elemen mesin 2003
Post on 21-Oct-2015
143 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
A. BAUT-MUR Definisi
Baut adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyatukan / menyambung dua buah benda untuk keperluan tertentu. Suatu alat ‘pengikat’ untuk menahan dua objek (benda) bersamaan. Sambungannya bisa di buka dan ditutup lagi tanpa merusak benda yang disambung. Contohnya digunakan dalam konstruksi-konstruksi dan alat permesinan. Dalam proses penyambungan, baut dibantu pasangannya, yaitu mur. bagian terpenting dari baut dan mur adalah ulir. Ulir adalah sesuatu yang diputar mengelilingi silinder baut atau jalur rel mur. Pada baut ada yang ulirnya penuh dan ada yang tidak penuh. Jenis ulir baut ada dua macam, yaitu ulir kanan dan ulir kiri. Ulir kanan berarti ketika mur diputar searah jarum jam maka baut akan bergerak maju, sedangkan kalau ulir kiri, baut akan bergerak maju jika diputar searah jarum jam.
FungsiBaut-mur digunakan secara luas dalam industri kendaraan bermotor. Pada kendaraan bermotor terdapat banyak sekali komponen yang dibuat secara terpisah, kemudian disatukan menggunakan baut dan mur agar memudahkan dilakukan pelepasan kembali saat diperlukan, misalnya untuk melakukan pekerjaan perbaikan atau penggantian komponen.
Macam-macam Baut-mur
1. Carriage boltsatau juga disebut plow boltsbanyak digunakan pada kayu. Bagian kepala carriage bolts berbentuk kubah dan pada bagian leher baut berbentuk empat persegi. Pada saat baut dikencangkan, konstruksi leher baut yang berbentuk empat persegi tersebut akan menekan masuk ke dalam kayu sehingga menghasilkan ikatan yang sangat kuat.Carriage bolts dibuat dari berbagai bahan logam dan terdapat berbagai ukuran yang memungkinkan penggunaannya dalam berbagai pekerjaan.
2. Flange boltsmerupakan jenis baut yang pada bagian bawah kepala bautnya terdapat bubungan (flens). Flens yang terdapat pada bagian bawah kepala baut didesain untuk memberikan kekuatan baut seperti halnya bila menggunakan washer.
ELEMEN MESIN
Dengan kelebihannya tersebut maka penggunaan flange bolts akan memudahkan mempercepat selesainya pekerjaan.
3. Hex boltsmerupakan baut yang sangat umum digunakan pada pekerjaan konstruksi maupun perbaikan. Ciri umum dari hex bolts adalah bagian kepala baut berbentuk segi enam (hexagonal).Hex bolts dibuat dari berbagai jenis bahan, dan setiap bahan memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda. Cara terbaik yang dapat dilakukan dalam memilih hex bolts yang akan digunakan adalah dengan memilih bahan hex bolts disesuaikan dengan persyaratan-persyaratan teknis dari konstruksi yang akan dikerjakan. Beberapa bahan yang digunakan untuk hex bolts diantaranya : stainless steel, carbon steel, dan alloy steel yang disepuh cadmium atau zinc untuk mencegah karat.
4. Lag boltsmerupakan baut dengan ujung baut berbentuk lancip, menyerupai konstruksi sekrup. Lag bolts kebanyakan digunakan pada pekerjaan konstruksi lapangan.
5. Shoulder boltsmerupakan baut yang pada umumnya digunakan sebagai sumbu putar. Konstruksi shoulder bolts memungkinkan digunakan pada sambungan maupun aplikasi yang dapat bergerak, bergeser, bahkan berputar. Shoulder bolts dapat digunakan pada berbagai komponen yang terbuat dari logam, kayu, dan bahan-bahan lainnya. Dikarenakan sering digunakan sebagai sumbu tumpuan, maka shoulder bolts dibuat dari bahan logam yang memiliki ketahanan terhadap gesekan.
Mur biasanya terbuat dari baja lunak, meskipun untuk keperluankhusus dapat juga digunakan beberapa logam atau paduan logam lain.Jenis mur yang umum digunakan adalah :
1. Mur segi enam (hexagonal plain nut)Digunakan pada semua industri,
2. Mur segi empat (square nut)Digunakan pada industri berat dan pada pembuatan bodi kereta ataupun pesawat.
3. Mur dengan mahkota atau dengan slot pengunci (castellated nut & slotted nut), merupakan jenis mur yang dilengkapi dengan mekanisme penguncian. Tujuannya adalah mengunci posisi mur agar tidak berubah sehingga mur tetap kencang.
4. Mur pengunci (lock nut), merupakan mur yang ukurannya lebih tipis dibandingkan mur pada umumnya. Mur pengunci biasanya dipasangkan di bawah mur utama, berfungsi sebagai pengunci posisi mur utama..
Prinsip KerjaCara kerja baut seperti pesawat sederhana untuk mengubah torsi menjadi gaya linear. Sebagian besar baut dipererat dengan memutarnya searah jarum jam, yang disebut ulir kanan. Baut dengan ulir kiri digunakan pada kasus tertentu, misalnya pada saat baut akan menjadi pelaku torsi berlawanan arah jarum jam. Pedal kiri dari sepeda memiliki ulir kiri.
B. PASAK Definisi
Pasak merupakan sepotong baja lunak (mild steel), Sebuah kunci adalah sepotong baja ringan disisipkan antara poros dan hub atau bos katrol untuk menghubungkan ini bersama-sama untuk mencegah gerakan relatif antaranya
Fungsi berfungsi sebagai pengunci yang disisipkan diantara poros dan hub (bos) sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar/torsi. Pasak biasanya digunakan dalam mentransmisikan torsi dari sebuah poros ke rotor atau hub.
Macam-macam Pasak
Prinsip kerjaPemasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros.
Aplikasi Kipas angin meja
C. POROS Definisi
Menurut Elemen Mesin Sularso,1987:hal 1, Poros adalah salah satu bagian terpenting dari mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros.Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya. (Josep Edward Shigley, 1983).poros adalah untuk menopang bagian mesin yang diam, berayun atau berputar, tetapi tidak menderita momen putar dan denga demikian tegangan utamanya adalah tekukan (bending).
Fungsi Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti cakra tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan, dan roda gigi,dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang tetap pada poros dukung yang berputar. Contoh sebuah poros dukung yang berputar, yaitu poros roda kereta api, as gardan, dan lain-lain.
Macam-macam Poros1. Gandar
Gandar merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir, fungsinya hanya sebagai penahan beban, biasanya tidak berputar. Contohnya seperti yang dipasang pada roda-roda kereta barang, atau pada as truk bagian depan.
2. Spindle Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, di mana beban utamanya berupa puntiran, disebut spindle. Syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
3. Poros transmisiPoros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen mesin
ke elemen mesin yang lain. Poros transmisi mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur yang akan meneruskan daya ke poros melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantau, dan lain-lain.
D. KOPLING Definisi
A. DEFINISI KOPLING DAN JENIS-JENISNYAKopling adalah suatu alat yang hanya dapat ditemukan pada
kendaraan dengan transmisi manual. Kopling terletak antara
bagian belakang mesin dengan ujung depan
transmisi.Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk
mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang
digerakkan (driven shaft), dimana putaran inputnya akan sama dengan
putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan elemen mesin
sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan
dengan teratur dan seefisien mungkin.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah:
1. Mampu menahan adanya kelebihan beban.
2. Mengurangi getaran dari poros penggerak yang diakibatkan oleh
gerakan dari elemen lain.
3. Mampu menjamin penyambungan dua poros atau lebih.
4. Mampu mencegah terjadinya beban kejut.
Untuk perencanaan sebuah kopling kita harus memperhatikan
kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Kopling harus mudah dipasang dan dilepas
2. Kopling harus dapat mentransmisikan daya sepenuhnya dari poros
3. Kopling harus sederhana dan ringan
4. Kopling harus dapat mengurangi kesalahan hubungan pada poros
Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis:
1. Kopling Tetap
2. Kopling Tak Tetap
B. KOPLING TIDAK TETAP
Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk
menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan
putaran yang sama saat meneruskan daya. Kopling juga dapat
melepaskan hubungan kedua poros tersebut dalam keadaan diam
maupun berputar tanpa harus menghentikan putaran dari poros
penggerak.
Kopling tak tetap meliputi:
1. Kopling cakar, terdiri dari:
a. Kopling cakar persegi
b. Kopling cakar spiral
c. Kopling kerucut
d. Kopling friwil
2. Kopling pelat, terdiri dari:
a. Menurut jumlah pelatnya:
@ Kopling pelat tunggal
@ Kopling pelat banyak
b. Menurut cara pelayanannya:
@ Kopling pelat cara manual
@ Kopling pelat cara hidrolik
@ Kopling pelat cara pneumatik
c. Menurut pelumasannya:
@ Kopling pelat kering
@ Kopling pelat basah
Secara umum kopling pelat adalah kopling yang menggunakan
satu pelat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta
membuat kontak dengan poros tersebut, sehingga terjadi penerusan
daya melalui gesekan antara sesamanya.
Konstruksi kopling ini cukup sederhana, dapat dihubungkan
dan dilepaskan dalam keadaan berputar karena itu kopling ini sangat
banyak dipakai.
C. KOMPONEN UTAMA KOPLING
1. Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi
sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2. Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas
tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki
koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling
dengan menggunakan keling (rivet).
3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk
bulat dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling.
salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat
halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya
mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan
komponen kopling lainnya.
4. Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan
dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma.
tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan
terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas
(kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus
dipindahkan.
5. MEKANISME PENGGERAK
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme
pemutusan hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan
bantalan bola, bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan
bergerak maju/mundur pada sambungan.
Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan
mendorong tuas tekan.
6. RUMAH KOPLING
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah
kopling menutupi seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak.
rumah kopling umumnyamempunyai daerah terbuka yang berfungsi
sebagai saluran sirkulasi udara.
Fungsi
berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya.Kopling mengatur transfer gaya putar/torsi dari mesin ke pemindah daya.Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya.Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak. terdapat perbedaan mekanisme yang digunakan antara transmisi otomatis dengan manual dalam mentransfer torsi dari mesin ke pemindah daya.
Prinsip Kerja
CARA KERJA KOPLING
Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan
mendorong bantalan luncur kebelakang. bantalan luncur akan
menarik plat tekan melawan tekananpegas.
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling
terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya terputus. bila
tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat
tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan
terjadi perpindahan daya. Pada saat pelat tekan bergerak
kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga
pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik,
sebagai mekanisme pelepas hubungan.
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan
booster. secara umum, sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah
sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster ,
digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal
kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan
kebutuhan.
Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka
batang penerus akan mendorong piston pada master silinder
kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder
pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling akan mendorong
tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,
sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus. Cara
kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.
Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan
hubungan.
AplikasiKopling menurut Konstruksi
1. Kopling piringan (disk clutch)Kopling ini terdiri dari beberapa plat gesek (kampas kopling) dan plat kopling. Sebagai pemutus dan penghubung daya, kopling jenis ini di tekan oleh adanya per. Apabila per di tekan oleh tuas kopling, maka antara plat gesek dan plat kopling akan merenggang dan daya dari mesin ke transmisi terputus. Per kopling juga ada 2 macam yaitu per keong (coil spring clutch) yang biasa di pakai pada motor SUZUKI SHOGUN dan per matahari (diaphragm spring clutch) yang biasa di pakai pada motor SUZUKI Tornado. Pada kopling tipe Disk Clutch cara operasionalnya juga di bagi menjadi 2 bagian :a. Kopling yang di operasikan dengan cara manual seperti pada motor sportb. Kopling yang di operasikan dengan cara otomatis seperti pada motor bebek/underbone
2. Kopling Sepatu SentrifugalKopling jenis ini hampir mirip bentuknya dengan kampas rem. Kopling ini bekerja apabila ada gaya sentrifugal dan kampas kopling akan menggesek mangkuk kopling (housing clutch). Kopling jenis ini biasanya banyak di pakai pada motor matic.
Kondisi kopling saat bekerja
1. Kopling Basah (wet clutch)Kopling jenis basah adalah kopling yang bagian komponennya terendam oli dan posirinya berada di dalam crankcase. Oli sendiri berfungsi sebagai pendingin dari kopling. Kerugian dari kopling jenis basah adalah kopling mudah terjadi slip karena adanya oli, oleh karena itu untuk tipe kopling basah plat geseknya di buat banyak atau berlapis untuk mengurangi gejala slip kopling. Keunggulan kopling tipe basah adalah kopling lebih lembut di bandingkan kopling kering. Aplikasi kopling basah pada motor di Indonesia banyak di pakai pada motor bebek (underbone) dan motorsport (backbone)
2. Kopling kering (dry clutch)Kinerja dari Kopling kering lebih bagus dibandingkan Kopling basah. Posisi dari kopling kering diluar crankcase mesin. Jumlah sepatu gerek dari kopling kering tidak sebanyak kopling basah. Meskipun sepatu gesek kopling kering tidak sebanyak kopling basah, tetapi kinerja dari kopling kering mumpuni sehingga sering di pakai oleh motor balap. Pendinginan kopling kering hanya mengandalkan pendinginan udara luar, sehingga kopling jenis ini gampang sekali terbakar apabila kinerjanya di paksakan. Untuk kopling kering banyak di aplikasi pada motor matic di Indonesia.
E. RODA GIGI Definisi
Roda gigi adalah elemen mesin berbentuk gigi yang berfungsi sebagai tramsmisi gerak putar dan daya dari komponen mesin satu ke lainnya.
Fungsi Rodagigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat.
Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Rodagigi sering digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya
Roda gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi vang penting untuk suatu pemindahan gerak (terutama putaran). daya atau tenaga pada suatu sistem transmisi antara penggerak dengan yang digerakan. Suatu konstruksi hubungan roda gigi digunakan pula untuk sistim pengatur pada pemindah putaran, atau untuk merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya. Roda gigi adalah salah satu jenis elemen transmisi vang penting untuk suatu pemindahan gerak (terutama putaran). daya atau tenaga pada suatu sistem transmisi antara penggerak dengan yang digerakan. Suatu konstruksi hubungan roda gigi digunakan pula untuk sistim pengatur pada pemindah putaran, atau untuk merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya.
Prinsip KerjaKonstruksi roda
gigi mempunyai
prinsip kerja
berdasarkan
pasangan
gerak.Bentuk
gigi dibuat untuk menghilangkan keadaan slip, putar dan daya
dapat berlangsung dengan baik.
Selain itu dapat dicapai kecepatan keliling- (Vc) yang sama pada
lingkaran singgung sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini
disebut lingkaran pitch atau lingkaran tusuk yang merupakan
lingkaran khayal pada pasangan roda gigi, tapi berperan penting
dalam perencanaan konstruksi roda gigi. Pada sepasang roda gigi
maka perlu diperhatikan, bahwa jarak lengkung antara dua gigi
yang berdekatan (disebut "pictch") pada kedua roda gigi harus
sama, sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung dengan baik.
Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat
semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat
menjamin terjadinya kontak gigi dengan baik.
Aplikasi
JENIS-JENIS RODA GIGI
Selain diklasifikasikan berdasarkan posisi sumbu. Jenis-jenis Roda gigi dapat
dibedakan pula dari keadaan konstruksi alur bentuk gigi sena berdasarkan
bentuk serta fungsi konstruksinya.
1. Roda Gigi Lurus
Adalah roda gigi dengan bentuk profil gigi beralur lurus cengan kondisi
penggunaan untuk sumbu sejajar. Pada konstmksi berpasangan ,
penggunaannya terdapat dalara tiga keadaa, yaitu :
a. Roda Gigi lurus eksternal (spur gear)
b. Roda Gigi lurus internal (planetcry gear)
c. Roda Gigi lurus Rack dan pinion.
Penggunaan Roda gigi lurus
ini cukup luas terutama
spurgear pada konstruksi
general mekanik yang sederhana sampai sedang putaran dan beban relatip
sedang. Dan ketiga jenis Roda gigi ini, rnaka Internal Gear memilikitingkat
kesuliian pemasangan yang agak sulit, sehubungan dalam menentukan
ketepatan pemasangan sumbu. Sedangkan untuk jenis Rack dan Pinion
Gear, mempunyai kekhususan dalam penggunaannya, yaitu untuk pengubah
gerak putar ke gerak lurus atau sebaliknya, sedangkan pada Rack gear
mempunyai sumbu Pitch yang lurus. Pembebanan pada gigi-giginya
mempunyai distribusi beban yang paling sederhana, yaitu gaya Normal yang
terurai menjadi gaya keliling (gaya targensial) dan gaya Radial.
2. Roda Gigi Miring
Bentuk dasar geometrisnya sama dengan roda gigi lurus, tetapi arah alur
profil giginya mempunyai kemiringan terhadap sumbu putar. Selain untuk
posisi sumbu yang sejajar, Roda Gigi miring dapat digunakan pula untuk
pemasangan sumbu bersilangan. Dengan adanya kemiringan alur gigi, maka
perbandingan kontak yang terjadi jauh lebih besar dibanding Roda gigi lurus
yang seukuran, sehingga pemindahan putaran maupun beban pada gigi-
giginya berlangsung lebih halus. Sifat ini sangat baik untuk penggunaan
pada putaran tinggi dan beban besar.
(Perhatikan posisi sumbu putar pada gambar Roda gigi diatas.)
Selain itu, dengan adanya sudut kemiringan (...) juga mengakibatkan
terjadinya gaya aksial yang hams di tahan oleh tumpuan bantalan pada
porosnya. Sistim pelumasan harus diperhatikan dengan cermat untuk
meningkatkan umur pakai dari gigi yang saling bergesekan.
Khusus untuk penggunaan dalam posisi sumbu sejajar, serta untuk
menetralisir gaya aksial yang terjadi, dibuat roda gigi miring atau lebig
populer disebut Roda gigi"Herring bone", yaitu dengan dibuat dua alur profil
gigi dengan posisi sudut kemiringan saling berlawanan.
Roda gigi Herring bone dapat dibuat dalam lisa macam, yaitu :
a. Herring bone dengan gigi V setangkup
b. Herring bone dengan gigi V bersilang -
c. Herring bone dengan gigi V berpotongan tengah
3. Roda Gigi Payung
Roda Gigi Payung sering disebut juga Roda Gigi kerucut atau Bevel Gear.
Peaggunaannya secara umum untuk pengtransmisian putaran dan beban
dengan posisi sumbu menyudut berpotongan dimana kebanyakan bersudut
90@. Khusus jenis Roda gigi payung hypoid, posisi sumbunya bersilangan.
Pada pemasangan Roda gigi payung umumnya salah satu dipasang dengan
kanstruksi tumpuan melayang, terutama pada Roda gigi penggerak. Dari
bentuk serta arah alur giginya, terdapat beberapa jenis Roda gigi payung,
diantaranya :
3.1. Roda Gigi Payung Gigi Lurus
Untuk jenis ini mempunyai konstruksi yang sederhana dibandins jenis
roda gigi payung laiimya. Pembuatannya relatip mudah dan
penggunaannya untuk konstruksi umum yang sederhana sampai
sedang, baik dalam menerima beban maupun putaran.
Berdasarkan pembuatan bentuk gigi.
- Roda Gigi payung Gigi lurus menyudut. Bentuk gigi pada penampang potong,
menyudut ke titik pusat kerucutnya.
- Roda Gigi payung Gigi lurus sejajar. Bentuk gigi penampang potong sejajar
dengan sumbu kerucutnya.
3.2. Roda Gigi Payung Gigi Miring.
Disebut juga Spiral bevel gear. Perbendaan antara Bentuk gigi lurus dengan bentuk gigi miring pada Roda Gigi payung ini, kurang lebih seperti perbedaan yang terdapat pada Roda gigi lurus dengan Roda gigi miring (Spur Gear), dimana dengan adanya kemiringan tersebut akan meningkan kemampuan menerima beban, mengurangi kebisingan sehingga dapat digunakan pada putaran yang lebih tinggi dibanding dengan Roda Gigi payung gigi lurus pada ukuran geometris
yang sama.
3.3. Roda Gigi Payung Zerol.
Bentuk gigi berupa lengkung spiral dengan sudut spiral
nol derajat, sehingga secara sepintas tampak seperti
Roda gigi lurus dengan gigi melengkung. Kemampuan
Roda Gigi Payung Zerol ini kurang lebih sama seperti
Roda Gigi payung gigi miring (Spiral), hanya
pembuatannya lebih sulit dan bekerja lebih tenang
serta tahan lama.
3.4. Roda Gigi Payung Hypoid.
Jenis Roda Gigi payung ini lebih populer digu- nakan pada,
kendaraan bermotor saja, tapi untuk konstruksi general,
mekanik yang memerlukan putaran tinggi serta beban
besar yang dinamis dapat menggunakan jenis Roda gigi
payung ini. Bentuk alur giginya berupa lengkung hypoid, sehingga posisi
sumbu tidak tegak lurus berpotongan, tetapi bersilangan, sehingga akan
memudahkan pemasangan tumpuan bantalan pada kedua Roda giginya.
4. Roda Gigi Cacing.
Roda gigi cacing di gunakan untuk posisi sumbu bersilangan dan pengtransmisian putaran selalu berupa reduksi.Pada sepasang roda gigi cacing terdiri dari batang cacing yang selalu sebagai penggerak dan Roda gigi cacing sebagai
pengikut.Bahan batang cacing umumnya lebih kuat dari pada roda cacingnya,selain itu batang cacing umumnya di buat berupa kontruksi terpadu,dimana bentuk alur cacingnya berupa spiral.
seperti ulir dengan penampang profil gigi seperti jenis Roda gigi lainnya.
Selain sebagai sistim transmisi saja. Roda Gigi cacmg soring juga difungsikan
sebagai pengunci transmisi, misalnya pada peralatan angkat. Dari bentuk
konstruksi berpasangan terdapat dua jenis konstruksi Roda cacing, yaitu :
1. Roda Gigi Cacing Silmdrik.
2. Roda Gigi Cacing Glogoid (Cone-drive).
Perbedaan dan kedua jenis ini terdapat pada bentuknya. Sedangkan untuk
profil gigi mempunyai kurva yang tetap sama, sehingga dalam
penggunaannva dapat salmg bervariasi antara Batang Cacing dengan Roda
Cacingnya
Pada Roda gigi cacing silindrik, bentuk luar batang cacing maupun Roda
Cacing berupa siUnder sedang pada jenis glogoid, baik batang maupun Roda
Cacingnya saling mengikuti bentuk pasangannya.
a. Pasangan Roda caring dengan batang cacing silindrik.
b. Pasangan Roda cacing silindrik dengan batang cacing Glogoid.
c. Pasangan Roda dan Batang cacing Glogoid.
Konstruksi batang cacing pada umumnya dibuat terpadu, tetapi untuk
ukuran. besar dapat saja batang cacing dibuat berupa pasangan dengan
poros.
Batang Cacing duduk pada poros dengan di bantu elemen pengikat.
Sedangkan Roda Cacing urnumnya dibuat berupa.
Bahan untuk Roda gigi^cing dengan batang cacing, disyaratkan vang
mempunyai koefesien gesek yang kecil sekali, karena pada
pengtranmisiannya, banyak terjadi gesekan. Umumnya bahan batang cacing
lebih keras dari Roda Cacing, hal ini untuk memudahkan dalam pembuatan
keamanan terhadap beban. Sedangkan elemen transmisi putar, pasangan
Roda cacing selalu digunakan sebagai Roda gigi pengurang (Reduksi Gear).
Rasio putaran (i) dari i = 5 sampai dengan sekitar i = 50-60 . Denoan
konstruksi yang lebih baik dapat dicapai i = 100. Jumlah gigi pada batang
cacing dapat dibuat majemuk (lebih dari satu eigi) yang dibuat seperti ulir
majemuk.
F. SABUK (PULLI) Definisi Fungsi Prinsip Kerja Aplikasi
G. RANTAI (SPROCKET) Definisi
Fungsi Prinsip Kerja Aplikasi
H. PENA Definisi
Fungsi Prinsip Kerja Aplikasi
top related