perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id tugas akhir ...... · perbedaan traditional marcom dan...
Post on 17-Mar-2019
249 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TUGAS AKHIR
KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN OLEH
ASURANSI JIWA BERSAMA BUMI PUTERA SYARIAH CABANG
SURAKARTA
Oleh :
YOGIE MARTIN
NIM: F.3207176
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Allah memberikan hikmah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan barang siapa diberi
hikmah, maka sungguh telah diberikan kepadanya kebajikan yang banyak. Dan tiada yang
dapat mengambil palajaran dengan ilmu, kecuali orang-orang yang berakal”
(Q.S. Al-Baqarah : 269)
”Mengedukai pikiran tanpa mengedukasi hat sama saja dengan tidak mengedukasi apa-apa”
( Aristoteles )
”Sampai sekarang yang bisa membuat saya bahagia adalah melakukan sesuatu dengan ikhlas”
( Penulis )
”Menghalalkan segala cara adalah ciri keputusasaan seseorang”
( Hitam_putih Trans 7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Secercah pemikiran yang begitu tulus dan sederhana, penulis persembahkan kepada :
Orangtuaku papa dan mama yang paling kukasihi,
yang senantiasa mendoakan kebaikan untukku dan memberikan
kasih sayang yang tak pernah putus.
Kakak dan adikku tersayang yang telah memberikan semangat, cinta dan rasa sayang yang
begitu tulus.
Terimakasih untuk Cinta dan Sahabat-sahabatku untuk dukungan dan semangat
yang selalu diberikan padaku, terimakasih...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmanirrahim,
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT atas rahmat dan kasih-
Nya telah memberikan kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini sebagai syarat untuk meraih gelar
Ahli Madya Manajemen Pemasaran Program Studi Diploma III pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul
“KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN OLEH
ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA SYARIAH CABANG
SURAKARTA”
Tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil penelitian penulis dalam
rangka kegiatan magang kerja di Perusahaan Asuransi Bumiputera
Syariah Cabang Surakarta. Banyak permasalahan dan hambatan yang
penulis alami, menyangkut penyelesaian penulisan tugas akhir ini, baik
yang langsung maupun yang tidak langsung. Namun, berkat bimbingan,
saran, semangat, dan bantuan dari berbagai pihak, serta kebersamaan
orang-orang di sekitar penulis sehinnga penulis dapat menyelesaikan
penulisan hukum ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
perasaan yang setulus-tulusnya dari hati yang paling dalam, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dukungan di dalam penyusunan
penulisan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
penulisan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Demikian
semoga penulisan hukum ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Surakarta, Juni 2011
Yogie Martin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
ABSTRAK ........................................................................................... ii
ABSTRACT ......................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. v
MOTTO ............................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ........................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 8
E. Metode Penelitian ............................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 11
A. Landasan Teori ................................................................ 11
1. Asuransi ..................................................................... 11
2. Jasa ........................................................................... 12
3. Komunikasi ................................................................ 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
4. Pemasaran ................................................................ 15
5. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing
Communication) ......................................................... 18
B. Kerangka Pemikiran ......................................................... 28
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 31
A. Gambaran Umum Perusahaan ........................................ 31
B. Laporan Magang Kerja ..................................................... 39
C. Pembahasan .................................................................... 42
BAB IV PENUTUP ............................................................................ 58
A. Kesimpulan ...................................................................... 58
B. Saran ............................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbedaan Traditional Marcom dan Integrated Marcom .... 20
Tabel 3.1. Kegiatan Magang di Perusahaan AJB Bumiputera Syariah
Cabang Surakarta .............................................................. 41
Tabel 3.2. Hasil Penelitian IMC Shimp dalam Pelaksanaan
Pemasaran Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera ............... 54
Tabel 3.3. Penggunaan IMC Shimp dalam Pemasaran Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera ................................................. 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Segi Tiga Emas Komunikasi pemasaran Terpadu ......... 22
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................... 29
Gambar 3.1. Struktur Organisasi ......................................................... 35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
IMPLEMENTATION OF INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION AT AJB BUMIPUTERA
SYARIAH BRANCH OF SURAKARTA
Nama : Yogie martin
Nim : F3207176
This research was made to know the implementation of integrated marketing
communication at AJB Bumiputera Syariah- branch of Surakarta, based on Terence A.
Shimp’s theory.
This research was a descriptive type, of which population was all of the
management staff and also the employees of AJB Bumiputera Syariah- branch of
Surakarta, and the other complementary data was gotten from observation, interview
and also from text-books.
Terence A. Shimp said(2003) that integrated marketing communication was a
continuous development and implementation of various persuasive communication
program for customers and stakeholders. Terence also said that the elements of the
integrated marketing communication were integrating elements, creating messages,
choosing medias, and the last was picking the right time to make a decision.
Based on the research, we can conclude that the AJB Bumiputera Syariah-
branch of Surakarta had applied the integrated marketing communication based on
theory of Terence A. Shimp.
For a better future of the company, AJB Bumiputera Syariah- branch of Surakarta
had better always apply this integrated marketing communication theory and develop it
to a better way and with more various strategies.
Keywords: integrated marketing communication, AJB Bumiputera Syariah-branch
of Surakarta, Terence A. Shimp.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN OLEH ASURANSI JIWA BERSAMA
BUMIPUTERA SYARIAH CABANG SURAKARTA
Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi
komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh AJB Bumiputera Syariah Cabang
Surakarta, apakah sudah termasuk dalam kategori komunikasi pemasaran terpadu
berdasarkan kriteria Terence A. Shimp.
Peneletian ini bersifat deskriptif dengan populasi dalam penelitian ini adalah
manajemen dan karyawan AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta. Data penulisan
tugas akhir ini didapat melalui observasi dan wawancara serta buku-buku kepustakaan.
Menurut Terrence A. Shimp (2003) komunikasi pemasaran terpadu adalah
sebuah pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi
persuasive kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan. Unsur-unsur
komunikasi pemasaran terpadu menurut teori Terence A. Shimp (2003) terdiri dari,
memadukan berbagai elemen, menciptakan pesan, memilih media, menetapkan
momentum.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan,
bahwa Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah Cabang Surakarta telah memenuhi
kriteria dari unsur-unsur komunikasi pemasaran terpadu berdasarkan teori Terence A.
Shimp.
Demi menjaga citra baik perusahaan, diharapkan AJB Bumiputera Syariah
Cabang Surakarta mempertahankan pola komunikasi pemasaran terpadu yang telah
dilakukan dan senantiasa mengembangkan pola tersebut kearah yang lebih baik dan
strategies lagi.
Kata Kunci : Komunikasi pemasaran terpadu, AJB Bumiputera Syariah Cabang
Surakarta, Terence A. Shimp.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan Negara yang menganut “dual financial
system” atau memberlakukan dua sistem ekonomi sekaligus, yaitu
sistem ekonomi konvensional dan sistem ekonomi syariah. Sistem
ekonomi syariah pertama kali diterapkan di Indonesia pada tahun
1992, ditandai dengan berdirinya bank syariah pertama di Indonesia
dimana sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 7
Tahun 1992 tentang Perbankan tanggal 21 Maret 1992.
Pemerintah memberlakukan sistem ekonomi syariah dengan
pertimbangan bahwa sistem ekonomi yang berpedoman dengan
syariah Islam ini terbilang cocok dan bisa diterima oleh masyarakat
Indonesia, karena Bangsa Indonesia merupakan bangsa dengan
masyarakat mayoritas muslim. Dan pemerintah melakukan ini guna
mencapai cita-cita pembangunan nasional yang berkesinambungan
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sistem ekonomi
syariah sendiri terus berkembang dan semakin dapat diterima oleh
masyarakat Indonesia. Dapat terlihat dengan banyak munculnya
perbankan yang bertajuk syariah. Selain itu lembaga keuangan lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
seperti salah satunya asuransi, juga sudah mulai memakai sistem
ekonomi yang berdasarkan syariat Islam yaitu asuransi syariah.
Untuk perusahaan asuransi syariah sendiri belum terbilang
banyak di Indonesia, tapi salah satu perusahaan asuransi jiwa nasional
pertama dan tertua di Indonesia, yaitu AJB Bumiputera, telah
mendirikan divisi untuk asuransi yang berdasarkan syariat Islam yaitu
AJB Bumiputera Syariah.
Jumlah asuransi syariah di Indonesia memang pertumbuhannya
belum sebesar seperti halnya perkembangan perbankan syariah, tapi
bukan perkara mudah untuk memasarkan produk-produk asuransi
syariah, karena asuransi syariah sendiri harus tetap bersaing dengan
perusahaan asuransi konvensional yang telah lama ada dan jumlahnya
di Indonesia pun tidak sedikit, mulai dari perusahaan asuransi nasional
maupun perusahaan asuransi asing yang telah mendunia.
Asuransi syariah dan konvensional sama-sama bertujuan untuk
memberi perlindungan terhadap pemegang polis asuransi (kostumer)
mereka dan perbedaannya terletak pada sistem dan aturan-aturannya
dimana asuransi syariah menggunakan prinsip yang berpegang pada
syariat Islam.
Dengan kompetitor yang tidak sedikit dan rata-rata sudah
dikenal oleh publik, maka lembaga asuransi syariah harus bisa
menerapkan strategi pemasaran yang tepat agar asuransi bertajuk
syariah ini dapat diterima oleh masyarakat luas. Karena pemasaran
sesungguhnya adalah salah satu faktor terpenting yang turut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
mempengaruhi kemajuan suatu lembaga bisnis termasuk lembaga
asuransi.
Dalam prakteknya perusahaan yang tergolong baru harus bisa
menggodok strategi pemasaran yang tepat dan melakukan cara yang
tepat pula dalam mengkomunikasikan tentang perusahaan, kelebihan-
kelebihan dari produk perusahaan serta mampu mengimplementasikan
srtategi pemasaran yang telah ditentukan sebelumnya secara
menyeluruh.
Jadi hal yang berperan besar dalam hal ini adalah bagaimana
komunikasi pemsaran yang akan dilakukan oleh perusahaan, agar
perusahaan dan produk yang ditawarkan bisa cepat dikenal dan
diterima oleh pasar. Komunikasi di sini dimaknai sebagai suatu proses
penyampaian pesan dari sumber melalui suatu media untuk kemudian
diterima oleh khalayak dan memperoleh umpan balik. Disadari atau
tidak, komunikasi merupakan suatu sarana yang efektif dalam
menyampaikan suatu pesan, karena dalam setiap kegiatan seseorang
pasti menggunakan komunikasi, baik komunikasi secara verbal, non-
verbal maupun secara tertulis. Termasuk untuk usaha yang bergerak
di bidang jasa, komunikasi yang baik sangat diperlukan untuk
menjaring konsumen. Dengan komunikasi pemasaran yang tepat,
maka tujuan dari perusahaan akan dapat tercapai.
Dalam kegiatan komunikasi diusahakan efektivitas dari
kegiatan tersebut. Artinya pesan yang disampaikan oleh sumber atau
pengirim pesan melalui suatu media, dapat diterima oleh penerima
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
atau khalayak yang dituju dengan harapan akan memperoleh umpan
balik (feed back) sesuai dengan yang diharapkan oleh pengirim pesan.
Jika umpan balik yang diberikan oleh penerima pesan bersifat positif,
berarti pesan yang disampaikan berhasil diterima dan umpan baliknya
sesuai dengan apa yang diharapkan dan Ini berarti kegiatan
komunikasi yang dilakukan tersebut bisa dikatakan efektif.
Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan kegiatan yang
dilakukan dalam rangka memasarkan barang maupun jasa.
Komunikasi pemasaran diawali dari sebuah perencanaan yang
matang, agar anggaran yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam
melaksanakan suatu strategi komunikasi pemasaran dapat mencapai
sasaran yang tepat. Pelaksanaan komunikasi pemasaran tentunya
juga disesuaikan dengan perkembangan yang ada saat ini, sehingga
selalu dinamis dengan trend yang sedang berkembang.
Komunikasi pemasaran merupakan aspek penting dalam
keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran itu
sendiri karena komunikasi pemasaran adalah bagaimana cara
menyampaikan seluruh komponen bauran pemasaran kepada publik,
yang terdiri dari 4P yaitu : product, price, place(distribution), dan
promotion. (Terence A. Shimp 2003)
Komunikasi pemasaran mempunyai dua unsur pokok yaitu
komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana
pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antara
organisasi dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
dimana perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-nilai
(pertukaran) antara mereka dengan pelanggannya. (Terence A. Shimp
2003).
Di lingkungan pemasaran sendiri terdapat 2 macam jenis
komunikasi pemasaran, yaitu :
1. Traditional marketing communication (komunikasi
pemasaran tradisional)
2. Integrated marketing communication (komunikasi
pemasaran terpadu). (Hifni Alifahmi, 2008)
Menurut Hifni Alifahmi di bukunya yang berjudul ”Marketing
Communications Orchestra” banyak perbedaan diantara dua hal
tersebut, dimana hal itu disebabkan oleh perkembangan zaman yang
menuntut pemasar harus berangsur meninggalkan cara komunikasi
pemasaran tradisional dan beralih ke cara komunikasi pemasaran
yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman dimana
persaingan antar kompetittor yang semakin ketat dan kecerdasan
konsumen untuk bisa memilih produk yang bisa memuaskan mereka
dari segi pemuasan kebutuhan atau yang lebih dikenal dengan
sebutan komunikasi pemasaran terpadu.
Istilah komunikasi pemasaran terpadu mungkin terbilang asing
dan baru di telinga masyarakat awam, tapi bagi orang-orang yang
bergelut di dunia marketing, ini merupakan hal positif yang sekaligus
menjadi acuan untuk pencapaian yang maksimal dari tujuan marketing
itu sendiri secara umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Tapi dengan kemunculan istilah strategi komunikasi pemasaran
terpadu ini, banyak pengetian-pengertian dan teori-teori yang
berkembang dari para ahli ekonom dunia maupun dalam negri yang
menuangkannya dalam berbagai buku, sehingga pelaku pasar menjadi
kebingungan untuk menerapkannya karena hal tersebut.
Tapi secara umum pengertian dan teori-teori para ahli ekonom
tersebut memiliki tujuan yang sama dan bersifat saling memengkapi
dan mengarah untuk meninggalkan cara komunikasi pemasaran
tradisional.
Salah satu teori tentang komunikasi pemasaran terpadu adalah
teori milik seorang professor pemasaran asal Amerika Serikat yang
merupakan ahli ekonom dan penulis terkemuka di dunia yakni Terence
A. Shimp, unsur-unsur komunikasi pemasaran terpadu menurut teori
Terence A. Shimp (2003) terdiri dari :
1) Memadukan berbagai elemen
2) Menciptakan pesan
3) Memilih media
4) Menetapkan Momentum.
Penulis menilai teori ini merupakan teori yang cocok untuk
perusahaan asuransi yang masih tergolong muda di pasar bisnis
perasuransian, selain itu teori ini juga memenuhi kriteria komunikasi
pemasaran terpadu yang telah didefenisikan oleh beberapa ahli
ekonom. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menjadikan teori dari
Terence A. Shimp ini sebagai patokan dasar untuk melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
penelitian terhadap perusahaan Asuransi Bumi Putera Syariah Cabang
Surakarta. Selain itu penulis juga tidak meragukan teori dari Terence
A. Shimp ini karena dia telah banyak memberikan sumbangsihnya
berupa ilmu pemasaran yang telah banyak dianut diberbagai belahan
dunia.
Hal-hal tersebut di atas mendorong peneliti untuk mengadakan
penelitian dengan mengambil judul :
“KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN
OLEH ASURANSI JIWA BERSAMA BUMI PUTERA SYARIAH CABANG
SURAKARTA”
B. PERUMUSAN MASALAH
Untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan
yang dikaji oleh penulis, serta mempermudah pembahasan agar lebih
terarah sesuai dengan sasaran yang tepat maka perlu adanya
perumusan masalah, maka penulis merumuskan masalah yaitu
bagaimana implementasi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh
AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta, apakah sudah termasuk
dalam kategori komunikasi pemasaran terpadu berdasarkan kriteria
Terence A. Shimp.
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
pemasaran oleh AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta sudah
tergolong pada komunikasi pemasaran terpadu berdasarkan kriteria
Terence A. Shimp.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini dibuat tidak hanya demi kepentingan penulis
semata, tapi juga hendaknya dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi AJB
Bumiputera Syariah Cabang Surakarta yaitu untuk meninjau
kembali strategi promosi yang telah diterapkan, apakah sudah bisa
mencapai hasil yang baik. Dan menjadi bahan pertimbangan dalam
menerapkan bauran promosi untuk mencapai hasil promosi yang
efektif.
2. Bagi pembaca
Dapat dijadikan sumber informasi atau data berupa data
sekunder dan menjadikan bahan masukan yang dapat digunakan
dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
3. Bagi penulis
Bagi penulis penelitian ini akan menambah wawasan dan
pengalaman penulis di bidang pemasaran. Dan penulis bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan langsung di dunia
kerja.
E. METODE PENELITIAN
1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
riset deskriptif dimana penulis menggambarkan secara sistematik
dan akurat fakta dan karakterisitik mengenai bidang tertentu. Studi
yang dilakukan memfokuskan pada jawaban atas pertanyaan
siapa, kapan, apa, dimana, dan bagaimana. ( McDaniel dan Gates,
1999)
Hal tersebut akan dituangkan dalam bentuk laporan yang
bersifat deskriptif.
2. Objek penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah:
Nama perusahaan : AJB Bumiputera Syariah Surakarta
Alamat : Jl. Slamet Riyadi No.12 Lt. 2 Surakarta
Telp : (0271) 665321
3. Jenis dan sumber data
a. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data kualitatif. Data kualitatif merupakan penelitian yang
menggunakan data yang berbentuk kalimat, kata, atau gambar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
b. Sumber data
Data yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini
adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber
lain yang berkaitan dengan judul penelitian. (Suliyanto, 2006)
Data ini diperoleh penulis dari narasumber yang berasal dari
internal perusahaan yang terdiri dari kepala cabang, supervisor
agen dan beberapa orang agen perusahaan Asuransi Bumi
Putera Syariah Cabang Surakarta dan juga data yang berasal
dari buku-buku kepustakaan serta sumber bacaan lainnya.
4. Teknik pengumpulan data
a. Observasi
Metode pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan secara langsung di perusahaan sehingga akan
memperoleh gambaran yang nyata.
b. Wawancara
Wawancara yang dimaksud dalam metode pengumpulan
data tugas akhir ini adalah dengan melakukan sesi tanya jawab
dengan supervisor agen AJB Bumiputera Syariah.
c. Metode studi pustaka
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengumpulkan data dan informasi buku-buku yang
berhubungan dengan masalah bauran promosi sehingga dapat
digunakan sebagai dasar dan acuan untuk memecahkan
masalah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Asuransi
Asuransi merupakan suatu lembaga keuangan yang
berperan cukup besar dalam sektor pembangunan ekonomi sebab
melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan
untuk membiayai pembangunan disamping bermanfaat bagi
masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, karena
sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan
(proteksi) atas kerugian keuangan (financial loss) yang ditimbulkan
oleh peristiwa tidak terduga sebelumnya (fortuitious even). (Radiks
Purba, 1999)
Asuransi adalah pertanggungan atau perjanjian antara
kedua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima premi
asuransi. (Subagyo et al, 2002)
Pengertian resmi atau otentik disebutkan dalam pasal 246
KUHD yang menentukan bahwa :
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian
dengan mana seseorang penanggungan mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
memberkan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang tidak
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu
peristiwa yang tidak tentu”.
2. Jasa
Asuransi merupakan perusahaan atau lembaga profit yang
bergerak di bidang jasa. Jasa adalah setiap tindakan atau
perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain
yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud (tangible) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu. (Philip Kotler, 2004)
Jasa didefnisikan sebagai setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan
pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu. Ada empat karakteristik khusus dari jasa yang
membedakannya dengan barang. Karakteristik jasa tersebut
menurut (Kotler, 2004) adalah:
a. Tidak berwujud (Intangibility)
b. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)
c. Berubah-ubah atau bervariasi (Varability)
d. Tidak tahan lama (Perishability)
Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pasti
menginginkan suatu produk yang lebih unggul dibandingkan
dengan para pesaingnya. Jasa yang unggul (service Excellence)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
adalah suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan
secara memuaskan.
Menurut Philip Kotler (2004) yang dimaksud dengan
pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat
ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain, pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
3. Komunikasi
Komunikasi merupakan kegiatan yang selalu kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam dunia usaha.
Komunikasi berperan penting bagi kelangsungan suatu
perusahaan. Sebab kelangsungan hidup suatu perusahaan,
bergantung pada bagaimana mereka menyampaikan pesan kepada
konsumen. Melalui pesan-pesan yang disampaikan tersebut,
berbagai informasi seputar perusahaan, produk ataupun jasa akan
tersalurkan kepada konsumen, termasuk upaya persuasif yang
digunakan perusahaan dalam mengukuhkan posisinya di mata
konsumen.
Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin
“communication” dan bersumber dari perkataan “communis” yang
berarti sama. Sama di sini adalah sama makna atau sama arti. Ini
berarti bahwa jika seseorang mengatakan sesuatu kepada orang
lain disebut komunikasi. (Onong Uchjana 1992)
Komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian
pikiran dan/ atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
orang lain (komunikan) secara langsung tatap muka (face to face)
atau melalui media (mediated) dengan tujuan tertentu sehingga
menimbulkan efek tertentu.
Lasswell menyatakan bahwa untuk memahami komunikasi
dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut: Who, Says
What, In Which Channel, To Whom, With What Effect? (Onong
Uchjana, 2001) Rumusan pertanyaan tersebut mengandung lima
unsur dasar komunikasi, yaitu:
a. Siapa yang mengatakan? (komunikator, pengirim atau sumber)
b. Apa yang disampaikan? (pesan, ide, gagasan)
c. Dengan saluran mana? (media atau sarana)
d. Kepada siapa? (komunikan atau penerima)
e. Apa dampaknya? (efek atau hasil komunikasi)
Sehingga kemudian dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dan
menghasilkan dampak-dampak tertentu pula. Proses penyampaian
pesan ini akhirnya akan menghasilkan efek bagi komunikator dan
komunikan.
Perkembangan dunia usaha yang semakin kompleks
menuntut para produsen untuk cerdas dalam membaca situasi agar
tidak kalah dalam persaingan. Keberhasilan tergantung dari cara
penyampaian pesan secara efektif kepada konsumen. disini
komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Sebab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
komunikasi merupakan proses dimana sesorang (komunikator)
menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambang-
lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku
orang lain. (Anwar Arifin, 2002)
Agar tujuan komunikasi dapat tercapai dengan baik, selain
diperlukan pesan kreatif perlu dipelajari juga siapa-siapa yang
menjadi sasaran komunikasi. Dalam konsep pemasaran, yang
dimaksud dengan sasaran komunikasi adalah calon konsumen dan
mereka yang telah menjadi konsumen ataupun pelanggan.
Perusahaan mengarahkan komunikasi untuk menjaring calon
konsumen dengan tetap mempertahankan para pelanggan dengan
memuaskan mereka.
4. Pemasaran
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial
dengan seseorang atau kelompok memperoleh yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk
dan nilai”. (Kotler, 1991)
Pemasaran dianggap sebagai kegiatan pokok oleh
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaan, untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Perhatian yang lebih terhadap pemasaran juga dikarenakan
semakin majunya tehknologi, konsumen yang semakin mudah
jenuh karena banyaknya produsen untuk suatu produk atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kebutuhan yang sama, dan semakin terbukanya kesempatan
berbisnis yang membuat persaingan antar produsen atau suatu
perusahaan semakin ketat sehingga perusahaan harus lebih jeli
untuk mengetaui keinginan konsumen untuk kemudian bisa
memenuhi kebutuhan konsumen.
Banyak orang mempunyai pikiran sempit mengenai
pemasaran dengan megartikan pemasaran hanya sebatas
penjualan dan periklanan. Namun pemasar yang profesional
mendefenisikan hal ini jauh lebih luas lingkup kegiatannya karena
mereka terjun langsung dan berhadapan langsung dengan kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen ini, dengan target
pencapaian mencapai level kepuasan konsumen.
Pemasaran yang mempunyai arti atau lingkup kegiatan yang
sangat luas juga dibenarkan oleh Swastha dan Irawan dalam
bukunya “Manajemen Pemasaran Modern” (Swastha dan Irawan,
1999) yang mendefenisikan pemasaran yaitu “suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli yang ada maupun kepada pembeli potensial”.
Dari definisi pemasaran diatas dijelaskan bahwa dalam
melaksanakan kegiatan operasionalnya perusahaan harus mampu
memadukan masing-masing kegiatan tersebut dengan baik. Selain
itu perusahaan juga harus dapat menghadapi lingkungan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
merupakan tantangan dan juga bisa menjadi peluang bagi
perusahaan untuk menanggapi. Untuk dapat menanggapi
perubahan lingkungan diperlukan kegiatan pemasaran yang
dikelola dan dikoordinasikan dengan baik. Dengan demikian
diperlukan adanya manajemen pemasaran yang tepat
Kotler mengajukan lima kondisi yang harus dipenuhi agar
pertukaran dapat terjadi, yaitu:
a. Terdapat sedikitnya dua pihak.
b. Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin berharga
bagi pihak lain.
c. Masing-masing pihak mampu berkomunikasi dan melakukan
penyerahan.
d. Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak tawaran
pertukaran.
e. Masing-masing pihak yakin bahwa berunding dengan pihak lain
adalah layak dan bermanfaat
Dari defenisi di atas dijelaskan bahwa dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya perusahaan harus mampu memadukan
masing-masing kegiatan tersebut dengan baik. Selain itu
perusahaan juga harus dapat menghadapi lingkungan yang
merupakan tantangan dan juga bisa menjadi peluang bagi
perusahaan untuk menanggapi. Untuk dapat menanggapi
perubahan lingkungan diperlukan kegiatan pemasaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dikelola dan dikoordinasikan dengan baik. Dengan demikian
diperlukan adanya manajemen pemasaran yang tepat
5. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing
Communication).
IMC (Integrated Marketing communication) menggerakkan
perusahaan dari “bertutur dan menjual” beralih ke “mendengar dan
memperhatikan”. (Duncan 2002)
“Bahwa perusahaan tidak hanya mendengar dan
memperhatikan tetapi juga dengan komunikasi dua arah,
interaktif, karena komunikasi merupakan darah segar dari
hubungan brand yang kuat. Berganti merek tidak hanya
berhubungan dengan kebutuhan atau jasa tertentu yang
disediakan tetapi lebih kepada bagaimana memperlakukan
konsumen”.
Unsur-unsur IMC menurut teori Terence A. Shimp (2003)
yang terdiri dari :
5) Memadukan berbagai elemen
6) Menciptakan pesan
7) Memilih media
8) Menetapkan Momentum.
IMC memberikan suatu sistem untuk menyatukan
perencanaan dan monitoring aktifitas-aktifitas membangun merek.
Sistem ini membantu memastikan bahwa suatu merek memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
satu suara dan satu pandangan. IMC mengambil keuntungan dari
media baru dan komunikasi baru dan teknologi informasi.
Guna mencapai efektivitas promosi yang menghasilkan
sinergi, diperlukan kolaborasi antara praktisi dan konsultan, mulai
dari tiga elemen paduan pemasaran (product, price, distribution
dalam wujud desain grafis dan manfaat produk, penetapan harga
yang sesuai, jalur distribusi yang efektif) dengan elemen promosi
atau komunikasi (iklan, promosi penjualan, PR, event organizer),
materi promosi di titik penjualan (point of purchase atau in-store
display, direct marketing), hingga penanganan customer service.
(Hifni Alifahmi, 2008)
Gaya baru IMC berbeda dengan traditional marketing
communications/TMC. Terdapat enam ciri IMC dibanding TMC,
yaitu:
a. Melakukan integrasi multifungsi organisasi dalam satu strategi
menjadi sinergi, bukan fungsi yang terpisah-pisah;
b. Orientasi awal pada pelanggan, bukan tujuan organisasi atau
produk;
c. Bermitra dengan para generalis atau konsultan komunikasi
terpadu, bukan hanya spesialis dan eksekutor kreatif;
d. Menjaga konsistensi program komunikasi agar tidak terpencar-
pencar;
e. Sasarannya membangun merek atau hubungan jangka panjang,
bukan sasaran jangka pendek; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
f. Melihat khalayak sasaran kampanye bukan hanya khalayak
massal, melainkan terfokus ke berbagai pihak terkait
(stakeholders). (Hifni Alifahmi 2008)
Perbedaan ini secara jelas dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 2.1
Perbedaan Traditional Marcom dan Integrated Marcom
Traditional Marcom Integrated Marcom
Separate function:
Fragmentation
Integrated into one strategy:
Synergy
Starts with organization (goals,
products)
Customer oriented
Specialist practitioners Generalists
Fragmented communication
programs
Consistent communication programs
Short-term objectives Relationship/brand building objectives
Mass audience Targeted to stakeholders segments
Sumber : Hifni Alifahmi, 2008
Mengingat dunia pemasaran dan kehumasan semakin
menyatu, Thomas L. Harris mengenalkan konsep Marketing PR
(Humas Pemasaran) yang diartikan sebagai proses perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program yang mendorong pembelian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
dan kepuasan konsumen melalui komunikasi atas informasi dan
penciptaan kesan yang kredibel dengan menyajikan perusahaan
dan produknya sesuai kebutuhan, keinginan, perhatian, dan
kepentingan konsumen. (Hifni Alifahmi, 2008)
Selanjutnya, Tom Harris mendefinisikan marketing PR
menjadi penggunaan strategi dan teknik-teknik kehumasan untuk
mencapai sasaran pemasaran. Tujuan marketing PR adalah
mendapatkan pengenalan, mendorong penjualan, memudahkan
komunikasi, dan membangun hubungan antara konsumen dan
perusahaan dan produknya. Fungsi utama marketing PR adalah
komunikasi atas informasi yang kredibel, sponsorship, serta
memperlihatkan kepedulian yang memberikan manfaat kepada
masyarakat. (Hifni Alifahmi, 2008)
Berdasarkan definisi marketing PR tersebut, bidang
marketing PR merupakan penggabungan antara strategi,
pemasaran, dan kehumasan. Dalam segitiga emas marketing PR
terdapat keterkaitan tiga aspek utama, yaitu strategis atau korporat,
pemasaran, dan kehumasan. Irisan ketiganya menghasilkan
Humas Pemasaran Strategis (Strategic Marketing PR).
Segitiga Emas Marketing PR dapat dilihat dalam gambar di
bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Strategic Marketing Communications
Strategic/Corporate
Communications Marketting
Gambar 2.1
Segitiga Emas Komunikasi Pemasaran Terpadu
Spirit Sense
Sense Spirit
Sumber : Hifni Alifahmi, 2008
Menurut Alifahmi (2008) bidang kerja komunikasi dan
pemasaran semakin menyatu. Ada kaitan yang erat antara proses
pemasaran dan kontak komunikasi dengan pelanggan, apapun
yang dilakukan oleh pemasar tentu terkait dengan bentuk
komunikasi dengan palanggan. Secara singkat menurut Schultz
pemasaran adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran.
Semua bentuk pemasaran menjadi komunikasi dan semua bentuk
komunikasi menjadi pemasaran, sehingga memilki integrasi dalam
pesan dan tinjauan.
Pesan dapat berasal dari tiga level atau tingkatan yaitu,
korporat, pemasaran dan komunikasi pemasaran. Pada tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
korporat, berbagai aspek praktek bisnis dan juga filosofi
perusahaan seperti visi misi, pemberian sumbangan sosial, budaya
perusahaan serta cara-cara perusahaan dalam memberikan
respon. Semuanya memberikan dimensi yang dapat
mempengaruhi persepsi dan hubungan antara perusahaan dengan
pelanggan. Pada level pemasaran, sebagaimana yang telah
dikemukakan sebelumnya perusahaan mengirimkan pesan kepada
pelanggan serta pihak terkait lainya melalui berbagai instrumen
yang berbeda. (Hifni Alifahmi, 2008)
Konsumen tidak hanya melalui promosi dalam membuat
suatu kesimpulan atas suatu produk tapi juga dengan dasar
sejumlah elemen lain seperti desain, penampilan, kemampuan,
harga, dukungan pelayanan serta dimana dan bagaimana produk
didistribusikan. Sedangkan pada level komunikasi pemasaran,
menurut Duncan dan Sandra E. Moriarty (2002) menegaskan
bahwa seluruh pesan harus disampaikan dan diterima secara
konsisten dalam upaya untuk menciptakan persepsi yang utuh
diantara pelanggan dan pihak terkait. Hal ini membutuhkan
kesatuan atau integrasi berbagai pesan komunikasi pemasaran
serta integrasi berbagai fungsi, tujuannya adalah untuk dapat
borkomunikasi dengan satu suara, satu penampilan dan satu citra
dalam setiap kegiatan komunikasi pemasaran serta untuk
mengidentifikasi serta memposisikan perusahaan dan mereknya
dengan cara yang konsisten. (Morissan, 2007)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
William F.Arens Mengidentifikasikan IMC sebagai berikut :
“Integrated marketing communications is the process of
building and reinforcing mutually profitable relationship with
employees, costumers, other stakeholders, and the general
public by developing and coordinating a strategic
communications program that enables them to have a
constructive encounter with the company/brand through a
variety of media or other contacs”. (komunikasi pemasaran
yang terintegrasi adalah sebuah proses membangun dan
menguatkan hubungan yang saling menguntungkan antara
karyawan, pelanggan stakeholders lain, dan khalayak
dengan mengembangkan dan mengkoordinasikan sebuah
program komunikasi strategi yang memungkinkan mereka
memiliki sebuah wadah pertemuan bersifat membangun
dengan merek perusahaan melalui variasi media atau kontak
lain). ( Arens, William F,1999)
Demikian pula menurut Duncan IMC adalah merupakan
suatu proses untuk mengatur hubungan-hubungan konsumen
untuk menjalankan nilai merek. Spesifiknya adalah merupakan
suatu proses antara fungsi untuk menciptakan dan memelihara
hubungan-hubungan yang menguntungkan para konsumen dan
para stakeholders lainnya melalui control dan pengaruh secara
strategis, semua pesan dikirim pada kelompok-kelompok ini dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
menyarankan data driven, dengan tujuan melakukan dialog
dengan mereka. (Duncan,Tom. 2002)
Hal senada juga dilontarkan oleh Shimp yang mengatakan
bahwa IMC itu adalah sebuah proses pengembangan dan
implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif
kepada pelanggan secara berkelanjutan. (Terence A. Shimp. 2003)
Demikian juga dengan Drucker menjelaskan bahwa IMC
adalah membangun hubungan konsumen yang mana meliputi
sejumlah interaksi antar individu-individu dan suatu perusahaan
secara terus menerus, akan menghasilkan banyak penjualan dan
keuntungan daripada focus penjualan itu sendiri. Selanjutnya Tom
Duncan dan Sandra E. Moriarty mengatakan bahwa IMC
merupakan pendekatan pemasaran generasi baru yang digunakan
perusahaan untuk lebih memfokuskan upaya mereka dalam
memperoleh, mempertahankan dan mengembangkan hubungan
perusahaan dengan pelanggan serta pihak-pihak yang terkait.
Mereka mengembangkan suatu model pemasaran berbasiskan
komunikasi perusahaan dan merek.
IMC dikembangkan atas dasar ide bahwa apa yang
diintegrasikan adalah alat-alat promosi dan media. Banyak
akademisi dan praktisi tertarik dengan ide ini yang didorong oleh
keinginan untuk merestruktur internal, mengurangi biaya dan
memberikan pesan yang konsisten.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Kemudian perkembangan berikutnya dicirikan dengan
adanya eksplorasi sifat, arah dan isi yang disimbolkan dengan
pengenalan manajemen strategi dan pengembangan merek masuk
dalam proses IMC. Sekarang interpretasinya telah menggerakkan
konsep IMC menjadi suatu konsep apa yang disebut sebagai
customer driven process yang menggabungkan paradigma
relationship marketing.
Dari beberapa definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa IMC tersebut adalah sebuah kegiatan komunikasi
pemasaran yang memadukan semua hal dalam komunikasi
pemasaran, yaitu menggunakan bauran promosi yang melibatkan
semua komponen dalam organisasi dan melibatkan semua
stakeholders untuk mencapai tujuan komunikasinya, dengan
berdasarkan filosofi lembaga.
Perkembangan baru ditangkap oleh Tom Duncan dan
Sandra E. Moriarty dengan memperkenalkan Model IMC Makro
karena konsep IMC yang ada dirasakan masih memiliki sejumlah
kelemahan. Pemunculan disebabkan oleh lima elemen dasar yaitu
(Duncan,Tom. 2002) :
a. Keterpaduan (integrasi), yaitu proses antar fungsi atau fungsi
yang berbeda berarti bahwa semua departemen utama
perusahaan (dan diluar agen komunikasi) yang menyentuh
konsumen harus dimiliki cara untuk berkerjasama dalam
merencanakan dan memonitor hubungan merek/produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b. Menciptakan dan memelihara hubungan stakeholder yang
berarti menarik konsumen baru kemudian berinteraksi dengan
mereka untuk menemukan cara-cara, sehingga perusahaan
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan para konsumen.
Memelihara bukan berarti hanya mempertahankan para
konsumen dan para stakeholder tapi juga meningkatkan
prosentase perusahaan akan kategori pembelian dan dukungan
mereka.
c. Hubungan-hubungan konsumen yang menguntungkan lebih
spesifik kerena tidak semua hubungan memiliki nilai yang sama
terhadap suatu perusahaan.
d. Mengontrol dan mempengaruhi semua maksud pesan secara
strategis mempunyai maksud mengetahui bahwa setiap
perusahaan mengirimkan satu pesan-bagaimana perusahaan
membuat suatu produknya, bagaimana produk itu
diperkenalkan, bagaimana menentukan harganya, sampai jenis
dari perusahaan memberikan jasa atau menjual produknya,
bagaimana para pegawai bertindak.
e. Mengadakan dialog dengan tujuan tertentu karena para
konsumen bosan akan panggilan telemarketing yang
mengganggu, Junkmail, iklan-iklan yang mengganggu dan
event yang terlalu komersil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam dunia perekonomian sekarang ini, banyak perusahaan
yang usahanya bertambah luas dan semakin berkembang pesat.
Dalam menangani aktivitas perusahaan diperlukan manajemen yang
baik dalam dunia perdagangan. Oleh karena itu, perusahaan harus
mengetahui perkembangan dunia perdagangan agar perusahaan
dapat menentukan kebijakan yang tepat pada masa yang akan datang.
Kunci keberhasilan perusahaan terletak pada kepuasan
konsumen dengan pelayanan yang baik, produk berkualitas, yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pemegang polis. Untuk itu,
perusahaan harus memberdayakan tenaga kerja untuk mencapai
optimalisasi penjualan produk, menarik konsumen untuk membeli
sebuah produk.
Pada dasarnya setiap perusahaan berusaha meningkatkan
volume penjualan, karena dengan volume penjualan yang tinggi
secara langsung dapat meningkatkan profit perusahaan tersebut.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan penjualan yaitu dengan menetapkan sasaran yang tepat
atau berarti perusahaan perlu mendefinisikan pasar sasarannya.
Dengan kata lain perusahaan tidak berusaha melayani setiap
pelanggannya (konsumen), akan tetapi perusahaan dapat
mendahulukan pelanggan lainnya.
Perhatian atau ketertarikan konsumen dan selanjutnya terpatri
dalam ingatan konsumen terhadap suatu brand yang merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
langkah awal bagi sukses atau tidak produk tersebut mempengaruhi
perilaku konsumen. Penggunaan komunikasi pemasaran terpadu
(IMC) diharapkan akan dapat menarik perhatian konsumen untuk
memilih produk tersebut sehingga konsumen dapat mengingat
branding produk atau perusahaan, sampai pada akhirnya konsumen
melakukan repeated buying pada perusahaan tersebut.
Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis
Sumber : Terence A. Shimp (2003)
Menurut Terence A. Shimp (2003) dalam penerapan komunikasi
pemasaran terpadu seluruh elemen dalam perusahaan bersatu padu
untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang akan disampaikan
dalam bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri dari
beberapa variabel, pertama menetapkan momentum, yang kedua
menciptakan pesan yang akan disampaikan, yang ketiga memilih
1. MEMADUKAN BERBAGAI ELEMEN
2. MENCIPTAKAN PESAN
3. MEMILIH MEDIA
4. MENETAPKAN MOMENTUM
IMC
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
media apa saja yang akan digunakan, dan yang keempat menetapkan
momentum kapan pesan akan disampaikan kepada pasar. Dan ketika
semua variabel tersebut sudah dilakukan oleh sebuah perusahaan
maka berdasarkan teori Terence A. Shimp maka perusahaan tersebut
telah tergolong terhadap perusahaan yang menggunakan sistem
komunikasi pemasran terpadu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Perusahaan
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 merupakan
perusahaan asuransi jiwa nasional pertama dan tertua di Indonesia.
Dilahirkan empat tahun setelah berdirinya Boedi Oetomo, sebuah
gerakan nasionalis yang merupakan sumber inspirasi para pelopor
Bumiputera. Didirikan di Magelang, Jawa Tengah pada tanggal 12
Februari 1912 dengan nama Onder Linge Levensverzekering atau
O.L.MIJ PGHB.
AJB Bumiputera 1912 didirikan oleh seorang Sekretaris
Utama Pengurus Besar Boedi Oetomo yaitu Mas Ngabehi Dwidjose
Wojo bersama rekan-rekannya M.K.H Soebroto dan M. Adimidjojo
masing-masing menjabat direktur dan bendahara pertama.
2. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi
AJB BUMIPUTERA 1912 menjadi perusahaan asuransi
jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung
oleh sumber daya manusia (SDM) professional yang
menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b. Misi
i. Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa
berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan
nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
ii. Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan
untuk menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan,
peningkatan kualitas pelayanan perusahaan kepada
pemegang polis.
iii. Mendorong terciptanya iklim kerja yang motivatif dan
inovatif untuk mendukung proses bisnis internal
perusahaan yang efektif dan efisien.
3. Divisi AJB Bumiputera Syariah
AJB Bumiputera 1912 semakin membuktikan eksistensi
perusahaan mereka sebagai perusahaan asuaransi jiwa nasional
pertama dan terbesar di Indonesia, dengan menjawab kebutuhan
konsumen akan pilihan perusahaan asuransi yang lebih variatif dan
semakin memberikan kenyamanan berinvestasi bagi konsumen
yaitu dengan dibukanya divisi AJB Bumiputera Syariah.
AJB Bumiputera Syariah yang mempunyai moto
“Asuransinya Muslimin Indonesia” ini dibentuk sesuai SK Direksi
AJB Bumiputera 1912, No: 9/DIR/tahun 2002, tanggal 8 November
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
2002. AJB Bumiputera Syariah merupakan asuransi jiwa yang
menganut sistem berlandaskan Syariat Islam.
Tiga alasan Divisi Bumiputera Syariah dibentuk adalah ;
a. Penduduk muslim di Indonesia adalah mayoritas
b. Kesiapan internal, baik pemetaan pasar, infrastruktur maupun
SDM.
c. Perkembangan kinerja ubit bisnis syariah Bumiputera dalam tiga
tahun percobaan pertama menunjukkan trend yang sangat
positif, yaitu pada tahun 2003, ketika awal dilakukan uji coba
pasar, premi syariah baru berkisar 15 milyar rupiah, tahun
berikutnya meningkat menjadi 46 milyar rupiah. Dan pada tahun
2005 dan 2006 masing-masing tahun preminya meningkat pesat
yaitu mencapai 100 milyar rupiah.
4. Pengahargaan dan Apresiasi
Penghargaan dan apresiasi merupakan suatu bukti tentang
eksistensi dan juga bisa menjadi suatu tolak ukur bagi perusahaan
sejauh mana tujuan perusahaan ini sudah tercapai atau belum.
Dimana penghargaan dan apresiasi tersebut diberikan oleh pihak-
pihak/ lembaga-lembaga yang berperan netral dalam persaingan
dunia usaha.
Berikut ini beberapa pengahargaan dan apresiasi yang
pernah didapat oleh AJB Bumiputera 1912 dan AJB Bumiputera
Syariah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
a. The best brand (Merk Terpopuler & Terbaik) untuk kategori
asuransi jiwa di Indonesia tahun 2000, 2001, 2002, 2003, 2004,
2005, 2006, 2007, 2008, 2009 secara berturut-turut. Untuk hal
tersebut sekaligus memperolah The Golden Brand karena
telah 3 (tiga) tahun berturut-turut meraih The Best Brand untuk
kategori asuransi jiwa yang diselenggarakan oleh IBBA
(Indonesia Best Brand Award) bekerjasama dengan Majalah
SWA dan Lembaga Peneliti MARS.
b. The Best In Achieving Total Customer Satisfaction (Terbaik
dalam pencapaian kepuasan pelanggan). Untuk kategori
asuransi jiwa di Indonesia tahun 2002, 2003, 2004, 2005, 2006,
2007, 2008, yang diselenggarakan oleh ICSA (Indonesia
customer Satisfaction Index) bekerjasama dengan Majalah
SWA dan Lembaga penelitian Frontier. Dengan Fakta:
Untuk Klaim 2008 rata–rata telah dibayarkan sebagai berikut:
· Dalam satu hari telah dibayarkan klaim 7,5 M.
· Dalam satu jam telah dibayarkan klaim 314 juta.
· Dalam satu menit telah dibayarkan klaim 5 juta.
c. The Best Regional Syari’ah Award (Penghargaan Asuransi
Syari’ah terbaik tingkat Wilayah) dan Cabang Asuransi
Syari’ah terbaik di industri asuransi Indonesia tahun 2006 yang
diselenggarakan oleh Majalah Investor bekerjasama dengan
beberapa lembaga penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
d. Top of Mind Asuransi Syari’ah, tahun 2006 & 2008, The Best
Islamic Life Insurance, tahun 2008
e. The Biggest and The Most Active Customer Base For
Islamic Life Insurance
5. Struktur Organisasi
Struktur organisasi (perusahaan profit) merupakan suatu
instrument pada sebuah organisasi untuk menjalankan seluruh
kegiatan perusahaan mulai dari tahap perencanaan sampai
ketahap penjualan dan penanganan kompalain konsumen.
Berikut struktur organisasi Kantor Cabang Bumiputera
Syariah :
Gambar 3.1
Struktur Organisasi AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta
Sumber : AJB Bumiputera Syariah Cab. Surakarta (2011)
KEPALA CABANG
KEPALA UNIT OPERASIONAL
&
MANAGER/SUPERVISOR
AGEN
KASIR
ADMINISTRASI
KUAK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Keterangan :
a. Kepala Cabang
Memimpin atau mengkoordinasi dan bertanggung jawab pada
suatu kantor cabang disuatu wilayah dengan membawahi para
karyawan.
b. Kepala Unit Operasional
Seorang pejabat bertugas dan bertanggung jawab pada
perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina,
mengendalikan kegiatan keagenan, operasional penjualan,
operasional konservasi, operasional menghimpun dana dan
pelayanan pada pemegang polis.
c. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan
Seorang pejabat yang bertugas dan bertanggung jawab pada
perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan, membina,
mengawasi dan mengendalikan kegiatan administrasi keuangan
serta pelayanan kepada pemegang polis, agen kordinator
syariah dan agen syariah.
d. Supervisor
Seorang pejabat yang bertugas dan bertanggung jawab pada
perusahaan untuk berperan mengawasi dan mengkoordinasi
para agen agar bekerja dengan baik dan optimal sesuai dengan
apa yang diharapkan oleh perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
e. Agen
Bertugas untuk mencari nasabah dan memeperkenalkan
produk-produk pada masyarakat dan agar tertarik untuk
memakai jasa Asuransi Bumiputera Syariah Surakarta. Agen
juga merupakan ujung tombak perusahaan dalam
penjualan/penawaran jasa asuransi.
f. Kasir
Seorang pejabat yang bertugas dan bertanggung jawab pada
perusahaan untuk berperan dalam melaksanakan tertib
administrasi keuangan, pengarsipan, laporan keuangan dan
sirkulasi dana.
g. Administrasi
Karyawan yang bertugas dan bertanggung jawab pada
perusahaan untuk berperan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan
administrasi.
6. Produk-produk Asuransi Bumiputera Syariah Surakarta
a. Mitra Iqro’ (Asuransi Pendidikan)
Produk yang dirancang untuk memprogram pendidikan
anak secara syariah mulai dari tingkat taman kanak–kanak
hingga sarjana, sekaligus berfungsi untuk menata
kesejahteraan keluarga agar kelak apabila orang tua meninggal
tidak sampai kesejahteraan dan pendidikan anak terganggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b. Mitra Mabrur
Produk ini dirancang secara khusus untuk memprogram
kebutuhan dana sosial untuk melaksanakan salah satu rukun
islam yaitu menunaikan naik haji dengan cara menabung atau
dengan membayar premi pertahun atau pertriwulan dengan
masa kontrak minimal 3 tahun dan waktu maksimal 15 tahun,
dan mendapatkan sekaligus jaminan kesehatan atau
keselamatan.
c. Mitra Sakinah
Produk yang dirancang guna untuk mempersiapkan
masa depan suatu keluarga dengan cara mempersiapkan
keluarga dari aspek financial, agar dapat selalu sejahtera baik
dalam keadaan baik atau susah.
7. Istilah-istilah Dalam Asuransi Syariah
a. Asuransi Jiwa Syariah adalah usaha kerjasama saling
melindungi dan tolong-menolong diantara peserta dalam
menghadapi terjadinya musibah yang dikelola oleh perusahaan
sebagai pengelola dana berdasarkan syariah Islam.
b. Dewan Pengawas Syariah adalah lembaga independen di
bawah naungan dewan syariah nasional ( Majelis Ulama
Indonesia).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
c. DSN adalah Dewan Syariah Nasional
d. Polis adalah surat perjanjian asuransi jiwa syariah antara
pemegang polis atau peserta dengan perusahaan asuransi
syariah.
e. Peserta adalah seseorang yang atas dirinya diadakan perjanjian
asuransi jiwa syariah dengan perusahaan asuransi.
f. Premi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh
pemegang polis.
g. Santunan Kebajikan adalah sejumlah dana yang diambil dari
kumpulan dana tabarru’ (dana bantuan dari nasabah) dari
seluruh peserta yang dibayarkan apabila ada peserta yang
meninggal dunia sehingga bisa dimanfaatkan oleh keluarga
yang ditinggal.
D. LAPORAN MAGANG KERJA
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung
kedunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara
langsung penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam
perkuliahan. Sasaran magang kerja adalah perusahaan manufaktur,
jasa, usaha kecil dan menengah, koperasi, instansi pemerintah /
swasta, dan kelompok masyarakat umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
1. Tujuan Magang Kerja
a. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara
langsung tentang berbagai aktifitas dalam dunia kerja.
b. Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran
dikampus dengan dinamika pekerjaan di masyarakat.
c. Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.
d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan
wawasan pekerjaan.
2. Lokasi Magang Kerja
Penelitian ini bertempat di Kantor Cabang BUMIPUTERA
1912 yang beralamatkan di Jl. Slamet Riyadi No. 12 Surakarta-
57111.
3. Jangka waktu Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan selama dua bulan, yaitu mulai
November dan berakhir pada tanggal Januari 2011.
4. Kegiatan Magang Kerja
Dalam kegiatan magang kerja penulis didampingi staf
perusahaan untuk membantu kegiatan kerja yang dilakukan untuk
pelaksanaan kegiatan magang kerja yang dilakukan penulis.
Jadwal kegiatannya tidak terstruktur jadi, bila ada waktu luang
penulis diberikan kebebasan untuk melihat sendiri jalannya proses
pemasaran yang dilaksanakan oleh perusahaan. Kegiatan penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
yang dilakukan selama magang kerja di AJB Bumiputera Syariah
Cabang Surakarta adalah :
a. Diberikan informasi tentang seluk-beluk asuransi syariah secara
umum dan juga gambaran umum perusahaan.
b. Menerima pengarahan dari supervisor tentang produk-produk
perusahaan dan cara kerja atau sistem kerja agen asuransi
Bumiputera Syariah secara umum.
c. Bersama dengan supervisor mencari nasabah atau dalam
kalangan dunia kerja asuransi dikenal dengan istilah prospek.
d. Membantu staf perusahaan dalam melayani nasabah.
e. Melaksanakan pendidikan sebagai agen selama 3 hari.
Tabel 3.1
Kegiatan Magang di Perusahaan AJB Bumiputera Syariah Cabang
Surakarta
Bulan Desember Keterangan
Minggu 1 dan II · Pengenalan tentang perusahaan AJB Bumiputera
Syari'ah cabang Surakarta.
· Pengenalan tentang produk-produk perusahaan AJB
Bumiputera Syari'ah cabang Surakarta.
· Penyampaian tentang teknik-teknik marketing
khususnya dibidang pelayanan jasa asuransi.
Minggu II dan III · Pemantapan dan pemahaman tentang produk-produk
perusahaan AJB Bumiputera Syari'ah cabang
Surakarta.
· Rool play (melakukan latihan menyampaikan produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
kecalon konsumen atau calon nasabah)
Minggu IV · Libur akhir tahun
Bulan Januari Keterangan
Minggu 1 dan II · Penetrasi pasar
· Pendampingan prospek dilapangan (Yogie Martin)
Minggu III dan IV · Penetrasi pasar
· Pendampingan prospek dilapangan (Yanuar Danu W.)
Sumber : Asuransi Bumi Putera Syariah Surakarta 2011
E. PEMBAHASAN
1. Deskripsi Kegiatan Komunikasi Pemasaran Terpadu yang Dilakukan
oleh Asuransi Bumiputera Syariah 1912 Surakarta
Media promosi merupakan salah satu elemen yang ikut
menentukan sukses tidaknya marketing komunikasi sebuah merek
produk/lembaga. Dalam dunia bisnis, ada banyak cara untuk
mengirim pesan mengenai produk yang ingin disampaikan. Cara-
cara berkomunikasi dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan, di
dalam pemasaran dikenal dengan istilah ”marketing communication
mix” atau bauran komunikasi pemasaran. Di dalam prakteknya,
cara-cara berkomunikasi ini sering dijalankan secara bersama-
sama. Intensitas tersebut dapat dicapai melalui tiga hal yaitu,
keterkaitan media, pemanfaatan bank data dan dialog
berkesinambungan. Dengan mengupayakan keterkaitan antara
media cetak, elektronik, interaktif, media luar ruang dan komunikasi
getok tular (dari mulut ke mulut).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Seiring dengan perkembangan teknologi dan jam terbang
yang dimiliki oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah 1912
Surakarta, maka strategi pemasaran yang digunakan Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera mulai beralih pada kegiatan Komunikasi
Pemasaran Terpadu Integrated Marketing Communication (IMC).
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah 1912 Surakarta dalam
menjalankan strategi pemasarannya dengan menggunakan bauran
media yang merupakan kombinasi dari media lini atas dan lini
bawah :
a. Media lini atas
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah 1912
Surakarta dalam memilih media komunikasinya menggunakan
media hanya pada media cetak terbatas. Pertimbangannya
adalah dengan keterbatasan dana yang ada dan prioritas
segmentasi serta kepentingan, sehingga hanya difokuskan
dengan menggunakan media cetak dan media audio lokal untuk
mengkomunikasikan kedalamnya, diantaranya adalah :
i. Penggunaan media cetak (surat kabar)
Penggunaan media cetak lokal (koran), sebagai
media penyampai informasi kepada khalayak umum, jika
dilihat dari pencapaian tujuan komunikasinya nilainya
sangat efektif. Surat kabar merupakan media massa yang
digunakan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
memberikan informasi. Surat kabar lokal sering digunakan
oleh masyarakat dalam mensosialisasikan kegiatan,
mempublikasikan pengumuman dan kegiatan-kegiatan
atau event. Sebagaimana pendapat Shimp (2003) yang
mengatakan bahwa orang-orang membaca surat kabar
untuk sebuah berita, mereka berada di dalam kerangka
mental kebenaran dalam proses periklanan berita-berita
baru seperti pembukaan ruko, pengenalan produk baru,
penjualan dan sebagainya. Pemenuhan kebutuhan
audiens memiliki kekuatan dalam hitungan detik
periklanan dari surat kabar. Pemenuhan tersebut tidak
terbatas pada khusus kelompok sosial-ekonomi atau
demografi tetapi menyeberang hampir ke seluruh
tingkatan. Bagaimanapun pembaca surat kabar berada di
atas rata-rata dibanding penonton televisi.
ii. Penggunaan media on line (internet)
Seperti halnya surat kabar, media internet memiliki
jangkauan yang terbatas terhadap segmen pasar tertentu.
Saat ini AJB Bumiputera menggunakan media komunikasi
website untuk memberitahu konsumennya mengenai
produk-produk yang ada di AJB Bumiputera. Melalui
program jejaring sosial ini memungkinkan Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera untuk memberikan informasi dan
menawarkan produk Asuransi secara instan. Dalam hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
ini Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera memiliki akun :
www.bumiputera.com/bumiputera
Pertimbangan manajemen Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera dengan memakai media ini, karena
dapat menjangkau konsumen yang berada di pelosok
negeri serta biaya yang relatif murah.
b. Media lini bawah
Kalangan praktisi periklanan menggunakan istilah media
lini bawah untuk membedakan media lini atas. Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Syariah 1912 Surakarta, dalam
melakukan kegiatan komunikasi pemasarannya menggunakan
media publikasi/humas, iklan, sponsorship, word of mouth
(WOM), dan koleteral (booklet/leaflet).
1.) Publikasi/humas
Urusan publikasi memang berkaitan erat dengan
humas, sehingga dapat dikatakan, dialah yang membawa
citra lembaga. Terdapat dua fungsi humas, yaitu humas
korporat dan sebagai humas pemasaran dan kedua-duanya
penting. Sebagai humas korporat, ia akan menjadi juru
bicara lembaga berhubungan dengan wartawan atau pihak
penguasa. Sebaliknya, sebagai humas pemasaran, ia yang
akan menangani keluhan konsumen. Humas pun sangat
berperan dalam menginformasikan produk unggulan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
misalnya dalam merancang brosur, penayangan di media
massa, konferensi pers, membuat event dan sebagainya.
Publisitas merupakan salah satu bagian dari upaya
komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Secara berkala
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera melakukan publikasi
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran
produk Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dan kegiatan-
kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam kegiatan
tersebut. Hal ini juga dapat sebagai periklanan terselubung.
Publisitas mampu menjalankan fungsi sebagai salah satu
bentuk komunikasi eksternal lembaga yang efektif tanpa
mengeluarkan dana sedikitpun. Seperti yang diungkapkan
oleh Shimp (2003), bahwa publisitas tidak dibiayai oleh
perusahaan yang mendapat manfaatnya.
Dalam hal pemanfaatan publisitas sebagai media
komunikasi pemasaran AJB Bumiputera dianggap sangat
baik dalam membina hubungan dengan press. Berdasarkan
pengamatan dan penelitian dokumen, hubungan baik yang
dibina dengan kalangan press tersebut banyak membawa
dampak yang positif bagi espos berita yang ada.
2.) Iklan
Cara komunikasi pemasaran ini merupakan cara
yang sangat umum dilakukan, termasuk oleh Asuransi Jiwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Bersama Bumiputera yang memasang iklan di media
elektronik (TV) mengenai produk dan pelayanan Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera. Menurut Ralph S. Alexander
dalam Morrisan (2007), iklan dapat didefinisikan sebagai
bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu
organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh satu
sponsor yang diketahui.
Dengan pemasangan iklan, dapat memperoleh
jangkauan yang besar dan luas (tergantung dari media
yang digunakan). Namun demikian, perlu berhati-hati
membuat perencanaan. Harus mengerti sasaran objek,
media apa yang efektif guna mencapai sasaran, berapa
sering (frekuensi) memasang iklan.
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera menggunakan
iklan sebagai sarana komunikasi pemasaran mereka.
Pemasangan iklan yang dilakukan oleh Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera sifatnya pemberitahuan untuk
masyarakat sekitar tentang produk dan pelayanan Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera dan program yang sedang
diadakan.
3.) Sponsorship
Dukungan dalam pengadaan acara atau event
tertentu menjadi sebuah kegiatan yang intens dilakukan
oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Sebagai sarana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
promosi, sponsorship menjadi sebuah cara untuk menarik
perhatian dan mengembangkan citra di mata para
konsumen dan calon konsumen sebelumnya tidak
mengenal Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Dengan
menjadi bagian dari suatu acara khusus yang relevan
dengan kegiatan, keterlibatan sponsor dapat memperluas
dan memperdalam hubungan dengan target pasar.
Program kegiatan komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
berbentuk sponsorship dilakukan dalam setiap program
komunikasi pemasaran mereka.
4.) Word of Mouth (WOM)
Promosi berantai penyelenggaraan suatu kegiatan
dilakukan secara langsung dari peserta ke calon peserta.
Biasanya komunikasi pemasaran melalui media ini akan
lebih efektif dalam komunikasi langsung (Smith, 1998).
WOM dapat melakukan kegiatan komunikasi dalam
mempengaruhi lebih dari pada elemen promosi lainnya. Hal
tersebut diakui oleh Wilson dan Regis McKenna
sebagaimana dikutip Alifahmi (2008) bahwa penyebaran
berita atau cerita melalui getok tular merupakan teknik
komunikasi pemasaran yang paling ampuh. Citra produk
dapat baik atau rusak karena pengaruh komunikasi ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dalam
merangkul konsumennya selalu melakukan komunikasi
WOM berupa kerjasama. Kerjasama yang dilakukan oleh
mereka dianggap sudah sangat efektif karena selain
menggunakan instansi lain, manajemen Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera diberdayakan untuk melakukan
kerjasama ini. Menurut Hifni Alifahmi (2008) cara paling
mudah memanfaatkan keampuhan komunikasi WOM ini
adalah melalui karyawan, konsumen, masyarakat, dan
wartawan.
5.) Kolateral
Promosi melalui kolateral (booklet/leaflet)
merupakan salah satu strategi media yang dilakukan
secara kontinyu dalam komunikasi pemasaran terpadu
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Kolateral yang
dikeluarkan mempresentasikan bagaimana dan kegiatan
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Desaian yang
digunakan menggunakan gambar-gambar kegiatan serta
infrastruktur pendukungnya. Pesan yang disampaikan
merupakan bagian yang penting bagi pemasaran Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera.
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dalam
mempromosikan produknya dimaksudkan untuk
menciptakan image Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
sebagai perusahaan Asuransi yang unggul dalam kualitas
dan dapat diandalkan oleh para mitra kerja. Secara implisit
tujuan promosi tersebut terlihat pada isi materi promosi
(koleteral) yang dibuat, karena koleteral inilah yang menjadi
materi promosi produk yang ada di Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera.
6.) Press release
Press release tersebut bertujuan untuk
mengundang wartawan surat kabar tersebut untuk meliput
acara-acara yang diselenggarakan oleh Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera.
7.) Papan Nama
Bagi calon konsumen yang baru pertama kali
berkunjung di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera tentu
akan sangat terbantu dengan adanya papan nama. Papan
tersebut digunakan untuk penggambaran identitas Asuransi
Jiwa Bersama Bumiputera.
8.) Personal Selling
Sifat dari personal selling atau biasa juga disebut
sebagai penjualan personal adalah adanya hubungan yang
hidup, langsung dan interaktif antara pembeli dan penjual,
selain itu adanya kemungkinan hubungan yang lebih akrab
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
serta adanya situasi yang seolah-olah pembeli harus
mendengar, memperhatikan dan menanggapi, sifat tersebut
menjadi kelebihan tersendiri dari penjualan personal.
Dalam setiap agen Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
manajemen, setiap individu yang ada didalamnya
senantiasa mempergunakan metode ini. Kegiatan
penjualan personal terjadi di kantor Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera Untuk mendukung kegiatan penjualan personal
masing-masing person memberikan kesempatan kepada
calon konsumen untuk melihat-lihat koleksi yang ada di
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera. Hal tersebut
membantu manajemen Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
untuk menjual produknya secara personal kepada
konsumen.
9.) Promosi Penjualan
Salah satu kegiatan promosi penjualan yang
dilakukan oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera adalah
kunjungan langsung oleh agen kepada calon nasabah
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dan mengadakan
presentasi ( memberikan informasi tentang produk, yang
dilakukan dalam sebuah forum atau pertemuan di suatu
instansi tertentu).
Kegiatan Integrated Marketing Communication
tersebut tak dapat dipisahkan dari proses komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
dalam rangka memasarkan produk Asuransi. Menurut
Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan
setidaknya tiga unsur : sumber (source), pesan (message),
dan sasaran (destination). Untuk produk yang terdapat di
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah 1912
Surakarta, maka manajemen Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera Syariah 1912 Surakarta menggunakan pola
komunikasi pemasaran terpadu yang berupa :
a.) Media cetak
b.) Media elektronik
c.) Publikasi/ PR
d.) Iklan
e.) Sponsorship
f.) Word of Mouth/ WOM
g.) Kolateral
h.) Press Release
i.) Papan Nama
j.) Personal Selling
k.) Promosi penjualan
2. Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu oleh AJB Bumiputera
Syariah Cabang Surakarta
Model Komunikasi dalam Integrated Marketing
Communication Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah 1912
Surakarta melibatkan unsur-unsur :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
a. Sumber (source)
Yang berperan sebagai sumber dalam Integrated
Marketing Communication Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
Syariah 1912 Surakarta adalah seluruh manajemen AJB
Bumiputera Syariah 1912 Surakarta yang ikut berperan
mempromosikan produk-produk Asuransi melalui berbagai
media.
b. Pesan (message)
Pesan yang disampaikan pada sasaran adalah pesan
promosi dan pemasaran produk Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera Syariah 1912 Surakarta beserta segala produk yang
dihasilkan, kelebihan dan keunggulannya.
c. Sasaran (destination)
Yang menjadi sasaran dari Integrated Marketing
Communication Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera Syariah
1912 Surakarta adalah masyarakat luas, baik yang sudah
pernah memiliki polis asuransi maupun yang belum pernah.
Dari paparan diatas, dapat dijelaskan bahwa dalam
pelaksanaan komunikasi pemasaran terpadu Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Syariah 1912 Surakarta telah memuat
unsur-unsur IMC menurut teori Terence A. Shimp (2003) yang
terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
1) Memadukan berbagai elemen
2) Menciptakan pesan
3) Memilih media
4) Menetapkan Momentum
Tabel 3.2
Hasil Penelitian IMC Shimp dalam Pelaksanaan Pemasaran
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
NO IMC SHIMP ASURANSI BUMIPUTERA
1 Memadukan
berbagai elemen
a. Price Premi yang dibayarkan per Triwulan,per
Semester,per Tahun
b. Product Asuransi Mitra Iqro, Mabrur, Sakinah
c. Promo Seminar, event, dan promosi
d. People Konsumen dari semua kalangan
2 Menciptakan Pesan Menjadi perusahaan Asuransi yang
unggul dalam kualitas pelayanan dan
dapat diandalkan oleh para mitra kerja
3 Memilih Media Pemberitaan mengenai kegiatan yang
dilakukan oleh Asuransi
diselenggarakan melalui media lini atas
seperti menggunakan koran/;
media internet serta menggunakan
media lini bawah seperti menggunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
humas, iklan, sponsorship, WOM,
kolateral/ booklet dan lain-lain
4 Menetapkan
Momentum
Pemasaran produk Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Syariah 1912
Surakarta
sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (2011)
Tabel 3.3
Penggunaan IMC Shimp dalam Pemasaran
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
NO IMC SHIMP YA TIDAK
1 Memadukan
berbagai
elemen
V
2 Menciptakan
Pesan
V
3 Memilih Media V
4 Menetapkan
Momentum
V
sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (2011)
Dari paparan diatas, maka jelas, bahwa secara umum
pelaksanaan kegiatan pemasaran produk Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Syariah 1912 Surakarta berhasil. Hal ini
ditandai dengan banyaknya konsumen yang telah mengenal
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Penelitian ini juga di dukung oleh hasil penelitian
terdahulu yang berjudul judul The Role of Integrated Marketing
Communications in Sistainability Marketing. Penelitian ini
menghasilkan temuan, bahwa keberlangsungan dalam sebuah
bisnis adalah hal terpenting. Terlebih keberlangsungan sebuah
organisasi. Perusahaan tersebut harus senantiasa memahami
dan mengembangkan keberlangsungan perusahaan tersebut.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, Mayoritas
keberlangsungan perusahaan tersebut sangat tergantung dari
komunikasi.
Kegiatan komunikasi pemasaran internal sama
pentingnya dengan kegiatan komunikasi eksternal, sehingga
brand positioning dapat dikomunikasikan di dalam internal
perusahaan. Kegiatan komunikasi pemasaran eksternal yang
bagus tidak akan berarti tanpa komunikasi merek internal yang
prima., karena pada dasarnya justru kebehasilan internal
komunikasi pemasaran tersebut yang mampu mendorong
pekerja untuk melakukan usaha yang baik demi memenuhi
harapan konsumen.
Selain itu hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian
yang berjudul Integrated Marketing Communications: A
Customer-Focused Approach In Marketing Modern Business”.
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa dalam pelaksanaan
implementasi IMC masih terdapat permasalahan yaitu efektifitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
IMC tersebut. Dikatakan oleh para pakar bahwa permasalahan
ini muncul lebih dikarenakan bagaimana cara kita menggunakan
IMC dan apa yang dihasilkan IMC tersebut. Padahal
permasalahan pokoknya sendiri tidak sesederhana hal tersebut,
namun dengan diimplementasikan IMC, perusahaan akan dapat
memperkuat brand yang ia miliki karena proses IMC.
Dengan adanya penyelenggaraan pola komunikasi
Pemasaran terpadu yang diakukan Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera Syariah 1912 Surakarta, maka pihak manajemen
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera dapat dikatakan telah
berhasil dalam membranding perusahaannya yaitu dengan
menyampaikan pesan kepada khalayak bahwa Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Syariah 1912 Surakarta merupakan
perusahaan Asuransi yang unggul dalam kualitas dan dapat
diandalkan oleh para mitra kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan tentang kegiatan
“KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU YANG DITERAPKAN OLEH
ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA SYARIAH CABANG
SURAKARTA” maka diperoleh kesimpulan yaitu kegiatan komunikasi
pemasaran terpadu di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang
Surakarta sudah terlaksana dengan baik karena telah memuat unsur-unsur
IMC menurut teori Terence A. Shimp (2003) yang terdiri dari :
9) Memadukan berbagai elemen
10) Menciptakan pesan
11) Memilih media
12) Menetapkan Momentum.
Hal tersebut terlihat dengan media pemasaran dan momen yang tepat
yang dilakukan AJB Bumiputera Syariah Cabang Surakarta dalam melakukan
promosi terhadap segmen dan target pasar mereka. Adapun media promosi
yang mereka gunakan adalah dengan menggunakan media cetak, media
elektronik, publikasi/PR, iklan, sponsorship, word of mouth/WOM, kolateral,
press release, papan nama, personal selling dan promosi penjualan.
B. SARAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Dari kesimpulan diatas, maka dapat disarankan kepada Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Surakarta :
1. Bagi Instansi :
a. Demi menjaga image dan citra perusahaan, maka Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera 1912 Surakarta harus selalu mempertahankan
kualitas produk dan Sumber Daya Manusia (karyawan/agen).
b. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Surakarta harus tetap
mempertahankan manajemennya yang sudah baik, dan
meningkatkan kualitas manajemennya agar dapat meningkatkan
pangsa pasarnya untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.
2. Bagi Peneliti selanjutnya :
Penelitian tentang Komunikasi Pemasaran Terpadu/Integrated
Marketing Communication (IMC) pada Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera 1912 Surakarta hendaknya dapat digunakan sebagai wacana
bagi penelitian yang akan datang maupun penelitian yang relevan dengan
penelitian ini.
top related