daun alpukat untuk antihipertensi
Post on 04-Jan-2016
22 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Daun Alpukat untuk Antihipertensi
Oleh: Nawa Tunggal
Penyakit tekanan darah tinggi menjadi pembunuh diam-diam setelah menyebabkan
gangguan fungsi jantung, ginjal, kognitif, dan stroke. Dosen dan peneliti Departemen Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Azizahwati
mendiversifikasi bentuk sediaan obat herbal antihipertensi berupa kapsul daun alpukat.
Azizahwati mempresentasikan Laporan Akhir Hibah Riset Universitas Indonesia (UI)
Tahun 2010 di UI, Depok, Jawa Barat. Ia meneliti pengapsulan ekstrak daun alpukat (Persea
americana Mill) bersama Erni H Purwaningsih, Endang Hanani, dan Sutriyo. Mereka
memperoleh dana hibah riset UI tahun 2010 sebesar Rp 164,8 juta.
Kepala Subdirektorat Riset dan Inkubator Industri UI, Yasman mengakui riset yang
dikerjakan sebagian besar untuk memenuhi rasa keingintahuan para dosen atau peneliti sehingga
prosentasi hasil riset yang dapat diaplikasikan masyarakat dan industri masih relatif kecil.
Namun, tim Azizahwati membuktikan riset mereka cukup aplikatif untuk memberikan alternatif
kemasan dan produk obat herbal.
Azizahwati mengatakan, selain sebagai antihipertensi, kapsul daun alpukat berhasil
dibuktikan sebagai antihiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah kondisi yang disebabkan oleh
kandungan lemak atau kolesterol yang terlalu tinggi di dalam darah.
Bagi penderita hipertensi, kegemukan merupakan ciri khas mereka. Daya pompa jantung
dan sirkulasi volume darah pada penderita obesitas dengan hipertensi akan lebih tinggi
dibandingkan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal. Bagi yang mengalami
hiperlipidemia, pola makan berlemak menjadi penyebab utama. Hal itu ditambah dengan gaya
hidup kurang gerak sehingga memicu hiperlipidemia.
Hiperlipidemia merupakan salah satu pemicu serangan jantung, yaitu manakala kolesterol
dalam darah yang mengendap sebagai plak di dinding pembuluh darah menjadi runtuh serta
menyumbat pembuluh darah. Hipertensi dan hiperlipidemia menjadi penyebab kematian paling
tinggi saat ini. Azizahwati mengatakan, riset daun alpukat yang dikapsulkan akan dijadikan
produk obat herbal setaraf fitofarmaka. Fitofarmaka bisa diresepkan dokter seperti obat-obat
berbahan kimia sintetis. Proses menuju fitofarmaka harus melewati uji klinis pada manusia.
Penelitian Azizahwati saat ini masih pada taraf uji praklinis, yaitu melakukan uji coba
pada mencit (tikus percobaan). Hasil riset menunjukkan, pemberian ekstrak etanol daun alpukat
memiliki efek antihiperlipidemia.
Ekstrak etanol daun alpukat juga diketahui berfungsi sebagai antihipertensi pada dosis 40
mg/kg bb. Kemampuan menurunkan tekanan darah arteri rata-rata pada mencit jantan dan betina
58 mmHg dan 54,5 mmHg.
Agar menderita hiperlipidemia, mencit diinduksi kuning telur atau lemak hewan lain ke
tubuhnya. Adapun kondisi hipertensi mencit diperoleh dengan cara menginduksikan garam.
Alat pengering yang digunakan untuk daun alpukat adalah avicel PH 101 dengan
perbandingan 1:0,75 dan penambahan 8,3 persen aerosil. Penggunaan avicel PH 102 disebutkan
sebagai formula terbaik karena memiliki kerapatan massa (bulk density) dan laju alir yang paling
besar. Hasilnya mengandung indeks kompresibilitas, kadar air, dan waktu hancur paling kecil.
Pembuatan ekstrak daun alpukat dilakukan dengan maserasi dengan alkohol 70 persen.
Maserasi adalah merendam untuk mengeluarkan senyawa aktif pada serbuk daun alpukat.
Sebanyak 300 gram serbuk daun alpukat dimaserasi dengan alkohol 70 persen, sampai mencapai
rendemen 29 persen.
Kapsul daun alpukat menjadi obat herbal terstandar yang masih harus dikembangkan
menjadi fitofarmaka. Azizahwati masih membutuhkan riset lebih lanjut dengan uji coba klinis
pada manusia.
Bagi masyarakat awam, daun alpukat tidak terbayang dapat memberikan manfaat berupa
menurunkan tekanan darah dan kadar lemak yang tinggi. Hipertensi dan kolesterol tinggi
merupakan ancaman penyakit yang banyak mendera masyarakat.
Riset Azizahwati berhasil membuka mata segenap lapisan masyarakat. Kekayaan alam di
sekitar kita cukup bermakna dalam memberikan manfaat bagi kesehatan.
Sumber :
Kompas Cetak
top related