evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika · kanker prostat, persentase penggunaan antibiotika,...
Post on 11-Mar-2019
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN KANKER PROSTAT
YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
C. Vera Dwi Pratiwi
NIM : 038114026
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN KANKER PROSTAT
YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
C. Vera Dwi Pratiwi
NIM : 038114026
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
P.r$toju& P€nbinltlg
EVALUAST PENGGTJNAAN AIIIIDIOTII(APADA PASIEN (ANKER PROSTAT
Y.4NG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARIUITO YOGYAXARTATAIIUN 2OO5
NtMi 0381 14026
\
\-{b. hdPna KNibawali, M,Ket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pogcsanm ShipsiBejLdul
EVALUAST PENGGI'NAAN ANTIEIO1IKAPADA PASEN I(,{NKER PROSTAT
YANC DIIIAWAT DI RslrP D. SABDIITo YOGYALARTATAIiUN 2||O5
Oleh:
C. Vm Dvi PdtiwiNIM : 0381 14026
Dile abeia dihadapm Poitia Pdguji skilsiFalaltas land4i
Urivditrs Smla Dhma?ada tsgr:al : 24 Jduai 2008
rdtinbi!8 : dr, Luci@ Kswibawaq M K€s
l. Rils Suhadi, N4Si.APr
2. Ais Widatati, M-Si.Apl.
3, dr. Lucifla K6iwibaMti. M.Ks.
tffi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yesus KristusBunda MariaBapak dan Ibuku tercintaSaudaraku tersayangAlmamaterku
Kupersembahkan untuk:
Aku belajar bahwa tidak selamanya hidup itu indah...Kadang Tuhan mengijinkan aku melalui derita
Tetapi aku tahu bahwa Ia tidak pernah meninggalkan akuSebab itu aku belajar menikmati hidup ini,
Dengan bersyukur...Aku belajar,
bahwa tidak semua yang aku harapkan akan jadi kenyataan …Kadang Tuhan membelokkan rencanaku
Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik daripada apa yang kurencanakanSebab itu aku belajar menerima semua itu, dengan sukacita …
Aku belajar,bahwa tidak ada kejadian yang harus disesali dan ditangisi …
Karena semua rancanganNya indah bagiku,Maka dari itu aku akan bersyukur dan bersukacita dalam segala perkara
Karena dengan bersyukur dan bersukacita,Semua itu menyehatkan jiwaku dan menyegarkan hatiku
Inilah yang kudapat dari setiap perkataan Bapaku yang disorgaTuhan, Kau terlalu baik untuk bisa berbuat jahat
Tuhan, Kau terlalu bijaksana untuk bisa berbuat salahAku bersyukur punya Allah sepertiMu …
Tak sedikitpun kutemukan kejahatanMu …Setiap detik Kau selalu bersamaku,
Menemaniku dalam setiap langkah hidupku …
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : C. Vera Dwi Pratiwi Nomor Mahasiswa : 038114026
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PASIEN
KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO
YOGYAKARTA TAHUN 2005 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 14 Februari 2008 Yang menyatakan
(C. Vera Dwi Pratiwi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas berkat dan perlindunganNya, penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi berjudul “Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Pasien
Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005”.
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada program
studi Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari bhwa penulisan skripsi ini bukanlah hal yang mudah,
hanya dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi
penulis untuk melakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
2. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen penguji
yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini dan
meluangkan waktu untuk menguji, memotivasi, dan memberikan saran demi
terselesaikannya skripsi ini sebagai suatu karya ilmiah.
3. dr. Luciana Kuswibawati, M.Kes. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran, semangat, dan masukan yang berharga dalam proses
penyusunan skripsi ini.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu
untuk menguji, memotivasi, dan memberikan saran demi terselesaikannya
skripsi ini sebagai suatu karya ilmiah.
5. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing akademis, terima kasih
telah memberikan masukan dan meluangkan waktu untuk berdiskusi selama
proses penyusunan skripsi.
6. Karyawan di Diklit dan bagian Catatan Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
yang telah membantu kelancaran pengambilan data dalam penelitian ini.
7. Agustinus Suharyanto dan Agnes Srigiyatun yang telah membesarkan dan
mendidik penulis, selalu memberikan kasih sayang, semangat, dukungan, doa,
dan pengorbanan untuk kesuksesan penulis.
8. Yohanes Ariyanto, Robertus Ferry Christiawan, dan Yusup Chandra Agung
yang selalu memberikan kasih sayang setiap saat, dukungan, dan doa agar
tetap semangat menyelesaikan skripsi.
9. Frederikus Renda Tricahya atas kasih sayang, perhatian, pengertian,
kesabaran, semangat, doa, dan kecerian setiap saat.
10. Teman-teman ‘d Sindens: Dee (bu men), Dita, Sarie, Tata, Rosa, Ana,
Anggey, dan Moncee. Piknik kelas tidak akan ramai tanpa kalian.
11. Elisabet Deni, Herlina Wijayanti, Caecilia Dyah, Claudia Ikke, Dian
Rintanawati, dan Anna Guindel atas persahabatan, keceriaan, dan
kebersamaannya selama ini.
12. Tustey, Obey, Bambang, Totok, Bangun, Syu, Cunel, Mba Tina, dan teman-
teman kelas A angkatan 2003 terutama kelompok praktikum B. Mega dan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Komang yang telah meluangkan waktu untuk menyemangati, berdiskusi, dan
pinjaman bukunya.
13. Lucia, Vian, Arie, dan Anien yang telah memberikan semangat, bantuan, dan
kebersamaan di semester akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
14. Agustina Nia atas kebersamaan selama proses menyelesaikan skripsi dan
teman seperjuangan dalam mengerjakan skripsi.
15. Nina, Dian, Andri, Vitri, Sekti, Chris, Susilo, dan Cathaque atas kebersamaan,
semangat, dan kekompakan selama KKN hingga saat ini.
16. Semua teman-teman di farmasi angkatan 2003 yang telah memberikan
semangat dan bantuan hingga terselesaikannya skripsi ini.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia
ini. Skripsi ini kurang dari sempurna karena keterbatasan pikiran, waktu, dan
tenaga. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah ilmu
pengetahuan.
Yogyakarta, Januari 2008
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIANKARYA
Saya h6y.tilm dftse $rcsuh-snsguh bahw slcipsi ydg sy. tllis ini lidalntuuar k ry6 otus laiq k€culi yes rehn disebutlcr dalm klniF. dd drRepuLk!. sbaCainda laynlora *rrya il6ieh.
w
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran kelompok pasien kanker prostat, persentase penggunaan antibiotika, evaluasi Drug related problems (DRPs), dan outcome terapi terhadap pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005. Kanker prostat merupakan penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal sehingga dapat mendesak dan merusak pertumbuhan jaringan disekitarnya.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Penelitian dilakukan pada 14 pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005.
Hasil penelitian ini adalah: pertama, kelompok umur dalam penelitian ini dibagi menjadi 4, yaitu kelompok umur <40-≤49 tahun (7%), 50≤-≤59 tahun (14%), 60≤-≤69 tahun (50%), dan 70≤ tahun (29%). Kedua, sebanyak 13 pasien (93%) diberikan antibiotika dan antibiotika yang paling sering digunakan adalah seftriakson (40,5%) dan siprofloksasin (21,4%). Ketiga, DRPs yang terjadi adalah penggunaan obat yang tidak perlu (unnecessary drug) (46,7%), butuh obat (need for additional drug) (20%), interaksi antar obat (adverse drug reaction) (13,3%) terkait, dosis obat kurang (dosage too low) (6,7%), dosis obat berlebih (dosage too high) (6,7%), dan penggunaan obat tidak tepat (wrong drug) (6,7%). Keempat, outcome atau hasil terapi adalah sembuh (21%), membaik (65%), dan meninggal (14%).
Kata kunci : antibiotika, kanker prostat, Drug Related Problems
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This research aims to figure out the group of protate cancer patients hospitalized in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta in 2005, the percentage of the antibiotics administration, the drug related problem evaluation, and the outcomes of the therapy for the patients. The prostrate cancer is a cancer growing in the prostrate gland, thus bringing about its abnormal growth. As a result, the cancer also destroys the surrounding cells.
The nature of this research is non-experimental, descriptive-evaluative, and retrospective. The participants of this research are fourteen prostate cancer patients hospitalised in RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta in 2005.
The research results in four points. First, based on age category, the patients are subdivided into four groups, namely that of <40- ≤49 (7%), of 50≤-≤59 (14%), of 60≤-≤69 (50%), and of 70≤ (29%). Second, counted 13 patients (93%) are given by antibiotics and the mostly used antibiotics are ceftriaxone (40,5%) dan ciprofloxacine (21,4%). Third, the drug related problems (DRPs) appears to be unnecessary drug (46,7%), need for additional drug (20%), adverse drug reaction (13,3%), the dosage too low (6,7%), wrong drug (6,7%), and dosage too high (6,7%). Fourth, the outcome is that patients healed are 21%, those who are becoming better are 65%, and those who are dead are 14%.
Key words: antibiotics, prostate cancer, and drug related problems
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ ix
INTISARI...................................................................................................... x
ABSTRACT.................................................................................................... xi
DAFTAR ISI................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL......................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... . xx
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. . xxi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1. Permasalahan...................................................................................... 3
2. Keaslian penelitian.......................................................................... ... 3
3. Manfaat penelitian.............................................................................. 4
B. Tujuan Penelitian...................................................................................... 4
1. Tujuan umum................................................................................... .. 4
2. Tujuan khusus..................................................................................... 4
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Kanker Prostat...................................................................................... .... 6
1. Definisi........................................................................................... .... 6
2. Epidemologi. ...................................................................................... 8
3. Patofisiologi........................................................................................ 9
4. Gejala ................................................................................................. 11
5. Etiologi ............................................................................................... 12
6. Stadium .............................................................................................. 13
7. Diagnosis............................................................................................ 15
8. Penatalaksanaan terapi........................................................................ 18
B. Netropenia............................................................................................... . 21
C. Antibiotika................................................................................................ 23
1. Definisi........................................................................................... .... 23
2. Jenis.................................................................................................... 23
3. Prinsip penggunaan ............................................................................ 28
4. Resistensi............................................................................................ 28
D. Infeksi....................................................................................................... 31
1. Penegakan diagnosis........................................................................... 31
2. Mengidentifikasi senyawa patogen................................................ .... 32
3. Pemilihan terapi.................................................................................. 32
E. Drug Related Problems............................................................................. 32
F. Keterangan Empiris.................................................................................. 34
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................ 35
B. Definisi Operasional................................................................................. 35
C. Subyek Penelitian..................................................................................... 36
D. Bahan Penelitian....................................................................................... 37
E. Lokasi Penelitian.................................................................................. .... 37
F. Jalannya Penelitian................................................................................... 37
1. Tahap perencanaan......................................................................... .... 37
2. Tahap pengumpulan data.................................................................... 38
3. Tahap analisis data.......................................................................... ... 38
4. Tahap pembahasan.............................................................................. 40
G. Kesulitan................................................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Pasien Kanker Prostat...................................................... ....... 41
B. Evaluasi Penggunaan Antibiotika............................................................. 42
C. DRPs Terkait Penggunaan Antibiotika..................................................... 44
1. Butuh obat (need additional drug)....................................................... 68
2. Tidak perlu obat (unnecersary drug) ................................................. 69
3. Interaksi obat (adverse drug reaction) ............................................... 69
4. Dosis kurang (dosage too low)........................................................... 70
5. Dosis berlebih (dosage too high)........................................................ 70
6. Obat tidak tepat (wrong drug) ............................................................ 71
D. Outcome atau Hasil Terapi Pasien Kanker Prostat................................... 71
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Rangkuman Pembahasan.......................................................................... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................................... 75
B. Saran......................................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... . 77
LAMPIRAN.................................................................................................. . 80
BIOGRAFI PENULIS.................................................................................. . 123
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I Stadium kanker prostat berdasarkan National
Comprehensive Cancer Network (NCCN) pada tahun
2005........................................................................................ 14
Tabel II Penggelompokan stadium kanker prostat berdasarkan
National Comprehensive Cancer Network (NCCN) pada
tahun 2005.............................................................................. 15
Tabel III Level PSA normal dalam darah pada usia tertentu............... 17
Tabel IV Penegakan diagnosis kanker prostat...................................... 17
Tabel V Golongan dan jenis antibiotika yang digunakan dalam terapi
pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2005................................................................................................ 43
Tabel VI Kombinasi antibiotika yang digunakan dalam terapi pasien
kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2005....................................................................................... 44
Tabel VII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien I di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................................ 45
Tabel VIII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien II di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 47
Tabel IX Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IIIa di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005...................................... 48
Tabel X Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IIIb di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 49
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XI Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IV di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005...................................... 50
Tabel XII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien V di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 51
Tabel XIII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VI di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 52
Tabel XIV Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIa di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 53
Tabel XV Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIb di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 54
Tabel XVI Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIIa di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005........................... 55
Tabel XVII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIIb di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005........................... 56
Tabel XVIII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IX di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 57
Tabel XIX Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien X di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 59
Tabel XX
Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XI di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 61
Tabel XXI Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XII di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 62
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XIII di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005..................................... 64
Tabel XXIII Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XIV di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.....................................
65
Tabel XXIV Hasil analisis DRPs pada penggunaan antibiotika pada
pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta tahun 2005......................................................... 67
Tabel XXV Evaluasi DRPs (butuh obat) pada penggunaan antibiotika
pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................................ 68
Tabel XXVI Evaluasi DRPs (tidak perlu obat) pada penggunaan
antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................... 69
Tabel XXVII Evaluasi DRPs (interaksi obat) pada penggunaan
antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................... 69
Tabel XXVIII Evaluasi DRPs (dosis kurang) pada penggunaan antibiotika
pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005........................................... 70
Tabel XXIX Evaluasi DRPs (dosis berlebih) pada penggunaan
antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................... 70
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel XXX Evaluasi DRPs (obat tidak tepat) pada penggunaan
antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................... 71
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Anatomi sistem saluran kemih.................................................. 7
Gambar 2 Lokasi kelenjar prostat................................................................... 7
Gambar 3 Anatomi kanker prostat.................................................................. 8
Gambar 4 Bagan regulasi hormon pada kelenjar prostat....................... 10
Gambar 5 Tes colok dubur.............................................................................. 16
Gambar 6 Persentase kelompok umur pada pasien kanker prostat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.............................................. 42
Gambar 7 Persentase outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................... 72
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat keterangan penelitian...................................................... 80
Lampiran 2 Data Rekam Medik Pasien Kanker Prostat Di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta Tahun 2005............................................. 81
Lampiran 3 Nilai normal data laboratorium................................................ 100
Lampiran 4 Catatan perkembangan pasien kanker prostat yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................. 101
Lampiran 5 Komposisi brand name antibiotika yang digunakan dalam
terapi pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta tahun 2005............................................................ 120
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Kanker prostat merupakan keganasan organ padat tersering yang diderita
pria di Amerika Serikat, sedangkan di beberapa negara barat lainnya merupakan
kanker tersering kedua setelah kanker paru-paru. Di Asia, kanker prostat masih
menduduki peringkat terendah dibandingkan negara-negara barat tersebut. Di
Indonesia kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit terganas pada pria yang
angka kejadiannya tinggi, ditemukan rata-rata 17 kasus per tahun dan menduduki
peringkat kedua setelah kanker kandung kemih (Anonim, 2006h).
Dari data rekam medik RSUP. Dr. Sardjito diketahui bahwa jumlah
pasien kanker prostat pada tahun 2003 sebanyak 19 orang, tahun 2004 sebanyak
27 orang, dan pada tahun 2005 sebanyak 14 orang.
Prostat adalah kelenjar seks pada pria yang berukuran kecil, terletak di
bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing. Prostat memegang
peranan penting dalam produksi cairan ejakulasi. Kanker prostat adalah penyakit
kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh
secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan
sekitarnya bahkan dapat mengakibatkan kematian (Anonim, 2006a).
Salah satu alternatif yang digunakan untuk mengobati kanker prostat
adalah kemoterapi. Kemoterapi bekerja dengan menghambat perkembangan sel-
sel kanker tetapi pada pengobatannya ternyata kemoterapi tidak hanya
menghambat perkembangan sel kanker tetapi juga dapat menghambat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perkembangan sel normal yang berada disekitar sel kanker. Ketika pasien kanker
prostat menjalani kemoterapi maka ketahanan tubuhnya akan menurun. Hal
tersebut dapat mengakibatkan tubuh pasien menjadi rentan terkena infeksi maka
dalam menjalani kemoterapi dibutuhkan antibiotika untuk dapat mencegah
terjadinya infeksi.
Pada penggunaan antibiotika secara berlebihan dan tidak rasional dapat
juga menimbulkan dampak negatif yang cukup serius, antara lain terjadinya
resistensi kuman terhadap antibiotika, efek samping yang membahayakan
penderita dan pemborosan biaya. Hal tersebut menjadi kewajiban dokter,
farmasis, dan tenaga kesehatan lainnya untuk dapat mengoptimalkan penggunaan
antibiotika.
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berupa tempat
menyelenggarakan upaya kesehatan. Pada saat ini, tuntutan terhadap pelayanan
kesehatan yang berkualitas semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
pengetahuan dan perekonomi masyarakat. Hal ini juga menyebabkan semakin
meningkatnya pula kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kefarmasian.
Peranan farmasis sangat diperlukan di instalasi farmasi rumah sakit
dalam pemantauan pemilihan obat, penggunaan obat, dan proses evaluasi
pengobatan yang akan membantu dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Melalui pemantauan penggunaan obat dan proses evaluasi pengobatan dapat
diketahui kerasionalan suatu terapi pengobatan. Rasionalitas dalam terapi
pengobatan akan sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada pasien yang mendapat terapi di instalasi farmasi rumah sakit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1. Permasalahan
Dari uraian tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan di bawah
ini.
a. Bagaimanakah gambaran pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005?
b. Berapa persentase penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang
dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005?
c. Apakah ada Drug Related Problems (DRPs) pada pengunaan antibiotika
pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
tahun 2005, meliputi :
(1) butuh obat (need for additional drug)
(2) tidak perlu obat (unnecessary drug)
(3) obat salah (wrong drug)
(4) dosis terlalu rendah (dosage too low)
(5) dosis terlalu tinggi (dosage too high)
(6) interaksi obat (adverse drug reaction)
d. Bagaimana outcome atau hasil terapi pada pasien kanker prostat yang
dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005?
2. Keaslian Karya
Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan oleh penulis,
sudah pernah dilakukan penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika
pasca kemoterapi pada pasien leukemia tipe Acute Lymphocytic Leukemia
(ALL) di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2004 (Lestari,2006). Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang
dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 sejauh ini belum pernah
dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini berbeda
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dalam hal subyek yang
diteliti.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
sumber informasi dan sebagai bahan evaluasi bagi RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta mengenai penggunaan antibiotika yang rasional pada pasien
kanker prostat.
b. Manfaat praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pendukung proses terapi pada pasien kanker prostat oleh dokter maupun
pelaksana praktek farmasi klinis sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan pengobatan kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika
pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
pada tahun 2005.
2. Tujuan Khusus
a. untuk mengetahui gambaran pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b. untuk mengetahui persentase penggunaan antibiotika pada pasien kanker
prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
c. untuk mengevaluasi terjadinya Drug Related Problems (DRPs) pada
pengunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005, meliputi:
(1) butuh obat (need for additional drug)
(2) tidak perlu obat (unnecessary drug)
(3) obat salah (wrong drug)
(4) dosis terlalu rendah (dosage too low)
(5) dosis terlalu tinggi (dosage too high)
(6) interaksi obat (adverse drug reaction)
d. untuk mendeskripsikan outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat
yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Kanker Prostat
1. Definisi
Kanker merupakan nama umum untuk sekumpulan penyakit yang
perjalanannya bervariasi, dengan ditandai oleh pertumbuhan sel yang tidak
terkontrol, terus-menerus, tidak terbatas, merusak jaringan setempat dan
sekitarnya, serta bisa menyebar luas (distant metastates). Disebut kanker oleh
karena tumbuhnya bercabang-cabang menginvasi jaringan sehat di sekitarnya,
menyerupai kepiting (cancer) (Kuswibawati, 2000).
Prostat adalah organ reproduksi pada pria yang berfungsi membantu
produksi dan menyimpan cairan seminal. Pada pria dewasa, prostat mempunyai
ukuran panjang sekitar 3 cm dengan berat sekitar 20 gram. Prostat terletak pada
bagian pelvis, di bagian bawah saluran kemih dan di bagian depan rektum. Prostat
mengelilingi bagian uretra yang membawa urin dari saluran kemih pada saat
buang air kecil dan cairan semen pada saat ejakulasi. Karena letaknya ini,
penyakit prostat biasanya berpengaruh pada proses buang air kecil, ejakulasi, dan
buang air besar. Prostat terdiri dari kelenjar-kelenjar kecil yang mana sekitar 20%
bagiannya terdiri dari cairan semen (NCCN, 2005).
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat,
dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal tidak terkendali sehingga
mendesak dan merusak jaringan sekitarnya, bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Prostat adalah kelenjar seks pada pria yang berukuran kecil, terletak di
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
bawah kandung kemih dan mengelilingi saluran kencing. Prostat memegang
peranan penting dalam produksi cairan ejakulasi (Anonim, 2006a).
Gambar 1. Anatomi sistem saluran kemih (Anonim, 2006c)
Gambar 2. Lokasi kelenjar prostat (Anonim, 2006i)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 3. Anatomi kanker prostat (Anonim, 2006a)
2. Epidemologi
Kanker prostat merupakan penyebab kematian kedua yang paling umum
akibat kanker pada pria Amerika Serikat yang berusia lebih dari 55 tahun.
(Brunner dan Suddarth, 1997). Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
pria di China, Jerman, Israel, Jamaika, Swedia, dan Uganda angka kematian pria
yang berumur 50 tahun akibat kanker prostat adalah sekitar 30% dan pada pria
yang berumur 70 tahun adalah sekitar 80%. Pada tahun 2005, di Amerika Serikat
diperkirakan terdapat 230.000 kasus baru kanker prostat dan 30.000 diantaranya
meninggal karena kanker prostat (Anonim, 2006h).
Kanker prostat merupakan keganasan organ padat tersering yang diderita
pria di Amerika Serikat, sedangkan di beberapa negara barat lainnya merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kanker tersering kedua setelah kanker paru-paru. Di Asia, kanker prostat masih
menduduki peringkat terendah dibandingkan negara-negara barat tersebut. Data
dari 13 fakultas kedokteran negeri di Indonesia menunjukkan kanker prostat
termasuk dalam 10 penyakit terganas pada pria yang angka kejadiannya tinggi. Di
Sub-bagian Urologi, bagian bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998
ditemukan rata-rata 17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah
kanker kandung kemih (Anonim, 2006h).
3. Patofisiologi
Pertumbuhan dan diferensiasi dari prostat tergantung pada hormon
androgen khususnya DHT (dihydrotestosterone). Testes dan kelenjar adrenal
merupakan sumber utama yang dapat menghasilkan hormon androgen. Pada
regulasi hormon, hormon androgen dipengaruhi oleh adanya interaksi antara
kelenjar hipotalamus, pituitary, kelenjar adrenal, dan testes. Kelenjar hipotalamus
akan melepaskan luteinizing hormone–releasing hormone (LH-RH) yang
kemudian akan memicu pelepasan luteinizing hormone (LH) dan folicle
stimulating hormone (FSH) dari kelenjar pituitary. LH berikatan dengan reseptor
sehingga memicu produksi testosteron dan sejumlah kecil estrogen. FSH bekerja
pada testes menghasilkan androgen yang terikat. Sirkulasi testosteron dipengaruhi
oleh LH-RH, LH, dan FSH dengan adanya kerja umpan balik degatif dari
hipotalamus dan kelenjar pituitary. Testosteron merupakan hormon androgen
utama sekitar 95%. Bila testosteron dikonversi oleh 5α reduktase maka akan
berubah menjadi DHT yang memicu perkembangan sel prostat (Dipiro et al,
2003).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Hypothalamus
Pituitary
Testes Adrenal glands
AndrogensTestosterone
LHLH-RH
FSHACTH
PROLGH
Testosterone Androgens
LHFSH
DHT
RNA DNA
mRNAProstate cell
DHT
R
R+
DHT
Keterangan ACTH adrenocorticotropic hormone DHT dihydrotestosterone FSH folicle-stimulating hormone GH rowth Hormone LH Luteinizing Hormone LH-RH Luteinizing Hormone-Releasing Hormone PROL Prolactin R Receptor
: : :: :: : : :
Gambar 4. Bagan regulasi hormon pada kelenjar prostat (Dipiro, 2003)
Kanker prostat dikelompokkan dalam adenokarsinoma, atau kanker pada
kelenjar, ketika kelenjar prostat yang dalam keadaan normal mensekresikan cairan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
semen sel-selnya bermutasi menjadi sel kanker. Biasanya adenokarsinoma berada
pada daerah perifer kelenjar prostat (Anonim, 2006b).
Dalam jangka waktu tertentu sel kanker mulai bertambah banyak dan
mulai menyebar mengelilingi jaringan prostat (stroma) yang kemudian akan
membentuk tumor atau benjolan. Yang akhirnya tumor tersebut akan bertambah
besar dan menyerang organ-organ terdekat seperti misalnya seminal vesicle atau
rectum, atau sel tumor tersebut akan berkembang dan masuk ke dalam aliran
darah dan sistem limfatik (Anonim, 2006b).
Kanker prostat bisa menjadi ganas karena sel kanker sudah menyebar
dengan cepat ke seluruh tubuh. Dan serangan sel kanker ini biasa disebut dengan
metastasis. Kanker prostat biasanya menyerang atau bermetastasis ke tulang,
limfe, rectum, dan saluran kemih (Anonim, 2006b).
4. Gejala
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak
menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang
gejalanya menyerupai Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) yaitu penyakit
pembesaran prostat jinak yang sering dijumpai pada pria lanjut usia, gejalanya
berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul
karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui
uretra. Gejala lainnya antara lain: segera setelah berkemih biasanya air kemih
masih menetes-netes, nyeri ketika berkemih, nyeri ketika ejakulasi, nokturia
(berkemih pada malam hari), inkontinensia uria (beser), hematuria (darah dalam
air kemih), nyeri perut, dan penurunan berat badan (Anonim, 2006a).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5. Etiologi
Penyebab terjadinya kanker prostat tidak diketahui secara pasti, tetapi
ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker
prostat yaitu usia dan riwayat keluarga. Hormon, diet tinggi lemak dan toksin juga
disebutkan sebagai faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya belum jelas.
Namun dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa faktor risiko untuk
terjadinya penyakit ini, yaitu:
a. Faktor risiko yang tidak dapat dicegah antara lain:
(1) usia lanjut, semakin lanjut usia, risiko terjadinya kanker prostat
meningkat dengan bermakna. Pada usia 50, sekitar 33% pria memiliki
tumor prostat kecil. Pada usia 80 sekitar 70% pria dapat dibuktikan
memiliki kanker prostat secara histopatologi.
(2) kadar hormon, kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan
dengan peningkatan risiko kanker prostat. Testosteron akan diubah
menjadi androgen yang lebih poten yaitu dihydrotestosteron (DHT)
oleh enzim 5 alpha-reductase, yang memegang peranan penting
dalam proses pertumbuhan sel-sel prostat.
(3) ras, orang dari ras kulit hitam memiliki risiko 2 kali lebih besar untuk
terjadi kanker prostat dibanding ras lain. Orang-orang Asia memiliki
insiden kanker prostat yang paling rendah.
(4) riwayat keluarga, semakin banyak anggota keluarga yang mengidap
penyakit ini, maka semakin besar risiko anggota keluarga yang lain
untuk dapat terkena kanker prostat juga. Bila ada satu anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
keluarga mengidap penyakit ini, maka risiko meningkat 2 kali lipat
bagi yang lain. Bila ada 2 anggota keluarga maka risiko meningkat
menjadi 2-5 kali.
b. Faktor risiko yang dapat dicegah:
(1) diet, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak yang tinggi
(terutama lemak hewan) dan kurang mengandung serat akan
meningkatkan risiko terkena kanker prostat (Anonim, 2006e).
(2) mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin E (Anonim, 2006h).
6. Stadium
Stadium pada kanker prostat ditentukan berdasarkan penyebaran sel
kanker ke jaringan sekitar dan organ lainnya. Penentuan stadium merupakan
faktor yang penting untuk menentukan terapi yang akan diunakan (Desmond dan
Tseng, 1996).
Kanker prostat dikelompokkan menjadi beberapa stadium dibawah ini.
a. Stadium I : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik,
biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah
pembedahan prostat karena penyakit lain.
b. Stadium II : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada
pemeriksaan fisik atau tes antigen prostat spesifik (PSA).
c. Stadium III : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi
belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Stadium IV : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening
regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan
paru-paru) (Dolinsky, 2005).
Tingkat pengelompokkan kanker prostat berdasarkan National
Comprehensive Cancer Network (NCCN) pada tahun 2005, akan disajikan pada
tabel II.
Tabel I. Stadium kanker prostat berdasarkan National Comprehensive Cancer
Network (NCCN) pada tahun 2005 Primary tumor (T) Clinical TX primary tumor tidak dapat diketahui T0 belum ada bukti adanya primary tumor T1 secara klinik tidak ada perbedaan tumor saat diraba atau dilihat dengan foto
T1a ditemukan tumor secara tidak sengaja sebesar 5% atau kurang pada jaringan T1b ditemukan tumor secara tidak sengaja sebesar lebih dari 5% pada jaringan T1c tumor diidentifikasi dengan biopsi (misal karena adanya peningkatan nilai PSA)
T2 tumor hanya terdapat dalam prostat* T2a tumor menyerang sebagian atau satu lobus atau kurang T2b tumor menyerang lebih dari satu lobus tetapi tidak kedua lobus
T2c tumor menyerang dua lobus
T3 tumor menyebar pada kapsul prostat* T3a tumor menyebar pada bagian ekstracapsular (unilateral atau bilateral)
T3b tumor menyerang pada kantung mani T4 tumor menetap atau menyerang bagian yang berdekatan selain kantung mani :
bladder neck, rectum, dan dinding pelvis Keterangan : * bila tumor ditemukan pada satu atau dua laobus berdasarkan biopsi, tetapi hasilnya tidak
terlihat jelas atau gambar yang didapat tidak jelas, maka dikelompokkan pada T1c ** penyerangan pada bagian batas dalam (tetapi tidak banyak) ke dalam kapsul prostat, maka
tidak dilkelompokkan sebagai T3 tetapi sebagai T2 Patologic (pT) pT2* organ khusus
pT2a unilateral :tumor menyerang sebagian dari satu lobus atau kurang pT2b unilateral :tumor menyerang sebagian dari satu lobus tapi tidak kedua lobus pT2c bilateral diseases
pT3 daerah sepanjang ekstraprostatic pT3a daerah sepanjang ekstraprostatic
pT3b tumor menyerang kantung mani pT4 tumor menyerang kandung kemih dan rectum
Keterangan : * pada patologic, tidak ada kelompok T2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lanjutan tabel I Regional Limfe Nodes (NX) Clinical NX Regional Limfe Nodes tidak dapat diketahui N0 tidak terjadi metastasis pada regional limfe node N1 tidak terjadi metastasis pada regional limfe node Patologic PNX Regional Limfe Nodes tidak dijadikan sample PN0 Regional Limfe Nodes tidak menunjukkan hasil positif PN1 terjadi metastasis pada Regional Limfe Nodes Distant Metastasis (M) MX distant metastasis tidak dapat diketahui M0 tidak dapat diketahui distant metastasis M1 distant metastasis
M1a non Regional Limfe Nodes M1b penyebaran sampai ke tulang M1c bagian lain dengan atau tanpa penyakit tulang
Gleason Score (G) GX tingkatan tidak dapat diketahui G1 diferensiasi baik (anaplasia sedikit) (Gleason 2-4 ) G2 diferensiasi sedang (anaplasia sedang) (Gleason 5-6 ) G3-4 diferensiasi tidak baik (tanda adanya anaplasia) (Gleason 7-10)
Tabel II. Penggelompokan stadium kanker prostat berdasarkan National
Comprehensive Cancer Network (NCCN) pada tahun 2005
Stage I T1a N0 M0 G1 Stage II T1a N0 M0 G2, G3 T1b N0 M0 Setiap G T1c N0 M0 Setiap G T1 N0 M0 Setiap G T2 N0 M0 Setiap G Stage III T3 N0 M0 Setiap G Stage IV T4 N0 M0 Setiap G Setiap T N1 M0 Setiap G Setiap T Setiap N M1 Setiap G
7. Diagnosis
Selain berdasarkan gejala yang timbul, biasanya dilakukan pemeriksaan
kesehatan secara umum terlebih dahulu kemudian dilakukan pemeriksaan colok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dubur atau Digital Rectum Exam (DRE) untuk mengetahui adanya kelainan pada
prostat yang mengarah ke kanker prostat, yaitu konsistensi yang keras, adanya
benjolan dan pembesaran prostat yang tidak simetris serta untuk mengetahui
tingkat keparahannya (Dipiro et al, 2005). Jika pada pemeriksaan colok dubur
ditemukan benjolan, maka dilakukan pemeriksaan Ultra Sonography (USG)
(Anonim, 2006a).
Gambar 5. Tes colok dubur (Anonim, 2006a)
Pada pemeriksaan darah dilakukan pengukuran kadar antigen prostat
spesifik (PSA), yang biasanya meningkat pada penderita kanker prostat, tetapi
juga bisa meningkat (tidak terlalu tinggi) pada penderita BPH (Anonim, 2006a).
Antigen prostat spesifik (PSA) merupakan protein yang terdapat di dalam darah
yang diproduksi oleh kelenjar prostat. Tes PSA merupakan tes sederhana yang
digunakan untuk mengetahui kadar prostat di dalam darah (Anonim, 2006g).
Kadar normal PSA dalam darah adalah 0-4ng/ml. Bila kadarnya antara 4-
10ng/ml, interpretasinya dapat berbeda karena masih bisa dikatakan normal pada
orang dalam kondisi tertentu atau dapat juga sebagai tanda kanker. Kadar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
lebih tinggi dari 10ng/ml merupakan tanda yang cukup akurat untuk keberadaan
kanker prostat, terutama bila sesuai dengan hasil pemeriksaan colok dubur, maka
untuk memastikan diagnosis biasanya diperlukan pemeriksaan jaringan prostat
yang diambil secara biopsi. Perlu diperhatikan juga bahwa sekitar 43% penderita
kanker prostat dini memiliki nilai PSA kurang dari 4ng/ml. Untuk mempertajam
nilai diagnostik PSA, digunakan nilai rasio PSA bebas dengan PSA total. Dari
tabel III akan ditunjukkan kadar PSA normal pada usia-usia tertentu. Peningkatan
produksi kelenjar prostat dapat disebabkan karena BPH, terjadi inflamasi, infeksi,
atau kanker pada kelenjar prostat (Anonim, 2006g).
Tabel III. Level PSA normal dalam darah pada usia tertentu (Anonim, 2006g)
Dengan melakukan rontgen atau scanning tulang, bisa diketahui adanya
penyebaran kanker ke tulang. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah
analisa air kemih, sitologi air kemih atau cairan prostat, dan biopsi prostat
(Anonim, 2006a).
Tabel IV. Penegakan diagnosis kanker prostat (Dipiro et al, 2005)
DRE (Digital Rectum Exam) PSA (Prostate Specific Antigen) Transrectal Ultrasonografic (TRUS) dilakukan bila DRE positif dan nilai PSA meningkat
Test tahap awal
Biopsi
Umur (th) Level PSA dalam darah (ng/mL)
40-49 2,5 50-59 3,5 60-69 4,5 70-79 6,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lanjutan tabel IV
Nilai Gleason pada sampel biopsi Bone scan (Scan tulang) Complete blood count (jumlah sel darah lengkap) Liver function test (uji fungsi hati) Serum phosphatases (acid/alkaline)
Test Stadium
Excretory urogram
8. Penatalaksanaan terapi
Penatalaksanaan terapi pada kanker prostat adalah sebagai berikut ini.
a. Tujuan terapi kanker prostat adalah untuk meredakan symptom (gejala),
menghambat perkembangan sel kanker prostat, dan menghambat
penyebaran sel kanker ke bagian disekitarnya.
b. Sasaran terapi pada kanker prostat adalah symptom (gejala) yang timbul
akibat kanker prostat. Sel kanker juga menjadi sasaran terapi agar sel
kanker tersebut tidak berkembang dan menyebar ke bagian yang lain.
c. Strategi terapi yang dapat digunakan untuk dapat mencapai tujuan terapi,
antara lain:
(1) Non farmakologis
Terapi non-farmakologis dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
dengan pembedahan dan terapi penyinaran. Pembedahan dibagi
menjadi dua bagian, yaitu:
(a) prostatektomi radikal (pengangkatan kelenjar prostat) biasanya
dilakukan pada kanker stadium I dan II. Prosedurnya lama dan
biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal.
Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 hari.
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah impotensia dan
inkontinensia uri. Pada penderita yang kehidupan seksualnya
masih aktif, bisa dilakukan potency-sparing radical
prostatectomy.
(b) orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian). Pengangkatan
kedua testis menyebabkan berkurangnya kadar testosteron, tetapi
prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat
ditolerir oleh penderita. Orkiektomi adalah pengobatan yang
efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah
dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani
orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah
sakit. Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah
menyebar (Anonim, 2006a).
Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker
stadium I, II dan III. Biasanya jika risiko pembedahan terlalu tinggi,
maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran terhadap
kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara:
(a) terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu
menjalani rawat inap. Efek sampingnya berupa penurunan nafsu
makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi),
cedera atau luka bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kandung kemih) dan hematuria. Terapi penyinaran eksterna
biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu.
(b) pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif
langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil. Keuntungan
dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung
diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya
yang lebih sedikit (Anonim, 2006a).
(2) Farmakologis
Pada terapi farmakologis bagi penderita kanker prostat dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
(a) manipulasi hormonal, tujuannya adalah mengurangi kadar
testosteron. Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif
dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker.
Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan
gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada
penderita yang kankernya telah menyebar (Anonim, 2006a).
(b) kemoterapi, digunakan jika kanker prostat telah menyebar keluar
kelenjar prostat dan jika terapi hormonal gagal. Biasanya
diberikan obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk
menghancurkan sel-sel kanker. Obat-obatan yang bisa digunakan
untuk mengobati kanker prostat adalah mitoxantron, prednison,
paclitaxel, dosetaxel, estramustin, dan adriamisin. Efek
sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(Anonim, 2006a). Salah satu efek samping obat dalam kemoterapi
dapat menyebabkan turunnya angka sel darah putih, terutama
jumlah neutrofil. Penurunan jumlah neutrofil yang ada di dalam
darah merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi (Roger and
Clive, 1999).
B. Netropenia
Pemberian kemoterapi pada pasien kanker dapat menimbulkan efek
samping mielosupresi yaitu penekanan produksi sel-sel darah dalam sumsum
tulang. Mielosupresi terbagi berdasarkan jenis sel darah yang berkurang
jumlahnya dalam sirkulasi yaitu granulositopeni atau penurunan sel darah putih
jenis granulosit, anemia atau penurunan sel darah merah, dan trombositopenia
atau penurunan jumlah keping darah atau trombosit. Netrofil, jenis sel darah putih
bergranulosit, normal dalam darah sekitar 50-70% dari total sirkulasi sel darah
putih, dengan masa hidup sekitar 12 jam sehingga tubuh terus berproduksi hingga
9106,1 × /kgBB/perhari untuk menggantikan yang telah rusak atau mati. Netrofil
berfungsi sebagai pertahanan tubuh primer terhadap infeksi (Anonim, 2005f).
Netropeni (penurunan jumlah sel netrofil) akibat efek samping
kemoterapi dapat ringan sampai berat/serius, yaitu mencetuskan infeksi; risiko
infeksi mulai meningkat jika jumlah netrofil kurang sampai <1.000 sel/ml dan
mencapai puncaknya bila mencapai 500 sel/ml. Infeksi dengan jumlah netrofil 500
sel/ml dan kenaikan suhu tubuh >38,5 °C dinamakan demam netropeni. Netropeni
dan risiko infeksi akan membatasi dosis kemoterapi yang diberikan, bahkan
mungkin menghentikan kemoterapi (Anonim, 2005f).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Berdasarkan jumlah netrofil nyata (ANC) yang terdapat didalam sel per
mikroliter darah, netropenia dikelompokkan sebagai berikut ini.
1. Netropenia (1500< ANC< 2000), tidak mudah terkena infeksi.
2. Mild netropenia (1000<ANC<1500), mempunyai tingkat risiko yang rendah
terhadap infeksi.
3. Moderate netropenia (500<ANC<1000), mempunyai tingka risiko yang
sedang terhadap infeksi.
4. Severe netropenia (ANC<500), sangat rentan terhadap infeksi (Anonim,
2007a).
Faktor risiko netropeni selama kemoterapi tergantung pada:
1. jenis dan dosis kemoterapi (kemoterapi platinum dan dosis intensif).
2. pasien lanjut usia.
3. pasien dengan status performance buruk.
4. nutrisi pasien buruk.
5. adanya penyakit penyerta (gangguan fungsi hati, ginjal, darah tinggi atau
infeksi) (Anonim, 2005f).
Strategi penatalaksanaan netropeni adalah profilaksis dan terapi untuk
mengatasi keadaan netropeni atau infeksi selama pasien menjalani kemoterapi
yang dapat berupa pemberian antibiotika, transfusi lekosit, dan penurunan atau
penundaan siklus kemoterapi (Anonim, 2005f).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Antibiotika
1. Definisi
Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama
fungi, yang dapat menghambat atau membasmi mikroba jenis lain. Banyak
antibiotika dewasa ini dibuat secara semisintetik atau sintetik penuh. Antibiotika
diartikan sebagai obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, khususnya yang
merugikan manusia. Obat yang digunakan untuk membasmi mikroba, penyebab
infeksi pada manusia, ditentukan harus memiliki sifat toksisitas selektif setinggi
mungkin. Artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik bagi mikroba,
tetapi relatif tidak toksik untuk manusia (Setiabudy dan Gan, 1995).
2. Jenis
Meskipun ada lebih dari 100 macam antibiotika, namun umumnya
mereka berasal dari beberapa jenis antibiotika saja, sehingga mudah untuk
dikelompokkan. Ada banyak cara untuk menggolongkan antibiotika, salah satunya
berdasarkan struktur kimianya. Berdasarkan struktur kimianya, antibiotika
dikelompokkan sebagai berikut ini.
a. Golongan aminoglikosida. Diantaranya streptomisin, kanamisin,
gentamisin, tobramisin, neomisin, framisetin, paromomisin, dan lain-lain.
b. Golongan beta-laktam. Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem,
imipenem, meropenem), golongan sefalosporin (sefaleksin, sefazolin,
sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik,
dan golongan penisilin (penisilin, amoksisilin). Golongan sefalosporin
sering digunakan karena mempunyai spektrum luas, bersifat bakterisida,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dan mempunyai toksisitas rendah terhadap manusia. Dinding sel bakteri
terdiri dari suatu peptidoglikan, yaitu polimer dari senyawa amino dan
gula, yang saling terikat satu dengan yang lain (crosslinked) dan dengan
demikian memberikan kekuatan mekanis pada diding bakteri.
Peptidoglikan pada bakteri biasanya disebut murein. Sefalosporin bekerja
dengan menghalangi terjadinya sintesa lengkap murein, bila sel tumbuh
dan plasmanya bertambah atau menyerap air dengan jalan osmosis maka
dinding sel bakteri yang tidak sempurna akan pecah. Dinding sel manusia
dan hewan tidak mengandung murein sehingga sefalosporin tidak toksik
untuk manusia (Tjay, 2002). Seftriakson mempunyai waktu paruh yang
lebih panjang dibandingkan golongan sefalosporin lainnya sehingga dapat
diberikan dengan dosis satu kali sehari (Neal, 2006).
c. Golongan glikopeptida. Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin,
dan dekaplanin.
d. Golongan poliketida. Diantaranya golongan makrolida (eritromisin,
azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan ketolida (telitromisin),
dan golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
e. Golongan polimiksin. Diantaranya polimiksin dan kolistin.
f. Golongan kuinolon (fluorokuinolon). Diantaranya asam nalidiksat,
siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
Antibiotika golongan kuinolon bekerja dengan menghambat sintesis DNA
girase. Kuinolon merupakan bakterisida karena menghambat lepasnya
untaian-untaian DNA yang terbuka pada proses superkoil. Siprofloksasin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
merupakan agen antibakteri spektrum luas (Neal, 2006). Siprofloksasin
merupakan fluorokuinolon dengan bekerja sebagai bakterisida yang lebih
kuat dibandingkan dengan norfloksasin. Siprofloksasin berguna untuk
menangani serangkaian luas infeksi (Anonim, 2000c).
g. Golongan streptogramin. Diantaranya pristinamicin, virginiamcin,
mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin.
h. Golongan oksazolidinon. Diantaranya linezolid.
i. Golongan sulfonamida. Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.
j. Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin, dan
asam fusidat (Tjay, 2002).
Berdasarkan mekanisme aksinya, yaitu mekanisme kerja antibiotika
secara selektif meracuni sel kuman, antibiotika dikelompokkan sebagai berikut
ini.
a. Mengganggu sintesis dinding sel. Jika sintesis dinding sel terganggu maka
dinding kuman menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan
osmosis dari plasma akibatnya sel pecah. Contohnya: kelompok penisilin
dan sefalosporin.
b. Mengganggu fungsi membran sel. Antibiotika mengganggu sintesis
molekul lipoprotein dari membran sel plasma (di dalam dinding sel)
sehingga membran menjadi lebih permeabel. Contohnya: polipeptida dan
polyen (nistatin, amfoterisin) dan imidasol (mikonazol, ketokonazol, dan
lain-lain).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
c. Mengganggu sintesis protein kuman, seperti kloramfenikol, tetrasiklin,
aminoglikosida, dan makrolida.
d. Mengganggu sintesis deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid
(RNA), seperti rifampisin (RNA), asam nalidiksat dan kinolon, dan
asiklovir (DNA).
e. Sebagai antagonisme saingan, obat menyaingi zat-zat yang penting untuk
metabolisme kuman sehingga pertukaran zat menjadi terhenti. Contohnya:
sulfonamida, trimetoprim, dan isoniazid (Tjay, 2002).
Antibiotika dapat pula digolongkan berdasarkan luas aktivitasnya dalm
melawan jenis bakteri, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. antibiotika yang berspektrum sempit (narrow spectrum). Obat ini terutama
aktif terhadap beberapa jenis kuman saja, misalnya penisilin-G, penisilin-
V, eritromisin, klindamisin, kanamisin, dan asam fusidat hanya bekerja
terhadap kuman Gram positif. Sedangkan streptomisin, gentamisin,
polimiksin-B, dan asam nalidiksat khusus aktif terhadap kuman Gram
negatif.
b. antibiotika yang berspektrum luas (broad spectrum), yaitu yang dapat
bekerja terhadap lebih banyak kuman baik Gram positif maupun Gram
negatif. Antara lain sulfonamida, ampisilin, sefalosporin, kloramfenikol,
tetrasiklin, dan rimfampisin (Tjay, 2002).
Berdasarkan penggunaannya, terapi antibiotika dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian seperti dibawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Terapi empirik atau pendahuluan, antibiotika yang digunakan harus
mencapai semua bakteri patogen yang diperkirakan menjadi penyebab
penyakit. Biasanya digunakan kombinasi beberapa antibiotika atau satu
jenis antibiotika yang mempunyai spektrum luas (broad spectrum).
b. Terapi definitif atau tetap, diberikan bila bakteri penyebab penyakit dapat
diketahui secara pasti. Pada terapi ini digunakan antibiotika dengan
spektrum yang sempit (narrow spectrum) dan mempunyai toksisitas yang
rendah (Anonim, 2000b).
Antibiotika dapat diberikan secara kombinasi untuk 4 indikasi utama,
yaitu:
a. pengobatan infeksi campuran, misalnya pasca bedah abdomen.
b. pengobatan awal pada infeksi berat yang etiologinya belum jelas, misalnya
sepsis, meningitis purulenta.
c. mendapatkan efek sinergis.
d. memperlambat timbulnya resistensi, misalnya pada pengobatan
tuberkulosis (Anonim, 2000a).
Antibiotika yang bersifat bakteriostatik bekerja dengan menghambat
pertumbuhan bakteri, sementara antibiotika yang bersifat bakterisida bekerja
dengan membunuh bakteri. Perbedaan ini biasanya tidak penting secara klinis
selama mekanisme pertahanan pejamu terlibat dalam eliminasi akhir patogen
bakteri. Pengecualiannya adalah terapi infeksi pada pasien immunocompromised
(AIDS, obat-obat kortikosteroid, antikanker, dan imunosupresan), dimana
seharusnya digunakan antibiotika yang bersifat bakterisida (Neal, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3. Prinsip penggunaan
Prinsip penggunaan antibiotika didasarkan pada dua pertimbangan
utama, yaitu:
a. penyebab infeksi. Pemberian antibiotika yang paling ideal adalah
berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan uji kepekaan kuman.
Namun dalam praktek sehari-hari, tidak mungkin melakukan pemeriksaan
mikrobiologis untuk setiap pasien yang dicurigai menderita suatu infeksi.
Di samping itu, untuk infeksi berat yang memerlukan penanganan segera,
pemberian antibiotika dapat segera dimulai setelah pengambilan sampel
bahan biologik untuk biakan dan pemeriksaan kepekaan kuman.
Pemberian antibiotika tanpa pemeriksaan mikrobiologis dapat didasarkan
pada educated guess.
b. faktor pasien. Diantara faktor pasien yang perlu diperhatikan dalam
pemberian antibiotika antara lain fungsi ginjal, fungsi hati, riwayat alergi,
daya tahan terhadap infeksi (status imunologis), daya tahan terhadap obat,
beratnya infeksi, usia, untuk wanita apakah sedang hamil atau menyusui,
dan lain-lain (Anonim, 2000a).
4. Resistensi
Resistensi adalah suatu sifat terganggunya kehidupan sel mikroba oleh
antimikroba. Bakteri bisa resisten karena obat tidak mencapai target tempat obat
harus bekerja (Anonim, 2000b). Penyebab timbulnya resistensi antibiotika yang
terutama adalah karena penggunaan antibiotika yang tidak tepat, tidak tepat
sasaran, dan tidak tepat dosis. Tidak tepat sasaran, salah satunya adalah pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
antibiotika pada pasien yang bukan menderita penyakit infeksi bakteri. Walaupun
menderita infeksi bakteri, antibiotika yang diberikan pun harus dipilih secara
seksama. Tidak semua antibiotika ampuh terhadap bakteri tertentu. Setiap
antibiotika mempunyai daya bunuh terhadap bakteri yang berbeda-beda. Karena
itu, antibiotika harus dipilih dengan seksama. Ketepatan dosis sangat penting
diperhatikan. Tidak tepat dosis dapat menyebabkan bakteri tidak terbunuh, bahkan
justru dapat merangsangnya untuk membentuk turunan yang lebih kuat daya
tahannya sehingga resisten terhadap antibiotika tidak dapat dicegah lagi (Anonim,
2007b).
Resistensi terhadap antibiotika bisa didapat atau bawaan. Pada kasus
bawaan, semua jenis bakteri bisa resisten terhadap suatu obat sebelum bakteri
kontak dengan antibiotika tersebut. Sebagai contoh, Pseudomonas aeruginosa
selalu resisten terhadap flukloksasilin. Yang paling serius secara klinis adalah
resistensi didapat, di mana bakteri yang pernah sensitif terhadap suatu antibiotika
menjadi resisten. Mekanisme yang bertanggung jawab terjadinya resistensi oleh
bakteri terhadap antibiotika adalah sebagai berikut ini.
a. Menginaktivasi enzim yang merusak antibiotika, misalnya β-laktamase
yang dihasilkan oleh banyak stafilokokus menginaktivasi sebagian besar
penisilin dan banyak sefalosporin.
b. Mengurangi akumulasi antibiotika. Resistensi tetrasiklin terjadi bila
membran sel bakteri menjadi impermeabel terhadap antibiotika atau
terdapat peningkatan refluks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Perubahan tempat ikatan. Aminoglikosida dan eritromisin terikat pada
ribosom bakteri dan menghambat sintesis protein. Pada bakteri yang
resisten, tempat ikatan dengan antibiotika mengalami modifikasi sehingga
tempat ikatan tersebut tidak lagi memiliki afinitas terhadap antibiotika.
d. Perkembangan jalur metabolik alternatif. Sulfonamid dan trimetoprim,
antibiotika ini masing-masing secara kompetitif menghambat enzim
dihidropteroat sintetase dan dihidrofolat reduktase pada bakteri. Bakteri
dapat menjadi resisten terhadap jika memproduksi enzim dihidropteroat
sintetase dan dihidrofolat reduktase termodifikasi sehingga mempunyai
sedikit afinitas terhadap antibiotika atau tidak mempunyai afinitas (Neal,
2006).
Populasi bakteri yang resisten terhadap antibiotika dapat berkembang
dengan beberapa cara, yaitu:
a. Seleksi. Dalam suatu populasi akan terdapat beberapa bakteri dengan
resistensi yang didapat kemudian antibiotika mengeliminasi bakteri yang
sentsitif, sedangkan bakteri yang resisten mengadakan proliferasi.
b. Resistensi yang ditransfer. Populasi bakteri yang resisten terjadi karena
gen yang mengkode mekanisme resistensi ditransfer dari satu bakteri ke
bakteri lain. Gen resistensi antibiotika kemungkinan dibawa dalam
plasmid yang merupakan potongan kecil DNA ekstrakromosomal yang
bereplikasi secara otonom dalam bakteri. Plasmid yang membawa gen
resistensi antibiotika, dapat ditransfer melalui konjugasi (pembentukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
suatu tabung di antara bakteri-bakteri). Banyak bakteri Gram negatif dan
beberapa Gram positif dapat melakukan konjugasi (Neal, 2006).
D. Infeksi
1. Penegakan diagnosis
Faktor-faktor yang dapat membantu dalam menegakkan diagnosis
terjadinya infeksi pada tubuh pasien, yaitu:
a. Demam. Demam merupakan manisfestasi klinis dari beberapa penyakit,
tidak hanya infeksi. Demam terjadi jika suhu tubuh pasien diatas cakupan
normal (36-37,80C).
b. Tanda dan gejala. Infeksi dapat meningkatkan jumlah sel darah putih
(leukosit) karena terjadi reaksi dari granulosit maupun limfosit untuk
menghancurkan mikroba. Jumlah normal sel darah putih adalah 4000-
10.000/mm3. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dapat menimbulkan
kenaikan jumlah granulosit (neutrofil dan basofil). Dengan adanya infeksi,
jumlah sel darah putih meningkat bahkan dapat lebih dari 30.000-
40.000/mm3. Jumlah neutrofil yang kurang dari normal (neutropenia)
dapat berpotensial terinfeksi bakteri. Kenaikan jumlah limfosit biasanya
disebabkan adanya infeksi jamur atau virus.
c. Sakit dan inflamasi. Sakit dan inflamasi biasanya muncul bersamaan
dengan adanya infeksi dengan manifestasi bengkak, kemerahan, dan
eritema yang biasannya merupakan tanda adanya terjadinya superinfeksi
atau infeksi terjadi di tulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
d. Faktor lainnya. Banyak faktor yang menyebabkan infeksi disebabkan
adanya gangguan pada tubuh seperti trauma, terbakar, dan operasi (Dipiro
et al, 2003).
2. Mengidentifikasi senyawa patogen
Bagian tubuh yang terinfeksi harus disampel jika bisa dilakukan sebelum
diberikan terapi antimikroba karena untuk mengetahui bakteri penginfeksi dan
untuk mengetahui komposisi kimia dari bagian yang terinfeksi. Kultur darah harus
ditampilkan pada infeksi akut dengan kondisi demam (febris) (Dipiro et al, 2003).
3. Pemilihan terapi
Untuk memilih terapi antimikroba yang rasional untuk infeksi harus
mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: tingkat keparahan, faktor pasien,
faktor yang akan ditimbulkan oleh obat yang digunakan, dan keperluan untuk
menggunakan beberapa obat. Terapi empirik ditujukan untuk bakteri yang
biasanya menyebabkan infeksi dalam tubuh pasien (Dipiro et al, 2003).
Faktor pasien yang dapat mempengaruhi pemilihan terapi, antara lain:
alergi, usia, kehamilan, genetik atau metabolisme tidak normal, fungsi ginjal dan
hati, dan lokasi infeksi. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati perlu
dilakukan pengurangan dosis (Dipiro et al, 2003).
E. Drug Related Problems
Drug related problems (DRPs) didefinisikan sebagai peristiwa tidak
diinginkan yang dialami oleh pasien yang melibatkan atau kemungkinan
melibatkan terapi obat dan berpotensi bertentangan dengan hasil yang diinginkan
pasien. Drug related problems (DRPs) sering juga disebut drug therapy problems
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
atau masalah-masalah yang berhubungan dengan obat. Drug related problems
(DRPs) terdiri dari aktual DRPs, yaitu masalah yang sedang terjadi berkaitan
dengan terapi yang sedang diberikan pada penderita dan potensial DRPs, yaitu
masalah yang diperkirakan akan terjadi berkaitan dengan terapi yang sedang
diberikan pada penderita (Cipolle et al,1998).
Masalah-masalah dalam kajian DRPs dapat ditunjukkan oleh
kemungkinan penyebab DRPs di bawah ini.
1. Butuh obat (need for additional drug), jika pasien dengan kondisi yang
membutuhkan kombinasi obat, kondisi kronis membutuhkan kelanjutan terapi
obat, kondisi baru yang membutuhkan obat, dan kondisi yang berisiko
sehingga membutuhkan obat untuk mencegahnya. Pasien akan mendapatkan
risiko tinggi bila tidak mendapatkan terapi tambahan.
2. Tidak perlu obat (unnecessary drug), jika tidak ada indikasi pada saat itu,
pemakaian multiple drug yang seharusnya cukup dengan single drug terapi,
dan pasien minum obat untuk mencegah efek samping obat lain yang
seharusnya dapat dihindarkan. Pasien akan mengalami komplikasi akibat
mendapatkan obat yang tidak dibutuhkan.
3. Obat tidak tepat (wrong drug), jika obat yang diberikan bekerja tidak efektif
(kurang sesuai dengan indikasinya), pasien mempunyai alergi terhadap obat-
obat tertentu, obat yang diberikan memiliki faktor risiko kontraindikasi
dengan obat lain yang juga dibutuhkan, efektif namun tidak ekonomis,
penggunaan antibiotika yang sudah resisten terhadap infeksi pasien, dan
adanya kombinasi obat yang tidak perlu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4. Dosis kurang (dosage too low), jika dosis yang diberikan terlalu rendah untuk
memberikan efek dan konsentrasi obat di bawah jendela terapi.
5. Dosis berlebih (dosage too high), jika dosis yang diberikan terlalu tinggi untuk
memberikan efek dan konsentrasi obat di atas jendela terapi.
6. Interaksi obat (adverse drug reaction), jika ada reaksi alergi terhadap obat, ada
faktor risiko yang membahayakan bagi pasien, dan ada interaksi dengan obat
lain, dan hasil laboratorium berubah akibat penggunaan obat.
7. Ketidaktaatan pasien (uncomplience), jika pasien tidak menerima obat sesuai
regimen karena medication error (peresepan, penyerahan obat dan monitoring
pasien), tidak taat pada instruksi, pasien tidak membeli obat yang disarankan
karena mahal, tidak mengambil obat karena tidak memahami, pasien tidak
menggunakan obat karena ketidaktahuan cara pemakaian obat, pasien tidak
menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk obat yang
dianjurkan (Cipolle et al,1998).
F. Keterangan Empiris
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran evaluasi
penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005 yang terkait dengan drug related problems
(DRPs).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker
prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 merupakan
penelitian non eksperimental yang dilakukan dengan rancangan deskriptif
evaluatif. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental karena penelitian
yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah kecil (variabel) subyek menurut
keadaan apa adanya (in nature), tanpa ada manipulasi atau interfensi peneliti.
Manipulasi atau interfensi peneliti yang dimaksudkan adalah setiap tindakan
terhadap subyek penelitian. Rancangan penelitian deskriptif evaluatif karena
analisis data dilakukan dengan mengkaji lebih mendalam dan menyuguhkan
sedeskriptif mungkin fenomena yang terjadi tanpa mencoba menganalisis
bagaimana dan mengapa fenomena tersebut terjadi. Dalam penelitian ini
menggunakan metode retrospektif yaitu dengan menggunakan lembar catatan
rekam medik pasien kanker prostat terdahulu yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta pada tahun 2005 (Pratiknya, 1986).
B. Definisi Operasional
1. Lembar rekam medik adalah lembar catatan dokter dan perawat yang
memberisi data klinis pasien yang meliputi nomor rekam medik, nama, umur,
jenis kelamin, diagnosis, keluhan masuk, pemeriksaan laboratorium, jenis
obat, dosis obat, lama pemberian, rute pemberian, dan hasil terapi.
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Evaluasi penggunaan antibiotika adalah melihat kembali dan menyimpulkan
penggunaan antibiotika yang diberikan kepada pasien kanker prostat, sudah
sesuaikah dengan standar yaitu Informasi Obat Nasional Indonesia (2000) dan
Drug Information Handbook 14th edition.
3. Antibiotika yang dimaksud dalam penelitian ini adalah antibiotika yang
digunakan untuk pasien kanker prostat, yang meliputi antibiotika profilaksis,
antibiotika empirik, dan antibiotika definitif.
4. Antibiotika empirik adalah antibiotika yang digunakan sebelum dilakukan tes
kultur.
5. Antibiotika definitif adalah antibiotika yang digunakan setelah dilakukan tes
kultur.
6. Potensial terinfeksi adalah jika pasien tidak diberikan antibiotik profilaksis
dapat menimbulkan manifestasi klinik infeksi tertentu.
7. Kerasionalan terapi adalah drug related problems yang seminimal mungkin
dimana menunjukkan bahwa terapi obat aman, tepat, dan effective cost.
8. Outcome atau hasil terapi adalah kondisi pasien kanker prostat pada saat
keluar dari rumah sakit (membaik, atas permintaan sendiri, sembuh, atau
meninggal dunia).
C. Subyek Penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien dengan
diagnosis kanker prostat pada lembar rekam medik di RSUP Dr. Sardjito selama
tahun 2005 yang diambil berdasarkan data komputer di bagian rekam medik
RSUP Dr. Sardjito. Berdasarkan data komputer bagian rekam medik terdapat 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pasien dengan diagnosis kanker prostat tetapi terdapat 2 no. RM yang sama
sehingga peneliti menggunakan data pasien sebanyak 14 pasien.
D. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar rekam medik
dari pasien kanker prostat yang dirawat pada tahun 2005 di RSUP Dr. Sardjito,
baik rawat inap maupun rawat jalan.
E. Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker
prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ini dilakukan
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, yang terletak di Jalan Kesehatan 01 Sekip
Yogyakarta 58733.
F. Jalannya Penelitian
Proses jalannya penelitian dilakukan secara bertahap, dengan jalur
sebagai berikut ini.
1. Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mencari informasi tentang jumlah pasien kanker
prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Dari data komputer bagian rekam
medik, diketahui jumlah pasien kanker prostat pada tahun 2005 di RSUP Dr.
Sardjito adalah sebanyak 15 pasien. Pada data komputer, terdapat 2 no. RM yang
sama sehingga peneliti menggunakan data pasien sebanyak 14 pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Tahap pengumpulan data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan melihat lembar rekam medik
dan mencatat hal-hal yang terkait dengan penggunaan antibiotika pada pasien
kanker prostat. Berdasarkan catatan lembar rekam medik tersebut, hal-hal yang
dapat dicatat adalah nomor rekam medik pasien, umur pasien, diagnosis penyakit,
riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat alergi, riwayat penyakit keluarga,
pemeriksaan fisik, keluhan masuk, data laboratorium, terapi yang diberikan
kepada pasien, lama penggunaan obat, dan outcome pasien kanker prostat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
3. Tahap analisis data
Data dianalisis dengan mengelompokkan pasien berdasarkan umur dan
outcome pasien kemudian menganalisis penggunaan antibiotika pada masing-
masing pasien. Kajian dilakukan dengan berdasarkan informasi tentang
penggunaan antibiotika pada Informarium Obat Nasional Indonesia (2000) dan
Drug Information Hand Book 14th Edition. Hasil analisis penggunaan antibiotika
kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis DRPs dan dihitung persentase pada
masing-masing jenis DRPs. Ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan
antibiotika tidak dapat dianalisis karena penelitian ini bersifat retrospektif
sehingga tidak dapat teramati.
Tata cara analisis hasil adalah sebagai berikut ini.
a. Distribusi umur pasien pada kasus kanker prostat dikelompokkan menjadi
4 kelompok umur, yaitu: <40-<49 tahun, 50<-≤59 tahun, 60<-≤69 tahun,
dan ≥70 tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Persentase kelompok umur pasien dihitung berdasarkan jumlah pasien
masing-masing kelompok umur kemudian dibagi dengan jumlah
keseluruhan kasus dan dikalikan 100%.
c. Persentase outcome atau hasil terapi pada pasien dihitung berdasarkan
jumlah pasien masing-masing outcome atau hasil terapi kemudian dibagi
dengan jumlah keseluruhan kasus dan dikalikan 100%.
d. Persentase penggunaan antibiotika pada pasien dihitung dengan cara
menjumlahkan berapa kali jenis antibiotika digunakan pada setiap terapi
kemudian dibagi dengan jumlah penggunaan antibiotika secara
keseluruhan dan dikalikan 100%.
e. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien dilakukan dengan
mengidentifikasi DRPs yang terkait dengan penggunaan antibiotika.
Dalam mengevaluasi data pasien, peneliti memisahkan antara data rawat
inap pasien berdasarkan seberapa banyak pasien menjalani rawat inap.
Evaluasi DRPs terkait penggunaan antibiotika meliputi:
(1) butuh obat (need for additional drug)
(2) tidak perlu obat (unnecessary drug)
(3) obat salah (wrong drug)
(4) dosis kurang (dosage too low)
(5) dosis berlebih (dosage too high)
(6) interaksi obat (adverse drug reaction)
Hasil yang diperoleh, ada yang disajikan dalam bentuk tabel atau
disajikan dalam bentuk diagram kemudian diberi penjelasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
4. Tahap pembahasan
Pada tahap akhir dilakukan pembahasan mengenai evaluasi penggunaan
antibiotika berdasarkan drug related problems (DRPs) dengan metode SOAP
(Subjective, Objective, Assessment, dan Plan). Sebanyak 17 kasus disajikan
sebagai contoh evaluasi DRPs yang mewakili ke-6 tipe DRPs yang terjadi dalam
penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat dalam penelitian ini.
G. Kesulitan
Kesulitan yang terjadi pada penelitian retrospektif adalah peneliti tidak
dapat mengamati perkembangan kondisi pasien secara langsung yang terkait
dengan terjadinya DRPs pada penggunaan antibiotika, antara lain efek samping
yang terjadi dan kepatuhan pasien. Selain itu, peneliti mengalami kesulitan dalam
membaca catatan terapi pasien dikarenakan penulisan yang kurang jelas. Pada
beberapa rekam medis juga tidak mencantumkan pemeriksaan fisik dan tanda vital
harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan mengenai evaluasi penggunaan
antibiotika pada pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2005 ini dibagi menjadi 5 bagian. Bagian pertama berisi gambaran tentang
persentase kelompok umur pasien kanker prostat. Bagian kedua mengenai
evaluasi penggunaan antibiotika terkait golongan dan jenis antibiotika yang
digunakan pasien kanker prostat, bagian ketiga mengenai DRPs terkait dengan
penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat, bagian keempat mengenai
outcome atau hasil terapi pasien kanker prostat dan bagian kelima berisi
rangkuman dari keempat bagian sebelumnya.
A. Gambaran Pasien Kanker Prostat
Pembagian pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2005 berdasarkan umur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok umur <40-
≤49 tahun, 50≤-≤59 tahun, 60≤-≤69 tahun, dan 70≤ tahun. Gambaran
pengelompokan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta pada tahun 2005 berdasarkan umur tersaji pada gambar 4. Pembagian
kelompok umur dilakukan untuk melihat angka kejadian kanker prostat. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa kanker prostat terjadi paling banyak pada kelompok
umur 60≤-≤69 tahun dengan jumlah 7 pasien (50%), dan pada umur 70≤ tahun
sebanyak 4 pasien (29%).
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
7
14
50
29
0
10
20
30
40
50Pe
rsen
(%)
≤40-≤49 50≤-≤59 60≤-≤69 70≤
Kelompok umur (tahun)
Persentase kelompok umur pada pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
Gambar 6. Persentase kelompok umur pada pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
B. Evaluasi Penggunaan Antibiotika
Penggunaan antibiotika dalam kemoterapi pada pasien kanker prostat
perlu dikontrol karena jika antibiotika diberikan dengan dosis yang terlalu rendah
atau masa terapinya kurang lama maka dapat mempercepat terjadinya resistensi
oleh bakteri. Cara lain untuk mencegah terjadinya resistensi adalah dengan
mengkombinasikan 2 atau 3 antibiotika dan melakukan penyesuaian dosis.
Dari 14 pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada
tahun 2005, sebanyak 13 pasien (93%) yang mendapatkan antibiotika. Golongan
antibiotika yang digunakan adalah sebanyak 4 golongan, yaitu: β-laktam,
kuinolon, aminoglikosida, dan klindamisin. Ada 11 jenis antibiotika dari ketiga
golongan tersebut yang digunakan dalam terapi bagi pasien kanker, yaitu:
sefiksim, seftriakson (natrium seftriakson), sefotaksim, seftazidim, sefuroksim,
sefadroksil, amoksisilin, gentamisin, siprofloksasin, norfloksasin, dan linkomisin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Data jenis antibiotika yang digunakan oleh pasien kanker prostat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005 tersaji pada tabel V. Antibiotika yang paling
sering digunakan adalah golongan sefalosporin (seftrikason atau natrium
seftriakson) dan kuinolon (siprofloksasin).
Tabel V. Golongan dan jenis antibiotika yang digunakan dalam terapi pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No. Golongan antibiotika Jenis antibiotika Jumlah
penggunaan %
1 β-laktam a. sefalosporin sefiksim 5 11,9 seftriakson (natrium seftriakson) 17 40,5 sefotaksim 1 2,4 seftazidim 2 4,8 sefuroksim 1 2,4 sefadroksil 1 2,4 b. penisilin amoksisilin 2 4,82 aminoglikosida gentamisin 2 4,83 kuinolon siprofloksasin 9 21,4 norflosaksin 2 4,84 klindamisin linkomisin 1 2,4
Jumlah penggunaan antibiotika 43 100
Golongan sefalosporin bersifat bekterisida, mempunyai spektrum luas,
dan toksisitasnya rendah terhadap manusia. Golongan sefalosporin bekerja dengan
menghalangi terjadinya sintesa lengkap dari dinding sel bakteri sehingga dinding
sel bakteri menjadi tidak sempurna. Jika sel bakteri tumbuh dan plasma sel bakteri
menyerap air dengan jalan osmosis maka dinding sel bakteri yang tidak sempurna
akan pecah (autolisis). Dinding sel bakteri terdiri dari suatu peptidoglikan yang
dinamakan murein, sedangkan dinding sel manusia tidak mengandung murein
sehingga sefalosporin mempunyai toksisitas rendah terhadap manusia. Seftriakson
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
mempunyai waktu paruh yang lebih panjang dibandingkan jenis sefalosporin yang
lain sehingga dapat diberikan dengan dosis satu kali sehari.
Golongan kuinolon bersifat bakterisida dan juga mempunyai spektrum
luas. Golongan kuinolon bekerja dengan menghambat DNA girase pada sel
bakteri. Siprofloksasin mempunyai sifat bakterisida yang lebih kuat dibandingkan
dengan norfloksasin.
Tabel VI. Jumlah penggunaan antibiotika dalam terapi pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
Dari data penggunaan antibiotika, diketahui sebanyak 12 pasien (85,7%)
diberikan kombinasi jenis antibiotika dengan golongan yang sama maupun
berbeda. Sebanyak 7 pasien (50%) diberi antibiotika dengan kombinasi 3 jenis
antibiotika dan sebanyak 5 pasien (35,7%) diberi antibiotika dengan kombinasi 2
jenis antibiotika. Sebanyak 1 pasien (7,1%) diberikan 1 jenis antibiotika dan
sebanyak 1 pasien (7,1%) tidak diberikan antibiotika.
C. DRPs Terkait Penggunaan Antibiotika
Antibiotika mempunyai kemampuan yang berbeda-beda berdasarkan
organisme yang dilawan, mekanisme kerja, sifat, dan lain-lain. Maka dokter,
apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya dituntut untuk dapat memilih antibiotika
yang tepat untuk pasien demi keberhasilan terapi. Terapi dikatakan berhasil jika
No. Penggunaan antibiotika pada pasien
Jumlah pasien %
1 Tidak diberi antibiotika 1 7,1 2 1 jenis antibiotika 1 7,1 3 2 jenis antibiotika 5 35,7 4 3 jenis antibiotika 7 50,0 Jumlah pasien yang diberi antibiotika 14 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dosis obat yang diberikan mempunyai efek terapetik dengan efek samping yang
seminimal mungkin. Menurut Neal (2006), kemoterapi tergantung pada obat yang
bersifat toksisitas selektif, yaitu toksik terhadap sel-sel parasit, tetapi tidak
(terlalu) toksik pada pejamu manusia.
Pembahasan tentang evaluasi penggunaan antibiotika pada 14 pasien
kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005 berdasarkan
DRPs disajikan pada tabel VII-XXIII. Pada penelitian ini, peneliti tidak
melakukan evaluasi mengenai data rawat jalan karena peneliti tidak dapat
mengamati perkembangan pasien. Pada pembahasan kali ini dilakukan dengan
metode SOAP, yaitu: subjective, objective, assessment, dan plan. Dalam
penelitian ini, peneliti mengevaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker
prostat berdasarkan Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) tahun 2000
dan Drug Information Handbook (DIH) edisi 14.
Tabel VII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien I yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 1–17–30–13, umur 77 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 9 Februari 2005 Tanggal keluar: 16 Februari 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: Perut kembung, mual, muntah, BAB tidak lancar Diagnosis masuk: BPH Diagnosis keluar: Carcinoma Prostate. Rawat jalan: 16 Maret 2005, 31 Maret 2005, dan 9 April 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lanjutan tabel VII (objective, assessment, plan) OBJECTIVE
Terapi pasien (lanjutan):
1. Captopril 2 x 12,5 g (kaptropil) 2. Inf. NaCl lini 3. Inj. Terfacef (seftriakson) 4. Tradosik (tramadol klorida) 5. Pronalges 3 x 1 tab (ketoprofen) 6. Captopril 2 x 12,5 g (kaptropil) 7. Inf. NaCl lini 8. Inj. Terfacef (seftriakson) 9. Tradosik (tramadol klorida) 10. Pronalges 3 x 1 tab (ketoprofen) 11. Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) 12. Ciprofloxacin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 13. Asam mefenamat 2 x 500 mg 14. Efedrin 15. Midazole (midazolam) 16. Vonidex (diazepam) 17. Tramal (tramadol klorida) 18. Ketorolac 3 x 30 mg (ketorolak trometamol) 19. Primperal 10 mg (metoklopramid)
09/02 11/02-12/02 11/02-12/02 12/02-16/02 16/02 09/02 11/02-12/02 11/02-12/02 12/02-16/02 16/02 12/02-16/02 16/03 dan 09/04 16/03 dan09/04 30/03 30/03 30/03 30/03 09/04 09/04
Tanda infeksi*: 1. Suhu: tanggal 09/02/2005-16/02/2005 : 37-37,5ºC (Normal) 2. Nadi: tanggal 09/02/2005-16/02/2005: 65-100x/menit (N: 100–120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi* - tanggal 09/02/2005 :
1. Neu = 73,1% (N = 40-70%) 2. Lym = 12,5% (N = 22-40%) 3. Mono = 12,4% (N = 4-8%) Jumlah WBC, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT -
PLAN -
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel VIII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien II yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 1–17–74–92, umur 63 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 13 Maret 2005 Tanggal keluar: 18 Maret 2005 Keadaan pulang: Sembuh Riwayat penyakit: DM, HT, Hepatitis Riwayat obat: Captopril 3 x 12,5 mg Hepatil 3 x 1 Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: 10 hari lalu seluruh badan terasa lemas, tubuh tidak dapat berjalan, kesadaran menurun, dan sulit berkomunikasi Diagnosis masuk: Ca. Prostate Diagnosis keluar: Metastatis kanker prostat ke intrakanial
OBJECTIVE Terapi pasien:
1. Diamox 2 x 1 (asetozolamid) 2. Frisium 3 x 1 g k/p (klobazam) 3. Aspar K 2 x 1 (kalium aspartat) 4. Inj. Fepiram 3 g/8 jam (pirasetam) 5. Inj. Rocephin 1 x 1g (seftriakson) 6. Inf. Manitol 125 cc/6 jam 7. Medixon 125 1-1-1 (metil prednisolon) 8. Inj. Combivent 3 x 1 (ipratrapium bromida) 9. Inj. Platosin 3 x1 (sisplatin) 10. Neulin 250 500 mg/ 12 jam (sitikolin) 11. Inj. Rantin 1 A/ 8 jam (ranitidin)
13/03-17/03 13/03-16/03 13/03-17/03 13/03-17/03 14/03-17/03 13/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 16/03-17/03
Tanda infeksi*:
1. Suhu: tanggal 14/03/05-18/03/05 : 36-37ºC (Normal) 2. Nadi: tanggal 14/03/05-18/03/05 : 80-88x/menit (N : 100–120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi* - tanggal 13/03/2005 :
1. WBC = 16,31 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 81,6% (N = 40-70%) 3. Lym = 9,2% (N = 22-40%)
Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal. ASSESSMENT
-
PLAN -
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel IX. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IIIa yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 1–16–54–66, umur 62 tahun Rawat jalan: 2 Februari 2005, 19 Februari 2005, dan 23 Februari 2005 Rawat inap: Tanggal masuk: 11 Mei 2005 Tanggal keluar: 18 Mei 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: Tidak bisa BAK, 7 hari sebelum masuk RS Diagnosis masuk: Adeno ca. prostate dengan retensi urine berulang
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Flutamid 2 x1 tab 2. Ciprofloxacin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 3. Asam mefenamat 3 x 500 mg 4. Diazepam oral 2 x 5 mg 5. Inj. Tyason 2 x 1 g (seftriakson) 6. Inj. Dolana 2 x 1 amp (tramadol klorida) 7. Inf . NaCl 0,9 % 20 tpm 8. Toradol 3 x 30 mg (ketorolak trometamol) 9. Inj. Interpec 2 x 1 A (ambroxol) 10. Sofix 2 x 100 mg (sefiksim) 11. Dulcolax syr 2 x 1 c (bisakodil) 12. Urobacid 1 x 1 (norfloksasin)
02/02 dan 19/02 23/02 23/02 11/05 dan 15/05 12/05-14/05 12/05-18/05 13/05-14/05 12/05 12/05-14/05 16/05-18/05 16/05 18/05
Tanda infeksi*:
1. Suhu: tanggal 12/05/05-15/05/05: 36-37,2ºC (Normal) 2. Nadi: tanggal 12/05/05-15/05/05: 80-83x/menit (N : 100–120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 11/05/2005
Jumlah WBC dalam batas normal. - tanggal 13/05/2005
Jumlah WBC dalam batas normal. ASSESSMENT
Pada pemeriksaan hematologi tanggal 11 dan 13 Mei, jumlah sel darah putih dalam batas normal. Pemberian antibiotik pada pasien tidak perlu dilakukan karena tidak ada indikasi pasien terkena infeksi (unnecessary drug).
PLAN a. Pasien tidak perlu diberikan antibitotika jika dari hasil pemeriksaan hematologi tidak
menunjukkan adanya infeksi dalam tubuh pasien. Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel X. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IIIb yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 1–16–54–66, umur 62 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 10 November 2005 Tanggal keluar: 24 November 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: Tidak bisa BAK, 7 hari sebelum masuk RS Diagnosis masuk: Adeno ca. prostate dengan retensi urine berulang
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Allopurinol 300 mg 1 x 1 tab 2. Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) 3. Inj. Kaltrofen 3 x 30 mg (ketoprofen) 4. Mefinal 500 mg 3 x 1 tab (asam mefenamat)
10/11-16/11 10/11-12/11 dan 23/11-24/11 17/11-22/11 23/11-24/11
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 17/11/05-24/11/05: 36,3-37,4ºC (Normal) 2. Nadi : tanggal 17/11/05-24/11/05: 80-84x/menit (N : 100–120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 09/11/2005
1. WBC = 13,0 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 78,1% (N = 40-70%) 3. Lym = 14,4% (N = 22-40%)
Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT Pemberian sefiksim pada tanggal 23 November tidak perlu diberikan karena tidak ada pemeriksaan hematologi dan tidak ada tanda-tanda adanya infeksi dalam tubuh pasien (unnecessary drug).
PLAN a. Sefiksim tidak perlu diberikan karena tidak ada tanda-tanda terjadinya
infeksi dalam tubuh pasien. Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel XI. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IV yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 01–18–65–34 umur 63 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 16 Mei 2005 Tanggal keluar: 26 Mei 2005 Keadaan pulang: Sembuh Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: Dalam 1 bulan terakhir BAK tidak lancar, sering BAK pada malam hari, dan kadang berdarah Diagnosis masuk: TURP dan adeno ca. prostat ganas
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Mefinal/ponstan 3 x 500 mg (asam mefenamat0 2. Zinnat 2 x 500 mg (sefuroksim) 3. Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 4. Ceftum 2 x 1 g (seftazidim) 5. Toradol Inj k/p pakai infus (ketorolak trometamol) 6. Valisanbe k/p (diazepam) 7. Antasid k/p 8. Buscopan Inj 3 x 1 amp (hiosin)
16/05–26/05 22/05-25/05 25/05-26/05 25/05-26/05 18/05 dan 25/05 18/05 dan 25/05-26/05 25/05 16/05 dan 18/05
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 16/05/05-26/05/05: 36-37ºC (Normal) 2. Nadi : tanggal 16/05/05-26/05/05: 80-98x/menit (N : 100–120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi* - tanggal 16/05/2005 :
1. Neu = 36,2% (N = 40-70%) 2. Lym = 60,1% (N = 22-40%) 3. Mono = 1,8% (N = 4-8%)
Jumlah WBC, eosinofil, dan basofil dalam batas normal. ASSESSMENT
Pada pemeriksaan hematologi tanggal 16 Mei, jumlah sel darah putih yang normal disertai penurunan jumlah neutrofil menunjukkan tubuh pasien potensial terinfeksi. Pasien perlu diberikan antibiotika profilaksis (need for additional drug). Pasien diberikan sefuroksim (22-25 Mei) dan seftazidim (25-26 Mei) tanpa adanya pemeriksaan hematologi dan tanda-tanda vital normal (unnecessary drug).
PLAN a. Pada tanggal 16 Mei, pasien perlu diberikan antibiotika profilaksis, seperti
seftriakson dengan dosis IM 125-250 mg/hari selama minimal 3 hari (Lacy et all, 2006).
b. Pada tanggal 22-26 Mei, pasien tidak perlu diberi antibiotika. Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel XII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien V yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 1–19–47–01, umur 73 tahun Rawat jalan: 12 Juli 2005 dan 16 Juli 2005 Rawat inap: Tanggal masuk: 19 Juli 2005 Tanggal keluar: 3 Agustus 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: LUTS Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: BAK tidak lancar, keluar batu dan nyeri, BAK keluar darah, nyeri perut bagian bawah Diagnosis masuk: Suspect ca. Prostat
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin) 2. As. Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab 3. Tramal 3 x 1 tab (tramadol klorida) 4. Inj. Terfacef 1 g 1 x 1A (natrium seftriakson) 5. Inj. Remopain 2 x 1 A (ketorolak trometamol) 6. Baquinor 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin) 7. Tradosik 3 x 1 (tramadol klorida) 8. Hytrin 1 x 1 tab (terazosin) 9. Inj. Kaltrofen 3 x 1 A (ketoprofen) 10. Inf D5 % 20 tts/mnt (dextrose) 11. Inf NaCl 0,9% 20 tts/mnt 12. Laxadyn syr 2 x 1c (parafin cair) 13. Amoxycilin 3x500 mg (amoksisilin)
12/07 12/07 16/07 dan 19/07-22/07 23/07-27/07 dan 01/08-03/08 23/07-27/07 28/07-01/08 28/07-01/08 29/07-30/07 02/08-03/08 25/07 26/07-27/07 26/07-27/07 02/08-03/08
Tanda infeksi*: 1. Suhu : tanggal 23/07/05-02/08/05: 36-37ºC (Normal) 2. Nadi : tanggal 23/07/05-02/08/05: 80-84x/menit (N : 100–120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi* - tanggal 20/07/2005 :
1. WBC = 11,84 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Lym = 15,8% (N = 22-40%) 3. Eo = 9,0% (N = 1-4%) Jumlah neutrofil, monosit, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT -
PLAN -
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel XIII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VI yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 0–62–32–02, umur 65 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 5 September 2005 Tanggal keluar: 16 September 2005 Keadaan pulang: Sembuh Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: Pasien mengalami kesulitan BAK Diagnosis masuk: Ca. prostat.
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Amoxycilin 4 x 500 mg (amoksisilin) 2. Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 3. Fugerol 3 x 1 tab (flutamid) 4. Inj. Terfacef 1 x 1 g (natrium seftriakson) 5. Inj. Kaltrofen 2 x 1 (ketoprofen) 6. Marcain 3 x dlm NaCl /100 cc (bupivakain) 7. Narfoz 4 mg k /p (ondansetron)
10/09-16/09 13/09-16/09 13/09-16/09 10/09-15/09 10/09-15/09 10/09-15/09 08/09
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 06/09/2005-16/09/2005: 36-370C (Normal) 2. Nadi : tanggal 06/09/2005-16/09/2005: 72-92x/menit (N : 100-120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi* - tanggal 06/09/2005 :
1. Neu = 74% (N = 40-70%) 2. Lym = 19,9% (N = 22-40%) 3. Eo = 0,0% (N = 1-4%) Jumlah WBC, monosit, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT Kenaikan jumlah neutrofil menunjukkan terjadinya infeksi pada tubuh pasien. Pasien diberikan antibiotika empirik. Pemberian kombinasi antibiotik perlu dilakukan penyesuaian dosis karena natrium seftriakson dapat memicu kerusakan ginjal dan amoksisilin juga diabsorpsi pada ginjal (adverse drug reaction).
PLAN a. Dosis amoksisilin dikurangi menjadi 500 mg tiap 8 jam dan natrium seftriakson
tetap diberikan dengan dosis 1 g tiap 24 jam (Anonim, 2000a). Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel XIV. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIa yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective)
SUBJECTIVE
No RM: 1–18–77–45, umur 73 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 30 Mei 2005 Tanggal keluar: 4 Juni 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: LUTS, HT Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: Tidak bisa BAK sejak 2 minggu yang lalu Diagnosis masuk: BPH Diagnosis lain: CRF, Hipertensi Stage II.
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1 (siprofloksasin) 2. Inj. Tyason 1 g 1 x 1 A (seftriakson) 3. Inj. Dolana 2 x 1 A (tramadol klorida) 4. Inj. Interpec 3 x 1 A (ambroxol) 5. Inj. Terfacef 1g 1 x 1 (natrium seftriakson) 6. Felden supp. 2 x 1 k/p (piroksikam) 7. Inj. Transamin 3 x 1 A (asam traneksamat) 8. Inj. Vit. K 3 x 1 A 9. Timovit 10 mg iv k/p (metoklorpramida) 10. Inf. NaCl 0,9% 20 tpm 11. Aspar K 1 x 1 tab (asam aspartat) 12. Comsporin 100 mg 2 x 1 (sefiksim)
31/05 01/06-04/06 01/06-04/06 01/06 01/06 01/06 01/06 01/06 01/06 02/06-04/06 02/06-04/06 04/06
Tanda infeksi*: 1. Suhu : - 2. Nadi : -
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 25/05/2005
1. Mono = 1,3% (N = 4-8%) 2. Eo = 6,7% (N = 1-4%) JumlahWBC, monosit, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 01/06/2005 Jumlah WBC dalam batas normal.
ASSESSMENT
Pada pemeriksaan 25 Mei dan 1 Juni, tidak ditemukan tanda-tanda infeksi pada pasien. Pasien tidak perlu diberi antibiotika (unnecessary drug).
PLAN a. Pasien tidak perlu diberikan antibiotika. Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel XV. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIb yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective)
SUBJECTIVE
No RM: 1–18–77–45, umur 73 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 23 November 2005 Tanggal keluar: 16 Desember 2005 Keadaan pulang: Meninggal Riwayat penyakit: LUTS, HT Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: sejak 4 hari yang lalu BAK keluar darah lewat kateter, mual Diagnosis utama: adeno ca. Prostate Diagnosis lain: CRF, Hipertensi Stage II.
OBJECTIVE Terapi pasien:
1. Aprovel 1 x 300 mg (valsartan) 2. Inf. D5% lini (dextrose) 3. Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam (seftriakson) 4. CaCO3 3 x 1 (kalsium karbonat) 5. As. Folat 3 x 1 6. Inj. Acran 3 x 1 A (ranitidin) 7. Inj. Kalnex 3 x 1 A (asam traneksamat) 8. Inj. Kaltrofen 3 x 1 A (ketoprofen) 9. Inj. Terfacef 1 g/24 jam (natrium seftriakson)
23/11 23/11-06/12 23/11 23/11 23/11 23/11-02/12 23/11-02/12 23/11 dan 26/11 24/11-05/12
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 28/11/2005-16/12/2005: 36,4-37,80C (Normal) 2. Nadi : tanggal 28/11/2005-16/12/2005: 70-100x/menit (N : 100-120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 23/11/2005
1. Neu = 84,3% (N = 40-70%) 2. Lym = 9,5% (N = 22-40%) 3. Eo = 0,3% (N = 4-8%) Jumlah WBC, Monosit, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 26/11/2005 1. WBC = 14,37 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 88,8% (N = 40-70%) 3. Lym = 6,9% (N = 22-40%) 4. Mono = 3,3% (N = 4-8%) Jumlah eosinofil dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 29/11/2005 1. WBC = 13,0 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
- tanggal 01/12/2005 1. WBC = 14,26 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL)
- tanggal 06/12/2005 1. WBC = 19,45 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 81,6% (N = 40-70%) 3. Lym = 9,4% (N = 22-40%) Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Lanjutan tabel XV (objective, assessment, plan)
OBJECTIVE - tanggal 10/12/2005
1. WBC = 21,10 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 85,2% (N = 40-70%) 3. Lym = 9,8 % (N = 22-40%) 4. Eo = 0,2% (N = 4-8%) Jumlah monosit dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 13/12/2005 1. WBC = 21,10 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 85,2% (N = 40-70%) 3. Lym = 9,8 % (N = 22-40%) 4. Eo = 0,2% (N = 1-4%)
Jumlah monosit dalam batas normal. Pada pemeriksaan urine (16/12/2005) ditemukan bakteri Escherichia coli.
ASSESSMENT
Pada pemeriksaan hematologi (6, 10, dan 13 Desember) menunjukkan adanya infeksi dalam tubuh pasien dan pemeriksaan urine (16 Desember) ditemukan Eschericia coli yang mengindikasikan pasien terkena infeksi saluran kemih. Pasien perlu diberikan antibiotika definitif untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih parah (need for additional drug).
PLAN a. Pasien perlu diberikan antibiotika definitif, seperti seftriakson dengan dosis 2-4 g
tiap 24 jam sebagai dosis tunggal, diberikan pada dua tempat atau lebih (Anonim, 2000a).
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
Tabel XVI. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIIa yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective)
SUBJECTIVE No RM: 1–20–40–28, umur 54 tahun Rawat jalan: 13 September 2005 Rawat inap: Tanggal masuk: 28 September 2005 Tanggal keluar: 29 September 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: BAK tidak lancar, BAK terus menerus tapi sedikit demi sedikit, dan LUTS. Diagnosis masuk: suspect BPH Diagnosis lain: suspect adeno ca. prostate.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lanjutan tabel XVI (objective, assessment, plan)
OBJECTIVE Terapi pasien:
1. Ciproxin XR 1 x 100 mg (siprofloksasin) 2. MST 2 x 1 (garam morfin) 3. Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida0 4. Inj. Toradol 2 x 1 A (ketorolak trometamol) 5. Inj. Gaster 2 x 1A (famotidin) 6. Kaltrax 3 x 250 mg (asam traneksamat)
28/09-29/09 28/09-29/09 28/09-29/09 28/09-29/09 28/09-29/09 28/09-29/09
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 28/09/2005-29/09/2005 : 36,2-37,20C (Normal) 2. Nadi : tanggal 28/09/2005-29/09/2005 : 80-82x/menit (N : 100-120x/menit)
ASSESSMENT
Pemberian siprofloksasin pada tanggal 28 September, tidak perlu dilakukan karena tidak ada tanda-tanda infeksi dan tidak ada pemeriksaan hematologi pada pasien (unnecessary drug).
PLAN a. Pasien tidak perlu diberi antibiotika. Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran Tabel XVII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien VIIIb yang dirawat di
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (Subjective, objective)
SUBJECTIVE No RM: 1–20–40–28, umur 54 tahun Rawat jalan: 12 November 2005 Rawat inap: Tanggal masuk: 21 November 2005 Tanggal keluar: 26 November 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Keluhan masuk: BAK tidak lancar, BAK terus menerus tapi sedikit demi sedikit, dan LUTS. Diagnosis utama: suspect BPH Diagnosis lain: suspect adeno ca. prostate.
OBJECTIVE Terapi pasien:
1. Nirmadil 1 x 1 (felodipin) 2. Valisanbe 2 x 1 k/p (diazepam) 3. Ciproxin XR 1 x 1 (siprofloksasin) 4. Felden flesh 2 x 1 (piroksikam) 5. Xatral XL 1 x 1 (alfuzosin klorida) 6. Ditranex 2 x 250 mg (asam traneksamat) 7. Terfacef inj 1 x 1 g (natrium seftriakson) 8. Gaster inj 2 x 1 (famotidin) 9. Ditranex 3 x 500 mg (asam traneksamat) 10. Xevolac/toradol inj 2 x 30 mg (ketorolak
trometamol) 11. Inj. Lasix 1 x 1 A (furosemid)
23/11 23/11 23/11-24/11 25/11-26/11 25/11-26/11 23/11-24/11 23/11-24/11 23/11-24/11 25/11-26/11 23/11-24/11 24/11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Lanjutan tabel XVII (objective, assessment, plan)
OBJECTIVE Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 22/11/2005-25/11/2005 : 36-370C (Normal) 2. Nadi : tanggal 22/11/2005-25/11/2005 : 80-92x/menit (N : 100-120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 21/11/2005
1. Lym = 14,5% (N = 22-40%) Jumlah WBC, neutrofil, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 22/11/2005 1. Neu = 78,1% (N = 40-70%) 2. Lym = 14,4% (N = 22-40%) Jumlah WBC, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 23/11/2005 1. Neu = 78,1% (N = 40-70%) 2. Lym = 16,8% (N = 22-40%) Jumlah WBC, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT -
PLAN - Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
Tabel XVIII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien IX yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective, assessment)
SUBJECTIVE
No RM: 1–21–64–26, umur 67 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 2 Desember 2005 Tanggal keluar: 14 Januari 2006 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: HT, kencing batu, kencing darah Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: BAK tidak lancar, kadang tidak bisa ditahan, BAK keluar batu Diagnosis masuk: Ca. prostat
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Ciprofloksasin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 2. As. Mefenamat 3 x 500 mg 3. Inj. Terfacef 1 x 1 g (natrium seftriakson)
03/12 05/12 05/12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lanjutan tabel XVIII (objective, assessment, plan)
OBJECTIVE Terapi pasien (lanjutan): 4. Inj. RL 20 tpm (ringer laktat) 5. Inj. Fosfomycin 2 x 1 g (fosfomisin) 6. Inj. Kalnex 500 mg 3 x 1 (asam traneksamat) 7. Inj. Dolsic 2 x 1 A (tramadol klorida) 8. Sporetik 100 mg 2 x 1 (sefiksim) 9. Mefinal 500 mg 3 x 1 k/p (asam mefenamat)
07/12-12/12 07/12-10/12 07/12-10/12 07/12-10/12 12/12-17/12 12/12-17/12
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 03/12/2005-19/12/2005 : 37-37,60C (Normal) 2. Nadi : tanggal 03/12/2005-19/12/2005 : 60-96x/menit (N : 100-120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 02/12/2005
1. Lym = 18,3% (N = 22-40%) 2. Eo = 4,1% (N = 1-4%) JumlahWBC, neutrofil, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 07/12/2005 Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 18/12/2005 1. Mono = 8,2% (N = 4-8%) 2. Eo = 8,2% (N = 1-4%) Jumlah WBC, neutrofil, limfosit, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 14/01/2006 1. WBC = 15,1 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Lym = 8,3% (N = 22-40%) Pada pemeriksaan kristal urin, urine positif mengandung bakteri.
ASSESSMENT Pada pemeriksaan tanggal 2, 7, dan 18 Desember, tidak menunjukkan adanya infeksi di dalam tubuh pasien sehingga pasien tidak perlu diberikan siprofloksasin, natrium seftriakson maupun sefiksim (unnecessary drug). Pada pemeriksaan urine tanggal 14 Januari menunjukkan adanya bakteri, ditandai juga dengan adanya kenaikan jumlah sel darah putih. Pasien perlu diberikan antibiotika (need for additional drug).
PLAN a. Pada tanggal 2, 7, dan 18 Desember, pasien tidak perlu diberikan antibiotika. b. Dari pemeriksaan tanggal 14 Januari, pasien perlu sefiksim 400 mg dalam dosis
terbagi setiap 12-24 jam selama 3 hari (Lacy et all, 2006). Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel XIX. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien X yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective, assessment)
SUBJECTIVE
No RM: 1–21–81–23. 71 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 15 Desember 2005 Tanggal keluar: 11Januari 2006 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: 4 hari yang lalu BAK berdarah dan nyeri Diagnosis utama: Adeno ca. Prostate Diagnosis lain: Trombositopenia dan Diabetes Mellitus
OBJECTIVE Terapi pasien:
1. Ciprofloksasin 2 x 1 (siprofloksasin) 2. Synflex 2 x 1 (naproksen) 3. Lumeson 2 x1 (metil prednisolon) 4. Frilix 2 x 100 mg (naftidrolfuril) 5. Methycobal 3 x 1 (mekobalamin) 6. Inj. Gastridin 2 x 1 (ranitidin) 7. Inj. Toradol 2 x 1 (ketorolak trometamol) 8. Inj. Cefotaxime 2 x 1 (sefotaksim) 9. Transamin 500 mg (k/p)/extra (asam traneksamat) 10. As. Mefenamat 3 x 1 11. Urobacid 3 x 400 mg (norfloksasin) 12. Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida) 13. Refonid E 100 3 x 1 14. Adona 3 x 1 (karbazokrum natrium) 15. Dexa 1A/iv extra (deksamethason) 16. Inj. Lasix 1 A (furosemid) 17. Medrol/Medixon 2-2-0 (metil prednisolon) 18. Inf. Adona 10 mg, 50 mg dalam 500 cc NaCl/12 jam
(karbazokrum natrium) 19. Atrovent 2cc 1-0-1 (iprotropium bromida) 20. Biofenid E 100 3 x 1 21. Solumedrol/Medixon 125 mg/8 jam (metil
prednisolon)
15/12-17/12 dan 19/12-29/12 15/12-17/12 17/12-26/12 17/12-11/01 17/12-11/01 15/12-17/12 dan 19/12 15/12-17/12 dan 19/12 15/12-17/12 15/12-16/12 19/12-23/12 20/12-24/12 dan 27/12-11/01 20/12-11/01 20/12-01/01 23/12-01/01 21/12 dan 27/12-01/01 24/12 26/12-03/01 27/12-11/01 28/12-29/12 dan 02/01-11/01 02/01-11/01 04/01-07/01
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 15/12/2005-31/12/2005 : 36,5-370C (Normal) 2. Nadi : tanggal 15/12/2005-31/12/2005 : 80-90x/menit (N : 100-120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 20/12/2005
Jumlah WBC, neutrofil, dan limfosit dalam batas normal. - tanggal 21/12/2005
Jumlah WBC, neutrofil, dan limfosit dalam batas normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Lanjutan tabel XIX (objective, assessment, plan)
OBJECTIVE Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 22/12/2005 :
1. WBC = 3,7 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) Jumlah neutrofil dan limfosit dalam batas normal.
- tanggal 26/12/2005 Jumlah WBC, neutrofil, dan limfosit dalam batas normal.
- tanggal 28/12/2005 Jumlah WBC, neutrofil, dan limfosit dalam batas normal.
- tanggal 05/01/2006 1. Neu = 73,7% (N = 40-70%) 2. Lym = 16,5% (N = 22-40%)
Jumlah WBC dalam batas normal. - tanggal 07/01/2006
1. Neu = 73,7% (N = 40-70%) 2. Lym = 19,4% (N = 22-40%)
Jumlah WBC dalam batas normal. - tanggal 09/01/2006
1. Lym = 16% (N = 22-40%)
ASSESSMENT Pemberian siprofloksasin dan sefotaksim pada tanggal 15-17 Desember tidak perlu dilakukan karena tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada tubuh pasien (unnecessary drug). Pada pemeriksaan tanggal 22 Desember diketahui jumlah sel darah putih kurang dari normal, menunjukkan pasien potensial terinfeksi. Pasien diberi norfloksasin dengan dosis berlebih (dosage too high).
PLAN a. Pasien pada tanggal 15-17 Desember, tidak perlu diberikan antibitika jika tidak
muncul adanya tanda-tanda infeksi karena pemberian antibiotika akan memicu resistensi bakteri.
b. Norfloksasin diberikan dengan dosis 2 x 400 mg sehari selama 12 minggu, dosis dapat dikurangi menjadi 400 mg sekali sehari jika kondisi pasien membaik pada 4 minggu pertama (Anonim, 2000a).
Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel XX. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XI yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 1–09–55–03. 62 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 20 Desember 2005 Tanggal keluar: 31 Desember 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: DM Riwayat obat: Infus asering Pronalges Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Keluhan masuk: Nyeri punggung bagian bawah Diagnosis masuk: Ca Prostate (Ca Prostat std IV)
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. KSR 3 x 1 tab (kalium klorida) 2. MST 2 x 10 mg (garam morfin) 3. Lasix Inj 2 x 1A (furosemid) 4. Cimetidine 2 x 1tab (simetidin) 5. Furosemide 2 x 1tab (furosemid) 6. Dexamethason Inj 2 x 2 A (deksamethason) 7. Vomceran Inj 2 x 8 mg (ondansetron) 8. Pantozol 2 x 1 A (pantoprazol) 9. Dulcolax k/p (bisakodil) 10. Delcadryl Inj 2 x 1 A (difenhidramina) 11. Ranitidin inj 1 x 2 A (ranitidin) 12. Taxol inj 1 x 30 mg (paklitaksel) 13. Carboplatin inj 1 x 450 mg ( karboplatin)
23/12-31/12 24/12-28/12 23/12-30/12 30/12-31/12 31/12 26/12-29/12 28/12-29/12 28/12-29/12 30/12 28/12 28/12 28/12 28/12
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 21/12/2005-31/12/2005 : 36-37,40C (Normal) 2. Nadi : tanggal 21/12/2005-31/12/2005: 80-88x/menit (N: 100-120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi* tanggal 21/12/2005 :
1. Mono = 10,1% (N = 4-8%) Jumlah WBC, neutrofil, limfosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT -
PLAN - Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel XXI. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XII yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective)
SUBJECTIVE
No RM: 1–18–51–27, umur 43 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 6 Mei 2005 Tanggal keluar: 25 Mei 2005 Keadaan pulang: Membaik (atas permintaan sendiri) Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: 10 bulan yang lalu mengeluh BAK tidak lancar, tidak bisa BAB, BAK keluar darah, dan 2 hari yang lalu tidak bisa BAK Diagnosis masuk: Tumor Prostat Diagnosis lain: Tumor Buli dan CRF
OBJECTIVE Terapi pasien:
1. Inf. RL 20 tpm (ringer laktat) 2. Inj. Terfacef 1 x 1g (natrium seftriakson) 3. Inj. Transamin 1 x 1A(asam traneksamat) 4. Inj. Tyason 2 x 1g (seftriakson) 5. Inj. Interpec 2 x 1A(ambroxol) 6. Inj. Lasix 40 mg 1 x 1A (furosemid) 7. Inj. Gentamycin 1 x 80 mg (gentamisin) 8. Inj. NaCl 0,9% 20 tpm 9. Aspar K 3 x 1tab (kalium aspartat) 10. Inj. Cefriaxon 1 x 1g (seftriakson)
06/05 06/05 06/05 09/05-22/05 09/05-12/05 14/05 17/05-25/05 19/05-25/05 21/05-25/05 23/05-25/05
Tanda infeksi*:
1. Suhu : - 2. Nadi : -
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 05/05/2005
1. WBC = 13,79 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 94,1% (N = 40-70%) 3. Lym = 4,6% (N = 22-40%) 4. Mono = 1,2% (N = 4-8%) 5. Eo = 0,1% (N = 1-4%) Jumlah basofil dalam batas normal.
- tanggal 08/05/2005 1. WBC = 15,57 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 90,6% (N = 40-70%) 3. Lym = 2,2% (N = 22-40%) 4. Mono = 1,2% (N = 4-8%) 5. Eo = 0,0% (N = 1-4%)
Jumlah basofil dalam batas normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lanjutan tabel XXI (objective, assessment, plan)
OBJECTIVE Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 11/05/2005
1. Neu = 89,9% (N = 40-70%) 2. Lym = 8,3% (N = 22-40%) 3. Mono = 1,6% (N = 4-8%) 4. Eo = 0,2% (N = 1-4%) Jumlah WBC dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 16/05/2005 Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 21/05/2005 1. Neu = 87,2% (N = 40-70%) 2. Lym = 10,0% (N = 22-40%) 3. Mono = 1,3% (N = 4-8%) Jumlah WBC, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 23/05/2005 1. WBC = 2,15 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 80,6% (N = 40-70%) 3. Lym = 14,2% (N = 22-40%) 4. Eo = 0,5% (N = 1-4%) Jumlah monosit dan basofil dalam batas normal.
Pada pemeriksaan urine ditemukan adanya bakteri Klebsiella sp.
ASSESSMENT Pada pemeriksaan tanggal 5 Mei terjadi kenaikan sel darah putih dan neutrofil menunjukkan bahwa pasien mengalami infeksi. Pasien diberikan antibiotik empirik. Dosis natrium seftriakson karena hanya diberikan selama 1 hari (dosage too low). Pada awal pengobatan, pasien menggunakan surat tanda miskin (Raskin). Ketika pasien diberikan Tyason (seftriakson), pasien menyatakan keberatan tetapi pemberian Tyason tetap dilanjutkan selama beberapa hari (wrong drug).
PLAN a. Jangka waktu pemberian natrium seftriakson selama 3 hari dengan dosis 1 g tiap 24
jam (Anonim, 2000a). b. Sebelum memberikan antibiotika, melihat data pasien terlebih dahulu agar pasien
tetap bisa mendapatkan antibiotika tanpa perlu membayar yang lebih mahal. Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel XXII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XIII yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
SUBJECTIVE
No RM: 1–19–64–45, umur 59 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 22 Juli 2005 Tanggal keluar: 31 Juli 2005 Keadaan pulang: Meninggal Riwayat penyakit: Tidak diketahui Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: Tidak diketahui Keluhan masuk: kencing tidak lancar, mengejan, kadang setiap BAK disertai BAB, kaki bengkak, mual muntah, Oliguria (500 cc/24 jam) Diagnosis masuk: Chronic kidney disease Diagnosis lain: Adeno Ca Prostat dan HT
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Inf. D5% lini (dextrose) 2. Vometa 3 x 1 tab (domperidon) 3. As. Folat 3x 1 tab 4. CaCO3 3 x 1 tab (kalsium karbonat) 5. Inj. Ceftriaxon 1x 1g (seftriakson) 6. Inj. Ceftazidime 2 x 1 g (seftazidim) 7. Tramadol 3 x 1 A (tramadol klorida) 8. Gaster 2 x 1 A (famotidin) 9. Inj. Lasix 1A/8 jam (furosemid) 10. Inj. Dolsic 1A (tramadol klorida) 11. Inj. Primperan (metoklorpromida)
22/07-26/07 22/07-26/07 dan 29/07 22/07-26/07 dan 29/07 22/07 dan 29/07 27/07-28/07 30/07 30/07 30/07 30/07-31/07 31/07 29/07
Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 22/07/05-28/07/05 : 37-37,50C (Normal) 2. Nadi : tanggal 22/07/05-28/07/05 : 65-90x/menit (N : 100-120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi* tanggal 22/07/2005 :
1. Neu = 74,2% (N = 40-70%) 2. Lym = 16,2% (N = 22-40%) Jumlah WBC, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
ASSESSMENT -
PLAN - Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel XXIII. Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien XIV yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjective, objective)
SUBJECTIVE
No RM: 0–66–66–75, umur 63 tahun Rawat inap: Tanggal masuk: 6 September 2005 Tanggal keluar: 4 Oktober 2005 Keadaan pulang: Membaik Riwayat penyakit: DM, HT Riwayat obat: Tidak diketahui Riwayat alergi: Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Keluhan masuk: BAK tidak lancar, kadang tidak bisa ditahan Diagnosis masuk: Gagal ginjal terminal, DM II NO, dan Ca Prostate post orchiectomy Diagnosis komplikasi: Hipertensi dan Anemia renal
OBJECTIVE Terapi pasien: 1. Suntikan insulin 0 – 1 – 0 (insulin) 2. Aprovel / ibesartan 1 x 300 mg (valsartan) 3. Sangobion 1 x 1tab (fero glukonat) 4. Norvask 1 x 10 mg (amlodipin besilat) 5. Gaster 20/digest 1 x 1tab (famotidin) 6. CaCO3 (kalsium karbonat) 7. Asam folat 3 x 1 8. Proneuron 3 x 1 (dipiron) 9. Katesse 3 x 25 mg (tramadol klorida) 10. Lincophar 1 x 1 tab (linkomisin) 11. Renacystin 2 x 500 mg (sefadroksil) 12. Recolfar 2 x 50 mg (kolkisin) 13. Inspersa syr 3 x 1c (sukralfat) 14. Vioxy 1x1 tab (vitamin) 15. Mucopect 3 x 1 (ambroxol) 16. Fordesia 1 x 1 (donepezil klorida) 17. Bramact 2 x 500mg (terbulatin sulfat) 18. Sermion 1 x 1 (nicergolin) 19. Inj fepiram 3 g 4 x 1 (pirasetam) 20. Inj kalmeco 3 x 1 (mekobalamin) 21. Inj neulin 2 x 500mg (sitikolin) 22. Inj tramadol /tradyl 3x100mg (tramadol klorida)23. RL inj 3 x 4 μi (ringer laktat) 24. Gentamicin 6 x OD D5 (gentamisin) 25. Tetes mata Rocephin 1 x 1g (seftriakson) 26. Kalnex 3 x 250 mg (asam traneksamat) 27. Eprex 1A/3hari (epoetin) 28. Dexmovel zalf pagi luminal (fenobarbital) 29. Lasix 3 x 1A (furosemid) 30. Lamisil zalf sore scrotum (terbinafina) 31. Vometa 3 x 1 k/p (domperidon) 32. Kolmeco 3x500 mg (mekobalamin) 33. Lipofood 1 x 1 tab (fosfolipida esensial)
06/09 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-29/09 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10 08/09-12/09, 14/09-19/09, dan 21/09-04/10 14/09-19/09 dan 21/09-04/10 19/09 dan 21/09-04/10 24/09-28/09 24/09 24/09 dan 26/09 29/09-04/10 24/09-28/09 29/09-04/10 30/09-04/10 04/10 25/09 10/09-03/10 10/09-03/10 10/09-03/10 13/09-16/09 08/09-11/09, 13/09-15/09, dan 19/09-03/10 10/09-04/10 19/09-21/09 10/09-04/10 24/09-27/09, 30/09, dan 04/10 24/09-04/10 22/09-24/10 dan 28/09-04/10 10/09-03/10 08/09-12/09 dan 30/09-04/10 04/10 28/09-04/10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lanjutan tabel XXIII (objective)
OBJECTIVE Tanda infeksi*:
1. Suhu : tanggal 07/09/05-04/10/05 : 37-38,40C (Normal) 2. Nadi : tanggal 07/09/05-04/10/05 : 60-96x/menit (N : 100-120x/menit)
Pemeriksaan laboratorium hematologi*: - tanggal 06/09/2005
1. Neu = 81,0% (N = 40-70%) 2. Lym = 10,3% (N = 22-40%) Jumlah WBC, monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 11/09/2005 1. Neu = 77,8% (N = 40-70%) 2. Lym = 11,6% (N = 22-40%) Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 12/09/2005 1. Neu = 81,7% (N = 40-70%) 2. Lym = 12,0% (N = 22-40%) Jumlah WBC dalam batas normal.
- tanggal 13/09/2005 1. Neu = 85,1% (N = 40-70%) 2. Lym = 8,2% (N = 22-40%) 3. Mono = 3,6% (N = 4-8%) Jumlah WBC, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 20/09/2005 1. WBC = 13,4 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 82% (N = 40-70%) 3. Lym = 9,6% (N = 22-40%) Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 22/09/2005 1. WBC = 20,4 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 87,5% (N = 40-70%) 3. Lym = 7,9% (N = 22-40%) Jumlah monosit, eosinofil, dan basofil dalam batas normal.
- tanggal 24/09/2005 1. WBC = 15,4 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 80,5% (N = 40-70%) 3. Lym = 12,9% (N = 22-40%)
- tanggal 26/09/2005 1. WBC = 13,4 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 84,4% (N = 40-70%) 3. Lym = 8,9% (N = 22-40%)
- tanggal 27/09/2005 1. WBC = 12,1 x 103/μL (N = 4,0-11,00 x 103/μL) 2. Neu = 79,7% (N = 40-70%) 3. Lym = 10,7% (N = 22-40%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lanjutan tabel XXIII (assessment, plan)
ASSESSMENT Pemberian linkomisin pada usia lanjut dapat meningkatkan terjadinya efek samping obat yaitu colitis pseudomembraneus (adverse drug reaction).
PLAN a. Pasien diberikan klindamisin dengan dosis 150-450 mg setiap 6-8 jam (Lacy et all,
2006) Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran
Berdasarkan evaluasi penggunaan antibiotika pada tiap pasien yang
dirawat di RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2005, hasil analisis terjadinya DRPs
masing-masing pasien disajikan pada tabel XIV.
Tabel XIV. Hasil analisis DRPs pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
Tipe DRPs Jumlah kejadian %
Tidak perlu obat (unnecessary drug) 7 46,7 Butuh obat (need for additional drug) 3 20 Interaksi obat (adverse drug reaction) 2 13,3 Dosis kurang (dosage too low) 1 6,7 Dosis berlebih (dosage too high) 1 6,7 Obat tidak tepat (wrong drug) 1 6,7
Dalam penelitian ini, dari 17 kasus yang diteliti, terdapat 6 kasus yang
tidak terjadi DRPs. Selain itu, DRPs yang paling sering terjadi terkait dengan
penggunaan obat yang tidak perlu (unnecessary drug) yaitu sebanyak 7 kasus
(46,7). Sebanyak 3 kasus (20%) terkait dengan butuh obat (need for additional
drug) dan 2 kasus (13,3%) terkait interaksi antar obat (adverse drug reaction).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Terdapat masing-masing 1 kasus (6,7%) yang terkait dengan dosis antibiotika
kurang (dosage too low), dosis obat berlebih (dosage too high), dan obat tidak
tepat (wrong drug). Rangkuman evaluasi DRPs terkait penggunaan antibiotika
pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada
tahun 2005 dapat dilihat pada tabel XXV-XXX.
1. Butuh obat (need for additional drug)
Tabel XXV. Evaluasi DRPs (butuh obat) pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No. Jumlah dan nomor kasus Permasalahan Penilaian Rekomendasi
1. 1 (4)
Pasien potensial terinfeksi ditandai dengan hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan terjadinya penurunan jumlah neutrofil tetapi pasien tidak diberi antibiotik.
Pasien butuh antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi.
Pasien perlu diberikan antibiotika profilaksis, seperti seftriakson dengan dosis IM 125-250 mg/hari selama minimal 3 hari (Lacy et all, 2006).
2. 1 (7b)
Pada pemeriksaan urine ditemukan Eschericia coli
Pasien perlu diberikan antibiotika definitif
Pasien perlu diberikan seftriakson dengan dosis 2-4 g tiap 24 jam sebagai dosis tunggal, diberikan pada dua tempat atau lebih (Anonim, 2000a).
3. 1 (9)
Pada pemeriksaan urine menunjukkan adanya bakteri.
Pasien perlu diberikan antibiotika
pasien perlu sefiksim 400 mg dalam dosis terbagi setiap 12-24 jam selama 3 hari (Lacy et all, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Tidak perlu obat (unnecessary drug)
Tabel XXVI. Evaluasi DRPs (tidak perlu obat) pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No. Jumlah dan nomor kasus Permasalahan Penilaian Rekomendasi
1. 7 (3a), (3b) (4), (7a), (8), (9),(10)
Pada pemeriksaan hematologi tidak ditemukan tanda-tanda infeksi. Pemberian antibiotik pada pasien tidak perlu dilakukan.
Pasien tidak perlu diberi antibiotik karena dapat meningkatkan resistensi bakteri.
Pasien tidak perlu diberi antibiotik.
3. Interaksi obat (adverse drug reaction)
Tabel XXVII. Evaluasi DRPs ( interaksi obat) pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No. Jumlah dan nomor pasien Permasalahan Penilaian Rekomendasi
1. 1 (6)
Pasien diberi kombinasi antibiotik sehingga dapat meningkatkan efek samping obat yaitu kerusakan ginjal.
Perlu dilakukan penyesuaian dosis.
Dosis antibiotika disesuaikan, seperti amoksisilin dikurangi menjadi 500 mg tiap 8 jam dan natrium seftriakson tetap diberikan dengan dosis 1 g tiap 24 jam (Anonim, 2000a).
2. 1 (14)
Pemberian linkomisin pada usia lanjut dapat meningkatkan terjadinya efek samping obat yaitu colitis pseudomembraneus
Antibiotika perlu diganti
Pasien diberikan klindamisin dengan dosis 150-450 mg setiap 6-8 jam (Lacy et all, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
4. Dosis kurang (dosage too low)
Tabel XXVIII. Evaluasi DRPs (dosis kurang) pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No. Jumlah dan nomor kasus Permasalahan Penilaian Rekomendasi
1. 1 (14)
Pasien diberi antibiotika selama 1hari.
Pemberian antibiotika kurang lama, minimal 3 hari.
Jangka waktu pemberian natrium seftriakson selama 3 hari dengan dosis 1 g tiap 24 jam (Anonim, 2000a).
5. Dosis berlebih (dosage too high)
Tabel XXIX. Evaluasi DRPs (dosis berlebih) pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No. Jumlah dan nomor pasien Permasalahan Penilaian Rekomendasi
1. 1 (10)
Pasien diberi norfloksasin dengan dosis 3 x 400 mg
Pemberian dosis norfloksasin berlebih.
Norfloksasin diberikan dengan dosis 2 x 400 mg sehari selama 12 minggu, dosis dapat dikurangi menjadi 400 mg sekali sehari jika kondisi pasien membaik pada 4 minggu pertama (Anonim, 2000a).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
6. Obat tidak tepat (wrong drug)
Tabel XXX. Evaluasi DRPs (obat tidak tepat) pada penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
No. Jumlah dan nomor pasien Permasalahan Penilaian Rekomendasi
1. 1 (12)
Pada awal pengobatan, pasien menggunakan surat tanda miskin (Raskin). Ketika pasien diberikan Tyason (seftriakson), pasien menyatakan keberatan tetapi pemberian Tyason tetap dilanjutkan selama beberapa hari
Pemberian antibiotika tidak tepat karena tidak effective cost bagi pasien.
Pasien diberi antibiotik yang generick agar effective cost.
D. Outcome atau Hasil Terapi Pasien Kanker Prostat
Tujuan terapi pada penatalaksanaan terapi pasien kanker prostat adalah
untuk meredakan symptom (gejala), menghambat perkembangan sel kanker
prostat, dan menghambat penyebaran sel kanker ke bagian disekitarnya. Selama
menjalani kemoterapi dapat membuat kondisi pasien menjadi lebih baik tetapi
dapat juga menimbulkan masalah lain, seperti terjadinya penurunan ketahanan
tubuh pasien yang dapat membuat tubuh pasien menjadi rentan terhadap infeksi.
Berdasarkan data yang ada, dari 14 pasien kanker prostat di RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005, sebanyak 9 pasien (65%) memberikan outcome
membaik (pasien pulang dalam keadaan lebih baik daripada saat pasien datang ke
rumah sakit), sebanyak 3 pasien (21%) pulang dengan outcome sembuh, hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
tersebut terjadi karena kanker prostat yang dialami masih termasuk stadium awal.
Dikatakan stadium awal karena diketahui dari keluhan pasien yang hanya
mengeluh bahwa buang air kecil susah, buang air kecil tidak lancar, dan sering
buang air kecil pada malam hari. Selain itu terdapat 2 pasien (14%) yang
meninggal dunia. Hal tersebut terjadi karena selain terdiagnosis kanker prostat,
pasien juga terdiagnosis hipertensi (stage II) dan chronic kidney disease. Saat
pemeriksaan awal, pasien mengeluh kadang setiap buang air kecil (BAK) disertai
buang air besar (BAB), kaki bengkak, dan mual-muntah.
Outcome pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
21%
65%
14%
Sembuh Membaik Meninggal
Gambar 7. Outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005
E. Rangkuman Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada
pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005. Dari data
rekam medis ditemukan 14 pasien kanker prostat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambaran pasien kanker prostat yang terjadi pada tahun 2005 dalam hal
ini berdasarkan umur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok umur <40 - ≤49
tahun sebanyak 1 pasien (7%), 50<-≤59 tahun sebanyak 2 pasien (14%), 60<-≤69
tahun sebanyak 7 pasien (50%) dan 70< tahun tahun sebanyak 4 pasien (29%).
Pada penelitian ini, sebanyak 13 pasien (93%) dari 14 pasien diberikan
antibiotika. Terdapat 4 golongan antibiotika yang digunakan, yaitu: β-laktam,
kuinolon, aminoglikosida, danklindamisin. Ada 11 jenis antibiotika dari ketiga
golongan tersebut yang digunakan dalam terapi bagi pasien kanker prostat, yaitu:
sefiksim, seftriakson (natrium seftriakson), sefotaksim, seftazidim, sefuroksim,
sefadroksil, amoksisilin, gentamisin, siprofloksasin, norfloksasin, dan linkomisin.
Yang paling sering digunakan adalah seftriakson atau natrium seftriakson (40,5%)
dan siprofloksasin (21,4%).
Dari data pemilihan dan penggunaan antibiotika, jumlah antibiotika yang
diberikan kepada pasien adalah sebanyak 1 atau 2 golongan. Ada pula yang
diberikan 3 macam golongan dengan waktu penggunaan antibiotika yang sama
maupun berbeda.
Pada penelitian ini, dari 17 kasus yang diberikan antibiotika, terdapat 6
kasus yang tidak terjadi DRPs terkait dengan penggunaan antibiotika sehingga
terdapat 11 kasus yang mengalami DRPs terkait pengggunaan antibiotika. DRPs
yang paling sering terjadi terkait dengan penggunaan obat yang tidak perlu
(unnecessary drug) sebanyak 7 kasus (46,7%). Sebanyak 3 kasus (20%) terkait
dengan butuh obat (need for additional drug) dan 2 kasus (13,3%) terkait interaksi
obat (adverse drug reaction). Terdapat masing-masing 1 kasus (6,7%) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
terkait dengan dosis antibiotika kurang (dosage too low), dosis obat berlebih
(dosage too high), dan penggunaan obat tidak tepat (wrong drug).
Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat sebanyak 9 pasien (65%)
dengan outcome membaik, sebanyak 3 pasien (21%) dengan outcome sembuh dan
2 pasien (14%) dengan outcome meninggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dari penelitian tentang DRPs penggunaan
antibiotika pada pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun
2005, diperoleh kesimpulan, yakni :
1. gambaran pasien kanker prostat yang terjadi pada tahun 2005 berdasarkan
kelompok umur dibagi menjadi 4, yaitu kelompok umur <40-≤49 tahun (7%),
50≤-≤59 tahun (14%), 60≤-≤69 tahun (50%) dan 70≤ tahun (29%);
2. sebanyak 13 pasien (93%) diberi antibiotika, jenis antibiotika yang sering
digunakan adalah seftriakson (40,5%) dan siprofloksasin (21,4%);
3. terjadi Drug Related Problems yang paling sering terjadi terkait dengan
penggunaan antibiotika pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta tahun 2005 adalah adalah penggunaan obat yang tidak perlu
(unnecessary drug) sebanyak 7 kasus (46,7%). Sebanyak 3 kasus (20%)
terkait dengan butuh obat (need for additional drug) dan 2 kasus (13,3%)
terkait interaksi antar obat (adverse drug reaction). Terdapat masing-masing 1
kasus (6,7%) terkait dengan dosis obat kurang (dosage too low), dosis obat
berlebih (dosage too high), dan penggunaan obat tidak tepat (wrong drug).
4. terdapat 9 pasien (65%) dengan outcome membaik, 3 pasien (21%) dengan
outcome sembuh dan 2 pasien (14%) dengan outcome meninggal.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
B. Saran
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Untuk RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta:
1. perlu diperhatikan tentang kelengkapan data pasien agar dapat
mengoptimalkan terapi yang diberikan,
2. diperlukan adanya standar terapi penggunaan antibiotika pada pasien kanker
prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta agar dapat mengoptimalkan
penanganan pasien kanker prostat.
Untuk peneliti selanjutnya:
1. penelitian evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kanker prostat di
rumah sakit lain yang memiliki bangsal kanker sehingga dapat
membandingkan outcome atau hasil terapi pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000a, Informatorium Obat Nasional Indonesia, 199-227, Departemen Kerehatan Republik Indonesia, Jakarta
Anonim, 2000b, The controversy Over Clarithromycin: Concetration-Dependent
or Time-Dipendet, http://www.medscape.com/viewarticle.htm, diakses pada tanggal 1 Oktober 2007
Anonim, 2000c, Penuntun Terapi Medis, 580-581, 584-590, 597-589, Penerbit
Erlangga, Jakarta Anonim, 2006a, Informasi Penyakit Sub-kategori: Masalah Kesehatan Pria,
http://www.medicastore.com/apotik_online/kesehatan_pria.htm, diakses pada tanggal 19 September 2006
Anonim, 2006b, Prostate Cancer, http://www.wikipedia.com/prostate_
cancer.htm, diakses pada tanggal 19 September 2006 Anonim, 2006c, Prostatitis, PSA, and Prostate Cancer, http://www.
health.msn.com/prostate_cancer/PSA.htm, diakses pada tanggal 19 September 2006
Anonim, 2006d, Kemoterapi: Menggunakan Zat Kimia Untuk Mengatasi Kanker,
http://www.medicastore.com/informasi/kemoterapi.htm, diakses pada tanggal 19 September 2006
Anonim, 2006e, Kanker Prostat Deteksi Secara Dini Dengan Pemeriksaan
PSA ( Prostate Spesific Antigen ), http://www.prodia.co.id, diakses pada tanggal 19 September 2006
Anonim, 2006f, Cermin Dunia Kedokteran: Terapi dan Profilaksis Netropeni
Akibat Kemoterapi, 61, PT Kalbe Farma Tbk., Jakarta Anonim, 2006g, You & Your Prostate, http://www.dva.gov.au/article/
prostate_cancer.htm, diakses pada tanggal 19 Juni 2007 Anonim, 2006h, Kanker Prostat, http://www.medicastore.com, diakses pada
tanggal 19 September 2006 Anonim, 2006i, Kanker Prostat, http://www.infokes.com, diakses pada tanggal 19
September 2006
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Anonim, 2007a, Neutropenia, http://www.wikipedia.com/neutropenia.htm, diakses pada tanggal 30 Maret 2007
Anonim, 2007b, Antibiotika, http://www.medicastore.com/apotik_online/
antibiotika.htm, diakses pada tanggal 30 Maret 2007 Brunner dan Suddarth, 1997, Keperawatan Medikal-Bedah, Ed. 3, Vol. 2, 62,
EGC, Jakarta Cippolle R. J., Strand, L. M., dan Morley, P. C., 2004, Pharmaceutical Care
Practise, Edisi II, 82-83, McGraw-Hill Companies, New York Desmond, Susan and Tseng A., 1996, Penuntun Terapi Medis, Ed. 18, 316, EGC,
Jakarta Dipiro, J., Wells, B., Schwinghammer, T., Hamilton, C., 2003, Pharmacotherapy
Handbook, 5th ed., 322-332, The McGraw-Hill Companies, New York Dipiro, J., Talbert, R., Matzke, B., Wells, B., Posey, M., 2005, Pharmacotherapy
a Pathophycologic Approach, 6th ed., 2427, The McGraw-Hill Companies, New York
Dolinsky, C., 2005, Prostate Cancer: The Basics,
http://www.oncolink.com/types/article.cfm?c=16&s=57&ss=608&id=8039, diakses tanggal 18 Oktober 2006
Kuswibawati, L., 2000, Kanker: Apa itu Kanker?, 1, Penerbit Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta Lacy, C. F., Armstrong, L. L., Goldman, M. P., dan Lances, L. L., 2006, Drug
Information Handbook, 14th edition, 301-303, Lexi-Comp Inc., Ohio McCoy, K., 2007, Prostate Cancer (Cancer of the Prostate),
http://www.nscm.com/article/prostate_cancer.htm, diakses tanggal 13 Juni 2007
Neal, M. J., 2006, Medical Pharmacology at a Glance, 5th edition ,diterjemahkan
oleh Surapsari, J., 80-85, Penerbit Erlangga, Jakarta NCCN, 2005, Prostate Cancer Treatment Guidelines for Patients, versi V,
http://www.nccn.org/care/prostatecancerguidelines/cgi/content/full/28/suppl.htm, diakses tanggal 26 Maret 2006
Pratiknya, A. W., 1986, Dasar-dasar metodologi Penelitian Kedokteran, 10-11,
14-15, 18, CV. Rajawali, Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Roger, and Clive, Clinical Pharmacy and Therapeutic, 2nd edition, 61-62, Churchill Livingstone, New York
Santoso, 1999, Antibiotika Peta Klasifikasi, Prinsip Pemilihan dan Pemakaian
Dalam Klinik, dalam Obat dan Pengobatan, Volume XI, No.1, Yayasan Melati Nusantara, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Setiabudy, R., Gan, V.H.S., 1995, Pengantar Antimikroba, Dalam S.G.,
Ganiswara, Farmakologi dan Terapi, Edisi 4, 571, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
Tjay, 2002, Obat-obat penting, khasiat, penggunaan, dan efek samping, 55-85,
Multimedia Komputindo, Jakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DEPARTEMEN KESEHATAN RIDIREKTORAT JENDERA.L PELAYANAN MEDIK
RSUP Dr. SARDJITO YOGYAI(ARTA
SURAT KETERANGANNo.. r,R.ta.rl.t "l 7za
HYa!e bcr land. tangan
Yoiyakartd nenerangkan
d i bawah in i D i rek tn r RSUP Dr . Sard j i to
NIM / N IS /NIP
C. Yetu hri Prdtitri
038114026
Univexitas Sanata Dhamn yoglakafia
RSUP Dr Sdrd j i ro YoB) r l ' l f t , ,
7 Dentnu 2006 nd t0 JaMn 2047
ses! a pemyataai yaig beBan$dan bahwa dala h 6 pe fe lliaf leEbul hanya aiai d peq umkai untul kePnlinqan ihiah.
Dehiklan surar ketera.grn ini dibuar untuk drpergunak.n sebagaimana
r) rudur Esru6i Pdgqumi Ai,ibio'ika pada paKankd Prcn* y..g didwlt di RSUP Dl sardjit
7
undai SDM.. M.Kes,
l5l /'
\\.\.-
6F
140 058 857
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Data Rekam Medik Pasien Kanker Prostat Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005
No. Data Pasien Data Laboratorium Diagnosis Keluhan masuk Obat yang digunakan Lama pemberian
Outcome Pasien*
1.
No. RM : 1-17-30-13 Umur : 77 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 09/02 TP = 6,90 g/dL Alb = 3,35 g/dL Bun = 20,0 mg/dL Crea = 1,85 mg/dL Glu = 124 mg/dL WBC = 10,7 (x 103/μL) Neu = 73,1% Lym = 12,5% Mono = 12,4% Eo = 2,0% Baso = 0,0% RBC = 4,9 x 106/μL HGB = 14,6 g/dL HCT = 45,9% MCV = 92,3 fL MCH = 29,3 pg MCHC = 31,7 g/dL RDW = 11,9% Plt = 223 x 103/μL MPV = 6,9 fL PCT = 0,153% PDW = 17,1
- Tanggal 30/03 PSA = 3,54 Ht = 110,4 Alb = 3,47 Hb = 13,5 Urea = 1,32 TD = 160/80 N = 80x/mnt R = 20x /mnt
Masuk: BPH Keluar: Carcinoma Prostate
Perut kembung, mual, muntah, BAB tidak lancar
- Captopril 2 x 12,5 g (kaptropil) - Inf. NaCl lini - Inj. Terfacef (seftriakson) - Tradosik (tramadol klorida) - Pronalges 3 x 1 tab
(ketoprofen) - Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) - Ciprofloxacin 2 x 500 mg
(siprofloksasin) - Asam mefenamat 2 x 500 mg - Efedrin - Midazole (midazolam) - Vonidex (diazepam) - Tramal (tramadol klorida) - Ketorolac 3 x 30 mg (ketorolak
trometamol) - Primperal 10 mg
(metoklopramid)
09/02 11/02-12/02 11/02-12/02 12/02-16/02 16/02 12/02-16/02 16/03 09/04 16/03 09/04 30/03 30/03 30/03 30/03 09/04 09/04
Membaik
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suhu = 36,5 Hb = 13,5 Al = 9,3 Cr = 1,99 Urine = + Ca Oksalat
2. No. RM : 1-17-74-92 Umur : 63 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 13/03 WBC = 16,31 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,2% Mono = 7,4% Eo = 1,2% Baso = 0,6% HCT = 46,2% RBC = 5,00 (x 106/μL) Hgb = 15,6 Hct = 46,2 MCV = 92,4 MCH = 31,2 MCHC = 33,8 RDW-SD = 49,8 PLT = 3
- Tanggal 14/03 HbsAg = 0,142 Cut off = 0,176 Dengan metode Elisa Glukosa 2 jpp = 179 mg/dl
- Tanggal 15/03 Glukosa = 174 mg/dl ( H ) Urea nitrogen = 23 ( H ) Creatinine = 1,18 Total protein = 7,8 Albumin = 4,1 Ratio = 1 : 1 Ast = 110 ( H )
Masuk: Ca. Prostate Keluar: Metastatis Ca Prostat ke Intrakanial
10 hari lalu seluruh badan terasa lemas, tubuh tidak dapat berjalan, kesadaran menurun, dan sulit berkomunikasi
- Diamox 2 x 1 (asetozolamid) - Frisium 3 x 1 g k/p (klobazam) - Aspar K 2 x 1 (kalium aspartat) - Inj. Fepiram 3 g/8 jam
(pirasetam) - Inj. Rocephin 1 x 1g
(seftriakson) - Inf. Manitol 125 cc/6 jam - Medixon 125 1-1-1 (metil
prednisolon) - Inj. Combivent 3 x 1
(ipratrapium bromida) - Inj. Platosin 3 x1 (sisplatin) - Neulin 250 500 mg/ 12 jam
(sitikolin) - Inj. Rantin 1 A/ 8 jam
(ranitidin)
13/03-17/03 13/03-16/03 13/03-17/03 13/03-17/03 14/03-17/03 13/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 16/03-17/03
Membaik
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Alt = 199 ( H ) Total bilirubin = 2,93 ( H ) Unconj.bilir = 1,48 ( H ) Conj.bilir = 0,59 ( H ) Direct bili = 1,4 ( H ) Delta bilir = 0,9 ( H ) Globulin = 3,6 gr/dl Potasium = 5,2 mmol/L Cloride = 108 mmol/L
- Tanggal 16/03 Glukosa = 273 mg/dl ( H ) - Tanggal 17/03 Glukosa = 223 mg/dl ( H )
3.
No. RM : 1-16-54-66 Umur : 62 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 02/02 PSA = 10,94
- Tanggal 11/05 WBC = 8,9 (x 103/μL) HCT = 38,3%
- Tanggal 12/05 Hb = 13,5 PSA = 5,36
- Tanggal 13/05 WBC = 9,4 (x 103/μL) HCT = 36,4%
- Tanggal 14/05 Hb = 12,7
- Tanggal 09/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0% HCT = 33,6%
Masuk: Adeno Ca prostat dengan retensi urine berulang
Tidak bisa BAK, 7 hari sebelum masuk RS
- Flutamid 2 x1 tab - Ciprofloxacin 2 x 500 mg
(siprofloksasin) - Asam mefenamat 3 x 500 mg - Diazepam oral 2 x 5 mg - - Inj. Tyason 2 x 1 g
(seftriakson) - Inj. Dolana 2 x 1 amp
(tramadol klorida) - Inf . NaCl 0,9 % 20 tpm - Toradol 3 x 30 mg (ketorolak
trometamol) - Inj. Interpec 2 x 1 A
(ambroxol) - Sofix 2 x 100 mg (sefiksim) - Dulcolax syr 2 x 1 c (bisakodil) - Urobacid 1 x 1 (norfloksasin) - Allopurinol 300 mg 1 x 1 tab - Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim)
02/02 19/02 23/02 23/02 11/051 15/05 12/05-14/05 12/05-18/05 13/05-14/05 12/05 12/05-14/05 16/05-18/05 16/05 18/05 10/11-16/11 10/11-12/11
Membaik
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PSA = 23,03 - Inj. Kaltrofen 3 x 30 mg
(ketoprofen) - Mefinal 500 mg 3 x 1 tab
(asam mefenamat)
23/11-24/11 17/11-22/11 23/11-24/11
4. No. RM : 01-18-65-34 Umur : 63 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 16/05 WBC = 10,3 (x 103/μL) Neu = 36,2 % Lym = 60,1 % Mono = 1,8 % Eo = 1,8 % Baso = 0,1 % Hb = 13,5 gr / dl Cr = 1,99 SGOT = 26 SGPT = 12 Kolesterol total = 170 Trigliserida = 144 Al = 9,7
Masuk: TURP dan adeno ca. prostat ganas
Dalam 1 bulan terakhir BAK tidak lancar, sering BAK pada malam hari, dan kadang berdarah
- Mefinal/ponstan 3 x 500 mg (asam mefenamat)
- Zinnat 2 x 500 mg (sefuroksim)
- Zegase 1 x 1 tab (garam seng) - Ceftum 2 x 1 g (seftazidim) - Toradol Inj k/p pakai infus
(ketorolak trometamol) - Valisanbe k/p (diazepam) - - Antasid k/p - Buscopan Inj 3 x 1 amp
(hiosin)
16/05–26/05 22/05-25/05 25/05–26/05 25/05-26/05 18/05 25/05 18/05 25/05-26/05 25/05 16/05 18/05
Sembuh
5. No. RM : 1-19-47-01 Umur : 73 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 20/07 WBC = 11,84 (x 103/μL) Neu = 69,3% Lym = 15,8% Mono = 5,6% Eo = 9,0% Baso = 0,3% HCT = 40,7% PSA total > 100,0 ng/ml Na = 132 mol Creatinin = 2,49 mg/dL Hb = 11,1 Glukosa = 155
Masuk: Suspect Ca prostat
BAK tidak lancar, keluar batu dan nyeri, BAK keluar darah, nyeri perut bagian bawah
- Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin)
- As. Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab
- Tramal 3 x 1 tab (tramadol klorida)
- Inj. Terfacef 1 g 1 x 1A (natrium seftriakson)
- Inj. Remopain 2 x 1 A (ketorolak trometamol)
- Baquinor 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin)
- Tradosik 3 x 1 (tramadol klorida)
12/07 12/07 16/07 19/07-22/07 23/07-27/07 01/08-03/08 23/07-27/07 28/07-01/08 28/07-01/08
Membaik
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- Hytrin 1 x 1 tab (terazosin) - Inj. Kaltrofen 3 x 1 A
(ketoprofen) - Inf D5 % 20 tts/mnt (dextrose) - Inf NaCl 0,9% 20 tts/mnt - Laxadyn syr 2 x 1c (parafin
cair) - Amoxycilin 3x500 mg
(amoksisilin)
29/07-30/07 02/08-03/08 25/07 26/07 – 27/07 26/07 – 27/07 02/08 – 03/08
6. No. RM : 0-62-32-02 Umur : 65 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 06/09 WBC = 6,3 (x 103/μL) Neu = 74 % Lym = 19,9 % Mono = 6,1 % Eo = 0,0% Baso = 0,0 % HCT = 36,7% RBC = 3,88 . 106 μL Hb = 12,1 gr / dl MCV = 94,6 % MCH = 31,2 AST = 76 μ / L ( H ) Glukosa = 122 mg / dl H HbsAg = 0,152
Masuk: Ca prostate
Pasien mengalami kesulitan BAK
- Amoxycilin 4 x 500 mg (amoksisilin)
- Zegase 1 x 1 tab (garam seng) - Fugerol 3 x 1 tab (flutamid) - Inj. Terfacef 1 x 1 g (natrium
seftriakson) - Inj. Kaltrofen 2 x 1
(ketoprofen) - Marcain 3 x dlm NaCl /100 cc
(bupivakain) - Narfoz 4 mg k /p (ondansetron)
10/09 – 16/09 13/09 – 16/09 13/09 – 16/09 10/09 – 15/09 10/09 – 15/09 10/09 – 15/09 08/09
Sembuh
7a. No. RM : 1-18-77-45 Umur : 73 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 25/05 WBC = 11,1 (x 103/μL) Neu = 63,1% Lym = 28,8% Mono = 1,3% Eo = 6,7% Baso = 0,1% HCT = 37,8% Crea = 1,37 mg/dL
- Tanggal 27/05
Masuk: BPH Lain : CRF, Hipertensi Stage II
Tidak bisa BAK sejak 2 minggu yang lalu
- Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1 (siprofloksasin)
- Inj. Tyason 1 g 1 x 1 A (seftriakson)
- Inj. Dolana 2 x 1 A (tramadol klorida)
- Inj. Inerpec 3 x 1 A (ambroxol) - Inj. Terfacef 1g 1 x 1
(seftriakson) - Felden supp. 2 x 1 k/p
31/05 01/06-04/06 01/06-04/06 01/06 01/06 01/06
Membaik
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Glu = 99 mg/dL - Tanggal 01/06
WBC = 10,0 (x 103/μL) HCT = 29,4% Free PSA = 3,891 mg/dL
- Tanggal 02/06 Hb = 9,9
(piroksikam) - Inj. Transamin 3 x 1 A (asam
traneksamat) - Inj. Vit. K 3 x 1 A - Timovit 10 mg iv k/p
(metoklorpramida) - Inf. NaCl 0,9% 20 tpm - Aspar K 1 x 1 tab (asam
aspartat) - Comsporin 100 mg 2 x 1
(sefiksim)
01/06 01/06 01/06 02/06-04/06 02/06-04/06 04/06
b. No. RM : 1-18-77-45 Umur : 73 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 23/11 WBC = 9,2 (x 103/μL) Neu = 84,3% Lym = 9,5% Mono = 5,8% Eo = 0,3% Baso = 0,1% HCT = 26,5% Crea = 19,03 mg/dL Glu = 100 mg/dL Pemeriksaan urine: eritrosit
++ - Tanggal 25/11
PSA total = 21,68 mg/dL
- Tanggal 26/11 WBC = 14,37 (x 103/μL) Neu = 88,8% Lym = 6,9% Mono = 3,3% Eo = 1,0% Baso = 0,0% HCT = 25,3%
Masuk: Adeno Ca Prostat Lain : CRF, Hipertensi Stage II
sejak 4 hari yang lalu BAK keluar darah lewat kateter, mual
- Aprovel 1 x 300 mg (valsartan) - Inf. D5% lini (dextrose) - Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam
(seftriakson) - CaCO3 3 x 1 (kalsium
karbonat) - As. Folat 3 x 1 - Inj. Acran 3 x 1 A (ranitidin) - Inj. Kalnex 3 x 1 A (asam
traneksamat) - Inj. Kaltrofen 3 x 1 A
(ketoprofen) - Inj. Terfacef 1 g/24 jam
(natrium seftriakson)
23/11 23/11-06/12 23/11 23/11 23/11 23/11-02/12 23/11-02/12 23/11 26/11 24/11-05/12
Meninggal
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Crea = 17,47 mg/dL - Tanggal 29/11
WBC = 13,0 (x 103/μL) HCT = 22,8% Crea = 10,89 mg/dL
- Tanggal 30/11 Crea = 10,907 mg/dL
- Tanggal 01/12 WBC = 14,26 (x 103/μL) HCT = 36,6% Crea = 8,00 mg/dL
- Tanggal 02/12 Crea = 9,71 mg/dL
- Tanggal 05/12 Crea = 12,94 mg/dL Glu = 90 mg/dL
- Tanggal 06/12 WBC = 19,45 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,4% Mono = 6,5% Eo = 2,4% Baso = 0,1% HCT = 35,8% Crea = 12,94 mg/dL (pagi) Crea = 10,69 mg/dL (sore) Glu = 78 mg/dL
- Tanggal 10/12 WBC = 21,10 (x 103/μL) Neu = 85,2% Lym = 9,8% Mono = 4,7% Eo = 0,2% Baso = 0,2%
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HCT = 35,6% Crea = 12,21 mg/dL Glu = 86 mg/dL
- Tanggal 12/12 Crea = 10,98 mg/dL Glu = 92 mg/dL
- Tanggal 13/12 Crea = 10,17 mg/dL Glu = 85 mg/dL
- Tanggal 16/12 Pemeriksaan urine,
terinfeksi = escherichia coli x 106
- Tanggal 18/12 Glu = 91 mg/dL
8a. No. RM : 1-20-40-28 Umur : 54 th Jns. Kel. : L
Masuk: Suspect BPH Keluar: Suspect adeno Ca Prostat
BAK tidak lancar, BAK terus menerus tapi sedikit demi sedikit, dan LUTS
- Ciproxin XR 1 x 100 mg (siprofloksasin)
- MST 2 x 1 (garam morfin) - Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida) - Inj. Toradol 2 x 1 A (ketorolak
trometamol) - Inj. Gaster 2 x 1A (famotidin) - Kaltrax 3 x 250 mg (asam
traneksamat)
28/09-29/09 28/09-29/09 28/09-29/09 28/09-29/09 28/09-29/09 28/09-29/09
Membaik
b. No. RM : 1-20-40-28 Umur : 54 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 21/11 WBC = 6,8 (x 103/μL) RBC = 4,97 ( x 106 /μL) HGB = 14,7 Lym = 14,5% Mono = 7,8% HCT = 43,5% MCV = 88 MCH = 29,5 MCHC = 33,8
- Nirmadil 1 x 1 (felodipin) - Valisanbe 2 x 1 k/p (diazepam) - Ciproxin XR 1 x 1
(siprofloksasin) - Felden flesh 2 x 1 (piroksikam) - Xatral XL 1 x 1 (alfuzosin
klorida) - Ditranex 2 x 250 mg (asam
traneksamat) - Terfacef inj 1 x 1 g (natrium
23/11 23/11 23/11-24/11 25/11-26/11 25/11-26/11 23/11-24/11 23/11-24/11
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
- tanggal 22/11 WBC = 4,6 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0% HCT = 31,7% HGB = 13,3 RBC = 4,25 (x 106/μL) PSA = 23,03 Cl = 144 mmol/l K = 4,5 mmol/l TP = 7,88 gr/dl ALB = 4,05 gr/dl AT = 273 AL = 2,6 BUN = 9,1 mg/dl CREA= 1,5 mg/dl GLU = 123 mg/dl MCV = 87,2 MCH = 31,3 MCHC = 35,8 PLT = 273 Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L
- Tanggal 23/11 WBC = 7,05 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 16,8% Mono = 7,6% HCT = 41,6%
seftriakson) - Gaster inj 2 x 1 (famotidin) - Ditranex 3 x 500 mg (asam
traneksamat) - Xevolac/toradol inj 2 x 30 mg
(ketorolak trometamol) - Inj. Lasix 1 x 1 A (furosemid)
23/11-24/11 25/11-26/11 23/11-24/11 24/11
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HGB = 13,5 RBC = 4,55 (x 106/μL) PSA = 23,03 Cl = 144 mmol/l K = 4,5 mmol/l TP = 7,88 gr/dl ALB = 4,05 gr/dl AT = 273 AL = 2,6 BUN = 9,1 mg/dl CREA= 1,5 mg/dl GLU = 137 mg/dl MCV = 91,4 MCH = 29,7 MCHC = 32,5 PLT = 293 Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L
9. No. RM : 1-21-64-26 Umur : 67 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 02/12 WBC = 8,9 (x 103/μL) Neu = 69,5% Lym = 18,3% Mono = 7,9% Eo = 4,1% Baso = 0,2% HCT = 40,8% Crea = 1,09 mg/dL
- Tanggal 7/12 WBC = 9,8 (x 103/μL) HCT = 37,7% Crea = 1,36 mg/dL
- Tanggal 18/02
Masuk: Ca Prostat
BAK tidak lancar, kadang tidak bisa ditahan, BAK keluar batu
- Ciprofloksasin 2 x 500 mg (siprofloksasin)
- As. Mefenamat 3 x 500 mg - Inj. Terfacef 1 x 1 g (natrium
seftriakson) - Inj. RL 20 tpm (ringer laktat) - Inj. Fosfomycin 2 x 1 g
(fosfomisin) - Inj. Kalnex 500 mg 3 x 1 (asam
traneksamat) - Inj. Dolsic 2 x 1 A (tramadol
klorida) - Sporetik 100 mg 2 x 1
(sefiksim)
03/12 05/12 05/12 07/12-12/12 07/12-10/12 07/12-10/12 07/12-10/12 12/12-17/12
Membaik
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
WBC = 6,73 (x 103/μL) Neu = 54,2% Lym = 28,8% Mono = 8,2% Eo = 8,2% Baso = 0,6% HCT = 36,3% Glu = 108 mg/dL
- Tanggal 14/01 WBC = 15,1 (x 103/μL) Lym = 8,3% Kristal urine = bakteri +
- Mefinal 500 mg 3 x 1 k/p (asam mefenamat)
12/12-17/12
10. No. RM : 1-21-81-23 Umur : 71 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 05/12 WBC = 4,4 (x 103/μL) Neu = 61,3% Lym = 27,7% HCT = 35,5% Crea = 1,3 mg/dL Glu = 89 mg/dL
- Tanggal 20/12 WBC = 5,1 (x 103/μL) Neu = 63,9% Lym = 25,5% HCT = 30,2%
- Tanggal 21/12 WBC = 4,2 (x 103/μL) Neu = 70,3% Lym = 23,3% HCT = 29,2% Crea = 0,7 mg/dL
- Tanggal 22/12 WBC = 3,7 (x 103/μL) Neu = 58,0% Lym = 30,3%
Masuk: Adeno Ca Prostat Lain : Trombositopenia dan Diabetes Mellitus
4 hari yang lalu BAK berdarah dan nyeri
- Ciprofloksasin 2 x 1 (siprofloksasin)
- Synflex 2 x 1 (naproksen) - Lumeson 2 x1 (metil
prednisolon) - Frilix 2 x 100 mg
(naftidrolfuril) - Methycobal 3 x 1
(mekobalamin) - Inj. Gastridin 2 x 1 (ranitidin) - Inj. Toradol 2 x 1 (ketorolak
trometamol) - Inj. Cefotaxime 2 x 1
(sefotaksim) - Transamin 500 mg (k/p)/extra
(asam traneksamat) - As. Mefenamat 3 x 1 - Urobacid 3 x 400 mg
(norfloksasin) - Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida) - Refonid E 100 3 x 1
15/12-17/12 19/12-29/12 15/12-17/12 17/12-26/12 17/12-11/01 17/12-11/01 15/12-17/12 19/12 15/12-17/12 19/12 15/12-17/12 15/12-16/12 19/12-23/12 20/12-24/12 27/12-11/01 20/12-11/01 20/12-01/01
Membaik
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HCT = 27,9% - Tanggal 26/12
WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 32,9% HCT = 37,9%
- Tanggal 28/12 WBC = 6,2 (x 103/μL) Neu = 66,8% Lym = 21,6% HCT = 27,7% Glu = 109 mg/dL
- Tanggal 30/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 57,1% Lym = 30,0% HCT = 32,6%
- Tanggal 31/12 WBC = 5,6 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 26,0% HCT = 33,2%
- Tanggal 02/01 WBC = 5,01 (x 103/μL) Neu = 56,4% Lym = 32,6% Mono = 9,6% Eo = 0,8% Baso = 0,6% HCT = 31,6%
- Tanggal 04/01 WBC = 4,8 (x 103/μL) Neu = 66,9% Lym = 21,2%
- Adona 3 x 1 (karbazokrum natrium)
- Dexa 1A/iv extra (deksamethason)
- Inj. Lasix 1 A (furosemid) - Medrol/Medixon 2-2-0 (metil
prednisolon) - Inf. Adona 10 mg, 50 mg
dalam 500 cc NaCl/12 jam (karbazokrum natrium)
- Atrovent 2cc 1-0-1 (iprotropium bromida)
- Biofenid E 100 3 x 1 - Solumedrol/Medixon 125 mg/8
jam (metil prednisolon)
23/12-01/01 21/12 27/12-01/01 24/12 26/12-03/01 27/12-11/01 28/12-29/12 02/01-11/01 02/01-11/01 04/01-07/01
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HCT = 33,3% - Tanggal 05/01
WBC = 6,4 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 16,5% HCT = 31,6%
- Tanggal 07/01 WBC = 6,8 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 19,4% HCT = 34,0%
- Tanggal 09/01 Lym = 16% Lekosit = 6,1 ribu/mmk
11. No. RM : 1-09-55-03 Umur : 63 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 21/12 WBC = 4,7(x 103/μL) Neu = 65,9 % Lym = 22,1% Mono =10,1% Eo = 1,7 % Baso = 0,2% HCT = 38,1% RBC = 4,16 106 μL Hb = 12,8 Al = 2,6 gr/dl L Cr = 1,2 Bilirubin total = 1,12 H Bilirubin direct = 0,29 H Bilirubin indirect = 0,82 SGOT = 106,9 H SGPT = 50,1 H Ureum = 20
Masuk: Ca Prostate (Ca Prostat std IV)
Nyeri punggung bagian bawah
- KSR 3 x 1 tab (kalium klorida) - MST 2 x 10 mg (garam
morfin) - Lasix Inj 2 x 1A (furosemid) - Cimetidine 2 x 1tab (simetidin) - Furosemide 2 x 1tab
(furosemid) - Dexamethason Inj 2 x 2 A
(deksamethason) - Vomceran Inj 2 x 8 mg
(ondansetron) - Pantozol 2 x 1 A (pantoprazol) - Dulcolax k/p (bisakodil) - Delcadryl Inj 2 x 1 A
(difenhidramina) - Ranitidin inj 1 x 2 A (ranitidin) - Taxol inj 1 x 30 mg
(paklitaksel) - Carboplatin inj 1 x 450 mg (
karboplatin)
23/12-31/12 24/12-28/12 23/12-30/12 30/12-31/12 31/12 26/12-29/12 28/12-29/12 28/12-29/12 30/12 28/12 28/12 28/12 28/12
Membaik
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. No. RM : 1-18-51-27 Umur : 43 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 05/05 WBC = 13,79 (x 103/μL) Neu = 94,1% Lym = 4,6% Mono = 1,2% Eo = 0,1% Baso = 0,0%
- Tanggal 08/05 WBC = 15,57 (x 103/μL) Neu = 90,6% Lym = 2,2% Mono = 1,2% Eo = 0,0% Baso = 0,0%
- Tanggal 11/05 WBC = 4,98 (x 103/μL) Neu = 89,9% Lym = 8,3% Mono = 1,6% Eo = 0,2% Baso = 0,0%
- Tanggal 16/05 WBC = 5,9 (x 103/μL)
- Tanggal 21/05 WBC = 5,26 (x 103/μL) Neu = 87,2% Lym = 10,0% Mono = 1,3% Eo = 1,1% Baso = 0,4%
- Tanggal 23/05 WBC = 2,15 (x 103/μL) Neu = 80,6% Lym = 14,2%
Masuk: Tumor Prostat Lain : Tumor Buli dan CRF
10 bulan yang lalu mengeluh BAK tidak lancar, tidak bisa BAB, BAK keluar darah, dan 2 hari yang lalu tidak bisa BAK
- Inf. RL 20 tpm (ringer laktat) - Inj. Terfacef 1 x 1g (natrium
seftriakson) - Inj. Transamin 1 x 1A(asam
traneksamat) - Inj. Tyason 2 x 1g (seftriakson) - Inj. Interpec 2 x 1A(ambroxol) - Inj. Lasix 40 mg 1 x 1A
(furosemid) - Inj. Gentamycin 1 x 80 mg
(gentamisin) - Inj. NaCl 0,9% 20 tpm - Aspar K 3 x 1tab (kalium
aspartat) - Inj. Cefriaxon 1 x 1g
(seftriakson)
06/05 06/05 06/05 09/05-22/05 09/05-12/05 14/05 17/05-25/05 19/05-25/05 21/05-25/05 23/05-25/05
Membaik (atas permintaan sendiri)
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mono = 4,7% Eo = 0,5% Baso = 0,0% Pemeriksaan urine, terinfeksi = klebsiella sp (104 CFU/mL)
13. No. RM : 1-19-64-45 Umur : 59 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 22/07 WBC = 7,39 (x 103/μL) Neu = 74,2 % Lym = 16,2 % Mono =6,0 % Eo = 3,1 % Baso = 0,04 % Hb = 10,5 Al = 7,34 gr/dl L Cr = 33,2 SGOT = 29,4 SGPT = 21,1 Ureum = 12,9
Masuk: chronic kidney disease Lain : Adeno Ca Prostat dan HT
kencing tidak lancar, mengejan, kadang setiap BAK disertai BAB, kaki bengkak, mual muntah, Oliguria (500 cc/24 jam)
- Inf. D5% lini (dextrose) - Vometa 3 x 1 tab (domperidon) - - As. Folat 3x 1 tab - - CaCO3 3 x 1 tab (kalsium
karbonat) - Inj. Ceftriaxon 1x 1g
(seftriakson) - Inj. Ceftazidime 2 x 1 g
(seftasidim) - Tramadol 3 x 1 A (tramadol
klorida) - Gaster 2 x 1 A (famotidin) - Inj. Lasix 1A/8 jam
(furosemid) - Inj. Dolsic 1A (tramadol
klorida) - Inj. Primperan
(metoklorpromida)
22/07-26/07 22/07-26/07 29/07 22/07-26/07 29/07 22/07 29/07 27/07-28/07 30/07 30/07 30/07 30/07-31/07 31/07 29/07
Meninggal
14. No. RM : 0-66-66-75 Umur : 63 th Jns. Kel. : L
- Tanggal 06/09 WBC = 8,6 (x 103/μL) Neu = 81,0 % Lym = 10,3 % Mono = 7,1 % Eo = 1,0 % Baso = 0,6 %
Masuk: Gagal ginjal terminal , DM II NO, dan Ca prostat Post orchiectomy
BAK tidak lancar, kadang tidak bisa ditahan
- Suntikan insulin 0 – 1 – 0 (insulin)
- Aprovel / ibesartan 1 x 300 mg (valsartan)
- Sangobion 1 x 1tab (fero
glukonat)
06/09 08/09-12/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-12/09 14/09-19/09
Membaik
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedimen urine Sel leuko pucat = 0 – 1 Leuko gelap = 1 – 2 Eritrosit = +++ HCT = 26,7 %
- Tanggal 07/09 Creatinin = 4,97 mg/dL HB1C = 10,3 %
- Tanggal 08/09 WBC = 7800
- Tanggal 09/09 Creatinin = 3,9 mg/dL - Tanggal 10/09
Creatinin = 3,43 mg/dL - Tanggal 11/09
WBC = 6,9 (x 103/ μL) Neu = 77,8 % Lym = 11,6 % Creatinin = 3,9 mg/dL Cr =2,81 mg/dL( 00.20 ) Hct = 33,7 % Glu = 119 mg/dL
- Tanggal 07/09 WBC = 6,0 (x 103/ μL) Neu = 81,7 % Lym = 07,0 % Hct = 36,5 % WBC = 6,6 (x 103/ μL) Hct = 32,3 % Hb = 10,9 gr/dL
- Tanggal 13/09 WBC = 9,29 (x 103/ μL) Neu = 85,1 % Lym = 8,2 %
Komplikasi : Hipertensi dan Anemia renal
- Norvask 1 x 10 mg (amlodipin
besilat) - Gaster 20/digest 1 x 1tab
(famotidin) - CaCO3 (kalsium karbonat) - Asam folat 3 x 1 - Proneuron 3 x 1 (dipiron) - Katesse 3 x 25 mg (tramadol
klorida) - Lincophar 1 x 1 tab
(linkomisin) - Renacystin 2 x 500 mg
(sefadroksil) - Recolfar 2 x 50 mg (kolsisin) - - Inspersa syr 3 x 1c (sukralfat) - Vioxy 1x1 tab (vitamin) - Mucopec 3 x 1 (ambroxol) - Fordesia 1 x 1 (donepezil
klorida) - Bramact 2 x 500mg (terbulatin
sulfat) - Sermion 1 x 1 (nicergolin) - Inj fepiram 3 g 4 x 1
(pirasetam) - Inj kalmeco 3 x 1
21/09-04/10 08/09-12/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-12/09 14/09-19/09 21/09-29/09 08/09-12/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-12/09 14/09-19/09 21/09-04/10 14/09-19/09 21/09-04/10 19/09 21/09-04/10 24/09-28/09 24/09 24/09 26/09 29/09-04/10 24/09-28/09 29/09-04/10 30/09-04/10 04/10 25/09 10/09-03/10 10/09-03/10
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mono = 3,6 % Eo = 2,8 % Baso = 0,3 % HCT = 35,4 % Hb = 10,9 gr/dL Creatinin = 5,22 mg/dL Alb = 2,82 g/dL Glu = 134 mg/dL
- Tanggal 15/09 Creatinin = 4,30 mg/dL
- Tanggal 17/09 Creatinin = 4,48 mg/dL Glu = 143 mg/dL
- Tanggal 20/09 WBC = 13,4 (x 103/ μL) Neu = 82 % Lym = 9,6 % Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % HCT = 42,5 % Hb = 13,7 MCV = 76,2 MCH = 24,5 MCHC = 32,1 RBC= 4,46 x 106 μL Creatinin = 4,72 Glu = 44 mg/dL
- Tanggal 21/09 Glu = 320 mg/dL
- Tanggal 22/09 WBC = 20,4 (x 103/ μL) Neu = 87,5 % Lym = 7,9 %
(mekobalamin) - Inj neulin 2 x 500mg (sitikolin) - Inj tramadol /tradyl 3x100mg
(tramadol klorida) - RL inj 3 x 4 μi (ringer laktat) - Gentamicin 6 x OD D5
(gentamisin) - Tetes mata Rocephin 1 x 1g
(seftriakson) - Kalnex 3 x 250 mg (asam
traneksamat) - Eprex 1A/3hari (epoetin) - Dexmovel zalf pagi luminal
(fenobarbital) - Lasix 3 x 1A (furosemid) - Lamisil zalf sore scrotum
(terbinafina) - Vometa 3 x 1 k/p (domperidon) - Kolmeco 3x500 mg
(mekobalamin) - Lipofood 1 x 1 tab (fosfolipida
esensial)
10/09-03/10 13/09-16/09 08/09-11/09 13/09-15/09 19/09-03/10 10/09-04/10 19/09-21/09 10/09-04/10 24/09-27/09 30/09 04/10 24/09-04/10 22/09-24/10 28/09-04/10 10/09-03/10 08/09-12/09 30/09-04/10 04/10 28/09-04/10
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % Creatinin = 5,0 mg/dL
- Tanggal 24/09 WBC = 15,4 (x 103/ μL) Neu = 80,5 % Lym = 07,9 % HCT = 38,3 % Glu = 075 mg/dL
- Tanggal 26/09 WBC = 13,5 (x 103/ μL) Neu = 84,4 % Lym = 8,9 % HCT = 38,6 % Creatinin = 5,9/dL Glu = 070 mg / dL
- Tanggal 27/09 WBC = 07,1 (x 103/ μL) Neu = 79,7 % Lym = 10,7 % HCT = 36,9 % Creatinin = 4,73mg/dL Glu = 97 mg / dL
- Tanggal 01/10 Creatinin = 6,3 mg/dL Glu = 175mg/dL (08.19) Glu = 33 mg/dL (00.26)
- Tanggal 03/10 Glu = 239 mg / dL
- Tanggal 03/10 Urine : kuning kemerahan Darah = +++
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Leukosit test = ++ Leuko pucat = + Leuko gelap = + Jamur = ++
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
NILAI NORMAL DATA LABORATORIUM
DATA LABORATORIUM NILAI NORMAL Fungsi Hati SGOT 0,0 – 38,0 U/L SGPT 0,0 – 41,0 U/L Fungsi Ginjal Ureum 10 – 50mg/dl Kreatinin 0,7 – 1,2 mg/dl Asam urat 3,4 – 7,0 mg/dl Fraksi Lemak Kolesterol total < 200 mg/dl HDL > 40 mg/dl LDL < 150 mg/dl Trigliserida ≤ 150 mg/dl Hematologi Hemoglobin 12,0 – 16,5 G% Leukosit 4,0 – 11,00 (x 103/μL) Eritrosit 4,5 – 6,5 x 103 U/L Trombosit 150 – 540 x 103 U/L Eosinofil 1 – 4% Basofil 0 – 1% Neutrofil 40 – 70% Limfosit 22 – 40% Monosit 4 – 8% Kadar gula darah Kadar glukosa darah puasa 70 – 110 mg/dl Kadar glukosa darah Post prandial 100 – 140 mg/dl Indeks eritrosit 70 – 100 mg/dl MCV 80,0 – 96,0 fl MCH 27,0 – 31,0 pg MCHC 32,0 – 36,0 g/dl RDW-CV 11,6 – 14,8 Elektrolit Kalium 3,5 – 5,1 mmol/L Natrium 136 – 145 mmol/L Klorida 97 – 111 mmol/L Kalsium 8,2 – 9,6 mmol/L PSA total ≤40 tahun 0,21 – 1,72 ng/ml ≥40-≤49 tahun 0,27 – 2,19 ng/ml ≥50-≤59 tahun 0,27 – 3,42 ng/ml ≥60-≤69 tahun 0,22 – 6,16 ng/ml ≥69 tahun 0,21 – 6,77 ng/ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Catatan Perkembangan Pasien Kanker Prostat Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005
1. NO RM : 01 – 17 – 30 - 13
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
09/02 08.00 150/110 96 37 20 16.00 - 70 37 -
10/02 08.00 120/80 80 37 20 Sulit BAB, nyeri 16.00 - 60 37 -
11/02 08.00 - 80 37 - Sulit BAB 16.00 - 80 37,5 -
12/02 08.00 120/80 70 37 - Sulit BAB, nyeri 16.00 - 75 37 -
13/02 08.00 - 100 37,5 - 16.00 - 90 37 -
14/02 08.00 - 65 37 20 16.00 140/80 70 37 -
15/02 08.00 - 100 37,5 - 16.00 - 90 37 -
16/02 08.00 - 75 37,5 20 16.00 - 70 37,5 -
16/03 120/80 80 20 Kontrol, nyeri pada saat BAK 30/03 160/80 80 36,5 20 Pasien mengantuk 09/04 - - - - Kontrol, sulit BAB
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. NO RM : 01 – 17 – 74 – 92
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
13/03 21.00 - - - - - 14/03 07.00 150/90 80 36,2 20 Badan lemah dan sulit berkomunikasi
20.00 130/80 88 36 20 BAB terasa sulit 15/03 07.00 140/80 80 36 20 Sudah mulai BAB 2 kali
14.00 135/80 80 36 20 21.00 120/80 80 36,2 20
Pasien tidur terus, sehingga tidak bisa makan
16/03 07.00 110/80 88 36 20 Pasien banyak tidur,bersin-bersin 14.00 110/80 80 37 20 Mulai membaik 21.00 120/80 88 36 20 Pasien sering mengantuk
17/03 00.00 110/80 80 36 20 21.00 110/80 80 36,2 20 Pasien meminta pulang
18/03 07.00 160/100 80 36 20 12.00 Pasien pulang atas permintaan sendiri
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. NO RM : 01 – 16- 54 – 66
Rawat inap 1
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
12/05 06.00 130/70 80 37 20 11.00 - 80 37,2 20 16.00 - 80 37 20 21.00 120/80 80 37 20
13/05 06.00 - 82 36,8 20 Nyeri 11.00 - 80 36,5 20 Nyeri 16.00 - 80 36,2 20 21.00 130/70 83 36,2 20
14/05 06.00 - 82 36 20 Nyeri 11.00 - 80 36,3 20 16.00 - 82 36,3 20 21.00 110/80 82 37 20 Nyeri
15/05 06.00 - 80 37 20 11.00 120/80 80 37 20
Pasien pulang dengan keadaan membaik
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rawat inap 2
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
11.00 80 37 20 21.00 80 36,8 21
18/11 06.00 80 37 20 Nyeri 11.00 80 37 20 Nyeri 21.00 84 37,2 20
19/11 06.00 80 37 20 Nyeri 11.00 80 37 20 21.00 - - -
20/11 06.00 80 37,2 20 11.00 80 36,3 20 Nyeri 21.00 88 36,8 21
21/11 06.00 80 37 20 11.00 82 37 20 21.00 80 36,8 -
22/11 06.00 80 37 20 11.00 88 37,4 20 21.00 80 37,2 22
23/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 36,8 20
24/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 - - -
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. NO RM : 01 – 18 – 65 – 34
Tekanan darah
( mmHg ) Tanggal Jam
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
16 / 05 22.00 140 / 80 98 36,5 20 BAK sering tidak lancar, tidak lampias, pada malam hari sering,
17 / 05 14.00 120 / 70 84 36,5 20 Pinggang kiri terasa sakit 20.30 120 / 70 80 36 - Pinggang kiri masih terasa sakit
18 / 05 07.00 130 / 80 84 36 - Badan terasa lemas 12.00 120 / 80 80 36 - Pinggang terasa nyeri
19 / 05 06.00 - - - - Terasa sakit diberi Toradol inj 07.15 120 / 80 80 36,5 - Sakit / nyeri
20 / 05 07.00 120 / 80 80 36,5 20 Nyeri 14.00 120 / 70 88 36 - Nyeri 21.00 120 / 70 84 36,2 20 Nyeri dan merasa cemas
21 / 05 07.00 130 / 80 88 36,2 - Pegel-pegel pinggung 14.00 120 / 70 92 36 - Nyeri 20.00 130 / 70 80 36 - Nyeri
22 / 05 07.00 130 / 80 80 36 - Nyeri 14.00 110 / 70 80 36,6 - Badan terasa cape 20.00 110 / 70 80 36,5 - Perut terasa sebal,mual
23 / 05 07.00 120 / 80 80 37 - Tidak bisa BAB, perut terasa sebah 13.00 120 / 70 88 36,3 20 Badan terasa pegal-pegal 20.00 130 / 80 84 36,5 - Luka operasi terasa perih
24 / 05 07.00 120 / 80 88 36,7 - Terasa nyeri, sulit BAB 14.00 120 / 80 80 36 - 20.05 130 / 80 86 36,8 20
25 / 05 07.30 120 / 80 80 36,3 20 Sulit BAB 21.00 120 / 80
88 36 - 26 / 05 07.00 130 / 80 88 36,5 20 Pasien pulang dengan keadaan yang baik
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. NO RM : 01 – 19 – 47 – 01
Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Tanggal Jam Keterangan/keluhan
22/07 Data tidak dicantumkan 23/07 15.00 150/80 84 36 18 Pasien mengeluh nyeri
17.30 - - - - Diberi antasid, pasien mual 19.35 - - - -
24/07 16.05 - - - - Injrksi terfacef,tranexid, remopain 19.00 - - - - 21.00 - 80 36,5 20
25/07 07.00 - 80 37 - Pasien merasa nyeri 14.00 - - - -
26/07 16.00 - - - - 21.00 - 80 36,5 -
27/07 05.30 - 80 36,5 - 28/07 29/07 Data tidak dicantumkan
30/07 - 80 37 - 31/07 01/08 Data tidak dicantumkan
02/08 150/80 80 36,2 16 03/08 - - - -
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. NO RM : 00 – 62 – 32 – 02
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg ) Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan ( kali/menit ) Keterangan/keluhan
06 / 09 20.30 150 / 90 84 36,6 20 Kesakitan menggunakan cateter
07 / 09 07.20 169 / 90 80 37 20 Kesakitan menggunakan cateter 15.00 140 / 80 80 36 -
08 / 09 07.15 120 / 80 88 36 - 15.00 140 / 80 80 36,2 -
09 / 09 07.00 150 / 90 72 36,4 - 21.00 140 / 90 84 36,4 -
10 / 09 07.30 149 / 90 84,5 36 20 14.00 140 / 80 80 36 - Merasa nyeri dan kedinginan 20.00 140 / 90 80 36 20 Merasa nyeri
11 / 09 07.00 180 / 90 88 36 - 14.00 170 / 90 80 37 - Merasa nyeri 21.00 150 / 90 88 36,4 -
12 / 09 07.00 120/ 80 80 36 - Merasa nyeri 14.00 110 / 60 80 36,5 - Merasa nyeri
20.30 150 / 90 88 36,2 - Merasa nyeri 13 / 09 07.00 150 / 90 88 36,6 - Kadang terasa gatal
13.30 140 / 90 92 36,7 20 Rasa nyeri mulai berkurang
20.30 140 / 80 84 36 - 14 / 09 07.00 150 / 80 80 36 - Kadang-kadang terasa nyeri
14.00 120 / 80 84 36,5 - Badan sudah mulai terasa enak 20.30 150 / 90 84 36,7 -
15 / 09 07.00 130 / 80 88 36,7 - 14.00 130 / 80 88 36,2 - BAK sudah mulai lancar 20.30 130 / 80 84 36,7 20 Sudah bisa BAK
16 / 09 07.30 150 / 90 84 36
20 14.00 Pasien pulang
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. NO RM : 01 – 18 – 77 – 45
Rawat inap 2
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
28/11 08.00 140/90 88 - 20
16.00 - - - - 29/11 08.00 - - - 20
16.00 140/90 100 - - Pinggang bagian bawah nyeri 30/11 08.00 160/70 76 37,8 22
16.00 120/90 80 - 20 05/12 08.00 230/140 70 37 -
16.00 200/110 80 37 - 06/12 08.00 - - - -
16.00 - 100 - - Sulit BAK 07/12 08.00 140/110 - - -
16.00 - - - - 08/12 08.00 170/120 120 37 - Sulit BAK
16.00 170/110 120 37,2 20 09/12 08.00 - - - - Sulit BAK
16.00 - - - - 10/12 08.00 190/110 108 - 22 Sulit BAK
16.00 120/70 96 - - 11/12 08.00 160/90 96 37,5 -
16.00 140/80 90 37 22 12/12 08.00 - - 37 20 mual
16.00 - - - - 13/12 08.00 150/80 110 37 22
16.00 - - - - 14/12 08.00 130/80 90 - -
16.00 - - - 20
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
15/12 08.00 170/80 100 - - 16.00 - - - -
16/12 08.00 150/80 88 36,4 - 16.00 100/80 88 37 -
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. NO RM : 01 – 20 – 40 – 28
Rawat inap 1
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
28/09 06.00 120/70 80 37 20 11.00 120/80 88 37,2 24 BAK tidak lancar 16.00 120/70 80 37 20 21.00 120/80 80 37 20
29/09 06.00 120/80 82 36,8 20 11.00 120/70 80
Rawat inap 2
36,5 20 16.00 120/80 80 36,2 20
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
22/11 10.00 150/45 80 37 18
14.00 155/100 92 36,3 24 Sulit BAK 23/11 17.00 155/100 88 36 18
21.00 135/90 88 36 20 Perut bagian bawah terasa sakit 24/11 10.00 140/90 80 37 18
15.30 130/85 88 36,3 16 21.00 130/80
89 36,3 24 Nyeri mulai berkurang 25/11 15.00 130/80 80 37 18
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. NO RM : 01 – 21 – 64 – 26
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
3/12 08.00 - 60 37 - 16.00 - 88 37 -
4/12 08.00 - 88 37,4 - 16.00 - 89 37,2 -
5/12 08.00 - 90 37,4 - 16.00 - 89 37 -
6/12 08.00 - 92 37,4 - 16.00 - - - -
11/12 08.00 - - - - 16.00 - 94 37,6 -
12/12 08.00 - 87 37,6 - 16.00 - 96 37 -
13/12 08.00 - - - - 16.00 - - - -
15/12 08.00 - - - - 16.00 - - - -
19/12 08.00 - - - - 16.00 - 88 37 -
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. NO RM : 01 – 21 – 81 – 23
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
15/12 18.15 150/90 88 37 20
16/12 06.00 140/70 90 36,5 19 10.00 120/80 88 36,5 20 18.00 110/70 88 37 19
17/12 06.00 130/80 90 37 20 14.00 130/70 88 36,8 20 18.00 130/70 80 19 20
18/12 06.00 150/90 90 36,9 20 14.00 150/80 90 37 18 18.00 160/80 88 36,8 20
19/12 06.00 150/90 88 36,8 20 14.00 150/90 80 37 20 18.00 150/80 88 37 20
20/12 06.00 130/80 80 37 20 10.00 140/80 88 37 20 18.00 140/80 88 37 19
21/12 06.00 140/80 88 37 20 18.00 130/80 88 37 20
22/12 06.00 160/80 80 36,3 19 14.00 140/80 80 36 19 22.00 130/80 80 37 20
23/12 06.00 130/80 88 36,6 20 24/12 06.00 110/70 80 37 20
16.00 140/80 80 37 20 25/12 06.00 140/80 80 37 20
10.00 130/80 80 36,5 20 18.00 140/80 82 37 20
26/12 06.00 140/80 88 37 19 14.00 140/80 88 37 20
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
27/12 06.00 120/70 80 36,5 20 18.00 120/70 80 36,5 19
28/12 06.00 120/70 80 37 20 10.00 130/70 80 37 20 18.00 120/80 80 37 20
29/12 06.00 120/80 88 37 20 14.00 130/80 90 37 20 18.00 120/80 88 37 20
30/12 06.00 130/80 88 36,5 19 10.00 120/60 90 36,5 20 18.00 140/80 88 37 20
31/12 06.00 110/80 88 37 20 14.00 160/100 88 36,8 20 18.00 140/80 90 37 20
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. NO RM : 01 – 09 – 55 – 03
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
21 / 12 07.00 140 / 90 88 37 20 Perut kadang terasa sakit 13.00 130 / 80 80 36,2 20 Perut masih terasa nyeri / resiko infeksi 20.00 140 / 80 84 37 - Perut kadang terasa sakit 24.00 120 / 80 84 37 20
22 / 12 10.00 140 / 80 80 36,5 - Perut bawah masih sakit 14.00 140 / 80 80 36,5 - Perut bawah masih sakit 21.00 120 / 80 88 36,7 - Sudah mulai agak tenang 23.00 110 / 70 80 36,5 20 Badan terasa lemah
23 / 12 09.00 110 / 70 80 36,9 20 Badan lemah, nyeri berkurang 21.00 110 / 70 84 36,8 20 Nyeri
24 / 12 07.15 120 / 80 84 36,5 20 Nyeri 14.00 110 / 80 80 36 - Masih terasa nyeri 20.00 110 / 70 88 37,4 -
25 / 12 07.00 110 / 70 80 36,5 20 Nyeri 14.00 110 / 80 80 36,2 - 16.00 120 / 70 80 36 - Nyeri
26 / 12 20.30 120 / 70 80 36 20 Nyeri 27 / 12 07.00 120 / 70 80 36,4 - Nyeri sudah mulai berkurang
14.00 110 / 70 84 36,8 20 Perut terasa nyeri 20.30 120 / 70 80 36 - Nyeri
28 / 12 07.00 120 / 80 88 36,5 - Nyeri , VT = 1300 cc 13.00 110 / 70 80 36,4 20 Nyeri sudah mulai berkurang 21.00 110 / 70 84 36,4 20
29 / 12 07.00 110 / 70 84 36,5 - VT = 1100 cc 14.00 120 / 80 84 36 - Nyeri 20.00 120 / 70 88 36 - Nyeri 24.00 130 / 80 80 36,2 - VT = 700 cc
30 / 12 14.00 120 / 80 80 36 20 Tidak bisa BAB, mual, Hb = 13,6 20.00 140 / 70 80 36 - Perut mulas, diberi Dulcolax suppo
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )
Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
31 / 12 07.00 110 / 70 88 36,2 20 Otot terasa nyeri , VT = 1500 cc 14.00 110 / 70 88 37 - Pasien minta pulang
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12. NO RM : 01 – 09 – 55 – 03 (tidak ada data)
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. NO RM : 01 – 19 – 64 – 45
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
22/07 08.00 - - - -
16.00 - 75 37,5 22 23/07 08.00 - 75 37.5 -
16.00 - 65 37 20 24/07 08.00 - 90 37,5 20
16.00 150/90 75 37 - 25/07 08.00 - 70 37 -
16.00 180/90 65 37,5 20 26/07 08.00 - 80 37,5 -
16.00 190/110 80 37 21 27/7 08.00 190/100 65 37 20
16.00 - 80 37,5 - 28/07 08.00 - 60 37 19
16.00 180/90 70 37 - 29/07 08.00 - - - -
16.00 - - - -
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. NO RM : 01 – 19 – 64 – 45
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu ( °C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
07/09 08.00 - 80 37,4 20 16.00 - - - -
08/09 08.00 120/70 63 37 20 16.00 130/70 66 37 -
09/09 08.00 120/80 65 37,4 - 16.00 120/80 70 37 20
10/09 08.00 160/80 70 37 - 16.00 140/80 70 37,6 -
11/09 08.00 135/60 70 38 20 16.00 130/80 80 37,4 -
12/09 08.00 - - - - 16.00 - - - -
13/09 08.00 - - - - 16.00 - - - -
14/09 08.00 130/80 80 37,4 22 16.00 140/80 96 38,4 20
15/09 08.00 140/90 96 38 - 16.00 130/80 68 37,2 20
16/09 08.00 - 68 37,2 - 16.00 - 82 38 21
17/09 08.00 150/90 82 37,4 - 16.00 140/90 64 37,8 -
18/09 08.00 140/80 80 37,4 19 16.00 160/95 70 37,6 -
19/09 08.00 160/100 65 38 - 16.00 160/85 70 37,4 20
20/09 08.00 155/95 70 37,4 - 16.00 140/80 - - 22
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tanggal Jam Tekanan darah
( mmHg )
Nadi
( kali/menit ) Suhu (°C )
Pernapasan
( kali/menit ) Keterangan/keluhan
21/09 08.00 165/60 80 37,6 - 16.00 140/80 80 37,4 20
22/09 08.00 130/90 80 37,2 - 16.00 150/90 60 37,4 22
23/09 08.00 140/90 70 38 - 16.00 120/70 70 37,2 -
24/09 08.00 150/90 70 37,2 - 16.00 150/90 72 37 -
25/09 08.00 160/100 64 37,4 20 16.00 160/90 62 37,2 -
26/09 08.00 130/80 60 37,4 - 16.00 150/80 64 37,6 20
27/09 08.00 150/90 70 38 - 16.00 140/80 70 37,4 -
28/09 08.00 150/70 68 37,4 19 16.00 150/80 68 37,2 -
29/09 08.00 140/60 70 37,2 20 16.00 140/80 64 37,3 -
30/09 08.00 180/100 70 37,2 20 16.00 140/90 64 37 -
01/10 08.00 160/100 64 37 22 16.00 190/90 90 37 -
02/10 08.00 200/100 60 37,4 - 16.00 160/90 63 37 -
03/10 08.00 200/100 60 37,2 21 16.00 200/90 70 37,2 19
04/10 08.00 - 60 37,2 20 16.00 - - - -
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran Brand Name Dan Nama Generik Obat-obat Yang Digunakan Pada Terapi Pasien Kanker Prostat Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
No. Brand name Nama generik
1 Sporetik ® Sefiksim
2 Pronalges ® Ketoprofen
3 Volidex ® Diazepam
4 Tramol ® Tramadol klorida
5 Diamox ® Asetazolamid
6 Frisium ® Klobazam
7 Aspar K ® Kalium L Aspartat
8 Fepiram ® Pirasetam
9 Rochepin ® Seftriakson
10 Manitol ® Manitol
11 Medixon ® Metal prednisolon
12 Combivent ® Ipratropium bromide
13 Platosin ® Sisplatin
14 Neulin ® Citicoline
15 Rantin ® Ranitidine
16 Mefinal ® Asam mefenamat
17 Tyason ® Seftriaxon
18 Dolana ® Tramadol klorida
19 Interpec ® Ambroxol
20 Sofix ® Sefiksim / sefaklor
21 Dulcolax ® Bisakodil
22 Terfacef ® Natrium seftriaxon
23 Ponstan ® Asam mefenamat
24 Zinat ® Sefuroksim
25 Zegase ® Garam seng
26 Ceftum ® Seftazidim
27 Toradol ® Ketorolak trometamol
28 Valisanbe ® Diazepam
29 Buscopan ® Hiosin
30 Remopain ® Ketorolak tromethamin
31 Baquinor ® Ciprofloxacin
32 Tradosik ® Tramadol klorida
33 Hytrin ® Terazosin
34 Kaltrofen ® Ketoprofen
35 Marcain ® Bupivakain
36 Narfoz ® Ondansetron
37 Allopurinol ® Alopurinol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
No. Brand name Nama generik 38 Timovit ® Metoklopromida
39 Felden ® Piroksikam
40 Transamin ® Asam traneksamat
41 Trazone ® Trazodon klorida
42 Comsporin ® Sefiksim / sefaklor
43 Aprovel ® Valsartan
44 Acran ® Ranitidine
45 Kalnex ® Asam traneksamat
46 Ciproxin XR ® Ciprofloksasin
47 MST ® Garam morfin
48 Xatral XL ® Alfuzosin klorida
49 Gaster ® Famotidin
50 Nirmadil ® Felodipina
51 Felden flesh ® Piroksikam
52 Ditranex ® Natrium seftriakson
53 Lasix ® Furosemide
54 Fosfomycin ® Fosfomisin
55 Dolsic ® Tramadol HCl
56 Synflex ® Naproksen
57 Lamesan ® Metal prednisolon
58 Frilix ® Naftidrofuril oksalat
59 Methycobal ® Mekobalamin
60 Gastridin ® Ranitidine
61 Adona ® Karbazokrum natrium
62 Dexa ® Deksamethason
63 Medrol ® Metal prednisolon
64 Atrovent ® Ipratropium bromide
65 Solumedrol ® Metal prednisolon
66 Cimetidine ® Simetidin
67 Vomceran ® Ondansetron
68 Pantozol ® Pantoprazol
69 Decadryl ® Difenhidramina
70 Taxol ® Paklitaksel
71 Carboplatin ® Karboplatin
72 Tranexamic ® Asam traneksamat
73 KSR ® Kalium klorida
74 Furosemid ® Furosemide
75 Ibesartan ® Valsartan
76 Sangobion ® Fero glukonat
77 Norvask ® Amlodipin besilat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
No. Brand name Nama generik 78 Proneuron ® Dipiron
79 Katrasic ® Tramadol klorida
80 Renacystin ® Sefradoksil
81 Recolfar ® Kolkisin
82 Inspepsa ® Sukralfat
83 Vioxy ® Vitamin kombinasi
84 Mucopect ® Ambroxol
85 Fordesia ® Donepezil klorida
86 Brasmatic ® Terbulatin sulfat
87 Sermion ® Nicergolin
88 Kalmeco ® Mekobalamin
89 Eprex ® Epoetin
90 Vometa ® Domperidon
91 Lipofood ® Fosfolipida esensial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BIOGRAFI PENULIS
Penulis yang bernama lengkap Clara Vera Dwi
Pratiwi ini, lahir pada tanggal 13 Agustus 1985 di
Sleman dari pasangan Agustinus Suharyanto dan
Agnes Srigyatun dengan status anak kedua dari 3
bersaudara.
Penulis mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Kanisius Kalasan pada tahun
1991 dan tahun 1992 hingga tahun 1997. Pada tahun 1991-1992 penulis
mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Kanisius Bayat. Pada tahun 2000,
penulis menamatkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat PertamaNegri 1
Kalasan. Pada tahun 2000 - 2003 penulis menuntut ilmu di SMU Stella Duce 1
Yogyakarta. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2003.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related