yang dianggap asingdianggap asing
A. A. Humoral :Humoral :
Peranan dari Limfosit B atau Sel BPeranan dari Limfosit B atau Sel B
(Bursa Fabricius)(Bursa Fabricius)
Sel B dirangsang Sel B dirangsang sel plasma sel plasma zat anti zat anti atau anti bodi atau anti bodi didalam Serum didalam Serum
Fungsi : Pertahanan terhadap infeksi virus, Fungsi : Pertahanan terhadap infeksi virus, bakteri dan menetapkan toksinbakteri dan menetapkan toksin
Antibodi adalah :Antibodi adalah :
Imunoglobulin (Ig) yg merupakan golongan Imunoglobulin (Ig) yg merupakan golongan protein yang dibentuk oleh sel plasma yg protein yang dibentuk oleh sel plasma yg berasal dari proliferasi sel B akibat adanya berasal dari proliferasi sel B akibat adanya kontak dengan antigenkontak dengan antigen
Kekebalan aktifKekebalan aktif Kekebalan dibuat oleh tubuh sendiri akibat Kekebalan dibuat oleh tubuh sendiri akibat
terpapar pada Ag seperti pada imunisasi terpapar pada Ag seperti pada imunisasi atau terpapar secara ilmiah.atau terpapar secara ilmiah.
Berlangsung lamaBerlangsung lama
Antibodi 5 JenisAntibodi 5 Jenis
1.1. IgGIgG ::-- Komponen utama Ig serum (75%)Komponen utama Ig serum (75%)-- Dapat menembus PlacentaDapat menembus Placenta-- Terbentuk pada respons sekunderTerbentuk pada respons sekunder-- Anti bakteri, anti virus, anti jamurAnti bakteri, anti virus, anti jamur
2.2. IgMIgM :: -- Imunoglobulin terbesarImunoglobulin terbesar
-- Respons imun primerRespons imun primer-- Mencegah gerakan mikroorganisme Mencegah gerakan mikroorganisme sekundersekunder-- Mengaktifkan komplemenMengaktifkan komplemen
Antibodi 5 JenisAntibodi 5 Jenis
3.3. IgAIgA ::
-- Terbentuknya pd rangsangan selaput Terbentuknya pd rangsangan selaput lendirlendir
-- Kekebalan infeksi saluran nafas, Kekebalan infeksi saluran nafas, pencernaan, urogenitalispencernaan, urogenitalis
-- Fiksasi komplemen, antitoxin, reaksi Fiksasi komplemen, antitoxin, reaksi aglutinasi, anti virusaglutinasi, anti virus
4.4. IgDIgD ::
-- Sangat rendah dalam sirkulasiSangat rendah dalam sirkulasi
-- Fungsi belum jelasFungsi belum jelas
Antibodi 5 JenisAntibodi 5 Jenis
5.5. IgEIgE ::
-- Sangat sedikit jumlahnyaSangat sedikit jumlahnya
-- Tinggi pada alergi, fiksasi Tinggi pada alergi, fiksasi komplemen, komplemen, infeksi cacing, infeksi cacing, skistosomiasis, infeksi skistosomiasis, infeksi parasit parasit
B.B. SelularSelularPeranan dari limfosit T atau sel T Peranan dari limfosit T atau sel T Sel T dibentuk di sumsum tulang Sel T dibentuk di sumsum tulang ProliferasiProliferasidan diferensiasi terjadi di kelenjar Timusdan diferensiasi terjadi di kelenjar Timus
Fungsi :Fungsi :Pertahanan terhadap bakteri Pertahanan terhadap bakteri (intraselular), virus, jamur, parasit, (intraselular), virus, jamur, parasit, keganasan keganasan
IMUNITAS SPESIFIK
Alamiah Buatan
Aktif PasifAktif Pasif
Anti bodiMelalui plasenta
Infeksi VirusBakteridll
Pemberian AntitoksinAnti bodi sel
vaksinasi
Antigen atau Imunogen adalah :Setiap bahan yang dapat menimbulkanRespons imun spesifik pada manusia dan hewan
Imunisasi Pasif DidapatImunisasi Pasif Didapat Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh bukan Kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh bukan
oleh individu itu sendiri, misalnya kekebalan bayi oleh individu itu sendiri, misalnya kekebalan bayi yang diperoleh dari ibu setelah pemberian Ig yang diperoleh dari ibu setelah pemberian Ig serum.serum.
Daya lindung pendek : 2 – 3 mingguDaya lindung pendek : 2 – 3 minggu Contoh :Contoh :
- Gama globulin murni penderita – campak- Gama globulin murni penderita – campak- ATS, ADS, Anti rabies, Anti – Snake venom- ATS, ADS, Anti rabies, Anti – Snake venom- Profilaksi & terapeutik ( pengobatan )- Profilaksi & terapeutik ( pengobatan )
SIDE EFFECTS : OK PROTEIN ASINGSIDE EFFECTS : OK PROTEIN ASING
Test Pemberian SerumTest Pemberian Serum
1.1. Skin test : 0,1 ml serum 1/10 – intra kutan Skin test : 0,1 ml serum 1/10 – intra kutan tunggu 15 menit :tunggu 15 menit :
+ + infiltrat > 10 mm infiltrat > 10 mm
2.2. Eye test : 1 tetes serum Eye test : 1 tetes serum tunggu 15 menit : tunggu 15 menit : + + mata bengkak merah mata bengkak merah
Bila skin dan atau eye test positif Bila skin dan atau eye test positif pemberian pemberian
Serum : Serum : Cara BeredskaCara Beredska
- 0,1 ml serum dlm 1 ml air garam fisiologis 0,1 ml serum dlm 1 ml air garam fisiologis – Subkutan – tunggu ½ jam reaksi– Subkutan – tunggu ½ jam reaksi
- 0,5 ml serum dlm 1 ml air garam fisiologis 0,5 ml serum dlm 1 ml air garam fisiologis – Subkutan – tunggu ½ jam reaksi– Subkutan – tunggu ½ jam reaksi
- Sisa serum Sisa serum Intra Muskular Intra Muskular
RESPON IMUNRESPON IMUNPrimerPrimer Respon imun yang terjadi pada paparan Respon imun yang terjadi pada paparan
pertama kali dengan Agpertama kali dengan Ag Ab yang terbentuk IgM dengan titer yang Ab yang terbentuk IgM dengan titer yang
rendahrendahSekunderSekunder Respon imun yang terjadi pada paparan Respon imun yang terjadi pada paparan
setelah paparan pertama kalinya dengan Ag setelah paparan pertama kalinya dengan Ag yang serupa.yang serupa.
Ab yang terbentuk IgG dengan titer yang tinggi Ab yang terbentuk IgG dengan titer yang tinggi sel memori mengalami transformasi, sel memori mengalami transformasi, proliferasi, diferensiasi.proliferasi, diferensiasi.
Keberhasilan Imunisasi tergantung faktor:Keberhasilan Imunisasi tergantung faktor: Status imunStatus imun Faktor genetik hostFaktor genetik host Kualitas – kuantitas vaksinKualitas – kuantitas vaksin
Status Imun Penjamu:Status Imun Penjamu: Adanya Ab spesifik pada penjamu Adanya Ab spesifik pada penjamu
keberhasilan vaksinasi, mis: keberhasilan vaksinasi, mis: - campak pada bayi- campak pada bayi- kolustrum ASI – IgA polio- kolustrum ASI – IgA polio
Maturasi imunologik:Maturasi imunologik:neonatus neonatus fungsi makrofag fungsi makrofag, kadar , kadar komplemenkomplemen, aktifasi opsonin, aktifasi opsonin..
Pembentukan Ab spesifik terhadap Ag kurang Pembentukan Ab spesifik terhadap Ag kurang hasil vaksinasi hasil vaksinasi ditunda sampai umur 2 ditunda sampai umur 2 bulan.bulan.
Cakupan imunisasi semaksimal mungkin agar Cakupan imunisasi semaksimal mungkin agar anak kebal secara simultananak kebal secara simultan, bayi , bayi diimunisasi diimunisasi
Frekuensi penyakit Frekuensi penyakit , dampaknya pada , dampaknya pada neonatus berat neonatus berat imunisasi dapat diberikan imunisasi dapat diberikan pada neonatus.pada neonatus.
Status imunologik Status imunologik (spt defisiensi imun) (spt defisiensi imun) respon terhadap vaksin kurang. respon terhadap vaksin kurang.
Faktor genetikFaktor genetik- secara genetik respon imun manusia terhadap - secara genetik respon imun manusia terhadap Ag tertentu Ag tertentu baik, cukup, rendah baik, cukup, rendah keberhasilan vaksinasi tidak 100%keberhasilan vaksinasi tidak 100%
Kualitas, kuantitas vaksinKualitas, kuantitas vaksin a. cara pemberian, misal polio oral a. cara pemberian, misal polio oral imunitas imunitas
lokal dan sistemiklokal dan sistemik b. Dosis vaksinb. Dosis vaksin
- tinggi - tinggi menghambat respon, menimbulkan menghambat respon, menimbulkan efek sampingefek samping- rendah - rendah tidak merangsang sel imunokompeten tidak merangsang sel imunokompeten
cc. Frekuensi Pemberian. Frekuensi Pemberian Respon imun sekunder Respon imun sekunder Sel efektor aktif lebih Sel efektor aktif lebih
cepat, lebih tinggi produksinya, afinitas lebih cepat, lebih tinggi produksinya, afinitas lebih tinggi tinggi
Frekuensi pemberian mempengaruhi respon Frekuensi pemberian mempengaruhi respon imun yang terjadiimun yang terjadi
Bila vaksin berikutnya diberikan pada saat kadar Bila vaksin berikutnya diberikan pada saat kadar Ab spesifik masih tinggi Ab spesifik masih tinggi Ag dinetralkan oleh Ag dinetralkan oleh Ab spesifik Ab spesifik tidak merangsang sel tidak merangsang sel imunokompeten.imunokompeten.
d. Ajuvand. AjuvanZat yang meningkatkan respon imun terhadap Zat yang meningkatkan respon imun terhadap AgAg
mempertahankan Ag tidak cepat hilangmempertahankan Ag tidak cepat hilang Mengaktifkan sel imunokompetenMengaktifkan sel imunokompetene. Jenis Vaksine. Jenis Vaksin
Vaksin hidup menimbulkan respon imun lebih Vaksin hidup menimbulkan respon imun lebih baik.baik.
Faktor EpidemiologikFaktor Epidemiologik Menentukan saat pemberian vaksinasi.Menentukan saat pemberian vaksinasi.
Kandungan vaksinKandungan vaksin1.1. Antigen Antigen virus, bakteri virus, bakteri
- vaksin yang dilemahkan:- vaksin yang dilemahkan:* polio, campak, BCG* polio, campak, BCG
- vaksin mati- vaksin mati* pertusis* pertusis
- eksotoksin- eksotoksin* Toksoid, dipteri, tetanus* Toksoid, dipteri, tetanus
2.2. Ajuvan : persenyawaan aluminiumAjuvan : persenyawaan aluminium3.3. Cairan pelarut : air, cairan garam fisiologis, Cairan pelarut : air, cairan garam fisiologis,
kultur jaringan, telur.kultur jaringan, telur.
Hal – hal yang merusak vaksin:Hal – hal yang merusak vaksin: Panas Panas semua vaksin semua vaksin Sinar matahari Sinar matahari BCG BCG Pembekuan Pembekuan toxoid toxoid Desinfeksi/antiseptik : sabunDesinfeksi/antiseptik : sabun
Jadwal ImunisasiJadwal Imunisasi Untuk keseragamanUntuk keseragaman Mendapatkan respon imun yang baikMendapatkan respon imun yang baik Berdasarkan keadaan epidemiologi, prioritas Berdasarkan keadaan epidemiologi, prioritas
penyebab kematian, kesakitanpenyebab kematian, kesakitan
VaksinasiVaksinasi
MMemberikan vaksin emberikan vaksin (bakteri / virus hidup (bakteri / virus hidup dilemahkan / mati, komponen) atau toksoiddilemahkan / mati, komponen) atau toksoid
DDisuntikkan atau diteteskan ke dalam mulutisuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk untuk merangsang kekebalan tubuhmerangsang kekebalan tubuh penerimapenerima hati-hati : hati-hati : dapat menimbulkan KIPIdapat menimbulkan KIPI
Mutu Pelayanan VMutu Pelayanan Vaksinasi yang aksinasi yang Baik :Baik : • Merangsang Merangsang kekebalan lebih baikkekebalan lebih baik• MMeemmperkecil dampak KIPIperkecil dampak KIPI : medik, non medik : medik, non medik• Keluarga pasien puas Keluarga pasien puas percaya percaya• Morbiditas menurunMorbiditas menurun
BakteriBakteri VirusVirus
HidupHidup• BCG
• Difteria• Tetanus• Pertusis• Kolera
• Meningo• Pneumo• Hib• Typhoid Vi
•Campak• Parotitis• Rubela• Varisela
• OPV
• Yellow Fever
• Influenza
• Hepatitis B• Hepatitis A
• IPV• Rabies
InaktifInaktif
Jenis-jenis VaksinJenis-jenis Vaksin
Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Faktor Yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan VaksinasiPelayanan Vaksinasi
Pengetahuan tentang VaksinPengetahuan tentang Vaksin Isi Isi : virus/ bakteri/toksoid, hidup/mati, ajuvan: virus/ bakteri/toksoid, hidup/mati, ajuvan PenyimpananPenyimpanan, rantai dingin, rantai dingin Menilai kualitas vaksinMenilai kualitas vaksin : V V M, warna, kadaluarsa : V V M, warna, kadaluarsa
Persiapan pemberianPersiapan pemberian : : AlatAlat, , bahan bahan, obat, obat : gawat - darurat : gawat - darurat AnamnesisAnamnesis ; ; umur, jarak dgn vaksinasi umur, jarak dgn vaksinasi
sebelumnya, riwayat KIPI, sebelumnya, riwayat KIPI, IIndikasi kontra dan ndikasi kontra dan perhatian khususperhatian khusus
Informed consentInformed consent : : manfaat, risiko KIPImanfaat, risiko KIPI PPemeriksaan fisikemeriksaan fisik
Mempersiapkan bayi / anakMempersiapkan bayi / anak PosisiPosisi Mengatasi ketakutan dan nyeriMengatasi ketakutan dan nyeri
Cara pemberianCara pemberian dosis, interval dosis, interval Lokasi, sudut, kedalamanLokasi, sudut, kedalaman, teknik penyuntikan, teknik penyuntikan
Pencatatan (dan pelaporan)Pencatatan (dan pelaporan) Pemantauan KIPIPemantauan KIPI
Sisa vaksin,Sisa vaksin, PPemusnahan alat suntikemusnahan alat suntik bekas bekas
Anamnesis / KIEAnamnesis / KIE
Cek Cek identitasidentitas, , vaksinasivaksinasi yang telah didapat yang telah didapat Umur,Umur, jarak dgn vaksinasi sebelumnya jarak dgn vaksinasi sebelumnya Informed consentInformed consent : : manfaat dan KIPI manfaat dan KIPI Indikasi kontraIndikasi kontra, perhatian khusus, penyakit, , perhatian khusus, penyakit,
obatobat KIPIKIPI vaksinasi sebelumnya vaksinasi sebelumnya
Penanggulangan KIPI seandainya terjadiPenanggulangan KIPI seandainya terjadi Anamnesis rAnamnesis rutin pediatrik utin pediatrik
Asupan nutrisi, miksi, defekasi, tidurAsupan nutrisi, miksi, defekasi, tidur Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
JadwalJadwal vaksinasi berikutny vaksinasi berikutnyaa
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umumPemeriksaan umum Pemeriksaan khusus Pemeriksaan khusus
Mencari indikasi kontra atau hal-hal yang perlu Mencari indikasi kontra atau hal-hal yang perlu diperhatikandiperhatikan
BBekas vaksinasi terdahuluekas vaksinasi terdahulu Lokasi vaksinasi yang akan diLokasi vaksinasi yang akan dilakukanlakukan
Bila jadwal tertunda ?Bila jadwal tertunda ?
Kekebalan kurang optimal, tetapi tidak berbeda Kekebalan kurang optimal, tetapi tidak berbeda banyakbanyak
Tidak perlu diulang dari awalTidak perlu diulang dari awal Sel memori akan terangsang bila diberikan Sel memori akan terangsang bila diberikan
imunisasi berikutnyaimunisasi berikutnya Lanjutkan sesuai jadwal Lanjutkan sesuai jadwal catch-upcatch-up Dengan vaksin kombinasiDengan vaksin kombinasi
Lebih cepat mengejar keterlambatanLebih cepat mengejar keterlambatan
Persiapan pemberian vaksinPersiapan pemberian vaksin
Cuci tanganCuci tangan dengan antiseptik dengan antiseptik BBacaaca nama vaksin, tanggal kadaluwarsa, nama vaksin, tanggal kadaluwarsa, Teliti Teliti kondisi vaksinkondisi vaksin apakah masih layak : apakah masih layak :
warna indikator warna indikator VV VV MM, , KocokKocok : penggumpalan, perubahan warna : penggumpalan, perubahan warna Alat suntikAlat suntik : sekali pakai : sekali pakai Encerkan dan ambil vaksin sebanyak dosisEncerkan dan ambil vaksin sebanyak dosis Ukuran jarumUkuran jarum : ketebalan otot bayi / anak : ketebalan otot bayi / anak Pasang Pasang dropperdropper polio dengan benar polio dengan benar
Informed consent (1)Informed consent (1)
Dasar :Dasar : UU Perlindungan Konsumen (no 8 tahun 1999) UU Perlindungan Konsumen (no 8 tahun 1999)
Hak memilihHak memilih Hak informasi yang benar, jelas & jujurHak informasi yang benar, jelas & jujur Hak didengar pendapat dan keluhannyaHak didengar pendapat dan keluhannya Dokter wajib memberi informasi yang benar, jelas dan Dokter wajib memberi informasi yang benar, jelas dan
jujur jujur Dilarang : menawarkan, mempromosikan berlebihan : Dilarang : menawarkan, mempromosikan berlebihan :
aman, tidak berbahayaaman, tidak berbahaya
UU Praktik Kedokteran (no 29 tahun 2004).UU Praktik Kedokteran (no 29 tahun 2004). Dokter : sesuai standar profesiDokter : sesuai standar profesi Tindakan kedokteran : harus jelaskan pada pasienTindakan kedokteran : harus jelaskan pada pasien Pasien : berhak mendapat penjelasan tentang tindakan Pasien : berhak mendapat penjelasan tentang tindakan
medis medis persetujuan persetujuan
InformedInformed consentconsent ((22))
Di Amerika, Australia : belum ada ketentuan Di Amerika, Australia : belum ada ketentuan pasien atau keluarganya harus menanda pasien atau keluarganya harus menanda tangani tangani pernyataan mengerti dan menyetujuipernyataan mengerti dan menyetujui
Di Indonesia (Permenkes no. 585 /1989 ttg Di Indonesia (Permenkes no. 585 /1989 ttg Persetujuan Tindakan Medik) pernyataan Persetujuan Tindakan Medik) pernyataan tertulis tertulis hanya untuk tindakan diagnostikhanya untuk tindakan diagnostik atau atau terapeutik , terapeutik , vaksinasi belum perlu pernyataan vaksinasi belum perlu pernyataan tertulistertulis??
Boleh meminta tanda tangan dari orangtua atau Boleh meminta tanda tangan dari orangtua atau pengasuh bahwa pengasuh bahwa telah diberikan informasi, telah diberikan informasi, dimengerti dan menyetujui vaksinasi dimengerti dan menyetujui vaksinasi
imunisasi yang lalu panas tinggi, bengkak, kejang, sakit berat dll hati-hati
alergi : telur, Neomycin, polymixin,
sedang mendapat obat steroid, anti kanker, radioaktif tunda vaksin hidup
sedang sakit lekemia, kanker, HIV / AIDS tunda vaksin hidup
tinggal serumah dengan orang sakit lekemia, kanker, HIV /AIDS, pengobatan steroid, anti kanker, radioterapi tunda OPV
dalam 3 bulan mendapat transfusi darah atau suntikan imunoglobulin tunda vaksinasi
DitanyakanDitanyakan
Penyimpanan vaksin harus dijaga sepanjang rantai perjalanan dari pabrik Penyimpanan vaksin harus dijaga sepanjang rantai perjalanan dari pabrik
sampai saat melaksanakan vaksinasisampai saat melaksanakan vaksinasi
‘RANTAI VAKSIN’ RANTAI VAKSIN’
Proses Proses TransportasiTransportasi
DinKes DinKes Provinsi Provinsi
DinKes DinKes KabupatenKabupaten
Pelayanan Kes. Pelayanan Kes. PrimerPrimer
DistributorDistributor
ApotikApotik
Praktek SwastaPraktek Swasta
PabrikPabrik
Penyimpanan vaksinPenyimpanan vaksin
Di Tingkat Propinsi : kmr dingin & kmr bekuDi Tingkat Propinsi : kmr dingin & kmr beku Suhu kamar dingin: +2Suhu kamar dingin: +2 s/d +8s/d +8 C Cºº Suhu kamar beku: -15 s/d -25Suhu kamar beku: -15 s/d -25 C Cºº
Di Kabupaten dan Pelayanan PrimerDi Kabupaten dan Pelayanan Primer Jarak lemari es dengan dinding belakang 15 cmJarak lemari es dengan dinding belakang 15 cm Lemari es tidak terkena sinar matahari langsungLemari es tidak terkena sinar matahari langsung Sirkulasi ruangan cukupSirkulasi ruangan cukup
Penyusunan vaksinPenyusunan vaksin Jarak menyusun Jarak menyusun dos vaksin dos vaksin 1-2 cm atau 1-2 cm atau satu jari antar dos vaksinsatu jari antar dos vaksin
Jenis VaksinJenis Vaksin Suhu PenyimpananSuhu Penyimpanan Umur VaksinUmur Vaksin
BCGBCG +2 s/d +8°C+2 s/d +8°C
-15°s/d -25°C-15°s/d -25°C
1 tahun1 tahun
1 tahun1 tahun
DPTDPT +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C 2 tahun2 tahun
Hepatitis BHepatitis B +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C 26 bulan26 bulan
TTTT +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C 2 tahun2 tahun
DTDT +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C 2 tahun2 tahun
OPVOPV +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C
-15° s/d -25°C-15° s/d -25°C
6 bulan6 bulan
2 tahun2 tahun
CampakCampak +2° s/d +8°C+2° s/d +8°C
-15° s/d -25°C-15° s/d -25°C
2 tahun2 tahun
2 tahun2 tahun
Masa simpan vaksinMasa simpan vaksin belum dipakai belum dipakaiVademicum Bio Farma Jan.2002
Cool BoxCool Box Untuk Menyimpan VaksinUntuk Menyimpan Vaksin
Rak I : Polio , Campak dan BCG.Rak II : DPT , Hept. BRak III : DT, TTFungsi cold pack sama dengan botol air di bagian bawah lemari es - Mempertahankan suhu, jika lemari es mati agar suhu tetap stabil.Pengontrol suhu (thermometer) pada rak kedua, freeze watch/freeze tag pada rak ketiga.Lakukanlah pencatatan suhu dua kali sehari, pada grafik suhu.
Plastik penetes (dropper) Polio JANGAN disimpan di lemari eskrn jadi rapuh, mudah robek
Penyediaan vaksin dan alat-alatPenyediaan vaksin dan alat-alat
Vaksin + pelarut khususVaksin + pelarut khusus TTermos, ermos, ice-packedice-packed, es batu, es batu PPeralatan vaksinasi (alat cuci tangan, eralatan vaksinasi (alat cuci tangan,
pemotong ampul, alat suntik sekali pakai, pemotong ampul, alat suntik sekali pakai, kapas alkohol, plester, kotak limbah)kapas alkohol, plester, kotak limbah)
Alat penanganan kedaruratan (adrenalin, Alat penanganan kedaruratan (adrenalin, kortikosteroid, selang dan cairan infus, kortikosteroid, selang dan cairan infus, oksigen), oksigen),
Pencatatan : Buku KIA,Pencatatan : Buku KIA, KMS,KMS, blangko blangko vaksinasivaksinasi
Uji Kocok (Shake Test)
Boleh digunakan
Vaksin tidak pernah beku Vaksin pernah beku
Jangan digunakan
Setelah dikocok
Setelah 15 menit
Setelah 30 menit
Setelah 60 menit
VVM = VVM = Vaccine Vial MonitorVaccine Vial Monitor
Vaksin BCGVaksin BCG
Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan Mycobacterium bovis hidup yang dilemahkan
Kering Kering : simpan dlm suhu 2 – 8ºC, : simpan dlm suhu 2 – 8ºC, lebih baik dalam lebih baik dalam freezer,freezer,
Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 – 8ºC (bukan Setelah dilarutkan, dlm suhu 2 – 8ºC (bukan freezerfreezer), ), hanya hanya boleh simpan boleh simpan 3 jam3 jam
JJangan kena sinar matahariangan kena sinar matahari Dosis : 0.05 ml intrakutan, deltoid kananDosis : 0.05 ml intrakutan, deltoid kanan
Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80 Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80 Vademecum Biofarma, 2002Vademecum Biofarma, 2002
Vaksin BCGVaksin BCG
Vaksin Vaksin BCGBCG Indikasi kontra Indikasi kontra
HIV, Imunokompromais, pengobatan steroid, HIV, Imunokompromais, pengobatan steroid, imunosupresif, radioterapi, keganasan sumsusm imunosupresif, radioterapi, keganasan sumsusm tulang atau limfe, gizi buruk, demam tinggi, infeksi kulit tulang atau limfe, gizi buruk, demam tinggi, infeksi kulit luasluas
ProteksiProteksi MMulai 8 – 12 minggu pasca vaksinasiulai 8 – 12 minggu pasca vaksinasi DDaya lindung hanya 42% (WHO 50-78%)aya lindung hanya 42% (WHO 50-78%) 70% TB berat mempunyai parut BCG70% TB berat mempunyai parut BCG DDewasa : BTA pos 25-36% walaupun pernah BCGewasa : BTA pos 25-36% walaupun pernah BCG
WHO : Expanded Programme on Immunization. Immunization in practice. WHO : Expanded Programme on Immunization. Immunization in practice. Modul 2 : EPI vaccines, hal 2. Geneva, 1998Modul 2 : EPI vaccines, hal 2. Geneva, 1998
Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80. Vademecum Biofarma, 2002Buku Imunisasi di Indonesia 2001, hal 80. Vademecum Biofarma, 2002
Vaksin Hepatitis BVaksin Hepatitis B ((Engerix-BEngerix-B®®, Euvax-B, Euvax-B®®, Hepvac-B, Hepvac-B®, Uniject ®, Uniject BiofarmaBiofarma))
Vaksin Hepatitis BVaksin Hepatitis B
Partikel permukaan antigen virusPartikel permukaan antigen virus hepatitis B hepatitis B rekombinan DNA sel ragi, rekombinan DNA sel ragi, tidak infeksiustidak infeksius Pengawet Pengawet tthhimerosalimerosal atau atau phenoxyethanolphenoxyethanol Kontra indikasi : alergi pada komponen vaksin Kontra indikasi : alergi pada komponen vaksin
(sangat jarang)(sangat jarang) Penyimpanan : Penyimpanan : 2 – 8 º2 – 8 º CC, , uji kocokuji kocok Penyuntikan : intramuskular, Penyuntikan : intramuskular, jangan di glutealjangan di gluteal KIPI KIPI
RReaksi lokal kemerahan, nyeri, bengkak, demam ringan eaksi lokal kemerahan, nyeri, bengkak, demam ringan 2 hari. 2 hari.
Reaksi sistemik : mual muntah, Reaksi sistemik : mual muntah, nyerinyeri kepala, nyeri otot, kepala, nyeri otot, sendisendi
Vaksin Polio OralVaksin Polio Oral (OPV) (OPV)
Heat MarkerVaccine Vial Monitor (VVM)
Perubahan warna vaksin polio Perubahan warna vaksin polio karena perubahan pHkarena perubahan pH
Boleh diberikan
Vaksin Polio Oral (OPV)Vaksin Polio Oral (OPV)
Virus hidup, dilemahkanVirus hidup, dilemahkan Virus poliomVirus poliomiielitis tipe 1, 2, 3 strain Sabinelitis tipe 1, 2, 3 strain Sabin Selama 100 hari kekebalan di usus tinggiSelama 100 hari kekebalan di usus tinggi Menghambat transmisi Virus Polio Liar (VPL)Menghambat transmisi Virus Polio Liar (VPL)
Penyimpanan Penyimpanan (sebelum dibuka)(sebelum dibuka): : dalam dalam suhu suhu -- 20ºC potensi sampai 2 thn 20ºC potensi sampai 2 thn dlm dlm suhu 2 – 8suhu 2 – 8ºC potensi sampai 6 bulanºC potensi sampai 6 bulan
Setelah dibukaSetelah dibuka simpan dlm simpan dlm suhu 2 – 8ºCsuhu 2 – 8ºC potensi hanya sampai potensi hanya sampai 7 hari7 hari
Tidak beku, ada sorbitolTidak beku, ada sorbitol Sedang diare : Sedang diare : boleh divaksin, 4 minggu kemudian beri 1 dosis boleh divaksin, 4 minggu kemudian beri 1 dosis
sebagai dosis tambahansebagai dosis tambahan
Vaksin Polio Injeksi Vaksin Polio Injeksi (Injectable(Injectable // inactivated Polio Vaccine = IPV)inactivated Polio Vaccine = IPV)
Vaksin Polio Injeksi Vaksin Polio Injeksi ((IPV)IPV)
Imovax polio, Imovax polio, virus polio mativirus polio mati
Kekebalan di mukosa usus : rendahKekebalan di mukosa usus : rendah Transmisi Virus Polio Liar (VPL) : bisaTransmisi Virus Polio Liar (VPL) : bisa Tidak boleh diberikan bila belum yakin bebas Tidak boleh diberikan bila belum yakin bebas
VPLVPL
TTidak ada risiko VAPP dan VDPPidak ada risiko VAPP dan VDPP PPenyimpanan :enyimpanan :
dlm suhu dlm suhu 2 – 82 – 8ºC stabil 3 thn (OPV 6 blnºC stabil 3 thn (OPV 6 bln))
SSerokonversi IPV > OPV (Kenya)erokonversi IPV > OPV (Kenya)
Vaksin DVaksin Difteri Tetanus Pertusis ifteri Tetanus Pertusis whole whole cellscells (DTPw) (DTPw) dan dan Tetanus Tetanus TToksoid (TT)oksoid (TT)
Heat Marker /Vaccine Vial Monitor (VVM)
Vaksin DVaksin Difteri ifteri TTetanus etanus PPertusis ertusis aselulaselulaarr (DTPa (DTPa))
Vaksin Difteri Tetanus Pertusis (1)Vaksin Difteri Tetanus Pertusis (1)
Difteria dan tetanusDifteria dan tetanus : : toksoidtoksoid dimurnikan dimurnikan
PertusisPertusis : : bakteri matibakteri mati, teradsorbsi dlm Al fosfat, teradsorbsi dlm Al fosfat Tiap 1ml :40 Lf toksoid difteriTiap 1ml :40 Lf toksoid difteriaa, 24 OU pertusis, 15 Lf , 24 OU pertusis, 15 Lf
toksoid tetanus, Al fosfat 3 mg, toksoid tetanus, Al fosfat 3 mg, thimerosal 0,1 mg.thimerosal 0,1 mg.
Simpan dan transportasi Simpan dan transportasi dalam 2 – 8ºC, dalam 2 – 8ºC, jangan dalam jangan dalam freezerfreezer
Kocok sampai homogen, Kocok sampai homogen, bila ada gumpalan atau bila ada gumpalan atau endapan jangan digunakanendapan jangan digunakan
Indikasi kontraIndikasi kontra- - Riwayat anafilaksisRiwayat anafilaksis Ensefalopati pasca DPT sebelumnyaEnsefalopati pasca DPT sebelumnya
Vaksin Difteri Tetanus Pertusis (2)Vaksin Difteri Tetanus Pertusis (2)
Tingkat Tingkat PerlindunganPerlindungan DifteriDifteriaa
suntikan 1 : 71 – 94 % suntikan 1 : 71 – 94 % belumbelum mencapai kadar mencapai kadar protektif (< 0,01 IU/ml)protektif (< 0,01 IU/ml)
suntikan 3suntikan 3 : 68 – 81 % : 68 – 81 % sudahsudah mencapai kadar mencapai kadar protektif (rata-rata 0.0378/ml)protektif (rata-rata 0.0378/ml)
PertusisPertusis Suntikan 3Suntikan 3 : 65.8 – 80 % protektif : 65.8 – 80 % protektif
Tetanus Tetanus Suntikan 3Suntikan 3 : 65 – 80 % protektif : 65 – 80 % protektif
Vaksin Vaksin Toksoid Toksoid TetanusTetanus
Tujuan Tujuan Eliminasi tetanus neonatorumEliminasi tetanus neonatorum Cegah tetanusCegah tetanus
Target imunisasi tetanus Target imunisasi tetanus : > 5: > 5 kali kali 3 dosis saat bayi 3 dosis saat bayi ++ 2 dosis toksoid dewasa 2 dosis toksoid dewasa dosis ke-4 (18dosis ke-4 (18 –– 2424 bl) kekebalan bl) kekebalan >> 5 th 5 th Dosis ke-5 (masuk SD) kekebalan Dosis ke-5 (masuk SD) kekebalan >> 10 th 10 th Dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT) Dosis ke-6 (keluar SD, TD atau dT)
kekebalan kekebalan >> 20 th 20 th
Vaksin CampakVaksin Campak
Heat MarkerVaccine Vial Monitor(VVM)
Vaksin Campak (1)Vaksin Campak (1)
Virus hidupVirus hidup dilemahkan, dilemahkan, jjangan kena sinar angan kena sinar mataharimatahari
Vaksin Vaksin beku beku keringkering : : simpan < 0simpan < 0º C atauº C atau < 8ºC, < 8ºC, lebih baik minus 20 º Clebih baik minus 20 º C. . Pelarut tidak boleh bekuPelarut tidak boleh beku..
Setelah dilarutkanSetelah dilarutkan Simpan Simpan dlm suhu 2 – 8dlm suhu 2 – 8ºC ºC maksimum 8 jammaksimum 8 jam
Tiap 0,5 ml mengandung Tiap 0,5 ml mengandung 1000 u virus strain CAM 701000 u virus strain CAM 70 100 mcg kanam100 mcg kanamisisin, 30 mg eritromisinin, 30 mg eritromisin
Dosis 0,5 ml, Dosis 0,5 ml, subkutan, di deltoid lengan atassubkutan, di deltoid lengan atas
Vaksin Campak (2)Vaksin Campak (2)
Proteksi : mulai Proteksi : mulai 2 2 mingguminggu setelah vaksinasi setelah vaksinasi
Serokonversi : 80 – 90 %, Serokonversi : 80 – 90 %, effikasi 85 %effikasi 85 %
Lama proteksi : 8 – 16 tahunLama proteksi : 8 – 16 tahun umur 10-12 th : 50% titer antibodi di atas ambang umur 10-12 th : 50% titer antibodi di atas ambang
pencegahanpencegahan umur umur 55 -- 7 th :7 th : 29,3% 29,3% kenakena campak walaupun campak walaupun
pernah diimunisasipernah diimunisasi
BIAS : ulangan campak saat masuk SDBIAS : ulangan campak saat masuk SD
Program : reduksi campakProgram : reduksi campak
Vaksin MVaksin Mumps umps MMorbili orbili RRubela (MMRubela (MMR))
Vaksin MMRVaksin MMR ((TrimovaxTrimovax®®, MMR II, MMR II ®®))
Virus campak SchwarzVirus campak Schwarz hidup dilemahkan dlm embrio hidup dilemahkan dlm embrio ayamayam
Virus gondong UrabeVirus gondong Urabe dibiak dlm telur ayam dibiak dlm telur ayam Virus rubela WistarVirus rubela Wistar dibiak pada sel d dibiak pada sel deeploid ploid manusia manusia PFS, vial, PFS, vial, simpan 2 - 8º Csimpan 2 - 8º C, , SSubkutan atau intra muskularubkutan atau intra muskular Kontra indikasi Kontra indikasi
imunodepresi, alergi telur, hamil, pasca imunoglobulin, imunodepresi, alergi telur, hamil, pasca imunoglobulin, transfusi darah (tunda 6 – 12 minggu), alergi neomisin, transfusi darah (tunda 6 – 12 minggu), alergi neomisin, kanamisinkanamisin
Tidak mengandung timerosalTidak mengandung timerosal Tidak ada bukti sahih berkaitan dgn AutismeTidak ada bukti sahih berkaitan dgn Autisme
Vaksin Vaksin Haemophilus influenza bHaemophilus influenza b (Hib) (Hib)
Vaksin HaemophVaksin Haemophiilus influenzae type blus influenzae type b ((HiberixHiberix®®,, Act-HibAct-Hib®®))
Polisakarida H. influenza b dikonjugasikan pada toksoid Polisakarida H. influenza b dikonjugasikan pada toksoid tetanus, trometamol, sukrosa, NaCltetanus, trometamol, sukrosa, NaCl
Simpan : 2 - 8Simpan : 2 - 8ºC, jangan bekuºC, jangan beku
Suspensi Suspensi berkabut keputihanberkabut keputihan: : normalnormal
Kombinasi dgn DTaP /DTwPKombinasi dgn DTaP /DTwP < 2 thn : paha mid anterolateral< 2 thn : paha mid anterolateral > 2 thn : deltoid> 2 thn : deltoid
Vaksin Demam TifoidVaksin Demam Tifoid
Vaksin Vaksin DDemam emam TTifoidifoid ((Typhim ViTyphim Vi®®, , TypherixTypherix®®))
KomposisiKomposisi Polisakarida kapsul ViPolisakarida kapsul Vi Salmonella typSalmonella typhhii Fenol, NaCl, NaHPO3HFenol, NaCl, NaHPO3H
PFS, simpan PFS, simpan 2 – 82 – 8ºCºC IIntramuskular atau subkutan umur > 2 thnntramuskular atau subkutan umur > 2 thn Imunitas 2 – 3 minggu pasca vaksinasiImunitas 2 – 3 minggu pasca vaksinasi IImunogenitas rendah pada umur < 2 thnmunogenitas rendah pada umur < 2 thn Perlindungan 3 tahunPerlindungan 3 tahun Tidak melindungi Tidak melindungi thdpthdp S.paratypS.paratyphhii A & B A & B
Vaksin InfluenzaVaksin Influenza ((Fluarix Fluarix ®®, , VaxigripVaxigrip®®))
Vaksin InfluenzaVaksin Influenza Virus tidak aktif, dlm PFS (Virus tidak aktif, dlm PFS (prefilled syringeprefilled syringe))
Bahan lain: telur, neomBahan lain: telur, neomisisin, formaldehidin, formaldehid Penyimpanan: suhu 2 – 8Penyimpanan: suhu 2 – 8°C, jangan kena cahaya atau °C, jangan kena cahaya atau
bekubeku Tiap tahun strain bisa berbedaTiap tahun strain bisa berbeda berdasar rekomendasi berdasar rekomendasi
WHO : Selatan & UtaraWHO : Selatan & Utara Strain 2004 untuk daerah selatanStrain 2004 untuk daerah selatan
H1N1 (New Caledonia/20/99)H1N1 (New Caledonia/20/99) H3N2 (Fujian/411/2002)H3N2 (Fujian/411/2002) Hongkong/330/2001Hongkong/330/2001\\
Tidak bisa cegah Avian Influenza (Flu Burung)Tidak bisa cegah Avian Influenza (Flu Burung) Penyuntikan: intramuskular atau subkutan Penyuntikan: intramuskular atau subkutan
6 – 35 bulan 6 – 35 bulan : : dosis dosis 0,25 ml0,25 ml > 36 bln> 36 bln : : dosis dosis 0,5 ml0,5 ml < 8 thn < 8 thn : perlu booster 4 minggu kemudian: perlu booster 4 minggu kemudian
Vaksinasi Vaksinasi diulang tiap tahun diulang tiap tahun
Vaksin Hepatitis AVaksin Hepatitis A
Vaksin Hepatitis AVaksin Hepatitis A ((HavrixHavrix®®, , AvaximAvaxim®®))
Virus Virus inaktif,inaktif, dalam formaldehid dalam formaldehid Indikasi : anak Indikasi : anak umur > 2 thnumur > 2 thn
endemis endemis sering transfusi (hemofilia)sering transfusi (hemofilia) panti asuhanpanti asuhan
Indikasi kontraIndikasi kontra demam, infeksi akutdemam, infeksi akut hipersensitif thdp komponen vaksinhipersensitif thdp komponen vaksin
Intramuskular,Intramuskular, jangan dipantat (gluteus)jangan dipantat (gluteus)
Vaksin VariselaVaksin Varisela
Vaksin VariselaVaksin Varisela ((Varilrix Varilrix ®®, Okavax , Okavax ®®))
Virus hidupVirus hidup dilemahkan, strain Oka dilemahkan, strain Oka Mengandung Kanamycin sulfat, eritromisinMengandung Kanamycin sulfat, eritromisin Subkutan, umur > 1 thnSubkutan, umur > 1 thn Kontra indikasi Kontra indikasi
Demam, sakit akutDemam, sakit akut Perhatian Perhatian
Jangan diberikan bersama vaksin hidup lainJangan diberikan bersama vaksin hidup lain Jangan hamil dalam 2 bln yadJangan hamil dalam 2 bln yad tidak effektif bila tidak effektif bila transfusi gamma globulintransfusi gamma globulin
Vaksin kombinasiVaksin kombinasi((Infanrix-Hib Infanrix-Hib ®®,,Tetract-Hib Tetract-Hib ®®))
Tetract-Hib : kombinasi DPwT+HibTetract-Hib : kombinasi DPwT+Hib Infanrix-Hib : kombinasi DPaT+HibInfanrix-Hib : kombinasi DPaT+Hib
DPwT/DPaT : dalam vialDPwT/DPaT : dalam vial Hib dalam PFS (Hib dalam PFS (prefilled syringeprefilled syringe))
Sebelum disuntikkanSebelum disuntikkan, , dicampur dengan dicampur dengan menyedot DPwT/DPaT ke dalam PFS Hibmenyedot DPwT/DPaT ke dalam PFS Hib
Kontra indikasiKontra indikasi Sama dengan komponen masing-masing vaksinSama dengan komponen masing-masing vaksin
Vaksin Vaksin KKombinasi DTP aseluler + Hibombinasi DTP aseluler + Hib
Vaksin Vaksin KKombinasi DTombinasi DTwwP (P (whole cellwhole cell) + ) + HibHib
Vaksin Pneumokokus PCV7Vaksin Pneumokokus PCV7
Vaksin Pneumokokus PCV7Vaksin Pneumokokus PCV7
Mencegah IPD Mencegah IPD (Invasive Pneumococcus (Invasive Pneumococcus Diseases)Diseases) Septikemia / bakteremiaSeptikemia / bakteremia PneumoniaPneumonia MeningitisMeningitis
Mencegah Non IPD : Mencegah Non IPD : Otitis mediaOtitis media SinusitisSinusitis
Konjugasi antigen dengan protein difteriaKonjugasi antigen dengan protein difteria T cell dependent T cell dependent cell memory (+) cell memory (+) kekebalan bertahan lamakekebalan bertahan lama
Jadwal : 2, 4, 6, 12 -15 bulanJadwal : 2, 4, 6, 12 -15 bulan
Pemantauan Pemantauan SSetelah etelah VVaksinasiaksinasi
Perhatikan keadaan umumPerhatikan keadaan umum Tunggu Tunggu 15 15 menit di ruangmenit di ruang tunggutunggu
Indikasi Kontra VaksinIndikasi Kontra Vaksin
Umum (untuk semua vaksin)Umum (untuk semua vaksin) Reaksi anafilaksis Reaksi anafilaksis Sakit sedang atau beratSakit sedang atau berat
KhususKhusus DTP / DTPa : DTP / DTPa : eensefalopati dalam 7 hari pasca nsefalopati dalam 7 hari pasca
vaksinasi DPT/DTPavaksinasi DPT/DTPa OPV dan varisela: anafilaksis terhadap neomisin atau OPV dan varisela: anafilaksis terhadap neomisin atau
gelatin, kehamilan, imunodefisiensi (keganasan,tumor gelatin, kehamilan, imunodefisiensi (keganasan,tumor padat, kongenital, terapi imunosupresan, infeksi HIV)padat, kongenital, terapi imunosupresan, infeksi HIV)
Hepatitis B : anafilaksis terhadap ragiHepatitis B : anafilaksis terhadap ragi
Hal-hal yang sering membingungkan (1)Hal-hal yang sering membingungkan (1)
Bayi prematur : sesuai jadwal, atau mulai 2 bulan
Batuk pilek sedikit ? Boleh ! Asalkan : TIDAK DEMAM, TIDAK REWEL Bayi sangat rewel ? Tunda 1 – 2 minggu
Obat penurun panas / pengurang nyeri sebelum (+ sesudah) imunisasi boleh !
Sedang minum obat antibiotik ? Boleh ! Minum prednison dosis tinggi ? Tunda ½ - 3 bln Sering inhalasi steroid (anak asma), salep, suntikan steroid ? Boleh !
• Minum ASI sesudah polio ? Boleh langsung
• Muntah sesudah imunisasi polio sebelum 10 mnt minta polio lagi
• Balita sudah imunisasi lengkap, usia sekolah perlu imunisasi lagi ?
•Ya perlu, ikuti BIAS
SD kelas 1 DT + Campak, kelas 2-3 TT,
• Lupa jadwal, tertunda Tidak ‘hangus’ ! Tidak perlu diulang ! Lanjutkan sesuai urutan
Hal-hal yang sering membingungkan (2)Hal-hal yang sering membingungkan (2)
Ukuran jarumUkuran jarum
Intramuskular di paha mid-anterolateralIntramuskular di paha mid-anterolateral Neonatus Neonatus
kurang bulan / BBLR kurang bulan / BBLR : 5/8 inch : 5/8 inch (15,8 mm) (15,8 mm) cukup bulan cukup bulan : 7/8 inch : 7/8 inch (22,2 mm) (22,2 mm)
1 – 24 bulan 1 – 24 bulan : 7/8 – 1 inch: 7/8 – 1 inch(22,2-25,4 mm)(22,2-25,4 mm)
Intramuskular di deltoidIntramuskular di deltoid > 2 thn (tergantung ketebalan otot) > 2 thn (tergantung ketebalan otot)
7/8 – 1,25 inch7/8 – 1,25 inch (22,2 -31,75 mm) (22,2 -31,75 mm) Usia sekolah dan remaja : Usia sekolah dan remaja : 1,5 inch1,5 inch
(38,1mm)(38,1mm)
Mengatasi ketakutan dan nyeriMengatasi ketakutan dan nyeri Jangan menakut-nakuti anak Jangan menakut-nakuti anak
Empati, jangan dipaksa dengan dipegang kuatEmpati, jangan dipaksa dengan dipegang kuat Diajak bicara, dielus-elus, ditenangkanDiajak bicara, dielus-elus, ditenangkan
Mengurangi rasa nyeriMengurangi rasa nyeri Bayi baru lahir : diberi sukrosa dilidahnyaBayi baru lahir : diberi sukrosa dilidahnya Tekan 10 detik sebelum disuntikTekan 10 detik sebelum disuntik SpraySpray pendingin (et pendingin (etiil l kklorid) lorid) ==EMLAEMLA Krim EMLA (Krim EMLA (Eutetic Mixture of Local AnesthesiaEutetic Mixture of Local Anesthesia) 1 jam sebelum ) 1 jam sebelum
penyuntikan, efek sampai 24 jampenyuntikan, efek sampai 24 jam LidocaineLidocaine topikal : 10 menit sebelum disuntik topikal : 10 menit sebelum disuntik
Alihkan perhatianAlihkan perhatian : bernafas dalam, tiup baling-baling, : bernafas dalam, tiup baling-baling, ajak bicara, bacakan cerita, musikajak bicara, bacakan cerita, musik Dipijat atau digoyang-goyang sesudah vaksinasiDipijat atau digoyang-goyang sesudah vaksinasi
Penyuntikan dan penetesan vaksinPenyuntikan dan penetesan vaksin
BicaraBicara pada bayi dan anak pada bayi dan anak Tentukan lokasi penyuntikan : paha, lenganTentukan lokasi penyuntikan : paha, lengan Posisi Posisi bayi / anak : nyaman dan amanbayi / anak : nyaman dan aman DesinfeksiDesinfeksi Pegang;Pegang; peregangan kulit, cubitan peregangan kulit, cubitan Penyuntikan: dosis, sudut, caraPenyuntikan: dosis, sudut, cara Tetesan: dosis, hati-hati dimuntahkanTetesan: dosis, hati-hati dimuntahkan PenekananPenekanan bekas suntikan bekas suntikan MembuangMembuang alat suntik bekas alat suntik bekas PenulisanPenulisan tanggal vaksinasi di kolom yang tanggal vaksinasi di kolom yang
sudah disediakansudah disediakan
Teknik dan posisi penyuntikanTeknik dan posisi penyuntikan
Posisi : bPosisi : bayi ayi digendongdigendong pengasuh,pengasuh, Anak Anak dipeluk menghadap pengasuhdipeluk menghadap pengasuh (chest to chest)(chest to chest)
Otot yang akan disuntik Otot yang akan disuntik : : lemas (relaks)lemas (relaks) Tungkai : sedikit Tungkai : sedikit rotasi ke dalamrotasi ke dalam Lengan : sedikit Lengan : sedikit fleksi pada sendi sikufleksi pada sendi siku
Anak dipersilahkan memilih lokasi suntikanAnak dipersilahkan memilih lokasi suntikan
Metode Z tractMetode Z tract : sebelum jarum disuntikkan : sebelum jarum disuntikkan geser kulit dan subkutis ke samping, setelah geser kulit dan subkutis ke samping, setelah disuntik kemudian lepaskandisuntik kemudian lepaskan Jarum disuntikan dengan Jarum disuntikan dengan cepatcepat
BiBila suntikan lebih dari 1 la suntikan lebih dari 1 kali, kali, disuntikan disuntikan bersamaanbersamaan
Posisi anak Posisi anak ketika diketika divaksinasivaksinasi
Tungkai anakdijepit paha ibu
Lengan yg satudijepit ketiak ibu
Tangan yg laindipegang ibu, Kemudian anak dipeluk
Posisi anak ketika di vaksinasiPosisi anak ketika di vaksinasi
Tangan dipegang
Tangan kiriDijepit ketiak ibu
suntik
Posisi AnakPosisi Anak kurang aman kurang aman
Kaki bebasBisa berontak
suntik
Tangan bebasBisa meraih jarum
suntik
Posisi Posisi bbayi dalam ayi dalam pelukanpelukan iibubu pada pada penyuntikan BCGpenyuntikan BCG
Penetesan vaksin polioPenetesan vaksin polio
Teknik Teknik Penyuntikan dan PenetesanPenyuntikan dan Penetesan
Subcutaneouse.g. measles, mumps,
rubella, varicella
Intramuscular e.g. hepatitis A and B,
DTP
IntradermalBCG
Orale.g. polio
PencatatanPencatatan
Nama dagang, produsen, Nama dagang, produsen, No. lot / seri vaksin, No. lot / seri vaksin, Tgl penyuntikanTgl penyuntikan Bagian tubuh yang disuntik (deltoid kiri, Bagian tubuh yang disuntik (deltoid kiri,
paha kanan mis)paha kanan mis)
Sisa Sisa VVaksinaksin BCG BCG
setelah dilarutkan harus segera diberikan setelah dilarutkan harus segera diberikan dalam 3 dalam 3 jamjam (simpan dalam (simpan dalam suhu 2 – 8 suhu 2 – 8 ◦ C)◦ C)
Polio Polio Setelah dibuka harus segera diberikan Setelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 haridalam 7 hari
(simpan dlm (simpan dlm suhu 2 – 8 suhu 2 – 8 ◦ C)◦ C) DPT DPT
Bila ada Bila ada penggumpalan atau partikelpenggumpalan atau partikel yang tidak yang tidak hilang setelah dikocok hilang setelah dikocok jangan dipakai jangan dipakai
Campak Campak Setelah dilarutkan harus diberikan Setelah dilarutkan harus diberikan dlm 8 jamdlm 8 jam (simpan (simpan
dlm suhu 2 – 8 dlm suhu 2 – 8 ◦ C)◦ C)
Safe injection : Safe injection : mengapa perlu ?mengapa perlu ?
Estimasi WHOEstimasi WHO : 30 % suntikan imunisasi tidak aman (WHO bull. : 30 % suntikan imunisasi tidak aman (WHO bull. Oktober, 1999)Oktober, 1999)
Imunisasi rutinImunisasi rutin (Soewarta,1999: 4 propinsi): (Soewarta,1999: 4 propinsi): tidak disterilkan : spuit 38%, jarum 23 %tidak disterilkan : spuit 38%, jarum 23 % alat suntik pakai ulang :krn tidak ada jarum (18%), tidak ada alat suntik pakai ulang :krn tidak ada jarum (18%), tidak ada
spuit (4%)spuit (4%)
Bulan Imunisasi Anak SekolahBulan Imunisasi Anak Sekolah (Soewarta,1999) (Soewarta,1999) 45 % alat suntik tidak disterilkan45 % alat suntik tidak disterilkan alat suntik pakai ulang : krn tidak ada sterilisator (39%), tidak alat suntik pakai ulang : krn tidak ada sterilisator (39%), tidak
ada jarum (28 %) tidak ada alat suntik (6%)ada jarum (28 %) tidak ada alat suntik (6%)
Suntikan dapat menularkan : hepatitis B, Hepatitis C, HIV, Suntikan dapat menularkan : hepatitis B, Hepatitis C, HIV, jamur, parasit, bakteri, menyebabkan absesjamur, parasit, bakteri, menyebabkan abses
Penyebaran melalui suntikan lebih cepat daripada melalui Penyebaran melalui suntikan lebih cepat daripada melalui udara, mulut atau seksudara, mulut atau seks
Safe injectionSafe injection
Program WHOProgram WHO Untuk semua profesi kesehatanUntuk semua profesi kesehatan
Aman bagi Aman bagi :: yang disuntikyang disuntik penyuntikpenyuntik lingkunganlingkungan
Tidak aman bagi yang disuntik (1)Tidak aman bagi yang disuntik (1)
Vaksin Vaksin SuhuSuhu > 8 > 8° C, atau VVM telah terpapar panas° C, atau VVM telah terpapar panas Botol vaksin Botol vaksin bocor, retak, atau terbocor, retak, atau tertancaptancap
jarumjarum Ada Ada partikelpartikel dalam larutan dalam larutan Telah dilarutkan lebih dari Telah dilarutkan lebih dari batas waktubatas waktu Beku Beku : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh : DPT, DT, TT, HepB, Hib (tidak boleh
beku)beku) Uji kocokUji kocok tetap menggumpal (kecuali HepB tetap menggumpal (kecuali HepB
atau Hib)atau Hib)
Tidak aman bagi yang disuntik (2)Tidak aman bagi yang disuntik (2)
Alat suntikAlat suntik Spuit disposable Spuit disposable dipakai ulangdipakai ulang Hanya Hanya mengganti jarummengganti jarum Tidak dibersihkanTidak dibersihkan dulu langsung disterilkan dulu langsung disterilkan Hanya dengan Hanya dengan desinfektandesinfektan Membakar jarumMembakar jarum di api di api MerebusMerebus dalam panci terbuka dalam panci terbuka MenyentuhMenyentuh ujung jarum ujung jarum
Tidak aman bagi yang disuntik (3)Tidak aman bagi yang disuntik (3)
Cara mCara melarutkan / elarutkan / ppengambilan vaksinengambilan vaksin Cairan pelarutCairan pelarut untuk vaksin lain untuk vaksin lain atau > 8°Catau > 8°C 1 spuit diisi 1 spuit diisi beberapa dosis sekaligusbeberapa dosis sekaligus JJarum ditinggalkan menancaparum ditinggalkan menancap di vial di vial Mencampur isi 2 vialMencampur isi 2 vial
Lokasi, posisi , kedalaman penyuntikanLokasi, posisi , kedalaman penyuntikan
Tidak ada alat / obat gawat - kedaruratanTidak ada alat / obat gawat - kedaruratan
Tidak aman bagi penyuntikTidak aman bagi penyuntik
Menekan lukaMenekan luka berdarah dengan jari berdarah dengan jari(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)(semua cairan tubuh dapat menularkan kuman)
Membawa atau Membawa atau meletakkan alat suntik bekas meletakkan alat suntik bekas sembarangansembarangan (tidak langsung membuang ke kotak (tidak langsung membuang ke kotak limbah)limbah)
Menyentuh atau mencabutMenyentuh atau mencabut jarum suntik jarum suntik Menutup kembali Menutup kembali (recapping)(recapping) jarum suntik jarum suntik MengasahMengasah jarum bekas jarum bekas Memilah-milah Memilah-milah tumpukan jarum bekas tumpukan jarum bekas Tidak ada alat / Tidak ada alat / obat gawat daruratobat gawat darurat
Tidak aman bagi lingkunganTidak aman bagi lingkungan : : Meninggalkan alat suntik bekas sembaranganMeninggalkan alat suntik bekas sembarangan
KotakKotak Pembuangan Limbah Pembuangan Limbah
Pemusnahan Kotak Pemusnahan Kotak Limbah Limbah + Isi+ Isinyanya
Dibakar Dibakar dalam insinerator khusus (suhu 600 - 1100dalam insinerator khusus (suhu 600 - 1100° C)° C) risiko pencemaran kecilrisiko pencemaran kecil Rp. 10 – 30 juta, BBM / kayu bakarRp. 10 – 30 juta, BBM / kayu bakar
DibakarDibakar dalam lubang atau drum dalam lubang atau drum
DiDigilinggiling Milling atau shreedingMilling atau shreeding Serbuk masih infeksiusSerbuk masih infeksius 375-750 alat suntik / jam375-750 alat suntik / jam listrik 750 wlistrik 750 w
Dengan Pelayanan Vaksinasi yang BaikDengan Pelayanan Vaksinasi yang Baik
Kekebalan optimalKekebalan optimal KIPI tidak terjadiKIPI tidak terjadi Orangtua pasien puasOrangtua pasien puas Penularan penyakit menurunPenularan penyakit menurun Angka kejadian penyakit menurunAngka kejadian penyakit menurun
Kita untung ……………….Kita untung ………………. Bangsa untung …………..Bangsa untung …………..
top related