contoh-contoh daftar pustaka

Post on 26-Nov-2015

132 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

bagaimana menulis daftar pustaka yang benar.

TRANSCRIPT

Contoh-Contoh Daftar Pustaka

Erni Farida Ginting

Karya dengan Satu Pengarang

Ginting, Erni Farida. 2004. Pemertahanan dan Penggeseran Bahasa : Kasus Guyub Bugis di Cilincing, Jakarta Utara. Tesis Magister. Depok : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Kiyosaki, Robert T. 2003. Retire Young, Retire Rich: Cara Cepat Menjadi Kaya dan Tetap Kaya Selamanya. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Karya lebih dari satu pengarang

Hamers, Josiane F. and Michel H.A. Blanc. 1989. Bilinguality and Bilingualism. London : Cambridge University Press.

Biddulph, Steve and Shaaron Steve. 2006. Mendidik Anak dengan Cinta: Petunjuk bagi Orang Tua agar Anak Menjadi Bahagia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Graybosch, Anthony J., Gregory M. Scott, Stephen M. Garrison. 1998. The Philosophy Student Writer’s Manual. New Jersey: The Prentice Hall.

Buku yang disunting oleh satu orang penyunting

Heyzer, Noeleen, ed. 1998. Daughters in Industry: Works, Skills, and Consciousness of Women Workers in Asia. Kuala Lumpur: Asia and Pasific Development Center.

Subandi, ed. 2007. 1001 Hal tentang Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Buku yang disunting oleh lebih dari satu orang pengarang

Sheridan, Mary and Janet W. Salaff, eds. 1984. Lives: Chinese Working Women. Bloomington: Indiana University Press.

Yusuf, Hamza, ed. 2009. Hatiku, Surgaku. Jakarta: Lentera Hati.

Artikel/Bab dalam Sebuah Buku

Hofman, John E. and Haya Fisherman. 1971. “Language Shift and Maintenance in Europe”, p.342-364 dalam J.A. Fishman (ed.), Advances in The Sociology of Language. Vol II. London: Longman

Alias, Sumijah and Gloria Poedjosoedarmo. 1996. “Language Shift in Kampong Ayer” dalam Peter W. Martin (ed.), Language Use and Language Change in Brunei Darussalam. p. 105-111. Ohio: Center for International Studies, Ohio University.

Artikel jurnal

(Satu Pengarang)

Acciaioli, Greg. 1985. ‘Culture as Arts: From Practise to Spectacle in Indonesia’. Canberra Anthropology 8 (1&2) p.148-172

Artikel jurnal

(Lebih dari Satu Pengarang)

Beaver, Patricia, Hou Lihui, and Wang Xue. 1995. ‘Rural Chinese Women: Two Faces of Economic Reform’. Modern China 21: (2). p. 205-232

Artikel Majalah/Surat Kabar

Harini, Fitri. 2005. ‘Menikmati Indahnya Pulau Dewata’. Majalah Lisa No. 12, Desember 2005, hlm. 35.

Suprana, Jaya. 2009. ‘Warisan Gus Dur’, Harian Kompas, tgl. 2 Januari 2009, hlm.6.

Rekaman Audio/Video

Last Man Standing: The Series. ‘BBC Knowledge’. 2009. (VHS) 60 minutes. The Vremantile Production for BBC Channel, London.

Masyarakat Betawi Kini. 2009. Rekaman Wawancara dengan Fauzi Bowo, tanggal 12 Desember 2009 di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat.

Sumber Internet

Situs dengan Pengarang:

Pranowo Lc., Sigit. Hikmah Puasa 10 Muharram. http://www.eramuslim.com/ustadz (dikunjungi tanggal 2 Januari 2010)

Sumber internet

Situs Tanpa Pengarang

Global Warming and Its Effects on Antartic Coast. (2003)

http://news.ninemsn.com.au/health/story_13583.asp

. (dikunjungi tanggal 20 November 2009)

Sumber internet

Situs organisasi/institusi/departemen/

lembaga pendidikan tanpa pengarang

Australian National University. http://www.anu.edu.au// (dikunjungi tanggal 26 Februari 2009)

Contoh kutipan dalam teks dengan satu orang pengarang

Gunarwan (2001) mengungkapkan bahwa suatu bahasa dikatakan mengalami penggeseran jika dan bila warga masyarakat bahasa tersebut itu secara kolektif dan berangsur-angsur tidak lagi memakai bahasa mereka.

Penulisan kutipan dari sebuah sumber yang telah dikutip

Perhatian Gal (sebagaimana disebutkan dalam Fasold, 1984:216) mengenai kajian pertahanan dan penggeseran bahasa dimulai pada saat ia mengamati fenomena kebahasaan yang terjadi di Oberwart, Austria.

Contoh kutipan dengan membuat parafrase

Pemertahanan dan penggeseran bahasa, menurut Hamers dan Blanc (1989) terjadi pada masyarakat yang multilingual. Dalam komunitas tersebut, tiap-tiap guyub bahasa mempertahankan bahasanya dengan caranya masing-masing.

Contoh kutipan yang lebih dari 40 kata

Sofyan (2000:31) menyatakan bahwa segala bentuk teknologi itu dihasilkan oleh kegiatan penelitian dan pengembangan serta rekayasa ilmu pengetahuan, baik penelitian dasar maupun penelitian terapan yang batas-batasnya juga tidak selamanya tegas dan jelas. Untuk itu, dalam jangka pendek, dan terutama untuk keperluan pengembangan daerah, Indonesia sangat memerlukan kegiatan penelitian, pengembangan, dan rekayasa yang menghasilkan inovasi teknologi terapan, yang sedapat mungkin dilindungi oleh HAKI.

Penulisan kutipan dengan menggunakan catatan kaki

Abuscanto sendiri mendefinisikan ilmu sebagai “ … pengetahuan yang diperoleh melalui serangkaian proses yang dilakukan orang secara sistematis untuk membuat penemuan mengenai alam kodrati ”.1 Sementara itu Richter melihat ilmu sebagai metode 2 dan Conan memandangnya sebagai serangkaian konsep yang berasal dari pengamatan dan percobaan. 3

Keterangan:

1 Abuscanto. 1998. Beberapa Metode Ilmu Pengetahuan. Jakarta: PT Lentera Ilmu2 Richter (Singapore,1989) dalam Interviewing: Strategy, Techniques, and Tactics. Teks sudah disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan.3 James Conan. 1997. Designing Qualitative Research. Newburry Park: Sage Publications.

Membuat catatan kaki sebagai penambah informasi

Penelitian kedua adalah tentang kesehatan dan keselamatan kerja di Gresik, Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpotensi bahaya dan mengancam kesehatan dan keselamatan kerja di sebuah perusahaan rokok terkenal di Indonesia.8

8 Atas permintaan manajer dan kepentingan penelitian, nama perusahaan dimaksud tidak diperkenankan untuk disebut.

Penelitian sosial cenderung bersifat thick description dengan mengandalkan analisis yang bersifat holistik.12

____________________________12Pendekatan dalam ilmu antropologi untuk melukiskan (suatu) kebudayaan sebagai suatu kesatuan yang terintegrasi atau jaringan terkait untuk unsur-unsur kebudayaan itu secara fungsional.

Mempersingkat catatan kaki

ibid (kependekan dari ibidem = “pada tempat yang sama”), jika suatu sumber telah pernah disebut dengan lengkap, yakni pada pertama kalinya, maka catatan kaki itu selanjutnya dapat dipersingkat dengan mempergunakan singkatan ibid.op. cit (kependekan dari iopere citatoi= “dalam karangan yang telah dikutip”), digunakan untuk menunjuk kepada suatu buku yang telah disebut sebelumnya namun telah diselingi oleh kutipan lain. loc. cit (kependekan dari loco citato = “dalam tempat yang telah dikutip”), digunakan kalau kita menunjuk kepada halaman yang sama dari sumber yang telah disebut.

Contoh penggunaan ibid, op.cit. loc.cit

1 Muhammad Muslich. 1993. Metode Kuantitatif. Jakarta: Fakultas Ekonomi-UI, hlm.8. 2 Ibid, hlm.15.(berarti, dikutip dari buku tersebut diatas)3 Moh. Nazir, 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm. 14.4 Saifuddin Azwar. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hlm. 41.5 Mar’at. 1984. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia, hlm.60.6 Moh. Nazir, op. cit., hlm. 21. (Artinya buku yang telah disebut diatas. Perhatikan penulisan op. cit, selain dimiringkan, juga diberi garis).7 Saifuddin Azwar, loc. cit. (Artinya buku yang telah disebut diatas pada halaman yang sama. Perhatikan penulisan loc. cit, selain dimiringkan juga diberi garis).

Cara mengoreksi kutipan yang di dalamnya terdapat kesalahan atau keganjilan

“Demikian juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tuliss ini kami selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makan [sic!] sentral/distribusi yang terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.”

Arti Tanda [sic!]

Tanda [sic!] digunakan sebagai simbol koreksi terhadap kesalahan/keganjilan yang dilakukan oleh penulis aslinya. Ini menjadi indikasi bahwa pengutip tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu karena ia sekedar mengutip sesuai aslinya.

Cara mengutip dengan menggunakan tanda kutip

“Suatu pikiran yang telah tersebar dengan luas sekali di kalangan orang banyak menggambarkan buku-buku sebagai benda-benda yang tak berjiwa, tidak efektif, serba damai yang pada tempatnya sekali berada dalam kelindungan-kelindungan sejuk dan ketenangan akademis dari biara-biara dan universitas-universitas dan tempat-tempat pengasingan diri yang lain yang jauh dari dunia yang jahat dan materialistis ini.” (Asrul Sani, 1957:7)

Kutipan pada Catatan Kaki

Karena itu Herskovits beranggapan bahwa pandangan serupa itulah pandangan yang paling berguna di dalam penyelidikan akulturasi.2

___________________________________________

2 Kata beliau :”However desirable studies of changes in whole culture may thus be, it seems most advantageous in practice for the student to analyse into its components the culture that has experienced contact… one can no more study ‘whole cultures’ than one take as the subject for a spesific research project the human body in its entirety…(M.J. Herskovits, 1948:536)

top related