fenomena zat pencemar lingkungan
Post on 12-Jan-2016
32 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
FENOMENA ZAT PENCEMAR LINGKUNGAN
1. General
1.1. Polusi atau Pencemaran Lingkungan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun
disebabkan oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan
biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat
dicegah dan dikendalikan.
Dalam hal ini, saya akan membahas lebih spesifik lagi yaitu pencemaran zat
berbahaya dalam lingkungan air, baik itu pengertian, penyebab, dan terlebih
fenomena yang terjadi di alam.
2. Spesifik
2.1. Pencemaran Air
Berbicara mengenai pencemaran lingkungan terlebih zat yang berbahaya,
saya akan membahas untuk lingkup pencemaran air. Pencemaran air adalah peristiwa
masuknya zat, energi, unsur atau komponen lainnya ke dalam air sehingga
menyebabkan kualiatas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan
perubahan bau, rasa, dan warna.
2.2. Penyebab Pencemaran
Secara umum, pencemaran air dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
2. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air
limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan
oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.4. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai.
5. Pencemaran air oleh sampah.
2.3. Macam Pencemaran Air
Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencermaran air dapat
dibedakan antara lain:
1. Limbah pertanian
Limbah ini biasanya berbentuk pupuk organik yang mengandung polutan
insektisida, yang jika tersebar ke sungai akan memusnahkan biota
didalamnya dan berdampak bagi yang ingin mengkonsumsinya.
2. Limbah Rumah Tangga
Sesuai dengan namanya, limbah ini 100% limpahan sisa kebutuhan rumah
tangga, baik itu organik maupun anorganik. Pencemaran yang
kemungkinan terjadi bila tidak dilakukan pembuangan atau pengelolahan
yang baik adalah bibit penyakit, abkteri, dan jamur.
3. Limbah industi
Limbah ini berasal dari buangan industri yang tidak bertanggungjawab.
Banyak macamnya tergantung pada jenis industri. Pemerintah sudah
menetapkantata aturan untuk mengendalikan pencemaran air oleh limbah
industri, namun banyaknya kesadaran yang kurang mengakibatkan sikap
“nakal” seseorang untuk membuang limbah dengan sembarangan.
4. Penangkapan Ikan Menggunakan Racun
Penggunaan tuba atau racun dari tumbuhan potas untuk menangkap ikan
akan mengakibatkan biota air lainnya mengalami pemusnahan dan
pencemaran di lingkungan perairan.
2.4. Contoh Kasus Fenomena Zat Pencemar Lingkungan Air
Berikut adalah beberapa fonomena pencemaran zat berancun di lingkungan air
Indonesia, sebagai berikut:
2.4.1. Terkontaminasinya Hamparan Sawah Rancaekek Jawa Barat Akbiat
Limbah Industri Tekstil.
Di hamparan persawahan Rancaekek Jawa Barat banyak mengalir
ribuan liter limbah kimia berbahaya hasil buangan industri tekstil yang tidak
bertanggung jawab. Zat kimia yang terkandung adalah NPE (Nonylphenol
Ethoxylates) yang dapat mengganggu kerja hormone. Untuk saat ini pihak
greenpeace masih mencari pendukung untuk menentang industri tekstil.
sumber: https://www.facebook.com/GreenpeaceIndonesia
Sama halnya dengan sungai Rancaekek, sungai Citarum sekarang menjadi
saluran pembuangan industri tidak bertanggungjawab pada tahun 2012
hingga sekarang.
2.4.2. Temuan Kandungan Bahan Kimia Berbahaya di Bahan Produk
Temuan kandungan bahan kimia berbahaya seperti polyfluorinated
chemicals (PFC), nonylphenol ethoxylates (NPE), phithalates, dan
Dimetylformamida (DMF) dalam berbagai produk olahraga bertema Piala
Dunia milik Adid*s yang keberadaannya dapat mengancam lingkungan dan
juga kesehatan masyarakat.
sumber:
http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/kartu-merah-untuk-permainan-
curang-merek-mere/blog/49309/
Gambar ini dipotret di samping Pabrik Adid*s.
2.4.3. Fenomena Pertambangan Batubara
Batubara adalah salah satu bahan galian strategis yang menjadi
sumber daya energy yang sangat besar. Pada tahun 2006, Indonesia mampu
memproduksi 162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor. (saveour-
nature blogspot;2013). Namun tanpa kita sadari, dampak yang terjadi jika
bumi terus menerus ditambang adalah terjadinya pencemaran atau kerusakan
lingkungan. Dalam sektor pencemarab air, permukaan batubara yang
mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air menghasilkan asam
sulfat yang tinggi sehingga dapat membunuh ikan-ikan di sungai, tumbuhan
dan biata air yang sensitive terhadap perubahan pH yang dratis.
Solusi yang dapat diambil adalah pengaduan kepada pemerintah atas
keberlanjutan masa depan untuk energi yang bersih dan terbarukan. Juga
dilakukan pembinaan dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat
tentang perubahan perilaku, sikap tanggap dampak, dan membangkitkan
kesadaran untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.
sumber: http://saveour-nature.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-
penambangan-batubara.html
2.4.4. Terjadinya Pencemaran Logam Berat di Teluk Buyat, Minahasa,
Sulawesi Utara Akibat Pembuangan Limbah Tailing (Lumpur Sisa
Penghancur Batu Tambang)
sumber: Doni Purnomo Blog
(https://masdony.wordpress.com/2009/04/19/logam-berat-sebagai-
penyumbang-pencemaran-air-laut/)
Dari berbagai laporan penelitian, termasuk yang dilakukan WALHI,
sejumlah konsentrasi logam berat (arsen, merkuri, antimon, mangan) dan
senyawa sianida pada sedimen di Teluk Buyat sudah tinggi. Jika dibandingkan
pada konsentrasi logam berat sebelum pembuangan tailing (data dari studi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan/AMDAL tahun 1994), konsentrasi
arsen di daerah dekat mulut pipa tailing di Teluk Buyat meningkat hingga 5-
70 kali lipat (data WALHI dan KLH 2004). Konsentrasi merkuri meningkat
10 kali lipat di sekitar pipa pembuangan tailing. Jikadibandingkan dengan
Teluk Totok (lokasi penambangan rakyat), konsentrasi arsen dan antimon jauh
lebih tinggi di sekitar pembuangan tailing PT NMR (data Walhi dan KLH
2004). Untuk merkuri, konsentrasi di Teluk Buyat dan Teluk Totok hampir
sama. Namun, pada data penelitian KLH 2004, konsentrasi merkuri di lokasi
pembuangan tailing Newmont lebih besar dibandingkan dengan di Teluk
Totok. Pola Penyebaran Logam Berbahaya Arsen, Antimon dan Merkuri (As,
Sb, dan Hg) (laporan penelitian terbaru Pusarpedal-KLH (2004) dan Evan
Edinger- Memorial University of Newfoundland (2004)).
Menurut saya, perlu adanya penstabilan pH dan konsentrasi logam
serta pemberhentian limbah yang industri, atau perlu adanya ketegasan dari
pemerintah tentang aturan-aturan pengelolahan limbah hasil produksi.
2.4.5. Kolam Penampungan Asam Berbahaya Dampak Tambang Batubara di
Kalimantan Selatan
Dari berita yang saya baca dan gambar yang saya lihat, bahwa dampak
dari penambangan batubara di Kalimantan Selatan yang mengakibatkan
adanya lubang-lubang tambang dengan bahan beracun. Hal ini bisa
mengancam sumber air bersih masyarakat, juga berpengaruh pada kesehatan
dan kelestarian alam.
sumber foto:
https://www.facebook.com/GreenpeaceIndonesia/photos/pb.40481759960.-
2207520000.1430687691./10152693623519961/?type=3&permPage=1
3. Penutup
3.1. Kesimpulan
Dari beberapa uraian dan fenomena yang terjadi, maka dapat saya simpulkan:
1. Adanya dampak yang terjadi menandakan lemahnya kesadaran masyarakat
tentang kelestarian alam dan keselamatan bumi beserta isinya.
2. Zat berbahaya pencemar akan terminimalisir dampaknya jika pelaku benar-
benar mematuhi Peraturan Pemerintah yang ada dengan mengelolah limbah
sebelum limbah itu dibuang.
3.2. Saran
Dari beberapa dampak yang dirasakan masyarakat, perlu adanya ketegasan
pemerintah demi keberlanjutan masa depan untuk energi yang bersih dan
terbarukan dengan mengawasi setiap kegiatan pertambangan dan produksi suatu
barang yang berlangsung. Kemudian untuk masyarakat harus mempunyai sikap
tanggap, baik itu tanggap dampak maupun pelaporan kegiatan yang merugikan
dan kesadaran lebih untuk ikut memelihara kelestarian lingkungan.
Daftar Pustaka
Greenpeace Indonesi, 2014-2015. (https://www.facebook.com/GreenpeaceIndonesia?
fref=nf)
Forum Hijau Indonesia. (https://www.facebook.com/ForumHijauIndonesia?
fref=pb&hc_location=profile_browser)
Hermawati, Henhen. Pencemaran Lingkungan. (
http://hend-learning.blogspot.com/2009/04/polusi-pencemaran-lingkungan.html)
wikipedia. Pencemaran Air. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air)
teman blogger’s. 2013. Dampak Negatif Penambangan Batubara. ( http://saveour-
nature.blogspot.com/2013/01/dampak-negatif-penambangan-batubara.html)
Purnomo, Doni Blog. 19 April 2009. Logam Berat Sebagai Penyumbang Pencemaran
Air Laut, ( https://masdony.wordpress.com/2009/04/19/logam-berat-sebagai-
penyumbang-pencemaran-air-laut/)
(http://www.walhi.org)
kustiawan-fpk. 24 Januari 2014. Pencemaran Air. ( http://kustiawan-
fpk.web.unair.ac.id/artikel_detail-91979-Tugas%20Kuliah-PENCEMARAN
%20AIR.html)
top related