ekoji999 edisi076-23 nov12-capacitymanagement
Post on 13-Apr-2017
60 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
HALAMAN 1 DARI 3 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2012
Capacity Managementoleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu
EKOJI9
99 N
omor
076
, 23
Nov
embe
r 201
2
Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email indrajit@rad.net.id.
Pihak penyelenggara layanan pada dasarnya harus memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang dilayaninya untuk masa kini dan waktu mendatang, sesuai dengan perkiraan yang didasarkan pada perkembangan bisnis. Untuk memenuhinya, penyelenggara harus memiliki tata cara pengelolaan kapasitas yang merupakan perencanaan pemenuhan kapasitas berbasis kebutuhan bisnis atau organisasi.
Perencanaan kapasitas ini harus senantiasa dievaluasi dan disesuaikan atau direvisi paling tidak setahun sekali, terutama jika terdapat jenis layanan baru yang diperkenalkan ke organisasi. Disamping itu, perlu pula diidenti�ikasikan dan diaplikasikan metode, prosedur, dan teknik untuk mengawasi, menyesuaikan, dan menyediakan layanan berbasis kapasitas. Termasuk di dalamnya keperdulian dan kewaspadaan dalam melihat berkembangan teknologi dan pertumbuhan bisnis atau aktivitas organisasi. Pada akhirnya, manajemen kapasitas harus mampu mengantisipasi kebutuhan infrastruktur, ragam kebutuhan bisnis yang berkembang, perubahan teknologi, dan dampak karena dinamika lingkungan global.
Dalam mengelola kapasitas, hal yang paling penting dan utama adalah memperkirakan besarnya kebutuhan di kemudian hari (Demand Management). Bagaimana caranya? Misalnya adalah dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut:
Melihat trend peningkatan transaksi bisnis dari hari ke hariMenghitung pertumbuhan total volume interaksiMenganalisa tra�ik komunikasi antar unit organisasiMenghitung kebutuhan berdasarkan target manajemenMembandingkan dengan industri sejenisMemonitor utilisasi kapasitas harianMempelajari rencana bisnis perusahaanMengkaji catatan teknis server (log �ile)Mewawancarai pemangku kepentinganMenjalankan program simulasiMemperhatikan catatan insiden atau gangguan
Mengelola kapasitas membutuhkan perhitungan cost-‐bene�it yang tidak sederhana, karena sangat bergantung pada cukup banyak variabel yang harus diperhatikan. Inti dari manajemen keuangan dalam konteks pengelolaan kapasitas adalah terciptanya alokasi biaya yang “cost effective”. Disamping sumber daya �inansial, hal lain yang cukup dekat kaitannya dengan manajemen kapasitas ini adalah Con�iguration Management – yaitu pendekatan yang dipergunakan dalam merencanakan dan menetapkan kon�igurasi teknologi yang dibutuhkan pada suatu masa atau kondisi tertentu.
Perlu dicatat, bahwa kapasitas juga sangat ditentukan dari kesepakatan akan SLA (Service Level Agreement) yang ingin dicapai terhadap suatu layanan tertentu. Tentu saja tinggi rendahnya SLA yang ditargetkan akan berdampak pula pada besar kecilnya biaya atau ongkos yang harus dialokasikan untuk mengimplementasikannya. Barulah setelah SLA dan alokasi biaya ditentukan, dilakukanlah instalasi atau penyesuaian terhadap kon�igurasi sistem serta teknologi informasi dimaksud.
Sebagai tambahan, perkembangan teknologi dewasa ini semakin mempermudah organisasi dalam mengatasi masalah kapasitas. Misalnya adalah dengan bekerjasama dengan vendor atau mitra yang memiliki jasa “cloud computing” atau “grid computing” yang secara “seamless” telah memperhatikan berbagai unsur kapasitas yang dibutuhkan oleh organisasi atau perusahaan dalam berbagai industri.
SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT
HALAMAN 2 DARI 3 (C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2012
top related