fisiologi tidur
Post on 07-Jan-2016
243 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 1/11
Fisiologi Tidur
Tidur merupakan kegiatan susunan saraf pusat, dimana ketika seseorang sedang tidur
bukan berarti bahwa susunan saraf pusatnya tidak aktif melainkan sedang bekerja. Sistem
yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah reticular activating system (RAS)
dan bulbar synchronizing regional (BSR) yang terletak pada batang otak (uyton A! dan
"all #$, %&&').
RAS merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat
termasuk kewaspadaan dan tidur. RAS ini terletak dalam mesenfalon dan bagian atas pons.
Selain itu RAS dapat memberi rangsangan isual, pendengaran, nyeri dan perabaan juga
dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir.
alam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin.
emikian juga pada saat tidur, disebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel khusus
yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu BSR (uyton A! dan "all #$, %&&').
A. Tahapan Tidur
Tidur dibagi menjadi dua fase yaitu pergerakan mata yang *epat atau Rapid Eye
Movement (R$+) dan pergerakan mata yang tidak *epat atau Non Rapid Eye Movement
(R$+). Tidur diawali dengan fase R$+ yang terdiri dari empat stadium, yaitu tidur
stadium satu, tidur stadium dua, tidur stadium tiga dan tidur stadium empat, lalu diikuti
oleh fase R$+. -ase R$+ dan R$+ terjadi se*ara bergantian sekitar /0 siklus dalam
semalam (1atlak, %&&2).
• Tidur stadium satu
1ada tahap ini seseorang akan mengalami tidur yang dangkal dan dapat
terbangun dengan mudah oleh karena suara atau gangguan lain. Selama tahap
pertama tidur, mata akan bergerak peralahan/lahan, dan aktiitas otot melambat
(1atlak, %&&2).
- Tidur stadium dua
Biasanya berlangsung selama 3& hingga %2 menit. enyut jantung melambat
dan suhu tubuh menurun. 1ada tahap ini didapatkan gerakan bola mata berhenti
(1atlak, %&&2).
- Tidur stadium tiga
Tahap ini lebih dalam dari tahap sebelumnya (anong, %&&4). 1ada tahap ini
indiidu sulit untuk dibangunkan, dan jika terbangun, indiidu tersebut tidak dapat
segera menyesuaikan diri dan sering merasa bingung selama beberapa menit
(anong, %&&4).
- Tidur stadium empat
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 2/11
Tahap ini merupakan tahap tidur yang paling dalam. elombang otak sangat
lambat. Aliran darah diarahkan jauh dari otak dan menuju otot, untuk memulihkan
energi fisik (anong, %&&4).
Tahap tiga dan empat dianggap sebagai tidur dalam atau deep sleep, dan sangat
restorative bagian dari tidur yang diperlukan untuk merasa *ukup istirahat dan energik di
siang hari (1atlak, %&&2). -ase tidur R$+ ini biasanya berlangsung antara '& menit
sampai 3&& menit, setelah itu akan masuk ke fase R$+. 1ada waktu R$+ jam pertama
prosesnya berlangsung lebih *epat dan menjadi lebih intens dan panjang saat menjelang
pagi atau bangun (1atlak, %&&2).
Selama tidur R$+, mata bergerak *epat ke berbagai arah, walaupun kelopak
mata tetap tertutup. 1ernafasan juga menjadi lebih *epat, tidak teratur, dan dangkal.
enyut jantung dan nadi meningkat (1atlak, %&&2).
Selama tidur baik R$+ maupun R$+, dapat terjadi mimpi tetapi mimpi dari
tidur R$+ lebih nyata dan diyakini penting se*ara fungsional untuk konsolidasi memori
jangka panjang (1atlak, %&&2).
B. Siklus Tidur
Selama tidur malam yang berlangsung rata/rata tujuh jam, R$+ dan R$+
terjadi berselingan sebanyak /0 kali. Apabila seseorang kurang *ukup mengalami R$+,
maka esok harinya ia akan menunjukkan ke*enderungan untuk menjadi hiperaktif,
kurang dapat mengendalikan emosinya dan nafsu makan bertambah. Sedangkan jika
R$+ kurang *ukup, keadaan fisik menjadi kurang gesit (+ardjono, %&&5). Siklus tidur
normal dapat dilihat pada skema berikut6
ambar 3. Tahap/tahap siklus tidur (!arney 1, %&&2)
Siklus ini merupakan salah satu dari irama sirkadian yang merupakan siklus dari
% jam kehidupan manusia. 7eteraturan irama sirkadian ini juga merupakan keteraturan
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 3/11
tidur seseorang. #ika terganggu, maka fungsi fisiologis dan psikologis dapat terganggu
(1atlak, %&&2).
C. Neuroanatomi Pusat Pengaturan Tidur
Gambar 2. 7omponen utama dari neuromodulator penginduksi siklus tidur/bangun
8ntuk menginduksi tidur, proyeksi dari 9:1; sebagai neuron penghasil
ABA dan galanin (gal) yang terletak di anterior dari hipotalamus mengirimkan
sinyal yang berfungsi menginhibisi ascending arousal system di pons, basis frontalis
dan hipotalamus. Sistem ini meliputi nukleus tuberomamilarius (T+) yang terletak
di posterior dari hipotalamus yang memproduksi histamin ("<ST), sel raphe dorsalis
yang memproduksi serotonin (2/"T), sel penghasil asetilkolin (A*h) yang terletak di
laterodorsal dari tegmentum (:T), nukleus ditegmentum dari pedukulopontin (11T)
serta nukleus di lo*us *oeruleus yang memproduksi noreprinefrin (A). Sistem lain
yang tidak diilustrasikan pada gambar ini meliputi area perifornikal dari hipotalamus
yang memproduksi ore=in, sel produsen dopamin yang terletak di peria>uaduktus
mesen*ephalon dan serta proyeksi kolinergik yang berasal dari basis frontalis
(nukleus basalis, pita diagonal dari bro**a,dan septum medialis) semua struktur ini
memberikan proyeksi ke istem limbik dan korteks (:ee/!hiong T, %&&5).
Tidur berasal dari beberapa proses dalam otak yang meliputi beberapa sirkuit
neural yang saling berhubungan satu sama lain, serta meliputi beberapa
neurotransmitter yang saling mempengaruhi satu sama lain. Berdasarkan penelitian
per*obaan transeksi terhadap tikus yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 4/11
bahwa terdapat regio yang men*etuskan terjadinya proses tidur di medulla oblongata.
Berikut dibawah ini merupakan area/area di otak yang berperan dalam siklus tidur/
bangun (1osner #. 1lum And 1osner, %&&').
Gambar 3. skematis lokasi anatomi area/area diotak yang berperan saat tidur
(Blumenfeld.", %&&%)
Ascending eticular Acti!ating S"stem #AAS$
ARAS merupakan sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai promotor dari
proses tidur/bangun. Bagian ini terletak di formatio retikularis di batang otak yang
terdiri atas beberapa kelompok sel dan nukleus serta sejumlah besar interneuron serta
traktus as*enden dan des*enden yang saling berhubungan satu sama lain. Struktur ini
dipengaruhi oleh ABA yang disekresi oleh sebagian besar sinapsnya, serta
dipengaruhi oleh input sensoris yang masuk melalui batang otak baik stimulus yang
berasal dari sistem sensoris,motorik maupun saraf kranial (Shneerson #, %&&2).
%entrolateral Preoptic Nuclei #%&P'$
uklei ini terletak di inferior dari S! dan di lateral dari entrikel <<<, dekat
dengan nukleus 9+1;. ukleus/nukleus ini menghasilkan ABA dan galanin yang
berfungsi sebagai neurotransmitter penginhibisi nukleus yang mengatur keterjagaan di
batang otak yang bersifat aminergik meliputi lo*us *oeruleus, nukleus raphe, sistem
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 5/11
mesolimbik dan nukleus tuberomamilary. sehubungan dengan fungsinya yang
mempengaruhi banyak kinerja nukleus, maka 9:1; berpotensi menyebabkan
reaktiasi dari pusat pen*etus tidur (:ee/!hiong T, %&&5).
Bagian dorsal dari 9:1; men*etuskan fase R$+ dan bagian medialnya
memberikan proyeksi ke :T?11T, sehingga menginduksi fase R$+. 7inerja dari
9:1; tidak dipengaruhi oleh ritme sirkadian, namun meningkat dengan adanya
kekurangan tidur. ukleus ini aktif pada saat tidur dan inaktif pada saat bangun (:ee/
!hiong T, %&&5).
Nukleus Tubero()ammilar" #T)N$
uklei ini terletak di bagian posterior dari hipotalamus dan bersifat
histaminergik dan hanya menerima input afferen dari entrolateral preopti* nu*leus
(9:1;) dan sistem ore=in yang berasal dari hipotalamus bagian lateral. ukleus ini
berfungsi menginhibisi 9:1; dan :T?11T serta bersifat aktif saat bangun,
tersupresi parsial pada fase R$+ dan inaktif saat fase R$+ (Shneerson #, %&&2).
Nucleus aphe
ukleus ini terletak di garis tengah dan bersifat serotonergik. Bagian yang
terpenting dari nukleus ini adalah nu*leus raphe dorsalis. ukleus ini bersifat aktif
saat bangun, tersupresi se*ara parsial saat R$+ dan inaktif saat R$+. 7inerja nya
di inhibisi oleh neuron ABA/ergik serta jika aktif berfungsi menghambat aktiitas
:T?11T serta memberikan proyeksi ke hipotalamus. iduga nukleus ini memliki
kontribusi terhadap respon motorik,otonom serta status emosional saat perubahan dari
tidur ke bangun (!arney 1, %&&2).
&aterodorsal Tegmental dan Pedunculopontine Tegmental #&T*+PPT$ nuclei
ukleus/nukleus ini terletak di bagian -ormasio Retikularis di bagian dorsal
dari tegmentum pons serta bersifat kolinergik. Aktiitasnya diinhibisi oleh lo*us
*oeruleus, nu*leus raphe dan nu*leus tubero/mammilary serta berfungsi
menghubungkan area/area di batang otak dengan thalamus. :T?11T ini merupakan
generator dari siklus R$+, juga berkontribusi terhadap komponen isual dari mimpi
dan halusinasi. #ika nukleus ini aktif, maka akan terjadi inhibisi dari lo*us *oeruleus
dan nukleus raphe (Shneerson #, %&&2).
&ocus Coeruleus
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 6/11
Bagian ini terletak pada pons bagian atas dan dorsal serta bersifat
oradrenergik. :o*us *oeruleus aktif pada saat bangun dan tersupresi parsial pada
fase R$+ serta inaktif pada fase R$+. Bagian ini memiliki fungsi untuk
menginhibisi aktiitas dari :T?11T, juga aktiitas dari bagian ini pula terinhibisi
oleh neuron ABA/ergik (Shneerson #, %&&2).
Sistem )esolimbik
Sistem ini berasal dari area entral dari tegmentum mesen*ephalon, serta
memiliki proyeksi ke area prefrontal dari korteks serebri dan sistem limbik yang
meliputi amigdala ,hipokampus serta nukleus retikularis thalami. Sistem ini bersifat
dopaminergik serta dapat menyebabkan keterjagaan sebagai akibat dari stimulus yang
didapat (Shneerson #, %&&2).
Nukleus Suprakhiasmatik #SCN$
ukleus ini bertanggung jawab terhadap ritme sirkadian serta sebagai
promotor bangun. #ika terjadi lesi pada bagian ini maka akan menimbulkan rasa
kantuk yang berlebihan (Shneerson #, %&&2).
Sistem &imbik
Sistem limbik meregulasi baik sistem saraf otonomik maupun reaksi
emosional seseorang terhadap stimulus eksternal dan memori sehingga menyebabkansistem ini bersifat fleksibel dan adaptif. Area @area yang termasuk dalam sistem
limbik meliputi girus *ingulate anterior, girus para/hipokampalis, formasio
hipokampal di lobus temporalis, regio orbito/frontal di korteks prefrontal. Sistem ini
tidak aktif pada fase R$+ tetapi aktif pada saat R$+ (Shneerson #, %&&2).
Thalamus
Thalamus mengatur aktiitas ARAS dan impuls lainnya yang melewati
mesen*ephalon. Thalamus memodifikasi aktifitas spindel dari mesen*ephalon serta
melalui sistem proyeksinya yang luas bagian ini mampu mengintegrasikan dan
mensinkronisasi aktiitas korteks.Sinkronisasi aktiitas dari korteks ini menyebabkan
korteks serebri dapat menginisiasi serta mempertahankan fase R$+. Bagian ini
se*ara efektif memutus hubungan antara korteks dengan batang otak serta stimulus/
stimulus lainya se*ara reersibel. +elalui neuron pensekresi ABA/nya, thalamus
menginhibisi promotor keterjagaan yang terletak di batang otak juga memberikan
pengaruh terhadap fase R$+ melalui proyeksinya ke :T?11T.
Tabel ,. ukleus/nukleus di otak dan peranannya terhadap tidur (Aminoff +, %&&5)
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 7/11
ukleus fase R$+ fase R$+ Bangun
:o*us *oeruleus - (
u*leus Raphe - (
ukleus tubero/
mamilarius
- (
:T?11T (
AktifC D 1enurunan aktiitasC / <naktif
*. Neurotransmitter "ang berperan pada proses tidur(bangun
1roses tidur bangun sangat dipengaruhi oleh adanya neurotransmitter, dimana
neurotransmitter ini sangat berperan dalam proses modulasi neuron/neuron dari otak
yang berperan dalam proses tersebut. alam perkembangannya, arietas/arietas baru
dari neurotransmitter mulai dapat diidentifikasi, dan hal ini terus menerus
berkembang dalam penelitian. Berikut akan dibahas ma*am/ma*am neurotransmitter
serta peranannya masing/masing (Aminoff +, %&&5).
/atekolamin
7atekolamin memiliki peran dalam proses bangun, berdasarkan hasil
penelitian imunohistokimia, ditemukan bahwa neuron katekolaminergik yang berada
di lo*us *oeruleus memiliki peranan penting dalam proses memulai keterjagaan. ;bat
obatan yang menyebabkan inhibibisi katabolisme dari katekolamin menyebabkan
keterjagaan yang intens, sebaliknya pula inhibibisi dari sintesis katekolamin dapat
menurunkan keterjagaan. euron neuroadrenergik di lo*us *oeruleus mengirimkan
proyeksi as*ending ke beberapa area luas di batang otak , menginhibisi nukleus
:T?11T dan 9:1; kemudian ke Sistem limbik dimana neuron ini mempengaruhi
mood dan perilaku (Shneerson #, %&&2).
Asetilkolin
Asetilkolin memegang peranan penting terhadap mulainya tidur. kolinergik
agonis misalnya berupa nikotin dapat menyebabkan keterjagaan, sebaliknya antagonis
dari reseptor muskarinik dapat menyebabkan ter*etusnya proses tidur (Shneerson #,
%&&2).
Serotonin #0(1T 0(1idroksitriptamin$
7inerja dari serotonin sangat kompleks hal ini disebabkan jumlah jenis
reseptornya yang banyak dan prinsip kerjanya yang bersifat antagonistik satu sama
lain. 1ada umumnya serotonin memiliki fungsi untuk men*etuskan bangun dan
berhubungan dengan proses sensoris dan motorik, terutama berhubungan dengan
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 8/11
mood. Sekresi dari 2"T bersifat aktif pada saat bangun dan tersupresi se*ara parsial
saat fase R$+ dan inaktif pada saat R$+ (Shneerson #, %&&2).
euron yang bersifat serotonergik paling banyak terdapat di nukleus raphe
terutama di bagian dorsal. 7erja nya menghambat nukleus :T?11T di pons dan
9:1; sehingga menyebabkan keterjagaan melalui eksitasi dari nukleus retikular
thalami. ukleus serotonergik ini memberikan proyeksi ke S!, basis frontalis,
medulla oblongata dan medulla spinalis (Shneerson #, %&&2).
*opamin
opamin memiliki efek yang *ukup kompleks terhadap proses tidur/bangun
hal ini disebabkan karena dopamin memiliki interaksi multiplel dengan sistem
neurotransmitter yang lainnya di berbagai area di otak (:ee/!hiong T, %&&5).
1istamin
"istamin men*etuskan keterjagaan dan kesiagaan serta menginhibisi baik fase
R$+ dan R$+ serta berperan pada proses peren*anaan dan kognitif. "istamin
dihasilkan oleh neuron di nukleus tuberomamilary di posterior dari hipoalamus yang
memberikan proyeksi luas ke 9:1;, lo*us *oeruleus, nukleus raphe dan :T?11T.
#ika terjadi inhibibisi dari "istamin di :T?11T dapat menyebabkan inhibisi dari
R$+ (Shneerson #, %&&2).
Glutamat
lutamat men*etuskan keterjagaan, merupakan neurotransmitter eksistatorik
di sistem saraf pusat. lutamat merupakan transmiter dari jaras proyeksi
thalamokortikal yang bertanggung jawab terhadap sinkronisasi aktiitas otak selama
fase R$+ dan jalur kortikospinal. euron glutamat/ergik juga terdapat pada ARAS
yang memberikan proyeksi ke nukleus :T?11T dan ke basis frontalis. #ika terjadi
aktiitas glutamat yang berlebihan, maka akan dapat menyebabkan terjadinya psikosis
(Shneerson #, %&&2).
GABA
ABA terdapat pada lebih dari 4& E sinaps di otak. euron ABA/ergik
tersebarluas di formasio retikularis di batang otak, basal ganglia, hipotalamus dan
thalamus. ABA disekresi oleh neuron S! dan memberikan pengaruh terhadap
transmisi sensoris di thalamus dan memiliki sifat yang berlawanan dengan glutamat.
ABA dihasilkan dari 9:1; dan berfungsi menginhibisi nukleus promotor
keterjagaan yang bersifat aminergik (!arney 1, %&&2).
Galanin
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 9/11
+erupakan neuropeptida penginhibisi yang dihasilkan oleh 9:1; dan
menyebabkan terjadinya tidur (Shneerson #, %&&2).
1ormon Ptuitar" dan komponen komponen lainn"a "ang terkait
Growth hormone releasing hormone ("R") menyebabkan terjadinya fase R$+ serta sintesis dari growth hormone melalui % jenis neuron yang berbeda di
hipotalamus (Shneerson #, %&&2).
" berfungsi men*etuskan fase R$+ serta menginhibisi pelepasan R".
metabolitnya, yakni insulin growth factor (<-/3) men*etuskan proses bangun.
Somatostatin dihasilkan oleh hipotalamus dan berfungsi menghambat pelepasan
R" dan pelepasan dari " di glandula ptuitary. 7inerja dari homon ini yakni
dengan menurunkan durasi R$+ namun men*etuskan fase R$+, mungkin lokasi
kerjanya terletak di pons (Shneerson #, %&&2).
)elatonin
+elatonin disintesis dan dilepaskan oleh glandula pinealis paling banyak pada
saat malam hari dan disupresi produksinya pada saat siang hari. 1roduksi dan sekresi
dari melatonn diregulasi melalui stimulus *ahaya melalui S!. i glandula pinealis
terjadi konersi dari triptophan menjadi serotonin (2/"idro=ytriptamin ) kemudian
menjadi melatonin (/a*etil/2/meto=ytriptamine). Setelah dihasilkan, melatonin akan
mempengaruhi S! dan mengubah fase dari sirkadian serta dapat turut men*etuskan
mulainya tidur. 1roduksi dari hormon ini menurun dengan seiring bertambahnya usia
seseorang dan paparan *ahaya. "ormon ini selanjutnya akan di metabolisme di hepar.
Gambar . Skema pembentukan melatonin (!arney 1, %&&2).
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 10/11
Tabel 2. eurotransmitter serta efeknya terhadap fase/fase tidur (:ee/!hiong T, %&&5)
$fek oradrenalin Asetilkolin 2/"T opamin "istamin +elatoni
n
1en*etus kesadaran
penuh,
wakefullness
kesadaran
penuh?wakefu
llness,R$+
bangun / 7esadaran
penuh,
wakefullnes
s
R$+
<nhibisi R$+ / / R$+ /
7erja
lainnya
mood dan
perilaku
<nhibisi
motorik fase
R$+
perilaku
dan kontrol
motorik
pola berpikir,
emosi,
perilaku dan
kontrol
motorik
/ ritme
sirkadian
dan
sistem
imun
Dapus
uyton A! dan "all #$. %&&'. Buku Ajar -isiologi 7edokteran. $disi 33. 1enterjemah6
<rawati, Ramadani , <ndriyani -. #akarta6 1enerbit Buku 7edokteran $!.
1atlak, +. %&&2. Four uide to "ealthy Sleep. 8.S. epartment of "ealth and "uman
Seri*es.
anong, G. -. %&&4. uku !"ar #isiologi $edokteran. #akarta6 $!
+ardjono, +. %&&5. Neurologi $linis %asar . #akarta6 ian Rakyat
!arney 1. %&&2. !lini*al Sleep isorder. :ippin*ott Gilliams HGilkins. 1hiladelphia 6 1 %3/
25.
:ee/!hiong.T. %&&5. Sleep +edi*ine $ssentials And Reiew. ;=ford 8niersity 1ress.
18SA. 1 6 I/32.
1osner #. 1lum And 1osner. %&&'. iagnosis ;f Stupor And !oma th $dition. ;=ford 8niersity
1ress, ew Fork 1C33/%2.
Blumenfeld.". %&&%. euroanatomy through !lini*al !ases. Sinauer Asso*iates <!.
+assa*husets. 1 6 255/2I'.
Shneerson #. %&&2. Sleep +edi*ine %nd $dition. Bla*kwell. +assa*husets 8SA. 1 6 %%/23.
Aminoff.+. %&&5. eurology and eneral +edi*ine th $dition. !hur*hill :iingstone,
8SA. 1 C 0&2/0&I.
7/17/2019 Fisiologi Tidur
http://slidepdf.com/reader/full/fisiologi-tidur-568d6e023fb4a 11/11
top related