gas pencekik (gas pembunuh) 2

Post on 27-Jul-2015

37 Views

Category:

Healthcare

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Gas Pencekik

Anggota :Fega Belindasari Nasution(6513040099)Sinar Amalia(6513040102)Ryan Ardiansyah(6513040116)Bintang Panusunan S.(6513040117)Ragil Aji S.(6513040108)Irwan Dwi R.(6512040057)

Gas Pencekik

Gas pencekik bekerja pada sistem pernafasan, membuat radang pada paru-paru. Gas ini menyebabkan batuk dan sulit bernafas.

Beberapa Gas Yang Bersifat Mencekik

1. Gas air mata Adalah gas dengan rumus kimia R.CO. CH2X, satu – satunya

gas yang telah dikembangkan untuk menghasilkan efek tertentu pada tubuh manusia, sehingga korbannya tidak berdaya .

Gas air mata membuat selaput lendir mata mengalami iritasi, membuat air mata terus keluar, dan membuat orang tersebut tidak dapat melihat dengan jelas. Dalam bentuk aslinya, gas air mata adalah bahan padat yang mirip gula. Ketika dipanaskan, maka bahan itu menghasilkan uap yang menyerang mata.Selain mengiritasi mata, gas air mata apabila dihirup terlalu banyak, akan mengganggu saluran pernapasan. Efek gas air mata hanya sementara. Begitu ia meninggalkan ruangan yang terkontaminasi, ia segera membaik.

2. H2SO4 H2SO4 atau disebut dengan Asam sulfat memiliki bahaya

apabila terkena mata maupun terhirup terlalu banyak.Pembuatan asam sulfat encer dapat berbahaya oleh karena pelepasan panas selama proses pengenceran. Asam sulfat pekat haruslah selalu ditambahkan ke air, dan bukannya sebaliknya. Penambahan air ke asam sulfat pekat dapat menyebabkan tersebarnya gas dari asam sulfat. Pembuatan larutan lebih dari 6 mol (35%) adalah yang paling berbahaya, karena panas yang dihasilkan cukup panas untuk mendidihkan asam sulfat tersebut.

Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernapasan, dan membran mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan.

3. HCL HCl atau yang sering disebut dengan Asam klorida

pekat (asam klorida berasap) akan membentuk kabut asam apabila ditaruh pada lingkungan terbuka tanpa adanya penutup. Baik kabut dan larutan tersebut bersifat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus. 

4. NaOH NaOH berwarna putih atau praktis putih,

serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter.

Bahaya Dari NaOH adalah.Menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan dan selaput lendir dengan     batuk, luka bakar, dan kesulitan bernapas.

5. Gas Helium Gas Helium adalah unsur kimia yang

tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun, merupakan unsur pertama pada golongan gas mulia pada tabel periodik.

Bila helium menggantikan kadar oksigen di udara maka, ada resiko terjadi sesak napas: udara yang mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.

6 Gas Kripton Gas Kripton terdapat di udara dengan

konsentrasi sekitar 1ppm, gas ini ditandai dengan spektrum garis garis cerah hijau dan orens. Dalam Kondisi normal kripton merupakan gas tidak berwarna, tidak berbau.

Gas ini diklasifikasikan sebagai gas yang menyebabkan sesak napas ringan, penghirupan dalam konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan pusing mual, muntah, kehilangan kesadaran.

7. Gas Radon Unsur kimia dalam tabel periodik yang

memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam golongan gas mulia.

Radon juga gas yang berbahaya bagi kesehatan. Radon dapat menyebabkan kangker paru paru. Dan sekarang radon telah terkandung dalam air bawah tanah.

Alat Pelindung Diri Untuk Mencegah Terkena Gas Berbahaya

Untuk Perlindungan Tubuh1.Baju Pelindung Kusus

2. Sarung Tangan

Untuk Melindungi Saluran Pernapasan

1. Masker

2. respirator

3. helm airfed.

Penanggulangan

1. Segera memindahkan korban dari daerah terkontaminasi ke tempat dengan udara segar.

2. Segera dibawa ke UGD dengan pemberian Oksigen

3. Jika ada sesak nafas, dapat diberikan bronchodilator.

4. Jika korban tidak merespon atau terjadi gangguan syaraf, maka harus dipertimbangkan pengobatan Hyperbasic Oxygen Therapy (HBO).

Terimakasih

top related