competition public relations 2013 , winner
Post on 09-Aug-2015
125 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Universitas Gadjah Mada
A Proposal
BOLD PR for Ajisaka
Universitas Gadjah Mada
Dari Rakyat, Kembali ke Rakyat
What We Say
Program pengembangan citra positif di mata publik, yang dirangcang dengan
berbagai strategi dan taktik yang tepat, membutuhkan komunikasi strategis, baik
secara langsung ataupun melalui media. Perkembangan teknologi saat ini
menyuguhkan berbagai fasilitas penunjang untuk melakukan promosi dengan
budget yang lebih sedikit. Persebaran informasi mengenai universitas dapat diakses
dengan mudah melalui berbagai saluran media. Hal ini menjadi keuntungan
sekaligus tantangan bagi pelaksanaan program pengembangan citra positif.
Menjalankan program diiringi dengan analisis situasi sampai kondisi lingkungan,
agar semakin banyak masyarakat yang terlibat di dalamnya.
Kemudahan yang didapatkan jelas menunjang semakin luasnya program
dapat dijalankan, sehingga semakin banyak masyarakat yang menyadari kualitas
dari universitas yang diunggulkan. Lepas dari kemudahan yang ada, tantangan
mencuat dari pentingnya menjaga citra positif universitas karena sedikit saja
kesalahan, dapat dengan luas tersebar dalam masyarakat. Ini menjadi tantangan
bagi kami untuk mengusung program pengembangan citra yang tepat bagi
universitas kami, yaitu Universitas Gadjah Mada. Citra baik sangat perlu
dipertahankan sekaligus ditingkatkan. Berbagai program yang efisien telah kami
susun agar setiap tujuannya mampu didapatkan dengan cara yang baik tanpa perlu
merusak citra.
ANALISIS SITUASI
Universitas Gadjah Mada (UGM) meruapakan sebuah universitas (perguruan tinggi)
yang sudah berdiri lama yakni sejak tahun 1949. UGM adalah universitas tertua di Indonesia
yang didirikan oleh tokoh-tokoh Indonesia. Universitas ini berdiri awalnya di dasari
keinginan dari para pendiri negara, ini untuk melahirkan peimpin-pemimpin baru yang luar
biasa dan terlahir dari hasil pendidikan dalam negeri bukan dari luar negri.
Universitas Gadjah Mada dicitrakan sebagai kampus kerakyatan merupakan predikat
yang lahir dari proses panjang sejarah bangsa, sehingga tak lepas dari sejarah Republik
Indonesia. Predikat tersebut didapatkan karena saat berdiri pertama kalinya, Universitas
Gadjah Mada mendedikasikan setiap ilmunya untuk masyarakat, sebagai universitas pertama
yang didirikan tokoh Indonesia. Saat itu, UGM bukanlah kampus eksklusif dan sangat
menyadari realitas kerakyatan yang ada. Indonesia masih dalam masa perjuangan, pendidikan
untuk rakyat benar-benar diutamakan. Berbagai program juga dijalankan sebagai bentuk
pengabdian kepada masyarakat, seperti program pembangunan rumah sakit rakyat, penemuan
vaksin dan distribusi gratis, serta menggagas Kuliah Kerja Nyata (KKN), dan berbagai peran
kerakyatan lainnya.
Seiring dengan perkembangan jaman dan perubahan yang terjadi di masyarakat,
Universitas Gadjah Mada kini menjadi pilihan utama bagi seluruh siswa dan siswi di negara
ini sebagai tujuan mereka untuk melanjutkan pendidikan. UGM semakin diminati dan mampu
menampung ribuan mahasiswa dari seluruh pelosok negeri. Disampin kondisi ini, mulai
banyak simpang siur permberitaan dan perbincangan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
biaya pendidikan dan lain sebagainya, yang menyurutkan citra positif UGM sebagai
universitas kerakyatan. Hal ini sangat perlu diluruskan karena sangat banyak isu yang jauh
dari kenyataan.
Universitas Gadjah Mada dicitrakan sebagai kampus kerakyatan merupakan
predikat yang lahir dari proses panjang sejarah bangsa, sehingga tak lepas dari
sejarah Republik Indonesia. Predikat tersebut didapatkan karena saat berdiri
pertama kalinya, Universitas Gadjah Mada mendedikasikan setiap ilmunya untuk
masyarakat, sebagai universitas pertama yang didirikan tokoh Indonesia.
Harapan akan terus munculnya calon penerus bangsa dari berbagai daerah di seluruh
Indonesia, mendorong kebutuhan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia agar mau
mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas, salah satunya di universitas yang
berlatarkan kerakyatan. Dorongan lebih kepada setiap lapisan masyarakat sangat diperlukan
untuk tetap menjaga citra Universitas Gadjah Mada sebagai universitas kerakyatan dan
dipercaya masyarakat luas serta pengabdiannya dapat dirasakan oleh seluruh rakyat
Indonesia.
TUJUAN
Membangunkan kembali citra UGM sebagai
perguruan tinggi yang berbasikan rakyat dan
selalu fokus dalam menjaga kualitas
pendidikannya.
KEY MESSAGE
Dari Rakyat, Kembali ke Rakyat
TARGET SASARAN
Masyarakat Indonesia yang ingin dan sedang
mengenyam pendidikan di Universitas Gadjah
Mada dari seluruh lapisan dan daerah.
Menjangkau komunikasi dengan masyarakat
Indonesia seluas mungkin dengan
memanfaatkan media secara maksimal.
Melakukan kegiatan sosialisasi yang paling
efisien untuk memperluas jaringan
kepercayaan masyarakat kepada Universitas
Gadjah Mada.
Memberikan wadah aspirasi masyarakat
melalui program yang dijalankan baik
komunikasi secara langsung maupun melalui
media. Dengan mengetahui aspirasi
masyarakat, maka dapat terus dilakukan
program yang lebih baik dari waktu ke
waktu.
Pemanfaatan media dilakukan secara tepat
dan efisien, sehingga setiap media yang
digunakan bisa memberikan hasil yang
maksimal.
Menggunakan unsur-unsur kreatif dalam
menjalankan program kerja. Sehingga kelak
program tersebut mampu dijalankan dengan
menarik dan tepat sasaran.
STRATEGI
1. UGM dalam Kotak Kaca (Forum Kebangsaaan)
Seperti yang telah diketahui, Universitas Gadjah Mada memiliki website yang
beralamatkan www.ugm.ac.id. Beragam informasi seputar UGM dapat diakses melalui
website tersebut. Disini kami ingin mewujudkan sebuah jendela baru, yang memberikan
informasi lebih dari yang dibutuhkan masyarakat mengenai universitas. Jendela tersebut
akan menampilkan ruang virtual yang menunjukkan isi UGM yang sebenarnya, mulai
dari kegiatan UKM hingga proses administrasi mahasiswa baru. Selain itu, juga diberikan
profil mahasiswa terbaik yang tentunya harus membawa nama daerahnya di tiap wilayah
seluruh Indonesia.
Calon mahasiswa ataupun masyarakat, dapat berkomunikasi secara langsung mengenai
ke-UGM-an pada pewakilan mahasiswa setiap daerah dengan kontak yang disediakan.
Komunikasi tersebut dapat dilakukan melalui telepon maupun email. Dengan begitu
masyarakat dapat menyalurkan pandangan mereka mengenai Universitas Gadjah Mada
kepada perwakilan yang ditunjuk, untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi kemajuan
universitas.
Selama ini, hambatan yang ditemui para calon mahasiswa atau calon wali adalah
keterbukaan informasi. Intinya mereka harus pergi jauh dari kampung mereka kemudian
menuju jogja, dan berakhir dengen berwisata dengan “kedok” study tour. Sialnya, tur
perjalanan itu hanya menyentuh UGM pada sisi permukaan yang sebetulnya kurang
esensial. Sebut saja, tur mengelilingi bangunan di tiap fakultas, screening film UGM yang
notabene dibuat beberapa tahun yang lalu (basi), dan kegiatan semu lain seperti pidato
dari perwakilan kampus yang isinya sangat menjemukan.
PROGRAM
Beberapa program disusun untuk
menjalankan misi penyebaran informasi
mengenai identitas Universitas Gadjah
Mada. Berikut program yang diusung:
Disinilah kita perlu meng-kaya-kan konten pada website yang katanya sering menjadi
nomor 1 di Indonesia ini. Perkaya isi dengan informasi yang mendetil, hal ini bisa
ditempuh dengan beragam cara. Pertama, mengunggah video profil lengkap tiap fakultas
dengan waktu sepadat mungkin. Format video juga diusahakan berbentuk HD dengen
resolusi minimal 1280x720 pixel. Tentu kurang menjual kan, bila video yang masyarakat
tonton bergerak lamban, patah-patah, bahkan pikselnya rusak. Nah itulah yang sering
kami temui bila mengkases video resmi ataupun tidak resmi yang bernapaskan ke-UGM-
an.
Kedua, adalah memberikan infromasi setransparan mungkin berkaitan dengan isu
sensitive bagi masyarakat, yakni biaya hidup dan kuliah. Selama ini, masyarakat dibuat
segan bila melihat kondisi gedung kedokteran berlantai tujuh dengan investasi yang
secara rasioanal pasti milyaran. Implikasinya, masyarakat berpikir bahwa menjadi dokter
harus bisa patungan untuk mengembalikan invetasi tersebut. Mungkin kasarnya seperti
itu. Padahal kenyataanya, membayar biaya SPP dokter sama persis dengan biaya jurusan
lainnya di UGM. Hal-hal sepele itulah yang selama ini kurang disosialisasikan di pintu
gerbang maya UGM.
Lalu perlukah punya forum yang terintegrasi dengan website resmi ? Jawabannya iya,
bahkan harus secepatnya. Sepengetahuan kami, forum terjadi bila ada kesamaan hobi,
kepentingan, atau bahkan golongan. Sudah banyak sekali forum yang berlatar nama
UGM, namun isinya hanya sekadar haha hihi, kumpul bocah, bahasan kurang jelas, atau
bahkan forum untuk komunitas bawah tanah yang sifatnya sangat rahasia. Disini, kami
menawarkan jendela khusus di website resmi yang bernamakan forum kebangsaan. Pada
forum ini, tercantum daftar TIGA PULUH EMPAT provinsi yang ada di Indonesia.
Isinya berisi perwakilan mahasiswa tiap daerah (ambassador) yang menjelaskan
segalanya bila ditanyakan oleh masyarakat berkaitan dengan apapun itu yang berkaitan
dengan UGM. Sebelum forum ini dibentuk, calon mahasiswa atau orang tua wali
seringkali susah mendapatkan akses “penolong” untuk kesiapan si calon mahasiswa
menjangkau UGM. Dengan itu, semakin mudah saja bagi calon mahasiswa untuk
mendapatkan informasi yang sesuai keinginan mereka, dan tentu saja berbiaya murah.
Karena mereka tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke jogja, yang tentunya akan sia-
sia bila informasi yang disediakan hanya permukaan saja seperti yang selama ini
“dilakukan”.
2. Lintas Tanah Air
Luasnya tanah air Indonesia dengan beragam kondisi daerah menuntut keberagaman
akses informasi untuk sampai ke masyarakat. Masih banyak bibit unggul di daerah yang
tidak memiliki akses pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebagai universitas
kerakyatan, seluruh rakyat Indonesia berhak untuk masuk di dalamnya, tentu setelah
melalui berbagai seleksi yang ditawarkan.
Dengan memberikan informasi hingga ke daerah-daerah yang sulit dijangkau di seluruh
tanah air, maka UGM tidak hanya sekedar menyosialisasikan universitas namun juga
memberikan sumbangsih semangat kepada seluruh masyarakat di setiap wilayah NKRI,.
Penyebaran informasi dapat dilakukan dengan mengunjungi secara langsung ataupun
dengan menyampaikan informasi tersebut melalui film, postcard, newsletter, iklan, dan
berbagai media lainnya.
Melihat program yang pertama kali kami usulkan lewat pemaksimalan website resmi.
Tentu akses untuk berselancar di website perlu jaringan yang bernama internet. Padahal
jaringan tersebut masih menjadi barang mewah di negeri yang katanya masuk 20
perekonomian terbesar dunia ini. Masyarakat luar jawa, luar ibu kota, luar kekuasaan,
atau luar pandangan mata si penguasa, akan merasa kesulitan bila dihadapkan pada
masalah internet. Akses yang ditawarkan provider tanah air tentu akan memiliki nilai
yang tidak wajar bila dibandingkan hanya untuk makan sehari-hari. Tentu mereka akan
memilih mengenyangkan perut, daripada berkomunikasi lewat dunia yang kami semua
anggap maya. Untuk itu, kiranya tidak mungkin kita harus menunggu aksi nyata dari
pemerintah untuk menyelesaikan program-program ICT yang sampai sekarang belum
juga merata.
Untuk itu kami harus terjun langsung ke daerah yang memiliki keterbatasan akses ke
website resmi UGM. Pertama yang dilakukan adalah studi permulaan. Studi ini mencakup
penelitian lewat literature tentang kondisi tiap daerah, kemudian mendengarkan cerita
orang asli sana tentang kesulitan akan aktivitas pendidikan mereka, dan terakhir
menyiapkan perncanaan matang untuk program-program yang dilakukan bila sampai
disana.
Tentu kita semua ingat bahwa UGM mewajibkan anak didiknya untuk melakukan kuliah
kerja nyata di berbagai daerah di Indonesia. KKN diselenggarakan hampir dua bulan
penuh dengan pendamping dosen ahli untuk memaksimalkan program yang sebelumnya
direncanakan oleh tim. Dengan kondisi tersebut, kita bisa menyelipkan program-program
memperkenalkan UGM sebagai kampus yang berbasis rakyat dan juga memiliki tingkat
diversitas tinggi syarat dengan istilah toleransi. Ya, KKN tidak hanya sekadar
menggunakan jas almamater berkekiling desa untuk penyuluhan berbasis masyarakat.
Tentu bisa juga ditambahkan promosi kebanggaan bahwa universitas yang mereka geluti
saat ini sangat berorientasi pada rakyat. Entah itu komposisi mahasiswanya yang berasal
dari berabgai daerah di Indonesi, tapi juga biaya hidup dan kuliah yang sangat murah
sehingga pas untuk setiap kantong keluarga Indonesia. Tahu kah anda bahwa PDP per
kapita Indonesia saat ini sudah berkisar $4,000. Artinya, rata-rata rakyat Indonesia sangat
mungkin menyekolahkan anaka-anaknya pada tingkat sarjana. Dan kalaupun ada yang
kurang beruntung, UGM selalu siap sedia untuk memberikan beasiswa unggulan yang
tentunya bebas biaya hingga terima jas wisuda.
Tentu kami sebagai pengusul program sangat senang bila UGM memiliki kebijakan baru
bahwa tiap daerah provinsi harus setidaknya memiliki 10 tim KKN yang teresebar di
seluruh Indonesia. Selama ini, Yogyakarta bisa diisi lebih dari 10 tim KKN yang
notabene sangat jauh lebih maju daripada daerah gorontalo atau nusa tenggara timur.
Memang hal tersebut merupakan hak masing-masing mahasiswa. Namun apabila pihak
rektorat mau menggelontorkan dana yang cukup besar untuk kompensasi tim KKN di luar
jawa, pasti mereka mau melakukannya. Dengan syarat, mereka juga harus mau membawa
program yang kami usulkan ini, karena efek yang ditimbulkan untuk mengenalkan UGM
sangat nyata adanya.
Berkaitan dengan waktu, periode KKN terbesar yakni pada liburan semester genap.
Dengan kata lain, penyelenggaraan KKN hanya bisa dijangkau setahun sekali. Artinya
lagi, masyarakat pedalaman hanya tahu UGM setahun sekali juga. Bilamana periode
KKN bisa dilakukan enam kali dalam setahun, maka semboyan “witing tersno jalaran
seko kulina” bisa menempel di masyarakat sasaran terhadap Universitas Gadjah Mada.
Apakah hal itu dimungkinkah ? Iya jelas. Banyak mahasiswa semester 7 yang sudah lulus
semua mata kuliah ditawarkan, kemudian hanya berkutat pada skripsi mereka, yang
bilamana bersunguh-sungguh hanya perlu waktu 3 bulan. Tentu, mereka masih punya
waktu banyak untuk diikutsertakan dalam proyek-proyek seperti ini. Dengan honor
berkisar 1 juta per mahasiswa selam 2 bulan mengabdikan diri ke masyarakat. Pastinya
secara hitung-hitungan sederhana, manfaat yang akan diberikan lebih besar daripada
pengorbanan yang dilakukan.
3. Postcard from UGM
Pesan yang baik dapat disampaikan melalui media apapun, tidak terkecuali postcard.
Setiap bulannya kami mengusulkan program bahwa UGM akan mengirimkan postcard
sebanyak 100.000 lembar kepada masyarakat yang berminat menerimanya dengan
mengisi data diri pada ruang yang diberikan, baik melalui internet maupun secara
langsung saat pelaksanaan program Lintas Tanah Air.
Melalui postcard tersebut pesan-pesan positif disampaikan, informasi yang sekiranya
dibutuhkan masyarakat dipaparkan secara ringkas, ajakan untuk tergabung dalam
keluarga besar UGM juga disampaikan. Pendekatan secara personal ini diharapkan
mampu memberikan semangat tersendiri bagi penerima postcard dan meningkatkan citra
positif Universitas Gadjah Mada sebagai kampus yang dekat dengan masyarakat.
Secara teknis, pembuatan postcard akan menggandeng pihak KOPMA UGM. Dengan
kerjasama koperasi, maka sekaligus kita sebagai mahasiswa mampu meningkatkan peran
sistem ekonomi kerakyatan, ditengah invasi liberalisme sistem kapitalis bermodal besar.
4. Perpustakaan Bersama
Untuk pelayanan kemasyarakat khususnya mahasiswa yang ada di Yogyakarta selain
yang berada di universitas gadjah mada, kami menyediakan layanan khusus untuk
peminjaman buku-buku yang ada di perpustakaan universitas kami. Proses peminjaman
hanya dengan cara meninggalkan tanda pengenal seperti ktp dan ktm nya saja, Selain itu
lama peminjaman buku hanya boleh dipinjam selama 3 hari dan untuk satu buah buku
tidak bisa untuk di perpanjang oleh peminjam awal tadi. Program ini kami maksudkan
untuk membantu penyedian informasi dan ilmu kepada seluruh masyrakat Indonesia
terkhusus Yogyakarta dan agar mereka juga berantusias untuk belajar dan berkunjung ke
universitas kerakyatan ini. Selain itu program yang kami rencanakan ini akan bekerja
sama dengan beberapa instansi terkait sebut saja seperti dinas pendidikan dan
kebudayaan. Bukan hanya jogjakarta tapi masyarakat indonesia bisa ikut serta jika ingin
memberi sumbangan untuk pengadaan buku-buku baru ataupun ingin menyumbangkan
buku-buku yang tentunya dibutuhkan mahasiswa. Dan diharapkan dari program ini
nantinya akan menyentuh seluruh lapisan masyarakat bahwa kami universitas gadjah
mada adalah universitas yang peduli akan pendidikan seluruh lapisan masyarakat.
5. Pesta Rakyat UGM
Program yang akan dilaksanakan pada ahir tahun ini, akan menyentuh seluruh lapisan
publik yang ada di universitas ini. Program ini bertujuan untuk memberikan semacam
pesta sederhana namun bisa menyatukan seluruh lapisan untuk saling mengenal satu
dengan lain nya. Program ini juga akan memberi aspirasi kepada seluruh pihak yang telah
berjasa selama satu tahun periode program untuk membuat harum nama universitas dan
juga nama negara. Di dalam program ini nantinya akan ada 34 stand daerah yang akan
diisi oleh mahasiwa dari daerah nya masing-masing dan mereka bertugas untuk
mengenalkan daerahnya kepada tamu undangan yang datang. Selain itu juga nantinya
akan ada penampilan kesenian khas dari beberapa daerah di nusantara ini. Program
terakhir yang kami rancang ini memang khusus untuk menyatukan seluruh publik yang
ada di universitas gadjah mada agar mereka bisa sama-sama bangga karena telah ada di
universitas ini dan juga agar mereka tambah cinta terhadap keanekaragaman yang ada di
nusantara ini.
TIMELINE
UGM dalam Kotak Kaca
1 Januari 2014 – 31 Desember 2014
(sepanjang tahun)
Lintas Tanah Air
1 Januari 2014 – 31 Desember 2014
(sepanjang tahun)
Postcard from UGM
1 Januari 2014 – 31 Desember 2014
(sepanjang tahun)
Perpustakaan Bersama
1 Januari 2014 – 31 Desember 2014
(sepanjang tahun)
Pesta Rakyat UGM
29 - 31 Desember 2014
BUDGETING
No Jenis Banyak/
keterangan
Harga / @ (Rp) Jumlah (Rp)
1 Gaji pengelola website
(Pengelola dan editor
disamakan.)
3 orang dibayar
perbulan
5.600.000 201.600.000
2 Gaji tenaga ahli editing
kontent website
2 orang dibayar
perbulan
2.500.000 60.000.000
3 Gajis tenaga ahli
penyebaran lintas nusantara
(KKN)
100 orang
dibayar 2 bulan
sekali
1.000.000 600.000.000
4 Gaji mahasiswa yang
menjadi admin forum web
1 x 34 provinsi
dibayar per 3
bulan
300.000 40.800.000
5 Gaji tenaga dosen
pembimbing KKN lintas
nusantara
10 orang dibayar
per 2 bulan
2.500.000 100.000.000
6 Transportasi KKN lintas
nusantara
10 kali Dibayar
per 2 bulan
5.000.000 300.000.000
7 Gaji tenaga ahli editing
konten postcard ugm
3 orang 1.800.000 5.400.000
8 Biaya percetakan dibayar ke
KOPMA
Dibayarkan ke
kopma
15.000.000 15.000.000
9 Gaji tenaga ahli pelayanan
masyarakat di univ
20 orang dibayar
perbulan
1.800.000 756.000.000
10 Penambahan buku untuk
perpustakaan
Dibayarkan 2
kali dalam
250.000.000 500.000.000
setahun
11 Gaji penitia pesta rakyat 20 orang dibayar
sekali
4.500.000 90.000.000
12 Gaji mahasiswa penitia pesta
rakyat
80 orang dibayar
sekali
300.000 24.000.000
13 Biaya kosumsi pesta rakyat Dibayar sekali 20.000.000 20.000.000
14 Sewa tempat pesta rakyat Dibayar sekali 30.000.000 30.000.000
15 Pengisi acara pesta rakyat 5 grup kesenian 7.500.000 37.500.000
16 Penginapan tamu undangan
pesta rakyat
5 orang dibayar
selama 2 hari
450.000 4.500.0000
17 Tiket pesawat pp tamu pesta
rakyat
5 orang 1.000.000 5.000.000
18 Dokumentasi dan percetakan Dibayar selama
3 hari
3.000.000 18.000.000
19 Penyewaan tenda untuk
stand
35 tenda
dibayarkan
sekali
1.000.000 35.000.000
20 Tenaga kesehatan untuk
pesta rakyat
10 tim medis 10.000.000 10.000.000
21 Biaya lain-lain / tidak
terduga
Porsi 10% nampaknya
terlalu besar.
Selama seluruh
program
berjalan
± 10 % dari total
anggaran
287.000.000
TOTAL UNTUK 1 TAHUN PROGRAM 3.155.800.000
INDIKATOR KEBERHASILAN
Program-program yang dicanangkan minimal 80% terlaksana.
Universitas Gadjah Mada lebih dikenal masyarakat sebagai universitas kerakyatan
dan mendukung kemajuan bersama, yang dapat diukur dari survey.
Semakin banyak masyarakat daerah yang berminat untuk melanjutkan pendidikan di
UGM, dilihat dari angka statistik pendaftar.
Kesadaran masyarakat akan pendidikan yang lebih tinggi semakin meningkat.
Citra baik universitas tetap terjaga dan bahkan semakin meningkat. Diukur dari
pandangan dan opini masyarakat, perlu survey atau wawancara. Bisa juga dengan
testimoni para alumnus, wali mahasiswa, pejabat kenegaraan, atau pemimpin sebuah
perusahaan ternama.
EVALUASI
Evaluasi pada tahap perencanaan dilakukan sepenuhnya pada hasil dari setiap
program yang sudah dijalankan sebagai tolak ukur untuk perbaikan pada program
yang akan dijalankan. Evaluasi pada tahap perencanaan dilakukan dengan kroscek
antar anggota tim dengan bantuan para ahli. Sehingga program yang hendak
diluncurkan, benar-benar tepat guna dan berjalan secara efektif efisien.
Evaluasi pada setiap program yang dilaksanakan. Setiap program memiliki cara
evaluasi yang berbeda-beda. Karena setiap program memiliki efek yang berbeda-
beda. Sehingga perlu adanya evaluasi khusus yang mampu membaca secara tepat
keberhasilan dari suatu program. Evaluasi disesuaikan dengan program.
Program evaluasi pasca periode program. Dengan kata lain, apakah program tersebut
masih dimungkinkan untuk berlanjut bila masanya sudah selesai atau tidak. Sehingga
dapat ditentukan follow up apa yang akan dilakukan generasi berikutnya untuk tetap
mempertahankan citra UGM sebagai kampus kerakyatan.
top related