case report striktur uretra

Post on 13-Apr-2016

83 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kedokteran

TRANSCRIPT

STRIKTUR URETRAOleh :Samantha 112014337

Pembimbing :dr. Eko Waluyo, Sp.U

IDENTITAS PASIENNama : Tn. HJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 74 TahunBangsa : JawaPekerjaan : VeteranAgama : IslamStatus : Menikah

I. ANAMNESIS

1. Keluhan UtamaSulit buang air kecil

2. Keluhan TambahanNyeri saat buang air kecil, buang air kecil menetes, buang air kecil mengedan, buang air kecil tidak lampias.

3. Riwayat Penyakit Sekarang

1 hari SMRS penderita mengeluh sulit untuk BAK. Sebelumnya os mengaku habis menjalani pengobatan batu ginjal menggunakan ESWL di rumah sakit pelabuhan. Beberapa saat setelah os menjalani pengobatan, os jadi merasa sulit untuk BAK. Ketika ingin BAK terasa sangat nyeri, os perlu mengedan namun keluar hanya sedikit. Os juga merasa tidak lampias saat BAK.

BAK keluar batu (-), BAK berdarah (-). Os mengaku juga sering BAK pada saat malam hari. Saat di IGD, os dicoba untuk dipasang kateter agar mempermudah BAK. Namun, sudah 5 kali mencoba tidak ada 1 selang pun yang dapat masuk.

4. Riwayat KeluargaTidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit pada saluran kencing.

5. Riwayat penyakit dahuluRiwayat sakit kencing manis (-)Riwayat hipertensi (-)Riwayat trauma tidak adaRiwayat BPH adaRiwayat batu ginjal ada

II. STATUS PASIENSTATUS UMUM

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos mentis Keadaan gizi : Baik Kulit : Warna sawo matang PEMERIKSAAN FISIKTanda Vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 82 x/menit, isi cukup, reguler Pernafasan : 20 x/menit, pernapasan normal Suhu : 36,8oC

Kepala dan Muka:Bentuk dan ukuran : Simetris dan normocefaliMata:

Konjungtiva : AnanemisSklera : AnikterikRefleks cahaya: (+)/(+)Pupil : Isokor

Telinga:Liang lapang (+)/(+), serumen (-)/(-), membran tympani intak (+).

Hidung: Bentuk normal, deviasi septum (-)/(-), sekret (-)

Mulut/gigi: Bibir kering, lidah kotor (-), sianosis (-), stomatitis (-)

Leher:Kelenjar getah bening : Tidak terdapat pembesaranKelenjar tiroid: Tidak terdapat pembesaranJVP : Normal/ Tidak meningkat (5+2 cmH2O)

Dada (Thorak)Inspeksi : Pergerakan hemitorak simetris kanan dan kiriPalpasi : Fremitus taktil dan vocal simetris kanan dan kiriPerkusi : Sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-

Jantung Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihatPalpasi : Iktus cordis tidak terabaPerkusi : Batas atas sela iga II midclavicula sinistra Batas kanan sela iga IV parasternal dextra Batas kiri sela iga V midclavicula sinistraAuskultasi : Bunyi jantung I-II murni, murmur (-), gallop (-)

Perut (Abdomen)Inspeksi : Datar, simetris, tidak terlihat massaPalpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaranPerkusi : Timpani (+)Auskultasi : Bising usus (+) normal

Regio lumbal(Flank Area)Inspeksi : Dextra : Datar, simetris, tidak terlihat massa, sikatrik (+)Sinisra : Datar, simetris, tidak terlihat massaPalpasi : Nyeri tekan (-), ballotement (-)Perkusi : Nyeri ketok costovertebra (-)Auskultasi : Tidak dilakukan

EkstremitasSuperior dekstra/sinistra: Edem (-)/(-), deformitas (-)/(-), motorik(5)/(5)Inferior dekstra/sinistra: Edem (-)/(-), deformitas(-)/(-), motorik (5)/(5)

 Genitalia

Pada status lokalis 

PerianalPada status lokalis

NeuromuskularSensibilitas : (+) baikRefleks fisiologis : (+) baikRefleks patologis : (-) 

Tulang belakangTidak ada kelainan [skoliosis, lordosis, kifosis patologis (-)]

STATUS LOKALISRegio suprapubis : nyeri tekan (+)Regio genitalia eksterna

Inspeksi : lumen orifisium uretra eksterna sempitPalpasi :gland penis tidak ada kelainan

Regio perianalRectal toucher : tonus spingter ani kuat

Mukosa rectum licinAmpula recti terisi udaraMassa (-)Prostat terabaHandschoon : darah (-), feses (+),

lendir (-)

III. LABORATORIUM RUTIN Pemeriksaan Darah Rutin Hb : 12,9 g/dl (L: 13,5-18 g/dl) Ht : 36,9 vol% (L: 42-52 vol%) Leukosit : 19,81/mm3 (L: 4,00-10,50/mm3) Trombosit : 222/mm3 (163-337/mm3) Hemostasis PT : 9,7 detik (9,9-11,8) APTT : 31,9 detik (31,0-47,0)  

Kimia Klinik Klorida : 103 mEq/L (96-108 mEq/L) Ureum : 24,1 mg/dl (16,6-48,5 mg/dl) Creatinin : 0,78 mg/dl (L: 0,67-1,17

mg/dl P: 0,6-1,0 mg/dl) Natrium : 138 mmol/l (135-147) Kalium : 2,95 mmol/l (3,5-5,0) SGOT : 10 U/L (<40) SGPT : 11 U/L (<41) Glukosa sewaktu POCT : 118 mg/dL (<=200)

Urinalisa : Sel epitel : Positif (+) Leukosit : 4-6/ LPB Eritrosit : 8-10/ LPB Silinder bakteri : ++

V. PEMERIKSAAN PENUNJANGRadiologi

BNO

Kesan : udara usus normal, tidak tampak batu opaque di traktus urinarius

Urethrography

BNO Kesan : striktur uretra pars membranosa

USG ginjal + buliKesan : hidronefrosis dan hidroureter

proximal bilateralTidak tampak batu vesika urinaria

V. DIAGNOSA BANDING Retensio urin e.c striktur uretra Retensio urin e.c BPH Retensio urin e.c batu buli-buli VI. DIAGNOSA KERJARetensio urin e.c striktur uretra

VII. PENATALAKSANAAN DAN PENGOBATANNon medikamentosa IVFD RL XX gtt/menitMedikamentosa Ceftriaxone 1 gram/12 jam Tramadol amp/12 jamKonservatif Sistostomi Rencana operasi Uretrotomi interna

PROGNOSISQuo ad vitam : dubia at bonamQuo ad fungsionam : dubia at bonamQuo ad sanationam : dubia at bonam

TINJAUAN PUSTAKAStriktur uretra

Uretra merupakan saluran yang menyalurkan urin dari vesika urinaria ke meatus uretra, untuk dikeluarkan ke luar tubuh. Uretra pada pria memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai saluran urin dan saluran untuk semen dari organ reproduksi. Panjang uretra pria kira-kira 23 cm dan melengkung dari kandung kemih ke luar tubuh, melewati prostate dan penis. Sedangkan uretra pada wanita lurus dan pendek, berjalan secara langsung dari leher kandung kemih keluar tubuh.Uretra pria dibagi atas dua bagian, yaitu uretra anterior dan uretra posterior. Uretra anterior dibagi menjadi uretra bulbaris, penil, dan glandular. Fosa navikularis ialah dilatasi distal kecil dalam uretra glandular.

Striktura uretra 

Striktura uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum

ETIOLOGI Kelainan kongenital, misalnya kongenital

meatus stenosis, klep uretra posterior Operasi rekonstruksi dari kelainan kongenital

seperti hipospadia, epispadia Trauma Post operasi Infeksi

LETAK STRIKTUR URETRA DAN PENYEBABNYA

PATOFISIOLOGI Striktur uretra terdiri dari lapisan mukosa dan lapisan sub

mukosa. Lapisan mukosa pada uretra merupakan lanjutan dari mukosa buli-buli, uereter dan ginjal. Mukosanya terdiri dari eitel kolumnar, kecuali pada daerah dekat orifisium eksterna epitelnya skuamosa dan berlapis. Submukosanya terdiri dari lapisan erektil vaskular.

Apabila terjadi perlukaan pada uretra, maka akan terjadi penyembuhan cara epimorfosis, artinya jaringan yang rusak diganti oleh jaringan lain ( jaringan ikat ) yang tidak sama dengan semula. Jaringan ikat ini menyebabkan hilangnya elastisitas dan memperkecil lumen uretra, sehingga terjadi striktur uretra

DERAJAT PENYEMPITAN URETRA

Sesuai dengan derajat penyempitan lumennya, striktur uretra dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu derajat :

Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen uretra

Sedang : jika terdapat oklusi 1/3 sampai dengan ½ diameter lumen uretra

Berat : jika terdapat oklusi lebih besar dari ½ diameter lumen uretra

GEJALA KLINIS disuria, kesulitan berkemih, pancaran kemih yang menururn, frekuensi kemih yang abnormal, rasa tidak nyaman, hematuria, nyeri pelvis atau bagian bawah perut, pengosongan kantung kemih yang tidak

puas.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Urin dan kultur urin

Ureum dan kreatinin

Uruflowmetri

Radiologi : uretrografi  Instrumentasi

Uretroskopi

Diagnosis pasti terhadap striktur uretra dapat dilakukan pemeriksaan radiologi dengan kontras. Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui letak dan derajat strikturnya. Pemeriksaan radiologi dengan kontras yang bisa dilakukan ialah Retrograde Urethrogram (RUG) with Voiding Cystourethrogram (VCUG)

GAMBAR 3. HASIL PEMERIKSAAN URETHROGRAM. TAMPAK ADANYA STRIKTUR PADA URETRA BULBAR SEPANJANG 4 CM.

TERAPI Dilatasi Obturation Uretrotomi (endoscopic internal urethrotomy

or incicion), Uretroplasti atau rekonstruksi uretra Prosedur rekonstruksi multipel (perianal

uretrostomi)

Terima kasih

top related