data envelopment analysis untuk cost revenue profit

Post on 21-Feb-2017

90 Views

Category:

Business

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Data Envelopment Analysis: Cost Revenue Profit Analysis ExtendedAKHID YULIANTO, SE, MSC (LOG)

Cost Revenue Profit

Hanya menemukan margin kontribusi dan persentasenya baik Dapat digunakan untuk analisa titik impas Dapat digunakan untuk menemukan target pendapatan atau

biaya Kurang informatif pada sisi item atau variabel yang harus

dikontrol serta kurang memberikan gambaran fokus perusahaan apakah efisiensi atau produktifitas.

Untuk lebih informatif serta sebagai alat benchmark digunakan data envelopment analysis

Data envelopment analysis (DEA) menurut Anderson, et al. (2012, p. 215) dan Martic, et al. (2009, p. 37) adalah penerapan pemrograman linear untuk mengukur efisiensi relatif dari beberapa unit operasi yang dapat dibandingkan, tujuan dan target yang sama. Hasilnya adalah identifikasi unit yang inefisien yang seharusnya ditargetkan untuk kajian dan aksi perbaikan masa akan datang.

DEA

Mengukur efisiensi dan produktifitas. Efisiensi berbasis biaya dan produktifitas berbasis Produksi. Menjawab mana yang tidak efisien serta fokus kebijakan apakah

berfokus biaya atau berfokus produksi Basis data: proporsional perubahan input output(CCR/Charnes-

Cooper-Rhodes model) dan tidak proporsional (BCC/Banker-Charnes-Cooper Model).

Nilai inefisiensi dapat memberi indikator perlunya peningkatan manajemen dalam variabel input atau output terkait rasio keuangan.

Data dapat berupa time series atau cross section. Model perhitungan menganggap time series sebagai unit, bila dilakukan untuk satu perusahaan. Secara istilah disebut sebagai teknik Windows Analysis (Talluri, 2014, p. 20).

Martic, et al. (2009, p. 40) menyimpulkan dari berbagai praktisi DEA bahwa jumlah unit yang dibandingkan haruslah dua kali jumlah input dan ouput

Data dapat berbentuk time series (runtut waktu) atau cross section (lintas obyek). Data juga dapat berupa unit atau satuan uang, bahkan rasio keuangan.

Womer, et al. (2004) meneliti cost benefit analysis terkait dengan hukum dan regulasi pada pemerintah federal di Amerika untuk proyek publik. Teknik analisa menggunakan BCA data envelopment analysis (BCA-DEA). Variabel yang digunakan adalah 40 proyek, biaya anggaran serta benefit dari sudut masyarakat. Hasil yang didapat adalah gambaran beberapa proyek yang efisien untuk dilaksanakan

Bader, et al. (2008) meneliti efisiensi cost, revenue dan profit bank Islam dan dan bank konvensional. Teknik DEA juga digunakan. Hasilnya ada dua hal besar. Pertama adalah beberapa penurunan sumber daya perlu dilakukan (cost). Sisi revenue sangat berperan, karena efisiensinya rata-rata tinggi, pada dua jenis bank tersebut. Sehingga fokus pada peningkatan revenue perlu dilakukan.

Mahdavi, et al. (2012) melakukan kajian efisiensi cost, revenue dan profit dengan DEA. Kajian ini pada industri suku cadang dan automobile di Tehran Stock Exchange. Kemudian lebih jauh mencari hubungan beberapa rasio dengan tingkat efisiensi tersebut. Hasilnya makin besar perusahaan maka makin besar efisiensi revenue dan profit. Fokus perbaikan adalah pada sisi revenue dan fixed assets.

Oberholzer (2013) dalam jurnal International Business and Economics Research meneliti kinerja perusahaan berbasis laporan keuangan dengan DEA. Variabel yang dilibatkan adalah elemen laporan rugi laba dan neraca. Satuan yang digunakan adalah campuran berbentuk jumlah uang dan rasio keuangan.

Sahoo, et al. (2014) melakukan riset terkait cost revenue based data envelopment analysis. Penilitian ini dilakukan pada 50 bank di Amerika. Nilai satuan harga tidak mudah ditemukan karena merupakan internal perusahaan. Sehingga nilai dari revenue dan cost yang digunakan. Hasilnya beberapa inefisiensi profit ditemukan untuk fokus kebijakan berikutnya.

Mahdavi, et al. (2012) dan Sahoo, et al. (2014) memilih variabel mata uang (revenue dan profit). Womer, et al. (2004) menggunakan anggaran pemerintah federal berupa mata uang serta manfaat masyarakat.

Permodelan manual agak kompleks dan rumit. Software mempermudah

Software Frontier Analyst

Basis output VS InputTahun Efisiensi2008 100%2009 100%2010 92.90%2011 100.00%2012 100.00%2013 91.20%2014 82.60%

Tahun Efisiensi2008 100%2009 100%2010 100%2011 100%2012 100%2013 100%2014 85.20%

Perusahaan selama 2008-2014 cenderung berfokus pada input. Artinya usaha efisiensi lebih dilakukan disbanding

produktifitas.

Negatif bermakna prioritas untuk kajian pengurangan Positif bermakna prioritas untuk kajian peningkatan

Analisa pertahun

Negatif adalah saran pengurangan Positif adalah saran untuk peningkatan

top related