evaluasi rencana penambangan

Post on 09-Aug-2015

138 Views

Category:

Documents

24 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

EVALUASI EVALUASI RENCANA PENAMBANGANRENCANA PENAMBANGAN

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Studi kelayakan tambang adalah suatu kajian untuk mengetahui dan menentukan kelayakan dari suatu cadangan bahan galian yang akan diusahakan meliputi metoda penambangan, peralatan yang akan digunakan serta pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan

Sumber Daya Mineral /Bahan Galian

Sumber Daya Manusia

Finansial  

Peralatan

 Hasil Tambang

     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ASPEK YANG DITINJAUASPEK YANG DITINJAU

Aspek geologi dari keadaan endapan di daerah penyelidikan Aspek kondisi lapangan mencakup lokasi, keadaan lingkungan,

topographi, kondisi daerah, jalan dan tenaga kerja Aspek penambangan mencakup metoda, tahapan

penambangan, jumlah dan jenis peralatan yang digunakan, luas lokasi dan kapasitas tempat penimbunan.

Aspek lingkungan mencakup dampak lingkungan yang mungkin timbul, pengelolaan dan pemantauan lingkungan

Pada saat dan pasca penambangan Aspek ekonomi yang mencakup investasi, analisis kelayakan

dan analisa resiko. Aspek K3

KEGIATAN UTAMA STUDI KEGIATAN UTAMA STUDI

KELAYAKANKELAYAKAN

        Penentuan sasaran produksi        Pemilihan metoda penambangan        Pemilihan peralatan macam dan jenis        Evaluai teknis dan ekonomis

PERENCANAAN PENAMBANGAPERENCANAAN PENAMBANGA

Perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik pencapaian sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaan dalam berbagai macam anak kegiatan yang harus dilaksana-kan untuk pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan

FUNGSI PERENCANAANFUNGSI PERENCANAAN

1. Pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan

2. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan dan kegagalannya mungkin terjadi

3. Usaha untuk mengurangi ketidak pastian.

4. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik.

5. Penyusunan urutan kepentingan tujuan.

6. Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian.

7. Cara dan penggunaan serta penempatan sumberdaya secara berdaya guna dan berdaya hasil.

TUJUAN PERENCANAAN TUJUAN PERENCANAAN TAMBANGTAMBANG

1. Menghasilkan tonase bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya yang semurah mungkin.

2. Menghasilkan aliran kas (cast flow) yang akan memaksimalkan beberapa kriteria ekonomi seperti rate of return atau net present value.

BAGAN ALIR PROSES PERENCANAANBAGAN ALIR PROSES PERENCANAAN

PROSES PERENCANAAN (UMUM)PROSES PERENCANAAN (UMUM)

PENGAWASANPENGAWASAN

PEREN-CANAAN

PEREN-CANAAN

PELAK-SANAANPELAK-SANAANRENCANARENCANA

UMPAN BALIKUMPAN BALIK

HASIL

EF & EFF

FAKTOR-FAKTOR DALAM FAKTOR-FAKTOR DALAM PERENCANAAN TAMBANGPERENCANAAN TAMBANG

Studi kelayakan Jumlah cadangan dan umur tambang Stripping ratio Batas maksimum kedalaman tambang Cut off grade Perhitungan struktur geologi Dimensi jenjang Sistem penirisan Nilai bahan galian Biaya produksi Biaya stripping overburden Sarana jalan, pelabuhan, lokasi penimbunan dll.

PENGARUH GEOLOGI TERHADAP PENGARUH GEOLOGI TERHADAP PERENCANAAN TAMBANGPERENCANAAN TAMBANG

Struktur geologiKarakteristik batuanHidrologiHidrogeologiMorfologi setempat

LONGSORAN BUSURLONGSORAN BUSUR

LONGSORAN BIDANGLONGSORAN BIDANG

LONGSORAN BAJILONGSORAN BAJI

TIPE LONGSORAN GULINGTIPE LONGSORAN GULING

GEOMETRI LONGSORAN BIDANG DENGAN GEOMETRI LONGSORAN BIDANG DENGAN REKAHAN TARIKREKAHAN TARIK

ANALISIS GAYA PADA LONGSORAN GULINGANALISIS GAYA PADA LONGSORAN GULING

Nilai Faktor Keamanan Untuk Perancangan Lereng

 

Nilai FK Keadaan Lereng

<1,0 Tidak stabil

1,0 – 1,2 Kestabilan diragukan

1,3 – 1,4 Memuaskan untuk pemotongan dan penimbunan

1,5 – 1,7 Stabil untuk bendungan

(Sumber : Sosrodarsono.S, 1980)

PERTIMBANGAN DASAR PERTIMBANGAN DASAR RENCANA PENAMBANGANRENCANA PENAMBANGAN

Pertimbangan Ekonomis 1. Cut off Grade (COG) - Kadar endapan bahan galian terendah yang masih memberikan

keuntungan bila ditambang

- Kadar rata-rata terendah dari endapan bhn galian yang masih

memberikan keuntungan bila ditambang

2. Break Even Stripping Ratio (BESR)

Berdasarkan konsep baru pertimbangan pengambilan keputusan untuk menentukan sistem penambangan berdasarkan pada perhitungan ekonomis.

Ongkos penambangan adalah perbandingan antara nilai mineral hasil galian dengan ongkos penggalian.

Ketentuan ini disebut Break Event Striping Ratio (BESR)

BESRBESR

BESR Yaitu perbandingan antara biaya penggalian ore dengan biaya pengupasan overburden atau merupakan perbandingan biaya penambangan bawah tanah dengan penambangan terbuka

BESR JUGA DISEBUT OVER ALL STRIPPING RATIO

BESR1 = (underground mining cost/ton ore – open pit mining cost/ton ore) / open pit stripping cost/ton waste

CONTOH PERHITUNGANCONTOH PERHITUNGAN

Misal biaya penambangan secara tambang bawah tanah = $ 2,00/ton ore, biaya penambangan secara tambang terbuka = $ 0,30/ton ore dan ongkos pengupasan tanah penutup = $ 0,35/ton waste. Maka untuk memilih salah satu sistem penambangan digunakan rumus

BESR1 = ($2,00 - $0,30)/$0,35 = 4,86 Artinya hanya endapan yg mempunyai nilai BESR < 4,86

yang dapat ditambang secara tambang terbuka.

BESRBESR

BESR = (A – B) / CA = nilai endapan bahan galian per ton oreB = ongkos penambangan per ton oreC = ongkos pengupasan overburden per ton overburdenBESR > 1 tambang terbukaBESR < 1 tambang bawah tanah

BENTUK CADANGAN TEMBAGA BENTUK CADANGAN TEMBAGA GRASBERGGRASBERG

TAMPAK ATASTAMPAK ATAS

Pertimbangan TeknisPertimbangan Teknis

1. Ultimete pit slope

Ultimete pit slope adalah batas akhir atau paling liar dari suatu tambang terbuka yang masih diperbolehkan, dan pada kemiringan ini jenjang masih tetap mantap (stabil)

2. Sistem Penirisan

3. Ukuran Jenjang

SISTEM TAMBANG TERBUKASISTEM TAMBANG TERBUKA

Endapan Sedimen Placer/Alluvial : sluicing, hidraulic, dredging.

Endapan masif : open mine , open pit / open cast/open cut, quarry

Endapan berlapis : strip mine

MEMBUAT PENAMPANG PADA CADANGAN MEMBUAT PENAMPANG PADA CADANGAN BIJIH SECARA MANUALBIJIH SECARA MANUAL

ELEMEN-ELEMEN JENJANGELEMEN-ELEMEN JENJANG

RANCANGAN PIT DENGAN SUDUT OVERALL RANCANGAN PIT DENGAN SUDUT OVERALL SLOPE 45o DAN JALAN MELINGKARSLOPE 45o DAN JALAN MELINGKAR

RANCANGAN PIT DENGAN SEBUAH INTERRAMP RANCANGAN PIT DENGAN SEBUAH INTERRAMP SLOPE 45o DAN SEBUAH SISTEN JALANSLOPE 45o DAN SEBUAH SISTEN JALAN

HEAD QUARTER

WMINIMUM = Y + Wt + Ls + G + Wb

Keterangan:WMINMUM : lebar jenjang minimumY : lebar yang disediakan untuk pengeboran, mWt : lebar yang disediakan untuk alat-alat, mLs : panjang power shovel tanpa panjang boomG : floor cutting radius dari power shovel, mWb : lebar untuk broken material, m

UKURAN JENJANGUKURAN JENJANG

TINGGI JENJANG:

a. Untuk Cara Hydraulicking yang baik: 200 ft danmaximum 600 ft

b. Untuk dredging kedalaman ideal antara 50 – 80 ft, tetapi ada sampai 130 m

c. Untuk open cut antara 12 – 75 ft; yang baik adalah 30 ft. Tambang bijih : max 225 ft.

2. LEWIS (ELEMENT MINING)

a. MATERIAL LUNAK

B = ( 1,00 – 1,50) Ro + L + L1 + L2

b. MATERIAL KERASB = N + L + L1 + L2

Keterangan:B : lebar jenjang, mRo : digging radius dari alat muat, mL : jarak antara sisi jenjang (bench) dengan rel, 3-4 mL1 : lebar lori, 1,75 – 3,00 mL2 : jarak untuk menjaga agar tidak longsor, mN : lebar yang dibutuhkan untuk broken material, m

3. L. SHEYYAKOV

(Mining of Mineral Deposit)

a. LAPISAN LUNAK (SOFT STRATA)

B = 2R + C + C1 + L

4. MELINKOV DAN CHEVNOKOY

(SAFETY IN OPEN CAST MINING)

b. LAPISAN KERAS (HARD STRATA)

B = a + C + C1 + L + AKeterangan:B : lebar jenjang, m

a : lebar broken material, m

A : lebar pemotongan pertama ( awal ), m

R : digging radius dari alat muat

C : jarak sisi jenjang broken material ke garis tengah rel, m

L : lebar yang diselesaikan untuk pengaman, m

A. TINGGI JENJANG DAN KEMIRINGAN

(I) KEMIRINGAN JENJANG TERGANTUNG DARI KANDUNGAN AIR PADA MATERIAL.

MATERIAL YANG KERING MEMUNGKINKAN KEMIRINGAN JENJANG YANG LEBIH BESAR

(II) UMUMNYA TINGGI JENJANG 12 - 15 M DENGAN KEMIRINGAN :

- BATUAN BEKU : 70-80º

- BATUAN SEDIMEN : 50-60º

- PASIR KERING : 40-50º

- BATUAN YANG ARGILACEOUS : 35-45º

5. POPOV

(THE WORKING OF MINERAL DEPOSIT)

B. LEBAR JENJANG

(I) LEBAR JENJANG ANTARA 40-60 M, BIASA JUGA 80-100 M

DENGAN MEMAKAI MULTI ROW BORE HOLE,

LEBAR MINIMUM BATUAN KERAS :

Vr = A + C + C1 + L + B

Keterangan:

Vr : lebar jenjang minimum, m

A : lebar broken material,m

C : jarak sisi timbunan ke garis tengah rel, m

C1 : 0,5 lebar lori = 2 - 3 m

6. YOUNG 6. YOUNG ((ELEMENTS OF MININGELEMENTS OF MINING))

A. TINGGI JENJANG

TAMBANG BIJIH BESI : 20-40 FT

TAMBANG BIJIH TEMBAGA : 30-70 FTLIMESTONE : MAX 200 FT

B. LEBAR JENJANG : 50 - 250 ftC. KEMIRINGAN JENJANG : 45 - 65 º

7. E.P.PFIEIDER7. E.P.PFIEIDER((SURFACE MININGSURFACE MINING))

TINGGI JENJANG

L = Lm X Sf

Keterangan:

L : tinggi jenjang, m

Lm : maximum cutting height dari alat muat

Sf : swell factor

: = 1/3 untuk cara corner cut

= 0,5 untuk cara box cut

BAGIAN-BAGIAN JENJANG BAGIAN-BAGIAN JENJANG MENURUT HUSTULIDMENURUT HUSTULID

PENAMPANG JENJANG KERJAPENAMPANG JENJANG KERJASB = Catch bench/jenjang penagkapSB = Catch bench/jenjang penagkapC = Cut /lebar yg digaliC = Cut /lebar yg digaliWB = Lebar jenjang kerjaWB = Lebar jenjang kerja

FUNGSI JENJANG PENAGKAPFUNGSI JENJANG PENAGKAP

JENJANG GANDA PADA JENJANG GANDA PADA FINAL PIT LIMITFINAL PIT LIMIT

GEOMETRI JENJANG PENANGKAPGEOMETRI JENJANG PENANGKAP

SUDUT LERENG KESELURUHANSUDUT LERENG KESELURUHAN

SUDUT LERENG KESELURUHAN SUDUT LERENG KESELURUHAN DENGAN ADANYA RAMPDENGAN ADANYA RAMP

SUDUT LERENG ANTAR RAMP SUDUT LERENG ANTAR RAMP

(INTERRAMP(INTERRAMP))

SUDUT LERENG KESELURUHAN SUDUT LERENG KESELURUHAN DENGAN ADANYA JENJANG KERJADENGAN ADANYA JENJANG KERJA

OPEN PIT MINEOPEN PIT MINE

SKETSA OPEN PIT MINESKETSA OPEN PIT MINE

SKETSA OPEN CAST MINESKETSA OPEN CAST MINE

TAMBANG OPEN CASTTAMBANG OPEN CAST

AKTIVITAS PADA JENJANGAKTIVITAS PADA JENJANG

PRODUKSI TAMBANG SEMPROTPRODUKSI TAMBANG SEMPROT

Q = A x V C = Q – T Tonase bijih = C x BD Tonase logam = Ton bijih x kadar Keterangan : Q = kapasitas pompa (m3/jam) A = luas penampang pipa (ft2, m2) V = kecepatan aliran pulp (m/jam) C = konsentrat yang didapat dari hasil pengolahan T = tailing, ampas pengolahan BD = berat jenis bijih Kadar = kandungan mineral berharga (g/ton)

PRODUKSI TAMBANG KERINGPRODUKSI TAMBANG KERING

Produksi Loader adalah :

Prod = KB x 60/CT x BFF x Ef. Keterangan : Prod = produktivitas (m3/jam) KB = kapasitas backet (m3) CT = cycle time loader (menit) BFF= faktor pemuatan bucket (bucket fill factor) Ef = efisiensi loader (%)  

PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUTPRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT

adalah :

Prod = Cap x 60/CT x Ef Keterangan : Prod = produktivitas (m3/jam) Cap = kapasitas alat angkut ton atau lcm CT = cycle time alat angkut (menit) Ef = efisiensi alat angkut (%)

METODE PENAMBANGAN ENDAPAN METODE PENAMBANGAN ENDAPAN MASIFMASIF

Luas penampang (WXYZ) = ½ (WX + YZ) x t WX = (n1) x S YZ = (nn x S t = n2 x B Volume ledakan = luas penampang x tinggi jenjang x % swell Volume insitu = luas penampang x tinggi jenjang

= ½ [{(n1) x s} +{(nn) x s}] x n2 x B x H Volume loose= Volume insitu x % swell Keterangan : a = panjang bidang bebas (free face) b = panjang baris lubang bor terakhir t = jarak bidang bebas sampai baris lubang bor terakhir n1 = jumlah lubang bor baris terdepan nn = jumlah lubang bor baris terakhir s = spasi (jarak antara dua lubang bor) n2 = jumlah baris lubang bor B = burden (jarak dari bibir tebing sampai lubang bor baris pertama) H = tinggi jenjang (bench).

Bila bidang sebelah kiri (WZ) dan sebelah kanan (XY) merupakan bidang bebas seperti sebelah depannya (WX), maka pola peledakkan akan membentuk bidang empat persegi WXYZ

Sehingga luas penampannya WXYZ = WX x WZ = (n1) x S x (n2) x B

Volume insitu = luas WXYZ x H

= (n1) x S x (n2) x B x H

METODE PENAMBANGAN METODE PENAMBANGAN ENDAPAN BERLAPISENDAPAN BERLAPIS

Metode Tambang KeringMetode PeledakanMetode Continues Mining / BWE

ONGKOS KAPITAL TAMBANGONGKOS KAPITAL TAMBANG

Ongkos Kapital Tambang (mine capital costs) meliputi pembelian awal peralatan tambang dan peralatan pengganti yang harus dibeli selama jangka waktu penambangan, bengkel, gudang dll.

Kapital untuk peralatan : peralatan utama tambang, peralatan pembantu, perkakas bengkel, suku cadang

Bengkel, Gudang, Fasilitas BBM dan Handak Biaya Pengganti :

ONGKOS OPERASI TAMBANGONGKOS OPERASI TAMBANG

Komponen Utama : tenaga kerja, suku cadang dan bahan habis.

Ongkos operasi : Pengeboran, Peledakan, Pemuatan, Pengangkutan, Perawatan, G&A

Parameter dalam penaksiran biaya : tingkat upah, harga diesel, biaya listrik, handak

Ongkos peralatan gilir Ongkos peledakan Biaya penambangan

BIAYA OPERASI PERALATANBIAYA OPERASI PERALATAN

Biaya kepemilikan (owning cost atau capital cost)

Biaya operasi (operating cost atau direct cost)

Biaya tidak langsung (indirect cost atau overhead cost)

CONTOH SOALCONTOH SOAL

1.   Uraikan cara penambangan endapan lunak (aluvial) bisa dibagi menjadi berapa cara ?

2.   Uraikan cara penambangan endapan batuan primer/batuan masif ?3.   Uraikan cara penambangan endapan berlapis/endapan batubara ?4. Loader dengan kapasitas bucket 1,20 m3, waktu muat 0,06 menit, waktu

berputar isi 0,05 menit, waktu bongkar 0,04 menit, waktu berputar kosong 0,05 menit. Faktor pemuatan bucket 0,9 dan efisiensi kerja loader 75 %.

Berapa produktivitas loader tersebut ?5. Sebuah dump truck dengan kapasitas bak 10 lcm, dimuati dengan

menggunakan loader berkapasitas 1,20 lcm. Waktu muat 1,60 menit, waktu angkut 10,40 menit, waktu membongkar muatan 0,5 menit, dan waktu kembali 9,50 menit. Efisiensi kerja dump truck 85%. Berapa produktivitas dump truck tersebut ?

6. Hitung tonase hasil peledakan dengan data sebagai berikut : burden = spasing = 20 m, jumlah lubang ledak 3 baris dan 9 lajur, tinggi jenjang 5 m, swell factor 0,6, dan densitas batuan 1,5 ton/m3.

JAWABANJAWABAN

1.  Cara penambangan endapan lunak bisa dengan cara : a. konvensional/cara kering dengan menggunakan alat gali dan alat angkut b. metode tambang semprot/hidraulicing, c. metode kapal keruk   2. Cara penambangan untuk endapan primer/batuan masif yaitu dengan metode pengeboran dan peledakan.

3. Cara penambangan untuk endapan berlapis/batubara adalah denga metode strip-mine atau dengan continues mine.

4. CT = 0,06 + 0,05 + 0,04 + 0,05 = 0,20 menit Prod = KB x 60/CT x BFF x Ef. = 1,20 x 60/0,20 x 0,9 x 0,75 = 243 m3/jam = 243 lcm/jam ; lcm = loose cubik meter   5. CT = 1,60 + 10,40 + 0,50 + 9,50 = 22 menit Prod = Cap x 60/CT x Ef. = 10 x 60/22 x 0,85 = 23 lcm/jam.

PERALATAN 1PERALATAN 1

SCRAPPERLOADER BACK HOE

WHEEL LOADERCRAWLOADER

PERALATAN 2PERALATAN 2

BACK HOEPOWER SHOVEL

BULDOZERCOMPACTOR

TYPE BLADETYPE BLADE

TYPE RIPPERTYPE RIPPER

POWER SCRAPERPOWER SCRAPER

CLAMSHELLCLAMSHELL

TYPE LOADERTYPE LOADER

DRAGLINEDRAGLINE

POWER SHOVEL TYPE HIDRAULICPOWER SHOVEL TYPE HIDRAULIC

POWER SHOVEL TYPE CABLE CONTROLLEPOWER SHOVEL TYPE CABLE CONTROLLE

BACKHOEBACKHOE

TERIMAKASIHTERIMAKASIH

top related