perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pemasaran ekspor ... fileperpustakaan.uns.ac.id...
Post on 03-Jul-2019
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER
PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
DI SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Tugas – Tugas dan Memenuhi Persyaratan
Guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3
Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh:
DIAN PUSPITA SARI
NIM. F3109023
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
DI SURAKARTA
DIAN PUSPITA SARI F3109023
Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor – impor terpisah batas kenegaraannya satu sama lain dengan konsumennya. PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan ekspor yang bergerak di bidang textile di Surakarta. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berbagai negara, yaitu Perancis, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Nepal, India dan negara – negara di Timur Tengah. Oleh karena itu diperlukan cara pemasaran yang tepat untuk memungkinkan adanya hubungan antara PT Iskandar Indah Printing Textile selaku produsen dan eksportir di satu pihak dengan konsumen di lain pihak.
Penulis melakukan penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile dengan tujuan mengetahui pemasaran ekspor dengan menggunakan export broker, proses ekspor dengan bantuan export broker, dan kendala – kendala ekspor yang dihadapai perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan metode deskriptif, dalam penulisan ini penulis mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada di dalam obyek penelitian tersebut. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada pihak yang berkompeten di PT Iskandar Indah Printing Textile, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Iskandar Indah Printing Textile dalam pemasaran ekspornya menggunakan export broker dimana export broker berperan sebagai pihak yang mempertemukan PT Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual atau eksportir dengan pembeli di luar negeri atau importir. Peranan export broker sangat membantu pemasaran dan proses ekspor pada perusahaan. Kendala – kendala ekspor yang dihadapi perusahaan ialah nilai tukar rupiah terhadap dollar, peniruan motif, persaingan usaha, lesunya permintaan pasar, dan tidak ada jaminan perilaku etis dari export broker.
Saran yang diajukan adalah perusahaan melakukan inovasi terhadap produknya dan menghasilkan produk yang identik dengan perusahaan agar tidak mudah ditiru, melakukan kesepakatan pembayaran dengan mata uang rupiah untuk menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, perusahaan seharusnya membidik pasar ekspor baru, dan sebaiknya melakukan kontrak dagang menggunakan sales contract serta sistem pembayaran menggunakan Letter of Credit (L/C).
Kata Kunci : Pemasaran Ekspor, Export Broker, Proses Ekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
EXPORT MARKETING USING EXPORT BROKER IN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
DIAN PUSPITA SARI
F3109023
Companies engaged in import – export have a limit of being separated from each other with their customers. PT Iskandar Indah Printing Textile is a company engaged in the export of textiles in Surakarta. This company has been exporting its products to various countries, namely France, Malaysia, Saudi Arabia, Singapore, Nepal, India and many countries in the Middle East. Therefore we need a way of marketing that allows a relationship between PT Iskandar Indah Printing Textile as manufacturers and exporters on the one hand by the consumer on the other.
The author conducted research in PT Iskandar Indah Printing Textile with the purpose of researching export marketing by using the export broker, the export process with the help of export broker, and constraints faced by the company's exports.
The research method used in the writing of this final project is a descriptive method, in this paper the author observed the object of research and describes a situation inside the object of study. The data used in this study were primary and secondary data. Primary data obtained through interviews directly to the competent authorities in PT Iskandar Indah Printing Textile, while the secondary data obtained from books and other reading sources.
It can be concluded that the PT Iskandar Indah Printing Textile in its exports marketing using export broker as a party that brings the PT Iskandar Indah Printing Textile as a seller or exporter with overseas buyers or importers. The role of export marketing and brokerage are contributing a great help to the company's export process. Constraints that companies face in this export marketing are the export value of the rupiah against the dollar, imitation motif, competition, sluggish market demand, and there is no guarantee of ethical behavior from export broker.
It is best for the company to innovate their products and produce products that are belong only with the company and not easily imitated, to deal with the rupiah currency payments to avoid the strengthening of the rupiah against the dollar, the company should target new export markets, and should make use of commercial sales contract and payment systems using the Letter of Credit (L / C). Keywords: Export Marketing, Export Broker, Export Process
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
M O T T O
♣ “Bukanlah suatu aib jika kamu gagal dalam suatu usaha, yang
merupakan aib adalah jika kamu tidak bangkit dari kegagalan itu.
” - Ali bin Abu Thalib
♣ “Somewhere, something incredible is waiting to be known.” -
Carl Sagan
♣ “Learning is a process. Don’t expect everything can change in
seconds. Keep trying, keep learning, keep praying. You’ll see the
result.”
♣ “Hidup itu adalah rangkaian perjuangan demi perjuangan.”
PERSEMBAHAN
© Allah SWT
Tiada hentinya saya ucapkan rasa syukur atas karunia yang diberikanNya hingga saya
bisa berada di sebuah titik dari beribu titik kehidupan yang harus dilalui.
© Orangtua Tercinta
My deepest gratitude goes to my beloved parents. Terima kasih atas segala limpahan
kasih sayang, doa, dan dukungan Bapak dan Ibu yang membuat saya selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
termotivasi untuk berjuang menghasilkan karya yang lebih baik dan hidup yang
lebih bermakna.
© My lovely sister
My lovely sister, Riana Nur Pratiwi, besar harapan kakak menjadi contoh yang baik
sehingga kelak kamu mampu lebih hebat dari kakak.
© Drs. Kresno Sarosa Pribadi, MSi
Terima kasih atas bimbingan, nasehat, dan dukungan yang selama ini Bapak berikan.
Semoga yang Bapak lakukan dibalas dengan kelimpahan ridho-Nya.
© Keluarga Ibu Dra. Satiti Wustiyani, MM
Terima kasih atas semangat, bantuan, dan dukungan dalam segala hal sehingga
saya bisa termotivasi agar tugas akhir ini selesai dengan tepat waktu sesuai target
yang sudah direncanakan.
© My beloved friends
My special thank to all my beloved friends: Arum, Vivi, Kiki, Anita, Nuritia, Nissa,
Okta, Novia, Ayu, Linda, Azalia, Rizki, Arum Safriana, Tri Jayati, Anindita, Yofita,
and Civi for all their kindness,thoughtfulness, supports, and prayers until this final
project has been finished.
© Teman-teman Bisnis Internasional 2009
Terima kasih teman-teman atas kebersamaan kita selama 3 tahun ini.
We made a lot of great memories that I will never be forgotten.
© Almamater
Terima kasih kepada almamater, Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang begitu
banyak ilmu yang diperoleh disini dan hasil dari Tugas Akhir ini merupakan buah
dari pendidikan yang telah diterima selama 3 tahun di tempat yang sangat
prestigious ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Pemasaran
Ekspor Menggunakan Export Broker Pada PT Iskandar Indah Printing
Textile”. Tujuan penulisan tugas akhir ini guna memenuhi persyaratan untuk
mencapai gelar ahli madya pada program studi D3 Bisnis Internasional Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Terselesaikannya tugas akhir ini tentunya tidak terlepas dari bantuan,
dukungan, dorongan, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada pihak-pihak yang telah mambantu, yaitu sebagai berikut :
1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Drs. Hari Murti, MSi selaku Ketua Program Studi Bisnis Internasional pada
Program Diploma 3 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. Kresno Sarosa Pribadi, MSi selaku dosen pembimbing magang dan tugas
akhir yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan, dukungan, pikiran,
dan tenaga yang tak ternilai untuk membimbing penulis sehingga tersusunnya
tugas akhir ini.
4. Seluruh dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah banyak memberikan bekal materi kepada penulis dengan
memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat bermanfaat.
5. Bapak Bambang Setiawan selaku pimpinan PT Iskandar Indah Printing
Textile yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk
melakukan magang kerja dan penelitian.
6. Bapak Wahyono selaku Marketing Manager PT Iskandar Indah Printing
Textile dan staff – staff marketing yang telah banyak membantu penulis
dalam memberikan data – data perusahaan yang dibutuhkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
7. Bapak Agus Mulyo selaku pembimbing lapangan di PT Iskandar Indah
Printing Textile yang telah banyak memberikan waktu dan bantuan yang tak
ternilai kepada penulis sehingga dapat melakukan magang kerja dan
penelitian terhadap perusahaan dengan baik dan lancar.
8. Seluruh staff dan karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile yang telah
memberikan bantuan, dukungan, pengalaman dan semangat kepada penulis.
9. Bapak dan Ibu yang selalu mencurahkan doa, nasehat, dukungan, dan
motivasi kepada penulis sehingga terselesaikannya tugas akhir ini. Penulis
mutlak berterima kasih kepada mereka atas jasa – jasanya yang terkira.
10. Teman – teman D3 Bisnis Internasional angkatan 2009 yang selalu berjuang
bersama – sama, terimakasih atas bantuannya. Tetap semangat!
11. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pencapaian tugas akhir ini
yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terima kasih sebesar – besarnya.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi pihak – pihak yang membutuhkan.
Surakarta, 10 Mei 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
ABSTRAKSI ............................................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................................... 4
E. Metode Penelitian .......................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perdagangan Internasional ............................................................................ 8
B. Pengertian Ekspor ......................................................................................... 10
C. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Pelaksanaan Ekspor ................................. 12
D. Dokumen-dokumen yang Diperlukan dalam Pelaksanaan Ekspor ............... 16
E. Aneka Cara Ekspor ........................................................................................ 19
F. Pengertian Pemasaran ................................................................................... 21
G. Fungsi Pemasaran .......................................................................................... 23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
H. Bauran Pemasaran ......................................................................................... 28
I. Problema Ekspor ........................................................................................... 29
J. Resiko Transaksi Ekspor – Impor ................................................................. 33
BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan ................................................................................. 36
2. Lokasi Perusahaan .................................................................................. 37
3. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 38
4. Struktur Organisasi ................................................................................. 39
5. Deskripsi Jabatan ................................................................................... 41
6. Personalia Perusahaan ............................................................................ 46
7. Proses Produksi ...................................................................................... 51
8. Produk yang Dihasilkan ......................................................................... 60
9. Penetapan Standar Kualitas .................................................................... 61
10. Pemasaran Produk .................................................................................. 62
B. Pembahasan
1. Pemasaran Ekspor PT Iskandar Indah Printing Textile
MenggunakanExport Broker
a. Cara Pemasaran Ekspor .................................................................. 63
b. Peranan Export Broker .................................................................... 66
c. Alasan Menggunakan Export Broker .............................................. 67
d. Kelebihan dan Kelemahan Export Broker ...................................... 68
2. Proses Ekspor Menggunakan Export Broker ......................................... 71
3. Kendala – kendala Ekspor yang Dihadapi PT Iskandar Indah Printing
Textile .................................................................................................... 77
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................... 80
B. Saran .............................................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
3.1 Jumlah Karyawan dan Pembagian Kerja ................................................. 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
3.1 Struktur Organisasi PT Iskandar Indah Printing Textile .......................... 40
3.2 Proses Produksi Tenun ............................................................................. 55
3.3 Proses Produksi Printing .......................................................................... 59
3.4 Proses Ekspor Menggunakan Export Broker ........................................... 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Magang
3. Company Profile
4. Order Sheet
5. Persetujuan Ekspor Barang (PEB)
6. Invoice
7. Packing List
8. Surat Keterangan Asal (SKA)
9. Bill of Lading
10. Persetujuan Ekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PEMASARAN EKSPOR MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
DI SURAKARTA
DIAN PUSPITA SARI F3109023
Perusahaan yang bergerak di bidang ekspor – impor terpisah batas kenegaraannya satu sama lain dengan konsumennya. PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan ekspor yang bergerak di bidang textile di Surakarta. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke berabgai negara, yaitu Perancis, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Nepal, India dan negara – negara di Timur Tengah. Oleh karena itu diperlukan cara pemasaran yang tepat untuk memungkinkan adanya hubungan antara PT Iskandar Indah Printing Textile selaku produsen dan eksportir di satu pihak dengan konsumen di lain pihak.
Penulis melakukan penelitian di PT Iskandar Indah Printing Textile dengan tujuan mengetahui pemasaran ekspor dengan menggunakan export broker, proses ekspor dengan bantuan export broker, dan kendala – kendala ekspor yang dihadapai perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan metode deskriptif, dalam penulisan ini penulis mengamati obyek penelitian dan menggambarkan suatu keadaan yang ada didalam obyek penelitian tersebut. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada pihak yang berkompeten di PT Iskandar Indah Printing Textile, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainnya.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Iskandar Indah Printing Textile dalam pemasaran ekspornya menggunakan export broker dimana export broker berperan sebagai pihak yang mempertemukan PT Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual atau eksportir dengan pembeli di luar negeri atau importir. Peranan export broker sangat membantu pemasaran dan proses ekspor pada perusahaan. Kendala – kendala ekspor yang dihadapi perusahaan ialah nilai tukar rupiah terhadap dollar, peniruan motif, persaingan usaha, lesunya permintaan pasar, dan tidak ada jaminan perilaku etis dari export broker.
Saran yang diajukan adalah perusahaan melakukan inovasi terhadap produknya dan menghasilkan produk yang identik dengan perusahaan agar tidak mudah ditiru, melakukan kesepakatan pembayaran dengan mata uang rupiah untuk menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar, perusahaan seharusnya membidik pasar ekspor baru, dan sebaiknya melakukan kontrak dagang menggunakan sales contract serta sistem pembayaran menggunakan Letter of Credit (L/C).
Kata Kunci : Pemasaran Ekspor, Export Broker, Proses Ekspor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
EXPORT MARKETING USING EXPORT BROKER IN PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE
DIAN PUSPITA SARI
F3109023
Companies engaged in import – export have a limit of being separated from each other with their customers. PT Iskandar Indah Printing Textile is a company engaged in the export of textiles in Surakarta. This company has been exporting its products to various countries, namely France, Malaysia, Saudi Arabia, Singapore, Nepal, India and many countries in the Middle East. Therefore we need a way of marketing that allows a relationship between PT Iskandar Indah Printing Textile as manufacturers and exporters on the one hand by the consumer on the other.
The author conducted research in PT Iskandar Indah Printing Textile with the purpose of researching export marketing by using the export broker, the export process with the help of export broker, and constraints faced by the company's exports.
The research method used in the writing of this final project is a descriptive method, in this paper the author observed the object of research and describes a situation inside the object of study. The data used in this study were primary and secondary data. Primary data obtained through interviews directly to the competent authorities in PT Iskandar Indah Printing Textile, while the secondary data obtained from books and other reading sources.
It can be concluded that the PT Iskandar Indah Printing Textile in its exports marketing using export broker as a party that brings the PT Iskandar Indah Printing Textile as a seller or exporter with overseas buyers or importers. The role of export marketing and brokerage are contributing a great help to the company's export process. Constraints that companies face in this export marketing are the export value of the rupiah against the dollar, imitation motif, competition, sluggish market demand, and there is no guarantee of ethical behavior from export broker.
It is best for the company to innovate their products and produce products that are belong only with the company and not easily imitated, to deal with the rupiah currency payments to avoid the strengthening of the rupiah against the dollar, the company should target new export markets, and should make use of commercial sales contract and payment systems using the Letter of Credit (L / C). Keywords: Export Marketing, Export Broker, Export Process
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di
Indonesia adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional
adalah suatu kegiatan menjual atau membeli barang dan jasa yang dilakukan
oleh dua negara atau lebih. Kegiatan ini juga lebih dikenal dengan transaksi
ekspor impor. Di era globalisasi seperti ini, perdagangan antar negara
mengalami perkembangan yang pesat. Banyak faktor yang melatarbelakangi
suatu negara untuk melakukan kegiatan ekspor dan impor seperti, terjadinya
perbedaan komoditas yang dihasilkan oleh tiap-tiap negara, adanya
kepentingan dari setiap perusahaan di suatu negara untuk memperluas
pasarnya, dan timbulnya keinginan untuk saling bekerja sama sehingga
terjalin sebuah simbiosis mutualisme antar negara.
Kegiatan ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari daerah
pabean suatu negara ke daerah pabean negara lain (PPEI, 2011). Banyak
perusahaan di Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada pasar dalam
negeri tetapi juga pasar luar negeri. Prospek yang baik menimbulkan
banyaknya perusahaan yang mengekspansi pasarnya ke luar negeri. Untuk
mendorong para pelaku usaha dalam melakukan kegitan ekspor, pemerintah
juga memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas ekspor karena banyaknya
keuntungan yang dapat diraih dari transaksi ekspor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Secara garis besar, terdapat dua model kegiatan ekpor, yaitu ekspor
langsung dan ekspor tidak langung. Ekspor langsung adalah kegiatan ekspor
yang melakukan penjualan produknya secara langsung kepada buyer.
Meskipun ekspor langsung membutuhkan biaya, kapabilitas, dan komitmen
yaang besar namun jenis ekspor ini sebenarnya dapat memberikan hasil yang
lebih besar dan efektif untuk jangka panjang. Dengan ekspor langsung,
eksportir dapat mengendalikan kondisi-kondisi tentang penjualan produk di
pasar internasional. Sedangkan ekspor tidak langsung adalah kegiatan ekspor
yang tidak langsung berhubungan dengan buyer tetapi dengan perantara tau
pihak ketiga. Ekspor tidak langsung cocok untuk perusahaan yang
mempertimbangkan keterbatasan yang dimilikinya. Perusahaan tidak
membutuhkan biaya yang besar dan kemampuan standar prosedur bisnis
ekspor yang tidak ringan. (Yusuf CK Arianto, 2002 : 21)
Perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor di Indonesia banyak
yang memilih model ekspor tidak langsung. Menurut sensus ekonomi dan
Pemberitahuan Ekspor Barang tahun 1996, ternyata hanya 0,19% pelaku
usaha yang melakukan ekspor langsung sedangkan sebanyak 99,81%
melakukan ekspor tidak langsung. (Yusuf CK Arianto, 2002 : 22). Hal ini
dikarenakan, banyak perusahaan yang mempertimbangkan keterbatasan
kemampuannya serta pilihan tanggung jawab yang akan diemban perusahaan
dalam kegiatan ekspor yang akan dijalankannya nanti.
Di kota Surakarta banyak perusahaan yang bergerak di bidang tekstil
yang memproduksi kain grey (mentah) menjadi kain printing. Salah satunya
adalah PT Iskandar Indah Printing Textile. PT Iskandar Iskandar Indah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Printing Textile adalah perusahaan tekstil yang sudah berdiri sejak tahun
1975 dan sudah memasarkan produknya ke luar negeri. Negara-negara tujuan
ekspornya antara lain India, Dubai, Singapura, dan Malaysia. Dalam
menjalankan transaksi ekspornya, PT Iskandar Indah Printing Textile
melakukan pemasaran produknya melalui agen ekspor yaitu export broker
dimana agen ekspor ini bertindak sebagai tuan rumah dalam mempertemukan
pembeli dan penjual.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengetahui pemasaran
ekspor PT Iskandar Indah Printing Textile yang menggunakan agen ekspor
yaitu export broker. Dalam penulisan Tugas Akhir ini yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian yang berjudul “PEMASARAN EKSPOR
MENGGUNAKAN EXPORT BROKER PADA PT ISKANDAR INDAH
PRINTING TEXTILE DI SURAKARTA”.
B. Perumusan masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan
pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat
sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian yang ilmiah. Dengan
perumusan masalah, diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti
serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian terbatas dan terarah
pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
1. Bagaimana pemasaran ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah Printing
Textile dengan menggunakan export broker?
2. Bagaimana proses ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah Prnting
Textile dengan bantuan export broker?
3. Apa kendala – kendala ekspor yang dihadapi PT Iskandar Indah Printing
Textile?
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian ini dapat
memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pemasaran ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah
Printing Textile dengan menggunakan export broker.
2. Untuk mengetahui proses ekspor yang dilakukan PT Iskandar Indah
Printing Textile dengan bantuan export broker.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi PT Iskandar Indah
Printing Textile.
D. Kegunaan penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Merupakan penerapan ilmu ekonomi yang diperoleh di bangku kuliah
dalam dunia praktek atau dunia usaha.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Bagi perusahaan
Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
aktivitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi
dengan perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan
aktivitas ekspor dan pengembangan usaha
3. Bagi pemerintah
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai kebijaksanaan
yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor.
4. Bagi dunia usaha
Sebagai salah satu pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha
dalammenuju era globalisasi.
5. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya
Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi
mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang menyusun Tugas Akhir
dengan pokok permasalahan yang ada.
E. Metode Penelitian
Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu
penelitian. Adapun metode penelitian memuat antara lain :
1. Ruang Lingkup Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi
kasus mengenai pemasaran, proses ekspor, dan kendala ekspor pada PT
Iskandar Indah Printing Textile yang berada di Jalan Pakel no 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan Surakarta. Waktu pelaksanaan
penelitian pada tanggal 2 Januari 2012 – 31 Januari 2012.
2. Jenis dan Alat Pengumpul Data
a. Jenis Data
1) Data Primer
Yaitu data yang dikumpulkan atau dipublikasikan oleh lembaga
yang mempublikasikannya. Data ini diperoleh langsung dari hasil
wawancara dengan bagian ekspor, kepala bagian pemasaran, staff
/ karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile, meliputi sejarah
berdirinya perusahaan, struktur organisasi, jumlah karyawan, hal-
hal yang berkaitan dengan kegiatan ekspor perusahaan dan
kendala-kendalanya.
2) Data Sekunder
Yaitu data yang dikumpulkan bukan dari lembaga yang
mempublikasikannya atau data-data pendukung yang diperoleh
dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan Tugas Akhir
ini. Misalnya, buku penunjang tentang teori ekpor dan impor atau
sumber bacaan yang diperoleh dari PT Iskandar Indah Printing
Textile.
b. Metode Pengumpulan Data
1) Observasi
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara
langsung dan ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan PT
Iskandar Indah Printing Textile.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2) Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab
dengan narasumber di obyek penelitian yaitu PT Iskandar Indah
Printing Textile mengenai kegiatan dan pemasaran ekpor yang
dilakukan perusahaan.
3) Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
membaca buku-buku referensi yang relevan dengan masalah yang
diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perdagangan Internasional
Setiap negara berbeda dengan negara lainnya ditinjau dari sudut
sumber alamnya, iklimnya, letak geografisnya, penduduk, keahliannya,
tenaga kerja, tingkat harga, keadaan struktur ekonomi dan sosialnya.
Perbedaan itu menimbulkan pula perbedaan barang yang dihasilkan, biaya
yang diperlukan, serta mutu dan kuantumnya. Karena itu mudah dipahami
adanya negara yang lebih unggul dan lebih istimewa dalam memproduksi
hasil tertentu. Adakalanya produksi dari suatu negara belum dapat
dikonsumsi seluruhnya ke dalam negeri, maka hal ini mendorong orang untuk
memperdagangkan hasil produksi itu ke negeri lain di luar batas negaranya.
Perdagangan barang-barang dari suatu negeri ke lain negeri di luar batas
negara itulah yang dimaksud dengan perdagangan luar negeri.(Amir, 2000:2)
Perdagangan internasional (PPEI, 2011) adalah perdagangan antar
suatu bangsa di suatu negara dengan bangsa di suatu negara lain atau
pergerakan barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain dari daerah
pabean keluar daerah pabean atau dari luar pabean masuk ke daerah pabean
lainnya.
Jadi dari kedua pernyataan tersebut, penulis dapat menyimpulkan
bahwa perdagangan internasional adalah perdagangan barang dan jasa yang
dilakukan oleh penduduk di negara satu dengan penduduk di negara lainnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
atas dasar kesepakatan bersama karena adanya perbedaan-perbedaan yang
terjadi di kedua negara.
Manfaat perdagangan internasional adalah menurut Sadono Sukirno,
yaitu (Sudarno, 2010 : 3) :
1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan IPTEK dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang
diproduksi di negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara
tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal dan menjual kelebihan produk mereka
keluar negeri.
4. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih
modern.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
2. Keinginan untuk memperoleh euntungan dan menambah pendapatan
negara.
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam mengelola sumber daya ekonomi.
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
5. Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya lam, iklim, tenaga kerja,
budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan terjadinya perbedaan
hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik, dan dukungan dari
negara lain.
8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia ini yang
dapat hidup sendiri.
B. Pengertian Ekspor
Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian ekspor, yaitu :
“Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam
masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan
mengharapkan pembayaran dalam valuta asing.” (Amir M.S)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
“Ekspor adalah prosedur perdagangan antarnegara dimana negara yang satu
mengirimkan barang kepada negara lainnya dengan menggunakan sarana laut,
darat, maupun udara.” (Rudy Tri Santoso)
“Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean suatu
negara ke daerah pabean negara lain.” (PPEI)
“Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean dimana
barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri (daerah pabean),
barang dari luar negeri (daerah luar pabean), barang bekas atau barang baru.”
(UU Kepabeanan)
Dari keempat pernyataan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa pengertian ekspor merupakan kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean suatu wilayah negara ke daerah pabean negara lain
berdasarkan peraturan pemerintah dengan mengharapkan pembayaran berupa
valuta asing.
Tujuan melakukan kegiatan ekspor adalah (Amir MS, 2004:101) :
1. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk
memperoleh harga jual yang lebih baik (optimalisasi laba).
2. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar domestik
(membuka pasar ekspor).
3. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga terlatih
dalam persaingan yang ketat dan terhindar dari sebutan “jago kandang”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
C. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ekspor
Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ekspor adalah sebagai
berikut (Amir MS, 2004:20) :
1. Produsen
Perusahaan atau perorangan yang memproduksi komoditas ekspor.
Dokumen yang dikeluarkan antara lain :
a. Brosur
b. Manufacture certificate
c. Kontrak Penjualan
2. Eksportir
Eksportir adalah pihak yang melakukan kegiatan ekspor yaitu
mengeluarkan barang ke luar daerah pabean, baik barang yang diproduksi
sendiri maupun diambil dari produsen. Dokumen yang diterbitkan :
a. Broschure
b. Offer Sheet
c. Invoice
d. Packing List
e. Weight Note
f. Measurement List
3. Importir
Importir adalah pihak yang membeli barang atau buyer. Dalam L/C
biasanya pihak pembeli barang lazim disebut sebagai applicant, account
party atau accountee, yaitu pihak yang memohon pembukaan L/C pada
suatu bank.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4. Bank
Peran perbankan dalam kegiatan ekspor-impor sangat penting, karena
disamping penyedia kredit ekspor bila diperlukan eksportir, juga bisa
mengamankan dan memperlancar transaksi melalui Letter Of Credit (L/C)
yang mana L/C ini dari sisi eksportir bisa merupakan jaminan kepastian
pembayaran dari importir. Untuk itu, perbankan mempunyai peran penting
sebagai lembaga mediasi / perantara dalam rangka lalu-lintas transaksi
perdagangan internasional.
5. Balai Pengujian dan Sertifikasi
Dokumen yang diterbitkan oleh balai pengujian dan sertifikasi mutu
barang antara lain : Certificate Of Quality Test Certificate Chemical
Analysis.
6. Bea Cukai
Instansi yang terkait pertama kali dengan ekspor adalah kantor wilayah
bea cukai yang berada di bawah Departemen Keuangan selaku pejabat
yang mengawasi keluar masuknya barang dari wilayah hukum Indonesia
dan memastikan bahwa eksportir/importir telah memenuhi semua
kewajiban seperti kelengkapan dokumen dan pembayaran pungutan.
Dokumen yang diterbitkan adalah Fiat (izin) muat barang (PEB).
7. Usaha Jasa Transportasi
Dokumen yang diterbitkan antara lain : Packing List Measurement List
Weight Note.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
8. Dinas Karantina
Perusahaan pemerintah yang merupakan suatu badan yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam pemeriksaan barang ekspor-impor yang
memastikan bahwa barang tersebut bebas dan bersih dari penyakit.
Dokumen yang diterbitkan yaitu Phytosanitary Certificate.
9. Sucofindo
Sucofindo-Suparntending Company of Indonesia, merupakan badan
independent yang ditunjuk oleh pemerintah untuk pengawasan barang-
barang yang akan diekspor ke luar negeri. Sucofindo mempunyai dua
peranan, yang pertama mewakili pihak pemerintah Indonesia untuk
mengawasi barang-barang ekspor, khususnya yang terkena pajak ekspor,
dan yang kedua mengawasi yang terkait dengan fasilitas Bapeksta (Badan
Pelayanan Kemudahan Ekspor Dan Pengolahan Data Keuangan).
10. Perusahaan Asuransi
Peranan perusahaan jasa asuransi dalam perdagangan luar negeri adalah
menanggung resiko kerusakan atau kerugian atas kapal, muatan maupun
ongkos angkut yang disebabkan oleh bencana alam, perbuatan manusia,
maupun sifat-sifat dari yang dipertanggungkan sendiri (Amir MS, 1993 :
84). Dokumen yang diterbitkan adalah Cover Note dan Insurance Policy.
11. Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan
Peranan departemen perindustrian dan perdagangan dalam kegiatan ekspor
impor cukup penting, karena merupakan instansi pemerintah yang
mengeluarkan ijin sebagai eksportir terdaftar maupun ijin sebagai importir.
Untuk mengurus kemudahan dan keringanan bea masuk bagi komoditi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Indonesia yang diberikan negara maju dalam rangka GSP (Generalized
System of Preference) maka komoditi ekspor Indonesia memerlukan Surat
Keterangan Asal / Certificate of Origin (COO) yang berisi informasi
bahwa barang ekspor tersebut berasal dari Indonesia. Dokumen ini
dikeluarkan oleh instansi ini. Disamping itu, departemen perindustrian dan
perdagangan juga mengatur dan memonitor barang-barang yang terkena
kuota, serta memonitor perkembangan ekspor secara keseluruhan.
12. Shipping Company
Peranan shipping company dalam kaitannya dengan ekspor-impor sangat
besar, karena sebagai perusahaan jasa pengapalan barang-barang yang
diekspor, sekaligus sebagai penyedia container kosong bagi eksportir.
Dokumen ekspor yang dikeluarkan adalah Bill Of Lading ( B/L ).
13. EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut)
EMKL merupakan perusahaan jasa yang menangani urusan ekspor-impor
di pelabuhan. Dimana ruang lingkup kerjanya adalah mengambil container
kosong di depo penumpukan container untuk dibawa ke tempat eksportir,
dan membawa kembali container yang sudah diisi ke pelabuhan muat.
14. Kantor Inspeksi Pajak
Dokumen yang diterbitkan adalah Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
15. Angkutan Udara
Angkutan udara digunakan untuk mengangkut barang-barang yang dalam
pengangkutannya memerlukan penanganan khusus. Dokumen yang
diterbitkan adalah Airway Bill (AWB). Peranan maskapai penerbangan
dalam perdagangan luar negeri diantaranya (Amir MS, 1993 : 83) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
a. Menyelenggarakan pengangkutan barang
b. Menyelamatkan barang-barang selama penerbangan
c. Memelihara barang-barang yang diangkut
d. Bertanggung jawab atas kerusakan dan kerugian barang-barang
selama berada dalam penanganannya.
D. Dokumen yang Diperlukan dalam Pelaksanaan Ekspor
Dokumen-dokumen ekspor yang diperlukan dalam transaksi ekspor
adalah dokumen ekspor untuk memenuhi peraturan dan persyaratan dari
pemerintah seperti produk yang di atur dan di awasi dan dokumen-dokumen
yang diminta oleh buyer. Dokumen yang diperlukan dalam transaksi ekspor
antara lain:
1. Commercial Invoice
Yang dimaksud dengan commercial invoice adalah deskripsi lengkap
mengenai barang yang telah disepakati dalam sales contract. Commercial
invoice memuat tanggal, nama dan alamat buyer dan seller, nomor kontrak
/ order, harga satuan, total harga dan kondisi (FOB, C&F, CIF), jumlah
dan uraian barang, shipping marks, data mengenai pengangkutan, dan lain-
lain.
2. Packing List
Yang dimaksud packing list adalah daftar berisi peincian lengkap
mengenai jenis dan jumlah satuan barang yang terdapat dalam setiap peti
atau total keseluruhannya sama dengan jenis dan jumlah yang tercantum
dalam invoice.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Persetujuan Ekspor Barang (PEB)
Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan
ekspor barang yang isinya antara lain adalah jenis barang ekspor, identitas
eksportir, nama importir, NPWP, izin khusus, negara tujuan, cara
penyerahan barang, asal barang merk, nomor kemasan, dan lain-lain.
4. Bill of Lading
Bill of Lading adalah tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan
oleh maskapai pelayaran sebagai tanda bukti kepemilikan barang yang
telah dimuat oleh eksportir untuk diserahkan kepada importir.
5. Surat Keterangan Asal (SKA)
Yang dimaksud dengan Surat Keterangan Asal (SKA) adalah surat
pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang yang
menyatakan asal suatu barang yang diekspor.
6. Inspection Certificate
Inspection Sertificate adalah suatu pernyataan yang berisi keterangan
mengenai mutu barang, jenis, jumlah, harga dan keterangan lain yang
dibutuhkan, yang dikeluarkan oleh badan usaha jasa independen atas
permintaan eksportir.
7. Manufacturer’s Certificate
Manufacturer’s Certificate adalah surat pernyataan yang dibuat oleh
produsen yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah hasil
produksinya yang membawa merk dagangannya (Trade Mark).
Manufacturer’s cerificate mempunyai arti penting sebagai bukti keaslian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dan jaminan mutu barang yang dikaitkan dengan nama baik produsen
dalam pasar internasional.
8. Insurance Document
Insurance Document adalah surat pertanggungan yang dikeluarkan oleh
maskapai asuransi atas permintaan eksportir dan importir untuk menjamin
keselamatan barang yang dikrim dari bencana dan kerusakan dengan
membayar premi.
9. Marine and Air Insurance Certificate
Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung berjanji
akan mennganti kerugian sehubungan dengan kerusakan dan kehilangan.
Dalam kontrak FOB dan CFR importir bertanggung jawab atas asuransi
barang sedangkan dalam kontrak CIF eksportir yang bertanggung jawab
atas asuransi barang.
10. Weight Note dan Measurement List
Yang dimaksud dengan weight note adalah surat keterangan tentang berat
barang yang dibuat oleh eksportir yang diketahui oleh surveyor atau
pelayaran. Sedangkan measurement list adalah surat keterangan yang
menerangkan tentang ukuran panjang, lebar, tebal,tipis, garis tengah, dan
isi barang yang diekspor dibuat oleh importir.
11. Shipping Agent Certificate
Surat keterangan yang dibuat oleh Shipping Agent atas perintah
beneficiary berdasarkan perintah L/C. Isinya mengenai jenis kapal beserta
jalur pelayaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
E. Aneka Cara Ekspor
Dalam melaksanakan ekspor ke luar negeri dapat ditempuh beberapa
cara antara lain (Amir MS, 2005:49) :
1. Ekspor biasa
Dalam hal ini barang dikirm ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum
yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk
memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan
importir di luar negeri. Ekspor biasa terdiri dari :
a. Ekspor Tidak Langsung
Ekspor tidak langsung adalah kegiatan ekspor yang memanfaatkan
jasa perantara atau agen independen untuk menangani aktivitas
ekspornya (Teguh Budiarto dkk, 1997 : 118).
b. Ekspor Langsung
Ekspor langsung adalah kegiatan ekspor yang menjual poduknya
langsung kepada buyer atau pembeli.
2. Barter
Yang dimaksud dengan barter adalah pengiriman barang-barang ke luar
negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang yang dibutuhkan dalam
negeri. Sistem barter yang sudah sangat usang masih diteruskan dalam
perdagangan internasional dan dikenal dengan aneka istilah:
a. Direct Barter
Yang dimaksud direct barter atau barter langsung adalah sistem
pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan alat “penentu
nilai” atau lazim disebut “denominator of value” suatu mata uang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
asing seperti dollar Amerika dan penyelesaian yang dilakukan dengan
clearing pada neraca perdagangan antara kedua negara yang
bersangkutan.
b. SwitchBarter
Switch barter atau barter alih adalah bila salah satu pihak tidak
mungkin memanfaatkan sendiri barang yang diterimanya dari
pertukaran itu, maka negara pengimpor tersebut dapat mengalihkan
(switching) barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkan.
c. Buy-back Barter
Buy-back barter atau barter beli kembali adalah suatu sistem
penerapan alih teknologi dari suatu negara maju kepada negara
berkembang dengan cara membantu menciptakan kapasitas produksi
di negara berkembang, yang nantinya hasil produksinya akan dibeli
atau ditampung kembali oleh negara maju.
d. CounterPurchase
Counter purchase atau lazim disebut counter trade adalah suatu
sistem perdagangan timbal balik antar kedua negara.
3. Konsinyasi (Consignment)
Yang dimaksud dengan konsinyasi adalah pengiriman barang ke luar
negeri untuk dijual sedangkan hasil penjualannya diperlakukan sama
seperti hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang dikirim ke luar negeri
bukan untuk ditukarkan seperti barter dan juga bukan untuk memenuhi
suatu transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan seperti ekspor biasa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Tegasnya di dalam hal pengiriman barang sebagai barang konsinyasi
belum ada pembeli di luar negeri.
4. Package Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi, terutama negara-negara
sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan trade agreement dengan
salah satu negara. Pada trade agreement ini ditetapkan sejumlah barang
tertentu akan diekspor ke negara itu dan sebaliknya dari negara itu akan
diimpor sejumlah jenis barang yang dihasilkan di negara tersebut dan yang
kiranya kita butuhkan. Prinispnya semacam barter dari terdiri dari aneka
komoditi.
5. Penyelundupan (Smuggling)
Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu negara ke
negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku dapat dianggap
dengan penyelundupan (smuggling). Bahaya dari setiap penyelundupan
atau smuggling terletak dari adanya pelarian dari kekayaan ke luar negeri
tanpa mendapatkan suatu kompensasi. Penyelundupan dapat dibagi dalam
dua bagian yaitu yang seluruhnya dilakukan secara ilegal dan
penyelundupan administratif yang dilakukan dengan cara membonceng
pada prosedur legal.
F. Pengertian Pemasaran
Pemasaran meupakan kunci pokok keberhasilan dari sebuah
perusahaan. Tanpa adanya pemasaran dan saluran distribusi yang baik maka
tujuan perusahaan untuk mencapai puncak atau keberhasilan di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
memasarkan produk tidak akan tercapai secara maksimal. Pemasaran
menitikberatkan pada kebutuhan atau konsumen dimana konsumen tersebut
adalah pasar sasaran dari sebuah perusahaan. Berikut ini beberapa pendapat
yang dapat dikemukakan mengenai pemasaran, yaitu:
“Pemasaran merupakan proses sosial diman individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan
dan mempertukarkan produk degan nilai individu atau kelompok lainnya”
(Irawan dkk, 1997 : 10)
“Menurut Earl S FullBrook, pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatu komoditi maupun jaa dari
produsen kepada konsumen” (Amir MS, 2004 : 47)
“Pemasaran adalah tugas menciptakan, mempromosikan, serta menyerahkan
barang dan jasa ke konsumen dan dunia bisnis” (Kotler Philip, 2004 : 9)
Dari definisi pemasaran tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses.
2. Pemasaran dilakukan dari produsen kepada konsumen.
3. Tujuan pemasaran adalah menyampaikan suatu koditi dan mendorong
adanya proses pertukaran.
4. Tujuan proses pertukaran untuk memuaskan keinginan dan memenuhi
kebutuhan manusia atau konsumen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
G. Fungsi Pemasaran
Pemasaran merupakan proses yang bertujuan memuaskan kebutuhan
dan keinginan konsumen. Menurut Earl S. Fullbrook, pemasaran adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatu
komoditi maupun jasa dari produsen ke konsumen. Dari definisi tersebut,
dapat diambil 3 kesimpulan adanya 3 fungsi atau tugas yang diperlukan dalam
kegiatan pemasaran yaitu (Amir M.S 2004:46) :
1. Fungsi pengadaan
Fungsi pengadaan menyangkut penentuan jenis, jumlah komoditi yang
akan diproduksi sesuai dengan perkiraan selera konsumen dan mencari
sumber dimana komoditi dapat dibeli sendiri tidak menjadi produsen dari
komoditi tersebut.
2. Fungsi transportasi
Yang termasuk didalamnya adalah pemilihan alat angkut yang sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Sementara tanggung jawab transportasi
adalah menyediakan komoditi yang tepat waktu sesuai keinginan
konsumen. Faktor-faktor yang diperhitungkan dalam transportasi adalah :
a. Jarak yang akan ditempuh antara produsen dan konsumen
b. Nilai komoditi
c. Tingkat kemungkinan rusaknya komoditi selama perjalanan
d. Daya tahan komditi dalam perjalanan
e. Daya tahan dalam muat bongkar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3. Fungsi menentukan konsumen dan pasar sasaran
Menentukan konsumen atau pasar sasaran ekspor merupakan tugas utama
pemasaran ekspor. Tugas ini memerlukan pendekatan sistematis dimana
hal ini merupakan penetapan langkah-langkah dan kegiatan yang perlu
dilakukan sehingga komoditi yang ditawarkan untuk diekspor sampai ke
tangan konsumen. Langkah-langkah kegiatan tersebut adalah :
a. Menentukan pasar sasaran
Pasar sasaran (target market) adalah kawasan atau negara yang ingin
dimasuki dalam pengertian geografis. Setelah menetapkan komoditi
yang akan diekspor maka langkah selanjutnya adalah menentukan ke
mana komoditi itu akan diekspor. Negara yang kita pilih itulah yang
disebut sebagai “pasar sasaran”.
b. Menentukan segmen pasar
Penentuan pasar sasaran ditekankan pada kriteria geografi sedangkan
segmen pasar ditentukan berdasarkan pada demografi. Manfaat dari
penentuan pasar sasaran (kawasan) dan segmen pasar (kelompok
masyarakat) memungkinkan untuk mempelajari dengan lebih seksama
dan mendalam mengenai segala sesuatu yang menyangkut kawasan
atau negara yang dituju, baik mengenai potensi ekonomi, peraturan
ekspor impor, serta dapat mempelajari dengan lebih mendalam selera
kelompok masyarakat yang menjadi sasaran komoditi ekspor.
c. Menentukan kuantitas produksi
Pada umumnya pemasaran komoditi yang diproduksi di Indonesia
sebagian besar masih untuk pemasaran dalam negeri dan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
sebagian kecil untuk pasaran ekspor. Dengan adanya pasar dalam
negeri yang cukup kuat pula untuk melakukan ofensif di pasar ekspor.
Kemungkinan ofensif itu misalnya dengan melakukan subsidi internal
untuk komoditi ekspor, serta keseimbangan antara kuantitas yang
diproduksi untuk pasar dalam negeri dan kuantitas untuk pasar ekspor.
d. Menentukan kualitas
Dengan bertambah banyaknya hasil industri substitusi impor yang
diikutsertakan untuk mendorong ekspor, maka upaya ke arah
peningkatan mutu atau upaya adaptasi mutu yang sesuai dengan pasar
ekspor sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena komoditi yang
dihasilkan industri substitusi impor sesungguhnya hanya cocok untuk
konsumsi dalam negeri dan bukan untuk konsumen di luar negeri.
Karena itu penyesuaian atau adaptasi mutu sangat diperlukan.
e. Menentukan strategi bauran pemasaran
Unsur-unsur bauran pemasaran terbagi menjadi empat yang biasa
disingkat sebagi 4P yaitu Product, Price, Place dan Promotion.
Namun menurut Philip Kotler, menambahkan dua unsur P lainnya
yaitu Power (Government Power) dan Parliament sehingga menjadi
6P. Tujuan dari penetapan strategi bauran pemasaran adalah mencari
kombinasi yang tepat dari keenam unsur pemasaran itu, yang cocok
untuk segmen pasar tertentu. Cara yang ditempuh dalam menentukan
bauran pemasaran adalah menentukan salah satu unsur bauran itu
sebagai “inti” sedangkan unsur bauran yang lain dijadikan penunjang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
f. Menentukan syarat perdagangan
Dalam perdagangan ekspor impor terdapat 13 macam syarat
perdagangan yang diatur oleh Kamar Dagang Internasional yang
berkedudukan di Paris. Syarat perdagangan itu dituangkan dalam
peraturan yang disebut INCOTERMS 2000 atau International
Commercial Terms 2000 yang dikeluarkan oleh International
Chamber of Commerce Paris tahun 2000. Sebelum melangkah
memasuki pasar ekspor maka perlu ditetapkan syarat perdagangan
mana yang kita pilih sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan
eksportir dalam memenuhi kewajiban untuk masing - masing
persyaratan itu.
g. Menentukan saluran pemasaran
Memasarkan barang ke luar negeri ditempuh melalui salah satu dari
dua kemungkinan . Kemungkinan pertama, melakukan sendiri ekspor
komoditi yang dihasilkan. Ini disebut pemasaran langsung karena
bertindak sebagai produsen eksportir. Kedua, dengan cara tidak
langsung atau melalui perantara. Pola ini berdasarkan prinsip
pembagian kerja antara produsen dengan pihak perantara. Produsen
mengkonsentrasikan kegiatannya pada masalah produksi, baik
mengenai mutu komoditi, kuantum, waktu penyerahan. Sedangkan
pihak perantara mengkonsentrasikan kegiatannya pada upaya
pemasaran seperti riset pasar, pelayanan konsumen, perkembangan
teknologi pesaing dan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
h. Menentukan cara promosi
Tujuan promosi adalah memperkenalkan komoditi yang akan diekspor
kepada calon pembeli di mancanegara. Promosi juga dapat diartikan
sebagai mengkomunikasikan komoditi yang diproduksi kepada calon
pembeli. Cara yang dipakai dapat dipilih melalui beberapa media
seperti iklan di majalah dan surat kabar, melalui radio, televisi dan
bahkan kini melalui internet. Sebagai produsen suatu komoditi ekspor,
yang penting diperhatikan adalah bahwa komoditi apapun yang
diproduksi haruslah sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan
seleranya.
i. Menentukan syarat kontrak jual beli
Promosi dapat dianggap langkah yang langsung menuju sasaran yaitu
calon pembeli. Namun kadangkala proses transaksi sampai terjadinya
suatu kesepakatan antara penjual (eksportir) dengan pembeli
(importir) harus melalui serangkai negoisiasi yang panjang. Ada
banyak faktor yang haus dinegosiasikan terlebih dahulu yaitu jenis
dan mutu komditi yang ditawarkan, syarat perdagangan yang
disepakati, syarat pembayaran yang saling menguntungkan, waktu
penyerahan barang yang sesuai dengan kapasitas produksi, dan waktu
pemasaran yang dibutuhkan yang dibutuhkan pembeli. Semua
ketentuan itu harus dituangkan dalam kontrak jual beli antara eksportir
dan importir yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
transaksi tersebut dan untuk menghindari sengketa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
H. Bauran Pemasaran
Bauran Pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran ( Kotler Philip, 2004:18 ). Unsur-unsur bauran
pemasaran dibagi menjadi 4 yang biasa disingkat 4P yaitu : ( Irawan
dkk,1997:84-153)
1. Product
Sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
konsumen. Produk dalam suatu perusahaan mencakup keragaman produk,
kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi
serta imbalan.
2. Price
Jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasidari barang beserta
pelayanannya.Atribut dari harga meliputi :
a. Daftar harga
b. Diskon
c. Potongan harga khusus
d. Periode pembayaran
e. Syarat kredit
3. Promotion
Merupakan berbagai kegiatan yang menunjang kegiatan pemasaran dengan
tujuan agar produk yang ditawarkan dapat lebih mudah dikenal pasar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
4. Place
Merupakan tempat dimana produk akan dilemparkan agar dapat dicari dan
didapat konsumen dengan mudah.
I. Problema ekspor
Setiap kali melakukan transakasi ekpor, pada dasarnya eksportir
menghadapi lima masalah pokok. Kelima masalah itu adalah ( Amir MS ,
2004 : 75 ) :
1. Masalah Produksi
Ada beberapa hal yang memerlukan perhatian khusus dalam masalah
produksi, anatara lain :
a. Desain
Desain, tipe, atau model yang akan diekspor harus sesuai dengan
perkiraan “selera” calon pembeli sehingga para eksportir harus
mengetahui selera calon pembeli dengan melakukan penelitian
sederhana.
b. Kapasitas produksi
Banyak pesanan atau order telah ditempatkan kepada eksportir kita,
tetapi ternyata mereka tidak mampu memenuhi pesanan itu karena
kapasitas produksinya terlalu kecil daripada pesanan yang
diterimanya.
c. Mutu komoditi
Seringkali pesanan yang diterima oleh pembeli tidak sesuai dengan
mutu barang contoh yang dijadikan landasan transaksi sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
timbul masalah tuntutan ganti rugi (claim) yang membawa akibat
yang buruk bagi eksportir oleh karena itu peranan mutu pengawasan
Mutu Terpadu (MT) atau Gugus Kendali Mutu (GKM) sangat berarti
dalam menangani masalah produksi khususnya menjamin
standardisasi mutu komoditi ekspor.
2. Masalah pemasaran
Kunci keberhasilan yang paling penting dari suatu transaksi ekspor adalah
pemasaran. Produksi yang berlimpah tidak akan ada artinya bila tidak ada
pembeli tetapi menemukan pembeli juga bukanlah hal yang mudah. Oleh
karena itu, para ekspotir dihadapkan 2 masalah tentang pemasaran, yaitu:
a. Menentukan pasar atau calon pembeli
Cara lazim yang dilakukan untuk menawarkan barang adalah dengan
cara melakukan penelitian tentang komoditi yang dihasilkan,
menentukan sistem promosi yang tepat, dan menentukan kebijakan
harga (policy).
b. Menentukan saluran pemasaran (marketing channel)
Pemasaran barang ke luar negeri dapat dilakukan secara langsung oleh
eksportir sendiri atau tidak langsung melalui perantara atau
perusahaan lain.
3. Masalah penanganan ekspor
Masalah penanganan ekpor adalah masalah yang berkaitan dengan segala
urusan yang berhubungan dengan despatch of the goods atau
pemberangkatan yang menyangkut urusan fisik, maupun urusan sertifikasi
atau dokumentasi yang diperlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penangan ekspor adalah ;
a. Barang-barang yang harus dipersiapkan untuk Ready for Export atau
siap untuk diekspor.
b. Pengepakan harus sesuai dengan pengepakan layak laut atau sea-
worthy packing.
c. Kubikasinya harus sesuai dengan ukuran standard peti kemas supaya
ongkos angkutnya rendah.
d. Perusahaan pelayaran harus dihubungi untuk mebukukan muatan
(cargo booking) supaya disediakan kapal tepat pada waktunya.
e. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) harus dipersiapkan dengan bank
devisa dan Bea Cukai untuk memperoleh izin muat.
f. Dokumen pengapalan atau shipping document harus dipersiapkan satu
demi satu sesuai dengan kontrak dan ketentuan dari Letter of Credit.
4. Masalah Fasilitas Ekspor
Daya saing suatu komoditi ditentukan oleh faktor langsung dan faktor
tidak langsung. Faktor langsung diantaranya mutu komditi, harga, waktu
penyerahan, intensitas promosi, saluran pemasaran, dan layanan purna
jual. Sedangkan faktor tidak langsungnya dalah fasilitas ekspor dan subsidi
dari pemerintah. Fasiltas ekspor yaitu:
a. Kredit ekspor berbunga rendah
b. Subsidi dalam bentuk sertifikat ekspor
c. Fasilitas pengembalian bea masuk impor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
d. Keringanan bea masuk untuk komoditi yang diperdagangkan antar
negara Asean dalam bentuk Asean Prefential Trading Arrangement
(Asean-PTA)
e. Dukungan pemerintah kepada eksportir nasional untuk memenangkan
tender internasional.
5. Masalah Kendala Ekspor
Semua hal yang menghalangi kelancaran ekspor, baik yang bersumber di
dalam negeri sendiri maupun sengaja diadakan oleh negara pengimpor
disebut kendala ekspor.
Kendala yang berasal dari dalam negeri sendiri yaitu :
a. Birokrasi yang bertele-tele, yang menghambat kelancaran perizinan.
b. Pungutan liar yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi yang
melemahkan daya saing.
c. Rendahnya disiplin nasional yang menghancurkan produktivitas,
integritas, dan bonafiditas eksportir nasional.
Kendala ekspor yang sengaja diadakan oleh negara pengimpor yaitu :
a. CommonExternal Tariff atau tarif bea masuk yang tinggi yang
dipasang oleh negara-negara anggota Pasar Bersama Eropa dan
diberlakukan terhadap negara luar termasuk Indonesia.
b. BritishCommonwealth Preference yaitu tarif bea masuk impor yang
khusus diberikan Inggris kepada negara-negara bekas dominion
Inggris seperti Australia, Singapura, Kanada , dan lain-lain, yang
dengan sendirinya tidak bisa dinikmati oleh negara luar seperti
Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
c. Kuota sistem yang ditetapkan untuk impor hasil pertanian dan industri
seperti kuota untuk kopi dan kuota untuk produk tekstil, yang
merupakan pembatasan untuk perkembangan ekspor kita.
d. Keharusan sertifikasi dan prosedur impor yang berlebihan untuk
mempersulit impor yang diberlakukan oleh negara-negara maju
seperti Amerika Serikat dengan FDA (Federal Drug Administration)
dan aneka sertifikasi yang diminta oleh bea cukai Jepang.
J. Resiko Transaksi Ekspor Impor
Manajemen resiko yang baik merupakan jantung dari perdagangan
internasional. Resiko merupakan unsur yang selalu ada dalam semua usaha
bisnis. Dalam perdagangan internasional, resiko itu berlipat ganda
dibandingkan dengan perdagangan domestik (Amir MS, 2002:3).
1. Resiko Transportasi
Transportasi internasional mempunyai kecenderungan menempuk jarak
yang semakin jauh dengan muatan yang sering berpindah tangan.
Akibatnya, meningkatnya resiko kehilangan, kerusakan, dan pencurian
oleh karena itu sebagai konsekuensinya para importir harus memahami
hak-haknya dalam urusan pengangkutan. Jika terjadi kerusakan karena
kesalahan pengangkut maka tanggung jawab pengangkut tergantung pada
syarat-syarat yang tercantum pada kontrak pengangkutan dan informasi
yang terdapat dalam konosemen (dokumen yang menyatakan syarat
pengangkutan). Oleh karena itu, importir harus memahami pula ssyarat-
syarat pertanggungan yang disebutkan dalam polis asuransi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
memungkinkan importir bersangkutan mengajukan ganti rugi apabila
terjadi kerusakan selama dalam perjalanan.
2. Resiko Non Payment / Kredit
Karena eksportir sulit menelusuri bonafiditas dan reputasi calon pembeli
luar negeri maka resiko untuk tidak dibayar, terlambat pembayaran,
bahkan resiko ditipu bertambah tinggi maka konsekuensinya eksportir
sering menuntut syarat pembayaran dengan cara pembukaan Irrevocable
Documentary Letter of Credit.
3. Resiko Mutu Barang
Bagi importir akan sulit memeriksa fisik mutu barang sebelum dikapalkan.
4. Resiko Nilai Tukar
Jika harga telah ditetapka dalam suatu mata uang tertentu dalam kontrak
internasional, maka fluktuasi nilai tukar yang terjadi setelah itu tak dapat
dihindari dan akan menguntungkan salah satu pihak atas beban kerugian
pihak lain. Maka solusi untuk menghindari ketidakpastian adalah dengan
cara menetapkan harga kontrak dalam mata uang sendiri. Tetapi cara ini
sebenarnya tidak menghilangkan resiko nilai tukar karena pengusaha
masih mungkin menghadapi resiko melemahnya mata uang sendiri yang
bisa terjadi dalam tenggang waktu antara tanggal kontrak dengan tanggal
saat pembayaran.
5. Resiko Peristiwa Tak Terduga
Pemogokan, bencana alam, ataupun peperangan mengakibatkan kegagalan
pengiriman barang. Peristiwa tak terduga dapat juga mengubah biaya
transportasi karena kenaikan harga bahan bakar kapal atau tertutupnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
jalur pelayaran yang ekonomis. Ketentuan tentang terjadinya “bencana”
diatur dalam setiap kontrak yang dapat melindungi kedua pihak yang
bersangkutan.
6. Resiko Hukum
Peraturan dan hukum negara asing bisa saja berubah atau berbeda
penerapan dari transaksi-transaksi sebelumnya dan akan berdampak buruk
terhadap transaksi yang akan dilakukan. Seperti, izin pabean yang tidak
diperoleh dan apabila penyelesaian sengketa tunduk kepada pengadilan
negara asing maka penyelesaiannya tidak bisa cepat dilakukan. Oleh
karena itu, eksportir dan importir menunjuk International Commercial
Arbitration untuk menyelesaikan sengketa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
PT Iskandar Indah Printing Textile adalah perusahaan
perseorangan yang berdiri sejak tahun 1975 yang terletak di Jalan Pakel
No.11 Kerten, Laweyan, Surakarta. Perusahaan yang didirikan oleh Bapak
Wahyu Iskandar, bergerak di bidang textile yang mengolah bahan baku
menjadi kain mentah (grey) dan kain bercorak (kain printing) untuk
menambah jenis produksinya.
Pada awal berdirinya, perusahan ini masih termasuk dalam usaha
mikro yang berskala kecil. Namun, karena usaha yang terus berkembang
akhirnya Keluarga Wahyu Iskandar mendirikan sebuah badan usaha
berbentuk badan hukum CV (Comanditer Vennonschap) dengan nama CV
Iskandartex. Sejak berdiri pada tanggal 23 Mei 1975 ini, perusahaan ini
baru memulai produksinya satu tahun kemudian dan berbadan hukum pada
tahun 1983 berdasarkan akte perusahaan No. 98 pada tanggal 23 Mei
1983. Awalnya perusahaan hanya mempunyai 25 mesin tenun dan kurang
lebih 200 karyawan yang dibagi menjadi 2 shift yaitu 16 jam kerja. Seiring
bertambahnya produksi perusahaan, pada tahun 1977 mesin tenun
ditambah menjadi 77 unit dan pada tahun 1980 perusahaan mendatangkan
mesin kanji yang berasal dari Taiwan yang berguna untuk mengeringkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
kain secara otomatis. Pada tahun yang sama pula, perusahaan memperluas
area perusahaan dan juga menambah mesin tenun menjadi 300 unit.
Pada tahun 1991, perkembangan usaha CV Iskandartex terutama di
bidang produksi dan pemasaran sangat meningkat. Oleh karena itu,
pimpinan perusahaan melakukan kebijakan berupa perubahan bentuk
badan hukum pada perusahaan ini yang dulunya berbentuk CV
(Comanditer Vennonschap) berganti menjadi PT (Perseroan Terbatas)
berdasarkan SK Menkeu RI No. 7/12/12 tertanggal 1 November 1989.
Perusahaan ini resmi berganti menjadi PT Iskandartex pada tanggal 2
Januari 1991 dengan nomor izin usaha 199/11.16/PB?VIII/1991/PT. Selain
berganti bentuk badan hukumnya, perusahaan juga menambah mesin
tenunnya menjadi 520 unit dan pada tahun 1992 mesin yang digunakan
sudah bertambah lagi menjadi 614 unit. Pada bulan Februari 1996,
perusahaan yang mulanya PT Iskandartex berganti nama menjadi PT
Iskandar Indah Printing Textile.
2. Lokasi perusahaan
Lokasi PT Iskandar Indah Printing Textile berada di Jalan Pakel
No. 11 Kerten, Laweyan, Surakarta yang mempunyai luas sekitar empat
hektar. Penentuan lokasi perusahaan sangatlah penting karena menentukan
perkembangan perusahaan. Lokasi dimana perusahaan berada memiliki
keunggulan antara lain:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
a. Ditinjau dari segi ekonomis
1) Lokasinya yang dekat dengan Jalan Adi Sucipto dapat
memudahkan perusahaan dalam mendistribusikan barangnya
sehingga dapat menghemat biaya transportasi dan pengangkutan.
2) Dengan lokasi di pusat kota yang banyak penduduknya maka
tenaga kerja cukup tersedia.
b. Ditinjau dari segi sosial
1) Menciptakan lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar karena
usaha ini merupakan usaha padat karya.
2) Membantu pemerintah dalam mensukseskan pemakaian produk
dalam negeri
3) Membantu membudayakan batik dalam masyarakat
c. Ditinjau dari segi teknis
1) PT Iskandar Indah Printing Textile yang memiliki wilayah yang
luas sehingga bisa mengembangkan usahanya untuk masa yang
akan datang
2) Mudah dalam hal pengadaan alat-alat yang dibutuhkan seperti
sparepart, mesin tenun, dan memperoleh tenaga ahli yang
dibutuhkan sesuai bidangnya
3. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi PT Iskandar Indah Printing Textile adalah
1) Menjalankan usaha di bidang sandang yang merupakan salah satu
kebutuhan pokok manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
2) Menjadikan salah satu perusahaan tekstil yang mampu memnuhi
kebutuhan konsumen dalam berbagai kualitas produksi.
b. Misi PT Iskandar Indah Printing Textile adalah
1) Memperoleh keuntungan bagi perusahaan, karyawan, dan
konsumen agar tetap terjaga kelangsungan hidupnya.
2) Membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran
dengan membuka lapangan pekerjaan.
3) Membantu dalam pengadaan sandang untuk memenuhi salah satu
kebutuhan pokok manusia.
4. Struktur Organisasi
Dengan melakukan pemilihan serta penentuan struktur organisasi
yang tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan maka
pencapaian tujuan perusahan akan lebih terarah. Selain itu dengan struktur
organisasi yang jelas dan baik maka akan dapat diketahui sampai dimana
wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang dalam
menjalankan tugasnya. Dalam menjalankan aktivitas usahanya, PT
Iskandar Indah Printing Textile menggunakan struktur organisasi lini atau
garis yang artinya semua kegiatan di dalam perusahaan dikoordinir langsung
oleh pimpinan perusahaan atau pemilik perusahaan. Bagan struktur organisasi
PT. Iskandar Indah Printing Textile adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Iskandar Indah Printing Textile.
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Direktur
Sekretaris Umum
Departemen Umum
Departemen Produksi
Departemen Penjualan
Departemen Planning dan
Control
Depatemen Keuangan & Pembukuan
Departemen Personalia
Ka. B
ag. Maintenance
Ka. B
ag. Finishing
Ka. B
ag. Proses
Ka. B
ag. Persiapan
Ka. B
ag. Um
um
Ka. B
ag. Gudang
Ka. B
ag. Adm
. Persiapan
Ka. B
ag. Quality C
ontrol
Ka. B
ag. Pembelian
Ka. B
ag. Kas
Ka. B
ag. Pembukuan
K A R Y A W A N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
5. Deskripsi Jabatan
Deskripsi jabatan merupakan penjelasan dari tugas, wewenang dan
tanggungjawab dari masing-masing unit yang ada di dalam perusahaan.
Tugas tiap jabatan tersebut adalah untuk mewujudkan tujuan utama
berdirinya PT. Iskandar Indah Printing Textile, adapun tugas-tugas tiap
bagian tersebut adalah :
a. Direktur utama
Merupakan unsur eksekutif tertinggi dalam organisasi perusahaan,
sebagai pimpinan produksi dan sebagai pimpinan perusahaan. Tugas -
tugasnya adalah sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan
secara keseluruhan.
2) Bertanggung jawab atas tujuan operasional perusahaan.
3) Mengambil tindakan atau keputusan yang dirasa perlu dan
menguntungkan perusahaan.
4) Bertanggung jawab atas perkembangan perusahaan secara
keseluruhan.
5) Membina hubungan baik dengan instansi pemerintah, perusahaan-
perusahaan lain maupun masyarakat.
b. Sekretaris Umum
Bertanggung jawab atas tugas-tugas sebagai berikut :
1) Menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
2) Membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dari perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
3) Mengkoordinir personil-personil serta pekerjaan yang berhubungan
dengan atasan.
c. Departemen Produksi
1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan produksi yang telah
direncanakan.
2) Bertanggung jawab atas hasil kerja.
3) Bertanggung jawab atas aktivitas perusahaan yang berada di bawah
wewenangnya.
4) Bertanggung jawab atas pengaturan atau pengawasan kerja dan
personil yang dipimpinya.
d. Kepala Bagian Persiapan
1) Menyusun jadwal kerja kelompk warping, kanji, cucuk, palet
sesuai dengan rencana produksi.
2) Membantu menyiapkan peralatan, bahan baku dan bahan penolong.
3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian persiapan.
e. Kepala Bagian Proses
1) Menyusun jadwal kerja bagian proses sesuai dengan yang
direncanakan.
2) Membantu menyiapkan peralatan kerja
3) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian proses.
f. Kepala Bagian Finishing
1) Menyusun jadwal kerja bagian finishing sesuai dengan yang
direncanakan.
2) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian printing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3) Menyiapkan laporan hasil produksi perhari tiap shift.
g. Kepala Bagian Maintenance
1) Mengatur kerja perbaikan dan peralatan masing-masing dan
peralatan-peralatan lainnya.
2) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kerja bagian maintenance
h. Departemen Penjualan
Departemen penjualan bertanggung jawab pada direktur, dengan
tugas-tugas sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas penjualan terhadap hasil produksi.
2) Melaksanakan pekerjaan administrasi dan penjualan.
i. Departemen Planning dan Control
Departemen ini dipimpin oleh seorang kepala departemen planning
dan control dengan tugas-tugas sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas perencanaan dan control produksi.
2) Bertanggung jawab atas hasil kerja pengawasan mutu, pelayanan
umum dan gudang.
3) Bertanggung jawab atas aktiva dan perusahaan yang berada di
dalam wewenangnya.
4) Bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan kerja personil
yang dipimpinnya.
j. Kepala Bagian Umum
1) Mengatur pekerjaan yang berhubungan dengan personil,
kebersihan, dan kendaraan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
2) Melakukan koordinasi dengan semua kepala bagian tentang
kebutuhan-kebutuhan pelayanan umum.
k. Kepala Bagian Gudang
1) Mengatur dan mengawasi pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan penerimaan, pengeluaran dan penyimpangan barang spare
part, benang dan lain-lain.
2) Melaksanakan perencanaan pengadaan barang dan benang.
3) Memeriksa laporan persediaan gudang setiap saat.
l. Kepala Bagian Administrasi
1) Melakukan pengadministrasian dokumen-dokumen yang diterima.
2) Melakukan pencatatan dan penghitungan hasil-hasil produksi.
m. Kepala Bagian Quality Control
1) Mengontrol kualitas secara terpadu mulai bahan baku, bahan
pembantu hingga produk kain sesuai dengan rencana produksi.
2) Melakukan penilaian dan pemeriksaan terhadap rencana produksi.
3) Melaporkan hasil produksi harian per shift kepada atasan.
4) Melakukan tes terhadap bahan baku dan bahan pembantu.
n. Departemen Keuangan dan Pembukuan
Seperti departemen lainnya, departemen ini juga dipimpin oleh
seorang kepala departemen keuangan dan pembukuan, dengan tugas-
tugas sebagai berikut :
1) Melakukan pemeriksaan belanja perusahaan sehari-hari.
2) Mempelajari laporan harian, mingguan dan bulanan dari bagian-
bagian yang dipimpin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
3) Mengedarkan laporan yang diperlukan departemen yang
memerlukan.
4) Bertanggung jawab atas aktiva perusahaan yang berada dibawah
wewenangnya.
o. Kepala Bagian Kas
1) Melakukan pekerjaan administrasi keuangan.
2) Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan perusahaan.
3) Melaksanakan pembayaran gaji dan upah para karyawan
p. Kepala Bagian Pembukuan
1) Melakukan pekerjaan administrasi pembukuan.
2) Mencatatkan, mengarsipkan dan menyimpan naskah tentang
persediaan utang dan piutang.
3) Melakukan cross chek terhadap buku harian, buku kas harian,
daftar pembayaran utang, daftar penagihan piutang.
q. Kepala Bagian Pembelian
1) Melakukan pekerjaan administrasi pembelian.
2) Menyiapkan formulir perintah pembelian berdasarkan formulir
permohonan dari departemen yang membutuhkan.
3) Memeriksa, mencatat dan mengarsipkan setiap pembelian serta
melanjutkan ke bagian keuangan.
r. Departemen Personalia
Bagian ini bertugas untuk membuat daftar hadir, menentukan kriteria
atau syarat-syarat masuk menjadi karyawan di perusahaan dan
mengurusi kesejahteraan karyawan. Biasanya dalam pengadaan tenaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
kerja, bagian personalia bekerja sama dengan bagian produksi sebab
untuk perusahaan textile bagian produksi paling banyak membutuhkan
karyawan atau tenaga kerja. Adapun karyawan-karyawan tersebut
dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1) Bagian produksi di bagi menjadi dua bagian yaitu Bagian Unit
Weaving dan Bagian Unit Printing atau Finishing.
2) Bagian Non Produksi yang terdiri dari karyawan kantor.
6. Personalia perusahaan
a. Jumlah tenaga kerja
Karyawan-karyawan PT Iskandar Indah Printing Textile dibagi dalam
2 bagian :
1) Bagian produksi, yaitu bagian yang bekerja di departemen unit
weaving, printing, dan finishing.
2) Bagian non produksi, yaitu karyawan kantor
Saat PT Iskandar Indah Printing Textile lebih berkembang dengan
jumlah karyawan sekitar 1300 orang dan jumlah mesin tenun
dengan merk Toyoda sebanyak 302 unit, mesin tenun merk Picanol
146 unit, dan mesin tenun merk RRT sebanyak 180 unit. Berikut
ini adalah pembagian kerja masing-masing karyawan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel 3.1 Jumlah Karyawan dan Pembagian Kerja
Sumber: PT. Iskandar Indah Printing Textile
JUMLAH KARYAWAN DAN PEMBAGIAN KERJA
Shift dan Bagian Jumlah karyawan
1. Day shift 70 orang
2. Shift
a. Open RRT 210 orang
b. Open Picanol 135 orang
c. Open Toyoda 220 orang
d. Pengisi Palet 60 orang
e. Palet 105 orang
f. Warping 60 orang
g. Pengkanjian 90 orang
h. Cucuk 80 orang
i. Pengawas monitor 45 orang
j. Pengawas umum 20 orang
k. Bengkel 45 orang
l. Listrik 15 orang
m. Inspecting 45 orang
n. Rool kain 10 orang
o. Finishing 30 orang
p. Keamanan 20 orang
q. Transportasi 20 orang
r. Umum 10 orang
JUMLAH 1295 orang
b. Jam Kerja
Mesin tenun dijalankan dalam waktu 24 jam, kecuali saat istirahat
selama satu jam. Sistem kerja karyawan dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu:
1) Dayshift : jam kerjanya hanya pagi saja
2) Shift : jam kerjanya dibagi menjadi 3 bagian yaitu pagi,
siang, dan malam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tiap-tiap shift dikepalai oleh kepala shift, pengawas, dan staff
masing-masing bagian dan mendapatkan jam istirahat selama satu
jam yang sudah diatur sedemikian rupa, sehingga tidak terdapat
waktu luang dan tidak mengganggu jalannya proses produksi.
Pergantian masuk atau shift tiap bagian dilakukan setiap seminggu
sekali pada hari Senin. Pembagian kerja shift pada PT Iskandar
Indah Printing Textile adalah:
a) Shift I atau Group A : jam 07.00 WIB – 15.00 WIB
b) Shift II atau Group B : jam 15.00 WIB – 23.00 WIB
c) Shift III atau Group C : jam 23.00 WIB – 07.00 WIB
Pembagian jam kerja diatas hanya berlaku untuk karyawan bagian
produksi dan teknik, sedangkan karyawan pada bagian non
produksi jam kerjanya adalah selama 40 jam dalam seminggu
dengan dengan pembagian waktu kerjanya dari hari Senin sampai
hari Jumat mulai bekerja pada pukul 07.00 sampai pukul 15.00
dengan jam istirahat pada pukul 12.30 dan pada hari Jum’at pada
pukul 12.45 selama 1 jam. Sedangkan hari Sabtu masuk pada jam
07.00 dan pulang pada jam 12.00.
c. Sistem penerimaan tenaga kerja
PT Iskandar Indah Printing Textile menerima karyawan baru dengan
berbagai pertimbangan yaitu:
1) Tingkat pendidikan
2) Jenis kelamin
3) Usia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
4) Pengalaman kerja
5) Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan
Selanjutnya diadakan ujian dan apabila lolos seleksi maka calon
karyawan tersebut diwajibkan untuk mengikuti job training dengan
masa percobaan selama 3 bulan. Apabila calon karyawan tersebut
bisa melakukan masa training dengan baik maka ia diangkat menjadi
karyawan perusahaan.
d. Sistem pemberhentian karyawan
Kebijakan pada PT Iskandar Indah Printing Textile yang diterapkan
dalam pemberhentian karyawan adalah:
1) Tidak mengikuti training atau karyawan tersebut mengikuti
training tetapi tidak lulus
2) Melanggar peraturan yang berlaku di perusahaan
3) Mengundurkan diri atas dasar permintaan dari karyawan yang
bersangkutan
4) Meninggal dunia
e. Kesejahteraan karyawan
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, PT Iskandar
Indah Printing Textile memberikan fasilitas-fasilitas yang berhak
untuk dinikmati oleh setiap karyawan, yaitu:
1) Tunjangan Hari Raya (THR)
Tunjangan yang diberikan oleh perusahan kepada karyawan yang
diberikan setiap menjelang akhir tahun atau libur hari raya Idul
Fitri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2) Mengikutsertakan karyawan perusahaan dalam Asuransi Sosial
Tenaga Kerja (ASTEK).
Tunjangan kesejahteraan berupa pembayaran premi asuransi yang
dibayarkan PT Iskandar Indah Printing Textile kepada perusahaan
jasa asuransi yang bekerjasama dengan perusahaan. Prosentase
pembayaran premi asuransinya dibayarkan sesuai dengan
peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
3) Fasilitas pengobatan dan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh dokter dari perusahaan
kepada karyawan apabila terjadi suatu gangguan kesehatan pada
saat proses produki berlangsung.
4) Cuti hamil
Tunjangan kesejahteraan yang diberikan kepada karyawan yang
mengambil cuti hamil dengan pemberian upah sebesar 50% dari
besarnya upah minimum yang diterima.
5) Fasilitas kendaraan
Fasilitas yang disediakan perusahaan berupa alat transportasi
yang berguna untuk memudahkan mobilitas karyawan ke
perusahaan.
6) Memberikan pakaian seragam atau dinas
Fasilitas yang disediakan dengan memberikan pakaian dinas
kepada karyawan-karyawannya agar semua karyawannya dalam
bekerja bisa seragam dalam berbusana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
7) Setiap setahun sekali dilakukan acara santai bersama
Fasilitas hiburan yang diberikan perusahaan dengan mengadakan
acara santai bersama dengan berekreasi berdasarkan kelompok
shift yang diadakan setiap setahun sekali.
8) Mushola
Fasilitas yang disediakan perusahaan untuk digunakan sebagai
tempat beribadah khususnya bagi karyawan yang beragama Islam.
7. Proses Produksi
Proses produksi pada PT Iskandar Indah Printing Textile dilakukan secara
continue atau terus menerus dimana prosesnya melalui 2 bagian
departemen yaitu departemen weaving dan printing. Departemen weaving
yaitu departemen yang mengolah bahan baku menjadi kain grey (kain
mentah) sedangkan departemen printing yaitu departemen yang mengolah
kain mentah dicetak menjadi kain printing.
a. Bahan baku
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yaitu :
1) Departemen Weaving
a) Benang katun : benang yang berasal dari serat kapas
b) Benang rayon : benang yang berasal dari serat buatan
Ukuran benang diidentifikasikan dengan penomoran 30S, 40S dan
seterusnya. Semakin besar nomor, semakin kecil ukuran benang
yang dimaksud. Adapun fungsi benang jenis 30S adalah untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
dibuat menjadi benang pakan dan benang jenis 40S untuk dibuat
menjadi benang lusi.
2) Departemen printing
Dalam departemen ini bahan baku yang digunakan berupa kain
mentah (grey) yang berasal dari departemen weaving.
b. Bahan penolong
Selain menggunakan bahan baku untuk memproses produknya,
perusahaan juga menggunakan bahan-bahan penolong, yaitu :
1) Departemen weaving
a) Cornstrat, berfungsi untuk memecahkan benang yang double.
b) PVA, berfungsi untuk menguatkan benang dan merapikan
bulu benang.
c) Acrelic, berfungsi untuk menguatkan benang.
d) Wex, berfungsi untuk menguatkan benang
2) Departemen printing
a) Garam, sabun, kanji, minyak tanah, kaustik, atau soda ash.
b) Naptol, diskol, reaktif, pigmen, dan direk (untuk warna).
c) Bisulfat yang digunakan untuk menghilangkan bau pewarna.
d) SN untuk mengawetkan bahan agar tidak luntur.
c. Mesin-mesin produksi
Mesin – mesin yang digunakan dalam proses produksi yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
1) Mesin warping
Mesin yang digunakan untuk menggulung kembali benang dalam
kons (untuk menggulung benang dalam bentuk kerucut) yang
dimasukkan dalam bentuk kerucut yang disebut boom.
2) Mesin kelos
Mesin kelos yang digunakan dalam memproses kembali benang
yang putus dalam proses warping, sehingga benang tersebut dapat
digunakan dalam proses produksi.
3) Mesin palet
Mesin palet digunakan untuk menggulung benang pakan ke dalam
palet yang selanjutnya benang ini dimasukkan dalam teropong
dan melintang pada kain grey / prima.
4) Mesin tenun
Mesin tenun digunakan untuk menenun benang lusi dan benang
pakan untuk selanjutnya dijadikan kain grey / prima.
5) Mesin kanji
Mesin kanji digunakan untuk emnganji benang lusi sehingga
benang menjadi kuat dalam proses penenunan dan merupakan
proses menghaluskan bulu-bulu yang ada pada benang.
6) Mesin inspecting
Mesin ini digunakan untuk mengontrol kain yang telah jadi dari
hasil proses produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
7) Mesin lipat
Mesin ini digunakan untuk melipat kain yang telah ditenun
dengan ketentuan aturan lipatan.
8) Mesin printing
Mesin printing mempunyai kegunaan untuk memberikan corak
kain sesuai pesanan atau order yang diterima oleh perusahaan.
9) Ketel uap
Mesin ini digunakan sebagai alat pemanas.
10) Mesin diesel
Mesin ini digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan
mesin-mesin yang ada di perusahaan.
11) Mesin folding
Mesin folding digunakan untuk melipat sekaligus menghitung
panjang kain yang dapat diproduksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
d. Proses produksi
1) Departemen weaving
Gambar 3.2. Proses Produksi Tenun
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Proses produksi kain grey pada departemen weaving pada PT
Iskandar Indah Printing Textile :
a) Tahap pembuatan benang lusi dan pakan
· Pembuatan benang lusi
Benang
Palet
Lusi
Kanjian
Cucuk
Mesin Tenun
Mesin Grey / Roll
Inspecting / Folding
Kain Grey Baik
Finishing / Pemutihan
Kain Putih
Picanol
Toyoda
RRT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Benang lusi adalah benang yang memanjang atau
membunjur dalam proses penenunan. Benang digulung
ke dalam alat yang biasa disebut dengan boom warping,
kemudian dilakukan penarikan benang untuk menyusun
benang yang disesuaikan dengan banyaknya benang pada
lebar kain.
· Pembuatan benang pakan
Benang pakan adalah benang yang menyilang dan
menganyam dalam proses penenunan. Benang pakan ini
diproses melalui mesin kelos, kemudian benang yang
telah selesai dikelos tersebut diteruskan ke mesin palet
yang akan menggulung benang ke dalam kayu klinting
yang telah berisi benang dan dipindahkan ke bagian
penenunan bersama-sama.
b) Tahap penghanian
Tahap ini merupakan proses awal, yaitu dengan menggulung
sekaligus menentukan jumlah panjang benang lusi. Jika
menginginkan kain yang halus maka diperlukan gulungan
yang lebih rapat.
c) Tahap penganjian
Tahap ini berfungsi untuk menguatkan benang sehingga
benang pada saat ditenun tidak mudah putus. Cara yang
digunakan adalah benang yang telah disiapkan dalam bentuk
warping dimasukkan ke dalam mesin stalk dan dicampur
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
dengan obat yang menguatkan benang. Obat dan bahan
pendukung untuk menguatkan benang antara lain acrylic,
strach, tapioca, lilin, dan air.
d) Tahap cucuk
Tahap ini merupakan proses pemasukan benang lewat mata
jarum ke sisir / gun. Jumlah mata sisir sesuai dengan jumlah
yang tersedia saat penganjian, dan selanjutnya dipasangkan
ke dalam mesin tenun.
e) Pemaletan
Proses penggulungan benang untuk menentukan panjang
benang yang melintang sehingga dapat menentukan lebar
pada kain yang akan ditenun.
f) Tahap penenunan
Tahap penenunan merupakan proses menenun benang
menjadi kain yang masih mentah dalam bentuk roll. PT
Iskandar Indah Printing Textile menggunakan 3 jenis mesin
yang digunakan untuk proses menenun yaitu Picanol,
Toyoda, dan RRT. Output dari tahap persiapan yang berupa
benang lusi dan benang pakan dimasukkan ke dalam mesin
tenun. Benang lusi yang berbeda pada loam tenun secara
otomatis akan ditenun oleh benang pakan.
Tugas operator mesin tenun ini adalah mengawasi kelancaran
proses penenunan secara terus menerus dan menyambung
secepat mungkin proses penenunan yang putus (jika ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
benang yang putus maka mesin otomatis akan berhenti) serta
memeriksa dan memasukkan teropong benang. Hasil dari
penenunan ini adalah kain yang secara otomatis akan
menggulung.
g) Tahap penyelesaian
Tahap ini adalah tahap penyempurnaan daari tahap-tahap
sebelumnya. Pada tahap ini akan dilakukan proses-proses
lanjutan agar kain mempunyai daya jual, yaitu:
· Inspection
Inspection (Inspeksi) adalah proses memeriksa kain dari
mesin tenun apakah ada kain yang cacat dan perlu
diperbaiki.
· Repairing
Repairing adalah proses memperbaiki hasil anyaman
yang rusak atau double.
· Smashing
Smashing adalah proses membersihkan sisa-sisa benang
pada kain.
· Folding
Folding adalah proses melipat sekaligus menghitung
panjang kain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2) Departemen Printing
Gambar 3.3.
Proses Produksi Printing
Sumber: PT Iskandar Indah Printing Textile
Hasil dari proses produksi di departemen weaving menghasilkan
kain polos (kain grey). Kain polos itu kemudian diputihkan ke
dalam mesin jigger selanjutnya diwarnai sesuai dengan pola yang
dikehendaki dan selanjutnya dipindah ke bagian printing untuk
diberi motif pada kain sesuai dengan pola yang diinginkan.
Dalam proses printing ini dibagi ke dalam beberapa proses,
yaitu:
a) Sablon
Sablon adalah proses memberikan gambar atau motif pada
kain.
Kain Putih
Pencucian
Steaning
Sablon
Drying
Penghalusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
b) Steaning
Steaning adalah proses menguatkan warna pada kain yang
telah diberi motif agar warna kain tidak mudah luntur.
c) Pencucian
Pencucian adalah proses mencuci kain setelah di steaner
dengan air panas dan kemudian dicuci dengan air dingin.
d) Driving
Driving adalah proses pengeringan pada kain.
e) Calender
Calender adalah proses yang bertujuan supaya kain menjadi
tidak mudah kusut.
8. Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan PT Iskandar Indah Printing Textile diproduksi
secara continue atau terus menerus. Produk-produk yang dihasilkan antara
lain :
a. Kain batik dalam bentuk jarik, selendang, dll.
b. Kain sarung untuk laki-laki dan perempuan.
c. Kain seprei
d. Kain grey (kain mori / kain polos tanpa motif)
Hasil produksi yang berupa beraneka kain tersebut tersedia dengan
berbagai ukuran dan bermacam-macam motif sesuai pesanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
9. Penetapan Standar Kualitas
Dalam menjaga kualitas dari hasil produknya, PT Iskandar Indah Printing
Textile menetapkan standar kualitas bagi produk yang dihasilkannya. Hal
ini dilakukan selain untuk memenuhi kepuasan konsumen juga untuk
menanam dan menjaga kepercayaan konsumen terhadap hasil produk yang
dikonsumsi. Untuk proses produksi perusahaan telah menetapkan bahwa
tingkat kerusakan yang terjadi pada setiap kain tenun yang dihasilkan
maksimal sebesar 0,5%.
Kerusakan-kerusakan yang sering terjadi adalah:
a. Putus lusi, yaitu putusnya kain yang memanjang.
b. Putus pakan, yaitu putusnya benang tenun yang melintang.
c. Double lusi, yaitu terdapat dua atau lebih benang lusi yang menempel.
d. Double pakan, yaitu terdapat dua atau lebih benang pakan yang
menempel.
e. Penenunan loncat, yaitu terdapat penenunan yang tidak berurutan
polanya.
f. Kotor oli, yaitu hasil tenun terkena tumpahan oli yang ada pada mesin.
Sedangkan standar yang ditetapkan oleh perusahaan untuk tahap akhir
produksi adalah :
a. Tepi tidak sobek-sobek,
b. Tidak putus lusi,
c. Tidak putus pakan,
d. Tebal lapis sama / sesuai ukuran,
e. Tidak double pakan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
f. Dan penenunan urut / tidak loncat-loncat.
10. Pemasaran Produk
PT Iskandar Indah Printing Textile menggunakan agen untuk memasarkan
produknya baik di dalam negeri maupun luar negeri. Untuk pasar dalam
negeri, daerah pemasarannya meliputi Surabaya, Jakarta, Semarang, Eks
Karisidenan Surakarta, Tegal, Pekalongan, Bandung, dan Cirebon.
Sedangkan daerah pemasaran luar negerinya meliputi banyak negara
seperti Perancis, Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Nepal, India, dan
negara-negara Timur Tengah. Tetapi karena dipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah yang menyulitkan perusahaan serta keadaan ekonomi global
yang mengalami kemerosotan, maka saat ini daerah pemasaran luar negeri
yang dimiliki oleh PT Iskandar Indah Printing Tektile hanya Nepal dan
kota Dubai di Timur Tengah. Ada 2 daerah pemasaran yang terbesar di
kota Dubai, yaitu Salim and Company dan Salem Al Saadi General
Trading Est. Hubungan antara 2 Perusahaan dari Dubai ini dengan PT
Iskandar Indah Printing Textile sudah terjalin lama dan berjalan dengan
baik sehingga tercipta kerjasama yang saling menguntungkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
B. Pembahasan
PT Iskandar Indah Printing Textile merupakan perusahaan tekstil yang
mengolah bahan baku menjadi kain grey lalu diproduksi menjadi kain
printing. Perusahaan ini tidak hanya memasarkan produknya ke dalam negeri
tetapi juga pasar luar negeri. PT Iskandar Indah Printing Textile yang
bertindak sebagai produsen terpisah batas kenegaraannya satu sama lain
dengan konsumennya. Oleh karena itu diperlukan cara pemasaran yang tepat
untuk memungkinkan adanya hubungan antara produsen di satu pihak dan
konsumen di lain pihak.
1. Pemasaran Ekspor PT Iskandar Indah Printing Textile Menggunakan
Export Broker
a. Cara Pemasaran Ekspor
PT Iskandar Indah Printing Textile memilih cara pemasaran
tidak langsung dalam kegiatan ekspornya, dimana pemasaran yang
dilakukan dengan menggunakan jasa atau perantara badan usaha lain
yang bergerak dalam ekspor impor. Agen ekspor dipilih perusahaan
menjadi pihak ketiga yang berguna sebagai jasa atau perantara dalam
membantu pemasaran produk ekspor perusahaa. Agen ekspor tersebut
terdiri dari (Teguh Budiarto dan Fandy Ciptono, 1997: 179) :
1) Export Confirming House, yaitu agen atau perantara yang
membantu pembeli luar negeri untuk mencarikan perusahaan
domestik (eksportir) dengan harga dan kualitas produk sesuai
dengan permintaan pembeli luar negeri tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2) Export Broker, yaitu agen atau perantara yang berbasis tuan
rumah yang menerima imbalan atas jasanya mempertemukan
penjual dan pembeli. Dalam hal ini, export broker tidak memiliki
barang yang dinegosiasikannya dan biasanya ia berspesialisasi
dalam komoditi tertentu saja.
3) Export Merchant, yaitu agen yang merupakan wakil dari pembeli
- pembeli luar negeri yang bertempat di negara pengekspor.
Export merchant melakukan pembelian barang dari eksportir
(penjual) kemudian menjualnya untuk kebutuhan pembeli di luar
negeri.
4) Norazy Agent, yaitu agen atau perantara yang bersosialisasi dalam
transaksi-transaksi yang tidak fair dan sulit. Biasanya mereka
menangani barang-barang selundupan dan perdagangan haram
lainnya.
Agen ekspor yang digunakan PT Iskandar Indah Printing
Textile dalam melakukan pemasaran ekspornya adalah dengan
menggunakan export broker. Ini berarti export broker sebagai agen
hanya mencarikan pembeli untuk produk yang dihasilkan oleh PT
Iskandar Indah Printing Textile. Jadi PT Iskandar Indah Printing
Textile hanya menyiapkan barang atau produknya saja jika ada
pembeli yang berhubungan baik dengan pihak export broker.
Penggunaan jasa export broker diikat dalam sebuah perjanjian dengan
perusahaan yang mengatur kewajiban dan hak-hak export broker
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
dalam melaksanakan pemasaran ekspor serta kesepakatan harga
produk perusahaan.
Untuk melakukan pemasaran ekspor dengan mencarikan
pembeli di luar negeri, sebelumnya export broker menganalisis pasar
yang potensial untuk produk PT Iskandar Indah Printing Textile.
Kemudian menganalisis secara detail perusahaan yang berminat dan
segala informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan
transaksinya nanti. Cara pemasaran yang dilakukan export broker
antara lain :
1) Mengirimkan surat penawaran produk kepada calon pembeli
di luar negeri.
Dengan koneksi dari berbagai perusahaan di luar negeri maka
setelah menganalisis pasar yang potensial, export broker
mengirimkan surat penawaran produk beserta brosur dan daftar
harga kepada calon pembeli. Cara ini dirasa efektif untuk menarik
calon pembeli.
2) Berkontribusi dalam pameran dagang yang diadakan di luar
negeri.
PT Iskandar Indah Printing Textile menyerahkan kontribusi
sepenuhnya dalam pameran dagang di luar negeri kepada export
broker tetapi jika pameran dagang berada di dalam negeri seperti
di Jakarta, Surabaya, Semarang, dan kota-kota besar lainnya maka
perusahaan sendiri yang menghadiri atau berkontribusi dalam
pameran tersebut. Berdasarkan pengalaman mengikuti pameran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
diluar negeri, biasanya setelah mengikuti pameran terdapat
beberapa calon pembeli seperti contoh perusahaan dari Qatar dan
Kuwait, meninggalkan kartu nama karena mereka tertarik dengan
produk yang ditawarkan. Setelah itu, export broker yang berperan
sebagai pihak pemasaran ekspor perusahaan mendekati calon
buyer dengan mengirimkan surat penawaran produk seperti yang
dijelaskan diatas.
b. Peranan Export Broker
Export broker berperan penting dalam menghubungkan
penjual dengan pembeli dari awal hingga akhir transaksi. Berikut ini
merupakan peranan export broker, yaitu :
1) Mempertemukan penawaran dari PT Iskandar Indah Printing
Textile selaku penjual atau eksportir dengan permintaan dari
pembeli di luar negeri atau importir.
2) Memastikan bahwa kedua belah pihak yaitu perusahaan selaku
penjual dan pembeli di luar negeri paham dan sepakat pada suatu
syarat dan kondisi transaksi yang disetujui bersama dan
memastikan bahwa tindak lanjutnya adalah sesuai.
3) Menjembatani komunikasi di antara kedua belah pihak bila
terdapat kekurangpahaman selanjutnya, dan atau
kesalahpahaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
4) Memastikan bahwa hak-haknya sebagai seorang agen ekspor
aman dan terlindungi secara legal, dan yang terpenting adalah
terpenuhi.
c. Alasan Menggunakan Export Broker
Cara pemasaran setiap perusahaan berbeda-beda menurut
strategi pemasaran ekspor yang diterapkan dalam perusahaannya. PT
Iskandar Indah Printing Textile menganut cara pemasaran tidak
langsung dengan menggunakan export broker. Alasan PT Iskandar
Indah Printing Textile menggunakan export broker dalam
memasarkan produknya adalah:
1) Export Broker lebih mengetahui seluk beluk pasar dan keinginan
pembeli.
Pengetahuan dan pengalaman export broker yang terjun langsung
dalam berhubungan dengan pembeli menjadikan export broker
mengetahui karakter pasar yang dituju serta mengetahui
keinginan pembeli yang tertarik dengan produk-produk yang
mereka inginkan.
2) Export Broker lebih bisa berkomunikasi dengan buyer
Export Broker mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan
pembeli dan mereka memahami bahasa yang digunakan para
pembeli dalam bertransaksi bisnis. Oleh karena itu, PT Iskandar
Indah Printing Textile yang kurang memahami bahasa yang
digunakan pembeli maka memilih export broker untuk menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
pihak ketiga dalam pemasaran produknya agar tercipta
komunikasi dan transaksi bisnis yang lancar.
3) PT Iskandar Indah Printing Textile lebih percaya dengan export
broker dalam memasarkan produk ekspornya.
Karena keterbatasan kemampuan perusahaan dalam memasarkan
produknya, PT Iskandar Indah Printing Textile lebih percaya
terhadap kemampuan export broker. Export Broker yang
digunakan jasanya oleh PT Iskandar Indah Printing Textile
biasanya berbasis di daerah Jawa Timur dan kebanyakan pembeli
yang bekerjasama dengan export broker tersebut berasal dari
wilayah Timur Tengah.
d. Kelebihan dan kelemahan Menggunakan Export Broker
Dalam melakukan pemasaran baik langsung maupun tidak
langsung pasti terdapat kelebihan dan juga kelemahan. Kelebihan
melakukan pemasaran menggunakan export broker adalah:
1) PT Iskandar Indah Printing Textile tidak perlu bersusah payah
dalam mempromosikan produknya.
Karena telah memilih export broker dalam urusan promosi
produknya, maka PT Iskandar Indah Printing Textile tidak perlu
bersusah payah dalam promosi produknya dengan susah-susah
mencari pembeli yang potensial. Salah satu contohnya seperti,
mengirim email kepada calon-calon pembeli yang dianggap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
potensial dengan menawarkan produk-produk perusahaan supaya
mereka tertarik membeli.
2) Dapat berkonsentrasi dalam menghasilkan produk ekspor yang
berkualitas.
Dengan tidak ikut menangani masalah pemasaran, PT Iskandar
Indah Printing Textile bisa fokus dalam menangani produknya.
Perusahaan bisa menciptakan produk yang bervariasi dan inovatif
yang berkualitas ekspor seiring dengan banyaknya permintaan
dari pembeli. Hal ini juga bisa menciptakan skala ekonomi yang
tinggi.
3) Tanpa harus menanggung resiko yang tinggi.
Pemasaran yang dilakukan perusahaan merupakan cara
pemasaran tidak langsung dimana urusan ini ditangani oleh export
broker dalam mencarikan pembeli. Export broker memiliki link
dan pengetahuan yang baik mengenai pembeli di luar negeri
seperti kredibilitasnya sehingga perusahaan tidak lagi memikirkan
apakah pembeli yang akan bekerjasama dengannya akan
bertindak curang atau tidak seperti tidak membayar pelunasan.
Oleh karena itu, perusahaan tidak menanggung resiko yang tinggi
dalam hal-hal yang menyangkut tentang transaksi ekspornya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Sedangkan kelemahan melakukan pemasaran menggunakan export
broker diantaranya:
1) Export Broker cenderung memihak pembeli
Seringkali export broker memihak pembeli dengan membujuk PT
Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual untuk segera
melepas atau menjual produknya ke pembeli sehingga mau tidak
mau perusahan terdesak untuk mengikuti keinginan export broker
karena takut tidak mendapat orderan lagi.
2) Waktu dan perhatian hanya terbatas kepada produk saja.
Karena hal-hal yang menyangkut pemasaran produk dilakukan
oleh export broker maka perhatian perusahaan hanya tertuju
untuk produk yang dihasilkan agar bisa menghasilkan produk
yang berkualitas dan berorientasi ekspor.
3) Perusahaan bergantung pada export broker
Adanya ketergantungan yang tinggi dari perusahaan terhadap
export broker. Jika export broker tidak dapat mencarikan pembeli
atau tidak ada calon pembeli yang potensial maka kegiatan ekspor
perusahaan terhenti.
4) Kontrol perusahaan terhadap pemasaran produknya berkurang
Pemasaran produk yang ditangani oleh export broker menjadikan
kurangnya kontrol perusahaan terhadap kegiatan pemasarannya.
Perusahaan tidak tahu bagaimana cara promosi export broker
terhadap produknya. Bisa saja terjadi, untuk mencari harga
penawaran terendah export broker memberikan contoh produk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
kepada calon pembeli. Akan tetapi bukan order yang didapat
malah produk yang ditawarkan tersebut dibuat oleh calon pembeli
tersebut dan telah beredar di pasaran.
Secara keseluruhan, cara pemasaran yang dilakukan PT Iskandar
Indah Printing Textile tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah
dijelaskan di dalam buku teori ekspor-impor dan teori-teori yang diberikan
pada waktu pembelajaran. Cara pemasaran yang dilakukan export broker
yaitu dengan mengirimkan surat penawaran produk dan mengikuti
pameran dagang di luar negeri. Mengingat kegiatan pemasaran sangatlah
penting bagi kelancaran kegiatan ekspor perusahaan, peranan export
broker juga harus maksimal dalam membantu kegiatan pemasaran ekspor
perusahaan.
2. Proses Ekspor Menggunakan Export Broker
Tanpa adanya export broker, kegiatan ekspor PT Iskandar Indah
Printing Textile tidak bisa berjalan. Berikut ini merupakan proses ekspor
pada perusahaan dengan bantuan export broker :
a. PT Iskandar Indah Printing Textile mengadakan perjanjian dengan
export broker untuk mengatur pemasarannya dengan mencarikan
pembeli yang berminat dengan produknya.
b. Export broker yang mempunyai link dan mengetahui seluk beluk
pembeli, mencarikan dan mempromosikan produk PT Iskandar Indah
Printing Textile kepada calon pembeli dengan mengirimkan surat
penawaran produk kepada calon pembeli melalui email.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
c. Setelah calon pembeli membalas surat penawaran dari export broker
dengan purchase order atas produk-produk yang diminatinya, lalu
export broker mendiskusikan produk yang diinginkan atau permintaan
khusus yang diinginkan dengan calon pembeli.
d. Kemudian export broker melakukan konfirmasi dan mendiskusikan
dengan pihak PT Iskandar Indah Printing Textile selaku penjual atas
adanya permintaan dari calon pembeli tersebut.
e. Selanjutnya, setelah PT Iskandar Indah Printing Textile menyetujui
permintaan dari calon pembeli mengenai harga, kuantitas, dan kualitas
barang maka tugas export broker mengirim surat konfirmasi dari
purchase order yang dikirim calon pembeli tersebut.
f. Sebelum terjadinya kesepakatan kontrak dagang, biasanya calon
pembeli meminta export broker untuk mempertemukannya dengan PT
Iskandar Indah Printing Textile di tempat perusahaan memproduksi
produknya sehingga bisa melihat langsung kondisi perusahaan dalam
memproduksi produk-produk yang akan dibelinya.
g. Kemudian setelah semuanya cocok dan calon pembeli menyetujui, PT
Iskandar Indah Printing Textile membuat order sheet sebagai
kesepakatan kontrak yang telah dinegosiasikan sebelumnya dengan
pembeli. Order sheet ini berisi uraian barang, kuantitas, kualitas,
harga barang, cara pembayaran, bank yang dipilih perusahaan beserta
nomor rekeningnya, dan tanggal pengiriman barang. Biasanya, setiap
perusahaan ekspor menggunakan sales contract sebagai kesepakatan
kontrak dagang dengan pembeli. Tetapi berbeda dengan PT Iskandar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Indah Printing Textile yang menggunakan order sheet, yang
umumnya digunakan sebagai surat balasan dari surat penawaran (offer
sheet) yang dilakukan pada saat negosiasi dan sebelum terjadinya
sales contract.
h. Proses selanjutnya adalah pembeli melakukan pembayaran down
payment sebesar 20%. Hal ini dikarenakan PT Iskandar Indah Printing
Textile menganut sistem pembayaran Telegraphic Transfer (T/T)
dimana pembayaran dilakukan sebelum menerima barang dengan
membayar sebagian (down payment) kepada penjual melalui transfer
ke nomor rekening yang telah ditunjuk oleh penjual. Sistem
pembayaran Telegraphic Transfer (T/T) ini digunakan oleh
perusahaan dengan pertimbangan bahwa sistem pembayaran ini
mudah persyaratannya dan tidak rumit dalam pengurusannya. Tetapi
dibalik kemudahannya terdapat beberapa resiko yang akan dihadapi
yaitu:
1) Keamanan tidak terjamin karena bank hanya sebagai perantara
bukan penjamin yang mentransfer uang dari pembeli ke penjual
sehingga bisa saja terjadi gagal bayar,
2) Tidak ada penjamin kebenaran dokumen-dokumen yang dikirim
penjual,
3) Susahnya perselesaian sengketa jika terjadi perselisihan.
i. Lalu setelah menerima sebagian dari total pembayaran, PT Iskandar
Indah Printing Textile menyiapkan barang dengan mengambil stock
barang yang sudah diproduksi yang sesuai dengan permintaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
pembeli. Biasanya, barang yang akan diekspor ini telah diproduksi
sebelum terjadi order dari pembeli sehingga persiapan penyiapan
barang memakan waktu 1 minggu dan barang sudah ready to export.
Hal ini telah diprediksi oleh perusahaan bahwa pada bulan-bulan
tertentu selalu menerima orderan ekspor sehingga barang diproduksi
sebelum adanya order dari pembeli untuk menghindari terjadinya
kehabisan stock barang. Tetapi terkadang strategi ini merugikan
perusahaan karena prediksi yang meleset sehingga terjadi
penumpukan stock barang.
j. Dalam hal pengiriman barang dan pengurusan dokumen pengapalan
serta Certificate of Origin, perusahaan menyerahkan sepenuhnya
kepada jasa freight forwarder. Perusahaan hanya menyiapkan dan
melakukan pengepakan barang ke dalam kemasan berupa kardus-
kardus serta membuat invoice dan packing list untuk barang tersebut.
Pemilihan jasa freight forwarder berdasarkan service, track record,
dan biaya yang dikenakan oleh freight forwarder tersebut.
k. Kemudian kewajiban pembeli untuk melakukan pelunasan
pembayaran ke PT Iskandar Indah Printing Textile.
l. Setelah PT Iskandar Indah Printing Textile menerima pelunasan dari
total pembayaran yang ditransfer oleh pembeli, maka dokumen-
dokumen ekspor seperti Bill of Lading akan dikirim melalui kurir.
Kurir yang digunakan perusahaan biasanya DHL dan TNT.
m. Kemudian PT Iskandar Indah Printing Textile memberikan fee kepada
export broker sesuai dengan perjanjian atas jasa yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
export broker dalam melakukan pemasaran ekspor atau mencarikan
pembeli kepada perusahaannya.
Dari keterangan diatas dapat dilihat proses ekspor menggunakan
broker sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Gambar 3.4 Proses Ekspor Menggunakan Export Broker
Sumber : PT Iskandar Indah Printing Textile
PT Iskandar Indah Printing Textile Pembeli / Importir / Buyer
Export
Broker
a. M
enga
daka
n pe
rjan
jian
b. M
elak
ukan
pro
mos
i
c. P
urch
ase
orde
r
d. M
elak
ukan
kok
firm
asi
e. M
enye
tuju
i per
min
taan
e. M
engi
rim s
urat
bal
asan
f. M
emin
ta
bert
emu
deng
an p
enju
al
g.Mengirim Order Sheet
Bank
h.
Mel
akuk
an d
own
paym
ent 2
0%
Freight Forwarder i. Menyiapkan barang
m. M
embe
rikan
fee
k.
Mem
baya
r pe
luna
san
k.
M
ener
ima
pelu
nasa
n
Kurir l.Mengirim Dokumen (Bill of Lading)
j. Mengirim barang & dokumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Terdapat ketidaksesuaian beberapa bagian dari proses ekspor yang
diajarkan di bangku kuliah dengan dunia usaha yaitu penggunaan order
sheet dalam perjanjian kontrak yang dibuat oleh PT Iskandar Indah
Printing Textile. Di dalam teori, perjanjian kontrak dagang antara penjual
dan pembeli dengan menggunakan sales contract bukan order sheet yang
umumnya digunakan dalam surat balasan dari penawaran produk (offer
sheet). Selebihnya sudah sesuai antara apa yang terjadi di dunia praktek /
usaha dengan teori-teori proses ekspor yang diberikan pada saat
pembelajaran.
3. Kendala-Kendala Ekspor yang Dihadapi PT Iskandar Indah Printing
Textile
Beberapa hal dialami PT Iskandar Indah Printing Textile yang
membuat ketidaklancaran dalam melaksanakan aktivitas ekspor
produknya, yaitu:
a. Nilai tukar rupiah terhadap dollar
Beberapa waktu yang lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar menguat
sehingga mengakibatkan penjualan produk yang seharusnya
mendapatkan keuntungan justru menuai kerugian. Padahal perusahaan
akan menyanggupi orderan dari buyer sehingga harus menolak
pesanan dan menghentikan ekspornya untuk beberapa waktu.
b. Peniruan motif
Produk yang diekspor PT Iskandar Indah Printing Textile ke Dubai
selain dipasarkan disana juga dipasarkan ke India. Di India, terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
perusahaan-perusahaan nakal yang meniru motif dari produk PT
Iskandar Indah Printing Textile dengan kualitas yang rendah dengan
1/3 harga dari harga yang dipatok perusahaan dan kode hak paten
yang sama. Oleh karena itu, hal ini menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
c. Pesaing usaha
Perusahaan-perusahaan tekstil baik di dalam maupun di luar negeri
berlomba-lomba mencari konsumen dan memperluas pangsa pasar
karena semakin dekatnya jarak antar negara dikarenakan
perkembangan teknologi dan kemajuan transportasi. PT Iskandar
Indah Printing Textile yang telah lama berkecimpung dalam jalur
ekspor tekstil berusaha untuk sekuat mungkin bertahan dan
mengembangkan pangsa pasarnya dari gempuran para pesaing
usahanya. Setiap pesaing usaha mempunyai keunggulan dari masing-
masing produknya yang dapat menarik perhatian pembeli. Kualitas
dan harga produk yang terjangkau merupakan hal yang harus
diperhatikan PT Iskandar Indah Printing Textile agar dapat bertahan
dalam persaingan usaha.
d. Lesunya permintaan pasar
Karena adanya krisis ekonomi global maka daya beli konsumen
berkurang sehingga menimbulkan tidak adanya permintaan / orderan
yang masuk ke PT Iskandar Indah Printing Textile. Hal ini
mengakibatkan terhentinya ekspor pada perusahaan. Oleh karena itu,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
untuk menjadikan perusahaan tetap survive maka perusahaan fokus
terhadap pasar lokal / dalam negeri.
e. Tidak ada jaminan perilaku etis export broker
Export broker seringkali tidak memihak perusahaan melainkan
pembeli. Seperti mendesak perusahaan agar produknya segera dilepas
ke pembeli padahal harga yang diminta pembeli belum sepenuhnya
disetujui perusahaan yang bertindak sebagai penjual. Hal ini mungkin
merupakan strategi dari export broker untuk bisa memperoleh
keuntungan yang maksimal dari kegiatan pemasaran yang mereka
jalankan.
Dalam dunia usaha, banyak kendala-kendala yang terjadi secara
kompleks karena berhubungan langsung dengan kegiatan ekspor yang
dijalani. Berbeda dengan teori yang merangkum keseluruhan dari
pengamatan di lapangan. Kendala-kendala yang terjadi pada PT Iskandar
Indah Printing Textile hampir keseluruhan sama dengan apa yang terdapat
di dalam buku teori ekspor-impor namun lebih spesifik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang diuraikan diatas yang disesuaikan
berdasarkan tujuan penelitian, maka diperoleh hasil penelitian yang dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Cara pemasaran PT Iskandar Indah Printing Textile menggunakan cara
pemasaran yang tidak langsung yaitu dengan menggunakan export broker
karena alasan keterbatasan kemampuan yang dimiliki perusahaan. Oleh
karena itu, peranan export broker sangat penting bagi pemasaran produk
perusahaan walapun terdapat kelemahan-kelemahan dalam menggunakan
jasa export broker.
2. Proses ekspor dengan bantuan export broker berlangsung sejak
ditandatanganinya kontrak antara perusahaan dengan export broker sampai
mempertemukan kedua belah pihak yaitu perusahaan selaku penjual
dengan pembeli. Sedangkan kegiatan pengiriman barang dan dokumen
serta hal-hal yang berhubungan dengan pembayaran merupakan tanggung
jawab perusahaan sendiri. Fee untuk export broker diberikan setelah
semua proses ekspor selesai.
3. PT Iskandar Indah Printing Textile menemui kendala-kendala yang berasal
dari luar perusahaan yang menyebabkan ekspornya terhenti, yaitu nilai
tukar rupiah terhadap dolar, peniruan motif, adanya pesaing-pesaing usaha,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
lesunya permintaan pasar, dan tidak adanya jaminan perilaku etis export
broker.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis
ingin memberikan sedikit saran yang mungkin dapat membantu dan berguna
bagi PT Iskandar Indah Printing Textile dalam optimalisasi kinerja
perusahaan. Saran yang penulis sampaikan antara lain :
1. PT Iskandar Indah Printing Textile hendaknya melakukan kesepakatan
kontrak dagang menggunakan sales contract agar kesepakatan order yang
disetujui pembeli menjadi lebih valid dan lebih mengikat.
2. Cara pemasaran yang digunakan PT Iskandar Indah Printing Textile yang
menggunakan export broker membuat adanya ketergantungan terhadap
export broker. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya juga melakukan
alternatif lain agar perusahaan juga mendapat orderan dari buyer.
3. Sebaiknya perusahaan bisa bernegosiasi dengan pembeli untuk
menggunakan mata uang rupiah sebagai pembayarannya untuk
menghindari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Dalam hal ini,
yang diuntungkan adalah eksportir atau PT Iskandar Indah Printing Textile
sendiri untuk menghindari kerugian.
4. Dalam hal peniruan motif dan persaingan usaha, sebaiknya perusahaan
melakukan inovasi terhadap produknya dengan menggunakan produk yang
identik dengan perusahaan dan unik sehingga tidak mudah ditiru oleh
perusahaan lain tetapi tetap menonjolkan kualitas dan harga yang bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
menjangkau semua kalangan konsumennya agar tetap bertahan dalam
persaingan usaha yang semakin ketat dengan persamaan kualitas dan harga
yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan.
5. Permintaan ekspor tidak selalu stabil dalam setiap periode. Oleh karena itu
agar perusahaan tetap bertahan maka perusahaan harus memperhatikan
pangsa pasar dalam negerinya dan juga sebaiknya perusahaan membidik
pasar ekspor baru dalam mengekspansi produknya sehingga mungkin saja
konsumen yang berasal dari tujuan ekspor yang baru tersebut tertarik
terhadap produk PT Iskandar Indah Printing Textile.
6. Dalam tidak adanya jaminan perlakuan tidak etis export broker, sebaiknya
ada ketegasan dari perusahaan untuk tidak mengikuti saran dari export
broker yang dinilai lebih memihak pembeli karena mengenai hal-hal yang
menyangkut kesepakatan harga dari harga yang terendah hingga tertinggi
produk-produk yang dijual ke pembeli sudah diatur dalam perjanjian
kontrak antara perusahaan dengan export broker.
top related