uu-11/2014 tentang keinsinyuran dan bagaimana peran

32
UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran Insinyur di PERTAMBANGAN MINERBA TEMU PROFESI TAHUNAN XXIX - PERHAPI (17-19 Nov.2020) BADAN KEJURUAN TEKNIK PERTAMBANGAN ( Ir. I GEDE SURATHA, MSc., IPU. ) Ref: (bahan2 LSIP BKTP, IP, Gde, Totok A., RBP Sudiro)

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN

Dan bagaimana peran Insinyur

di PERTAMBANGAN MINERBA

TEMU PROFESI TAHUNAN

XXIX - PERHAPI

(17-19 Nov.2020)

BADAN KEJURUAN TEKNIK PERTAMBANGAN

( Ir. I GEDE SURATHA, MSc., IPU. )

Ref: (bahan2 LSIP BKTP, IP,Gde, Totok A., RBP Sudiro)

Page 2: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

PERTIMBANGAN MENGAPA PERLU UU no.11/2014 ? ❑ Keinsinyuran : kegiatan teknik dengan menggunakan kepakaran &

keahlian berdasarkan penguasaan iptek untuk memajukan peradabandan meningkatkan kesejahteraan umat manusia (amanat UUD’45)

❑ Upaya memajukan peradaban dan meningkatkan kesejahteraan umatmanusia dapat dicapai melalui penyelenggaraan keinsinyuran yanghandal dan professional yang mampu meningkatkan nilai tambah,daya guna dan hasil guna, memberikan perlindungan kepadamasyarakat, serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan yangberwawasan lingkungan

❑ Untuk ketahanan nasional dalam tatanan global penyelenggaraankeinsinyuran memerlukan penguasaan dan peningkatan iptekmelalui; pendidikan, riset, PKB, percepatan penambahan jumlah Ir.,dan minat pada pendidikan teknik, serta peningkatan mutu Ir.

❑ Oleh karena itu, perlu ada pengaturan yang terintegrasi mengenaikeinsinyuran yang dapat memberikan perlindungan dan kepastianhukum bagi insinyur, pengguna keinsinyuran, dan pemanfaatkeinsinyuran.

Page 3: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

PENGATURAN KEINSINYURAN →BERTUJUAN :1. Memberikan landasan dan kepastian hukum bagi penyelenggara

keinsinyuran (praktik keinsinyuran)

2. Memberikan perlindungan kepada Pengguna dan PemanfaatKeinsinyuran melalui penjaminan kompetensi dan mutu kerja Insinyur

3. Memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalismeinsinyur sebagai pelaku profesi yang handal dan berdaya saing tinggidengan hasil pekerjaan yang bermutu dan terjaminnya kemaslahatanmasyarakat

4. Meletakkan Keinsinyuran Indonesia dalam peran pembangunannasional melalui peningkatan nilai tambah atas kekayaan tanah air dengan menguasai dan memajukan ilmu pengetahuan dan teknologiserta membangun kemandirian bangsa.

5. Menjamin terwujudnya penyelenggaraan Keinsinyuran Indonesia dengan tatakelola yang baik, beretika, bermartabat, dan memiliki jatidiri kebangsaan

Page 4: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

PERLUUU

N0 11/2014tentang

KEINSINYURAN

Untuk menegaskan peran insinyurdan iklim keinsinyuran

Untuk melindungi masyarakat dan melindungi para insinyur

Untuk memudahkan professional indemnity insurance agar setara dalamtender internasional

Untuk payung hukum perjanjian pengakuan keinsinyuraninternasional

Untuk ketahanan nasional, menambahjumlah insinyur agar sejajar dengannegara teknologi maju

Untuk menjadi dasar hukum profesi Insinyur, dan pengembangan kompetensi

MENGAPA PERLU UU KEINSINYURAN

Page 5: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

Semangat

UU Nomor11/2014

1. Mingkatkankemampuanberkompetisi

secara global di bidang iptek

2.

MenjagaKeselamatan & kemaslahatanmasyarakat , serta fungsilingkungan

hidup3.

Menarik minatgenerasi muda

untuk mengikutipendidikan di

bidang teknik-> menjadiinsinyur

4. MengatasiKesenjanganPendidikan &

industri5.

MeningkatkanPeran Insinyur

dalampembangunan

nasional

6. MengelolaInsinyur Asing

7.

Menghindaripraktik-praktikkeinsinyuran

yang tidakprofesional

8.

Mengikutiperkembangan

/kemajuaniptek di dunia

modern

Page 6: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

UU No.11/2014 tentang Keinsinyuran

BAB I (1 pasal)KETENTUAN UMUM

Pasal 1BAB II (3 pasal)

ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUPPasal 2,3,4

BAB III (1 pasal)CAKUPAN KEINSINYURAN

Pasal 5

BAB IV (1 pasal)STANDAR KEINSINYURAN

Pasal 6

BAB V (3 pasal)PROGRAM PROFESI INSINYUR

Pasal 7,8,9

BAB I (1 pasal)KETENTUAN UMUM

Pasal 1BAB II (3 pasal)

ASAS, TUJUAN, DAN LINGKUPPasal 2,3,4

BAB III (1 pasal)CAKUPAN KEINSINYURAN

Pasal 5

BAB IV (1 pasal)STANDAR KEINSINYURAN

Pasal 6

BAB V (3 pasal)PROGRAM PROFESI INSINYUR

Pasal 7,8,9

BAB VI (8 pasal)REGISTRASI INSINYUR

Pasal 10,11,12,13,14,15,16,17 BAB VII (5 pasal)INSINYUR ASING

Pasal 18,19,20,21,22

BAB VIII (1 pasal)PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN Pasal 23

BAB IX (6 pasal)HAK DAN KEWAJIBAN

(Pasal 24,25,26,27,28, 29)

Bagian KesatuHak dan Kewajiban Insinyur

Bagian KeduaHak dan Kewajiban Pemanfaat

KeinsinyuranBagian Ketiga

Hak dan kewajiban Pengguna Keinsinyuran

BAB VI (8 pasal)REGISTRASI INSINYUR

Pasal 10,11,12,13,14,15,16,17 BAB VII (5 pasal)INSINYUR ASING

Pasal 18,19,20,21,22

BAB VIII (1 pasal)PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN Pasal 23

BAB IX (6 pasal)HAK DAN KEWAJIBAN

(Pasal 24,25,26,27,28, 29)

Bagian KesatuHak dan Kewajiban Insinyur

Bagian KeduaHak dan Kewajiban Pemanfaat

KeinsinyuranBagian Ketiga

Hak dan kewajiban Pengguna Keinsinyuran

BAB X (6 pasal)DEWAN INSINYUR INDONESIA

(Pasal 30,31,32,33,34,35)

BAB XI (9 pasal)PERSATUAN INSINYUR INDONESIA(Pasal 36,37,38,39,40,41,42,43,44)

BAB XII (5 pasal)PEMBINAAN KEINSINYURAN

(Pasal 45,46,47,48,49)

BAB XIII (2 pasal)KETENTUAN PIDANA (Pasal 50,51)

BAB XIV (2 pasal)KETENTUAN PERALIHAN (Pasal 52,53)

BAB XV (3 pasal)KETENTUAN PENUTUP (Pasal 54,55,56)

BAB X (6 pasal)DEWAN INSINYUR INDONESIA

(Pasal 30,31,32,33,34,35)

BAB XI (9 pasal)PERSATUAN INSINYUR INDONESIA(Pasal 36,37,38,39,40,41,42,43,44)

BAB XII (5 pasal)PEMBINAAN KEINSINYURAN

(Pasal 45,46,47,48,49)

BAB XIII (2 pasal)KETENTUAN PIDANA (Pasal 50,51)

BAB XIV (2 pasal)KETENTUAN PERALIHAN (Pasal 52,53)

BAB XV (3 pasal)KETENTUAN PENUTUP (Pasal 54,55,56)

15 BAB dan

56 PASAL

Page 7: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

PP. RI No. 25/2019 tentang Peraturan Pelaksanaan (UUK)

BAB I (2 pasal)KETENTUAN UMUM (Pasal 1,2)

BAB II (6 pasal)DISIPLIN TEKNIK DAN BIDANG KEINSINYURAN

(Pasal 3,4,5,6,7,8)Bagian Kesatu - Umum

Bagian Kedua - Disiplin Teknik KeinsinyuranBagian Ketiga - Bidang Keinsinyuran

BAB III (8 pasal)PROGRAM PROFESI INSINYUR(Pasal 9,10,11,12,13,14,15,16)

BAB IV (6 pasal)

REGISTRASI INSINYUR

(Pasal 17,18,19, 20,21,22)

BAB I (2 pasal)KETENTUAN UMUM (Pasal 1,2)

BAB II (6 pasal)DISIPLIN TEKNIK DAN BIDANG KEINSINYURAN

(Pasal 3,4,5,6,7,8)Bagian Kesatu - Umum

Bagian Kedua - Disiplin Teknik KeinsinyuranBagian Ketiga - Bidang Keinsinyuran

BAB III (8 pasal)PROGRAM PROFESI INSINYUR(Pasal 9,10,11,12,13,14,15,16)

BAB IV (6 pasal)

REGISTRASI INSINYUR

(Pasal 17,18,19, 20,21,22)

BAB V (2 pasal)INSINYUR ASING (Pasal 23,24)

BAB VI (5 pasal)PEMBINAAN (Pasal 25,26,27,28,29)

BAB VII (7 pasal)SANKSI ADMINISTRATIF

(Pasal 30,31,32,33,34,35,36)

Bagian KesatuJenis Pelanggaran dan Jenis Sanksi

Bagian KeduaTata Cara Pengenaan Sanksi

BAB VIII (1 pasal)KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 37BAB IX (1 pasal)

KETENTUAN PENUTUPPasal 38

BAB V (2 pasal)INSINYUR ASING (Pasal 23,24)

BAB VI (5 pasal)PEMBINAAN (Pasal 25,26,27,28,29)

BAB VII (7 pasal)SANKSI ADMINISTRATIF

(Pasal 30,31,32,33,34,35,36)

Bagian KesatuJenis Pelanggaran dan Jenis Sanksi

Bagian KeduaTata Cara Pengenaan Sanksi

BAB VIII (1 pasal)KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 37BAB IX (1 pasal)

KETENTUAN PENUTUPPasal 38

9 BAB dan 38 PASAL

Page 8: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

a. Kebumian & energi;b. Rekayasa sipil dan

lingkungan terbangun;c. Industri;d. Konservasi dan

pengelolaan sumber dayaalam;

e. Pertanian dan hasilpertanian;

f. Teknologi kelautan danperkapalan; dan

g. Aeronotika danastronotika..

a. Kebumian & energi;b. Rekayasa sipil dan

lingkungan terbangun;c. Industri;d. Konservasi dan

pengelolaan sumber dayaalam;

e. Pertanian dan hasilpertanian;

f. Teknologi kelautan danperkapalan; dan

g. Aeronotika danastronotika..

Disiplin Teknik (7)Disiplin Teknik (7)

Cakupan Keinsinyuran (bab III ps.5) Cakupan Keinsinyuran (bab III ps.5)

a. Pendidikan & pelatihan teknik/teknologi;b. Penelitian, pengembangan, pengkajian,

dan komersialisasi;c. Konsultansi, rancang bangun, &

konstruksi;d. Teknik dan manajemen industri,

manufaktur, pengolahan, & proses produk;

e. Ekplorasi & eksploitasi sumber dayamineral;

f. Penggalian, penanaman, peningkatan, dan pemuliaan sumber daya alami; &

g. Pembangunan, pembentukan, pengoperasian, & pemeliharaan aset.

( Pasal 7 PP. 25/2019)

a. Pendidikan & pelatihan teknik/teknologi;b. Penelitian, pengembangan, pengkajian,

dan komersialisasi;c. Konsultansi, rancang bangun, &

konstruksi;d. Teknik dan manajemen industri,

manufaktur, pengolahan, & proses produk;

e. Ekplorasi & eksploitasi sumber dayamineral;

f. Penggalian, penanaman, peningkatan, dan pemuliaan sumber daya alami; &

g. Pembangunan, pembentukan, pengoperasian, & pemeliharaan aset.

( Pasal 7 PP. 25/2019)

Bidang Teknik (7)Bidang Teknik (7)Ketentuan lebih lanjut mengenai cakupan disiplin teknikKeinsinyuran dan cakupan bidang Keinsinyuran sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam PeraturanPemerintah.

Ketentuan lebih lanjut mengenai cakupan disiplin teknikKeinsinyuran dan cakupan bidang Keinsinyuran sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam PeraturanPemerintah.

Page 9: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

Ekplorasi dan eksploitasi sumber daya mineral,

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf e (PP.25/2019)

paling sedikit meliputi kegiatan:

a. Penyelidikan umum/survey pendahuluan

b. Eksplorasi

c. Studi kelayakan

d. Konstruksi

e. Penambangan (eksploitasi)

f. Pengolahan dan pemurnian

g. Pengangkutan dan penjualan

h. Pemanfaatan, dan

i. Pasca tambang/pasca eksploitasi.

Page 10: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

STANDAR KEINSINYURAN (bab IV pasal 6)

1. STANDAR LAYANAN INSINYUR :

ditetapkan oleh Menteri atas usul PII

2. STANDAR KOMPETENSI INSINYUR :

ditetapkan oleh DII bersama Menteri, pada saat ini

menggunakan BKIP (Bakuan Kompetensi InsinyurProfesional) → w1, w2, w3, w4, P5..s/d. P11.

3. STANDAR PROGRAM PROFESI INSINYUR :

ditetapkan Menteri, disusun atas usulan Perguruan TinggiPenyelenggara PPI bersama Menteri dan DII

Page 11: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

PRAKTIK KEINSINYURAN (TANGGUNG JAWAB PUBLIK)

PERJALANAN INSINYUR DAN STANDAR KEINSINYURAN

7 DISIPLIN TEKNIK

(Di 7 BIDANG)

STANDAR KEINSINYURAN

UJI KOMPETENSI

SERTIFIKAT KOMPETENSI INSINYUR

SERTIFIKAT KOMPETENSI INSINYUR

Ir. Asing

(PE)

PKBPKB

PT

ST

PPI

INSINYUR

PENDIDIKAN MAHASISWA TEKNIK

PENDIDIKAN MAHASISWA TEKNIK

STRISURAT TANDA

REGISTRASI INSINYUR

c. Standar Program Profesi Insinyur ditetapkan oleh Menteri yang disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur bersama dengan menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan Insinyur Indonesia.

b. Standar kompetensi Insinyurditetapkan oleh Dewan Insinyur Indonesia bersama menteri yang membina bidangKeinsinyuran.

a. Standar layanan Insinyur ditetapkanoleh menteri yang membina bidangKeinsinyuran atas usul PII.

STrNonST

FAIP

Page 12: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

REGISTRASI INSINYUR

TANGGUNG JAWAB PUBLIK

Di 7 BIDANG

UJI KOMPETENSI

SERTIFIKAT KOMPETENSI INSINYUR (IPP, IPM, IPU)SERTIFIKAT KOMPETENSI INSINYUR (IPP, IPM, IPU)

Ir. Asing

(PE)

PPI

INSINYUR

STRISURAT TANDA

REGISTRASI INSINYUR

(7 DISIPLIN &/ 7 BIDANG TEKNIK)

ST STrNonST

IPP

IPM

IPU

APEC E-RAE-R

ACPE-RACPE-RSKA-LPJK

Praktik kensinyuran:memikul tanggung jawab

atas Keselamatan/ Keamanan Masyarakat dan Keberlanjutan fungsi Lingkungan

Pasal 10(1) Setiap insinyur yang akan

melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur - STRI

(2) Surat Tanda Registrasi Insinyur dikeluarkan oleh PII

Pasal 11(1) Untuk memperoleh Surat Tanda

Registrasi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, seorang Insinyur harus memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur ( SKI )

(2) Sertifikat Kompetensi Insinyur diperoleh setelah lulus uji kompetensi LSKI

Pasal 15(1) Insinyur yang melakukan kegiatan Keinsinyuran tanpa memiliki

Surat Tanda Registrasi Insinyur sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 dikenai sanksi administratif.

(1) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:a. peringatan tertulis; dan/ataub. penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran.

(3) Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalamkegiatannya menimbulkan kerugian materiil dikenai sanksiadministratif berupa denda.

→ FAIP

Page 13: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

Pendidikan Tinggi TeknikPendidikan Tinggi Teknik

Pasal 8 (1) Penyelenggara PS PPI: PT bekerja sama

dengan kementerian terkait, PII, dan kalangan

industri.

Pasal 7 (3) Program Profesi Insinyur dapat

diselenggarakan melalui mekanisme rekognisi

pembelajaran lampau.

Mendaftarke PII

Pengalaman kerjadi KeinsinyuranLebih dari 2 th:

Rekognisipembelajaranlampau (RPL)

3

Bekerjamemupuk

kompetensi untukkualifikasi→ IP

Pengalaman kerjakeinsinyuran 2 tahun

:

PS PPI(Program Profesi Insinyur)

ST / STTr(Gelar Akademis)

Gelar Profesi INSINYUR

1

Pendidikan Tinggi non ST:Pendidikan Tinggi non ST:

SSi / SPdT

2Pengalaman kerjakeinsinyuran 2 th:

Program PENYETARAAN

= 3 th kerjaPengalaman kerja

di KeinsinyuranLebih dari 2 th

Program PENYETARAAN

= 3 th kerja

Rekognisipembelajaranlampau (RPL)

11

22

33

PROGRAM PROFESI INSINYUR - PPI

Page 14: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

INSINYUR ASING

INSINYUR ASING

WN Asing penyandang PE

SistemKompetensi Ir

Diakui APEC/ASEAN

Insinyur Asing yang ingin bekerja sebagai PE di Indonesia, harus ter-registrasi sebagai insinyur profesional di negara asalnya

DibutuhkanPembangunan

Nasional

PEMERINTAH

Insinyur Asing hanya dapat melakukan kegiatan Keinsinyuran di Indonesia sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional.

Ijin Kerja

SURAT TANDA REGISTRASI INSINYUR

(STRI)

Insinyur asing hanya di bidangyang kekurangan insinyur

UU 11/2014 Pasal 18

(3) Untuk mendapat surat izin kerjasebagaimana dimaksud pada ayat (2)insinyur asing harus memiliki STRIdari PII berdasarkan surat tandaregistrasi atau sertifikat kompetensiInsinyur menurut hukum negaranya.

Perpanjangan IJIN KERJA

Melakukan alih ilmu pengetahuan

dan teknologi

UU 11/2014 Pasal 18(4) Dalam hal Insinyur Asing tidak memiliki surat tanda registrasi atau sertifikat kompetensi Insinyur menurut hukum negaranya sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Insinyur Asing harus memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11. (→ FAIP-SKI-STRI)

PE

Page 15: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran
Page 16: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR

BERKEWAJIBAN• Melaksanakan kode etik Insinyur;• Mengupayakan inovasi dan nilai

tambah;• Melaksanakan standar

Keinsinyuran;• Menerapkan keberpihakan;• Memutakhirkan Iptek;• Melaksanakan secara berkala

darma bakti masyarakat yang bersifat sukarela;

• Melakukan pencatatan rekam kerja keinsinyuran.

BERHAK• Memperoleh pelindungan

hukum selama melaksanakan kode etik insinyur dan standar Keinsinyuran;

• Menerima imbalan hasil kerja sesuai dengan perjanjian kerja;

• Mendapatkan pembinaan dan pemeliharaan kompetensi profesi Keinsinyuran.

Page 17: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

BERKEWAJIBAN• memberikan informasi dan

dokumen yang lengkap sesuaikebutuhan;

• mengikuti petunjuk Insinyur atashasil kegiatan yang akanditerima;

• memberikan imbalan yang setara dan adil

• mematuhi ketentuan yang berlaku di tempat pelaksanaanPraktik Keinsinyuran.

BERHAK• mendapat cakupan dan mutu

Keinsinyuran sesuai perjanjiankerja;

• mendapat informasi atas hasilkegiatan Keinsinyuran;

• menolak hasil kegiatan Keinsinyuran yang tidak sesuai perjanjian kerja;

BERKEWAJIBAN• mengikuti ketentuan

standar penggunaan hasilkegiatan Keinsinyuran.

BERHAK• mendapatkan informasi

atas keselamatan hasilkegiatan Keinsinyuran;

• memanfaatkan hasilkegiatan Keinsinyuransecara aman dan nyamansesuai dengan standarKeinsinyuran;

•. HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA DAN PEMANFAAT

HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA KEINSINYURAN HAK DAN KEWAJIBAN PEMANFAAT KEINSINYURAN

Page 18: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

KETENTUAN PIDANA

Bagi Insinyur atau Insinyur Asing yang dalam melaksanakan tugasnya tidak memenuhi standar Keinsinyuran sehingga mengakibatkan kecelakaan, hilangnya nyawa seseorang, dan/atau hilangnya harta benda

BAB XIII KETENTUAN PIDANA

Pidana penjarapaling lama lima tahun dan/ atau

denda paling banyak satu miliarrupiah

Bagi bukan Insinyur yang menjalankan Praktik Keinsinyuran dan bertindak sebagai Insinyur

Bagi bukan Insinyur yang bertindak sebagai insinyur sehingga mengakibatkan kecelakaan, cacat, hilangnya nyawa seseorang, dan/atau hilangnya harta benda

Pidana penjara paling lama dua tahun dan/ atau

denda paling banyak dua ratus

juta rupiah

Pidana penjara paling lama sepuluh tahun

dan/atau

denda paling banyak satu miliar rupiah

Page 19: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

KETENTUAN PIDANA

Insinyur tanpa STRIPraktik Keinsinyuran

Insinyur dengan STRI berpraktik Keinsinyuran danmenimbulkankerugian materiil

▪ Sangsi AdministratifPeringatan tertulis

dan/▪ Penghentian sementara

kegiatan keinsinuran

Sangsi administrativeberupa Denda

BAB XIII KETENTUAN PIDANA

Insinyur tanpa STRIpraktik Keinsinyuran ->

dan menimbulkan kerugian materiil

Sangsi Administratif:-peringatan tertulis,-denda-pembekuan STRI-pencabutan STRI

( Pasal 30, 31 PP.no.25/2019 )

Page 20: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

Tata Cara Pengenaan Sanksi (Pasal 33 PP.25/2019)

(1) Dugaan pelanggaran administratif diperoleh dari

a. hasil pemeriksaan aparat pemerintah;

b. pengaduan;

c. laporan; dan/atau

d. pemberitaan media massa.

(2) PII melakukan pemeriksaan dan/atau investigasi terhadap dugaan

pelanggaran administrative sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam melakukan pemeriksaan dan/atau investigasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2), PII dapat memanggil Insinyur dan/atau

Insinyur Asing yang bersangkutan.

Page 21: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

Pasal 34 (PP.25/2019)

(1) Dalam hal seseorang terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuanPasal 17, PII menjatuhkan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 danPasal 31.

(2) Dalam hal seseorang terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuanPasal 23 dan Pasal24:

a. PII menjatuhkan sanksi berupa:1). peringatan tertulis;2). penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran;3). tindakan administratif lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan; dan/atau4). denda.

b. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangketenagakerjaan menjatuhkan sanksi berupa pembekuan izin kerja dan pencabutan izin kerja.

Page 22: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

KETENTUAN PERALIHAN

BAB XIV KETENTUAN PERALIHAN

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

Ir Ira. Yang telah bergelar

Insinyur tetap berhak menggunakan gelarnya.

Ir Sudah Praktik Keinsinyuran

MemilikiIjin KERJA

STRI

c. Insinyur yang telah Praktik Keinsinyuran dengan izin kerja, dinyatakan sebagai Insinyur teregistrasi dan harus menyesuaikannya dengan UU dalam 3 (tiga) tahun.

STr IrST SKI STRI

b. Insinyur, ST, STr yang telah tersertifikasi dinyatakan sebagai Insinyur teregistrasi dan harus menyesuaikannya dengan UU dalam 3 (tiga) tahun.

IPP IPM IPU

Page 23: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

PEMBINAAN (bab XII/45 adalah tanggungjawab PEMERINTAH

Pemerintah bertanggung jawab :• Menetapkan kebijakan untuk pengembangan

kapasitas Keinsinyuran • Mendorong Insinyur kreatif dan inovatif untuk

menciptakan nilai tambah,• Meningkatkan peran Insinyur dalam

pembangunan nasional• Meningkatkan kegiatan penelitian,

pengembangan, dan perekayasaan;

• Mendorong industri melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan nilai tambah;

• Mendorong peningkatan produksi dalam negeri yang berdaya saing dari jasa Keinsinyuran;

• Remunerasi tarif jasa Keinsinyuran yang setara dan berkeadilan;

• Melakukan sosialisasi guna menarik minat generasi muda untuk menjadi Insinyur

• Melakukan audit kinerja keinsinyuran.

PEMERINTAH : MENTERI &Menteri TERKAIT

KEM PERINDUSTRIAN

KEM ESDM

KEM PERTANIANKEM KEHUTANAN

KEM PU

KEM PERHUBUNGAN

KEM RISTEK

KEM PERTAHANAN

KEMENTERIAN DIKBUDKEMENTERIAN DIKBUD

Pasal 47(1) Pemerintah menetapkan norma, standar, prosedur,

dan kriteria untuk Praktik Keinsinyuran.

(2) Norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkan untuk dapat memenuhi syarat pemerolehan asuransi profesi bagiInsinyur.

Page 24: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

( PP no.25/2019 )

Pasal 27

(1) Dalam rangka pembinaan, Pemerintah dapat melakukan

audit kinerja Keinsinyuran.

(2) Audit kinerja Keinsinyuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berupa pemeriksaan dan penilaian terhadap norma, standar,

prosedur, dan kriteria (NSPK) Praktik Keinsinyuran.

Pasal 28(1) Norma, standar, prosedur, dan kriteria merupakan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai pedomandalam Praktik Keinsinyuran.

(2) PII melakukan pembinaan kepada anggotanya untuk menerapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Ketentuan mengenai norma, standar, prosedur, dan kriteria untuk PraktikKeinsinyuran diatur oleh Menteri atau menteri terkait sesuai dengankewenangannya.

Page 25: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

KEPMEN KETENAGAKERJAAN no. 222 /Th.2018, tentang Penetapan SKKNI

Katagori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis

Golongan Pokok Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran,

Analisis dan Uji Teknis Bidang Keinsinyuran Pertambangan

P

ERTAMBANGAN

SKI SERTIPIKAT KOMPETENSI INSINYUR : IPP, IPM, IPU

SKK SERTIPIKAT KOMPETENSI KERJA (dari HKK-HKK di luar PII)

BK TEKNIK PERTAMBANGAN

BISA DIANALOGKAN SEBAGAI HKK :➢ ASOSIASI AHLI DRILLING-BLASTING➢ AOSIASI AHLI GEOTEKNIK TAMBANG➢ AOSIASI AHLI DESAIN & PERENCANAAN TAMBANG

Page 26: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

(KEPMEN No.222/2018)(1) Insinyur Pertambangan adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di

bidang keinsinyuran yang memiliki kemampuan teknis untuk memanfaatkan sumberdaya mineral dan batubara di alam yang bersifat tidak terbarukan agar dapat dieksploitasi secara aman, efisien, berwawasan lingkungan, dan memberikan nilai ekonomi sesuai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

(2) Lingkup Bidang Pekerjaan Insinyur Pertambangan, mencakup;a. Geologi tambang k. Penirisan tambangb. Geoteknik tambang l. Ventilasi tambang bawah tanahc. Hidrologi-geohidrologi tambang m. Penyanggaan/penguatan tambang

bawah tanahd. Studi kelayakan tambang n. Pengayaan hasil tambang

(mineral/coal beneficiation)e. Perencanaan & penjadwalan o. Kesehatan & Keselamatan Kerja

tambang tambang (K3)f. Persiapan penambangan p. Pengelolaan lingkungan dan

(mine development) reklamasi tambangg. Sipil dan konstruksi tambang q. Penutupan tambangh. Pengukuran dan pemetaan tambang r. Analisis biaya tambangi. Operasi-produksi tambang s. Manajemen kontrakj. Pengeboran dan peledakan tambang

Page 27: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

7. Jenjang karir Insinyur Pertambangan mencakupi: Insinyur Profesional Pratama, Insinyur Profesional Madya, dan Insinyur Profesional Utama

8. Jabatan Kerja Insinyur Pertambangan yang dapat diperankan dapat mencakupi:a. Manager Ekplorasib. Konsultan Desain dan Studi Kelayakan Tambangc. Valuasi tambangd. Estimator Sumber Daya dan Cadangane. Manager Konstruksi Tambangf. Manager Pengukuran dan Pemetaan Tambangg. Konsultan Atau Manager Geoteknikh. Mine Planning dan Scheduling Engineer,i. Mine Development and Production Engineerj. Manager Pengeboran dan Peledakank. Pit Service Managerl. Ventilation Engineerm. Ground Support (UG-Geotech. Engineer)n. Manager Pengayaan/Pengolahan Mineralo. Manager K3 Tambang p. Mine Closure Engineerq. Cost Analystr. Contract Manager

Page 28: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

PERAN INSINYUR dalam PERTAMBANGAN MINERBALingkup Pengawasan Ditjen. Minerba : Inspektur Tambang &

Pejabat Pengawas Tamb. a. Teknis pertambangan, b. Konservasi sumberdaya mineral dan batubara,

c. K3 pertambangan (Keselamatan Pertambangan),d. Pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pasca tambang,e. Pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan

rekayasa dan rancang bangun dalam negeri,f. Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan,g. Penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi

pertambangan,h. Kegiatan lain yang menyangkut kegiatan umum,i. Pengelolaan IUP atau IUP, danj. Jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangank. Pemasaran, l. Keuangan, m. Pengolahan data,

Page 29: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

TATA KELOLA & KOMPETENSI KERJA DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERBA

PERATURAN TENTANG Yang diatur /diawasi pada Pemegang IUP/IUPK

PP 55.55/2010 Binwas Penyelenggaraan pengelolaanUsaha Pertambangan Minerba

- Pnerapan Standar kompetensi tenaga kerja,- Keselamatan operasi-> tenaga teknis- Pengembangan tenaga teknis→ Uji Kompetensi

PERMEN 42/2016 STANDARISASI KOMPETENSI KERJA Tenaga Kerja wajib memiliki Kompetensi Kerja di bidangPertambangan, mengacu: SKKNI, SKKK, SKKI

PERMEN 43/2016 PENETAPAN & PEMBERLAKUAN SKKK PENGAWAS OPERASIONAL

POP, POM, POU

PERMEN ESDM 11/2018 Pemberian Wilayah, Perizinan, danPelaporan pada Usaha Pertambangan

1. Menerapkan Standar kompetensi tenaga Kerja2. Menyusun Laporan Eksplorasi & FS dan ditanda-

tangani oleh “Orang yg berkompeten” sesuaiPeraturan per-UU yang berlaku.

PERMEN ESDM 26/2018 Pelaksanaan kaidah Pertambangan Yang Baik, dan Pengawasan Pertambangan

1. KTT/KTBT = harus memiliki kompetensi teknispertambangan, danharus memiliki Tenaga Teknis Pertambangan yang berkompeten

2. PTL pd IUP-OP khusus = harus memiliki kompetensiteknis pengolahan dan/ pemurnianSerta, memiliki Tenaga Teknis Pertambagan ygBerkompeten

Page 30: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

TATA KELOLA & KOMPETENSI KERJA DI BIDANG PERTAMBANGAN MINERBA

PERATURAN TENTANG Yang diatur /diawasi pada Pemegang IUP/IUPK

3. Pemegang IUJP:- PJO = harus memiliki kompetensi teknis sesuai

bidang IUJP- Memiliki Tenaga Teknis Pertambangan yg

Berkompeten4. Semua wajib menerapkan SKKK, SKKNI, SNI sesuai

ketentuan peraturan perundangan

KEP.MEN ESDM 1827 Pedoman Pelaksanaan kaidah TeknikPertambangan yang Baik

➢ KTT, PTL, KTBT, harusmemiliki Sertipikat PengawasOperasional yg diregistrasi

➢ Pengawas Operasional→ sertipikat kompetensipengawas operasional sesuai jenjang jabatannya,

➢ Pengawas Teknis (per-listrik/mesin/alat)→ sertipikatsesuai

➢ PJO hrs memiliki sertipikat kompetensi pengawasoperasional atau sertipikat kualifikasi yg diakui KAIT

KEPMEN ESDM 1806.K/30/MEM/2018

Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan RKAB & Laporan

Page 31: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

1. Di bidang pertambangan Minerba, Pemerintah cq. Ditjen Pertambangan Minerba mempunyaitanggung-jawab atas pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pengelolaan usahapertambangan. Pembinaan dengan membuat pedoman, standar, bimbingan, konsultasi, supervise,diklat, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi. Pengawasan dilakukan meliputipengawasan teknis dan aspek managerial pengusahaan. Pembinaan keinsinyuran juga adalahtanggung-jawab Pemerintah dalam hal ini Ditjen Pertambangan Minerba yang tujuan dan spiritnyaadalah searah untuk meningkatkan nilai tambah, daya guna secara berkelanjutan denganmemperhatikan K3, kemaslahatan dan kelestarian fungsi lingkungan. Ruang lingkup kegiatan bidangpertambangan dari hulu sampai hilir semuanya merupakan kegiatan keinsinyuran yang harusmengikuti ketentuan UU tentang Keinsinyuran ini.

Pertanyaannya adalah, di bagian posisi mana saja perlu ditempatkan atau diperlukan seorang

Insinyur Profesional? Baik pada sisi Perusahaan/Pengusaha yang dibina dan diawasi, maupun pada

sisi Pembina dan Pengawas (Pemerintah) ??

1. DISARANKAN, perlu dilakukan harmonisasi/penyesuaian implementasi UU 11/2014 tentangKeinsinyuran ini dengan semua aturan existing di Ditjen Minerba agar semangat dan tujuannya bisatercapai bersama. Untuk itu, pembentukan Tim kecil terpadu dari unsur BKT Pertambangan PII dandari Ditjen Minerba mungkin dapat lebih efektif dalam merumuskan penyelarasan tersebut.

2. DISARANKAN, bagi ST, STr., yang memilih untuk berkarir di bidang keinsinyuran atau terkaitkeinsinyuran, agar segera mengambil program PPI untuk menjadi Insinyur dan menjadi InsinyurProfesional agar bekerja membina karir dengan tenang dan terdorong maju terus.

PENUTUP DAN REKOMENDASI

Page 32: UU-11/2014 tentang KEINSINYURAN Dan bagaimana peran

Thank you

BKT-PERTAMBANGAN