copy of pria yang tidak menikah dengan diare lama(1)
Post on 13-Dec-2015
226 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRIA YANG TIDAK MENIKAH DENGAN DIARE LAMA
Kelompok 4
Daftar anggota kelompok 4• 030.09.011 Amelya Lesmana• 030.09.107 Hario nugroho• 030.09.257 Tri Annisa• 030.10.027 Anastasia Yunike Eka M.• 030.10.207 Noor Isty Fauzia Ulhag• 030.11.014 Akhta Yudistira• 030.11.027 Andry Dimas Dwi Putra• 030.11.039 Apriesta Athica C.• 030.11.055 Bernadin Rexy A. W.• 030.11.060 Debby Amanda• 030.11.079 Dimas Firman H.• 030.11.091 Ezra Karthera M.• 030.11.102 Fifi Anggraeny• 030.11.115 Gilang pradana• 030.11.127 Hendri Apriarno• 030.11.142 Isthi Dyah Pangesti• 030.11.152 Kayla Permata Y.
Laporan Kasus 1
• Pria 35 tahun berobat ke rumah sakit karena diare hilang timbul selama 4 minggu ini.
• Riwayat penyakit sekarang : Dalam 3 – 4 minggu ini pasien merasa demam ringan, batuk-batuk berdahak, merasa letih, dan berat badan turun dalam 3 bulan terakhir ini. Nafsu makan menurun. Hingga sejak 2 minggu lalu pasien sering diare hilang timbul, perut mulas. Feses terdapat lendir dan darah. Pasien hanya minum obat warung untuk mengobati penyakitnya.
• Riwayat penyakit dahulu : Selama 1 tahun terakhir ini, ia sering mengalami batuk, pilek, dan radang tenggorokan yang bila berobat ke dokter sembuh, kemudian terulang kembali. Ia juga mengeluh sering sariawan. Pasien belum menikah, pernah memakai jasa pekerja seks komersial.
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : • Tampak lemah dan agak pucat.• Tinggi Badan 165 cm.• Berat Badan 50kg
• Tanda vital : • Suhu 37,5 oC.• Nadi Lemah. 90x/menit. • Tensi 100/70 mmHg. • Nafas 24x/menit
Pemeriksaan fisikStatus generalisata
Mata Konjungtiva pucat -/-Sclera ikterik -/-Mata cekung (-)
THT Oral thrush (+), bibir kering
Paru Vesikuler +/+Rhonki +/+ basah kasarWheezing -/-
Jantung S1S2 reguler, murmur (-), galop (-)
Abdomen Supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) ↑Turgor cukup
Ekstremitas Akral hangat, edema -/-, CRT (capillary refill time) < 2
Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan Hasil
Hb 11,5 g/dL ( N : 13 – 18 )
Ht 40% ( N : 40 – 48%)
Eritrosit 4 jt/uL ( N : 4,6 – 6,2 )
Trombosit 170.000 / uL (N : 150.000 – 450.000 )
LED 30 mm/jam ( N : 0 – 10 )
Hitung jenis 0/3/4/70/15/8 ( limfosit : 20 – 40%)
Anti HIV reaktif
CD4 T cell 200/uL ( N : 500 )
Pemeriksaan penunjang
• Foto rontgen thorax : • terlihat infiltrate pada kedua apex pulmo
Imunodefisiensi
• Imunodefisiensi Primer
• Berkaitan dengan genetik
• Contohnya : mutation, polimorphism dan polygenic disorders
• Imunodefisiensi sekunder
• Terjadi karena faktor-faktor sesudah lahir
• Contohnya : HIV, Drugs, Malignancy, malnutrition
Hubungan jenis infeksi dengan jenis dan derajat imunodefisiensi
• semakin rendah virulensi patogen penyebab infeksi, semakin berat derajat imunodefisiensi
• infeksi intraselular → defisiensi sel T, interferon atau TNF
• Infeksi ekstraselular → defisiensi antibodi atau komplemen
Gaya hidup dan imunodefisiensi
• Terdapat kaitan antara gaya hidup/perilaku terhadap imunodefiensi dalam hal ini dapat dilihat pada kasus HIV.
• Penularan HIV sangat bergantung pada gaya hidup yaitu :
• penularan secara seksual dengan adanya seks bebas
• pengguna narkoba jarum suntik • asupan makanan yang buruk
Sebab timbulnya imunodefisiensi sekunder
• HIV → menyerang CD4• Obat-obatan → imunosupresan• Keganasan → sel normal diganti sel
neoplastik• Malnutrisi → kurangnya vitamin dan
mineral (biotin,B12 dan Zn)• Umur yang ekstrem → sistem imun
menurun
Oral thrush
• Disebabkan oleh jamur candida albicans
• Dapat timbul apabila terjadi defisiensi sel T helper
• Menandakan mild imunodefisiensi karena dapat terjadi pada orang normal dan masih topikal
Pemeriksaan fisik dan lab yang mengarah pada ODHA
• Pemeriksaan fisik : • Oral thrush , tanda HIV stadium 3
• Pemeriksaan lab :• Anti HIV reaktif• Hitung jenis, kadar limfosit menurun• CD4 T cell 200/uL
Struktur HIV
Cara masuk dan replikasi HIV
Golongan ARV dan cara kerjanya
• Obat golongan NRTI (Nucleoside reverse transciptase inhibitor) : menghambat enzim reverse transcriptase.
• Obat golongan NNRTI : menghambat aktivitas enzim reverse-transcriptase dengan mengikat secara langsung tempat yang aktif pada enzim
• Obat golongan Protease Inhibitor (PI) : menghambat enzim protease HIV
• Obat golongan fusion inhibitor : menghambat masuknya virus HIV ke dalam sel
• Obat golongan integrase Inhibitor : menghambat enzim integrase
Obat ARV yang digunakan dalam HAART
• HAART atau Highly Activated Antiretroviral Therapy adalah kombinasi obat ARV yang digunakan untuk terapi HIV
• Kombinasi yang digunakan :
1. reverse transcriptase inhibitor
2. protease inhibitor
3. fusion inhibitor
Obat ARV yang digunakan dalam HAART
NRTI NNRTI
Lamivudin+ZidovudinLamivudin+DidanosinLamivudin+Stavudin
Evafirenz
Lamivudin+ZidovudinLamivudin+DidanosinLamivudin+Stavudin
Nevirapin
Lamivudin+ZidovudinLamivudin+DidanosinLamivudin+Stavudin
Nelvinavir
Anti HIV
• Tidak dijuampai respon imun yang efektif terhadap virus HIV.
• Respon imun ang ditimbulkan dapat menekan virus,tetapi tidak dapat menghilangkan replikasi virus
Faktor genetik dan HIV• Faktor genetik yang mempengaruhi HIV :
1. Gen untuk reseptor pada permukaan sel :
memberi kontribusi terhadap masuknya virus HIV pada sel pejamu.
Contoh: gen untuk CCR5, CXCR4
2. Gen untuk HLA pada sistem imun pejamu :
Heterozigositas yang terjadi pada loci HLA menunjukkan terjadinya perkembangan penyakit AIDS yang pelan
Faktor genetik dan HIV
3. Gen untuk sitokin atau respon imun pejamu
Beberapa studi menunjukkan bahwa sitokin bisa menghambat atau menstimulasi replikasi pada HIV-1. Contoh: TNF, IL-10, IL-4, reseptor untuk IFN-.
Mekanisme HIV menghindari sistem imun
• Virus HIV selalu mengalami mutasi dan merubah glikoprotein permukaan untuk menghindari respon imun
• Menghindari sel T dengan cara menghambat ekspresi molekul MHC kelas 1, khususnya HLA–A dan HLA-B
• Menghambat imunitas seluler dengan cara peningkatan TH2
Pencegahan HIV
• Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa muda
• Program penyuluhan sebaya (peer group education) untuk berbagai kelompok sasaran
• Program kerjasama dengan media cetak dan elektronik
• Paket pencegahan komprehensif untuk pengguna narkotika, termasuk program pengadaan jarum suntik steril
Pencegahan HIV
• Program pendidikan agama• Program layanan pengobatan infeksi
menular seksual (IMS)• Program promosi kondom di lokalisasi
pelacuran dan panti pijat• Pelatihan ketrampilan hidup• Program pengadaan tempat-tempat untuk
tes HIV dan konseling• Dukungan utntuk anak jalanan dan
pengentasan prostitusi anak• Integrasi program pencegahan dengan
program pengobatan, perawatan dan dukungan untuk untuk odha
• Program pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak dengan pemberian obat ARV.
Penatalaksanaan
• Non-medikamentosa :• Edukasi• Medikamentosa :• Terapi Antiretroviral , Menggunakan
metode HAART• Simpatomimetik• Imunisasi
Prognosis
Berdasarkan pada kondisi klinik pasien, maka pasien digolongkan dalam ODHA stadium 3 yang memiliki prognosisnya ad malam.
Namun jika pasien mendapatkan terapi ART maka prognosis dapat membaik menjadi dubia ad bonam, sebab antiretroviral atau disingkat ARV telah menyebabkan penurunan angka kematian dan kesakitan bagi ODHA
Terima Kasih
top related