definisi miom
Post on 02-Jan-2016
40 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Mioma
A. Pengertian
Mioma uteri adalah neoplasma jinak berasal dari otot
uterus, yang dalam kepustakaan ginekologi juga terkenal
dengan istilah-istilah fibrimioma uteri, leiomyoma uteri
atau uterine fibroid. (Prawirohardjo,1996:281) Mioma
uteri adalah tumor jinak uterus yang berbatas tegas yang
terdiri dari otot polos dan jaringan fibrosa (Sylvia A.P,
1994:241)
Mioma uteri terjadi pada 20-25% wanita yang tengah dalam masa subur atau usia reproduksi.
Mioma ini lebih sering terjadi pada wanita berkulit hitam, yakni hingga menyentuh angka 50%.
Penyebab pasti tumor ini masih belum jelas. Tumor ini tumbuh secara perlahan dan tidak
diketahui oleh penderitanya. Tumor biasa diketahui setelah berusia akhir 30an dan 40 tahun.
B. Etiologi
Faktor-faktor penyebab mioma uteri belum diketahui, namun ada 2 teori yang berpendapat:
1. Teori Stimulasi
Berpendapat bahwa estrogen sebagai faktor etiologi, mengingat bahwa :
Mioma uteri sering kali tumbuh lebih cepat pada masa hamil
Neoplasma ini tidak pernah ditemukan sebelum monarche
Mioma uteri biasanya mengalami atrofi sesudah menopause
Hiperplasia endometriumsering ditemukan bersama dengan mioma uteri
Mioma servikalis (terletak di dekat leher rahim)
2. Teori Cellnest atau genitoblas
Terjadinya mioma uteri itu tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat pada cell nest yang
selanjutnya dapat dirangsang terus menerus olehestrogen. (Prawirohardjo, 1996:282)
Hormon estrogen bukan penyebab terjadinya mioma. Namun memang, tumor ini dapat tumbuh
bila terkena estrogen. Hormon progesteron juga mengaktifkan proses perbanyakan sel tumor ini.
Mengapa dan bagaimana juga belum diketahui. Pada wanita yang sudah masuk ke dalam masa
menopause, ukuran mioma akan berkurang. Pada wanita yang sudah masuk ke dalam masa
menopause, ukuran mioma akan berkurang.
1 | P a g e
Faktor-faktor lain yang juga berpengaruh adalah ketidakseimbangan emosi misal sering stres,
daya tahan tubuh rendah, gaya hidup yang tidak seimbang, semua itu menyebabkan gangguan
pada hormon dan kemungkinan timbul miom. Ukuran besar-kecilnya miom juga dipengaruhi
oleh jumlah kalori pada tubuh karena timbunan kalori dalam tubuh mempengaruhi pertumbuhan
miom. Makin gemuk seseorang, makin banyak timbunan kalorinya, dan membuat miom tumbuh
cepat.
Miom juga dapat terjadi karena adanya faktor bakat, yang kemudian dipicu oleh rangsangan-
rangsangan hormon (karena emosi tidak stabil), makan sembarangan dan berat badan yang
berlebihan. Rangsangan-rangsangan tersebut yang membuat pertumbuhan miom lebih cepat.
Namun pertumbuhan miom paling sedikit memerlukan waktu sekitar 8 tahun. Infeksi dan jamur
di dalam rahim juga bisa menjadi perangsang pertumbuhan miom atau memungkinkan miom
tumbuh kembali walaupun telah diangkat. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin, berat badan
tubuh, dan keseimbangan emosi harus dijaga agar miom tidak terangsang pertumbuhannya.
C. Jenis Mioma Uteri
Berdasarkan posisi mioma uteri terdapat lapisan-lapisan uterus, dapat dibagi dalam 3 jenis :
1. Mioma Submukosa
Tumbuhnya tepat di bawah endometrium. Paling sering menyebabkan perdarahan yang banyak,
sehingga memerlukan histerektomi, wlaupun ukurannya kecil. Adanya mioma submukosa dapat
dirasakan sebagai suatu “curet bump” (benjolan waktu kuret). Kemungkinan terjadinya
degenerasi sarcoma juga lebih besar pada jenis ini. Sering mempunyai tangkai yang panjang
sehingga menonjol melalui cervix atau vagina, disebut mioma submucosa bertangkai yang dapat
menimbulkan “miomgeburt”, sering mengalami nekrose atau ulcerasi.
2. Interstinal atau intramural
Terletak pada miometrium. Kalau lebar atau multipel dapat menyebabkan pembesaran uterus
dan berbenjol-benjol.
3. Subserosa atau subperitoneal Letaknya di bawah lapisan tunica serosa, kadang-kadang vena
yang ada di bawah permukaan pecah dan menyebabkan perdarahan intra abdominal. Kadang-
2 | P a g e
kadang mioma subserosa timbul di antara dua ligalatum, merupakan mioma intraligamenter,
yang dapat menekan uterus dan A. Iliaca. Ada kalanya tumor ini mendapat vascularisasi yang
lebih banyak dari omentum sehingga lambat laun terlepas dari uterus, disebut sebagai parasitic
mioma. Mioma subserosa yang bertangkai dapat mengalami torsi. (Sastrawinata S:154)
D. Patofisiologi
Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil di dalam miometrium dan lambat laun
membesar karena pertumbuhan itu miometrium terdesak menyusun semacam pseudekapsula
atau simpai semu yang mengelilingi tumor di dalam uterus mungkin terdapat satu mioma, akan
tetapi mioma biasanya banyak. Jika ada satu mioma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri
maka korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding depan uterus,
uterus mioma dapat menonjol ke depan sehingga menekan dan mendorong kandung kencing ke
atas sehingga sering menimbulkan keluhan miksi Tetapi masalah akan timbul jika terjadi:
berkurangnya pemberian darah pada mioma uteri yang menyebabkan tumor membesar, sehingga
menimbulkan rasa nyeri dan mual. Selain itu masalah dapat timbul lagi jika terjadi perdarahan
abnormal pada uterus yang berlebihan sehingga terjadi anemia. Anemia ini bisa mengakibatkan
kelemahan fisik, kondisi tubuh lemah, sehingga kebutuhan perawatan diri tidak dapat terpenuhi.
Selain itu dengan perdarahan yang banyak bisa mengakibatkan seseorang mengalami
kekurangan volume cairan. (Sastrawinata S: 151)
Adakah cara untuk mencegah?
Hingga saat ini, belum ada pernyataan dari ilmuwan mengenai hal-hal yang dapat mencegah
mioma uteri. Namun Anda tidak perlu terlalu berkhawatir, bahwa penyakit ini tidaklah ganas
dan hanya sedikit yang memerlukan tindakan operasi. Mioma uteri adalah tumor yang tidak
ganas dan ada kemungkinan sangat kecil (0,1-0,5%) untuk berubah menjadi ganas
(leiomiosarkoma)
E. Gambaran Klinik
Gejala dan tanda kasus mioma uteri secara kebetulan pada pemeriksaan pelvik uteri, penderita
tidak mempunyai keluhan dan tidak sadar bahwa mereka mengandung satu tumor dalam uterus.
Gejala-gejala tergantung dari lokasi mioma uteri (cervikal, intramural,submucous) digolongkan
sebagai berikut :
1. Perdarahan tidak normal
Perdarahan ini serng bersifat hipermenore; mekanisme perdarahan ini tidak diketahui benar,
akan tetapi faktor-faktor yang kiranya memegang peranan dalam hal ini adalah telah meluasnya
3 | P a g e
permukaan endometrium dan gangguan
dalam kontraktibilitas miometrium.
2. Rasa nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah
Dapat terjadi jika :
Mioma menyempitkan kanalis servikalis
Mioma submukosum sedang dikeluarkan dari rongga rahim
Adanya penyakit adneks, seperti adneksitis, salpingitis, ooforitis
Terjadi degenerasi merah
3. Tanda-tanda penekanan
Terdapat tanda-tanda penekanan tergantung dari besar dan lokasi mioma uteri. Tekanan bisa
terjadi pada traktus urinarius, pada usus, dan pada pembuluh-pembuluh darah. Akibat tekanan
terhadap kandung kencing ialah
distorsi dengan gangguan miksi dan terhadap uretes bisa menyebabkan hidro uretre
4. Infertilitas dan abortus
Infertilitas bisa terajdi jika mioma intramural menutup atau menekan pors interstisialis tubae;
mioma submukosum memudahkan terjadinya abortus. (Prawirohardjo,1996: 288)
F. Penatalaksanaan
1. Pada mioma kecil dan tidak menimbulkan keluhan, tidak diberikan terapi hanya diobservasi
tiap 3 – 6 bulan untuk menilai pembesarannya. Mioma akan lisut setelah menopause
2. Radioterapi
3. Pemberian GnRH agonis selama 6 minggu
4. Miomektomi dengan atau tanpa histerektomi bila uterus melebihi seperti kehamilan 12 – 14
minggu
5. Estrogen untuk pasien setelah menopause dan observasi setiap 6 minggu.
Pasien akan menjalani terapi yang bergantung pada usia, jumlah kelahiran, apakah pasien ingin
hamil kembali, serta kesehatan secara umum. Wanita yang tidak tengah hamil dapat diberikan
hormon GnRH untuk mengerutkan tumor. Tindakan bedah seperti pengangkatan otot rahim
(miomektomi) atau keseluruhan rahim (histerektomi) dapat pula dilakukan. Tentunya tindakan
bedah harus mempertimbangkan apakah penderita masih ingin hamil atau tidak.
4 | P a g e
Jika miom tidak menyebabkan gejala, biasanya dokter akan menyarankan pendekatan “wait and
see”, dengan pemeriksaan ulangan dilakukan secara rutin dan kadangkala membutuhkan
pemeriksaan USG untuk melihat ukuran miom.
Jika terdapat gejala-gejala, dokter mungkin menyarankan pengobatan berikut ini:
Terapi Obat Pil KB yang rendah estrogen digunakan untuk mengendalikan perdarahan
haid yang berat. Tetapi obat ini tidak mengendalikan pertumbuhan miom. Obat lain yang
disebut agonis GnRH (agonist Gonadothropin-releasing Hormone) dapat digunakan untuk
menyusutkan miom dengan mengurangi jumlah estrogen dalam tubuh. Bentuk pengobatan
ini bukan pemecahan masalah untuk jangka panjang, tetapi mungkin digunakan untuk
persiapan pembedahan. Tetapi agonis GnRH menyebabkan gejala-gejala nya menopause,
misal gejolak panas si sekitar leher (hot flashes), perubahan emosi, pusing, vagina kering,
dan keropos tulang. Jika dibutuhkan pengobatan jangka panjang, dokter akan menambah
obat lain untuk mengurangi gejala-gejala menopause tersebut, tetapi miom dapat muncul
kembali setelah pengobatan dihentikan.
Pembedahan Kadangkala diperlukan pembedahan untuk mengangkat miom. Salah satu
pilihannya adalah miomektomi, yaitu tindakan pembedahan yang mana hanya miomnya
saja yang diangkat dan rahim tetap dibiarkan. Ini merupakan pilihan yang paling sesuai
untuk wanita yang masih ingin mempunyai anak. Pilihan pembedahan lain adalah
histerektomi untuk mengangkat rahim. Histerektomi mempunyai laju komplikasi yang
rendah dibanding miomektomi dan merupakan pemecahan masalah secara tuntas untuk
miom rahim. Sedangkan dengan miomektomi, sekitar 10% kasus miom dapat muncul
kembali. Beberapa tahun belakangan ini telah dikembangkan teknik pembedahan yang
lebih tidak invasif, misal histeroskopi dan laparoskopi untuk menghilangkan miom. Pada
tindakan ini digunakan alat teropong (teleskop) tipis dan panjang yang dilengkapi lampu
dan kamera video untuk melihat daerah yang akan ditangani pada video monitor. Dengan
laparoskopi, sebuah teleskop dimasukkan melalui tusukan kecil di bawah pusar dan
peralatan khusus digunakan untuk menghilangkan miom. Dengan teknik-teknik ini akan
cepat pulih dan hanya sedikit luka parut. Tetapi teknik ini merupakan pilihan bilamana
ukuran miom masih kecil (5-6 cm). Bilamana miom cukup besar, terlebih dulu digunakan
pengobatan agonis GnRH untuk menyusutkan miom, dengan penyuntikan setiap 4 minggu
sekali ke dalam jaringan lemak di kulit dekat pusat. Setelah ukuran miom menyusut baru
dilakukan tindakan laparoskopi.
Embolisasi miom rahim Tindakan tanpa pembedahan ini merupakan pilihan lain bagi
beberapa wanita yang ingin menghindari pembedahan. Tindakan ini dirancang untuk
menyusutkan miom dengan memotong persediaan darah yang ke arah miom. Pada tindakan
5 | P a g e
ini, dokter Radiologis menggunakan gambar sinar-X untuk mengarahkan pipa tipis (kateter)
pada tempatnya. Kemudian dokter memasukkan partikel kecil dari plastik atau gelatin
melalui kateter untuk menyumbat aliran darah di dalam miom. Tanpa persediaan darah,
miom akan menyusut dan hilang setelah beberapa waktu.
G. Komplikasi
1. Pertumbuhan Leiomiosarkoma
Yaitu tumor yang tumbuh dari miometrium, dan merupakan 50 – 70 % dari semua sarkoma
uteri. Ini timbul apabila suatu mioma uteri yang selama beberapa tahun tidak membesar,
sekonyong-konyong menjadi besar, apalagi jika hal itu terjadi sesudah menopause.
2. Torsi (putaran tungkai)
Ada kalanya tungkai pada mioma uteri subserosum mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi
mendadak, tumor akan mengalami gangguan sirkulasi akut dengan nekrosis jaringan, dan akan
nampak gambaran klinik dari abdomen akut.
3. Nekrosis dan Infeksi
Pada mioma submukosum, yang menjadi polip, ujung tumor kadang-kadang dapat melalui
kanalis servikalis dan dilahirkan di vagina. Dalam hal ini ada kemungkinan gangguan sirkulasi
dengan akibat nekrosis dan infeksi sekunder. (Prawiroharjo, 1996: 297)
Miom juga membuat sulit untuk hamil karena mengganggu kemampuan sel telur yang telah
terbuahi untuk menyusuk (implantasi) pada dinding rahim. Kadangkala miom juga menyumbat
saluran untuk melahirkan sehingga menimbulkan komplikasi pada saat kehamilan dan
melahirkan.
Pada kasus-kasus yang jarang terjadi, miom dapat tumbuh keluar dari rahim pada stalklike-
projection. Jika miom memilin pada stalk ini, maka akan terasa nyeri berat di bagian bawah
perut yang tajam dan tiba-tiba. Jika hal ini terjadi, segera berobat ke rumah sakit karena
mungkin perlu dilakukan pembedahan.
6 | P a g e
H. Pemerikasaan Penunjang
1. Laporoskopi : untuk mengetahui ukuran dan lokasi tumor
2. USG abdominal dan transvaginal
3. Biopsi : untuk mengetahui adanya keganasan
4. Dilatasi serviks dan kuretase akan mendeteksi adanya fibroid subserous. (Kapita Selekta,
1999)
I. Pathway
J. Diagnosa Keperawatan
7 | P a g e
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan efek sekunder dari mioma uteri
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginam, perdarahan uterus
yang berlebihan atau abnormal
3. Gangguan eliminasi : BAK berhubungan dengan adanya penekanan pada mioma uteri
terhadap kandung kemih
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik, keterbatasan pergerakan.
K. Fokus Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan efek sekunder dari mioma uteri, proses
penyakit.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri hilang dan berkurang
Kriteria hasil : pasien mengungkapkan nyeri yang dirasakan dapat berkurang,
ekspresi wajah rileks dan tenang
Intervensi :
Kaji tingkat dan kerakteristik nyeri, termasuk kualitas, frekuensi, durasi,
lokasi dan intensitasnya
Ajarkan pasien latihan teknik relaksasi nafas dalam
Berikan pasien posisi yang nyaman
Kontrol tanda-tanda vital pasien
Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan perdarahan pervaginam, perdarahan uterus
yang berlebihan / abnormal
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan volume cairan dalam kondisi seimbang
Kriteria hasil : tidak terjadi hipovelemi (oliguri, kapilarirefil menurun, turgor jelek), tanda-tanda
vital dalam batas normal (TD 120/80 mmHg, nadi 69 – 100 x/menit, RR 16 – 24 x/menit, suhu
37° C)
Intervensi :
Kaji tanda-tanda vital
Ukur dan catat pemasukan dan pengeluaran cairan
Catat perdarahan baru setelah berhentinya perdarahan awal
Catat respon fisiologis individual pasien terhadap perdarahan, misal perubahan mental,
kelemahan, gelisah, pucat, berkeringat, peningkatan suhu
Barikan cairan baik roral maupun parenteral sesuai program
8 | P a g e
Monitor jumlah tetesan infus
3. Gangguan eliminasi : BAK berhubungan dengan adanya penekanan pada mioma uteri
terhadap kandung kemih
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan eliminasi BAK lancar.
Kriteria hasil :
urine dapat keluar lancar
klien tidak mengeluh sakit
klien merasa nyaman
Intervensi :
Kaji pola BAK pasien
Awasi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urine
Anjurkan pasien untuk minum banyak
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat sesuai dengan indikasi
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik, keterbatasan pergerakan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan perawatan diri terpenuhi
Kriteria hasil :
klien merasa nyaman
kebutuhan perawatan diri terpenuhi
Intervensi :
Kaji kondisi klien
Motivasi klien untuk melakukan perawatan diri
Bantu klien untuk kebutuhan personal hygiene
Libatkan keluarga dalam pemehunan perawatan diri
9 | P a g e
Endometritis (radang rahim)
Radang selaput lendir rahim atau endometritis adalah peradangan yang terjadi
pada endometrium, yaitu lapisan sebelah dalam pada dinding rahim, yang terjadi
akibat infeksi. Terdapat berbagai tipe endometritis, yaitu endometritis post
partum (radang dinding rahim sesudah melahirkan), endometritis sinsitial (peradangan dinding
rahim akibat tumor jinak disertai sel sintitial dan trofoblas yang banyak), serta endometritis
tuberkulosa (peradangan pada dinding rahim endometrium dan tuba fallopi, biasanya
akibat Mycobacterium tuberculosis..
Anatomi organ reproduksi wanita
Gambar skematis plasenta
Penyebab
Mikroorganisme yang menyebabkan endometritis diantaranya Campylobacter
foetus, Brucella sp., Vibrio sp. dan Trichomonas foetus. Endometritis juga dapat diakibatkan
10 | P a g e
oleh bakteri oportunistik spesifik seperti Corynebacterium pyogenes, Eschericia
coli danFusobacterium necrophorum. Organisme penyebab biasanya mencapai vagina pada saat
perkawinan, kelahiran, sesudah melahirkan atau melalui sirkulasi darah .
Terdapat banyak faktor yang berkaitan dengan endometritis, yaitu retensio sekundinarum,
distokia, faktor penanganan, dan siklus birahi yang tertunda . Selain itu, endometritis biasa
terjadi setelah kejadian aborsi, kelahiran kembar, serta kerusakan jalan kelahiran sesudah
melahirkan. Endometritis dapat terjadi sebagai kelanjutan kasus distokia atau retensi
plasenta yang mengakibatkan involusi uteruspada periode sesudah melahirkan menurun.
Endometritis juga sering berkaitan dengan adanya Korpus Luteum Persisten (CLP).
Patogenesis
Rahim merupakan organ yang steril sedangkan di vagina terdapat
banyak mikroorganisme oportunistik. Mikroorganisme dari vagina ini dapat secara asenden
masuk ke rahim terutama pada saat perkawinan atau melahirkan. Bila jumlah mikroorganisme
terlalu banyak dan kondisi rahim mengalami gangguan maka dapat terjadi endometritis .
Kejadian endometritis kemungkinan besar terjadi pada saat kawin suntik atau penanganan
kelahiran yang kurang higienis, sehingga banyak bakteri yang masuk, seperti bakteri non
spesifik (E. coli,Staphilylococcus, Streptococcus dan Salmonella), maupun bakteri spesifik
(Brucella sp, Vibrio foetus dan Trichomonas foetus).
Gejala Klinis
Gejala klinis endometritis yaitu lendir vagina yang berwarna keputihan sampai kekuningan yang
berlebihan, dan rahim membesar . Penderita dapat nampak sehat, walaupun dengan
lendirvagina yang kekuningan dan dalam rahimnya tertimbun cairan. Pengaruh endometritis
terhadap kesuburan dalam jangka pendek adalah menurunkan kesuburan sedangkan dalam
jangka panjang endometritis menyebabkan gangguan reproduksi karena terjadi perubahan
saluran reproduksi.
Diagnosis
Endometritis dapat terjadi secara klinis dan subklinis. Diagnosis endometritis dapat didasarkan
pada riwayat kesehatan, pemeriksaan rektal, pemeriksaan vaginal dan biopsi. Keluhan kasus
endometritis biasanya beberapa kali dikawinkan tetapi tidak bunting, siklus birahi diperpanjang
kecuali pada endometritis yang sangat ringan. Pemeriksaan vaginal dapat dilakukan dengan
menggunakan vaginoskop dengan melihat adanya lendir, lubang leher rahim (serviks) agak
terbuka dan kemerahan di daerah vagina dan leher rahim. Pada palpasi per rektal akan teraba
dinding rahim agak kaku dan di dalam rahim ada cairan tetapi tidak dirasakan sebagai fluktuasi
(tergantung derajat infeksi).
11 | P a g e
Terapi
Terapi endometritis, pada hewan, dapat dilakukan melalui pemberian antibiotik sistemik,
irigasi rahim, pemberian hormon estrogen untuk menginduksi respon rahim, dan
injeksi prostaglandinuntuk menginduksi estrus. Pengobatan yang direkomendasikan untuk
endometritis yang agak berat adalah memperbaiki vaskularisasi dengan
mengirigasi uterus mempergunakan antiseptik ringan seperti lugol dengan konsentrasi yang
rendah. Irigasi diulangi beberapa kali dengan interval 2-3 hari. Antibiotik diberikan secara intra
uterin dan intra muskular. Leleran dapat dikeluarkan dengan menyuntikkan preparat estrogen.
Untuk endometritis ringan cukup diberikan antibiotika intra uterina.
Radang Vagina
Rahim perempuan bertekstur sangat halus. Lalu bagaimana jika sekelompok mikroba tiba-tiba
bercokol dalam rahim, menyebabkan peradangan dan menghancurkan
kelembutannya? Rahim yang semula lembut berubah menjadi kasar dan memerah. Kondisi ini
jelas membahayakan hidupjanin. Pasti tak seorang perempuan pun menginginkan hal ini terjadi.
Peradangan pada rahim atau infeksi yang dibiarkan berlarut-larut dapat menimbulkan luka.
Awalnya penyebab infeksi dan peradangan rahim diketahui penyebabnya adalah Clamedia.
Namun sering juga Infeksi atau peradangan ini disebabkan oleh jenismikroba lain,
seperti; bakteri (steptococcus), jamur (Candida albikan) dan virus(herpes atau HPV).
Diawali Peradangan Saluran Vagina
Peradangan rahim seringkali diawali oleh peradangan saluran vagina. Peradangan pada bagian
ini disebut bartholinitis. Bartholinitis berasal dari kata bartholini, sebuah kelenjar yang terletak
pada bagian depan saluran vagina. Selanjutnya, kuman yang berada di saluran vagina ini masuk
12 | P a g e
lebih dalam ke saluran vagina. Jika dibiarkan, maka jumlah kuman semakin bertambah. Dan
ketika daya tahan tubuh menurun, kuman secara leluasa menjelajah bagian lain, mulut
rahim misalnya, sehingga menimbulkan servisitis. Biasanya, virusyang sering tinggal di
daerah mulut rahim adalah Human papilloma virus (HPV).Virus inilah yang
menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim.
Kondisi yang paling membahayakan adalah jika infeksi di rahim dibiarkan dan menjalar ke
dalam rongga panggul hingga menimbulkan radang. Radang panggul terjadi jika mikroba sudah
menembus rongga perut. Salah satu mikrobayang senang bermain di sini biasanya adalah
Clamedia. Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa bersemayam di saluran telur dan
menyebabkan penyumbatan. Saluran telur yang tersumbat, menyebabkan sel telur tak bisa
keluar, dan menyebabkan infertilitas. Akibatnya, seorang perempuan menjadi sulit hamil.
Ciri Peradangan Selalu Berbeda
Peradangan alat reproduksi memiliki gejala yang berbeda, tergantung penyebabnya. Jika
disebabkan oleh jamur, peradangan ditandai oleh sekresi (pengeluaran) cairan encer, yang
disertai rasa gatal. Jamur tergolong sebagaimikroba yang berukuran relatif lebih besar, sehingga
dapat memicu kerusakan jaringan yang lebih luas. Jamur bisa menyebabkan mulut rahim dan
baru berubah menjadi kanker setelah 10 tahun!
Ciri peradangan yang lain adalah nyeri saat berhubungan seksual. Hal ini disebabkan oleh
pergesekan yang mengakibatkan luka pada mulut rahimsemakin lebar. Penderita radang
alat reproduksi juga akan merasa tidak nyaman, pegal-pegal dan nyeri, di seputar selangkangan,
paha dan panggul. Jika dilakukan pemeriksaan fisik, maka vagina akan terlihat kemerahan.
Radang yang semula ringan, hanya berupa keputihan, bisa berubah menjadi berat karena
beberapa kondisi. Misalnya, populasi kuman, keganasan kuman, serta daya tahan tubuh.
Jika stamina tubuh kurang baik, dalam jangka dua hari radang ringan bisa menjadi berat. Saat
menjadi radang berat, gejala yang dialami adalah rasa terbakar pada vagina, sekresi cairan
berbau, dan terkadang bercampur darah, serta selalu menimbulkan noda pada celana dalam.
Pada saat-saat tertentu, peradangan bisa menjadi semakin berat, misalnya, saat menstruasi. Pada
masa ini, daya tahan tubuh cenderung menurun. Akibatnya, rasa nyeri dan keputihan akan
semakin hebat.
Untuk menghadang radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah gaya hidup
bersih dan sehat:
Konsumsi makanan sehat dan bergizi. Usahakan agar Anda terhindar dari kegemukan yang
menyebabkan paha bergesek. Kondisi ini dapat menimbulkan luka, sehingga keadaan kulit di
sekitar selangkangan menjadi panas dan lembap. Kuman dapat hidup subur di daerah tersebut.
13 | P a g e
Hindari mengenakan celana ketat, karena dapat memicu kelembapan. Pilih pakaian dalam dari
bahan yang menyerap keringat agar daerah vital selalu kering.
Periksakan diri ke dokter jika mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu berkonsultasi
dengan dokter kandungan sekalipun belum menikah. Karena keputihan dapat dialami semua
perempuan.
Berhati-hatilah saat menggunakan toilet umum. Siapa tahu, ada penderita radang yang
menggunakannya sebelum Anda.
Biasakan membersihkan diri, setelah buang air besar, dengan gerakan membasuh dari depan
ke belakang.
Biasakan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual.
Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner. Perempuan seringkali salah kaprah.
Mereka merasa nyaman jika pakaian dalamnya bersih. Padahal penggunaan pantyliner dapat
meningkatkan Kelembapan kulit di sekitarvagina.
Alat reproduksi memiliki sistem pembersihan diri untuk melawan kuman yang merugikan
kesehatan. Produk pembersih dan pengharum vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya
tidak diperlukan. Sebaliknya jika digunakan berlebihan bisa berbahaya.
Hindari melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan. Ingat, kuman juga bisa berasal
dari pasangan Anda. Jika Anda berganti-ganti pasangan, tak gampang mendeteksi sumber
penularan bakteri. Peradangan berhubungan erat dengan penyakit menular seksual dan pola
seksual bebas
RADANG ALAT REPRODUKSI YANG PERLU DIWASPADAI
Rahim perempuan bagaikan beludru. Halus dan lembut. Sebuah tempat yang nyaman untuk
hidup si bakal bayi. Tetapi, sekelompok mikroba bisa meradang di sana dan
menghancurkannya, sehingga beludru itu berubah buruk rupa, rontok, dan kasar. Bahkan, bisa-
bisa membahayakan hidup janin. Tentu tak seorang pun menginginkannya.
Kondisi di atas bisa diakibatkan oleh terjadinya peradangan di daerah reproduksi. Peradangan
ditandai salah satunya dengan keputihan. Keputihan sering dianggap sesuatu yang wajar terjadi
pada perempuan. Padahal, ada dua jenis keputihan. “Keputihan normal terjadi pada wanita
setelah berhubungan seksual dengan pasangannya, dan pada masa sebelum dan sesudah
menstruasi,” kata Judi Januadi Endjun, M.D., obstetrician, gynecologist dan senologist dari
RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta. Tetapi, yang perlu diwaspadai adalah keputihan abnormal,
yang bisa muncul setiap saat. Pasalnya, kebanyakan peradangan yang terjadi di dalam alat
reproduksi juga ditandai oleh keluarnya cairan dari alat kelamin.
14 | P a g e
Peradangan, yang tak lain adalah infeksi yang bercokol dan menimbulkan luka, bisa menjalar
kemana-mana. Infeksi atau peradangan bisa disebabkan oleh mikroba, diantaranya bakteri
(biasanya steptococcus), jamur (biasanya candida albikan) dan virus (biasanya herpes atau
HPV), meski kini sudah ditemukan mikroba lain yang merupakan campuran bakteri dan jamur,
yang bernama klamedia.
PERADANGAN DI VAGINA
Peradangan bisa terjadi di lubang awal vagina. Ini adalah bagian terluar dari kelamin
perempuan. Peradangan pada bagian ini disebut bartholinitis. “Bartholinitis diambil dari kata
bartholini, yaitu kelenjar yang terdapat pada bagian mulut lubang vagina. Kelenjar ini biasanya
terdapat pada posisi sekitar jam 5 dan 7. Fungsinya sebagai pelumas saat melakukan hubungan
seksual,” ujar Judi.
Kuman yang berada di sana bisa “jalan-jalan” ke wilayah lebih dalam, yaitu vagina. Peradangan
di vagina ini sering disebut vaginitis, biasanya diikuti rasa nyeri saat bersenggama. Jumlah
kuman pun makin lama makin banyak. Dan ketika daya tahan tubuh semakin menurun, kuman-
kuman akan makin leluasa menjelajah bagian lain, mulut rahim misalnya, sehingga
menimbulkan servisitis. Biasanya, virus yang sering tinggal di daerah mulut rahim adalah human
papilloma virus (HPV). Virus inilah yang menyebabkan infeksi, cikal bakal kanker rahim.
Peradangan di mulut rahim juga bisa ditandai oleh rasa nyeri saat bersenggama, diikuti
pendarahan pasca-senggama. Yang paling membahayakan adalah jika kuman juga merasa
nyaman tinggal di daerah rahim. Seperti sudah dijelaskan di atas dengan perumpamaan beludru,
rahim pun akan terluka dan menjadi buruk rupa, sehingga tak lagi nyaman untuk ditempati.
Parahnya, jika terus menjalar, ia juga bisa menimbulkan radang panggul. Radang panggul terjadi
jika mikroba sudah menembus rongga perut. Salah satu mikroba yang senang bermain di sini
biasanya adalah klamedia. “Mikroba ini sangat berbahaya, lantaran bisa bersemayam di saluran
telur dan menyumbat saluran ini. Saluran yang tersumbat ini akan menyebabkan sel telur tak
bisa keluar saat pembuahan, dan mengakibatkan kemandulan,” kata Judi.
Biasanya, penderita yang mengalami penyumbatan di saluran ini sulit hamil. Setelah diperiksa,
baru ketahuan terjadi peradangan di sana. Biasanya, mereka sudah mengalami keputihan sejak
sebelum menikah dan tidak diobati dengan baik.
SAAT HAID
Peradangan alat reproduksi juga bisa mengenai organ lainnya melalui pembuluh darah. Ciri
peradangan sendiri bisa berbeda-beda, tergantung penyebabnya. Jika disebabkan jamur,
peradangan ditandai oleh timbulnya cairan encer dan gatal. Jamur juga merupakan mikroba yang
ukurannya relatif lebih besar, sehingga menimbulkan kerusakan jaringan yang lebih luas.
Batang-batang jamur yang mati akan tampak seperti kotoran.
15 | P a g e
Sementara peradangan karena bakteri bisa menimbulkan cairan kental. Yang sulit adalah
peradangan karena virus. “Gejalanya lebih tak jelas, tetapi akibatnya lebih berbahaya,” ujarnya.
Misalnya HPV yang suka bercokol di daerah mulut rahim, yang bisa menimbulkan kanker mulut
rahim. Awalnya, virus HPV biasanya tidak memberi gejala yang cukup jelas, sehingga saat
pasien mendapat keluhan dan diperiksa, kondisinya biasanya sudah parah. Virus ini bisa
menginfeksi mulut rahim dan baru menimbulkan kanker setelah bercokol 10 tahun!
Ciri lainnya, nyeri saat berhubungan lantaran terjadi pergesekan yang mengakibatkan luka
semakin hebat. Penderita radang pada alat reproduksi juga akan merasa tidak nyaman, pegal-
pegal dan nyeri di sekitar alat reproduksi, misalnya selangkangan, paha dan panggul. Jika
dilakukan pemeriksaan fisik, terlihat vagina berwarna kemerahan.
Radang bermula ringan (hanya keputihan), tetapi bisa berubah menjadi berat karena beberapa
kondisi. Misalnya, jumlah kuman yang tinggal, keganasan kuman, serta daya tahan penderita.
Jika kondisinya kurang baik, dalam jangka dua hari pun radang ringan bisa berubah menjadi
berat. Radang berat ditandai rasa terbakar pada vagina, cairan berbau dan terkadang bercampur
darah, serta selalu menimbulkan noda di celana dalam.
Pada saat tertentu, peradangan akan semakin kondusif. Misalnya, saat haid. "Pada masa ini, daya
tahan tubuh biasanya menurun. Akibatnya, rasa nyeri dan keputihan akan lebih hebat.” Darah
haid merupakan sumber makanan bagi kuman di vagina. Itulah kenapa, dianjurkan tidak
melakukan hubungan seksual saat haid. Sebab jika terdapat peradangan, hubungan seksual akan
mengakibatkan pergesekan dan membuat luka semakin luas. Ditambah lagi, kuman semakin
banyak karena mendapat banyak “makanan.” Jika terjadi peradangan saat melakukan hubungan
seksual, sperma pun bisa rusak karena kuman menyerangnya.
LAKUKAN PEMERIKSAAN
Lantas, apa yang harus kita lakukan? Jika keputihan sudah berlangsung lama dan mengganggu,
Anda sebaiknya segera memeriksakan diri. Untuk mengetahui penyebab keputihan dan
pengobatan yang tepat, dokter akan melakukan prosedur mengambilan cairan vagina. Setelah
dilakukan analisis terhadap cairan, akan diketahui apakah bakteri, jamur atau virus yang
mengganggu Anda. Dengan begitu, jenis antibiotiknya pun akan segera diketahui. “Jika ternyata
penyebabnya bakteri, penderita akan diberi pengobatan dengan antibakteri. Jamur ditindas
dengan antijamur,” kata Judi. Namun, untuk memastikan ada-tidaknya kanker rahim dan infeksi
HPV, harus dilakukan pemeriksaan pap smear.
Selain dengan antibiotik, jika terjadi peradangan di mulut rahim, pengobatan lain bisa dilakukan
ahli medis seperti dengan pembakaran, pembekuan dan pemotongan. “Pemotongan mulut rahim,
tentu saja dilakukan pada perempuan yang tak lagi ingin punya anak,” katanya. Pembakaran
dilakukan dengan listrik, sehingga kuman-kuman mati. Namun, cara ini tidak menjamin 100
persen penderita tak lagi mengalami peradangan, karena peradangan akibat HPV berhubungan
16 | P a g e
dengan tingkah laku seksual bebas, misalnya suka berganti pasangan. "Sangat jarang perempuan
yang belum pernah melakukan kontak seksual mengalami peradangan seperti ini," ujar Judi.
BERGAYA HIDUP SEHAT
Untuk menghadang radang, berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya adalah gaya hidup
bersih dan sehat. Anda bisa memulai dengan disiplin menjalankan aturan di bawah ini:
• Makanlah makanan sehat, bergizi dan sesuai porsi Anda. Jika Anda mengalami kegemukan
yang menyebabkan paha Anda bertemu satu sama lain, pergesekan pun akan sering terjadi.
Akibatnya, bisa timbul luka, sehingga keadaan di sekitar menjadi panas dan lembab. Kuman
dapat hidup subur di daerah tersebut.
• Jangan memakai celana yang terlalu ketat, karena bisa menimbulkan gesekan.
• Pilih pakaian dalam dari katun, karena menyerap keringat. Dengan begitu, daerah vital selalu
kering.
• Periksakan diri sesegera mungkin jika mengalami keputihan cukup lama. Tak perlu malu
datang ke dokter kandungan sekalipun belum menikah. Pasalnya, mikroba yang mengakibatkan
keputihan bisa terdapat di mana saja. Misalnya jamur senang bermain di air. Mikroba juga
banyak terdapat di toilet umum. Oleh karenanya, berhati-hatilah saat menggunakan toilet umum.
Siapa tahu, sebelum Anda, ada penderita radang yang sempat menggunakannya.
• Biasakan membersihkan diri setelah buang air besar dengan membasuh dari depan ke
belakang. Ini akan menghindari masuknya kuman dari anus ke alat kelamin.
• Biasakan membersihkan alat kelamin setelah melakukan hubungan seksual.
• Jika tidak dibutuhkan, jangan menggunakan pantyliner (pembalut tipis untuk sehari-hari). Para
perempuan seringkali salah kaprah. Ia merasa nyaman jika pakaian dalamnya selalu bersih. Ini
artinya ia lebih mementingkan kebersihan pakaian dalamnya daripada daerah vitalnya. Jika ingin
menggunakan pantyliner, gantilah sesering mungkin. Kita hidup di daerah tropis yang relatif
panas, sehingga tubuh menjadi sering berkeringat dan keadaan di daerah vital pun otomatis
menjadi lebih lembab.
• Tuhan sudah membuat komposisi yang sempurna pada alat reproduksi kita, sehingga bisa
membersihkan diri dan melawan kuman-kuman abnormal. Produk kosmetik pembersih dan
pengharum vagina yang banyak diperdagangkan sebetulnya tidak diperlukan. Bahkan,
penggunaan yang sembrono bisa membahayakan kuman lactobasilus. Padahal, kuman ini
berfungsi menjaga keasaman vagina tetap pada PH 3. Dalam keadaan asam, vagina bisa
membersihkan diri secara alami dan melawan kuman-kuman abnormal. Misalnya, setelah
melakukan hubungan seksual, sperma yang bersifat basa akan mengakibatkan keasaman
berubah. Nah, lactobasilus akan segera menyeimbangkannya kembali. Jadi, jangan salah kaprah.
Jagalah kuman “baik” ini.
• Yang paling penting, hindari melakukan hubungan seksual dengan pasangan berganti-ganti.
17 | P a g e
Ingat, kuman juga bisa berasal dari pasangan Anda. Jika pasangann berganti-ganti, tak gampang
mendeteksi siapa yang menulari Anda. Peradangan sangat berhubungan dengan penyakit
menular seksual dan tingkah laku seksual bebas.
BAHAYA PERADANGAN SAAT HAMIL
Daya tahan tubuh pada wanita hamil biasanya akan menurun. Karena itu, infeksi akan semakin
berkembang lantaran vagina wanita hamil biasanya lebih lembab. Apalagi, pengobatan pada
orang hamil lebih sulit diberikan. Pengobatan harus dilakukan dengan sangat teliti karena
berhubungan dengan kondisi janin. Kuman streptococcus bisa menyerang selaput ketuban dan
mengakibatkan pecahnya ketuban, bahkan bisa menyerang si bayi. Jika bayi lahir lewat vagina
yang memiliki banyak kuman, maka kuman-kuman itu pun akan ikut dengan si bayi. Akibat lain
dari peradangan saat hamil, bayi bisa lahir prematur, terjadi penyebaran kuman pada tubuh bayi.
Dan jika infeksi parah, bayi dalam rahim bisa meninggal.
PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN VAGINA
Vagina merupakan salah satu hal yang penting untuk kaum wanita, itu merupakan aset juga
untuk masa depan, Menjaga supaya vagina selalu dalam kondisi bersih, kering, dan bebas
penyakit sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk
menjaga kebersihan area intim wanita ini?
1. Basuh dengan benar dan bersih
Untuk mencegah kontaminasi bakteri dari bagian anus ke vagina, selalu lakukan pembilasan dari
arah depan ke belakang setelah kita buang air. Gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali saat haid.
Di saat sedang tidak haid, hindari menggunakan pantyliner karena akan meningkatkan
kelembaban.
2. Jaga tingkat keasamannya
Vagina yang sehat memiliki tingkat keasaman sendiri yakni pH 3,5 dan mengandung sejumlah
bakteri baik yang melindungi dari infeksi. Dalam keadaan basa (bila dibasuh dengan sabun
mandi) maka mempermudah dan mempercepat berkembangbiaknya bakteri trichomonas yang
menyebabkan keputihan dan berbagai infeksi lainnya. Hindari melakukan cuci vagina dengan
larutan kimiawi (douching) karena bisa mengurangi keseimbangan keasaman. Jika vagina
berbau menyengat, periksakan ke dokter untuk mencari penyebabnya.
3. Lakukan seks yang aman
Sebagian penyakit menular seksual, seperti HIV atau herpes genital, tidak ada obatnya.
18 | P a g e
Sementara human papillomavirus penyebab kutil genital dikenal sebagai pemicu kanker. Karena
itu, praktikkan hubungan seks yang aman, yakni dengan tidak berganti pasangan atau selalu
menggunakan kondom serta jangan melakukan hubungan ketika menstruasi atau pasca
menstruasi ± 2 – 3 hari pasca menstruasi, agar sel dinding rahim berkembang secara maksimal
terlebih dahulu.
4. Pilih pakaian dalam yang nyaman
Vagina harus selalu dalam kondisi bersih dan kering, dan apa yang kita kenakan ikut
memengaruhinya. Beberapa jenis kain dan model pakaian dalam bisa meningkatkan panas dan
kelembaban sehingga memicu pertumbuhan bakteri dan infeksi. Gunakan pakaian dalam
berbahan katun dan berpori di siang hari dan hindari model thongs.
5. Segera dan cepat obati infeksi
Ada tiga jenis infeksi vagina yang banyak diderita, yakni infeksi jamur, bacterial vaginosis, dan
trichomoniasis, yang ditularkan lewat hubungan seks. Ketiganya bisa diobati dengan obat oral
atau topikal yang bisa didapatkan di dokter. Jangan menunda pemeriksaan jika Anda merasa ada
ketidaknyamanan pada area intim tersebut.
6. Cukup lubrikasi
Lubrikasi atau pelumasan adalah hal yang penting pada saat penetrasi. Tanpa lubrikasi yang
baik, kulit di labia dan vagina bisa mengalami iritasi, panas, bahkan terkelupas. Sebenarnya
cairan lubrikasi akan muncul dengan alamiah jika seorang wanita mendapat perangsangan yang
cukup, tetapi sebagian wanita mengalami masalah kekeringan. Sebagai gantinya, gunakan
lubrikasi buatan yang berbahan dasar air untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan.
7. Cek teratur ke dokter
Setiap wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi sejak usia 21 tahun atau
dalam periode tiga tahun setelah aktif secara seksual. Dokter kandungan dan ginekologi dilatih
untuk mendiagnosis penyakit dan kelainan yang bisa mengganggu kesehatan vagina dan organ
reproduksi.
19 | P a g e
top related