evaluasi drug related problems (drps) pada … · kanker prostat yang dirawat di rsup dr. sardjito...

150
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Agustina Nia Kurniati NIM : 038114082 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 17-May-2020

7 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN

PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT

DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Agustina Nia Kurniati

NIM : 038114082

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN

PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT

DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Agustina Nia Kurniati

NIM : 038114082

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

JUST BE

Be strong enough to face the world each day

Be weak enough to know you cannot do everything alone

Be generous to those who need your help

Be frugal with what you need your self

Be wise enough to know that you do not know everything

Be foolish enough to believe in miracles

Be willing to share your joys

Be willing to share the sorrows of others

Be a leader when you see a path of others have missed

Be a follower when you are shrouded in the midst of uncertainity

Be the first to congrulate an opponent who succeds

Be the last to critiaze a colleague who fails

Be sure where your next step will fall, so that you will be stumble

Be sure of your final destination, in case you are going the wrong way

Be loving to those who love you

Be loving to those who do not love you, and they may change

Above all……

Be Yourself

Kupersembahkan karya kecilku untuk

Allah Bapa di Surga, Bunda Maria, Jesus Christ my Saviour,

Orang tuaku tercinta Bapa & Mamah Keluargaku…..

My lovely Ajoenk Almamaterku

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Agustina Nia Kurniati

Nomor Mahasiswa : 038114082

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO

YOGYAKARTA TAHUN 2005 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun mem-berikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 24 Februari 2008 Yang menyatakan

(Agustina Nia Kurniati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

karena atas berkat dan perlindunganNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada Pengobatan Pasien

Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005”

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata satu di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dorongan, motivasi, saran, maupun bantuan finansial sampai

terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan dosen penguji

yang telah yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian ini dan meluangkan waktu untuk menguji, memberikan kritik dan

saran demi kesempurnaan skripsi ini

2. dr. Luciana Kuswibawati, M.,Kes selaku dosen pembimbing, yang telah sabar

membimbing, memberi saran dan kritik, dorongan dan motivasi selama

penulisan skripsi ini.

3. Aris Widayati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas saran dan kritik yang

telah diberikan demi terselesaikannya skripsi ini sebagai suatu karya ilmiah.

4. Yosef Wijoyo, M.Si, Apt selaku dosen pembimbing akademis, terima kasih

telah sabar mendengar keluh kesah, memberikan bimbingan, masukan, selama

penulis melaksanakan kuliah.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

5. Direktur RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah memberi kesempatan

untuk melakukan penelitian dan mengambil data yang diperlukan.

6. Bapak Ibu di bagian Rekam Medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah

membantu kelancaran pengambilan data penelitian ini.

7. Bapak dan mamah tercinta atas doa, dukungan, cinta, bantuan finansial dan

semangat untuk pengerjaan skripsi ini.

8. Kakak – kakak dan keluargaku yang selalu mendukungku agar tetap semangat

menyelesaikan skripsi.

9. Mba metha, kakak, teman, dan sahabat yang selalu memberikan dukungan,

semangat dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, terima kasih buat

waktu, perhatian, kasih sayang, masukan dan persahabatan yang kita jalani ini.

10. Ajoenk terima kasih untuk waktu, dukungan, perhatian, kasih sayang dan

kesetiaannya menemani dan mendengarkan keluhan dalam setiap kesempatan

terutama selama penyusunan skripsi ini.

11. Keluarga besar A.A.Gde Putra yang selalu memberikan doa dan dukungannya.

12. Sahabat-sahabat tersayang Silih, Fanie, Esie, Desie, Hani, Wiwin, Nadyea,

yang selalu bersamaku dalam suka dan duka, terima kasih buat semua hal

yang udah kita jalani.

13. Kakak dan sahabatku Mb Wira, Mb Fitri, Indri, Sindu, Cipoet yang selalu

memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan perhatian terima kasih untuk

semua hal yang sudah kita jalani bersama

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

14. Teman – teman kost Griya Talenta Mb Oucha, Githa, Siwi, Desie, Mb Imeth,

Rosa, Elvie, Intan, Tito, Purba, dan lainnya terima kasih buat waktu,

kebersamaan dan pengalaman yang sudah diberikan.

15. Teman-teman Farmasi seperjuangan angkatan 2003 terutama kelas B terima

kasih atas kebersamaan dan pengalaman selama kuliah dan praktikum.

16. Vera Dwi teman seperjuangan di Rekam Medik RSUP Dr. Sardjito , terima

kasih atas kerjasamanya.

17. Semua temanku di farmasi telah memberikan dorongan dan bantuan hingga

terselesaikannya skripsi ini.

18. Semua orang dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu di

sini, baik secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu

terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... ix

DAFTAR ISI......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xix

INTISARI.............................................................................................................. xx

ABSTRACT.......................................................................................................... xxi

BAB I. PENGANTAR.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

1. Perumusan masalah..................................................................................... 4

2. Keaslian penelitian ...................................................................................... 4

3. Manfaat penelitian....................................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7

A. Prostat ............................................................................................................ 7

B. Kanker Prostat ................................................................................................. 8

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

1. Definisi........................................................................................................ 8

2. Epidemiologi ............................................................................................... 10

3. Patogenesis.................................................................................................. 11

4. Tanda dan Gejala........................................................................................ 13

5. Etiologi....................................................................................................... 14

a. Faktor risiko yang tidak dapat dicegah.................................................. 14

b.Faktor risiko yang dapat dicegah........................................................... 15

6. Gambaran klinis .......................................................................................... 15

7. Stadium ....................................................................................................... 16

8. Diagnosis..................................................................................................... 18

9. Penatalaksanaan terapi ................................................................................ 21

a. Tujuan terapi .......................................................................................... 21

b. Sasaran terapi ......................................................................................... 21

c. Strategi terapi ......................................................................................... 21

B. Drug Related Problems (DRPs) ...................................................................... 27

C. Keterangan Empiris ......................................................................................... 30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 31

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 31

B. Definisi Operasional......................................................................................... 32

C. Subjek Penelitian............................................................................................. 33

D. Bahan Penelitian............................................................................................... 33

E. Lokasi Penelitian .............................................................................................. 34

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

F. Jalannya Penelitian ........................................................................................... 34

1. Persiapan ..................................................................................................... 34

2. Pengumpulan data ....................................................................................... 34

3. Analisis data ................................................................................................ 34

4. Pembahasan Kasus ..................................................................................... 36

G. Kesulitan .......................................................................................................... 36

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 37

A. Gambaran Kasus Pasien Kanker Prostat .......................................................... 37

C. Pola Pengobatan Kanker Prostat ...................................................................... 38

1. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna ............................................ 40

2. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler............. 41

3. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan ................................... 42

4. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ................................................ 43

5. Obat yang bekerja sebagai anastetik ......................................................... 44

6. Obat yang bekerja sebagai analgesik ......................................................... 44

7. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi ........................................ 45

8. Obat-obat hormonal ................................................................................... 46

9. Obat-obat saluran kemih.......................................................................... 47

10. Antineoplastik dan Imunomodulator ....................................................... 47

11. Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah ........................................ 48

12. Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi ....................................... 49

13. Sediaan Topical ......................................................................................... 50

C. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) ........................................................ 51

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

1. DRP Butuh obat (need for aditional drug therapy) ................................... 69

2. DRP Tidak butuh obat (unnecessary drug therapy) .................................. 70

3. DRP Obat salah (wrong drug) ................................................................... 71

4. DRP Dosis kurang (dosage too low) .......................................................... 72

5. DRP Dosis berlebih (dosage too high) ...................................................... 73

6. DRP Efek samping obat (Adverse drug reaction) dan adanya interaksi

obat (drug interaction) ...............................................................................

76

D. Outcome Pasien Kanker Prostat ..................................................................... 78

E. Rangkuman Pembahasan ................................................................................ 79

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 82

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 82

B. Saran................................................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 85

LAMPIRAN.......................................................................................................... 88

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................ 126

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Pengelompokkan stadium........................................................ 17

Tabel II. Kadar normal PSA (Anonim, 2006)......................................... 19

Tabel III.

Kombinasi hormon (Dipiro, 2003)........................................... 26

Tabel IV.

Distribusi penggunaan obat-obat pada pasien kanker prostat kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................................................................. 39

Tabel V.

Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran cerna yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005................. ......................................................................... 40

Tabel VI.

Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem kardiovaskuler yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ................................................................................ 41

Tabel VII

Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran pernafasan yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.................. ........................................................................ 42

Tabel VIII

Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saraf pusat yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................................................................................... 43

Tabel IX.

Golongan, kelompok dan jenis obat anastetik yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............. 44

Tabel X.

Golongan, kelompok dan jenis obat analgesik yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005..........................................................................................

44

Tabel XI.

Golongan, kelompok dan jenis obat untuk pengobatan infeksi yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005..........................................................................................

45

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Tabel XII.

Golongan, kelompok dan jenis obat hormonal yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.......................................................................................... 46

Tabel XIII.

Golongan, kelompok dan jenis obat saluran kemih yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005................................................................................ 47

Tabel XIV.

Golongan, kelompok dan jenis obat antineoplastik dan imunomodulator yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005................................................................................ 47

Tabel XV.

Golongan, kelompok dan jenis obat yang mempengaruhi gizi dan darah yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ........................................................................................ 48

Tabel XVI.

Golongan, kelompok dan jenis obat untuk otot skelet dan sendi yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ........................................................................................ 49

Tabel XVII.

Golongan, kelompok dan jenis obat sediaan topical yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ....................................................................................... 50

Tabel XVIII Evaluasi DRPs kasus 1 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 52

Tabel XIX. Evaluasi DRPs kasus 2 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 53

Tabel XX..

Evaluasi DRPs kasus 3 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............

54

Tabel XXI.

Evaluasi DRPs kasus 4 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005...........

55

Tabel XXII

Evaluasi DRPs kasus 5 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 56

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Tabel XXIII

Evaluasi DRPs kasus 6 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 57

Tabel XXIV

Evaluasi DRPs kasus 7 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 58

Tabel XXV

Evaluasi DRPs kasus 8a pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 59

Tabel XXVI

Evaluasi DRPs kasus 8b pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 60

Tabel XXVII

Evaluasi DRPs kasus 9 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 61

TabelXXVIII

Evaluasi DRPs kasus 10 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 62

Tabel XXIX.

Evaluasi DRPs kasus 11 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 63

Tabel XXX

Evaluasi DRPs kasus 12 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005........... 64

Tabel XXXI

Evaluasi DRPs kasus 13 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 65

Tabel XXXII Evaluasi DRPs kasus 14 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 66

Tabel XXXIII Evaluasi DRPs kasus 15 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............ 67

Tabel XXXIV

Hasil analisis DRPs yang terjadi dalam pengobatan kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ..................................................................................

68

Tabel XXXV Butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ........................................ 69

Tabel XXXVI

Tidak butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.............................

70

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Tabel XXXVII Obat salah pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005......................................... 71

Tabel XXVIII Dosis kurang pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005.............................. 72

Tabel XXXIX Dosis berlebih pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005........................ 73

Tabel XL

Efek samping obat dan adanya interaksi obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005............................................................................... 76

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kelenjar Prostat (Anonim, 2006a).......................................... 7 Gambar 2.

Lokasi Kelenjar Prostat (Anonim, 2006c )............................. 8

Gambar 3.

Kanker Prostat (Anonim, 2006a)…………………………… 9

Gambar 4. Bagan Regulasi Hormon pada Kelenjar Prostat (Dipiro, 2003)......................................................................... 11

Gambar 5. Pemeriksaan Colok Dubur (Anonim, 2006a)......................... 16

Gambar 6. Diagram Terapi Hormonal (Anonim,2006a)......................... 23

Gambar 7.

Persentase pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur.......................................................................................

37 Gambar 8 Persentase outcome atau Hasil Terapi dari Pasien Kanker

Prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005………..................................................................

78

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Pasien Kanker Prostat RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

tahun 2005……………………………………………. 88

Lampiran 2 Catatan Perkembangan Pasien Kanker Prostat yang

Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005....... 105

Lampiran 3. Nama Obat yang Dipakai pada Pengobatan …..…………... 123

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

INTISARI

Kanker prostat merupakan penyebab kedua kematian yang paling umum akibat kanker pada pria yang berusia lebih dari 55 tahun. Di Indonesia, kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit terganas pada pria yang angka kejadiannya tinggi dan menduduki peringkat kedua setelah kanker kandung kemih. Banyak cara pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengobati kanker prostat. Beberapa pengobatan kanker prostat banyak menimbulkan efek samping bahkan bila pengobatan tidak tepat dapat menimbulkan penyakit baru, sehingga pasien pun akan mendapatkan obat-obat tambahan. Dimana dengan adanya obat – obat tambahan ini memungkinkan terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Drug Related Problems adalah suatu masalah yang paling sering timbul dalam suatu terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian DRPs pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005.

Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif melalui rekam medik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005. Drug Related Problems dievaluasi berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, catatan perkembangan dan catatan terapi pasien. Kemudian, dibandingkan dengan standar pengobatan kanker prostat dan pustaka yang sesuai.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien kanker prostat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005 sebanyak 15 pasien. Persentase kelompok umur dibagi menjadi 4, yaitu kelompok umur ≥40 – ≤49 tahun (6,7%), kelompok umur ≥50 – 59 tahun (13,3%), kelompok umur ≥60 - ≤69 tahun (46,7%) dan kelompok umur ≥70 tahun (33,3%). Drug Related Problems (DRPs ) yang terjadi adalah butuh obat (46,7%), tidak butuh obat (6,7%), salah obat (40%), dosis kurang (26,7%), dosis berlebih (60%), adanya efek samping obat dan interaksi obat (40%) dan ketidakpatuhan pasien (0%).

Kata kunci : Drug Related Problems, kanker prostat

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

ABSTRACT

Prostate cancer is placed on second rank of the cause of death man with age more 55 years old in the world. In Indonesia, placed prostate cancer on the second rank of big ten disease diagnose after vesical cancer. The prostrate cancer is a cancer growing in the prostrate gland, thus bringing about its abnormal growth. As a result, the cancer also destroys the surrounding cells. Many treatment can use to therapy, and each of treatment can make many side effect and make many new disease. This kind of condition is the one that cause drug related problems (DRPs). Drug related problems are problems that most frequently appear in a therapy. The existance of DRPs in a medication can terrible effect on patients. The purpose of this research is to evaluate DRPs which happened in prostate cancer therapy in the hospitalized unit of Dr Sardjito Hospital Yogyakarta in 2005.

This research is a non experimental research with descriptive evaluative research design which has retrospective characteristic by looking at the medical record of Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta in 2005. The occurred DRPs are evaluated by looking at the treatment of prostate cancer compared with Standard of medical service of National Comprehensive Cancer Network in 2005.

The research results in four points. First, based on age category, the patients are subdivided into four groups, namely that of <40- ≤49 (6,7%), of ≥50-≤59 (13,3%), of ≥60-≤69 (46,7%), and of ≥70 (33,3%). Class of medicine therapy often used is 80% for digestive tract; 73,3% for cardiovascular system; 93,3% for respiratory tract; 73,3% for central nervous system; 73,3% for analgesics; 49,30% for infection; 33,3% for hormone 93,3% for nutrition and blood; 60,0% for skleletal and neuromuscular, and 3% for the others. Drug related problems which happen in medication of prostate cancer are need for additional drug therapy (46,7%), unnecessary drug therapy (6,7%), wrong drug (40%), dossage too low (26,7%), dossage too high (60%), adverse drug reaction and drug interaction (40%).

Keyword: drug related problems (drps), prostate cancer

xxi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana

sel-sel kelenjar prostat bermutasi, tumbuh secara tidak normal dan tidak

terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan di sekitarnya (terutama

tulang dan kelenjar limfe), bahkan dapat juga menyebabkan kematian

(Aumuler, 2005).

Kanker prostat merupakan penyebab kedua kematian yang paling

umum akibat kanker pada pria dan merupakan penyakit yang angka

kejadiannya tinggi pada pria di Amerika Serikat. Di Indonesia kanker prostat

termasuk dalam 10 penyakit terganas pada pria yang angka kejadiannya

tinggi, ditemukan rata-rata 17 kasus per tahun dan menduduki peringkat

kedua setelah kanker kandung kemih (Anonim, 2006b).

Pengobatan kanker prostat dapat dilakukan dengan cara pembedahan,

terapi radiasi, terapi hormon, dan kemoterapi (Anonim, 2006c). Tindakan

awal yang biasa dilakukan untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran

kanker adalah dengan terapi radiasi atau penyinaran. Apabila dengan langkah

penyinaran tidak berhasil biasanya dilakukan terapi hormon dan kemoterapi.

Langkah lain yang dilakukan bila penyinaran dan kemoterapi tidak berhasil

adalah dengan mengangkat salah satu atau kedua testes dengan cara operasi.

Pengobatan kanker prostat disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

2

dan kondisi pasien. Usia dan penyakit penyerta pasien seperti tekanan darah

tinggi, diabetes, dan gangguan ginjal dapat juga dijadikan sebagai

pertimbangan (Anonim, 2006b).

Beberapa pengobatan pada pasien kanker prostat yang dilakukan

banyak menimbulkan efek samping yang cukup berarti, bahkan bila

pengobatan yang dilakukan kurang tepat memungkinkan terjadinya penyakit

yang baru, sehingga memungkinkan juga pasien akan mendapatkan obat-obat

tambahan. Penggunaan obat-obat tambahan tersebut memungkinkan

terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Penelitian mengenai DRPs pada

pengobatan pasien kanker prostat sangat penting dilakukan karena dibutuhkan

kecermatan dan ketepatan dalam pemberian obat. Selain itu, adanya DRPs

yang terjadi selama pengobatan dapat merugikan pasien. Drug Related

Problems (DRPs) sering terjadi pada pasien yang sedang menjalani

pengobatan. Hal ini mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien,

meningkatnya biaya pengobatan yang dikeluarkan oleh pasien, serta

meningkatkan rata-rata angka kematian dan kecacatan pada pasien, sehingga

untuk mengatasinya dibutuhkan peran seorang farmasis (Nguyen, 2000).

Evaluasi penggunaan obat pada dasarnya merupakan salah satu tugas seorang

farmasis dalam memberikan nilai tambah terhadap sistem pelayanan

kesehatan.

Pada pertengahan tahun 1980 dibuat konsep mengenai tugas dari

farmasi klinik, diantaranya memberikan informasi kepada pasien,

mengidentifikasi DRPs yang terjadi pada pasien, memberikan solusi atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

3

masalah yang terjadi, memilih dan merekomendasikan suatu terapi,

dan mengikuti perkembangan hasil dari terapi pasien (Perri, 2004).

Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien, sangat diperlukan

kerjasama antara farmasis dengan dokter, tenaga kesehatan lainnya, serta

pasien. Dengan adanya kerjasama ini maka tujuan untuk memperoleh keadaan

sembuh yang optimal dapat tercapai.

Pelayanan kesehatan di rumah sakit yang berkualitas semakin

meningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan perekonomian

masyarakat. Adapun alasan dilakukan penelitian di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta karena RSUP tersebut memiliki pelayanan spesialis kanker

terpadu. Pada tahun 2005 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, jumlah pasien

yang menjalani pengobatan akibat kanker prostat secara keseluruhan

berjumlah 15 pasien.

Berdasarkan beberapa alasan tersebut, maka peneliti memandang perlu

dilakukan evaluasi mengenai Drug Related Problems (DRPs) pada

pengobatan pasien kanker prostat sehingga dapat diperoleh gambaran

mengenai pemilihan obat dan terjadinya DRPs dalam pengobatan pasien

kanker prostat. Rasionalitas dalam terapi pengobatan akan sangat menentukan

mutu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien yang mendapat terapi

di instalasi farmasi rumah sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

4

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut ini.

a) Seperti apakah gambaran kasus pasien kanker prostat yang dirawat di

RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ?

b) Bagaimana pola penggunaan obat pada penanganan pasien kanker prostat

yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ?

c) Apakah ada Drug Related Problems (DRPs) yang meliputi :

1) Butuh obat (need for additional drug therapy)?

2) Tidak butuh obat (unnecessary drug therapy)?

3) Obat salah (wrong drug)?

4) Dosis kurang (dosage too low)?

5) Dosis berlebih (dosage too high)?

6) Reaksi efek samping obat (adverse drug reaction)?

7) Interaksi obat (drug interaction)?

d) Seperti apa outcome pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 ?

2. Keaslian penelitian

Berdasarkan penelusuran pustaka yang telah dilakukan oleh penulis, sudah

pernah dilakukan penelitian mengenai evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

pada kasus pasien stroke di instalasi rawat inap rumah sakit Panti Rapih

Yogyakarta tahun 2005 (Meita, 2006). Penelitian mengenai Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

5

Drug Related Problems (DRPs) pada Pengobatan Pasien Kanker Prostat yang

Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005 sejauh ini belum pernah

dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini berbeda

dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dalam hal objek dan subjek

yang diteliti.

3. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah

a. manfaat teoritis: hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu

sumber informasi tentang Drug Related Problems (DRPs) pada

pengobatan kanker prostat dan menambah referensi pengetahuan tenaga

kesehatan mengenai penggunaan obat khususnya pada pasien kanker

prostat.

b. manfaat praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

efektivitas proses terapi pada pasien kanker prostat sehingga dapat

meningkatkan mutu pelayanan pengobatan kanker prostat di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta serta memberi informasi dan referensi untuk

bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

6

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah

1. memberikan gambaran pengobatan kasus pasien kanker prostat yang

dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005,

2. mendeskripsikan pola penggunaan obat pada pasien dalam pengobatan

kanker prostat,

3. mengevaluasi terjadinya Drug Related Problems (DRPs) yang meliputi

adanya butuh obat, tidak butuh obat, obat salah, dosis berlebih, dosis

kurang, reaksi efek samping dan interaksi obat, dan

4. mendeskripsikan outcome pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.

Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Prostat

Prostat adalah organ reproduksi pada pria yang berfungsi membantu

produksi dan menyimpan cairan seminal. Pada pria dewasa, prostat

mempunyai ukuran panjang sekitar 3 cm dengan berat sekitar 20 gram. Prostat

terletak pada bagian pelvis, di bagian bawah saluran kemih dan di bagian

depan rektum. Prostat mengelilingi bagian uretra yang membawa urin dari

saluran kemih pada saat buang air kecil dan cairan semen pada saat ejakulasi.

Karena letaknya ini, penyakit prostat biasanya berpengaruh pada proses buang

air kecil, ejakulasi, dan buang air besar. Prostat terdiri dari kelenjar-kelenjar

kecil yang mana sekitar 20% bagiannya terdiri dari cairan semen.

(NCCN, 2005).

Gambar 1. Kelenjar Prostat (Anonim, 2006a)

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

8

Gambar 2. Lokasi Kelenjar Prostat (Anonim, 2006c)

B. Kanker prostat

1. Definisi

Kanker didefinisikan sebagai suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau

kegagalan mekanisme pengatur multipikasi dan fungsi homeostasis lainnya pada

organisme multiseluler. Sifat umum dari kanker adalah pertumbuhan berlebihan,

umumnya berbentuk tumor, adanya gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan,

bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya, bersifat metastastik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

9

menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru (Setiabudy dan

Gan, 1999).

Kanker prostat adalah kanker yang menyerang kelenjar prostat dimana sel-

sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal tak terkendali sehingga mendesak dan

merusak jaringan di sekitarnya bahkan dapat menyebabkan kematian (Anonim,

2006b). Sel-sel ini dapat menyebar (metastase) dari prostat ke bagian tubuh yang lain,

khususnya tulang dan getah bening. Kanker prostat biasanya dapat menimbulkan rasa

nyeri, kesulitan dalam buang air kecil, ejakulasi, buang air besar dan gejala lainnya

(Anonim, 2006a).

Pertumbuhan kelenjar prostat bergantung pada adanya hormon androgen

seperti testosteron. karena dihidrotestosteron adalah suatu promoter penting kanker

prostat. Kebanyakan kanker prostat mulai pada bagian belakang dan pada bagian

uretra (Anonim, 2006b).

Gambar 3. Kanker Prostat (Anonim, 2006a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

10

2. Epidemiologi

Kanker prostat merupakan penyakit usia tinggi. Insidensinya

meningkat dengan bertambahnya umur (Arjono, 1999). Penyebab spesifik dari

kanker prostat belum dapat diketahui. Pria yang berisiko terserang penyakit

kanker prostat ini tergantung dari usia, genetik, ras, pola makan, gaya hidup,

pengobatan, dan faktor lainnya. Faktor risiko utamanya adalah usia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pria di China, Jerman, Israel,

Jamaika, Swedia, dan Uganda angka kematian pria yang berumur 50 tahun

akibat kanker prostat adalah sekitar 30% dan pada pria yang berumur 70 tahun

adalah sekitar 80%. Pada tahun 2005, di Amerika Serikat diperkirakan

terdapat 230.000 kasus baru kanker prostat dan 30.000 diantaranya meninggal

karena kanker prostat (Anonim, 2006b).

Kanker prostat merupakan penyebab kedua kematian yang paling umum

akibat kanker pada pria Amerika yang berusia lebih dari 55 tahun. Menurut

Maxine Papadakis dan Stephen J. Mcphee dalam Dipiro, et al (2003) bahwa

prevalensi pasien kanker prostat akan meningkat pada rata - rata umur di atas

50 tahun, terutama pada umur 50 – 70 tahun.

Kira-kira 125.000 kasus baru kanker prostat didiagnosa setiap tahunnya

dan 32.000 pria yang sudah mengalaminya mati akibat kanker tersebut

(Brunner dan Suddarth, 1997). Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di

Indonesia menunjukkan kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit terganas

pada pria yang angka kejadiannya tinggi. Di Sub-bagian Urologi, bagian

bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998 ditemukan rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

11

17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah kanker kandung

kemih (Anonim, 2006b).

3. Patogenesis

Hypothalamus LH - RH LH ACTH Pituitary FSH Testes LH Adrenal glands FSH PROL GH Testosterone Androgens Testosterone Androgens + R DHT DHT R DHT R DNA RNA Prostate cell mRNA

Keterangan : ACTH = adrenocorticotropic hormone DHT = dihydrotestosterone FSH = folicle-stimulating hormone GH = Growth Hormone LH = Luteinizing Hormone LH-RH = Luteinizing Hormone-Releasing Hormone PROL = Prolactin R = Receptor

Gambar 4. Bagan regulasi hormon pada kelenjar prostat (Dipiro, 2003)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

12

Pertumbuhan dan diferensiasi dari prostat tergantung pada

androgen khususnya DHT (dihydrotestosterone). Testes dan kelenjar

adrenal merupakan sumber utama yang dapat menghasilkan hormon

androgen. Pada regulasi hormon, hormon androgen dipengaruhi oleh

adanya interaksi antara kelenjar hipotalamus, pituitary, kelenjar adrenal,

dan testes. Kelenjar hipotalamus akan melepaskan Luteinizing hormone –

releasing hormone (LH-RH) yang kemudian akan memicu pelepasan

Luteinizing hormone (LH) dan folicle stimulating hormone (FSH) dari

kelenjar pituitary. LH berikatan dengan reseptor dan memicu produksi

testosteron dan sejumlah kecil estrogen. FSH bekerja pada testes

menghasilkan androgen yang terikat. Sirkulasi testosteron dipengaruhi

oleh LH-RH, LH, dan FSH dengan adanya kerja umpan balik degatif dari

hipotalamus dan kelenjar pituitary. Testosteron merupakan hormon

androgen utama sekitar 95%. Bila testosteron dikonversi oleh 5 α

reduktase maka akan berubah menjadi DHT. Dihydrotestosterone (DHT)

yang memicu perkembangan sel prostat (Dipiro et al, 2003)

Kanker prostat dikelompokkan dalam adenocarsinoma, atau

kanker pada kelenjar, ketika kelenjar prostat yang dalam keadaan normal

mensekresikan cairan semen sel-selnya bermutasi menjadi sel kanker.

Biasanya adenocarsinoma berada pada daerah perifer kelenjar prostat.

Dalam jangka waktu tertentu sel kanker mulai bertambah banyak dan

mulai menyebar mengelilingi jaringan prostat (stroma) membentuk tumor

atau benjolan. Tumor tersebut akan bertambah besar dan menyerang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

13

organ-organ terdekat seperti misalnya seminal vesicle atau rectum, atau sel

tumor tersebut akan berkembang dan masuk ke dalam aliran darah

dan sistem limfatik. Kanker prostat bisa menjadi ganas karena sel kanker

sudah menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh. Serangan sel kanker ini

biasa disebut dengan metastasis. Kanker prostat biasanya menyerang atau

bermetastasis ke tulang, limfe, rektum dan saluran kemih

(Anonim, 2006c).

4. Tanda dan Gejala

Gejala itu dapat diketahui bila dilakukan pemeriksaan Prostate

Spesific Antigen (PSA) secara rutin. Tahap awal biasa disebut dengan

Benign Prostate Hypertrophy (BPH). Pada tahap ini terjadi gejala iritasi

seperti misalnya sering kencing/frequency, tergesa-gesa ingin

kencing/urgency, sering kencing pada malam hari/nocturia, sulit menahan

kencing/urgeincontinent, dan juga gejala-gejala obstruksi yaitu kencing

harus menunggu lama/hesistancy, pancaran kencing lemah, kencing tidak

puas, terputus-putus/intermittency, dan harus mengedan untuk memulai

kencing/straining. Gejala lainnya yang biasanya terjadi adanya darah pada

urin/hematouria, pembengkakan limfe di sekitar paha, impotensi

(kesulitan pada saat ereksi), rasa nyeri pada saat ejakulasi, nyeri di sekitar

panggul, punggung, pinggul, atau sekitar iga (Dipiro et al, 2005).

Gejala-gejala di atas dapat menyebabkan kanker menyebar

ke bagian tubuh lain. Penyebarannya dapat sampai ke bagian tulang

belakang, biasanya dapat menekan bagian spinal cord, dan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

14

menyebabkan kaki terasa lemas, kesulitan buang air kecil, dan kesulitan

buang air besar (Anonim, 2006b).

5. Etiologi

Penyebab dan proses terjadinya kanker prostat belum diketahui

secara pasti. Namun dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa faktor

risiko untuk terjadinya penyakit ini adalah

a. faktor risiko yang tidak dapat dicegah :

1) usia lanjut, semakin lanjut usia, risiko terjadinya kanker prostat

meningkat dengan bermakna. Pada usia 50 tahun, sekitar 33% pria

memiliki tumor prostat kecil. Pada usia sekitar 55 tahun hingga

80 sekitar 70% pria dapat dibuktikan memiliki kanker prostat

secara histopatologi.

2) kadar hormon, kadar hormon testosteron yang tinggi berhubungan

dengan peningkatan risiko kanker prostat. Testosteron akan diubah

menjadi dihydrotestosteron (DHT) oleh enzim 5 alpha-reductase,

yang memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan sel-sel

prostat.

3) ras, orang dari ras kulit hitam memiliki risiko 2 kali lebih besar

untuk terjadi kanker prostat dibanding ras lain. Orang-orang Asia

memiliki insiden kanker prostat yang paling rendah.

4) riwayat keluarga, semakin banyak anggota keluarga yang

mengidap penyakit ini, maka semakin besar risiko anggota

keluarga yang lain untuk dapat terkena kanker prostat juga. Bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

15

ada satu anggota keluarga mengidap penyakit ini, maka risiko

meningkat 2 kali lebih bagi yang lain. Bila ada 2 anggota keluarga

maka risiko meningkat menjadi 2-5 kali.

b. faktor risiko yang dapat dicegah adalah dengan dilakukannya diet.

Diet yang dapat dilakukan misalnya dengan mengurangi makanan

yang mengandung lemak tinggi dan kurang serat karena akan

meningkatkan risiko terkena kanker prostat (Anonim, 2006b).

6. Gambaran Klinis

Secara umum gambaran klinis yang sering dijumpai pada penderita

kanker prostat adalah sebagai berikut ini.

Adanya perkembangan kanker yang bersifat asimptomatis atau

keluhan-keluhan yang biasa muncul pada sistem urinaria seperti terjadinya

disfungsi atau ketidaknormalan (sering kencing/frequency, kencing harus

menunggu lama/hesitancy, kencing tidak lancar atau hanya menetes/

dribbling). Pada tahap awal, pasien akan mengalami nyeri pada bagian

belakang (punggung) kemudian akan terasa kaku. Nyeri akan terjadi

sebagai akibat adanya kerusakan pada getah bening. Terjadi anemia dan

kehilangan/penurunan berat badan dengan tanda yang tidak spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

16

7. Stadium

Stadium dari kanker prostat ditentukan berdasarkan sudah sejauh

mana penyebaran dari kanker ke jaringan sekitar dan organ lainnya.

Penetuan stadium salah satu faktor yang penting dalam menetukan terapi

yang akan dipilih dan faktor penentuan prognosis.

Kanker prostat dikelompokkan menjadi:

a. stadium A : benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik,

biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat

karena penyakit lain.

b. stadium B : tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada

pemeriksaan fisik atau tes antigen prostat spesifik (PSA).

c. stadium C : tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi

belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening.

d. stadium D : kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah

bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan

paru-paru) (Anonim, 2006a).

Tingkat pengelompokkan kanker prostat berdasarkan NCCN, 2007

akan disajikan pada tabel di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

17

Tabel I. Pengelompokkan Stadium (Staging)

Primary tumor (T) Clinical TX primary tumor tidak dapat diketahui T0 belum ada bukti adanya primary tumor T1 secara klinik tidak ada perbedaan tumor saat diraba atau dilihat dengan foto

T1a ditemukan tumor secara tidak sengaja sebesar 5% atau kurang pada jaringan T1b ditemukan tumor secara tidak sengaja sebesar lebih dari 5% pada jaringan T1c tumor diidentifikasi dengan biopsi (misal karena adanya peningkatan nilai PSA)

T2 tumor hanya terdapat dalam prostat* T2a tumor menyerang sebagian atau satu lobus atau kurang T2b tumor menyerang lebih dari satu lobus tetapi tidak kedua lobus T2c tumor menyerang dua lobus

T3 tumor menyebar pada kapsul prostat* T3a tumor menyebar pada bagian ekstracapsular (unilateral atau bilateral) T3b tumor menyerang pada kantung mani

T4 tumor menetap atau menyerang bagian yang berdekatan selain kantung mani : bladder neck, rectum, dan dinding pelvis

Keterangan : * bila tumor ditemukan pada satu atau dua laobus berdasarkan biopsi, tetapi hasilnya tidak terlihat jelas atau gambar yang didapat tidak jelas, maka dikelompokkan pada T1c ** penyerangan pada bagian batas dalam (tetapi tidak banyak) ke dalam kapsul prostat, maka tidak dilkelompokkan sebagai T3 tetapi sebagai T2 Patologic (pT) pT2* organ khusus

pT2a unilateral :tumor menyerang sebagian dari satu lobus atau kurang pT2b unilateral :tumor menyerang sebagian dari satu lobus tapi tidak kedua lobus pT2c bilateral diseases

pT3 daerah sepanjang ekstraprostatic pT3a daerah sepanjang ekstraprostatic

pT3b tumor menyerang kantung mani pT4 tumor menyerang kandung kemih dan rektum Keterangan : * pada patologic, tidak ada kelompok T2 Regional Limfe Nodes (NX) Clinical NX Regional Limfe Nodes tidak dapat diketahui N0 tidak terjadi metastasis pada regional limfe node N1 tidak terjadi metastasis pada regional limfe node Patologic PNX Regional Limfe Nodes tidak dijadikan sample PN0 Regional Limfe Nodes tidak menunjukkan hasil positif PN1 terjadi metastasis pada Regional Limfe Nodes Distant Metastasis (M) MX distant metastasis tidak dapat diketahui M0 tidak dapat diketahui distant metastasis M1 distant metastasis

M1a non Regional Limfe Nodes M1b penyebaran sampai ke tulang M1c bagian lain dengan atau tanpa penyakit tulang

Gleason Score (G) GX tingkatan tidak dapat diketahui G1 diferensiasi baik (anaplasia sedikit) (Gleason 2 -4 ) G2 diferensiasi sedang (anaplasia sedang ) (Gleason 5 – 6 ) G3-4 diferensiasi tidak baik (tanda adanya anaplasia) (Gleason 7 – 10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

18

Lanjutan Tabel I. Pengelompokkan Stadium (Grouping Stage)

Stage I T1a N0 M0 G1 Stage II T1a N0 M0 G2, G3 T1b N0 M0 Setiap G T1c N0 M0 Setiap G T1 N0 M0 Setiap G T2 N0 M0 Setiap G Stage III T3 N0 M0 Setiap G Stage IV T4 N0 M0 Setiap G Setiap T N1 M0 Setiap G Setiap T Setiap N M1 Setiap G

8. Diagnosis

Selain berdasarkan gejala yang timbul, biasanya dilakukan

pemeriksaan kesehatan secara umum terlebih dahulu kemudian dilakukan

pemeriksaan colok dubur atau Digital Rectum Exam (DRE) agar dapat

mengetahui ada tidaknya kelainan pada prostat yang mencurigakan

ke arah kanker prostat, yaitu konsistensi yang keras, adanya benjolan

dan pembesaran prostat yang tidak simetris serta untuk mengetahui tingkat

keparahannya (Dipiro et al, 2005)

Gambar 5 . Pemeriksaan Colok Dubur (Anonim,2006a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

19

Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan Prostat Spesific Antigen

(PSA). Prostat Spesific Antigen merupakan suatu glikoprotein yang secara

primer diproduksi oleh sel-sel prostat. Kadar normalnya dalam darah

adalah 0–4ng/ml. Bila kadarnya antara 4–10ng/ml, interpretasinya dapat

berbeda karena masih bisa dikatakan normal pada orang dalam kondisi

tertentu atau dapat juga sebagai tanda kanker. Kadar yang lebih tinggi dari

10ng/ml merupakan tanda yang cukup akurat untuk keberadaan kanker

prostat, terutama bila sesuai dengan hasil pemeriksaan colok dubur, maka

untuk memastikan diagnosis biasanya diperlukan pemeriksaan jaringan

prostat yang diambil secara biopsi. Perlu diperhatikan juga bahwa sekitar

43% penderita kanker prostat dini memiliki nilai PSA kurang dari 4ng/ml.

Untuk mempertajam nilai diagnostik PSA, digunakan nilai rasio PSA

bebas dengan PSA total. Dari tabel II akan ditunjukkan kadar normal pada

usia-usia tertentu.

Tabel II. Kadar normal PSA (Anonim,2006b)

Umur (th) Level PSA dalam darah (ng/mL)

40-49 2,5 50-59 3,5 60-69 4,5 70-79 6,5

Apabila hasil pemeriksaan DRE menunjukkan hasil yang positif

dan diperkuat dengan adanya peningkatan nilai PSA biasanya dilakukan

Transrectal Ultrasonografic (TRUS). Selain dilakukan TURS untuk

diagnosis kanker prostat dilakukan penentuan Gleason score dimana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

20

untuk menentukannya dilakukan biopsi terlebih dahulu. Gleason score

dilakukan untuk dapat mengetahui diferensiasi yang dialami oleh sel

dilihat dari bentuk, ukuran, dan strukturnya dengan mengambil contoh

dari hasil biopsi, dimana sampel yang diambil adalah yang dominan

kemudian diperiksa di bawah mikroskop. Masing-masing sampel tes

mempunyai grade antara 1 sampai 5, dimana jumlah yang lebih tinggi

menandakan kanker yang lebih berbahaya atau agresif. Sejauh apa kanker

telah menyebar dan mempengaruhi kesehatan pasien. Grade 1 dan 2 pada

kanker prostat termasuk pada “ well differentiated “ dimana sel masih

teridentifikasi seperti sel normal dan grade 5 termasuk pada “ poorly

differentiated “ dan ini menandakan kanker sudah menjadi ganas. Pada

akhir penentuan nilai Gleason atau Gleason score, grade dari kedua

sampel ditambahkan, nilai akan bervariasi antara 1 + 1 = 2 dan 5 + 5 = 10.

nilai yang paling tinggi ( antara 2 sampai 10 ) menandakan lebih agresif

dan berpotensi menjadi sel kanker yang berbahaya.

Diagnosis lain yaitu dengan melakukan rontgen atau skrening

tulang, bisa diketahui adanya penyebaran kanker ke tulang. Pemeriksaan

lainnya yang biasa dilakukan analisa air kemih, sitologi air kemih atau

cairan prostat, dan biopsi prostat (Anonim, 2006b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

21

9. Penatalaksanaan Terapi

Penatalaksanaan terapi pada kanker prostat dapat dilihat sebagai

berikut ini.

a. Tujuan Terapi

Tujuan terapi kanker prostat adalah untuk menghambat

perkembangan dari kanker prostat pada saat pengobatan dan

mencegah terjadinya komplikasi setelah dilakukan prosedur terapi.

Terapi yang diharapkan adalah mampu memberikan gambaran

mengenai gejala dan menjaga kualitas hidup.

b. Sasaran Terapi

Pada pelaksanaan terapi pasien kanker prostat, yang menjadi

sasaran terapi adalah nilai PSA dan penyebarannya, yaitu mencegah

pertumbuhan dan penyebaran sel kanker ke organ lainnya. Pengobatan

dilakukan untuk sedapat mungkin menurunkan nilai kadar PSA

sehingga risiko berkembangnya sel kanker kecil. Selain itu,

pengobatan sangat penting dilakukan untuk mengurangi angka

kematian akibat kanker prostat dan untuk mencegah bertambah

parahnya penyakit (Dipiro et al, 2003).

c. Strategi Terapi

Strategi terapi pada pasien kanker prostat meliputi terapi

farmakologis dan terapi non farmakologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

22

1). Terapi non farmakologis

Terapi non farmakologi yang biasanya dilakukan pada kanker

prostat operasi/pembedahan (surgery), terapi radiasi, kemoterapi,

terapi hormonal, dan beberapa terapi kombinasi. Pemilihan terapi

tergantung pada tingkat stadium penyakit, dan tingkat nilai PSA.

Faktor penting lain adalah usia pasien, kesehatan secara umum, dan

keadaan atau perasaan pasien mengenai potensial pengobatan yang

diberikan, dan kemungkinan adanya efek samping. Karena semua

jenis pengobatan dapat menyebabkan efek samping yang cukup berarti

seperti disfungsi ereksi dan gangguan pada saluran kemih

(Anonim, 2006).

Operasi/pembedahan (surgery), operasi pengangkatan prostat atau

prostatectomy merupakan pengobatan, atau bila pengobatan dengan

menggunakan terapi radiasi mengalami kegagalan. Beberapa jenis

operasi yang biasa dilakukan adalah radical prostatectomy dan

Transurethral resection of the prostat (TURP) (NCCN, 2005).

Dalam menangani kanker prostat juga diperlukan gambaran

(nomogram) untuk mengetahui perkiraan penyebaran sel kanker.

Selain itu, dilakukan tahap pengawasan (active surveillance) yaitu

dengan mengobservasi dan memonitoring penyakit tanpa melakukan

invasive. Pengawasan ini dilakukan pada pengobatan 3 tahun pertama.

Hal ini lebih menguntungkan dari risiko akibat dilakukan

pembedahan, terapi radiasi, atau terapi hormonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

23

Terapi non farmakologis lain yang lebih sederhana dapat

dilakukan dengan cara menghindarkan diri dari stres, mengatur pola

makan, olahraga teratur, pemeriksaan kesehatan secara berkala

khususnya bagi mereka yang sibuk, perokok, kurang berolahraga, atau

bergaya hidup tidak sehat. Beberapa pemeriksaan yang

direkomendasikan adalah pengukuran tekanan darah dan kadar

kolesterol serta pemeriksaan nilai PSA untuk mendeteksi kanker sejak

dini (Siswandi, 2002).

2). Terapi farmakologis

Pengobatan awal pada kanker prostat tergantung pada tingkat

keparahan penyakit tersebut. Untuk pengobatan atau terapi secara

farmakologis, bagi pasien kanker prostat biasanya digunakan obat

seperti berikut ini.

Gambar 6 . Diagram terapi hormonal (Anonim,2006a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

24

a) Luteinizing Hormone – Releasing Hormone agonist (LHRH

agonist)

Merupakan obat yang mampu memberikan respon rata-rata sekitar

80%, mempunyai kelebihan sifat yang reversibel. Tidak ada

perbandingan yang terdapat pada LHRH agonist, jadi pemilihan

tergantung pada biaya, pasien, dan pilihan dari dokter. Leuprolide

asetat diberikan setiap hari; leuprolide depot dan goserelin asetat

implan dapat diberikan setiap bulan , atau setiap 12 atau 16 minggu.

Efek samping yang ditimbulkan biasanya adalah meningkatnya flare

pada pengobatan minggu pertama (seperti misalnya meningkatnya rasa

nyeri pada tulang, gejala sulit buang air kecil), rasa panas, impotensi,

menurunnya libido, dan reaksi pada bagian tertentu

(Dipiro et al, 2003).

b) Antiandrogen

Merupakan monoterapi dengan flutamide (50% - 80%),

bicalutamide (54% - 74%) dan nilutamide (40%) yang menghasilkan

respon rata-rata pada objek lebih rendah bila dibandingkan dengan

LHRH agonist. Antiandrogen diindikasikan untuk mencegah

perkembangan kanker prostat. Bila dikombinasi dengan

LHRH agonist, antiandrogen dapat mengurangi flare

(Dipiro et al, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

25

Dosis yang dibutuhkan adalah untuk flutamide 750mg/hari,

bicalutamide 50mg/hari, dan nilutamide 300mg/hari untuk sebulan,

selanjutnya 150mg/hari (Dipiro et al, 2003). Flutamide juga digunakan

sebagai antikanker.

Efek samping yang bisa ditimbulkan dari antiandrogen adalah

gynecomastia, sensasi panas, gangguan pada pencernaan, menurunnya

fungsi hati, rasa sakit pada bagian dada. Gangguan pencernaan yang

terjadi adalah diare yang merupakan efek samping dari flutamide dan

bicalutamide, rasa mual dan konstipasi yang merupakan efek samping

dari nilutamide (Dipiro et al, 2003).

c) Kombinasi hormon

Peranan dari terapi kombinasi hormonal, adalah sebagai

penghambat androgen dan penghilang androgen, yang kemudian akan

dievaluasi. Selain itu dengan kombinasi hormon dapat mengurangi

kadar testosteron. Beberapa penelitian mengenai kombinasi

antiandrogen merupakan terapi yang menguntungkan bagi pasien

sehingga dapat meminimalkan penyakit. Kombinasi hormon yang

dapat dilakukan disajikan pada tabel IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

26

Tabel IV. Kombinasi hormon (Dipiro et al, 2003)

Obat Dosis

Leuprolide depot 7,5 mg / bulan

Leuprolide depot 22,5 mg / 12 minggu

Leuprolide depot 30 mg / 16 minggu

Goserelin implant 3,6 mg / 28 hari

Goserelin implant 10,8 mg / 12 minggu

Flutamide 750 mg / hari

Bicalutamide 50 mg / hari

Nilutamide 300 mg / hari selanjutnya 150 mg/hari

d) Estrogen

Agen yang paling utama adalah diethylstilbestrol (DES), sebagai

alternatif lain digunakan ethinyl estradiol, conjugated estrogen,

chlorotrianisene, dan polyestradiol phosphate yang dilihat dari segi

biaya tidaklah terlalu mahal (Dipiro et al, 2003). Terapi estrogen

digunakan untuk meredakan gejala, mengurangi ukuran tumor,

menurunkan nyeri. Tetapi terapi estrogen dapat meningkatkan risiko

tromboembolism, infark miokardium dan stroke. Selain itu efek

samping lain dari terapi estrogen adalah impotensi, penurunan libido,

penurunan produksi sperma (Anonim, 2006b).

e) Kemoterapi

Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker

prostat yang kebal terhadap pengobatan hormonal. Biasanya diberikan

obat tunggal atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-

sel kanker. Obat yang biasa digunakan secara tunggal adalah

cyclophospamide, docetaxel, estramustine, fluorouracil, methotrexate,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

27

dacarbazine, mitoxantrone, doxorubicin, paclitaxel, gemcitabine,

vinorelbine, dan cisplatin.

Kombinasi yang biasa dilakukan adalah dengan estramustine dan

vinblatine, mitoxantrone dan prednison. Kombinasi lain yang dapat

dilakukan dengan ketoconazole dan doxorubicin, estramustine dan

etoposide atau paclitaxel (Dipiro et al, 2003). Efek sampingnya

bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan obat yang biasa

digunakan untuk memperbaiki potensi ini diantaranya digunakan

sildenafil (Viagra), tadalafil (Cialis), atau vardenafil (Levitra)

(Anonim, 2006a).

C. Drug Related Problems (DRPs)

Proses evaluasi dalam penelitian ini difokuskan pada permasalahan

dalam farmasi klinis. Permasalahan dalam farmasi klinis terutama muncul karena

pemakaian obat. Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian atau efek yang

tidak diharapkan yang dialami pasien dalam proses terapi dengan obat dan secara

aktual atau potensial terjadi bersamaan dengan outcome yang diharapkan pada

saat mendapat pengobatan terhadap penyakit tertentu (Cipolle et al, 1998).

Masalah- masalah dalam kajian DRPs menurut Cipolle, Strand, and

Morley, tahun 1998 antara lain adalah seperti berikut ini.

1. Butuh obat (need for additional drug therapy).

Pasien akan mendapat risiko tinggi bila tidak mendapat terapi

tambahan. Pasien dalam kondisi pengobatan baru yang membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

28

terapi obat baru, pasien mempunyai penyakit kronik yang

membutuhkan terapi obat lanjutan, pasien dalam kondisi pengobatan

yang membutuhkan kombinasi farmakoterapi untuk mencapai efek

sinergis atau potensial, pasien dengan kondisi memburuk dapat

dicegah dengan terapi profilaksis atau sebelum operasi.

2. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy).

Pasien akan mengalami komplikasi akibat mendapat obat yang tidak

dibutuhkan. Pasien mendapat obat yang tidak sesuai dengan indikasi

penyakit, pasien tidak sengaja terkena racun di antara obat atau bahan

kimia yang menyebabkan penyakit, masalah-masalah pengobatan yang

dihubungkan dengan penyalahgunaan obat, pengguna alkohol atau

perokok, kondisi yang lebih baik dirawat dengan terapi tanpa obat,

pasien yang melakukan terapi obat lebih dari yang dianjurkan.

3. Obat salah (wrong drug).

Komplikasi yang terjdi akibat salah obat. Pasien bermasalah dengan

pengobatan yang tidak efektif, pasien alergi dengan pengobatan,

pasien menerima obat yang tidak efektif untuk indikasi pengobatan,

pasien kontraindikasi dengan obat, pasien menerima obat efektif tetapi

mahal dan tidak aman, pemakaian obat infeksi yang sudah resisten,

pasien yang sulit disembuhkan dengan terapi obat baru, pasien

menerima kombinasi obat yang tidak dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

29

4. Pasien mendapat obat dengan dosis kurang (dosage too low).

Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk mencapai respon pasien,

konsentrasi obat dalam serum di bawah jarak terapetik yang

diinginkan, obat, dosis, rute atau formulasi tidak cukup untuk pasien.

5. Pasien mendapat obat yang tidak diinginkan atau efek samping obat

(adverse drug reaction) adanya interaksi obat (drug interaction)

Jika ada alergi, ada faktor risiko, dan hasil laboratorium berubah akibat

penggunaan obat, jika bioavaibilitas obat berubah oleh adanya

interaksi antara obat atau makanan yang digunakan, ada interaksi

dengan obat lain.

6. Pasien mendapat dosis obat berlebih (dosage too high)

Dosis terlalu tinggi untuk pasien, konsentrasi obat dalam serum diatas

jarak terapeutik yang diinginkan, dosis obat naik dengan cepat, dalam

tubuh pasien sudah banyak terakumulasi obat, dosis, rute, formulasi

tidak tepat untuk pasien.

7. Ketidaktaatan pasien (noncompliance).

Pasien tidak menerima regimen obat yang tepat, terjadi

medication error (peresepan, penyerahan obat dan monitoring pasien),

ketidaktaatan pasien, pasien tidak membeli obat yang disarankan

karena mahal, pasien tidak menggunakan obat karena ketidaktahuan

cara pemakaian obat, pasien tidak menggunakan obat karena

ketidakpercayaan dengan produk obat yang dianjurkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

30

D. Keterangan Empiris

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran evaluasi

Drug Related Problems (DRPs) pada pengobatan pasien kanker prostat

yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai ”Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) Pada

Pengobatan Pasien Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2005” merupakan jenis penelitian non eksperimental

dengan rancangan deskriptif evaluatif dan pengambilan data dilakukan secara

retrospektif. Data retrospektif merupakan data yang diperoleh dari

penelusuran catatan rekam medik yang telah lampau, dalam hal ini digunakan

catatan rekam medik periode tahun 2005. Rancangan penelitian deskriptif

artinya penelitian ini menggambarkan fenomena kesehatan atau gambaran

pasien yang sebenarnya, yang datanya diambil tanpa diubah oleh penulis.

Evaluatif artinya penelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi data, dengan

menggolongkan jenis obat yang digunakan dan juga mengevaluasi drug

related problem yang ada.

Penelitian ini menggunakan data secara retrospektif dengan melakukan

penelusuran dokumen terdahulu, yaitu pada lembar rekam medis pasien

kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

32

B. Definisi operasional

1. Evaluasi adalah melihat dan mengumpulkan kembali data tindakan terapi yang

menggunakan obat dan menyesuaikan dengan prosedur atau standar kanker

prostat.

2. Drug Related Problems (DRPs) adalah kejadian atau efek yang tidak

diharapkan yang dialami pasien dalam proses terapi dengan obat secara aktual

atau potensial yang terjadi bersamaan dengan outcome yang diharapkan pada

saat pasien kanker prostat mendapat pengobatan.

3. Tipe Drug Related Problems (DRPs) dalam penelitian ini adalah:

a. butuh obat (need for additional drug therapy),

b. tidak butuh obat (unnecessary drug therapy),

c. obat salah (wrong drug),

d. pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage too low),

e. pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high),

f. munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat (adverse

drug reaction),

g. adanya interaksi obat (drug interaction).

4. Pasien dalam penelitian ini adalah pasien kanker prostat yang dirawat baik

rawat inap maupun rawat jalan yang dalam rekam medis terdiagnosis kanker

prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada tahun 2005.

5. Pola pengobatan adalah penggolongan/pengelompokkan obat yang digunakan

dalam terapi pasien kanker prostat selama dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan golongan obat, jenis obat, dan kelas terapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

33

6. Outcome adalah kondisi pasien kanker prostat saat keluar dari rumah sakit

(membaik, sembuh atau meninggal dunia) pasien setelah menjalani

pengobatan di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta.

7. Lembar rekam medik adalah catatan dokter, apoteker, dan perawat yang berisi

data klinis pasien kanker prostat di RSUP Dr Sardjito yang meliputi nomor

rekam medik, umur, jenis kelamin, diagnosis masuk dan keluar, komplikasi,

aturan pakai, dan jenis obat.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien dengan

diagnosa kanker prostat pada lembar rekam medik yang dirawat di RSUP

Dr. Sardjito tahun 2005. Berdasarkan data komputer di bagian rekam medik

pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2005

sebanyak 15 pasien.

D. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah lembar rekam medik

(medical record) pasien kanker prostat yang dirawat baik rawat inap maupun

rawat jalan tahun 2005 yang diambil berdasarkan data di bagian rekam medik

RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

34

E. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di instalasi catatan medik RSUP Dr Sardjito

Yogyakarta yaitu di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta: Jalan Kesehatan 01 Sekip

Yogyakarta 58733.

F. Jalannya penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini dibagi dalam 4 tahap, yaitu :

1. persiapan

Dimulai dengan survey jumlah pasien kanker prostat yang ada dirawat

di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta tahun 2005 di bagian rekam medik. Dari hasil

survey diperoleh jumlah pasien kanker prostat sebanyak 15 data pasien.

2. pengumpulan data

Pengumpulan data dari pasien kanker prostat yang dirawat

di RSUP Dr Sardjito tahun 2005. Adapun data yang dikumpulkan terdiri atas:

identitas pasien, umur pasien, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat obat, riwayat

alergi, riwayat penyakit keluarga, pemeriksaan fisik, catatan perkembangan pasien

serta terapi yang diberikan.

3. analisis data

Data dianalisis dengan mengelompokkan obat yang digunakan dalam pengobatan

kanker prostat berdasarkan kelas terapi obat, mengelompokkan pasien

berdasarkan umur dan outcome pasien. Kemudian dihitung jumlah kasus yang

terjadi DRPs dan dikelompokkan berdasarkan jenis DRPs dan dihitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

35

persentasenya. Ketidakpatuhan pasien dalam menggunakan obat tidak dapat

diamati, karena penelitian ini bersifat retrospektif.

Tata cara analisis hasil adalah sebagai berikut ini.

1. Distribusi umur pasien pada kasus kanker prostat dikelompokkan menjadi

4 kelompok umur yaitu ≥40 – ≤49 tahun, ≥50 – ≤59 tahun, ≥60 –≤69 tahun

dan ≥70 tahun.

2. Persentase umur pasien pada kasus kanker prostat dihitung berdasarkan

jumlah kasus masing-masing kelompok umur kemudian dibagi dengan jumlah

keseluruhan kasus yang ada lalu dikalikan 100%.

3. Persentase golongan dan jenis obat yang digunakan dihitung dengan cara

menjumlahkan berapa kali golongan dan jenis obat digunakan lalu dibagi

dengan jumlah kasus yang ada dan dikalikan 100%.

4. Evaluasi penggunaan obat–obat pada kasus kanker prostat di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 dilakukan dengan mengidentifikasi DRPs

yang terjadi terkait dengan penggunaan obat–obat, yaitu:

a. butuh obat (need for additional drug therapy),

b. tidak butuh obat (unnecessary drug therapy),

c. obat salah (wrong drug),

d. pasien mendapat obat yang tidak mencukupi atau kurang (dosage

too low),

e. pasien mendapat dosis obat yang berlebih (dosage too high),

f. munculnya efek yang tidak diinginkan atau efek samping obat

(adverse drug reaction),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

36

Evaluasi DRPs yang terjadi dalam pengobatan pasien kanker prostat

dilakukan berdasarkan standar pengobatan kanker prostat, yaitu menggunakan

National Comprehensive Cancer Network (NCCN), dan pustaka yang sesuai

yaitu Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI) tahun 2000 dan Drug

Information Handbook (DIH) tahun 2006.

4. pembahasan kasus

Kasus yang didapat dibahas dengan metode SOAP (Subjective,

Objective, Assessment, Plan) berdasarkan standar pengobatan kanker prostat

dan pustaka yang sesuai. Beberapa kasus diambil sebagai contoh evaluasi

DRPs yang mewakili ke-6 tipe DRPs yang terjadi dalam pengobatan kanker

prostat pada penelitian ini.

G. Kesulitan

Penelitian retrospektif mempunyai banyak kelemahan bila dibandingkan

penelitian prospektif. Pada penelitian retrospektif, peneliti tidak dapat

mengamati perkembangan kondisi pasien yang sebenarnya berkaitan dengan

analisis tipe DRPs, yaitu tentang terjadinya efek samping obat, interaksi obat,

dan kepatuhan terapi. Selain itu peneliti juga mengalami kesulitan dalam

membaca catatan terapi dengan penulisan yang kurang jelas, penggunaan

bahasa daerah dalam penulisan keluhan pasien dalam catatan perkembangan,

bahkan ada beberapa rekam medis tidak mencantumkan keluhan pasien,

pemeriksaan fisik atau tanda vital harian, data laboratorium, dan terjadi

kesalahan penulisan nama dagang, dosis, dan kekuatan obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) dalam

Pengobatan Pasien Kanker Prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta

tahun 2005” dilakukan dengan menelusuri data rekam medik pasien yang

terdiagnosis keluar sebagai penderita kanker prostat pada tahun 2005.

Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian rekam medik, diperoleh 15 kasus

pasien kanker prostat.

A. Gambaran Kasus Pasien Kanker Prostat

Ganbaran kasus pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta tahun 2005 dapat dilihat berdasarkan kelompok umur disajikan pada

gambar 7.

Persentase Pasien Kanker Prostat Berdasarkan Kelompok U mur

0%

10%

20%

30%

40%

50%

Kelo mpo k U mur

Per

sent

ase

Kel

ompo

k U

mur

≥40 - ≤49 tahun≥50 - ≤59 tahun≥60 - ≤69 tahun≥70 tahun

6,7% 13,3%

46,7%

33,3%

Gambar 7.

Persentase pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur

37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

38

Gambaran kelompok pasien kanker prostat yang dirawat

di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan kelompok umur

menunjukkan bahwa pasien dengan kelompok umur ≥40 – ≤49 tahun sebesar

6,7%, kelompok umur ≥50 – ≤59 tahun sebesar 13,3%, kelompok umur dengan

persentase terbesar adalah umur ≥60 - ≤69 tahun yaitu 46,7% dan kelompok

umur ≥70 tahun sebesar 33,3%.

Pasien kanker prostat terbanyak pada kelompok usia ≥60 - ≤69 tahun.

Hal ini tidak jauh berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Maxine

A. Papadakis dan Stephen J. Mcphee dalam Dipiro, et al (2003) bahwa prevalensi

pasien kanker prostat akan meningkat pada umur di atas 50 tahun, terutama pada

umur 50 – 70 tahun.

Pasien kanker prostat yang menjalani perawatan di RSUP Dr. Sardjito

Yogyakarta, berdasarkan riwayat penyakit rata-rata mulai mengalami gangguan

prostat pada usia 40 tahun. Pada usia ≥70 tahun persentase pasien menurun, hal ini

bisa disebabkan usia harapan hidup hingga mencapai usia tersebut kecil. Dengan

demikian hanya sedikit pasien yang mampu bertahan hidup dengan penyakitnya

hingga mencapai usia >70 tahun.

B. Pola Pengobatan Kanker Prostat

Pola pengobatan pada pasien kanker prostat merupakan gambaran

pengobatan yang diberikan pada pasien kanker prostat yang meliputi

kelompok obat, golongan obat, dan jenis obat yang akan disajikan dalam

bentuk tabel yang disertai penjelasan. Gambaran secara umum distribusi

penggunaan obat-obat pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

39

pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 menurut kelas

terapinya disajikan pada tabel IV.

Tabel IV. Distribusi penggunaan obat-obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Kelas terapi obat Jumlah kasus

Persentase (%)

1 Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi 14 93,3 2 Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah 14 93,3 3 Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna 12 80,0 4 Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem

kardiovaskuler 11 73,3

5 Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat 11 73,3 6 Obat yang bekerja sebagai analgesik 11 73,3 7 Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi 9 60,0 8 Obat yang bekerja pada sistem saluran pernapasan 8 53,3 9 Anestetik 6 40,0 10 Obat-obat hormonal 5 33,3 11 Antineoplastik dan imunomodulator 5 33,3 12 Sediaan topikal ( mata,THT,dan hidung ) 2 13,3 13 Obat-obat obstertik,ginekolog,dan saluran kemih 1 6,70

Pada tabel IV terlihat berdasarkan kelas terapi, obat yang paling banyak

penggunaannya adalah obat untuk pengobatan infeksi dan obat yang

mempengaruhi gizi dan darah yaitu sebesar 93,3%. Penggunaan obat pada kelas

terapi untuk pengobatan infeksi banyak digunakan karena subjek penelitian ini

adalah pasien kanker prostat yang sangat rentan mengalami infeksi. Penggunaan

obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah seperti cairan dan elektrolit

parenteral juga menempati urutan terbanyak karena obat-obat ini diperlukan untuk

mengatasi pasien yang mengalami ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.

Selain itu juga sebagai asupan makanan karena biasanya pasien kanker prostat

mengalami gejala nafsu makan turun, hal ini diakibatkan karena penggunaan obat

kemoterapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

40

Secara lebih terperinci kelompok, golongan obat dan jenis obat yang

digunakan pada pasien kanker prostat diuraikan sebagai berikut ini.

1. Obat yang bekerja pada sistem saluran cerna

Tabel V. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran cerna yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah

Kasus Persentase

( % ) 1 Antitukak Antasida Antasid 1 6,7 Antagonis Reseptor H2 Famotidin 3 20 Simetidin 2 13,3 Ranitidin 5* 33,3 Khelator dan senyawa

Kompleks Sukralfat 1 6,7

Penghambat Pompa Proton Pantoprazol 2 13,3 2 Pencahar Pencahar Stimulan Bisakodil 3 20,0 Pelunak Tinja Parafin Cair 1 6,7

Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Pasien kanker prostat banyak yang mengeluh mual, muntah,

kehilangan nafsu makan, mudah lelah dan rasa tidak enak di ulu hati. Rasa mual

muntah menyebabkan pasien kehilangan nafsu makan, hal ini menyebabkan berat

badan pasien berkurang. Obat saluran pencernaan yang digunakan adalah

antitukak dan pencahar. Golongan obat yang paling banyak digunakan adalah

antitukak dengan jenis obat ranitidin sebesar 33,3%. Pada kasus ini antitukak

diindikasikan untuk mengatasi nyeri pada lambung yang menjadi keluhan pasien

saat menjalani rawat inap. Golongan antitukak yang banyak digunakan pada

pasien adalah antagonis reseptor-H2 yang dapat meringankan tukak dengan cara

mengurangi sekresi asam lambung sehingga dapat mengatasi keluhan nyeri perut

serta mual dan rasa tidak nyaman pada perut.

Selain keluhan mual, muntah, rasa tidak nyaman pada perut, pasien

kanker juga sering mengalami keluhan susah buang air besar. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

41

disebabkan pasien kanker tidak banyak melakukan aktivitas, padahal dengan

beraktivitas akan melancarkan gerak peristaltik usus sehingga buang air besar

juga akan lancar. Untuk mengatasi gangguan sulit buang air besar digunakan

obat pencahar untuk memudahkan pelintasan dan pengeluaran tinja dari kolon

dan rektum.

2. Obat yang digunakan untuk penyakit pada sistem kardiovaskuler

Tabel VI. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem kardiovaskuler yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah

Kasus Persentase

( % ) 1 Obat Anti Hipertensi α- Blocker Terazosin 1 6,7 Alfuzosin

hidroklorida 1 6,7

ACEI Kaptopril 1 6,7 Antagonis Reseptor

Angiotensin II Valsartan 2 13,3

2 Obat Anti Angina Antagonis Kalsium Felodipina 1 6,7 Amlodipin Besilat 1 6,7

3 Diuretika Diuretika kuat Frusemid/Furosemid 8 53,3 Diuretika Osmotik Manitol 1 6,7

4 Obat sistem koagulasi darah

Hemostatik dan antifibrinolitik

Asam Traneksamat 9* 60

5 Obat gangguan sirkulasi darah

Vasodilator Perifer Nisergolin 1 6,7

Naftidrofil Besilat 1 6,7 Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Penggunaan kelompok obat untuk sistem kardiovaskuler yang paling

banyak digunakan adalah golongan obat yang mempengaruhi sistem koagulasi

darah dan diuretika kuat. Obat antifibrinolitik yang paling banyak diberikan pada

penelitian ini adalah obat asam traneksamat yaitu sebesar 60%. Pemberian asam

traneksamat ini diharapkan dapat menghambat terjadinya fibrinolitik dan

membantu menghentikan pendarahan setelah prostatectomy.

Obat golongan diuretika kuat, terutama jenis obat furosemid digunakan

pada 53,3% kasus. Diuretika kuat digunakan untuk menghambat resorpsi cairan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

42

Retensi urin dapat terjadi pada pasien yang mengalami pembesaran prostat, karena

bila pasien mengalami pembesaran prostat maka akan terjadi penyempitan saluran

kemih. Penyempitan saluran kemih ini akan menyebabkan urin tertahan dan sulit

untuk keluar. Furosemid digunakan untuk membantu memperlancar aliran urin

dengan cara menghambat reabsorbsi sodium dan klorida di tubulus distal dan

lengkung henle sehingga meningkatkan sekresi air, sodium, klorida, magnesium

dan kalsium.

Selain itu juga digunakan obat golongan antihipertensi. Antihipertensi

digunakan dengan pemantauan tekanan darah setiap harinya. Obat-obat yang

digunakan adalah obat-obatan golongan α-blocker. Golongan ini dapat

menurunkan tekanan darah dan relaksan otot yang melingkari prostat. Sesudah

uretra longgar, maka aliran urin dapat menjadi lancar kembali. α blocker yang

digunakan adalah alfuzosin hidroklorida untuk mengatasi retensi urin yang

dialami pasien.

3. Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan

Tabel VII. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saluran pernafasan yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus

Persentase ( % )

1 Antiasma dan Bronkodilator Bronkodilator antimuskarinik

Ipratropium Bromida 2 13,3

Stimulan adrenoseptor Terbulatin Sulfat 1 6,7

2 Antihistamin,hiposensitifitas Antihistamin Difenhidramina 2 13,3 3 Mukolitik Mukolitik Ambroxol 5* 33,3

Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan yang paling banyak

digunakan adalah golongan mukolitik yaitu ambroxol sebesar 33,3%. Obat ini

diindikasikan untuk pasien yang mengeluh sesak nafas dan terdapat mukus pada

saluran pernafasan yang menyebabkan nafas pasien terganggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

43

4. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat

Tabel VIII. Golongan, kelompok dan jenis obat pada sistem saraf pusat yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah

Kasus Persentase ( % )

1 Psikofarmaka Hipnotik dan ansiolitik

Midazolam 1 6,7

Diazepam 5* 33,3 Antidepresan Trazodon HCl 1 6,7 2 Obat mual dan

vertigo Hiosin 1 6,7

Ondansetron 4 26,7 Metoklopramida 4 26,7 Mekobalamin 3 20,0 Domperidon 1 6,7 3 Antiepilepsi Pengobatan epilepsi Klobazam 1 6,7

Fenobarbital 1 6,7 Pirasetam 1 6,7 Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Jenis obat yang paling banyak digunakan pada sistem saraf pusat adalah

diazepam yaitu sebesar 33,3%. Diazepam termasuk dalam ansiolitik. Ansiolitik

efektif dalam menghilangkan ansietas atau kecemasan atau gejala-gejala stres.

Stres terjadi kemungkinan disebabkan pasien memikirkan hal-hal yang

berhubungan dengan penyakitnya terutama efek samping dari kemoterapi.

Selain ansiolitik, digunakan juga obat antiepileptikum untuk mengurangi

rasa kecemasan yang sering dialami pasien kanker akibat kemoterapi.

Efek samping dari kemoterapi adalah rambut rontok, turunnya berat badan,

dan badan lemas yang membuat pasien kanker tidak percaya diri. Obat

neuroepileptikum dipakai untuk pengobatan psikosis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

44

5. Obat yang bekerja sebagai anestetik

Tabel IX. Golongan, kelompok dan jenis obat anestetik yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus

Persentase ( % )

1 Anestetik Umum Sedatif dan analgesik peroperatif

Ketorolak trometamol 6* 40

2 Anestetik lokal Bupivakain 1 6,7 Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Anestetik yang banyak digunakan adalah kelompok sedatif dan analgesik

peroperatif. Jenis obat yang digunakan adalah ketorolak trometamol yaitu sebesar

40%. Penggunaan obat ini karena salah satu cara pengobatan kanker prostat

adalah dilakukan pembedahan sehingga, jenis obat ini digunakan untuk

mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman saat pembedahan.

6. Obat yang bekerja sebagai analgesik

Tabel X. Golongan, kelompok dan jenis obat analgesik yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus Persentase ( % )

1 Analgesik non opioid Asam mefenamat 10* 66,7 Propifenazon 1 6,7

2 Analgesik opioid Tramadol klorida 10* 66,7 Garam Morfin 3 20 Dipiron 1 6,67

Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Obat analgesik ini digunakan untuk mengurangi atau menghalau rasa nyeri

tanpa menghilangkan kesadaran. Pada tabel X, obat analgesik yang digunakan

pasien ada 2 golongan, yaitu analgesik non-opioid dan analgesik opioid.

Analgesik non-opioid penggunaanya paling besar yaitu mencapai 66,7 % dengan

jenis obat asam mefenamat. Analgesik opioid yang penggunaannya paling besar

adalah tramadol klorida yang juga mencapai 66,7%. Nyeri yang dikeluhkan oleh

pasien sebagian besar merupakan akibat langsung dari kanker yang dideritanya.

Sisanya sekitar 20% akibat pengobatan dan 10% akibat penyakit lain yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

45

menyertai kanker. Analgesik ini juga digunakan untuk mengurangi gejala-gejala

yang sering muncul pada penderita kanker yang mengalami demam. Selain itu,

analgesik juga dibutuhkan oleh pasien kanker prostat untuk mengurangi rasa

nyeri pada saat buang air kecil.

7. Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi

Tabel XI. Golongan, kelompok dan jenis obat untuk pengobatan infeksi yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus

Persentase ( % )

β laktam

a. Penisilin Amoksisilin 2 13,3 b. Sefalosporin Sefiksim/sefaklor 5 33,3 Seftriakson 9* 60 Sefuroksim 1 6,7 Antibiotik Seftazidim 1 6,7 Sefotaksim 1 6,7 Sefadroksil 1 6,7 Aminoglikosida Gentamisin 2 13,3 Kuinolon Siprofloksasin 8 53,3 Norfloksasin 1 6,7 Klindamisin linkomisin 1 6,7

Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Penggunaan obat untuk pengobatan infeksi banyak digunakan karena

subjek penelitian ini adalah pasien kanker prostat yang rentan mengalami infeksi.

Kelenjar prostat yang membesar akan menyumbat uretra sehingga menghambat

aliran urin. Oleh karena itu, pria yang mengalami pembesaran prostat sering

merasakan aliran urinnya lemah. Akibatnya, kandung kemih harus bekerja keras

untuk mendorong urin keluar. Di sisi lain urin yang tertahan dapat kembali

ke ginjal. Urin yang tertahan dapat mengakibatkan infeksi pada kandung kemih

dan infeksi dalam kelenjar prostat, hal ini juga bisa disebabkan karena adanya

bakteri-bakteri dari usus besar masuk ke uretra. Setelah berada di uretra, bakteri

tersebut bergerak perlahan-lahan sampai mencapai kelenjar prostat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

46

Di kelenjar prostat, bakteri akan berkembang dan kelenjar prostat yang terinfeksi

akan membengkak dan menimbulkan rasa sakit yang hebat. Penanda terjadinya

infeksi pada penelitian ini adalah terjadi peningkatan leukosit dan ditemukannya

bakteri pada kultur urin sehingga harus diberikan antibiotika profilaksis sebelum

terjadi infeksi yang lebih parah.

Golongan antibiotika yang digunakan pada kasus kanker prostat

di RSUP Dr. Sardjito terdiri dari golongan penisilin, sefalosporin, dan kuinolon.

Penggunaan obat antiinfeksi yang paling banyak digunakan adalah antibiotik

sefalosporin dengan jenis obat seftriakson sebesar 60%. Golongan sefalosporin

yang digunakan ini adalah sefalosporin generasi ketiga. Golongan antibiotik ini

dapat berfungsi sebagai monoterapi dan terapi kombinasi antibiotika untuk

antibiotika setelah terjadi infeksi. Selain itu, golongan ini banyak diberikan karena

sebagian besar bakteri masih sensitif.

Selain digunakan antibiotik golongan sefalosporin, digunakan juga

antibiotik golongan kuinolon, dengan jenis obat yang banyak digunakan adalah

siprofloksasin. Siprofloksasin digunakan untuk infeksi saluran kemih khususnya

upper urinary tractus infection karena antibiotik ini dapat berpenetrasi pada

prostat dan aktif terhadap kuman atau bakteri gram negatif.

8. Obat-obat hormonal

Tabel XII.Golongan, kelompok dan jenis obat hormonal yang digunakan dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus

Persentase ( % )

1 Antidiabetik Insulin Insulin 1 6,7 2 Kortikosteroid antiinflamasi

sistemik metil prednisolon 5* 33,3 Deksamethason 3 20 Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

47

Obat hormonal yang paling banyak digunakan adalah obat golongan

kortikosteroid terutama antiinflamasi sistemik. Jenis obat yang digunakan adalah

metil prednisolon yaitu sebesar 33,3%. Obat ini digunakan sebagai anti radang

atau anti alergi bila pasien mengalami keluhan peradangan atau alergi.

9. Obat-obat Saluran Kemih

Tabel XIII. Golongan, kelompok dan jenis obat saluran kemih yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus Persentase ( % )

1 Antiseptik Saluran kemih Fosfomisin 1 6,7

Obat yang digunakan adalah antiseptik saluran kemih. Obat ini dibutuhkan

untuk mencegah berkembangnya kuman atau bakteri pada saluran kemih dan

menghindari terjadinya infeksi yang dapat memperparah pembengkakan

kelenjar prostat.

10. Antineoplastik dan Imunomodulator

Tabel XIV. Golongan, kelompok dan jenis antineoplastik dan imunomodulator yang digunakan pada pengobatan kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah Kasus

Persentase ( % )

1 Sitotoksik Antineoplastik Sisplatin 1 6,7 Alkaloid vinka dan etoposid Paklitaksel 2 13,3 Karboplatin 2 13,3

2 Antikanker hormonal Androgen Flutamide 3* 20

Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Obat golongan ini memiliki khasiat antikanker, tetapi obat ini juga bersifat

merusak sel-sel tubuh yang normal. Obat ini digunakan untuk tujuan

mengobati, memperpanjang hidup, atau meringankan pasien akibat gejala

kanker. Efek samping dari penggunaan obat-obat kemoterapi adalah

mielosupresi, yaitu penekanan produksi sel-sel darah dalam sumsum tulang,

mual dan muntah. Oleh sebab itu, harus diantisipasi dan dicegah dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

48

antiemetik. Pemilihan antiemetik disesuaikan dengan penyebab mual muntah

yang mendasarinya.

Obat yang banyak digunakan pada golongan ini adalah antikanker

hormonal androgen. Jenis obat yang banyak digunakan adalah flutamide yaitu

sebesar 20%. Flutamide adalah antiandrogen non-steroid yang meningkatkan

pelepasan FSH dan LH sehingga menyebabkan meningkatnya kadar testosteron

endogen, yang mempunyai mekanisme kerja menghambat translokasi androgen

pada reseptornya, sehingga efek androgen akan dihambat. Flutamide juga akan

memperlihatkan efek antitumor pada kanker prostat. Antiandrogen

(seperti flutamide) digunakan sebagai monoterapi pada sekitar 50% - 78%

untuk menghasilkan respon objektif yang rata-rata lebih rendah daripada

LHRH agonis. Antiandrogen dapat dikombinasikan dengan LHRH agonis yang

dapat mengurangi reaksi “flare”.

11. Obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah Tabel XV. Golongan, kelompok dan jenis obat yang mempengaruhi gizi dan darah yang digunakan pada

pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah

Kasus Persentase

( % ) 1 Anemia dan kelainan darah

lain Anemia defisiensi besi Fero Glukonat 1 6,7

Anemia megaloblastik Asam Folat 2 13,3 Anemia hipoplastik Epoetin 1 6,7 2 Cairan dan elektrolit Pemberian Oral Kalium klorida 2 13,3 Pemberian intravena Ion

Ca,K,Na,Cl,laktat 9* 60

3 Mineral Kalium L aspartat 3 20 Garam seng 1 6,7 CaCO3 2 13,3 Karbazokrum Na

Sulfat 2 13,3

Fosfolida esensial 1 6,7 Natrium fluoride 2 13,3 4 Vitamin Vitamin K 1 6,7 kombinasi vitamin B 1 6,7

Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

49

Obat yang mempengaruhi sistem gizi dan darah yang digunakan meliputi

obat untuk anemia, cairan dan elektrolit parenteral, mineral dan vitamin. Obat

gizi diberikan untuk menambah asupan makanan bagi pasien kanker prostat

yang biasanya mengalami gejala nafsu makan turun, hal ini diakibatkan karena

penggunaan obat kemoterapi. Obat untuk darah digunakan untuk mengatasi

anemia yang terjadi pada pasien kanker prostat, akibat dari obat kemoterapi

yang menekan produksi sel-sel darah.

Pada penelitian ini yang paling banyak digunakan adalah cairan dan

elektrolit dengan pemberian intravena yaitu sebesar 60%. Golongan cairan dan

elektrolit banyak digunakan pada pasien untuk mengatasi rasa lemas,

kekurangan elektolit yang dialami oleh sebagian pasien rawat inap.

Jenis obat untuk anemia yang digunakan adalah asam folat, fero glukonat,

dan epoetin sebagai suplemen penambah darah. Penggunaan obat mineral

dengan jenis obat kalium L-aspartat sebagai penambah mineral tubuh dan

sebagai suplemen tambahan kalium bagi pasien yang mengalami hipokalemia.

Vitamin yang digunakan adalah vitamin K dan kombinasi vitamin B.

Penggunaan vitamin ini biasanya diberikan pada pasien setelah pembedahan,

dimana berfungsi sebagai faktor koagulan (vitamin K) dan sebagai

antineuralgia (vitamin B).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

50

12. Obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi Tabel XVI. Golongan, kelompok dan jenis obat untuk penyakit skelet dan sendi yang digunakan pada

pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah

Kasus Persentase ( % )

1 Obat penyakit reumatik dan gout Antiinflamasi nonsteroid Ketoprofen 6* 40

Piroksikam 3 20 Naproksen 1 6,7 Obat untuk mengatasi gout alopurinol 2 13,3 Kolkisin 2 13,3

Ket : (*) obat yang paling banyak digunakan

Golongan obat otot skelet dan sendi yang paling banyak digunakan adalah

untuk penyakit rematik dan gout yaitu ketoprofen sebesar 40%. Obat otot

skelet dan sendi digunakan karena sebagian pasien mengeluh nyeri otot,

pegal-pegal pada ekstremitas maupun badan. Pemberian obat ini untuk

mengatasi keluhan tersebut. Obat ini digunakan untuk mengatasi nyeri setelah

operasi dan nyeri pada panggul bagian bawah. Pasien kanker pada umumnya

menjalani rawat inap dalam jangka waktu yang lama, sering berada dalam

posisi tidur sehingga bagian tubuh tidak digunakan dengan normal, hal ini

yang menyebabkan sering mengeluh sakit pada otot dan sendi, selain itu juga

karena kondisi fisik yang sudah menurun seiring bertambahnya usia.

13. Sediaan Topikal

Tabel XVII. Kelompok, golongan sediaan topikal yang digunakan pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Golongan Kelompok Jenis Obat Jumlah

Kasus Persentase

( % ) 1 Obat bekerja pada mata Pengobatan

Glaukoma Asetazolamid 1 6,7

2 Obat bekerja pada hidung

Obat hidung Efedrin hidroklorida 1 6,7

Sediaan topikal yang digunakan adalah asetazolamid dan efedrin

dihidroklorida sebesar 6,7%. Asetazolamid digunakan untuk mengurangi kadar

bikarbonat pada mata, hal ini banyak terjadi pada orang lanjut usia. Efedrin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

51

hidroklorida digunakan sebagai dekongestan nasal karena ada pasien yang

mengeluh hidungnya tersumbat. Efedrin ini digunakan untuk mencairkan mukus.

C. Evaluasi Drugs Related Problems (DRPs)

Proses terapi terhadap pasien perlu memperhatikan kerasionalan

penggunaan obat. Pemberian obat seharusnya tidak menimbulkan Drug Related

Problems (DRPs). Pengobatan dalam penyakit dianggap berhasil bila tercapai

efek terapetik dengan efek samping yang seminimal mungkin. Faktor penentu

keberhasilan pengobatan juga tergantung pada pemberian obat dan ketepatan

diagnosis. Pemberian obat yang dimaksud adalah pengobatan secara rasional yang

meliputi ketepatan dosis, ketepatan indikasi, aturan pemberian dan ketaatan

pasien. Evaluasi kerasionalan pengobatan pada kasus kanker prostat lebih

difokuskan pada masalah dalam pemberian obat yang potensial muncul DRPs.

Evaluasi DRPs bertujuan melihat proses penatalaksanaan terapi terhadap

pasien kanker prostat. Pembahasan DRPs dibahas secara mendetail pada tiap

kasus dengan menganalisa terapi yang dilakukan pada pasien dan melihat

perkembangan pasien selama dirawat dan data laboratorium yang dicantumkan

dalam lembar rekam medis. Pembahasan evaluasi DRPs dalam pengobatan kanker

prostat masing-masing kasus disajikan secara lengkap pada tabel XVIII - XXXIII

sebagai berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

52

Tabel XVIII. Evaluasi DRPs kasus 1 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No. RM: 1-17-30-13 Usia/ Jenis kelamin : 77 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 9 Februari 2005 Tanggal keluar : 16 Februari 2005 Rawat Jalan : 16 maret 2005 31 maret 2005 9 april 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : BPH Diagnosa Keluar : Ca Prostat

Keluhan masuk Perut kembung, mual, muntah, BAB tidak lancar Keluhan : 10/02 – 12/02 : pasien mengeluh sulit BAB 09/04 : kontrol, pasien mengeluh sulit BAB

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien: - Tanggal 09/02

Cr= 1,85 mg/dL H Glu = 124 mg/dL WBC = 10,7 (x 103/μL) Neu = 73,1% Lym = 12,5% Mono = 12,4% Eo = 2,0% Baso = 0,0% RBC = 4,9 x 106/μL HB = 14,6 G%

Tanggal 30/03 PSA = 3,54 HB = 13,5 TD = 160/80 N = 80x/mnt R = 20x /mnt HB = 13,5 G% Cr = 1,99 H Urin = + Ca oksalat

Nilai normal : Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %

Kadar gula darah Glu darah puasa : 70-110 mg/dl Glu darah PP : 100 -140 mg/dl

Inf. NaCl 11/02-12/02 Inj. Terfacef (seftriakson) 11/02-12/02 Tradosik (tramadol klorida) 12/02-16/02 Sporetik 2 x 100 mg (sefiksim) 12/02-16/02 Pronalges 3 x 1 tab (ketoprofen) 16/02 Captopril 2 x 12,5 mg (kaptopril) 09/02 Ciprofloxacin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 16/03dan09/04 Asam mefenamat 2 x 500 mg (asam mefenamat ) 16/03dan09/04 Efedrin (efedrin) 30/03 Midazole (midazolam) 30/03 Validex (diazepam) 30/03 Tramal (tramadol klorida) 30/03 Ketorolac 3 x 30 mg (ketorolak trometamol) 09/04

Primperan 10 mg (metoklopramid) 09/04

ASSESSMENT 1. Pada tanggal 10/02 – 12/02 dan 09/04 pasien mengeluhkan sulit BAB* tetapi pasien tidak diberi terapi untuk

menangani keluhan ini. DRP yang terjadi : butuh obat 2. Pasien menggunakan obat diazepam dan midazolam, dimana keduanya termasuk ke dalam golongan obat yang

sama yaitu hipnotik ansiolitik, penggunaan secara bersamaan dapat meningkatkan efek sedatif dari obat. DRP yang terjadi: salah obat

PLAN 1. Sebaiknya pasien diberi obat pencahar seperti misalnya bisakodil tablet yang diminum pada malam hari agar

dapat memperlancar BAB (Anonim, 2000), bila BAB sudah lancar pemberian bisakodil dihentikan agar tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

2. Sebaiknya obat dipilih salah satu saja, obat yang dapat digunakan adalah midazolam karena midazolam lebih efektif bila dibandingkan dengan diazepam.

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

53

Tabel XIX. Evaluasi DRPs kasus 2 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No. RM: 01-17-74-92 Usia/ Jenis kelamin : 63 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 13 Maret 2005 Tanggal keluar : 18 Maret 2005 Keadaan pulang : sembuh Riwayat penyakit : riwayat DM, HT, Hepatitis Riwayat obat : Captopril 3 x 12,5 mg Hepatil 3 x 1 Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Ca Prostat Diagnosa Keluar : metastase Ca Prostat intra cranial

Keluhan masuk Badan terasa lemas sejak 10 hari yang lalu, tidak dapat berjalan, kesadaran menurun, sulit berkomunikasi. Keluhan : 13/03 – 16/03 : pasien sering mengantuk dan tidur terus

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien Tanggal 13/03 WBC = 16,31 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,2% Mono = 7,4% Eo = 1,2% Baso = 0,6% RBC = 5,00 (x 106/μL) HB = 15,6 G% - Tanggal 14/03 Glukosa 2 jpp = 179 mg/dl - Tanggal 15/03 Glukosa = 174 mg/dl H BUN = 23 mg/dl H Cr= 1,18 Ast = 110 H Alt = 199 H Tot bilir = 2,93 mg/dl H Unconj.bilir =1,48 mg/dl H Conj.bilir = 0,59 mg/dl H Klorida = 108 mmol/L Tanggal 16/03 Glukosa = 273 mg/dl H - Tanggal 17/03 Glukosa 2jpp=223mg/dl H

Nilai normal : Fungsi hati : SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L Tot bilir : 0,0 – 1,1 mg/dl Unconj.bilir : 0,1-1,0 mg/dl Conj.bilir: 0 – 0,025 mg/dl

Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl BUN : 8 – 20 mg/dl

Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %

Kadar gula darah Glu darah puasa : 70-110 mg/dl Glu darah PP : 100-140 mg/dl Elektrolit

Klorida : 97 - 111 mmol/L

Diamox 2 x 1 (asetazolamid) 13/03-17/03 Frisium 3 x 10mg (k/p) ( klobazam) 13/03-16/03 Inj fepiram 3g/8 jam (pirasetam) 13/03-17/03 Aspar K 2 x 1 (kalium L aspartat) 13/03-17/03 Inj. Rochepin 1 x 1 g (seftriakson) 14/03-17/03 Inf. Manitol 125 cc/6 jam (manitol) 13/03-17/03 Medixon 125 1-1-1 (metil prednisolon) 14/03-17/03 Inj. Combivent 3 x 1 (ipratropium bromida) 14/03-17/03 Inj. Platosin 3 x1 (sisplatin) 14/03-17/03 Inj. Rantin 1 A/ 8 jam (ranitidin) 16/03-17/03 Neulin 500 mg/12 jam (sitikolin) 14/03-17/03

ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat klobazam dengan dosis 3 x 10 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih 2. Pasien mengalami DM yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yaitu 273 mg/dl dan 223 mg/dl* tetapi

tidak diberi obat antidiabetik. DRP yang terjadi : butuh obat

PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan klobazam dengan dosis yang sesuai yaitu 10 – 15 mg/hari. Karena bila over dosis bisa

menyebabkan rasa kantuk, kelemahan otot, gangguan pencernaan (Lacy et al, 2006) 2. Sebaiknya pasien mendapatkan obat antidiabetik, obat yang bisa digunakan adalah metformin hidroklorida dengan

dosis awal 500 mg 3 kali sehari atau 850 mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 3 g/hari (ADA, 2005) Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

54

Tabel XX. Evaluasi DRPs kasus 3 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No. RM: 1-16-54-66 Usia/ Jenis kelamin : 64 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 11 Mei 2005 Tanggal keluar : 18 Mei 2005 Rawat jalan : 23 Februari 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : adeno Ca prostate dengan retensi

urin berulang

Keluhan masuk Pasien mengeluh 7 hari sebelum masuk RS, BAK tidak lancar dan sedikit-sedikit.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien: - Tanggal 02/02

PSA = 10,94 H - Tanggal 11/05

WBC = 8,9 (x103/μL) - Tanggal 12/05

HB = 13,5 G% PSA = 5,36 H

- Tanggal 13/05 WBC = 9,4 (x 103/μL) - Tanggal 14/05

HB = 12,7G%

Nilai normal : Hematologi :

HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL Nilai PSA 40-49 th : 2,5 ng/dl 50-59 th : 3,5 ng/dl 60-69 th : 4,5 ng/dl 70-79 th : 5,5 ng/dl

Flutamid 2 x1 tab (flutamide) 02/02 dan 19/02 Ciprofloksasin 2 x 1 tab (siprofloksasin) 23/02 As. Mefenamat 3 x 1 tab (asam mefenamat) 23/02 Inj. Tyason 1 g 2 x 1A (seftriakson) 12/05-14/05 Captopril 2 x 12,5mg (kaptopril) 12/05 – 14/05 Dolana 2 x 50mg (tramadol klorida) 12/05-18/05 Inj. Interpec 2 x 1A (ambroxol) 12/05-14/05 Sofix 100 mg 2 x 1 (sefiksim) 16/05-18/05 Dulcolax syr 2 x 1 c (bisakodil) 16/05 Inf. NaCl 0,9 20 tpm 13/05-14/05 Urobazid ( norfloksasin ) 18/05 Toradol (tramadol klorida) 12/05 Diazepam 11/05 dan 15/05

ASSESSMENT 1. pasien menerima obat kaptopril sedangkan tekanan darah (TD)* pasien masih normal .

DRP yang terjadi : tidak butuh obat

PLAN 1. sebaiknya penggunaan kaptopril dihentikan.

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

55

Tabel XXI. Evaluasi DRPs kasus 4 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No. RM: 01 – 18 – 65 – 34 Usia/ Jenis kelamin : 63 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 16 Mei 2005 Tanggal keluar : 26 Mei 2005 Keadaan pulang : sembuh Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : TURP adeno Ca Prostate Diagnosa Keluar : Ca Prostate

Keluhan masuk Dalam 1 bulan terakhir pasien merasa nyeri BAK dan BAB tidak lancar, BAK sering pada malam hari, dan kadang berdarah. Keluhan : 23/05 – 25/05 : pasien sulit BAB

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien : Tanggal 16/05

WBC = 10,3 (x 103/μL) Neu = 36,2 % Lim = 60,1 % Mono = 1,8 % Eo = 1,8 % Baso = 0,1 % HB = 13,5 G% Cr = 1,99 mg/dl SGOT = 26 U/L SGPT = 12 U/L Kolest.tot = 170 mg/dl Trigliserida = 144

Nilai normal : Fungsi hati :

SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L

Fungsi Ginjal : Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Fraksi Lemak : Koles.total : < 200 mg/dl Trigliserida : ≤ 150 mg/dl

Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %

Mefinal / ponstan 3 x 500 mg (asam mefenamat) 16/05 – 26/05

Zinat 2 x 500 mg (sefuroksim) 22/05 – 25/05 Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 25/05 – 26/05 Ceftum 2 x 1 g (seftazidim) 25/05

Toradol Inj k / p pakai infus (ketorolak trometamol) 18/05 dan 25/05

Valisanbe k/p (diazepam) 18/05 dan 25/05 -26/05

Antasid k/p (antasida) 25/05 Buscopan Inj 3 x 1A (hiosin) 16/05-18/05

ASSESSMENT 1. Pasien mengalami keluhan sulit BAB* dari tanggal 23/05 – 25/05 tetapi tidak mendapatkan terapi.

DRP yang terjadi : butuh obat 2. Pasien menerima obat diazepam yang diminum bersamaan dengan antasida, antasida dapat mengurangi

efek dari diazepam. DRP yang terjadi : interaksi obat 3. Pasien menerima obat sefuroksim dengan dosis 2 x 500 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih.

PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan obat pencahar seperti bisakodil tablet yang bisa digunakan pada malam hari,

bila BAB sudah lancar pemberian bisakodil dihentikan agar tidak terjadi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (Lacy et al, 2006)

2. Sebaiknya perlu dilakukan pengaturan waktu pemberian, antasid diberikan sebelum makan dan diazepam diberikan sesudah makan (Anonim, 2000)

3. sebaiknya penggunaan sefuroksim dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 125 mg 2 x 1 karena bila overdosis bisa menyebabkan mual, muntah, rasa tidak enak pada saluran cerna , sakit kepala (Lacy et al, 2006)

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

56

Tabel XXII. Evaluasi DRPs kasus 5 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE No. RM: 1-19-47-01 Usia/ Jenis kelamin : 73 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 19 Juli 2005 Tanggal keluar : 3 Agustus 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : LUTS Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : susp Ca Prostat Diagnosa Keluar : susp Ca Prostat

Keluhan masuk Pasien mengeluh merasa sakit pada perut bagian bawah, BAK keluar batu, nyeri dan keluar darah

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien* Terapi pasien: - Tanggal 20/07 WBC = 11,84 (x 103/μL) H Neu = 69,3% Lym = 15,8% Mono = 5,6% Eo = 9,0% Baso = 0,3% Na = 132 mol Cr = 2,49 mg/dL H HB = 11,1 G% Glukosa = 155 mg/dl

Nilai normal : Hematologi :

HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %

Monosit : 0,0 – 11,2 % Kadar gula darah Glu darah puasa : 70-110 mg/dl Fungsi Ginjal :

Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin) 12/07 As. Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab (asam mefenamat) 12/07 Tramal 3 x 1 tab (tramadol klorida) 16/07-22/07 Inj. Terfacef 1 g 1x1A (seftriakson) 23/07-27/07 dan 01/08-03/08 Inj. Remopain 2x 1A (ketorolak trometamol) 23/07-27/07 Baquinor 500 mg 2 x 1 tab (siprofloksasin) 28/07-01/08 Tradosic 3 x 1 (tramadol klorida) 28/07-01/08 Hytrin 1 x 1 tab (terazosin) 29/07-30/07 Inj. Kaltrofen 3 x 1A (ketoprofen) 02/08-03/08 Inf D5 % 20 tts/mnt 25/07 Inf NaCl 0,9% 20 tts/mnt 26/07-27/07 Laxadyn syr 2 x 1c (parafin cair) 26/07-27/07 Amoxycilin 3x500 mg (amoksisilin) 02/08-03/08

ASSESSMENT

-

PLAN -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

57

Tabel XXIII. Evaluasi DRPs kasus 6 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No. RM: 00-62-32-02 Usia/ Jenis kelamin : 65 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 5 September 2005 Tanggal keluar : 16 September 2005 Keadaan pulang : sembuh Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Ca Prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat

Keluhan masuk Pasien mengeluh BAK terasa nyeri, sulit BAK 06/09 – 11/09 pasien mengeluh merasa nyeri

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi kanker prostat: - Tanggal 06/09

WBC = 6,3 (x 103/μL) Neu = 74 % Lim = 19,9 % Mono = 6,1 % Eo = 0,0% Baso = 0,0 % RBC = 3,88 . 106 μL HB = 12,1 gr / dl AST = 76 U/L ( H ) Glukosa = 122 mg / dl H

Nilai normal : Fungsi hati :

SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L

Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %

Monosit : 0,0 – 11,2 % Kadar gula darah Glu drh puasa : 70-110 mg/dl Fungsi Ginjal : Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Amoxicilin 4 x 500 mg (amoksisilin) 10/09 – 16/09 Zegase 1 x 1 tab (garam seng) 13/09 – 16/09 Fugerel 3 x 1 tab (flutamid) 13/09 – 16/09 Terfacef Inj 1 x 1 gr (natrium seftriakson) 10/09 – 15/09 Kaltrofen Inj 2 x 1 (ketoprofen) 10/09 – 15/09 Marcain 3 x dlm NaCl / 100 cc (bupivakain)

10/09 – 15/09 Narfoz 4 mg k / p (ondansetron ) 08/09

ASSESSMENT 1. Pasien menderita Hipertensi stage 1 (berdasarkan JNC VII), yaitu dengan TD 150/90* tetapi pasien

tidak mendapatkan terapi antihipertensi. DRP yang terjadi : butuh obat 2. Pasien menerima amoksisilin dengan dosis 4 x 500 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih.

PLAN 1. Sebaiknya pasien diberi obat antihipertensi, bisa digunakan kaptopril sebagai antihipertensi. Perlu

dilakukan pengecekan tekanan darah bila tekanan darah pasien sudah normal penggunaan kaptopril bisa dihentikan. (Lacy et al, 2006)

2. sebaiknya penggunaan amoksisilin dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 250 mg atau 3 x 500 mg karena bila overdosis bisa menyebabkan agitasi, hemodialisis, halusinasi (Lacy et al, 2006)

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

58

Tabel XXV. Evaluasi DRPs kasus 7 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No. RM: 1-16-54-66 Usia/ Jenis kelamin : 64 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 10 November 2005 Tanggal keluar : 24 November 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : post open prostatctomy Ca Prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat

Keluhan masuk Pasien mengeluh merasa nyeri pada saat BAK, nyeri ± sudah 10 hari

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien - Tanggal13/09 WBC = 9,4 (x 103/μL)

RBC = 4,16. 106 μL HB = 12,7 g/dL PSA = 5,36 ng/dL H

- Tanggal 12/09 WBC = 13,0 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0%

PSA = 23,03 ng/dl H

Nilai normal : Fungsi hati :

SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L

Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %

Monosit : 0,0 – 11,2 % Nilai PSA

40-49 th : 2,5 ng/dl 50-59 th : 3,5 ng/dl 60-69 th : 4,5 ng/dl

70-79 th : 5,5 ng/dl

Diazepam tab 5g (diazepam) 11/11 Inj. Tyason 2 x 1g (seftriakson) 12/11-15/11 Inj. Dolana 3 x 1A (tramadol klorida) 12/11-15/11 Inj. Interpec 2 x 1A (ambroxol) 12/11-15/11 Sofix tab 2 x 100mg (sefiksim) 16/11-18/11 Alopurinol 1 x 300mg (alopurinol) 10/11-12/11&16/11 Sporetik 2 x 100mg (sefiksim) 10/11-15/11&23/11 Flutamide 15/11 Inj.Terfacef 1 x 1g (seftriakson) 17/11-22/11 Inj Kaltrofen 3 x 30mg (ketoprofen) 17/11-22/11 Mefinal 3x500mg (asam mefenamat) 23/11 Ciprofloxacin 2x500mg (siprofloksasin) 24/11-25/11 Asam mefenamat 3x500mg 24/11-25/11

ASSESSMENT -

PLAN -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

59

Tabel XXV. Evaluasi DRPs kasus 8a pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.S ardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No. RM: 1-18-77-45 Usia/ Jenis kelamin : 73 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 30 Mei 2005 Tanggal keluar : 4 Juni 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : LUTS Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : BPH Diagnosa Keluar : susp Ca Prostate

Keluhan masuk Pasien mengalami sulit BAK, BAK tidak lancar

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien: Tanggal 25/05 WBC = 11,1 (x 103/μL) H

Neu = 63,1% Lym = 28,8% Mono = 1,3% Eo = 6,7% Baso = 0,1% Cr = 1,37 mg/dL H

- Tanggal 27/05 Glu = 99 mg/dL

- Tanggal 01/06 WBC = 10,0 (x 103/μL)

PSA = 3,891 mg/dL - Tanggal 02/06 HB = 9,9

Nilai normal : Hematologi :

HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %

Monosit : 0,0 – 11,2 % Nilai PSA

40-49 th : 2,5 ng/dl 50-59 th : 3,5 ng/dl 60-69 th : 4,5 ng/dl 70-79 th : 5,5 ng/dl

Kadar gula darah Glu drh puasa : 70-110 mg/dl Fungsi Ginjal :

Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1(siprofloksasin) 06/06 Inj. Tyason 1 g 1 x 1A (seftriakson) 01/06-04/06 Inj. Dolana 2 x 1A (tramadol klorida) 01/06-04/06 Inj. Interpec 3 x 1A iv (ambroxol) 01/06 Felden supp 2 x 1 k/p ( piroksikam) 01/06 Inj. Terfacef 1g 1 x 1 (seftriakson) 01/06 Inj. Transamin 3 x 1A iv (asam traneksamat) 01/06 Vit. K 3 x 1A iv 01/06 Timovit 10 mg iv (k/p) (metoklopromida) 01/06 Inf. NaCl 0,9% 20 tpm 02/06-04/06 Aspar K 1 x 1 tab (kalium aspartat) 02/06-04/06 Comsporin 100 mg 2 x 1 ( sefiksim) 04/06

ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat asam traneksamat dengan dosis 3 x 1A. DRP yang terjadi : dosis berlebih. 2. Pasien menerima 2 macam obat dengan kandungan yang sama yaitu seftriakson dan pengunaannya dilakukan

bersamaan. DRP yang terjadi : salah obat

PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan obat dengan dosis sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 1 – 2 A yaitu 5

ml/hari. ( Anonim,2000 ) 2. Sebaiknya obat dipilih salah satu untuk terapi. Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

60

Tabel XXVI. Evaluasi DRPs kasus 8b pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE No. RM: 1-18-77-45 Usia/ Jenis kelamin : 73 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 23 November 2005 Tanggal keluar : 16 Desember 2005 Keadaan pulang : Meninggal Riwayat penyakit : LUTS, HT Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : adeno Ca Prostat Diagnosa Keluar : adeno Ca Prostat

Keluhan masuk Pasien mengalami sulit BAK sudah 4 hari, BAK mengandung darah, mual Keluhan : 06/12 – 10/12 pasien mengeluh sulit BAK

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien :

Aprovel 1 x 300 mg (valsartan ) 23/11 Inf. D5% lini 23/11-06/12 Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam (seftriakson ) 23/11 CaCO3 3 x 1 ( kalsium karbonat ) 23/11 As. Folat 3 x 1 (asam folat) 23/11 Inj. Acran 3 x 1 A (ranitidin ) 23/11-02/12 Inj. Kalnex 3 x 1 A (asam traneksamat) 23/11-02/12 Inj. Kaltrofen 3 x 1 A (ketoprofen) 23/11

Inj. Terfacef 1 g/24 jam ( natrium seftriakson ) 05/12 dan 26/11

- Tanggal 23/11 WBC = 9,2 (x 103/μL) Neu = 84,3%

Lym = 9,5% Mono = 5,8% Eo = 0,3% Baso = 0,1% Cr = 19,03 mg/dL H Glu = 100 mg/dL Pemeriksaan urin: eritrosit + - Tanggal 25/11 PSA total = 21,68 ng/dL H - Tanggal 26/11 WBC = 14,37 (x 103/μL) H Neu = 88,8% Lym = 6,9% Mono = 3,3% Eo = 1,0% Baso = 0,0% Cr = 17,47 mg/dL H - Tanggal 29/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) H Cr = 10,89 mg/dL H - Tanggal 30/11 Cr = 10,907 mg/dL - Tanggal 01/12 WBC = 14,26 (x 103/μL) H Cr = 8,00 mg/dL H - Tanggal 02/12 Cr = 9,71 mg/dL H - Tanggal 05/12 Cr = 12,94 mg/dL H Glu = 90 mg/dL

- Tanggal 06/12 WBC = 19,45 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,4% Mono = 6,5% Eo = 2,4% Baso = 0,1% Cr = 12,94 mg/dL (pagi) H Cr = 10,69 mg/dL (sore) H Glu = 78 mg/dL - Tanggal 10/12 WBC = 21,10 (x 103/μL) Neu = 85,2% Lym = 9,8% Mono = 4,7% Eo = 0,2% Baso = 0,2% Cr = 12,21 mg/dL H Glu = 86 mg/dL - Tanggal 12/12 Cr = 10,98 mg/dL H Glu = 92 mg/dL - Tanggal 13/12 Cr = 10,17 mg/dL H Glu = 85 mg/dL - Tanggal 16/12 Pemeriksaan urin, terinfeksi = escherichia coli x 106

- Tanggal 18/12 Glu = 91 mg/dL

Nilai normal : Hematologi :

HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %

Monosit : 0,0 – 11,2 % Nilai PSA

40-49 th : 2,5 ng/dl 50-59 th : 3,5 ng/dl 60-69 th : 4,5 ng/dl 70-79 th : 5,5 ng/dl

Kadar gula darah Glu drh puasa : 70-110 mg/dl Fungsi Ginjal :

Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat valsartan yang memungkinkan dapat memperparah ganguan ginjal yang dialami pasien.

DRP yang terjadi : efek samping 2. Pasien menerima obat valsartan dengan dosis 1 x 300 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih. 3. Pada tanggal 06/12 – 10/12 pasien mengeluh sulit BAK* tetapi pasien tidak mendapatkan terapi. DRP yang terjadi : butuh obat

PLAN 1. Sebaiknya pasien dilakukan pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati. Bila bertambah parah, maka penggunaan valsartan

hendaknya dihentikan dan bisa diganti dengan kaptopril sebagai antihipertensi. (Anonim, 2000) 2. Sebaiknya penggunaan valsartan dengan dosis yang sesuai yaitu 80 mg untuk usia lanjut sekali sehari, karena bila overdosis

maka bisa memperparah gangguan ginjal dan gangguan hati. Oleh sebab itu pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati harus terus dilakukan. ( Anonim,2000 )

3. sebaiknya untuk memperlancar aliran urin pasien diberi furosemid untuk mengatasi kesulitan BAK. (Anonim,2000) Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

61

Tabel XXVII. Evaluasi DRPs kasus 9 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE

No. RM: 01-20-40-28 Usia/ Jenis kelamin : 54 tahun/ Laki-laki Rawat Jalan : 13 September 2005 dan 12 November 2005 Rawat inap I Tanggal masuk : 28 September 2005 Tanggal keluar : 29 September 2005 Rawat inap II Tanggal masuk : 22 November 2005 Tanggal keluar : 26 November 2005 Keadaan pulang : membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : susp BPH Diagnosa Keluar : susp adeno Ca Prostate

Keluhan masuk BAK tidak lancar, terus menerus, LUTS

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien - Tanggal 21/09

WBC = 6,8 (x 103/μL) RBC = 4,97 ( x 106 /μL) HB = 14,7 G% Lym = 14,5% Mono = 7,8%

- tanggal 22/11 WBC = 4,6 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0% HB = 13,3 G% RBC = 4,25 (x 106/μL) PSA = 23,03 ng/ml H Cl = 144 mmol/l H K = 4,5 mmol/l BUN = 9,1 mg/dl Cr = 1,5 mg/dl H Glu = 123 mg/dl Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L

- Tanggal 23/11 WBC = 7,05 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 16,8% Mono = 7,6% HB = 13,5 G% RBC = 4,55 (x 106/μL) PSA = 23,03 ng/dl Cl = 144 mmol/l K = 4,5 mmol/l BUN = 9,1 mg/dl Cr= 1,5 mg/dl Glu = 137 mg/dl Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L

Nilai normal : Fungsi hati : SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L Tot bilir : 0,0 – 1,1 mg/dl Unconj.bilir : 0,1-1,0 mg/dl Conj.bilir: 0 – 0,025 mg/dl

Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl BUN : 8 – 20 mg/dl

Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %

Kadar gula darah Glu darah puasa : 70-110 mg/dl Glu darah PP : 100-140 mg/dl Elektrolit

Klorida : 97 - 111 mmol/L

Rawat inap I Ciproxin XR 1 x 1000 mg ( siprofloksasin) 28/09 – 29/09 MST 2 x 1 mg (garam morfin ) 28/09 – 29/09 Xatral 1 x 1 mg (alfuzosin klorida) 28/09 – 29/09 Totadol injeksi 2 x 1 A mg (ketorolak tromethamine)

28/09 – 29/09 Gaster 2 x 1A mg (famotidin) 28/09 – 29/09 Kalnex 3 x 250 mg mg (asam traneksamat) 28/09 – 29/09 Rawat Inap II Nirmadil 1 x 1 (felodipin) 23/11 Valisanbe 2 x 1 k/p (diazepam) 23/11 Ciproxin XR 1 x 1 (siprofloksasin) 23/11 – 24/11 Felden flesh 2 x 1 (piroksikam) 25/11 – 26/11 Xatral XL 1 x 1 (alfuzosin klorida) 25/11 – 26/11 Ditranex 2 x 250 mg (asam traneksamat) 23/11 – 24/11 Terfacef inj 1 x 1 gr (natrium seftriakson) 23/11 – 24/11 Gaster inj 2 x 1 (famotidin) 23/11 – 24/11 Ditranex 3 x 500 mg (asam traneksamat) 25/11 – 26/11 Xevolac/toradol inj 2 x 30 mg (ketorolak tromethamine)

23/11 – 24/11 Lasix 1 x 1 A (furosemid ) 24/11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

62

ASSESSMENT 1. Pasien menerima siprofloksasin dengan dosis : 1 x 100 mg. DRP yang terjadi : dosis kurang 2. Pasien menerima dosis asam traneksamat dengan dosis : 2 x 250 mg . DRP yang terjadi : dosis berlebih.

PLAN 1. Sebaiknya penggunaan siprofloksasin dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menaikkan dosis menjadi 250-500 mg ( untuk

infeksi saluran kemih ) ( Anonim,2000 ) 2. Sebaiknya penggunaan asam traneksamat dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 50 mg/hari.

Karena bila overdosis akan menyebabkan mual,muntah dan diare Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran Tabel XXIX. Evaluasi DRPs kasus 10 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE No. RM: 1-21-64-26 Usia/ Jenis kelamin : 67 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 2 Desember 2005 Tanggal keluar : 17 Desember 2005 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : HT, kencing batu dan darah Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Ca Prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat

Keluhan masuk Pasien mengalami BAK tidak lancar, BAK keluar batu, kadang tidak bisa ditahan

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien: - Tanggal 02/12

WBC = 8,9 (x 103/μL) Neu = 69,5% Lym = 18,3% Mono = 7,9% Eo = 4,1% Baso = 0,2% Cr = 1,09 mg/dL

- Tanggal 7/12 WBC = 9,8 (x 103/μL) Cr = 1,36 mg/dL H

- Tanggal 18/02 WBC = 6,73 (x 103/μL) Neu = 54,2% Lym = 28,8% Mono = 8,2% Eo = 8,2% Baso = 0,6% Glu = 108 mg/dL

- Tanggal 14/01 WBC = 15,1 (x 103/μL) H Lym = 8,3% Kristal urin = bakteri +

Nilai normal : Hematologi :

HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %

Fungsi Ginjal : Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Ciprofloksasin 2 x 500 mg (siprofloksasin) 03/12 As. Mefenamat 3 x 500 mg (asam mefenamat) 05/12 Inj. Terfacef 1 x 1 g ( natrium seftriakson) 05/12 Inj. Ringer Laktat 20 tpm 07/12-12/12 Inj. Fosfomycin 2 x 1 g (fosfomisin ) 07/12-10/12 Inj. Kalnex 500 mg 3 x 1 (asam traneksamat) 07/12-10/12 Inj. Dolsik 2 x 1 A (tramadol klorida) 07/12-10/12 Sporetik 100 mg 2 x 1 (sefiksim ) 12/12-17/12 Mefinal 500 mg 3 x 1 (k /p) (asam mefenamat) 12/12-17/12

ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat asam traneksamat dengan dosis 3 x 500 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih.

PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan obat dengan dosis sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 2 x 250mg yaitu 5

ml/hari. ( Anonim,2000 )

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

63

Tabel XXIX. Evaluasi DRPs kasus 11 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE No. RM: 1-21-81-23 Usia/ Jenis kelamin : 71 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 15 Desember 2005 Tanggal keluar : 11 Januari 2006 Keadaan pulang : Membaik Riwayat penyakit : trombositopenia Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : adeno Ca Prostate Diagnosa Keluar : adeno Ca Prostate

Keluhan masuk Pasien mengalami kesulitan BAK, nyeri pinggang pada saat BAK, BAB terasa sakit.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien : - Tanggal 05/12

WBC = 4,4 (x 103/μL) Neu = 61,3% Lym = 27,7% Cr = 1,3 mg/dL Glu = 89 mg/dL

- Tanggal 20/12 WBC = 5,1 (x 103/μL)

Neu = 63,9% Lym = 25,5%

- Tanggal 21/12 WBC = 4,2 (x 103/μL) Neu = 70,3% Lym = 23,3% Cr = 0,7 mg/dL

- Tanggal 22/12 WBC = 3,7 (x 103/μL) Neu = 58,0% Lym = 30,3%

- Tanggal 26/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 32,9%

- Tanggal 28/12 WBC = 6,2 (x 103/μL) Neu = 66,8% Lym = 21,6% Glu = 109 mg/dL

- Tanggal 30/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 57,1% Lym = 30,0% - Tanggal 31/12 WBC = 5,6 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 26,0% - Tanggal 02/01 WBC = 5,01 (x 103/μL) Neu = 56,4% Lym = 32,6% Mono = 9,6% Eo = 0,8% Baso = 0,6% - Tanggal 04/01 WBC = 4,8 (x 103/μL) Neu = 66,9% Lym = 21,2% - Tanggal 05/01 WBC = 6,4 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 16,5% - Tanggal 07/01 WBC = 6,8 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 19,4% - Tanggal 09/01 Lym = 16% Lekosit = 6,1 ribu/mm

Nilai normal : Hematologi :

HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Tromb: 150 - 540 x 103/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %

Fungsi Ginjal : Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Ciprofloksasin 2 x 1 (siprofloksasin) -17/12 dan 19/12-29/12 Synflex 2 x 1 (naproksen) 15/12-17/12 Lumeson 2 x1 / lameson (metil prednisolon) 17/12-26/12 Frilix 2 x 100 mg (naftidrofuril) 17/12-11/01 Methycobal 3 x 1 (mekobalamin) 17/12-11/01 Inj. Gastridin 2 x 1 (ranitidin) 15/12-17/12 dan 19/12 Inj. Toradol 2 x 1(ketorolak trometamol) 15/12-17/12 Transamin 500 mg (k/p) (asam traneksamat) 15/12-16/12 As. Mefenamat 3 x 1 (asam mefenamat) 19/12-23/12 Xatral 1 x 1 (alfuzosin klorida) 20/12-11/01 Adona 3 x 1 (karbazokrum natrium) 23/12-01/01 Dexa 1A/iv (deksamethason) 21/12 dan 2712-01/01 Lasix 1 A (furosemid) 24/12 Medrol/Medixon 2-2-0 (metil prednisolon) 26/12-03/01 Inf. Adona 10 mg, 50 mg (karbazokrum natrium) 27/12-11/01 Atrovent 2cc 1-0-1 (ipratropium bromida) 28/12-29/12 dan

02/01-11/01 Solumedrol/Medixon 125 mg/8 jam (metil prednisolon) 04/01-

07/01 Cefotaxim inj 2 x 1 (sefotaksim) 15/12–17/12 Urobacid (norfloksasin) 20/12-24/12 dan 27/12-11/01 Biofenid E 100 3 x 1 02/01-11/01

ASSESSMENT Pasien menerima obat naproksen yang penggunannya bersamaan dengan ketorolak. DRP yang terjadi : interaksi obat

PLAN Sebaiknya pasien tidak diberikan obat naproksen bersamaan dengan ketorolak karena akan menambah efek samping yang tidak diharapkan seperti pada saluran pencernaan yaitu terjadinya diare dan mual (Anonim, 2000)

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

64

Tabel XXX. Evaluasi DRPs kasus 12 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr .Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE No. RM: 1-09-55-03 Usia/ Jenis kelamin : 63 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 20 Desember 2005 Tanggal keluar : 31 Desember 2005 Keadaan pulang : membaik Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : pronalges k/p Inf asering Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Ca prostate pro kemoterapi Diagnosa Keluar : Ca Prostate stadium IV

Keluhan masuk Sejak 5 hari yang lalu pasien mengeluh perut kanan atas terasa sakit, perut kembung, mual, BAB/BAK tidak lancar

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien* Terapi kanker prostat - Tanggal 21/12 WBC = 4,7(x 103/μL) Neu = 65,9 % Lym = 22,1% Mono =10,1% Eo = 1,7 % Baso = 0,2% RBC = 4,16 106 μL HB = 12,8 G% Cr = 1,2 mg/dl

Bilirubin total = 1,12 H Bilirubin direct = 0,29 H Bilirubin indirect = 0,82 SGOT = 106,9 H SGPT = 50,1 H Ureum = 20

Nilai normal : Fungsi hati : SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L Tot bilir : 0,0 – 1,1 mg/dl Unconj.bilir : 0,1-1,0 mg/dl Conj.bilir: 0 – 0,025 mg/dl

Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %

KSR 3 x 1 tab (kalium klorida) 23/12 – 31/12 MST 2 x 10 mg (garam morfin) 24/12 – 28/12 Lasix Inj 2 x 1A (furosemid) 23/12 – 30/12 Cimetidine 2 x 1tab (simetidin) 30/11 - 31/12 Furosemide 2 x 1tab (furosemid) 31/12 Dexamethason Inj 2 x 2 A (deksamethason) 26/12 – 29/12 Vomceran Inj 2 x 8mg (ondansetron) 28/12 – 29/12 Pantozol 2 x 1A (pantoprazol) 28/12 - 29/12 Dulcolax k/p (bisakodil) 28/12 Delcadryl Inj 2 x 1A (difenhidramina) 28/12 Ranitidin inj 1 x 2 A (ranitidin) 31/12 Taxol inj 1 x 30 mg (paklitaksel) 28/12 Carboplatin inj 1 x 450mg ( karboplatin) 28/12

ASSESSMENT 1. pasien menerima obat dengan indikasi sama sebagai antitukak secara bersamaan yaitu ranitidin

dengan simetidin . DRP yang terjadi : salah obat 2. pasien menerima obat furosemid sedangkan pasien mengalami hipotensi (110/70)* . DRP yang terjadi : butuh

obat

PLAN 1. Sebaiknya dipilih salah satu obat saja. Dapat dipilih simetidin dengan dosis yang dikurangi utuk

menjaga fungsi hati dan ginjal. (Anonim, 2000) 2. Sebaiknya pasien diberikan terapi tambahan yaitu suplemen kalium karena penggunaan furosemid

pada pasien yang mengalami hipotensi dapat menyebabkan hipokalemia (Lacy et al, 2006). Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

65

Tabel XXXI. Evaluasi DRPs kasus 13 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE No. RM: 1-18-51-27 Usia/ Jenis kelamin : 43 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 6 Mei 2005 Tanggal keluar : 25 Mei 2005 Keadaan pulang : membaik ( atas permintaan sendiri ) Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Tumor prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat

Keluhan masuk Pasien mengeluh sudah 10 bulan susah BAK dan BAK keluar darah, tidak bisa BAB 2 hari yang lalu tidak bisa BAK

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien* Terapi pasien - Tanggal 05/05

WBC = 13,79 (x 103/μL) Neu = 94,1% Lym = 4,6% Mono = 1,2% Eo = 0,1% Baso = 0,0% Cr = 4,7 mg/dL H

- Tanggal 06/05 Cr = 4,517 mg/dL HB = 7,8 g/dL

- Tanggal 08/05 WBC = 15,57 (x 103/μL) Neu = 90,6% Lym = 2,2% Mono = 1,2% Eo = 0,0% Baso = 0,0% Cr = 0,77 mg/dL HB = 9,3 G%

- Tanggal 11/05 WBC = 4,98 (x 103/μL) Neu = 89,9% Lym = 8,3% Mono = 1,6% Eo = 0,2% Baso = 0,0%

Cr = 4,07 mg/dL H

- Tanggal 13/05 Cr = 3,61 mg/dL - Tanggal 16/05 WBC = 5,9 (x 103/μL) Cr = 2,67 mg/dL H HB = 10 g/dL - Tanggal 21/05 WBC = 5,26 (x 103/μL) Neu = 87,2% Lym = 10,0% Mono = 1,3% Eo = 1,1% Baso = 0,4% Cr = 2,00 mg/dL H - Tanggal 23/05 WBC = 2,15 (x 103/μL) Neu = 80,6% Lym = 14,2% Mono = 4,7% Eo = 0,5% Baso = 0,0%

Pemeriksaan urin, terinfeksi = klebsiella sp (104 CFU/mL)

Nilai normal : Fungsi Ginjal :

Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl Hematologi :

HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 %

Monosit : 0,0 – 11,2 %

Inf. RL 20 tpm 06/05 Inj. Terfacef 1 x 1g (natrium seftriakson) 06/05 Inj. Transamin 1 x 1A(asam traneksamat) 06/05 Inj. Tyason 2 x 1g (seftriakson) 09/05-22/05 Inj. Interpec 2 x 1A(ambroxol) 09/05-12/05 Inj. Lasix 40 mg 1 x 1A (furosemid) 17/05-18/05 Inj. Gentamycin 1 x 80 mg (gentamisin) 17/05-25/05 Inj. NaCl 0,9% 20 tpm 19/05-25/05 Aspar K 3 x 1tab (kalium aspartat) 21/05-25/05 Inj. Cefriaxon 1 x 1g (seftriakson) 23/05-25/05

ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat gentamisin bersamaan penggunaannya dengan furosemid yang merupakan diuretika kuat. DRP yang

terjadi : interaksi obat

PLAN 1. Sebaiknya penggunaan gentamisin tidak bersamaan dengan furosemid. Karena akan berinteraksi furosemid akan

meningkatkan ototoksisitas (Anonim, 2000).

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

66

Tabel XXXII. Evaluasi DRPs kasus 14 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

SUBJECTIVE No. RM: 1-19-64-45 Usia/ Jenis kelamin : 59 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 22 Juli 2005 Tanggal keluar : 31 Juli 2005 Keadaan pulang : meninggal Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : HT stage II, chronic kidney disease, adeno ca prostate Diagnosa Keluar : adeno Ca Prostate

Keluhan masuk Pasien mengeluh susah BAK dan BAK keluar darah, kaki bengkak, oliguria

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi kanker prostat Tanggal 22/07

WBC = 7,39 (x 103/μL) Neu = 74,2 % Lym = 16,2 % Mono =6,0 % Eo = 3,1 % Baso = 0,04 % HB = 10,5 Al = 7,34 gr/dl L Cr = 3,2 mg/dl H SGOT = 29,4 U/L SGPT = 21,1 U/L Ureum = 12,9 mg/dl

Nilai normal : Fungsi hati : SGOT : 0,0 – 38,0 U/L SGPT : 0,0 – 41,0 U/L Tot bilir : 0,0 – 1,1 mg/dl Unconj.bilir : 0,1-1,0 mg/dl Conj.bilir: 0 – 0,025 mg/dl

Fungsi Ginjal : Ureum : 10 – 50 mg/dl Cr : 0,7 – 1,2 mg/dl

Hematologi : HB : 12,0 – 16,5 G% WBC : 4,0 – 11,0 x 103/μL RBC : 4,5 – 6,5 x 106/μL Eosinofil : 0,0 – 9,5 % Basofil : 0,0 – 2,5 % Neutrofil : 35,0 – 88,7 % Limfosit : 12,0 – 44,0 % Monosit : 0,0 – 11,2 %

Inf D5% 22/07 – 25/07 Vometa (domperidon) 22/07 – 25/ 07 dan 29/07 As folat (asam folat) 22/07 – 25/ 07 dan 29/07 CaCO3 22/07 – 25/ 07 dan 29/07 Inj ceftriaxon (seftriakson) 22/07-25/07 Inj primperan (metoklopromida) 29/07

ASSESSMENT 1. Berdasarkan pemeriksaan, tanggal 25/07 – 27/07 tekanan darah pasien 190/110*, pasien menderita

HT stage II tetapi tidak mendapatkan terapi . DRP yang terjadi : butuh obat

PLAN 1. Sebaiknya pasien diberikan obat antihipertensi agar tekanan darah bisa turun antihipertensi yang

bisa digunakan adalah kaptopril. Selain itu perlu dilakukan pemantauan secara rutin dalam pengecekan tekanan darah.

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

67

Tabel XXXIII. Evaluasi DRPs kasus 15 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (subjevctive, objective)

SUBJECTIVE No. RM: 0-66-66-75 Usia/ Jenis kelamin : 63 tahun/ Laki-laki Tanggal masuk : 6 September 2005 Tanggal keluar : 4 Oktober 2005 Keadaan pulang : membaik ( atas permintaan sendiri ) Riwayat penyakit : Tidak diketahui Riwayat obat : Tidak diketahui Riwayat alergi : Tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga : Tidak diketahui Diagnosa Masuk : Tumor prostat Diagnosa Keluar : Ca Prostat

Keluhan masuk Pasien mengeluh susah BAK dan BAK keluar darah.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien * Terapi pasien

Tanggal 06/09 WBC = 8,6 (x 103/μL) Neu = 81,0 % Lym = 10,3 % Mono = 7,1 % Eo = 1,0 % Baso = 0,6 % Sedimen urin Sel leuko pucat = 0 – 1 Leuko gelap = 1 – 2 Eritrosit = +++ HCT = 26,7 %

- Tanggal 07/09 Creatinin = 4,97 mg/dL HB1C = 10,3 %

- Tanggal 08/09 WBC = 7800

- Tanggal 09/09 Creatinin = 3,9 mg/dL - Tanggal 10/09

Creatinin = 3,43 mg/dL - Tanggal 11/09

WBC = 6,9 (x 103/ μL) Neu = 77,8 % Lym = 11,6 % Creatinin = 3,9 mg/dL Cr =2,81 mg/dL( 00.20 ) Hct = 33,7 % Glu = 119 mg/dL

- Tanggal 07/09 WBC = 6,0 (x 103/ μL) Neu = 81,7 % Lym = 07,0 % Hct = 36,5 % WBC = 6,6 (x 103/ μL) Hct = 32,3 % Hb = 10,9 gr/dL

- Tanggal 13/09 WBC = 9,29 (x 103/ μL) Neu = 85,1 % Lym = 8,2 % Mono = 3,6 % Eo = 2,8 % Baso = 0,3 % HCT = 35,4 % Hb = 10,9 gr/dL Creatinin = 5,22 mg/dL Alb = 2,82 g/dL Glu = 134 mg/dL

- Tanggal 15/09 Creatinin = 4,30 mg/dL

- Tanggal 17/09 Creatinin = 4,48 mg/dL Glu = 143 mg/dL

- Tanggal 20/09 WBC = 13,4 (x 103/ μL) Neu = 82 % Lym = 9,6 % Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % HCT = 42,5 % Hb = 13,7 MCV = 76,2 MCH = 24,5 MCHC = 32,1 RBC= 4,46 x 106 μL Creatinin = 4,72 Glu = 44 mg/dL

- Tanggal 21/09 Glu = 320 mg/dL H

- Tanggal 22/09 WBC = 20,4 (x 103/ μL) Neu = 87,5 % Lym = 7,9 % Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % Creatinin = 5,0 mg/dL

- Tanggal 24/09 WBC = 15,4 (x 103/ μL) Neu = 80,5 % Lym = 07,9 % HCT = 38,3 % Glu = 275 mg/dL H

- Tanggal 26/09 WBC = 13,5 (x 103/ μL) Neu = 84,4 % Lym = 8,9 % HCT = 38,6 % Creatinin = 5,9/dL Glu = 070 mg / dL

- Tanggal 27/09 WBC = 07,1 (x 103/ μL) Neu = 79,7 % Lym = 10,7 % HCT = 36,9 % Creatinin = 4,73mg/dL Glu = 97 mg / dL

- Tanggal 01/10 Creatinin = 6,3 mg/dL Glu = 175mg/dL (08.19) Glu = 33 mg/dL (00.26)

- Tanggal 03/10 Glu = 239 mg / dL H

- Tanggal 03/10 Urin : kuning kemerahan

Suntikan insulin 0 – 1 – 0 (insulin) 06/09 Aprovel / ibesartan 1 x 300 mg (valsartan) 08/09-12/0 14/09-19/09 21/09-04/10 Sangobion 1 x 1tab (fero glukonat) 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 Norvask 1 x 10 mg (amlodipin besilat) 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 Gaster 20/digest 1 x 1tab (famotidin) 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-29/09 CaCO3 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 Asam folat 3 x 1 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 Proneuron 3 x 1 (dipiron ) 14/09-19/09 21/09-04/10 Katesse 3 x 25 mg (tramadol klorida) 21/09-04/10 24/09-28/09 Renacystin 2 x 500 mg (sefadroksil) 24/09 Recolfar 2 x 50 mg (kolsisin) 24/09-28/09 Inspersa syr 3 x 1c (sukralfat) 29/09-04/10 Vioxy 1x1 tab (vitamin) 24/09-28/09 Mucopec 3 x 1 (ambroxol) 29/09-04/10 Fordesia 1 x 1 (donepezil klorida) 30/09-04/10 Bramact 2 x 500mg (terbulatin sulfat) 04/10 Sermion 1 x 1 (nicergolin) 25/09 Inj kalmeco 3 x 1 (mekobalamin) 23/09 dan 27/09 Inj neulin 2 x 500mg (sitikolin) 10/09-03/10 Inj tramadol /tradyl 3x100mg (tramadol klorida) 13/09-16/09 Gentamicin 6 x OD D5 10/09-04/10 Tetes mata Rochifri 1 x 1g (seftriakson) 10/09-04/10 Kalnex 3 x 250 mg (asam traneksamat) 24/09-27/09 Eprex 1A/3hari (epoetin) 24/09-04/10 Dexmovel zalf pagi luminal (fenobarbital) 24/09-04/10 Lasix 3 x 1A (furosemid) 22/09-24/10 28/09-04/10 10/09-03/10 22/09-24/09 Vometa 3 x 1 k/p (domperidon) 30/09-04/10 Kolmeco 3x500 mg (mekobalamin) 11/09-07/09 Lipofood 1 x 1 tab (fosfolipida esensial) 28/09-04/10 RL inj 3 x 4 UI 08/09-11/09 13/09-15/09 19/09-03/10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

68

Lanjutan Tabel XXXIV. Evaluasi DRPs kasus 15 pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (assessment, plan)

ASSESSMENT 1. Pasien menerima obat kombinasi valsartan dengan amlodipin besilat, tetapi tanpa mengurangi dosis . DRP yang

terjadi : dosis berlebih 2. Pasien menerima obat asam traneksamat dengan dosis 3 x 250 mg. DRP yang terjadi : dosis berlebih.

PLAN 1. Sebaiknya bila digunakan obat dengan kombinasi valsartan dengan amlodipin besilat, dosis

dikurangi karena kombinasi ini bisa menyebabkan hipotensif. 2. Sebaiknya pasien diberikan obat dengan dosis sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 50mg/hari.

(Anonim, 2000) Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

Berdasarkan pembahasan tiap kasus pada tabel di atas, hasil

analisis adanya DRPs masing-masing kasus akan disajikan pada tabel berikut ini.

TabelXXXIV. Hasil analisis DRPs yang terjadi dalam pengobatan kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Tipe DRPs Jumlah kasus terjadi DRPs

Butuh obat 7 kasus Tidak butuh obat 1 kasus Obat salah 3 kasus Dosis kurang 1 kasus Dosis berlebih 9 kasus Munculnya efek samping dan interaksi obat

5 kasus

Dari hasil analisis 15 kasus, terjadi DRPs pada 13 pasien yang terkait

dengan pengobatan pasien kanker prostat. Dalam 1 kasus umumnya terdapat

2 atau lebih DRPs. Analisis DRPs akan dirangkum dalam bentuk tabel yang terdiri

dari jumlah dan nomor kasus yang terjadi DRPs, problem, penilaian

dan rekomendasi tiap tipe DRPs. Drug Related Problems yang terjadi pada tiap

kasus yang disebutkan pada kolom jumlah dan nomor kasus berlaku sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

69

Rangkuman evaluasi DRPs dalam pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat

di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 tersaji di tabel XXXV – XL

1. DRP Butuh Obat (need for additional drug therapy)

Tabel XXXV. Butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (kasus 1, 2, 3)

No Jumlah dan

Nomor kasus Problem Penilaian Rekomendasi

1 2 kasus (1),(4)

Pasien mengeluh kesulitan BAB tetapi tidak diberikan terapi atau obat untuk memperlancar BAB.*

Pasien butuh obat pencahar atau untuk memperlancar BAB

Berikan obat pencahar misalnya, bisakodil tablet yang diminum pada malam hari agar dapat memperlancar BAB (Anonim, 2000).

2 1 kasus ( 2 )

Pasien menderita DM yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemik) yaitu 273 mg/dl dan 223 mg/dl* sehingga perlu diterapi dengan antidiabetik

Pasien butuh obat antidiabetik

Berikan antidiabetik oral misalnya, metformin hidroklorida dengan dosis awal 500 mg 3 kali sehari atau 850 mg 2 kali sehari. Dosis maksimal 3 g per hari (ADA, 2005)

3 2 kasus ( 6 ),( 14 )

Tekanan darah pasien tinggi termasuk pada hipertensi stage I * (menurut JNC VII) tetapi tidak diberikan terapi

Pasien butuh obat antihipertensi

Sebaiknya pasien diberi obat antihipertensi, menurut JNC VII obat yang bisa digunakan sebagai antihipertensi adalah kaptopril. Perlu juga dilakukan pengecekan tekanan darah bila tekanan darah pasien sudah normal penggunaan kaptopril bisa dihentikan. (Lacy et al, 2006)

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

70

Lanjutan Tabel XXXVI. Butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (kasus 5,6 ) No Jumlah dan

Nomor kasus Problem Penilaian Rekomendasi

5. 1 kasus ( 8 )

Pasien mengeluh sulit BAK sejak 06/12 – 10/12* pasien mengeluh tetapi pasien tidak mendapatkan terapi

Pasien butuh obat untuk memperlancar urin (diuretik)

sebaiknya untuk memperlancar aliran urin pasien diberi furosemid untuk mengatasi kesulitan BAK (Lacy et al, 2006)

6 1 kasus ( 12 )

Pasien menerima obat furosemid sedangkan pasien mengalami hipotensi (110/70)*, ini bisa menyebabkan hipokalemia.

Pasien butuh suplemen kalium

Sebaiknya dilakukan pemeriksaan bila terjadi hipokalemia, pasien diberikan tambahan suplemen kalium seperti Aspar K (Lacy et al, 2006)

2. DRP Tidak Butuh Obat (unnecessary drug therapy)

Tabel XXXVI. Tidak Butuh obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Jumlah dan

Nomor kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

1 1 kasus ( 3 )

Pasien menerima antihipertensi dengan tekanan darah (TD)* pasien masih dalam batas normal.

Pasien tidak perlu menggunakan antihipertensi

Sebaiknya dilakukan monitoring tekanan darah pasien. Penggunaan antihipertensi sebaiknya dihentikan

Ket : (*) data dapat dilihat pada lampiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

71

3. DRP Obat salah (Wrong drug)

Tabel XXXVII. Obat salah pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Jumlah dan Nomor kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

1 2 kasus ( 5 ), ( 8 )

Pasien menerima 2 macam obat dengan kandungan yang sama yaitu seftriakson dan pengunaannya dilakukan bersamaan kombinasi keduanya secara ekonomis dapat meningkatkan biaya pengobatan

Penggunaan antibiotik golongan sefalosporin dengan jenis yang sama yaitu seftriakson

Pilih salah satu jenis seftriakson

2 1 kasus (1)

Pasien menerima 2 macam obat dengan indikasi yang sama yaitu diazepam dengan midazolam secara bersamaan. Bila digunakan secara bersamaan dapat menyebabkan efek sedatif berlebihan.

Penggunaan diazepam dengan midazolam yang memiliki indikasi sama hipnotik ansiolitik.

Sebaiknya obat dipilih salah satu saja, obat yang dapat digunakan adalah midazolam karena berdasarkan beberapa penelitian midazolam lebih efektif bila dibandingkan dengan diazepam.

3 1 kasus (12 )

Pasien menerima obat dengan indikasi sama yaitu ranitidin dan simetidin. Kombinasi ini tidak efektif dan dapat meningkatkan biaya pengobatan

Penggunaan obat dengan golongan yang sama yaitu antitukak

Sebaiknya digunakan simetidin dengan mengurangi dosisnya untuk menjaga fungsi hati dan ginjal pasien. Perlu juga dilakukan monitoring terhadap fungsi hati dan ginjal. (Lacy et al, 2006)

Pada kasus pasien 5 dan 8, pasien menerima 2 macam obat dengan golongan

dan jenis yang sama yaitu seftriakson. Hal ini tidak efektif dilihat dari segi

pengobatan, banyak efek yang tidak diharapkan yang mungkin saja timbul. Selain

itu, dilihat dari segi biaya, pasien akan mengeluarkan biaya pengobatan lebih

untuk obat yang sama. Bila akan dilakukan kombinasi hendaknya perlu

diperhatikan keefektifan dari kombinasi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

72

Pada kasus pasien 12, pasien menerima obat antitukak bersamaan. Dilihat

dari segi ekonomis, dapat meningkatkan biaya pengobatan pasien. Selain itu,

menurut Anonim 2000, penggunaan ranitidin pada pasien dengan gangguan ginjal

memungkinkan dapat memperparah gangguan fungsi ginjal. Oleh sebab itu,

direkomendasikan obat simetidin dengan mengurangi dosis penggunaan untuk

menjaga fungsi ginjal dan hati pasien agar tidak memperparah kerusakan.

Pada kasus pasien 1, pasien menerima 2 macam obat dengan indikasi yang

sama yaitu hipnotik ansiolitik. Berdasarkan catatan perkembangan pasien sering

merasa mengantuk dan tidur terus menerus. Efek ini dapat disebabkan kombinasi

obat tersebut. Kombinasi diazepam dengan midazolam bisa meningkatkan efek

sedatif pada pasien karena bersifat sinergis. Oleh sebab itu, dipilih salah satu yaitu

midazolam karena berdasarkan beberapa penelitian midazolam lebih efektif bila

dibandingkan diazepam.

4. DRP Dosis kurang (dosage too low)

Tabel XXXVIII. Dosis kurang pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005

No Jumlah dan

Nomor kasus Problem Penilaian Rekomendasi

1 1 kasus ( 9 )

pasien menerima siprofloksasin dengan dosis 1 x 100 mg dosis yang diberikan ini kurang

Dosis siprofloksasin kurang

sebaiknya penggunaan siprofloksasin dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menaikkan dosis menjadi 250-500 mg (untuk infeksi saluran kemih) ( Anonim, 2000 )

Pada kasus pasien 9, pemberian dosis obat untuk siprofloksasin

yang diberikan kurang. Menurut Anonim 2000, dosis siprofloksasin yang

diberikan adalah 100mg sehari satu kali sedangkan dosis yang sesuai adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

73

250 - 500mg. Dosis ini digunakan karena pasien mengalami infeksi saluran

kemih.

Bila dalam pengobatan dosis obat yang diberikan kurang maka akan

mempengaruhi efek dari obat, selain itu juga memungkinkan bertambahnya waktu

perawatan.

5. DRP Dosis berlebih (dosage too high)

Tabel XXXIX. Dosis berlebih pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (kasus 1, 2, 3)

No Jumlah dan Nomor kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

1 1 kasus (2)

Pasien menerima obat klobazam dengan dosis 3 x 10 mg. Dosis ini terlalu tinggi

Dosis klobazam terlalu tinggi

Sebaiknya pasien diberikan klobazam dengan dosis yang sesuai yaitu 10 – 15 mg/hari. Bila over dosis bisa menyebabkan rasa kantuk, kelemahan otot, gangguan pencernaan (Lacy et al, 2006)

2 1 kasus (6)

Pasien menerima amoksisilin dengan dosis 4 x 500 mg. Dosis terlalu tinggi

Dosis amoksisilin terlalu tinggi

Sebaiknya penggunaan amoksisilin dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 250 mg atau 3 x 500mg dengan dosis maksimal 850mg karena bila overdosis bisa menyebabkan agitasi, hemodialisis, halusinasi (Lacy et al, 2006)

3 1 kasus ( 8 ), (9), (10)

Asam traneksamat diberikan dengan dosis 3 x 250 mg/hari Dosis ini terlalu tinggi

Dosis asam traneksamat terlalu tinggi

sebaiknya penggunaan asam traneksamat dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 3 x 50 mg/ hari. Karena bila overdosis akan menyebabkan mual,muntah dan diare (Anonim,2000)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

74

Lanjutan Tabel XXXIX. Dosis berlebih pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun 2005 (kasus4, 5, 6)

No Jumlah dan Nomor kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

4 1 kasus (4)

Pasien menerima obat sefuroksim dengan dosis 2 x 500mg. Dosis terlalu tinggi

Dosis sefuroksim terlalu tinggi

sebaiknya penggunaan sefuroksim dengan dosis yang sesuai yaitu dengan menurunkan dosis menjadi 125mg 2 x 1 karena bila overdosis bisa menyebabkan mual, muntah, rasa tidak enak pada saluran cerna , sakit kepala. (Lacy et al,2006)

5 1 kasus (8)

Pasien menerima obat valsartan dengan dosis 1 x 300mg. Dosis terlalu tinggi

Dosis antihipertensi (valsartan) terlalu tinggi

Sebaiknya penggunaan valsartan dengan dosis yang sesuai yaitu 80mg untuk usia lanjut sekali sehari, karena bila overdosis maka bisa memperparah gangguan ginjal dan gangguan hati. Oleh sebab itu pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati harus terus dilakukan. ( Anonim,2000 )

6 1 kasus (15)

Obat kombinasi valsartan dengan amlodipin besilat tanpa mengurangi dosis, karena bila tidak dikurangi maka bias menyebabkan hipotensif . Dosis ini terlalu tinggi

Dosis obat kombinasi valsartan dengan amlodipi besilat terlalu tinggi.

Sebaiknya dosis untuk kombinasi valsartan dengan amlodipin besilat dilakukan penyesuaian dosis yaitu dengan menurunkan dosis karena bisa menyebabkan efek hipotensif. (Lacy et al, 2003)

Kasus DRPs terbanyak pada penelitian kali ini adalah dosis berlebih. Pada

kasus pasien 2, pasien menerima obat klobazam dengan dosis terlalu tinggi yaitu

3 x 10mg. Berdasarkan Anonim 2000, dosis yang digunakan tidak sesuai.

Dosis yang sesuai adalah 10 – 15mg/hari. Bila pasien mendapatkan obat klobazam

dosis yang tinggi ada kemungkinan bisa menyebabkan rasa kantuk, gangguan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

75

pencernaan dan kelemahan otot. Pada catatan perkembangan pasien mengeluh

sering mengantuk, tidur terus, dan badan terasa lemas. Efek ini dapat disebabkan

karena klobazam dengan dosis yang terlalu tinggi.

Pada kasus pasien 6, pasien menerima obat amoksisilin dengan dosis

terlalu tinggi yaitu 4 x 500mg. Berdasarkan Lacy et al 2006, dosis yang digunakan

tidak sesuai atau terlalu tinggi. Dosis yang sesuai adalah 125mg setiap 12 jam

karena bila overdosis bisa menyebabkan mual, muntah, rasa tidak enak pada

saluran cerna, sakit kepala.

Pada kasus pasien 8, 9, dan 10, pasien menerima obat asam traneksamat

dengan dosis terlalu tinggi yaitu berturut-turut 3 x 500mg, 2 x 250mg

dan 3 x 500mg. Berdasarkan Anonim 2000, dosis yang digunakan tidak sesuai

atau terlalu tinggi. Dosis yang sesuai adalah 3 x 50mg/hari. Bila overdosis akan

menyebabkan mual, muntah dan diare.

Pada kasus pasien 15, pasien menerima kombinasi obat antihipertensi

valsartan dengan amlodipin besilat tanpa mengurangi dosis. Berdasarkan

Lacy et al 2006, dosis yang digunakan tidak sesuai atau terlalu tinggi. Bila ingin

digunakan kombinasi ini maka hendaknya dilakukan penyesuaian dosis dengan

mengurangi dosis agar tidak menyebabkan efek hipotensif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

76

6. DRP Efek samping obat (adverse drug reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction)

Tabel XL .Efek samping obat dan interaksi obat pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.SardjitoYogyakarta tahun 2005 (kasus ,1, 2, 3, 4))

No Jumlah dan Nomor kasus

Problem Penilaian Rekomendasi

1 1 kasus (4)

pasien menerima diazepam yang diminum bersamaan dengan antasida. Antasida akan mengurangi efek dari diazepam (Anonim, 2000)

Penggunaan antasida dengan diazepam

Sebaiknya penggunaan antasida tidak diberikan bersamaan dengan diazepam karena akan mengurangi efek obat, tetapi dalam penggunaan sebaiknya antasida diberikan sebelum makan dan diazepam diberikan sesudah makan (Anonim, 2000).

2 1 kasus (8)

Penggunaan valsartan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal memungkinkan dapat memperparah gangguan ginjal

Penggunaan valsartan pada pasien dengan gangguan ginjal

Sebaiknya pasien dilakukan pemantauan fungsi ginjal dan fungsi hati. Bila bertambah parah, maka penggunaan valsartan hendaknya dihentikan dan bisa diganti dengan kaptopril sebagai antihipertensi. ( Anonim,2000 )

3 1 kasus (11)

Pasien menerima obat naproksen yang penggunannya bersamaan dengan ketorolak, akan meningkatkan efek samping diare (Anonim, 2000)

Penggunaan obat naproksen yang penggunannya bersamaan dengan ketorolak

Sebaiknya pasien tidak diberikan obat naproksen bersamaan dengan ketorolak karena menimbulkan efek samping pasien seperti diare. (Anonim, 2006)

Pada kasus pasien 8, pasien menerima obat valsartan sedangkan pasien

mengalami gangguan pada ginjal. Hal ini memungkinkan dapat memperparah

gangguan ginjal yang dialami pasien. Perlu dilakukan pemantauan terhadap fungsi

ginjal pasien, bila gangguan bertambah parah maka untuk valsartan

direkomendasikan untuk dilakukan penggantian obat yang tidak kontraindikasi

dengan keadaan pasien yaitu kaptopril. Selain obat-obat yang dapat menimbulkan

efek samping yang tidak diharapkan, pada penelitian kali ini didapat kasus

mengenai interaksi obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

77

Pada kasus pasien 4, pasien menerima obat antasida yang diberikan

bersamaan dengan diazepam. Hal ini akan mengakibatkan interaksi obat. Interaksi

obat yang terjadi adalah antasid akan mengurangi efek diazepam. Pengaturan

waktu pemberian obat dapat dilakukan dengan cara antasid diberikan pada pasien

1 jam sebelum makan karena sebelum makan derajat keasaman lambung

meningkat. Oleh sebab itu antasid digunakan untuk menetralisir kelebihan asam

terlebih dahulu. 1 jam setelah makan pemberian diazepam bisa dilakukan karena

kurang lebih 1 jam setelah makan keasaman di lambung meningkat kembali

karena efeknya sangat singkat dan mencegah diazepam berinteraksi dengan

antasid sehingga efek dari diazepam akan menurun.

Pada kasus pasien 11, pasien menerima obat naproksen yang diberikan

bersamaan dengan ketorolak. Naproksen dan ketorolak merupakan obat dimana

keduanya merupakan golongan AINS. Penggunaan secara bersamaan akan

meningkatkan efek samping yang tidak diharapkan yaitu salah satunya diare.

Berdasarkan catatan perkembangan, pasien mengalami diare beberapa hari,

kemungkinan ini merupakan efek yang diakibatkan kombinasi antara naproksen

dengan ketorolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

78

D. Outcome Pasien Kanker Prostat

Tujuan dari terapi pada pasien kanker prostat adalah untuk membunuh dan

menghambat penyebaran sel-sel kanker. Kondisi pasien setelah menjalani

kemoterapi biasanya lemah dan terkadang muncul berbagai komplikasi. Dengan

melihat kondisi akhir pasien, dapat dilihat bahwa pemilihan terapi sudah tepat

atau belum. Kondisi pasien dapat sembuh dengan baik atau bertambah buruk

dengan terapi yang diberikan.

Keterangan : APS : Atas Permintaan sendiri Gambar 8.

Persentase outcome atau hasil terapi dari pasien kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005

Berdasarkan data yang ada, dari 15 pasien kanker prostat di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005, diperoleh 10 pasien (66,7%) memberikan

hasil terapi membaik (pasien pulang dalam keadaan lebih baik daripada saat

pasien datang ke rumah sakit), tetapi tidak diketahui secara pasti apakah

pemeriksaan hasil yang dilakukan terhadap pasien-pasien tersebut maksimal,

sehingga tidak diperoleh keterangan lebih lanjut mengenai keluhan yang dirasakan

pasien setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Terdapat 1 pasien (6,7%)

keluar atas permintaan sendiri dikarenakan sudah tidak mampu lagi membayar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

79

biaya perawatan di rumah sakit, pasien yang pulang atas permintaan sendiri rata-

rata pulang dengan keadaan membaik. Terdapat 2 pasien (13,3%) dengan outcome

sembuh, hal tersebut terjadi karena kanker prostat yang dialami masih termasuk

stadium awal. Dikatakan stadium awal karena diketahui dari keluhan pasien yang

hanya mengeluh bahwa buang air kecil susah, buang air kecil tidak lancar, dan

sering buang air kecil pada malam hari. Selain itu terdapat 2 pasien (13,3%) yang

meninggal dunia. Hal tersebut terjadi karena selain terdiagnosis kanker prostat,

pasien juga terdiagnosis hipertensi (stage II) dan chronic kidney disease.

E. Rangkuman pembahasan

Pada penelitian ini ada 15 kasus kanker prostat. Karakteristik pasien

kanker prostat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 digambarkan sebagai

berikut. Gambaran kelompok pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP

Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 berdasarkan umur menunjukkan bahwa

pasien dengan kelompok umur ≥40 – ≤49 tahun sebesar 6,7%, kelompok umur

≥50 – ≤59 tahun sebesar 13,3%, kelompok umur dengan persentase terbesar

adalah umur ≥60 - ≤69 tahun yaitu 46,7% dan kelompok umur ≥70 tahun sebesar

33,3%.

Outcome pasien berdasarkan data yang ada, dari 15 pasien kanker prostat

di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005, diperoleh 10 pasien (66,7%)

memberikan hasil terapi membaik (pasien pulang dalam keadaan lebih baik

daripada saat pasien datang ke rumah sakit), terdapat 1 pasien (6,7%) keluar atas

permintaan sendiri dikarenakan sudah tidak mampu lagi membayar biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

80

perawatan di rumah sakit, 2 pasien (13,3%) dengan outcome sembuh, dan terdapat

2 pasien (13,3%) yang meninggal dunia.

Persentase distribusi kelas terapi obat pasien kanker prostat yang dirawat

di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 adalah obat yang bekerja pada

sistem saluran cerna sebesar 80%, obat yang digunakan untuk penyakit pada

sistem kardiovaskuler 73,3%, obat yang bekerja pada sistem saluran pernafasan

sebesar 53,3%, obat yang bekerja pada sistem saraf pusat sebesar 73,3%, obat

yang bekerja sebagai anestetik sebesar 40%, obat yang bekerja sebagai analgesik

sebesar 73,3%, obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi sebesar 93,3%,

obat-obat hormonal sebesar 33,3%, Obat saluran kemih sebesar 6,7%,

Antineoplastik dan imunomodulator obat-obat yang mempengaruhi gizi dan darah

sebesar 93,3%, obat-obat untuk penyakit otot skelet dan sendi sebesar 60%, dan

obat sediaan topikal (mata,THT,dan hidung) sebesar 13,3%. Terapi obat yang

paling sering diberikan adalah obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi dan

obat yang mempengaruhi gizi dan darah.

Dalam penelitian ini, 13 kasus terjadi DRPs. Dalam 1 kasus umumnya

ada 2 atau lebih DRPs yang ditemukan. Drug Related Problems yang terjadi pada

tiap kasus yang disebutkan pada kolom jumlah dan nomor kasus berlaku sama.

Drug Related Problems tersebut dirangkum dalam bentuk tabel yang memuat

jumlah dan nomor kasus yang terjadi DRPs, problem, penilaian dan rekomendasi

tiap tipe DRPs. Dari 13 kasus yang terjadi DRPs disajikan analisis DRPs dalam

penelitian. Dari hasil evaluasi DRPs ditemukan 7 kasus butuh obat, 1 kasus tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

81

butuh obat, 3 kasus obat salah, 1 kasus dosis kurang, 9 kasus dosis berlebih dan 5

kasus munculnya efek samping dan interaksi obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik umum pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta tahun 2005 yaitu berdasarkan kelompok umur, umur ≥60 - ≤69

tahun yang paling banyak terjadi kasus kanker prostat yaitu sebesar 46,7%

2. Pola pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito

Yogyakarta tahun 2005 adalah obat untuk pengobatan infeksi dan obat yang

mempengaruhi gizi dan darah merupakan kelas terapi yang paling banyak

digunakan sebesar 93,3%, diikuti obat yang bekerja pada saluran cerna sebesar

80%, obat yang bekerja pada sistem kardiovaskular, obat yang bekerja sebagai

analgesik, obat yang bekerja pada sistem saraf pusat sebesar 73,3%, obat

untuk otot skelet dan sendi sebesar 60%, obat pada saluran pernapasan sebesar

53,3%, obat yang bekerja sebagai anestetik sebesar 40%, antineoplastik dan

imunomodulator, obat-obat hormonal sebesar sebesar 33,3%, sediaan topikal

13,3%, dan obat saluran kemih sebesar 6,7%.

3. Pada pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta

pada tahun 2005 terjadi Drug Related Problems, yaitu:

a. butuh obat sebesar 66,7%

b. tidak butuh obat sebesar 6,7%

c. salah obat sebesar 26,7%

d. dosis kurang sebesar 6,7%

82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

83

a. dosis berlebih sebesar 53,3%

b. efek samping obat dan adanya interaksi obat sebesar 40%

c. ketidakpatuhan pasien sebesar 0%.

2. Outcome pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta

tahun 2005 adalah membaik sebanyak 66,7%, pulang atas permintaan sendiri

(APS) sebanyak 6,7%, sembuh sebanyak 13,3% dan meninggal sebanyak

13,3%.

B. Saran

1. Untuk RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta perlu dilakukan

a. diperlukan adanya standar terapi untuk pengobatan pasien kanker prostat

di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta agar dapat mengoptimalkan penanganan

pasien kanker prostat dan hendaknya berpedoman pada Treatment

Guidelines For Prostate Cancer Patients yang berlaku secara global,

b. kedisiplinan dalam penulisan rekam medis, mengenai kelengkapan data

pasien agar dapat mengoptimalkan terapi yang diberikan,

c. farmasi klinis hendaknya dapat berperan aktif bersama tim kesehatan

lainnya untuk mengatasi Drug Related Problems.

2. Untuk penelitian selanjutnya

a. dilakukan penelitian Drug Related Problems (DRPs) pada pasien kanker

prostat atau penelitian yang sama di rumah sakit yang berbeda agar dapat

diketahui jumlah kasus kanker prostat di tempat lain dan mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

84

gambaran mengenai penggunaan obat sehingga dapat dijadikan

perbandingan.

b. dapat dilakukan penelitian yang sama namun dengan subyek kasus

berbeda atau dengan penelitian yang bersifat prospektif agar dapat

mengetahui sejauh mana kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat

yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

85

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1997, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, revisi I, 6-8 , Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta

Anonim, 1999, Academy of Manage Care Pharmacy Drugs Use Evaluation,

External Doctor of Pharmacy Program, http:// depts..washington.edu/expharmd, diakses tanggal 20 Oktober 2006

Anonim, 2000, Informatorium Obat nasional Indonesia (IONI), Direktorat

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2003b British Medical Association and the Royal Pharmaceutical

Society of Great Britain, British National Formulary, 49th Edition, British Medical Association and the Royal Pharmaceutical Society of Great Briatain, London.

Anonim, 2003b, RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, http://www.pdPERSI.co.id ,

diakses pada tanggal 25 juni 2007 Anonim, 2001, Kanker, http://www.litbang.depkes.go.id, diakses 12 September

2005. Anonim, 2004, Drug fact and Comparisons 2004, 58th edition, Fact and

Comparisons St.Louis missouri, USA. Anonim, 2005, American Diabetes Association (ADA),

Standards of Medical Care in Diabetes, dari http://care.diabetesjournals.org/cgi/content/full/28/suppl., diakses pada 26 Maret 2006.

Anonim, 2005a, MIMS Annual Indonesia 2005/2006, Medimedia Asia pte, Ltd,

Singapura. Anonim, 2005b, Apa Yang Harus Anda Ketahui Tentang Kanker,

http://news.indosiar.com, diakses 12 September 2005. Anonim., 2006a, Kanker Prostat, http:// www. PdPERSI.com, diakses pada

tanggal 19 September 2006. Anonim., 2006b, Kanker Prostat, http:// www. Medicastore.com, diakses pada

tanggal 19 September 2006.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

86

Anonim., 2006c, Artikel tentang Kanker Prostat, http:// www. infokes.com, diakses pada tanggal 19 September 2006.

Anonim, 2006d, Prostate Cancer, http://en.wikipedia.org/wiki/ProstateCancer ,

diakses pada 13 November 2006 Anonim, 2006e, Informasi Spesialite Obat Indonesia (ISO), Volume 41, Ikatan

Sarjana Farmasi, Jakarta. Aumuler, 2005, Kanker Prostat,, edisi 3, Vol 2, Penerbit Buku Kedokteran, EGC,

Jakarta. Brunner dan Suddarth, 1997, Keperawatan Medikal-Bedah, edisi 3, Vol 2,

Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Cerruli, J.,2001., medication error : The role of the Community Pharmacist in

Indentifying, Preventing, and Resolving Drug Related problems, http:// www. medscape.com/px/reg/no_cookie.jsp diakses tanggal 19 September 2006

Cipolle, R.J., Strand L.M., dan Morley, p.C., 1998, Pharmaceutical Care

Practice, McGraw-Hill Companies, Inc., New York. Cooper, R.B., 1996, Segala sesuatu yang Perlu Anda Ketahui, Diseases Penyakit,

Gramedia, Jakarta. Dipiro, Joseph T., Talbert, Robert l., Matzke, Bary R., Wells, Barabara G., Posey,

Michael L., 2005, Pharamacotherapy a Pathophysiologic Approach, 3rd ed., Appleton and Lange, Stampord Conecticut, USA.

Greenspan, Francis.S dan John D.Baxter,1995, Endokrinologi Dasar dan Klinik,

edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta. Gleadle, J, 2005, At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik , Hal 150 – 151,

Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005 Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., dan Lance, L.L, 2006, Drug

Information Handbook, 14th edition, AphA. Lexi-Comp’s. Lanny, 2003, Prostat , Vitahealth, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Maxine.A.Papadakis, Stephen J. Mcphee, dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L.,

Matzke, B.R., Wells, B.G., dan Posey, M.L., 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 3rd edition, Appleton and Lange Stampord Conecticut, USA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

87

Meita , K, 2006, Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan Pasien Stroke

di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2005,

Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma , Yogyakarta.

National Comprehensive Cancer Network, 2005, Prostate Cancer Treatment

Guidelines for Patients, versi V, www.nccn.http://care.prostatecancerguidelines.org/cgi/content/full/28/suppl. diakses pada 26 Maret 2006.

Nguyen, L., 2000, An Overview of The Evaluation of Clinical Pharmacy Services,

Pharmacy Intern University of New Mexico, College of Pharmacy, http://www.nm-pharmacy.com/student_articles 4.html, diakses pada tanggal 26 Juni 2006

Perri, 2004, Pharmacy Care and Medication Compliance , University of Georgia

College of Pharmacy Athens didapat dari http://www.Rx.uga.edu/main/home/phrm3900/syllabus.html diakses pada tanggal 23 September 2006

Setiabudi R., dan Ganiswarna V.H.S.,1995, Farmakologi dan Terapi,

Fak. Kedokteran UI, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

LAMPIRAN EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PENGOBATAN PASIEN KANKER PROSTAT YANG DIRAWAT

DI RSUP. Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005 No. Data Pasien

Data Laboratorium Diagnosis Keluhan masuk Obat yang digunakan Lama pemberian Outcome

Pasien* 1. No. RM : 1-17-30-13

Umur : 77 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 09/02 TP = 6,90 g/dL Alb = 3,35 g/dL Bun = 20,0 mg/dL Crea = 1,85 mg/dL Glu = 124 mg/dL WBC = 10,7 (x 103/μL) Neu = 73,1% Lym = 12,5% Mono = 12,4% Eo = 2,0% Baso = 0,0% RBC = 4,9 x 106/μL HGB = 14,6 g/dL HCT = 45,9% MCV = 92,3 fL MCH = 29,3 pg MCHC = 31,7 g/dL RDW = 11,9% Plt = 223 x 103/μL MPV = 6,9 fL PCT = 0,153% PDW = 17,1

- Tanggal 30/03 PSA = 3,54 Ht = 110,4 Alb = 3,47 Hb = 13,5 Urea = 1,32 TD = 160/80 N = 80x/mnt R = 20x /mnt Suhu = 36,5 Hb = 13,5

Utama : BPH Terakhir : Carcinoma Prostate

Perut kembung, mual, muntah, BAB tidak lancar

- Captopril 2 x 12,5 g kaptropil)

- Inf. NaCl lini - Inj. Terfacef (seftriakson) - Tradosik (tramadol klorida) - Pronalges 3 x 1 tab

(ketoprofen) - Sporetik 2 x 100 mg

(sefiksim) - Ciprofloxacin 2 x 500 mg

(siprofloksasin) - Asam mefenamat 2 x 500 mg - Efedrin - Midazole (midazolam) - Vonidex (diazepam) - Tramal (tramadol klorida) - Ketorolac 3 x 30 mg

(ketorolak trometamol) - Primperal 10 mg

(metoklopramid)

09/02 11/02-12/02 11/02-12/02 12/02-16/02 16/02 12/02-16/02 16/03 09/04 16/03 09/04 30/03 30/03 30/03 30/03 09/04 09/04

Membaik

88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Al = 9,3 Cr = 1,99 Urine = + Ca Oksalat

2. No. RM : 1-17-74-92 Umur : 63 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 13/03 WBC = 16,31 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,2% Mono = 7,4% Eo = 1,2% Baso = 0,6% HCT = 46,2% RBC = 5,00 (x 106/μL) Hgb = 15,6 Hct = 46,2 MCV = 92,4 MCH = 31,2 MCHC = 33,8 RDW-SD = 49,8 PLT = 3

- Tanggal 14/03 HbsAg = 0,142 Cut off = 0,176 Dengan metode Elisa Glukosa 2 jpp = 179 mg/dl

- Tanggal 15/03 Glukosa = 174 mg/dl ( H ) Urea nitrogen = 23 ( H ) Creatinine = 1,18 Total protein = 7,8 Albumin = 4,1 Ratio = 1 : 1 Ast = 110 ( H ) Alt = 199 ( H ) Total bilirubin = 2,93 ( H ) Unconj.bilir = 1,48 ( H ) Conj.bilir = 0,59 ( H ) Direct bili = 1,4 ( H )

Utama : Metastasis Ca Prostate ke intra kranial

10 hari lalu seluruh badan terasa lemas, tubuh tidak dapat berjalan, kesadaran menurun, dan sulit berkomunikasi.

- Diamox 2 x 1 - Frisium 3 x 1 g (k/p) - Inj fepiram 3gr/8 jam - Aspar K 2 x 1 - Inj. Rochepin 1 x 1 g - Inf. Manitol 125 cc/6 jam - Medixon 125 1-1-1 - Inj. Combivent 3 x 1 - Inj. Platosin 3 x1 - Inj. Rantin 1 A/ 8 jam - Neulin 500 mg/12 jam

13/03-17/03 13/03-16/03 13/03-17/03 13/03-17/03 14/03-17/03 13/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 14/03-17/03 16/03-17/03 14/03-17/03

Membaik

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Delta bilir = 0,9 ( H ) Globulin = 3,6 gr/dl Potasium = 5,2 mmol/L Cloride = 108 mmol/L

- Tanggal 16/03 Glukosa = 273 mg/dl ( H ) - Tanggal 17/03 Glukosa = 223 mg/dl ( H )

3.

No. RM : 1-16-54-66 Umur : 62 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 02/02 PSA = 10,94

- Tanggal 11/05 WBC = 8,9 (x 103/μL) HCT = 38,3%

- Tanggal 12/05 Hb = 13,5 PSA = 5,36

- Tanggal 13/05 WBC = 9,4 (x 103/μL) HCT = 36,4%

- Tanggal 14/05 Hb = 12,7

- Tanggal 09/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0% HCT = 33,6% PSA = 23,03

Utama : Adeno Ca prostat dengan retensi urine berulang

- Kontrol - Tidak bisa BAK, 7

hari sebelum masuk RS

- Flutamid 2 x1 tab - Ciprofloksasin 2 x 1 tab - As. Mefenamat 3 x 1 tab - Inj. Tyason 1 g 2 x 1 A - Dolana 2 x 50mg - Inj. Interpec 2 x 1 A - Sofix 100 mg 2 x 1 - Dulcolax syr 2 x 1 c - Inf. NaCl 0,9 20 tpm

02/02-19/02 23/02 23/02 12/05-14/05 02/05-18/05 13/05-14/05 16/05-18/05 16/05 13/05-14/05

Sembuh

4. No. RM : 01-18-65-34 Umur : 64 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 16/05 WBC = 10,3 (x 103/μL) Neu = 36,2 % Lym = 60,1 % Mono = 1,8 %

Utama : TURP , anti androgenase

- masalah dalam buang air kecil : buang air kecil tidak lancar, sering pada malam hari, dan

- Mefinal / ponstan 3 x 500 mg - Zinat 2 x 500 mg - Zegase 1 x 1 tab - Ceftum 2 x 1 gr - Toradol Inj k / p pakai infus

16/05 – 26/05 25/05 – 26/05 25/05 – 26/05 25/05 18/05 dan

Sembuh

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Eo = 1,8 % Baso = 0,1 % Hb = 13,5 gr / dl Cr = 1,99 SGOT = 26 SGPT = 12 Kolesterol total = 170 Trigliserida = 144 Al = 9,7

kadang berdarah - - Valisanbe k / p - Antasid k / p - Buscopan Inj 3 x 1A

25/05-26/05 25/05-26/05 25/05 22/05

5. No. RM : 1-19-47-01 Umur : 73 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 20/07 WBC = 11,84 (x 103/μL) Neu = 69,3% Lym = 15,8% Mono = 5,6% Eo = 9,0% Baso = 0,3% HCT = 40,7% PSA total > 100,0 ng/ml Na = 132 mol Creatinin = 2,49 mg/dL Hb = 11,1 Glukosa = 155

Utama : Suspect Ca prostat

BAK tidak lancar, keluar batu dan nyeri, BAK keluar darah, nyeri perut bagian bawah

- Ciprofloxacin 500 mg 2 x 1 tab

- As. Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab

- Tramal 3 x 1 tab - Inj. Terfacef 1 g 1 x 1A - Inj. Remopain 2 x 1 A - Inf. NaCl 0,9 20 tpm - Baquinor 500 mg 2 x 1 tab - Tradosic 3 x 1 - Hytrin 1 x 1 tab - Inj. Kaltrofen 3 x 1 A - Inf D5 % 20 tts/mnt - Inf NaCl 0,9% 20 tts/mnt - Laxadyn syr 2 x 1c - Amoxycilin 3x500 mg

12/07 16/07-22/07 23/07-27/07 01/08-03/08 23/07-27/07 25/07-27/07 28/07-01/08 28/07-01/08 29/07-30/07 02/08-03/08 25/07 26/07 – 27/07 26/07 – 27/07 02/08 – 03/08

Membaik

6. No. RM : 0-62-32-02 Umur : 65 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 06/09 WBC = 6,3 (x 103/μL) Neu = 74 % Lym = 19,9 % Mono = 6,1 % Eo = 0,0% Baso = 0,0 % HCT = 36,7% RBC = 3,88 . 106 μL Hb = 12,1 gr / dl MCV = 94,6 %

Utama : Ca prostate

- Pasien mengalami kesulitan buang air kecil

- Amoxicilin 4 x 500 mg - Zegase 1 x 1 tab - Fugerel 3 x 1 tab - Terfacef Inj 1 x 1 gr - Kaltrofen Inj 2 x 1 - Marcain 3 x dlm NaCl / 100

cc - Narfoz 4 mg k / p

10/09 – 16/09 13/09 – 16/09 13/09 – 16/09 10/09 – 15/09 10/09 – 15/09 10/09 – 15/09 08/09

Sembuh

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

MCH = 31,2 AST = 76 μ / L ( H ) Glukosa = 122 mg / dl H HbsAg = 0,152

7. No. RM : 1-16-54-66 Umur : 65 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 13/05 WBC = 9,4 (x 103/μL) RBC = 4,16 x 106 μL HCT = 36,4 % Hb = 12,7 gr / dL MCV = 87,4 MCH = 30,5 MCHC = 34,9 Al = 4,39 gr/dL PSA total = 5,36

- Tanggal 09/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) Neu = 78,1 % Lym = 14,4 % Mono =5,0 % Eo = 2,5 % Baso = 0,0 % HCT = 33,6% RBC = 3,86 x 106 μL Hb = 11,5 MCV = 87,1 MCH = 29,9 MCHC = 34,3

Utama : Adeno Ca Prostat ganas

- Pasien tidak dapat BAK setelah dilakukan operasi

- Nyeri sudah 10 hari

Diazepam tab 5mg Inj. Tyason 2 x 1g Inj. Dolana 3 x 1A Inj. Interpec 2 x 1A Sofix tab 2 x 100mg Alopurinol 1 x 300mg Sporetik 2 x 100mg Flutamide Inj.Terfacef 1 x 1g Inj Kaltrofen 3 x 30mg Mefinal 3x500mg Ciprofloxacin 2x500mg Asam mefenamat 3x500mg

11/11 12/11-15/11 12/11-15/11 12/11-15/11 16/11-18/11 10/11dan 12/11&16/11 10/11dan 15/11&23/11 15/11 17/11-22/11 17/11-22/11 23/11 24/11-25/11 24/11-25/11

Membaik

8a. No. RM : 1-18-77-45 Umur : 73 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 25/05 WBC = 11,1 (x 103/μL) Neu = 63,1% Lym = 28,8% Mono = 1,3% Eo = 6,7% Baso = 0,1%

Utama : BPH pemeriksaan ”taucher rectal”: prostat 40 g

- Kontrol - BAK tidak lancar,

tidak tuntas, kadang sakit

- Ciprofloksasin 500 mg 2 x 1 - Inj. Tyason 1 g 1 x 1 A - Inj. Dolana 2 x 1A - Inj. Interpec 3 x 1A iv - Felden supp 2 x 1 k/p - Inj. Terfacef 1g 1 x 1 - Inj. Transamin 3 x 1 A iv

06/06 01/06-04/06 01/06-04/06 01/06 01/06 01/06 01/06

Membaik

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

HCT = 37,8% Crea = 1,37 mg/dL

- Tanggal 27/05 Glu = 99 mg/dL

- Tanggal 01/06 WBC = 10,0 (x 103/μL) HCT = 29,4% Free PSA = 3,891 mg/dL

- Tanggal 02/06 Hb = 9,9

Lain : CRF, Hipertensi Stage II

- Vit. K 3 x 1 A iv - Trazone 2 x 1 A - Timovit 10 mg iv (k/p) - Inf. NaCl 0,9% 20 tpm - Aspar K 1 x 1 tab - Comsporin 100 mg 2 x 1

01/06 01/06 01/06 02/06-04/06 02/06-04/06 03/06-04/06

b. No. RM : 1-18-77-45 Umur : 73 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 23/11 WBC = 9,2 (x 103/μL) Neu = 84,3% Lym = 9,5% Mono = 5,8% Eo = 0,3% Baso = 0,1% HCT = 26,5% Crea = 19,03 mg/dL Glu = 100 mg/dL Pemeriksaan urine: eritrosit

++ - Tanggal 25/11

PSA total = 21,68 mg/dL

- Tanggal 26/11 WBC = 14,37 (x 103/μL) Neu = 88,8% Lym = 6,9% Mono = 3,3% Eo = 1,0% Baso = 0,0% HCT = 25,3% Crea = 17,47 mg/dL

- Tanggal 29/11 WBC = 13,0 (x 103/μL) HCT = 22,8%

Utama : Adeno Ca Prostat Lain : CRF, Hipertensi Stage II

- Kontrol - Kencing keluar

darah lewat kateter

- Aprovel 1 x 300 mg - Inf. D5% lini - Inj. Ceftriaxone 1 g/12 jam - CaCO3 3 x 1 - As. Folat 3 x 1 - Inj. Acran 3 x 1 A - Inj. Kalnex 3 x 1 A - Inj. Kaltrofen 3 x 1 A - Inj. Terfacef 1 g/24 jam

23/11 23/11-05/12 23/11 23/11 23/11 23/11-02/12 23/11-02/12 23/11 24/11-15/12

Meninggal

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Crea = 10,89 mg/dL - Tanggal 30/11

Crea = 10,907 mg/dL - Tanggal 01/12

WBC = 14,26 (x 103/μL) HCT = 36,6% Crea = 8,00 mg/dL

- Tanggal 02/12 Crea = 9,71 mg/dL

- Tanggal 05/12 Crea = 12,94 mg/dL Glu = 90 mg/dL

- Tanggal 06/12 WBC = 19,45 (x 103/μL) Neu = 81,6% Lym = 9,4% Mono = 6,5% Eo = 2,4% Baso = 0,1% HCT = 35,8% Crea = 12,94 mg/dL (pagi) Crea = 10,69 mg/dL (sore) Glu = 78 mg/dL

- Tanggal 10/12 WBC = 21,10 (x 103/μL) Neu = 85,2% Lym = 9,8% Mono = 4,7% Eo = 0,2% Baso = 0,2% HCT = 35,6% Crea = 12,21 mg/dL Glu = 86 mg/dL

- Tanggal 12/12 Crea = 10,98 mg/dL Glu = 92 mg/dL

- Tanggal 13/12

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Crea = 10,17 mg/dL Glu = 85 mg/dL

- Tanggal 16/12 Pemeriksaan urine,

terinfeksi = escherichia coli x 106

- Tanggal 18/12 Glu = 91 mg/dL

9. No. RM : 1-20-40-28 Umur : 54 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 21/09 WBC = 6,8 (x 103/μL) RBC = 4,97 ( x 106 /μL) HGB = 14,7 Lym = 14,5% Mono = 7,8% HCT = 43,5% MCV = 88 MCH = 29,5 MCHC = 33,8

- tanggal 22/11 WBC = 4,6 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 14,4% Mono = 5,0% Eo = 2,5% Baso = 0,0% HCT = 31,7% HGB = 13,3 RBC = 4,25 (x 106/μL) PSA = 23,03 Cl = 144 mmol/l K = 4,5 mmol/l TP = 7,88 gr/dl ALB = 4,05 gr/dl AT = 273 AL = 2,6

Utama : Suspect BPH Terakhir : Suspect adeno Ca Prostat.

- BAK tidak lancar - BAK terus menerus

tapi sedikit demi sedikit

- LUTS

- Ciproxin XR 1 x 1000 mg - MST 2 x 1 - Xatral 1 x 1 - Totadol injeksi 2 x 1 A - Gaster 2 x 1A - Kalnex 3 x 250 mg - Nirmadil 1 x 1 - Valisanbe 2 x 1 k/p - Ciproxin XR 1 x 1 - Felden flesh 2 x 1 - Xatral XL 1 x 1 - Ditranex 2 x 250 mg - Terfacef inj 1 x 1 gr - Gaster inj 2 x 1 - Ditranex 3 x 500 mg - Xevolac/toradol inj 2 x 30mg - Lasix 1 x 1 A

28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 28/09 – 29/09 23/11 23/11 23/11 – 24/11 25/11 – 26/11 25/11 – 26/11 23/11 – 24/11 23/11 – 24/11 23/11 – 24/11 25/11 – 26/11 23/11 – 24/11 24/11

Membaik

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

BUN = 9,1 mg/dl CREA= 1,5 mg/dl GLU = 123 mg/dl MCV = 87,2 MCH = 31,3 MCHC = 35,8 PLT = 273 Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L

- Tanggal 23/11 WBC = 7,05 (x 103/μL) Neu = 78,1% Lym = 16,8% Mono = 7,6% HCT = 41,6% HGB = 13,5 RBC = 4,55 (x 106/μL) PSA = 23,03 Cl = 144 mmol/l K = 4,5 mmol/l TP = 7,88 gr/dl ALB = 4,05 gr/dl AT = 273 AL = 2,6 BUN = 9,1 mg/dl CREA= 1,5 mg/dl GLU = 137 mg/dl MCV = 91,4 MCH = 29,7 MCHC = 32,5 PLT = 293 Bili total = 0,69 mg/dL Bili direct = 0,05 mg/dL AST = 25,3 IU/L ALT = 22,2 IU/L

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

10. No. RM : 1-21-64-26

Umur : 67 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 02/12 WBC = 8,9 (x 103/μL) Neu = 69,5% Lym = 18,3% Mono = 7,9% Eo = 4,1% Baso = 0,2% HCT = 40,8% Crea = 1,09 mg/dL

- Tanggal 7/12 WBC = 9,8 (x 103/μL) HCT = 37,7% Crea = 1,36 mg/dL

- Tanggal 18/02 WBC = 6,73 (x 103/μL) Neu = 54,2% Lym = 28,8% Mono = 8,2% Eo = 8,2% Baso = 0,6% HCT = 36,3% Glu = 108 mg/dL

- Tanggal 14/01 WBC = 15,1 (x 103/μL) Lym = 8,3% Kristal urine = bakteri +

Utama : Ca Prostat Lain : Hipertensi, kencing batu, kencing darah

- Kontrol - BAK tidak lancar,

kadang tidak bisa ditahan

- Ciprofloksasin 2 x 500 mg - As. Mefenamat 3 x 500 mg - Inj. Terfacef 1 x 1 g - Inj. Ringer Laktat 20 tpm - Inj. Fosfomycin 2 x 1 g - Inj. Kalnex 500 mg 3 x 1 - Inj. Dolsik 2 x 1 A - Irigasi DC 40-60 tpm dengan

NS/aquadest - Sporetik 100 mg 2 x 1 - Mefinal 500 mg 3 x 1 (k /p)

03/12 05/12 05/12 07/12-12/12 07/12-10/12 07/12-10/12 07/12-10/12 09/12-17/12 12/12-17/12 12/12-17/12

Membaik

11. No. RM : 1-21-81-23 Umur : 71 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 05/12 WBC = 4,4 (x 103/μL) Neu = 61,3% Lym = 27,7% HCT = 35,5% Crea = 1,3 mg/dL Glu = 89 mg/dL

Utama : Adeno Ca Prostat Lain : Trombositopenia dan

- Kontrol - 4 hari yang lalu

BAK berdarah dan nyeri

- Ciprofloksasin 2 x 1 - Synflex 2 x 1 - Lumeson 2 x1 / lameson - Frilix 2 x 100 mg - Methycobal 3 x 1 - Inj. Gastridin 2 x 1

15/12-17/12 19/12-29/12 15/12-17/12 17/12-26/12 17/12-11/01 17/12-11/01 15/12-17/12

Membaik

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

- Tanggal 20/12 WBC = 5,1 (x 103/μL) Neu = 63,9% Lym = 25,5% HCT = 30,2%

- Tanggal 21/12 WBC = 4,2 (x 103/μL) Neu = 70,3% Lym = 23,3% HCT = 29,2% Crea = 0,7 mg/dL

- Tanggal 22/12 WBC = 3,7 (x 103/μL) Neu = 58,0% Lym = 30,3% HCT = 27,9%

- Tanggal 26/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 32,9% HCT = 37,9%

- Tanggal 28/12 WBC = 6,2 (x 103/μL) Neu = 66,8% Lym = 21,6% HCT = 27,7% Glu = 109 mg/dL

- Tanggal 30/12 WBC = 5,5 (x 103/μL) Neu = 57,1% Lym = 30,0% HCT = 32,6%

- Tanggal 31/12 WBC = 5,6 (x 103/μL) Neu = 67,1% Lym = 26,0% HCT = 33,2%

Diabetes Mellitus

- Inj. Toradol 2 x 1 - Transamin 500 mg

(k/p)/extra (par) - As. Mefenamat 3 x 1 - Xatral 1 x 1 - Adona 3 x 1 - Dexa 1A/iv extra (par) - Lasix 1 A - Medrol/Medixon 2-2-0 - Inf. Adona 10 mg, 50 mg

dalam 500 cc NaCl/12 jam - Atrovent 2cc 1-0-1 (par) - Solumedrol/Medixon

125 mg/8 jam

19/12 15/12-17/12 19/12 15/12-16/12 19/12-23/12 20/12-11/01 23/12-01/01 21/12 2712-01/01 24/12 26/12-03/01 27/12-11/01 28/12-29/12 02/01-11/01 06/01-11/01

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

- Tanggal 02/01 WBC = 5,01 (x 103/μL) Neu = 56,4% Lym = 32,6% Mono = 9,6% Eo = 0,8% Baso = 0,6% HCT = 31,6%

- Tanggal 04/01 WBC = 4,8 (x 103/μL) Neu = 66,9% Lym = 21,2% HCT = 33,3%

- Tanggal 05/01 WBC = 6,4 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 16,5% HCT = 31,6%

- Tanggal 07/01 WBC = 6,8 (x 103/μL) Neu = 73,7% Lym = 19,4% HCT = 34,0%

- Tanggal 09/01 Lym = 16% Lekosit = 6,1 ribu/mmk

12 . No. RM : 1-09-55-03 Umur : 63 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 21/12 WBC = 4,7(x 103/μL) Neu = 65,9 % Lym = 22,1% Mono =10,1% Eo = 1,7 % Baso = 0,2%

Utama : Ca Prostate Carcinoma Ca Prostat ( Ca Prostat std IV )

- Nyeri punggung bagian bawah

- KSR 3 x 1 tab - MST 2 x 10 mg - Lasix Inj 2 x 1 amp - Cimetidine 2 x 1 tab - Furosemide 2 x 1 tab - Dexamethason Inj 2 x 2 amp - Vomceran Inj 2 x 8mg

23/12 – 31/12 24/12 – 28/12 23/12 – 31/12 30/12 – 31/12 31/12 26/12 – 29/12 28/12

Membaik

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

HCT = 38,1% RBC = 4,16 106 μL Hb = 12,8 Al = 2,6 gr/dl L Cr = 1,2 Bilirubin total = 1,12 H Bilirubin direct = 0,29 H Bilirubin indirect = 0,82 SGOT = 106,9 H SGPT = 50,1 H Ureum = 20

Lain : Diabetes Mellitus

- Pantozol 2 x 1 amp - Dulcolax k / p - Delcadryl Inj 2 x 1 amp - Ranitidin inj 1 x 2 amp - Taxol inj 1 x 30 mg - Carboplatin inj 1 x 450 mg

28/12 – 29/12 30/12 28/12 31/12 28/12 28/12

13. No. RM : 1-18-51-27 Umur : 43 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 05/05 WBC = 13,79 (x 103/μL) Neu = 94,1% Lym = 4,6% Mono = 1,2% Eo = 0,1% Baso = 0,0% HCT = 24,0% Crea = 4,7 mg/dL

- Tanggal 06/05 Crea = 4,517 mg/dL Hb = 7,8 g/dL

- Tanggal 08/05 WBC = 15,57 (x 103/μL) Neu = 90,6% Lym = 2,2% Mono = 1,2% Eo = 0,0% Baso = 0,0% HCT = 27,0% Crea = 0,77 mg/dL Hb = 9,3 g/dL

- Tanggal 11/05 WBC = 4,98 (x 103/μL)

Utama : Tumor Prostat Lain : Tumor Buli

- Kontrol - Tidak bisa BAK - BAK keluar darah

- Inf. Ringer Laktat 20 tpm - Inj. Terfacef 1 x 1 g - Inj. Transamin 1 x 1 A - Inj. Tyason 2 x 1 g - Inj. Interpec 2 x 1 A - Inf. DC 20 tpm - Tranfusi PRC 1 kolf - Inj. Lasix 40 mg 1 x 1 A - Inj. Gentamycin 1 x 80 mg - Transfusi Trombosit 5 kolf - Inj. NaCl 0,9% 20 tpm - Aspar K 3 x 1 tabInj.

Ceftriaxon 1 x 1 g

06/05 06/05 06/05 09/05-22/05 09/05-12/05 10/05-11/05 12/05 14/05 17/05-25/05 19/05-23/05 19/05-25/05 21/05-25/05 23/05-25/05

Membaik (atas permintaan sendiri)

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Neu = 89,9% Lym = 8,3% Mono = 1,6% Eo = 0,2% Baso = 0,0% HCT = 25,1% Crea = 4,07 mg/dL

- Tanggal 13/05 Crea = 3,61 mg/dL

- Tanggal 16/05 WBC = 5,9 (x 103/μL) HCT = 29,6% Crea = 2,67 mg/dL Hb = 10 g/dL

- Tanggal 21/05 WBC = 5,26 (x 103/μL) Neu = 87,2% Lym = 10,0% Mono = 1,3% Eo = 1,1% Baso = 0,4% HCT = 21,0% Crea = 2,00 mg/dL

- Tanggal 23/05 WBC = 2,15 (x 103/μL) Neu = 80,6% Lym = 14,2% Mono = 4,7% Eo = 0,5% Baso = 0,0% HCT = 15,6% Pemeriksaan urine, terinfeksi = klebsiella sp (104 CFU/mL)

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

14. No. RM : 1-19-64-45 Umur : 59 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 22/07 WBC = 7,39 (x 103/μL) Neu = 74,2 % Lym = 16,2 % Mono =6,0 % Eo = 3,1 % Baso = 0,04 % Hb = 10,5 Al = 7,34 gr/dl L Cr = 33,2 SGOT = 29,4 SGPT = 21,1 Ureum = 12,9

Utama : HT stage II dan chronic kidney disease Lain : Adeno Ca Prostat

- Kencing tidak lancar, mengejan, dan buang air besar tidak lancar, kaki bengkak, mual muntah, oliguria ( 500 cc / 24 jam )

- Inf D5% - Vometa - As folat - CaCO3 - Inj ceftriaxon - inj primperan

22/07 – 25/07 22/07 – 25/ 07 29/07 22/07 – 25/ 07 29/07 22/07 – 25/ 07 29/07 22/07 – 25/07 29/07

Meninggal

15. No. RM : 0-66-66-75 Umur : 63 th Jns. Kel. : L

- Tanggal 06/09 WBC = 8,6 (x 103/μL) Neu = 81,0 % Lym = 10,3 % Mono = 7,1 % Eo = 1,0 % Baso = 0,6 % Sedimen urine Sel leuko pucat = 0 – 1 Leuko gelap = 1 – 2 Eritrosit = +++ HCT = 26,7 %

- Tanggal 07/09 Creatinin = 4,97 mg/dL HB1C = 10,3 %

- Tanggal 08/09 WBC = 7800

- Tanggal 09/09 Creatinin = 3,9 mg/dL - Tanggal 10/09

Creatinin = 3,43 mg/dL

Utama : Gagal ginjal terminal Riwayat DM Lain : Ca prostat Post orchiectomy Komplikasi : Hipertensi Poliradiculo pati Anemia renal

- BAK tidak lancar, kadang tidak bisa ditahan

- Suntikan insulin 0 – 1 – 0 - Aprovel / ibesartan 1 x 300 mg - Sangobion 1 x 1 tab - Norvask 1 x 10 mg - Gasec 20 / digest 1 x 1 tab - CaCO3 - Asam folat 3 x 1 - Proneuron 3 x 1

06/09 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-29/09 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 08/09-07/09 14/09-19/09 21/09-04/10 14/09-19/09 21/09-04/10

Membaik

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

- Tanggal 11/09 WBC = 6,9 (x 103/ μL) Neu = 77,8 % Lym = 11,6 % Creatinin = 3,9 mg/dL Cr =2,81 mg/dL( 00.20 ) Hct = 33,7 % Glu = 119 mg/dL

- Tanggal 07/09 WBC = 6,0 (x 103/ μL) Neu = 81,7 % Lym = 07,0 % Hct = 36,5 % WBC = 6,6 (x 103/ μL) Hct = 32,3 % Hb = 10,9 gr/dL

- Tanggal 13/09 WBC = 9,29 (x 103/ μL) Neu = 85,1 % Lym = 8,2 % Mono = 3,6 % Eo = 2,8 % Baso = 0,3 % HCT = 35,4 % Hb = 10,9 gr/dL Creatinin = 5,22 mg/dL Alb = 2,82 g/dL Glu = 134 mg/dL

- Tanggal 15/09 Creatinin = 4,30 mg/dL

- Tanggal 17/09 Creatinin = 4,48 mg/dL Glu = 143 mg/dL

- Tanggal 20/09 WBC = 13,4 (x 103/ μL) Neu = 82 % Lym = 9,6 %

- Katesse 3 x 25 mg - Renacystin 2 x 500 mg - Recolfar 2 x 50 mg - Inspersa syr 3 x 1c - Vioxy 1x1 tab - Mucopec 3 x 1 - Fordesia 1 x 1 - Bramact 2 x 500 mg - Sermion 1 x 1 - Recolfar 2 x 50 mg - Inj fepiram 3 gr 4 x 3 gr - Inj kalmeco 3 x 1 - Inj neulin 2 x 500 mg - Inj tramadol /tradyl 3x100

mg - RL inj 3 x 4 μi - Gentamicin 6 x OD D5 - Tetes mata Rochifri 1 x 1 gr - Kalnex 3 x 250 mg - Eprex 1 A / 3 hari - Dexmovel zalf pagi luminal - Lasix 3 x 1 A - Lamisil zalf sore scrotum - Vometa 3 x 1 k/p - Kolmeco 3x500 mg - Lipofood 1 x 1 tab

19/09 21/09-04/10 24/09-28/09 24/09 29/09-04/10 24/09-28/09 29/09-04/10 30/09-04/10 04/10 25/09 2609 23/09-27/09 10/09-03/10 10/09-03/10 13/09-16/09 08/09-11/09 13/09-15/09 19/09-03/10 13/09-03/10 10/09-04/10 10/09-04/10 24/09-27/09 30/09 24/09-04/10 22/09-24/10 28/09-04/10 10/09-03/10 22/09-24/09 08/09-07/09 30/09-04/10 11/09-07/09 28/09-04/10

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % HCT = 42,5 % Hb = 13,7 MCV = 76,2 MCH = 24,5 MCHC = 32,1 RBC= 4,46 x 106 μL Creatinin = 4,72 Glu = 44 mg/dL

- Tanggal 21/09 Glu = 320 mg/dL

- Tanggal 22/09 WBC = 20,4 (x 103/ μL) Neu = 87,5 % Lym = 7,9 % Mono = 6,8 % Eo = 1,6 % Baso = 0,0 % Creatinin = 5,0 mg/dL

- Tanggal 24/09 WBC = 15,4 (x 103/ μL) Neu = 80,5 % Lym = 07,9 % HCT = 38,3 % Glu = 075 mg/dL

- Tanggal 26/09 WBC = 13,5 (x 103/ μL) Neu = 84,4 % Lym = 8,9 % HCT = 38,6 % Creatinin = 5,9/dL Glu = 070 mg / dL

- Tanggal 27/09 WBC = 07,1 (x 103/ μL) Neu = 79,7 %

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Lym = 10,7 % HCT = 36,9 % Creatinin = 4,73mg/dL Glu = 97 mg / dL

- Tanggal 01/10 Creatinin = 6,3 mg/dL Glu = 175mg/dL (08.19) Glu = 33 mg/dL (00.26)

- Tanggal 03/10 Glu = 239 mg / dL

- Tanggal 03/10 Urine : kuning kemerahan Darah = +++ Leukosit test = ++ Leuko pucat = + Leuko gelap = + Jamur = ++

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN KANKER PROSTAT

YANG DIRAWAT DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2005

1. NO RM : 01 – 17 – 30 - 13

Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )

Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

09/02 08.00 150/110 96 37 20 16.00 - 70 37 -

10/02 08.00 120/80 80 37 20 Sulit BAB, nyeri 16.00 - 60 37 -

11/02 08.00 - 80 37 - Sulit BAB 16.00 - 80 37,5 -

12/02 08.00 120/80 70 37 - Sulit BAB, nyeri 16.00 - 75 37 -

13/02 08.00 - 100 37,5 - 16.00 - 90 37 -

14/02 08.00 - 65 37 20 16.00 140/80 70 37 -

15/02 08.00 - 100 37,5 - 16.00 - 90 37 -

16/02 08.00 - 75 37,5 20 16.00 - 70 37,5 -

16/03 120/80 80 20 Kontrol, nyeri pada saat BAK 30/03 160/80 80 36,5 20 Pasien mengantuk 09/04 - - - - Kontrol, sulit BAB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

2. NO RM : 01 – 17 – 74 - 92

Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )

Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

13/03 21.00 - - - - - 14/03 07.00 150/90 80 36,2 20 Badan lemah dan sulit berkomunikasi

20.00 130/80 88 36 20 BAB terasa sulit 15/03 07.00 140/80 80 36 20 Sudah mulai BAB 2 kali

14.00 135/80 80 36 20 21.00 120/80 80 36,2 20

Pasien tidur terus, sehingga tidak bisa makan

16/03 07.00 110/80 88 36 20 Pasien banyak tidur,bersin-bersin 14.00 110/80 80 37 20 Mulai membaik 21.00 120/80 88 36 20 Pasien sering mengantuk

17/03 00.00 110/80 80 36 20 21.00 110/80 80 36,2 20 Pasien meminta pulang 07.00 160/100 80 36 20 12.00 Pasien pulang atas permintaan sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

3. NO RM : 01 – 16- 54 - 66

Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )

Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

12/05 06.00 130/70 80 37 20 11.00 - 80 37,2 20 16.00 - 80 37 20 21.00 120/80 80 37 20

13/05 06.00 - 82 36,8 20 Nyeri 11.00 - 80 36,5 20 Nyeri 16.00 - 80 36,2 20 21.00 130/70 83 36,2 20

14/05 06.00 - 82 36 20 Nyeri 11.00 - 80 36,3 20 16.00 - 82 36,3 20 21.00 110/80 82 37 20 Nyeri

15/05 06.00 - 80 37 20 11.00 120/80 80 37 20

Pasien pulang dengan keadaan membaik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

4. NO RM : 01 – 18 – 65 – 34

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

16 / 05 22.00 140 / 80 98 36,5 20 BAK sering tidak lancar, tidak lampias, pada malam hari sering,

17 / 05 14.00 120 / 70 84 36,5 20 Pinggang kiri terasa sakit 20.30 120 / 70 80 36 - Pinggang kiri masih terasa sakit

18 / 05 07.00 130 / 80 84 36 - Badan terasa lemas 12.00 120 / 80 80 36 - Pinggang terasa nyeri

19 / 05 06.00 - - - - Terasa sakit diberi Toradol inj 07.15 120 / 80 80 36,5 - Sakit / nyeri

20 / 05 07.00 120 / 80 80 36,5 20 Nyeri 14.00 120 / 70 88 36 - Nyeri 21.00 120 / 70 84 36,2 20 Nyeri dan merasa cemas

21 / 05 07.00 130 / 80 88 36,2 - Pegel-pegel pinggung 14.00 120 / 70 92 36 - Nyeri 20.00 130 / 70 80 36 - Nyeri

22 / 05 07.00 130 / 80 80 36 - Nyeri 14.00 110 / 70 80 36,6 - Badan terasa cape 20.00 110 / 70 80 36,5 - Perut terasa sebal,mual

23 / 05 07.00 120 / 80 80 37 - Tidak bisa BAB, perut terasa sebah 13.00 120 / 70 88 36,3 20 Badan terasa pegal-pegal 20.00 130 / 80 84 36,5 - Luka operasi terasa perih

24 / 05 07.00 120 / 80 88 36,7 - Terasa nyeri, sulit BAB 14.00 120 / 80 80 36 - 20.05 130 / 80 86 36,8 20

25 / 05 07.30 120 / 80 80 36,3 20 Sulit BAB 21.00 120 / 80 88 36 -

26 / 05 07.00 130 / 80 88 36,5 20 Pasien pulang dengan keadaan yang baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

5. NO RM : 01 – 19 – 47 – 01

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

22/07 Data tidak dicantumkan 23/07 15.00 150/80 84 36 18 Pasien mengeluh nyeri

17.30 - - - - Diberi antasid, pasien mual 19.35 - - - -

24/07 16.05 - - - - Injrksi terfacef,tranexid, remopain 19.00 - - - - 21.00 - 80 36,5 20

25/07 07.00 - 80 37 - Pasien merasa nyeri 14.00 - - - -

26/07 16.00 - - - - 21.00 - 80 36,5 -

27/07 05.30 - 80 36,5 - 28/07 29/07 Data tidak dicantumkan

30/07 - 80 37 - 31/07 01/08 Data tidak dicantumkan

02/08 150/80 80 36,2 16 03/08 - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

6. NO RM : 00 – 62 – 32 – 02

Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg ) Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan ( kali/menit ) Keterangan/keluhan

Kesakitan menggunakan cateter 06 / 09 20.30 150 / 90 84 36,6 20 Kesakitan menggunakan cateter 07 / 09 07.20 169 / 90 80 37 20 15.00 140 / 80 80 36 -

08 / 09 07.15 120 / 80 88 36 - 15.00 140 / 80 80 36,2 -

09 / 09 07.00 150 / 90 72 36,4 - 21.00 140 / 90 84 36,4 -

10 / 09 07.30 149 / 90 84,5 36 20 Merasa nyeri dan kedinginan 14.00 140 / 80 80 36 -

20.00 140 / 90 80 36 20 Merasa nyeri 11 / 09 07.00 180 / 90 88 36 -

14.00 170 / 90 80 37 - Merasa nyeri 21.00 150 / 90 88 36,4 -

12 / 09 07.00 120/ 80 80 36 - Merasa nyeri Merasa nyeri 14.00 110 / 60 80 36,5 -

20.30 150 / 90 88 36,2 - Merasa nyeri 13 / 09 07.00 150 / 90 88 36,6 - Kadang terasa gatal

Rasa nyeri mulai berkurang 13.30 140 / 90 92 36,7 20 20.30 140 / 80 84 36 -

14 / 09 07.00 150 / 80 80 36 - Kadang-kadang terasa nyeri 14.00 120 / 80 84 36,5 - Badan sudah mulai terasa enak

20.30 150 / 90 84 36,7 - 15 / 09 07.00 130 / 80 88 36,7 -

14.00 130 / 80 88 36,2 - BAK sudah mulai lancar 20.30 130 / 80 84 36,7 20 Sudah bisa BAK

16 / 09 07.30 150 / 90 84 36 20 14.00

Pasien pulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

7. NO RM : 01 – 16 – 54 – 66

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

09/11 06.00 130/70 80 37 20 11.00 80 37,2 20 16.00 80 37 20 21.00 80 37 20

10/11 06.00 82 36,8 20 Nyeri 11.00 80 36,5 20 16.00 80 36,2 20 21.00 83 36,2 20

11/11 06.00 82 36 20 11.00 80 36,3 20 16.00 82 36,3 20 21.00 82 37 20

12/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 82 37,3 20

13/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 37,2 20

14/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 36,8

15/11 06.00 80 37,2 20 11.00 80 37,2 20 21.00 82 36,9

16/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 37,3

17/11 06.00 80 36,3 20 Nyeri 11.00 80 37 20 21.00 80 36,8 21

18/11 06.00 80 37 20 Nyeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

11.00 80 37 20 Nyeri 21.00 84 37,2 20

19/11 06.00 80 37 20 Nyeri 11.00 80 37 20 21.00 - - -

20/11 06.00 80 37,2 20 11.00 80 36,3 20 Nyeri 21.00 88 36,8 21

21/11 06.00 80 37 20 11.00 82 37 20 21.00 80 36,8 -

22/11 06.00 80 37 20 11.00 88 37,4 20 21.00 80 37,2 22

23/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 80 36,8 20

24/11 06.00 80 37 20 11.00 80 37 20 21.00 - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

8. NO RM : 01 – 18 – 77 – 45

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

28/11 08.00 140/90 88 - 20

16.00 - - - - 29/11 08.00 - - - 20

16.00 140/90 100 - - Pinggang bagian bawah nyeri 30/11 08.00 160/70 76 37,8 22

16.00 120/90 80 - 20 05/12 08.00 230/140 20 37 -

16.00 200/110 80 37 - 06/12 08.00 - - - -

16.00 - 100 - - Sulit BAK 07/12 08.00 140/110 - - -

16.00 - - - - 08/12 08.00 170/120 120 37 - Sulit BAK

16.00 170/110 120 37,2 20 09/12 08.00 - - - - Sulit BAK

16.00 - - - - 10/12 08.00 190/110 108 - 22 Sulit BAK

16.00 120/70 96 - - 11/12 08.00 160/90 96 37,5 -

16.00 140/80 90 37 22 12/12 08.00 - - 37 20 mual

16.00 - - - - 13/12 08.00 150/80 110 37 22

16.00 - - - - 14/12 08.00 130/80 90 - -

16.00 - - - 20 15/12 08.00 170/80 100 - -

16.00 - - - - 16/12 08.00 150/80 88 36,4 -

16.00 100/80 88 37 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

9. NO RM : 01 – 20 – 40 – 28

Rawat inap I

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

28/09 06.00 120/70 80 37 20 11.00 120/80 88 37,2 24 BAK tidak lancar 16.00 120/70 80 37 20 21.00 120/80 80 37 20

29/09 06.00 120/80 82 36,8 20 11.00 120/70 80 36,5

20 16.00 120/80 80 36,2 20

Rawat inap II

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

22/11 10.00 150/45 80 37 18

14.00 155/100 92 36,3 24 Sulit BAK 23/11 17.00 155/100 88 36 18

21.00 135/90 88 36 20 Perut bagian bawah terasa sakit 24/11 10.00 140/90 80 37 18

15.30 130/85 88 36,3 16 21.00 130/80 89

36,3 24 Nyeri mulai berkurang 25/11 15.00 130/80 80 37 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

10. NO RM : 01 – 21 – 64 – 26 (tidak ada data)

Tekanan darah

( mmHg ) Tanggal Jam

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

11. NO RM : 01 – 21 – 81 – 23

Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )

Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

15/12 18.15 150/90 88 37 20

16/12 06.00 140/70 90 36,5 19 10.00 120/80 88 36,5 20 18.00 110/70 88 37 19

17/12 06.00 130/80 90 37 20 14.00 130/70 88 36,8 20 18.00 130/70 80 19 20

18/12 06.00 150/90 90 36,9 20 14.00 150/80 90 37 18 18.00 160/80 88 36,8 20

19/12 06.00 150/90 88 36,8 20 14.00 150/90 80 37 20 18.00 150/80 88 37 20

20/12 06.00 130/80 80 37 20 10.00 140/80 88 37 20 18.00 140/80 88 37 19

21/12 06.00 140/80 88 37 20 18.00 130/80 88 37 20

22/12 06.00 160/80 80 36,3 19 14.00 140/80 80 36 19 22.00 130/80 80 37 20

23/12 06.00 130/80 88 36,6 20 24/12 06.00 110/70 80 37 20

16.00 140/80 80 37 20 25/12 06.00 140/80 80 37 20

10.00 130/80 80 36,5 20 18.00 140/80 82 37 20

26/12 06.00 140/80 88 37 19 14.00 140/80 88 37 20

27/12 06.00 120/70 80 36,5 20 18.00 120/70 80 36,5 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )

Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

28/12 06.00 120/70 80 37 20 10.00 130/70 80 37 20 18.00 120/80 80 37 20

29/12 06.00 120/80 88 37 20 14.00 130/80 90 37 20 18.00 120/80 88 37 20

30/12 06.00 130/80 88 36,5 19 10.00 120/60 90 36,5 20 18.00 140/80 88 37 20

31/12 06.00 110/80 88 37 20 14.00

160/100 88 36,8 20 18.00 140/80 90 37 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

12. NO RM : 01 – 09 – 55 – 03

Tanggal Jam Tekanan darah ( mmHg )

Nadi ( kali/menit ) Suhu ( °C ) Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

07.00 140 / 90 88 37 20 Perut kadang terasa sakit 21 / 12 13.00 130 / 80 80 36,2 20 Perut masih terasa nyeri / resiko infeksi 20.00 140 / 80 84 37 - Perut kadang terasa sakit 24.00 120 / 80 84 37 20

22 / 12 10.00 140 / 80 80 36,5 - Perut bawah masih sakit 14.00 140 / 80 80 36,5 - Perut bawah masih sakit 21.00 120 / 80 88 36,7 - Sudah mulai agak tenang 23.00 110 / 70 80 36,5 20 Badan terasa lemah

23 / 12 09.00 110 / 70 80 36,9 20 Badan lemah, nyeri berkurang 21.00 110 / 70 84 36,8 20 Nyeri

24 / 12 07.15 120 / 80 84 36,5 20 Nyeri 14.00 110 / 80 80 36 - Masih terasa nyeri 20.00 110 / 70 88 37,4 -

25 / 12 07.00 110 / 70 80 36,5 20 Nyeri 14.00 110 / 80 80 36,2 - 16.00 120 / 70 80 36 - Nyeri

26 / 12 20.30 120 / 70 80 36 20 Nyeri 27 / 12 07.00 120 / 70 80 36,4 - Nyeri sudah mulai berkurang

14.00 110 / 70 84 36,8 20 Perut terasa nyeri 20.30 120 / 70 80 36 - Nyeri

28 / 12 07.00 120 / 80 88 36,5 - Nyeri , VT = 1300 cc 13.00 110 / 70 80 36,4 20 Nyeri sudah mulai berkurang 21.00 110 / 70 84 36,4 20

29 / 12 07.00 110 / 70 84 36,5 - VT = 1100 cc 14.00 120 / 80 84 36 - Nyeri 20.00 120 / 70 88 36 - Nyeri 24.00 130 / 80 80 36,2 - VT = 700 cc

30 / 12 14.00 120 / 80 80 36 20 Tidak bisa BAB, mual, Hb = 13,6 20.00 140 / 70 80 36 - Perut mulas, diberi Dulcolax suppo

31 / 12 07.00 110 / 70 88 36,2 20 Otot terasa nyeri , VT = 1500 cc 14.00 110 / 70 88 37 - Pasien minta pulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

13. NO RM : 01 – 09 – 55 – 03 (tidak ada data)

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

14. NO RM : 01 – 19 – 64 – 45

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

22/07 08.00 - - - -

16.00 - 75 37,5 22 23/07 08.00 - 75 37.5 -

16.00 - 65 37 20 24/07 08.00 - 90 37,5 20

16.00 150/90 75 37 - 25/07 08.00 - 70 37 -

16.00 180/90 65 37,5 20 26/07 08.00 - 80 37,5 -

16.00 190/110 80 37 21 27/7 08.00 190/100 65 37 20

16.00 - 80 37,5 - 28/07 08.00 - 60 37 19

16.00 180/90 70 37 - 29/07 08.00 - - - -

16.00 - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

15. NO RM : 01 – 19 – 64 – 45

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu ( °C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

07/09 08.00 - 80 37,4 20 16.00 - - - -

08/09 08.00 120/70 63 37 20 16.00 130/70 66 37 -

09/09 08.00 120/80 65 37,4 - 16.00 120/80 70 37 20

10/09 08.00 160/80 70 37 - 16.00 140/80 70 37,6 -

11/09 08.00 135/60 70 38 20 16.00 130/80 80 37,4 -

12/09 08.00 - - - - 16.00 - - - -

13/09 08.00 - - - - 16.00 - - - -

14/09 08.00 130/80 80 37,4 22 16.00 140/80 96 38,4 20

15/09 08.00 140/90 96 38 - 16.00 130/80 68 37,2 20

16/09 08.00 - 68 37,2 - 16.00 - 82 38 21

17/09 08.00 150/90 82 37,4 - 16.00 140/90 64 37,8 -

18/09 08.00 140/80 80 37,4 19 16.00 160/95 70 37,6 -

19/09 08.00 160/100 65 38 - 16.00 160/85 70 37,4 20

20/09 08.00 155/95 70 37,4 - 16.00 140/80 - - 22

21/09 08.00 165/60 80 37,6 - 16.00 140/80 80 37,4 20 -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Tanggal Jam Tekanan darah

( mmHg )

Nadi

( kali/menit ) Suhu (°C )

Pernapasan

( kali/menit ) Keterangan/keluhan

22/09 08.00 130/90 80 37,2 - 16.00 150/90 60 37,4 22

23/09 08.00 140/90 70 38 - 16.00 120/70 70 37,2 -

24/09 08.00 150/90 70 37,2 - 16.00 150/90 72 37 -

25/09 08.00 160/100 64 37,4 20 16.00 160/90 62 37,2 -

26/09 08.00 130/80 60 37,4 - 16.00 150/80 64 37,6 20

27/09 08.00 150/90 70 38 - 16.00 140/80 70 37,4 -

28/09 08.00 150/70 68 37,4 19 16.00 150/80 68 37,2 -

29/09 08.00 140/60 70 37,2 20 16.00 140/80 64 37,3 -

30/09 08.00 180/100 70 37,2 20 16.00 140/90 64 37 -

01/10 08.00 160/100 64 37 22 16.00 190/90 90 37 -

02/10 08.00 200/100 60 37,4 - 16.00 160/90 63 37 -

03/10 08.00 200/100 60 37,2 21 16.00 200/90 70 37,2 19

04/10 08.00 - 60 37,2 20 16.00 - - - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

123

LAMPIRAN

LAMPIRAN NAMA BRAND NAME DAN NAMA GENERIK OBAT-OBAT

YANG DIGUNAKAN PADA TERAPI

NO BRAND NAME NAMA GENERIK 1 Sporetik ® Sefiksim/sefaklor 2 Pronalges ® Ketoprofen 3 Volidex ® Diazepam 4 Tramol ® Tramadol klorida 5 Diamox ® Asetazolamid 6 Frisium ® Klobazam 7 Aspar K ® Kalium L Aspartat 8 Fepiram ® Pirasetam 9 Rochepin ® Seftriakson

10 Manitol ® Manitol 11 Medixon ® Metal prednisolon 12 Combivent ® Ipratropium bromide 13 Platosin ® Sisplatin 14 Neulin ® Citicoline 15 Rantin ® Ranitidine 16 Mefinal ® Asam mefenamat 17 Tyason ® Seftriaxon 18 Dolana ® Tramadol klorida 19 Interpec ® Ambroxol 20 Sofix ® Sefiksim / sefaklor 21 Dulcolax ® Bisakodil 22 Terfacef ® Natrium seftriaxon 23 Ponstan ® Asam mefenamat 24 Zinat ® Sefuroksim 25 Zegase ® Garam seng 26 Ceftum ® Seftazidim 27 Toradol ® Ketorolak trometamol 28 Valisanbe ® Diazepam 29 Buscopan ® Hiosin 30 Tramol ® Tramadol klorida 31 Remopain ® Ketorolak tromethamin 32 Baquinon ® Ciprofloxacin 33 Tradosik ® Tramadol klorida 34 Hytrin ® Terazosin 35 Kaltrofen ® Ketoprofen 36 Marcain ® Bupivakain 37 Narfoz ® Ondansetron 38 Allopurinol ® Alopurinol 39 Timovit ® Metoklopromida 40 Felden ® Piroksikam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

124

NO BRAND NAME NAMA GENERIK 41 Transamin ® Asam traneksamat 42 Trazone ® Trazodon klorida 43 Comsporin ® Sefiksim / sefaklor 44 Aprovel ® Valsartan 45 Acran ® Ranitidine 46 Kalnex ® Asam traneksamat 47 Ciproxin XR ® Ciprofloksasin 48 MST ® Garam morfin 49 Xatral XL ® Alfuzosin klorida 50 Gaster ® Famotidin 51 Nirmadil ® Felodipina 52 Valisanbe ® Diazepam 53 Felden flesh ® Piroksikam 54 Ditranex ® Natrium seftriakson 55 Lasix ® Furosemide 56 Fosfomycin ® Fosfomisin 57 Dolsic ® Tramadol HCl 58 Synflex ® Naproksen 59 Lamesan ® Metal prednisolon 60 Frilix ® Naftidrofuril oksalat 61 Methycobal ® Mekobalamin 62 Gastridin ® Ranitidine 63 Adona ® Karbazokrum natrium 64 Dexa ® Deksamethason 65 Medrol ® Metal prednisolon 66 Atrovent ® Ipratropium bromide 67 Solumedrol ® Metal prednisolon 68 Cimetidine ® Simetidin 69 Vomceran ® Ondansetron 70 Pantozol ® Pantoprazol 71 Decadryl ® Difenhidramina 72 Taxol ® Paklitaksel 73 Carboplatin ® Karboplatin 74 Tranexamic ® Asam traneksamat 75 KSR ® Kalium klorida 76 MST ® Garam morfin 77 Furosemid ® Furosemide 78 Ibesartan ® Valsartan 79 Sangobion ® Fero glukonat 80 Norvask ® Amlodipin besilat 81 Proneuron ® Dipiron 82 Katrasic ® Tramadol klorida 83 Renacystin ® Sefradoksil 84 Recolfar ® Kolsisin 85 Inspepsa ® Sukralfat 86 Vioxy ® Vitamin kombinasi 87 Mucopect ® Ambroxol 88 Fordesia ® Donepezil klorida 89 Brasmatic ® Terbulatin sulfat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

125

NO BRAND NAME NAMA GENERIK 90 Sermion ® Nicergolin 91 Recolfar ® Kolsisin 92 Kalmeco ® Mekobalamin 93 Eprex ® Epoetin 94 Vometa ® Domperidon 95 Lipofood ® Fosfolipida esensial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA … · Kanker Prostat yang Dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

126

BIOGRAFI PENULIS

Penulis yang bernama lengkap Agustina Nia Kurniati ini

lahir pada tanggal 01 Agustus 1985 di Kuningan dari

pasangan Remigius Rasja dan Maria Icih Miarsih dengan

status anak kelima dari 5 bersaudara. Penulis

mengenyam pendidikan di TK - Sekolah Dasar Yos

Sudarso Cigugur pada tahun 1991 hingga tahun 1997.

Pada tahun 2000, penulis menamatkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama Katolik Yos Sudarso Cigugur. Pada tahun 2000 - 2003 penulis menuntut

ilmu di SMU Santa Maria I Bandung. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan

di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2003.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif mengikuti kegiatan, antara lain :

menjadi panitia Pelepasan Wisuda , panitia Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi se-

Indonesia (PIMFI), panitia Pharmacy Event Cup (PEC) dan panitia Tiga Hari

Temu akrab Farmasi (TITRASI).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI