contoh kisah keteladanan nabi yusuf as
Post on 16-Apr-2017
2.906 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KELOMPOK 3:Kamilah Songtaya (13410245)
Muhammad Hidayat (14410118)
Yassirli Amria Wilda (14410129)Nur Ziadatul Hasanah
(14410141)Rohmatul Laili M (14410150)
Heri Tator (14410205)
KIMemahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual,konseptual, prosedural, berdasarkan rasa ingin tahunya terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian spesifik yang sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KDMenganalisis
kisah keteladanan
Nabi Yusuf a.s
INDIKATOR Siswa dapat menganalisis keteladanan Nabi Yusuf a.sSiswa dapat menyajikan sinopsis kisah keteladanan Nabi Yusuf a.sSiswa dapat meneladani sifat mulia dari Nabi Yusuf a.s
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
• Guru memberi salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama.
• Peserta didik menyiapkan kitab suci al-Qur’an • Secara bersama bertadarus al-Qur’an (selama 5-10 menit)• Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan diajarkan
dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar serta indikator yang akan dicapai.
• Guru menanyakan materi yang diajarkan sebelumnya dan dikaitkan dengan materi tentang Nabi Yusuf a.s (Appersepsi).
PENDAHULUAN
KEGIATAN INTI
MENCERMATISiswa mencermati kisah teladan Nabi
Yusuf a.s dan pelajarannya melalui
slide yang ditampilkan oleh
guru
MENANYASiswa
menanyakan tentang kisah teladan Nabi Yusuf a.s dan pelajarannya
MENGEKSPLORASISiswa mendiskusikan sifat-sifat terpuji Nabi
Yusuf a.s dan pelajaran yang dapat diambil dari
kisahnya
MENGASOSIASISiswa menyimpulkan sifat-sifat terpuji Nabi
Yusuf a.s dan pelajaran yang dapat diambil dari kisahnya
MENGKOMUNIKASIKANSiswa mempresentasikan
sifat-sifat terpuji Nabi Yusuf a.s dan pelajaran yang dapat
diambil dari kisahnya
• Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
• Guru meminta kepada siswa agar meneladani sifat-sifat terpuji Nabi Yusuf a.s dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
• Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdalah
• Guru mengucap salam sebelum meninggalkan kelas dan siswa menjawab salam
PENUTUP
KISAH NABI YUSUF A.S
Nabi Yusuf adalah putra Nabi Ya’qub. Di antara dua belas orang anak Ya’qub, Yusuf dan Bunyaminlah yang paling dicintai. Hal ini menimbulkan iri hati saudara-saudaranya yang lain.
Yusuf memiliki wajah yang sangat tampan, lebih tampan dari saudara-saudaranya yang lain. Bentuk tubuhnya sangat bagus. Terlebih setelah ibunya Rahil meninggal dunia maka ia makin disayang oleh ayahnya.
Pada suatu malam ia bermimpi, ia melihat sebelas bintang bulan dan matahari bersujud kepadanya. Esok harinya ia ceritakan hal itu kepada ayahnya. “Sebelas bintang adalah saudara-saudaramu. Matahari adalah ayahmu, bulan adalah ibumu. Semua akan menghormatimu, kelak kau akan jadi orang besar, maka jangan sampai saudara-saudaram tahu. Jika saudamu tahu mereka akan mencelakakanmu.”
Namun tanpa setahu Yusuf dan ayahnya ternyata salah seorang saudaranya mengetahu pembicaraan ayahnya itu. Sejak saat itu mereka makin membenci Yusuf dan selalu berusaha mencelakakannya.
Pada suatu hari mereka meminta izin kepada Nabi Ya’qub untuk mengajak Yusuf berburu binatang. Mula-mula Nabi Ya’qub tidak mengijinkan, tapi setelah mereka menunjukkan kesanggupannya menjaga Yusuf dai bahaya maka Nabi Ya’qub tidak melarangnya lagi.
Di tengah hutan, setelah berburu tiba-tiba mereka menangkap Yusuf dan hendak membunuhnya, namun tidak sampai hati, salah seorang mengusulkan agar dimasukkan saja ke dalam sumur. Pasti ada khalifah yang akan mengambilnya dan Yusuf pasti akan dijual sebagai budak. Dengan demikian Yusuf tersingkir dari keluarga Ya’qub, usul itu disetujui.
Mereka kemudian membunuh hewan, darahnya ditumpahkan ke baju Yusuf. Setelah pulang, mereka berkata bahwa Yusuf telah dimakan serigala hingga bajunya berlumuran.
Nabi Ya’qub sangat sedih mendengar hal itu. Saking sedihnya, beliau selalu menangis hingga matanya menjadi buta.
Pembelinya seorang menteri kerajaan bernama Kiftir. Kemudian menteri tersebut menyerahkannya pada istrinya yaitu Zulaikha untuk diangkat sebagai anak.
Tak lama kemudian, ada seorang kafilah hendak mengambil air, mereka menemukan Yusuf dan menjualnya sebagai budak.
Pada suatu hari, disaat
suaminya pergi. Zulaikha
mengenakan pakaian yang
terbaik, bauk parfum tersebar
diseluruh tubuhnya. Ia
menghampiri Yusuf di kamarnya.
Yusuf hampir tergoda, namun ia
segera ingat pada Allah. Tapi,
tiba-tiba Kiftir datang dan terjadi
saling tuduh menuduh, dan
beruntunglah ada tetangga
dekat sekaligus sebagai
penengah yang menyatakan
bahwa Zulaikha yang bersalah
dan Yusuf di mohon untuk
menjaga rahasia ini.
Yusuf pun tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Hal ini membuat Zulaikha jatuh hati kepadanya.
Walau sudah diusahakan untuk tidak bocor, tapi peristiwa ini terdengar oleh tetangga kanan kiri. Para wanita mempergunjingkannya sambil bercerita dan mengupas buah.
Ketika Yusuf lewat, semuanya terbelak kagum akan penampilan Yusuf dan tercengang lupa diri bahwa yang di kupas bukan buah tapi tangannya sendiri.
Memang tidak ada jalan lain bagi Kiftir. Yusuf harus dipenjara. Jika tidak, Zulaikha akan terus tergoda dan dikhawatirkan Yusuf malah tidak mampu mempertahankan kesuciannya.
Setelah sang Raja mengetahui kebenaran dan kesucian Yusuf, ia makin tertarik. Terlebih setelah diketahui bahwa Yusuf mampu memberikan jalan keluar persoalan ekonomi kerajaan Mesir,
maka sang Raja akhirnya memanggil Yusuf untuk diangkat sebagai Menteri Ekonomi.
Ketika Paceklik tiba, saudara-saudara Yusuf kecuali Bunyamin, bermaksud
pergi ke Mesir untuk menukarkan emas dengan bahan makanan. Yusuf
memperlakukan mereka sangat terhormat. Ketika hendak pulang, mereka dapat pesan bahwa tidak
diperbolehkan masuk / menukarkan bahan makan tanpa membawa
saudaranya. Ketika mereka sampai dirumah, mereka langsung bercerita pada
ayahnya tentang pesan tersebut, tapi ayahnya langsung keras menolaknya.
Tiba suatu hari, bekal makanan habis. Mereka pun harus pergi ke mesir untuk membeli bahan makanan dan berjanji pada ayahnya akan menjaga Bunyamin sampai titik darah terakhir. Sesampai di Mesir, Yusuf mencari cara agar Bunyamin bisa tinggal di Istana. Yusuf kemudian meletakkan piala raja di karung Bunyamin dan akhirnya Bunyamin di sekap di Istana.
Suatu hari, saudara-saudaranya disuruh ayahnya mencari kabar tentang Yusuf di Mesir. Lalu, mereka bercerita pada Menteri Ekonomi, karena tak sampai hati melihat penderitaan ayahnya, Menteri Ekonomi itu bercerita bahwa dirinya adalah Yusuf. Mereka sangat gemetar mendengar pengakuan itu, tapi Yusuf bukan seorang pendendam.
Hari lanjut berhari, Ya’qub bersedih setelah kehilangan Bunyamin.
Yusuf mengambil baju gamisnya dan diserahkan pada saudara-saudaranya untuk di berikan pada ayahnya.
Sesampai di palestina, baju gamis Yusuf segera diusapkan
pada kedua mata ayahnya, atas izin Allah Nabi ya’qub
yang buta bisa melihat kembali. Nabi ya’qub dan
keluarganya kemudian pindah ke Mesir memenuhi
permintaan Yusuf. Kini lengkaplah kebahagiaan Yusuf
berkumpul kembali dengan seluruh keluarganya.
HIKMAH DARI KISAH TELADAN NABI YUSUF A.S
• Bahwasanya musibah dan bencana, pada hakikatnya merupakan rahmat.
• Nabi Yusuf telah memberi contoh dan teladan bagi kemurnian jiwanya dan keteguhan hatinya tatkala menghadapi godaan Zulaikha
• Nabi Yusuf memberi contoh tentang sifat seorang kesatria yang enggan dikeluarkan dari penjara sebelum persoalannya dengan Zulaikha dijernihkan.
• Suatu sifat utama pembawaan jiwa besar, Nabi Yusuf tidak melakukan pembalasan karena mereka melemparnya ke dalam sebuah sumur
• Nabi Yusuf orang yang cerdas, jujur dan amanah. Sifat-sifat utama inilah yang harus dimiliki oleh kita semua.
top related