case report session tinea kapitis

Post on 20-Dec-2015

69 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

HZ

TRANSCRIPT

Leviana DewiNabilla

Preceptor : dr. Deis Hikmawati, Sp.KK., M.Kes

SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMINFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG2015

CASE REPORT SESSION

IDENTITAS PASIENKeterangan Umum

Nama pasien : Tn.RUsia : 26 tahunJenis Kelamin : laki-lakiAlamat : Baleendah, kab BandungPendidikan : SMAPekerjaan : Pekerja bangunanStatus marital : MenikahAgama : IslamEtnis : SundaTanggal Pemeriksaan : 6 April 2015

KELUHAN UTAMAKerontokan rambut (bercak bulat) di

beberapa area pada kulit kepala bagian atas dan belakang disertai rasa gatal.

Anamnesis KhususPasien datang ke poliklinik kulit RSUD

Al-Ihsan Baleendah keluhan kerontokan rambut di beberapa area pada kulit kepala bagian atas dan belakang disertai rasa gatal yang terjadi sejak 3 bulan yang lalu sebelum pasien datang ke rumah sakit.

Keluhan ini timbul secara perlahan-lahan, yang diawali dengan adanya bercak kecil bersisik tipis, semakin lama keluhan tersebut semakin meluas, sisik semakin menebal dan disertai dengan rasa gatal, sampai sedikit demi sedikit rambut pasien mulai patah dan rontok. Keluhan tersebut terjadi di beberapa area kepala bagian atas dan belakang.

Anamnesis Khusus cont . .Pasien belum pernah memeriksakan

keluhannya ini sebelumnya dan keluhan ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Pasien menyatakan bahwa dirinya sering bekerja dibawah panas terik matahari dan sering menggunakan topi. Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat. Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien.

Pasien menyangkal, terdapat lesi yang sama pada seluruh bagian kepala, atau pada daerah lain selain kepala seperti di ekstremitas, lipatan-lipatan tangan, sisik yang berlapis-lapis dan berwarna putih seperti mika, maupun sisik yang berminyak berwarna kekuningan.

PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis

Keadaan umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Compos mentisStatus gizi : Gizi cukupTanda vital

TD : dalam batas normalPR : dalam batas normalRR : dalam batas normalT : dalam batas normal

Kepala : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik. Alis dan bulu mata tidak rontok.

Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-) Thoraks : Bentuk dan gerak simetris, pembesaran

KGB aksila (-). Abdomen : Datar, lembut, hepar dan lien tidak

terdapat pembesaran.Ekstermitas : kuku : pitting nail (-), oily spot (-)

Dalam batas normal

STATUS DERMATOLOGIKUSDistribusi : Regional, unilateralAd region : kepala bagian atas (kapitis)Karakteristik lesi :

a) Jumlah : multipelb) Sebagian besar konfluen, dan sebagian discrete

c) Bentuk : bulat, reguler d) Ukuran lesi : 2x2,5 cm sampai 3x3 cm

e) Batas : berbatas tegasf) Tidak menimbul dari permukaan kulit normalg) Sebagian besar kering

Efloresensi Grey patch dan black dot dengan alopesia.

FOTO LESI PASIEN

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan dengan lampu WoodDilakukan pemeriksaan langsung

Dengan kerokan kulit, rambut pada daerah lesi. Dilihat dari hifa, dan spora.

Pemeriksaan pembiakan media buatan (Sabouraud)

Pemeriksaan fungsi hati (SGPT/SGOT)

DIAGNOSIS BANDINGTinea CapitisDermatitis SeboroikAlopesia areataPsoriasis

DIAGNOSIS KERJATinea Capitis

PENATALAKSANAANUmum/ Konseling :

Penjelasan mengenai penyakit pasien bahwa penyakitnya merupakan penyakit menular

Hindari faktor pencetus :- Hindari pengeluaran keringat yang berlebih- Kurangi kelembaban tubuh- Tingkatkan higienitas tubuh : mandi 2 kali sehari, memakai pakaian bersih yang dicuci secara rutin, mencuci berulang kali untuk sisir rambut, sikat rambut, handuk.

Penjelasan mengenai tatacara pemakaian obat yang diberikan

KhususGriseopulvin 20-25 mg/kg BB, 2x1. diberikan

selama 2-3 bulan.Ketokonazol shampo 2%, 2-3 kali/minggu,

didiamkan di kulit kepala hingga 5 menit.Cetirizine tab 1x 1

Quo ad Vitam : Ad bonamQuo ad Functionam : Ad bonamQuo ad sanationam : Dubia ad bonam

PEMBAHASAN

DERMATOFITOSISDEFINISI Penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya stratum

korneum pada epidermis, rambut dan kuku, yang disebabkan jamur golongan dermatofita.

ETIOLOGI Golongan jamur yg mempunyai sifat mencernakan keratin. Terbagi

dalam tiga genus, yaitu : Microsporum Trichophyton Epidermophyton

KLASIFIKASITinea kapitis, dermatofitosis pada kulit dan rambut

kepalaTinea barbe, dermatofitosis pada dagu dan jenggotTinea cruris, dermatofitosis pada daerah

genitookrural, anus, bokong, dan kadang-kadang sampai perut bagian bawah

Tinea pedis et manum, dermatofitosis pada kaki dan tangan

Tinea ungulum, dermatofitosis pada kuku jari tangan dan kaki

Tinea korporis, dermatofitosis pada bagian lain yang tidak termasuk bentuk 5 tinea di atas

Bentuk lain yang mempunyai arti khusus- Tinea imbrikata, dermatofitosis dengan

susunan skuama yang konsentris dan disebabkan Trichopyton concentricum

- Tinea favosa, dermatofitosis yang terutama Tricophyton schoenleini, terbentuk skutula dan berbau seperti tikus (mausy odor)

- Tinea fasialis, tinea aksilaris, menunjukkan daerah kelainan

- Tinea sirsinata, arkuata, penamaan deskriptif morfologis

Khas morfologi dermatofitosis :a. Lesi berbatas tegasb. Polimorfikc. Tepi lesi aktif (central healing)d. Disertai rasa gatal

Diagnosis Dermatofitosis :1) Anamnesa2) Gambaran klinis (lesi)3) Wood’s light4) Sediaan langsung : larutan KOH 10-20%5) Biakan pada agar Sabouraud (spesies)

Tinea kapitis

TINEA KAPITIS(Ringworm of the scalp, tinea tonsuran, herpes tonsuran)

DEFINISI Infeksi jamur pada kulit dan rambut kepala,

alis mata, serta bulu mata yang disebabkan spesies Microsporum dan Trichophyton

Definisi UI: kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita

EPIDEMIOLOGI Anak-anak usia > 6 bulan Anak laki- laki >>> anak perempuan Dapat mengenai seluruh kelompok ras.

FAKTOR RESIKO• iklim panas • udara yang lembab• Kebersihan yang buruk • kontak dengan binatang peliharaan

Kelainan ditandai dengan:Lesi bersisikKemerah-merahanAlopesiakerion

ETIOLOGIGolongan dermatofita genus :

a) Microsporum : Microsporum canis,

b) Trychophyton: Trychophyton tonsurans, Trychophyton rubrum,

MANIFESTASI KLINISGejala klinis bervariasi :

a) karier asimptomatik

b) alopesia tanpa peradangan

c) alopesia dg blackdot

d) kerion dg peradangan

e) alopesia yg mirip furunkulosis bakterial

f) menyerupai dermatitis seboroik

BENTUK1. GREY PATCH RINGWORM Disebabkan oleh genus Microsporum sering ditemukan

pada anak-anak Diawali papul merah yang kecil di sekitar rambut Papul melebar dan membentuk bercak, yang menjadi

pucat dan bersisik Rasa gatal Warna rambut menjadi abu-abu, tidak berkilat, mudah

patah dan terlepas dari akarnya Dapat membentuk alopecia setempat. Tempat-tempat

terlihat sebagai grey patch Lampu wood : fluoresensi hijau kekuning-kuningan

pada rambut yang sakit melampaui batas-batas grey patch tsb

2. KerionReaksi peradangan yang berat pada

tinea kapitis yang menyerupai sarang lebah dengan sebukan sel radang yang padat di sekitarnya.

Paling banyak disebabkan oleh Microsporum canis dan Microsporum gypseum.

Kelainan ini dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap.

3. Black dot ringwormTerutama disebakan oleh Tricophyton

tonsurans dan Tricophyton violaceumRambut yang terkena infeksi patah, tepat

pada muara folikel dan yang tertinggal adalah ujung rambut yang penuh spora

Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambut memberi gambaran khas yaitu black dot

EFLORESENSI

Gray patch ring worm Black dot ring worm

Kerion Tinea favosa

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Lampu wood

Fluoresensi kehijauan : M.canis, M. Ferrugineum

Tidak berfluoresensi : T. Tonsurans, T.violaseumPemeriksaan sediaan basah dengan KOH 10-20%

a. Infeksi ektotris ---- artospora kescil di sekitar batang rambut

b. Infeksi endotris ---- ranbtai artospora di dalam batang rambut

c. Skuama kulit kepala ---- hifa dan artosporaKultur : media agar Sabouraud

DIAGNOSIS BANDING Alopesia areata Dermatitis seboroika Psoriasis Trikotilomania Folikulitis

TATALAKSANA1) Umum

KIEMenghindari faktor predisposisiPencegahan penularan dg cara : menghindari pemakaian alat

bersama seperti topi, pakaian, dan alat-alat rambut.

2) KhususSistemikTopikal

“ pengobatan oral lebih efekktif daripada topikal”

SISTEMIK Terpai inisial :

griseofulvin (ultramicrosize (anak) 10-25 mg/kgBB ; microsize 15-25 mg/kgBB); selama 6-8 minggu

Terapi alternatif : (pilih salah satu)

a) Ketokonazol 3,3-6,6 mg/kgBB selama 3-6 minggu

b) Itrakonazol 100mg/hari selama 5 minggu (3-5 mg/kgBB)

c) Flukonazol

d) Terbinafin 3-6 mg/kgB/hari selama 4 minggu Pada tipe kerion

Ditambahkan Kortikosteroid oral (jangka pendek)

Prednisone 0,5- 1mg/kgBB/hari setiap pagi selama 2-4 minggu. Kadang juga diberikan antibiotika sistemik bila disertai infeksi bakteri

TOPIKAL :

1) Mencuci kepala dan rambut dengan sampo disinfektan antimikotik

a. Sampo ketokonazol 25 ATAU

b. Selenium sulfid 2,5%

Diberikan minimal 3x/minggu dan didiamkan pada kulit kepala minimal 5 menit

KOMPLIKASI- Alopesia menetap- Infeksi bakteri

PROGNOSIS

Ad bonam

terimakasih

ALHAMDULILLAH

top related