energizing asia - phe.pertamina.com
Post on 05-Dec-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
phe.pertamina.com
Bersinergi di Blok rokan
Energizing Asia
PERTAMINA HULU ENERGI Edisi II / 2021
CoVer sTorYMenjaga Rokan Tetap Menjadi Tulang Punggungh. 6
inoVasiOPTIDRILL: Menghemat Biaya Pengeboran, Menambah Revenue Perusahaanh. 32
leisUreWisata Nyaman di Kawasan Blok Rokanh. 52
PengaraH Whisnu Bahriansyah PeMiMPin redaksi Hermansyah Y Nasroen Pengelola rUBrik Asep Prasetya Rachman, Pandjie Galih Anoraga, Ika Sulviany Rahman, Wahyu Pribadi Oetomo, Oktaviana S Devi, Wawan Hendrawan, Novian laYoUTer & illUsTraTor Syaiful A. FoTograFer Novian Kusmana sirkUlasi Dea Aridina konTriBUTor Handri, Yuliani, Turjasari, Widya Gustiani, Jayanti Maulina
alaMaT redaksi PT Pertamina Hulu Energi, PHE Tower Lantai 11Jl. TB Simatupang Kav.99, Jakarta Selatan 12520Telp. (+62) 21 2954 7056 / 7337Email: ardianti@pertamina.com
Pertamina kembali mencatatkan sejarah. Per
Selasa, 9 Agustus 2021, PT Pertamina Hulu Rokan
(PHR), anak usaha Pertamina yang berada dibawah
pengelolaan Subholding Upstream Pertamina,
resmi menjadi pengelola Blok Rokan menggantikan
kontraktor sebelumnya. Pengalaman PT Pertamina
Hulu Mahakam (PHM), anak usaha PT Pertamina
Hulu Indonesia yang sukses mengelola Blok
Mahakam dari operator lama diharapkan bisa diikuti
kesuksesannya oleh PHR di Blok Rokan.
Publik pasti memantau kinerja PHR setelah
pengelolaan Blok Rokan beralih dari PT Chevron
Pacific Indonesia (CPI) ke PHR. Ekspektasi
pemangku kepentingan terhadap PHR cukup tinggi.
Apalagi Blok Rokan menjadi kontributor utama
produksi minyak nasional selain Blok Cepu, yaitu
sekitar 23% dari target produksi dan lifting 2021.
Tentu tak mudah menjaga produksi pada lapangan
yang sudah mature. Banyak tantangan yang
dihadapi. Karena itu, menyatukan persepsi para
Dari Redaksi
pemangku kepentingan perihal pentingnya peralihan
Blok Rokan dari CPI ke PHR untuk dijaga bersama
adalah keniscayaan.
Energia PHE edisi kuartal II 2021 mengupas alih
kelola Blok Rokan ke Pertamina. Alih kelola ini adalah
kado istimewa bagi ulang tahun ke 76 Kemerdekaan
Indonesia. Pertamina kembali dipercaya mengelola
salah satu ladang minyak terbesar di Tanah Air.
Menjaga suasana kondusif operasional Blok
Rokan menjadi penting karena ketika beralih ke
PHR, terdapat participating interest daerah dalam
pengelolaannya. Hal ini menunjukkan perhatian dan
keberpihakan Pemerintah Pusat kepada Daerah.
Di luar itu, suasana kondusif pasca peralihan juga
menjadi penting karena sebagai Blok Rokan dikelola
dengan PSC skema Gross Split yang memerlukan
kegiatan operasi yang efektif dan efisien.
Selain laporan utama tentang alih kelola Blok
Rokan, banyak artikel lain yang menarik. Salah
satunya “Rubrik Inovasi” yang kali ini membahas
inovasi Perwira PHM menemukan cara baru
dalam pengeboran di lapangan offshore Mahakam
di Kalimantan Timur. Output dari inovasi ini juga
positif, yaitu penghematan biaya operasional Rp533
miliar dan tambahan revenue bagi perusahaan
hingga Rp7 triliun yang berasal dari tambahan
hidrokarbon yang berhasil dibor sepanjang 2020.
Dengan implementasi metode OPTIDRILL, biaya
pengeboran dapat menjadi lebih ekonomis sehingga
kegiatan pengeboran dapat terus dilakukan pada
lapangan offshore Mahakam.
Selamat membaca!
Hermansyah Y Nasroen,
Pemimpin Redaksi
CoVer sTorY WaWanCara
inoVasi
Menjaga Rokan Tetap Menjadi Tulang Punggung
OPTIDRILL: Menghemat Biaya Pengeboran, Menambah Revenue Perusahaan
Masif, Agresif, dan Efisien
6
28
Ikhtiar Menjaga Produksi Blok Rokan
Tak Sekadar Beralih Status
DAFTAR ISI
HoBi loCal Hero5660
4
JAffEE A. SuARDIN,Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan
Telaten dan Sabar Kunci Sukses Hidroponik
Srikandi dari Sukowati, Kerja Sosial Pilihan Hidup
32
PerisTiWa
sosok ragaM
Csr leisUre
Subholding upstream Pertamina Beri Bantuan kepada Pemkab Kepulauan Seribu
Jalankan Amanah dan Beri Contoh Integritas
fasilitas migas di SP Bambu Besar, Karawang
36 44
40 52PHI Gelar Upskilling Komunikasi untuk Fungsi Relations
Pererat Silaturahmi, Subholding Upstream Pertamina Gelar Halal Bihalal Virtual
PEP Donggi Matindok Halal Bihalal Bersama Wartawan Banggai
PHE Anggursi Tajak Pengeboran Sumur Barakuda-1X
koMUniTas
Pertastars, Sharing is Caring
48
64
5
Mengembangkan Wisata Andalan BangkalanWisata Nyaman di Kawasan Blok Rokan
PHE WMO Optimalkan Produksi Pertanian Organik di Bangkalan
PHM Bor Sumur Eksplorasi TDE C-1X
OtO Gurnita, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis Subholding Upstream Pertamina
COVER STORY
Menjaga rokan TeTaP Menjadi TUlang PUnggUngSelama 70 tahun sejak berproduksi pertama kali pada 1951 dan menjadi tulang punggung produksi minyak nasional, mulai Senin 9 Agustus 2021 Blok Rokan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi dengan dikelola langsung PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan.
Blok Rokan dengan luas wilayah kerja
sebesar 6.264 km2 memiliki
104 lapangan. Berdasarkan data
SKK Migas, sepanjang 1951 – Agustus
2021 Blok Rokan telah memproduksi 11,69 miliar
barel minyak atau setara 46% produksi minyak
nasional. Blok Rokan pernah mengalami masa
keemasan dengan produksi minyak diatas 600 ribu
barel per hari (bph) dari 1970 sampai 2003.
Meski produksi mulai menurun, Blok Rokan tetap
menjadi tulang punggung produksi minyak nasional
dan masih merupakan penyumbang produksi
minyak terbesar nomor dua secara nasional
dengan produksi pada 2020 sebesar 174 ribu bph
dan target lifting dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar 165 ribu
bph. Blok Rokan berkontribusi sekitar 24% dari
produksi nasional. Berdasarkan data SKK Migas,
produksi terangkut (lifting) minyak Blok Rokan pada
semester I 2021 rata-rata mencapai 160.646 bph.
Blok migas yang berada di Provinsi Riau dan
berkontribusi paling lama di Indonesia serta
masih memiliki potensi yang menarik itu nasibnya
telah ditentukan sejak 2018. Kontrak bagi hasil
produksi minyak dan gas bumi (Production Sharing
Contract/ PSC) PT Chevron Pacific Indonesia akan
berakhir pada 8 Agustus 2021.
SKK Migas mencatat, sejak pertama beroperasi
pada 1951 sampai Agustus 2021, minyak yang
diproduksi dari Blok Rokan ini mencapai sekitar
11,69 miliar barel. Fatar Yani Abdurrahman, Wakil
Kepala SKK Migas mengatakan, produksi WK
Rokan mencapai hampir separuh produksi nasional,
tepatnya 46% dari produksi nasional. Artinya, tanpa
adanya Blok Rokan, maka akan semakin besar lagi
impor minyak mentah yang dilakukan RI.
“Profil produksi nasional dibandingkan Rokan,
Rokan tuh separuhnya. Mati Rokan, separuh hilang
kita, maka impor. Dari 1951 sampai hari ini sudah
7
Foto
: Dok
. PH
E
Menjaga rokan TeTaP Menjadi TUlang PUnggUng
fasilitas Produksi di Wilayah Kerja Rokan PT Pertamina Hulu Rokan
hampir 12 miliar barel keluar dari Rokan,” kata Fatar
saat Focus Group Discussion bertajuk Mengawal
Keandalan Operasi Wilayah Kerja Rokan, Senin, 22
Juli 2021.
Menurut Fatar, strategi dalam pengelolaan blok
Rokan pasca transisi untuk jangka pendek pada
2021 adalah mempertahankan produksi dan transisi
yang sukses ke PHR, periode 2022-2025 adalah
upaya peningkatan produksi dengan investasi yang
signifikan, termasuk melalui chemical enchanced oil
recovery (EOR) di Lapangan Minas. Jangka panjang
pada 2026 adalah produksi yang tinggi sesuai long
term plan PHR.
Mengingat kontribusi Blok Rokan yang sangat
besar tersebut, pemerintah bersama SKK Migas
telah memberikan perhatian saat blok ini dalam
proses peralihan dari kontraktor PT Chevron Pacific
Indonesia ke PHR.
Untuk menjaga agar produksi Blok Rokan tetap
tinggi dan bisa dijaga secara optimal, maka
ditandangani Head of Agreement (HoA) antara
SKK Migas dan Chevron pada 28 September 2020.
Di sisi lain, menurut Fatar, PSC Rokan tidak
mengatur pencadangan ASR. Dengan demikian,
untuk menjaga tingkat produksi WK Rokan sangat
bergantung kepada pengembalian biaya investasi.
dengan adanya HoA, akan menjamin ketersediaan
dana abandonment and site restoration (ASR)
serta pengembalian biaya investasi dapat dijamin.
Jumlah program pengeboran pada masa alih
kelola di HoA berjumlah 192 sumur. Namun melihat
perkembangan yang ada, target pengeboran bakal
tercapai. Untuk itu, SKK Migas telah melakukan
koordinasi dengan PHR agar menggenjot pengeboran
sumur untuk mencapai target produksi dan lifting 2021.
Jaffee Arizon Suardin, Direktur Utama PHR,
mengatakan pengeboran adalah salah satu upaya
menjaga produksi Blok Rokan. Dari target 192
sumur, yang tidak bisa direalisasikan oleh existing
operator akan dilanjutkan oleh PHR, termasuk
sumur-sumur yang direncanakan oleh PHR.
“Kami perkirakan dengan asumsi 70 sumur belum
bisa diselesaikan saat alih kelola, jumlah sumur
yang bisa dibor sampai Desember 2021 akan
mencapai sekitar 161 sumur,” kata Jaffee.
Menurut Jaffee, Blok Rokan berbeda dengan blok
lainnya karena menyumbang 24% produksi minyak
nasional. Belum lagi ada 104 lapangan yang
tersebar dari utara sampai ke selatan.
“Ini yang harus kami kelola agar produksi bisa
dipertahankan. Ada sembilan bidang prioritas
alih kelola. Kami akan teruskan apa yang belum
diselesaikan, mulai 9 Agustus yang tujuannya
agar pada 2021 jumlah sumur tidak kurang sesuai
rencana,” ungkap dia.
Sembilan prioritas alih kelola Blok Rokan yang
dicanangkan Pertamina adalah drilling dan
workover, pasokan listrik dan uap, kontrak barang
dan jasa, IT dan petroteknikal, data transfer, human
capital, perizinan dan standar prosedur operasi
(SOP), chemical EOR serta lingkungan dan ASR.
COVER STORY
Foto
: Dok
. PH
E
8
mengatakan lapangan-lapangan di Blok Rokan
selama ini memiliki umur yang tidak muda dan jika
diproduksi setiap sumur rata-rata sebesar 100 barel
per hari (bph). Namun demikian dengan strategi,
teknik serta investasi yang tepat, produksi bisa
ditingkatkan signifikan.
Ada tiga wilayah utama yang menyimpan cadangan
besar dan harus terus dijaga produksi minyaknya
yakni Minas, Duri, dan Telisa. Dan realisasi produksi
minyak di Rokan bergantung pada berapa banyak
Pertamina mau melakukan pengeboran.
“Satu sumur yang konvensional itu kalau di Telisa
sekitar 100 barel per hari (bph). Kalau pakai
teknologi Horizontal Well Multi Stage Hydraulic
Fracturing bisa 300 bph, bahkan ada yang sampai
500 bph. Tinggal mengalikan mau berapa ratus
sumur. Jangan hanya cuma puluhan, enggak
nendang,” kata Hadi.
Menurut data IATMI, jumlah sumur di Blok Rokan
sangat banyak yakni sekitar 15 ribuan sumur
termasuk sumur sumur eksplorasi dan Plug and
Abanden (P&A). Sekitar 80%-nya yang masih aktif.
Hadi meminta Pertamina tidak boleh setengah-
setengah untuk mengelola Blok Rokan untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Jika mau
produksi Blok Rokan tidak anjlok setelah dikelola
maka investasinya harus agresif dan masif.
“Kalau Telisa prospect itu harus sumur baru
loh. Tidak bisa reaktivasi sumur yang aktif.
Kecuali pas ada yang mati mungkin beberapa
bisa dimanfaatkan. Misalnya dengan deepening
(pendalaman), cost saving, tapi ya enggak banyak
dan ribet. Lebih gampang new drilling,” kata Hadi.
Pada kesempatan terpisah, Julius Wiratno,
Deputi Operasi SKK Migas, mengungkapkan
selain gencarnya pengeboran setelah alih kelola
Jaffee, yang mantan Deputi Perencanaan SKK
Migas, itu juga mengatakan PHR akan mengebor
dan menyiapkan resources untuk 161 sumur
dengan asumsi 77 sumur yang belum sempat
diselesaikan oleh eksisting operator. Saat ini,
persiapan terus dilakukan. Pertamina juga sudah
menyiapkan sekitar 16-17 rig dan material.
Bahkan, rig dan material tersebut bisa digunakan
sebelum 9 Agustus 2021 untuk bisa membantu
sumur yang sedang dikerjakan eksisting operator.
“Tujuannya agar proses alih kelola ini bisa jalan
lancar tanpa gangguan,” tukasnya.
Menurut Jaffee, Pertamina berkomitmen untuk
menggali semua potensi yang ada secara masif,
agresif, dan efisien. Selain itu, menyiapkan tidak
hanya sumur yang dibor pada 2021, namun juga
pada 2022. “Bukan mengejar jumlah sumur,
maunya jumlah sumur paling sedikit tapi produksi
paling besar. Namun di blok ini memang dibutuhkan
sumur yang banyak,” ungkap Jaffee.
Ikatan Ahli Teknik Perminyakan indonesia (IATMI)
memprediksi masih ada cadangan minyak dalam
jumlah besar yang bisa diproduksikan di Blok Rokan,
termasuk di lapangan-lapangan yang selama ini
dianggap tua dan telah menurun produksinya.
Hadi Ismoyo, Sekretaris Jenderal IATMI,
9
COVER STORY
ke Pertamina, kegiatan EOR ditargetkan juga
sudah mulai memberikan dampak terhadap
produksi minyak. Ada indikasi kenaikan produksi
dengan dilakukannya pengeboran sumur secara
masif selama masa transisi operatorship. Dalam
pembahasan rencana kerja dan anggaran (work
plan and budget/WP&B) 2022 yang sedang
berlangsung, juga ada indikasi produksi minyak
akan naik pada 2022.
“Perkiraan mungkin akan kembali ke 175 ribu-180
ribu bph. Dengan pengembangan yang masif tentu
saja akan memberi kontribusi langsung untuk
produksi dan lifting,” kata Julius.
Menurut Julius, pada tahun-tahun berikutnya, produksi
minyak Blok Rokan akan terus meningkat. Pasalnya,
Pertamina akan menerapkan teknologi EOR surfaktan
di blok tersebut. Rencana pengembangan (Plan of
Development/PoD) implementasi EOR ditargetkan
dapat disetujui pada tahun ini juga.
“Kami sedang kerja keras untuk approval PoD
EOR. Ini untuk segera bisa diimplementasikan
dengan chemical yang cocok dan bisa mendukung
ke arah full scale secepatnya,” kata Julius.
Tidak hanya menyangkut masalah produksi, masih
ada tantangan setelah Pertamina mengambil
alih pengelolaan Blok Rokan, yakni kewajiban
penawaran hak partisipasi 10% kepada pemerintah
daerah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Jaffee, dalam paparannya pada FGD pada 22
Juli 2021 menyebutkan, penyertaan PI 10%
kepada BUMD akan menghasilkan net profit dari
penghasilan kontraktor setelah dikurangi dengan
biaya-biaya semasa kontrak Blok Rokan.
“Kewajiban penawaran PI maksimal sesuai
ketentuan di Bab 2 pasal 2 kepada BUMD sesuai
Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang
Ketentuan Penawaran PI 10% Pada Wilayah Kerja
Minyak dan Gas Bumi,” kata Jaffee.
Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif ReforMiner
Indonesia,menilai dukungan semua pemangku
kepentingan, terutama Pemerintah (Pusat dan
Daerah) serta mitra bisnis PHR, menunjukkan
suasana kondusif menjelang peralihan pengelolaan
operator pada 8 Agustus 2021. Dengan proses yang
lancar tersebut akan berdampak terhadap proses
estafet pengelolaan Blok Rokan berjalan dengan baik.
“Dengan demikian, PHR diharapkan dapat
menjalankan kegiatan produksi dengan baik
mengingat hampir tidak ada perubahan
infrastruktur selain manajemen. Karyawan dan
fasilitas produksi pun masih relatif sama dengan
sebelumnya,” katanya.
Komaidi mengapresiasi sikap CPI sebagai KKKS
sebelumnya yang kooperatif dan tidak ada pro
kontra berarti dalam pelaksanaannya. Salah satu
indikasinya adalah alih SDM yang hampir sebagian
besar ke PHR dan berjalan lancar. Namun,
10
ROKAN HILIR
SIAK
BENGKALIS
KAMPAR
ROKAN HuLu
WilaYaH kerja rokan
Hampir seluruh aplikasi TI yang selama ini
digunakan Chevron akan diberikan lisensi
penggunannya ke PHR. Aplikasi-aplikasi tersebut,
antara lain, digunakan untuk pemantauan
produksi dan transportasi minyak secara real
time, pemantauan kondisi sumur dan aktivitas rig
pengeboran, pengaturan injeksi uap lapangan Duri,
pengelolaan mitra kerja, pengelolaan pengadaan
barang dan jasa, dan lain-lain.
Pada April 2021, CPI dan PHR telah
menandatangani kesepakatan untuk pengaktifan
Rokan Transition Network (RTN), yakni sebuah
jaringan perantara yang digunakan untuk
memindahkan aplikasi-aplikasi Chevron. PHR
akan dapat mengakses RTN untuk mematangkan
dan melakukan tes aplikasi komersial. Chevron
juga mendukung penyiapan semua aplikasi yang
diberikan lisensi penggunaannya kepada PHR
tersebut agar bisa berjalan dengan baik sebelum
proses alih kelola Blok Rokan.
Namun tak semua prioritas alih kelola berjalan
mulus. Meski telah melalui menjalani berbagai
proses alih kelola dari blok-blok habis kontrak
sebelumnya, banyak tantangan yang dihadapi
Pertamina untuk mengelola Blok Rokan.
Untuk pasokan listrik misalnya, meski sudah ada Foto
: Dok
. PH
E
tantangan ke depan PHR adalah mempertahankan
volume produksi. Apalagi secara umum blok migas
habis masa kontrak sudah mengalami penurunan
produksi yang signifikan. “Pekerjaan rumah
umumnya hanya untuk mempertahankan produksi.
Jika bisa menaikkan produksi, itu bonus,” katanya.
Komaidi menekankan, saat mulai alih kelola,
internal PHR harus memahami bahwa Blok Rokan
adalah salah satu kontributor utama dalam produksi
minyak nasional hingga 25%. Bahkan di masa
silam, Blok Rokan memberi kontribusi terbesar
minyak bagi Indonesia, lebih dari 400 ribuan barel
per hari. Seiring usia lapangan yang mature dan
adanya penurunan alamiah, produksi Blok Rokan
kini turun menjadi berada di level 160-an ribu barel
per hari. “Secara otomatis kinerja Blok Rokan akan
menjadi perhatian publik dan para stakeholder
pengambil kebijakan,” ujarnya.
JALAN BERLIKuPenuntasan sembilan prioritas alih kelola terus
dikebut menjelang 8 Agustus 2021. Untuk teknologi
informasi, Chevron telah sepakat memberikan
lisensi penggunaan 123 aplikasi teknologi informasi
kepada PHR. Aplikasi-aplikasi tersebut selama ini
sangat vital dalam mendukung digitalisasi kegiatan
operasi dan produksi migas di Blok Rokan agar
berjalan secara efisien.
11
COVER STORY
kesepakatan dengan PT PLN (Persero), ternyata
masih ada masalah karena salah satu pembangkit
yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara
tidak termasuk yang otomatis diserahkan ke
Pertamina. Padahal Pembangkit Listrik Tenaga
Gas Uap (PLTGU) yang dikelola Mandau tersebut
merupakan sumber pasokan utama untuk operasional
Blok Rokan selama dikelola Chevron Pacific.
Total kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan sendiri
mencapai 400 MW dan 335 ribu barrel steam per
day (MBSPD), sebagian besar kebutuhan tersebut
dipasok dari pembangkit MCTN sebesar 270 MW
dan 265 MBSPD. Sisa kebutuhan tersebut dipenuhi
dari pembangkit internal Rokan.
Akhir masalahnya itu baru selesai jelang alih kelola
melalui perjanjian jual beli saham MCTN oleh PLN
pada 6 Juli 2021.
PHR dan PLN sebelumnya menandatangani
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap
(PJBTLU) pada Februari 2021, yang menjadi dasar
penyediaan listrik dan uap oleh PLN untuk operasi
jangka waktu tiga tahun mulai 9 Agustus 2021.
Sedangkan pasokan listrik dan uap jangka panjang
direncanakan dari Jaringan Tegangan Tinggi
Interkoneksi Sumatra dan Steam Generator baru
yang disiapkan oleh PLN.
Menurut Jaffee kehadiran PLN untuk kelistrikan
WK Rokan merupakan bentuk sinergi BUMN yang
baik, dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi
usaha, khususnya terkait biaya listrik dan uap yang
dapat lebih ekonomis dan efisien, sehingga mampu
mendukung pengembangan sumur-sumur minyak
PHR dengan skala keekonomian yang lebih baik.
“Selain itu, dengan kredibilitas dan kompetensi
yang dimiliki PLN dapat memberikan keandalan
pasokan listrik dan uap secara berkelanjutan
dan tanpa kendala untuk menjaga reliability dan
performance penyediaan listrik dan uap jangka
panjang,” katanya.
Selain pasokan listrik, untuk proses pengadaan
barang dan jasa di PHR untuk blok Rokan
dilakukan dengan beberapa metode yaitu mirroring
untuk kontrak eksisting yang ada di CPI dan
pengadaan baru untuk kontrak yang belum ada di
CPI maupun yang tidak bisa dilakukan mirroring.
Selain mirroring, juga dilakukan pengadaan baru
dan kontrak melalui program Local Business
Development (LBD) yang masih berproses dengan
lancar. Selain itu, proses alih pekerja, sebagai aset
terpenting juga berjalan baik, tercatat 98,7% telah
melengkapi dan mengembalikan aplikasi termasuk
perjanjian kerja sesuai waktu yang ditentukan.
Danang Ruslan Saleh, Bussiness Support Project
Leader Pertamina Hulu Rokan, mengatakan upaya
menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan
12
ini PHR sudah menyiapkan work order untuk satu
bulan kedepan, sehingga setelah alih kelola PHR
tidak ada kendala penyediaan barang dan jasa
untuk mendukung operasional blok Rokan.
“Kami sedang menyelesaikan daftar kontrak owner
yang dibutuhkan oleh penyedia barang dan jasa
saat PHR secara resmi sudah mengoperasikan
Blok Rokan,” kata Danang.
Menurut Jaffee, PHR telah melakukan koordinasi erat
dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dan para stakeholder, asosiasi, lembaga adat,
pengusaha lokal dan nasional, untuk memperlancar
proses perizinan dan operasional ke depan.
“Kami harapkan pada 9 Agustus 2021 dengan
dukungan semua pihak, transisi bisa berlangsung
lancar dan aman sehingga PHR bisa langsung
berproduksi mengejar target produksi migas yang
ditetapkan pemerintah,” kata Jaffee. Foto
: Dok
. PH
E
pengadaan barang dan jasa telah dilakukan melalui
mirroring kontrak yang dilakukan PHR. Mirroring
kontrak akan memastikan keberlanjutan kontrak-
kontrak yang sudah ditandatangani saat vendor
menjadi rekanan Chevron.
“Dari total 379 kontrak aktif, ditetapkan sebanyak
318 kontrak sesuai dengan kebutuhan PHR dan
berlanjut pada proses mirroring kontrak yang telah
diselesaikan 298 kontrak, dengan empat kontrak
dalam proses amendemen,” ungkap Danang
kepada Energia PHE, Selasa, 3 Agustus 2021.
Amendemen kontrak untuk penyediaan pemboran
berkaitan dengan jumlah kegiatan pemboran
yang akan ditambah oleh PHR pasca alih kelola
sehingga membutuhkan rig yang lebih banyak dari
jumlah yang ada di kontrak existing.
PHR akan melanjutkan kegiatan LBD yang telah
dirintis oleh Chevron. Selain terkait kontrak, saat
13
COVER STORY
produksi minyak secara nasional. Salah satu upaya
yang harus dilakukan adalah dengan melakukan
banyak pengeboran sumur-sumur pengembangan
di sana.
Pada masa transisi alih kelola sebenarnya
pemerintah dan Chevron Pacific Indonesia
telah menyepakati jumlah sumur yang dibor
yakni sebanyak 192 sumur. Namun dalam
implementasinya di lapangan target tersebut
sepertinya sulit untuk bisa dicapai. Jelang alih
kelola saja atau seminggu sebelum kontrak
Chevron selesai di Rokan, baru ada 100 sumur
yang dibor. PHR sebagai kontraktor yang akan
melanjutkan pengelolaan Blok Rokan sendiri sudah
berkomitmen untuk melanjutkan apa yang sudah
14
ikHTiar Menjaga ProdUksi Blok rokan
Meskipun ada embel-embel sebagai
salah satu blok minyak terbesar
di Indonesia, kenyataannya PT
Pertamina Hulu Rokan akan
mendapatkan tantangan besar ketika menjadi
operator Blok Rokan. Bisa dimaklumi karena umur
sumur-sumur maupun fasilitas produksi Rokan
sudah berumur sangat tua, sehingga diperlukan
treatment khusus yang mengakibatkan tingginya
biaya maupun risiko dalam pengelolannya.
Manajemen Pertamina maupun SKK Migas
sebagai perwakilan dari pemerintah sama-sama
satu langkah dengan berbagai upaya yang harus
dilakukan untuk menahan laju penurunan produksi
minyak secara alami yang tentu saja mengancam
Foto
: Dok
. PH
E
15
dimulai Chevron pada masa alih kelola.
Upaya untuk menahan laju penurunan produksi
secara alami Blok Rokan tidak akan berhenti pada
tahun ini. Justru upaya tersebut akan semakin masif
dilakukan pada 2022.
Taufik Aditiyawarman, Direktur Pengembangan
dan Produksi PHE, mengatakan untuk 2022
akan dilakukan pengeboran 290 sumur di Blok
Rokan. “Ini adalah WK migas dengan investasi
jumlah sumur terbanyak,” kata Taufik disela media
gathering Subholding Upstream yang digelar
secara virtual, Jumat, 30 Juli 2021.
Pada 2021, Taufik mengatakan PHR telah
berencana untuk melakukan pengeboran sekitar
130 sumur pengembangan. Jumlah itu juga sudah
termasuk sisa sumur yang tidak sempat dieksekusi
Chevron karena keterbatasan waktu.
Untuk bisa melakukan kegiatan masif itu,
Pertamina telah mengamankan ketersediaan rig
untuk mengebor. Kegiatan pengeboran tersebut
akan didukung dengan penyiapan tambahan
10 rig pengeboran. “Secara total tersedia 16 rig
pengeboran dan 29 rig untuk kegiatan work over &
well service yang merupakan mirroring dari kontrak
sebelumnya,” ungkap Taufik.
Ketersediaan rig cukup krusial di Blok Rokan.
Pasalnya dalam masa transisi kondisi kekurangan
rig sudah terjadi. Itu bisa dilihat dari tidak
tercapainya target jumlah sumur yang dibor
Chevron. Selain itu kondisi minimnya ketersediaan
rig tentu berdampak pada target penyelesaian
pengeboran sehingga ujungnya juga berdampak
pada target produksi.
Data SKK Migas menyebutkan realisasi produksi
minyak siap jual atau lifting Blok Rokan hingga
semester I tahun ini hanya berada di level 160
ribuan barel per hari (bph). Padahal target awal
yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN) tahun ini saja sebenarnya sudah
rendah yakni 165 ribu bph atau dibawah realisasi
tahun lalu yang bisa mencapai 180 ribuan bph.
Fatar Yani Abdurrahman, Wakil Kepala SKK Migas,
kepada media pada 27 Mei 2021, menyatakan
pengeboran yang dilakukan Chevron selama masa
transisi dikhawatirkan tidak bisa mencapai target
lantaran ketersediaan rig yang minim.
Sejatinya untuk mengejar target pengeboran
yang sudah disepakati Chevron dan pemerintah
dibutuhkan sebanyak 18 rig, tapi hingga kini
jumlah rig yang digunakan Chevron maupun
Pertamina nanti ternyata jauh dari yang seharusnya
COVER STORY
Foto
: Dok
. PH
E
digunakan. Belum lagi ada rig yang sampai
sekarang ternyata belum pasti bisa digunakan atau
tidaknya. “Rig perlu 18, total dengan PHR,” kata
Fatar Yani
Taufik juga mengungkapkan, Subholding Upstream
telah memiliki strategi lain untuk bisa menekan laju
decline rate yang diperkirakan semakin tinggi pada
2022. Salah satunya adalah dengan menggandeng
mitra dalam pelaksanaan EOR. Mitra di sini tidak
hanya sebatas membantu dalam urusan pendanaan,
namun manajemen akan memilih dan menyeleksi
mitra usaha yang juga membawa teknologi mumpuni
untuk diaplikasikan di berbagai lapangan migas
Pertamina, terutama di Blok Rokan.
“Tantangan decline rate dengan target produksi
yang dicanangkan cukup tinggi ini menjadi
challenge tersendiri dari Subholding Upstream.
Kami membuka diri untuk membuat strategi
partnership penyedia teknologi untuk improvement
di lifting, kemudian minyak di bottle necking,” kata
Taufik.
Selain dari sisi teknologi dalam optimalisasi
lapangan eksisting. Blok Rokan juga jadi salah
satu blok Migas yang pernah menerapkan produksi
minyak lanjutan menggunakan metode Enhanced
Oil Recovery (EOR). Chevron menjadi salah
satu kontraktor yang pernah menerapkan EOR
dengan menginjeksikan bahan kimia ke dalam
reservoir atau chemical EOR dalam industri migas
nasional. Meskipun skalanya dulu terbilang tidak
terlalu besar, dampaknya terhadap produksi cukup
signifikan.
Kini setelah dialihkelolakan, operator baru yang
PHR diwajibkan oleh pemerintah untuk melakukan
chemical EOR di Rokan secara maksimal atau full
scale. Tidak lagi dalam taraf pilot project.
Manajemen kata Taufik mengakui untuk menerapkan
chemical EOR secara full scale di
Rokan Pertamina tidak bisa berjalan
sendiri. Untuk itu dalam upaya menahan
laju penurunan produksi atau bahkan
mungkin bisa meningkatkan produksi
di blok Rokan melalui mekanisme
EOR diperlukan mitra yang memang
sudah memiliki pengalaman dalam
mengimplementasikan chemical EOR.
“Kemudian EOR, kami sudah mulai
dijajaki. Ini didukung oleh perintah
Kementerian ESDM, BKPM, SKK
Migas terhadap akses data subsurface.
Kami sekarang memiliki problem yang
sama terhadap minyak akses izin data
subsurface lebih baik,” ujar Taufik.
Pri Agung Rakhmanto, pengamat migas dari
Universitas Trisakti, mengatakan perlu atau
tidaknya partner tentunya menjadi pertimbangan
dan kalkulasi Pertamina yang melalui PHR akan
mulai mengelola blok di Provinsi Riau itu pada
9 Agustus 2021. Namun jika dirasa perlu oleh
perusahaan maka ada beberapa kriteria yang
seharusnya bisa dimiliki si calon mitra tersebut,
salah satunya adalah yang kompeten dalam
menerapkan EOR.
“Jika memerlukan, idealnya tentu partner yang
dapat memperkuat aspek finansial, teknis, dan
kompeten pengalaman di bidang EOR skala
lapangan,” kata Pri Agung.
Pri Agung yakin Pertamina sudah melakukan
kajian yang mendalam dalam mengelola Blok
Rokan, sehingga apa saja yang dibutuhkan sudah
diketahui. “Ya yang menurut kajian Pertamina
paling menjadi kebutuhan Pertamina sendiri apa itu
saja sih sebenarnya,” kata doktor dari Universiteit
Twente, Belanda bidang ekonomi politik dengan
spesialisasi sektor energi itu.
16
Jaffee A. Suardin, Direktur Utama PHR,
mengatakan chemical EOR sebuah keniscayaan
yang harus terjadi di Blok Rokan jika mau
mempertahankan produksi atau bisa saja
menaikannya. Rencana pengembangan EOR
di Rokan terus dipersiapkan, bahkan saat masa
transisi alih kelola masih berlangsung.
“EOR dari sisi PHR adalah kami terus melihat
untuk develop ini. Oleh karena itu kami terus
mengevaluasi yang dibutuhkan,” ujar Jaffee dalam
diskusi virtual belum lama ini.
Menurut Jaffee, salah satu komponen utama
chemical EOR adalah keberadaan chemical.
Hingga kini Pertamina berdiskusi intensif dengan
SKK Migas dan operator existing, Chevron Pacific
Indonesia terkait pasokan chemical yang nanti
akan dibutuhkan.
“Kami juga terus diskusi business to
business dengan penyedia chemical tersebut.
Di sini juga SKK Migas banyak membantu
bagaimana chemical itu bisa digunakan. Diskusinya
mungkin juga antara SKK Migas dan operator
eksisting yang menggunakan chemical tersebut,”
ungkap Jaffee.
Jaffee mengatakan di Rokan sering terdengar
chemical EOR di Lapangan Minas, namun
sebenarnya ada potensi di lapangan lain yang
bisa dikembangkan. Hanya saja untuk bisa
memonetisasinya diperlukan teknologi dan dana
yang tidak sedikit. Selain itu juga diperlukan
waktu. Sedangkan EOR sudah pernah dilakukan
kajiannya serta implementasinya secara langsung
oleh operator eksisting jadi diharapkan tidak perlu
memakan waktu lama jika sudah diterapkan oleh
PHR dengan mitra yang sudah kompeten di EOR.
PHR, kata Jaffe, akan bekerja sama dengan banyak
pihak yang mempunya teknologi, potensi yang bisa
diajak kerja sama. Tidak hanya chemical, namun
ada beberapa lapangan lain. “Target kami
bagaimana bisa produksi dengan cepat, enggak
boleh mundur, Jadi kami mencari cara selain
dengan yang ahli, alternatif lain apa ada teknologi
yang bsa mempercepat ini, kami siap berdiskusi
(dengan calon mitra), sangat open dengan itu,”
kata Jaffee.
17
COVER STORY
Blok Rokan. Pekerja tersebut tentu telah memiliki
pengalaman dalam menggarap blok tersebut,
sehingga menjadi keuntungan bagi Pertamina
sebab tidak perlu lagi memulai dari nol.
“Mengenai kapabilitas teknis dan sebagainya kami
Saya ucapkan selamat datang kepada
2.689 pekerja PT Chevron Pacific
Indonesia (CPI), calon pekerja Pertamina
Grup.” Itulah ucapan Nicke Widyawati,
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) saat
pelaksanaan Town Hall Meeting pertama secara
virtual dengan pekerja Chevron, Sabtu, 3 Juli 2021.
Seiring dengan beralihnya pengelolaan Blok Rokan,
sebanyak 2.689 pekerja CPI akan berganti status
menjadi pekerja Pertamina mulai 9 Agustus 2021.
Nicke mengatakan alih kelola Blok Rokan ke
Pertamina sebagai perusahaan nasional akan
memberi manfaat yang lebih luas lagi bagi negara,
baik dari sisi pengelolaan maupun penerimaan
negara dan memperkuat posisi Pertamina
sebagai salah satu lokomotif pembangunan dan
perekonomian nasional.
“Kami juga memiliki amanah dan tugas mulia untuk
dapat memenuhi target nasional produksi minyak
1 juta barrel pada 2030. Untuk itu dibutuhkan
komitmen dan dedikasi dari seluruh elemen
pekerja, khususnya Subholding Upstream untuk
dapat mewujudkan cita-cita tersebut,” ungkap Nicke.
Pemberdayaan pekerja CPI, kata Nicke, merupakan
salah satu upaya untuk menjaga transisi berjalan
lancar untuk menekan laju penurunan produksi di
Tak sekadar BeraliH sTaTUs
18
“
Foto
: Dok
. PH
E
19
Hulu Rokan (PHR) di
bawah naungan Subholding
Upstream. Saat ini, PHR
mengelola wilayah kerja
dan aset hulu yang ada
di wilayah Sumatera yang
dikenal dengan Regional
1 – Sumatera Subholding
Upstream.
“Dengan sistem regionalisasi,
antara wilayah kerja dan
aset yang saling berdekatan,
khususnya Sumatera dalam
hal ini, dapat dilakukan
optimalisasi lapangan dan
efektifitas pengembangan
operasi sehingga dengan
bergabungnya pekerja
Chevron juga akan lebih
membuka kesempatan
pengembangan karir,” kata
Budiman.
PHR sebagai Regional 1
– Sumatera Subholding
Upstream tidak hanya sebatas
mengurus dan mengelola
Blok Rokan, namun juga akan
mengelola wilayah kerja lain
di empat zona. Zona 1 terdiri
atas sejumlah wilayah kerja
eks PEP dan PHE, yaitu NSO,
Rantau, Pangkalan Susu,
West Glagah, Siak, Kampar,
Lirik, CPP, Jambi, Jambi
Merang, dan Jabung. Sedangkan Zona 4 meliputi
eks PHE Ogan Komering, PHE Raja Tempirai,
dan PHE Corridor serta eks PEP Asset 2 plus
Ramba Field eks PEP Asset 1. Untuk zona 2 dan 3
merupakan wilayah kerja Rokan yang akan dipecah
menjadi South Rokan dan North Rokan.
mitigasi risiko karena yang mengoperasikan adalah
orang-orang yang sama,” kata dia.
Budiman Parhusip, Direktur Utama PT Pertamina
Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina,
mengatakan Blok Rokan akan dikelola Pertamina
COVER STORY
20
Jaffee A. Suardin, Direktur Utama PHR
mengatakan sebagai Regional 1 – Sumatera,
PHR tidak hanya mengelola Blok Rokan, namun
juga mengelola seluruh blok atau wilayah kerja
hulu Pertamina di Sumatera. Fokus PHR ingin
tumbuh secara signifikan dan sustainable dengan
fokus pada semua potensi yang masih bisa
dikembangkan.
Keberlanjutan bisnis untuk mempertahankan,
bahkan meningkatkan produksi serta safety
dan reliability tetap menjadi yang utama dalam
melaksanakan pekerjaan. “Pertamina melalui
PHR juga akan memastikan transfer operatorship
berjalan lancar sehingga kami bisa menyelesaikan
program 2021 dan tumbuh signifikan pada tahun-
tahun berikutnya,” ujar Jaffee.
Albert Simanjuntak, Managing Director, Chevron
IndoAsia Business Unit dan President Director
Chevron Pacific Indonesia (CPI), menyatakan
kesempatan berdiskusi secara terbuka ini
merupakan langkah positif bagi kedua belah pihak.
“Kami berharap pekerja CPI dapat memperoleh
wawasan yang menyeluruh mengenai Pertamina,
Subholding Upstream dan juga khususnya
Pertamina Hulu Rokan,” katanya.
Menurut Albert, sumber daya manusia adalah
aset terpenting di setiap perusahaan dan tidak
terkecuali di CPI. Integritas, profesionalisme dan
dedikasi adalah nilai-nilai yang terbukti membawa
keberhasilan bagi Chevron. Untuk itu, dia berharap
para pekerja CPI yang akan bergabung ke PHR
bisa memberikan kontribusi terbaiknya.
“Bahkan di masa pandemi Covid-19 ini dengan
harapan produksi Blok Rokan mencapai hasil yang
maksimal,” kata Albert.
Subholding Upstream Pertamina melalui
Muhammad Fahmi El Mubarak, Vice President
Human Capital PHE, Subholding Upstream
sebelumnya menyatakan perekrutan pekerja
eks Rokan akan disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan.
Foto
: Dok
. PH
E
21
“Artinya ada proses yang
tidak serta merta semuanya
kami rekrut menjadi PWTT.
Nantinya, kami akan
memberikan semacam
offering ke mereka yang
sifatnya personal. Kalau
misalnya mereka tidak mau
bergabung dengan Pertamina
itu haknya mereka,” katanya.
Menurut Fahmi, banyak
pengalaman yang didapat dari alih kelola blok migas
yang sebelumnya telah dijalani. “Dari aspek HC,
kami melihat lesson learned dari alih kelola-alih
kelola sebelumnya sehingga persoalan yang menjadi
isu tidak terjadi saat alih kelola Rokan,” kata Fahmi
kepada Energia PHE.
SEREMONI
Seiring dengan berjalannya waktu dan makin
mendekati hari H alih kelola pada 8 Agustus 2021,
akhirnya tidak semua pekerja CPI ikut bergabung
ke PHR. Hal ini diungkapkan Jaffee saat bertemu
Gubernur Riau Syamsuar pada Senin, 2 Agustus
2021. Menurut Jaffee, sebanyak 2.689 pekerja CPI
telah setuju untuk bergabung dengan PHR.
Jaffee juga menegaskan PHR siap untuk masuk
dan mengelola Blok Rokan. Sejumlah persiapan
transisi sudah dilakukan, termasuk terkait dengan
pekerja Chevron Pacific Indonesia yang menjadi
pekerja PHR.
“Nanti operasional Blok Rokan akan dikerjakan oleh
tim lama juga. Kemudian untuk kontrak kerja kami
juga sudah lakukan mirrorring dengan CPI dan
sudah mencapai 100%,” katanya.
Jaffee menyampaikan kepada Gubernur Riau
terkait rencana seremoni alih kelola Blok Rokan
dari CPI ke PHR yang akan dilakukan pada
pergantian hari tanggal 8 ke 9 Agustus 2021.
Kegiatan tersebut akan dilakukan secara daring
(online) dengan mengundang Forkopimda Provinsi
Riau dan tujuh kepala daerah wilayah kerja Blok
Rokan.
“Persiapan untuk seremoni sudah dilakukan,
baik oleh SKK Migas, CPI maupun PHR,
sembari kami juga memastikan proses alih
kelola nanti bisa berlangsung mulus dan semua
pekerjaan di Blok Rokan bisa berjalan dengan
lancar,” kata Jaffee.
Gubernur Riau berharap proses alih kelola Blok
Rokan dari CPI ke PHR bisa berjalan dengan
mulus.
“Selamat kepada PHR. Harapan kami semoga alih
kelola ini berjalan dengan lancar, pekerjaan di Blok
Rokan terus berlangsung dan produksinya juga
terus meningkat,” kata Syamsuar.
Dia juga berharap kehadiran PHR di Blok Rokan
bisa berdampak baik bagi masyarakat Riau.
Pemerintah Daerah Riau juga sudah menyiapkan
BUMD untuk berpatisipasi dalam pengelolaan
participating interest (PI) Rokan. “Tentunya kami
harapkan bisa berimbas baik untuk pembangunan
di Riau dan kesejahteraan masyarakat Riau,”
katanya.
COVER STORY
22
elnusa siapkan dua skenario
Bantu PHr
mendukung lifting migas. Jasa
ini terdiri atas drilling/workover
well intervention, engineering,
procurement & construction
(EPC) hingga operation &
maintenance (OM). Khusus untuk
workover & drilling, Elnusa telah
mengembangkan fabrikasi secara
mandiri melalui inovasi Hydraulic
Workover & Drilling Unit (HWD-
Unit) sehingga biaya drilling untuk
sumur-sumur baru nantinya akan
lebih kompetitif. Dan ini sudah
kami lakukan di lingkungan Sub
Holding Upstream Pertamina
Hulu Mahakam di Blok Mahakam
dengan sukses. Inovasi ini
merupakan pertama di Indonesia
bahkan dunia.
Selain itu kami juga memiliki
kompetensi unggul pada
jasa Enhanced Oil Recovery
(EOR) yang nantinya dapat
memaksimalkan produksi minyak
dari resevoir ke permukaan di
Blok Rokan ini sehingga proses
produksi minyak menjadi lebih
optimal dan jasa ini tentunya
dilengkapi dengan Integrated
Chemical Supply. Sedangkan
pada jasa penunjang kami juga
akan melengkapi dukungan
untuk peralatan migas seperti
Oil Country Tubular Goods
(OCTG), teknologi informasi dan
monitoring produksi pada sumur.
Fokus kegiatan Elnusa di Blok
Rokan adalah pada jasa hulu
PT Elnusa Tbk (ELSA) sebagai
perusahaan yang bergerak di
bidang energy services memiliki
kompetensi utama dalam jasa
migas, yaitu jasa hulu migas,
jasa distribusi dan logistic energi,
dan jasa penunjang. Sebelum
adanya alih kelola blok Rokan ke
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR),
Elnusa pernah berpengalaman
bekerja di Blok Rokan oleh
pengelola sebelumnya, jadi hal ini
bukanlah sesuatu yang asing bagi
Elnusa.
Berbicara mengenai dukungan
Elnusa dalam pengelolaan
Blok Rokan oleh PHR ini,
ke depan kami bukan hanya
akan mendukung pada jasa
pemasangan pipa minyak
saja, namun dengan sederet
kompetensi yang dimiliki, Elnusa
secara holding siap mendukung
secara penuh pengelolaan Blok
Rokan dari hulu yang akan dimulai
dari persiapan yakni berbagai
studi seismic yang diperlukan
untuk memaksimalkan pemetaan
sebelum dilakukannya operasi, hilir
hingga pada jasa penunjang.
Pada jasa hulu migas kami
memiliki jasa eksplorasi migas
dengan survei seismik 2D
maupun 3D di darat, transisi, laut
yang sudah tidak perlu diragukan
lagi kredibilitasnya. Kami juga
memiliki berbagai jasa operasi
produksi dan maintenance untuk
ALI MuNDAKIR,Direktur Utama PT Elnusa Tbk
BiodaTaTempat/Tanggal Lahir:
Lamongan, 20 September 1969
Pendidikan:
• S1 - Teknik Mesin Universitas
Brawijaya (1991)
• S2 - Teknik Geothermal Institute
Auckland (1997)
• S2 - Teknik Mesin University of
Auckland (2001)
Jabatan Saat Ini:
Direktur Utama PT Elnusa Tbk
Pengalaman Kerja:
• Direktur Utama PT Pertamina
Geothermal Energy, 2018 - 2020
• Direktur Operasi PT Pertamina
Geothermal Energy, 2015-2018
• VP Corporate Communication
Pertamina, 2013 - 2015
• Corporate Secretary PT
Pertamina Drilling Services
Indonesia, 2011- 2012
• Manager Relation & Administrasi
Korporat PT Pertamina Hulu
Energi, 2008 - 2011
Foto
: Dok
. PH
E
23
migas di antaranya workover, well
intervention, production, operation
& maintenance serta jasa hulu
migas EOR. Dari fokus tersebut
Elnusa tengah menyiapkan
dua skenario dan strategi yang
dapat membantu PHR sebagai
pengelola Blok Rokan.
Pertama, mempertahankan
angka produksi migas blok
Rokan. Skenario ini merupakan
upaya yang akan kami lakukan
dengan memaksimalkan program
Workover & Drilling serta well
services, well intervention
hingga menjaga reliability
fasilitas produksi hingga bisnis
pendukung dengan utilisasi aset
dan teknologi terbaik yang dimiliki
yang dapat diandalkan sehingga
kami yakini tidak akan terjadi
penurunan angka produksi ketika
terjadi peralihan kontrak Blok
Rokan ke PHR.
Kedua, meningkatkan angka
produksi. Sesuai dengan
rencana yang dicanangkan oleh
pemerintah dalam hal ini SKK
migas yang mengharapkan
sisa-sisa cadangan migas
khususnya yang ada di perut
bumi yang belum bisa terangkat
ke permukaan dapat diangkat
menggunakan teknologi
yang ada dan harapannya
dapat meningkatkan angka
produksi. Evaluasi GGR yang
konfrehensif dapat diterapkan
dalam meningkatkan angka
produksi, menemukan dan
mengembangkan field baik yang
existing maupun membantu
mengembangkan potensi
cadangan migas yang baru.
Selain itu, EOR juga kami yakini
menjadi salah satu solusi untuk
dapat mengoptimalkan sumur-
sumur yang tergolong sudah
lama agar dapat meningkatkan
produktivitasnya dengan
menggunakan chemical injection.
Sebagai perusahaan jasa energi
terkemuka, Elnusa memiliki
berbagai ragam pengalaman dan
rekam jejak dalam melayani dan
mendukung perusahaan migas
nasional maupun internasional
selama lebih dari 50 tahun,
beberapa diantaranya Blok
Rokan (yang dahulu dikelola
Chevron Pacific Indonesia/CPI),
Blok Mahakam (yang dahulu
dikelola oleh TOTAL) hingga saat
ini terus dikerjakan Elnusa yang
foto diambil sebelum COVID-19
COVER STORY
24
Dalam masa transisi ini, kami
terus menjalin komunikasi intens
dan efektif dengan tim transisi
terkait persiapan aktivitas
PHR dalam pasca alih kelola.
Komunikasi yang kami lakukan
yaitu dengan memberikan
data maupun dukungan teknis
yang diperlukan dalam proyek-
proyek strategis agar kolaborasi
dan sinergi antara Subholding
Upstream PHR dan Elnusa dapat
dioperatori oleh Pertamina Hulu
Mahakam, Blok Natuna, dan
lainnya.
Untuk segmen jasa penunjang,
bisnis jasa fabrikasi maupun
teknologi informasi akan kami
tawarkan dalam pengelolaan
Blok Rokan ini. Sejauh ini,
Elnusa telah bisa melakukan
fabrikasi peralatan operasional
migas seperti Hydraulic
Workover Unit, maupun
memanfaatkan internet of things
dalam beberapa jasanya seperti
well monitoring, tracking (vessel,
mobile, personal), radio trunking,
camera monitoring.
Untuk kebutuhan dana yang
diperlukan dalam kegiatan
Elnusa di Blok Rokan tentu saja
Elnusa punya fleksibilitas untuk
mendapatkan pendanaan dari
publik/investor sehingga bisa
optimal turut berkontribusi dalam
pengelolaan Blok Rokan.
Melihat peluang di Blok
Rokan, secara besaran kami
memperkirakan bahwa kedepan
nantinya kegiatan Elnusa di Blok
Rokan memang memiliki potensi
dalam memberikan kontribusi
revenue yang cukup besar, hingga
saat ini kontributor revenue
terbesar kami masih berasal dari
blok-blok yang dikelola oleh PT
Pertamina Hulu Indonesia, PT
Pertamina Hulu Energi, dan juga
PT Pertamina EP.
segera terjalin dengan baik dan
berkesinambungan.
Saat ini Elnusa terlibat secara
aktif dan intens dengan tim
transisi untuk persiapan alih
Kelola Blok Rokan oleh PHR.
Keterlibatan dalam proses
tersebut di antaranya strategi
pengadaan di PHR dalam
menjaga kesinambungan antara
operasi dan produksi. Ada
foto diambil sebelum COVID-19
Foto
: Dok
. PH
E
25
beberapa tantangan yang harus
dihadapi.
Pertama, Elnusa harus bisa
memberikan servis terbaik
dengan harga yang kompetitif
sehingga membantu optimasi
biaya di PHR.
Kedua, peralihan blok terminasi
ke PHR ini tentunya memberikan
peluang baru bagi Elnusa.
Namun blok maupun sumur
ini, umumnya berusia tua. Laju
penurunan produksi migasnya
relatif tinggi dan membutuhkan
teknologi pengelolaan lapangan
yang tepat guna namun tetap
ekonomis. Elnusa dituntut
untuk memberikan solusi jasa
perawatan sumur yang semakin
advanced dan excellent.
Ketiga, investasi untuk
mempertahankan kapabilitas dan
kapasitas harus tetap dilakukan
secara hati-hati dan dengan
perhitungan keekonomian yang
terbaik bagi perusahaan dalam
kegitan yang akan dikerjakan
kedepan;
Keempat, pada era revolusi
industri 4.0, kami sangat
menyadari bahwa ini menjadi
salah satu tantangan yang pasti
akan kami hadapi. Kami sangat
dituntut untuk menghasilkan jasa
yang bukan sekadar lebih baik
dari sebelumnya, namun lebih
baik dari lainnya. Transformasi
digital yang telah dilakukan
bukan hanya diharapkan untuk
digitalisasi data dan proses
bisnis internal, melainkan juga
untuk menerapkan digital
enhancement sehingga dapat
menghasilkan percepatan,
akurasi, dan kualitas dalam hal
perencanaan dan pelaksanaan
setiap pekerjaan.
Ada tiga persiapan khusus
yang saat ini Elnusa lakukan
di Blok Rokan. Pertama, kami
saat ini melakukan pemetaan
terhadap kebutuhan utama
terkait dengan kegiatan jasa
operasional yang dapat kami
dukung nantinya. Kedua, secara
bersamaan kami juga telah
memetakan aset terbaik yang
dimiliki yang nantinya akan
mendukung kegiatan di Blok
Rokan diantaranya melalui jasa
hulu migas terintegrasi, jasa
hilir migas, hingga jasa
pendukung migas. Ketiga,
beberapa kontrak Elnusa
dengan Pertamina Group telah
dilakukan “mirroring” sehingga
bisa langsung mendukung
operasional di PHR.
Kami sangat berterima kasih
atas kepercayaan serta
kesempatannya melibatkan
Elnusa dalam pengelolaan
Blok Rokan ini. Harapan kami,
Elnusa dapat bersinergi dengan
baik, berpartisipasi aktif dan
memberikan kontribusi terbaik
sebagai perusahaan jasa
energi di bawah Subholding
Upstream bersama dengan
PHR dalam upaya penemuan
cadangan baru migas di Blok
Rokan, melalui penerapan
metodologi terbaik yang saat
ini tengah dikembangkan oleh
Tim Elnusa. Ini juga merupakan
salah satu ikhtiar kami dalam
upaya optimalisasi produksi
lapangan existing mulai dari
reservoir hingga upaya EOR
dengan metodologi terbaik yang
diterapkan.
Melalui optimalisasi aset dan
teknologi terbaik yang dimiliki
Elnusa saat ini, kami harapkan
dapat menjamin tercapainya
target produksi di Blok Rokan
kedepan. Terlepas dari itu
semua, terbuka kemungkinan
bahwa kami juga harapannya
ke depan dapat memberikan
layanan untuk jasa hilir berupa
chemical trading dan storage
& transportation yang secara
skala dan kapasitasnya dapat
disesuaikan mengikuti kebutuhan
yang ada nantinya. Dengan
demikian, segala upaya dan
kontribusi Elnusa yang ikut
berperan dalam pengelolaan
Blok Rokan merupakan prioritas
dan target Elnusa untuk
mendukung Pemerintah yang
saat ini gencar mengejar target
dalam meningkatkan Produksi 1
juta BOPD secara masif, agresif
dan efisien.
COVER STORY
26
Jelang Agustus 2021,
memang semua stakeholder
serta insan migas tertuju kepada
dua BUMN, yaitu PT Pertamina
(Persero) dan PT PLN (Persero).
Sinergi kedua BUMN bisa
menjadi salah satu kunci utama
dalam proses transisi alih kelola
blok Rokan dari PT Chevron
Pacific Indonesia (CPI) ke
Pertamina. Kami berkomitmen
menjaga keandalan pasokan
listrik dan uap untuk mendukung
pengoperasian Blok Rokan, baik
saat masa peralihan maupun
secara jangka panjang.
Kami dengan teman-teman PT
Pertamina Hulu Rokan (PHR)
sudah menandatangani MoU
dan selanjutnya kami lakukan
Perjanjian Jual Beli Tenaga
Listrik dan Uap (PJBTLU) pada
1 Februari 2021. Dari PJBTL itu
disepakati pasokan listrik untuk
blok Rokan akan terbagi menjadi
dua tahap. Jadi ada masa
transisi tiga tahun atau masa
menengah dan tahap berikutnya
masa panjang atau permanen.
Tahap pertama, masa transisi
dengan memanfaatkan
pembangkit listrik eksisting yang
akan berlangsung selama tiga
tahun, mulai 9 Agustus 2021.
Tahap kedua, masa layanan
permanen akan mengandalkan
pembangkit dan jaringan PLN
yang dimulai pada 2024.
Kenapa dua tahap? Ke depan
pasokan listrik ke Rokan akan
kami ambil dari sistem jaringan
listrik Sumatera. Tapi untuk bisa
sampai ke sana, butuh waktu tiga
tahun yang kami sebut sebagai
masa transisi. Kami akan ambil
dari Sistem Sumatera yang
sudah cukup besar kesediaan
dayanya dan sistemnya. Baik
suplai dari sistem Selatan
maupun Utara melalui sistem
275 KV dan akan menjadi 500
KV. Dalam satu tahun ini sudah
bisa masuk.
Selain listrik ada juga uap yang
akan kamu pasok ke Rokan.
Total kebutuhannya sekitar
335 MBSPD dan akan disuplai
dengan menggunakan New
Steam Generator. Dalam kurun
waktu transisi ini PLN akan
memanfaatkan PLTG North
Duri Cogen MCTN 300 MW
dan didukung PLTG Minas dan
Central Duri sebesar 130 MW.
Di sistem Rokan, selain MTCN,
mereka juga ada PLTG Minas
yang produksi 123 MW. Sistem
pada masa satu tahun ini kami
akan ambil MTCN, tapi PLTG
ini dikelola PHR melalui pihak
ketiga. Tapi, setelah tiga tahun
transisi untuk focusing, tapi
kedepannya PLTG juga bisa
masuk ke pengelolaan PLN.
Untuk itu PLN memiliki rencana
untuk melakukan revitalisasi
kendali listrik Blok rokan
oleh Pln
BOB SARIL,Direktur Niaga dan Manajemen
Pelanggan PT PLN (Persero)
BiodaTaTempat/Tanggal Lahir:
Palembang, 27 Oktober 1968
Pendidikan:
• Sarjana Teknik Elektro Universitas
Sriwijaya, 1993
• Master of Electrical Engineering
di University New South Wales,
Australia, 2002
Jabatan Saat Ini:
Direktur Niaga dan Manajemen
Pelanggan PLN
Pengalaman Kerja:
• General Manager UID Jawa
Timur, 2019-2020
• General Manager UIW Sulawesi
Selatan, Tenggara, dan Barat
• General Manager UIW Aceh,
2015-2017
• Manajer Distribusi PLN Jakarta
Raya dan Tangerang
• Manajer Distribusi PLN Sumatera
Selatan, Jambi, dan Bengkulu
Foto
: Dok
. PH
E
27
terhadap pembangkit agar
keandalannya terjaga jika nanti
masuk ke sistem koneksi PLN.
Kami berharap dengan kebutuhan
listrik mencapai 400 MW Blok
Rokan kedua pembangkit
bisa berkontribusi maksimal
nanti melalui jaringan PLN. Ini
umurnya sudah terlalu lama.
Kalau masuk ke sistem, kami
akan perbarui. Keandalan tentu
kami pertahankan MCTN lebih
baik lagi. Setelah satu tahun
memperbaiki revitalisasi PLTG
Migas dan Central Duri sehingga
400MW ini bisa dikelola PLN.
Untuk jangka panjang atau
masuk di masa permanen,
kebutuhan listrik Blok Rokan
akan dipasok dari sistem
kelistrikan interkoneksi Sumatra
dan uap akan dipasok dengan
pembangunan steam generator
yang lebih andal. Kami juga
menyiapkan opsi tambahan
pasokan listrik dari PLTG
relokasi. PLN akan memberikan
pasokan listrik jangka panjang
andal tanpa padam bagi PHR.
Penyediaan pasokan listrik yang
handal dari Sistem Sumatera
ke Blok Rokan dilakukan dari
tiga sumber. Pertama, melalui
transmisi New Garuda Sakti –
Balai Pungut, kapasitas 290 MW.
Kedua, melalui transmisi Duri –
Balai Pungut, kapasitas 240 MW.
Ketiga, melalui pembangkit
Balai Pungut sebesar 250
MW.
Pada awal Juli 2021, kami
mengambil langkah tegas.
Awalnya memang ada proses
lelang. Kami ikuti, tapi tidak
mau lama-lama berbelit
dengan proses lelang yang
dilakukan oleh CSL. Kami
langsung mengakuisisi MCTN
dari CSL. Kami melakukan
penandatangan Perjanjian
Jual Beli Saham (Sale
and Purchase Agreement/
SPA) dengan Chevron
Standard Limited (CSL) untuk
mengakuisisi MCTN, pemilik
PLTGU yang selama ini melistriki
dan memasok kebutuhan uap
Blok Rokan.
Kami bisa pastikan pasokan
listrik sistem Sumatera juga
sangat cukup untuk melistriki
Blok Rokan tanpa harus
menganggu pasokan listrik
ke pelanggan PLN lainnya
karena sebagian besar
pasokan listriknya ditopang dari
pembangkit yang jadi bagian dari
35 ribu MW. Insya Allah listrik
Sumatera sangat mencukupi.
foto diambil sebelum COVID-19
Foto
: Dok
. PH
E
WAWANCARA
Tempirai, dan PHE Corridor serta
eks PEP Asset 2 plus Ramba
Fiels eks PEP Asset 1. Untuk
zona 2 dan 3 merupakan wilayah
kerja Rokan yang akan dipecah
menjadi South Rokan dan
North Rokan.
Utama PHR, berbagai upaya
akan dilakukan PHR untuk bisa
mewujudkan harapan yang
tinggi terhadap Blok Rokan.
Tidak sekadar menahan laju
penurunan produksi alamiah
sebagai blok yang didominasi
lapangan tua, namun juga
untuk bisa meningkatkan
produksi.
Bahkan, tugas Jaffee, mantan
Deputi Perencanaan SKK Migas
itu, tidak sebatas Blok Rokan.
PHR sebagai Regional 1 –
Sumatera Subholding Upstream
akan membawahi empat Zona.
Selain Rokan, PHR juga akan
menaungi wilayah kerja yang
sebelumnya dibawah PHE dan
Pertamina EP. Zona 1 terdiri atas
sejumlah wilayah kerja eks PEP
dan PHE, yaitu NSO, Rantau,
Pangkalan Susu, West Glagah,
Siak, Kampar, Lirik, CPP, Jambi,
Jambi Merang, dan Jabung.
Sedangkan Zona 4 meliputi eks
PHE Ogan Komering, PHE Raja
36
Setelah pada Juli
2018 pemerintah
memutuskan tidak
memperpanjang
kontrak PT Chevron Pacific
Indonesia, mulai Senin, 9
Agustus 2021 PT Pertamina
(Persero) melalui PT Pertamina
Hulu Rokan (PHR) resmi
mengambil alih pengelolaan
Blok Rokan. Pertamina akan
mengelola blok yang menjadi
andalan produksi minyak
nasional, bahkan hingga kini di
usia yang tak lagi muda.
Di usia yang telah 70 tahun
sejak diproduksikan pertama kali
pada 1951, Blok Rokan masih
diharapkan bisa menjadi tulang
punggung produksi nasional,
termasuk menjadi kontributor
utama dalam mencapai target
produksi satu juta barel per hari
minyak pada 2030.
Dibawah pimpinan Jaffee
A. Suardin sebagai Direktur
MasiF, agresiF,
Dan EfiSiEn
Jaffee a. SuardinDirektur Utama PT Pertamina Hulu Rokan
28
29
selatan. Ini yang harus kami
manage agar produksi bisa
dipertahankan. Ada sembilan
bidang prioritas alih kelola dan
kami akan meneruskan apa
yang belum diselesaikan, mulai
9 Agustus. Tujuannya agar pada
Apa saja yang akan dilakukan
PHR tahun ini, khususnya
sejak 9 Agustus 2021 saat
mulai mengelola Blok Rokan?
Wilayah Kerja Rokan saat ini
mempunyai 104 lapangan yang
tersebar dari utara sampai ke
Untuk mengetahui lebih jauh
upaya-upaya yang akan dilakukan
PHR untuk mewujudkan target-
target yang diembannya, Energia
PHE mewawancarai Jaffee dalam
beberapa kali kesempatan.
Petikannya.
Biodata
jaFee a sUardinlahir:
21 Desember 1977
Pendidikan: • S1 Teknik Kimia Institut
Teknologi Bandung• S2 dan S3 Process Safety
Engineering di Texas A&M University
jabatan saat ini: Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan
Pengalaman kerja: • Deputi Perencanaan SKK
Migas (2017-2021)• Staf Khusus Menteri ESDM
Arcandra Tahar, 2016• Technical HSE Engineer
untuk Shell Project & Technology serta Upstrem Major Project di Shell International Exploration & Production
• Research Assistant Mary Kay O’Connor rocess Safety Center (2004-2008)
foto diambil sebelum COVID-19
pengeboran 192 sumur?
Kami melihat ke depan dengan
data-data yang ada. Kami
mencoba antisipasi supaya
pada 9 Agustus tidak terkejut.
Kami hitung secara keteknikan
berapa yang tidak selesai, yang
tidak selesai kami coba mitigasi
bersama SKK Migas. Dengan
data yang ada sekarang kami
coba selesaikan 161 sumur.
Progress-nya cukup baik, sesuai
rencana tentunya dengan
bantuan SKK Migas.
Apakah PHR mengalami
kendala teknologi dalam
pengembangan Blok Rokan ke
depan?
PHR agar produksi Blok Rokan
tidak turun pasca diambil alih?
Kami berkomitmen menggali
semua potensi yang ada.
Untuk itu kami akan melakukan
kegiatan secara masif, agresif,
dan efisien. Kami juga sedang
menyiapkan tidak hanya sumur
yang akan dibor pada tahun ini,
tapi juga untuk 2022. Tunggu saja
tanggal mainnya seberapa masif
kami akan bor. Bukan mengejar
jumlah sumur, maunya jumlah
sumur paling sedikit tapi produksi
paling besar. Di blok ini memang
dibutuhkan sumur yang banyak.
Apa tantangan yang dihadapi
untuk merealisasikan target
36
2021 jumlah pengeboran sumur
tidak kurang sesuai rencana.
Kami akan mengebor dan
menyiapkan resources untuk 161
sumur dengan asumsi 77 sumur
yang belum sempat diselesaikan
oleh eksisting operator.
Persiapan terus dilakukan.
Dari sisi Pertamina yang
direncanakan jumlah rig dan
material lain sudah siap. Bisa
digunakan sebelum 9 Agustus,
bahkan bisa membantu sumur
yang sedang dikerjakan oleh
eksisting operator. Tujuannya
agar proses alih kelola bisa
berjalan lancar tanpa gangguan.
upaya apa yang dilakukan
30
WAWANCARA
31
business development. Untuk
program TJSL difokuskan
untuk kemandirian masyarakat,
kerja sama dengan perguruan
tinggi lokal, kami akan intens
melibatkan stakeholder di Riau.
Apa yang sudah bagus dilakukan
dari operator eksisting akan
kami evaluasi dan teruskan, apa
yang belum diselesaikan akan
kami evaluasi, teruskan, dan
perbaiki.
Bagaimana dengan rencana
Pertamina menjalin kemitraan
dalam mengelola Blok Rokan?
Mengenai bagaimana
prosesnya, dengan organisasi
Pertamina sekarang dimana ada
Subholding Hulu dan regional,
semua investasi dipusatkan di
Subholding. Ini tentunya teman-
teman subholding yang sedang
menjalankan, saya tidak dalam
posisi itu. Mengenai kriteria,
tentunya yang satu visi mengenai
development ke depan, punya
kompetensi dan kemampuan
funding untuk men-develop. Dan
tentu ada kriteria yang lain.
Apa PHR khususnya untuk ikut
berkontribusi dalam mengejar
target produksi satu juta barel?
Kami sudah mempunyai
rencana jangka panjang untuk
Rokan. Untuk angka, ada
baiknya dibicarakan setelah
9 Agustus. Kami sudah petakan
lapangan mana yang masih
ada potensi dan seperti apa
develop-nya.
yang digunakan sekarang sudah
menggunakan yang setara.
Bukan teknologi biasa, tapi
teknologi yang bisa support
produksi. Human capital kami
jadi engine untuk tumbuhnya
Blok Rokan ini. Para karyawan
sudah tanda tangan kontrak,
sudah selesai.
Pertamina tentunya ingin menjadi
engine yang menyediakan
job opportuniy, government
revenue. Tapi fokus kami sampai
9 Agustus adalah bagaimana
human capital itu bisa di-
manage, masih banyak data
dan resource yang harus dilihat.
Dengan adanya program kerja
masif dan agresif diharapkan ada
keterlibatan lokal.
Salah satu isu utama dalam
proses transisi dan juga
upaya menjaga produksi Blok
Rokan pasca alih kelola adalah
kegiatan EOR. Bagaimana
progress-nya hingga saat ini?
Chemical EOR dari sisi PHR kami
terus develop, terus melakukan
perbaikan. Di sisi lain kami juga
terus melakukan diskusi business
to business dengan penyedia
teknikal chemical EOR tersebut. Di
sini SKK Migas juga membantu.
untuk kebijakan tanggung
jawab sosial, apa yang akan
dilakukan PHR? Apakah akan
meneruskan kegiatan-kegiatan
yang telah dijalankan Chevron?
Kami ada program local
Teknologi kami teruskan dari
Chevron, dari teman-teman yang
sama akan ikut meneruskan.
Human capital yang sudah
terbiasa dengan teknologinya,
itulah yang kami teruskan. Kalau
butuh teknologi baru, itulah yang
kami sedang cari jalan seperti
EOR (Enhanced Oil Recovery).
Kami kerja sama dengan SKK
Migas.
Bagaimana dengan investasi
yang sudah disiapkan?
Investasi kami sudah siapkan,
material seperti rig dan segala
macam. Target naik untuk
2021-2022, angka nanti bisa
kami siapkan setelah 9 Agustus,
seberapa masif.
Apa saja kendala yang
dihadapi PHR dalam proses
transisi? Apakah masih ada
kendala jelang alih kelola pada
8 Agustus mendatang?
PLN sudah mengakuisisi
pembangkit listrik MTCN, kami
merasa lebih secure. Mudah-
mudahan semua lancar. Unttuk
kontrak barang dan jasa, secara
overall kami menganut sistem
yang ada. Kontrak-kontrak yang
ada sudah hampir 100% kami
mirroring. Pengusaha lokal
yang sudah terlibat dengan
eksisting operator masih bisa
dilibatkan. Untuk yang tidak bisa
di-mirroring itu perlu pengadaan
baru, dan itu juga sudah selesai.
Untuk software, IT, data transfer
masih berjalan lancar. Teknologi
INOVASI
32
oPTidrill: MEngHEMaT Biaya PEngEBoRan, MEnaMBaH Revenue PERUSaHaan
Usianya sudah tidak
muda lagi, bahkan
termasuk mature.
Laju produksinya juga turun
dari tahun ke tahun. Apalagi
isi perut bumi di Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kalimantan
Timur itu sudah dikeduk sejak
1970-an. Itulah yang terjadi
dengan Blok Mahakam saat ini.
Karena itu, diperlukan upaya
pengeboran sumur-sumur
baru dalam jumlah yang masif
agar dapat mempertahankan
laju produksi dari lapangan
Mahakam yang saat ini dikelola
oleh PT Pertamina Hulu
Mahakam (PHM), anak usaha PT
Pertamina Hulu Indonesia.
Cadangan yang semakin
marginal dan slot pengeboran
pada platform di lapangan
offshore yang semakin terbatas,
pengeboran dengan cara-
cara konvensional tidak dapat
lagi dilakukan. Satu-satunya
solusi untuk mengatasi hal ini
adalah dengan pengeboran
dengan metode re-entry, yaitu
memanfaatkan sumur lama yang
sudah tidak lagi diproduksikan
sebagai parent well untuk
Foto
: Dok
. PH
E
menghilangkan invisible lost
time yang ada sehingga proses
pengeboran sumur re-entry
dapat menjadi jauh lebih efisien
dibandingkan dengan metode
konvensional. Implementasi
metode OPTIDRILL sudah
mendapat persetujuan dari
pimpinan tertinggi drilling di PHM
serta mendapat dukungan penuh
dari manajemen PHM. “Metode
OPTIDRILL ini merupakan hasil
kolaborasi antar-entitas dibawah
PHM,” katanya.
Gugus FT Prove OPTIDRILL
PHM melakukan beberapa studi
untuk mencari solusi yang dapat
meningkatkan efisiensi pekerjaan
sumur re-entry. Untuk pekerjaan
plug and abandonment yang
tadinya dilakukan menggunakan
jack-up rig, dioptimasi dengan
menggunakan unit yang lebih
kecil, yaitu hydraulic workover
unit (HWU) sehingga biaya
sewa unit untuk pekerjaan
plug and abandonment
menjadi lebih murah. Pekerjaan
persiapan pengeboran re-entry
yang tadinya memerlukan 3x
trip rangkaian pipa,
dioptimasi menjadi
hanya 1x trip rangkaian
pipa saja sehingga
tentu saja pekerjaannya
menjadi lebih cepat.
Sedangkan untuk
optimisasi pekerjaan
akuisisi data formasi,
kami merancang suatu
uji ketahanan wireline
yang dilakukan di
re-entry, terdapat beberapa
tambahan pekerjaan yang
tidak dilakukan pada metode
pengeboran konvensional, yaitu
plug & abandonment sumur lama
yang akan dijadikan parent well,
persiapan pengeboran re-entry
yang meliputi pemasangan alat
pengarah defleksi (whipstock),
pembukaan casing sumur lama
(milling), serta pengeboran rat
hole. Selain itu, akuisisi data
formasi dengan menggunakan
pipe pelindung (pipe conveyed
logging).
“Tambahan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan
tiga pekerjaan diatas memiliki
porsi 53% dari total durasi
penyelesaian sumur. Tentu
dapat dibayangkan besarnya
penghematan yang dapat kita
lakukan seandainya dapat
menghilangkan invisible lost
time tersebut,” ujar Garry
Andrew, Ketua Gugus FT Prove
OPTIDRILL PHM.
Menurut Garry, metode
OPTIDRILL diciptakan untuk
mengebor target-target reservoir
yang baru.
Kondisi inilah yang mendasari
Garry Andrew Yandra W dan
empat temannya, yaitu I Gede
Suryana, Bastian Andoni, Boris
Styward, dan Rangga Saputra,
melakukan inovasi untuk
menemukan cara baru dalam
pengeboran di lapangan offshore
Mahakam. Dalam gugus FT
Prove OPTIDRILL PHM, Garry
dkk melihat bahwa dengan
metode re-entry ini, diharapkan
biaya pengeboran dapat
menjadi lebih murah serta tidak
memerlukan biaya tambahan
untuk modifikasi platform untuk
menambah slot baru.
Gugus FT Prove OPTRIDILL
PHM menilai bahwa terdapat
beberapa pekerjaan tambahan
pada pengeboran re-entry yang
tidak dilakukan pada pengeboran
konvensional. Inilah kemudian
dianggap sebagai invisible lost
time, yaitu durasi pengeboran
yang tidak efektif dan tidak
efisien. Pada pengeboran metode
33
TaHaP PengeBoranSumur Re-entry Konvensional
warehouse untuk memastikan
wireline cable dapat dimasukkan
kedalam sumur tanpa
menggunakan pipa pelindung
dengan tambahan beberapa
prosedur dan mitigasi khusus.
“Dengan demikian, pekerjaan
akuisisi data formasi dapat
dilakukan dengan lebih
mudah. Tidak lupa, sebagai
bentuk sinergi antar anak
perusahaan Pertamina, kami
juga menggunakan lumpur
pengeboran SF-05 buatan kilang
RU-5 Balikpapan (asli produk
Indonesia) sehingga kita tidak
perlu lagi mengimpor lumpur
pengeboran dari luar negeri,”
kata Gede Suryana.
ALTERNATIf SOLuSI
Garry menambahkan,
terdapat beberapa alternatif
solusi lain yang sempat
distudi untuk menyelesaikan
masalah keekonomian di
lapangan Mahakam, antara
lain menggunakan sarana
pengeboran yang lebih kecil
seperti light tender rig ataupun
hydraulic workover unit. Namun
seiring dengan keberjalanan
studi, tim melihat opsi ini tidak
feasible dilakukan untuk operasi
Mahakam karena berbagai
keterbatasan yang ada.
“Akhirnya kami memilih
tetap menggunakan sarana
pengeboran jack-up yang
dikombinasikan dengan metode
hanya dalam durasi 11 hari saja,”
kata Bastian.
Menurut Garry, output dari
inovasi ini adalah penghematan
biaya operasional sebesar
Rp533 miliar serta tambahan
revenue bagi perusahaan hingga
Rp7 triliun yang berasal dari
tambahan hidrokarbon yang
berhasil dibor sepanjang 2020.
Selain itu, dengan implementasi
metode OPTIDRILL, biaya
pengeboran dapat menjadi
lebih ekonomis sehingga
kegiatan pengeboran dapat
terus dilakukan pada lapangan
offshore Mahakam.
Inovasi keren gugus FT Prove
OPTIDRILL ini diganjar sejumlah
penghargaan. Terakhir, pada
April 2021, FT Prove OPTIDRILL
meraih penghargaan Platinum di
ajang APQA Pertamina. Inovasi
Perwira PHM ini juga sudah
didaftarkan di Direktorat Jenderal
Hak atas Kekayaaan Intelektual
(HAKI) Kementerian Hukum dan
HAM dengan nomor pencatatan
000217896.
INOVASI
Foto
: Dok
. PH
E
OPTIDRILL. Implementasi
metode OPTIDRILL ini
dilakukan secara bertahap untuk
memastikan bahwa inisiatif ini
berjalan dengan prinsip penuh
kehati-hatian sehingga tidak
menimbulkan masalah yang
baru yang dapat merugikan
perusahaan,” katanya.
OPTIDRILL merupakan inovasi
dalam bentuk metode atau
cara kerja. Total anggaran yang
dibutuhkan hanya sekitar Rp23
juta saja untuk melakukan uji
ketahanan wireline di salah
satu warehouse di Balikpapan.
Implementasi OPTIDRILL
dilakukan secara bertahap,
dimulai dari studi yang dilakukan
pada Agustus 2019, dilanjutkan
dengan implementasi inovasi
pertama pada Oktober 2019,
hingga akhirnya implementasi
inovasi OPTIDRILL dapat
dilakukan secara penuh pada
September 2020. “Bahkan, sumur
PK-B8 tercatat sebagai sumur
tercepat yang pernah dibor di
wilayah offshore Mahakam,
sumur ini dapat diselesaikan
34
agus amperianto, general Manager PHM (Zona 8)
Gerry berharap metode
OPTIDRILL akan terus
direplikasi pada sumur-sumur
lain di lapangan offshore
Mahakam. “Besar harapan kami,
metode ini juga dapat direplikasi
pada lapangan Pertamina
lainnya yang menggunakan
metode pengeboran re-entry,”
katanya.
Agus Amperianto, General
Manager PHM (Zona 8),
mengaku bangga atas
pencapaian penghargaan
Platinum yang diraih oleh Perwira
PHM (Zona 8), gugus FT-Prove
OTIDRILL. Penghargaan ini
tidak hanya membuktikan bahwa
upaya inovasi terus diupayakan
guna memaksimalkan kegiatan
operasional, namun juga
memperlihatkan bahwa inovasi
35ini telah terbukti membantu
bisnis perusahaan. Hal ini dapat
dilihat pada data bahwa melalui
inovasi OPTIDRILL, PHM dapat
menghemat biaya pengeboran
sumur offshore hingga 40%
dibandingkan dengan biaya
pengeboran rata-rata sumur
re-entry konvensional. “Dan
dengan adanya penghargaan ini
mengartikan bahwa inovasi ini
tidak hanya diakui, namun juga
dihargai oleh Grup Pertamina,”
ujar Agus kepada PHE Energia.
Dia berharap FT-Prove
OPTIDRILL dapat menjadi
inspirasi bagi Perwira PHM
(Zona 8) dan Grup Pertamina
untuk terus berinovasi untuk
terus meningkatkan kreatifitasnya
untuk mendukung binsis
perusahaan. Untuk FT-Prove
OPTIDRILL agar dapat terus
berkarya bagi bangsa dan
negara, tetap semangat untuk
terus berinovasi dengan
mengedepankan semangat
efisiensi.
Di sisi lain, manajemen PHM
juga terus memberikan ruang
yang besar untuk seluruh Perwira
PHM (Zona 8) dalam berinovasi
dan berkarya untuk mendukung
bisnis perusahaan dengan
semangat efisiensi. Sekecil apa
pun bentuk inovasi dari para
Perwira tentunya sangat berarti
bagi perusahaan. “Tentunya
semua bentuk inovasi harus
dijalankan dengan prosedur dan
standar yang ada di perusahaan
serta yang terpenting terus
mengutamakan aspek
keselamatan,” ujarnya.
oPTidrillInovasi 4: Penggunaan Lumpur Pemboran SF-05
SOSOK
36
Awal Mei 2021. Direksi
PT Pertamina (Persero)
mengukuhkan Oto
Gurnita, Vice President
(VP) Production and Project
Subholding Upstream Pertamina
sebagai Direktur Sumber Daya
Manusia dan Penunjang Bisnis.
Oto menggantikan pejabat
sebelumnya Lelin Eprianto.
Padahal, belum genap delapan
bulan insinyur teknik sipil dari
Institut Teknologi Bandung itu
menjadi VP Production and Project
di bawah Direktur Development
and Production Subholding
Upstream Taufik Aditiyawarman.
Antara kaget, terharu, dan
gembira, Oto mengaku
kepercayaan yang diberikan
pimpinan adalah amanah. Banyak
tantangan yang dihadapi, apalagi
Oto sebelumnya selama 29 tahun
fokus di hal teknis (lapangan)
migas. Dengan jabatan baru,
tantangan yang dihadapi Oto tentu
sedikit berbeda, yaitu pengelolaan
aspek SDM, SCM (pengadaan
barang dan jasa) serta ICT. “Ini
sebenarnya tidaklah merupakan
hal baru mengingat selama
menjalankan tugas sebelumnya
sudah banyak juga bersinggungan
jalankan aManaH Dan BERi ConToH inTEgRiTaS
dengan proses pengadaan barang
dan jasa, pembinaan pekerja,
serta IT support,” kata Oto kepada
Energia PHE.
Begitu didapuk sebagai Direktur
SDM dan PB Subholding
Upstream, sederet pekerjaan
rumah dihadapi Oto. Salah
satunya memastikan organisasi
Subholding Upstream yang
GoLive 1 April 2021 berjalan
sesuai tujuan melalui
penyelesaian beberapa pekerjaan
rumah terkait kepegawaian pasca
penempatan pekerja, proses
bisnis baru, komunikasi dengan
Serikat Pekerja tiap Wilayah Kerja
dan pembinaan pekerja.
Di luar itu, tugas Oto lainnya
adalah proses alih kelola Wilayah
Kerja NSB ke BUMD Aceh dalam
waktu yang sangat singkat, Mei
Biodata
OTO GuRNITA
Tempat/tanggal lahir: Bandung, 9 Maret 1968
Pendidikan: Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung,
1986-1991
Jabatan Saat Ini: Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
Subholding Usptream
Pengalaman Kerja:
• VP Production and Project
Subholding Upstream (2020- 2021)
• VP Surface Facilities PT Pertamina
EP (2019-2020)
• Project Surface Facilities Senior
Manager PHE (2018-2019)
• Facility Construction Manager PHE
ONWJ (2018)
• Bergabung di PHE ONWJ (2011)
• Bekerja di industri hulu migas sejak
1992 mulai dari ARCO Indonesia,
BP Indonesia, EMP Kangean, dan
Star Energy Kakap
37
Foto
: Dok
. PH
E
fungsi core dalam melaksanakan
rencana kerja yang telah
disepakati. “Sistem digitalisasi
harus dimilki sebagai bagian
dari support untuk pelaksanaan
kegiatan-kegiatan Subholding
Upstream agar lebih efisien dan
efektif sesuai tuntutan kemajuan
industri saat ini,” katanya.
KuASAI TEKNIS
Pria kelahiran Bandung 53
tahun lalu ini memiliki makan
asam garam di industri migas.
Pengalamannya mencakup
engineering, manajemen
proyek, pengendalian proyek,
pengelolaan rantai pengadaan,
fabrikasi, konstruksi, HSSE,
dan produksi. Sebagain besar
pengalamannya berkaitan dengan
pengelolaan proyek-proyek
fasilitas produksi baik di darat
maupun lepas pantai, brown &
green field development, dan
surface/floating/subsea facilities.
Padahal, Oto awalnya tak bekerja
di dunia migas. Selepas lulus
dari ITB pada 1991, dia terjun di
proyek infrastruktur (jalan) dan
telekomunikasi (jaringan fibre-
optic). Tak lama Oto menggeluti
pekerjaan ini. Dia berpikir bahwa
bekerja di perusahaan migas lebih
menarik dari sisi compensation &
benefit. Setahun kemudian, Oto
berkarier di industri migas dengan
bergabung di ARCO Indonesia
sebagai project engineer. Selepas
itu, beberapa perusahaan pernah
disinggahinya, antara lain BP
Indonesia, EMP Kangean, dan
Star Energy Kakap. Baru pada
2011 Oto bergabung di PHE
ONWJ. “Dalam periode ini saya
berkecimpung dalam pelaksanaan
proyek-proyek baik itu green field
project maupun brownfield project
agar bisa OTOBOSOR,” ujarnya.
Karier Oto di PHE ONWJ
cukup moncer. Dia pernah
dipercaya sebagai manajer
proyek pengangkatan kompleks
anjungan lepas pantai eksisting
di lapangan LIMA, yang dasar
lautnya mengalami penurunan
menerus dengan metode
Synchronized Hydraulic Jacking
System. Proyek ini merupakan
high profile project yang sangat
membekas dalam catatan
karier Oto. Pasalnya, metode
ini merupakan hal baru di dunia
dan memberikan value creation
sangat besar dibandingkan
dengan metode pengangkatan
konvensional. “Alhamdulillah
proyek ini dapat diselesaikan
dengan aman, ahead schedule
dan sesuai anggaran,” ujarnya.
Keberhasilan proyek ini sangat
dikenal sampai ke luar negeri
dan tim proyek mendapatkan
berbagai penghargaan
termasuk penghargaan tingkat
nasional- Dharma Karya Utama
dari Kementerian ESDM. Oto
pun terpilih sebagai the Best
Employee di PHE. Beberapa
proyek berikutnya di PHE ONWJ
diamanahkan kepadanya dapat
diselesaikan dengan aman
sesuai target.
2021. Syukurlah, Oto bersama
tim dari Direkorat SDM dan PB
bersama fungsi-fungsi terkait
dapat menyelesaikan proses alih
kelola tanpa gangguan berarti.
“Tugas lainnya yang juga high
profile adalah penyiapan alih
kelola WK Rokan dari Chevron
ke PHR,” katanya.
Menurut Oto, pada Juni 2021
sampai sekarang, kolaborasi
dan dukungan Direktorat SDM
& PB terhadap tim transisi
PHR dijalankan secara intensif.
Penyiapan kontrak-kontrak,
transfer pekerja PT Chevron
Pacific Indonesia (CPI) dan
penyiapan prasarana/Sistem
IT berjalan cukup baik. Proses
transfer pekerja telah diselesaikan
sebanyak 98,5% pekerja CPI
bergabung ke PHR. “Dengan
pencapaian yang sangat baik ini,
Insya Allah alih kelola WK Rokan
pada 9 Agustus 2021 dapat
berjalan lancar tanpa gangguan
operasional berarti,” katanya.
Oto mengungkapkan Subholding
Upstream sebagai subholding
yang mempunyai kompleksitas
cukup tinggi, area kerja dan
jumlah pekerja cukup besar,
risiko tinggi serta penyumbang
keuntungan cukup tinggi, faktor
kerja sama tim sangatlah krusial
untuk merealisasikan tujuan yang
diberikan perusahaan. Fungsi
SDM dan Penunjang Bisnis
harus berperan proaktif, efektif
dan kolaboratf untuk memberikan
dukungan penuh kepada fungsi-
SOSOK
38
Pada 2017, Oto dipercaya menjadi
Facility Construction Manager
PHE ONWJ. Sebagai construction
manager, bersama tim proyek
PRRP fokus pada proyek-proyek
perbaikan pipa bawah laut baik
itu penggantian secara sebagian
(sectional replacement) maupun
penggantian keseluruhan
(full replacement). Setahun
kemudian, Oto diberikan amanah
baru sebagai Senior Manager
Surface Facilities di PHE. Karena
perannya di PHE sebagai holding
AP-AP PHE, tantangannya
adalah hal teknis. Jumlah atau
sebaran wilayah kerja dan SDM
di fungsi-fungsi surface facilities
(SF) di AP-AP PHE yang cukup
bervariasi serta organisasi SF
capabilities di PHE yang perlu di-
align-kan secara optimal.
“Di sini saya membangun
organisasi capabilities dan
sistem di fungsi SF PHE
untuk monitoring dan evaluasi
performance dari pelaksanaan
proyek-proyek di AP-AP
PHE bisa terlaksana secara
aman, tepat waktu dan sesuai
anggaran. Juga memastikan
people development di bawah
direktorat development PHE
dijalankan dengan baik,” katanya.
Pada Mei 2019, Oto promosi
menjadi VP Surface Facilities
PT Pertamina EP (PEP). Sebagai
VP Surface Facilities Oto
ditugasi menjaga kehandalan
fasilitas produksi mencakup
meningkatkan reliability/
availability dan menurunkan
kehilangan produksi (LPO) di
seluruh fasilitas produksi di
Aset-Aset PEP yang tersebar
se-Indonesia untuk mendukung
target produksi migas. Selain
itu, dia juga memastikan
pelaksanaan proyek-proyek dari
existing Aset PEP termasuk juga
menyiapkan lokasi pemboran
sumur (100 sumur/tahun) dapat
diselesaikan sesuai target.
Pengabdian Oto di Pertamina
EP (PEP) sebagai VP Surface
Facilities hanya dua tahun.
Banyak kenangan bekerja sama
dengan para Perwira PEP. Di fase
awal bergabung, dia melakukan
konsolidasi internal melalui site
visit ke field-field bertemu dan
rakor-rakor dengan para Perwira di
lingkungan fungsi SF di 5 Aset-23
field yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke. Hal ini sangatlah
membantu untuk bertukar pikiran,
memberikan semangat, menjaga
kekeluargaan, serta mengarahkan/
menyamakan arah/tujuan.
Cakupan area PEP yang sangat
luas dengan fasilitas dari yang
sangat tua (peninggalan Belanda)
sampai yang cukup modern
menambah tantangan yang
dihadapi tim Surface Facilities.
“Hal lain yang menarik adalah
mempunyai kesempatan melihat
secara kondisi daerah-daerah
tempat fasilitas PEP berada,
39
Foto
: Dok
. PH
E
merupakan tantangan baru bagi
Oto namun pengalaman sebagai
leader pada jabatan-jabatan
sebelumnya yang juga harus
memperhatikan dan memastikan
pengembangan setiap Perwira
yang dipimpinnya juga merupakan
modal untuk menjalani peran
baru sebagai Direktur SDM & PB.
Selain pengelolaan SDM, Oto
juga mempunyai tanggung jawab
dalam pengelolaan Supply Chain
Management dan Information &
Communication Technology (ICT)
di seluruh Subholding Upstream
Pertamina.
Selain itu, Oto juga langsung
mendapatkan tugas untuk
support proses alih kelola blok
Rokan khususnya dalam hal
beralihnya pekerja Chevron
menjadi Perwira Pertamina. Dari
mulai sosialisasi, proses hiring,
sampai dengan onboarding-
nya. Ini semua dapat dilalui
dan dijalankan dengan baik
berkat dukungan dari tim yang
dimilikinya. Kekuatan dan
dukungan tim inilah yang diyakini
Oto bahwa seluruh kegiatan
dibawah pengelolaan SDM &
Penunjang Bisnis dapat berjalan
dengan lancar sehingga tidak
mengganggu jalannya operasi
dan mendukung tercapainya
tujuan perusahaan.
Ada pesan menarik dari yang
bersangkutan. Untuk para
Perwira yang akan menjadi
leader-leader Subholding
Upstream selanjutnya, hal
yang paling penting dalam
menjalankan setiap amanah
yang diberikan adalah jiwa
kepemimpinan, selalu menjaga
dan memberi contoh integritas,
HSSE menjadi bagian
keseharian, dan adaptif atas
perubahan. Di luar itu, Perwira
Subholding Upstream perlu
membina keharmonisan dan
kerjasama dengan seluruh
fungsi, terus melakukan evaluasi
dan introspeksi untuk perbaikan,
fokus untuk mencapai target
yang diberikan, serta semua
dikerjakan secara ikhlas. Hal-hal
ini dinilai sangat sesuai dengan
nilai-nilai AKHLAK Pertamina
untuk dilaksanakan secara
menyeluruh dan konsisten.
“Saya yakin dengan melihat
para Perwira yang dimiliki saat
ini yang mempunyai semangat
besar, integritas baik, kompetensi
mumpuni serta jiwa inovasi yang
tinggi merupakan faktor yang
sangat baik untuk memajukan
Subholding Upstream ke depan.
Aamiin,” katanya.
dan tentunya dapat mencicipi
berbagai makanan dari berbagai
daerah,” katanya.
Pada saat Direktorat Hulu
menjadi Subholding Upstream
Pertamina, Oto mendapatkan
amanah baru sebagai VP
Production and Project di
bawah Direktur Development &
Production, pada Oktober 2020.
Dalam masa awal organisasi
baru tantangan konsolidasi
dan alignment merupakan hal
prioritas, ditambah pada saat
ini juga harus menjalankan dual
roles, yaitu menjalankan PHE
sebagai ‘holding’ AP-AP PHE dan
‘virtual’ Subholding Upstream.
Ada dua tugas utama sebagai
Oto VP Production and Project
Subholding Upstream. Pertama,
operational excellence melalui
pembuatan sistem IOC
(Integrated Operational Center)
dan AIMS untuk monitoring
& evaluasi performance
produksi dan kehandalan
fasilitas produksi. Kedua,
project excellence melalui
pembuatan sistem Project
Dashboad untuk monitoring dan
evaluasi pelaksanaan proyek-
proyek pengembangan secara
OTOBOSOR.
Setelah kurang lebih 7 bulan
menjabat sebagai VP P&P,
Oto kemudian mendapatkan
promosi dan diangkat menjadi
Direktur SDM & Penunjang Bisnis
Pertamina Hulu Energi. Hal ini
“Di sini saya membangun organisasi capabilities dan sistem di fungsi SF PHE untuk monitoring dan evaluasi performance dari pelaksanaan proyek-proyek di AP-AP PHE bisa terlaksana secara aman, tepat waktu dan sesuai anggaran”
CSR
40
(TJSL), Taman Wisata laut, yang
berfokus pada wisata laut dan
taman pendidikan mangrove.
“Kebetulan program tersebut,
sejalan dengan program
pemerintah Kabupaten
Bangkalan. Jadi salah satu dari
21 program prioritas Bupati
Bangkalan,” ujar disampaikan
Iwan Ridwan Faizal, Manager
Relation Regional 4 - Indonesia
Timur Subholding Upstream.
Menurut Iwan, ada tiga fokus
utama dalam program TJSL
PHE WMO 2020. Mulai dari
meningkatkan dan menjaga
ekonomi melalui inovasi kegiatan
rekreasi, kemudian menjaga
budaya ramah lingkungan, dengan
menjaga kegiatan konservasi
dan kebersihan lingkungan dan
ketahanan pangan dan kesehatan
publik melalui penguatan satgas
covid-19 dan penerapan protokol
kesehatan di area wisata. Fokus
Pada 2013, wilayah Desa
Labuhan Kecamatan
Sepulu, Kabupaten
Bangkalan, Jawa Timur, heboh
dengan kemunculan “Gunung
Ajaib”. Pulau Ajaib yang disebut
masyarakat sekitar itu merupakan
gugusan terumbu karang yang
muncul ke permukaan. Fenomena
itu kemudian menjadikan wilayah
pesisir Desa Labuhan menjadi
destinasi yang ramai didatangi.
Hanya saja, kondisi terumbu
karang dalam formasi terumbu
karang tepi (fringing reef) itu,
berada dalam kondisi yang
kurang sehat. PT Pertamina Hulu
Energi West Madura Offshore
(PHE WMO) melakukan restorasi
terumbu karang. Inovasi program
terus dikembangkan. Kini, Pesisir
Desa Labuhan, menjadi salah
satu tujuan Taman Wisata laut
andalan Kabupaten Bangkalan.
Sejak 2016, PHE WMO yang
kini masuk dalam Suholding
Upstream Regional 4 - Indonesia
Timur, mulai melakukan
pengamatan terhadap kondisi
terumbu karang. Program
rehabilitasi mulai dilakukan pada
2017. Hasilnya di 2019, kondisi
terumbu karang sudah sehat.
Sukses restorasi melalui
artificial reef di lahan seluas
276 m2, menjadi dasar bagi
PHE WMO untuk memberikan
nilai tambah yang berkelanjutan
bagi masyarakat setempat.
Terumbu karang sudah dilakukan
pemulihan, tetapi kondisi lain
justru membutuhkan perhatian.
Aktivitas penambangan dan
perburuan mangrove masih
banyak terjadi. Akibatnya, fungsi
hutan mangrove menjadi hilang,
tingkat abrasi di wilayah Labuhan
masih cukup tinggi.
Pada 2020, PHE WMO
menelurkan program Tanggung
jawab Sosial dan Lingkungan
MengeMBangkan WisaTa andalan Bangkalan
41
Foto
: Dok
. PH
E
website desa dan pembuatan
aplikasi digital. Inovasi ini untuk
mememnuhi kebutuhan dimana
saat ini, segala kegiatan sudah
dilakukan secara digital. Ada juga
program pelatihan manajerial,
pelatihan keselamatan pantai
serta pelaksanaan event
budaya secara terintegrasi
dengan program binaan lain.
Kemudian juga targetnya tahun
ini menjadikan Desa Labuhan
sebagai Desa proklim.
WISATA TLANGOH
Program TJSL PHE WMO 2020
lainnya di Kabupaten Bangkalan
adalah Wisata Pasir Putih
Tlangoh. Desa Tlangoh, menjadi
tujuan program PHE WMO,
karena di wilayah ini terjadi
penambangan pasir putih yang
sudah lama dilakukan. Tercatat,
saban tahun sekitar 14 ribu kubik
pasir putih ditambang. Akibatnya,
lokasi pantai menjadi rusak dan
tidak terawat. Belum lagi kondisi
pantai yang dipenuhi sampah
plastik.
Program TJSL PHE WMO
di Tlangoh, dimulai dengan
penanaman dua ribu pohon
mangrove dan cemara pantai
serta kegiatan bersih sampah
pantai, yang dilakukan setiap
pagi selepas subuh. Kegiatan ini
melibatkan anggota kelompok
sadar wisata Desa Tlangoh.
Melalui program tersebut,
dapat dilakukan pencegahan
penambangan pasir serta
Iwan memastikan, pengunjung
yang datang ke Taman Wisata
laut Labuhan, tidak akan bosan.
Pengunjung juga bisia menikmati
trekking sircular seluas 175
meter. Bisa juga menikmati
diorama edukasi terumbu karang.
Pun bisa menikmati kuliner
di warung apung dan saung
serba guna. Atau, kalau mau
menikmati rute jungle track
juga bisa. Setelahnya bisa
menikmati coffee on the bus.
Inovasi rekreasi yang dibuat,
membuat pengunjung betah dan
bisa berlama-lama menikmati
suasana taman wisata tersebut.
“Dalam melakukan program di
Desa Labuhan, kita melibatkan
masyarakat lokal. misalnya
di Labuhan ini, sekitar 145
kepala keluarga mantan pekerja
migran yang ikut terlibat. Secara
ekonomi juga terjadi multiplier
effect dan terjadinya peningkatan
pendapatan anggota kelompok
serta manfaat ekonomi yang
dirasakan masyarakat setempat,”
ujar Iwan.
Tahun ini, PHE WMO terus
melakukan inovasi. Inovasi yang
dilakukan misalkan pemasangan
instalasi dan pelatihan peralatan
solar cell. Ada juga pembuatan
yang terakhir tentu saja terkait
dengan situasi pandemi Covid-19
yang sampai saat ini masih terus
ada.
Pengelolaan Taman Wisata
laut di Desa labuhan, dikelola
oleh 29 orang anggota Kelompok
Sadar Wisata (Pokdarwis) Payung
Koneng. Kelompok ini juga yang
yang sebelumnya terlibat dalam
pemulihan terumbu karang.
Jika bertandang ke pantai
Labuhan, pengunjung bisa
menikmati terumbu karang
yang indah hasil konservasi
dilahan seluas sekitar 300
meter. Pengunjungpun bisa
ikut menanam mangrove serta
bisa ikut memantau burung.
Sekitar 40 spesies burung, ada di
wilayah tersebut.
Karena masih berada dalam
situasi pandemi, pengunjung yang
datang harus mematuhi protokol
kesehatan. Untuk pengunjung
tour dan camping, harus melalui
pendaftaran yang terjadwal dan
tertempel di papan pengumuman.
Di lokasi juga dilengkapi alat
sterilisasi aspal protektor,
disediakan wastafel protabel serta
ada tim satgas Covid-19 yang
selalu siap sedia di lokasi.
42
alat sterilisasi Aspal Protektor
juga ada. Setiap pengunjung
yang datang ke lokasi, harus
diukur suhu tubuhnya dan wajib
menggunakan masker.
Inovasi program yang dilakukan di
2021 diantaranya, pelatihan dan
penyediaan sarana keselamatan
pantai, pelaksanaan kegiatan
event budaya terintegrasi dengan
dua program lainnya, pembuatan
website desa, pembuatan sentra
UKM serta branding kawasan
melalui sign board Pantai
Tlangoh. Semua kegiatan inovasi
itu dilakukan , sebagai dasar bagi
anggota kelompok yang menjadi
pengelola kawasan, agar bisa
memberikan layanan terbaik
kepada pengunjung, sehingga
manfaat berkelanjutan pun
bisa dinikmati oleh masyarakat
setempat.
CADANGAN AIR
Desa Bandangdajah, merupakan
desa yang mengalami krisis
air. Untuk bisa mendapatkan
sumber air bersih, masyarakat
harus menempuh perjalanan
sejauh tiga kilometer. Di
Bandangdajah, hanya ditumbuhi
pohon sukun dan mangga kocor.
Pengunjung yang menyambangi
pantai Tlangoh, selain bisa
menikmati pantai yang kini bersih
dan rapi, juga bisa menikmati
wisata air dengan menumpang
perahu yang tersedia di lokasi.
Atau menikmati hamparan pasir
putih menggunakan motor ATV.
Di lokasi juga terdapat cafe
Sultan Resto juga ada olahan
makanan bergizi super food,
dengan memanfaatkan potensi
lokal, peyek kelor. Kegiatan di
cafe, perahu, motor atv dan
olahan pangan lokal, semuanya
dilakukan oleh 25 anggota
Pokdarwis Desa Tlangoh.
Termasuk juga promosi wisata
Pasir Putih Tlangoh, dilakukan
oleh anggota kelompok, melalui
fasilitas tik tok.
Harapan menjadikan wisata pasir
putih Tlangoh menjadi sumber
ekonomi masyarakat demikian
besar. Namun demikian, karena
masih dalam situasi pandemi,
kegiatan wisata di Tlangoh,
tetap harus mematuhi protokol
kesehatan yang ditetapkan
pemerintah. Tim Satgas covid
yang merupakan anggota
kelompok pengelola selalau siap
sedia. Pun demikian dengan
CSR
mampu mengurangi volume
timbunan sekitar 500 meter
kubik setiap tahun. “Yang paling
mendasar adalah tumbuhnya
kesadaran masyarakat,
perubahan mindset untuk
menjaga wilayah mereka
(pantai) agar tidak lagi dilakukan
penambangan pasir putih
serta kesadaran untuk tidak
membuang sampah di pantai,”
jelas Iwan lagi.
Setelah wisata pasir putih
Tlangoh mulai ramai
diperbincangkan dan banyak
pengunjung datang, warga desa
yang sebelumnya merantau
ke luar daerah, kini kembali ke
Tlangoh, untuk ikut mengelola
wisata. tercatat sekitar 15
warga Tlangoh yang kini
pulang kampung. Pun demikian
dengan 30 anggota kelompok
dan UKM juga diberdayakan
untuk mengelola wisata pasir
putih. Mereka ini sebelumnya di
PHK dari tempat kerja mereka
akibat pandemi. Kemudian juga
sekitar 46 perempuan desa
diberdayakan.
Kehadiran wisata pasir putih
Tlangoh, ikut memberi manfaat
secara ekonomi kepada
masyarakat. Terjadinya dampak
berganda sekitar Rp 50 juta
setiap bulan. Pendapatan
kelompok yang terlibat dalam
pengelolaan wisata juga
mengalami peningkatan sekitar
Rp 24 juta setiap bulan.
Foto
: Dok
. PH
E
di Kabupaten Bangkalan yang
langsung berada di bawah
pengawasan Bupati setempat.
Program tersebut adalah wisata
Sungai Bancaran dengan
pengelola oleh 15 anggota
Pokdarwis.
Dari program yang dimulai
pada 2020 tersebut, mampu
melestarikan tiga hekatre
kawasan mengrove serta mampu
membersihkan setidkanya
tujuh ton sampah. Melalui
kegiatan ini juga, menumbuhkan
kesadaran dan perubahan
mindset masyarakat untuk
tidak membuang sampah atau
membakar sampah di sungai
atau pesisir sungai khususnya
Sungai Bancaran.
“Selain dukungan stakeholders,
program-program TJSL
Pertamina secara umum dan
PHE WMO secara khusus,
semakin inovatif karena program
TJSL, tidak hanya menjadi
tanggungjawab fungsi Relation
dan CSR, tetapi juga disokong
oleh fungsi-fungsi lain lintas
sektor, apalagi dengan adanya
subholdong unit, menuntut insan
Pertamina untuk multitalent dan
melahirkan dynamite program,”
jelas Iwan.
Ketergantungan terhadap hujan
sangat tinggi. Hanya terdapat
empat hektare lahan yang bisa
dikelola untuk pertanian, hampir
700 hektare lahan, tidak dikelola.
Akses dan harga sayuran sangat
tinggi, mencapai 100 persen
dibandingkan daerah lain.
Perjalanan cukup panjang sejak
2013 untuk membangun akses
sumber air. Kemudian melatih dan
membangun kesadaran untuk
menjaga ketersediaan cadangan
air. Kini sumber air sudah sampai
ke Bandangdajah. Desa ini pun
kini menjadi salah satu tujuan
wisata eco edu farming.
Tahun lalu, program Eco Edu
Farming Bandangdajah, diawali
dengan pelatihan pertanian
hemat air, kemudian pembuatan
demplot pertanian dengan
sistem irigasi tetes. Selanjutnya
pemanfaatan sabut kelapa
(cocopeat) sebanyak 60 ton
untuk menghemat air, pembuatan
rumah bibit dan pemanfaatan
300 kilogram kotoran ternak
sebagai pupuk organik.
Program tersebut dilanjutkan
dengan pelatihan pembuatan
pupuk organik dan penyediaan
sarana pendukung pembuatan
pupuk pada 2021. Selanjutnya
penyediaan sarana usaha
kelompok tani serta penyediaan
sarana edukasi eco edu farming.
Pelatihan dan kegiatan eco
edu farming Bandangdajah
ini, dikelola oleh 15 anggota
kelompok tani Sangga Buana.
Dari program yang dilakukan,
dampak yang kini dirasakan
adalah terciptanya mata rantai
antara peternakan dan pertanian.
Kemudian terjadinya peningkatan
jumlah anggota kelompok
melalui sistem magang. Selain
itu, adanya lahan replikasi
pertanian hemat air, melalui
pendampingan usaha kelompok.
Desa Bangdangdajah, menjadi
destinasi kunjungan berbagai
institusi untuk belajar pertanian.
Setiap tahun,setidaknya
terdapat enam institusi yang
menyambangi Bandangdajah.
Melalui program Eco Edu Farming
Bandangdajah, akses masyarakat
terhadap pemenuhan gizi sayuran
dapat terjangkau. Lahan-lahan
kritis yang kering, kini mulai
digarap dan gairah budaya bertani
masyarakat terus bertumbuh.
Pendapatan masyarakatpun terus
meningkat. Berkisar antara Rp
500.000 sampai Rp 2.000.000
dalam sekali panen.
SuNGAI BANCARAN
Selain program-program di atas,
PHE WMO juga memiliki program
bersama pemangku kepentingan
43
RAGAM
44
Foto
: Dok
. PH
E
SP Bambu Besar, terus beroperasi demi ketahanan energi negeri
Berawal dari proyek pengembangan di bawah
Development Project, SP BBS merupakan
salah satu strategi Pertamina EP untuk
memperkuat produksi minyak dan gas nasional.
Percepatan pembangunan terus dilakukan dan
terbukti Onstream pengolahan minyak perdana
berhasil dilakukan lebih awal dari target. Saat
ini, SP BBS semakin cemerlang dan produktif di
bawah pengelolaan Subholding Upstream Regional
Jawa Field Subang. Hingga kini, SP BBS mampu
menampung hasil produksi minyak bumi dari
struktur Bambu Besar sebesar 1.600 BOPD dan
menyumbang gas bumi sebesar 12,5 MMSCFD,
yang berasal dari 11 sumur; 9 sumur operasi dan
2 sumur suspended. Secara kapasitas, SP BBS
handal dalam menampung hingga 3.200 BLPD
minyak bumi saat sumur pengembangan dan sumur
step out diproduksikan.
FasiliTas Migas di sP BaMBU BESaR, KaRawang
45Komitmen punggawa SP Bambu Besar dalam menjaga roda operasional terus berputar
Pertamina Subholding upstream Regional Sumatera Zona 4 meuntaskan survei seismik 3D Chrysant yang melewati 36 Desa/Kelurahan yang berada di Kabupaten Muara Enim, Pali dan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
KOMUNITASRAGAM
46
Kegiatan di fasilitas Produksi CPP (Central Processing Plant) Gundih, di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dengan kapasitas sales gas sebesar 50 MMSCfD, Central Processing Plant (CPP) Gundih mampu menyokong ketahanan energi nasional dengan mensupply kebutuhan turbine gas fuel PLTu Tambak Lorok Semarang dan distribusi gas rumah tangga (PGN) di sebagian area Jawa Tengah.
Kegiatan pengecekan fasilitas produksi di AW Platform wilayah Madura. Kegiatan ini untuk memastikan seluruh kegiatan bisa berjalan dengan lancar, agar kegiatan operasi tidak terkendala.
Foto
: Dok
. PH
E
47
Ruang kendali (control room) Lapangan North Processing unit (NPu) selalu siaga dalam mengawasi proses produksi. Memastikan kelancaran operasi untuk menjaga pasokan energi bagi negeri.
Penerapan operasi rigless dalam kegiatan pengeboran dengan mengoptimalkan penggunaan Hydraulic Workover Unit (HWu) di Wilayah Kerja Mahakam.
KOMUNITAS
48
Mercy juga tak sedikit yang
membuat komunitas. Selain
berlevel nasional, ada juga yang
diperkenankan oleh komunitas
di dalam perusahaan. Salah
satunya adalah Pertastars,
komunitas otomotif khusus
penggemar kendaraan Mercy
bagi pekerja Grup Pertamina.
Mohammad Ibnu Wardhana, saat
ini bertugas di PT Pertamina
EP (Regional Jawa Subholding
Upstream), mengungkapkan
ide awal pendirian Pertastars
berawal dari komunikasi di dalam
Whattsap Group (WAG) beberapa
para pehobi Mercy di lingkungan
Pertamina awal 2019. Dalam
PerTasTars, ShaRing iS CaRingA
pa merek mobil paling
banyak digunakan di
Indonesia? Sangat boleh
jadi agen pemegang merek
(APM) asal Jepang menguasai
pangsa pasar kendaraan roda
empat atau lebih di Tanah Air.
Sebut saja yang paling banyak
adalah Toyota, kemudian Honda,
Mitsubishi, dan Suzuki. Di luar itu,
ada produk dari Amerika Serikat,
China, dan Korea Selatan.
Selain produk dari Jepang dan
empat negara tersebut, mobil
lansiran Eropa juga tak sedikit
digunakan oleh penyukanya di
Tanah Air. Mulai dari Mercedes
Benz, BMW, Volkswagen, hingga
Peugeot. Tiga yang berasal
dari Jerman dan terakhir dari
Perancis. Dari empat brand
ini, paling banyak peminatnya
adalah Mercedes Benz atau di
indonesia sering disebut Mercy.
Selain berupaya meminang Mercy
lansiran mutakhir, para penggemar
mobil berlogo tiga bintang
ini juga berburu mobil lawas.
Selain penampilan eksterior dan
interior yang tak lekang zaman,
performa mesin Mercy juga cukup
bertenaga dan harga pasaran nya
juga sudah tergolong terjangkau
bagi kalangan umumnya.
Seperti kebanyakan pemilik
merek mobil lain, penggemar Foto
: Dok
. PH
E
Kegiatan Pertastars sebelum Pandemi.
49
dan direktorat Grup Pertamina di
seluruh Indonesia,” jelasnya.
Menurut Ketua Umum Pertastars
Fajri Muzakkir, ide dasar
pembentukan Pertastars salah
satunya karena kesamaan dalam
melihat sisi lain dari kendaraan
Mercy. Komunitas ini tidak
bertujuan untuk pamer atau
gagah-gagahan menggunakan
mobil Mercy, tapi lebih kepada
antusiasme dan hobi terhadap
ketangguhan, kecantikan,
ataupun elegannya mobil Mercy.
Pertastars lahir sebagai wadah
bersama para perwira Pertamina
untuk berbagi pengalaman
memiliki mobil Mercy. “Pertastars
resmi melakukan Musyawarah
Nasional Pertastars pada
Januari 2020 dan membentuk
kepengurusan,” kata.
Fajri terpilih sebagai Ketua
Umum, Tubagus Adam Wakil
Ketua Umum dan Remmy
WAG itu tergabung sejumlah
pemilik Mercy. Selain Ibnu, ada
Hermansyah Y Nasroen yang
akrab dipanggil Dagienk, yang kini
bertugas di PT PHE (Pertamina
Subholding Upstream), sebagai
pencetus ide komunitas ini.
Selain itu, Fajri Muzakir bertugas
di PT Pertamina Hulu Energi
(PHE), Tubagus Adam Aliefan
(PT Pertamina Hulu Indonesia,
Regional 3 – Kalimantan), dan
Areza Badril (PT Pertamina Hulu
Rokan, Regional 1 – Sumatera)
serta Ardhian Pratama (PT
Pertamina Patra Niaga). “Sekitar
lima-tujuh orang lah,” ujarnya
kepada Energia PHE.
Pertastars kemudian terbentuk
pertengahan 2019. Ibnu
menyebutkan nama Pertastars
dipilih karena mewakili anggota
yang seluruhnya adalah Perwira
Grup Pertamina. Apalagi umumnya
nama komunitas di Grup
Pertamina diawali nama depan
“Perta”. Tambahan kata “stars”
atau bintang adalah lambang
dari kendaraan Mercy itu sendiri.
“Saat ini member Pertastars
sudah mencapai lebih dari 150
orang terdiri atas lintas fungsi
S Laksana (Pertamina Hulu
Rokan, Regional 1 – Sumatera)
sebagai Sekretaris Jenderal
Pertastars periode 2020-2022.
Posisi bendahara dipercayakan
kepada Abdul Hafiz (PT
Pertamina International EP).
Musyawarah pertama itu juga
menempatkan para founder
didalam kepengurusan. Ibnu dan
Hermansyah menjadi pembina
bersama Aris Mahendrawanto
dari PT Pertamina (Persero).
Adapun M. Haryo Yunianto (saat
Pertastars didirikan menjabat
sebagai Direktur Manajemen
Aset Pertamina dan saat ini
menjabat sebagai DIrektur
Utama PT Perusahaan Gas
Negara Tbk) menjadi Chief atau
Pelindung Pertastars.
Fajri mengakui, pembentukan
kepengurusan Pertastars terkesan
formal. Tapi itulah Perwira
Pertamina, tidak mau setengah-
setengah dalam berkegiatan.
Menurut dia Pertastars bukanlah
komunitas mobil kacangan yang
terstigma hanya sebagai wadah
mencari lawan untuk balapan atau
ajang pamer dengan komunitas
lain. “Pembeda utamanya adalah
anggota Pertastars khusus dari
Pertamina dan berkomitmen
fokus melakukan berbagai
50
kegiatan sosial dan media
silaturahmi member sehingga
jenis kendaraan Mercy ini basicly
hanya menjadi salah satu
media pemersatu para perwira
Pertamina ini,” ujar Fajri kepada
Energia PHE.
Untuk itulah, lanjut dia,
diperlukan kepengurusan
yang baku guna menjalankan
program-program atau kegiatan
sosial Pertastars. Pertastras
memiliki banyak kegiatan,
dimulai dari silaturahim antar
member, diskusi otomotif, touring
bersama, olah raga bersama
seperti bersepeda dan golf
bersama dan tentunya kegiatan
bakti sosial.
M Haryo Yunianto, Pelindung
Pertastars, mengatakan brand
otomotif yang digunakan bukan
sebagai bentuk ekslusifitas
Pertastars. Komunitas ini
dibentuk dengan tujuan saling
silaturahmi dan menjalin
komunikasi yang efektif. Apalagi
di Pertastars tidak ada silo
fungsi, semua satu bicara terkait
otomotif.
“Pertastars ingin inline dengan
produk yang dijual Pertamina.
Harapannya, brand produk
perusahaan yang terkait
langsung dengan otomotif,
seperti Pertamax series dan
Fastron series, dapat dibantu
tingkatkan awareness-nya,”
ujarnya.
Pertastars senantiasa
mendukung perusahaan. Selain
itu, Pertastars juga selalu
menyempatkan untuk melakukan
aksi kepedulian sosial di setiap
agenda kegiatan.
BERAGAM MODEL
Anggota Pertastars kerap
mendiskusikan kendaraan
masing-masing, terutama soal
masalah pada kendaraan berikut
solusinya. Apalagi uniknya dalam
komunitas ini, Mercy yang dimiliki
anggota Pertastars beragam
model atau tipe serta tahun
pembuatan. Ada anggota yang
memiliki Mercy jenis S Class
tahun 70-an, 90-an sampai
tahun yang relatif masih muda.
Di luar itu, banyak juga anggota
Pertastars yang menggunakan
KOMUNITAS
Mercy E Class klasik W123
atau yang dikenal di Indonesia
sebagai Mercy Tiger selain tipe
C dan E produksi tahun 2000-
an ke atas. Ada juga member
yang menggunakan Mercy Jeep
Klasik tipe G Class buatan era
90an yang tergolong langka
seperti dimiliki Mas Ferdi dari PT
Pertamina (Persero).
Ibnu sendiri lebih memilih Mercy
yang sudah tergolong klasik
dari era awal 90-an yang dulu
digunakan untuk kendaraan
mendukung KTT. Dia menyukai
Mercy tersebut karena modelnya
yang long lasting, nyaman dan
perawatannya dinilai relatif
mudah serta harganya yang
sudah cukup terjangkau. “Kalau
Ketua Pertastars Mas Fajri
menggunakan Mercy klasik
W123 Tiger buatan 1986 yang
kondisinya masih sangat baik,”
ujarnya.
Dewi Mersitarini, Perwira
di Direktorat SPPU, RTI PT
Pertamina (Persero), salah
satu anggota perempuan
Perstaras yang cukup aktif. Dia
Foto
: Dok
. PH
E
51
memiliki Mercy Tipe E300 W212
Avantgarde lansiran 2012.
“Saya belinya 2019,” ujar Dewi
kepada Energia PHE, Kamis,
24 Juni 2021.
Dia senang dengan Mercy
karena mobilnya nyaman,
memiliki tingkat keamanan tinggi,
dan dilengkapi dengan berbagai
sensor yang memudahkan
pengguna mendeteksi bila ada
sesuatu dan kenceng.
Dewi tertarik bergabung di
Pertastars karena kumpulan para
penyuka dan pengguna mobil
Mercy di lingkungan Pertamina.
Dengan begitu, Dewi bisa
mendapatkan berbagai informasi
dan bertukar pikiran terkait
kebutuhan rutin perawatan mesin
mobil dan asesorisnya, informasi
bengkel dan keahlianya, problem
apa yang sering muncul dan
bagaimana penangananya juga
bengkel modifikasi ada di mana
saja.
Alasan lainnya, lanjut Dewi,
Pertastars ada di lingkungan
Pertamina sehingga menjadi
wadah komunikasi yang sangat
baik untuk berinteraksi dengan
para Perwira lainya baik anggota
maupun pengurus yang tersebar
di berbagai entitas pertamina.
Apalagi interaksi yang baik ini
juga memberikan dampak positif
bagi komunikasi di pekerjaan.
“Komunitas Pertastars ini juga
bisa menjadi ambassador
produk Pertamina yang
memberikan image baik bagi
branding perusahaan atas
pemakaian produknya, baik
itu gasoline maupun lubricant
di mobil buatan Jerman ini,”
katanya.
Dewi mengaku mengikuti
berbagai kegiatan Pertastars. Dia
juga terlibat dalam menyiapkan
berbagai aktivitas dan ikut serta
dalam kegiatan seperti touring,
charity, dan sharing knowledge.
“Sehubungan dengan kondisi
pandemi yang membatasi
aktifitas touring apalagi ke luar
kota, saya mengoordinir aktifitas
golf di Pertastars,” katanya.
MENGEREM KEGIATAN
Pandemi Covid-19 yang melanda
Indonesia awal 2020 memaksa
komunitas Pertastars mengerem
kegiatan touring diganti dengan
berbagai kegiatan sosial
sembari tentu saja berdiskusi
tentang dunia otomotif. Menurut
Ketua Umum Pertastars Fajri,
Pertastars baru bisa touring
dari Jakarta ke Cirebon. “Untuk
kegiatan kopdar masih cukup
rutin, disisipkan keliling seputar
Jakarta dan seputar Balikpapan
untuk member yang berada di
Balikpapan,” katanya.
Pandemi Covid-19
mengharuskan Pertastars
menyesuaikan kegiatan. Kegiatan
touring antarkota dihentikan
sementara, namun kegiatan olah
raga bersama tetap terjadwal
dengan mematuhi prokes dan
juga kegiatan bakti sosial tetap
berjalan. Contohnya, Pertastars
membantu kawan-kawan
Pertamedika melalui bantuan
hazmat, masker dan perangkat
lainnya beberapa waktu lalu.
“Ada juga penyaluran bantuan
sosial melalui perwakilan
pengurus kepada pihak-pihak
yang memerlukan dan juga
webinar kesehatan menyambut
new normal bersama tim
Pertamedika,” jelas Fajri.
Haryo Yunianto berharap
semakin banyak anggota
bergabung dalam komunitas
Pertastars. Dengan demikian,
sinergi dan komunikasi untuk
Pertamina bisa terjalin dengan
baik tanpa adanya jarak pemisah.
“Pertastars, Sharing is Caring,”
ujarnya.
objek wisata. Inilah beberapa di
antaranya!
Air Terjun Aek Martua
Ini adalah objek wisata di Dusun
Huta Padang, Kecamatan Bangun
Purba, Rokan Hulu. Nama Aek
Martua sendiri diambil dari
bahasa suku Batak Mandailing
karena air terjun ini memiliki
tiga tingkatan. Tetiap tingkatan
memiliki ukuran dan ketinggian
yang berbeda-beda. Berkisar
antara 15 meter hingga 40 meter.
Istana Rokan
Wisata bersejarah Istana
LEISURE
Di luar itu, kawasan ladang
minyak Blok Rokan sejatinya juga
menyimpan pesona tersendiri,
yaitu kehadiran objek wisata.
Ingin tahu objek wisata apa saja
yang layak Anda kunjungi nanti
di saat normal (pasca pandemi
Covid-19)?
KABuPATEN ROKAN HuLu
Rokan Hulu adalah hasil
pemekaran dari Kabupaten
Kampar pada 1999, sebelumnya
dikenal sebagai Rantau Rokan
atau Luhak Rokan Hulu. Nama
tersebut tersemat karena Rokan
Hulu dulunya tempat perantauan
suku Minangkabau yang
berasal dari Sumatera
Barat. Tak banyak yang
tahu jika kabupaten yang
berjuluk “Negeri Seribu
Suluk” ini punya segudang
WisaTa nYaMan di kaWasan Blok rokan
52 Pada Senin, 9 Agustus
2021, PT Pertamina
Hulu Rokan (PHR) resmi
menjadi pengelola Blok Rokan
menggantikan operator lama,
PT Chevron Pacific Indonesia.
Transisi alihkelola selesai
sudah. PHR, selaku anak
usaha Subholding Upstream
Pertamina (PT Pertamina Hulu
Energi), akan mencatatkan
sejarah sebagai KKKS di
bawah pengawasan SKK Migas
mengelola blok migas dengan
kontribusi terbesar kedua setelah
Blok Cepu.
Wilayah operasi Blok Rokan
yang berada di lima kabupaten,
di luar Kota Pekanbaru dan
Kota Dumai, dinilai menyimpan
banyak cadangan minyak kendati
tidak diketahui berapa persisnya.
Istana Rokan
Taman Laut Prapat Tunggal
Foto
: ben
gkal
iska
b.go
.id; p
emka
brok
anhu
lu.g
o.id
; gen
pi.c
o
luas wilayah 500 hektare. Desa
wisata ini memiliki rumah-rumah
tradisional dengan arsitektur
Melayu yang dikelilingi hutan
lebat. Lokasinya berhadapan
dengan Pulau Tilan dan dibatasi
Sungai Rokan membuat Desa
Rantau Bais terlihat kian indah.
Danau Napangga
Berada di Hulu Sungai Kumuh,
Desa Tanjung Medan, danau
ini memiliki luas 500 hektare.
Letaknya pun berada tak jauh
dari kawasan pemukiman
masyarakat asli, yaitu suku
Bonai. Ciri khas Danau
Napangga adalah airnya yang
tenang sehingga cocok dijadikan
sebagai tempat rekreasi yang
menenangkan.
KABuPATEN BENGKALIS
Kabupaten Bengkalis merupakan
salah satu wilayah daratan timur
Sumatera yang memiliki pesona
alam cukup menarik. Bengkalis
berada di lokasi yang sangat
strategis karena dilalui oleh
jalur perkapalan internasional
menuju ke Selat Malaka. Selain
itu, kabupaten ini juga memiliki
Rokan terletak di desa Rokan
IV Koto, sekitar 46 Kilometer
dari Pasir Pangaraian. Akses
menuju wisata bersejarah ini
bisa menggunakan kendaraan
roda dua dan roda empat.
Istana Rokan berjuluk “Rumah
Tinggi” dan berumur 200 tahun.
Dibangun pada masa Lesultanan
Nagari Tuo. Terdapat tiga tangga
yang merupakan lambang
kekerabatan masyarakat Rokan
IV Koto pada masa itu.
Benteng Tujuh Lapis
Lokasi benteng ini ada di desa
Dalu-dalu, Kecamatan Tambusai
Utara. Berjarak sekitar 23 km dari
lokasi tempat makam Raja-Raja
Rambah. Benteng ini terbuat
dari material tanah liat yang di
ambil dari tepian Sungai Batang
Sosa Tambusai. Dibangun oleh
masyarakat Dalu-Dalu sebagai
benteng pertahanan melawan
Belanda. Pada saat terjadi
perang Paderi, yang di pimpin
oleh Tuanku Tambusai kala itu,
Benteng Tujuh Lapis menjadi
saksi dan tempat masyarakat
Dalu-Dalu untuk melanjutkan
perjuangan melawan penjajahan
Belanda.
KABuPATEN ROKAN HILIR
Rokan Hilir atau akrab dengan
julukan “Negeri Seribu Kubah”.
Kabupaten ini memiliki
keistimewaan pariwisata dan
kebudayaan yang tal kalah
menariknya dengan kabupaten
lain. Apa saja objek wisata di
kabupaten ini?
53
Pulau Jemur
Berada di Kecamatan Pasir
Limau Kapas, wisatawan
akan dimanjakan dengan
pemandangan gugusan pulau
yang tersebar di beberapa lokasi.
Bebatuan besar yang menjulang
tinggi dan berada di bibir pantai
juga menambah keindahan pulau
ini. Keberadaan pasir kuning
serta air laut yang membiru juga
turut menghiasi Pulau Jemur.
Sinaboi
Berada di kecamatan di
Kabupaten Rokan Hilir. tak
jauh dari Kota Dumai. Saat
berkunjung ke Sinaboi, Anda
akan menemukan suasana
khas pelabuhan dengan deretan
kapal dan rumah penduduk yang
dibangun di atas permukaan laut.
Selain itu, tempat ini juga dikenal
sebagai kawasan pecinan. Di sini
banyak ditemukan simbol-simbol
berbahasa Tionghoa serta dapat
menikmati pertunjukan seni khas
masyarakat Tionghoa.
Desa Rantau Bais
Termasuk kedalam Kecamatan
Tanah Putih, desa ini memiliki
Danau Napangga
banyak objek wisata yang
menjadikannya salah satu tujuan
liburan. Apa saja?
Taman Laut Prapat Tunggal
Taman Laut Prapat Tunggal
salah satu yang terpopuler.
Dengan pasir pantai yang
bersih, deburan ombak, hingga
teduhnya pepohonan yang
berada di sekitar tempat wisata
Bengkalis menyegarkan pikiran
yang tengah penat. Anda bisa
melihat aktivitas pelayaran baik
kapal penumpang hingga kapal
barang yang tengah menyebrang
ke perairan Dumai ataupun Selat
Melaka.
Hutan Lindung Bukit Batu
Panorama lansekap hutan yang
masih sangat alami ada di sini.
Anda bisa menyewa perahu
dan berkeliling menyesuri Hutan
Lindung Bukit Batu dengan
melalui sungai. Sebagai salah
satu cagar biosfer yang ada di
Indonesia, panorama dari objek
wisata Bengkalis satu ini tentu
tidak akan mengecewakan.
Taman Kera Sekodi
Taman yang berada di Desa
Sekodi ini merupakan rumah
bagi para kera. Suasana alami
yang menyegarkan jadi alasan
lain yang membuat banyak orang
yang tertarik untuk singgah ke
taman ini.
Pulau Rupat utara
Pulau ini memiliki pasir putih
17 kilometer dengan kondisi
pantainya yang sangat bersih.
Pasir putih yang terbentang luas,
sehingga bisa dimanfaatkan
untuk voli pantai dan cocok untuk
berjemur, berenang, menyelam,
bahkan berselancar. Jika kondisi
cuaca bagus di malam hari, akan
terlihat cahaya-cahaya lampu di
Port Dickson Malaysia.
KABuPATEN KAMPAR
Ada sejumlah objek wisata
menarik di Kabupaten Kampar.
Anda bisa menjelajah berbagai
pengalaman wisata yang sangat
seru. Berikut beberapa objek
wisata di antaranya.
Puncak Mahligai Indah
Tempat ini menyimpan
banyak keindahan. Berada di
Pulau Gadang, Tanjung Alai,
Kecamatan Koto Kampar, di sini
Anda dapat melihat keindahan
Kampar dari atas puncak.
Hijaunya pepohonan dengan
gugusan pulau yang sangat
memikat. Tempat yang satu
ini memang sangat pas untuk
dijadikan spot foto.
Rumah Lontiok
Berlokasi di Jalan Pulau
Belimbing Kuok, Kec.
Bangkinang, kawasan rumah
LEISURE
54
Rumah Lontiok
satu ini merupakan salah
satu ciri khas dari Kabupaten
Kampar. Pada setiap bangunan
rumahnya memiliki nilai dan
simbol sendiri-sendiri. Terkenal
dengan berbagai keunikan
dan ciri khasnya, rumah ini
menjadi salah satu incaran para
wisatawan yang berkunjung di
Kampar.
Green Canyon Gumalo
Berlokasi di Jalan Bangkinang
– Payakumbuh, Batu Bersurat,
Kec. XIII Koto Kampar, tempat
wisata ini akan memberikan
pengalaman yang tidak akan
Anda lupakan. Anda bisa
menyusuri sungai gumalo
dengan perahu.
Candi Muara Takus
Salah satu candi tertua di
Kampar, Riau. Di sini Anda bisa
mengaggumi keindahan dari
candi yang selama ini jarang
Anda temui. Lokasinya ada di
Jalan Muara Takus, Kec. XIII
Koto, Kab. Kampar.
KABuPATEN SIAK
Siak adalah salah satu
kabupaten yang ada di Riau.
Kota ini memiliki luas wilayah
lebih dari 8 ribu km2. Dengan
wilayah yang sangat luas ini tentu
banyak tempat menarik yang
mempesona untuk dikunjungi.
Beragam tempat wisata indah
dengan panorama yang sangat
menakjubkan di Kabupaten Siak.
Apa saja?
Istana Siak Sri Inderapura
Berlokasi di Sri Indrapura,
Kampung Dalam, Kec. Siak,
Kab. Siak. Warna bangunan
ini mirip seperti istana putih
yang dominan dengan cat
warna putih. Bangunannya luas
dan megah. Sesuai namanya,
istana ini berdiri begitu lama
yakni sejak adanya kerajaan
Sri Inderapura. Di sekitar istana
juga terdapat taman bunga dan
kolam ikan yang akan membuat
suasana liburan menjadi lebih
menyenangkan.
Kapal Kato Kesultanan Siak
Berada di Jalan Sultan Ismail,
Kampung Dalam, Kec. Siak, ini
adalah pajangan berupa patung
kapal yang sangat besar. Menjadi
simbol perairan Siak yang
dulunya sangat jaya dengan hasil
laut. Keberadaan kapal kato ini
menjadi kebanggan penduduk
Siak karena hasil laut yang
melimpah.
Taman Tengku Mahratu
Ini adalah taman indah yang
terletak di tengah kota. Taman ini
menjadi pusat kegiatan liburan
55
dan hiburan saat penduduk
Siak ingin bersantai. Biasanya
taman ini ramai, terutama pada
malam hari karena pancuran
yang terbias lampu malam akan
semakin indah dan bercahaya.
Klenteng Hock Siu Kiong
Berada di Jalan Sultan Syarif
Kasim, Kampung Dalam,
Kec. Siak, klenteng ini salah
satu bentuk dari kebhinekaan
Indonesia. Tentu keberadaan
klenteng suci Hock Siu Kiong
turut menjadi hiburan yang sarat
akan sejarah. Banyak orang
China yang datang untuk ibadah
di klenteng ini, terutama saat
perayaan hari raya.
Danau Zamrud
Dana ini luas dan lebar. Memiliki
air yang bersih dan jernih,
sungguh sangat menyejukkan.
Di tengah danau terdapat
beberapa daratan menyerupai
pulau kecil. Jika di datangi pulau
tersebut tidak penghuni, hanya
ada hewan liar dan tumbuhan
saja. Lokasi danau ini agak
tersembunyi sehingga sangat
tenang dan damai. Foto
: ben
gkal
iska
b.go
.id; p
ekan
baru
.go.
id; p
eson
asia
k.id
Istana Siak Sri Inderapura
56
Sugeng mengaku hobi
menanam sayuran secara
hidroponik belum terlalu lama.
Dia memulai mencari informasi
soal hidroponik persis sejak
pandemi Covid-19 melanda
Indonesia. “Dulu saya berkebun
di belakang rumah dinas, tapi
ternyata melelahkan,” katanya.
Hidroponik adalah sistem
penanaman tumbuhan dengan
media tanam berupa air.
Diperlukan juga nutrisi tambahan
supaya tanaman tumbuh subur.
Cara menanam hidroponik
adalah metode bercocok tanam
tanpa menggunakan media
HOBI
TElaTEn Dan SaBaR kUnCi sUkses HidroPonik
Sugeng Raharjo (46)
melihat-lihat dan sesekali
memegang tanaman
sayuran pada tiga instalasi pipa
dengan 1.000 lubang tanaman
di belakang rumahnya di Jalan
Meranti, Sangkimah, Sangatta
Selatan, Kutai Timur, Kalimantan
Timur. Pekerja Rig 1 Supervisor
Sangata Field Zona 10 Pertamina
Subholding Upstream itu terlihat
asyik dengan sayuran yang
ditanam dengan model hidroponik
itu. “Alhamdulillah, saya sudah
berhasil lima kali panen tanaman
hidroponik, mulai dari selada,
pakcoy, dan kangkung,” ujar
Sugeng kepada Energia PHE
dalam wawancara secara virtual,
pertengahan April 2021.
menggunakan stereofoam.
“Saya belajar lagi dari youtube
untuk menggunakan media
tanam dari stereofoam bekas
kemasan untuk buah. Saya beli
stereofoam dari toko buah. Ada
300-an lubang tanam,” katanya.
Menurut dia, hidroponik
membutuhkan air 90 % lebih
sedikit daripada pertanian
organik berbasis tanah, dan
karena mikronutrien langsung
diberikan ke tanaman, akan
mendapatkan hasil yang lebih
baik.
Selain hemat air, sayur yang
ditanam dengan sistem
hidroponik tumbuh lebih
cepat lho. Tentu ini sangat
menguntungkan ya. Jika
tanaman membutuhkan 60 hari
untuk tumbuh pada pertanian
berbasis tanah, pertanian
hidroponik akan membutuhkan
separuh waktu dan memberi
hasil dua kali lipat dengan sedikit
air.
Tak ingin menguras
pengeluaran, Sugeng pun mulai
mengembangkan pupuk untuk
kebutuhan nutrisi tanaman. Dia
menggali informasi dari teman-
teman komunitas Himpunan
Hidroponik Indonesia (HHI) dan
tergabung melalui media sosial
Facebook. Alhasil, usahanya
menciptakan pupuk sendiri
pun berhasil. Sugeng bisa
menghemat pengeluaran.
(WK) Pertamina EP Sangata
sekitar 20 kilometer.
Sugeng menggunakan media
tanam berupa pipa instalasi,
yang dilengkapi tandon dan
pompa yang dibelinya secara
online. Tak sampai di sana, dia
pun mulai menjajal media tanam
57
tumbuh dari tanah. Secara
harfiah, hidroponik berarti
penanaman dalam air yang
mengandung campuran hara.
“Kebutuhan air pada hidroponik
juga lebih sedikit daripada
kebutuhan air pada budidaya
dengan tanah,” katanya.
Di atas lahan seluas 3x8 meter,
Sugeng mengembangkan hobi
menanam tanaman hidroponik
dengan sarana instalasi pipa
sepanjang empat meter pada
Juli 2020. Tak ada pengalaman
sebelumnya, kecuali dari media
sosial youtube atau instagram.
Awalnya dia bertanam pakcoy.
“Modal yang sudah dikeluarkan
sekitar Rp 6 jutaan hingga saat
ini,” katanya.
Setiap malam, selepas pulang
kantor, Sugeng menyempatkan
diri memeriksana tanaman
hidroponiknya. Hal ini
dilakukanya untuk menghindari
kemungkinan tanaman
kekurangan air atau nutrisi.
Sugeng setiap hari menempuh
jarak 3 KM dari rumah dinas ke
kantor. Sedangkan jarak ke lokasi
sumur minyak Wilayah Kerja
Foto
: Dok
. Prib
adi
“Saya beli nutrisi pabrikan via
online mahal. Saya belajar
dari youtube, teman-teman
komunitas, akhirnya saya bisa
meracik pupuk sendiri. Jadi saya
sudah tidak beli nutrisi pabrikan
lagi karena mahal, perlu ongkos
kirim,” tambahnya.
Sejatinya, tanaman hidroponik
menjadi bisnis yang menjanjikan
lantaran lebih hemat. Maklum,
menanam sistem hidroponik
lebih hemat air dibandingkan
penanaman sayur secara organik
dengan media tanam berupa
tanah.
Sayuran hidroponik juga punya
harga yang cukup tinggi di
pasaran. Masyarakat sudah tahu
manfaat dari sayur
hidroponik yang
sangat higienis.
“Saya tawarkan
ke teman-teman
kompleks karena
kan kalau mau
beli sayuran agak
jauh harus ke kota.
Ternyata antusiasnya
cukup banyak,
akhirnya saya mulai
jualin deh,” kata
Sugeng tertawa.
Menurut dia, harga
jual tanaman
hidroponik di
wilayahnya
cenderung lebih
HOBI
58
Winna Evelina
1. Static Solution CultureSesuai namanya, pengairan yang digunakan dalam metode ini adalah air yang diam atau statis. Maksudnya, penanaman hidroponik di lakukan di sebuah tempat besar yang terisi air. Akar-akar tanaman hidup di dalam air itu, sementara bagian batangnya tumbuh di atas permukaan air. Air yang digunakan, sebelumnya diberi nutrisi (nutrien).
2. Continuous-flow Solution CultureHampir mirip dengan static solution culture, akar sama-sama menjuntai dalam air, continuous-flow solution culture memiliki teknologi yang lebih spesifik. Dalam continuous-flow solution culture, air yang tadinya diam, dibuat untuk terus mengalir. Air yang mengalir itu secara kontinu mengalir melewati akar-akar tanaman. Jika teknik static solution culture
menggunakan wadah seperti bak air atau bahkan botol plastik bekas, teknik continuous-flow solution culture ini pada umumnya menggunakan pipa paralon (pipa air). Pipa-pipa itu disambungkan membentuk seperti pola ular melata. Sistem ini memungkinkan penggunanya untuk menanam lebih banyak tanaman.
3. AeroponicsAeroponik adalah sistem yang unik. Akar-akar tanaman dibasahi dengan cara menyemprotkan nutrien secara berkala. Nutrien yang disemprotkan berupa butir-butir halus, hampir menyerupai kabut.
4. fogponicsMetode ini hampir mirip dengan metode aeroponics. Bedanya terdapat pada ukuran larutan nutrisi yang dikeluarkan. Pada metode fogponics ini, ukuran air yang dipancarkan pada akar tumbuhan adalah sebesar 5-10 µm, jauh lebih kecil dibandingkan
sistem Menanam Hidroponik
murah ketimbang
harga yang biasa
dibandrol di pasar
swalayan. Biasanya,
di pasar swalayan
harga satuikat
sayuran jenis selada
yang ditanam secara
hidroponik bisa
mencapai Rp5.000-
Rp7.000 per ikat.
“Kalau untuk dijual,
itu hanya untuk bantu
teman-teman sekitar
rumah. harga jualnya
juga tidak seperti
harga tanaman
hidroponik di
swalayan, saya hanya
sekadar bantu-bantu
Foto
: Dok
. Prib
adi
59
diameter larutan air yang disemprotkan dalam metode aeroponics.
5. Passive Sub-IrrigationIni dikenal juga dengan nama hidroponik
pasif atau semi hidroponik. Tekniknya hampir mirip dengan continuous-flow solution dan static solution culture. Hanya saja media tanamnya adalah sabut kelapa (cocopeat). Penanamannya menggunakan dua wadah, satu untuk tanamannya, satu lagi untuk wadah air yang kemudian diserap oleh akar atau dengan bantuan kain.
6. Ebb and flow or flood and Drain Sub-IrrigationPola ini airnya bersirkulasi, bukan air tergenang. Mudahnya, tabung penyimpan larutan air dan nutrisi mengalirkan larutannya ke bagian bawah pot tanaman, kemudian kelebihan airnya dialirkan kembali ke tabung nutrisi yang berada di bawah pot tanaman.
7. Run to WasteSistem ini adalah sistem sekali jalan. Air yang dialirkan langsung dibuang. Tempat menanamnya biasanya berbentuk bak besar yang di atasnya ditanami
tanaman. Tanaman seperti tomat, timun, dan cabe bisa ditanam dengan metode ini.
8. Deep Water CulturePola ini membuat tanaman lebih cepat besar karena banyak kandungan oksigen yang diserap oleh akar tanaman. Caranya, yaitu dengan menahan akar tanaman agar terus berada di wadah berisi larutan nutrisi tanaman hidroponik yang juga diberikan oksigen. Penambahan oksigen bisa menggunakan pompa air atau penggelembung air untuk akuarium.
9. Top-fed Deep Water CultureMetode top-fed deep water culture ini lebih baik jika dibandingan dengan metode deep water culture. Top-fed deep water culture membuat pertumbuhan tanamannya lebih cepat dibanding deep water culture.
10. RotaryDalam sistem ini, tanaman ditanam di dalam sebuah lingkaran yang terus berputar selama proses penanaman berlangsung. Bentuknya seperti lingkaran permainan hamster. Sistem ini dirancang untuk semua jenis tanaman.
saja,” ungkap dia.
Sugeng memanfaatkan air
dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) untuk tanaman
hidroponiknya. Namun, tanaman
hidroponik akan lebih bagus
apabila mendapat nutrisi dari air
hujan.
“Saya lebih senang kalau
ada hujan, air hujan PH-nya
lebih rendah. Biasanya saya
tampung kalau ada air hujan.
Alhamdulillah, panen saya selalu
bagus,” katanya.
Toh, Sugeng masih berharap
besar untuk pengembangan
hidroponiknya. Maklum, hingga
saat ini instalasi tanaman
hidroponik milik Sugeng masih
belum dilengkapi atap karena
alasan biaya.
Kegiatan menyemai tanaman
hidroponik berhasil memuaskan
hasrat Sugeng menyalurkan
hobinya. Dia pun telah mendapat
banyak apresiasi dari para
petinggi Pertamina EP Sangata
Field atas kegiatannya menanam
tanaman hidroponik. Dia juga
berencana mengembangkan
tanaman hidroponik di lahan milik
sendiri.
“Penyemaian tanaman
hidroponik itu harus telaten,
sabar. Intinya mau mencoba,
belajar. Jangan cepat putus asa,”
kata Sugeng.
60
yang sejak awal program Sahabat
Pertamina diluncurkan sudah
terlibat. Keduanya sudah terbiasa
aktif dalam kegiatan di lingkungan
desa, baik posyandu maupun
kegiatan lainnya. Ketika diajak serta
dalam program Sahabat Pertamina,
tanpa berpikir panjang keduanya
mengiyakan ajak tersebut.
“Ketika diajak pertama kali, ya
langsung mau,” demikian cerita
Siti Maknun atau yang biasa
disapa Bu Wo.
“Ini program yang bagus,
bermanfaat bagi masyarakat
banyak. Makanya tanpa pikir
panjang langsung mau,” timpal Indri
Astutik yang di wilayahnya dikenal
dengan sapaan Bunda Indri.
Indri Astutik, merupakan
warga Campurejo, Kecamatan
Bojonegoro. Selain terlibat sebagai
Dalam menjalankan program
sahabat Pertamina, melibatkan
para kader yang berasal dari
wilayah operasi Sukowati Field,
baik di Kabupaten Bojonegoro
maupun Kabupaten Tuban,
Jawa Timur. Pertamina Sukowati
Field, menjalin kerjasama denga
pemerintah desa. Pihak desa
merekomendasikan kader terbaik
mereka untuk terlibat dalam
program tersebut. Kader-kader
tersebut merupakan ujung
tombak dalam menjalankan
program Sahabat Pertamina di
lingkungan Sukowati Field.
Indri Astutik (46 tahun) dan Siti
Maknun (43 tahun) merupakan
dua kader di wilayah Bojonegoro
srikandi dari sUkoWaTi, KERja SoSial PiliHan HiDUP
LOCAL HERO
Agustus 2018,
Pertamina Sukowati
Field meluncurkan
program tanggungjawab
sosial dan lingkungan (TJSL).
Nama programnya, KeSAdaran
KeseHAtan berBasis masyarakAT
(SAHABAT), yang lebih dikenal
dengan nama SAHABAT
PERTAMINA. Program ini ditujukan
untuk mengantisipasi gangguan
kesehatan terkait situasi di
Sukowati Field. Focus masalah
yang akan di tangani pada Program
Sahabat Pertamina adalah;
Gangguan Kesehatan masyarakat,
dukungan masyarakat terhadap
operasi lapangan Sukowati dan
Kesehatan Masyarakat khususnya
balita, dewasa dan lansia.
foto diambil sebelum COVID-19
61
Foto
: Dok
. PH
E
Sahabat Pertamina, menambah
wawasannya melalui berbagai
pelatihan, lokakarya yang
secara rutin dilaksanakan oleh
Pertamina Sukowati Field.
“Ini program yang bagus dan
bermanfaat. Baik bagi saya
maupun bagi masyarakat,” ujar
ibu dua anak ini.
Indri dan Siti Maknun serta
relawan lainnya merupakan ujung
tombak dalam program Sahabat
Pertamina. Mereka melakukan
sosialisasi program ini, melakukan
identifikasi, menyeleksi penerima
manfaat, sehingga program
ini benar-benar tepat sasaran.
Mereka selalu hadir dalam
setiap kegiatan baik itu program
Pendampingan Keluarga Binaan
maupun juga pada program
Pemeriksaan dan Pengobatan
bagi Masyarakat (PPM). Demikian
juga untuk program partisipatif
pun untuk kegiatan layanan
gangguan kesehatan terkait
situasi tidak normal di Sukowati.
“Mas-mas dari Pertamina
sangat baik dan tanggap. Setiap
kami membutuhkan bantuan
mobil layanan kesehatan
misalkan, tinggal kirim pesan,
mereka datang dan segera
mengantarkan warga ke
Puskesmas atau Rumah sakit,”
cerita Indri.
Masyarakat juga senang dengan
program tersebut. Mereka
antusias datang dalam kegiatan
posyandu balita ataupun
seperti pembagian data sasaran
keluarga binaan, data sasaran
sekaligus kepanitian dan
koordinator kader dalam kegiatan
Pemeriksaan dan Pengobatan
Masyarakat (PPM), Sekolah
kader, Seminar dan Lokakarya
Kader Hebat Indonesia Sehat,
dan berbagai kegiatan lainnya
khususnya di Desa Campurejo.
Sementara Siti Maknun
adalah warga Desa Sambiroto,
Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
Dia juga aktif dalam kegiatan
desa sebagai kader posyandu
balita, PPKBD (Keluarga
Berencana) dan juga sebagai
Bendahara PKK Desa Sambiroto.
Perempuan kelahiran Tuban 4
April 1978 ini memiliki usaha
katering. Dia sangat aktif dalam
program Sahabat Pertamina.
Baik dalam kegiatan Keluarga
binaan, kepanitiaan dan
koordinator dalam kegiatan
Pemeriksaan dan Pengobatan
Masyarakat (PPM), sekolah
kader, Seminar dan Lokakarya
Kader Hebat Indonesia Sehat
dan berbagai kegiatan lain
khususnya di Desa Sambiroto.
Secara pribadi, Bu Wo merasa
keterlibatannnya dalam program
kader Sahabat Pertamina, ibu
dua anak ini juga Ketua Kader
Pokja 4 kesehatan lingkungan
hidup dan perencanaan sehat,
sekaligus sebagai Koordinator
yang membidangi Kesehatan.
Dia juga merupakan Ketua
Komunitas Masyarakat Bojonegoro
(KMB), juga aktif dalam berbagai
organisasi atau komunitas lainnya
seperti Jala Senastri dan Netizen
Polres Astutik.
Perempuan yang menyelesaikan
pendidikan D4 Akuntansi ini juga
pernah mendapatkan predikat
juara harapan satu kader tingkat
Kabupaten Bojonegoro. Ibu
RW ini juga sering menjadi
narasumber dalam acara-
acara seminar, dia aktif dalam
kegiatan PKK. Istri dari seorang
TNI Angkatan Laut ini memiliki
kemampuan public speaking
yang sangat baik, mampu
memberikan edukasi-edukasi
kepada masyarakat dengan gaya
dan ciri khas yang dia miliki.
Perempuan kelahiran 15 Juli
1974 ini terbilang kader yang
paling aktif dan energik dari
sekian kader di desa mitra
binaan. Aktif dalam berbagai
kegiatan yang diselenggarakan
oleh Program Sahabat Pertamina
foto diambil sebelum COVID-19
62
bisa memberi manfaat. Sahabat
Pertamina adalah wasilah bagi
mereka agar mereka bisa
menjadi manfaat bagi orang
lain. Mereka sadar, sebaik-baik
manusia adalah yang paling
memberi manfaat bagi orang lain.
Meski sibuk dengan kegiatan
sosial, baik melalui program
sahabat Pertamina maupun
kegiatan sosial lain yang
dilaksanakan desa, mereka
tidak pernah mengabaikan
tanggungjawab mereka, sebagai
ibu juga sebagai istri. Karena itu,
keluarga, anak-anak dan suami
sangat mendukung apa yang
mereka lakukan.
Indri dan Siti Maknun sudah lebih
20 tahun menjadi kader baik
kader posyandu di desa mereka.
Aktivitas mereka sudah dimafhumi
keluarga. Dan selama itu pula,
tanggungjawab mereka di rumah,
tidak pernah mereka abaikan.
“Pokoknya, sebelum keluar rumah
untuk kegiatan sosial, sluruh
urusan rumah sudah diselesaikan.
Makan untuk anak-anak dan
suami sduah beres. Untungnya
juga, suami saya pulang seminggu
sekali dari Surabaya dan dia tahu
apa yang saya kerjakan,” demikian
cerita Indri.
posyandu lansia. Saban bulan,
setidaknya satu desa sekitar
150 orang hadir untuk program
PPM. Demikian untuk program
pendampingan keluarga binaan
yang dilaksanakan tiap tiga bulan,
sekitar 100 sampai 150 orang
penerima manfaat turut serta.
“Tidak semua warga bisa ikut
dalam program-program tersebut.
Karena memang kami seleksi.
Prioritasnya adalah masyarakat
yang kurang mampu. Sejauh
ini, tidak ada yang komplain,
mereka bisa menerima bahwa
tidak semua masyarakat bisa
ikut dalam program ini. Mudah-
mudahan ke depan, penerima
manfaatnya semakin banyak
lagi,” ujar Siti maknun.
Pun demikian di desa lainnya di
wilayah Bojonegoro. Tidak semua
warga menjadi peneruma manfaat
secara langsung. Tetapi manfaat
tidak langsungnya, banyak
masyarakat yang kemudian
memiliki kesadaran untuk
menerapkan pola hidup sehat,
seperti yang dilakukan tetangga
atau saudaranya yang mengikuti
program sahabat pertamina.
Indri menceritakan tentang
Suyatno, warga Campurejo yang
ikut program posyandu lansia.
Sudah lima tahun, penopang
ekonomi keluarga yang sehari-
hari berjulan pentol bakso itu,
tidak bisa lagi berjualan akibat
stroke yang menyerangnya.
Melalui pendampingan
yang dilakukan, pendekatan
kekeluargaan, Suyatno akhirnya
mau ke rumah sakit, rajin terapi
seperti yang disarankan. Setiap
kunjungan oleh tim Sahabat
Pertamina, dilakukan tensi,
mengecek gula darah dan
sebagainya.
Kondisinya sekarang sudah mulai
membaik, semangatnya untuk
sembuh sangat tinggi. Sekarang
sudah sudah bisa berjalan, meski
belum sempurna. “Alhamdulillah,
sekarang kondisinya terus
membaik. Inilah manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat.
Karena itu, masyarakat berterima
kasih atas program Sahabat
Pertamina ini,” ujar dia.
KERJA SOSIAL
Indri dan Siti Maknun serta
relawan lainnya di wilayah
Bojonegoro maupun Tuban, tidak
mendapatkan insentif bulanan
dari keterlibatan mereka dalam
program Sahabat Pertamina.
Mereka hanya mendapatkan
“uang lelah” dari setiap kegiatan
yang dilaksanakan. Tetapi mereka
ikhlas, mereka melaksanakan
dengan sepenuh hati.
Kerja sosial merupakan
pilihan hidup mereka, mereka
mengbdikan diri mereka
untuk masyarakat
banyak. Mereka ingin
agar kehadiran mereka di
tengah-tengah masyarakat,
LOCAL HERO
foto diambil sebelum COVID-19
63
Foto
: Dok
. PH
E
Demikian juga dengan Siti Maknun. Urusan bisnis katering
yang dijalanianya tetap berjalan dengan baik, kegiatan
sosial juga demikian, sehingga bisa berjalan beriringan. Dia
mengaku, awalnya, anak-anaknya sempat sedikit komplain,
tetapi akhirnya mereka tahu, bahwa kegiatan yang dilakukan
sang Ibu, baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Toh,
kebutuhan mereka dan tanggungjawabnya sebagai ibu, juga
tetap dijalankan. “Alhamdulillah, semua keluarga sekarang
mendukung,” ungkap dia.
Program Sahabat Pertamina ini sangat memberi manfaat
, baik para kader juga bagi masyarakat. Keduanya sadar
program ini tidak selamanya ada. Suatu saat program ini
akan berakhir. Namun harapan mereka, meski Pertamina
sudah tidak lagi berioperasi di wilayah Sukowati, mereka
berharap program yang baik dan bermanfaat ini bisa terus
dilaksanakan, dengan atau tanpa Pertamina.
“Jujur saja, kami berharap, meski nanti Pertamina
sudah tidak lagi beroperasi, kami berharap program ini
tetap berkelanjutan, tetap berjalan, entah bagaimana
caranya. Sebagai kader (program ini) memang sangat
membantu. Dengan tambahan Ilmu, bisa dibagikan kepada
masyarakat,” demikian ungkap Indri.
Sejak masa pandemi, program PPM tidak bisa lagi
dijalankan. Untuk sementara dialihkan pada kegiatan
pasrtisipatif terkait Covid. Salah satunya edukasi kepada
kader kesehatan bagaimana pengamanan kepada
masyarakat bterkait protokol kesehatan. Kemudian juga
membentu desa mengantar warga yang akan melakukan
isolasi. Rumah untuk isolasi warga disediakan. Sementara
kegiatan keluarga binaan masih terus berjalan, meski
dengan protokol kesehatan yang ketat sebagaiman anjuran
pemerintah.
Para kader seperti Siti Maknun dan Indri, tetap dilibatkan
dalam program partisipatif ini. Mereka tetap menjadi garda
terdepan dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan
kepada masyarakat. “Semoga pandemi ini segera berlalu,
sehingga program-program yang sduah dilaksanakan
sejak 2018, bisa kembali berjalan,” ujar Siti.
Program Sahabat Pertamina terselenggara sejak Juli 2018 di wilayah Bojonegoro. Setahun kemudian diperluas hingga Tuban sampai dengan sekarang. Wilayah Bojonegoro, terdiri atas Desa Campurejo, Kec. Bojonegoro, Desa Ngampel, Kec.Kapas, Desa Sambiroto, Kec. Kapas, dan Wilayah Kabupaten Tuban, Meliputi: Desa Rahayu, Kec. Soko, Desa Kebonagung, Kec. Soko, Desa Bulurejo, Kec. Soko.
KEGIATAN PROGRAM SAHABAT PERTAMINA:
A. Layanan Gangguan Kesehatan terkait Situasi Tidak Normal Lapangan Sukowati field sesuai SOPDalam menyelenggarakan layanan gangguan kesehatan terkait situasi tidak normal lapangan Sukowati Field, diselenggarakan dengan ragam kegiatan berupa:
1. Monitoring harian kondisi udara di 6 Desa Mitra
2. Penanganan gangguan kesehatan jika terjadi situasi tidak normal
3. Mobil Layanan Kesehatan Dan Tim paramedic Jaga
B. Layanan Kesehatan di Tingkat Keluarga dan Komunitas
1. Pendampingan Keluarga Binaan 2. Pemeriksaan dan Pengobatan bagi
Masyarakat (PPM)
C. Kegiatan PartisipatifMerupakan kegiatan tambahan di luar dari kegiatan inti yang telah direncanakan untuk memberikan manfaat program serta membangun kedekatan lebih kuat terhadap masyarakat, Pemdes, Puskesmas, kader desa ataupun pihak-pihak terkait. Kegiatan diaksanakan setiap bulan di desa Mitra. Tim Sahabat Pertamina turut membantu dalam pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa maupun Puskesmas Mitra Program Sahabat Pertamina.
TenTang PrograM saHaBaT PerTaMina
foto diambil sebelum COVID-19
PERISTIWA
64
Pererat Silaturahmi, Subholding upstream Pertamina Gelar Halal Bihalal Virtual
Subholding upstream Pertamina Beri Bantuan kepada Pemkab Kepulauan Seribu
Subholding Upstream
Pertamina menggelar
kegiatan Halal Bihalal Hari Raya
Idul fitri 1 Syawal 1442 Hijriah
yang dilakukan secara virtual pada
Rabu, 19 Mei 2021. Acara yang
mengangkat tema ‘Energizing
Your Ikhtiar’ ini dihadiri oleh jajaran
direksi dan komisaris Subholding
Upstream Pertamina, serta
jajaran direksi Regional, PT
Pertamina Drilling Services
Indonesia dan PT Elnusa Tbk.
Budiman Parhusip, Direktur
Utama Subholding Upstream
Pertamina, dalam sambutannya
menyampaikan ucapan selamat
Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh
manajemen dan karyawan
perusahaan. Mewakili jajaran
direksi, Budiman juga memberikan
apresiasi kepada seluruh Perwira
Subholding Upstream Pertamina
atas dedikasi dan komitmen
kerja, serta tetap menjaga displin
kerja dengan mematuhi protokol
kesehatan denganbersilaturahmi
melalui media-media komunikasi
yang tersedia.
“Apa yang sudah dilakukan
selama satu bulan terakhir akan
menjadi energi kita untuk 11
Sebagai bentuk dukungan
kepada Pemerintah
Kabupaten Administrasi Keulauan
Seribu Provinsi DKI Jakarta
dalam penanganan limbah B3
dari berbagai sumber, Subholding
Upstream Pertamina memberikan
bantuan berupa 40 buah dust bin
dan 245 sarung tangan. Bantuan
diberikan sebagai bentuk
komitmen tinggi Subholding
Upstream Pertamina, melalui
dua anak usaha, yaitu OSES
dan ONWJ, dalam kegiatan
operasi yang mengedepankan
aspek HSSE. Apalagi Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu
adalah salah satu wilayah
destinasi pariwisata yang berada
di Provinsi DKI Jakarta
Serah terima bantuan dilakukan
pada Rabu, 19 Mei 2021 setelah
sebelumnya mengirimkan barang
tersebut dalam dua tahapan ke
kantor Dinas Lingkungan Hidup
di daerah Cililitan, Jakarta Timur.
Dust bin berukuran 660 liter ini
didistribusikan kepada 11 pulau
berpenduduk di Kepulauan Seribu.
Sedangkan 245 buah sarung
tangan karet akan didistribusikan
kepada Petugas Penyedia Jasa
Lainnya Perorangan Dinas
Lingkungan Hidup (PJLP DLH)
yang bertugas untuk menjaga
kebersihan pesisir pantai.
Foto
: Dok
: PH
E
65
PEP Donggi Matindok Halal Bihalal Bersama Wartawan Banggai
Menyadari pentingnya
media massa sebagai
mitra strategis dalam menunjang
kegiatan industri hulu migas,
menyadari akan hal tersebut,
Subholding Upstream Pertamina
berkomitmen membangun
kemitraan dengan media di
bulan berikutnya agar menjadi
pribadi yang berkualitas,
pribadi yang setia pada ikhitar
untuk mencapai target diri
sendiri sebagai manusia
maupun sebagai pekerja yang
berkontribusi mencapai target
perusahaan,” ujar Budiman.
Dalam kesempatan itu,
Budiman berpesan dengan
semangat Ramadan, rasa
empati dan kepedulian harus
tetap dijaga. Semangat ini harus
menginspirasi dalam berlaku
sederhana serta membantu
masyarakat dan lingkungan
sekitar. Apalagi Ramadan
mengajarkan banyak hal,
di antaranya kedisiplinan
serta kesungguhan dalam
lingkungan Kabupaten Banggai.
Hal ini diwujudkan melalui kegiatan
Halal bihalal yang bertajuk “Sapa
Wartawan Media Banggai”.
PT Pertamina EP Donggi
Matindok yang berada di
Zona 13 Regional Jawa Timur
dan Indonesia Bagian Timur
bersama SKK Migas Kalimantan
Sulawesi dan Joint Operating
Body Pertamina-Medco E&P
Tomori Sulawesi (JOB Tomori)
menggelar halal bihalal yang
dipusatkan di hotel Swiss Bell
Luwuk, Sabtu, 29 Mei 2021.
Kegiatan Halal bihalal ini
bertujuan untuk mempererat
hubungan silaturahmi antara
menghindari hal-hal yang
sebenarnya diperbolehkan dalam
situasi sehari-hari tetapi tanpa
pengawasan kita tetap menjaga
untuk tidak melakukannya.
“Ini merupakan ciri Amanah
sebagai salah satu komponen
dalam AKHLAK. Diharapkan
semangat ini mengajarkan
kita untuk menjauhi hal-hal
yang dilarang baik oleh hukum
negara, peraturan perusahaan
maupun etika dalam kehidupan
bermasyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut,
Komisaris Utama Subholding
Upstream, Rinaldi Firmansyah
turutmemberikan arahan dan
sambutan kepada seluruh
peserta kegiatan Halal Bihalal.
pihak perusahaan bersama insan
pers di Kabupaten Banggai.
Suasana penuh keakraban
tampak dalam kegiatan itu
dengan menerapkan protokol
kesehatan Covid-19 yang
dianjurkan Pemerintah.
Turut hadir dalam acara
Manajemen Regional Jawa Timur
dan Indonesia Bagian Timur Zona
13 Donggi Matindok Field yang
diwakili Superintendent HSSE
Meskipun pertemuan tersebut
terbatas hanya virtual, Rinaldi
memberikan apresiasi kepada
seluruh Perwira Pertamina yang
tetap menjalankan tugasnya
dengan baik selama ini, terlebih
selama Ramadan. “Semoga
pencapaiannya tidak mengurangi
kedisiplinan kita untuk terus
meningkatkan kinerja di bulan-
bulan berikutnya,” ujarnya.
Melalui acara halal bihalal virtual
kali ini, para Perwira Subholding
Upstream berkesempatan
menyampaikan ucapan Hari
Raya baik secara online maupun
dengan cara mengirim video
di lapangan dari beberapa
area kerja, regional, dan anak
perusahaan.
PERISTIWA
66
PHI Gelar upskilling Komunikasi untuk fungsi Relations
Ramona Ginting, Senior Manager
Humas SKK Migas Kalsul yang
diwakili Damar Setiawan, Relation
Security and Comdev Manager
JOB Tomori Agus Sudaryanto,
dan Kepala Persatuan Wartawan
Indonesia (PWI) Kabupaten
Banggai Iskandar Djiada.
Damar Setiawan, perwakilan
SKK Migas Kalimantan Sulawesi,
dalam sambutannya mengatakan,
momentum halal bihalal
merupakan sarana mempererat
tali silaturahmi bersama insan
pers di Kabupaten Banggai.
“Dengan kegiatan ini komunikasi
antara Donggi Matindok Field
dan JOB Tomori terus berjalan
baik. Media terus mendukung,
berkarya dan diharapkan dapat
menyajikan informasi yang baik
kepada masyarakat,”ujarnya.
Senada dengan Damar, Perwakilan
Subholding Upstream Regional
Jawa Timur dan Indonesia Bagian
Timur Zona 13 Donggi Matindok
bagi pekerja mau pun TKJP/CDO
Fungsi Relations di lingkungan
Regional 3 Kalimantan (kantor
pusat, Zona 8, 9 dan 10), PT
Pertamina Hulu Indonesia (PHI)
menggelar kegiatan upskilling,
pada Selasa dan Kamis (25 dan 27
Mei 2021). Tujuan pelatihan yang
digelar dalam dua batch tersebut
untuk memberikan penyegaran
dan pemahaman kepada para
peserta mengenai perkembangan
Field, Ramona Ginting memberikan
apresiasi terhadap peran serta
insan pers di Kabupaten Banggai.
“Apresiasi setinggi-tinggi untuk
rekan media Banggai atas
peran sertanya mengawal dan
menyajikan informasi kepada
masyarakat berkaitan dengan
aktivitas Hulu Migas yang sudah
dilakukan selama ini,” katanya.
Agus Sudaryanto juga
menyampaikan rasa syukur atas
dukungan rekan-rekan media
Banggai. Sebagai rasa syukur
atas dukungan dari rekan-rekan
wartawan kepada JOB Tomori,
selama situasi pandemi Covid-19
JOB Tomori terus berupaya
mendukung kemajuan media
di Kabupaten Banggai melalui
program bantuan yang telah
dilaksanakan selama ini. “Semoga
kemitraan yang telah terjalin baik
selama ini terus terjaga dan dapat
di tingkatkan bersama untuk
pelaksanaan program lainnya di
masa mendatang,” katanya.
dan perubahan di lingkungan
perusahaan dan cara-cara
berkomunikasi dengan stakeholder.
Nara sumber yang memberikan
materi adalah Senior Manager
Relations PHI Farah Dewi,
Manager Communications
Relations & CID PHI Dony
Indrawan, dan Asisstant Manager
Communications Relations PHI
Kristanto Hartadi. Materi yang
Dalam kesempatan itu, Agus
juga mengumumkan perubahan
manajemen per 1 Mei 2021.
Saat ini, pimpinan tertinggi
JOB Tomori dan Subholding
Upstream Regional Jawa Timur
dan Indonesia Bagian Timur
Zona 13 sudah berada dalam
satu kesatuan. “General Manager
Zona 13 Regional Jawa Timur
dan Indonesia Bagian Timur juga
merupakan General Manager
JOB Tomori,” kata Agus.
Suasana semakin semarak
ketika perwakilan manajemen
menyerahkan bantuan dukungan
untuk rekan media. Tidak hanya
itu, sebagai wujud kepedulian
manajemen perusahaan, pada
kesempatan tersebut dilakukan
penyerahan secara simbolis
bantuan rompi identitas wartawan
kepada Ketua PWI Kabupaten
Banggai Iskandar Djiada.
Untuk meningkatkan
kemampuan berkomunikasi
Foto
: Dok
: PH
E
67PHE Anggursi Tajak Pengeboran Sumur Barakuda-1X
Subholding Upstream
Pertamina melalui Regional
Jawa Zona 5, PHE Anggursi
siap memulai pengeboran Sumur
Barakuda-1X yang berlokasi di
Wilayah Kerja (WK) Anggursi di
perairan Indramayu Laut Jawa.
Kondisi pandemi Covid-19,
tidak menyurutkan kinerja PHE
Anggursi dalam memenuhi
komitmen pasti.
Peresmian Tajak Sumur
Barakuda-1X dilaksanakan
secara virtual pada 19 April
2021. Peresmian dihadiri oleh
Manajer Senior Operasi Survei
& Pengeboran Eksplorasi SKK
Migas Surya Widyantoro; Direktur
Eksplorasi PHE Medy Kurniawan;
Direktur Perencanaan Strategis
dan Pengembangan Bisnis PHE
John H. Simamora; Direktur
PEP- Regional Jawa, Eko Agus
Sardjono; General Manager Zona
5 Achmad Agus Miftakhurohman;
Corporate Secretary PHE Whisnu
Bahriansyah; serta jajaran
Vice President di lingkungan
Subholding Upstream.
Eko Agus Sardjono, Direktur
PEP - Regional Jawa Subholding
Upstream, dalam sambutannya
menjelaskan bahwa program
kerja pengeboran eksplorasi ini
telah dipersipakan sejak jauh
jauh hari, ‘’Pengeboran dilakukan
dengan persiapan yang matang,
baik dari segi teknis, keselamatan
kerja, dan sosialisasi dengan
stakeholders, untuk memastikan
pengeboran Sumur Barakuda-
1X berjalan dengan lancar dan
aman,’’ ujarnya.
Achmad Agus M, General
Manager Zona 5 Regional
Jawa Subholding Upstream,
dalam laporan persiapannya
menyatakan bahwa tajak
pengeboran sumur eksplorasi
Barakuda -1X adalah bukti
pemenuhan komitmen pasti
disampaikan adalah mengenai
wawasan korporat, memahami
peran fungsi corporate relations
di industri hulu migas, prinsip-
prinsip membuat key messaging,
memahami komunikasi krisis, dan
kode etik jurnalistik.
Farah Dewi menyampaikan
bahwa proses transisi PHI
memberikan dampak kepada
perusahaan dan sumber daya
manusia, mengingat cakupan
wilayah kerja yang semakin
luas sehingga akan banyak
memunculkan tantangan baru,
namun juga peluang-peluang.
Farah mengharapkan dengan
pelatihan ini para petugas di
lapangan, yang merupakan garda
terdepan untuk menjaga reputasi
perusahaan dan menjaga
keberlangsungan operasional,
semakin mantab dalam
menjalankan tugas dan peran
mereka. “Dengan kemampuan
berkomunikasi yang semakin
baik diharapkan kepercayaan
para pemangku kepentingan dan
juga media kepada perusahaan
juga meningkat, dan hal itu
terwujud dalam dukungan
kepada operasi PHI Regional 3
Kalimantan dalam memproduksi
minyak dan gas bumi dalam
rangka menunjang ketahanan
energi nasional,” katanya.
Dalam dua hari pelatihan itu,
lebih dari seratus peserta
berpartisipasi dan mereka
memperlihatkan antusiasme
dalam setiap sesi tanya jawab.
Sesuai prosedur perusahaan
untuk pertemuan di atas dua
jam, disampaikan momen
keselamatan dan momen
AKHLAK sebelum penyampaian
materi dimulai.
PERISTIWA
68
Subholding Upstream
Pertamina Zona 11 Regional
Jawa Timur dan Indonesia
Bagian Timur Wilayah Kerja PHE
WMO berupaya meningkatkan
perekonomian kelompok
binaan mereka, yaitu Kelompok
Tani Sangga Buana melalui
optimalisasi lahan demplot
pertanian mereka. Kelompok yang
berlokasi di Desa Bandangdaja,
Kecamatan Tanjung Bumi,
Kabupaten Bangkalan ini
mengembangkan lahan demplot
pertanian seluas 1 hektar.
Program Edu Farming yang
diprakarsai sejak 2020 dimulai
dengan diadakannya pelatihan
pengelolaan pertanian hemat
air, pelatihan manajemen
kelompok, pembuatan sarana
prasarana untuk pertanian,
pembangunan saung kelompok,
dan bantuan lainnya. Marsudin,
Anggota Kelompok Sangga
Buana, mengatakan sejak
ada bantuan dari Pertamina,
tanah yang dulunya tidak
pernah dimanfaatkan, hanya
untuk rumput saja, sudah bisa
dikelola kelompok menjadi lahan
pertanian yang mendatangkan
penghasilan bagi masyarakat.
“Setelah berhasil menanam
berbagai varietas pada periode
tanam sebelumnya, kali ini
kelompok mengoptimalkan
lahan mereka untuk menanam
blewah dan semangka. Pemilihan
varietas blewah dan semangka
ditujukan karena untuk
memenuhi permintaan pasar
pada saat Ramadan dan moment
Hari Raya Idul Fitri,” ujarnya.
Semangat dan keuletan dalam
merawat dan memanen dari
kelompok membuahkan hasil
Foto
: Dok
. PH
E
PHE WMO Optimalkan Produksi Pertanian Organik di Bangkalan
sumur eksplorasi WK Anggursi.
Pengeboran akan dilakukan
selama kurang lebih 44 hari
dengan Total Depth sekitar 3,500
ft-SS. “Terima kasih kepada SKK
Migas dan seluruh stakeholders
yang telah memberikan
dukungan kepada PHE Anggursi.
Kami akan melaksanakan
kegiatan ini sebaik mungkin dan
senantiasa tetap memperhatikan
protokol kesehatan dan
keselamatan kerja,” ujarnya.
Surya Widyantoro, Manajer
Senior Operasi Survei &
Pengeboran Eksplorasi
SKK Migas, memberikan
dukungan dan mengapresiasi
tim PHE Anggursi yang telah
melakukan kordinasi intens
untuk persiapan pelaksanaan
komitmen pengeboran eksplorasi
Barakuda- 1X ini dengan SKK
Migas.
Tajak diresmikan langsung oleh
Direktur Eksplorasi PHE Medy
Kurniawan secara virtual dan
terhubung langsung dengan tim
lapangan di Rig Raniworo. Medy
memberikan semangat kepada
tim pengeboran dengan menyapa
pekerja di lapangan, serta kembali
mengingatkan No Incident, No
Accident, No Fatality, (Zero TRIR),
No Environment Damage dan No
Property Damage. “Kesehatan,
keselamatan dan perlindungan
lingkungan kerja merupakan
aspek yang harus terus dijaga,’’
ujar Medy.
PHE Anggursi telah melakukan
berbagai langkah dalam
memastikan kelancaran
kegiatan pengeboran. Mulai dari
sosialisasi, hingga melakukan
pemeriksaan kesiapan
operasional. Langkah-langkah
tersebut dilakukan demi
menjamin kelancaran dalam
meraih target pengeboran yang
diinginkan.
Foto
: Dok
: PH
E
PT Pertamina Hulu Mahakam
memulai pengeboran sumur
eksplorasi TDE C-1X di utara
Lapangan Tunu, lepas pantai
Delta Mahakam, Kabupaten Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur.
Tajak sumur ini diawali dengan
Management Walk Through (MWT)
oleh Manajemen PHI dan PHM di
Rig Maera, pad 10 April 2021.
Agus Amperianto, General
Manager Zona 8, mengatakan
persiapan pengeboran dilakukan
cukup lama dan penuh kehati-
hatian, mengingat sumur ini
memiliki risiko dan tantangan
operasi yang tinggi karena
berkarakter High Pressure
yang sangat baik, pada periode
tanam kali ini kelompok telah
berhasil panen blewah sebanyak
112,5 kg dan semangka
sebanyak 599 kg. Hasil dari
panen ini dipasarkan dengan
cara menawarkan langsung ke
penjual di pasar dan ada pula
tengkulak yang datang langsung
ke lokasi pertanian.
“Alhamdulillah sejak adanya
Pertamina, yang dulunya kita
High Temperature. “Untuk itu,
dalam pelaksanaannya PHM
menerapkan prinsip kehati-
hatian agar operasi pengeboran
berjalan lancar dan aman,”
katanya.
Bayu Giriansyah, VP Exploration
PHI, dalam sambutannya
mengatakan, sumur TDE C-1X
merupakan satu dari lima sumur
eksplorasi di Regional 3 yang
merupakan Komitmen Pasti
untuk dibor oleh PHI. Upaya ini
merupakan usaha berkelanjutan
untuk terus menemukan
cadangan yang ekonomis demi
memperpanjang usia Wilayah
Kerja Mahakam. “Sumur TDE
C-1X merupakan play opener
akan membuka potensi prospek
eksplorasi sejenis di WK
Mahakam,” katanya.
Pada kesempatan yang sama,
Direktur Regional 3 Kalimantan
Chalid Said Salim, meminta
bertani hanya sebatas tahunan,
dengan program Eco Edufarming
ini kita bisa panen dalam waktu
hanya dua bulan.” Ujar Jazzi,
Ketua Kelompok Sangga Buana.
Selain rasa buah yang lebih
manis, metode pertanian
organik yang diterapkan oleh
kelompok menjadi daya tarik
tersendiri bagi pasar. Saat
ini, pemasaran buah-buahan
tersebut mampu menjangkau
agar kegiatan pengeboran ini
dapat menunjukkan aspek
operational excellence dari
Regional 3 dengan tetap
mengutamakan keselamatan.
“Saya menekankan aspek
safety untuk selalu diperhatikan
dalam melaksanakan kegiatan
pengeboran ini,” kata Chalid.
Chalid berharap agar
pelaksanaan pengeboran dapat
berjalan dengan aman dan
lancar. Dalam operasi ini, PHM
menggunakan rig Maera milik
PT Apexindo Pratama Duta Tbk.
Pada 2021 PHM menargetkan
akan mengebor 73 sumur
pengembangan dan 2 sumur
eksplorasi, termasuk sumur
eksplorasi TDE C-1X.
pasar yang ada di Tanjungbumi,
Kokop, Sepulu dan Tagungguh,
Kab Bangkalan. “Semoga adanya
program pertanian organik ini
bisa menjadikan petani
memiliki kemandirian ekonomi
dan dapat mengembangkan
potensi serta peluang pertanian
organik,” ujar Rahmat Drajat, Pjs
Manager Relation Pertamina
Subholding Upstream Regional
Jawa Timur dan Indonesia
bagian Timur.
PHM Bor Sumur Eksplorasi TDE C-1X
69
KUIS
70
PEPC
Injeksi
Mahakam
Medy Kurniawan
Eksplorasi
Split
Work Over
Barrel
PHE WMO
EOR
Rokan
AfE
Mahakam
PHI
Budiman Parhusip
PEP
PIEP
Donggi Senoro
Reservoir
P P I N J E K S I T T M Z T N
M E D Y K u R N I A W A N E Y
K P M S T L M D N A Y H S K L
S C O M Z A K S T W O A I S B
D I O I K O S P E O S K D P A
u I L A Y B E L D R R A T L R
X P H E W M O I R K K M E O R
M A X B W D K T R O K A N R E
M f T P S A M X u V Z M P A L
L E J H T A S S M E D K V S E
B u D I M A N P A R H u S I P
D D O M K D I E G T P S f M N
O K R S O D E P S D I C u J I
I S N D O N G G I S E N O R O
R E S E R V O I R S P J E S R
Cari dan lingkari kata yang tepat dalam kotak!
Tersedia lima hadiah berupa bingkisan menarik dari bagi pembaca yang menjawab tepat dan cepat!Kirimkan jawaban anda melalui email ke oktaviana.devi@pertamina.com
top related