dr. ernan -keinsinyuran dan program profesi insinyur
Post on 15-Jan-2017
333 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEINSINYURAN DAN PROGRAM PROFESI INSINYUR
Ernan RustiadiSuprihatin
Memberi pengakuan perlindungan dan kepastian hukum, baik bagi penerima dan pemberi jasa profesional
Sebagai dasar dalam pengembangan manajemen risiko melalui instrumen asuransi (professional liability insurance)
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
ARTI PENTING PROFESSION ACT
(Undang-undang Profesi)
Dalam perkara pidana, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan bulanDalam perkara lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya enam bulan
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
Pasal 50 : barang siapa melakukan suatu perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang-undang tak boleh dihukum
barang siapa yang dipanggil menurut undang-undang untuk menjadi saksi, ahli atau juru bahasa, dengan sengaja tidak melakukan suatu kewajiban menurut undang-undang, yang ia sebagai demikian harus melakukan :
Pasal 224 :
UU Keinsinyuran dan KUHPKUHP Pidana
Dalam proses (RUU)• Pharmacist act• Veteriner act
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
No Dasar Hukum Tahun Tentang1 UU No. 18 2003 Advokat2 UU No. 29 2004 Praktik Kedokteran3 UU No. 14 2005 Guru dan Dosen4 UU No. 5 2011 Akuntan publik5 UU No. 11 2014 Keinsinyuran6 UU No. 36 2014 Tenaga kesehatan7 UU No. 38 2014 Keperawatan
Profession Act di Indonesia
KONTEKSMasyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) UU No. 11/2014
tentang KeinsinyuranUU tersebut mengatur:
Program (pendidikan) profesi insinyurRegistrasi insinyur profesional
ijin bagi insinyur (termasuk insinyur asing)
Kata kunci UU:Kepastian hukum bagi penyelenggara keinsinyuranPerlindungan hukumKewenangan, kewajiban, tanggung jawab dan hak insinyur, serta Program (pendidikan) profesi insinyur oleh perguruan tinggi.
KeywordsUU
Keinsinyuran
Program Profesi Insinyur oleh Perguruan Tinggi (Ps. 7-9)
Perlindungan Pengguna dan Pemanfaat Keinsinyuran (Ps. 26-29)
Kewajiban Insinyur (Ps. 25)
Kepastian Hukum Penyelenggaraan
Keinsinyuran
Tanggung jawab Insinyur (Moril,
Hukum)
Hak dan Kewenangan
(atas kompetensi) Insinyur(Ps. 24)
DESKRIPSI JENJANG PROFESI KUALIFIKASI KKNI Level 7
1. Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner.
3. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.
http://bkti-pii.or.id/
UU Keinsinyuran (UU 11/2014)
• Dewan Insinyur Indonesia mempunyai fungsi merumuskan kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran;
• Persatuan Insinyur Indonesia merupakan lembaga yang berfungsi melaksanakan Praktik Keinsinyuran;
• Pembinaan Praktik Keinsinyuran merupakan tanggungjawab Pemerintah yang dilakukan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan menteri lainnya yang terkait
Kelembagaan Dalam UU Keinsinyuran
Presiden
Dewan Insinyur Indonesia bertugas merumuskan kebijakan: Sistem Registrasi Insinyur Standar Program Profesi Insinyur Standar Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan Pengawasan pelaksanaan Praktik
Keinsinyuran oleh PII Sistem Uji Kompetensi Standar Kompetensi Insinyur, dan
Menjalin perjanjian kerjasama Keinsinyuran Internasional
Mengawasi alih teknologi oleh insinyur asing
Pemerintah Industri Perguruan Tinggi PII Pemanfaat
Keinsinyuran
Wadah berhimpun Insinyur Indonesia
Dewan Insinyur
Indonesia
Ps.30-35
Persatuan Insinyur
Indonesia
Ps.36-44
UU Keinsinyuran
Dewan Insinyur PII Perguruan Tinggi•Menjalankan fungsi perumusan kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran
•Mengusulkan standar program profesi Insinyur guna mendapatkan ketetapan Menteri
•Menjalankan fungsi pelak-sanaan Praktik Keinsinyuran
•Melaksanakan Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan tinggi sesuai dengan standar
•Melakukan pengendalian dan pengawasan bagi terpenuhinya kewajiban Insinyur
•Pengendalian Mutu Pemba-ngunan dan Pengembangan Keinsinyuran
•Menyelenggarakan program profesi Insinyur bekerjasama dengan Kementerian terkait, PII dan kalangan Industri dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur
•Menerbitkan gelar profesi insinyur
Dewan Insinyur
Indonesia Memiliki Tugas
Menetapkan kebijakan sistem registrasi Insinyur
Mengusulkan standar Program Profesi Insinyur
Menetapkan standar Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
Melakukan pengawasan pelaksanaan Praktik
Keinsinyuran oleh PII
Mengesahkan perjanjian kerjasama Keinsinyuran internasional
Melakukan perjanjian kerjasama Keinsinyuran internasional
Menetapkan standar kompetensi insinyur
Menetapkan kebijakan sistem Uji Kompetensi
Dewan Insinyur Indonesia Memiliki
Kewenangan
Membuat peraturan pelaksanaan mengenai fungsi, tugas, dan kewenangan Dewan Insinyur Indonesia
Melakukan pencatatan terhadap Insinyur yang dikenai sanksi karena melanggar ketentuan kode etik Insinyur
Mengesahkan sistem
registrasi Insinyur
Mengesahkan sistem Uji
Kompetensi
PII bertugas melaksanakan kebijakan DII
Pelayanan Keinsinyuran
Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan tinggi
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
Pengendalian dan pengawasan kewajiban
Insinyur
Memberikan advokasi bagi Insinyur
Menjalin perjanjian kerjasama Keinsinyuran internasional
Menetapkan, menerapkan dan menegakkan kode etik insinyur
Registrasi Insinyur (menerbitkan STRI berdasarkan SKI)
PII Memiliki
Kewenangan
Menyatakan terpenuhi/tidaknya
persyaratan registrasi Insinyur
Menerbitkan, memperpanjang,
membekukan, dan mencabut STRI
Menyatakan terpenuhi/tidaknya
persyaratan PKB
Menyatakan terjadi/tidaknya suatu pelanggaran kode etik
Insinyur
Melakukan perjanjian kerjasama Keinsinyuran internasional
Memberikan akreditasi keprofesian pada himpunan keahlian Keinsinyuran
Menjatuhkan sanksi atas pelanggaran kode etik insinyur
Menjatuhkan sanksi atas pelanggaran standar Keinsinyuran
PROFILPERSATUAN INSINYUR INDONESIABerdiri tanggal 23 Mei 1952, di BandungPendiri :– Ir. Djuanda Kartawidjaja– Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo
Perangkat Organisasi1. Dewan Penasehat2. Dewan Insinyur3. Pengurus Pusat4. Majelis Kehormatan Insinyur5. Dewan Pakar6. Badan Pengkajian7. BK dan atau BKT8. Pengurus Wilayah9. Pengurus Cabang10. Badan Usaha dan Yayasan11. Forum Anggota Muda (FAM-PII)
Mitra Organisasi1. Perguruan Tinggi Teknik2. Asosiasi Profesi3. Industri / Perusahaan
Keanggotaan Internasional1. WFEO (World Federation of Engineering Organizations)2. AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organizations)3. FEISEAP (Federation of Engineering Institute South East Asia and Pacific)4. AEESEAP (Association of Engineering Education South East Asia and Pacific)
PROFILPERSATUAN INSINYUR INDONESIA
Ketua-ketua Umum PII, 1952-20121. Ir. Djuanda Kartawidjaja (1952-1954)2. Ir. Kaslan Tohir (1954- 1859)3. Ir. Ukar Bratakusuma (1959-1961)4. Ir. Suratman D. (1965-1969)5. Dr. Ir. GM. Tampubolon (1969-1984)6. Ir. Sumantri (1984-1989)7. Ir. Aburizal Bakrie (1989-1994)8. Ir. Arifin Panigoro (1994-1999)9. Ir. Qoyum Tjandranegara (1999- 2002)10. Ir. Pandri Prabono, IPM (2002-2004)11. Ir. Rauf Purnama (2004-2006)12. Ir. Airlangga Hartarto, MMT., MBA (2006-2009)13. Dr. Ir. Muhammad Said Didu (2009-2012)14. Ir. Bobby Gafur Umar, MBA, IPU (2012-2015)15. Dr. Ir. Hermanto Dardak, M.Sc, IPU (2015-2018)
KEPENGURUSANPERSATUAN INSINYUR INDONESIA
Perangkat Organisasi1. Pembinan2. Dewan Penasehat3. Dewan Insinyur4. Pengurus Pusat5. Majelis Kehormatan Etik6. Dewan Pakar7. Majelis Layanan Insinyur8. Badan Pengkajian9. BK dan atau BKT10.Pengurus Wilayah11.Pengurus Cabang12.Badan Usaha dan Yayasan13.Forum Anggota Muda
(FAM-PII)
1. BK Sipil2. BK Elektro3. BK Kimia4. BK Mesin5. BK Fisika6. BK Teknik ndustri7. BK Geodesi8. BK Teknik
Lingkungan9. BK Teknik
Pertambangan10.BK Teknik Pertanian11.BK Teknik Kelautan12.BK Teknik
Perminyakan13.BK Kedirgantaraan14.BK Kebumian dan
Energi15.BK Teknik Arsitektur16.BK Industri
Pertanian17.BK Kehutanan18.BK Material19.BK Metalurgi
Badan Kejuruan/ Badan Kejuruan Teknologi (BK/BKT) PII
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
PROGRAM PROFESI
INSINYUR (PPI)
Status Dasar Hukum• UU Dikti 2012
•Ps 17(1): Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan Keahlian Khusus•Ps 17(2): Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerjasama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggungjawab atas mutu layanan profesi
• Perpres KKNI 2012•Ps 1(7): Sertifikat kompetensi kerja adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terakreditasi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai kompetensi kerja tertentu sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;•Ps 3(1): lulusan pendidikan profesi setara dengan jenjang 7 atau 8.
• Perpres KKNI 2012•Ps. 9(2e): Lulusan program profesi paling sedikit menguasai teori bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu•Ps. 16(1e): Paling lama 3 TA, lulusan sarjana, D4/sarjana terapan dengan beban paling sedikit 24 SKS
• UU Keinsinyuran 2014•Ps. 8(1,3): Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti Standar Program Profesi Insinyur•Ps. 6(4): Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan Insinyur Indonesia
•UU Keinsinyuran (Ps. 8(3)); Program Profesi Insinyur diatur dalam Peraturan Pemerintah;•UU Keinsinyuran (Ps.35); ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, struktur organisasi, rekrutmen dan jumlah anggota, serta pendanaan Dewan Insinyur Indonesia diatur dengan Peraturan Presiden
• PermenRistekDikti (2016): Program Studi PPI
•Merujuk UU Dikti (2012), tidak merujuk UU Keinsinyuran;•(Ps.3): Menyusun kurikulum PPI bersama PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi oleh PII;•(Ps.3h): PT penyelenggara memiliki KS dengan PII (himpunan keahlian keinsinyuran), kalangan industri, kementerian terkait•Memuat isu Sertifikasi Profesi Insinyur (Ps. 9(1)
?
Rasional Pendidikan
Profesi
1. Panggilan Profesi ?
Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus (UU Dikti Ps. 17(1)).
6. Pengukuhan Pengukuhan gelar profesi, pengakuan
profesi, pencatatan profesi, Oleh penyelenggara, dan/atau organisasi
profesi
5. Program Assessment: Standar Penetapan Kelulusan (gelar
profesi, sertifikat profesi) Ditetapkan oleh stakeholders,
penyelenggara, organisasi profesi (penjaga mutu, penerbit dan pencatat sertifikasi profesi)
4. Proses Mengukur Capaian: Standar Uji Kompetensi Ditetapkan oleh stakeholder
penyelenggara, organisasi profesi (penjamin mutu)
2. Target Kompetensi ............. “Standar Kompetensi” (Unit
kompetensi. Pengetahuan/keterampilan minimum yang harus dikuasai)
Ditetapkan oleh stakeholder, penyelenggara, organisasi profesi
3. Proses Pembelajaran Standar Proses (how to deliver,
pengetahuan/keterampilan minimum yang harus dikuasasi);
Ditetapkan oleh stakeholder, penyelenggara , organisasi profesi
UU Keinsinyuran
Per Pemerintah Per Presiden Per Menteri & DI•Ketentuan mengenai cakupan disiplin teknik dan bidang Keinsinyuran (Ps.5(3));
•Pembinaan Keinsinyuran (Ps. 49);
•Program Profesi Insinyur (Ps. 8(3));
•Ketentuan Registrasi Insinyur (Ps. 17);
•Insinyur Asing (Ps. 22).
•Dewan Insinyur Indonesia (Ps. 35);• Menetapkan kebijakan
sistem registrasi Insinyur• Mengusulkan Standar
Program Profesi Insinyur,• Pengawasan insinyur asing,• Menetapkan standar
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
• Merumuskan Kebijakan Penyelenggaraan dan pengawasan praktik Keinsinyuran,
• (Ps. 30-34)
•Standar Layanan Insinyur (Kementerian yang membina bidang Keinsinyuran (Ps.6(2));
•Standar Kompetensi Insinyur (DI bersama Kementerian yang membina bidang Keinsinyuran (Ps. 6(3);
•Standar Program Profesi (Menteri, PT, Kementerian yang membina bidang Keinsinyuran) (Ps. 6(4));
•AD dan ART PII (Ps. 53),
Program Profesi Insinyur
Untuk memperoleh gelar profesi insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur (UU Keinsinyuran, Ps. 7(1)).
Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi berkerjasama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti standar Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) UU Keinsinyuran, Ps. 8(3)).
Pasal 2(1) Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri atasa. Standar Nasional Pendidikanb. Standar Nasional Penelitianc. Standar Nasional
Pasal 4(1) Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri atasd. Standar kompetensi lulusane. Standar isi pembelajaranf. Standar proses pembelajarang. Standar penilaian pembelajaranh. Standar dosen dan tenaga kependidikani. Standar sarana dan prasarana pembelajaranj. Standar pengelolaan pembelajaran dan k. Standar pembiayaan pembelajaran
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Permen (2016) : Persyaratan Melaksanakan PPI (Ps. 3)
a. Memiliki peringkat terakreditasi Perguruan Tinggi Unggul atau A;
b. Memiliki paling sedikit 5 (lima) Program Studi Teknik;
c. Jumlah Program Studi Teknik peringkat terakreditasi unggul atau A paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari keseluruhan Program Studi Teknik;
d. Memiliki paling sedikit 6 (enam) Dosen tetap pada setiap Program Studi atau sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
e. Memiliki jumlah dosen yang telah sesuai dengan KKNI dalam profesi keinsinyuran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan;
f. Dosen yang ditetapkan telah memiliki pengalaman kerja di industri
g. Dosen yang ditetapkan mendapat rekomendasi dari PII;
h. Memiliki perjanjian kerjasama dengan kementerian terkait, PII, kalangan industri, dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran yang terakreditasi oleh PII;
i. Telah menyusun kurikulum PS PPI bersama dengan PII dan/atau himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditas oleh PII;
Peraturan Menteri Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 35 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Program Studi Program Profesi Insinyur
1) Seseorang yang akan mengikuti PS PPI (harus) memiliki kualifikasi akademik:a) Sarjana bidang teknik (ST) atau sarjana terapan bidang teknik (STT); ataub) Sarjana pendidikan bidang teknik (SPT) atau sarjana sains (SS)
2. Seseorang dengan kualifikasi akademik sebagaimana disebutkan pada ayat (1) huruf a) harus memiliki pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran paling sedikit 2 (dua) tahun,
3. Seseorang dengan kualifikasi akademik sebagaimana disebutkan pada ayat (1) huruf b) harus memiliki pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran paling sedikit 3 (tiga) tahun untuk dapat disetarakan dengan kualifikasi akademik sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a),
4. Seseorang dengan kualifikasi akademik sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana sains yang telah disetarakan dengan kualifikasi akademik sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat mengikuti PS PPI setelah memiliki pengalaman kerja praktik keinsinyuran paling sedikit 2 (dua) tahun.
Permen (2016) : Persyaratan Peserta PSPPI (Ps. 4)
1) Profesi Insinyur dapat diperoleh melalui rekognisi pembelajaran lampau dengan cara penyetaraan atau pengakuan capaian pembelajaran.
2) Seseorang dengan kualifikasi akademik sarjana teknik (ST) atau sarjana terapan bidang teknik (STT) yang akan menempuh PS PPI melalui RPL harus memiliki pengalaman kerja (dalam praktik keinsinyuran?) lebih dari 2 (dua) tahun.
3) Seseorang dengan kualifikasi akademik sarjana pendidikan bidang teknik (SPT) atau sarjana sains (SS) dapat menempuh PS PPI melalui RPL setelah disetarakan dengan kualifikasi akademik sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik dan memiliki pengalaman kerja (dalam praktik keinsinyuran?) lebih dari 5 (lima) tahun.
4) Jumlah satuan kredit semester yang dapat diakui melalui rekognisi pembelajaran lampau sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Perguruan Tinggi penyelenggara.
Permen (2016) : Rekognisi Pembelajaran Lampau (Ps. 5)
Program Profesi Insinyur – ST, STTPasal 9(1) Gelar profesi Insinyur sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) disingkat dengan “Ir” dan dicantumkan didepan nama yang berhak menyandangnya.
(2) Gelar profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh perguruan tinggi Penyelenggara Program Profesi Insinyur yang bekerjasama dengan kementerian terkait dan PII
Bekerja dalam profesi Keinsinyuran:
Memupuk Kompetensi
Sertifikat Profesi INSINYUR
Pasal 7(1) Untuk memperoleh gelar profesi Insinyur
seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur
(2) Syarat untuk dapat mengikuti Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Sarjana bidang teknik atau sarana terapan bidang teknik, baik lulusan perguruan tinggi dalam negeri maupun perguruan tinggi luar negeri yang telah disetarakan
Pasal 8(2) Seseorang yang telah memenuhi standar
Program Profesi Insinyur, baik melalui program profesi maupun melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau serta lulus Program Profesi Insinyur berhak mendapatkan sertifikat Profesi Insinyur dan dicatat oleh PII
Pasal 8(1) Program Profesi Insinyur diselenggarakan
oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan kementerian terkait, PII dan kalangan industri dengan mengikuti
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4)
Standar Program Profesi Insinyur adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan program profesi Insinyur yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan sistem pendidikan tinggi
Perguruan Tinggi
Ir.
Sarjana Teknik
Sarjana Teknik
Terapan
Program Profesi Insinyur
Program Profesi Insinyur – SPT, SS, RPL PPI adalah program pendidikan tinggi
setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi Keinsinyuran (Ps. 1(5))
Penyelenggara PPI adalah Perguruan Tinggi bekerjasama dengan kementerian terkait , PII, dan kalangan industri (Pasal 8(1))
Berdasarkan ............
Pasal 7(5) Program Profesi Insinyur dapat
diselenggarakan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau
Yang dimaksud dengan rekognisi pembelajaran lampau adalah pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan non formal, pendidikan informasi dan/atau pengalaman kerja didalam sektor pendidikan formal
Bekerja dalam profesi Keinsinyuran:
Memupuk Kompetensi
Sertifikat Profesi INSINYUR
Pasal 7Penjelasan Pasal 7 (2b) yang dimaksud dengan program penyetaraan adalah proses penyandingan dan pengintegrasian capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan kerja untuk sarjana bidang teknik atau sarjana bidang sains yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
Ir.
Program Profesi Insinyur
Pasal 7(2) Syarat untuk dapat mengikuti program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a.b. Sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui program penyetaraan.
Perguruan Tinggi
Sarjana Pendidikan Bid. Teknik
Sarjana Sains
Program Penyetaraan
Mekanisme Rekognisi
Pembelajaran Lampau
Pengalaman bekerja menangani
pekerjaan Keinsinyuran
ST, STT, SPT, SS
Sarjana Teknik
Program Studi Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan Tinggi bekerjasama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri (Ps. 2(4)).
PermenRistekDikti (2016), Ps. 5
Mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau
Pengalaman bekerja menangani
pekerjaan Keinsinyuran
Bekerja dalam profesi Keinsinyuran:
Memupuk Kompetensi
Sertifikat ProfesiINSINYUR
PermenRistekDikti (2016), Ps. 3 dan Kepdirjen (2016)
PermenRistekDikti (2016), Ps. 4
Pengalaman bekerja menangani
pekerjaan Keinsinyuran
Sarjan
a Tek
nikSarj
ana T
eknik
Terap
an
Perguruan Tinggi
Standar program Studi Program Profesi Insinyur disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Ps. 2(5))
Sertifikat Profesi Insinyur diberikan oleh Perguruan Tinggi (Ps. 9(1))
Ir.
Program StudiProgram Profesi Insinyur
PermenRistekDikti (2016), Ps. 5
Mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau
Telah disetarakan dan Pengalaman bekerja menangani pekerjaan
Keinsinyuran
Bekerja dalam profesi Keinsinyuran:
Memupuk Kompetensi
Sertifikat ProfesiINSINYUR
PermenRistekDikti (2016), Ps. 3 dan Kepdirjen (2016)
PermenRistekDikti (2016), Ps. 4
Pengalaman bekerja menangani
pekerjaan Keinsinyuran
Sarjana Pendidikan Bid. Teknik
Sarjana Sains
Perguruan Tinggi
Ir.
Program StudiProgram Profesi Insinyur Program
Penyetaraan
Sarjana Non Teknik
Pengalaman bekerja menangani
pekerjaan Keinsinyuran
PENDIDIKAN FORMAL : Ijazah dan/atau Gelar Akademik
SMP SMA D1 D2 D3 S1/D4 PRO S2/Sp S3/Sp
PROFESIONAL :
Klasifikasi Kerja
Profesional
IPU9
AHLI
INDUSTRI :
Jabatan Fungsio
nal Dalam
pekerjaan
IPM8
IPP7
6 TEKN
ISI 5
4
3 OPERATOR 2
1
PENGEMBANGAN DIRI: Pengalaman Kerja Khusus/Konsisten
Permen No. 35/2016-Persyaratan pengalaman bekerja bagi peserta PPI;
KKNI-ljulusan PPI minimum pada level 7 yang setara IPP pada program Insinyur profesional PII;
Sarana Pembelajaran pada PS-PPI (versi Permen No. 35/2016 adalah “Insinyur” profesional” dengan klasifikasi IPP
KKNI LEVEL 6 (Sarjana) KKNI Level 7 (Profesi) KKNI LEVEL 8 (Magister)
KEMAMPUAN KERJA
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi
Mampu melakukan dan/atau mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada dibawah tanggung jawab bidang keahliannya
Mampu mengembangkan pengetahuan teknologi dan atau seni didalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset hingga menghasilkan karya yang inovatif dan teruji
PENGETAHUAN YANG DIKUASAI
Menguasai konsep teoritis bidang tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni didalam bidang keilmuannya melalui pendekatan multidisiplin
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi dan atau seni didalam bidang keilmuannya atau pendekatan inter atau multidisiplin
KEMAMPUAN MANAJERIAL
DAN TANGGUNG
JAWAB
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok
Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi
Mampu menggunakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi
Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional
Keterampilan Umum Program Profesi (SNPT)Lulusan Program Profesi wajib memiliki keterampilan umum, sebagai berikut:
a. Mampu bekerja dibidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik dan memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja profesinya;
b. Mampu membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif.
c. Mampu mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi pengembangan profesi dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat, terutama masyarakat profesinya;
d. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
e. Mampu meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan dan pengalaman kerja.
Keterampilan Umum Program Profesi (SNPT)f. Mampu meningkatkan mutu
sumberdaya untuk pengembangan program strategis organisasi;
g. Mampu memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
h. Mampu bekerjasama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah pekerjaan bidang profesinya;
i. Mampu mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan kliennya;
j. Mampu bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik profesinya;
k. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri;
l. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan profesi atau pengembangan kebijakan nasional pada bidang profesinya; dan
m. Mampu mendokumentasikan, me-nyimpan, mengaudit, meng-amankan, dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya.
Ketentuan Pendidikan Profesi Keinsinyuran Insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di bidang
Keinsinyuran (UU Keinsinyuran, Ps. 1(3)); Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana
yang mempersiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian Khusus (UU Dikti, Ps. 17(1));
Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerjasama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau organisasi profesi yang bertanggungjawab atas mutu layanan profesi (UU Dikti, Ps. 17(2));
Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerjasama dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti Standar Program Profesi Insinyur (UU Keinsinyuran, Ps. 8(1));
Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan Insinyur Indonesia (UU Keinsinyuran, Ps. 6(4)).
Program Rekognisi Pembelajaran Lampau
Program Profesi Insinyur dapat diselenggarakan melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau (UU Keinsinyuran, Ps. 7(3)).
Termasuk didalam standar Prgoram Profesi Insinyur: pengakuan atas capaian pembelajaran yang diperoleh dari pendidikan nonformal, pendidikan informal, dan/atau pengalaman kerja didalam sektor pendidikan formal [Penjelasan UU Keinsinyuran, Ps. 7(3)]
Dosen dan Calon Peserta Program Profesi Insinyur
Persyaratan Administrasi
• Lulus Sarjana Teknik;
• Lulus Penyetaraan[*];
• Sertifikat Pengalaman Kerja dalam Praktik Keinsinyuran [*]
• ........
Persyaratan Kompetensi• Test Kualifikasi (standar
program: etika profesi, profesionalisme, K3, engineering standard & code);
• Prasyarat Kompetensi Minimum (Klaim pengalaman, praktik keinsinyuran-FAIP: Wajib, Pilihan);
• Wawancara• ......
1 2
Dosen Program Profesi Insinyur• Insinyur Profesional;• Pengalaman Praktik Keinsinyuran;• Memiliki kualifikasi dibidangnya;• Rekomendasi PII;• ......
3
Dosen dan Calon Peserta Program Profesi Insinyur
Kerjasama Penyelenggaraan Program Profesi Insinyur
Kehadiran PII pada tahap persiapan adalah bersama stakeholders menyiapkan standar program profesi Insinyur (menetapkan objektif, standar layanan, standar kompetensi, standar proses, prosedur uji- kompetensi, prosedur penyelenggaraan, standar kualifikasi SDM, prosedur RPL, ...)
Kehadiran PII pada tahap pelaksanaan adalah menjaga mutu program profesi Insinyur berdasarkan standar yang telah ditetapkan.
Kelembagaan Infrastruktur Program•Program Studi Program Profesi Insinyur (Syarat keikutsertaan pendirian PS PPI)
•Kelembagaan Magang Industri
•Majelis Profesi (bersama unsur lain melakukan pengawasan mutu penyelenggaraan PPI, menetapkan kelulusan peserta program profesi)
• Standar “Layanan” (bakuan tanggung jawab dan kewenangan Insinyur)
• Standar “Kompetensi” (bakuan skill for practice, engineering knowledge for practice)
• Standar Uji Kompetensi• Standar Proses (proses
pembelajaran sesuai dengan bakuan mutu)
• Sistem magang industri• Standar Rekognisi
Pembelajaran Lampau atau RPL (standar program untuk RPL)
•Menyiapkan proposal pembukaan PS Program Profesi Insinyur
•Menyiapkan SDM Profesional (Dosen)
•Realisasi Penyelenggaraan PPI
•Realisasi dan Pengawasan Mutu Magang Industri
•Uji Kompetensi•Seleksi Peserta PPI•Realisasi program Rekognisi Pembelajaran Lampau
Kerjasama dengan Perguruan Tinggi
Pengurus Pusat Pengurus Wil./Cab. Badan Kejuruan•Regulator Kebijakan Kerjasama PPI
•Fasilitator Kerjasama PPI•Fasilitator Kerjasama Asosiasi Profesi (Himpunan Keahlian Keinsinyuran)
•Registrasi Sertifikat Profesi Insinyur
• Pelaksana kebijakan PPI• Otoritas kerjasama dengan
perguruan tinggi penyelenggara PPI
• Pengembangan SDM Profesional (Dosen)
• Menyiapkan Majelis Profesi (Pengawasan Mutu, Uji Kompetensi)
•Pengawasan Standar Mutu Nasional
•Regulator Target Keinsinyuran
•Penetapan Standar PPI (Objektif Program, Standar Layanan, Standar Kompetensi, Standar Proses, Standar Magang Industri, Standar Uji Kompetensi, Standar Kelulusan
Kerjasama dengan Perguruan Tinggi
Standar Program Profesi Insinyur Standar Program Profesi Insinyur adalah pedoman
penyelenggaraan program pendidikan profesi yang menjadi target, serta diperlukan untuk melaksanakan proses penjaminan mutu (program, proses, kompetensi).
Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan Insinyur Indonesia (UU Keinsinyuran, Ps. 6(4)).
Standar PPI
1. Goal: Pedoman penyelenggaraan Program Profesi Insinyur (PPI) untuk membentuk mutu kompetensi yang diakui internasional.
2. Menyatakan Kompetensi Keinsinyuran (tanggung jawab dan kewenangan Insinyur) yang mendukung/dibutuhkan oleh lapangan pekerjaan-”standar layanan”
3. Menyatakan Unit Kompetensi Keinsinyuran (pengetahuan dan keterampilan keinsinyuran) yang diberikan, yang sesuai dengan target kompetensi (terukur)- “standar kompetensi”
4. Menyatakan proses pembelajaran/pelatihan dalam pembentukan kompetensi profesi Insinyur
5. Menyatakan prosedur Ujian Kompetensi.: meliputi materi serta tata cara (proses) ujian kompetensi (unit kompetensi, peserta, penguji, ...)
6. Menyatakan Prosedur rekognisi kompetensi keinsinyuran bagi yang tidak mengikuti kegiatan normal PPI
7. Menyatakan prosedur penyetaraan kompetensi keinsinyuran bagi yang bukan lulusan program studi teknik.
8. Menyatakan kualifikasi sumberdaya penyelengaraan program profesi Insinyur
9. Menyatakan struktur organisasi penyelengaraan program profesi Insinyur
Learning Objective
Professional Competence
Competence Unit
Learning Process
CompetenceExam
Menyatakan kewenangan dan tanggung jawab profesi (kompetensi profesi) yang menjadi target dari program (PPI);
Dapat memiliki sejumlah sub bidang profesi Insinyur
Daftar Unit kompetensi (skill, eng.knowledge) untuk masing-masing sub bidang profesi (jika ada);
Dipetakan terhadap learning objectives (kompetensi minimum yang dipersyaratkan
Menyatakan proses belajar masing-masing unit kompetensi;
Menyatakan ketentuan serta proses industrial internship
Menyatakan proses mengukur capaian masing-masing unit kompetensi;
Unsur yang melakukan uji kompetensi;
Score and scoring (syarat minimum lulus uji kompetensi)
Kode Etik
Profesionalisme
K3
Studi Kasus
Praktik
SeminarPerm
enRi
stek
Dikt
i No.
35
(201
6)
Standar minimum ditetapkan oleh PII (UU Keinsinyuran)
Pendefinisian kewenangan dan tanggung jawab profesi oleh PT, Kementerian, PII
Unit kompetensi ditetapkan oleh PT, kementerian (stakeholder), ..PII
Ditetapkan oleh PT, Kementerian (stakeholder), ...PII
Ditetapkan oleh PT, Kementerian (stakeholder), ...PII
Standar Program Profesi Insinyur
Kerjasama “Program Studi” PPI
1. Syarat Institusi Penyelenggara
2. Syarat Kerjasama Institusi
3. Syarat Penetapan Dosen
4. Syarat Penyelenggaraan
5. Bakuan Layanan (Tanggung Jawab Profesi)
6. Bakuan Kompetensi (Keterampilan, Pengetahuan)
7. Bakuan Proses (Learning Process, Magang Industri)
8. Bakuan Uji Kompetensi
9. Bakuan Program Rekognisi Pembelajaran Lampau
Standar Program Profesi Insinyur
Kerjasama Penyelenggaraan Program Profesi
Insinyur
1. Menetapkan “Standar Layanan”• Menetapkan bakuan yang
berhubungan dengan tanggungjawab pekerjaan Keinsinyuran, bersama PT Penyelenggara dan Kementerian Terkait (Stakeholder)
2. Menetapkan “Standar Kompetensi”• Menetapkan bakuan yang
berhubungan dengan keterampilan dan pengetahuan dalam pekerjaan Keinsinyuran, bersama PT Penyelenggara dan Kementerian Terkait (Stakeholder)
3. Menyusun ”Standar Proses”• Menetapkan bakuan
penyelenggaraan Program Profesi Insinyur (Uji kompetensi, magang industri, RPL,...) bersama PT Penyelenggara dan Kementerian Terkait (Stakeholder)
4. Melaksanakan PPI• Bersama PT Penyelenggara
sesuai dengan Standar (UU Keinsinyuran Ps. 38(b)),
• Target lulusan: “Ir, SPI, dan IPP:
5. Penjaga dan Penjamin Mutu• Mutu penyelenggara/proses• Mutu Institusi & Dosen• Standar & Uji Kompetensi• “Memimpin” Majelis Profesi
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAANILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN TINGGI
Nomor : 1462/C/KEP/VI/2016TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI PROGRAM PROFESI INSINYURDIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAAN
ILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN TINGGI
LEMBAGA PENGELOLAMekanisme Perguruan Tingi untuk menyelenggarakan PS PPI adalah :
1. Menyiapkan kelembagaan yang akan mengelola PS PPI2. Menyiapkan sistem untuk pelaksanaan PS PPI dengan membuka program studi
baru3. Menyiapkan kerjasama dengan kementerian terkait, dan dengan PII atau
himpunan keahlian keinsinyuran yang telah terakreditasi oleh PII4. Menyiapkan perencaan sistem keuangan5. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) memberitahukan pembukaan
Program Studi Program Profesi Insinyur kepada Menteri6. Perguruan Tinggi selain PTNBH mengajukan ijin pembukaan PS PPI kepada
Menteri dan7. Memenuhi syarat lain yang ditetapkan oleh perguruan tinggi
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAANILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN TINGGI
Nomor : 1462/C/KEP/VI/2016
TENAGA PENGAJAR
Staf Pengajar Program Profesi Insinyur adalah seseorang yang :1. Memiliki minimal sertifikat Insinyur Profesional Madya (IPM) yang
masih berlaku, dan memiliki kompetensi yang mencukupi untuk menyampaikan materi pembelajaran
2. Mendapatkan surat penugasan dari lembaga terkait, yaitu PPI jika ditugaskan oleh PII, atau PII Wilayah jika ditugaskan oleh PII Wilayah, atau himpunan keahlian keinsinyuran yang terakreditasi PII jika ditugaskan oleh himpunan keahlian keinsinyuran, atau perguruan tinggi yang terkait jika ditugaskan oleh perguruan tinggi, atau industri yang terkait jika ditugaskan oleh industri
3. Mendapat rekomendasi dari PII
KRITERIA DAN CARA SELEKSIPeserta Program Profesi Insinyur adalah seseorang yang memenuhi :A. Syarat Umum
a. sehat jasmani, rohani, bebas narkotika, psikotropika, dan zat adiktifb. mendaftar untuk mengikuti pendidikan profesi insinyurc. sarjana bidang teknik, atau sarjana terapan bidang teknikd. atau sarjana pendidikan bidang teknik, atau sarjana sainse. telah memiliki pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran paling
sedikit 2 (dua) tahunf. memenuhi semua persyaratan dan ketentuan lain yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi pelaksana Program profesi insinyur, antara lain tata cara pendaftaran, dan tata cara seleksi
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAANILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN TINGGI
Nomor : 1462/C/KEP/VI/2016
KRITERIA DAN CARA SELEKSIPeserta Program Profesi Insinyur adalah seseorang yang memenuhi :B. Syarat Khusus untuk sarjana pendidikan bidang teknik, atau sarjana sains :
a. telah melakukan program penyetaraan dengan sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik setelah berpengalaman kerja dibidang keinsinyuran paling sedikit selama 3 (tiga) tahun
b. telah memiliki pengalaman kerja dalam praktik keinsinyuran sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dan
c. pengalaman kerja di bidang teknik dibuktikan dengan surat pernyataan dan masing-masing lembaga tempat yang bersangkutan bekerja
C. Syarat Kelulusan :d. telah dinyatakan lulus seluruh mata kuliah pada PS PPIe. telah memenuhi syarat ketentuan lulus sesuai Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAANILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN TINGGI
Nomor : 1462/C/KEP/VI/2016
KURIKULUMMengacu kepada Sistem Kredit Semester bermuatan 24 sks yang terdiri dari :
a. Lebih dari 70% di lapangan atau tempat kerja dengan pembimbing magangb. Maksimum 33% tatap muka di kelas dengan dosen
Materi perkuliahan pada PS PPI meliputi :
1. Kode etik dan etika profesi insinyur (2 sks)
2. Profesionalisme (2 sks)
3. Keselamatan, kesehatan, dan Keamanan Kerja dan Lingkungan ( 2 sks)
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAANILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN TINGGI
Nomor : 1462/C/KEP/VI/2016
KURIKULUMMateri perkuliahan pada PS PPI meliputi :
4. Praktek keinsinyuran (12 sks) :a. Filosofi Keinsinyuran di Industrib. Arah perkembangan industri dan Statusc. Sistem Industri (Engineering)d. Permasalahan Keinsinyurane. Tugas mengatasi Masalahf. Penulisan laporan Keinsinyuran
5. Studi kasus (4 sks)
6. Pemateri pada seminar, workshop, diskusi (2 sks)
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAANILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN TINGGI
Nomor : 1462/C/KEP/VI/2016
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
PROFIL LULUSAN PS PPIIII. CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Capaian Pembelajaran PS PPI adalah :
1. Mampu melakukan perencanaan keinsinyuran dengan memanfaatkan sumberdaya dan melakukan evaluasi keinsinyuran secara komprehensif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Mampu memecahkan permasalahan keinsinyuran melalui pendekatan monodisiplin dan multidisiplin
3. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan keinsinyuran sesuai etika profesi secara strategi dan akuntabel
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAANILMU PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN TINGGI
Nomor : 1462/C/KEP/VI/2016
Tercantum dalam Lampiran Permenristekdikti 44 tahun 2015 (dapat ditambah oleh perguruan tinggi
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
RUMUSAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN
Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Keterampilan khusus
Keterampilan umum
Tercantum dalam Lampiran Permenristekdikti 44 tahun 2015 (dapat ditambah oleh perguruan tinggi
Disusun oleh :a. Forum program studi sejenis
atau nama lain yang setaraataub. Pengelola program studi dalam
hal ini tidak memiliki forum program studi sejenis
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
KERJASAMA PENYELENGGARA PPIOLEH PT DAN PPI
• Untuk ST atau STr yang memiliki pengalaman praktik keinsinyuran paling sedikit 2 tahun
• Untuk Ssi dan SPdT yang memiliki pengalaman praktik keinsinyuran 3 tahun untuk disetaarakan dan setelah memiliki pengalaman praktik keinsinyuran paling sedikit 2 tahun
PPIKERJASAMA PT, PII,
INDUSTRI DAN KEMENTERIAN
DASAR INOVASI
PENINGKATAN KOMPETENSI INSINYUR sesuai
KEJURUANNYA dengan CAPAIAN
• Menetapkan standar kompetensi dan unit kompetensi
• Sesuai kejuruannya
• Menyiapkan SDM Profesional
• Pedoman mutu
• Bersama PT menerbitkan dan mencatat Sertifikat Profesi Insinyur
• Untuk para ST dan STr dengan pengalaman kerja lebih dari 2 tahun
• Untuk para Ssi dan SPdT setelah disetarakan dengan ST atau STr dan memiliki pengalaman kerja lebih dari 5 tahun
• Mampu melakukan perencanaan keinsinyuran dengan memanfaatkan sumberdaya dan melakukan evaluasi keinsinyuran secara komprehensif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
• Mempu memecahkan permasalahan keinsinyuran melalui pendekatan monodisiplin dan multidisiplin
• Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan keinsinyuran sesuai etika profesi dan standar keinsinyuran secara strategis dan akuntabel
REGULER
RPLST STrnonST
INSINYUR
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
40 PERGURUAN TINGGI UNTUK RINTISAN PS-PPINO NAMA PERGURUAN TINGGI PTN/PTS LOKASI
KOTA PROVINSI
1 Institut Teknologi Bandung PTN1 Bandung Jawa Barat
2 Universitas Gadjah Mada PTN2 Yogyakarta DI Yogyakarta
3 Institut Pertanian Bogor PTN3 Bogor Jawa Barat
4 Universitas Indonesia PTN4 Depok DKI Jakarta/Jawa Barat
5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember
PTN5 Surabaya Jawa Timur
6 Universitas Brawijaya PTN6 Madiun Jawa Timur
7 Universitas Sebelas Maret PTN7 Surakarta Jawa Tengah
8 Universitas Diponegoro PTN8 Semarang Jawa Tengah
9 Universitas Hasanudin PTN9 Makassar Sulawesi Selatan
10 Universitas Andalas PTN10 Padang Sumatera Barat
11 Universitas Negeri Malang PTN11 Malang Jawa Timur
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
40 PERGURUAN TINGGI UNTUK RINTISAN PS-PPINO NAMA PERGURUAN TINGGI PTN/PTS LOKASI
KOTA PROVINSI
12 Universitas Negeri PTN12 Yogyakarta DI Yogyakarta
13 Universitas Kristen Petra PTS1 Surabaya Jawa Timur
14 Universitas Riau PTN13 Pekanbaru Riau
15 Universitas Lampung PTN14 Bdr. Lampung
Lampung
16 Universitas Sriwijaya PTN15 Palembang Sumatera Selatan
17 Universitas Santa Dharma PTS2 Yogyakarta DI Yogyakarta
18 Universitas Katolik Parahyangan
PTS3 Bandung Jawa Barat
19 Universitas Muhammadiyah Malang
PTS4 Malang Jawa Timur
20 Universitas Jember PTS5 Jember Jawa Timur
21 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
PTS6 Surabaya Jawa Timur
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
40 PERGURUAN TINGGI UNTUK RINTISAN PS-PPINO NAMA PERGURUAN TINGGI PTN/PTS LOKASI
KOTA PROVINSI
22 Universitas Negeri Medan PTN16 Medan Sumatera Utara
23 Universitas Jambi PTN17 Jambi Jambi
24 Universitas Pattimuraa PTN18 Ambon Maluku
25 Universitas Islam Bandung PTS7 Bandung Jawa Barat
26 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
PTS8 Jakarta DKI Jakarta
27 Universitas Muslim Indonesia PTS9 Makassar Sulawesi Selatan
28 Universitas Mataram PTN19 Mataram Nusa Tenggara Barat
29 Universitas Sumatera Utara PTN20 Medan Sumatera Utara
30 Universitas Katolik Soegijapranata
PTS10 Salatiga Jawa Tengah
31 Universitas Bina Nusantara PTS11 Jakarta DKI Jakarta
32 Universitas Muhammadiyah Surakarta
PTS12 Surakarta Jawa Tengah
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
40 PERGURUAN TINGGI UNTUK RINTISAN PS-PPINO NAMA PERGURUAN TINGGI PTN/PTS LOKASI
KOTA PROVINSI
33 Universitas Islam Malang PTS13 Malang Jawa Timur
34 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
PTS14 Yogyakarta DI Yogyakarta
35 Universitas Udayana PTS15 Denpasar Bali
36 Universitas Mulawarman PTN21 Samaarinda Kalimantan Timur
37 Universitas Lambung Mangkurat
PTN22 Banjarmasin Kalimantan Selatan
38 Universitas Syiah Kuala PTN23 Banda Aceh Nangro Aceh D
39 Universitas Sam Ratulangi PTN24 Manado Sulaesi Utara
40 Universitas Trisakti PTS16 Jakarta DKI Jakarta
TAMBAHAN PEDOMAN PS-PPI
FKPTPI Universitas Gadjah Mada, 22 November 2016
IPMIPM
IPM Instr
IPM Instr
SYARAT KELULUSAN
Telah lulus seluruh mata kuliah pada
program studi program profesi
insinyur
PRODIPRODI
• Kode etik dan etika profesi insinyur (2 sks)
• Profesionalisme (2 sks)
• Keselamatan, kesehatan dan keamanan kerja dan lingkungan (2 sks)
• Pemateri pada Seminar, workshop, diskusi (2 sks)
• Studi kasus (4 sks)• Praktek keinsinyuran (12 sks)• Filosofi keinsinyuran di industri• Arah perkembangan industri dan
Status Sistem Industri (Engineering)• Permasalahan Keinsinyuran• Tugas mengatasi masalah• Penulisan laporan praktik
keinsinyuran
MAKSIMAL 30%
DIKELASPS PPI
IPMIPM
IPM
IPM
> 70%
IPM PS
IPM PS
IPM PS
IPM PS
IPM PS
IPM PS
IR PS
IR PS
IR PS
IR PS
IR PS
IR PS
DIINDUSTRI/ PROYEK/
LAPANGAN/ JASA
PENUTUP1. Pentingnya sosialisasi peraturan perundangan
keinsinyuran2. FKPTPI bersama stakeholder bidang pertanian
lain (Himpunan Profesi, Instansi Pemerintah bidang Pertanian Dunia Usaha) perlu menyepakati dan mengjukan Badan-badan Kejuruan bidang-bidang pertanian ke PII
3. FKPTPI mendorong percepatan sertifikasi IPP, IPM dan IPU nasional dan ASEAN
4. FKPTPI bersama PII dan Kemenristekdikti memfasilitasi Persiapan Pembantukan Prodi Program Profesi Insinyur (PPI)
TERIMA KASIH
top related