desain kapal penumpang barang untuk pelayaran gresik-bawean · ketidaksesuaian antara jumlah...
Post on 18-Mar-2019
265 Views
Preview:
TRANSCRIPT
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. -, (2014) ISSN: - 1
Desain Kapal Penumpang Barang untuk Pelayaran
Gresik-Bawean Mohamad Rizalul Hafiz dan Hesty Anita Kurniawati
Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Tegnologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: tita@na.its.ac.id
Abstrak - Pulau Bawean secara administratif termasuk
dalam kabupaten Gresik. Selama ini transportasi laut menjadi
sarana utama dan satu-satunya yang menghubungkan antara
Gresik dengan Bawean. Kenyataan di lapangan saat ini
banyak terjadi kecelakaan pada kapal-kapal yang berbahan
dasar fiberglass karena diakibatkan oleh kegetasan dari
fiberglass yang tidak mampu menahan impact load yang
terjadi secara terus-menerus yang kemudian berimbas pada
bocornya lambung kapal. Peristiwa tersebut terjadi pula di
pelayaran Gresik-Bawean. Untuk mengatasi masalah tersebut
maka dibuat desain Kapal Penumpang Barang untuk
Pelayaran Gresik-Bawean yang berfungsi selain sebagai
kapal penyeberangan juga sebagai kapal wisata. Dari analisis
yang dilakukan didapat ukuran utama yang optimal, yakni L
= 38 m, B = 8 m, H = 3.4 m, dan T = 2.3 m, dengan biaya
pembangunan sebesar Rp 24,211,227,853.18. Dari data kapal
tersebut kemudian didesain Lines Plan, General Arrangement,
Safety Plan, dan desain interior ruang penumpang.
Kata kunci : Kapal Penumpang Barang, Transportasi dan
Wisata, Rute Gresik-Bawean.
I. PEDAHULUAN
ndonesia memiliki wilayah kepulauan yang beragam.
Interaksi dari pulau satu dengan lainya membutuhkan
sarana yang memadai, salah satunya dengan tersedianya
sarana transportasi laut yang aman dan nyaman menjadi hal
mutlak demi mendukung mobilitas dan produktivitas
masyarakat kepulauan. Transportasi laut juga merupakan urat
nadi bagi masyarakat kepulauan yang menggantungkan
kehidupan dari pasokan dan produk diluar pulau. Hal ini
terjadi di pulau Bawean, dimana permasalahan yang dihadapi
untuk pelayaran Gresik-Bawean saat ini adalah
ketidaksesuaian antara jumlah penumpang dan barang yang
akan diangkut dengan jumlah kapal yang saat ini melayani
rute Gresik-Bawean.
Masyarakat Pulau Bawean dikenal dengan masyarakat
yang penduduknya sering merantau. Sehingga ketika
berpergian keluar pulau bawean ataupun kembali pulang maka
banyak penumpang kapal yang membawa barang bawaan,
sehingga dibutuhkan kapal yang tidak hanya dapat
mengangkut penumpang saja namun dapat mengangkut
barang bawaan penumpang tersebut. Selain itu kebutuhan
pokok masyarakat bawean yang mana masih sangat
bergantung pasokan dari Gresik mengharuskan kebutuhan
pokok tersebut harus dikirim langsung dari Gresik.
Usaha untuk mengatasi masalah tersebut maka penulis
akan membuat desain kapal penumpang barang yang berbahan
dasar selain fiberglass yang mampu mengangkut penumpang
dengan bagasi yang besar serta mampu menampung barang
kebutuhan pokok. Metode yang digunakan dalam merancang
kapal ini adalah dengan bantuan Software Maxsurf Trial
Version dan Autocad Student Version untuk mendesain lines
plan serta rencana umum kapal. Maka dengan adanya
penelitian ini diharapkan dapat membantu instansi terkait
dalam mendesain kapal penumpang barang yang berfungsi
selain sebagai kapal penyeberangan juga sebagai kapal wisata
pada rute pelayaran Gresik-Bawean.
II. STUDI PUSTAKA
II.1 Proses Desain Kapal
Proses pada desain kapal adalah proses yang berulang.
Berbagai analisis dilakukan secara berulang untuk
mendapatkan detail yang maksimal ketika proses desain
dikembangkan, yaitu :
Concept Design
Premilinary Design
Contract Design
Detail Design
Untuk Karya Tulis Ilmiah ini hanya mendesain sebatas
Concept Design saja, dimana dari perhitungan akan
menghasilkan ukuran utama seperti panjang, lebar, tinggi,
sarat, finnes dan fullness power, karakter lainnya dengan
tujuan untuk memenuhi kecepatan, range (endurance),
kapasitas, dan deadweight.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
I
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. -, (2014) ISSN: - 2
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
1 Januari 1729 1943 3645 2535
2 Februari 2669 2714 3497 2534
3 Maret 3706 3346 2926 4123
4 April 3695 3650 4490 3840
5 Mei 3907 3926 4511 4855
6 Juni 4462 4959 4809 5962
7 Juli 4900 6629 5929 6769
8 Agustus 5160 6128 7251 4768
9 September 6414 4929 4376 5232
10 Oktober 4232 4648 3720 5290
11 Nopember 5685 5041 4938 5839
12 Desember 3196 3645 4507 4581
JUMLAH 49755 51558 54599 56328
Rata-rata per bulan 4146 4297 4550 4694
No. BulanJumlah Penumpang (orang)
No. Kecamatan Lokasi Obyek Daya Tarik Wisata Kode
Ds. Peroman Danau Kastoba 1
Ds. Tanjunggori Pantai Labuhan 2
Pantai Mayangkara 3
Air Panas Kepuh Teluk 4
Ds. Teluk Jati Dawang Pantai P. Cina 5
Ds. Sokaoneng Pantai Pasir Putih 6
Ds. Suwari Pantai Ria Gili Barat 7
Ds. Patar Selamat Air Terjun Patar Selamat 8
Ds. Pudaki Barat Pantai Ria Gili Barat 9
Ds. Balik Terus Air Terjun 10
Ds. Sawah Mulya Air Terjun 11
Ds. Lebak Air Terjun 12
Air Panas Kebondaya 13
Pantai Tinggen 14
1 Tambak
Ds. Kepuhteluk
2 Sangkapura
Ds. Kamiasa
Gambar 1. Gambar Diagram Metodologi
Dalam bab Metodologi Penelitian ini perhitungan teknis
meliputi perhitungan hambatan, power, berat kapal, trim,
freeboard, dan stabilitas. Setelah dilakukan perhitungan teknis
dan didapatkan ukuran utama kapal yang optimal maka
langkah selanjutnya adalah dibuat Rencana Garis, Rencana
Umum dan Safety Plan.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Bawean merupakan sebuah pulau yang terletak di Laut
Jawa tepatnya berada di koordinat 05° 47' 28'' LS dan 112°
39' 14'' BT, sekitar 80 Mil atau 120 kilometer sebelah utara
Gresik. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam
Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Sebelum tahun 1974
Pulau Bawean masuk dalam wilayah Kabupaten Surabaya
dikarenakan belum terbentuknya Kabupaten Gresik, namun
sejak tahun 1974 pulau Bawean di masukkan kedalam wilayah
Kabupaten Gresik karena memang letaknya lebih dekat
dengan Kabupaten Gresik. Untuk lebih jelasnya berikut posisi
Pulau Bawean.
Gambar 2. Lokasi Pulau Bawean
(www.maps-for-free.com)
A. Potensi Wisata
Kondisi topografi berbukit-bukit dengan tanah yang
subur serta perairan pantai yang jernih, maka dengan keadaan
alam seperti ini daerah tersebut mempunyai peluang untuk
dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari. seperti surfing,
diving, snorkeling, memancing, dan lain-lain. Untuk
mengetahui letak serta wisata yang ada di pulau bawean
berikut daftar wisata yang berada di Pulau Bawean
berdasarkan letaknya.
Tabel 1. Objek Wisata di Pulau Bawean
Sedangkan posisi wisata dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 3. Peta Wisata Pulau Bawean
V. ANALISIS TEKNIS
V.1 Owner’s Requirements
A. Penentuan Jumlah Penumpang
Berdasarkan Jumlah Penumpang Per Tahun
Tabel 2. Jumlah Penumpang Per Tahun
(Gresik Dalam Angka 2010-2013)
Dari rataan yang diperoleh dari data tersebut maka
dapat dibuat grafik pertumbuhan jumlah penumpang
yang melalui rute Gresik-Bawean. Berikut grafik
pertumbuhan jumlah penumpang rute Gresik-Bawean
Tahun 2010-2013
Gambar 4. Grafik Data Pertumbuhan Jumlah Penumpang rute Gresik-
Bawean Tahun 2010-2013
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. -, (2014) ISSN: - 3
no dimensi besar satuan
1 Lo 34.44 m
2 Bo 7.83 m
3 To 2.49 m
4 Ho 3.82 m
no dimensi besar satuan
1 Lo 38.00 m
2 Bo 8.00 m
3 To 2.30 m
4 Ho 3.40 m
Nama Kapal Jenis Kapal Payload (ton)
BAROKAH JAYA General Cargo 55
FADLY INDAH General Cargo 120
PURNAMA III General Cargo 50
RUSITA INDAH General Cargo 140
Jumlah 365
Rata-rata 91.25
Kemudian direncanakan dalam setiap bulan kapal
melakukan trip sebanyak 6 kali, maka kapasitas kapal
per tripnya adalah.
Kapasitas = 1889 / 6
= 315 penumpang
Berdasarkan Jumlah Penumpang Per bulan
Dari data kapal yang melayani rute Gresik-Bawean
pada bulan maret dan mei 2014 berturut-turut
menghasilkan rata-rata penumpang per trip adalah 249
dan 277 penumpang.
Maka dapat disimpulkan dari kedua metode yang
dilakukan, maka untuk penentuan jumlah penumpang yang
paling optimal untuk memenuhi kebutuhan pelayaran Gresik-
Bawean adalah dengan mengambil rataan terbesar dari kedua
metode diatas. Maka metode yang dipilih adalah metode
dengan menggunakan data rataan jumlah penumpang per
tahun, yakni sebesar 315 penumpang.
B. Penentuan Kapasitas Muatan
Muatan General Cargo
Tabel 3 Data Kapal Barang yang Melayani rute Gresik-Bawean
(Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Gresik)
Dari rata-rata Payload diatas maka untuk mendesain
kapal penumpang barang maka muatan general cargo
dapat direncanakan sebesar 100 ton.
Muatan Penumpang
Dirancang 50 kg setiap penumpang maka total
keseluruhan barang bawaan sekitar 16 ton.
C. Penentuan Kapasitas Muatan
Batasan panjang kapal sepanjang 515 m.
Batasan maksimum sarat kapal 2.5 m
D. Penentuan Kecepatan Kapal
Dikarenakan kapal untuk perharinya hanya melayani satu
kali trip maka untuk penentuan kecepatan kapal menggunakan
fungsi waktu dimana agar dalam setiap perjalanannya kapal
mencapai pelabuhan tujuan tidak sampai sore hari apalagi
malam hari.
Dengan jarak sekitar 80 mil maka direncanakan dapat
menempuh rute tersebut dalam waktu kurang lebih 5.5 jam,
maka direncanakan kecepatan kapal sebesar 13 knot.
V.2 Penentuan dan Optimisasi Ukuran Utama
Dengan menggunakan metode kapal pembanding
diperoleh ukuran awal seperti tertera ditabel berikut:
Tabel 4. Ukuran Utama Awal
Kemudian setelah dilakukan optimasi dengan target cell
minimum berupa harga pembangunan kapal maka didapat
ukuran utama optimal sebagai berikut: Tabel 5. Ukuran Utama Optimal
V.3 Desain Awal
Setelah dihasilkan ukuran utama yang optimal maka
didesain terlebih dahulu desain awal sebagai acuan
perhitungan selanjutnya. Berikut gambar dari desain awal
kapal penumpang barang.
Gambar 5. Desain Awal
V.4 Pemeriksaan
A. Hukum Archimedes
Berat LWT = 260.57 ton
Berat DWT = 169.29 ton
Total berat = 429.86 ton
Δ = 430.01 ton
Persyaratan Δ harus lebih besar antara 0 % sampai
0.05% dari total berat kapal.
Maka
selisih = 0.14 (Memenuhi)
% selisih = 0.03 % (Memenuhi)
B. Trim
Kriteria harus trim buritan dan selisih LCG & LCB
harus lebih kecil dari 0.5% Lpp
Trim = (LCG - LCB)L/GML
= 0.099
= Trim Buritan (Memenuhi)
Selisih = 0.099 m
0.5%Lpp = 0.198 (Memenuhi)
C. Freeboard
Freeboard perhitungan = 0.193 m
Actual freeboard = 1.10 m
kriteria : Actual freeboard lebih besar dari freeboard
perhitungan maka (Memenuhi)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. -, (2014) ISSN: - 4
D. Stabilitas
Kriteria (sumber : IMO International Code on Intact
Stability, 2008 )
e0.30o ≥ 0.055 = 21.263 (Memenuhi)
e0.40o ≥ 0.09 = 23.457 (Memenuhi)
e30,40o ≥ 0.03 = 1.214 (Memenuhi)
h30o ≥ 0.2 = 0.31 (Memenuhi)
ɸmax ≥ 25o = 30
o (Memenuhi)
GM0 ≥ 0.15 = 1.008 (Memenuhi)
E. Tonnage
kriteria
1. K2 Vc (4T/3H)² > 0.25 GT maka (Memenuhi)
2. NT > 0.3 GT maka (Memenuhi)
F. Biaya Pembangunan
1. Material = Rp 7,434,592,405
2. Permesinan = Rp 3,404,299,353.62
3. Perlengkapan = Rp 10,214,349,852.66
Total = Rp 21,053,241,611 + 15%
= Rp 24,211,227,853.18
V.5 Hasil Lines Plan, General Arrangement, Sefety Plan,
dan Desain Interior
Jika telah diketahui ukuran utama kapal yang optimal,
maka langkah selanjutnya membuat Lines plan. Untuk Karya
Tulis Ilmiah ini pembagian untuk station dibagi menjadi 20
station, sedangkan untuk pembagian waterline dibagi menjadi
waterline 0; 0.125; 0.25; 0.375; 0.5; 0.75; 1; 1.5; 2 dan 2.5.
Kemudian untuk pembagian Buttock line dibagi menjadi
Buttock line 0; 0.5; 1; 1.5; 2; 2.5; 3; 3.35; 3.5; 3.75; dan 4.
Untuk hasil lines plan kapal penumpang barang dapat dilihat
pada Gambar 6.
. Setelah Lines Plan kapal telah selesai dikerjakan maka
tahap selanjutnya kita dapat mendesain Rencana umum.
Rencana Umum yang dibuat dalam Karya Tulis Ilmiah ini
antara lain ruang muat, ruang penumpang, ruang ABK (Anak
Buah Kapal), ruang mesin, dll. Disamping itu, juga meliputi
perencanaan penempatan lokasi ruangan beserta aksesnya.
Untuk Rencana Umum kapal penumpang barang dapat dilihat
pada Gambar 7.
Kemudian setelah Lines Plan dan Rencana Umun selesai
dibuat, maka kita dapat membuat Safety plan yang mana berisi
tentang perencanaan alat-alat keselamatan, komunikasi, dan
navigasi pada kapal. Perencanaan ini tergantung dari
peletakan alat-alat diatas. Peletakan peralatan harus
berdekatan dengan tempat yang membutuhkan alat tersebut.
Untuk Safety plan kapal penumpang barang dapat dilihat pada
Gambar 8.
Tahap terakhir Karya Tulis Ilmiah ini adalah membuat
Desain Interior, dimana hal tersebut dapat berfungsi untuk
memperlihatkan situasi 3 dimensi yang ada di ruang
penumpang, dimana dapat digunakan sebagai acuan apakah
sesuai dengan nilai estetika dilihat dari keindahan dan
kenyamanan. Untuk gambar desain interior kapal penumpang
barang dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 6. Lines Plan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. -, (2014) ISSN: - 5
Gambar 7. Genaral Arrangement
Gambar 8. Sefety Plan
Gambar 9. Desain Interior
VI. KESIMPULAN
Dari Permasalahan yang ada diatas maka dapat
disimpulkan bahwasannya kapal yang paling optimal untuk
melayani rute tersebut adalah dengan ukuran utama L = 38 m,
B = 8 m, H = 3.4 m, dan T = 2.3 m, dengan biaya
pembangunan sebesar Rp. 24,211,227,853.18,-, serta memiliki
kecepatan 13 knot.
Hasil Lines Plan, Rencana Umum, Safety Plan dan Desain
Interior Kapal penumpang barang telah terlampir diatas.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya yang telah
memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana pendidikan.
Penulis juga berterima kasih kepada keluarga, dosen
pembimbing yang memberikan arahan serta bimbingan selama
proses penelitian, para dosen di Jurusan Teknik Perkapalan,
Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Gresik yang telah
memberikan bantuan data, serta teman-teman, dan beberapa
pihak yang terkait dengan pengerjaan Karya Tulis Ilmiah ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Biro Klasifikasi Indonesia. 2006. Rules for The Classification and
Construction of Seagoing Steel Ships, Volume II, Rules for Hull. Jakarta :
Biro Klasifikasi Indonesia.
[2] Lewis, Edward V. 1980. Principles of Naval Architecture Second
Revision, Volume II, Resistance, Propulsion and Vibration. Jersey City,
NJ : The Society of Naval Architects & Marine Engineers.
[3] Panunggal, P. Eko. 2007. Diktat Kuliah Merancang Kapal I. Surabaya :
ITS, FTK, Jurusan Teknik Perkapalan.
[4] Parsons, Michael G. 2001. Parametric Design, Chapter 11. University of
Michigan, Departement of Naval Architecture and Marine Engineering.
[5] Pratama, I.D. (2013). Tugas Akhir. Perancangan Kapal Layanan
Masyarakat di Kepulauan Seribu. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. [6] Santosa, I.G.M. 1999. Diktat Kuliah Perencanaan Kapal. Surabaya : ITS,
FTK, Jurusan Teknik Perkapalan.
[7] Schneekluth, H and V. Bertram. 1998. Ship Design Efficiency and
Economy, Second Edition . Oxford, UK : Butterworth Heinemann.
top related