dvt pocut slanga
Post on 23-Jan-2016
229 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Deep Vein Thrombosis
POCUT SLANGA
1307101030221
PEMBIMBING:
DR. SUHARDI, SP.BTKV
PENDAHULUAN
Trombosis terjadinya bekuan darah di dalam sistem kardiovaskuler (arteri, vena, ruangan jantung dan mikrosirkulasi)
Trias Virchowaliran darah
komponen pembekuan darah
kelainan dari pembuluh darah
Trombosis vena dalam (DVT) penyakit yang tidak jarang ditemukan dan dapat menimbulkan kematian akibat lepasnya trombus vena, membentuk emboli yang dapat menimbulkan kematian mendadak apabila sumbatan terjadi pada arteri di dalam paru-paru (emboli paru).
Di Amerika Serikat dilaporkan 2 juta kasus DVT yang di rawat di RS dan di perkirakan 600.000 kasus terjadi emboli paru &60.000 kasus meninggal karena proses penyumbatan pembuluh darah.
Patogenesis
Statis Vena Aliran darah vena cenderung lambat
terjadinya trombosis lokal gangguan mekanisme pembersih terhadap
aktifitas faktor pembekuan darah terbentuknya
trombin. Perubahan daya beku darah
(hiperkoagulabilitas) aktifitas pembekuan darah meningkat/ aktifitas fibrinolisis
menurun.
Kerusakan pembuluh darah (Injury) trauma langsung yang mengakibatkan faktor
pembekuan, adanya aktifitasi sel endotel oleh cytokines yang dilepaskan sebagai
akibat kerusakan jaringan dan proses peradangan.
Faktor Resiko Defisiensi Anto trombin III, protein C, protein S dan alfa 1 anti tripsin.
Tindakan operatif
Kehamilan dan persalinan
Infark miokard dan payah jantung
Immobilisasi yang lama dan paralisis ekstremitas
Obat-obatan konstrasepsi oral
Obesitas dan varises
Proses keganasan
Gambaran Klinis skor Gambaran Klinis Skor
Kanker aktif 1 Lingkar tungkai beda >3cm daripada sisi lainnya 1
Paralisis 1 Edema pitting 1
Post op / imobilisasi 1 Kolateral vena superfisial 1
Nyeri sepanjang sistem vena dalam 1 Riwayat dvt sebelumnya 1
Bengkak seluruh tungkai 1 Kemungkinan diagnosis alternatif 1
Manifestasi KlinisPembengkakan
Nyeri
Teraba hangat
Perubahan warna kulit
Tanda homan (Nyeri betis pada fleksi lutut dan dorsofleksi kaki)
Tanda Moses (nyeri penekanan pada betis)
Skor Well
Low probability, skor Well ≤1
High probality, skor Well ≥2
Pengobatan
•Pemberian Low Milecular Weight Heparin (LMWH)Pemberian obat ini lebih disukai dari heparin karena tidak memerlukan pemantauan yang ketatEnoxaparin (Lovenox) dan (Nandroparin Fraxiparin)
•Pemberian Heparin standarHeparin 5000 ini bolus (80 iu/KgBB) dilanjutkan drip kontinus 1000 – 1400 iu/jam (18 iu/KgBB), drip selanjutnya tergantung hasil APTT.6 jam kemudian di periksa APTT untuk menentukan dosis dengan target 1,5 – 2,5 kontrol.Bila APTT 1,5 – 2,5 x kontrol dosis tetap.Bila APTT < 1,5 x kontrol dosis dinaikkan 100 – 150 iu/jam.Bila APTT > 2,5 x kontrol dosis diturunkan 100 iu/jam.
•Pemberian Oral Anti koagulan oral warfarin., dimulai dengan dosis 6-8 mg (single dose) pada malam hari. Dosis dapat dinaikan atau di kurangi tergantung dari hasil INR (International Normolized Ratio). Target INR : adalah 2,0 – 3,0.Lama pemberian anti koagulan oral 6 minggu - 3 bulan apabila trombosis vena dalam timbul disebabkan oleh faktor resiko yang reversible. Sedangkan kalau trombosis vena adalah idiopatik di anjurkan pemberian anti koagulan oral selama 3-6 bulan
TROMBEKTOMIIndikasi open surgical thrombectomy :• DVT iliofemoral akut tetapi terdapat kontraindikasi trombolitik atau gagal dengan trombolitik maupun mechanical thrombectomy• lesi yang tidak dapat diakses oleh kateter• lesi dimana trombus sukar dipecah dan pasien yang dikontraindikasikan untuk penggunaan antikoagulan.
Pembedahan •Trombus divena iliaka komunis dipecah dengan kateter embolektomi fogarty dengan anestesi lokal.•Trombus pada daerah perifer harus dihilangkan dengan cara antegrade menggunakan teknik milking dan esmarch bandage. •Kompresi vena iliaka harus diatasi dengan dilatasi balon dan atau stenting. Setelah pembedahan:•heparin diberikan selama 5 hari dan pemberian warfarin harus dimulai 1 hari setelah operasi dan dilanjutkan selama 6 bulan setelah pembedahan. Untuk hasil yang maksimal tindakan pembedahan sebaiknya dilakukan kurang dari 7 hari setelah onset DVT.
Terimakasih
top related