faringitis kronik eksaserbasi
Post on 28-Dec-2015
169 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
CBD FARINGITIS KRONIS EKSASERBASI AKUT
KOLONEL CKM dr BUDI WIRANTO, SpTHT
SHELLY NARITRY
FARINGITIS
• Definisi Faringitis merupakan peradangan dinding
faring yang dapat disebabkan oleh virus (40-6-%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin dan lain-lain.
Virus Bakteri Jamur
- Herpes simplex virus
- Rubela
- Epstein barr virus
- Cytomegalovirus
- HIV tipe 1
- Rhinoviruses
- Coronaviruses
- Adenoviruses
- Influenza viruses
- Parainfluenza viruses
- Respiratory syncytial
virus
- Bakteri Streptococcal
- Bakteri Staphylococal
- Corynebacterium
diphtheria
- Bordetella pertussis
- Neisseria gonorrhoeae
- Treponema pallidum
Candida albicans
• Klasifikasi a. Faringitis akut 1) Faringitis viral 2) Faringitis bacterial 3) Faringitis fungal
b. Faringitis Kronis 1) Faringitis Kronik Hiperplastik 2) Faringitis Kronik Atrofi c. Faringitis Spesifik 1) Faringitis Luetika 2) Faringitis Tuberkulosis
Faringitis akut
Faringitis viral • Rhinovirus akan menimbulkan gejala rhinitis dan
beberapa hari kemudian akan menimbulkan faringitis.Etiologi • Adenovirus, Epstein barr virus, parainfluenza (tipe 1-4),
influenza virus (A dan B), rhinovirus, enterovirus. • Virus lain yang dapat mengakibatkan faringitis yaitu
herpes simplex virus (tipe 1 dan 2), cytomegalovirus (CMV), dan human immunodeficiency virus (HIV).
Gejala dan tanda • demam disertai dengan rinorea, mual, nyeri
tenggorokan, sulit menelan.• Pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil
hiperemis.
• Virus influenza, coxsachievirus dan cytomegalovirus : lesi vesikular di orofaring dan lesi pada kulit berupa maculopapular rash.
• Adenovirus : faringitis, konjungtivitis terutama pada anak. • Epstein Barr Virus (EBV) : produksi eksudat pada faring
yang banyak. Terdapat pembesaran kelenjar limfa di seluruh tubuh terutama retroservikal dan hepatosplenomegali.
• HIV-1 : nyeri tenggorok, nyeri menelan, mual, dan demam. Pada pemeriksaan tampak faring hiperemis, terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher dan pasien tampak lemah.
Terapi • Istirahat dan minum yang cukup, kumur dengan
air hangat. Analgetik dan tablet isap diberikan jika perlu.
• Antivirus metisoprinol (isoprenosine) diberikan pada infeksi herpes simpleks dengan dosis 60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian/hari pada orang dewasa dan pada anak < 5 tahun diberikan 50 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali pemberian/hari
Faringitis akutFaringitis bakterial Etiologi • Grup A streptokokus β hemolitikus• Neisseria gonorrhea. Gejala dan tanda • Nyeri kepala yang hebat, disertai dengan muntah, kadang-
kadang disertai demam dengan suhu yang tinggi, jarang disertai batuk.
• Pada pemeriksaan ditemukan tonsil yang membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukaannya.
• Beberapa hari kemudian timbul bercak petechiae pada palatum dan faring. Terdapat pembesaran kelenjar limfa leher anterior yang kenyal dan nyeri tekan positif
Terapi • antibiotik, penicillin G Benzatin 50.000 U/KgBB,
IM dosis tunggal, atau dapat diberikan juga amoksisilin 50mg/KgBB dosis dibagi 3kali/hari selama 10 hari, pada dewasa 3 x 500 mgselama 6-10 hari, atau dapat diberikan pula eritromisin 4 x 500 mg.
• Kortikosteroid yaitu deksametason 8-16 mg, im 1x, atau pada anak 0,08-0,3 mg/kgbb, im 1x.
• Bisa diberikan pula analgetik, serta disarankan untuk kumur dengan air hangat atau antiseptic.
Faringitis jamur • Candida dapat tumbuh di mukosa rongga mulut dan faring.
Gejala dan tanda • Nyeri tenggorokan dan nyeri menelan, pada pemeriksaan tampak plak
putih di orofaring dan mukosa faring lainnya hiperemis. Diagnosis • Untuk mendiagnosis faringitis jamur dilakukan pembiakan jamur
dalam agar sabouroud dextrosa.
Terapi • Diberikan nystatin 100.000-400.000 2 kali/hari dan analgetika.
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. R• Umur : 50 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Alamat : Tidaran, Kabupaten
Magelang• Pendidikan : SMA• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Agama : Islam• Status pernikahan : Menikah
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMAPenderita datang dengan keluhan sakit
tenggorokan
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan sakit tenggorokan , keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu penderita mengeluh sakit tenggorokan, terasa panas di tenggorokan, demam, sakit kepala yang dirasakan cukup berat, dan terkadang terasa mual. Pasien juga merasa terdapat lendir di tenggorokan. Rasa panas di tenggorok dan sakit kepala dirasakan terus menerus dan semakin berat.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Keluhan-keluhan tersebut dirasakan setelah penderita mengkonsumsi gorengan, makanan pedas atau minuman dingin. Riwayat sakit saat menelan, muntah, batuk disangkal, riwayat alergi dan mengeluarkan ingus pada pagi hari atau waktu tertentu disangkal, riwayat merokok disangkal oleh pasien. Sakit didaerah wajah dan disangkal oleh pasien. Keluhan nyeri pada telinga, telingga terasa mendengung dan rasa penuh di telinga disangkal oleh pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat penyakit/keluhan yang sama (-)• Riwayat batukdan pilek (-)• Riwayat penyakit pada hidung dan mengeluarkan
ingus pada pagi hari (-)• Riwayat penyakit alergi, asma , hipertensi dan
kencing manis disangkal oleh pasien (-)• Riwayat alergi obat, makanan dan debu disangkal
oleh pasien. • Riwayat operasi disangkal.
RIWAYAT PENGOBATANpenderita belum mengobati keluhan-keluhan tersebut ke dokter, hanya obat beli di apotik saja, yaitu permen antiseptik.
Riwayat Penyakit Keluarga• Riwayat penyakit serupa : (-)• Riwayat alergi : (-)• Riwayat hipertensi dan dm : (+)
Riwayat Sosial – EkonomiKesan ekonomi cukup. Pasien berobat sebagai pasien
bpjs.
PEMERIKSAAN FISIK
Status generalisKeadaan umum : BaikKesadaran : Compos mentisTensi : 120/80 mmHgNadi : 86x/menitSuhu : 38˚CPernapasan : 20x/menitBerat badan : 55 kg
Kepala dan LeherKepala : MesocephaleWajah : SimetrisMata : Konjungtiva anemis tidak ada, sklera
tidakikterikLeher : Pembesaran kelenjar limfe (+)
submanndibulaGigi dan mulutMulut : Bibir dan mukosa tidak ada kelainan.Gigi geligi : NormalLidah : Normal, kotor (-), tremor (-)Pipi : Edema (-), Nyeri (-)Thoraks : dbnAbdomen : dbnEkstremitas : akral hangat
Status lokalis Dextra Sinistra
Auricula Bentuk normal
nyeri tarik (-)
nyeri tragus (-)
Bentuk normal
nyeri tarik (-)
nyeri tragus (-)
Pre auricular Bengkak (-)
nyeri tekan (-)
fistula (-)
trauma (-)
Bengkak (-)
nyeri tekan (-)
fistula (-)
trauma (-)
Retro auricular Bengkak (-)
Nyeri tekan (-)
Bengkak (-)
Nyeri tekan (-)
Mastoid Bengkak (-)
Nyeri tekan (-)
Bengkak (-)
Nyeri tekan (-)
CAE Serumen (-)
Eritema (-)
Sekret (-)
Edema (-)
Jaringan granulasi (-)
Massa (-)
Serumen (-)
Eritema (-)
Sekret (-)
Edema (-)
Jaringan granulasi (-)
Massa (-)
Membran timpani Intak
Putih mengkilat
Refleks cahaya (+)
Perforasi (-)
Kolesteatoma (-)
Intak
Putih mengkilat
Refleks cahaya (+)
Perforasi (-)
Kolesteatoma (-)
Garputala
Garputala Rhinne
Weber
Schwabach
Tidak diperiksa
HIDUNGDextra Sinistra
Inspeksi
Bentuk Tidak tampak
deformitas
Tidak tampak
deformitas
Tanda Inflamasi Eritem (-), bengkak
(-)
Eritem (-), bengkak
(-)
Palpasi
Krepitasi (-) (-)
Nyeri tekan hidung (-) (-)
Nyeri tekan sinus (-) (-)
Rhinoskopi anerior
Vestibulum nasi Normal Normal
Septum Deviasi (-)penempelan septum-konka (-), sinekia (-)
Sekret (-) (-)
Mukosa Edema (-)
Hiperemis (-)
Pucat (-)
Edema (-)
Hiperemis (-)
Pucat (-)
Konka Nasi Media Hipertrofi (-)
Hiperemis (-)
Hipertrofi (-)
Hiperemis (-)
Konka Nasi Inferior Hipertrofi (-)
Hiperemis (-)
Hipertrofi (-)
Hiperemis (-)
Massa (-) (-)
Tumor (-) (-)
Perdarahan (-) (-)
*orofaring Hiperemis (+)
granular (+)
tenang
Palatum Mole Hiperemis (-), Ulkus (-)
Arcus Faring Simetris (+), Hiperemis (+)
Uvula Bentuk normal, di tengah
Tonsil Dextra Sinistra
* Ukuran T1 T1
* Permukaan Rata Rata
* Kripte Melebar (-) Melebar (-) DetritusSekret
(-)
(+) kental , warna putih
kekuningan
(-)
(+) kental, warna putih
kekuningan
RINGKASAN
Anamnesis :• sakit tenggorokan (+) • terasa panas di tenggorokan, demam, sakit kepala yang dirasakan cukup berat,
dan terkadang terasa mual (+) • lendir di tenggorokan (+)• Mengkonsumsi gorengan, makanan pedas atau minuman dingin (+) Pemeriksaan :demam 38 C- Kgb membesar- Mukosa hiperemis (+)- Arkus faring hiperemis (+)- Tonsil T2/T2 hiperemis (+)- Eksudat (+)
DIAGNOSA BANDING• Faringitis kronis eksaserbasi akut• limfadenitis DIAGNOSIS SEMENTARAFaringitis kronis eksaserbasi akut USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG• Pemeriksaan darah lab rutin.• Pemeriksaan laboratorium berupa kultur dan uji
resistensi kuman dari sediaan apusan untuk mengetahui kuman penyebab.
DIAGOSA KERJAFaringitis kronis eksaserbasi akut
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa :1. Edukasi pasien mengenai penyakit yang diderita2. Jangan minum air es, makan berminyak dan bersantan3. Banyak istirahat Medikamentosa: eritromisin 4 x 500 mg/ amoxicilin 3x 500 mg (5-7 hari) Paracetamol 3x500 mg jika demamAsam mefenamat 3x500 mg Obat kumur desinfektan (tantum verde)Benzydamine HCL
anti-inflamasi, anti mikroba dan anastetik 2x sehari (10 ml)
PROGNOSIS
Quo ad sanam Ad bonam
Quo ad functionam Ad bonam
Quo ad vitam Ad bonam
KOMPLIKASI
• Sinusitis• Otitis media• Abses peritonsil• Abses parafaring• Abses retrofaringeal• Epiglotitis• Laringitis• glomerulonefritis• kerusakan katup jantung
THANK YOU
top related